BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

12
52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengumpulan Data Data diperlukan untuk menjawab masalah penelitian, data merupakan hasil pencatatan suatu penelitian baik yang berupa angka maupun fakta yang dijadikan bahan untuk menyusun informasi. Untuk mendapatkan data penelitaan, perijinan merupakan suatu hal yang penting. Sebelum melakukan penelitian penulis terlebih dahulu meminta surat ijin penelitian dari dekan FKIP UKSW dan ditujukan kepada Bapak kepala sekolah SMA Negeri 3 Salatiga. Setelah memperoleh izin secara lisan dari kepala sekolah penulis berkoordinasi dengan guru BK sekaligus koordiantor BK untuk menyusaikan jadwal pengumpulan data di kelas X, XI dan XII. Setelah mendapat persetujuan dari guru BK langkah selanjutnya adalah memilih kelas - kelas untuk dilakukan pengambilan data. Penulis telah melakukan pengambilan data awal di SMA Negeri 3 Salatiga untuk keperluan uji validitas item dan reliabilitas instrumen penelitian kepada 50 siswa dari kelas X, XI dan XII secara random pada tanggal 10 dan 12 Desember 2013 di kantin kejujuran sekolah. Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen dan instrumen penelitian telah dinyatakan valid dan reliabel maka langkah berikutnya adalah pengambilan data. Setelah mendapatkan ijin dari guru Bimbingan dan Konseling dan hari pengupulan data telah disetujui dan disepakati yaitu pada hari sabtu tanggal 9 dan 16 februari dan rabu 14 Februari 2013.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3553/5/T1_132007090_BAB IV.pdf · 2013 di kantin kejujuran sekolah. Setelah melakukan uji validitas dan

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengumpulan Data

Data diperlukan untuk menjawab masalah penelitian, data merupakan hasil

pencatatan suatu penelitian baik yang berupa angka maupun fakta yang dijadikan

bahan untuk menyusun informasi. Untuk mendapatkan data penelitaan, perijinan

merupakan suatu hal yang penting. Sebelum melakukan penelitian penulis terlebih

dahulu meminta surat ijin penelitian dari dekan FKIP UKSW dan ditujukan

kepada Bapak kepala sekolah SMA Negeri 3 Salatiga. Setelah memperoleh izin

secara lisan dari kepala sekolah penulis berkoordinasi dengan guru BK sekaligus

koordiantor BK untuk menyusaikan jadwal pengumpulan data di kelas X, XI dan

XII. Setelah mendapat persetujuan dari guru BK langkah selanjutnya adalah

memilih kelas - kelas untuk dilakukan pengambilan data.

Penulis telah melakukan pengambilan data awal di SMA Negeri 3 Salatiga

untuk keperluan uji validitas item dan reliabilitas instrumen penelitian kepada 50

siswa dari kelas X, XI dan XII secara random pada tanggal 10 dan 12 Desember

2013 di kantin kejujuran sekolah. Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas

instrumen dan instrumen penelitian telah dinyatakan valid dan reliabel maka

langkah berikutnya adalah pengambilan data. Setelah mendapatkan ijin dari guru

Bimbingan dan Konseling dan hari pengupulan data telah disetujui dan disepakati

yaitu pada hari sabtu tanggal 9 dan 16 februari dan rabu 14 Februari 2013.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3553/5/T1_132007090_BAB IV.pdf · 2013 di kantin kejujuran sekolah. Setelah melakukan uji validitas dan

53

Proses pengambilan data untuk mengetahui perbedaan tipe kepribadian

Ekstrovert dan Introvert dalam frekuensi terkena Bullying di SMA Negeri 3

Salatiga dilakukan pada hari sabtu tanggal 9 Februari 2013 di di kelas XI IA 1, XI

IS 2 dan XI IS 3 pada jam ke 3, 4 dan 7. Penulis melakukan bimbingan klasikal

dengan materi tipe kepribadian dan Bullying disekolah sesuai dengan tema skripsi

dan dilanjutkan dengan pembagian JTI test dan skala terkena Bullying, karna yang

menjadi subjek hanyalah siswa yang menjadi korban Bullying maka yang

mengerjakan hanyalah siswa yang menjadi korban bullying dan siswa yang tidak

menjadi korban tidak mengerjakan.

