BAB V

30
BAB V PENGOLAHAN DATA 5.1. Pengolahan Stopwatch Time Study Dari hasil pengumpulan data waktu siklus perakitan senter, maka data tersebut akan diuji keseragamannya untuk operator individual dan regu kerja yang terdiri dari 2 orang operator sebelum ditentukan waktu standar untuk perakitan senter. Dalam menguji keseragaman data dengan tingkat keyakinan 95% (Z=2) maka rumus yang digunakan adalah : BKA= X+2 S BKB= X2 S jika X min > BKB dan X max < BKA maka Data Seragam Jika X min < BKB dan X max > BKA maka Data Tidak Seragam 5.1.1. Uji Keseragaman Data 5.1.1.1.Uji Keseragaman Data Waktu Siklus untuk Operator Individual Untuk menguji keseragaman data, terlebih dahulu dihitung nilai rata-rata dan standar deviasinya lalu dilanjutkan menghitung batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB).Berikut adalah data waktu siklus beserta nilai rata-rata, standar deviasi, BKA dan BKB. Tabel 5.1. Data Waktu Siklus Operator Individual

Transcript of BAB V

Page 1: BAB V

BAB V

PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengolahan Stopwatch Time Study

Dari hasil pengumpulan data waktu siklus perakitan senter, maka data

tersebut akan diuji keseragamannya untuk operator individual dan regu kerja yang

terdiri dari 2 orang operator sebelum ditentukan waktu standar untuk perakitan

senter. Dalam menguji keseragaman data dengan tingkat keyakinan 95% (Z=2)

maka rumus yang digunakan adalah :

BKA=X+2S BKB=X−2S

jika X min> BKB dan Xmax< BKA maka Data Seragam

Jika X min< BKB dan Xmax> BKA maka Data Tidak Seragam

5.1.1. Uji Keseragaman Data

5.1.1.1.Uji Keseragaman Data Waktu Siklus untuk Operator Individual

Untuk menguji keseragaman data, terlebih dahulu dihitung nilai rata-rata

dan standar deviasinya lalu dilanjutkan menghitung batas kontrol atas (BKA) dan

batas kontrol bawah (BKB).Berikut adalah data waktu siklus beserta nilai rata-

rata, standar deviasi, BKA dan BKB.

Tabel 5.1. Data Waktu Siklus Operator Individual

No. Senter ke- Waktu Siklus (detik)

1 1 28,4

2 2 32,7

3 3 28,8

4 4 28,5

5 5 28

6 6 30,2

7 7 31,3

8 8 25,7

9 9 26,7

10 10 29,7

11 11 25,8

Page 2: BAB V

Tabel 5.1. Data Waktu Siklus Operator Individual (Lanjutan)

No. Senter ke- Waktu Siklus (detik)

12 12 33,8

13 13 24,1

14 14 26,5

15 15 28,7

16 16 28,2

17 17 30,7

18 18 27,1

19 19 27,5

20 20 26

X =

x1+x2+.. .+xn

n

=28 , 4+32 , 7+. ..+2620

= 28,42

S=√∑ ( x−x )2

n−1

=√(28 , 4−28 ,42 )2+(32, 7−28 , 42)2+ .. .+(26−28 ,42 )2

20−1

= 2,45

BKA = + 2SBKB = - 2S

= 28,42 + 2(2,45) = 28,42 - 2(2,45)

= 33,32 = 23,52

X X

Page 3: BAB V

1 3 5 7 9 11 13 15 17 190

5

10

15

20

25

30

35

40

Waktu Siklus (detik)BKABKB

Gambar 5.1. Peta Kontrol Waktu Siklus Operator Individual

Dari gambar peta kontrol diatas terlihat bahwa terdapat data yang out of control

yaitu pada data ke 12 atau senter ke 12. Karena terdapat data yang out of control

maka dilakukan revisi I pada data yang baru. Data baru yang akan diolah dapat

dilihat pada Tabel 5.2. di bawah ini:

Tabel 5.2. Data Waktu Siklus Revisi I

No. Senter ke- Waktu Siklus (detik)

