Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk...

105

Click here to load reader

Transcript of Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk...

Page 1: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

131

Lampiran I

Pertanyaan Wawancara

No Pertanyaan Inti Untuk Dosen dan Pegawai

1 Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?

2 Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?

3 Bagaimana Keamanan kerja secara umum di FBS setelah

merger?

4 Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu

tujuan pasca terjadinya merger?

5 Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?

6 Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung

jawab anda setelah merger?

7 Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?

8 Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan

setelah merger?

9 Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja

setelah merger?

10 Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah

kemangkiran setelah merger?

11 Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam

melaksanakan pekerjaan setelah merger?

12 Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam

menerima imbalan setelah merger?

13 Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan

jabatan yang dipegang setelah merger?

14 Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)

dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?

15 Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah

merger?

16 Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah

merger?

17 Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah

merger?

No Pertanyaan Inti Untuk Pimpinan dan Mantan Pimpinan

1 Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung

dengan UKSW pada tahun 2001/2004?

2 Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu?

Page 2: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

132

3 Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu?

4 Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu?

5 Bagaimana kedua belah pihak sepakat untuk merger?

6 Bagaimana proses persiapan merger?

7 Bagaimana proses merger dijalankan?

8 Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai

dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja,

sikap kerja dan kepuasan kerja.

9 Bagaimana menghadapi kelompok/oknum yang menolak

merger?

No Pertanyaan Tambahan

1 Apa yang anda kuatirkan terhadap merger ini?

2 Apa harapan anda terhadap merger ini?

Page 3: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

133

Lampiran II

Hasil Coding Data

Hasil coding data wawancara

Persoalan Penelitian 1

Informasi yang ingin diketahui

Masa depan karir

Kesempatan promosi

Keamanan kerja secara umum

Persoalan Penelitian 2

Informasi yang ingin diketahui

Dorongan mencapai tujuan

Semangat kerja

Inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab

Persoalan Penelitian 3

Informasi yang ingin diketahui

Sikap dalam melayani

Sikap dalam melaksanakan pekerjaan

Sikap melakukan inisiatif kerja

Persoalan Penelitian 4

Informasi yang ingin diketahui

Jumlah kehadiran pegawai atau jumlah kemangkiran

Perasaan senang atau tidak senang dalam melaksanakan pekerjaan

Perasaan adil atau tidak adil dalam menerima imbalan

Suka atau tidak suka dengan jabatan yang dipegangnya

Sikap menolak pekerjaan atau menerima dengan penuh tanggung

jawab.

Page 4: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

134

Persoalan Penelitian 5

Informasi yang ingin diketahui

Kondisi Pendidikan dan pengajaran

Kondisi Penelitian dan pengembangan

Kondisi Pengabdian pada masyarakat

Page 5: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

135

Hasil wawancara dengan Bapak C (Dosen FBS/M7)

Hari : Senin, 8 Juli 201

Waktu : 10.00 WIB

Niko : Pewawancara (P)

C : Terwawancara (T)

Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?

T : Karir saya sebagai pengajar disini, kalau

melihat dari apa namanya, rencana merger ini,

saya kira kok nggak mempengaruhi karir saya

karena saya kira merger ini kan memasukan

progdi sastra.

Tidak

berpengaruh

Jadi saya memang nantinya sudah akan terlibat

disana, saya masih tetap fokus ke PBI. PBI

tetap berjalan dengan nanti adanya progdi baru

sastra, sepegetahuan saya seperti itu. Jadi soal

masalah karir saya kedepan saya masih tetap

tinggal di PBI.

Fokus

P : Apakah merasa peluangnya disana

nantinya akan lebih terbuka?

T :Emm, saya juga ngak melihat itu juga, tetap

kalo menurut rencana fakultas, memang yang

berprofesi PBI akan tetap di jalur PBI, dan

nanti beberapa pengajar yang dulunya di

STIBA, mereka yang akan masuk ke progdi

sastra dan beberapa dosen PBI yang memang

latar belakang pendidikanya sastra, sepertinya

akan masuk progdi sastra.

Fokus

P : Ada kolaborasi nantinya?

T : Kolaborasi antara StiBA dengan FBS hanya

sebatas dalam kegiatan kemahasiswaan dan

dalam mata kuliah dasar. Jadi selama ini saya

tidak mengalami kendala disemester pertama

Tidak

berpengaruh

Page 6: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

136

dalam menangani mahasiswa tahun petama,

dan nantinya juga mungkin tidak akan terlibat

disitu

P : Berarti belum ada bayangan kedepan karir

pak C setelah merger ini?

T : Terus terang kalau untuk masalah karir saya

masih belum ada bayangan, karena saya tetap

berjalan di PBI, mungkin yang beberapa dosen

yang latar belakangngya sastra, nantinya

mereka akan masuk ke sastra

Belum ada

gambarkan

Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?

T : Inikan masih belum satu semester ya, belum

ada promosi sama sekali. Saya masih tetap

seperti biasanaya karena dengan adanya progsi

baru, saya bisa menggunakan emm, kalu pun

nanti misalnya beberapa presentase atau pun

yang berhubungan dengan sastra, itu tidak bisa

dipakai untuk meningkatkan promosi dalam

FBS itu.

Masih dalam

proses

P : Dalam beberapa hal mungkin ada

perampingan dan mungkin dalam beberapa hal

ada penambahan struktur?

T : Kayaknya dari rencana ini, bakal yang

menjabat dijalur sastra tetap orang sastra. Saya

kira saya nggak akan kompeten dalam

menangani jabatan struktural diprogdi yang

baru

Ditempatkan

sesuai bidang

P : Ketika penggabungan ini, apakah pak K

melihat bahwa setelah penggabungan ini, pasti

akan ada peluang lebih besar untuk promosi

jabatan, atau sebaliknya?

T : Nggak, nggak ada gambaran saya. Saya

hanya berpikir seperti saya selama ini, nggak

tahu peluangnya. Paling kalau dilihat dari

struktur. Eee jabatan struktural ini kan hanya

Belum ada

gambaran

Page 7: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

137

diperuntukan nanti dengan kaprogdi dua, sastra

dan PBI, dan tatkala nanti orang yang

memegang itu sastra nantinya, itu aja

Bagaimana Keamanan kerja secara umum di FBS setelah

merger?

T : Emm.. Karena saya dosen tetap selama 9

tahun. Saya merasa ini suatu hal yang positif.

Dalam arti bertambahanya progdi baru, jadikan

fakultas ini semakin melebar. Semakin

melebarkan progdinya. Saya akan tetap berkarir

di PBI.

optimis

Nanti teman-teman yang baru masuk dari

STIBA, akan masuk ke Progdi Sastra, dan itu

tidak akan mempengaruhi posisi saya disini

Tidak

berpengaruh

Hanya saja mungkin yang saya rasakan adalah

saya kurang tahu nanti gedung ini akan sepadat

apa, dan itu sedikit yang dikhawatirkan..

Kekuatiran akan

fasilitas

pendukung

P : Kenyaman akan terganggu?

T : Iya saya kira kesitu, saya kira saya

memandang itu seperti itu, akan ada progdi

baru, ada kolega baru mereka akan terus

membuka progdi baru, cuman jumlah dosen

dan ruangnya sedikit. Kenyaman bekerja yang

megkhawatirkan, karena selama ini kan, dosen

hanya ingin seperti ini dan jalur ini sudah

paslah, dan apabila nantinya masih ada progdi

yang lain, itu yang saya kurang tahu yang

seperti apa, ya tapi kalau kerja itu agak banyak

Kekuatiran akan

fasilitas

pendukung

Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu

tujuan pasca terjadinya merger?

T : Saya kira saya senang dengan jadi dosen,

dan semangat dalam mengajar di PBI, dan saya

sama sekali tidak akan campur tangan dengan

sastra, karena saya bukan

Fokus pada

bidang sendiri

P: Berarti selama..kita anggap aja 1 tahun ya, Masih sama

Page 8: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

138

dorongan dalam diri pak Kristian untuk

melakukan sesuatu, apa masih sama seperti

yang dulu, atau malahan ada perubahan ?

T : Masih sama..

P : Tidak merasa ada yang berbeda?

T : Ya mungkin hanya bertambahnya dosen dan

mahasiswa, dan saya juga selama ini tidak

khawatir, suasana disini masih tetap ada seperti

suasana sebelumnya, saya kira berkembang

P : Perkembangan ini tidak mempengaruhi niat

pak Kristian?

T : Tidak

Optimis

Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?

T : Ee.. Kalau semangat kerja saya pikir, saya

lebih sedikit meningkat dalam hal kerja sama

sesama dosen, karena dengan adanya meeting-

meeting di aras fakultas, kita bisa bertukar

pikiran, dalam hal misalnya kita mau mengajak

yang lain

Semangat

meningkat

Contohnya ada event besar kita bisa meminta

tenaga-tenaga yang lain, itu yang membuat

saya lebih semangat, dulu susah sekali, dan

tahun ini kita akan mengadakan event besar,

dan banyak personalnya, dan saya kira itu

membaut saya ingin lebih semangat untuk

bekerja. Jadi tidak merasa susah, kok ngk ada

yang bantu

Kerja sama

P : Itu dijadikan sebagai semangat?

T : Iya, karen itu sifatnya kolaboratif, dan saya

kira itu sudah ada semangat dalam melakukan

kerja

Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung

jawab anda setelah merger?

T : Saya tidak pernah berpikir sejau itu ya,

hanya saya akan lebih..dan selama ini saya

Lebih fokus

Page 9: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

139

masih aman, saya lebih fokus berkreasi di

pendidikan, dulu sebelum tidak ada pengajar

berlatar belakang sastra, kan satu semester

membantu dan dulu saya mengajar di sastra,

jadi sekarang tidak ada. jadi harus mengajar

jenis matakuliah yang tidak dibidang saya,

P : Berarti mengurangi kreatifitanya, kalau dulu

melampauhi kemampuanya, kalau sekarang?

T : Kalau saya lebih fokus, kalau dulu kan lebih

bervariasi, kekurangan dosen mengajar, mata

kuliah sastra ok, yangg dulu-dulu banyak

kesempatan, sekarang tidak ada, intinya saya

kira kreatifitas lebih fokus

P : Inisiatifnya untuk bekerja?

T : Apa ya, saya kayak gini aja sih tetap

mempertahankan

Sama saja

P : Tidak memberikan dorongan apapun pada

penggabungan ini?

T : Hanya untuk yang biasa kita lakukan

pengabdian masyarakat, seminar internasional

Lebih produktif

P : Yang sebelumnya pak tidak menduga-duga?

T : Sebelumnya sudah ada, cuman kita agak

kurang, sekarang lebih banyak bantuan, saya

kira kita bisa dengan senang mengajak teman-

teman

P : Rasa tanggung jawabnya setelah

penggabungan ini?

T : Saya melihat dibeberapa teman yang baru

bergabung semangat kerjanya masih tinggi,

karena mungkin mereka merasa perlu disini.

Saya kira mereka harus mengikuti ritme kerja

yang cukup sibuk sebelumnya dan semuanya

pada sibuk

Penyesuaian

Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?

T : Kok saya agak merasa..memang ini Lebih terbuka

Page 10: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

140

kegiatan kemahasiswaan juga digabung antara

mahasiswa stiba dengan mahasiswa fbs dalam

satu kemahasiswaan. Jadi mereka, kegiatan

kemahasiswaan semakin banyak. Saya kira apa

yang bisa saya lakukan ya akan kubantu

mereka meskkupun itu sedikit lebih sibuk

P : Tapi yang anda rasakan selama ini?

T : Saya hanya sedikit menyayangkan kegiatan

yang beberapa dihapus, beberapa kegiatan

yang di stiba yang lama, karena disini sudah

penuh, tidak bisa terakomodasi.

Kecewa

Ada kegiatan sana yang bagus yang dibawa

kesini sehingga beberapa kegiatan disini yang

tidak penting harus dihapus, itu saya kira bisa

membuat saya lebih semangat, oh ternyata

dimahasiswa pun mereka bisa memadukan. Jadi

kalau mereka pun fine ya, kenapa kita tetap

melayani mahasiswa dengan sangat fair

Kolaborasi

Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan

setelah merger?

T : Tetap semangat, terus terang saya tetap

fokus ke PBI dan saya kira kedatangan progdi

baru atau hasil penggabungan itu tidak

membuat saya merasa dengki, tidak membuat

saya juga terancam tetap fokus terhadap apa

yang kami persiapkan

Tetap semangat

dan fokus

Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah

merger?

T : Tetap melakukan yang selama ini saya

lakukan dan sedikit senang dengan tambahan

membantu pekerjaan

Lebih senang

Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah

kemangkiran setelah merger?

T : Karena jadwal saya tetap sebelum ada

penggabungan, jam ngantor saya sama jam

Tidak berubah

Page 11: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

141

makan saya sama, jadi minimum

P : Kuantitasnya sama?

T : Sama

P : Kualitasnya?

T : Sama, karena selama ini beberapa pengajar

yang di stiba bergabung disini mereka masih

banyak menyelesaikan mahasiswa yang lama

Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam

melaksanakan pekerjaan setelah merger?

T : Sampai sekarang saya senang Senang

P : Senangnya apa ?

T : Ya senangnya kembali ke yang tadi akan

ada dosen yang baru, kerja sama, berkreatifitas,

ya seperti yang saya katakan tadi juga. Saya

tidak tahu apakah nanti kedepannya akan masih

padat bekerja di satu ruang, mungkin itu yang

nanti bisa mempengaruhi kehadiran saya

dikantor. Saya akan tetap aktif, bisa dihubungi,

bisa dicari ada dikampus. Cuman untuk space

dikantor ruangan tidak tahu, kalau tidak ada

ruang yang memadai.

Kolaborasi

P : Perasaan yang membuat tidak senang?

T : Perasaan terlalu padat karena kan disini

akan ada banyak orang. Selama ini sih gak

masalah mereka belum ke kantor sama sekali

mereka hanya akan datang kesini ketika ada

kelas disini tapi mereka masih banyak yang

masih menyelesaikan mahasiswa disana jadi

selama ini belum kelihatan.

Keterbatasan

fasilitas

P : Tidak mempengaruhi perasaan bapak,

T : Ohh tidak saya masih tetap sama, nanti

kalau terlalu padat ya bagaimana

Senang

Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam

menerima imbalan setelah merger?

T : Itukan dari universitas, diukur dari pangkat Senang

Page 12: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

142

golongan, saya senang dengan gaji saya

P : Dengan pekerjaan yang diterima, imbalan

yang diterima dibandingkan dengan yang lalu

T : Sama, karena imbalan itu tidak berpengaruh

dalam progdi baru, saya kira imbalan finansial

itu regulasi dari pusat

Tidak

berpengaruh

P : Tidak ada kecemburuan-kecemburuan?

T : Tidak ada

Tidak ada

kecemburuan

Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan

jabatan yang dipegang setelah merger?

T : Saya tidak menjabat jabatan, karena saya

hanya dosen biasa, saya mengajar, mengajar

masyrakat, melakukan penelitian

Biasa saja

P : Sudah puas dengan keadaan ini sekarang?

T : Kalau puas belum, saya masih ingin tetap

meningkatkan publikasi, harapan saya ya

menjadi pimpinan yang tertiggi

P : Jabatan apa sekarang yang dijalani?

T : Jabatan akademik ya. bukan struktural, saya

tidak berminat.

Belum puas

P : Melihat kedepan ada kemungkinan lebih

baik gak,

T : Saya bisa melihat positif, pasti lebih baik

optimis

P : Karena ada rekan baru?

T : Ya karena ada rekan baru pasti akan lebih

fokus

Rekan baru

Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)

dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?

T : Oh justru gak banyak menerima karena ada

banyak teman teman yang membantu jadi akan

ada tambahan orang untuk mengurusi bidang

bidang tertentu misalnya tesis untuk mengurus

pengembngan satu mata kuliah tertentu itu saya

akan senang karena akan ada lebih banyak

teman.tapi jabatan secra stuktural yang

Rekan baru

Page 13: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

143

dipercya untuk bertanggung jawab saya gak ada

gambaran karna saya gak pengen tanggung

jawab seperti itu.

P : Jadi selama ini cukup senang ketika ada

tambahan baru

T : iya,

Senang

P : Ada penolakan ?

T : Enggak gak ada, kecuali nanti misal ada

tanggung jawab yang kondensinya sangat ke

progdi karena saya gak menguasai mungkin

saya akan menolak. Saya akan lebih fokus ke

tanggung jawab kepercayaan.

Fakus

Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah

merger?

T : Untuk pengajaran tidak ada beban karena

saya pengen menyerapi masalah pengabdian ke

masyarakat.

Seperti biasa

Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah

merger?

T : Penelitian emang kita harus fokus dan

selaras dengan bidang yang ada, kalo untuk

kolaburasi penelitian dulu dengan sekarang

sama karena kita tetap. Tapi kalau untuk

informasi informasi atau undangan undangan

presentasi seminar itu ada pasti itu akan

mendukung latar belakang PBI dan sastra,

dalam pengembangan keilmuan kita lebih fokus

ke pengembangan material.

Lebih fokus

P : Yang sebelumnya masih campur aduk,

T : Ya itu tadi ada beberapa matakuliah yang

berbau sastra jadi sekarang kita sudah tidak

repot seperti itu. A teman teman yang lebih bisa

unuk mengembngkan itu. Dan kita fokus ke

PBI.

Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah

Page 14: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

144

merger?

T : Karena lebih banyak koneksi dari teman

baru. dulu ada permintaan untuk melayni

masyarakat dalam beberapa hal, dengan adanya

teman teman yng baru mereka akan lebih

banyak menginfomasikan, kita butuh seseorang

untuk melyani masyarakat jadi masih banyak

peluang, dulu saya diminta untuk membantu

melayani permintaan masyarakat, sekarang

lebih ke, ini membutuhkan bantuan ini, yang ini

mebutuhkan bantuan ini, jadi banyak peluang

untuk mengabdi.

Lebih banyak

koneksi

P : Jadi lebih fokus ya. Sebelum kita tutup ada

yang lain yang mau bapak sampaikan ?

T : Jadi pointnya adalah penggabungan ini

belum sepenuhnya terjadi, jadi masih ada

beberapa hal yang kita masih berjalan sendiri

sendiri. Dalam arti disini situasi dosen dan

mahasiswa masih seperti yang dulu, karena

StiBA masih menyelesaikan mahasiswa yang

disana, mereka kesini paling untuk mengajar

dan rapat.

Masih dalam

proses

penggabungan

P : Harapan kedepan ?

T : Saya harap universitas tetap membantu baik

dalam birokrasi dan gedung dan sebagainya.

Univesitas

membantu

proses

penggabungan

Page 15: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

145

Hasil wawancara dengan Ibu A (Dosen FBS/M8)

Hari : Kamis, 27 Juni 2013

Waktu : 11.00 WIB

Niko : Pewawancara (P)

A : Terwawancara (T)

Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?

T : Setelah merger, Saya sebagai doses begitu

ya, dosesn FBS. Sementara saya tidak melihat

seperti itu. karena saya pikir kok saya sebagai

dosen begini, pasti masing2 memiliki

kesempatan yg sama dengan tm2 anggota yang

baru misalnya dalam melakukan penelitian,

untuk melakukan pengabdian masyarakat.

Semua memiliki

kesempatan yang

sama

Malah kami juga bekerja sama dengan mereka,

dengan hal misalanya dalam melakukan

pengabdian masyarakat, kerja sama dgn pak

Toar. Kemudia melakukan apa hal lain mungkin

antara tm2 FBS yg akatif dgn teman dari stiba,

seperti itu.

Kerja sama

Tapi kalau ketakutan, saya melihatnya masih,

kayaknya masih biasa, belum ada perubahan.

Tapi itu bisa juga karna saya mengalami itu

karena sebagai aras pimpinan. Saya sebagai

pimpinan masih melihatnya seperti itu. Tapi

nanti kedepanya apakah akan tetap masih

seperti itu atau tidak tergantung dari pimpinan

FBS. Bagaimana mereka mengayomi keduanya

Masih seperti

biasa

Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?

Page 16: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

146

T : Saya merasa sama aja. Mungkin untuk

sementara ini belum terlalu terasa efeknya.

karena nanti itu kedalamnya secara internal

sudah ok. Tapi secara diluar kita masih proses.

Jadi hal2 seperti itu belum terasa.

Masih sama

Tapi tidak tau kalau segala sesuatu sudah

formal, lebih resmi, saya belum bisa saya

bayangkan. Karena ini masih proses. Itu yg saya

bilang apa pun itu tergantung dari pimpinan fbs

sendiri. Bagaimana memberikan keadilan

kesemua pihak

Masih proses

Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah

merger?

T : Masih sama. Seolah juga tidak ada

perubahan yg signifikan, tidak terasa. Karena

sesungguhnya tm2 dari kartini atau STIBA

mereka bukan baru. Seperti pak Toar sempat

mengajar d fbs.

Masih sama

Apakah merasa terancam karena ada pendatang

baru?

Tidak merasa terancam. Kalau ada yang lebih

layak ya silahkan. Saya menganggapnya sebagai

1 keluarga.

Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu

tujuan pasca terjadinya merger?

