MANAJEMEN KANTIN KEJUJURAN DALAM UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8762/1/skripsi...
Transcript of MANAJEMEN KANTIN KEJUJURAN DALAM UPAYA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8762/1/skripsi...
MANAJEMEN KANTIN KEJUJURAN
DALAM UPAYA MENANAMKAN SIFAT SHIDDIQ
PADA SISWA SMP NEGERI 9 SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd)
Disusun Oleh:
Rizky Noor Azizah
NIM. 23010150065
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
ii
iii
MANAJEMEN KANTIN KEJUJURAN
DALAM UPAYA MENANAMKAN SIFAT SHIDDIQ
PADA SISWA SMP NEGERI 9 SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun Oleh:
Rizky Noor Azizah
NIM. 23010150065
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
iv
v
vi
vii
MOTTO
Jangan menyerah dan pesimis dengan diri sendiri, karena untuk
mencapai titik tertentu perlu upaya lebih meski harus melewati
kerikil besar sekalipun. Tidak ada orang sukses tanpa kerja keras,
namun proses setiap orang berbeda-beda.
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Kakek Tamhadi dan Nenek Sri yang selama ini merawat dari masih bayi
sampai saat ini, dan selalu memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan
motivasi kepada penulis.
2. Orang tuaku bapak moch Syaifudin dan ibu Siti Waringah yang selalu
memberikan doa, nasihat, kasih sayang dan tak lupa memotivasi penulis.
3. Adikku tersayang Faturrahman yang selalu memberi dukungan serta doa.
4. Segenap keluarga besar, om Yuni yang selalu memberi dukungan dan doa,
mbah Nas yang selalu memberi nasihat dan doa, pakde dan bude serta tak
lupa pada saudara sepupu mbak Wati, Hestin, Imam, dan dek Putri yang
menyemangati dan memberi dukungan.
5. Sahabat dan teman seperjuangan yang sudah lulus terlebih dahulu, Dani,
Maulina, Alif, Binti yang memberikan dukungan kepadaku dan
menyemangati serta segenap teman KKN posko 182 yang memberi
dukungan.
6. Adik pondok yang pernah satu kamar dek Lilik, sukma, aini, yang selalu
memberi semangat dan doa, dek Fitri yang sering saya minta tolong, ainun
juga sering saya repotkan.
7. Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan yang memberikan
dukungannya dan doa.
ix
8. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2015 khususnya program studi
PAI.
9. Semua pihak yang memberi semangat pada penulis dalam menyelesaikan
skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
x
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu
memberikan nikmat, karunia, taufik, dan hidayah-Nya. Sehingga skripsi dengan
judul Manajemen Kantin Kejujuran dalam menanamkan sifat shiddiq di SMP
Negeri 9 Salatiga Tahun 2020 dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW, yang
menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-satunya umat manusia yang
dapat mereformasi umaat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang
benerang yakni dengan ajarannya agama islam.
Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak terkait sehingga kebahagiaan yang tiada tara penulis
rasakan setelah skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak
terima kasih setulusnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin baidhawi, M.Ag. selaku rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga
3. Ibu Dra. Urifatun Anis. M.Pd.I selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
mengarahkan, membimbing, memberikan petunjuk dan meluangkan waktunya
dalam penulisan skripsi ini.
4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama
Islam.
xi
5. Dosen Pembimbing Akademik bapak Muh. Hafidz, M.Ag. yang telah
memberikan banyak pengarahan dan motivasi selama Saya menjadi
mahasiswa IAIN Salatiga.
6. Kepada seluruh Dosen Tarbiyah khususnya pada Program Studi Pendidikan
Agama Islam di FTIK IAIN Salatiga.
7. Kakek Tamhadi dan nenek Sri serta bapak Moch dan ibu Siti yang selalu
membimbing, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi
penyemangat kepada penulis.
8. Kepala sekolah SMP Negeri 9 Salatiga Bapak Ngadiman, Or., kepada guru PAI
Ibu Muniroh, Ibu Masfa’ah, Ibu Wiharni selaku pengelola kantin
9. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas bantuan dan
dorongannya.
Penulis hanya bisa berdo’a, semoga Allah SWT, mencatatnya sebagai amal
sholeh yang akan mendapat balasan yang berlipat ganda. Penulis menyadari bahwa
skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam segi isi
maupun metodologi. Untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan
dari berbagai pihak guna kebaikan penulisan di masa yang akan datang. Semoga
skripsi ini bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya. Amin.
Salatiga, 12 Maret 2020
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL LUAR …………………………………………... i
LEMBAR BERLOGO IAIN ………………………………...................... ii
HALAMAN SAMPUL DALAM ……………………………………….. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………………….. iv
PENGESAHAN KELULUSAN …………………………….…………… v
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ………………………….... vi
MOTTO ………………………….………………………………............. vii
PERSEMBAHAN ……………………………………………………….. viii
KATA PENGANTAR ……………………………………….................... x
DAFTAR ISI …………………………………………………................... xii
DAFTAR TABEL …………………………………………….................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………….............. xvii
ABSTRAK ……………………………………………………………..... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………............................. 1
B. Fokus Penelitian ……………………………………….................. 3
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………. 4
D. Manfaat Penelitian ……………………………………................... 4
1. Manfaat Teoritis ……………………………………………… 4
2. Manfaat Praktis ……………………………………................. 5
E. Penegasan Istilah ………………………………………………… 5
F. Sistematika Penulisan …………………………………………… 10
xiii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kajian Tentang Manajemen ………………………................. 11
a. Pengertian Manajemen …………………………………... 11
b. Fungsi Manajemen ………………………………………. 14
c. Pendekatan-Pendekatan Dalam Manajemen …….............. 16
2. Kajian Tentang Kantin Kejujuran …………………………… 18
a. Kantin Kejujuran ………………………………………… 18
b. Dasar Hukum ……………………………………............. 20
c. Tujuan …………………………………………………… 20
d. Manfaat ………………………………………………….. 20
3. Menanamkan Sifat Shiddiq
a. Pengertian Menanamkan ………………………………... 21
b. Pengertian Shiddiq ……………………………………… 21
c. Bentuk-Bentuk Shiddiq …………….…………………… 24
d. Manfaat Sifat Jujur ……………………………………… 26
e. Upaya Menanamkan Sifat Jujur ………………………… 26
B. Kajian Pustaka …………………………………………………... 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ……………………………. 29
B. Lokasi Penelitian dan Waktu ……………………….............. 29
C. Kehadiran Peneliti ………………………………………….. 30
D. Sumber Data ………………………………………………... 30
xiv
E. Prosedur Pengumpulan Data ……………………………….. 31
F. Analisi Data …………………………………………............ 32
G. Pengecekan Keabsahan Data ……………………………….. 33
H. Tahap-Tahap Penelitian …………………………………….. 34
BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA
A. Paparan Data
1. Profil SMP Negeri 9 Salatiga …………………………… 36
a. Sejarah Singkat Sekolah ……………………………. 36
b. Visi ……………………………………...…………... 38
c. Misi …………………………………………............. 39
d. Keadaan Siswa 1 Tahun Terakhir …………………... 42
e. Pendidik dan Tenaga Kependidikan ………………... 42
f. Sarana dan Prasarana ……………………………….. 43
g. Kegiatan Pembelajaran ……………………………... 45
2. Hasil Penelitian
a. Keadaan Kantin Kejujuran Di SMP N 9 Salatiga ....... 49
b. Manajemen Kantin Kejujuran
Dalam Menanamkan Sifat Shiddiq
Pada Siswa SMP N 9 Salatiga ……........................... 51
c. Kendala Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan
Kantin Kejujuran Di SMP N 9 Salatiga ..................... 58
xv
B. Analisis Data
1. Manajemen Kantin Kejujuran Dalam
Upaya Menanamkan Sifat Shiddiq Pada Siswa ……….. 59
2. Kendala Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan
Kantin Kejujuran Di SMP Negeri 9 Salatiga …………. 67
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ……………………………………………………. 69
B. Saran ………………………………………………………... 71
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 72
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 4.1 Nama-nama Kepala Sekolah ………………………… 37
2. Table 4.2 Keadaan Siswa 1 Tahun Terakhir …………………… 42
3. Table 4.3 Pendidik dan Tenaga Kependidikan ………………… 42
4. Table 4.4 Prasarana …………......…………………………….... 43
5. Table 4.5 Sarana ……………………...………………………… 45
6. Table 4.6 Kegiatan Pembelajaran ………………………………. 45
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Kode Penelitian
2. Lampiran 2 Pedoman Wawancara
3. Lampiran 3 Verbatim Wawancara
4. Lampiran 4 Foto
5. Lampiran 5 Data Sekolah
6. Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian
7. Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian
8. Lampiran 8 Surat Tugas Pembimbing Skripsi
9. Lampiran 9 Daftar Nilai SKK
10. Lampiran 10 Lembar Konsultasi
11. Lampiran 11 Riwayat Hidup Penulis
xviii
ABSTRAK
Azizah, Rizky N. 2020. Manajemen Kantin Kejujuran Dalam Upaya Menanamkan
Sifat Shiddiq Pada Siswa SMP Negeri 9 Salatiga. Skripsi, Salatiga: Program
Studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan (FTIK). Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Pembimbing Dra.
Urifatun Anis, M.Pd.I.
Kata Kunci: Manajemen, Kantin Kejujuran, Sifat Shiddiq
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) manajemen kantin kejujuran
dalam upaya menanamkan sifat shiddiq pada siswa SMP Negeri 9 Salatiga. 2)
kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP Negeri 9
Salatiga tahun 2020.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Dalam
memperoleh data peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan
ketekunan peneliti dan triangulasi sumber data. Tahap-tahap penelitian dalam
penelitian ini meliputi tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis
data dan tahap penulisan laporan.
Hasil penelitian ini penyimpulkan bahwa (1) manajemen kantin kejujuran
di SMP Negeri 9 Salatiga masih belum maksimal. Sistem pengelolaan ini meliputi
proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan/pengawasan,
pengendalian/pengevaluasian. Proses perencanaan terdiri dari penentuan tujuan,
premberian modal, dan sosialisasi. Proses pengorganisasian terdiri dari guru PAI,
pengelola kantin kejujuran, dan siswa. Proses selanjutnya pelaksanaan terdiri dari
pembelanjaan barang dagangan, penataan, waktu operasi kantin, peran pengelola
serta guru PAI. Proses terakhir pengendalian/pengevaluasian meliputi membuat
perincian dari penjualan di kantin. Kalau dulu dilakukan setiap hari, tapi karena
kesibukan jam mengajar jadi sekarang satu minggu sekali baru melakukan evaluasi.
