BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran...

21
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Gugus Jayabaya yang berada di Desa Gemawang. Gugus Jayabaya terdiri dari SD Negeri 3 Gemawang, SD Negeri 2 Gemawang, SD Negeri 1 Jambon, SD Negeri 2 Jambon, SD Negeri Kalibanger, SD Negeri 1 Ngadisepi, SD Negeri 2 Ngadisepi, dan SD Negeri Karangseneng. Subyek dalam penelitian adalah kelas IV, yaitu kelas IV SD N 3 Gemawang sebagai kelas eksperimen berjumlah 14 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Kelas IV SD N Karangseneng sebagai kelas kontrol berjumlah 13 siswa yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. SD Negeri 3 Gemawang terletak di Dusun Dermonganti RT 02 RW 02, Desa Gemawang, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung dan SD N Karangseneng terletak di Dusun Karangeneng RT 02 RW 03, Desa Gemawang, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung. Latar belakang sosial siswa dari kedua kelas ini mayoritas sama yaitu dari keluarga petani dengan didukung lahan pertanian yang masih luas. 4.1.1. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian di SD N 3 Gemawang dan SD N 3 Karangseneng Tahun Pelajaran 2011/2012 dilakukan 5 kali pertemuan seperti tercantum dalam jadwal penelitian. Jadwal kegiatan yang dilaksanakan seperti pada Tabel 4.1. berikut:

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran...

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Gugus Jayabaya yang berada di

Desa Gemawang. Gugus Jayabaya terdiri dari SD Negeri 3 Gemawang, SD Negeri 2

Gemawang, SD Negeri 1 Jambon, SD Negeri 2 Jambon, SD Negeri Kalibanger, SD

Negeri 1 Ngadisepi, SD Negeri 2 Ngadisepi, dan SD Negeri Karangseneng.

Subyek dalam penelitian adalah kelas IV, yaitu kelas IV SD N 3 Gemawang

sebagai kelas eksperimen berjumlah 14 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan

7 siswa perempuan. Kelas IV SD N Karangseneng sebagai kelas kontrol berjumlah

13 siswa yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.

SD Negeri 3 Gemawang terletak di Dusun Dermonganti RT 02 RW 02, Desa

Gemawang, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung dan SD N

Karangseneng terletak di Dusun Karangeneng RT 02 RW 03, Desa Gemawang,

Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung. Latar belakang sosial siswa dari

kedua kelas ini mayoritas sama yaitu dari keluarga petani dengan didukung lahan

pertanian yang masih luas.

4.1.1. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian di SD N 3 Gemawang dan SD N 3 Karangseneng

Tahun Pelajaran 2011/2012 dilakukan 5 kali pertemuan seperti tercantum dalam

jadwal penelitian. Jadwal kegiatan yang dilaksanakan seperti pada Tabel 4.1. berikut:

45

Tabel 4.1.

Jadwal Kegiatan Pembelajaran di SD N 3 Gemawang dan SD N Karangseneng

Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012

No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

1. Selasa , 20 Maret 2012

a) Perkenalan dengan siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol

b) Memberikan pre-tes kepada kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

2. Rabu, 21 Maret 2012

Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas kontrol

tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat.

3. Kamis, 22 Maret 2012

Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas eksperimen

penjumlahan bilangan bulat mengunakan garis

bilangan.

4. Sabtu, 24 Maret 2012

Kegiatan pembelajaran 2 pada kelas eksperimen

melanjutkan materi tentang penjumlahan

bilangan bulat mengunakan garis bilangan.

5. Senin, 26 Maret 2012

Kegiatan pembelajaran 2 pada kelas kelas

kontrol melanjutkan materi tentang penjumlahan

dan pengurangan bilangan bulat

6. Selasa, 27 Maret 2012

Kegiatan pembelajaran 3 pada kelas eksperimen

melanjutkan materi tentang penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat mengunakan garis

bilangan.

7. Kamis,28 maret 2012 a) Mengulas pembelajaran kemarin.

b) Memberikan post test kepada kelas eksperimen.

8. Sabtu,31 Maret 2012 a) Mengulas pembelajaran kemarin.

b) Memberikan post test kepada kelas kontrol.

46

4.1.2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

4.1.2.1 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen ini terdiri dari tiga

pertemuan dengan masing-masing pertemuan selama 70 menit (2x35 menit).