1 1 28,4

2 2 32,7

3 3 28,8

4 4 28,5

5 5 28

6 6 30,2

7 7 31,3

8 8 25,7

9 9 26,7

10 10 29,7

11 11 25,8

12 13 24,1

13 14 26,5

Page 4: BAB V

Tabel 5.2. Data Waktu Siklus Revisi I (Lanjutan)

No. Senter ke- Waktu Siklus (detik)

14 15 28,7

15 16 28,2

16 17 30,7

17 18 27,1

18 19 27,5

19 20 26

=

x1+x2+.. .+xn

n

=28 , 4+32 , 7+. ..+2619

= 28,137

S=√∑ ( x−x )2

n−1

=√(28 ,4−28 ,137 )2+(32 ,7−28 ,137 )2+. . .+(26−28 ,137 )2

19−1

= 2,155

BKA = + 2SBKB = - 2S

= 28,137 + 2(2,155) = 28,137 - 2(2,155)

= 32,447 = 23,827

X

X X

Page 5: BAB V

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718190

5

10

15

20

25

30

35

Waktu Siklus (detik)BKABKB

Gambar 5.2. Peta Kontrol Waktu Siklus Operator Individual Revisi I

Dari gambar peta kontrol diatas terlihat bahwa terdapat data yang out of

control yaitu pada data ke 2 atau senter ke 2. Karena terdapat data yang out of

control maka dilakukan revisi II pada data yang baru. Data baru yang akan diolah

dapat dilihat pada Tabel 5.3. di bawah ini:

Tabel 5.3. Data Waktu Siklus Revisi II

No. Senter ke- Waktu Siklus (detik)

1 1 28,4

2 3 28,8

3 4 28,5

4 5 28

5 6 30,2

6 7 31,3

7 8 25,7

8 9 26,7

9 10 29,7

10 11 25,8

11 13 24,1

12 14 26,5

13 15 28,7

14 16 28,2

Page 6: BAB V

Tabel 5.3. Data Waktu Siklus Revisi II (Lanjutan)

No. Senter ke- Waktu Siklus (detik)

15 17 30,7

16 18 27,1

17 19 27,5

18 20 26

=

x1+x2+.. .+xn

n

=28 , 4+28 , 8+. ..+2618

= 27,883

S=√∑ ( x−x )2

n−1

=√(28 , 4−27 ,883 )2+(28 ,8−27 ,883 )2+. ..+(26−27 ,883 )2

18−1

= 1,903

BKA = + 2SBKB = - 2S

= 27,883 + 2(1,903) = 27,883 - 2(1,903)

= 31,689 = 24,077

X

X X

Page 7: BAB V

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 180

5

10

15

20

25

30

35

Waktu Siklus (detik)BKABKB

Gambar 5.3. Peta Kontrol Waktu Siklus Operator Individual Revisi II

Dari gambar peta kontrol diatas terlihat bahwa tidak terdapat lagi data

yang out of control. Maka dapat disimpulkan bahwa data telah seragam.

5.1.1.2. Uji Keseragaman Data Waktu Siklus untuk Operator Regu Kerja

Data diuji keseragamannya untuk waktu siklus operator I dan II. Berikut

adalah data waktu siklus, perhitungan nilai rata-rata, standar deviasi, BKA dan

BKB untuk masing-masing operator.

5.1.1.2.1. Uji Keseragaman Data Waktu Siklus untuk Operator Pertama

Rata-rata waktu siklus operator pertama:

X =

∑ x i

n

=7,7+10 , 9+. . .+14 , 620

= 11,6

Page 8: BAB V

Nilai simpangan baku dari data operator pertama:

S=√∑ (xi−x)2

n−1

=√(7,7−11 ,6 )2+(10 ,9−11 ,6)2+ .. .+(14 ,6−11 ,6 )2

20−1

= 2,8

Maka, dapat diketahui:

BKB = X - 2S = 11,6 - 2(2,8) = 6

BKA = X + 2S = 11,6 + 2(2,8) = 17,2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 200