Pengambilan data tahap kedua dilakukan pada hari sabtu minggu

berikutnya yaitu pada tanggal 16 Februari 2013 dikelas X5, X7 dan X8, pada jam

ke 5, 6 dan 7. Pengambilan data pada jam ke 5 dan 7 karena bertepatan dengan jam

PPL BK UKSW maka proses pembagian JTI tes dan skala terkena Bullying

dilakukan oleh praktikan dengan koordinasi dengan penulis sehingga pengambilan

data berjalan dengan semestinya. Pada jam ke enam penulis kembali melakukan

bimbingan klasikal dengan materi tipe kepribadian dan Bullying disekolah

dilanjutkan dengan pembagian JTI tes dan skala terkena Bullying pada siswa yang

menjadi korban bullying disekolah. Setelah siswa mengisi instrument, penulis

memastikan kelengkapan kedua instrument tersebut. Setelah data terkumpul

penulis mengecek kembali dan memastikan kedua instrumen dijawab dengan

lengkap dan tidak ada item yang tidak dijawab.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3553/5/T1_132007090_BAB IV.pdf · 2013 di kantin kejujuran sekolah. Setelah melakukan uji validitas dan

54

Pengambilan data ketiga dilakukan pada hari kamis, 14 Februari 2013

untuk siswa kelas XII. Karena keterbatasan waktu pengambilan data dilakukan

pada saat jam istirahat bertempat di taman dan kantin kejujuran sekolah.

Pengambilan data untuk kelas XII IS 2 dan XII IS 3 dilakukan serempak pada saat

istirahat jam pertama dan kedua. Penulis berkoordinasi dengan ketua kelas masing

– masing untuk mengumpulkan siswa di kantin kejujuran. Setelah siswa

berkumpul, penulis kembali memperkenalkan diri serta menjelaskan kembali

maksud dan tujuan penelitian. Setelah selesai siswa yang berpartisipasi mengisi

instrument yang telah dibagikan dengan memberi waktu 10 menit untuk

mengerjakan JTI Test dan waktu 7 menit untuk mengisi skala frekuensi terkena

Bullying. Setelah siswa selesai mengisi instrument yang diberikan, penulis

memberikan ucapan terima kasih dan berpamitan.

B. Gambaran Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 3 Salatiga yang

menjadi korban Bullying dengan berjumlah 380 siswa dari kelas X, XI dan XII. SMA

Negeri 3 Salatiga merupakan salah satu sekolah tingkat menengah atas di kota

Salatiga yang mempunyai jumlah pelajar sebanyak 1027 siswa pada tahun ajaran

2012 - 2013. Dalam penelitian ini subjek penelitian yang berjenis kelamin perempuan

lebih banyak dibanding dengan laki – laki.

Secara umum karakteristik subjek penelitian pada penelitian ini berdasarkan

jenis kelamin dan usia dapat dilihat pada tabel 4.1 dan 4.2 berikut :

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3553/5/T1_132007090_BAB IV.pdf · 2013 di kantin kejujuran sekolah. Setelah melakukan uji validitas dan

55

Tabel 4.1

Data subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase

Laki - Laki 77 42,3%

Perempuan 105 57,7%

N 182 100

Sumber : Olahan data statistic

Berdasarkan tabel 4.1 mayoritas responden dalam penelitian ini adalah

perempuan (57,7%)

Tabel 4.2

Data subjek penelitian berdasarkan kelompok usia

Usia Frekuensi Prosentase

14 Tahun 31 17%

15 Tahun 40 22%

16 Tahun 58 31,8%

17 Tahun 42 23%

18 Tahun 11 6%

N 182 100%

Sumber : Olahan data statistik

Berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan program

SPSS 21 for window 7 dari 182 subjek penelitian diperoleh data usia subjek

berkisar antara 14 sampai 18 tahun. Dari table 4.2 dapat di ambil kesimpulan

bahwa sebagian besar responden yang menjadi korban Bullying berusia 16

dengan prosentase sebanyak 31,8%.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3553/5/T1_132007090_BAB IV.pdf · 2013 di kantin kejujuran sekolah. Setelah melakukan uji validitas dan