(2) Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran SMP Negeri 9
Salatiga meliputi pengelola membatasi jajanan yang akan dijual di kantin kejujuran
sebab berbagi dengan kantin yang berdiri sudah lebih dulu, kesadaran siswa masih
kurang akan kejujuran dalam membayar jajan yang diambil, ada keluhan dari siswa
kalau jajanan yang ada di kantin kejujuran kurang bervarisi.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia adalah makhluk yang membutuhkan pendidikan baik
pendidikan itu dilakukan didalam keluarga saja atau bahkan di luar
lingkungan seperti, pendidikan disekolah. Setiap manusia memiliki hak
untuk mendapat pendidikan namun, tidak semua dapat mengenyam bangku
pendidikan di sekolah karena faktor ekonomi. Dengan pendidikan dapat
meningkatkan sumber daya manusia yang baik dan unggul. Melalui
pendidikan juga dapat menciptakan pribadi yang memiliki akhlaqul karimah
seperti jujur, adil dan lain sebagainya.
Akhlak secara etimologis merupakan bentuk jama‟ dari khuluq yang
berarti perangai atau tabiat (Yunus, 2010:120). Secara terminologis ada
beberapa definisi tentang akhlak, diantaranya:
Imam al-Ghazali
لأ فعا ل رة عن هيئة فى النفس راسخة, عنها تصدر ا ا فالخلق عب
بسهو لة و يسرمن غيرحاجة إلى فكر ورؤية
“Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan.”
Ibrahim Anis
ن خير أوشر من نفس راسخة, تصدر عنها الأعما ل م لحال ل الخلق
حاجة إلى فكر ورؤية غير
“Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya
lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa
membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.”
2
Akhlak ini merupakan perbuatan yang dapat diukur dengan ukuran
baik (akhlak mahmudah) dan buruk (akhlak mazmumah). Dalam akhlak
mahmudah ada sifat jujur atau siddiq yang harus dimiliki setiap manusia,
dengan adanya kejujuran dapat membawa manusia pada kebaikan.
Kejujuran itu mahal harganya, tanpa kejujuran ibarat sayur tanpa garam.
Kejujuran adalah sifat mahal yang harus dijunjung tinggi oleh setiap
manusia. Perilaku jujur juga bisa didapat melalui keluarga atau pendidikan
di sekolah. Pendidikan di sekolah tidak hanya sebatas memberikan ilmu
eksak dan ilmu-ilmu lainnya, tapi juga memberikan arahan-arahan sifat
jujur, adil. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-qur’an surat At-
Taubah ayat 119 yang berbunyi :
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah
kamu bersama orang-orang yang benar.”
Munculnya “kantin kejujuran” di sekolah ibarat jamur di musim
penghujan, dikarenakan banyak sekolah ingin berpartipasi dalam
mewujudkan program pendidikan karakter bagi peserta didik. Hal tersebut
didukung dengan adanya kebijakan otonomi satuan pendidikan atau sekolah
yang diberikan pemerintah dalam rangka mendukung kegiatan
pembelajaran dan pendidikan peserta didik. Kantin kejujuran sepertinya
sudah menjadi identitas unggulan dari sekolah dasar, sekolah menengah
3
pertama dan sekolah menengah atas, dalam menuju sekolah yang
mencerminkan pendidikan karakter.
Keberadan “kantin kejujuran” ini sifatnya mandiri dan tidak wajib
bagi tiap sekolah, tergantung dari kemampuan sekolah dalam mengelola dan
mengembangkan “kantin kejujuran”. Namun, jika sekolah tersebut
memiliki “kantin kejujuran” yang masih berfungsi dengan baik, maka
sekolah tersebut memiliki nilai keunggulan lain, yaitu dalam hal pendidikan
karakter yang nantinya dapat meningkatkan mutu dan kualitas sekolah di
hadapan masyarakat.
Dalam penelitian ini penulis meneliti di SMP N 9 Kota Salatiga yang
merupakan salah satu sekolah yang memiliki ekstrakurikuler berbeda-beda.
Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan bahwa SMP N 9 Salatiga
menerapkan dan mengajarkan melatih kejujuran siswa melalui kantin
kejujuran. SMP N 9 Salatiga merupakan sekolah umum yang dimana guru
dan siswa memiliki aneka ragam agama. Walau begitu sekolah ini melatih
siswanya dengan menerapkan jujur dalam membayar jajan yang disediakan
oleh kantin kejujuran.
Dari latar belakang yang dijelaskan diatas penulis melakukan
penelitian dengan judul Manajemen Kantin Kejujuran Dalam Upaya
Menanamkan Sifat Shiddiq Pada Siswa SMP N 9 Kota Salatiga.
B. FOKUS PENELITIAN
1. Bagaimana manajemen kantin kejujuran dalam upaya menanamkan
sifat shidiq pada siswa SMP N 9 Kota Salatiga?
4
2. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP
N 9 Kota Salatiga?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui manajemen kantin kejujuran dalam upaya
menanamkan sifat shidiq pada siswa SMP N 9 Kota Salatiga
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin
kejujuran di SMP N 9 Kota Salatiga
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak terkait, baik kalangan akademis maupun masyarakat umum.
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan konstribusi bagi
pengembangan penelitian di bidang manajemen kantin kejujuran dalam
upaya menanamkan sifat shiddiq pada siswa. Membangun karakter
jujur pada siswa melalui kantin kejujuran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peserta didik : agar peserta didik belajar pembiasaan akhlaq
terpuji yang membentuk ahklaqul karimah dalam kehidupan
sehari-hari.
5
b. Bagi sekolah : dengan adanya kantin kejujuran membantu sekolah
dalam mengajarkan pembiasaan perilaku terpuji, selain dapat
pembelajaran dikelas juga dapat melalui metode lain.
c. Bagi lembaga : membantu menanamkan akhlaq terpuji bagi
generasi muda sesuai fungsi pendidikan nasional.
d. Bagi guru : membantu pendidik dalam memudahkan pembiasaan
akhlaq mahmudah.
e. Bagi peneliti : menambah wawasan serta sebagai bekal untuk
menjadi seorang pendidik.
E. PENEGASAN ISTILAH
1. Pengertian Manajemen
Manajemen dalam bahasa inggris artinya to manage, yaitu mengatur
atau mengelola. Dalam arti khusus bermakna memimpin dan
kepemimpinan, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengelola
lembaga atau organisasi, yaitu memimpin dan menjalankan
kepemimpinan dalam organisasi (Hikmat, 2009:11).
Horold koonts dan Cyril O’Donnel mengatakan bahwa manajemen
adalah usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang
lain. Sedang menurut G.R. Terry dalam hikmat mengatakan bahwa
manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri atas tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran
6
yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya (Hikmat, 2009:12).
2. Kantin Kejujuran
Kantin kejujuran awalnya digagas oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) dalam rangka memperingati hari korupsi yang jatuh
pada tanggal 9 Desember, yang bertujuan untuk melatih kejujuran setiap
individu yang bertransaksi di kantin kejujuran tersebut. Untung atau
ruginya kantin kejujuran tersebut ditentukan oleh jujur tidaknya pembeli
atau konsumennya. Kantin kejujuran adalah kantin yang menjual
makanan kecil dan minuman. Kantin kejujuran tidak memiliki penjual
dan tidak dijaga. Makanan atau minuman ditata dalam etalase kantin.
Dalam kantin tersedia kotak uang, yang berguna menampung
pembayaran dari yang membeli makanan atau minuman.
Kantin kejujuran merupakan wahana pengembangan sikap dan perilaku
peserta didik dalam rangka memantapkan dan menginternalisasikan nilai
keterbukaan, ketaatan, tanggung jawab, kemandirian, dan keadilan melalui
aktivitas ekonomi yang dilakukan secara terbuka dan mandiri dalam rangka
membiasakan kehidupan yang jujur, terbuka, dan bertanggungjawab (Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, 2010:6)
3. Menanamkan Sifat Shiddiq
a. Pengertian Menanamkan
Menanamkan yaitu menerapkan dalam diri atau sikap pada
peserta didik sehingga tertata dalam diri dan terealisasi dalam
tindakan. Penanaman berasal dari kata tanam. Penanaman adalah
7
proses, cara, perbuatan menanam, memahami, atau menanamkan.
Dalam hal ini dimaksud menanamkan adalah suatu cara yang
bertujuan untuk menanamkan sesuatu (Tim penyusun KBBI,
2008:1615).
b. Pengertian Shiddiq
Shiddiq artinya benar. Dalam bahasa Arab, kata jujur sama
maknanya dengan “ash-shidqu” atau “shiddiq” yang berarti nyata,
benar, atau berkata benar (Yunus, 2010:214). Bukan hanya
perkataannya yang benar, tapi juga perbuatannya juga benar. Sejalan
dengan ucapannya. Beda sekali dengan pemimpin sekarang yang
kebanyakan hanya kata-katanya yang manis, namun perbuatannya
berbeda dengan ucapannya.
Dari segi bahasa, jujur dapat disebut juga sebagai antonim
atau pun lawan kata bohong yang artinya adalah berkata tau pun
memberi informasi yang tidak sesuai dengan kebenaran. Seorang
muslim dituntut selalu berada dalam keadaan benar lahir batin; benar
hati (shidq al-qalb), benar perkataan (shidq al-hadits), dan benar
perbuatan (shidq al-‘amal) (Ilyas, 2011:81).
Benar hati, apabila hati dihiasi dengan iman kepada Allah
SWT dan bersih dari segala penyakit hati. Benar perkataan, apabila
semua yang diucapkan adalah kebenaran bukan kebatilan. Benar
perbuatan, apabila semua yang dilakukan sesuai dengan syari’at
Islam (Ilyas, 2011:81).
8
c. Bentuk-Bentuk Shiddiq
1) Benar Perkataan (shidq al-hadits)
Dalam keadaan apapun seorang muslim akan selalu berkata
yang benar; baik dalam menyampaikan informasi, menjawab
pertanyaan, melarang dan memerintah ataupun yang lainnya.
shidq al-hadits adalah bentuk yang paling populer dan paling
mudah kelihatan.