5

10

15

20

25

Waktu siklusBKABKB

Gambar 5.4. Data Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 1

Dari gambar peta kontrol diatas terlihat bahwa terdapat data yang out of

control yaitu pada data ke 19 atau senter ke 19. Karena terdapat data yang out of

control maka dilakukan revisi I pada data yang baru. Data baru yang akan diolah

dapat dilihat pada Tabel 5.4. di bawah ini:

Page 9: BAB V

Tabel 5.4. Data Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 1

NoSenter ke -

Operator 1

(detik)

1 17,7

2 210,9

3 310,4

4 410,4

5 59,5

6 68,7

7 710,0

8 89,8

9 915,6

10 1010,9

11 119,7

12 1213,6

13 1311,5

14 1410,9

15 1511,0

16 1613,6

17 1710,9

18 1811,6

19 1920,0

20 2014,6

Rata-rata waktu siklus revisi I adalah:

X =

∑ x i

n

=7,7+10 , 9+. . .+14 , 619

Page 10: BAB V

= 11,1

Nilai simpangan baku revisi I:

S=√∑ (xi−x)2

n−1

=√(7,7−11,1)2+(10 ,9−11,1)2+.. .+(14 ,6−11,1 )2

19−1

= 2

Maka,

BKA = X + 2S = 11,1 + 2(2) = 15,1

BKB =X - 2S = 11,1 - 2(2) = 6,9

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 190

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Waktu siklusBKABKB

Gambar 5.5. Data Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 1

setelah Revisi I

Dari gambar peta kontrol diatas terlihat bahwa masih terdapat data yang

out of control yaitu pada data ke 9 atau senter ke 9. Karena terdapat data yang out

of control maka dilakukan revisi II pada data yang baru. Data baru yang akan

diolah dapat dilihat pada Tabel 5.5. di bawah ini:

Page 11: BAB V

Tabel 5.5. Data Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 1

setelah Revisi I

No Senter ke- Operator 1 (detik)

1 1 7,7

2 2 10,9

3 3 10,4

4 4 10,4

5 5 9,5

6 6 8,7

7 7 10,0

8 8 9,8

9 9 15,6

10 10 10,9

11 11 9,7

12 12 13,6

13 13 11,5

14 14 10,9

15 15 11,0

16 16 13,6

17 17 10,9

18 18 11,6

19 20 14,6

Rata-rata waktu siklus revisi I adalah:

X =

∑ x i

n

=7,7+10 , 9+. . .+14 , 618

Page 12: BAB V

= 10,9

Nilai simpangan baku revisi II:

S=√∑ (xi−x)2

n−1

=√(7,7−10,9)2+(10 , 9−10,9 )2+. ..+(14 , 6−10,9)2

18−1

= 1,7

Maka,

BKA = X + 2S = 10,9 + 2(1,7) = 14,3

BKB =X - 2S = 10,9 - 2(1,7) = 7,5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 180

2

4

6

8

10

12

14

16

Waktu siklusBKABKB

Gambar 5.6. Data Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 1

setelah Revisi II

Dari gambar peta kontrol diatas terlihat bahwa masih terdapat data yang

out of control yaitu pada data ke 18 atau senter ke 20. Tetapi data dianggap

seragam karena keterbatasan waktu dalam pengambilan data.

Tabel 5.6. Data Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 1

Page 13: BAB V

setelah Revisi II

No Senter ke- Operator 1 (detik)

1 1 7,7

2 2 10,9

3 3 10,4

4 4 10,4

5 5 9,5

6 6 8,7

7 7 10,0

8 8 9,8

9 10 10,9

10 11 9,7

11 12 13,6

12 13 11,5

13 14 10,9

14 15 11,0

15 16 13,6

16 17 10,9

17 18 11,6

18 20 14,6

5.1.1.2.2. Uji Keseragaman Data Waktu Siklus untuk Operator Kedua

Rata-rata waktu siklus operator kedua:

X =

∑ x i

n

Page 14: BAB V

=24 , 2+18 ,6+ .. .+19 ,220

= 18,3

Nilai simpangan baku data waktu siklus operator kedua:

