BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil...

28
37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan responden sebagai bentuk pencarian data dan observasi langsung dilapangan, serta dokumentasi. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan yaitu pada tanggal 29 April sampai 29 Mei 2013. Hasil wawancara dengan beberapa informan yang berkaitan langsung dengan penelitian ini ialah: pimpinan UD. Loak Jaya. Karyawan yang bekerja di UD. Loak Jaya yang berada di jln. Pangeran Hidayat 1 Kelurahan Dulalowo Timur Kecamatan Kota Tengah yang merupakan tempat penimbangan dan penampungan sampah anorganik, maupun karyawan yang bekerja di UD. Loak Jaya di jln KH. Adam Zakaria Kelurahan Dembe Jaya Kecamatan Kota Utara yang merupakan gudang tempat penampungan sampah plastik dan kardus, masyarakat sebagai konsumen, juga masyarakat yang tinggal disekitar lokasi UD. Loak Jaya. Dengan mengajukan beberapa pertanyaan, maka jawaban yang diperoleh dari responden dianalisis. Analisis ini lebih terfokus pada pengelolaan sampah di Kota Gorontalo khususnya yang berada di UD. Loak Jaya dengan menggunakan content analysis. Jumlah yang dijadikan sebagai informan dan sumber data penelitian sebanyak 10 orang, 3 orang sebagai informan kunci dan 7 orang sebagai informan pendukung. Informan kunci adalah karyawan yang bekerja di UD. Loak Jaya

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam

dengan responden sebagai bentuk pencarian data dan observasi langsung

dilapangan, serta dokumentasi. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan yaitu pada

tanggal 29 April sampai 29 Mei 2013.

Hasil wawancara dengan beberapa informan yang berkaitan langsung

dengan penelitian ini ialah: pimpinan UD. Loak Jaya. Karyawan yang bekerja di

UD. Loak Jaya yang berada di jln. Pangeran Hidayat 1 Kelurahan Dulalowo

Timur Kecamatan Kota Tengah yang merupakan tempat penimbangan dan

penampungan sampah anorganik, maupun karyawan yang bekerja di UD. Loak

Jaya di jln KH. Adam Zakaria Kelurahan Dembe Jaya Kecamatan Kota Utara

yang merupakan gudang tempat penampungan sampah plastik dan kardus,

masyarakat sebagai konsumen, juga masyarakat yang tinggal disekitar lokasi UD.

Loak Jaya.

Dengan mengajukan beberapa pertanyaan, maka jawaban yang

diperoleh dari responden dianalisis. Analisis ini lebih terfokus pada pengelolaan

sampah di Kota Gorontalo khususnya yang berada di UD. Loak Jaya dengan

menggunakan content analysis.

Jumlah yang dijadikan sebagai informan dan sumber data penelitian

sebanyak 10 orang, 3 orang sebagai informan kunci dan 7 orang sebagai informan

pendukung. Informan kunci adalah karyawan yang bekerja di UD. Loak Jaya

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

38

tempat penimbangan yang berjumlah 2 orang, karyawan yang bekerja di UD.

Loak Jaya gudang plastik dan kardus 1 orang, sedangkan informan pendukung

adalah pimpinan UD. Loak Jaya 1 orang, masyarakat yang tinggal disekitar lokasi

UD. Loak Jaya tempat penimbangan dan penampungan sampah anorganik 2

orang, masyarakat yang tinggal disekitar lokasi UD. Loak Jaya tempat

penampungan sampah plastik dan kardus 2 orang, dan masyarakat sebagai

konsumen 2 orang.

Adapun tahapan penelitian yang dilakukan oleh peneliti meliputi tahap-

tahap:

1. Menyusun daftar pertanyaan berdasarkan pengelolaan sampah di UD.

Loak Jaya.

2. Melakukan wawancara mendalam dengan informan kunci maupun

informan pendukung

3. Melakukan observasi langsung dilapangan

4. Melakukan pendokumentasian berupa pengambilan gambar untuk

memperkuat hasil penelitian

5. Menginput data di komputer

6. Menganalisis data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang telah

dilakukan.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

UD. Loak Jaya merupakan suatu usaha yang bergerak dibidang jasa,

terutama jasa pengumpulan sampah anorganik. Usaha yang bernama resmi UD.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

39

Loak Jaya ini, didirikan pada tahun 1982, oleh Bapak Hj. Suyitno Sadiman yang

akrab di sapa dengan Mas Joko.

UD. Loak Jaya yang beralamatkan di Jln. Pangeran Hidayat 1. Kelurahan

Dulalowo Timur, Kecamatan Kota Tengah memiliki izin mendirikan bangunan

No. 356 tahun 2011. Di tempat ini merupakan tempat penampungan sampah

anorganik yang masuk dari masyarakat umum maupun dari pemulung. Sampah

anorganik yang masuk tersebut berupa: besi, almunium, aki bekas, kaleng

minuman, plastik, koran, kertas, kardus, majalah dan botol minumam. Barang-

barang yang masuk semuanya ditimbang, kemudian diletakkan ditempat

penampungan. Untuk sampah jenis plastik dan kardus, setelah dilakukan

penimbangan, barang tersebut dibawa ke tempat yang khusus menampung barang-

barang plastik dan kardus yang terletak di Jln. KH. Adam Zakaria, Kelurahan

Dembe Jaya, Kecamatan Kota Utara.

UD. Loak Jaya memiliki 25 orang karyawan, 15 orang bekerja ditempat

penimbangan, dan 10 orang lainnya bekerja di gudang tempat penampungan

sampah plastik dan kardus, 10 orang ini didatangkan langsung oleh pihak pabrik

dalam melakukan proses pemilahan, penggilingan, pengeringan dan pengepakan

sampah plastik, karena penanganan sampah plastik memiliki trik-trik yang

khusus, sehingga harus ditangani oleh orang yang ahli dibidangnya.

