BAB V

29
BAB V PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA

description

BAB V. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA. Pengertian Ideologi. Secara etimologis , ideologi berasal dari bahasa Yunani yg terdiri dari 2 kata , yaitu idea berarti raut muka , gagasan , perawakan dan buah pikiran . Sedangkan logia berarti ajaran . - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of BAB V

Page 1: BAB V

BAB V PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA

Page 2: BAB V

Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani yg terdiri dari 2 kata, yaitu idea berarti raut muka, gagasan, perawakan dan buah pikiran. Sedangkan logia berarti ajaran.

Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran/ science des ideas

PENGERTIAN IDEOLOGI

Page 3: BAB V

Ideologi juga berarti Kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, serta kepercayaan-kepercayaan yang bersifat sistematis yang memberikan arah adan menyangkut tingkah laku sekelompok manusia tertentu, dalam berbagai bidang kehidupan, misalnya bidang politik (hukum,pertahanan,keamanan), sosial, kebudayaan dan keagamaan

PANCASILA DAN IDEOLOGI LAIN

Page 4: BAB V

Ciri Khas : 1. Nilai dan cita-cita digali dr kekayaan adat-

istiadat, budaya dan religi masyarakatnya2. Menerima reformasi

Hubungan rakyat dan penguasa/pemerintah : - penguasa/pemerintah bertanggung jawab

pd masyarakat sbg pengemban amanah rakyat

Ideologi Terbuka

Page 5: BAB V

Ciri Khas : 1. Nilai dan cita-cita dihasilkan dr pemikiran

individu atau kelompok yg berkuasa & masyarakat berkorban demi ideologinya

2. Menolak reformasi

Hubungan rakyat dan penguasa/pemerintah : - Masyarakat harus taat kepada ideologi elit

penguasa- totaliter

Ideologi Tertutup

Page 6: BAB V

Ciri Khas : 1. Nilai dan cita-cita merupaka suatu

keyakinan yg tersusun secara sistemnatis dan terkait erat dgn kepentingan kelas sosial tertentu

Hubungan rakyat dgn penguasa/pemerintah : - Negara komunis membela kaum proletar- Negara liberal membela kebebasan

individu

Ideologi Partikuler

Page 7: BAB V

Ciri Khas : 1. Mnegakomodais nilai-nilai & cita-cita yg bersifat

menyeluruh tanpa berpihak pd ngolongan tertentu/ melakukan transformasi sosial scr besar-besaran menuju bentuk tertentu\

Hubungan rakyat dgn penguasa/pemerintah : - Negara mengakomodasi berbagai idealisme yg

berkembang di masyarakat yg bersifat majemuk, seperti Indonesia dgn ideologi Pancasila

Ideologi Komprehensif

Page 8: BAB V

Menurut Alfian, kekuatan ideologi tergantung pd kualitas 3 dimensi, yaitu :

•Dimensi realita• Nilai-nilai dasar yg terkandung di dalam ideologi tersebut scr

riil hidup di dalam serta bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah masyarakt/bangsanya

•Dimensi Idealisme•Nilai-nilai dasar ideolohgi tersebut mengandung idealisme yg memberi harapan ttg masa depan yg lebih baikmelalui pengalaman dan praktek kehidupan bersama sehari-hari

•Diemensi Fleksibilitas /pengembangan•Memiliki keluwesan yg memungkinkan kepada generasi penerus bangsa, diperjuangkan & dipertahankan dgn semangat nasionalisme

Page 9: BAB V

Menurut Koento Wibisono, Pancasila sbg ideologi terbuka bersifat realis, idealis, dan fleksibel.

Page 10: BAB V

Pancasila sbg suatu tidak bersifat kaku dan tertutup, tp bersifat reformatif, dinamis dan terbuka.

Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi pancasila bersifat aktual, dinamis,antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dgn perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi rakyat

Page 11: BAB V

Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yg terkandung di dalmnya, namun mengekplisitkan wawasnnya scr lebih konkret, sehingga mpy kemampuan yg reformatif utk memecahkan permasalahan aktual yg terus berkembang.

Page 12: BAB V

1. Ideologi Fasis2. Ideologi Komunis3. Ideologi Liberal4. Ideologi Islam5. Ideologi Pancasila

Macam-macam Ideologi

Page 13: BAB V

Fasisme ialah pengorganisasian pemerintah dan masyarakat secara totalityer oleh kediktatoran suatu partai, yang berwatak/bercorak nasionalis, rasialis, militeris, dan imperialis.