T : Ga ada. Masih seperti kebiasaan yg saya

lakukakan pada saat sebelumnya. Misalkan

pengurusan mahasiswa. terlepas dari merger

atau tidak merger saya tetap kerja hari itu.

Bukan berarti kalau merger saya lebih... saya

Masih sama

Page 17: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

147

tidak seperti itu

Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?

T : Sama saja. Tapi ada hal2 tertentu juga lebih

semangat.

Lebih semangat

Dengan ada tm2 baru (boleh sebut nama?)

seperti pak Toar. Orangnya menyenangkan, jadi

bekerjanya lebih bersemangat

Teman baru

T : Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung

jawab anda setelah merger?

Biasa aja, saya masih melihatnya biasa aja.

Rasa tanggung jawabnya, biasa aja. Saya tidak

merasakan dampak langsung. Sebenarnya,

seperti progdi baru datang, terus kita lebih yg

sebelumnya anak2nya 10 sekarang jadi 15

Biasa saja

Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?

T : Yang dimerger itu kan berarti tidak terlalu.

gini, saya tanggungjawab saya masih kan

mahasiswa PBI jadi tidak terlalu banyak

berinteraksi dengan mahasiswa STIBA atau

mahasiswa sastra. Jadi kalo dibilang gmana2,

karena yg saya layani tetap mahasiswa saya

sebelumnya jadi tidak ada seperti apa...

Masih sama

Tapi kalau misalkan saya harus melayani

mahasiswa dari STIBA, saya akan

memperlakukanya seperti mahasiswa saya PBI.

Jadi tidak akan. Mentang anak tiri kan.. tidak

seperti itu. Saya tidak bisa mengkotak-kotakan.

Mahasiswa ini dan mahasiswa ini, semuanya

mahasiswa FBS.

Memberi

perlakuan yang

sama

Page 18: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

148

Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah

merger?

T : Sama aja sih. Tidak ada yg berubah. Masih sama

Cuman ketika mereger itu dimulai, itu memang

kami bekerjanya lebih keras. karena memang

posisi saya sebagai salah satu tim managemen,

harus tau kok ni mau apa.

Bekerja lebih

keras

Supaya, karena waktu itu pimpinan itu kan apa

namanya, berkelanjutan untuk menyampaikan

kepada staf kepada flop. Jadi memang tim

manajemen sendiri waktu itu tidak punya ini,

jadi kami harus kerja keras. Karena waktu itu

pimpinan mepunyai kewajiban untuk

menyampaikan kepada staf, kami bekerja keras,

karena harus banyak dokumen yang dilihat,bisa

atau tidak.

Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah

merger?

T : Tidak mempengaruhi bagi saya. Kalau ada

yang minta training saya lakukan dengan baik

Masih sama

Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah

kemangkiran setelah merger?

T : Saya datang tiap hari. Tidak ada perubahan

berangkat sama dan pulang sama

Masih sama

Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam

melaksanakan pekerjaan setelah merger?

T : Sama saja. Saya mungkin tidak menyenangi

mengajar bukan karena merger tapi karena misal

ada mahasiswa yang attitude jelek

Masih sama

Page 19: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

149

Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam

menerima imbalan setelah merger?

T : Kalau imbalan itu kan pakai standar UKSW,

jadi kan sama. Jadi sama saja, kan dipakai aturan

UKSW, jadi tidak serta merta berubah gajinya.

Kalau dibilang beban mengajar sama, 12 jam.

Kalau dibilang adil tidak adil ya tidak ada

karena sesuai aturan UKSW.

P : Deskripsi kerja sama?

T : Sama, tetap mengurus mahasiswa. Bedanya

kalau PBI yang masuk sedikit, tapi bukan karena

merger.

Sesuai standar

UKSW

Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan

jabatan yang dipegang setelah merger?

T : Sama saja, mungkin karena saya administrasi

progdi jadi lebih banyak interaksinya dengan

mahasiswa

Masih sama

Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)

dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?

T : Tidak ada pengaruhnya dengan merger

dalam hal menolak pekerjaan. Seperti contohnya

ketika mau mengubah kurikulum, ditunda bukan

karena merger tapi karena persiapan. Kalau saya

melihatnya teman2 yang lain yang berusaha

menyesuaikan diri karena mereka yang masuk.

Tidak

terpengaruh

Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah

merger?

T : Susah ditentukan, karena harus melakukan

penelitian dulu, seperti membagi kuesioner dan

Masih sama

Page 20: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

150

mengobservasinya.

Tidak bisa memberi pendapat karena saya harus

melihat lapangan dulu. Karena kondisi sekarang,

setelah merger, dosen baru tidak serta merta

mengajar di PBI, hanya ada 3-4 SKS sesuai

beban mengajar di STIBA. Tapi kalau dari

mahasiswa mengatakan tetap baik. Itu lebih ke

personal, tapi tidak bisa digeneralisasi.

P : Ada keluhan?

T : Ada, kalau keluhan tidak dihindarkan.

Keluhan juga untuk dosen dari dalam. Jadi sama

saja.

P : Keluhan yang sering didapat?

T : Mengajarnya kok hanya duduk saja, hanya

membagi tugas, kan mereka mempunyai budaya

disana dan kami juga punya budaya mungkin

belum pas.

Perbedaan

budaya

Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah

merger?

T : Sama saja. Mungkin karena saya belum

menerima surat dari pemerintah. Jadi walaupun

mereka melakukan penelitianpun, belum bisa

diklaim FBS, masih STIBA. Mereka belum bisa

memakai nama FBS UKSW. Walaupun secara

administrasi sudah dosen FBS.

Masih sama

P : Kalau dari dalam diri sendiri ada

peningkatan?

T : Sama saja, kalau harus meneliti ya meneliti,

pengajuan ya pengajuan. Tidak ada

Page 21: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

151

hubungannya dengan merger.

Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah

merger?

Harapan untuk merger?

T : Saya berharap agar ijin segera turun supaya

semuanya jadi lebih jelas. Untuk keluarga lama

dan keluarga baru akan lebih jelas. Siapa yang

mesuk PBI dan sastra.

Izin segera

keluar

Suasana kerjanya tetap, kekeluargaan,

komitmennya juga tetap, tidak berubah

Semangat kerja

terjaga

Hasil wawancara dengan Ibu H (Dosen FBS/M4)

Hari : Selasa, 23 Juli 2013

Waktu : 14.00 WIB

Niko : Pewawancara (P)

H : Terwawancara (T)

Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?

T : Saya cukup pesimis terus terang terhadap

merger.

Pesimis

Karena menurut saya gini, pimpinan UKSW

mungkin sebagai yang lebih tahu. Harusnya

membimbing menurut saya dan itu tidak

terjadi, dilepas. Saya juga yakin dosen FBS

tidak tahu merger itu bagaiman.

Membutuhkan

pengarahan

dan

pendampingan

Jadi sekarang banyak masalah juga. kayak

misalnya yang saya dengar dosen STIBA tidak

masuk di gedung STiBA, juga tidak masuk di

Banyak

masalah

Page 22: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

152

FBS, dan itu kontrolnya juga susah, pokoknya

saya sudah bilang dari awal harus jadi satu.

Terus terang gini, saya ini tahu banyak dosen2

PBI dari Universitas lain, karena saya disuruh

presentasi, diundang, gitu, kalo menurut saya

dikala saat ini dimana jurusan2 semakin

meningkatkan SDM, kita justru mnurunkan

SDM dengan menerima 10 orang yang aku

tahu. Mungkin mereka bagus, mungkin, cuman

karena di FBS itu tidak ada evaluasi dan

mungkin di Universitas itu tidak ada evaluasi

yang cukup ketat jadi lemah karena sistemnya

kurang dari sistem SDM

Membandingk

an

P : Jadi bu H melihat karirnya setelah

penggabungan ini tidak yakin

T : tidak yaikin, dari FBS kamaren ya, kita

mendapat 167 mahasiswa, itu satu. Kalo saya

seperti itu sih karena itu tadi, memberikan

sesuatu kepada orang yang tidak tahu

bagaimana dan tidak dibimbing. cukup pesimis

sih kalo saya

Pesimis

P : Ada pikiran untuk keluar dari UKSW begitu

?

T : Karena kondisi ku sekarang ini kan nggak

tahu. Lah gimana. menurutmu sendiri gimna?

Saya itu pengen tahu yang lain, posisi dari segi

ekonomi itu seperti apa. Karena ya itu pak

Hendro sudah bilang, hati-hati lho di merger 1

orang aja keadaanya kaya gini, karena juga gini

masalah dengan teman2 mereka juga kurang

profesional, menurut saya. Dalam arti gini,

mereka banyak yang berteman dengan rekan

STIBA, jadi mereka berfikir ahh ga enak masa

kita mengevaluasi teman sendiri

Pesimis

P : Kalau melihat sekarang ni apa ada

Page 23: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

153

kemungkinan?

T : Gimana yaa.. Ya gimana, karena ya

kondisinya tadi itu.

dan juga satu lagi, menurut saya waktu itu,

Doktor FBS kan cumn 2 profesor 1 dan sudah

pensiun. inikan kita harus berfikir

menyekolahkan sekian banyak orang untuk S3

padahal S3 kita itu cukup lambat, ada yang

belum selesai, lama sekali. yang satu

barmaslah. itu satu,

Studi lanjut

Dosen

Kedua, kita juga fair teman2 StiBA ini di S3

kan kapan? Setelah semua FBS S3 lalu mereka

tau bagaimana? Karena sekarang ini yang

berkembang, setelah teman2 STIBA masuk

FBS mereka minta di sekolahkan, nah ini

bermasalah juga karena brehubunga dengan

uang kaya gitu. Dan belum terselesikan juga

itu, jadi disini kita setuju tapi kita juga tidak

membuat teman-teman di STIBA untuk tidak

berpikir panjang,

Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?

T : Secara fungsional saya sudah keluar dari

situ dan bertahan di urutan juga kalo struktural

masalahnya mungkin kesempatan itu ada.

Masih

berharap

Cuman arah saya tidak kesitu di FBS ini loh,

karena menurut sya juga tidak apa ya, ya itu

tadi saya pesimis sedikit ketika saya menjabat

menjadi dekan waktu itu saya sangat

optimistik.

Pesimis

Bagaimana Keamanan kerja secara umum di FBS setelah

merger?

T : Setelah saya ngomong dengan pak john

gimana kalo ada masalah, saya berkonsultasi

kepada siapa. saya jadi kurang di akomodasi.

saya terus terang takut apalagi pak jon kan akan

turun dan sekarang merger inikan masih sangat

Kurang di

akomodasi

Page 24: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

154

belum pasti saya juga bilang seharusnya Dikti

bilang kalau izin belum keluar universitas tidak

boleh menerima mahasiswa, kalo menerima

bisa di tuntut, berarti jurusan sastra FBS inikan

ngeri juga menurut saya, dan orang tua juga

mungkin gak tahu kalo kondisinya seperti ini.

Saya terus terang takut apalagi pak Jhon kan

akan turun dan sekarang merger inikan masih

sangat belum pasti saya juga bilang seharusnya.

Takut

Dikti bilang kalau izin belum keluar,

universitas tidak boleh menerima mahasiswa.

kalo menerima bisa di tuntut, berarti jurusan

sastra FBS inikan ngeri juga menurut saya, dan

orang tua juga mungkin gak tahu kalo

kondisinya seperti ini.

Tunggu izin

Dikti

Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu

tujuan pasca terjadinya merger?

T : Ya terus terang itu cukup berimbas

tapi mungkin sekarang sih tidak begitu ya

karena saya punya hal lain yang saya kerjakan.

Dulu pas awal2 cukup berimbas dalam arti gini,

karena saya melihat ini tidak benar.

Cukup

berimbas

Kenapa kok gak berpikir hal yang harusnya

mereka pikiran kaya gitu dan juga kasihan juga

teman2 STIBA kaya teman2 STIBA banyak

yang bilangnya ke saya mereka bilang mau S3

tapi kok pimpinan StiBA bilang gak boleh dulu,

lha ini bagaimana? Ya saya bilang kamu harus

menuntut dan saya melihat teman2 STiBA ini

agak minder seperti yang itu bilang tadi,

mereka masuk ke FBS juga S3 nya kapan

belum jelas.

Studi lanjut

dosen

Mereka masih bayar sendiri kalo seminar,

kaena mereka masih pakai nama STIBA

mereka masih harus bayar sendiri tapi ada

beberapa orang STIBA yang dibayar FBS. Lha

Terjadi

ketidakadilan

Page 25: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

155

ketidak sama rataan itu lho yg saya juga heran

saya tahunya gak formal ya, bukan di meeting

cuman dari ini ngomong sebagai teman. Jadi ya

kurang tau saya

Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?

T : Kalau sekarang lebih meningkat karena

lebih banyak waktu. gak kaya menjadi pejabat

struktural karna butuh pengorbanan.

Lebih

bersemangat

T : Seperti dalam prinsip leaderhip kalau kamu

ingin anak buah mu lari jauh kamu harus bisa

lari lebih jauh dulu. kalau gak gitu ya susah. itu

harus dimulai dari sekarang. Bu Victoria bu

Susan itu tidak mendidik jadi kalau disuruh

meneliti kurang efekif, karena kamu aja ga

meneliti kenapa saya harus meneliti ? Sehingga

faktor dosen yang lemah ini sangat

melemahkan akreditasi, karena waktu di tinjau

ternyata peneliian Cuma sedikit, doktornya

sedikit ga sampai 50%.

Memberi

contoh kepada

bawahan

Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung

jawab anda setelah merger?

T : Melihat pekerjaan dengan merger stiba

tidak ada hubunganya, tidak begitu berkaitan,

ya seperti itu tadi saya berusaha supaya daya

jual saya itu tidak hanya di FBS. Saya tidak

mau menjadi ikan besar dikolam kecil, jadi

kalau bagi saya itu masalah itu, saya bagaimana

caranya justru itu meningkatkan kreatifitas

saya, dan menurut saya itu tidak begitu

berimbas, terhadap kreatifitasnya, dalam arti

publikasi, terus mengajar kumpul bahan,

justru kalau menurut saya yang saya tidak

punya itu fakultas karena mungkin pimpinan

berpikir saya akan mungkin, saya tidak pernah

diinformasikan.

Meningkatkan

daya jual diri

Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?

Page 26: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

156

T : Untuk fakutas saya lebih mengimbangi

yang mereka lakukan sih tapi, terutama

mahasiswa ini terlalu di tuntut menurut saya.

Cuman ada hal-hal yang meronta kayak

misalnya waktu buat brosur sastra tidak

dimasukkan lah kenapa gak boleh? Kan udah

merger,

Mengimbangi

Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan

setelah merger?

T : Di FBS ini terus terang saya merasa

minoriytas karena teman2 cukup majority gitu.

Terasingkan

T : Saya merasa emm banyak sih pekerjaan

yang datang dari ketua progdi dan segala

macam Cuma kalo saya membuat suatu

pekerjan maka saya harus didukung oleh

pimpinan FBS jangan samapai saya bilang

enggak pimpinan FBS bilang iya. Itu pernah

saya alami makanya saya lebih ke enggak saya

lebih suka arahnya mengajar lebih dengan ilmu

nggak dengan kebijakan2 karena banyak hal.

Membutuhkan

dukungan

pimpinan

Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja

setelah merger?

T : Karena saya memandang diri saya tidak

berkaitan dengan program Merger StiBA saya

berpendapat tanpa UKSW saya bisa bekerja

dimanapun, jadi menurut saya, saya tetap

mengajar ya biasa saja. karena itu kelas ya.

Tidak mau

terpengaruh

Ya biasa aja dan karena saya berpikir karena

kondisi FBS yang seperti ini saya harus

memperkaya diri saya supaya daya jual saya

bukan hanya di FBS dimanapun saya bisa

diteima, itu yang saya kejar sekarang. Suka

ngomong dengan teman-teman yang lain diluar

uksw

Meningkatkan

daya jual diri

Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau

jumlah kemangkiran setelah merger?

T : Kalau mengantor emang ga ada keharusan

untuk megantor. kalo masalah itu ya sama aja

Masih sama

Page 27: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

157

menurutku gak ada efeknya.

P : Dari sisi mengajarkan?

T : Itu bisa dibuktikan kalo itu, engak ada.

Dengan teman2 STIBA juga oke,

Cuma masalahnya kan saya bukan dengan

teman STIBA personal tapi kan masalah

sistem.

Masalah

sistem

Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam

melaksanakan pekerjaan setelah merger?

T : Kalo pekerjaan saat ini oke. Tapi itu lho

yang mengganjal itu. Masalah merger ini terus

terang, apalagi setelah saya tahu bahwa

menurun. Saya dan temen2 memang perlu ada

monitor. Saya mencoba sekali memisahkan

perasaan saya ke itu supaya tidak mepengaruhi

pekerjaan saya, cuman dekan itukan adik saya.

Terbebani

Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam

menerima imbalan setelah merger?

T : Saya sih gak pernah kepikir itu ya. karen

menrut saya gini, imbalan itu kan gak ada

hubungannya, sistem imbalan itukan juga ada

jadi menurut saya apa itu ada hubungannya,

Tidak

kepikiran

Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan

jabatan yang dipegang setelah merger?

T : Sekarang saya senang karena beban saya

turun. karena gini masalahnya.

Senang

Kalo saya menjadi pemimpin pada orang yg

tidak mau dipmpin itu percuma, menurut saya

dalam beberapa kasus ya.

Terjadi

masalah

kepemimpinan

Dalam kasus stiba ini tidak ada satupun yang

bertanya kepada saya, jadi waktu itu saya

berpikir untuk tetap menjabat menjadi dekan,

tapi kondisinya mereka memutuskan setuju

dengan menutup mata, nah siapa saya sebagai

pimpinan gitu lho.

Komunikasi

tidak berjalan

dengan baik

Saya takutnya nanti saya tanda tangan, karena

waktu itu MOU itu banyak titik lemah dan saya

Pertimbangan

ekonomi dan

Page 28: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

158

melihat sudut ekonomi dan hukumnya. Teman-

teman mikirnya, udahlah tanda tangan aja.

Nanti kalo ada hal-hal ya di beresin di

belakang. Tapi tipe saya tidak seperti itu karena

saya juga orang penelitian jadi saya babat topik

ini baru saya ambil metodologi yang tepat

seperti apa, sama saya melihatya juga dari sisi

seperi itu.

Hukum belum

tuntas

Jadi kalo kitanya posisi sekarang lebih senang

atau tidak, saya lebih senang daripada saat2 itu.

Saat itu ya saya memutuskan untuk mundur

karena terus terang saya merasa ini

pertandingan yang tidak akan saya menangkan.

Lebih senang

Lebih parah lagi saya akan berperang tanpa

pasukan, saya sendirian dan teman2 saya tu

udah ke arah musuh gitu lho, jadi untuk apa?

saya mundur dan biar dipimpin oleh orang yang

setuju di merger ini tanpa koma, karena saya

tidak bisa melangkah dengan keraguan saya.

waktu menjadi dekan dan sekarang pasti beda

sekali

Kepemimpinan

yg tidak

berjalan

dengan baik

Sepertinya pimpinan FBS tidak sadar dalam

banyak hal dalam merger ini yang harus

mendapat perhatian lebih. brand power belum

ada, gedung belum ada, izin merger belum ada,

kaya gitu, banyak hal sebetulnya.

Perencanaan

Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)

dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?

T : Saya melakukan sistem yang namanya

selektif detect jadi kalo saya merasa ada hal

yang aneh saya tidak datang di rapat terus

terang. terus terang waktu setuju itu saya tidak

tahu bentuk MOU nya itu seperti apa, karena

yang saya tahu MOU banyak kelemahannya,

Lebih selektif

Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah

merger?

Page 29: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

159

T : Pesimistik, pesimis dalam arti gini saya

tidak punya kapasitas untuk penilaian nah

kebetulan saya juga pernah mengajar waktu

saya di Amerika. Jadi banyak sistem yang saya

pelajari di situ. kedua saya gak tau kenapa saya

suka dekat dengan dekan2 yang dulu, kebetulan

saya suka dengan leadership sekarang ini

masalahya saya ini tidak tahu apakah sistem

yang ini ada. Karena setahu saya dulu dosen

tidak berhak mengosongkan kelas hanya

dengan kasih pengumuman, dulu tidak. kalau

ada kelas kosong harus kasih tahu dekan jadi

terkontrol tapi di idonesia tidak, mungkin

karena dosen FBS merasa sejajar dengan dosen

STIBA atau bagaimana sehingga menjadikan

mereka merasa nggak enak mengontrol orang

yang selevel dengan mereka,

Kurang

terkontrol

Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah

merger?

T : kalau saya sendiri udah oke ya menurut

saya.

Meningkat

Satu lagi mungkin penelitiannya lebih ke

kualitas bukan kuantitas jadi sekarang kita

sering ditolong oleh pemerintah.

Kualitas

ditingkatkan

Bagaimana kondisi pengabdian pada

masyarakat setelah merger?

T : Menurut saya untuk pengabdian masyarakat

tidak masalah.

Berjalan

dengan baik

Apa yang ibu kuatirkan pasca merger ini?