2) Benar Pergaulan (shidq al-mu’amalah)
Seorang muslim akan selalu bermu’amalah dengan benar,
tidak menipu, tidak khianat dan tidak memalsu, sekalipun
kepada non muslim. Orang yang shiddiq dalam mu’amalah
jauh dari sifat sombong dan ria.
3) Benar kemauan (shidq al-‘azam)
Sebelum memutuskan untuk melakukan sesuatu, seorang
muslim harus me mpertimbangkan dan menilai terlebih dahulu
apakah yang dilakukannya itu benar dan bermanfaat.
4) Benar Janji (shidq al-wa’ad)
Apabila berjanji, seorang muslim akan selalu menepatinya,
sekalipun dengan musuh atau anak kecil. Ingkar janji juga
termasuk salah satu sifat munafik.
5) Benar Kenyataan (shidq al-hal)
Seorang muslim akan menampilkan diri seperti keadaan
yang sebenarnya. Dia tidak akan menipu kenyataan, tidak
9
memakai baju kepalsuan, tidak mencari nama, dan tidak pula
mengada-ada. Artinya orang yang berhias dengan bukan
miliknya supaya kelihatan kaya sama seperti orang yang
memakai dua kepribadian (Hadi, jilid III B:142-144).
Dalam pendidikan akhlak, Rasulullah telah memberi contoh
mengenai sifat yang melekat pada dirinya yaitu shidiq, amanah,
tabligh, fatonah. Shidiq yang berarti benar, mencerminkan
bahwa Rasulullah berkomitmen pada kebenaran.
d. Manfaat Sifat Jujur
Manfaat sifat jujur menurut Fahreza (2011:41) adalah sebagai
berikut:
1) Kelegaan hati dan ketenangan jiwa.
2) Berkah dalam usaha dan bertambahnya kebaikan.
3) Mengundang kepercayaan dari orang lain
e. Upaya Menanamkan Sifat Jujur
1) Menguatkan basis kepribadian dalam proses penanaman
jujur, satu yang paling dominan dalam menentukan
kemampuan untuk berbuat jujur adalah kekuatan pribadi.
2) Mendalami aqidah Islam berisi keyakinan menyeluruh
terhadap kehidupan manusia, Allah SWT, dunia, akhirat,
dan alam semesta (Fahreza, 2011:133).
10
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penelitian ini, penulis menyusun ke dalam 5 (lima) bab yang
rinciannya adalah sebagai berikut:
BAB 1: PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dibahas latar
belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
penegasan istilah, dan sistematika penulisan.
BAB II: KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Kajian pustaka
berisi tentang peneliti terdahulu yang dibuat pacuan dalam penelitian.
Landasan teori berisi tentang pengertian manajemen kantin kejujuran dan
sifat shidiq pada siswa.
BAB III: METODE PENELITIAN. Berisi tentang pendekatan daan jenis
penelitian, kehadiran peneliti, subyek dan obyek penelitian, teknik
pengumpulan data, sumber data, teknik analis data, dan pengecekan
keabsahan data.
BAB IV: PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. Mengenai
profil subyek penelitian dan temuan mengenai manajemen kantin kejujuran
dalam upaya menanamkan sifat shidiq pada siswa.
BAB V: PENUTUP. Berisi tentang kesimpulan dan saran-saran. Bagian
akhir meliputi, daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat hidup
penulis.
11
BAB II
KA JIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kajian tentang Manajemen
a. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus
yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata
tersebut digabung menjadi kata kerja managere yang berarti
menangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dalam
bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan
manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya,
management diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi
manajemen atau pengelolaan (Usman, 2010:5).
Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien (Usman, 2010:5).
Pembahasan manajemen akan dimulai dengan definisi yang lebih
kompleks dan mencakup aspek-aspek penting pengelolaan, seperti
yang dikemukakan oleh Stoner sebagai berikut:
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Dari definisi tersebut Stoner telah
12
menggunakan kata proses, bukan seni (Subardi, 2001:4). Proses
tersebut terdiri dari:
1) Perencanaan berarti bahwa para manajer memikirkan kegiatan-
kegiatan mereka sebelum dilaksanakan. Berbagai kegiatan ini
biasanya didasarkan pada berbagai metode, rencana atau logika,
bukan hanya atas dasar dugaan atau firasat (Handoko, 2017:9).
2) Pengorganisasian berarti bahwa para manajer mengkoordinasikan
sumber daya-sumber daya manusia dan material organisasi.
Kekuatan suatu organisasi terletak pada kemampuannya untuk
menyusun berbagai sumber dayanya dalam mencapai suatu
tujuan. Semakin terkoordinasi dan terintegrasi kerja organisasi,
semakin efektif pencapaiaan tujua-tujuan organisasi.
Pengkoordinasian merupakan bagian vital pekerjaan manajer.
3) Pengarahan/pelaksanaan berarti bahwa para manajer
mengarahkan, memimpin dan mempengaruhi para bawahan.
Manajer tidak melakukan semua kegiatan sendiri, tetapi
menyelesaikan tugas-tugas esensial melalui orang-orang lain.
4) Pengawasan berarti para manajer berupaya untuk menjamin
bahwa organisasi bergerak kearah tujuan-tujuannya. Bila
beberapa bagian organisasi ada pada jalur yang salah, manajer
harus membetulkannya.
Adapun beberapa pendapat dari para ahli diantaranya:
13
Manajemen didefinisikan Robbins dan Coulter sebagai proses
pengkordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan
tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui
orang lain (Robbins dan Coulter, 2007:8).
Koonts dan O’Donnel mengatakan bahwa manajemen adalah
usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
Sedang menurut Terry mengatakan bahwa manajemen merupakan
suatu proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
(hikmat, 2009:12).
Nickels, Mc. Hugh dan Mc. Hugh, 1997: Sebuah proses yang
dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian
kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya
(Suhardi, 2018:23).
Thomas H. Nelson berpendapat bahwa manajemen adalah seni
dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Sedang menurut
Prof. Drs. Oei Liang Lie, manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,
pengorgani sasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan
sumber daya manusia dan alam, terutama sumberdaya manusia untuk
mencapai tujuan yang telah dtentukan (Sabardi, 2001:4).
14
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi untuk mencapai tujuan
tertentu secara efektif dan efisien. Efisiensi mengacu pada memperoleh
output terbesar dengan input yang terkecil. Dari sudut pandang ini,
efisien diacukan sebagai melakukan pekerjaan dengan benar sehingga
tidak memboroskan sumber daya. Sedangkan efektivitas adalah
menyelesaikan kegiatan-kegiatan sehingga sasaran organisasi dapat
tercapai. Manajemen difokuskan tidak hanya dengan mencapai
kegiatan dan memenuhi sasaran organisasi (efektivitas), tetapi juga
melakukannya dengan seefisien mungkin.
b. Fungsi Manajemen
Henry Fayol merinci lebih sistematis tentang fungsi-fungsi
manajemen, yaitu: (1) planning (perencanaan); (2) organizing
(pengorganisasian); (3) coordinating (pengordinasian); (4)
commanding (pengarahan); dan (5) controlling (pengawasan).
Dalam pembahasan ini akan diperinci beberapa fungsi manajemen
menurut Handoko dalam bukunya “Manajemen Edisi 2”, sebagai
berikut:
Perencanaan (planning), adalah 1) pemilihan atau penetapan tujuan-
tujuan organisasi 2) penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek,
program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar, yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Semua fungsi lainnya sangat
15
tergantung pada fungsi ini, dimana fungsi lain tidak akan berhasil tanpa
perencanaan dan pembuatan keputusan yang tepat, cermat dan kontinu.
Tapi sebaliknya perencanaan yang baik tergantung pelaksanaan efektif
fungsi-fungsi lain.
Pengorganisasian (organizing) adalah 1) penentuan sumber daya-
sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan oerganisasi,2) perancangan dan pengembangan suatu organisasi
atau kelompok kerja yang akan dapat “membawa” hal-hal tersebut ke
arahtujuan, 3) penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian, 4)
pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu
untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Fungsi ini menciptakan struktur
formal dimana pekerjaan ditetapkan, dibagi dan dikoordinasikan.
Pengarahan/pelaksanaan (actuating) adalah untuk membuat atau
mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus
merekan lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan
pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi ,
motivasi dan disiplin. Bila fungsi perencanaan dan pengorganisasian
lebih banyak menyangkut aspek-aspek abstrak prosesmanajemen,
kegiatan pengarahan langsung menyangkut orang-orang dalam
organisasi.
Pengawasan/pengendalian (controlling) adalah penemuan dan
penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah
dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat positif
16
maupun negatif. Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui apakah
tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif. Pengawasan negatif
mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau
tidak terjadi atau terjadi kembali. Fungsi pengawasan pada dasarnya
mencakup empat unsur, yaitu 1) penetapan standar pelaksanaan, 2)
penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan, 3) pengukuran pelaksanaan
nyata dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan, 4)
pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan
menyimpang dari standar.
Dari pendapat di atas peneliti menyimpulkan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sebagai proses
mengevaluasi sejauh mana kesesuaian kegiatan yang berlangsung
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
c. Pendekatan-Pendekatan Dalam Manajemen
Pendekatan-pendekatan dalam manajemen menurut Sabardi (2001:32-
35) yaitu:
1) Pendekatan Empiris/kasus
Pendekatan ini mempelajari manajemen dengan cara menganalisis
pengalaman-pengalaman dan kejadian-kejadian. Disini dipelajari
bagaimana kesuksesan dan kegagalan yang ditemukan dalam
berbagai kasus, kemudian digeneralisasi untuk dijadikan pedoman
pada waktu yang akan datang.
17
2) Pendekatan Perilaku Interpersonal
Pendekatan ini berorientasi pada ilmu jiwa perorangan.
Permasalahan yang timbul disini yaitu bahwa ternyata
manajemen itu luas, bukan sekedar masalah psikologi orang
per orang saja.
3) Pendekatan system pada manajemen berusaha untuk memandang
suatu organisasi sebagai system yang dipersatukan dan berguna atas
bagian-bagian yang saling berkaitan.
a) Subsistem adalah bagian-bagian yang membentuk keseluruhan
suatu system. Setiap sistem menjadi subsistem dari kesatuan
yang lebih besar.
b) Sinergi berarti bahwa keseluruhan itu lebih besar daripada hasil
penjumlahan bagian-bagiannya.
c) System terbuka atau tertutup disebut terbuka kalau berhubungan
dengan lingkungan dan tertutup kalau tidak berhubungan.
d) Batas system mempunyai batas yang memisahkannya dari
lingkungannya.
e) Arus, suatu system mempunyai arus informasi, bahan dan
sumber daya.
f) Umpan Balik merupakan kunci untuk pengendalian system.