56

C. Analisis Data

Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisis data secara

statistik deskriptif untuk mendapatkan data dalam bentuk tabulasi, dengan cara

memasukkan seluruh data kemudian diolah secara statistik deskriptif yang

digunakan untuk melaporkan hasil dalam bentuk distribusi frekuensi dan

prosentase (%) dari masing – masing variabel yaitu tipe kepribadian Ekstrovert

dan Introvert serta frekuensi terkena Bullying sebagai berikut :

1. Frekuensi Terkena Bullying

Untuk mengukur frekuensi siswa terkena Bullying disekolah dikelompokan

kedalam 5 kategori yaitu : Low (Rendah), Infrequent (kadang – kadang),

Intermediate (Menengah), Frequent (sering) dan Constantly (sering). Skor Interval

diperoleh dengan perhitungan rumus skor maksimal dikurangi skor minimal dan

dibagi banyaknya kategori secara rinci = = . Adapun tujuan

pengkategorian tersebut adalah untuk menempatkan subjek penelitian kedalam

kelompok – kelompok terpisah secara berjenjang, cenderung tinggi skor

menunjukan bahwa subjek mengalami Bullying yang tinggi begitu pula sebaliknya

semakin rendah skor menunjukan subjek cenderung mengalami tingkat bullying

yang rendah.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3553/5/T1_132007090_BAB IV.pdf · 2013 di kantin kejujuran sekolah. Setelah melakukan uji validitas dan

57

Tabel 4.3

Data Frekuensi Terkena Bulling

Kategori Interval Frekuensi Prosentase

Low (rendah) 40 – 72 19 10,4%

Infrequent (kadang - kadang) 73 – 103 38 20,9%

Intermediate (sedang) 104 – 136 62 34,1%

Frequent (sering) 137 – 168 40 22%

Constantly (selalu) 169 – 200 23 12,6%

N 182 100

Sumber : olahan data statistik

Dari tabel 4.4 diperoleh data bahwa subjek penelitian yang mengalami

bullying disekolah paling banyak berada pada kategori Intermediate (sedang)

dengan jumlah sebanyak 62 orang siswa atau (34,1%), disusul pada kategori

Frequent (sering) dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang siswa (22%), pada

kategori Infrequent (kadang – kadang) sebanyak 38 orang siswa (20,9%), pada

kategori Constantly (selalu) sebanyak 23 orang siswa (12,6%) dan 19 siswa

(10,4%) berada pada kategori Low (rendah).

2. Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert

Setelah dilakukan pengambilan analisis data dari Jung’s Type Indicator

test untuk mengetahui kecenderungan tipe kepribadian Ekstrovert dan Introvert

pada siswa SMA Negeri 3 Salatiga yang menjadi korban Bullying di sekolah,

langkah selanjutnya adalah menganilis data tersebut dengan teknik analisis

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3553/5/T1_132007090_BAB IV.pdf · 2013 di kantin kejujuran sekolah. Setelah melakukan uji validitas dan

58

statistik untuk mengetahui kecendurungan tipe keribadian Ekstrovert atau

Introvert pada siswa, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.4

Data subjek berdasarkan tipe kepribadian

Tipe Kepribadian Frekuensi Prosentase

Ekstrovert 97 53,3%

Introvert 85 46,7%

Jumlah 182 100%

Sumber : olahan data Statistik

Dari tabel 4.3 dapat di ambil kesimpulan bahwa Subjek yang

termasuk kedalam tipe kepribadian Ekstrovert berjumlah 97 orang siswa

(53,3%) dan subjek yang termasuk kedalam tipe kepribadian Introvert

berjumlah 85 orang siswa (46,7%). Dari data tersebut di atas di dapatkan hasil

bahwa subjek lebih banyak memiliki kecenderungan tipe kepribadian

Ekstrovert dari pada Introvert.