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis tanggal 22 Maret 2012 pertemuan

kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 24 Maret 2012 dan pertemuan ketiga

pada hari Selasa 27 Maret 2012

a. Pertemuan Pertama

Materi pembelajaran pada pertemuan pertama ini adalah penjumlahan operasi

bilangan bulat positif dan negatif dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai

berikut.

1) Motivasi

Pada tahap motivasi, siswa diberi motivasi oleh guru dengan memberikan

pertanyaan tentang contoh bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif.

Jika siswa menjawab maka pembelajaran dilanjutkan ke langkah berikutnya.

2) Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, guru memberikan penjelasan berdasarkan materi

yang akan diajarkan yaitu penjumlahan bilangan bulat, kemudian guru

membagikan alat peraga kepada siswa,kemudian guru memuali

mendemonstrasikan cara penggunaan alat peraga penggaris bilangan setelah

selesai guru menyuruh beberapa siswa untuk maju ke depan kelas untuk

mempraktekan penggunaan alat peraga garis bilangan.setelah siswa

memahami materi pembelajaran guru memberikan soal evaluasi tentang

penjumlahan bilangan bulat kepada siswa

3) Tahap penutupan

Pada tahap penutupan guru memberikan refleksi kepada siswa kemudian

guru memberi pekerjaan rumah kepada siswa dan mengucapkan salam

penutup.

47

b. Pertemuan Kedua

Materi pembelajaran pada pertemuan kedua ini adalah pengurangan operasi

bilangan bulat positif dan negatif dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai

berikut.

1) Motivasi

Pada tahap motivasi, siswa diberi motivasi oleh guru dengan mengingatkan

kembali tentang pedoman penggunaan alat peraga penggaris bilangan

kemudian guru membahas pekerjaan rumah.

2) Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, guru memberikan penjelasan berdasarkan materi

yang akan diajarkan yaitu pengurangan bilangan bulat,kemudian guru

meminta siswa mengeluarkan alat peraga yang telah dibagikan oleh guru

pada pertemuan pertama, kemudian guru memulai mendemonstrasikan cara

penggunaan alat peraga penggaris bilangan setelah selesai guru menyuruh

beberapa siswa untuk maju ke depan kelas untuk mempraktekan

penggunaan alat peraga garis bilangan.setelah siswa memahami materi

pembelajaran guru memberikan soal evaluasi tentang pengurangan bilangan

bulat kepada siswa

3) Tahap penutupan

Pada tahap penutupan guru memberikan refleksi kepada siswa kemudian

guru memberi pekerjaan rumah kepada siswa dan mengucapkan salam

penutup.

c. Pertemuan Ketiga

Materi pembelajaran pada pertemuan kedua ini adalah pengurangan operasi

bilangan bulat positif dan negatif dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai

berikut.

1) Motivasi

48

Pada tahap motivasi, siswa diberi motivasi oleh guru dengan mengingatkan

kembali tentang pedoman penggunaan alat peraga penggaris bilangan

kemudian guru membahas pekerjaan rumah.

2) Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, guru memberikan penjelasan berdasarkan materi

yang akan diajarkan yaitu penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat,kemudian guru meminta siswa mengeluarkan alat peraga yang telah

dibagikan oleh guru pada pertemuan pertama, kemudian guru memulai

mendemonstrasikan cara penggunaan alat peraga penggaris bilangan setelah

selesai guru menyuruh beberapa siswa untuk maju ke depan kelas untuk

mempraktekan penggunaan alat peraga garis bilangan.setelah siswa

memahami materi pembelajaran guru memberikan soal evaluasi tentang

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kepada siswa.setelah selesai

sisw disuruh mengerjakan soal post test yang sudah disiapkan oleh guru .

3) Tahap penutupan

Pada tahap penutupan guru memberikan refleksi kepada siswa kemudian

guru mengucapkan salam penutup.

4.1.2.1 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran pada Kelas Kontrol

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen ini terdiri dari dua

pertemuan dengan masing-masing pertemuan selama 70 menit (2x35 menit).

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 Maret 2012 dan

pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 26 Maret 2012

a. Pertemuan Pertama

Materi pembelajaran pada pertemuan pertama ini adalah penjumlahan dan

pengurangan operasi bilangan bulat positif dan negatif dengan langkah-langkah

pembelajaran sebagai berikut.

49

1) Motivasi

Pada tahap motivasi, siswa diberi motivasi oleh guru dengan memberikan

pertanyaan tentang contoh bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif.

Jika siswa menjawab maka pembelajaran dilanjutkan ke langkah berikutnya.

2) Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, guru memberikan penjelasan berdasarkan materi

yang akan diajarkan yaitu penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

positif dan bilangan bulat negatif, kemudian guru menjelaskan materi tentang

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dan negatif setelah

selesai guru menyuruh beberapa siswa untuk maju ke depan kelas untuk

mengerjakan contoh sola yang di suruh oleh guru. Setelah siswa memahami

materi pembelajaran guru memberikan soal evaluasi tentang penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat kepada siswa

3) Tahap penutupan

Pada tahap penutupan guru memberikan refleksi kepada siswa kemudian

guru memberi pekerjaan rumah kepada siswa dan mengucapkan salam

penutup.

b. Pertemuan Kedua

Materi pembelajaran pada pertemuan kedua ini adalah operasi hitung campuran

bilangan bulat positif dan negatif dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai

berikut.

1) Motivasi

Pada tahap motivasi, siswa diberi motivasi oleh guru dengan mengingatkan

kembali tentang materi yang di ajarkan pada pertemuan pertama kemudian

guru membahas pekerjaan rumah.

2) Tahap pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, guru memberikan penjelasan berdasarkan materi

yang akan diajarkan yaitu operasi hitung campuran bilangan bulat, setelah

50

selesai guru menyuruh beberapa siswa untuk maju ke depan kelas untuk

mengerjakan beberapa contoh soal.setelah siswa memahami materi

pembelajaran guru memberikan soal evaluasi tentang operasi hitung

campuran bilangan bulat kepada siswa. setelah selesai siswa disuruh

mengerjakan soal post test yang sudah disiapkan oleh guru

3) Tahap penutupan

Pada tahap penutupan guru memberikan refleksi kepada siswa

mengucapkan salam penutup.

4.2. Analisis Data

4.2.1. Hasil Uji Homogenitas

Di bawah ini disajikan tabel hasil uji homogenitas menggunakan nilai pre test

kedua kelas yang digunakan dalam penelitian, yaitu kelas IV SD N 3 Gemawang

sebagai kelas eksperimen dan kelas IV SD N Karangseneng sebagai kelas kontrol.

Tabel 4.2

Hasil Uji Pretes Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol SD Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung

Tahun Pelajaran 2011/2012

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-

tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

Pretes Equal variances assumed

.017 .896 -.945 25 .354 -7.01099 7.41815 -22.28896 8.26698

Equal variances not assumed

-.945 24.865 .354 -7.01099 7.41719 -22.29120 8.26922

51

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas diketahui F hitung levene test sebesar 0,17

dengan probabilitas 0,896 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi

memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Dengan

demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed.

Dari tabel 4.3 terlihat bahwa nilai t-tes adalah -0,945 dengan probabilitas signifikasi

0,354, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai pre-test. Jadi

kedua kelas homogen atau dengan kata lain kedua kelas memiliki kemampuan awal

yang sama.

Setelah dilaksanakan uji homogenitas yang menunjukkan bahwa kedua kelas

memiliki kemampuan awal yang sama maka kelas IV SD N 3 Gemawang dan kelas

IV SD N Karangseneng Kecamatan Geymawang Kabupaten Temanggung maka

kedua kelas tersebut dapat digunakan dalam penelitian ini.

4.2.2. Hasil Uji Normalitas

4.2.2.1. Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Untuk melihat normal tidaknya penyebaran data pada data nilai pre-tes kelas

eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan uji normalitas data. Di bawah ini

disajikan tabel hasil uji normalitas nilai pre-tes kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen dan Kontrol SD Gugus

Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pretes_Eksperimen Pretest_Kontrol

N 14 13

Normal Parametersa Mean 51.1429 58.1538 Std. Deviation 19.29072 19.22605

Most Extreme Differences Absolute .139 .164 Positive .136 .164 Negative -.139 -.141

Kolmogorov-Smirnov Z .520 .591 Asymp. Sig. (2-tailed) .950 .876

a. Test distribution is Normal.

52

Dari uji normalitas hasil belajar pre-tes kelompok eksperimen dan kontrol didapat

hasil sebagai berikut :

1. Nilai pretest kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorov-

Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai (Asymp. Sig. 2tailed) dengan taraf

signifikasi 0,950. Jika nilai Asimp. Sig (2 tailed ) > nilai taraf signifikansi, maka

berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2tailed) adalah 0,950 > 0,05, maka

diambil kesimpulan nilai pretes kelompok eksperimen berdistribusi normal.