4) Pendekatan Ilmu Manajemen
Pendekatan ini menyelesaikan masalah melalui proses matematik,
konsep-konsep, simbol-simbol, dan model-model. Konsep yang
18
terkenal dan banyak diakui adalah “operation reseach”, sedang
orang yang menanganinya disebut “management scientist”. Para ahli
pendekatan manajemen ini berpendapat bahwa masalah manajemen
atau lainnya dapat dijabarkan dalam bentuk model matematika,
dapat dianalisis dan dipecahkan untuk memperoleh hasil optimum.
Kritik terhadap pendekatan ini adalah bahwa model-model dan
matematika hanyalah sebagai “a tool of analysis” bukan “a school
of thought”.
2. Kajian Kantin Kejujuran
a. Kantin Kejujuran
Kantin kejujuran awalnya digagas oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) dalam rangka memperingati hari korupsi yang jatuh
pada tanggal 9 Desember, yang bertujuan untuk melatih kejujuran setiap
individu yang bertransaksi di kantin kejujuran tersebut. Untung atau
ruginya kantin kejujuran tersebut ditentukan oleh jujur tidaknya pembeli
atau konsumennya.
Kantin kejujuran merupakan wahana pengembangan sikap dan
perilaku peserta didik dalam rangka memantapkan dan
menginternalisasikan nilai keterbukaan, ketaatan, tanggung jawab,
kemandirian, dan keadilan melalui aktivitas ekonomi yang dilakukan
secara terbuka dan mandiri dalam rangka membiasakan kehidupan yang
jujur, terbuka, dan bertanggungjawab (Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Tengah, 2010:6)
19
Kantin kejujuran mempunyai efek positif dan efek negatif, berikut ini
adalah efek positif dari kantin kejujuran yaitu,
1) Melatih Kejujuran karena tidak ada yang mengawasi, seseorang
dapat berbuat curang atau tidak dalam jual beli maka bias dikatakan
kantin kejujuran memang ditujukan untuk melatih rasa kejujuran dan
tanggung jawab. Jika pelatihan kejujuran ini berhasil sejak dibangku
sekolah dapat diprediksikan kedepannya akan tumbuh generasi yang
anti korupsi karena dilatih untuk tidak melakukan kebohongan.
2) Tidak perlu dijaga karena kantin ini bermodal jujur, maka tidak perlu
menghabiskan waktu untuk menjaga atau membayar pegawai untuk
menjaga kantin.
3) Tidak perlu toko atau lapak permanen biasanya kantin kejujuran
tidak mempunyai toko atau lapak khusus, biasanya hanya sebuah
tempat yang berisikan barang jualan dan sebuah kotak uang. Jadi
bisa diletakkan dimana saja asal mudah dijangkau oleh para
pembelinya. Tetapi ada beberapa yang mempunyai tempat atau
lapak khusus.
Sedangkan efek negatif dari kantin kejujuran sebagai berikut,
1) Keuntungannya sedikit karena tidak ada pertemuan antara
penjual dan pembeli maka tidak ada proses tawar menawar,
sehingga harga barang sudah ditetapkan diawal. Selain itu
tidak ada promosi barang sehingga barang yaang dijual tidak
bias terlalu mahal.
20
2) Banyak yang tidak bayar, terkadang penjual mendapati
barang dagangan habis tetapi tidak menerima keuntungan
bahkan mengalami kerugian.
3) Banyak terjadi pencurian karena tidak ada yang mengawasi,
sehingga terjadi kerugian.
b. Dasar Hukum
Dasar hukum pedoman pengembangan kantin kejujuran ini adalah
sebagai berikut (Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, 2010:3)
1) Ketetapan MPR-RI Nomor IV Tahun 1973 tentang Wawasan
Nusantara dan Keamanan Nasional.
2) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pada pasal 27 dan pasal 30.
3) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
c. Tujuan
Tujuan penyelenggaraan kantin kejujuran adalah untuk mendukung
kualitas sumber daya manusia melalui upaya menanamkan,
menumbuhkan, memelihara, dan mengembangkan nilai-nilai
keterbukaan, ketaat asas, tanggung jawab, kemandirian, dan keadilan
peserta didik melalui praktik pendidikan di lingkungan sekolah secara
mandiri dan terbuka (Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, 2010:7).
d. Manfaat
1) Bagi Siswa: dapat melatih kejujuran dan sikap tanggung jawab yang
diberikan, serta sikap kemandirian.
21
2) Bagi Guru: sebagai sarana mengaplikasikan nilai-nilai kejujuran
yang telah diajarkan di dalam kelas.
3) Bagi Sekolah: terbentuknya perilaku dan lingkungan yang jujur di
sekolah.
Jadi Manajemen kantin kejujuran yang akan diteliti terdiri dari
proses planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating
(penggerakan/pelaksanaan), dan controlling (pengawasan/ pengendalian).
3. Menanamkan Sifat Shiddiq
a. Pengertian Menanamkan
Menanamkan yaitu menerapkan dalam diri atau sikap pada peserta
didik sehingga tertata dalam diri dan terealisasi dalam tindakan.
Penanaman berasal dari kata tanam. Penanaman adalah proses, cara,
perbuatan menanam, memahami, atau menanamkan. Dalam hal ini
dimaksud menanamkan adalah suatu cara yang bertujuan untuk
menanamkan sesuatu (Tim penyusun KBBI, 2008:1615).
b. Pengertian Shiddiq
Shiddiq artinya benar. Dalam bahasa Arab, kata jujur sama
maknanya dengan “ash-shidqu” atau “shiddiq” yang berarti nyata,
benar, atau berkata benar (Yunus, 2010:2140). Bukan hanya
perkataannya yang benar, tapi juga perbuatannya juga benar. Sejalan
dengan ucapannya.
Dari segi bahasa, jujur dapat disebut juga sebagai antonim atau pun
lawan kata bohong yang artinya adalah berkata ataupun memberi
22
informasi yang tidak sesuai dengan kebenaran. Seorang muslim dituntut
selalu berada dalam keadaan benar lahir batin; benar hati (shidq al-
qalb), benar perkataan (shidq al-hadits), dan benar perbuatan (shidq al-
‘amal) (Ilyas, 2011:81).
Benar hati, apabila hati dihiasi dengan iman kepada Allah SWT dan
bersih dari segala penyakit hati. Benar perkataan, apabila semua yang
diucapkan adalah kebenaran bukan kebatilan. Benar perbuatan, apabila
semua yang dilakukan sesuai dengan syari’at Islam (Ilyas, 2011:81).
Rasulullah SAW memerintahkan setiap mmuslim untuk selalu
shiddiq, karena sikap shiddiq membawa kepada kebaikan, dan kebaikan
akan mengantarkan ke surga. Sebaliknya beliau melarang umatnya
berbohong, karena kebohongan akan membawa kepada kejahatan, dan
kejahatan berakhir di neraka.
Dari Abdullah bin Mas’ud, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
، وإن البر يهدى إلى الجنة، دق يهدى الى البر دق، فإن الص عليكم بالص
دق حتى يكتب عندالله صد ى الص جل يصدق و يتحر وما يزال الر
ى إلى الفجور، وإن الفجور يهدى يقا، وإيا كم والكذب، فإن الكذب يهد
ى الكذب حتى يكتب عندالله إلى جل يكذب ويتحر النار، وما يزال الر
كذابا.)رواه البخارى ومسلم وأبو داود والترمذى(
“Pegangilah kejujuran, karena kejujuran menunjukkan kepada
kebaktian, dan sungguh kebaktian menunjukkan kepada surga. Dan
seseorang selalu berkejujuran dan menjaga kejujuran hingga ia di sisi
23
Allah dicatat sebagai orang yang sangat jujur (shiddiq). Dan jauhilah
kedustaan, karena kedustaan mennjukkan kepada kejahatandan
sungguh kejahatan menunjukkan kepada neraka. Dan seseorang selalu
berdusta dan menjaga kedustaan hingga ia di sisi Allah sebagai
pendusta (kadzdzab).” (Hadits diriwayatkan oleh al- Bukhari, Muslim,
Abu Dawud dan al-Tirmidzi) ( Abd Al-Aziz, 2006: 150 ).
Al-Raghib dalam kitabnya Mufradat al-Qur’an mengatakan:
Kata al-shidq (kejujuran) dan al-kidzb (kedustaan) pada mulanya
dipakai untuk bentuk ucapan yang telah berlalu atau akan tiba,
berupa janji atau bukan, dalam bentuknya berita, pertanyaan atau
tuntutan (al-Khauly, 2006: 151).
Kejujuran (atau kebenaran) ialah nilai keutamaan dari yang
utama-utama dan pusat akhlak, di mana dengan kejujuran maka
suatu bangsa menjadi teratur, segala urusan menjadi tertib dan
perjalanannya adalah perjalanan yang mulia. Kejujuran akan
mengangkat harkat pelakunya di tengah manusia, maka ia
menjadi orang terpercaya, pembicaraannya disukai, ia dicintai
orang-orang, ucapannya diperhitungkan para penguasa,
persaksiannya diterima di depan pengadilan (Nawawi, 2016: 12).
Allah berfirman dalam QS. At-Taubah ayat 119
ادقين يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وكونوا مع الص
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada
Allâh, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar
(Al-Qur’an terjemah).
c. Bentuk-Bentuk Shiddiq
1) Benar Perkataan (shidq al-hadits)
24
Dalam keadaan apapun seorang muslim akan selalu berkata
yang benar; baik dalam menyampaikan informasi, menjawab
pertanyaan, melarang dan memerintah ataupun yang lainnya. shidq
al-hadits adalah bentuk yang paling populer dan paling mudah
kelihatan.
2) Benar Pergaulan (shidq al-mu’amalah)
Seorang muslim akan selalu bermu’amalah dengan
benar, tidak menipu, tidak khianat dan tidak memalsu,
sekalipun kepada non muslim. Orang yang shiddiq dalam
mu’amalah jauh dari sifat sombong dan ria.
3) Benar kemauan (shidq al-‘azam)
Sebelum memutuskan untuk melakukan sesuatu,
seorang muslim harus me mpertimbangkan dan menilai
terlebih dahulu apakah yang dilakukannya itu benar dan
bermanfaat.