T : Wah saya tidak mengkuatirkan FBS

mendatang. mungkin yang saya kuatirkan dulu

kan FBS itu waktu saya masuk FBS itu salah

satu yang tebaik tapi sekarang ini kan tanda

tanya besar apakah itu masih terjadi ? karena

kalau saya melihat proses peluang kompetitor

kita itu naik tingkatannya dari jumlah doktor

Tingkat daya

saing

Page 30: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

160

kualitas mengajar dan segala macam. Jadi ya

kuatir saya itu tadi kita menjadi jurusan bahasa

inggris yang biasa2 saja dan kurang exis dan

tidak benar2 menyumbangkan ilmunya untuk

masyarakat.

Harapanya kedepan?

T : Saya terus terang tidak bisa berharap, bukan

tidak bisa berharap, sampai hilang harapannya.

Pesimis

Hasil wawancara dengan Bapak T (Dosen STIBA/M9)

Hari : Jum’at, 19 Juli 2013

Waktu : 09.00 WIB

Niko : Pewawancara (P)

T : Terwawancara (T)

Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?

T : Lebih bagus Lebih bagus

P : Lebih bagus ya, pertimbanganya ?

T : Secara karir ? Salah satu alasan dilakukan

merger karena stiba tidak sehat secara keuangan.

Jadi misalnya alasan yang practical bagi kami

dosen bisa tidak seminar atau ikut. Tidak bisa

dibiayai dan memang dengan gaji kami tidak

mungkin kami biayai sendiri

Financial

STIBA kurang

sehat

Di UKSW kan terutama di FBS itu dibiayai

semua. Itu yang paling praktis.

Financial lebih

baik

P : Pertimbangan lain ?

T : Yang paling mendasar saya kira itu dari segi

karir

Masalah

financial

Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?

T : Seperti contoh yang tadi,promosi. Klo

promosi sih kita sama cuman kan gini kan. Ee,

Sesuai

peraturan

Page 31: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

161

kalo dosen itu, saya gak tau pegawai gak begitu

mengerti. Promosi itu berdasarkan sekarang itu

dengan aturan pemerintah

pemerintah

Berdasarkan publikasi, nah bagaimana kami mau

publikasi disini, kalo tidak ada uang. Itu

kekecewaan dosen. Jadi kalo di UKSW semua

itu di jamin. Ada jaminan minimal, setahun kalo

misalnya mau presentasilah atau publikasilah,

kan dibayarin

Publikasi

karya lebih

terjamin

Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah

merger?

T : Kalo saya nyaman saya tidak tau yang lain

karena itukan subjective.

Nyaman

Sebab kalo menurut atuan semuanya dijamin

tidak ada yang di pisah, jadi kalo masalah

keamanan saya nyaman dan misalnya keamanan

macam-macam kita kalo dari UKSW sudah

merger ini bisa tunjangan kesehatan dapat

tunjangan tengah bulan dapat.

Dijamin dalam

peraturan

P : Itu yang tidak dapat sebelumnya ?

T : IYA, kalo kesehatan dapat cama sekarang

lebih terjmin terutama ada tunjangan tengah

bulan jadi secara ekonomi bagus saya kira bukan

hanya dosen tapi non dosen juga.

Tunjangan

kesehatan

lebih terjamin

P : Untuk semua ya, kalo pak Toar melihat

kondisi teman2 yang lainya apakah mereka

merasakan hal yang sama atau ?

T : Kalo itu menurut paraturan harusnya sama,

kalo alasan lain tidak nyaman dengan rekan kerja

baru saya tidak tahu, karena subjective ya. Saya

sudah lama terlibat dengan orang2 yg di atas jadi

saya tidak merasakan sesuatu yang baru kalo

mungkin ada mereka. Harusnya kamu tanya

kepada yang lain, inikan subjective

Sama, sudah

diatur dalam

perutaran

Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu

tujuan pasca terjadinya merger?

Page 32: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

162

T : Di UKSW semua diatur, ada aturannya

seperti karir dosen publikasi terjamin dan ada

aturannya,

Sesuai aturan

Jadi saya lebih produktif setelah merger karena

dulu saya publikasi untuk apa? Tidak ada, di

UKSW kita publisi artikel dibayar, kalo disini

tidak ada uangnya jadi kita tidak bisa paksa.

Lebih

produktif

P : Jadi semua berpatok dari pertimbangan

keuangan?

T : Kalo saya juga, dosen non dosen pasti

keuangan paling utama,

Pertimbangan

financial

Kalo saya juga lebih ke arah colleagues semakin

banyak teman untuk sharig, sharing ilmu dan

iskusi. Karena kita diskusi itu sudah

menyinggung tentang mau tulis artikel apa,

pendekatan terbaru tentang pembelajaran,

sekarang.

Teman baru

Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?

T : Meningkat Lebih

semangat

P : Apa yang mendorong selain yang telah

diungkapkan tadi?

T : Mugkin karena saya percaya jadi ketua pusat

study, karena saya sudah dipercaya dijabatan

tertentu saya harus tunjukan kalo saya bisa, jadi

saya tidak bisa hanya duduk mengajar.

Mendapatkan

promosi

jabatan

P :Setelah penggabungan ini Bapak mendapat

jabatan itu. faktor lain yang mendorong pak toar

lebih bersemnagat

T : Mungkin itu saja yaa.

Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung

jawab anda setelah merger?

T : Inisiatif, Mungkin berkaitan dengan tadi ya.. Lebih inisiatif

tidak berubah, menurut saya, harusnya kamu liat

orang lain yang liat saya. Saya rasa saya tetap

bekerja aktif, suka mencoba hal baru, ada baca

Masih seperti

biasa

Page 33: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

163

artikel baru saya coba., jadi pembelajaran itu

dikembangkan.. berkembang.. dari dulu, tidak

hanya setelah merger

P : Soal tanggung jawabnya?

T : Sama saja. Terlepas dari jabatan yang baru

saya terima kalau dalam hal mengajar, sama

Masih sama

P : Dalam hal Krativitas?

T : Sama saja. Karena inisatif kerja itu semua

punya korelasi positif. Kalau kretifitas diluar

mengajar mungkin bertambah karena kita bisa

lebih mau untuk menciptakan sesuatu dalam hal

menulis artikel presentasi diluar itu, dll.

Mungkin saya kira dengan adanya dana, dengan

tambah kolega.. Jadi wawasan kita semakin luas.

Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?

T : Kalo saya sama saja, tidak berubah. Masih sama

Dari dulu saya mengajar itu passionate

bersemangat mencoba hal baru materi

dikembangkan bukan hanya pake buku aja, jadi

dari dulu saya tidak berubah. Ya senang,

semangat ga berubah saya, kurang lebih sama.

Tidak berpengaruh pengaruh dimana saja saya

bekerja, cuman kalau lihat mahasiswa saja tidak

bisa kan jadi ada motivasi tambahan agar dia

bisa.

P : Ok..lebih kreatif mutunya

T : Iya.. Menurut saya ia kalau kreatif dalam arti

memproduksi hal-hal baru

Produktif

Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan

setelah merger?

T: Lebih semangat ya, karena yg itu tadi

Lebih

semangat

Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah

merger?

T : Sama saja Masih sama

Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah

Page 34: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

164

kemangkiran setelah merger?

T : Biasa. Masih sama

Emm..yang mungkin satu hal tapi khususnya

diatas jadi kita punya budaya baru. dalam hal

misalnya memasukan nilai. disini kan tidak ada

batas yang diatas, bisa terlambat dosenya.. Diatas

kan ngk bisa..mereka tidak ingin tahu..kalau nilai

terlambat semua mahasiswa jadi aneh

maksdnya yaa.. Tapi kan sebelumnya saya sudah

mengajar diatas. Jadi sudah tahu mungkin yang

lain ada yang masih.., ngk tahu harus kamu tanya

yang lain.. Kalau saya biasa aja..tetap lebih

disiplin ya karena ada aturan, aturan kan

mambantu memang disini ada tapi..batas nilai

tanggal begini, tapi tetap aja dosen terlambat

mungkin kalu udah ada..karena komputerisasi

mungkin kalau kita terlambat semua mahasiswa

jadi aneh

Lebih displin

P : Emang kalu disini dulu nggak ada

punishment..

T : Teguran

P : Teguran... Tidak berpengaruh?

T : Masih ada dosen yang terlambat makanya

masih ada beberapa semester yang belum keluar

makanya jadi nilai A semua

P: Apakah pak Toar melihat itu salah satu jurang

perbedaan antara kedua lembaga perbedaan

antara

T: Dalam hal budaya akademik. karena disini

tidak ada aturan kita tidak komputerisasi jadi

bisa kapan saja datang kepegawai ini tolong

masukan..mesinya kan tidak bisa bujuk

Perbedaan

budaya

akademik

Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam

melaksanakan pekerjaan setelah merger?

T : Persaan..Ya.. Senang saja karena kami bisa

berkarya lebih baik karena semua..Terutama dari

Senang dapat

berkarya lebih

Page 35: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

165

segi kesejahteraan lebih terjamin, fasilitas buat

saya lebih lengkap tergantung mahasiswa yang

memanfaatkan fasilitasnya.

P : Hal apa yang membuat anda senang dalam

proses merger ini?

T : Yaa terutama dalam menjalankan karir,

keuangan lebih bagus

Secara

financial lebih

menjanjikan

Lebih banyak akses kolega baru, walaupun dari

dulu saya sudah banyak berteman dari yang

diatas. Tapi cuman sekarang lebih resmi. Saya

sudah pernah ikut dulu ikut mereka ajak pentas

dimana itu semua kan gelap,sekarang

resmi..Gelap maksdunya

Teman baru

P : Perasaan yang membuat tidak senang dalam

proses merger ini?

T : Ya.. Ada sih. Ya mungkin kalau dicari-cari

salah ada sih .karena...mungkin saya diluar tim

yaa, mungkin lebih yang mengalami merger

adalah tim ini susah ya..apalagi dari dulu

Repot

P : Ada yang tidak senang nggak?

T : Tidak ada yang tidak senang...mungkin harus

bolak-balik sana sini mungkin lebih repot aja

P : Lebih repot itu yang membuat tidak senang?

T : Kesana kesini, walaupun sebelumnya saya

telah mengalami hal itu juga.. Kalau sekarang

kan resmi dulu gelap, datang kesini..keatas lagi

kesini lagi

Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam

menerima imbalan setelah merger?

T : Ohh lebih bagus dibandingkan sebelum-

sebelumnya. Adil saya kira. karena kan ada

aturanya kan menhacu pada aturan di uksw.

udah tidak ada yang salah, semua sudah sesuai

aturan

Lebih baik

P : Sesuai dengan jobdesc?

T : Ya.. Lebih.. Kalau mungkin kamu tanya

Page 36: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

166

orang UKSW pasti, pasti tidak ada diantara

mereka merasa kurang, tapi kami kan yang

masih kurang ditambahin pasti pasti disana

P : Ok.. Merasa lebih adil jadinya. Tapi

sebelumnya ketika melihat sebelum sekarang

T : Dulu waktu itu, hasil diskusi semua

keputusan semua pegawai STIBA dan merasa

tidak adil karena uksw menerima lebih.. dari

kami, sekarang nggak..UKSW kan tiap bulan 2

kali gaji, disini kan tidak..haa begitu

Lebih adil

P : Ketika pak Toar, membandingkan diri pak

Toar dengan yang lain, dalam lingkup pekerjaan?

T : Sama, kalau dalam pekerjaan nggak ada,

sama aja

Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan

jabatan yang dipegang setelah merger?

T : Saya tidak ada jabatan secara struktural, saya

hanya dosen biasa

P : Dengan jabatan itu senang?

T : Ya saya senang, bisa dipercaya untuk

mengembangkan penelitan dan pengembangan

masyarakat dilingkungn FBS

Senang

P : Yang tidak disukai dengan jabatan sekarang?

T : Nggak ada, senang

P : Tidak merasa repot, dirugikan?

T : Tidak, malah saya diuntungkan dengan itu

Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)

dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?

T : Nice lah, biasa pekerjaan sekarang dan yang

dulu nggak beda jauh kok, mengajar, jadi sama

saja

Biasa saja

P : Pernah menolak perkerjaan yang ditawarkan?

T : Belum pernah, suruh ngajar ini, ngajar ini

Tidak pernah

menolak

pekerjaan

P : Hal apa yang membuat pak T bersikap seperti

tu?

Melakukan

yang bisa

dilakukan

Page 37: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

167

T : Kalo saya bisa melakukan itu, ya mengapa

tidak

P : Hal apa yang mendorong?

T : Ya itu bagian dari pekerjaan saya, kenapa

harus nolak

P : hanya karena pekerjaan saja?

T : Ya, pokoknya kalau beban maks 12 sks,

kalau itu cukup ngk harus kita terima, malah kalo

kita tolak itu melanggar aturan. Selama kita

tidak mengajar terlalu banyak ya, malah turun

beban mengajar, dulu kita mengajar malah bisa

15 sks persemester, sekarang, 12,13 itu sudah

banyak, tanya yang lain, turun, dengan gaji yang

sama, jadi pokoknya menurun

P : Gajinya

T : Gajinya kan meningkat, beban menurun, dulu

kita mengajar karena dosen yag ada dikit. Mata

kuliah tidak berubah waaupun mahasiswa

sedikit. Satu kelas ada yang 3 orang, mengajar 3,

4 orang kan sama saja mengajar 20 orang

Imbalan

meningkat

Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah

merger?

T : Saya rasa biasa saja, harusnya kamu tanya ini

ke mahasiswa, atau ke yang mengevaluasi

jawabanya, pasti bagus, subjektif kan itu. ya,

saya kira bagus, cuman itu kan tidak valid, kamu

haru tanya kemahasiswa atau yang

mengevaluasi saya

Biasa saja

P : Kwantitas menurun, kwalitasnya?

T : Ya, harusnya dalam hal pengajaran seperti ini

kalo kwantitas turun. Kwalitas harusnya naik, itu

logiknya begitu

P : Tapi yang dirasakan pak Toar seperti yang

dulu?

T : Ya, biasa aja

Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah

Page 38: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

168

merger?

T : Lebih baik, sekarang lebih produktif, dulu

saya masih tidak ada motivasi.

Lebih baik

Buat apa karir, apa lagi isue merger ini sudah

lama. Jadi orang mikirnya ahh ngapain mau

lakukan sesuatu kalau belum tahu nanti status

mergernya gimana, dipecat atau gimana. Tapi

sekarang kan sudah jelas

Kuatir

P : Ada khwatiran ternyata, sebelum

penggabungan?

T : Jadi apakah kesemua pegawai itu akan

terpakai atau tidak, yang dulu ada tapi setelah

proses ternyata semua tidak ada yang dipecat

Sudah tidak

ada kekuatiran

Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah

merger?

T : Dulu kan saya mengurus sendiri pengabdian

masyarakat, sekarang jadi banyak kan

Ada teman

baru

P : Lebih meningkat?

T : Iya, lebih meningkat

P : Sebelumnya tidak?

T : Tidak, kan nggak ada dana, kalo ini kan ada

dana, jadi orang mau melakukan sesuatu tidak

ada dana mau masuk fotocopy aja pake uang

sendiri

Lebih

meningkat

Apa yang dikuatirkan pada penggabungan ini?

T : Ya, saya awalnya, khwatir terhadap sikap

mahaiswa yang ada beberapa yang tidak suka.

Tapi sejauh ini tidak ada masalah beberapa yang

ngk suka

Penolakan

mahasiswa

P : Yang tidak suka dari pihak dosen atau

mahsiswa saja?

T : Saya tahu sebelumnya ada, tapi saya tidak

tahu kenapa, ada dose tidak suka, kalo pegawai

semua suka, dosen ada, tapi, saya tidak tahu

siapa, karena dulu ada kekhwatiran kalau

dimerger mereka akan kehilangan pekerjaan itu,

Penolakan dari

dosen

Page 39: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

169

salah sat, tapi saya tidak

P : Sejauh ini sudah terbukti ya

T : Kan belum selesai ni prosesnya, sebenarnya

secara literal sudah Cuma tinggla legilitas

P : Dari diri pak toar sendiri yang di khwatirkan?

T : Beberapa dosen lebih terjamin karenakan

sekarang fasilitas sama tapi bayaranya lebih

murah, harusnya kan lebih bagus, nanti ijazahnya

uksw lebih praticius, tapi kan bayarnya kita

lebih murah dibandingkan mahsiswa asli uksw,

jadi mereka harusnya, tapi ada beberapa menolak

itu banyak lho, yang transferan dari FBS, nah itu

faktornya kali, mereka tidak mau kembali

karena dulu sudah pernah menyatakan diri

keluar, tapi itu hanya 3 atau 4 orang.

Penolakan dari

mahasiswa

transferan FBS

A : Yang lain yang dikhwatirkan pak Toar?

B : Nggak ada kekhawatiran, karena semuanya

berjalan dengan lancar, ngk ada

Tidak ada

B : Ya cepat selesai, supaya kita bisa, sekarang

kan masih gelap, karena pemerintah belum

menyetujui, tapi semuanya kita belum bisa total,

terutama mahasiswa yang masih disini di stiba,

tapi nanti paling lambat kan akir tahun ini sudah

selesai, kemarin sudah presentase ke surabaya

dan pemerintah sudah ok

Cepat selesai

P : Harapan pak Toar dari penggabungan ini

terhadap diri pak Toar?

T : Ya, saya harap bisa lebih berkembang, bagus

dari sebelumnya, kalo saya bisa butikan itu.

Sekarang kalo saya, dosen itu patokanya tidak

mengajar tapi publikasi, mengajar dari dulu

semua dosen gitu tapi yang membedakan

menjadikan dosen yang lebih tahu publikasi,

saya harapkan saya akan lebih banyak meneliti

dan publikasi, sudah 3x saya presents, dulu nol

Bisa lebih

berkembang

Page 40: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

170

P : Sepertinya pak T lebih bersemangat

sekarang?

T : Ya, senang , terutama karena karir, dulukan

karir ngk ada, sejak 2001 saya soen disini sampai

200.. Cuma 1x saya publikasi, itupun skripsi

baru sejak 2012, saya sudah 2 artikel

terpublikasi, sudah 3x presentase international,

dan dulu ngk

Lebih

semangat, karir

lebih terjamin

P : Harapan pak T secara kelembagaan dalam

penggabungan?

T : Ya, saya harap fbs bisa lebih kuat, lebih

bervariasi, lebih terlihat FBS nya, karena

sekarang sudah ada 2 progdi, dulukan FBS

pendidikan, sekarang dari stiba masuk progdi

sastra, jadi lebih berwarna kan, kan lebih bagus

FBS lebih

kuat,

berfariasi,

lebih bagus

Hasil wawancara dengan Ibu D (Dosen STIBA/M10)

Hari : Selasa, 23 Juli 2013

Waktu : 10.00 WIB

Niko : Pewawancara (P)

D : Terwawancara (T)

Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?

T : Maksudnya.. Masudnya kalau soal masa

depan karir saya kalo jatahnya itu masih banyak,

tergantung individu.

Tergantung

individu

Memang kalau individu saya sudah

merencanakan masa depan karir saya. Jadi tanpa

terpengaruh penggabungan ini. Kalo masalah

masa depan itu kan individu, jadi walaupun

bergabung atau tidak dan itu tetap dan sudah ada

plan-plan sendiri memang, jadi maksudnya.

Sudah

direncanakan

sendiri

Page 41: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

171

P : Setelah penggabungan ini, bagaimana ibu

melihat, apakah akan ada perubahan lebih baik

kedepan atau sebaliknya?

T : Ohh mungkin kalau pengembangan profesi

secara pribadi ya.

Lebih baik

Tidak terkait merger atau tidak, jadi mungkin

maksudnya dengan adanya penggabungan ini

akan dibantu secara Fasilitas kali yaa, fasilitas

gembangan perbaiki. Saya melihat memang ada

fasilitas itu lebih baik, misalnya kalau mau pergi

seminarkan, proporsinya memang berbeda ya.

Jadi akan lebih banyak dan fasilitasnya itu akan

menunjang pengembangan profesi

Fasilitas yang

lebih baik

P : Dibanding dengan yang sebelumnya?

T : Yang sebelumnya memang tanpa disini

memang dikasih memang porsinya tidak

sebanding dengan yang disana. Cuman sekali

lagi saya juga tetap mengembangkan profesi

saya, misalnya pun pangkat saya disini sudah

rektor itu kan dengan penggabungan atau

penggabungan sama yaa... Saya secara pribadi

bisa, jadi mungkin dilihat dari penggabungan ini

dari intent fasilitasnya.

P : Berarti mendukung?

T : Untuk penggabungan, saya bisa menikmati

fasilitasnya, ya sedikit lebih baik dari

Sebelumnya

Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?

T : Oo. Kalau saya untuk selama ini tidak

deh..dan memang belum kearah sana untuk saat

ini sih. Ya itu tadi kalau naik pangkat, naikkan

pangkat sebelumnya juga saya bisa tetap bisa,

tidak terpengaruh penggabungan ini. Cuman

kalau memang seminar keluar negeri itu juga

saya dapat fasilitas, maksdunya

Tidak ada

pengaruh

Page 42: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

172

menunjang..penunjang

P : Dalam hal promosi bu Deby melihat setelah

penggabungan ini apakah lebih terbuka ke

depan atau?