Berikut gambaran visual kenormalan penyebaran data karakteristik pretest

kelompok eksperimen.

Gambar 4.1 Grafik batang Pretest Kelas Eksperimen

2. Nilai pretest kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirov

Test. Dari tabel tersebut nampak nilai (Asymp. Sig. 2tailed) dengan taraf

signifikasi 0,658. Jika nilai Asimp. Sig (2 tailed ) > nilai taraf signifikansi, maka

berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2tailed) adalah 0,876 > 0,05, maka

53

diambil kesimpulan nilai pretes kelompok kontrol berdistribusi normal. Berikut

gambaran visual kenormalan penyebaran data karakteristik pretest kelompok

kontrol.

Gambar 4.2 Grafik batang Pretest Kelas Kontrol

4.2.2.2. Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Untuk melihat normal tidaknya penyebaran data pada data nilai post-test

kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan uji normalitas data. Di bawah

ini disajikan tabel hasil uji normalitas nilai post-test kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

54

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kontrol SD Gugus

Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung

Tahun Pelajaran 2011/2012

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Postes_Eksperimen Postes_Kontrol

N 14 13

Normal Parametersa Mean 84.8571 68.3077

Std. Deviation 18.83882 11.51365

Most Extreme Differences Absolute .352 .149

Positive .211 .149

Negative -.352 -.105

Kolmogorov-Smirnov Z 1.317 .538

Asymp. Sig. (2-tailed) .062 .934

a. Test distribution is Normal.

Dari uji normalitas hasil belajar post-tes kelompok eksperimen dan kontrol didapat

hasil sebagai berikut :

1. Nilai post-tes kelompok eksperimen dengan teknik One Sample Kolmogorov-

Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai (Asymp. Sig. 2tailed) dengan taraf

signifikasi 0,062. Jika nilai Asimp. Sig (2 tailed ) > nilai taraf signifikansi, maka

berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2tailed) adalah 0,062 > 0,05, maka

diambil kesimpulan nilai post-tes kelompok eksperimen berdistribusi normal.

Berikut gambaran visual kenormalan penyebaran data karakteristik post-tes

kelompok eksperimen.

55

Gambar 4.3 Grafik batang Post-test Kelas Eksperimen

2. Nilai post-tes kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorov-Smirov

Test. Dari tabel tersebut nampak nilai (Asymp. Sig. 2tailed) dengan taraf

signifikasi 0,934. Jika nilai Asimp. Sig (2 tailed ) > nilai taraf signifikansi, maka

berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2tailed) adalah 0,934 > 0,05, maka

diambil kesimpulan nilai post-tes kelompok kontrol berdistribusi normal. Berikut

gambaran visual kenormalan penyebaran data karakteristik post-tes kelompok

kontrol.

Gambar 4.4 Grafik batang Post-test Kelas Kontrol

56

4.2.2.3. Uji Normalitas Angket Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Untuk melihat normal tidaknya penyebaran data pada data nilai motivasi

belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan uji normalitas data. Di

bawah ini disajikan tabel hasil uji normalitas nilai motivasi belajar kelas eksperimen

dan kelas kontrol.

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas Angket Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol

SD Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun

Pelajaran 2011/2012 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

eksperimen kontrol

N 14 13 Normal Parametersa Mean 19.0714 16.9231

Std. Deviation 1.77436 1.70595 Most Extreme Differences Absolute .159 .198

Positive .159 .112 Negative -.130 -.198

Kolmogorov-Smirnov Z .595 .712 Asymp. Sig. (2-tailed) .871 .690

a. Test distribution is Normal.

Dari uji normalitas motivasi belajar kelompok eksperimen dan kontrol didapat hasil

sebagai berikut :

1. Nilai motivasi belajar kelompok eksperimen dengan teknik One Sample

Kolmogorov-Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai (Asymp. Sig. 2tailed)

dengan taraf signifikasi 0,871 Jika nilai Asimp. Sig (2 tailed ) > nilai taraf

signifikansi, maka berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2tailed) adalah

0,871 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai motivasi belajar kelompok

eksperimen berdistribusi normal. Berikut gambaran visual kenormalan

penyebaran data karakteristik motivasi belajar kelompok eksperimen.