4) Benar Janji (shidq al-wa’ad)
Apabila berjanji, seorang muslim akan selalu
menepatinya, sekalipun dengan musuh atau anak kecil.
Ingkar janji juga termasuk salah satu sifat munafik.
Dari Abu Hurairah R.A berkata, bahwa Rasulullah bersabda:
25
قال آية –عن أبى هريرة عن النبى صلى الله عليه وسلم
المنافق ثلاث إذا حدث كذب ، وإذا وعد أخلف ، وإذا اؤتمن
خان
“Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, Tanda-
tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara dia berdusta,
jika berjanji dia mengingkari, dan jika diberi amanah dia
berkhianat “(HR. Al- Bukhari) (Tim Rahmatia, 2004: 113).
5) Benar Kenyataan (shidq al-hal)
Seorang muslim akan menampilkan diri seperti keadaan
yang sebenarnya. Dia tidak akan menipu kenyataan, tidak
memakai baju kepalsuan, tidak mencari nama, dan tidak pula
mengada-ada. Artinya orang yang berhias dengan bukan
miliknya supaya kelihatan kaya sama seperti orang yang
memakai dua kepribadian (Hadi, jilid III B:142-144).
Rasulullah SAW bersabda:
المتشب ع بما لم يعط كلا بس ثوبي زور )رواه مسلم(
“orang yang merasa kenyang dengan apa yang tidak
diterimanya sama seperti orang memakai dua pakaian
palsu.”(HR. Muslim)
Dalam pendidikan akhlak, Rasulullah telah memberi contoh
mengenai sifat yang melekat pada dirinya yaitu shidiq, amanah,
tabligh, fatonah. Shidiq yang berarti benar, mencerminkan
bahwa Rasulullah berkomitmen pada kebenaran.
26
Menurut Kemendiknas sebagaimana tertuang dalam buku
Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (dalam
Suyadi, 2013:8) jujur adalah sikap dan perilaku yang
mencerminkan kesatuan antara pengetahuan, perkataan, dan
perbuatan (mengetahui yang benar, mengatakan yang benar, dan
melakukan yang benar), sehingga menjadikan orang yang
bersangkutan sebagai pribadi yang dapat dipercaya.
Dari beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan
bahwa jujur adalah sikap seseorang yang menunjukkan
kesesuaian antara perkataan, penampilan, dan perbuatan dengan
kenyataan.
d. Manfaat Sifat Jujur
Manfaat sifat jujur menurut Fahreza (2011:41) adalah sebagai
berikut:
1) Kelegaan hati dan ketenangan jiwa.
2) Berkah dalam usaha dan bertambahnya kebaikan.
3) Mengundang kepercayaan dari orang lain
e. Upaya Menanamkan Sifat Jujur
1) Menguatkan basis kepribadian dalam proses penanaman
jujur, satu yang paling dominan dalam menentukan
kemampuan untuk berbuat jujur adalah kekuatan pribadi.
27
2) Mendalami aqidah Islam berisi keyakinan menyeluruh
terhadap kehidupan manusia, Allah SWT, dunia, akhirat, dan
alam semesta (Fahreza, 2011:133).
B. Kajian Terdahulu
Acuan berupa teori atau temuan dari berbagai hasil penelitian sebelumnya
yang kiranya perlu untuk dijadikan sebagai data pendukung bagi penelitian ini.
Hasil penelitian terdahulu yang hampir memiliki kesamaan topik dengan
penelitian yang dilakukan peneliti di antaranya:
1. Penelitian Yulianti 2013 dalam jurnal yang berjudul “Kajian Kantin
Jujur dalam Rangka Peningkatan Pendidikan Karakter di Tingkat
Sekolah Dasar untuk Mewujudkan Siswa yang Kreatif (studi kaus di
SD Panggungrejo 04 Kepanjen), menyatakan bahwa kantin
kejujuran merupakan salah satu program yang dilakukan SD
Panggungrejo 04 Kepanjen untuk meningkatkan pendidikan
karakter.
2. penelitian Afninti Loka Puspita, dalam skripsi yang berjudul “Peran
Guru dalam Penanaman Nilai-nilai Kejujuran Melalui Kantin
Kejujuran Di SMP N 2 Pekalongan”, menyatakan bahwa peran guru
dalam membantu proses pelaksanaan kantin kejujuran ini berjalan
dengan lancar untuk menanamkan sifat shiddiq pada peserta didik.
3. Penelitian Lazuardi Fajar Nurrokhmansyah, dalam skripsi yang
berjudul “Upaya Menanamkan Nilai-Nilai Kejujuran Siswa Melalui
Kantin Kejujuran Di SMP N 7 Semarang, menyatakan dengan
28
adanya kantin kejujuran dapat juga membantu membentuk karakter
pada peserta didik agar memiliki perilaku yang baik.
Berdasarkan temuan dari ketiga penelitian di atas, penulis
ingin mengemukakan bahwa penelitian yang akan dilaksanakan ini
memiliki perbedaan yang mendasar dengan penelitian sebelumnya
dan belum ada yang mengulasnya, yang membedakan adalah fokus
kajian serta tempat dari penelitian ini, yakni manajemen kantin
kejujuran dalam upaya menanamkan sifat shiddiq pada siswa di SMP
Negeri 9 Salatiga. Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa
penelitian ini layak.
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan lapangan
(field research). Metode kualitatif merupakan penelitian yang bersifat ilmiah dan
juga sistematis (Sarwono, 2006: 206). Penelitian kualitatif menurut Taylor dan
Bogdan mendefinisikan metodologi ini sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati (Moleong, 2008: 3).
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai manajemen kantin kejujuran
dalam menanamkan sifat shidiq pada siswa SMP N 9 Kota Salatiga. Pada
pelaksanaan menggunakan kualitatif deskriptif dengan gambaran dan data di
lingkungan SMP N 9 Salatiga.
B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP N 9 Kota Salatiga. SMP sendiri
beralamatkan di Jalan Pemuda No. 7-9 Salatiga. Alasan peneliti memilih lokasi
tersebut salah satunya yaitu adanya kantin kejujuran yang ada di sekolah tersebut,
yang juga bisa membantu memberikan pembelajaran atau pengenalan berperilaku
jujur. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini mengenai
manajemen kantin kejujuran dalam upaya menanamkan sifat siddiq pada siswa.
Penelitian ini dilaksanakan tanggal 13-20 Desember 2019.
30
C. Kehadiran Peneliti
Peneliti melakukan penelitian secara langsung di SMP N 9 Kota Salatiga
yang bertindak sebagai peengumpul data dan sebagai instrumen aktif dalam upaya
mengumpulkan data-data di lapangan. Peneliti melakukan pengamatan dengan
keterlibatan peneliti secara langsung dan aktif dengan informan dan atau sumber
data lainnya sehingga memperoleh data yang detail.
D. Sumber data
1. Data primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek yang diteliti sehingga
dapat diambil, diteliti, dan kemudian diolah sendiri oleh peneliti, sehingga
dapat diambil kesimpulan. Adapun sumber data ini memposisikan manusia
sebagai subyek atau yang kerap disebut dengan informan kunci/key
informant.
Adapun sumber data primer adalah manajemen kantin kejujuran dan sifat
shidiq. Data tersebut diperoleh melalui wawancara terbuka dengan kepala
sekolah, pengelola kantin kejujuran, guru PAI dan peserta didik, sebagaimana
informasi digali secara mendalam terkait manajemen kantin kejujuran dalam
menanamkan sifat shidiq.
2. Data sekunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber penelitian
dengan mempelajari dokumen, buku-buku yang ada kaitannya dengan
penelitian ini atau data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, yaitu diolah
dan disajikan oleh pihak lain.
31
Adapun sumber data sekunder yang dibutuhkan seperti data-data jumlah
siswa, foto-foto, dokumen dapat berupa catatan pribadi, buku, dan lain
sebagainya dan hal-hal yang berkaitan dengan SMP N 9 Kota Salatiga.
E. Prosedur Pengumpulan data
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian (Asmani,
2011:23).Observasi ini digunakan untuk memperoleh data-data yang
diperlukan, seperti data-data sekolah dan beberapa hal mengenai kantin
kejujuran dengan pengamatan langsung di lapangan oleh peneliti tentang
Manajemen Kantin Kejujuran dalam upaya menanamkan sifat shidiq
pada siswa SMP N 9 Kota Salatiga.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara yang memberikan pertanyaan dan yang diwawancarai
yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Suprayogo, 2001:172).
pengumpulan data dengan cara mewawancarai informan yang diteliti.
Metode wawancara digunakan untuk memperoleh data secara
mendalam mengenai sikap, tingkah laku, dan interaksi sosial atas dasar
pandangan dan pengalaman.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur
yang akan dilakukan kepada para narasumber, diantaranya adalah kepala
32
sekolah, guru Pendidikan Agama Islam, pengelola kantin,serta siswa.
Peneliti menggunakan teknik ini untuk mencari data terkait manajemen
kantin kejujuran dalam upaya menanamkan sifat shiddiq pada siswa SMP
N 9 Salatiga
3. Dokumentasi
Merupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan kepada subyek
penelitian. Adapun metode dokumentasi peneliti gunakan untuk
mengumpulkan data-data mengenai gambaran umun SMP N 9 Salatiga,
sejarah berdirinya, bangunan fisik, jumlah guru dan siswa.
F. Analisis data
Miles dan Huberman (Sugiyono, 2013:246) mengemukakan bahwa
aktivitas analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jelas. Adapun
pembagiannya sebagai berikut:
1. Reduksi data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk menyajikan data yang
maksimal dan akurat, perlu adanya analisis dan merangkumnya.
2. Penyajian data
Dalam hal ini Miles dan Huberman (Sugiyono, 2013: 249) menyatakan
bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif. Dari reduksi data
yang diperoleh akan disajikan dengan bentuk teks naratif. Hasil dari
33
reduksi data akan diuraikan secara singkat dan akurat mengenai hasil
wawancara tanpa mengurangi isinya.
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan
Huberman (Sugiyono, 2013: 252) adalah penarikan keimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan
baru yang sebelumnya belum pernah ada (Sugiyono, 2013: 253).
Kegiatan ini menarik kesimpulan dari data yang telah tersaji dan
memverifikasinya dengan cara menelusuri kembali data yang
diperoleh.
G. Pengecekan keabsahan data
Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik
triangulasi. (Sugiyono, 2018: 397) mengatakan bahwa dalam teknik
pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data
yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulkan data
dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang
sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan
berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.
