Geografi Bab V

29
Bentuk muka bumi Orogenesis Epirogenesis Pelapukan Gunung api Eksogen Diastropisme Topografi (relief) Gempa Vulkansme Pelapukan Sedimentasi Degradasi Agradasi Antropegenik / aktivitas organisme Bentuk struktural Endogen Kombinasi Meteroit / meteor jatuh Mengalami perubahan akibat proses Berupa Lipatan Patahan Rekahan Fisik / Mekanik Kimiawi Organik Runtuhan Longsoran Aliran Glasial Air Air laut Angin Gerakan masa Erosi dan transporatasi Sedimentasi Edimentasi eolis Edimentasi fluvial Sedimentasi pantai Melalui Melalui Berupa Dibedakan menjadi Menimbulkan terjadinmya Berupa Dapat berupa Berupa Dibedakan menjadi Bentuknya Disebabkan oleh Contohnya

Transcript of Geografi Bab V

Bentuk muka bumi Mengalami perubahan akibat proses

Endogen

Eksogen

Topografi (relief)

Berupa

Berupa

Diastropisme Dibedakan menjadi

Gempa

Vulkansme

Degradasi

Agradasi

Antropegenik / aktivitas organisme Melalui Pelapukan

Epirogenesis

Orogenesis

Menimbulkan terjadinmya

Melalui

Sedimentasi

Contohnya

Meteroit / meteor jatuh Dapat berupa Bentuk struktural Berupa Gunung api

Lipatan

Patahan

Rekahan

Pelapukan Berupa

Gerakan masa

Erosi dan transporatasi

Sedimentasi Bentuknya

Fisik / Mekanik

Kimiawi

Organik

Edimentasi eolis

Edimentasi fluvial

Sedimentasi pantai

Dibedakan menjadi

Runtuhan

Longsoran

Aliran

Kombinasi Disebabkan oleh

Air

Air laut

Angin

Glasial

Berdasarkan komposisi penysusunnya, bumi dibagi menjadi tiga lapisan yaitu1. Lapisan teratas disebut Litosfer 2. Lapisan kedua disebut Mesosfer 3. Lapisan yang terdalam disebut Astenosfer

Litosfer Lapisan yang tipis, kaku (rigid), padat, keras, dan kuat Terdiri atas batuan yang relatif lebih ringan (light rock) dibanding astenosfer dan mesosfer Tersusun atas Silikat (SiO2) Tebal 100 km; mencakup kerak bumi, bagian atas mantel bumi. Tempat berpijak, beraktivitas, dan tempat tumbuh (tanaman),dimanfaatkan sebagai penghasil bahan tambang, mineral, dan aktivitas pertanian

Kerak bumi terdiri atas: Kerak benua (Continental crust) Kerak samudera (Oceanic crust)

Perbedaan Kerak Benua dan Kerak Samudera Kerak Benua (Continental Crust)Lapisan Si-Al (Silisium Aluminium) Aluminium dalam jumlah besar Tersusun atas Batuan Tua Granitis

Kerak Samudera (Oceanic Crust)Lapisan Si-Ma (Silisium Magnesium) Magnesium dalam jumlah banyak Terdiri atas Batuan Basaltis; lebih muda, lebih padat dibanding kerak benua Unsur-unsur pembentuk: Mineral Silikat (Magnesium, Besi, Kalsium, dan sedikit Aluminium

Unsur-unsur pembentuk: Mineral Silikat (kaya Aluminium, Potassium, dan Sodium)

Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Endogen (tenaga dari dalam bumi) Tenaga endogen yang mempengaruhi bentuk muka bumi antara lain: Vulkanisme Tektonik Diatropisme Seisme

1. Vulkanisme: segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfer yang menyusupke lapisan yang lebih atas sampai keluar ke permukaan bumi. Aktivitas vulkanisme menghasilkan sejumlah material yang turut berperan dalam membentuk badan gunung atau menimbun lapisan sekitar gunung. Bentuk-bentuk material vulkanik: Bentuk cair yaitu lava dan lahar Bentuk padat (disebut eflata atau piroklastik) antara lain: bom, lapili, pasir vulkanik, dan abu vulkanik Bentuk gas berupa uap air, belerang, asam arang, dan karbon monoksida