Selain itu ada juga karyawan yang diistilahkan sebagai pekerja musiman di

UD. Loak Jaya, pekerja musiman ini yaitu para pemulung yang bekerjasama

dengan lapak (pimpinan UD. Loak Jaya), para pemulung tersebut mengikat

kontrak dengan pemilik lapak dalam jangka waktu tertentu. Para pemulung yang

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

40

dalam operasinya selain mendapatkan barang pulungan langsung dari TPS/TPA,

mereka juga membeli barang bekas dari rumah tangga. Untuk itu mereka perlu

modal, dan modal tersebut berasal dari pemilik lapak yang dalam hal ini adalah

pimpinan UD. Loak Jaya. Apabila modal yang dipinjam tersebut telah

dikembalikan maka masa kerja/kontrak pemulung dengan pemilik lapak berakhir

pula.

Berikut merupakan struktur organisasi pengelolaan sampah anorganik di

UD. Loak Jaya :

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pengelolaan Sampah di UD. Loak Jaya Sumber : UD. Loak Jaya

Pimpinan UD. Loak Jaya

Karyawan bidang pemilahan, penggilingan dan pengepakan sampah

plastik

Staf Pembukuan

Mandor

Karyawan bidang pengumpulan dan

penimbangan sampah anorganik

Cashier

Masyarakat Umum dan Pemulung

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

41

4.2.2 Tugas dan Fungsi Karyawan

Setiap karyawan yang bekerja di UD. Loak Jaya, baik yang ditempat

penimbangan maupun di gudang tempat penampungan plastik dan kardus

memiliki tugas masing-masing antara lain:

1. Pada Tempat Penimbangan

Jumlah karyawan yang bekerja ditempat penimbangan sebanyak 15 orang,

dimana satu orang sebagai kasir, kasir ini tugasnya menimbang barang yang

masuk, kemudian membayarnya pada orang yang menjual barang loakan tersebut,

selain itu mencatat pemasukkan dan pengeluaran barang dalam sehari. Satu orang

sebagai mandor, mandor disini bertugas mengawasi pekerjaan karyawan, namun

ia juga bekerja sebagaimana karyawan lainnya, jika ada pekerjaan yang bisa

dikerjakan maka pekerjaan itu ia kerjakan, misalnya mencuci botol-botol yang

masuk, mengepak koran, kertas dan majalah. Sementara untuk 13 orang karyawan

lainnya, mereka bekerja sesuai dengan pekerjaan yang harus dikerjakan di UD.

Loak Jaya tersebut.

Jika barang loakan yang masuk begitu banyak dan berat, maka 4-5 orang

dari mereka bekerja sama mengangkut barang loakan tersebut, memindahkannya

ke tempat penampungan sementara. Contohnya aki bekas yang dalam jumlah

banyak yang dimasukkan oleh masyarakat maupun pemulung untuk dijual, maka

setelah selesai ditimbang mereka memindahkannya ke tempat penampungan

sementara yaitu di dalam ruangan yang tertutup. Kemudian karyawan yang

lainnya bekerja mengepak koran, kertas dan majalah, memilah besi, memilah

almunium, dan mencuci botol minuman. Jika plastik dan kardus yang masuk

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

42

ditempat penimbangan sudah menumpuk, maka sebagian karyawan lainnya

mengangkutnya ke gudang tempat penampungan plastik dan kardus.

Hasil wawancara peneliti dengan salah seorang karyawan di UD. Loak

Jaya tempat penimbangan adalah:

“Semua disini kita kerjain, kalo ada barang masuk kita timbang, kalo barang masuk itu banyak, kita angkut rame-rame ke tempat penampungan. kalo nda gitu kita ngepakin koran, kita cuci botol. Selesai yang satu pindah yang satu. Kalo pembagian tugas itu nda ada mba, semua kerja” (Snt, 38 Thn).

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa, pada intinya karyawan

yang bekerja di UD. Loak Jaya bekerja sesuai dengan pekerjaan yang bisa

dikerjakan. Tidak ada spesifikasi pembagian pekerjaan pada mereka.

2. Pada Gudang Tempat Penampungan Plastik dan Kardus

Jumlah karyawan yang bekerja di gudang tempat penampungan plastik

dan kardus sebanyak 10 orang. 6 orang bertugas memilah plastik dan 4 orang

bertugas menggiling plastik. Sepuluh orang karyawan ini didatangkan langsung

dari pabrik untuk dapat memilah plastik yang ada. Karena mereka telah

mempunyai keahlian dalam memilah plastik sesuai dengan jenis dan warna

plastik. Jika terjadi kesalahan pada saat pemilahan jenis dan warna plastik

sementara plastik tersebut sudah terlanjur digiling, maka pihak pabrik tidak akan

menerima hasil gilingan plastik tersebut, dan akan dikembalikan kepada pemilik

usaha. Hal tersebut merupakan alasan yang mendasari pimpinan UD. Loak Jaya

untuk mendatangkan karyawan yang langsung dari pabrik.

6 orang karyawan bekerja memilah plastik tersebut, jika plastik sudah

terpilah sesuai dengan jenis dan warnanya maka segera dimasukkan kedalam

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

43

karung dan siap untuk digiling. Setelah plastik tersebut tergiling maka akan

dikeringkan, kemudian plastik tersebut mereka kepak.

Sementara 4 orang yang bertugas menggiling plastik, mereka bekerja

menggiling plastik, mencuci hasil gilingan plastik, memindahkan ke dalam bak-

bak pencucian, mengangkat hasil cucian gilingan plastik untuk diletakkan di

dalam karung kemudian mengeringkannya di atas lantai.

Selain bekerja memilah plastik, mereka juga bekerja mengepress kardus.

Karena kardus-kardus yang masuk di UD. Loak Jaya, sebelum dikirim itu dipress

lebih dulu agar lebih padat. Proses pengepressan yaitu dengan menggunakan alat

press.

3. Pemulung

Pemulung merupakan ujung tombak dari kegiatan daur ulang sampah.