T : Soalnya untuk saat ini saya belum kearah

sana, jadi saya tidak berpikir kesana untuk saat

ini, sayanya yang tidak kearah situ

Belum ada

gambaran

Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah

merger?

T : Kalau keamanan, kalu misalnya saya pikir..

kan sama-sama dosen yayasan jadi Sama-sama

aman, amannya lho yaa, jadi sama-sama aman,

dan dosen-dosen tetap juga aman

Sudah terjamin

P : Tidak khwatir dengan penggabungan ini?

T : Tidak, soalnya kalu sudah dijaminnya,

katanya yayasan sudah tetap dosen tetap jadi

sama-sama aman

P : Berarti sudah ada jaminan

T : Ya, itu udah SK-nya yayasan

Sudah dosen

tetap

Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu

tujuan pasca terjadinya merger?

T : Melakukan pekerjaan yahh tambah terdorong Lebih baik

P : Hal apa yang membuat bu D lebih terdorong?

T : Soalnya disana... Apa yaa ee mahasiswanya

juga lebih Banyak tanggungjawab dalam

mengajarnya, 40 anak setiap kelasnya

pekerjaanya lebih berat dan banyak dan dari itu

saya terdorong untuk memaksimalkan itu

menyelesaikanya,

Mahasiwa

lebih banyak

Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?

T : Semangat.. Disini juga sangat semangat Sangat

semangat P : Tidak ada yang membuat berbeda?

T : Berbeda ya udah jelas, environmentnya

P : Yang membuat berbeda untuk semangat lagi

apa ibu?

T : Soalnya banyak dosenya, jadi kita melihat

Teman baru

Page 43: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

173

dosenya apa misalnya ee koordinasi saya juga

senang. Soalnya mahasiswa juga banyak, tim-

timnya banyak, memang koordinasi jadikan

harus semangat, harus..kalau tidak gimana

ngeceknya

P : Lebih komplex koordinasinya, karena

bertambah ya?

T : Ee, soalnya banyak mahasiswa, kompleksnya

juga banyak dosenya juga, kalau disini kan

masih satu. Kalau disini tidak usah koordinasi

deh, kalu untuk cek ini tidak koordinasi setiap

minggu masih bisa. Kalau disana kan dosenya,

koordinasinya harus seminggu sekali, jadi

otomatis harus lebih semangat ya

Adanya saling

koordinasi

P : Tidak terlalu terbebani dengan dengan

keadaan seperti itu bu?

T : Soalnya sebelum disana saya sudah bekerja

keras jadi ya. Walaupun memang kaget karena

terlalu banyak, koreksianya banyak, tapi

sebenarnya saya sudah koreksinya. Jadi saya

minta tolong, sudah beberapa tahun kerja

Sudah terbiasa

Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?

T : Saya tanggungjawab, komitment Tanggung

jawab dan

komitmen

Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan

setelah merger?

T : Harus bisa menyesuaikan, kan tadi saya

bilang ada rutinitas yang cukup berbeda menjaga

kerjanya agak cukup berbeda. Terlihat seperti

yang saya atakan tadi kalu disini koordinasi bisa

ngk seminggu. Kalau disana kan harus tiap

minggu karena banyak, jadi harus bisa

menyesuaikan, adaptasi

Adaptasi

Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah

merger?

Page 44: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

174

T : Ya meningkatkan, karena itu masih banyak

kompleks kerjanya, jadi lebih bernisiatif, kalau

tidak tidak memenuhi kebutuhan mahasiswa

Lebih

bernisiatif

Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah

kemangkiran setelah merger?

T : Memang kebanyakan disini, jadi kalau

kesana itu misalnya kalu rapat, misanya

koordinasidi kumpulkan

Masih seperti

biasa

P : Dibanding sebelumnya ibu merasa jumlah

kehadiran dan volumenya?

T : Soalnya belum resmi kesana semua sih,masih

disini

P : Maksudnya baik disini maupun disana, ketika

digabungkan jumlah kehadiran ibu dibanding

proses penggabungan ini?

T : Ya itu sulit, karena masih disini, jadi

tafsiranya hitunganya masih banyak disini.

Soalnya disana itu hanya rapat dan koordinasi,

cuman sedikit, soalnya masih banyak disini

Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam

melaksanakan pekerjaan setelah merger?

T : Senangnya.. Ya itu tadi semangat tambah,

motivasi tambah, karena contohnya ikut

seminar diluar dibayarin dari itu saya semangat

Tambah

semangat

Kalau yang kurang senangnya itu yang mungkin

masih penyesuain tadi ya..rutinitas sehari-hari,

jadi harus koordnasi setiap minggu jadi ngah-

ngah, ya jadi mungkin itu ya

Perlu adaptasi

Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam

menerima imbalan setelah merger?

T : Maksdunya 2 kali jadi objektif aja, 2 kali dari

gaji yang biasanya

Lebih baik

P : Ibu merasa adil disitu?

T : Iyalah, makanya udah digaji 2 kali

P : Ibu merasakan ketidakadilan dalam hal

peneriman imbalan?

Lebih adil

Page 45: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

175

T : Ya kerjanya kan berat, kasih imbalan 2 kali,

karena kerjanya memang berat yaa harusnya

memang harus seperti itu.

P : Selama proses ini?

T : Sebelum proses merger ini masih cuman

kepentingan keuangan, udah terkoordinator

Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan

jabatan yang dipegang setelah merger?

T : Disin saya menduduki jabatan Puket I. Sibuk

P: Perasaanya dengan posisi ibu yang sekarang?

T : Dulu hanya waktu pertama-tama kali itu lo.

Seperti apa yag diperlukan untuk proses itu.

Sesudah terlewati bisa nyantai-nyantai, hampir

selesai jadi. Jadi tinggal sedikit untuk

menghubungkan yang disini dan FBS.

P : Oke, selama proses merger itu berjalan

perasaan ibu bagaimana?

T : Ya, kayaknya kok berat sekali gitu ya,

masalahnya kompleks. Maksudnya ini dimana,

maksudnya itu gimana, kekhawatiran2, lama-

lama jadi dikerjain sedikit-demi sedikit

Terasa berat

P : Terbiasaa??

T : Sudah ada gambaran.

P : Kan sebelum penggabungan ini, ibu memiliki

jabatan ya. Nah sekarang masih punya jabatan

dalam proses penggabungan ini?

T : Tidak punya..

P : Nah bagaimana perasaan ibu?

T : Saya malah senang karena saya masih punya

anak kecil jadi bisa sedikit konsentrasi sama

anak

Senang

P : Harapan ibu kedepan dengan posisi jabatan

setelah proses penggabungan ini??

T : Masih fokus pada penelitiann saya

Fokus

penelitian

P : Ibu melihat kedepan peluang itu ada atau

semakin susah?

Belum

tergambarkan

Page 46: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

176

T : Tidak tahu juga ya sampai sekarang

P : Merasa senang?

T : Banyak mengurus anak, dan konsentrasi

penelitian

Sibuk urus

keluarga dan

penelitian

Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)

dengan penuh tanggung jawab setelah merger?

T : Ya, mungkin selama pekejaan itu dalam

lingkungan saya maka saya terima, dan jika saya

ditawarakan contohnya mengajar IT, ya mungkin

saya menolak karena itu bukan lingkungan saya

untuk mengajar.

P : Sejauh bisa,

T : Ya memang kapasitasnya disitu

Melakukan

sesuai

kemampuan

Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah

merger?

T : Proses pengajaranya aktif Aktif

P : Ibu terlibat dalam mengajar baik di STIBA

maupun UKSW

T : Yaa, karakteristiknya berbeda ya. Punya

kelebihanya sendiri, ada kelebihanya sendiri dan

ada kesulitanya sendiri

Berbeda

karakter

P : Kalau di STIBA sendiri kualitas pengajarnya

setelah penggabungan ini?

T : Kan dosenya disini sedikit, jadi lebih intensif

sedikit

Lebih intens

P : Dibanding ibu melihat keterlibatan di FBS?

T : Lain ya, lain, karakternya lain, kalau disana

banyak. Jadi disini kan intensif sedikit, kalau

disana banyak. Jadi pengajaranya harus, apa itu

jadi seperi yang saya bilang tadi harus koordinasi

tiap minggu. Terus tugas-tugas yang diberikan

lebih banyak. Ada masukanya supaya mereka,

tempaan pada the inforcement untuk

mahasiswanya itu kencang

Terkoordinasi

Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah

merger?

Page 47: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

177

T : Saya dulu turun nggaknya bukan karena

penggabungan atau nggak, karena kondisi

pribadi, kemarin saya punya anak kecil

Tidak

berpengaruh

Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah

merger?

T : Pengabdian saya belum, masih sedikit, dan

juga ngk ada hubungna dengan penggabungan

atau tidaknya,karena memang saya masih fokus

pada penelitian. Jadi lebih banyak saya

meninggalkan anak-anak saya

Masih sedikit

Harapan ibu terhadap penggabungan ini gimana?

T : Baik, ya masing-masing bisa menyesuaikan

diri, dan kita semua enak, makssudnya sama-

sama simbiosis mutualisme

Saling

menguntungka

n

P : Yang ibu khawatirkan tehadap penggabungan

ini kedepan?

T : Dulu daya khwatir tentang izinya, sekarang

keihatanya sudah mau turun sepertinya

Perizinan

P : Secara internal?

T : Sulit untuk menyesuaikan diri dengan ritme

kerja, tapi untungnya saya sudah pernah

mengajar disana

Sulit

menyesuiakan

diri ritme kerja

Page 48: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

178

Hasil wawancara dengan Ibu D (Pegawai FBS/M11)

Hari : Senin, 24 Juni 2013

Waktu : 14. 00WIB

Niko : Pewawancara (P)

D : Terwawancara (T)

Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?

T : Karir, di UKSW,kalu saya ibu melihat tidak

bisa seperti di tempat lain ya. Karena dulu saya

pernah bekerja di perusahaan asing yang seperti

itu yang jenjang karirnya itu kelihatan. Tapi

selama saya bekerja di UKSW ini hasilnya tidak

terlihat gitu.

Membandingk

an

Jadi STiBA merger dengan FBS pun juga tidak

berpengaruh ya, terutama pegawai non akademik.

Tidak

berpengaruh

Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?

T : Enggak ada juga tu, saya pikir eeem karena

selama ini pun saya bekerja tidak ada promosi

promosi itu.

Masih sama

Hanya dari keteraturan kepegawaian itukan ada

peraturan yang 4 tahun pertama akan ada ada

kenaikan secara otomatis, empat tahun lima tahun

itu aka ada kenaikan otomatis. Tapi untuk

promosi ya, selama ini belum ada sihh.

Sesuai

peraturan

kepegawaian

P : Jadi setelah penggabungan inipun sepertinya

nggak akan nada promosi ya?

T : Enggak,

Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah

merger?

T : Eee kalo untuk pekerjaan, emm apa namanya Kurang

Page 49: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

179

memang sih ada tapi secara struktur atau apa ya.

Karena selam ini, lingkungan kerjanya itu kurang

kondusif, karena ada hal-hal yag sedikit

perbedaan diantara kami begitu

kondusif

Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu

tujuan pasca terjadinya merger?

T : Iya emm kalo saya mungkin berusaha bekerja

semaksimal mungkin, instropeksi, dulu sering

melaukan ini, yang penting lebih termotivasi

Lebih

termotivasi

P ; Jadi merger ini malahan yang menghadirkan

suatu tantangan?

T : Iya gitu, karena seperti itu pekerjaan ya yang

monopoli ya, itu membuat saya. Aku sih cuman

ini aja. Ya sekarang ketika ada merger ini jadi

pekerjaan selama ini jadi lebih berat buat saya

karena dulunya hanya satu progdi dan itu

dikerjakan oleh dua orang tetapi sekarang

mungkin menjadi dua progdi ini, pekerjaan yang

tadinya dua orang gitu jadi ke semua. Jadi seperti

itu, kemudian dari situ harus berpikir lagi kan, oke

saya harus bagaimana menyelesaikan pekerjaan

yang tadinya dibikin hanya dua orang menjadi

bagian saya semua itu bisa terlesaikan dengan

baik dan tepat waktu.

Lebih

tertantang

Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?

T : Setalah kejadian ini membuat suasana kantor

menjadi kantor itu kurang kondusif kemudian

ada teman baru lagi yang saling bekerja sama

dengan baik gitu

Kurang

kondusif

P : Yang membuat kurang kondusif itu apa,

prosedur tadi dari bawah tidak sesuai dengan apa

yang diharapkan pegawai, atau ada satu faktor

lain setelah digabung sehingga membuat kurang

kondusif?

Kurang

dilibatkan

Page 50: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

180

T : Sebenarnya yang membuat itu sudah ada

wacana untuk penggabungan dari stiba ke FBS

dekan yang lama itu mengusulkan. Tapi

prosedurnya kami sebagai staff administrasi tidak

diberithukan, itu awal yang membuat keadaan

tidak kondusif. Kemudian waktu sidang ada yang

dibawa kesini satu oang itu yang membuat kami

lebih sediki bisa mencairkan suasana, bisa lebih

kondusif.

P : Proses awal saja yang menggusarkan tapi

setelah itu sudah ada perubahan, maksudnya

semakin kondusif apakah begitu ?

T : Perubahan mungkin,

Proses

perubahan

P : Masih proses ya.

T : Iya, karena sampai saat inipun memang belum

ya.

Karena kami waktu itu meminta pimpinan supaya

job discription diakui secara jelas. Tapi sampai

sekarng pun itu belum terlaksna. Lebih ke

personal masing-masng ya kita harus mengalah.

Penyesuaian

job discription

P : Sebelum merger sudah ada job discription atau

belum ?

T : Ada, ada.

P : Tapi sekarang yang diharapka setelah merger

ada perubahan job description gitu,

T : Iya karena tugas dan taggung jawab

administrasi fakultas itu menuntut pekerjaan

berbeda.

P : Karena ada perubahan struktur ya stelah Adanya

perubahan

Page 51: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

181

merger,

T : Iya, dulu tidak ada sekretaris dan sekarang

sudah ada, karena bagian lain ada perubahan

maka dibutuhkan kejelasa gitu ya.

struktur

Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung jawab

anda setelah merger?

T : Setelah merger kami ini staff administrasi

kemudian dibagi menjadi 3, karena ditambah

administrasi sastra yang ada di STIBA. Setelah

dibagai gitu tanggung jawab saya sekaranga lebih

ke progdi. Jadi karena sudah ada yang lainnya

jadikan saya juga enteng. Saya hanya akan

memikirkan progdi dan tanggung jawab saya.

Lebih mudah

P : Kalau inisiatif dan kreatifitas kerjanya ?

T : Inisiatif dan kreatifitas ,,, mm... Lebih

berinisiatif sekarang ini, kalau dulu itu lebih apa

yang ada kita kerjakan saja. Tapi ya itu tadi

karena tugas dan tanggung jawab yang tadinya

dibebankan untuk 2 orang sekarang menjadi satu

orang jadi membuat saya lebih berinisiatif

bagaimana sih saya bisa bekerja lebih tepat dan

akurat.

Lebih

berinisiatif

P : Selain beban kerja apakah ada fakor karena

adanya tambahan tenaga baru sehingga ibu

merasa ada persaingan atau apalah ?

T : Bagi saya kalau bersaing tidak, tapi belajar

lebih banyak.

Belajar lebih

banyak

Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?

T : Masih sama, karena kami kan disini

memberikan service dan saya berusaha

memberikan pelayanan terbaik untuk mahasiswa

Masih sama

Page 52: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

182

dan dosen-dosen.

P : Ga ada perubahan ya

T : Kalau untuk pelayanan tidak berubah,

Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan setelah

merger?

T : Ya sama aja ya, tidak ada yang berubah. Masih sama

P : Bagaimana menyikapi pekerjaan ?

T : Ya sama sih ya kalau sikap, ya karena itu

tanggung jawab saya ya harus dijaga.

Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah

merger?

T : sekrang lebih berinisiatif ya, Lebih inisiatif

Apalagi dengan adanya teman baru itu yang

sebelum banyak tahu tentang pekerjaan yang ada

jadi mengajari teman itu. Ok, kamu harus

melakukan ini kamu harus seperti ini. Itu yang

harus kemudian membuat saya lebih berinisiatif

untuk mengajarkan hal-hal yang teman belum

tahu kalau saya mmpunyai ide atau apa. Ya saya

share bagaimana seperti ini, ya lebih ini ya. Kalau

ada itu yang tadinya ya sudahlah selesaikan apa

yang ada sekarang harus lebih banyak ohh harus

seperti ini.

mengajari

Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah

kemangkiran setelah merger?

T : Kehadiran kerja sama dari dulu, cuti, absen

sama aja sih, tetap seperti biasa

Masih sama

P : Kalau terlambatnya?

T : Kadang-kadang terlambat

P : Apa berbeda dibanding sebelumnya,

Kadang

terlambat

Page 53: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

183

sebelumnya lebih on tme, sekarang?

T : Tidak juga kadang-kadang saya terlambat,

tetapi kalau saya terlambat itu mungkin saya

pulan gedung seperti biasa

Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam

melaksanakan pekerjaan setelah merger?

T : Senang atau tidak senang saya harus bekerja,

seperti itu, saya harus menyenangi seperti itu. Ya

itu tadi hal-hal yang membuat saya tidak senang

ya hal-hal itu tadi

Terpaksa

Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam

menerima imbalan setelah merger?

T : Ya sekarang naik ini itu pasti tidak, gaji satya

wacana itu murah rendah. Tapi kembali

bagaimana mengatur keuangan saya. sehingga apa

yang saya dapatkan tidak memenuhi kebutuhan

saya.

Gaji di UKSW

rendah

Saya merasa seperti itu karena bukan pekerjaan

yang sama, yang satu ini mendapatkan apa

namanya.. Lebih, sekarang untuk saya sendiri

walapun sudah sudah mendapatkan gaji

Kurang adil

P : Kenapa hal itu bisa terjadi?

T : Saya paling lama bekerja disini. Ya mungkin

itu tadi. Ya ada sekretaris fakulta yang

pemilihatnya secara prosedural. Ya secara

strukturnya ini juga kan mendapatkan tunjangan

struktural seperti itu, yang tidak sesuai dengan job

description yang dilakukan dengan beban

pekerjaanya

P : Jadi ibu berharap sebenarnya?

Apresiasi lama

pengabdian

Page 54: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

184

T : Iya

P : Apakah ibu lebih merasa suka dengan masa

jabatan sekarang, apakah tidak ada perasaan yang

muncul karena ada kekecewaan terhadap

pemilihan sekretaris?

T : Kalau pemilihan sekretaris itu. Bagi saya

siapapun yang menjadi sekretaris fakultas itu,

kalau saya pun akan diplih sebagai sekretaris

tetapi beban pekerjaan itu tadi harus sesuai

dengan jabatan dan finansial, reward seperti itu.

Ya jadi dibilang saya hanay iri atau apa, yang

membuat ketidaknyamanan itu. Ya itu tadi leih

kebeban pekerjaan .

Kesesuaian

reward dengan

beban kerja

Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan

jabatan yang dipegang setelah merger?

T : Ya kadang-kadang egois juga sih, sekarang itu

saya kadang-kadang lebih ke job description

Kadang egois

P : Dibanding sebelumnya?

T : Karena dulu saya lebih ketika saya diberikan

pekerjaan. Saya harus menyelesaikan itu

walaupun itu awalnya bukan pekerjaan saya.

Tetapi kalau saya bisa, maka saya kerjakan, tetapi

sekaran kadang-kadang lebih terpaku dengan

pekerjaan orang lain. Karena pekerjaan sekarang

saya itu lebih banyak, ketika itu bukan tanggung

jawab ya kemudian saya, lalu saya bilang gini

bukan pekerjaan saya. Kadang lebih egois juga

sih, mungkin kalau dibilang ya

Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)

dengan penuh tanggung jawab setelah merger?

Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah

Page 55: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

185

merger?

T : Saya kadang-kadang mendengar dengan teman

saya, pengajaran yang diberikan dari dosen stiba

dibawah.. Tetapi sepertinya semakin kesini itu

mereka sudah bisa menyeimbangkan dengn

kondisi di FBS

Mengalami

penuruan

P : Ibu juga melihat seperti itu?

T : Ada beberapa dosen yang baru pindah dari

STIBA, kalau saya lihat kurang bersemangat.

Kurang

bersemangat

P : Kurang greget

T : Tapi ya itu karena,

P : Faktor kualitas atau faktor penyesuaian diri.

T : Mungkin penyesuaian diri karena mereka

mengajar di FBS itu baru

Masih

penyesuaian

Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah

merger?

T : Sekarang lebih meningkat ya karena kami

punya pusat penelitian dan sekarang lebih keliatan

geliatnya, banyak penelitian dan pengabdian

masyarakat. Pengabdian masyarakat itu kok

sekarang lebih.

Lebih baik

P : Lebih berkualitas atau bertambah?

T : Lebih terlihat, pengajar 2 Sekarang lebih

semangat. Saya tidak tahu apakah itu karena

penggabungan ini, atau karena dosen yang ikut

sertifikasi, itu haruss..