Macam triangulasi menurut Sugiyono (2018: 397) sebagai berikut:
Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
Peneliti menggunakan observasi partisipasif, wawancara mendalam, dan
34
dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi
sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda
dengan teknik yang sama.
Teknik triangulasi yang digunakan pada penelitian ini adalah
triangulasi sumber. Triangulasi sumber yaitu dengan membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informan yang diperoleh melalui
waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif, dicapai dengan
cara:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
2. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan
Tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang
beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti
terhadap apa yang telah ditemukan (sugiono, 2017:330). Pada penelitian ini
menggunakan triangulasi sumber data yang diperoleh dari Kepala sekolah,
Guru Pendidikan Islam, Pengelola kantin,dan peserta didik.
H. Tahap-tahap penelitian
Pelaksanaan penelitian yang akan penulis lakukan ada empat yaitu:
tahap sebelum pelaksanaan penelitian lapangan, tahap pelaksanaan
lapangan, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan. Tahap-tahap
pelaksanaan penelitian yang akan penelitilakukan adalah sebagai berikut:
1. Tahap sebelum pelaksanaan penelitian lapangan
Tahap ini meliputi kegiatan:
35
a. Mengajukan judul penelitian.
b. Menyusun proposal penelitian.
c. Konsultasi kepada pembimbing.
2. Tahap pelaksanaan lapangan
Tahap ini meliputi kegiatan:
a. Melaksanakan penelitian di tempat yang telah ditentukan.
b. Mengumpulkan data sesuai dengan fokus penelitian.
c. Pencatatan data yang sudah terkumpul.
d. Mengembangkan data yang terkumpul.
3. Tahap Analisis Data
Tahap ini meliputi kegiatan:
a. Mencoding data.
b. Menganalisis dengan analisis deskriptif.
c. Penemuan hal-hal penting dalam penelitian.
d. Mengecek keabsahan data.
4. Tahap Penulisan Laporan
a. Melaporkan hasil penelitian.
b. Konsultasi kepada pembimbing.
36
BAB IV
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. PAPARAN DATA
1. Profil SMP Negeri 9 Salatiga
a. Sejarah singkat SMP Negeri 9 Salatiga
SMP Negeri 9 Salatiga berdiri secara resmi pada tanggal 5
Oktober1994, berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0259/O/1994 tanggal 5
Oktober 1994 tentang Alih fungsi ST/SKKP ke SMP Tahun
Pelajaran 1993/1994. Sebelumnya sekolah ini bernama SKKP
(Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama). Karena untuk
memperluas daya tampung sekolah dalam rangka pelaksanaan
wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun maka terjadi alih fungsi dari
ST(Sekolah Teknik) Negeri dan SKKP(Sekolah Kesejahteraan
Keluarga Pertama) Negeri menjadi SLTP Negeri. Sehubungan
waktu itu baru ada 8 SLTP Negeri di wilayah Salatiga maka
akhirnya lahirlah SLTP Negeri 9 Salatiga yang sekarang ini
berubah sebutan lagi SMP Negeri 9 Salatiga.
SMP Negeri 9 Salatiga adalah SMP Negeri yang terletak di
Jl. Pemuda No. 7-9, Telp.(0298)326265, Salatiga Kode Pos
50711.didirikan secara resmi di Kota Salatiga berdasarkan
Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Salatiga
Nomor: 642.2/29/Tahun 1994 tentang Izin Mendirikan Bangunan
37
Gedung Untuk Ruang Sekolah, yang memutuskan memberi izin
kepada Departemen P & K Prop. Jateng beralamat Jl. Pemuda 134
Semarang. Kelurahan Salatiga, Kecamatan Kota Salatiga ebuah
bangunan gedung untuk ruang sekolah yang akan diberi no. 7-9 di
Jl. Pemuda, Kelurahan Salatiga kecamatan Sidorejo Kodya Dati II
Salatiga. Bangunan tersebut berdiri di atas tanah negara seluas ±
2945 M².
Nama-Nama Kepala Sekolah SKKP dan SMP Negeri 9
Salatiga sejak berdiri sampai sekarang adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Tabel nama-nama Kepala Sekolah
NO NAMA KEPALA SEKOLAH ALAMAT
TAHUN
BERTUGAS
1. BASUKI SALATIGA - 1993
2. JATMAN PEKALONGAN 1994-2001
3. DRS. M. MUNADZIR, M.Si SALATIGA 2001-2006
4. DRS. BAMBANG SUBIYAKTO,
M.Pd.
KAB.SEMARAN
G
2006-2009
5. ARIEF DWI YUWONO, S.Pd.,
M.Pd
SALATIGA 2009-2015
6 NGADIMAN, M.Or. SALATIGA 2015-
Sekarang
38
b. Visi SMP Negeri 9 Salatiga
SLOGAN :
” S P O R T I F ”
Sadar, Prestasi, Optimis, Rendah hati, Taqwa, Inovatif dan Favorit.
Visi :
“ UNGGUL DALAM PRESTASI, OPTIMIS DALAM
BERKARYA IMTAQ DALAM MERAIH CITA.”
Indikator:
1) Terwujudnya peningkatan pengembangan kurikulum
2) Terwujudnya peningkatan sumber daya pendidik dan tenaga
kependidikan.
3) Terwujudnya penataan sarana prasarana sekolah kondusif dan
asri
4) Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif,efisien,dinamis
dan inovatif.
5) Terwujudnya keseimbangan prestasi iptek dan imtaq.
6) Terwujudnya pribadi berkarakter yang santun , berbudi luhur
dan cinta tanah air .
7) Terwujudnya peningkatan kualitas kelulusan dalam bidang
akademik dan non akademik (olahraga, seni budaya,
keterampilan, keagamaan dan karya Ilmiah Remaja).
39
8) Terwujudnya program keorganisasian, kepemimpinan, dan
pengkaderan.
9) Terwujudnya pembiasaan penggunaan bahasa Jawa dan bahasa
Inggris untuk berkomunikasi di sekolah.
c. Misi Sekolah
1) Melaksanakan pengembangan kurikulum
a) Melaksanakan pengembangan kurikulum tingkat satuan
pendidikan.
b) Melaksanakan pengembangan pemetaan kompetensi dasar
semua mata pelajaran.
c) Melaksanakan pengembangan silabus
d) Melaksanakan pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran
e) Melaksanakan pengembangan sistem penilaian
f) Melaksanakan pengembangan pembelajaran bernuansa
kurikulum 2013
2) Melaksanakan pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan.
a) Melaksanakan pengembangan profesionalitas guru
b) Melaksanakan pengembangan kompetensi dasar
c) Melaksanakan pengembangan kompetensi tenaga
kependidikan.
40
d) Melaksanakan monitoring,evaluasi kepada pendidik dan
tenaga kependidikan.
3) Menciptakan suasana yang kondusif untuk mengefektifkan
seluruh kegiatan sekolah.
a) Mengadakan media pembelajaran.
b) Mengadakan sarana prasarana pendidikan.
c) Menata lingkungan belajar sehingga tercipta lingkungan
belajar yang kondusif.
4) Melaksanakan proses pembelajaran berkarakter dan bimbingan
melalui pengembangan media dan metode pembelajaran secara
efektif untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswa.
5) Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap
agama yang dianut untuk membentuk budi pekerti luhur warga
sekolah melalui pelaksanaan program iman dan taqwa sesuai
agama yang dianutnya.
6) Membudayakan santun dalam berbicara dan bersikap,
menghargai sesama dan cinta tanah air.
a) Membiasakan peserta didik mengucapkan salam kepada
seluruh warga sekolah.
b) Membiasakan peserta didik jabat tangan dan cium tangan
kepada pendidik dan tenaga kependidikan.
c) Membiasakan peserta didik berbicara dan bersikap jujur
dalam proses belajar mengajar.
41
d) Membiasakan peserta didik berani bertanya atau
menyampaikan pendapat.
e) Membiasakan peserta didik bersikap adil dalam pembagian
tugas di kelas.
f) Membiasakan peserta didik menghargai diri sendiri dan
orang lain.
g) Melaksanakan upacara bendera hari Senin dan hari besar
nasional lainnya.
h) Melaksanakan kegiatan PASKIBRA dan Pramuka.
7) Melaksanakan pengembangan dan peningkatan standar
ketuntasan dan standar kelulusan.
a) Melaksanakan evaluasi dan pengembangan kriteria
ketuntasan dan kelulusan.
b) Menyiapkan peserta didik melalui bimbingan prestasi
akademis dan non akademis.(olahraga, seni, keagamaan,
ketrampilan dan karya ilmiah remaja).
c) Mengikuti kegiatan lomba prestasi akademis dan non
akademis (olahraga, seni, keagamaan, ketrampilan dan
karya ilmiah remaja).
d) Mengembangkan bakat peserta didik melalui bimbingan
keorganisasian, kepemimpinan dan pangkaderan.
e) Melaksanakan bimbingan keorganisasian melalui kegiatan
pramuka, PMR/UKS, PKS, latihan dasar kepemimpinan.