Kebanyakan pemulung yang bekerja sama dengan lapak (pimpinan UD. Loak

Jaya) berasal dari daerah Jawa, dengan pekerjaan utama mereka sebagai buruh

tani dan buruh bangunan di tempat asalnya. Sehingga jika musim panen tiba

mereka cenderung pulang kedaerah asalnya, dan akan kembali memulung apabila

musim panen telah berakhir.

Jumlah pemulung yang mengikat kontrak kerja dengan UD. Loak Jaya

berjumlah 5 orang, dimana mereka bertugas mencari sampah di daerah

pemukiman, rumah makan, pertokoan, hotel, jalan, di TPS maupun di TPA dan

ditempat-tempat yang berpotensi menghasilkan sampah. Mereka bekerja setiap

hari mencari sampah tersebut kemudian hasil yang didapat dijual ke lapak. Kelima

orang pemulung ini tinggal bersama dengan pimpinan UD. Loak Jaya.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

44

4.2.3 Skematik Pengelolaan Sampah di UD. Loak Jaya

Skematik pengelolaan sampah di UD. Loak Jaya dapat di gambarkan

sebagai berikut:

Gambar 4.2 Skematik Pengelolaan Sampah di UD. Loak Jaya

Sumber : Observasi oleh Peneliti

Pengumpulan

Penimbangan Pengangkutan plastik dan kardus di gudang

tempat plastik dan kardus

Botol Minuman

Pemilahan

Kertas, Koran, Majalah,dan

Kaleng Minuman

Pengiriman Pengeringan

Kardus

Plastik

Pencucian

Penggilingan

Pengepakan

Pengelolaan Sampah di UD. Loak Jaya

Besi, Almunium

dan Aki Bekas

Press

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

45

4.2.4 Pengelolaan Sampah di UD. Loak Jaya

1. Tahap pengumpulan

Menurut SNI 19-2454-2002 tentang tata cara teknik operasional

pengelolaan sampah perkotaan, Pengumpulan sampah adalah cara proses

pengambilan sampah mulai dari tempat pewadahan sampah sampai ke tempat

pembuangan sementara. Tahap pengumpulan sampah merupakan tahap awal

pengelolaan sampah anorganik (barang loakan) di UD. Loak Jaya. Tahap

pengumpulan sampah anorganik ini dilakukan setiap hari kerja pada hari senin

sampai sabtu dari jam 08.00-17.00 Wita. Sampah anorganik (barang loakan) yang

dikumpul adalah besi, almunium, aki bekas, kaleng minuman, plastik, koran,

kertas, kardus, majalah dan botol minuman. Sampah anorganik yang masuk

berasal dari pemulung, maupun masyarakat umum yang ingin menjual barang

loakan di UD. Loak Jaya.

Sampah anorganik (barang loakan) yang dikumpul oleh UD Loak Jaya

tidak hanya berasal dari Kota Gorontalo, tetapi juga berasal dari luar Kota

Gorontalo. Sampah anorganik tersebut berasal dari berbagai sumber, ada yang

berasal dari pemukiman, perkantoran, pasar, jalan raya, hotel, pertokoan, tempat

umum lainnya, dan tempat-tempat lainnya yang berpotensi menghasilkan sampah.

Sampah tersebut dijual di UD. Loak Jaya oleh pemulung maupun yang bukan

pemulung (masyarakat umum).

Jumlah sampah anorganik (barang loakan) yang masuk dan terkumpul

berbeda setiap harinya, namun apabila dirata-ratakan, maka diperoleh rincian

sebagai berikut :

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

46

Tabel 4.1

Jumlah Rata-Rata Sampah Anorganik yang Masuk Setiap Hari di UD. Loak Jaya

No Jenis Sampah Anorganik

Jumlah Rata-rata yang Masuk Setiap Hari (kg)

1 Besi 400 2 Almunium 100 3 Aki bekas 100 4 Kaleng Minuman 75 5 Plastik 500 6 Koran 25 7 Kertas 100 8 Kardus 50 9 Majalah 25

10 Botol Minuman 50 Jumlah 1425 kg

Sumber: Wawancara dengan Informan di UD. Loak Jaya

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat jumlah rata-rata seluruh barang

loakan yang masuk setiap harinya berjumlah 1425 kg. Dimana yang paling

banyak terkumpul adalah sampah anorganik jenis plastik, hal ini terjadi

disebabkan karena barang-barang yang kita gunakan setiap hari sebagian besar

terbuat dari bahan jenis plastik mulai dari kebutuhan dasar seperti kebutuhan

rumah tangga sampai aksesoris-aksesoris. Sedangkan yang paling sedikit

terkumpul yaitu jenis koran dan majalah.

Hasil wawancara peneliti dengan salah seorang karyawan di UD. Loak

Jaya ialah:

“Barang yang masuk tidak diketahui jumlahnya, gak dihitung, dikalkulasi gak soalnya, kalo biasa macam orang-orang begitu anak buah dari sini bisa 1 ton lebih, 1 – 1 1/2 ton. Kalo cuma itu anabua. Kalo orang-orang lain maksudnya umum, paling ada 1/2 ton, dan paling banyak masuk itu barang plastik, barang yang masuk ada yang dari Suwawa, Kabila, Paguyaman, gak cuma dari Kota Gorontalo aja” (HL, 20 Thn).

Barang-barang yang masuk di UD. Loak Jaya tersebut ditimbang,

kemudian diletakkan pada tempat penampungan. Besi, almunium, dan kaleng

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

47

minuman diletakkan di tempat terbuka, sementara untuk aki bekas

diletakkan/disimpan pada suatu di ruangan tertutup, dan untuk botol, kertas,

majalah dan koran, diletakkan ditempat terbuka namun beratap, untuk

menghindari dari sinar matahari maupun hujan. Sedangkan untuk barang plastik

dan kardus setelah dilakukan penimbangan, kemudian dibawa ke tempat yang

khusus menampung barang-barang plastik dan kardus, yang terletak di Jl. KH.

Adam Zakaria, Kelurahan Dembe Jaya. Tempat ini sering diistilahkan sebagai

gudang.