Mungkin

karena

sertifikasi

P : Berarti lagi bertepatan sama sertifikasi dosen,

T : Iya , nah saya kurang tahu itu karena

sertifikasi itu kan mereka dalam satu semester

harus terlibat lebih aktif.nah itu saya kurang tahu

apakah karena itu atau karena merger ini,

Bertepatan

dengan

sertifikasi

Page 56: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

186

Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah

merger?

T : Pengabdian masyarakat sama, sekarng banyak

yang melakukan pengabdian masyarakat ke

sekolah2 terakhir ini ke jogja untuk membuat

materi untuk peneliti yang ada di indonesia,

seperti itu, itu meningkat.

Lebih baik

Sebelum kita tutup ada hal yang mau dsmpaikan ?

T : Kalau untuk fakultas itu senang dengan

adanya merger ini karena dengan demikian

akhirnya FBS punya satu program studi baru

karena selama ini belum. Saya bekerja disini dari

tahun 2000 atau 2001. Selama ini FBS hanya

seperti ini aja, sedangkan fakultas yang lain

mereka sudah bertambah. Dengan adanya merger

ini saya berharap FBS bisa lebih berkembang

seperti itu.

FBS bisa lebih

berkembang

P : Harapan apa yang ibu harapkan secara pribadi

ataupun lembaga?

T : Pimpinan harus lebih teliti dalam

pengembangan fakultas.

Ketelitian

pimpinan

Kalau ada hal2 sepertin ini, kami bagian

administrasi juga ada motivasi lebih dalam

pengembangan diri. Karena staff administrasi di

UKSw kok hanya di anggap sebagai pelengkap

aja. Yang tidak punya nilai lebih, itu sih yang

saya ingin sampaikan. Kami inikan juga paling

gak memberi report juga ke para pengajar.

Keterlibatan

staff

administrasi

Page 57: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

187

Hasil wawancara dengan Ibu P (Pegawai STIBA/M12)

Hari : Kamis, 4 Juli 2013

Waktu : 11.00 WIB

Niko : Pewawancara (P)

P : Terwawancara (T)

Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?

T : Pertanyaan seperti itu bingung ya jawabnya,

STIBA itukan dibandingkan UKSW kan lebih

kecil. Kalau bicara jenjangnya ya, maksudnya,

karena saya dulu kan sekretaris pimpinan,

setelah stiba kesini gabung dengan FBS. Kalau

secara keuangan kan bisa saja lebih tinggi

UKSW dibandingkan dengan stiba, tapi kalau

peluangnya lebih besar disini

Peluang lebih

besar

Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?

T : Sama saja sih Masih sama

Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah

merger?

T : Disana saya senang, disini juga saya

diterima dengan baik

P : Tidak ada yang merasa terancam

pekerjaanya?

T : Kalau yang ngomong juga saya terancam

itu juga tidak ada. Kalau saya tidak ada

Diterima dengan

baik

Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu

tujuan pasca terjadinya merger?

T : Apa pun pekerjaanya saya juga harus

memotivsi teman-teman juga kan. Mungkin

kalau disini kan hal-hal yang kita lalui juga

lebih banyak

Memotivsdi

teman kerja

Page 58: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

188

P : Ada perbedaan dibanding sebelumnya?

T : Perbedaan ya sama saja ya, maksudnya

disini diselesaikan secara komputerisasi, kalau

disana kan lebih manual

Sudah

terkomputerisasi

Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?

T : Tambah semangat, dosen-dosen di stiba

dengan di sini tidak ada bedanya sih

Tambah

semangat

Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung

jawab anda setelah merger?

T : Disini memang harus disiplin ya Lebih disiplin

P : Rasa taggungjawabnya bagaimana ibu

setelah merger?

T : Apa yang ditugaskan ke saya, saya lakukan.

Proses mergernya kan belum selesai, kadang

kan STIBA kalau ada rapat, mencari berkas-

berkas untuk keperluan merger saya akan

kesana

Taat pada tugas

Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?

T : Sama saja sih, tidak ada perbedaan.

Melakukan yang terbaik saja..

Melakukan yang

terbaik

Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan

setelah merger?

T : Sama saja, dulu waktu saya kerja di STIBA

masuk on time pulang on time. Jadi pegawawi

kan ada peraturan, kalau peraturan

kepegawaian disini dengan di STIBA kan

hampir sama

Masih sama

Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah

merger?

T : Sama saja sih, tidak ada perbedaan. Masih sama

Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah

Page 59: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

189

kemangkiran setelah merger?

T : Ya sama aja, saya disini bekerja dari hari

senin sampai hari jum’at, kecuali untuk

pegawai itu kan diberi hak untuk cuti,

maksimal 12 hari dalam satu tahun. Nah itu

kalau misalnya saya perlu ada keperluan

keluarga baru saya terpaksa ambil cuti, tapi

kalau tidak ya sya tetap hadir bekerja.

Masih sama

P : Waktu bekerjaannya mungkin, kalau dulu

on time, sekarang ?

T : Dulu on time sekarang juga masih tetap on

time

P : Dulu mungkin pulangnya sampai jam 6

T : Enggak sampa jam 6 sih tapi kalau jam

setengah lima itu kadang. Tapi nggak banyak,

tapi ada penambahan, karena dulukan ada

perbedaan juga. Sinikan kadang jam rapat

melampaui jam istirahat. Dulu kalau istirahat

ya istirahat tapi disini kalo istirahat masih ada

rapat, paling nambahnya itu.

Ada

penyesuaian

Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam

melaksanakan pekerjaan setelah merger?

T : Karena kan intinya sama, saya masih di

administrasi, disini juga administrasi jadi sama

aja.

Masih sama

Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam

menerima imbalan setelah merger?

T : Karena disini lebih banyak dari STiBA ,

waktu di STIBA pun juga saya cukup. Jadi

sekarang juga istilah iri dengan yang lain gak

ada.

Lebih baik

P : Kalo di STIBA dikategorikan sudah adil

Page 60: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

190

berarti disini lebih ada tambahan gitu ya,

T : Iya karena lebih tepat.

P : Apak itu salah satu alasan dosen STIBA

terdorong mendukung merger ini?

T : Gak juga sih, karena waktu itukan awalnya

dari STIBA itu karena dari segi keuangan

memang terbatas dari kami tidak bisa

melakukan hal-hal yang sama dibandingkan

dengan universitas. Kalo secara pribadi dari

dosen dan teman-teman saya tidak tahu.

Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan

jabatan yang dipegang setelah merger?

T : Apa ya, bidangnya masih sama sih. Kalau

saya disini cuman kaki tangan

Masih sama

Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)

dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?

T : Menolak atau menerima suatu pekerjan ya

saya sesuaikan dengan kemampuan saya ya.

Saya merasa saya mampu, ya saya harus

bertanggung jawab pekerjaan itu sampai

terselesaikan. Kalau saya tidak mampu

menangani seperti itu saya tolak. Apabila saya

menerima dan saya tidak bisa mempertahankan

hasilnya, dan nanti hasilnya tidak baik sama

sekali, jadi saya kembalikan pada kemampuan

saya aja

Menerima

sesuai dengan

kompetensi

Bagaimana kualitas pendidikan dan pengajaran setelah

merger?

Bagaimana kondisi penelitian dan pengembangan setelah

merger?

Page 61: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

191

Bagaimana kondisi pengabdian pada masyarakat setelah

merger?

Hasil wawancara dengan Ibu O (Pegawai STIBA/M13)

Hari : Senin, 22 Juli 2013

Waktu : 13.00 WIB

Niko : Pewawancara (P)

O : Terwawancara (T)

Bagaimana masa depan karir anda setelah merger?

T : Saya optimis orangnya diri dulu, jadi ketika

dulu waktu saya di STIBA saya optimis pasti

akan ada perubahan. Perubahan secara karir

saya, perubahan managerialnya gitu. Tapi karena

kebijakan pimpinan merger itu, saya tetap

optimis

Optimis

Bagaimana Kesempatan promosi setelah merger?

T : Saya merasa disini diterima dengan baik,

apalagi dengan teman-teman dosen, pimpinan,

saya diterima baik. Apalagi dengan saya merasa

disini baik. Lebih nyaman yang pasti saya

senanglah, dan itu untuk menjalankan pekerjaan

jabatanya. Saya hanya bisa buktikan saya

bekerja dengan baik. Biarlah teman-teman disini

yang menilai

Diterima

dengan baik

Bagaimana Keamanan kerja secara umum di diFBS setelah

merger?

T : Menyenangkan, ya itu tadi kan masih dalama

proses belajar. Saya dituntut belajar untuk bidang

promosi. Belajar dalam hal surat menyurat

diminta belajar untuk menangani surat, terutama

lebih ke promosi untuk dibidang promosi.

Karena dulu kan di STIBA saya dibagian nilai,

walaupun pendidikan background saya

sekretaris, saya sama sekali tidak kepake. Jadi

disni saya ulangi lagilah

Menyenangkan

Page 62: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

192

Bagaiman dorongan dalam diri anda untuk mencapai suatu

tujuan pasca terjadinya merger?

T : Nggak pernah menyerah, pokoknya apa

pekerjaan yang baru. Tapi kalau saya benar-

benar ngk tau, saya juga tidak merasa malu

Pantang

menyerah

Bagaiman semangat kerja anda setelah merger?

T : Saya senang bekerja gitu lho, jadi penilaian

semangat kerjnya gimana gitu ya. Pokokya kita

mulai 7:30 kan disini, karena disini ada senam

pagi. Jadi sebisa mungkin saya ikut, trus jam 12

istirahat, jam 1 kerja lagi, jam 4 pulang, jadi gitu

Senang

P : Apa yang membuat Ibu lebih bersemangat?

T : Pertama karena saya diterima ditempat ini

dengan baik. Kedua saya dipercayai pimpinan

untuk hal baru diluar dan ketika pastinya senang,

makanya

Diterima

ditempat kerja

baru

Bagaimana inisiatif dan kreativitas, serta Rasa tanggung

jawab anda setelah merger?

T : Inisiatif kerja ya selama itu dalam lingkup

saya, dari itu kewenangan saya bisa handle dan

itu persetujuan bersama pimpinan

Sejauh masih

dalam lingkup

kerja

Bagaimana sikap anda dalam melayani setelah merger?

T : Ada dikoridor, yang pasti ya gitu, nggak takut

juga sih dalam melayani sesama

bekerja sesuai

aturan

Bagaimana Sikap anda dalam melaksanakan pekerjaan

setelah merger?

T : Ya seperti ni...Gimana ya emm.. Melakukan

pekerjaan sesuai dengan perintaan pimpinan

Bekerja sesuai

petunjuk

Bagaimana sikap anda dalam melakukan inisiatif kerja setelah

merger?

T : Masih seperti biasa, saya lakukan sesuai

dengan tugas saya

Sesuai lingkup

kerja

Bagaimana Jumlah kehadiran pegawai dan dosen atau jumlah

kemangkiran setelah merger?

T : Saya tiap hari datang, tapi saya sempat izin

karena anak saya sakit, saya izin 3 hari waktu itu.

Izin sesuai

kebutuhan

P : Volume berangkatnya, pulangnya,

dibandingkan yang dulu bagaimana?

T : Sama aja, cuman disana Stiba dulu kan jam 8,

kalau disini 7:30 jam 12 istirahat, jam 1 kerja

Datang lebih

awal

Page 63: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

193

lagi, jam 4 pulang, jadi tidak ada perbedaan

Bagaimana perasaan senang atau tidak senang dalam

melaksanakan pekerjaan setelah merger?

T : Karena semangat saya pasti bisa, dan saya

terus bertahan

Optimis

P : Tidak senangnya?

T : Tidak senangnya itu, saya pribadi ya..kadang

saya sedang badmood. Tapi selama ini saya asih

bisa mengatasinya. Kalau lagi badmood, ya saya

tidak aka memperlihatkanya didepan teman-

teman.

Terkadang bad

mood

Bagaimana perasaan anda (adil atau tidak adil) dalam

menerima imbalan setelah merger?

T : Perasaanya gimana.. Karena terus terang saja

penghasilan waktu di STIBA sama sini kan lain,

lebih nyaman disinilah

Lebih nyaman

P : Jadi merasa sekarang lebih adil dibandingkan

dulu?

T : Bukan adil, tapi lebih kenyamananya, di

STIBA saya dulu juga adil sih, tapi kan bukan

masalah adil tapi kenyamananya, maksudnya

kenyamananya itu tidak terlambat pasti

P : Jumlah imbalanya dibandingkan dengan

stiba?

T : Sama sih, masalahnya cuman on time dan

tidak adanya sih

Lebih tepat

waktu

Bagimana perasaan anda (suka atau tidak suka) dengan

jabatan yang dipegang setelah merger?

T : Biasa aja sih, karena emang saya nggak

merasa ada perubahan apa, yang dulu saya juga

senang dengan jabatan yang saya dapat. Tapi kan

bukan masalah jabatanya tapi tanggungjawabnya

Biasa saja

Bagaimana sikap anda (menolak pekerjaan atau menerima)

dengan penuh tanggung jawab. setelah merger?

T : Jika saya mampu dan itu pekerjaan saya,

saya kerjakan

Optimis

Bagaimana perasaan ibu setelah pindah di fik

T : Perasaan saya. Eeeee banyak yang harus saya

pelajari terutama sosialisasi pekerjaan, karna

dulu kan di stiba lingkupnya kecil. Kalo disini

Belajar lebih

lagi

Page 64: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

194

kan saya banyak belajar karena lingkupnya besar

walaupun walaupun per fakultas tapi

berhubunghan langsung ke kantor pekerja aktif,

gitu ya

P : Yang dikuatirkan kedepan?

T : Nggak ada saya ngk punya kekhawatiran

apapun, saya dari dulu optimis kok mas

Optimis

P : Harapanya kedepan?

T : Saya lebih baik dari kemarin dan hari ini ya

walapun saya terpisah tapi ya semoga teman-

teman yang di stiba tetap optimis

Hasil wawancara dengan Ibu S (Pimpinan FBS/M6)

Hari : Rabu, 3 Juli 2013

Waktu : 10.00 WIB

Niko : Pewawancara (P)

S : Terwawancara (T)

Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung

dengan UKSW pada tahun 2001/2004?

T : Tidak tahu

Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu?

Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu?

T : Tidak tahu

Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu?

T : Tidak tahu

Bagaimana kedua belah pihak sepakat untuk merger?

Page 65: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

195

T : Jadi FBS kan tahun akreditasi, disebutkan

bahwa FBS itu kan Fakultas Bahasa dan Sastra.

Kok progdinya hanya 1, yaitu pendidikan bahasa

inggris, tidak ada sastranya dan fakultas yang

hanya 1 progdi maka akreditasi selanjutnya yaitu

tahun 2016 tidak akan mendapat nilai A.

Tuntutan

akreditasi

Jadi harus segera dipikirkan membuka progdi

baru. Kami berpikir yang paling tepat adalah

membuka progdi baru yaitu sastra. Sebenarnya

ide untuk membuka progdi sastra sudah lama,

tahun 2004/2005 pada masa pak urip setiyono,

beliau sudah mengajukan wacana membuka

progdi sastra, tapi berjalan pelan. Artinya

persiapan2 dulu, animo mahasiswa, mata kuliah

apa. Satgas berjalan lambat. Sampai akhirnya tim

akreditor menyampaikan bahwa kalau tidak ada

progdi lagi tidak akan bisa akreditasi A lagi.

Kebutuhan

Progdi baru

P : Faktor lain?

T : Terlalu nyaman dengan keadaan seperti ini,

mahasiswa pun sudah banyak. Tapi terlihat

bahwa mahasiswa lebih enjoy dengan kelas

sastra, tapi ketika mahasiswa harus PPL dan

sebagainya karena PBI, semangatnya kurang.

harus ambil tapi prestasi menurun.

Mahsiswa

nyaman

dengan kelas

Sastra

Jadi pada waktu itu tanya2 dengan alumni

kendalanya apa. Tapi anggota satgas banyak

yang pindah, keluar.

Pendapat

alumni

Tapi ide untuk membuka progdi sastra jelas ada

karena waktu itu dikirimlah 1 dosen untuk S2

untuk mengambil American. Pendapat Pak Urip

supaya kalau kita punya 1 dosen dengan

wawasan sastra, diharapkan bahwa dosen yang

Mempersipkan

dosen sastra

Page 66: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

196

lain bisa belajar dari beliau. Walaupun belum

punya progdi sastra tapi sudah mengutus dosen

untuk belajar kuliah mengambil konsentrasi

america.

Tapi ternyata ketika pulang waktu itu pak urip

sudah bukan dekan dan masih tetap saja

konsentrasi dengan PBI saja karena merasa

sudah nyaman kemudian terpicu lagi karena

adanya team akreditasi hingga dibuat satgas

baru, kami sudah membuat daftar pertanyaan

(angket ) untuk dibagikan ke sekolah2 untuk

mengetahui ketertarikan siswa (tahun).

Dorongan tim

akreditasi

Baru membuat, belum jalan ke sekolah,

pimpinan fakultas dipanggil bahwa jika membuat

dari nol itu akan memakan waktu lama.

Sementara di STIBA ada progdi Sastra, kenapa

tidak merealisasikan rencana penggabungan

STIBA ke FBS.

Lamanya

waktu dalam

membut progdi

baru

Seperti gayung bersambut, dimana FBS

membutuhkan progdi baru, STIBA mengalami

penurunan mahasiswa setiap tahun, memang

dalam hal keuangan stabil, tidak kekurangan.

Tapi dengan mahasiswa yang semakin menurun

patut untuk dikhawatirkan.

FBS

membutuhkan

Progdi baru

STIBA

mengalami

penurunan

jumlah

mahasiswa

Sehingga dipertemukan toh dibawah yayasan

yang sama.

Satu yayasan

Memang ada pro kontra, kami tidak ada masalah

dengan dosen karena dosen STIBA ada yang

mengajar di FBS dan dosen FBS mengajar di

STIBA. Tapi bagaimana dengan mahasiswa,

akhirnya dilakukan diskusi dengan mahasiswa.

Pro - kontra

Page 67: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

197

Mahasiswa tidak masalah asal mahasiswa

STIBA tetap mendapat hak yang seharusnya dan

tidak mengalami kesulitan. Kami juga berpikir

bahwa tidak akan merugikan kedua belah pihak.

Hak

mahasiswa

STIBA

dipenuhi

Ketika kami membuat satgas untuk membuka

sastra kami sadar bahwa harus ada tambahan

dosen bidang sastra yang harus S2, yang ada

hanya 2-3 sastra, sehingga harus merekrut 3

dosen baru,

Kebutuhan

dosen Sastra

Sementara kalau kami merangkul dosen STIBA

ada dosen yang bidang sastra.

Ketersediaan

dosen sastra di

STIBA

Bagaimana proses persiapan merger?

T : Segi keuangan, FBS termasuk unit kecil,

ketika STIBA bergabung dengan kami tentu

semua tunjangan juga bergabung.

Penggabungan

keuangan

PBI sudah terbiasa hidup sendiri, ketika ada

kelebihan maka akan dikembalikan ke

universitas dan diberikan ke unit yang

kekurangan.

Keuangan PBI

surplus

Sementara kita dikejar oleh akreditasi, harus

punya progdi. Kalau progdi ini mau langsung

dapat 100 mahasiswa itu tidak mungkin, tapi

kami akan buktikan bahwa dalam waktu 5 tahun

akan mempunyai mahasiswa yang normal. Tentu

saja kalau membuka progdi bahwa sama saja

dengan anak-anak yang harus disuapi.

Penerimaan

mahasiswa

baru

Tapi jangan lupa ketika kami bergabung dengan

STIBA kami sudah tau kemampuannya terutama

dalam bidang SDM dari pada kami mengambil

orang baru yang tidak tau sama sekali

Suplay SDM

dari STIBA

Page 68: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

198

kemampuannya, fasilitas juga kami disini punya.

P : Apakah tidak akan menjadi ancaman untuk

FBS karena melihat keadaan STIBA?

T : Itulah yang menjadi pro-kontra, tapi pada

kenyataannya ketika digabungkan, secara lisan

kami manyatakan bahwa kalau tidak diterima di

PBI bisa masuk ke sastra dan 2 kali penerimaaan

pertama kali punya 18 sekarang punya 24.

Promosi lisan

Progdi Sastra

Mungkin nama FBS yang mengatrol, jadi brand

FBS yang mengatrol. Kami tidak memasang

spanduk dan brosur, tapi kami berpesan pada

biro promosi ketika ditanya di FBS ada progdi

apa saja dijawab ada 2, PBI dan sastra. Sampai

sekarang yang mendaftar 24. Jadi ini seperti

saling menguntungkan.

Pengaruh

brand FBS

Bagaimana proses merger dijalankan?

T : Dari sisi managemen dan administrasi bukan

masalah, Cuma harus sering mondar mandir, dari

segi teknis pelaksanaan tugas harian, tapi setelah

berjalan 2-3 bulan tidak ada masalah.

Persiapan

manajemen

dan

adminitrasi

Secara hukum kita masih berdiri karena itu

yayasan mengatakan bahwa pimpinan STIBA

harus ada, karena kalau ada kunjungan surat

resmi larinya kesana.