D. Hasil Analisis

Untuk mengetahui perbedaan tipe kepribadian Ekstrovert dan Introvert

dalam frekuensi terkena bullying dilakukan analisis dengan metode statistik

menggunakan rumus Chi – Square dengan bantuan software SPSS 21.00 for

windows 7. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.5 dan 4.6 berikut :

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3553/5/T1_132007090_BAB IV.pdf · 2013 di kantin kejujuran sekolah. Setelah melakukan uji validitas dan

59

Tabel 4.5Distribusi Subjek Penelitian berdasarkan Tipe kepribadian Ekstrovert dan

Introvert Dalam Frekuensi Terkena Bullying

Frekuensi terkenaBullying

interval Tipe kepribadian Total

Ekstrovert Introvert

Low 40 - 72 10 9 19Infrequent 73 - 104 15 23 38Intermediate 105 - 136 35 27 62Frequent 137 - 168 25 15 40Constantly 169 - 200 12 11 23

Total 97 85 182

Dari tabel 4.5 dapat diperoleh informasi bahwa siswa dengan tipe

kepribadian Ekstrovert lebih dominan dalam penelitian ini dengan

perbandingan 97 orang siswa dengan tipe kepribadian Ekstrovert dan 85

orang siswa dengan tipe kepribadian Introvert. Siswa dengan tipe kepribadian

Ekstrovert pada kategori Constantly sebanyak 12 orang siswa Ekstrovert, 25

orang siswa Ekstrovert pada kategori Frequent, 35 orang siswa Ekstrovert

pada kategori Intermediate, dan 15 orang siswa Ekstrovert pada kategori

Infrequent serta 10 orang siswa Ekstrovert di kategori Low. Sedangakan siswa

dengan tipe kepribadian Introvert pada kategori Constantly sebanyak 11 orang

siswa, pada kategori Frequent sebanyak 15 orang siswa Introvert, 27 orang

siswa Introvert berada pada kategori Intermediate, 23 orang siswa Introvert

pada kategori Infrequent dan 9 orang siswa dengan tipe kepribadian Introvert

berada pada kategori low. Dari data di atas dapat disimbulkan bahwa tipe

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3553/5/T1_132007090_BAB IV.pdf · 2013 di kantin kejujuran sekolah. Setelah melakukan uji validitas dan

60

kepribadian yang dominan pada korban bullying di SMA Negeri 3 Salatiga

adalah siswa yang memiliki tipe kepribadian Ekstrovert.

Untuk mengetetahui ada tidak perbedaan tipe kepribadian Ekstrovert

dan Introvert di dalam frekuensi terkena Bullying pada siswa SMA Negeri 3

Salatiga, dilakukan Uji beda Chi Square atau juga disebut Pearson’s Chi

Square untuk menguji hipotesis komparatif. Setelah dilakukan analisis data

statistic dengan software SPSS 21.00 for windows 7 di peroleh hasil seperti

pada tabel 4.6 di bawah ini :

Tabel 4.6

Dari hasil pengolahan data secara statistik untuk mengetahui nilai Chi

– Square (X2) dengan bantuan software SPPS 21.00 for windows 7, diperoleh

Chi - Square hitung sebesar 4,541, dengan Assymp. Sig 0,338, didasarkan

pada keluaran di atas dengan tingkat signifikansi (α) 5% atau 0,05 dan degree

of freedom (df) 4 maka diperoleh nilai p 0,338 > 0,05 yang berarti tidak ada

perbedaan yang signifikan pada tipe kepribadian Ekstrovert dan Introvert

dalam frekuensi terkena Bullying pada siswa SMA Negeri 3 Salatiga.

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 4.541a 4 .338

Likelihood Ratio 4.563 4 .335

Linear-by-Linear Association 1.224 1 .269

N of Valid Cases 182

.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3553/5/T1_132007090_BAB IV.pdf · 2013 di kantin kejujuran sekolah. Setelah melakukan uji validitas dan

61

E. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan analisis data diperoleh hasil bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan antara tipe kepribadian Ekstrovert dan Introvert

dalam frekuensi terkena Bullying pada siswa SMA Negeri 3 Salatiga dengan

nilai p: 0,338 > 0,05, maka hipotesis nihil (Ho) yang diajukan dalam

penelitian ini yang berbunyi “tidak ada perbedaan yang signifikan tipe

kepribadan Ekstrover dan Introvert dalam frekuensi terkena Bullying pada

siswa SMA Negeri 3 Salatiga” Diterima dan Hipotesis alternatif (Ha) ditolak.