Gambar 4.3 Proses Penimbangan Sampah Anorganik di UD. Loak Jaya Sumber: Hasil observasi peneliti

Hasil wawancara peneliti dengan salah seorang karyawan di UD. Loak

Jaya di tempat penimbangan yaitu :

“Barang yang masuk disini diperoleh dari masyarakat umum dan pemulung untuk dijual disini, jumlah barang yang masuk setiap harinya nda sama, karna kadang sepi, kadang rame. Kalo ditanyakan barang yang masuk berapa kilo itu kita nggak hitung, kita hanya hitung uang yang keluar saja, kalo uang yang keluar itu paling sedikit 2 juta dan paling banyak 10 juta” (Snt, 38 Thn).

2. Tahap Pemilahan

Menurut SNI 19-2454-2002 tentang tata cara teknik operasional

pengelolaan sampah perkotaan. Pemilahan sampah adalah proses pemisahan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

48

sampah berdasarkan jenis sampah yang dilakukan sejak dari sumber sampai

dengan pembuangan akhir.

Sampah anorganik yang masuk di UD. Loak Jaya yang berasal dari

masyarakat maupun pemulung memang sudah terpilah sejak mereka kumpulkan

dari sumber sampah, namun sebelum dilakukan pengiriman dilakukan kembali

proses pemilahan/sortiran oleh karyawan di UD. Loak Jaya, terutama untuk

sampah anorganik jenis plastik. Selain plastik barang-barang lainnya yang dipilah

yaitu besi, almunium, kaleng minuman, aki bekas, koran, kertas, kardus, majalah

dan botol minuman .

Pemilahan besi dan almunium dilakukan 3 hari sebelum dilakukan

pengiriman, yaitu dipilah antara besi yang kecil-kecil dengan besi yang besar. Dan

untuk almunium sebelum dilakukan pengiriman, almunium dipilah-pilah, yang

berbahan steanlees dipotong kecil-kecil. Sedangkan untuk kertas, koran dan

majalah, pemilahan dilakukan setiap hari pada saat masuk barang tersebut, hal ini

dilakukan agar pada saat pengiriman pekerja tidak lagi sibuk memilah-milah,

setelah dipilah barang tersebut langsung dikepak, dan siap dikirim. Sementara

untuk kardus, dipilah-pilah juga, disesuaikan dengan ukuran kardus yang ada,

kardus yang kecil disendirikan dengan yang kecil, yang sedang disendirikan

dengan yang sedang, dan seterusnya disesuaikan dengan ukuran kardus yang ada.

Kemudian untuk botol minuman dilakukan pemilahan juga, disesuaikan

menurut ukuran botol, karena botol yang di jual oleh masyarakat maupun

pemulung masih tercampur antara botol yang berukuran kecil dengan botol yang

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

49

berukuran sedang maupun yang berukuran besar, sehingga karyawan di UD. Loak

Jaya masih harus memilah botol-botol tersebut sesuai dengan ukurannya.

Sementara untuk pemilahan barang plastik disesuaikan dengan jenis dan

warna plastik yang ada. Karena barang yang masuk dari masyarakat maupun

pemulung masih tercampur secara keseluruhan antara jenis dan warna dari

sampah plastik tersebut. Setelah masuk di tempat penampungan sampah plastik,

maka karyawan kembali melakukan proses pemilahan/penyortiran, penyortiran

dilakukan berdasarkan kriteria yaitu berdasarkan warna dan jenisnya.

Plastik diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis dengan kode tertentu yang

menentukan jenis dan kandungan yang ada didalamnya.

Kode plastik terdiri atas nomor 1 sampai dengan nomor 7 yang terletak di

tengah segitiga panah. Simbol kode ini didesain oleh Society of the Plastics

Industry (SPI) tahun 1988. Pengkodean plastik bertujuan untuk :

1. Memudahkan konsumen dan pendaur ulang dalam menyortir jenis plastik

yang akan di daur ulang.

2. Menyediakan sistem pengkodean plastik yang seragam bagi produsen

plastik (Migristine, 2009: 15-16).

Tabel 4.2 Jenis Plastik

Kode Identifikasi Plastik

Jenis Polimer Plastik Jenis Kemasan

1

PETE

Polyethylene Terephthalate (PET, PETE)

Jenis plastik ini digunakan untuk kemasan minuman ringan, jus, air mineral, detergen, botol bahan pembersih, toples selai kacang

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

50

Kode Identifikasi Plastik

Jenis Polimer Plastik

Jenis Kemasan

2

HDPE

High Density Polyethylene

(HDPE)

Teko air/susu, botol zat pemutih, botol deterjen, botol sampo, kantong plastik, botol oli, pembersih alat rumah tangga, kemasan mentega.

3

V Polyvinyl Chloride

(PVC)

Botol pembersih kaca, botol minyak goreng, botol detergen, wadah mentega, teko air

4

LDPE Low Density

Polyethylene (LDPE)

Kantong plastik, plastik untuk dry cleaning, beberapa jenis botol, kemasan plastik daun.

5

PP

Polypropylene (PP)

Tutup botol, disket, botol sirup, kemasan yoghurt, sedotan

6

PS Phstyrene

(PS)

Baki daging, kantong tempat telur, piring plastik

7

Other

Lainnya (Polycarbonate atau

ABS)

Resin, casing elektronik, botol susu bayi, dan kombinasi plastik lainnya.

Sumber : Migristine, 2009

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, diperoleh gambaran

bahwa dari ketujuh kriteria jenis plastik yang masuk di UD. Loak Jaya, yang dapat

di daur ulang oleh pabrik hanya meliputi 4 jenis plastik saja, yaitu :

1) PET/PETE : yang termasuk dalam kategori PET adalah botol “Aqua”,

“Mizone”, “Sprite” dan sejenisnya.

2) HDPE : yang termasuk dalam kategori HDPE adalah botol sampo, botol

detergen, botol oli dan sejenisnya dengan berbagai warna.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

51

3) LDPE : yang termasuk dalam ketegori LDPE adalah tutup galon aqua dan

ember cor warna hitam, maupun yang berwarna.