Tipe magma yang dikeluarkan oleh gunung api:a. Magma Basaltik - Kadar silika yang rendah dan relatif encer - Dihasilkan dari letusan yang relatif tenang karena gas dalam magma dikeluarkan dengan cepat melalui celah atau retakan - magma basaltik ditemui pada sejumlah gunung di dunia, sehingga dikenal sebagai tipe Hawaii dan tipe Poehoe - tipe gunung api yang dihasilkan oleh tipe magma basaltik adalah tipe gunung api perisai b. Magma Silika - Mengandung kadar silika yang tinggi dan bersifat kental Magma basaltik Poehoe

- Menyebabkan letusan yang sangat hebat, karena magma yang bersifat kentalmenyebabkan gas sukar memisahkan diri dari magma. Akibatnya, gas tersebut tersimpan dalam waktu yang lama dan menjadi tenaga yang kuat untuk menghasilkan ledakan.

- Magma tipe ini menghasilkan tipe gunung api komposit atau strato dan gunung apimaar

Tipe Erupsi a. Erupsi Linier - erupsi linier yaitu erupsi yang terjadi pada lubang yang berbentuk memanjang - magma yang keluar bersifat sangat encer dan menutupi wilayah yang sangat luasErupsi linier

b. Erupsi areal - erupsi areal yaitu letusan yang terjadi pada lubang yang berukuran besar dan luas - letusan tersebut terjadi karena posisi dapur magma berada dekat permukaanc. Erupsi sentral - Erupsi sentral yaitu letusan yang terjadi pada lubang erupsi berbentuk pipa yang relatif kecil dan sempit.

- Erupsi tipe ini menghasilkan tiga bentuk gunung api yaitu: Gunung api perisai Gunung api maar Gunung api strato

Gunung api perisai Dibentuk dari hasil erupsi efusif/aliran yang terbentuk karena sifat magma yang dikeluarkan cair atau encer. Contoh: Gunung api di Kepulauan HawaiiGunung api perisai

Gunung api maar

Gunung api maar Gunung api bentukan hasil erupsi eksplosif atau ledakan.Memiliki dapur magma yang relatif kecil dan dangkal sehingga dengan satu kali letusan maka aktivitas gunung api tersebut akan berhenti dan biasanya akan membentuk danau

Gunung api strato Gunung api strato merupakan gunung api berbentuk kerucut dengan lereng yang curam yang dihasilkan karena letusan eksplosif dan efusif secara bergantian. Contoh Gunung api strato yaitu Gunung Fuji di Jepang dan sebagian besar gunung api di Indonesia

Gunung api strato

Gempa Gempa merupakan gerakan kulit bumi secara tiba-tiba akibat adanya patahan atau letusan yang diikuti serangkaian getaran yang dirambatkan hingga ke permukaan bumi. Berdasarkan penyebabnya, gempa dibedakan menjadi: Gempa tektonik, yaitu gempa yang mengiringi gerakan tektonik berupa patahan atau pergeseran lapisan batuan (dislokasi) Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi sebelum, pada saat, maupun sesudah letusan gunung api. Gempa runtuhan (terban), yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhnya bagian atas rongga di dalam litosfer Berdasarkan hiposentrum (pusat gempa), gempa dibedakan menjadi: a. Gempa dalam (300-700 km) b. Gempa intermediet (100-300 km) c. Gempa dangkal ( episentrumnya berbentuk garis (g. Tektonik) Gempa sentral => episntrumnya berbentuk titik (g. Vulkanik dan G. Runtuhan