57

Gambar 4.5 Grafik batang Angket Motivasi belajar Kelas Eksperimen

2. Nilai motivasi belajar kelompok kontrol dengan teknik One Sample Kolmogorov-

Smirov Test. Dari tabel tersebut nampak nilai (Asymp. Sig. 2tailed) dengan taraf

signifikasi 0,690. Jika nilai Asimp. Sig (2 tailed ) > nilai taraf signifikansi, maka

berdistribusi normal. Nilai dari Asymp. Sig (2tailed) adalah 0,690> 0,05, maka

diambil kesimpulan nilai motivasi belajar kelompok kontrol berdistribusi normal.

Berikut gambaran kenormalan penyebaran data karakteristik motivasi belajar

kelompok kontrol. Berikut gambaran visual kenormalan penyebaran data

karakteristik motivasi belajar kelompok eksperimen.

58

Gambar 4.6 Grafik batang Angket Motivasi belajar Kelas Kontrol

4.2.3. Hasil Uji - T

4.2.3.1. Uji - T Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Untuk menguji signifikasi perbedaan mean antar kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test digunakan

untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Di bawah ini disajikan tabel hasil uji t-test nilai post-test kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

59

Tabel 4.6

Hasil Uji T Post-test Kelas Eksperimen dan Kontrol SD Gugus Jayabaya

Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung

Tahun Pelajaran 2011/2012

Independent Samples Test Levene's

Test for Equality

of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference Lower Upper

Postest Equal variances assumed

.652 .427 2.727 25 .012 16.54945 6.06777 4.05265 29.04625

Equal variances not assumed

2.776 21.750 .011 16.54945 5.96216 4.17644 28.92247

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas terlihat hasil F hitung levene test sebesar 0,652

dengan probabilitas 0,427 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi

memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Dengan

demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed.

Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai t adalah 2,727 dengan probabilitas signifikasi

0,012 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

untuk pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi dan pemanfaatanan

alat peraga dengan garis bilangan dengan pembelajaran konvensional. Perbedaan

rata-ratanya berkisar antara 4,05265 sampai 29,04625 dengan perbedaan rata-rata

16.54945.

60

3.2.3.2 Uji - T Angket Motifasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Untuk menguji signifikasi perbedaan mean antar kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test digunakan

untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Di bawah ini disajikan tabel hasil uji t-test nilai angket kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Tabel 4.7

Hasil Uji T Angket Motivasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol SD Gugus

Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung

Tahun Pelajaran 2011/2012

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference Lower Upper

Angket Equal

variances

assumed

.017 .896 3.202 25 .004 2.14835 .67090 .76660 3.53010

Equal

variances

not

assumed

3.207 24.964 .004 2.14835 .66989 .76859 3.52811

61

4.3 Hasil Uji Hipotesis

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, setelah diperoleh dari hasil t-

hitung maka analisis hipotesisnya adalah :

1) Ho = µ1 = µ2 (metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan

tidak efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi siswa kelas IV SD).

Ha = µ1 ≠ µ2 (metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan

efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi siswa kelas IV SD).

Berdasarkan analisis uji hipotesis, Ho diterima jika signifikasi lebih besar dari

0,05 (Ho > 0,05). Dan Ho ditolak jika signifikasi lebih kecil dari 0,05 (Ho <

0,05). Dari hasil t-hitung yang telah dilakukan diperoleh signifikasi 0,012 lebih

kecil dari 0,05 (0,012 < 0,05). Karena signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka

Ho ditolak dan Ha yang menyatakan “metode demonstrasi dan pemanfaatan alat

peraga garis bilangan efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi siswa kelas IV

SD” diterima. Hal ini diperkuat dengan informasi yang memaparkan nilai rata-

rata post-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata untuk kelas

eksperimen yaitu sebesar 84,9 dan rata-rata kelas kontrol yaitu sebesar 68,30

berarti rata-rata nilai post-test antara siswa yang belajar menggunakan metode

demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan dengan siswa yang

belajar menggunakan metode konvensional berbeda. Nilai post-test siswa yang

menggunakan metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan

lebih tinggi dari pada nilai siswa yang belajar dengan metode konvensional,

dalam hal ini maka diartikan ada perbedaan hasil belajar kognitif antara siswa

yang menggunakan metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis

bilangan dengan siswa yang belajar dengan metode konvensional.

2) Ho = µ3 = µ4 (metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan

tidak efektif terhadap hasil belajar afektif bagi siswa kelas IV SD).

Ha = µ3 ≠ µ4 (metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan

efektif terhadap hasil belajar afektif bagi siswa kelas IV SD).