4) PP : yang termasuk dalam ketegori PP adalah plastik yang berupa kemasan

minuman “Ale-ale”, “Mountea”, plastik emberan yang berwarna hitam,

putih dan berwarna.

Sementara plastik-plastik yang lain yang sudah terlanjur dikumpul, itu

hanya dibiarkan begitu saja, tidak dipilah maupun digiling.

Hasil wawancara peneliti dengan salah seorang karyawan yang bekerja di

gudang plastik adalah:

“Plastik yang kita giling disini itu ada 17 macam, itu ada: PET, Mizone, Sprite, Oli merah, Oli abu-abu, Beluing merah, Beluing ijo, Beluing biru, Naso, gelas, PP biru, PP hijau, PP merah, PP hitam, Mounti, LD hitam dan LD putih. Kalau HD kebanyakan alat-alat rumah tangga, botol sampo, botol sabun. Kalau PP, HD sama LD itu hampir sama, hanya kodenya yang beda. Trus kalau yang PVC, PS dan ABS itu kita nda giling mba, karena terlalu keras, pabrik juga tidak mau menerima” (Jmd, 35 Thn).

Proses pemilahan sampah plastik sudah dilakukan dengan baik oleh

pekerja, mereka benar-benar teliti dalam memilah sampah plastik tersebut.

Sampah plastik yang dipilah disesuaikan dengan jenis, warna dan bahannya,

selain itu juga harus dikeluarkan merek dagang/labelnya, stiker dan juga

penutupnya.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

52

Gambar 4.4 Hasil Sortir Sampah Plastik Menurut Jenis dan Warnanya. Sumber : Hasil observasi peneliti

Dalam penyortiran plastik dibutuhkan ketekunan dalam bekerja, juga

risiko untuk terkena gatal-gatal sangat besar, karena plastik yang dipilah-pilah

tersebut kotor, jika musim hujan terdapat genangan-genangan air pada tumpukan

plastik tersebut sehingga tidak jarang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan salah seorang

karyawan di UD. Loak Jaya yang di gudang plastik adalah :

“Proses pemilahan plastik sudah biasa saya lakukan, sehari saya bisa memilah kira-kira sekitar 300 kg gelas aqua, 500 kg kemasan oli, dan 400 kg plastik jenis ember. pemilahan ini sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pihak pabrik” (Jmd, 35 Thn). Setelah plastik-plastik tersebut dipilah, maka akan segera digiling pada

mesin penggiling (crusher).

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

53

3. Tahap Penggilingan Sampah Bahan Dasar Plastik

Pada tahap ini, barang-barang yang siap giling dikelompokkan dan

digiling bergantian. Dalam satu hari, mesin penggiling bisa menggiling empat

atau lima macam jenis plastik. Setiap selesai dengan satu jenis plastik, mesin

harus dibersihkan begitu juga bak penampungannya. Hal ini penting karena pada

hasil gilingan, plastik-plastik itu tidak boleh sampai tercampur. Plastik yang

bening jangan sampai tercampur dangan plastik berwarna, begitu juga sebaliknya.

Pada proses penggilingan, plastik yang sudah digiling langsung dialirkan

ke dalam bak penampung untuk dicuci. Proses pencucian ini berlangsung tiga kali

di bak yang berbeda.

Gambar 4.5 Proses Penggilingan Sampah Plastik Sumber: Hasil observasi peneliti

Dalam sehari, proses penggilingan sampah plastik bisa mencapai 40 – 50

karung, dengan berat rata-rata bervariasi, untuk bahan ember 60 kg/karung, gelas

air mineral 40kg/karung, wadah oli bekas 70kg/karung sehingga jika dirata-

ratakan sampah plastik yang tergiling setiap harinya mencapai ± 1600 – 3500 kg.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

54

4. Tahap Pengeringan

Setelah plastik-plastik tersebut digiling, maka langkah selanjutnya adalah

tahap pengeringan, pengeringan bertujuan agar tidak ada sisa-sisa air pada plastik

yang digiling tersebut. Juga agar mempermudah dalam proses pengepakan.

Tahap pengeringan yang paling efektif dilakukan dengan menggunakan

bantuan sinar matahari. Hasil gilingan plastik diletakkan di lantai yang bersih

kemudian di garuk-garuk menggunakan sekop plastik atau dikeringkan dengan

cara berjalan-jalan kesana kemari pada hasil gilingan plastik tersebut.

Gambar 4.6 Proses Pengeringan Hasil Gilingan Plastik Sumber : Hasil observasi peneliti

5. Tahap Pengepakan

Setelah proses pengeringan dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah

mengepak hasil gilingan plastik tersebut, pengepakan dimasukkan kedalam

karung yang berukuran besar, kemudian ditumbuk-tumbuk dengan sebatang kayu

yang bentuknya seperti alu, penumbukkan dimaksudkan untuk memadatkan isi

didalam karung, setelah hasil gilingan tersebut terisi padat, maka dijahit dengan

menggunakan tali. Dalam sehari, pekerja dapat mengepak bahan gilingan plastik

sebanyak 40-50 karung.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

55

Hasil wawancara peneliti dengan salah seorang karyawan yang bekerja di

gudang plastik adalah:

“Kalo mengepak plastik biasanya sehari itu kita bisa dapat 40-50 karung. Berat tiap karung beda-beda, kalau bahan plastik gelas aqua biasanya berat 1 karung 40kg, untuk bahan oli 70kg, dan bahan ember 60 kg” (Jmd, 35 Thn).

Sementara untuk barang loakan yang berupa kertas, koran dan majalah,

dikepak juga menggunakan karung, ukuran karung bervariasi, ada yang besar ada

yang kecil, jika mengepak menggunakan karung yang kecil maka berat kepakan

adalah 20kg/karung, sedangkan jika dikepak menggunakan karung yang besar

maka berat kepakan adalah 50kg/karung.