S=√∑ (xi−x)2

n−1

=√(24 ,2−18 ,3 )2+(18 ,6−18 , 3)2+ .. .+(19 ,2−18 ,3 )2

20−1

= 2,9

Maka,

BKB = X - 2S = 18,3 - 2(2,9) = 12,5

BKA = X + 2S= 18,3 + 2(2,9) = 24,1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 200

5

10

15

20

25

30

Waktu siklusBKABKB

Gambar 5.7. Data Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 2

Dari Gambar 5.7 diatas, dapat diketahui bahwa data belum seragam

karena masih ada data yang masih out of control yaitu pada data senter 1 dan data

senter 12, oleh karena itu, dilakukan revisi I untuk mendapatkan data yang

seragam dengan membuang data yang tidak seragam.

Tabel 5.7. Data Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 2

Page 15: BAB V

No Senter ke- Operator 2 (detik)

Page 16: BAB V

1 1 24,2

2 2 18,6

3 3 19,6

4 4 16,4

5 5 18,4

6 6 15,4

7 7 14,5

8 8 17,5

9 9 14,5

10 10 16,1

11 11 14,2

12 12 24,3

13 13 19,2

14 14 22,3

15 15 17,3

16 16 17,5

17 17 20,5

18 18 17,3

19 19 19,4

20 20 19,2

Rata-rata waktu siklus revisi I:

X =

∑ x i

n

=18 , 6+19 , 6+ .. .+19 ,218

= 17,7

Nilai simpangan baku data waktu siklus revisi I:

S=√∑ (xi−x)2

n−1

Page 17: BAB V

=√(18 ,6−17 ,7 )2+(19 ,6−17 , 7 )2+. ..+(19 ,2−17 , 7)2

18−1

= 2,2

Maka,

BKB = X - 2S=17,7 - 2(2,2) = 13,3

BKA = X + 2S = 17,7 + 2(2,2) = 22,1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 180

5

10

15

20

25

Waktu siklusBKBBKA

Gambar 5.8. Data Revisi I Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 2

Dari Gambar 5.8 diatas, dapat diketahui bahwa data belum seragam

karena masih ada data yang masih out of control yaitu pada data senter ke 17, oleh

karena itu, dilakukan revisi II untuk mendapatkan data yang seragam dengan

membuang data yang tidak seragam.

Tabel 5.8. Data Revisi I Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 2

No Senter ke-Waktu Siklus Operator

2

Page 18: BAB V

1 2 18,6

2 3 19,6

3 4 16,4

4 5 18,4

5 6 15,46 7 14,57 8 17,58 9 14,59 10 16,110 11 14,211 13 19,212 14 22,313 15 17,3

14 16 17,5

15 17 20,5

16 18 17,3

17 19 19,4

18 20 19,2

.

Rata-rata waktu siklus revisi II:

X =

∑ x i

n

=18 , 6+19 , 6+ .. .+19 ,217

= 17,4

Nilai simpangan baku revisi II:

S=√∑ (xi−x)2

n−1

Page 19: BAB V

=√(18 , 6−17 ,4 )2+(19 ,6−17 ,4 )2+ .. .+(19 , 2−17 ,4 )2

17−1

= 1,9

Maka:

BKB = X - 2S = 17,4 - 2(1,9) = 13,6

BKA = X + 2S = 17,4 + 2(1,9) = 21,2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 170

5

10

15

20

25

Waktu siklusBKABKB

Gambar 5.9. Data Revisi II Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 2

Tabel 5.9. Data Revisi II Waktu Siklus untuk Regu Kerja Operator 2

Page 20: BAB V

No Senter ke- Waktu Siklus Operator II

1 2 18,6

2 3 19,6

3 4 16,4

4 5 18,4

5 6 15,4

6 7 14,5

7 8 17,5

8 9 14,5

9 10 16,1

10 11 14,2

11 13 19,2

12 14 17,3

13 15 17,5

14 16 20,5

15 18 17,3

16 19 19,4

17 20 19,2

Dari Tabel 5.9 diatas, diketahui bahwa data tersebut telah seragam,

karena tidak terdapat lagi data yang out of control.