F. Pembahasan penelitian

Penelitian ini memperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan yang

signifikan antara tipe kepribadian Ekstrovert dan Introvert dalam frekuensi

terkena bullying kepada siswa SMA Negeri 3 Salatiga, dari hasil analisis Chi

– Square (X2) 4,541 koefisien p = 0,338 > 0,05. Responden 182 orang siswa

terbagi dalam tipe kepribadian Ekstrovert sebanyak 97 orang siswa dan 85

orang siswa memiliki tipe kepribadian Introvert. Penelitian ini tidak

menemukan perbedaan yang signifikan tipe kepribadian Ekstrovert dan

Introvert di dalam frekuensi terkena bullying karena skala frekuensi terkena

bullying yang dipakai dalam penelitian ini hanya mengukur perilaku bullying

dalam periode satu bulan terahir, sehingga akan diperoleh hasil yang berbeda

– beda apabila dilakukan pada bulan berikutnya dan seterusnya.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3553/5/T1_132007090_BAB IV.pdf · 2013 di kantin kejujuran sekolah. Setelah melakukan uji validitas dan

62

Dari penelitian ini diperoleh hasil tipe kepribadian Ekstrovert dan

Introvert pada siswa yang menjadi korban bullying jumlahnya hampir

seimbang, sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaku atau bully dalam

melakukan aksi bullying-nya tidak padang bulu terhadap korbannya. Siswa

yang memiliki tipe kerpribadian Ekstrovert maupun Introvert mempunyai

peluang dan kesempayan yang sama untuk terkena perilaku bullying di

sekolah.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Budiarti (2009) yang menemukan ada perbedaan intensitas

terkena Bullying antara siswa dengan tipe kepribadian Ekstrovert tipe

kepribadian Introvert lebih dominan terkena Bullying dari pada siswa dengan

tipe kepribadian Ekstrovert. Hal ini dimungkinkan karena perbedaan

karakteristik dari subjek penelitian, subjek dalam penelitian Budiarti adalah

siswa SLTP sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA. Hasil

penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sesar

(2009) kepada 372 orang anak usia 10 – 14 tahun (mean age 12.3 ± 1.6 years)

dengan alat ukur completed a School Relationship Questionnaire (SRQ) dan

the Junior Eysenck Personality Questionnaire (EPQ Junior), yang

memperoleh hasil korban Bullying cenderung memiliki tipe kepribadian

Ekstrovert.

Dari penelitian Sesar (2009) yang memperoleh hasil bahwa siswa

dengan tipe kepribadian Ekstrovert lebih dominan dalam frekuensi terkena

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3553/5/T1_132007090_BAB IV.pdf · 2013 di kantin kejujuran sekolah. Setelah melakukan uji validitas dan

63

Bullying temuan ini sejalan dengan pendapat dari Wiyani (2012) yang

berpendapat bahwa “Mereka yang aktif dan terbuka cenderung berpotensi

menjadi korban Bullying” karena baik kepribadian Ekstrovert atau Introvert

keduanya memiliki potensi yang sama untuk menjadi korban Bullying, karena

Bullying bisa menimpa siapa saja. Hasil dalam penelitian ini juga menguatkan

pendapat dari Leymann (1996) yang menentang gagasan bahwa kepribadian

seseorang dapat menjadi alasan seseorang terkena Bullying, Leyman

menyatakan kepribadian seseorang tidak dapat menjadi alasan seseorang

untuk terkena perilaku Bullying dan Mobing, karena kepribadian seseorang

berkembang dan berubah dan baik kepribadian Ekstrovert dan Introvert

keduanya mempunyai peluang yang sama untuk terkena perilaku Bullying.