Untuk besi pada saat dikirim tidak dikepak, sementara untuk almunium

jenis steanlees dan kaleng minuman dikepak dengan menggunakan karung yang

berukuran besar, sebelum dilakukan pengepakan dibersihkan terlebih dahulu.

Untuk jenis kardus, dikepak menggunakan kawat, namun kardus-kardus

tersebut di press lebih dulu, agar lebih padat.

Hasil wawancara peneliti dengan salah seorang karyawan di UD. Loak

Jaya di tempat penimbangan adalah:

“Barang-barang yang masuk sebelum dikirim, dikepak dulu, koran, majalah, sama kertas kepak pake karung, kalau besi itu nda dikepak, langsung curah dikontener sebelum dikirim. Kalau kardus juga dikepak, pakai kawat, tapi sebelumnya dipress dulu” (HL, 20 Thn).

Untuk botol minuman juga tidak dikepak, hanya dibersihkan/dicuci dan

diletakkan kedalam wadah tempat botol.

Hasil wawancara peneliti dengan salah seorang karyawan di UD Loak

Jaya tempat penimbangan adalah:

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

56

“Semua barang yang masuk, sebelum dikepak dikirim, kecuali besi dan almunium itu tidak dikepak langsung curah dikontener” (Snt, 38 Thn).

6. Tahap Pengiriman

Tahap pengiriman merupakan tahap akhir dari pengelolaan sampah di UD.

Loak Jaya. Tahap pengiriman menggunakan kontener, proses pengiriman

bervariasi, sebulan bisa sekali kirim bahkan bisa tiga bulan sekali kirim.

Pengiriman juga disesuaikan dengan prioritas mana barang yang akan

didahulukan untuk dikirim.

Hasil wawancara peneliti dengan pimpinan di UD. Loak Jaya yaitu :

“Pengiriman dilakukan kadangkala sebulan sekali, dua bulan sekali, atau bahkan tiga bulan sekali. tergantung dari pihak pelayaran. Karena kita disini kerja sama dengan pihak pelayaran, kalau ada kontener, barang lalu dikirim menggunakan kapal. Kirim satu kontener, kadang hanya setengah kontener, kadang juga bisa tiga kontener. Terus sebulan baru bisa nyampe di Surabaya” (SS, 49 Thn).

Tabel 4.3

Klasifikasi Proses Pengiriman Sampah Anorganik di UD Loak Jaya

Sampah Anorganik

Berat yang dikirim (Ton) Frekuensi Pengiriman

Besi 18 Ton 1-4 bulan sekali Almunium, Aki Bekas dan Kaleng Minuman

18 Ton 3-4 bulan sekali

Plastik 15 – 17 Ton 1 bulan sekali Koran, Kertas dan Majalah 15 Ton 2 bulan sekali

Kardus 15 – 18 Ton 4 bulan sekali Botol Minuman Tidak dikirim Tidak dikirim

Sumber: Data primer hasil penelitian

Berdasarkan tabel 4.3 tersebut dapat dilihat bahwa, pengiriman sampah

anorganik (barang loakan) yang masuk di UD. Loak Jaya yang paling sering

dikirim yaitu plastik dengan frekuensi pengiriman 1 bulan sekali kirim, hal ini

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

57

karena barang yang masuk di UD. Loak Jaya kebanyakan adalah barang loakan

jenis plastik, maka pada saat pengiriman pun sampah plastik tersebut yang

frekuensi pengirimannya paling sering dibandingkan dengan jenis barang loakan

yang masuk lainnya. Sedangkan yang paling sedikit yang dikirim adalah barang

loakan jenis koran, kertas, dan majalah. Karena barang loakan jenis koran, kertas

dan majalah sangat jarang masuk di UD. Loak Jaya, mengingat barang loakan

jenis ini biasanya cepat rusak jika terkena air, juga harga jualnya hanya rendah

sehingga oleh pemulung maupun masyarakat sangat jarang untuk menjual sampah

jenis ini. Begitu juga halnya dengan kardus, barang loakan jenis kardus jarang

masuk di UD. Loak Jaya, sehingga frekuensi pengiriman kardus dilakukan 4

bulan sekali kirim, menunggu sampai kardus terkumpul menjadi banyak.

Sementara untuk botol minuman itu tidak dikirim, melainkan langsung dijual pada

agen-agen pengumpul botol minuman yang ada di Kota Gorontalo maupun di luar

Kota Gorontalo.

Hasil wawancara peneliti dengan salah seorang karyawan di UD Loak

Jaya tempat penimbangan adalah :

“Pengiriman tergantung bos, kalau ada kontener yang masuk berarti ada pengiriman. Prosedur pengiriman itu 1 sampai 3 bulan sekali bahkan bisa juga sampe 4 bulan sekali secara bertahap. Misalnya pada bulan ini kirim besi, maka pada bulan berikutnya mengirim barang yang lain, barang yang paling banyak yang tertumpuk itu yang didahulukan dikirim. Atau bisa saja karena alasan yang lain. Ini kalau macam besi nanti setelah lebaran dikirim, tunggu sampai harga besi stabil. Kalau sekarang harga besi belum stabil soalnya, jadi belum dikirim”(Snt, 38 Thn). Pengiriman barang yang dilakukan oleh UD. Loak Jaya tergantung pada

pihak pelayaran, karena sudah terjalin kerja sama antara pimpinan UD. Loka Jaya

dengan pihak pelayaran.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

58

4.2.5 Penanganan Limbah dari Operasional Pengelolaan Sampah di UD.

Loak Jaya

Limbah yang dihasilkan yang berasal dari aktivitas operasional

pengelolaan sampah di UD. Loak Jaya kebanyakan limbah yang dihasilkan

terdapat digudang plastik, barang-barang yang masuk di gudang plastik tidak

semuanya dapat digiling, sehingga barang tersebut tidak dapat dimanfaatkan dan

hanya menjadi limbah saja.