42
f) Mengikuti kegiatan lomba prestasi dalam kegiatan
pramuka, PMR/UKS, PKS.
g) Melaksanakan pembiasaan penggunaan bahasa Jawa pada
hari Jumat dan bahasa Inggris bagi peserta didik dan
pendidik pada hari Sabtu.
d. Keadaan Siswa (1 Tahun Terakhir)
Keadaan siswa SMP Negeri 9 Salatiga dalam (1) satu tahun
terakhir dapat dijelaskan seperti tabel di bawah ini:
Tabel 4.2
Table keadaan Siswa 1 Tahun Terakhir
Tahun
Pelajaran
Kelas
7 8 9
TOTAL
L P JML L P JML L P JML
2018/2019 128 120 248 82 138 205 106 130 217 638
e. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kualifikasi tenaga pendidik di SMP Negeri 9 Salatiga:
Tabel 4.3
Tabel pendidik dan tenaga kependidikan
No
Tingkat
pendidikan
Jumlah dan status guru
Jumlah
GT* /PNS
GTT** /Guru
bantu
43
L P L P
1 S3/S2 5 1 6
2 S1 13 21 2 36
3 D4
4 D3/Sarjana muda 1 1
5 D2
6 D1
7 SMA sederajat 2 2
Jumlah 18 23 2 45
Keterangan: * GT : Guru tetap
** GTT : Guru tidak tetap
f. Prasarana dan Sarana
Table 4.4
Tabel Prasarana
No. Jenis prasarana
Ketersediaan* Kondisi*
Ada
Tid
ak
Baik
Rus
ak
1 Ruang kelas
2 Ruang perpustakaan
3 Ruang laboratorium IPA
4 Ruang laboratorium Bahasa
5 Ruang laboratorium TI & K
44
No. Jenis prasarana
Ketersediaan* Kondisi*
Ada
Tid
ak
Baik
Rus
ak
6 Ruang Studio Musik
7 Ruang Tari
8 Ruang Pertemuan
9 Ruang Peralatan Olah Raga
10 Ruang Komite
11 Ruang OSIS
12 Kantin Kejujuran
13 Rumah Penjaga sekolah
14 Ruang Satpam
15 Ruang pimpinan
16 Ruang guru
17 Ruang tata usaha
18 Tempat beribadah
19 Ruang Bimbingan dan Konseling
20 Ruang UKS
21 Jamban / Kamar Mandi
22 Gudang
24 Tempat bermain/berolahraga
Table 4.5
45
Tabel sarana
No. Jenis sarana Rasio
Kondisi*
Baik Rusak
1 Kursi siswa 32
2 Meja siswa 18
3 Kursi guru 1
4 Meja guru 1
5 Lemari 1 1
6 Papan tulis 1
7 Tempat sampah 1
8 Tempat cuci tangan 1
9 Jam dinding 1
10 Soket listrik 1
11 LCD Proyektor 1
12 Alat Kebersihan Kelas 1
g. Kegiatan Pembelajaran
Table 4.6
Tabel kegiatan pembelajaran
No. Komponen Muatan Kurikulum
1. Mata pelajaran:
1) Pendidikan Agama 6) IPA
46
No. Komponen Muatan Kurikulum
2) Pkn 7) IPS
3) Bhs. Indonesia 8) Seni Budaya
4) Bhs. Inggris 9) Penjaskes
5) Matematika 10) T I K
2. Muatan lokal:
1) Bhs. Jawa
2) Hasta Karya
3. Kegiatan pengembangan diri:
1) Layanan Bimbingan dan Konseling
2) Kegiatan Ekstrakurikuler
4. Pengaturan beban belajar* : Kalender Pendidikan dan SK pembagian
tugas mengajar.
5. Ketuntasan belajar (KKM)**: 76
1) Pendidikan Agama VII : 76 VIII
: 76 IX : 76
2) PKn VII : 76 VIII : 76
IX : 76
3) Bhs. Indonesia VII : 76 VIII : 76
IX : 76
4) Bhs. Inggris VII : 76 VIII : 76
IX : 76
47
No. Komponen Muatan Kurikulum
5) Matematika VII : 76 VIII : 76
IX : 76
6) I P A VII : 76 VIII : 76
IX : 76
7) I P S VII : 76 VIII : 76
IX : 76
8) Seni Budaya VII : 76 VIII : 76
IX : 76
9) Penjaskes VII : 76 VIII : 76
IX : 76
10) T I K VII : 76 VIII : 76
IX : 76
11) Bahasa Jawa VII : 76 VIII : 76
IX : 76
12) Hasta Karya VII : 76 VIII : 76
IX : 76
13) Prakarya VII : 76 VIII : 76
IX : -
48
No. Komponen Muatan Kurikulum
6. Kriteria kenaikan kelas:
1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun.
2. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila yang bersangkutan
telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
3. Peserta didik dinyatakan harus mengulang di kelas yang sama
bila:
a. Jika peserta didik tidak menuntaskan standar kompetensi dan
kompetensi dasar lebih dari tiga mata pelajaran sampai pada
batas akhir tahun pelajaran, dan
b. Peserta didik karena alasan yang kuat, misal karena
gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental sehingga tidak
mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi yang
ditargetkan.
c. Ketidak hadiran mencapai lebih dari 15 % hari efektif
sekolah.
Kriteria kelulusan:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2) Memperoleh minimal baik, pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,
dan kesehatan.
49
No. Komponen Muatan Kurikulum
3) Lulus Ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi.
4) Lulus Ujian Nasional.
7 Calon Sekolah Adi wiyata
2. Keadaan Kantin Kejujuran Di SMP Negeri 9 Salatiga
Dari penelitian yang dilakukan peneliti, SMP Negeri 9
Salatiga merupakan sekolah umum yang di dalamnya memiliki
kantin kejujuran yang belum lama berdiri, hal ini serupa dengan
pendapat kepala sekolah NG berikut:
"Iya mbak di SMP 9 ini sudah memiliki kantin kejujuran,
awal berdirinya kantin ini ada dana dari dinas untuk
wirausaha. Kantin kejujuran di sekolah ini sudah berjalan
2tahunan. Program kantin kejujuran ini dari kejaksaan.”
(KK/W/NG/02/17-12-2019)
Hal senada juga disampaikan oleh guru matematika
“kantin ini didirikan pada tahun 2017,iya mbak dari pihak
sekolah dapat dana dari dinas untuk wirausaha mendirikan
kantin kejujuran, dri dana tersebut dibelikan etalase,
jajanan yang akan dijual, dan lemari es.”
(KK/W/WH/03/17-12-2019)
Berdasarkan hasil wawancara dengan NG dan WH dapat
diketahui bahwa SMP Negeri 9 juga sangat antusias dengan adanya
kantin kejujuran ini, diharapkan bisa melatih perilaku jujur pada
anak sejak dini. Melalui kantin kejujuran bisa mencegah anak
50
untuk melakukan tindakan korupsi saat dewasa nanti. Hal ini MS
guru agama Islam juga mengatakan
“Seneng mbak dengan adanya kantin ini, ya kedepannnya
bisa menanamkan sifat jujur pada diri siswa sehingga
dewasa nanti tidak melakukan tindakan korupsi.”
(KLK/W/MS/06/17-12-19)
Pernyataan serupa di ungkapkan oleh RL selaku siswa
yang juga antusias jajan dikantin kejujuran
“Saya masuk SMP Negeri 9 kantin ini sudah ada, dan saya
suka jajan dikantin kejujuran karena jajanannya lebih
bersih dan juga dengan kantin ini bisa melatih siswa untuk
jujur.” (KK/W/RL/04/17-12-19)
Dari hasil wawancara di atas dapat dijelaskan bahwa SMP
Negeri 9 Salatiga memiliki kantin kejujuran yang berdiri dari tahun
2017 dan sudah ada kemajuan dari hasil penjualaan di kantin
kejujuran. Dari hasil keuntungan tersebut dibelikan pintu yang
dipasang di kantin kejujuran dan jika pada jam pembelajaran kantin
ini ditutup jadi siswa tidak bisa diam-diam membeli jajan saat jam
pembelajaran sedang berlangsung. Hal ini di sampaikan oleh WH
“Dari laba yang diperoleh dari hasil penjualan di kantin
kejujuran dibelikan pintu jadi nanti saat jam masuk kelas
kantin kejujuran ditutup, agar siswa tidak jajan saat jam
pembelajaran masih berlangsung biar tertib.”
(MKK/W/WH/03/17-12-19)
Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa keadaan
kantin kejujuran dapat membantu melatih siswa untuk berbuat jujur
sejak dini agar dewasa nanti tidak melakukan tindak korupsi dan
51
siswa juga senang membeli jajan di kantin kejujuran karena dirasa
lebih bersih.
3. Manajemen Kantin Kejujuran Dalam Menanamkan Sifat
Shiddiq Pada Siswa SMP Negeri 9 Salatiga
Dalam melaksanakan wirausaha pasti disertai dengan
manajemen dalam pengelolaannya. Berdasarkan hasil wawancara
diperoleh mengenai manajemen kantin kejujuran dalam upaya
menanamkan sifat shiddiq pada siswa SMP Negeri 9 sebagai
berikut:
Manajemen sendiri memiliki beberapa proses sebagai berikut:
1) Perencanaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan berbagai ada
beberapa pernyataan yang mendukung proses pelaksanaan.
a) Penentuan tujuan
Tujuan didirikannya kantin kejujuran diungkapkan oleh
WH
“Tujuan dengan didirikannya kantin kejujuran ini dapat
melatih karakter anak untuk jujur, membiasakan anak
berlaku dengan mengambil barang dan membayarnya
sesuai dengan jumlah jajanan yang diambil.”
(MKK/W/WH/03/17-12-19)
Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh MN
“Sebenarnya dengan adanya kantin kejujuran sangat
bagus bertujuan agar anak-anak bisa belajar
menanamkan perilaku jujur terhadap diri sendiri juga
orang lain sejak dini.” (TJN/W/MN/01/16-12-19)
52
Dalam hal ini NG menambahkan
“Tujuan berdirinya kantin ini, sekolah berharap mampu
membantu membentuk karakter anak untuk memiliki
perilaku jujur baik pada dirinya maupun orang lain
dengan saat mengambil dan membayar."
(TJN/W/NG/02/17-12-19)
Tujuan yang berbeda diungkapkan oleh MS
“Melatih siswa untuk menanamkan sifat jujur sejak dini
dan mencegah generasi muda agar tidak korupsi untuk
kedepannya saat sudah dewasa bila ada yang menjadi
pejabat.” (TJN/W/MS/06/17-12-19)
b) Pemberian modal
Pemberian modal kantin kejujuran disampaikan WH
“Untuk sumber dana dari wirausaha, dari dinas
memberi pinjaman modal lalu dikembalikan lagi, kalau
barangnya droping ada etalase, kulkas, meja, dan
kursi” (PM/W/WH/03/17-19-2019)
Hal serupa disampaikan oleh MN
“Modal sendiri dapat dari dinas berapa gitu dananya,
lalu ada etalase, kulkas, meja dan juga kursi.”
(PM/W/MN/01/1-12-2019)
2) Pengorganisasian
Berdasarkan hasil dari wawancara dengan berbagai informan
diperoleh struktur organisasi.