Secara hukum

masih pisah

Tapi kalau soal perijinan dan sebagainya, dekan

fakultas harus mengetahui.

Perijinan

sepengetahuan

Dekan FBS

Mengenai pembayaran ketua dan pembantu

ketua STIBA, yayasan yang menanggung

Yayasan

membaya

isentif ketua

dan pembantu

ketua STIBA

Page 69: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

199

Kalau dari segi pegawai administrasi kami

kembalikan ke PR 2.

Admisitrasi

pegawai

dibawah PR2

Kalau untuk dosen-dosennya untuk antisipasi

kami selalu undang dan teman-teman STIBA

diundang, sehingga dengan rapat semua

informasi bisa diberikan.

Komunikasi

kepada dosen

dan pegawai

Memang attitude dari pimpinan harus yang

utama karena akan berpengaruh pada yang lain.

Seperti diketahui bahwa awalnya dekan FBS

tidak menyetujui tapi setelah berjalan beberapa

bulan ada itikat baik dari teman2 untuk

mendukung.

Sikap

pimpinan

Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai

dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja,

sikap kerja dan kepuasan kerja.

T : Secara informal kami sering mengadakan

pertemuan informal, memberi perhatian seperti

menjenguk teman sakit.

Memberi

perhatian

Dengan menunjukkan empati seperti itu, kami

bangun komunikasi jadi ketika rapat kami

mempunyai kedekatan personal.

Membangun

kedekatan

personal

Tapi tidak hanya dari segi hubungan personal

tapi kami juga melakukan evaluasi. Jadi setelah

dilakukan proses mengajar kami melakukan

evaluasi, tapi kami berikan kepada yang

bersangkutan dulu. Ada evaluasi tertulis dan

kami mengundang perwakilan mahasiswa. Di

FBS sudah ada evaluasi sejak dulu, jadi bukan

karena ada teman-teman dari STIBA. Respon

dari teman-teman STIBA baik. Kami sudah

memberitahu dari awal bahwa akan ada evaluasi

Evaluasi

Page 70: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

200

jadi teman-teman tidak kaget.

Bagaimana menghadapi kelompok/oknum yang menolak

merger?

T : Mereka hanya ketakutan bahwa hal ini akan

membawa FBS pada jatuh, seperti pamornya

menurun. Setelah pada tahun pertama mendapat

mahasiswa 18, pemasukan FBS tidak menurun,

motivasi teman2 baik. Setelah melihat itu mereka

mendukung.

Mahasiswa

baru

Keuangan FBS

stabil

Kami akan atur secepatnya kalau surat dari Dikti

sudah oke, pemindahan sudah oke.

Menunggu

proses merger

selesai

Teman2 STIBA kan banyak yang lulus S2 sudah

lama, sudah saatnya S3, itu akan upload di data

online kami.

Rencana studi

lanjut dosen

STIBA

Kalau untuk mahasiswa PBI tidak masalah,

meskipun beberapa teman dari STIBA ikut

mengajar. Kami selalu terbuka, jadi mahasiswa

boleh melapor jika ada masalah. Jadi selama ini

tidak ada masalah. Justru untuk mahasiswa sastra

mengeluh kok kami disendirikan.

Terbuka

terhadap

mahasiswa

Tapi kegiatan kemahasiswaan kami sudah

gabungkan.

Kegiatan

kemahasiswaa

n digabung

Kami mengatasinya dengan memberi penjelasan

bahwa mahasiswa PBI banyak dan mereka

sedikit sehingga akan men dapat perhatian lebih

baik, jadi kenapa masih komplain.

Memberi

perhatian lebih

Keduanya menyesuaikan, misal mahasiswa PBI

tesisnya sudah layak untuk di uji maka akan

dibaca oleh second reader, mahasiswa PBI kaget

ketika diuji oleh dosen STIBA, karena bingung

dengan revisi yang banyak dan lebih detail. Jadi

Penyesuaian

Page 71: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

201

yang diserahkan pada dosen STIBA itu yang

menulis sastra. Jadi dari sisi kualitas kami sudah

ada usaha untuk menjaganya. Di FBS dari

sebelum STIBA ikut selalu ada rapat koordinasi

untuk mengajar. Jadi diskusi untuk mengajar.

Bagaiman keadaan pengajaran, penelitian dan pengabdian

masyarakat pasca merger?

T : Kalau pengabdian masyarakat, teman STIBA

ikut.

Digabung

Tapi untuk penelitian belum, karena teman2

STIBA belum bisa masuk universitas dan belum

ada ijin, kemudahan teman2 masih terganjal.

Masih pisah

Tapi bagusnya PR5 mau mengakui penelitian ini

untuk mendapat penghargaan, tapi untuk laporan

ke kopertis belum. Tapi sekarang teman-teman

STIBA juga jalan.

PR5 mengakui

Penelitian

dosen STIBA

Belum, karena saya melihat teman yang ikut

penelitian ini karena mau naik pangkat sendiri.

Untuk

keperluan

kenaikan

pangkat/golon

gan

Pengembangan keilmuan sementara kami

lakukan dengan TLO.

TLO

Tapi saya melihat bahwa teman2 STIBA itu

mempunyai beberapa kelebihan yang kami tidak

punya. Seperti contohnya networking dengan

penerbit dan percetakan. Selama ini kami di FBS

belum butuh.

Networking

pecetakan

Mereka mempunyai networking yang bagus

karena banyak mahasiswa yang praktek disana.

Jadi ini merupakan tambahan yang bagus.

Alumni

Page 72: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

202

P : Harapanya kedepan?

T : Harapan saya, segera lolos, surat Dikti keluar

maka konsolidasi akan mudah.

SK DIKTI

segera keluar

Perbaikan ke depan tidak ada. Tapi memang

dosen, baik merger atau tidak membutuhkan

perbaikan. Yang penting dosen mau

mengembangkan dan memperbaiki diri.

Peningkatan

kualitas dosen

Untuk jumlah mahasiswa, saya pikir malah

khawatir dengan PBI, ada promosi besar-besaran

120, sastra tidak promosi ada 24 orang.

Mahasiswa

baru PBI

menurun

Mungkin karena adanya kurikulum baru 2013

dimana bahasa inggris terbatas dan banyak juga

guru yang kurang jamnya.

Kurikulum

baru

Mahasiswa memang PBI, tapi uang akan masuk

ke fakultas. Jadi nanti ketika sastra menjadi besar

dan PBI berkurang maka yang menanggung juga

sastra.

Share dana

Kami akan membuka progdi baru. Kurikulum

KBK dimana akan fokus pada mahasiswa

menjadi teaching dan kami akan fokuskan pada

hal tersebut dan sekarang sudah berjalan 1,5

tahun dan hampir jadi. Sehingga mahasiswa

mempunyai keputusan, tidak hanya lulus

kemudian asal mengajar. Sehingga ada

konsentrasi khusus yang diajar.

Pembukaan

Progdi baru

Page 73: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

203

Hasil wawancara dengan Ibu R (Pimpinan STIBA/M5)

Hari : Selasa, 2 Juli 2013

Waktu : 10. 00 WIB

Niko : Pewawancara (P)

R : Terwawancara (T)

Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung

dengan UKSW pada tahun 2001/2004?

T : Berdirinya 1998, tapi isu merger itu

munculnya sekitar tahun 2009.

2009 isu

merger muncul

Karena pada waktu itu pimpinan yang lama

sudah tidak bisa dipilih lagi. lalu saya harus

mulai kerja.

Pergantian

pimpinan

STIBA

Lalu saya lihat gitu ya dari setiap macam-macam

itu kayaknya nggak selesai-selesai karena

sebelum tahun 2006 itu, kita kalau promsi

misalkan itu saya ke UKSW.

STIBA

promosi

melalui

UKSW

Tapi kan sejak itu kita tidak boleh, sehingga kita

tidak punya uang sendiri untuk pergi kemana-

mana.

Kesulitan

biaya promosi

Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu?

T : Kalu kita ke sana kan kita menolak karena

FBS menolak. Tapi ketika FBS menerima, oke

semua

FBS menolak

merger dengan

STIBA

P : Keadaan finansial dan sebagainya ?

T : Itu justru issue yang betul sekali karena di

STIBA gaji 18 kali di FBS 24 kali.

Ada perbedaan

gaji

Tapi untuk saat ini ada kekuatiran, nanti kalau

merger mau di taro dimana?

Isu keamanan

kerja dosen

dan pegawai

Page 74: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

204

Yang jelas sekarang dijadikan satulah, mereka

kan kuatir juga.

P : Ada faktor lain gitu?

T : Karena keuanganya pas- pasan. Tapi

semuanya kan terbatas rapat ngk beli makan

coba.. Mau pergi keman ngk puya uang selama

ini.

P : Berarti faktornya karena keuangan

T : Ya itu keuangan STIBA tidak mencukupkan

STIBA

mengalami

masalah

keuangan

Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu?

T : FBS itu satu progdi nggak bisa donk. Dari

kami sih, ya kamu juga kalau diterima ya ok, kan

kita lebih ok kan

Kebutuhan

Progdi baru

Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu?

T : Saya ngomong sendiri, waktu itu rektor pak

Kris kalau kita merger gimana? Lalu pak Kris

ngomong ke dekan FBS waktu itu.

STIBA

mengusulkan

untuk merger

dengan UKSW

Tapi kitanya dibantuin, kita mau merger tapi

harus disini gitu, dosenya dicukupin, pegawainya

di cukupin, kan nggak manuasiawi saya pikir.

Upaya merger

tidak tercapai

Bagaimana kedua belah pihak sepakat unkuk merger?

T : Ya kami sudah sepakat, semuanya udah

lancar

P : Hal apa yang mendorng ibu dengan rektor

sehingga mencapai kata sepakat?

T : Kami memang dari semestinya sudah merger

dari dulu iya kan.. Begitu FBS mau, ya udah.

FBS sudah

mau merger

dengan STIBA

P : Nah dalam membuat progdi sangat mudah

sebenarnya?

T : Ah susah, membuat pogdi baru itu susah loh,

saya mengalami ini ya

Lebih susah

membuat

Progdi baru

Page 75: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

205

P : Lebih gampang merger ?

T : Iya lebih gampang merger, mendirikan

progdi itu harus ada 6 orang S2 loh, memang

gitu susah, S2 sastra

P : Karena ini saling membutuhkan ini ya

T : Iya sekarang gitu

Merger lebih

mudah

Bagaimana proses persiapan merger?

T : Kita sekarang mencoba bagaimana membuka

STIBA itu terus yang terakhir, pak rektor ini

yang ingin merger.

Pembicaraan

merger dimulai

Rektor UKSW

Lalu saya bilang kalau kamu sudah pikirin FBS

mau menerima ya oke kalau memang logikanya

kan gitu. FBS bisa menerima, kalau sudah

menerima ya udah kita susun program ngomong

ke yayasan dulu.

STIBA

menyambut

baik Merger

dengan UKSW

Terus ke kita sudah presentase disurabaya itu dan

kita masih menunggu lagi. Mei kita tandatangani

2012 yang di tuntut kami tandatangani mou,

sampai sekarang itu tidak ada apa-apa selama ini

observasi ya selama ini

Langkah

persiapan

merger

Kami sudah mempersiapkan ini sejak dulu ya,

sekarang kan dibuka sastra inggris yang dari

STIBA. Kami kan disini, jadi kan mereka punya

ya disana, jadi orang-orang STIBA yan mengajar

di FBS. Orang FBS ada di STIBA, jadi sekarang

sih secara tidak resmi merger.

Share tenaga

dosen

Bagaimana proses merger dijalankan?

P : Merger sebenarnya belum secara hukum, tapi

dalam hal penggajian sudah merger sebenarnya?

T : Iya itu MOU nya kami menyatakan begitu

soalnya.

Berdasarkan

MOU

Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai

Page 76: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

206

dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja,

sikap kerja dan kepuasan kerja.

T : Kalo dampak baiknya sudah ya. Nah dampak

jeleknya kan semoga gak ada. Semoga semua

orang mendapat penempatan yang lebih baik,

dan semua kegiatan STIBA mereka ikut, kalo

STIBA rapat ya mereka mesti ikut.

Penempatan

yang lebih baik

P : Kalau ibu melihat motivasi pekerjaan mereka

yang dari STiBA ?

T : Kalau itu sih sama aja ya, motivasi kerja

sudah hebat lah gitu ya. Sudah oke sangat oke

sekali, saya tidak bilang apa-apa karena itu kan

dari dalam hati yaa,

Motivasi kerja

sudah baik

P : Hanya karena faktor SK yang belum dibuat

atau faktor lain,

T : Jadi merek itu gak ada kepastian gitu lho

arahnya mau kmana,

Belum ada

kepastian dari

pemerintah

P : Setelah satu tahun ini ibu melihat ada

kekuatiran mereka ?

T : Tadi yang ibu bilang, nanti mereka mau

ditaruh dimana kalo disini (FBS )

Penempatan

pegawai dan

dosen STIBA

P : Kalo dilihat dari semangat kerja mereka

sebelum dan setelah merger ini bagaimana ?

T : Kalo sekarang itu kan, kayaknya kita ini

pekerjanya kan kurang sekali.

Aktivitas

berkurang

Tidak ada mahasiswa baru lagi, pekerjaan sangat

sedikit. Jadi ya santai-santai banget gitu lho,

makanya saya juga ingin tahu nanti gimana habis

ini semangat motivasi mereka dan kinerjanya

gimana?

Lebih santai

Bagaimana menghadapi kelompok/oknum yang menolak

merger?

T : Saya memberikan keterangan. ya itukan

kalo lihat, terlalu dipilih-pilih kan sekarang

sudah tidak dipilih-pilih.

Membangun

komunikasi

Page 77: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

207

Hasil wawancara dengan Bapak J (Pimpinan UKSW/M2)

Hari : Selasa, 2 Juli 2013

Waktu : 12.00

Niko : Pewawancara (P)

J : Terwawancara (T)

Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung

dengan UKSW pada tahun 2001/2004?

T : Waktu itu kan PBI berada di naungan FKIP.

Lalu progdi PBI dijadikan menjadi satu fakultas

yaitu FBS. Lalu progdi bahasa inggris itu jadi

dan itu kan hanya pengajaran bahasa inggris. lalu

ilmu sastra inggrisnya dimana? Harusnya ada

satu progdi yang mengelola sastra inggris, yang

kemudian dari yang sastra inggris itu yang

dipakai untuk proses mengajar. Lalu di FBS

progdi sastra inggris dia nggak punya,

keilmuanya? sedangkan untuk akreditasinya

butuh itu.

Karena kita porgdi bahasa inggris. Jadi kita harus

punya progdi kelimuan bahasa inggrisnya, itu

yang namanya sastra inggris!

Kebutuhan

progdi Sastra

Ini tuntutan, kalau dia di FKIP tidak apa, tapi

dijadikan jadi 1 fakultas bahasa, makanya harus

punya ilmu keilmuanya, sastra inggris! Progdi

sastra inggrisnya sudah ada di STIBA, kenapa

tidak disatukan aja

STIBA punya

progdi Sastra

P : Memang lebih mudah untuk digabungkan?

T : Lebih mudah mendirikn yang baru

Mendirikan

progdi baru

lebih mudah

dibanding

Page 78: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

208

merger

P :Mendirikan progdi yang baru dibandingkan

merger, nah kenapa memilih merger, kalau

memang mendirikan progdi baru lebih mudah?

T : Itukan akan mati, dia pasti kalah dengan

UKSW. Orang lebih memilih ke uksw dari pada

ke stiba

STIBA akan

kalah bersaing

dengan UKSW

P : Kenapa juga dipikirkan STIBA saat itu,

kenapa pak Jhon memikirkan nasib STIBA

seterusnya?

T : Karena kan kita 1 yayasan!

UKSW dan

STIBA berada

dalam satu

yayasan

Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu?

T : Baru, belum ada gedung! Tidak tahu, cuman

mereka pinjam uang ke uksw, sampai sekarang

belum dilunasi, waktu itu 2M

Masalah

keuangan

Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu?

T : Bagaimana mulainya lagi setelah itu. Itu

mulainya dari lapangan basket dengan tim basket

kita, butuh lapangan basket untuk latihan.

Sekarang disini ada lapangan basket, diasrama

juga ada lapangan basket, dan kita tinggal

menuggu status. Nah kalau ada lapangan basket

ada disitu, nah STIBA tetap pake lapangan itu

dan kalau kita tidak mau. Alasanya mengganggu

perkuliahan karena dekat sekali dengan gedung

kuliah proses latihan itu berlangsung dari pagi

jam 5-6. STIBA mengatakan itu milik STIBA,

milik YPTKSW yang dikasikan untuk STIBA,

dan asal usulnya itu milik UKSW, semuanya itu

kan milik UKSW, milik YPTKSW. Yang untuk

tanah UKSW, hanya pada waktu itu YPTKSW

Konflik

lapangan

basket STIBA

Page 79: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

209

dikhususkan untuk diserahkan untuk STIBA.

Lalu kita paksa, kenapa nggak boleh gitu loh,

apa salah gitu, apa menggangu? Mulanya begitu.

lalu kenapa harus rakus sekali, ini milik itu, ini

milik itu orang makai sepakbola disini juga.

Soalnya kita masih bisa tolerir, ini kok nggak

bisa, nggak mau tolerir. Fine buat apa dia bilang

aku ambil uang dari yayasan, yayasan ambil

uang dari UKSW. Begitu, kapan itu bisa dibayar

P : Nah yang memulai pembicaraan untuk

digabungkan, dari pak Jhon atau dari yayasan?

T : Itu dari dari kita, kenapa kita harus musuhi

itu, itu soal utang kalau kita berbicara kasar. Tapi

mereka juga mikir itu baik

UKSW ingin

merger STIBA

P : Artinya karena saling membutuhkan, pada

akhirnya ketemu kata sepakat

T : Bukan karena saling membutuhkan, tapi itu

karena mereka juga utang, tidak tahu bagaimana

membayar. Dengan bergabung kan situ masih

berutang. peminat sastra tuh gak banyak, yang

banyak diminati itu PBI,

STIBA

ngutang

UKSW

P : Lah kenapa mau diambil ?

T : Karena kebutuhan akademik,

P : Cuma alasan itu aja ?

T : Selama ini kan hancur sama sekali.

Kebutuhan

akademik

P : Kenapa ga rubah nama FBS saja supaya gak

ada Sastranya ?

T : Kan sudah di Pisahkan dari FKIP,

FBS sudah

pisah dari

FKIP

P : Kenapa dipisahkan ?

T : Jangan tanya saya, saya tidak tahu, tanya

rektor yang dulu kenapa kok dipishkan.

P : Gak ada pikiran untuk mengembalikan ?

T : PBI tidak mau, mereka adalah Progdi yang

paling banyak mahasiswanya paling kaya, punya

attitude dan disiplin yang berbeda dengan guru2

PBI tidak mau

kembali ke

FKIP

Page 80: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

210

lain. Kalau di FKIP itu dosen apa ya,

Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu?

T : Tanya STIBA, mereka yg tau

Bagaimana kedua belah pihak sepakat unkuk merger?

Bagaimana proses persiapan merger?

T : Jadi kita tanya kepada kopertis dan kopertis

tidak keberatan karena STIBA tidak keberatan.

Sampai saat ini pemerintah tidak mengerti. Jadi

dia yang proses kita. Seolah-olah minta izin

pendirian, jadi kita dikelompokkan dengan

berbagai yayasan. Izin pendirian universitas itu

bahasa, tidak ada keberatan hanya ini mereka

bilang, ini yang melebur begini gitu, nah itu baru

jelas 3 minggu yang lalu. Kita diminta

menjelakan kepada Dikti, apa sebenarnya yang

kalian inginkan. itu kan sudah kita jalankan, pada

tanah 10 H, mendirikan universitas baru, kita

datang menjelakan ke UKSW sendiri, karena

tanah ini sebesar 10 H punya yayasan hanya

masalah yang terakhir adalah hanya ini kalau

digabung sendiri

Proses

perizinan Dikti

P : Emang tidak ada peraturan merger ditingkat

universitas, ditingkat perguruan tinggi?

T : Saya tidak tahu, kopertis yang bilang begitu,

memproses, memahaminya beda tinggal itu saja

dan secara hukum benar atau tidak, tinggal tiga

hal itu, ada yang membuktikan bahwa betul-betul

tanah ini punya yayaan, betul-betul badan

hukumnya sah. nah kita tinggal menunggu saja,

kapan mereka datang kita tidak tahu. sesudah

mereka datang, kapan keluarnya kita juga tidak

tahu

Page 81: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

211

Bagaimana proses merger dijalankan?

T : Itu semua mulai tahun ajaran ini 2012/2013,

sudah di berlakukan sebagai bagian dari FBS.

Jadi semua pembayaran karyawn sudah di bayar

dengan standar UKSW, di STIBA kan, kita

menerima gaji tanggal 1 dan tanggal 15, di

STIBA kan tanggal 1 saja, ketika kita sudah

mrencanakan anggaran 2012 jadi STIBA juga

menerima gaji tanggal 1 dan tanggal 15.