5.1.2. Uji Kecukupan Data

Setelah menguji keseragaman data, selanjutnya akan diuji kecukupan data

dari data yang telah seragam. Untuk menguji kecukupan data dengan tingkat

ketelitian 5 %, maka rumus yang dignakan adalah :

Z = 2 dan s = 0,05

N = jumlah dataN '=[ z / s√ N .∑ X 2−(∑ X )2

∑ X ]2

Page 21: BAB V

X = waktu siklus

5.1.2.1. Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Operator Individual

Tabel 5.10. Hasil Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Operator Individual

No. Senter ke- Waktu Siklus (X) X2

1 1 28,4 806,56

2 3 28,8 829,44

3 4 28,5 812,25

4 5 28 784

5 6 30,2 912,04

6 7 31,3 979,69

7 8 25,7 660,49

8 9 26,7 712,89

9 10 29,7 882,09

10 11 25,8 665,64

11 13 24,1 580,81

12 14 26,5 702,25

13 15 28,7 823,69

14 16 28,2 795,24

15 17 30,7 942,49

16 18 27,1 734,41

17 19 27,5 756,25

18 20 26 676Jumlah 501,9 14.056,23

Berikut adalah hasil uji kecukupan data waktu siklus perakitan senter

untuk operator individual.

N '=[ z / s√ N .∑ X 2−(∑ X )2

∑ X ]2

N '=[40√18(14 .056,23 )−(501 , 9 )2

501 , 9 ]2

=7 , 038

Dari perhitungan di atas didapatkan N’ < N maka data telah cukup.

5.1.2.2. Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Operator Regu Kerja

5.1.2.2.1. Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Operator I

Page 22: BAB V

Tabel 5.11. Hasil Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Operator I

No. Senter ke- Waktu Siklus (X) X2

1 1 7,7 59,32 3 10,9 117,73 4 10,4 108,24 5 10,4 108,25 6 9,5 91,06 7 8,7 76,47 8 10,0 100,08 9 9,8 95,89 10 10,9 118,410 11 9,7 93,111 13 13,6 185,512 14 11,5 132,913 15 10,9 119,714 16 11,0 121,215 17 13,6 185,816 18 10,9 118,217 19 11,6 135,318 20 14,6 212,6

Jumlah 195,8 2179,2

Berikut adalah hasil uji kecukupan data waktu siklus perakitan senter

untuk operator 1.

N '=[ z / s√ N .∑ X 2−(∑ X )2

∑ X ]2

N '=[40√18(2179,2)−(195 , 8 )2

195 , 8 ]2

=37 , 058

Dari perhitungan di atas didapatkan N’ > N, namun karena keterbatasan waktu untuk pengambilan data ulang maka data diasumsikan cukup.

5.1.2.2.2. Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Operator 2

Tabel 5.12. Hasil Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Operator Individual

Page 23: BAB V

No. Senter ke- Waktu Siklus (X) X2

1 1 18,6 345,62 3 19,6 383,03 4 16,4 268,64 5 18,4 337,85 6 15,4 237,86 7 14,5 211,47 8 17,5 307,08 9 14,5 211,49 10 16,1 257,910 11 14,2 202,211 13 19,2 369,412 14 17,3 300,313 15 17,5 305,914 16 20,5 420,715 17 17,3 300,716 18 19,4 376,417 19 19,2 368,6

Jumlah 295,7 5204,7

Berikut adalah hasil uji kecukupan data waktu siklus perakitan senter

untuk operator individual.

N '=[ z / s√ N .∑ X 2−(∑ X )2

∑ X ]2

N '=[40√17(5204,7 )−(295 ,7 )2

295 , 7 ]2

=19 ,056

Dari perhitungan di atas didapatkan N’ > N, namun karena keterbatasan waktu untuk pengambilan data ulang maka data diasumsikan cukup.

5.1.3. Penentuan Waktu Standar5.1.3.1. Penentuan Waktu Siklus

Page 24: BAB V

5.1.3.1.1. Perhitungan Waktu Siklus Rata-rata untuk Operator Individual

Waktu siklus rata-rata untuk operator individual dapat dihitung dengan

cara sebagai berikut:

W s =∑i=1

18

X i

2

W s = 28 , 4+28 , 8+.. . .+2618

=27 , 883detik

5.1.3.1.2. Perhitungan Waktu Siklus Rata-rata untuk Regu Kerja

Waktu siklus rata-rata yang diperlukan oleh operator kerja beregu dalam

perakitan senter.