Ideologi Fasis

Page 14: BAB V

1. Tidak mempercayai pikiran 2. Menyanggah persamaan dasar manusia 3. Etika tingkah laku didasarkan atas

kebohongan dan kekerasan4. Pemerintahan dilakukan oleh golongan elit5. Totalitarisme6. Rasialisme dan imperealisme7. Oposisi terhadap hukum dan ketertiban

internasional

Ajaran-ajarab Fasisme adalah sbb :

Page 15: BAB V

Merupakan sistem politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan berdasarkan ajaran Maxisme-Leminisme

Ideologi Komunis

Page 16: BAB V

1. Tidak mempercayai Tuhan2. Tidak mempercayai pemikiran orang lain3. Penyanggahan terhadap persamaan manusia 4. Etika tingkah laku didasarkan atas kekerasan5. Imperialisme6. Interprestasi secara ekonomi terhadap sejarah7. Sistem ekonomi yang disentralisasi8. Manajemen yang diktatoris9. Pemerintahan oleh yang sedikit10. Tidak mengakui pernyataan hak-hak asasi manusia11. Penentangan terhadap hukum dan ketertiban

internasional

Pokok-pokok Ideologi komunis :

Page 17: BAB V

Merupakan sistem politik yang tidak dibatasi/tidak terikat oleh ajaran-ajaran yang telah ada dalam filsafat politik atau agama dan bebas dalam berpendapat

Ideologi Liberal

Page 18: BAB V

1. Percaya terhadap Tuhan sebagai Pencipta2. Percaya terhadap persamaan dasar semua manusia3. Memperlakukan pemikiran orang lain secara sama4. Pemerintahan dilakukan dengan persetujuan yang

diperintah5. Pemerintahan berlandaskan hukum

Untuk terwujudnya pemerintahan yang berlandaskan hukum, maka diperlukan adanya : a. Hukum yang tertinggi b. Persamaan di muka hukumc. Persamaan sosial

Pokok-pokok Ideologi Leberal adalah :

Page 19: BAB V

6. Mementingkan individu

Yang menjadi akar pandangan individualisme adalah : a. Konsepsi Yahudi tenmtang satu Tuhan yang membawa ide

bahwa semua manusia adalah makhluk Tuhan yang bersaudara satu sama lain

b. Ajaran agama Kristen yang berpendapat bahwa jiwa manusia tidak bisa dibinasakan oleh seiapapun dan semua manusia mempunyai persamaan jiwa yang tidak mungkin dibatasi oleh ketidaksamaan politik, sosial dan ekonomi

c. Pandangan kaum Stoa yang bertpendapat bahwa kebenaran dari[pada hakekat manusia tidak tergantung pada wujud badannya, tetapi pada pikiran yang menentukan tujuan dari kehidupan

Page 20: BAB V

7. Negara adalah alat8. Menolak dokmatisme

Page 21: BAB V

Ideologi sebenarnya dalah konsepsi manusia mengenai politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan untuk diterapkan di dalam masyarakat/negara, yang menjadi konseptor daripada ideologi adalah manusia

IDEOLIGI ISLAM

Page 22: BAB V

1. Percaya hanya pada satu Tuhan2. Persatuan dan kesatuan3. Musyawarah dan mufakat4. Memegang persamaan dasar manusia5. Etika tingkah laku didasarkan atas dasar

kerjasama6. Memegang dan menegakkan keadilan7. Menjunjung tinggi kemerdekaan bangsa

dan individu

Pokok-pokok Ideologi Islam :

Page 23: BAB V

8. Sistem perekonomian9. masyarakat yang penuh kasih sayang10. Menjunjung tinggi hak asasi manusia11. Hukum Tuhan12. Kekuasaan adalah bukan hukum, tetapi hukum

adalah kekuasaan 13. Pemerintahan dengan persetujuan yang diperintah14. Pemerintah dan yang diperintah mempunyai

persamaan derajat15. Membangun kebudayaan

Page 24: BAB V

Pokok-pokok Ideologi Pancasila : 1. Percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa2. Bukan negara sekuler3. Pemerintahan dengan persetujuan daripada yang

diperintah/rakyat4. Pemerintahan berdasarkan hukum5. Sistem perekonomian adalah demokrasi