Berdasarkan jarak episentrumnya, gempa dapat dibedakan menjadi: Gempa setempat, jika episentrum < 10.000 km Gempa jauh, jika episentrum 10.000 km Gempa sangat jauh, jika episentrum > 10.000 kmBerdasarkan letak episentrumnya, gempa dibedakan menjadi: gempa laut, jika episentrumnya terletak di dasar/permukaan laut gempa daratan, jika episentrumnya terdapat di daratan Bentuk Muka Bumi akibat Proses Diatropisme Berdasarkan kecepatan gerak dan ukuran muka bumi yang terkena efeknya, proses diatropisme dibedakan menjadi: a.Orogenesis, yaitu proses pembentukan pegunungan, bukit b. Epirogenesis, yaitu proses penurunan atau penaikan benua yang memakan waktu relatif lebih lama dibandingkan proses orogenesis

Berdasarkan bentuk hasilnya, diatropisme dibedakan menjadi: a. Sesar / patahan (faults) Sesar yaitu rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran Bagian-bagian sesar: Gawir Bidang sesar Garis sesar (fault line) Atap sesar (hangingwall) Alas sesar (footwall)

Jenis-jenis sesar: sesar normal (normal fault) sesar naik (reverse fault), jika kemiringan bidang sesar < 45 atau < 30 (sesar naik yang kemiringannya < 30 disebut thrust fault) sesar mendatar (strike slip fault)

Sesar normal

Sesar naik

Sesar mendatar

b. Lipatan dan gejala perlipatan (fold and folding)Gejala perlipatan terjadi karena adanya geya tektonik yang menekan secara horizontal pada suatu lapisan batuan. Bagian-bagian yang membentuk struktur lipatan: a. sinklin, yaitu yang berbentuk cekung ke atas b. Antiklin, yaitu yang berbentuk cembung ke atas c. Sayap (limb), yaitu bagian yang miring, dimulai dari antiklin sampai sinklin

Bagian-bagian lipatan

Bentuk-bentuk lipatan antara lain lipatan tegak, condong, rebah

Lipatan tegak

Lipatan condong

Lipatan rebah

c. Rekahan atau kekar (joint) Berdasarkan cara pembetukannya, terdapat dua jenis rekahan yaitu: shear atau compression joint, yaitu rekahan yang disebabkan oleh tekanan tension joint atau kekar tegangan, yaitu rekahan yang disebabkan oleh tarikan Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Eksogen (tenaga dari luar bumi)

A. Degradasi, yaitu tenaga eksogen yang bersifat mengikis muka bumi Berdasarkan penyebabnya, tenaga degradasi dibedakan atas: a. Pelapukan Menurut penyebabnya, pelapukan dibedakan menjadi: Pelapukan biologi (pelapukan organik), disebabkan oleh makhluk hidup Pelapukan fisis (pelapukan mekanik), terutama disebabkan oleh pengaruh cahaya matahari dan perubahan temperatur Pelapukan kimia, merupakan peristiwa penghancuran massa batuan yang disertai dengan perubahan struktur kimia massa batuan tersebut = dolina, stalaktit dll. b. Gerakan massa (mass wasting) Gerakan massa dapat dibedakan menjadi: - Tanah longsor, karena tanah tidak ditumbuhi tanaman - Tanah mengalir, karena tanah sudah jenuh air - Rapan tanah, yaitu gerakan tanah secara lambat ke arah bawah - Tanah amblas, karena adanya rongga tanah - Tanah mendat, yaitu longsoran tanah yang membentuk teras (tingkatan)

c. Erosi Erosi merupakan peristiwa perpindahan material yang mengalami pelapukan dari suatu tempat ke tempat lain Berdasarkan penyebabnya, erosi dibedakan menjadi: - erosi oleh air (erotion) - erosi oleh es (gletser) - erosi angin (deflasi/korasi) - erosi oleh air laut (abrasi)B. Agradasi a. Sedimentasi Sedimentasi merupakan pengendapan meterial yang dibawa oleh angin, air, atau gletser Berdasarkan tempat dan tenaga yang mengendapkannya, sedimentasi dibedakan menjadi: sedimentasi fluvial, yaitu oleh sungai sedimentasi aeolis (sedimentasi teresterial), yaitu oleh angin sedimentasi laut (marine sedimentation), yaitu pada pantai sedimentasi glasial