Penggabungan

penggajian

Walaupun secara legal atau resmi masih ada

ketua StiBA, sehingga waktu harus laporan ke

kopertis ya saya tanda tangan dan sebelum ada

SK turun ijasah masih Atas nama StiBA setelah

SK ada baru atas nama UKSW. Itu sudah pasti.

Belum resmi

secara hukum

P : Secara administrasi?

T : Masih tetap berjalan tetap, kaprogdinya

disana, masih merencanakan perkuliahan

mahasiswa disana yang masih akan diselesaikan,

dan maih dengan kurikulum STIBA. Sampai

selesai.

Administrasi

terpisah

P : Secara struktur belum di gabung dengan FBS

?

T : Belum,

P : Bayang-bayang ?

T : Iya

Struktur

terpisah

Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai

dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja,

sikap kerja dan kepuasan kerja.

T : Itu dibicarakan dalam rapat FBS, yang ketua

STIBA tidak ada masalah karena dia sudah

pensiun dari UKSW. Cuman karena disitu tidak

ada yang menggurui dia diangkat menjadi ketua

STIBA. jadi dia tidak lagi punya kepentingan,

Komunikasi

antar FBS dan

STIBA

Page 82: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

212

kalau sekarang tidak melakukan tuga tetap

mendapat tunjangan, ketua StiBA.

P : Mengantisipasi situasi kerja yang berbeda,

T : Dari satu gaji jadi dua kali gaji semoga

situasinya tambah baik lah.

STIBA

diuntungkan

dengan standar

gaji

P : Bagaimana dari FBS nya sendiri?

T : Keuntungannya ya itu, gak harus lagi mikir

waktu.

Merger

memberi

kauntungan

dari sisi waktu

Mereka mungkin senang karena tambahan

tenaga, belum pernah ada yang protes, dosennya

cukup banyak,

Penambahan

SDM

P : Kebijakan dari atas/pimpinan, bagaimana

mereka membuat antisipasi ?

T : Mereka urus sendirilah, mereka juga pikir itu.

Karena ada juga dosen STIBA yang dipakai

mengajar di FBS,

Menyerahkan

kepada FBS

dan STIBA

Bagaimana menghadapi kelompok/oknum yang menolak

merger?

T : kan mereka sudah setuju, gak ada kontra.

Tidak ada yg

kontra

P : Jadi dari awal ini proes ini gak ada yang

kontra?

T : Ada yang kontra, kalau kau tanya sama saya,

pengurus yang kontra.

Yayasan

kontra merger

P : Bagaimana cara menghadapinya ?

T : Ketika dosen-dosen setuju masak pengurus

gak setuju, dosen-dosen mau kok.

Pemahaman

Dibilang ada mahasiswa STIBA yang dulu tes

disini gagal atau di DO lalu pindah ke STIBA.

Ya mereka kuatir di kelola dengan standar disini

sakit hati atau apa, jadi dia ragu dengan merger

ini. Sebenarnya gak ada masalah Cuma pengurus

itu tadi.

Pertimbangan

mahasiswa

STIBA

P : Sebelumnya FBS sempat ada pergantian

Dekan.

Pergantian

dekan FBS

Page 83: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

213

T : Gak tahu, sepanjang yang saya tahu sih ya.

Pergantian Dekan FBS itu tidak ada

hubungannya dengn StiBA. itu masalah dengan

dalam sendiri.

bukan karena

pembicaraan

merger

Apa harapan pak John ke depan?

T : Ya supaya FBS menjadi lebih baik, karena

orang mengharapkan FBS terutama PBInya

punya S2, itu sampai sekarang belum bisa.

Sekarang ini harus 6 doktor, dosen FBS tu gitu

tidak ada yang bertahan lama, pergi-pergi.

FBS menjadi

lebih baik

Hasil wawancara dengan Bapak Y (Pimpinan YPTKSW/M1)

Hari : Selasa, 9 Juli 2013

Waktu : 11.00 WIB

Niko : Pewawancara (P)

Y : Terwawancara (T)

Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung

dengan UKSW pada tahun 2001/2004?

T : Wah, saya nggak tahu itu malah

Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu?

T : Wah, saya nggak tahu itu

Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu?

T : Saya nggak tahu itu malah

Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu?

T : Saya nggak tahu itu malah

Bagaimana kedua belah pihak sepakat unkuk merger?

Page 84: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

214

T : Telah ada kesepakatan tgl 1 juli 2012 STIBA

digabungkan dengan FBS. Baik dosen-dosenya

pegawainya maupun mahasiswanya.

Kesepakatan

tanggal 1 Juli

2012

Tapi sehubungan dengan itu, kan baru ajukan ke

DikBud maka keputusan finlnya menunggu

keputusan DepDikBud.

Keputusan

final di

DepDikBud

namun secara internal, sudah digabungkan. Secara internal

sudah gabung

Jadi secara external masih dianggap exist ketua

Stiba. walah, ketua 1, 2, 3 masih befungsi

terutama hubunganya dengan Departemen.

Kopertis dan pihak-pihak luar.

Secara

eksternal

masih pisah

P : Kenapa ada pertimbangan penggbungan ini

dengan uksw?

T : Yang digabungkan adalah terutama STIBA

kan harapkan dapat berkembang lebih baik.

Ternyata tidak dapat mengembangkan diri,

mahasiswa Cuma sedikit, defisit keuangan dan

tidak dapat sendiri selayaknya dari pada

ditutup.

STIBA tidak

berkembang

Padahal STIBA kan program sastra inggris,

sedangkan fakultas bahasa dan sastra ingin

membuka program sastra inggris, yang ada

sekarang adalah program pendidikan bahasa

inggris jadikan hanya progdi pendidikan bahasa

inggris dan STIBA kita putuskan untuk gabung

dengan FBS, sehingga memenuhi prasyaratan,

ada 2 progdi STIBA. STIBA tidak lagi sendiri,

karena digabung dengan FBS.

FBS

membutuhkan

Progdi Sastra

Inggris

P : STIBA kan defisit, apaka nanti tidak

membawa dampak negatif terhadap fbs?

B T : Gak, karena selama ini program D3 yang

selama ini masih berjalan, bahasa inggris

mahasiswanya dapat beasiswa dari yayasan jadi

kalo ada program D3 bahasa jepang, D3 bahasa

inggris lalu S1 sastra inggris. Lah itu

Mahasiswa D3

STIBA dibantu

beasiswa

Yayasan

Page 85: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

215

digabungkan, FBS, mengharapkan bahwa sastra

inggris yang sudah diakdreditasi supaya

langsung bisa dibuka sastra inggris.

P : Jadi pertimbangan yayasan hanya dari segi

finansial?

B T : Bukan finansial saja, tapi keperluan FBS,

untuk buka progdi sastra, stiba mahassiswanya

nggak banyak, kenapa nggak digabung saja, jadi

demi eifiensi stibanya ada dibawah yayasan

FBS-STIBA

saling

membutuhkan

Bagaimana proses persiapan merger?

T : Proses penggabungan, ya dosen-dosen

STIBA dipindah ke FBS karena semua

memenuhi persyaratan, karyawan juga dipindah

ke FBS.

Penggabungan

dosen dan

pegawai FBS

dan STIBA

Namu beban itu harus mendapat ijin dari

MeNdik Bud, kita sudah mengajukan 1 tahun

tapi masih udah salah bahan dari Dikbud. Dikira

kita mau mendirikan baru, bukan

menggabungkan tapi mendirikan baru, tapi

setelah tahu bahwa STIBA dilebur dengan FBS

dan persyaratan-persyaratan sudah terpenuhi.

Kesalahpaham

an

KemenDikBud

Termasuk yayasan harus menandatangani

persetujuan kalau nanti FBS sampai defisit kami

harus berani merombak kalau pengabungan ini

menyebabkan defisit, tapi itu tidak akan terjadi.

Dukungan

yayasan

Bagaimana proses merger dijalankan?

T : Sudah diadakan antara fbs dan stiba, sudah

ada pembicaraan antara dosen mereka dan

pimpinan dan juga dengan tim penggabungan

sudah berjalan dengan baik

Pembetukan

tim

penggabungan

Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai

dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja,

Page 86: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

216

sikap kerja dan kepuasan kerja.

T : Mereka sudah mengadakan diskusi antara

mereka, kalau pun ada perubahan maka

antisipasinya sudah dibicarakan oeh kedua pihak

tersebut.

Komunikasi

antara FBS dan

STIBA

P : Kalau dilihat dari keamanan kerja mereka

pak? pasti ada kekuatiran antara kedua pihak

akan jabatan-jabatan yang mungkin akan

hilang?

T :Semua hal itu sudah diperundingkan, dan

semua bisa diterima, STIBA bersedia bergabung

asal semua dosen jug aditerima di FBS, dan FBS

menyatakan bia menerima karena memenuhi

persyaratan FBS.

P : Jadi semuanya diserahkan kepada kedua

belah pihak tanpa campur tangan dari yayasan?

T : Ya, ada, ada pembicaraan antara yayasan

dengan FBS maupun STIBA sendiri

Bagaimana menghadapi kelompok/oknum yang menolak

merger?

T : Nggak ada pro dan kontra semuanya pro, jadi

kalau ada mungkin beberapa suara.

Tidak ada yang

kontra merger

Mahasiswa yang mungkin dulunya transfer dari

FBS, ke STIBA sekarang digabung lagi

Kekuatiran

mahasiswa

transferan dari

FBS

P : Tidak ada keluh kesah yang muncul

T : Sejauh ini belum ada keluh kesah

P : Bisa dibilang berjalan mulus?

T : Sementara ini berjalan mulus

Berjalan

dengan baik

harapan bapak untuk penggbungan ini?

T : Supaya cepat diresmikan supaya kami bisa

mempublikasikan pembukaan progdi sastra

Cepat

diresmikan

P : Harapan terhadapa stiba, kontribusi terhadap

fbs nantinya?

Cepat menyatu

Page 87: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

217

T : Diharapkan menyatu dengan sastra inggris

yang sudah terakrditasi bisa langsung jadi

bagian dari FBS, semoga lancra dan baik-baik

saja.

Hasil wawancara dengan Bapak P (Mantan pimpinan

STIBA/M3)

Hari : Senin, 1 Juli 2013

Waktu : 10.00.WIB

Niko : Pewawancara (P)

T : Terwawancara (T)

Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung dengan

UKSW pada tahun 2001/2004?

T : Saya tidak tahu alasan UKSW apa menjadikan

satu UKSW dengan StiBA. Mungkin saya duga

karena jurusan Bahasa Inggris kan dulu di FKIP,

lalu mereka keluar dari FKIP itu masa

kepemimpinan Joy lalu diberi nama Fakultas

Bahasa & Sastra. FBS itu dibawah UKSW ada satu

program studi, itu Pendidikan Bahasa Inggris, yang

pasti tidak cocok dengan nama itu karena namanya

Fakultas BAhasa &Sastra itu tidak hanya satu

jurusan tapi harus 2 Jurusan, jurusan Sastra dan

Bahasa, lalu kepemimpinan Joy diganti oleh

mungkin, Saya tidak tahu latar belakangnya. Tapi

waktu itu saya sudah mendapat kabar angin ada

keinginan Rektor untuk itu merger. Tetapi saya

berpendapat, saya ditugasi oleh yayasan sehingga

saya mempunyai kewenangan untuk merespon, tapi

saya kesampingkan. Karena saya masih dalam

FBS

kekurangan

Progdi

Page 88: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

218

tugas memimpin STiBA juga gitu. Mungkin juga

karena poliklinik ada disitu, rector meminta supaya

lapangan yang dibelakang itu, milik STiBA

diminta. Kemudian saya berikan, karena saya pikir

akses untuk saat itu lebih mudah dari pada

disamping gitu, yang kendaraan lalu-lalang gitu.

Dengan harapan bahwa mahasiswa STiBA Satya

Wacana bisa menggabungkan diri dengan asuransi

kesehatan Mahasiswa UKSW yang sudah disetujui

oleh kepala Poliklinik tetapi tidak bisa disetujui

oleh pimpinan UKSW. Alasannya saya tidak tahu,

yang saya dengar adalah alasan yang sangat sangat

naïf yaitu, kan STiBA lain berbeda dengan UKSW,

itu sangat naïf. Apa yang diasuransi? jika

anggotanya lebih banyak makan akan lebih

menguntungkan, akhirnya tidak jadi, meskipun

saya sudah terlanjur memberikan akses kepada

poloklinik melalui akses yang disediankan Yayasan

melalui STiBA, gitu, lalu oleh karena saya

mendapat tugas dari yayasan untuk memimpin

STiBA ya saya lakukan.

Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu?

T : Saya mendengar, ada unsure dari UKSW yang

sengaja membujuk kelas STiBA supaya digabung

gitu, yaitu pegawai asrama, pegawai STiBA bagian

cleaning gitu. Lalu dia pindah ke UKSW, hanya

karena di UKSW waktu itu dibayar gaji 2x sebulan,

tapi STiBA hanya mampu 1`x sebulan,

Perbedaan gaji

P : Sebenarnya keadaan STiBA saat itu bagaimana,

sehingga diadakan merger ?

T : Mahasiswa memang sedikit menurun tapi tidak

masalah karena masih bisa membiayai diri sendiri.

Mahasiswa

menurun

Page 89: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

219

Semua gaji dari dosen sampai cleaning itu bisa

terbayar.

Keuangan

cukup kuat

Memang waktu itu yayasan membantu membayar

uang untuk membangun gedung, yang menurut

perkiraan saya 5 tahun selesai. Tapi sampai tahun

ketiga dilambat-lambat karena pembayaran

menunggu sampai uang masuk gitu, tahun ke 5

dibayar oleh yayasan. Yang itu adalah wajar karena

itu adalah asset yayasan sendiri, meskipun orang

bilang saya terlalu berani begini begitu tapi ini

bukan milik saya gitu, dan menurut menurut jumlah

siswa 5 tahun itu sudah bisa di bayar gitu karena

masuk pertama kali itu 97 orang. Yang saya

perkirakan constant gitu malah bahkan lebih

ternyata turun, dan sekarang kepemimpinannya

bukan dibawah saya atau pengganti saya. Ya kalau

mau merger ya silahkan itu untuk kebaikan masa

depan STiBA. Dan kebaikan UKSW yaitu untuk

menggenapi program Studi sastra.

Yayasan masih

membantu

keuangan

STIBA

Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu?

T : Itu program studi, karena jurusan kependidikan

yang harusnya ada dibawah FKIP . saya kira itu

saja,

Progdi Sastra

Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu?

T : Tahun pertama sejak STiBA berdiri saya sudah

mengundang semua Sekolah Tinggi Bahasa Asing

disini salatiga. Saya kira begini, Sekolah Tinggi

Bahasa Asing itu bukan program sastra seperti yang

lain-lain tapi ini sekolah tinggi artinya sekolah

tinggi harus mempunyai kurikulum yang berbeda

dengan Fakultas Satra lalu mereka menerima

gagasan saya secara positif oleh semua STiBA

Pertimbangan

kurikulum

Page 90: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

220

sehingga terjadilah perubahan kurikulum. Dan

sesudah itu lalu ditentang oleh teman-teman saya

STiBA sehingga saya kehilangan kendali. Saya

tidak tahu mengapa mereka melihat STiBA masih

kecil dan baru dengan yang lain yang sudah lama

dsb. itu salah satu alasan,

Yang kedua saya tidak mau kalau ada surat dari

yayasan seolah-olah merebut dagang orang lain, itu

sesuatu yang menurut saya tidak boleh terjadi. Toh

waktu saya usulkan 250 orang mahasiswa untuk

bergabung di poliklinik supaya mereka dapat

jaminan kesehatan itu, tidak disetujui oleh rector

lalu kenapa saya harus berpikir untuk bergabung.

Mahasiswa

STIBA tidak

difasilitasi di

Poliklinik.

Karena ada faktor-faktor itu tadi ya, menurut bapak

ada gak faktor2 politiknya?

Dari segi politik enggak kecuali keinginan untuk

mandiri, disamping itu, pribadi saya nggak tahu, ya

mungkin juga.

Keinginan

mandiri

P : Sekarang bapak kan di UKSW, bapak melihat

merger yang sekarang ini dalam posisi yang seperti

apa?

T : Semua di FBS itu teman saya, mereka melihat

saya sebagai senior. Ya karena program sastra saya

kembangkan sehingga sekarang mempunyai 2

progdi pendidikan dan non pendidikan, dan semua

dosen STiBA sekarang menjadi dosen FBS juga

dan katanya juga mereka bisa menerimanya

meskipun ada yang mengeluh tugasnya terlalu berat

dsb.

FBS

bertambah

Progdi

P : Ketika sekarang sudah bergabung ya, adakah

bapak melihat atau merasa, jangan-jangan

keputusan saya dulu menolak itu benar atau kurang

STIBA kurang

mampu

merekrut

Page 91: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

221

tepat? Karena, sekarang kan dikategorikan

keuangan semakin krisis ya, itu salah satu alasan

yayasan.

T : Ya seperti tadi, ada baiknya sih digabung, dan

secara factual STiBA kurang bisa mencari

mahasiswa. Sehingga ya sudah, diserahkan kembali

pada yang berwenang. Dan dengan ketua yang baru

ya silahkan saja,

mahasiswa

P : Keuntungan yang didapatkan STIBA kedepan?

T : Ya yang paling gampang itu pada aspek belanja

karena nanti gaji bertambah dan saya ikut senang

nanti aspek ekonomi mereka lebih baik. Yang ke2

kepemiimpinan Stiba tidak lagi sendiri tapi

bergabung dengan FBS, yang kita lihat sudah ada.

Ada yang mundur ada yang keluar dsb,

Gaji yg lebih

baik

P : Apakah ada ancaman yang dirasakan dari sisi

kelompok STIBA yang akan digabung ke FBS?

T : Dari beberapa mahasiswa ada yang bertanya

bagaimana nasib saya, saya bilang jangan kuatir

masih diurus begitu. Itu mungkin karena belum ada

respon dari pemerintah untuk menyetujui

penggabungan ini surat belum keluar.

Kekuatiran

mahasiswa

Bagaimana kedua belah pihak sepakat unkuk merger?

Bagaimana proses persiapan merger?

Bagaimana proses merger dijalankan?

Page 92: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

222

Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai

dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja, sikap

kerja dan kepuasan kerja.

Harapan pak piar untuk merger ini apa ?

T : Saya kira dari segi kepemimpinan FBS dari segi

administrasi dari pemerintah segera beres sehingga

nama STiBA bisa dihapus oleh pemerintah dan

bergabung dengan FBS. Saya sebagai manusia

sedih, tapi itu diluar tanggungan tangan saya,

karena itu bukan milik saya, itu milik yayasan, saya

kan juga Cuma sebagai pegawai saja, karena jujur,

tanpa campur tangan saya, saya bukan sombong,

ada faktor sejarah yang membuat saya itu bekerja

di STIBA.

Izin

pemerintah

segera keluar

Page 93: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

223

Hasil wawancara dengan Ibu H (Mantan Pimpinan FBS/M4)

Hari : Selasa, 23 Juli 2013

Waktu : 14.00 WIB

Niko : Pewawancara (P)

H : Terwawancara (T)

Mengapa STIBA sempat dipertimbangkan untuk gabung

dengan UKSW pada tahun 2001/2004?

T : Sebetulnya dimunculkan pertama kali waktu

pertama saya menajdi dekan. Kalau tidak salah,

september 2011

Isu merger

2011

Bagaimana keadaan dan respon STIBA saat itu?

T : Tidak tau

Mengapa UKSW mau merger dengan STIBA saat itu?

T : Nah waktu itu saya dipanggil oleh pak John,

dipanggali oleh pak john akan ada merger ini.

Waktu itu saya berpikir sebetulnya merger ini

sangat bagus buat FBS sendiri karena akreditasi

FBS terakhir.

Kebutuhan

akreditasi

Itu mengatakan bahwa FBS sebagai fakultas

secara hukum cukup untuk, dalam arti satu

fakultas harus mempunyai satu jurusan

pendidikan bahasa inggris. Dia bilang untuk

kedepanya supaya akreditasi FBS ini stabil,

harus mempunyai jurusan lain. Karena

kelemahan dari satu fakultas kejurusan itu. Visi

misinya fakultas juga sama, seharusnya kan

berbeda kan berbeda waktu itu memang dalam

rencana saya, saya akan menjadikan jurusan

menjadi dua, tapi waktu itu kendalanya karena

tidak ada dosen FBS untuk membuka, karena

butuh doktor.

Kebutuhan

Progdi baru

Page 94: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

224

Mengapa STIBA menolak merger dengan UKSW saat itu?

T : Tidak tau

Bagaimana kedua belah pihak sepakat untuk merger?

T : Sudah saya turun waktu itu, dan waktu itu

ada masalah,

P : Itu tahun berapa?

T : Itu kalau ngk salah april 2012 berarti pas

keluar MOU setalah itu kan. MOU nya tidak

tidak keluar.

MOU merger

tahun 2012

Nah waktu saya turun, itu kan ibu Victoria

memang diangkat menjadi dekan.

Pergantian

dekan FBS

Dia setuju dan pada saat itu saya tidak setuju,

dan bukan tidak setuju hanya if you do it

something do it right. Saya seperti itu saja.