62

Berdasarkan analisis uji hipotesis, Ho diterima jika signifikasi lebih besar dari

0,05 (Ho > 0,05). Dan Ho ditolak jika signifikasi lebih kecil dari 0,05 (Ho <

0,05). Dari hasil t-hitung yang telah dilakukan diperoleh signifikasi 0,004 lebih

kecil dari 0,05 (0,004 < 0,05). Karena signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka

Ho ditolak dan Ha yang menyatakan “metode demonstrasi dan pemanfaatan alat

peraga garis bilangan efektif terhadap hasil belajar afektif bagi siswa kelas IV

SD” diterima. Hal ini diperkuat dengan informasi yang memaparkan skor rata-

rata angket motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata

untuk kelas eksperimen yaitu sebesar 19,07 dan rata-rata kelas kontrol yaitu

sebesar 16,92 berarti rata-rata skor angket motivasi belajar antara siswa yang

belajar menggunakan metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis

bilangan dengan siswa yang belajar menggunakan metode konvensional berbeda.

Skor angket motivasi belajar siswa yang menggunakan metode demonstrasi dan

pemanfaatan alat peraga garis bilangan lebih tinggi dari pada skor angket

motivasi belajar siswa yang belajar dengan metode konvensional, dalam hal ini

maka diartikan ada perbedaan hasil belajar afektif antara siswa yang

menggunakan metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan

dengan siswa yang belajar dengan metode konvensional.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian, pokok bahasan yang disampaikan pada kelas

eksperimen dan kontrol sama yaitu operasi hitung campuran . Jadi perlakuan yang

berbeda hanya terletak pada metode yang digunakan. Setelah itu pada kedua kelas

diberi perlakuan yang berbeda, yaitu pada kelas eksperimen menggunakan metode

demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan sedangkan untuk kelompok

kontrol menggunakan metode konvensional.

Pemberian perlakuan yang tidak sama antara kedua kelompok, ternyata

diperoleh hasil yang berbeda secara signifikan berdasarkan hasil post-test dan angket

motivasi belajar yang dikerjakan oleh siswa pada akhir . Perhitungan uji t post-test

63

menunjukkan bahwa nilai signifikansi equal variances assumed < 0,05 yaitu

0,012 sehingga Ho ditolak dan Ha yang menyatakan “metode demonstrasi dan

pemanfaatan alat peraga garis bilangan efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi

siswa kelas IV SD” diterima.

Hal ini diperkuat dengan informasi yang memaparkan nilai rata-rata post-test

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata untuk kelas eksperimen yaitu

sebesar 84,09 dan rata-rata kelas control yaitu sebesar 68,30 berarti rata-rata nilai

post-test antara siswa yang belajar menggunakan metode demonstrasi dan

pemanfaatan alat peraga garis bilangan lebih tinggi daripada nilai siswa yang belajar

menggunakan metode konvensional. Dengan demikian metode demonstrasi dan

pemanfaatan alat peraga garis bilangan efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi

siswa kelas IV SD.

Perhitungan uji t angket motivasi belajar menunjukkan bahwa nilai

signifikansi equal variances assumed < 0,05 yaitu 0,004 sehingga Ho ditolak dan Ha

yang menyatakan “metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan

efektif terhadap hasil belajar afektif bagi siswa kelas IV SD” diterima. Hal ini

diperkuat dengan informasi yang memaparkan skor rata-rata angket motivasi belajar

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata untuk kelas eksperimen yaitu

sebesar 19,07dan rata-rata kelas kontrol yaitu sebesar 16,92 berarti rata-rata skor

angket motivasi belajar antara siswa yang belajar menggunakan metode demonstrasi

dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan lebih tinggi daripada skor angket

motivasi belajar siswa yang belajar dengan metode konvensional. Dengan demikian

metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan efektif terhadap

hasil belajar afektif bagi siswa kelas IV SD.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan

metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan terhadap hasil

belajar kognitif dan afektif siswa pada pelajaran Matematika kelas IV Sekolah Dasar

Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun

Pelajaran 2011/2012. Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian

64

digunakan rumus t-test. Hasil penelitian diketahui bahwa signifikan ditunjukkan oleh

perbedaan rata-rata hasil akhir tes (post-test) dan angket motivasi belajar kelas

eksperimen dan kelas kontrol pada mata pelajaran Matematika. Penggunaan metode

demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga garis bilangan dalam proses pembelajaran

ternyata efektif terhadap hasil belajar kognitif dan afektif siswa pada pelajaran

Matematika kelas IV Sekolah Dasar Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang

Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012.