Ciri Bentang Alam Akibat Proses Pengikisan Wilayah Kikisan

Ciri wilayah kikisan: memiliki lereng yang miring dan lebih tinggi dari daerah sekitarnya alur erosi merupakan tanda adanya pengikisan lapisan tanah yang menutupi batuan induk relatif tipis daerah yang terkikis menjadi tidak subur pengikisan pada dataran rendah berjalan lambatDilihat dari ketinggiannya, wilayah kikisan dapat dikelompokkan menjadi: a. Wilayah dataran rendah ( 0 100 mdpl) b. Wilayah pertengahan ( 100 500 mdpl) c. Wilayah pegunungan (500 1000 mdpl) d. Wilayah pegunungan tinggi (> 1000 mdpl) Wilayah Endapan Ciri wilayah endapan: terbentuknya daerah cekungan dan dataran di sekitar daerah yang lebih tinggi memiliki kedalaman tanah yang relatif tebal dan dalam biasanya wilayah endapan adalah daerah yang subur adanya stratifikasi lapisan tanah kadang ditemukan fosil makhluk hidup

Bentukan hasil pengendapan antara lain: Delta, merupakan hasil pengendapan sungai Tanggul sungai, yang terdapat di tepi sungai Tanggul pantai Beting, yaitu endapan di tengah sungai Gosong, sama seperti beting, namun kadang gosong tidak tampak Meander, yaitu belokan sungai 180 Sungai mati (oxbow lake)

Pembentukkan Tanah Faktor pembentuk tanah: - Iklim - Akumulasi bahan organik - Vegetasi - Bahan induk tanah

- Topografi- Waktu

Horison tanah

1. Horison O adalah horison yang terdiri dari bahan serasah atau sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT) hasil dekomposisi serasah (Oa). 2. Horison A adalah horison mineral berbahan organik tanah (BOT) tinggi sehingga berwarna agak gelap. 3. Horison E adalah horison mineral yang telah tereloviasi (tercuci) sehingga kadar BOT, liat silikat, Fe dan Al rendahtetapi kadar pasir & debu kuarsa (seskuoksida) serta berwarna terang. 4. Horison B adalah horison illuviasi yaitu horison akumulasi bahan eluvial dari horison diatasnya. 5. Horison C adalah lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk atau belum terjadi perubahan secara kimiawi. 6. R adalah bahan induk tanah. => bad rock Ada tiga istilah yang sering diutarakan dalam ilmu tanah, yaitu: 1. Solum tanah yaitu lapisan tanah yang meliputi horison: O - A - E - B. 2. Lapisan tanah atas (top soil) yaitu lapisan tanah yang meliputi horison: O - A. 3. Lapisan tanah bawah yaitu lapisan tanah yang meliputi horison: E - B.

Degradasi lahan dan Dampaknya terhadap Kehidupan Degradasi lahan terjadi karena adanya: a. faktor manusia (karena aktivitasnya), yaitu meliputi: - Penebangan hutan besar-besaran - Kerusakan lahan akibat manusia tidak dapat menjaga lingkungannya - Pertumbuhan penduduk yang tinggi - Aktivitas pertanian yang seringkali tidak cocok dengan kondisi lahan - Pembukaaan lahan di daerah pegunungan - Lahan bekas pertambangan yang dibiarkan begitu saja b. Faktor alam - Bencana alam - Iklim, jenis tanah, dan kemiringan lereng

Dampak Degradasi Lahan: Terjadi perubahan kondisi iklim hilang atau punahnya spesies yang ada di dalam hutan hilangnya berbagai jenis spesies makhluk hidup banjir atau kekeringan berkembangnya masalah kemiskinan terjadinya erosi yang sangat intensif pada lahan hilangnya keuntungan yang seharusnya bisa didapat dari hutan