Sementara air yang digunakan untuk penggilingan plastik, dialirkan

kedalam saluran yang langsung mengalir kesawah, karena tempat penggilingan

sampah plastik berdekatan dengan areal persawahan, sehingga air hasil pencucian

penggilingan plastik dialirkan kesawah tersebut.

4.2.6 Permasalahan-Permasalahan yang Dihadapi dalam Melakukan

Pengelolaan Sampah di UD. Loak Jaya

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan karyawan di

UD. Loak Jaya, dalam melakukan pengelolaan sampah, UD. Loak Jaya sering

juga mengalami permasalahan, mulai dari tahap pengumpulan sampai pada tahap

pengiriman yaitu sebagai berikut :

1. Masalah-masalah pada saat melakukan pengumpulan

Yang menjadi masalah pada tahap pengumpulan sampah anorganik

(barang loakan) yaitu, banyaknya barang yang masuk dan menumpuk, sehingga

seakan tidak ada lagi tempat untuk menaruh barang yang masuk lainnya.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

59

2. Masalah-masalah pada saat melakukan pemilahan

Pada saat melakukan proses pemilahan, masalah yang sering dihadapi oleh

karyawan yaitu terluka karena tertusuk benda-benda tajam berupa besi dan

almunium, maupun kepingan-kepingan plastik, karena sebagian besar karyawan

tidak menggunakan alat pelindung diri berupa kaus tangan dan sepatu boot pada

saat mereka bekerja, sehingga sering terjadi kecelakaan kerja pada karyawan

tersebut.

3. Masalah-masalah pada saat melakukan penggilingan barang loakan jenis

plastik

Pada saat melakukan penggilingan sampah plastik, yang menjadi masalah

yaitu ketika terjadi pemadaman aliran listrik, maka penggilingan plastik hanya

sedikit.

4. Masalah-masalah pada saat melakukan pengeringan barang loakan jenis

plastik

Masalah yang dihadapi saat melakukan proses pengeringan sampah, yaitu

ketika hujan turun, maka tidak akan berjalan dengan lancar proses pengeringan

hasil gilingan plastik tersebut.

5. Masalah-masalah pada saat melakukan pengepakan

Tidak ada kendala yang dirasakan oleh karyawan untuk mengepak

sampah-sampah anorganik tersebut, hanya saja waktu yang dibutuhkan sangat

lama, terutama dalam memilah besi dan almunium, dilakukan pada tiga hari

sebelum dilakukan pengiriman.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

60

6. Masalah-masalah pada saat pengiriman

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan pimpinan UD. Loak Jaya

yaitu:

“Proses pengiriman barang yang kadang-kadang mengalami penundaan. Karena pihak pelayaran lebih mendahulukan pengiriman barang yang mudah rusak/basi. Kita disini barangnya ndak mudah rusak, jadi walaupun barangnya lama di depo nda masalah” (SS, 49 Thn).

4.2.7 Tanggapan Masyarakat Terhadap Usaha yang dijalankan oleh UD.

Loak Jaya

Berdasarkan hasil wawancara dengan warga masyarakat yang tinggal

disekitar lokasi UD. Loak Jaya, di Jln. Pangeran Hidayat 1, Kelurahan Dulalowo

Timur dan pada warga Kelurahan Dembe Jaya tanggapan dan respon warga

terhadap usaha tersebut menimbulkan pro dan kontra.

Hasil wawancara dengan salah seorang warga yang pro dengan usaha UD.

Loak Jaya yaitu:

“Saya pe tanggapan untuk depe usaha tidak ada, karena menurut saya so bagus depe usaha. Dampak yang torang rasakan juga tidak ada, karena depe usaha aman-aman saja tidak bekeng ta ganggu pa torang. Malah ini usaha bermanfaat skali pa masyarakat, apalagi masyarakat yang pengangguran” (RL, 33 Thn).

Sementara hasil wawancara dengan ayahanda selaku kepala kelurahan

Dembe Jaya yang juga pro dengan usaha tersebut adalah:

“Di kelurahan Dembe Jaya ini awalnya ada 4 orang pemulung, namun yang aktif sekarang tinggal 2 orang, mereka memasukkan sampah bekas di UD. Loak Jaya. Sehingga jumlah sampah bekas yang ada di kelurahan Dembe Jaya menjadi berkurang, juga mengurangi jumlah sampah yang masuk di TPA. Ada masyarakat yang komplen dengan tempat gudang plastik kata mereka ada ular, setelah dilakukan pengecekan dari kami aparat desa, juga masyarakat itu sendiri, ternyata isu tersebut tidak benar. Selama ini usaha UD. Loak Jaya baik-baik saja”. (ARDj, 45 Thn).

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

61

Berdasarkan hasil wawancara dari kedua informan tersebut dapat diketahui

bahwa mereka sangat setuju dengan usaha yang dijalankan di UD. Loak Jaya,

karena mereka menilai bahwa UD. Loak Jaya dapat mengkover masyarakat yang

pengangguran untuk dapat menambah penghasilan, dengan cara menjual barang-

barang bekas pakai untuk dijual di UD. Loak Jaya ini, selain itu UD. Loak Jaya

pun di anggap mempunyai peran dalam menurunkan jumlah sampah, terutama

sampah anorganik yang ada di Kota Gorontalo.