berdasarkan pd Pancasila6. Keadaan masyarakat Pancasila7. Berkebudayaan

IDEOLOGI PANCASILA

Page 25: BAB V

IDEOLOGI/ASPEK

AGAMA LIBERALISME

KOMUNISME SOSIALISME FASISME PANCASILA

POLITIK HUKUM

TEOKRASI

Kitap suci sebagai dasar hukum

Pemaksaan agama penguasa terhadap individu

DEMOKRASILIBERAL

Hukum untuk Melindungi individu

Dalam Politik mementingkan individu

DEMOKRASI RAKYAT

Berkuasa mutlak satu parpol

Hukum untuk melanggengkan komunis

DEMOKRASI UNTUK KOLEKTIVITAS

diutamakan kebersamaan

Masyarakat sama dengan negara

TIDAK SETUJU DENGAN DEMOKRASI

Kekuasaan ada ditangan pemimpin yang dijalankan dengan kekerasan

Hukum untuk melindungi pemimpin

DEMOKRASI PANCASILA

Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan individu dan masyarakat

PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN IDEOLOGI LAIN

Page 26: BAB V

IDEOLOGI/ASPEK

AGAMA LIBERALISME

KOMUNISME SOSIALISME FASISME PANCASILA

EKONOMI Tergantung pada pertanian/perdagangan yang ditentukan oleh alam dan keadaan alam ditentukan oleh Tuhan

Peran negara kecil

Swasta mendominasi

Kapitalisme

Monopolisme

Persaingan bebas

Peran negara dominan

Demi kolektivitas berarti demi negara

Monopoli negara

Peran negara ada untuk pemerataan

Keadilan distributif yang diutamakan

Peran negara kecil

Kapitalisme

Monopolisme

Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli dll yang merugikan rakyat

AGAMA Setiap individu harus beragama dan menjalankan ibadah kepada Tuhannya karena Tuhan adalah tempat bergantungnya semua mahkluk

Agama urusan pribadi

Bebas beragama *bebas memilih agama *bebas tidak beragama

Agama candu masyarakat

Agama harus dijauhkan dari masyarakat

Atheis

Agama harus mendorong berkembangnya kebersamaan

Diutamakan kebersamaan Masyarakat sama dengan negara

Agama candu masyarakat

Agama harus dijauhkan dari masyarakat

Atheis

Bebas memilih salah satu agama

Agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Lanjutan…perbandingan (2)

Page 27: BAB V

IDEOLOGI/ASPEK

AGAMA LIBERALISME

KOMUNISME SOSIALISME

FASISME PANCASILA

PANDANGAN TERHADAP INDIVIDU DAN MASYARAKAT

Kemuliaan individu dan masyarakat dinilai dari tingkat keimanannya dimata Tuhan sebagai mana yang diamanahkan lewat Kitap-Nya

Individu lebih penting dari pada masyarakat

Masyarakat diabdikan bagi individu

Individu tidak penting –Masyarakat tidak penting

Kolektivitas yang dibentuk negara lebih penting

Masyarakat lebih penting daripada individu

Individu tidak penting

Nasyarakat tidak penting

Sosial budaya di tentukan oleh propoganda penguasa sehingga daya kritis masyarakat menjdi mundur

Individu diakui keberadaannya

Hubungan individu dengan masyarakat dilandasi 3 S (Selaras, Serasi, Seimbang)

Masyarakat ada karena ada individu-individu akan punya arti apabila hidup ditengah masyarakat

Lanjutan…perbandingan (3)

Page 28: BAB V

IDEOLOGI/ASPEK

AGAMA LIBERALISME

KOMUNISME SOSIALISME FASISME PANCASILA

CIRI KHAS

Negara berdasar kitap suci

Hukum bersumber pada kitap suci

Pemimpin agama memiliki peran besar dalam negara sebagai pemimpin agama atau bahkan sebagai pemimpun politik seperti di masa kekhalifahan di Timur Tengah

Penghargaan atas HAM

Demokrasi

Negara Hukum

Menolak Dogmatis

Reaksi terhadap absolutisme

Atheisme

Dogmatis

Otoriter

Ingkar HAM

Reaksi terhadap liberalisme dan kapitalisme

Kebersamaan

Akomodasi

Jalan tengah

Rasialisme

Diktator

Totaliterisme

Imperialisme

Bebas memilih salah satu agama

Agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Lanjutan…perbandingan (4)

Page 29: BAB V

THE END