Bukan saya tidak setuju, kalau memang kita

menganalisnya terlebih dahulu dan akhirnya

bagus ya ok-ok aja.

Perbedaan

pendapat

menyangkut

merger

Saya pikir kondisi FBS pada saat itu belum

stabil.

FBS belum

siap merger

Kita sudah punya punya 2 doktor, jadi kita

ketambahan fakultas yang tidak ada doktonya

dan dari sisi jabatan fungsional ya, makin turun

semua dan ini kan menjatuhkan FBS juga.

FBS tidak

diuntungkan

dari sisi SDM

Nah waktu itu kalau tidak salah setelah saya

turun, dan pak John bilang ibu Victoria ambil

alih.

Pergantian

dekan FBS

Trus waktu tu kok tiba-tiba MOU tiba-tiba

disetujui, Saya kurang tahu ya, trus saya melihat

diwebsite UKSW itu lho dan setelah tu tidak

terlalu ini karena tidak dibawa ke rapat staff.

Seperti itu.

Staf kurang

dilibatkan

dalam

pengambilan

keputusan

karena saya juga lihat literatur reviewing karena

saya pada waktu itu ngomong pada pak John lo

Perbedaan

kondisi

keuangan

Page 95: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

225

ini kan soal merger ini lo. Yang dua lembaga

yang satu utang 1,7M yang satu putus, itu kan

statusnya tidak sama, itu satu.

Kedua kok saya tidak boleh tahu utangnya

berapa. yang dipunyai STIBA itu apa kualifikasi

dosenya apa dan saya tidak boleh tahu. Jadi

harus setuju dulu, baru setelah itu baru setelah itu

kita buka dan itu kan justru membuat saya

bingung.

Pimpinan

kurang

transparan

Bagaimana proses persiapan merger?

T : Nah waktu itu saya pikir pak John

menawarkan itu. Nah waktu itu saya berpikir

tidak untuk mengamankan posisi FBS dan PBI

juga pada saat itu kita punya fakultas itu.

Rektor

menawarkan

merger

Kita cuman waktu saat itu saya masih banyak

berpikir, karena saya lontarkan kepada beberapa

teman terutama pak Hendro sebagai dekan yang

sebelumnya dan pak Hendro bilang pas zaman

dia memang usulan ini pernah dilontarkan,

cuman pak hendro tidak setuju karena waktu itu

dia tidak bisa melihat kenapa harus merger.

Menurut dia PBI sudah kuat.

Konsultasi

pimpinan

sebelumnya

Nah keadaan berubah waktu saya, karena pak

John udah bilang seperti itu dan saya udah

sampaikan ke pak John dan waktu itu pak Jhon

bilang kalau nggak gini ini aja. Saya bersedia

diundang dan waktu itu pak John kita undang,

dan kita video waktu itu teman-teman yang tidak

bisa hadir karena maksud saya kalau memang

merger ini sudah terjadi.

Diskusi rektor

dengan FBS

Ingin dalam keinginan saya gitu dan gunanya

juga untuk apa, dan waktu itu pak John

mengatakan memang terus terang dan

kendalanya waktu itu memang kita tidak tahu

Kualitas

STIBA

dipertanyakan

Page 96: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

226

kualitasnya dosen STIBA.

Kita tidak boleh meminta. Waktu itu saya minta,

boleh nggak saya tahu semua aset dan semua

SDM. Karena untuk saya memutuskan oke apa

nggak, saya perlu tahu yang mau saya beli ini

apa. Kalau saya tidak tahu pembeli kucing dalam

karung iya gimana gitu dan terus waktu itu pak

John bilang tidak bisa.

Informasi

STIBA

ditutupi

Pokonya harus setuju, saya juga agak kwatir.

Waktu itu pak John menawarkan bahwa FBS

boleh bisa memilih Staff. Jadi tidak semua staff

STIBA boleh diterima. Jadi tetap kita memilih

semua sesuai dengan standar. Karena kondisi

STIBA pada waktu itu berhutang 1.7 m. Seperti

itu dan akhirya Juga akan dan waktu itu pak

John dan tahun kalau tidak salah bulan oktober

kalau nggak salah 2011. Nah terus waktu itu, pak

John menawarkan kita boleh memilih itu.

FBS boleh

memilih staff

STIBA

Jadi setalah saya ngomong ke teman-teman

bahwa merger ini membawa keuntungan bagi

FBS karena kita akan ada satu jurusn lagi,

sampai PBI berikutnya yaitu 2016 yaitu program

s2 dan saat itu merupakan program unggulan.

Meyakinkan

dosen dan

pegawai FBS

Nah waktu itu saya ngomong dengan pak Hendro

dan pak Hendro tidak setuju karena STIBA.

Kalau memang rugi, kita memang tidak ada

ruginya, pak Hendro bilang gitu. Tapi kita nggak

ada ruginnya, dan entah kenapa waktu itu kita

juga pengen ngobrol-ngobrol dan kalau kita

merger kita akan mengambil dosen-dosen

STIBA. Jepang kita tidak mau ambil sebetulnya

karena kita mau digimanakan, karena terlalu

banyak program FBS. Saat itu ambil dosen-

dosenya sastra saja dan PBI.

Penolakan dari

dosen FBS

Nah entah apa yang terjadi pada pimpinan saat Rektor UKSW

merubah

Page 97: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

227

itu, sehingga saya agak lupa detailnya, ketika

saya dipanggil kedua kali itu, itu lain pak John

ngomongnya. Pak John ngomongnya itu

bilangnya, kita harus ambil semua.

kebijakan

Nah waktu saat itu saya bilang saya tidak setuju,

dan waktu saat itu pak John tetap tidak mau

memberikan apa namanya, data tentang apa

yang misalnya apakah surat2 yang gak tahu,

bidang studinya apa, terus kayak2 gitu.

Dekan FBS

menolak

perubahan

kebijakan

Dan jadi waktu itu saya lontarkan lagi ke teman-

teman, dan saat itu teman-teman masih agak

bingung.

Diskusi

internal FBS

Tetapi kalau tidak salah akhirnya mereka

memutuskan ia.

Dosen dan

pegawai FBS

mendukung

kebijakan

rektor

Ketika kita memutuskan ia, terus terang saya

berkonsultasi dengan ayah saya. Nah saya tanya

dari sisi hukum itu sebetulnya dimana pada saat

merger waktu itu ayah saya bilang biasanya

kamu harus tahu. Kamu harus tahu sampai

utang-utangnya. Nah baru kamu bisa membuat

keputusan itu.

Konsultasi

hukum

Kan membuat saya kaget karena dari tidak

memfasilitasi seperti itu, cuman bilang kamu oke

dulu. Kalau kamu ok, baru kita beritahu yang

lain-lain. Nah saya mau tahu dulu sebelum saya

membuat keputusan itu. Nah waktu itu ada tanda

tanya besar. Sebetulnya itu, apa yang terjadi saat

itu.

Masalah

transparansi

informasi

STIBA

Dan waktu itu saya juga lupa ya udah bergulir

ada MOU, cuman MOU itu menurut saya

kurang fair karena tidak STIBA mau memiliki

ini, tidak memiliki itu. Bukanya juga FBS harus

menuntut STIBA atau kedua belah pihak

Membandingk

an FBS dengan

STIBA

Page 98: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

228

menurut saya waktu itu posisi FBS dengan lebih

tinggi dari STIBA karena FBS tanpa utang.

STIBA utang pada saat itu, 1.7 m.

Nah waktu itu saya berkonsulatsi banyak kepada

papi saya sebagai ahli hukum, orang yang tahu

hukum.

Konsultasi

Hukum

Waktu itu dan papi bilang MOU nya ini banyak

masalah dan bisa menimbulkan suatu masalah.

Karena kalau FBS rugi, kan kita tidak punya hak

untuk ngomong ke pimipinan, nah itu yang

membuat buat bertemu dengan pak John.

Persoalan

MOU

Pak John pimpinan saat itu dan saya bilang

kalau saya menjadi dekan dan misalnya ada

masalah dengan dosen STIBA, karena ini kita

membawa masuk 10 orang dan jumlah dosen

FBS pada saat itu setengah dari jumlah dosen

dosen FBS. Nah saya berpikir kalau ada masalah,

ini saya harus bicara ke siapa.

Antisipasi

masalah pasca

merger

Karena ternyata merger itu kan bukan STIBA

merger dengan UKSW, tetapi STIBA merger

dengan FBS. Nah kalau misalnya terjadi

masalah yang berkaitan dengan SDM bisa nggak

saya kembalikan ke pak John sebagai pimpinan

UKSW.

Penanganan

masalah SDM

Itu satu dan kedua, saya bilang STIBA masuk

itu ada kan ada keuangan FBS yang

membengkak, kita menggaji setiap orang. Nah

itu kan merupakan marketing isu yang harus saya

pikirkan. Karena ada tim saat itu, pimpinan saat

itu karena kita harus mencari uang segala macam

supaya lebih banyak uang.

Beban

keauangan

FBS akan

bertambah

Pada saat itu pimpinan kurang mengakomodasi.

Jadi dia bilang pokoknya itu menjadi urusan

FBS. Terus pak Dany bilang sombong sekali

pertanyaan seperti itu, itu kan masa namanya

Pimpinan

universitas

kurang

mengakomoda

si

Page 99: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

229

dosenya FBS semuanya yang kayak-kayak gitu.

Nah waktu itu saya malah berpikir kok saya

malah nggak dibantu. Saya mau menolong tapi

kok tidak dibantu dari pimpinan UKSW.

Nah waktu itu kalau tidak salah pak John

membuat MOU yang dibuat oleh STIBA.

MOU UKSW

dan STIBA

Waktu saya pengen tahu ini MOU ini melindungi

kami di FBS ya. Dan waktu saat itu, pada suatu

kita bawa ke rapat besar teman-teman udah pada

setuju.

Pegawai dan

dosen FBS

mendukung

merger

Karena waktu itu saya pikir ini ngeri juga kalau

setuju dengan MOU ini. Pada saat itu saya mau

memundurin proses merger ini, karena saya mau

mempelajari secara keseluruhan MOU ini.

Meragukan

MOU

Saya waktu itu ke fakultas ekonomi yang pengen

saya tanya karena waktu itu saya pernah

ngomong secara informal pak Harijono, dan

mereka berdua bilang saya harus hati-hati karena

mereka juga pernah mengalami waktu merger,

dan itu pak Har waktu itu banyak kendalanya,

itu memasukan 1 orang kesitu, itu mereka pake

apa membuat analisi kebutuhan dan segala

macam yang belum kita lakukan terus terang.

Nah dengan itu saya pikir ini nggak perlu main-

main ni.

Konsultasi

merger

Dan waktu itu teman-teman setuju dan kebetulan

waktu itu ada pak Toar dan saya tidak mau ambil

resiko dengan ini menurutku kok ini ada yang

belum lengkap. Apalagi tanpa diikuti dengan

analsis kebutuhan.

Kuatir resiko

merger

Jadinya saya mundur karena itu, karena saya

tidak mau tanda tangan saya disitu, karena

teman-teman tidak mau mundur 1 tahun itu, jadi

kita merger tanpa melakukan sesuatu yang

analisis yang seharusnya kita lakukan

Mundur dari

dekan FBS

Page 100: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

230

Bagaimana proses merger dijalankan?

T : Saya terus terang tidak tahu, dalam arti gini.

Karena saya datanya tidak diinformasikan cuman

menurut saya ini merger atau tidak merger saya

terus terang juga heran.

Kurang tau

Karena cukup keras, dalam fakultas saya keras.

Dalam artian gini banyak keputusan dalam

fakultas yang saya tidak setuju. saya berbicara

keras di fakultas.

Sikap

Resistance

Tahun kemarin FBS sudah menerima murid dan

di STIBA menghentikan murid, itu menurut saya

suatu posisi yang salah.

Peneriamaan

mahasiswa

hanya

dilakukan FBS

Karena menurut saya kalau izin belum keluar,

kita menerima murid, itu menurut saya porsi

yang salah, itu menurut saya, karena menurut

saya izin belum keluar.

Izin merger

belum keluar

Kita menerima murid itu menurut saya

pembohongan publik dan menurut saya kita

lembaga kristen ya kita. Ya kita harus

menunjukkan kekristenan. Kita jangan

membohongi publik dengan cara mendapatkan

mahasiswa tapi izin belum keluar.

Legalitas

penerimaan

mahasiswa

baru sastra

FBS

Dan kita pada waktu itu mendapatkan 16 murid

tok, saya udah berbicara keras dengan bu

Victoria dan bu Suzan. bu Suzan pada saat

itupun saat itu dulu yang ketua sastra. Saya

bilang saat itu, apakah ini 16 orang ini dan orang

tua ini udah tahu kondisi ini, dalam arti kamu

keluar lulus dengan STIBA? seperti itu, mereka

hanya bilang nanti izinnya pasti keluar.

Status

mahasiswa

sastra FBS

Setelah itu saya sempat ngomong ke pak John

dan bertanya apakah ini mungkin? Pak John pada

saat itu bilang pak Ferdy sudah menanyakan,

Page 101: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

231

mugkin. Itu yang saya ingat. Tapi waktu itu

cuman ngomong itu

Nah itu menurut saya kebohongan publik yang

tidak perlu dilakukan lembaga, dan karena

ternyata Suzan bilang merger itu ternyata sama

dengan pembukaan progdi baru berarti kan.

Kebohongan

publik

Itu satu, trus yang kedua saya juga tidak tahu

kenapa tidak jadi satu, apa kita sudah merger

tapi tidak menjadi satu, kan tetap sendiri-sendiri,

itu juga saya heran kenapa?

penggabungan

Karena sisi kontrol juga susah. Kontrol, supaya

orang kita merger itu kan dua dijadikan satu

yang perlu belajar budaya masing-masing dan itu

tidak bisa terjadi.

Karena masih sendiri-sendiri tempatnya. teman–

teman STIBA masih ditempat ini dan FBS masih

ditempat itu, yang kedua merger belum terjadi.

Fungsi kontrol

Tapi yang di STIBA udah menerima gaji yang

seperti di FBS, maksudnya mereka gajinya sama,

itu bagi saya juga aneh karena izin masih belum

keluar juga, trus yang ke empat, izin belum

keluar tapi ketua progdi kita udah ke stiba, nah

itu juga aneh menurut saya karena ketua divisi

ini kan jadinya tidak exist, karena merger itu

belum terjadi jadi menurut saya juga

Penggajian

sudah gabung

P : Bu heni melihat proses dijalankan

penggabungan ini, gimana?

T : Tidak ada sistem kalau saya lihat, maksudnya

adijalankanya bagaimana

Tidak

tersistem

P : Ketika dijalankan, MOU, secara internal kan

udah gabung. nah selama ini dijalankan seperti

apa?

T : Menurut saya cuman dari sistem orang

STIBA. Ikut rapat di FBS trus pimpinan STIBA

Share SDM

Page 102: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

232

ikut rapim di FBS. orang STIBA ikut mengajar

di FBS, cuman itu sih kalau menurut saya, yang

saya lihat seperti itu, tapi dari sisi kantornya

sama

Terus terang waktu itu memang saya sengaja

karena waktu itu pak Hendro meminta saya

untuk memimpin proses merger ini. Cuman

waktu itu saya tidak mau. Karena menurut saya,

saya tidak bisa memimpin merger karena teman-

teman kelihatanya setuju. Saya banyak step yang

mesti saya lakukan sebagai pimpinan dan

memang waktu itu saya mengundurkan diri dan

masuk dekan bu victoria

P : Apakah ibu tidak mencoba menjelaskan pada

teman-teman bahwa ini tidak benar

T : Saya sudah melawan, dan waktu itu ada surat

waktu itu, surat waktu itu saua insist dengan pak

john, S1 jepang tidak mau, saya tidak mau

menerima, waktu itu pak john minta kita pindah

ke gedung stiba, fbs, saya waktu itu banyak

ngobrol dengan pak hendro, dan pak hendro

bilang jangan mau, kenapa pak, karena pak

hendro suka bisnis jadi gitu2 dia tau, karena

nanti kita disuruh bayar utang stiba,jadi sama

saja utangnya StiBA ke FBS kalau kita pindah

gedung, itu saya tidak mau, saya pengen di

gedung FBS saja, pokoknya kan. Ngeri juga saya

mninggalkan utang pada dekan selanjutnya kan

juga tidak mau gitu, waktu itu saya tanya pak

john dengan keras, kalau pak john tidak

menjawab ini saya anggap batal merger ini,

intinya untuk gedung dia tidak akan menuntut,

dan ini waktu victoria dan bu susan tidak tahu,

karena waktu rapat kemarin, di angkat lagi kita

mau pindah kesana, kalau saya sih intinya

terserah, tapi apakah sudah kita perhitungkan

Page 103: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

233

biaya dan segala macam, dan saya denga-dengar

lo ya, jepang diambil lagi oleg fbs, seperti itu

P : Nah emm.. Apa kira-kira alasan teman-

teman, menurut keputusan ini jelas ada langkah-

langkah yang dilalui dalam proses penggabungan

ini

T : Saya tidak tahu ya kenapa dan tidak semua

teman teman setuju, ada yang beberapa

P : Kita bilang aja mayoritas ya pimpinan dekan.

Dekan setuju saya tidak tahu kenapa, saya terus

terang gini, waktu itu alasan yang dilontarkan

oleh pakk Jhon sangat persuasif, dan itu bukan

salah pak Jhon, kalau dia persuasif ya dia tidak

apa-apa, menurut saya ada dua belah pihak,

cuman waktu itu yang dibilang ialah kita sudah

melangkah terlalu jauh, kalau diundur tidak enak

sama teman-teman, itu satu dan kedua, teman

teman dari stiba waktu itu bilang sih ya tapi saya

tidak setuju menerim semua tu saya kurang

setuju, karna ada satu yang udah S2 gagal, sudah

7 tahun gagal, sekarang S2 lagi ditempat lain, ya

saya berpikir lah terus kita mau menerima kaya

gitu gimana, saya berpikir waktu saat itu, tapi

teman-teman bilang kita sudh maju tidak mau

mundur dan begitu juga temann-teman stiba, dan

waktu itu bu risty juga bilang stiba menawarkan

semua, dan apabila FBS tidak menerima semua

yaudah mending tidak usah, waktu itu saya pikir-

pikir ngk usah ya malah ngk apa-apa, karena

aktu itu saya juga berpikir begini kalo kita

kedtanga ke 10 orang ini berarti FBS idak bisa

rekruitmen dan waktu itu saya baru

mengembangkan suatu prosedur rekruitmen, nah

10 orang ini kan masuk, bukan melalui

rekruitment FBS berarti kulaitas FBS berarti

kedepan FBS tidak bisa rekruitmen lagi, ini kan

Page 104: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

234

dari sisi kuaitas FBS harus difikirkan juga,

cuman lama-lama kok saya juga tidak tahu

Bagaimana mengantisipasi dampak merger terhadap pegawai

dan dosen? dilihat dari sisi kemanan kerja, motivasi kerja,

sikap kerja dan kepuasan kerja.

Bagaimana menghadapi kelompok/oknum yang menolak

merger?

T : Cuman menurut saya tidak tahu karena saya

dengan pimpinan susan dan victoria orang yang

berbeda, kalau saya suka jujur ini, ini masalah

saya, saya tidak suka seperti ini, itu saya pikir

kok saya punya banyak hal yang tidak saya tahu

terua terang, kayak misalnya bu susan dan pak

john presentase dengan pak john terus hasilnya

kapan keluar, terus kayak gitu seperti apa, saya

juga kurang tahu itu seperti apa gitu lho, masalah

monitor, yang memonitor dosen distiba sekarang

siapa coba, ngk ada kan, kan mereka sudah

punya satu natinya apunya progdi sendiri, juga

kita menerima sastra ini, juga belum ngomong

kan kalu misalnya izin belum keluar

P : Berarti sudah sebenarnya menggunakan nama

FBS ya, hanya secara formalnya ngk,

T : Nggak, betul. Nggak cuman dari mulut

kemulut karena terus terang saya punya teman

anaknya mau masuk sastra meminta rekomendasi

sastra, saya tidak berani merekomendasikan.

Karena saya bingung mau cerita bagaimana, dan

saya bukan tipe orang yang mau menipu,

maskudnya, kalau mereka tahu ini teman baik

saya , saya mau bilang jujur gimana, lembaga

sendiri, yaudah ke universitas dharma aja, ya

masuk aja, ya kondisinya seperti itu. Dan juga

Page 105: Lampiran I Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Inti Untuk ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9027/1/T2_912011016... · Pertanyaan Wawancara No. Pertanyaan Inti Untuk Dosen

235

keputusan ini saya juga ngomong, waktu itu

jangan di stiba aja yang menerima karena stiba

nantinya akan merger, tapi jarang seperti

sekarang ini karena juga kasihan teman2 STIBA,

mereka tidak bisa emakai nama FBS karena izin

belum keluar, kayak gitu, jadikan mesti seperti

itu, jadikan seperti yang mas Niko bilang formal,

mungkin defacto mungkin merger, itu aja meger

dalam tanda kutip kalo bagi saya, de jure nya

jelas tidak ada.