Namun di lain pihak, ada juga responden yang merasa keberatan dengan

model usaha tersebut. Berikut merupakan hasil wawancara dengan responden

yang kontra terhadap usaha yang dijalankan oleh UD. Loak Jaya :

“Kalo mo tanya soal tanggapan tentang te Mas Joko pe usaha, saya keberatan dengan depe usaha, karena depe usaha itu bikin saya tidak tenang, itu gudang plastik so banyak skali plastik yang menumpuk, dengar-dengar so banyak ular disitu, so itu saya so resah. Cuma kalo mo mengeluh tiyali so tidak ada guna, karna itu gudang plastik so ta bangun, torang tidak boleh bekeng apa-apa” (RA, 37 Thn). Hasil wawancara dengan informan yang juga kontra dengan model usaha

yang dijalankan oleh UD. Loak Jaya adalah :

“Bukan saya tidak suka dengan usaha dia, saya senang dengan usaha dia, tapi saya tidak mau dekat pemukiman penduduk. Karena usaha yang model seperti itu harus berapa meter jauhnya dari lingkungan pemukiman, tidak berdekatan begitu dengan pemukiman penduduk, kenapa ada banyak binatang-binatang penyebab itu, tikus, kakarlak, biawak-biawak itu, kenapa karena saya tetangga yang paling dekat yang berbatasan pagar dengan Mas Joko. Terus terang saya keberatan karena dekat pemukiman penduduk, dan izin saya tidak pernah menandatangani izin” (HJ. 49 Thn). Dari hasil wawancara terhadap responden yang pro dan kontra terhadap

usaha yang dijalankan di UD Loak Jaya tersebut, maka gambaran yang didapat,

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

62

bahwa dibalik keuntungan usaha yang dijalankan oleh UD. Loak Jaya, ternyata

ada juga sebagian masyarakat yang merasa tidak nyaman akan usaha tersebut.

4.2.8 Peran Serta Masyarakat Maupun Pemulung dalam Mengelola

Sampah di UD. Loak Jaya

Peran serta masyarakat dalam bidang persampahan merupakan kesediaan

masyarakat untuk membantu berhasilnya program pengembangan pengelolaan

sampah sesuai dengan kemampuan setiap orang. Salah satu pendekatan

masyarakat untuk dapat membantu program pemerintah dalam keberhasilan

adalah membiasakan masyarakat pada tingkah laku yang sesuai dengan program

persampahan yaitu merubah persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah

yang tertib, lancar dan merata (Artiningsih, 2008: 32).

Peran serta masyarakat maupun pemulung dalam mengelola sampah di

UD. Loak Jaya berupa memasukkan sampah untuk dijual ditempat tersebut. Hal

ini sangat penting dilakukan karena selain bermanfaat bagi diri mereka sendiri

juga bermanfaat bagi lingkungan. Secara tidak langsung tindakan mereka dapat

mengurangi jumlah produksi sampah anorganik untuk masuk ke TPA, sehingga

dengan begitu akan memperpanjang masa pakai TPA terutama TPA Tanjung

Keramat.

Hasil wawancara dengan salah seorang pemulung yang bukan merupakan

partner kerja dari pimpinan UD. Loak Jaya adalah sebagai berikut:

“Pagi-pagi stengah 6 saya somo turun dari rumah moba cari sampah, ini yang saya kase maso tadi cuma 27 kilo plastik samua. Pernah 50 kilo saya dapa. 1 minggu saya 3 kali moba kase maso barang disini. Saya mo kumpul kase banyak dulu baru saya mojual disini itu barang-barang” (Amn, 40 Thn).

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

63

Sementara wawancara dengan seorang pemulung lainnya yang merupakan

partner kerja dari pimpinan UD. Loak Jaya adalah:

“Sudah 9 tahun saya bekerja sebagai pemulung, barang-barang ini saya dapat dari masyarakat yang memang sudah tidak dorang pake. seminggu bisa 3 kali menjualnya disini, berat yang dijual beda-beda, kadang banyak, kadang sedikit, kalau ada pesta biasanya dapat banyak gelas plastik, bisa sampai 80 kilo” (Strn, 37 Thn).

4.2.9 Keunggulan dan Kelemahan Pengelolaan Sampah di UD. Loak Jaya

Dalam pengelolaan sampah di UD. Loak Jaya keunggulan dan kelemahan

yang dicapai adalah sebagai berikut :

Keunggulannya yaitu :

1. Lingkungan menjadi bersih dan sehat karena sampah anorganik yang

dihasilkan oleh masyarakat dapat termanfaatkan. Masyarakat akan

mendapat keuntungan secara tidak langsung dari penurunan biaya

pengobatan anggota keluarga yang sakit akibat sanitasi lingkungan yang

buruk.

2. Jumlah sampah anorganik yang harus diangkut menuju TPA menjadi

berkurang, hal ini akan dapat memperpanjang umur TPA. Dengan

demikian tidak lagi di pusingkan untuk mencari lahan TPA yang baru.

3. Partisipasi masyarakat dalam menjual sampah anorganik di UD. Loak Jaya

akan memberikan dampak sosial yang positif. Karena masyarakat yang

menjual sampah anorganik (barang loakan) di UD. Loak Jaya melakukan

interaksi antar individu dalam masyarakat yang tentunya akan memberikan

pengaruh positif bagi kehidupan masyarakat itu pula.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …eprints.ung.ac.id/7003/9/2013-1-13201-811409010-bab4... · Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan

64

4. Dapat menambah penghasilan bagi masyarakat dalam pengelolaan sampah

anorganik terutama pada aspek ekonomi, sehingga akan dapat menambah

pendapatan masyarakat ketika mereka menjual sampah anorganik (barang

loakan) di UD. Loak Jaya tersebut.

Kelemahannya yaitu:

1. Adanya keterbatasan sarana dan prasarana yang tidak berimbang dengan

jumlah sampah anorganik yang masuk setiap harinya.

2. Pengiriman barang yang tidak terjadwal, harus menunggu pihak pelayaran

mengkonfirmasikan bahwa akan ada pengiriman.

3. Pengelolaan sampah yang berada dekat dengan pemukiman penduduk,

sehingga menimbulkan keresahan dari penduduk yang tinggal di sekitar

lokasi usahanya, tumpukan sampah anorganik (barang loakan) yang begitu

banyak berpotensi untuk menjadi tempat bersarang binatang-binatang

seperti tikus, biawak dan kecoa. Selain itu proses pengiriman barang ke

Surabaya, menimbulkan kebisingan pada warga yang tinggal disekitar

lokasi usaha tersebut.

4. Pemilihan tenaga kerja yang hanya merupakan suku jawa, tidak ada

satupun karyawan yang bekerja di UD. Loak Jaya adalah orang asli

Gorontalo, sehingga kontribusi untuk penduduk asli Gorontalo masih

kurang.