Waktu siklus rata-rata untuk operator I adalah:

W s =∑i=1

18

X i

18

=7,7+10 , 9+. . .+14 , 618

= 10,9detik

Waktu siklus rata-rata untuk operator II adalah:

W s =∑i=1

17

X i

17

=18 , 6+19 , 6+ .. .+19 ,217

= 17,4 detik

5.1.3.4. Perhitungan Waktu Standar

Page 25: BAB V

Setelah menentukan waktu siklus rata-rata, selanjutnya menentukan waktu

normal yaitu waktu yang dibutuhkan seorang operator untuk bekerja dalam

kondisi atau keadaan yang wajar atau normal.Dalam hal ini, parameter yang

diperlukan adalah Rating Factor.Setelah itu dapat dihitung waktu standar dengan

mengalikan waktu normal dengan Allowance.Perhitungan waktu standar adalah

untuk operator individu dan untuk tiap operator dalam regu kerja.

5.1.3.4.1. Perhitungan Waktu Standar untuk Operator Individual

Dalam menghitung waktu standar, terlebih dahulu menghitung waktu

normal. Rumus yang digunakan untuk menghitung waktu normal adalah:

WN = Waktu siklus rata-rata x Rf

Dari penentuan Rating Factor untuk operator individu, didapat total Rating

Factor adalah 0,12, artinya 12 % di atas normal. Maka Rating Factornya adalah

1,12 sehingga waktu normalnya adalah :

WN = Waktu siklus rata-rata x Rf

= 27,883 x 1,12

= 31,229 detik

Selanjutnya dapat dihitung waktu standar dengan menggunakan rumus :

WS = WN x (1+Allowance)

Dari penentuan Allowance untuk operator individu, didapat total

Allowance adalah 18% atau 0,18. Sehingga waktu standarnya adalah :

WS = WN x (1+Allowance)

= 31,229 x (1+ 0,18)

= 36,850 detik

5.1.3.4.2. Perhitungan Waktu Standar untuk Operator untuk Regu Kerja

a. Untuk Operator I

Dalam menghitung waktu standar untuk operator I, terlebih dahulu

menghitung waktu normal. Rumus yang digunakan untuk menghitung waktu

normal adalah:

WN = Waktu siklus rata-rata x Rf

Page 26: BAB V

Dari penentuan Rating Factor untuk operator I, didapat total Rating Factor

adalah 0 artinya 0 % di atas normal. Maka Rating Factornya adalah 1. sehingga

waktu normalnya adalah :

WN = Waktu siklus rata-rata x Rf

= 10,9 x 1

= 10,9 detik

Selanjutnya dapat dihitung waktu standar dengan menggunakan rumus :

WS = WN x (1+Allowance)

Dari penentuan Allowance untuk operator I, didapat total Allowance

adalah22,5% atau 0,225. Sehingga waktu standarnya adalah :

WS = WN x (1+Allowance)

= 10,9 x (1+ 0,225)

= 13,353 detik

B. Untuk Operator II

Dalam menghitung waktu standar untuk operator II, terlebih dahulu

menghitung waktu normal. Rumus yang digunakan untuk menghitung waktu

normal adalah:

WN = Waktu siklus rata-rata x Rf

Dari penentuan Rating Factor untuk operator II, didapat total Rating

Factor adalah 0,03, artinya 3 % di atas normal. Maka Rating Factornya adalah

1,3. sehingga waktu normalnya adalah :

WN = Waktu siklus rata-rata x Rf

= 17,4 x 1,3

= 22,62 detik

Selanjutnya dapat dihitung waktu standar dengan menggunakan rumus :

WS = WN x (1+Allowance)

Dari penentuan Allowance untuk operator II, didapat total Allowance

adalah21% atau 0,21. Sehingga waktu standarnya adalah :

WS = WN x (1+Allowance)

= 17,4 x (1+ 0,21)

= 21,054 detik