WH mengatakan
“Untuk kantin kejujuran ini memiliki 13 pengurus, untuk
ketuanya sendiri itu saya. Tetapi ada guru lain yang ikut
membantu apabila dari kami pengurus sedang tidak
bisa, ya salah satunya ada barang dagangan yang
dikulkas atau dietalase sudah habis dari bapak ibu guru
yang lain kadang membatu untuk
mengejok.”(PM/W/WH/03/17-12-19)
53
Pernyataan serupa di ungkapkan oleh MN yang juga
pernah mengurus kantin kejujuran
“Saya juga pernah ikut dalam mengurus atau mengelola
kantin ini, tai sekarang sudah tidak. Kalau untuk
pengurusnya sendiri ada 13 dan ketuanya itu bu
Wiharni.”(PM/W/MN/01/16-12-19)
3) Pelaksanaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan
diperoleh beberapa pernyataan sebagai berikut:
Pernyataan yang disampaikan oleh WH
“Saya selaku ketua dalam pengelolaan kantin ini tidak
hanya saya sendiri yang melakukan segala sesuatu yang
berkenaan dengan kantin ini, namun dari pengurus lain
juga membatu, kita saling bagi tugas dan terkadang
guru lain yang tidak menjadi pengurus juga serta merta
ikut membantu.” (PM/W/WH/03/17-12-19)
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh MS
“Iya mba, pelaksanaan kantin disini tidak lepas dari
peran penglola, guru dan juga siswa itu sendiri.”
(PM/W/MS/06/17-12-19)
4) Pengendalian/pengawasan
Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai informan
diperoleh pernyataan sebagai berikut:
Disampaikan pernyataan oleh NG
“Untuk melakukan evaluasi setiap hari pernah, tapi
untuk sekarang setiap seminggu, dan akan disampaikan
setiap senin karena kebetulan setiap senin diadakan
upacara. Disitulah kami menginfokan kepada para
siswa apakah untung atau minus. Apabila untung kita
sampaikan bahwa kejujuran siswa sudah baik dan
dijaga kejujurannya tidak hanya saat jajan dikantin
kejujuran saja, tetapi dimanapun. Dan apabila rugi kita
54
sampaikan bahwa kejujuran siswa masih kurang dan
perlu untuk diperbaiki lagi.” (PM/W/NG/02/17-12-19)
Pernyataan serupa disampaikan WH
“Kalau dulu awal-awal setiap hari kita bikin
perinciannya dari penjualan dikantin. Tapi sekarang
setiap seminggu baru melakukan evaluasi. Modal satu
minggu berapa, hasil berapa, ada peningkatan atau
malah minus. Jadi nanti tiap hari senin saat upacara kita
sampaikan untung, rugi , atau balik modal mengenai
kantin kejujuran.” (PM/W/WH/03/17-12-19)
Mengenai pengelolaan keuntungan kantin WH
menerangkan
“Keuntungan itu nanti untuk pengembangan kantin itu
sendiri, seperti yang kemarin keuntungan dari hasil
penjualan dibelikan pintu untuk kantin.”
(PK/W/WH/03/17-12-19)
Ketika peneliti menanyakan antusias siswa jajan di kantin
kejujuran, berikut pernyataan beberapa siswa
MA mengatakan
“Sering jajan di kantin ini karena lebih bersih.”
(ATS/W/MA/05/17-12-19)
Hal serupa juga diungkapkan oleh EM
“Lebih suka jajan di kantin kejujuran selain dekat
dengan kelas juga karena lebih higenis ketimbang yang
diluar.” (ATS/W/EM/07/17-12-19)
EL menambahkan
“sering ke kantin kejujuran tetapi juga ke kantin umum.
Karena jajanan di kantin kejujuran kurang bervariasi
jadi kalau tidak ada yang disukai baru jajan dikantin
umum.” (ATS/W/EL/08/17-12-19)
55
Ketika siswa ditanya lebih lanjut mengenai apa mereka
pernah melihat teman berlaku tidak jujur saat membeli dan
membayar di kantin kejujuran, berikut pernyataan AS
“Belum pernah mbak.” (W/AS/09/17-12-19)
Hal serupa diungkapan oleh RL
“Alhamdulillah belum pernah melihat teman berbuat
tidak jujur saat membayar.” (W/RL/04/17-12-19)
EM menambahkan
“Gak pernah lihat mbak, kebetulan waktu saya jajan
temen anak siswa yang lain membayar sesuai yang
mereka ambil.” (W/EM/07/17-12-19)
Kantin kejujuran ini juga memiliki kelebihan dan
kekurangan, seperti yang diungkapkan oleh beberapa informan
sebagai berikut:
Kelebihan kantin kejujuran diungkapkan oleh beberapa
siswa dan juga guru, sebagai berikut:
Pernyataan MS
“Melatih siswa untuk jujur meskipun tidak ditunggui,
jajan ambil sendiri uang ditaruh ditempat yang sudah
disediakan kalau kembalian juga ambil sendiri. Pokoknya
bagus untuk anak berlatih jujur sejak dini agar generasi
muda kedepannya tidak korupsi. Korupsi itu kan karena
diri seseorang itu tidak jujur.” (KLK/W/MS/06/17-12-19)
Dalam hal ini MN menambahkan
“Kelebihan kantin ini ya itu mbak, mendidik anak dan
menanamkan sifat jujur pada siswa, dengan mengambil
jajan sendiri membayar dan ambil kembalian secara
jujur.” (KLK/W/MN/01/16-12-19)
56
AS mengungkapkan
“Kelebihannya jajanan disini lebih higenis dan juga
melatih siswa berperilaku jujur.” (KLK/W/AS/09/17-12-
19)
Hal serupa juga di ungkapkan oleh EL
“Jajanan disini lebih bersih daripada jajanan diluar,
karena dari guru juga memilah jajanan yang dijual di
kantin.” (KLK/W/EL/08/17-12-19)
Adapun kekurangan kantin ini disampaikan oleh beberapa
informan sebagai berikut:
Pernyataan ini disampaikan oleh MN
“Terkadang ada beberapa siswa yang belum sadar akan
kejujuran jadi mengambil dan membayar tidak sesuai.”
(KKK/W/MN/01/16-12-19)
WH menaambahkan
“Jajanannya kurang bervariasi daripada jajanan yang
dijual kantin umum.” (KKK/W/WH/03/17-12-19)
Dari beberapa siswa juga mengatakan kekurangan kantin ini
sebagai berikut:
EM mengatakan
“jajanannya kurang bervariasi jadi kadang lebih memilih
jajan di kantin umum yang lebih banyak pilihannya.”
(KKK/W/EM/07/17-12-19)
Hal serupa juga dikatakan oleh RL
“Iya mbak jajanannya kurang banyak dan cuma itu-itu
saja.” (KKK/W/RL/04/17-12-19)
Saat ditanyai apa harapan siswa untuk kantin kejujuran
kedepannya berikut pernyataan dari MA
57
“Lebih dibanyakin lagi jajanannya supaya bervariasi.”
(HRP/W/MA/05/17-12-19)
Dalam hal ini RL menambahkan
“Dibanyakin lagi variasi jajanannya supaya banyak
siswa lebih tertarik beli di kantin kejujuran.”
(HR/W/RL/04/17-12-19)
Dari pertanyaan di atas dapat dikatakan bahwa manajemen
kantin kejujuran meliputi a) perencanaan yang terdiri dari tujuan
pendirian dan pemberian modal dimana sekolah ini juga memiliki
tujuan dan pemberian modal awal. b) pengorganisasian, untuk
kepengurusannya sendiri ada 13 pengurus dan ketuanya bu
Wiharni yang juga sebagai guru matematika di sekolah. c)
pelaksanaan, dalam pelaksanaan kantin kejujuran tentunya tidak
lepas dari peran pengelola, guru dan siswa sendiri. d)
pengendalian/pengawasan sendiri dalam mengevaluasikan hasil
kantin kejujuran dilakukan setiap seminggu sekali pada hari senin
saat upacara, dulu pernah evaluasinya setiap hari tapi sekarang
tidak hal itu karena dari kami juga semakin padat jam
mengajarnya. Kantin kejujuran ini memiliki kelebihan dan
kerurangan, kelebihan kantin ini diantaranya melatih siswa untuk
jujur dan mencegah genersi muda untuk tidak korupsi, orang
melakukan korupsi karena seseorang itu tidak jujur. Sedang
kekurangannya masih adanya siswa yang kurang akan kesadaran
berbuat jujur juga jajanan di kantin kejujuran kurang bervariasi.
58
4. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran
di SMP Negeri 9
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan
beberapa informan diperoleh pernyataan sebagai berikut:
WH mengatakan
“Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan diantaranya; 1) pengelola membatasi
jajanan yang akan dijual di kantin kejujuran sebab
berbagi dengan kantin yang berdiri sudah lebih dulu 2)
kesadaran siswa masih kurang akan kejujuran dalam
membayar jajan yang diambil 3) ada keluhan dari siswa
kalau jajanan yang ada di kantin kejujuran kurang
bervariasi.” (KYD/W/WH/03/17-12-19)
NG menambahkan
“Terkadang kesadaran siswa akan kejujuran masih belum
100%, masih ada yang mengambil jajan sejumlah 2 tetapi
membayarnya hanya 1.” (KYD/W/NG/02/17-12-19)
Ungkapan salah satu guru PAI mengenai kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP Negeri 9, MS
mengatakan
“Kendalanya ya itu harus membagi dengan kantin yang
sudah berdiri terlebih dahulu, karena otomatis dengan
adanya kantin kejujuran mengurangi pendapatan dari
kantin sebelumnya.” (KYD/W/MS/06/17-12-19)
Hal serupa di ungkapkan oleh MN
“Ya itu mbak harus berbagi dengan kantin yang sudah
ada sejak dulu karena kalau kantin kejujuran tidak terlalu
ingin memiliki keuntungan yang besar, disini kantin
kejujuran diperuntukkan sebagai media anak untuk
berlatih jujur dimulai dari hal kecil.”
(KYD&TJN/W/MN/01/16-12-19)
59
Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa kendala yang
dihadapi sekolah meliputi a) pembatasan barang dagangan yang akan di
jual di kantin kejujuran karena dari sekolah membagi atau mengorganisir
dagangan yang ada agar tidak menyaingi kantin yang sudah berdiri terlebih
dahulu dan tidak mempengaruhi pendapatan kantin sebelumnya, b)
kesadaran siswanya yang masih kurang seperti masih adanya siswa yang
tidak jujur dalam transaksi pembayaran jajan yang diambilnya, c) juga
jajanan yang kurang bervariasi dari siswa ada yang mengeluhkan
jajanannya kurang banyak dan kurang bervariasi jenisnya.
B. ANALISIS DATA
1. Manajemen Kantin Kejujuran Dalam Upaya Menanamkan Sifat
Shiddiq Pada Siswa
Sebelum membahas manajemen kantin kejujuran dalam upaya
menanamkan sifat shiddiq pada siswa, perlu diketahui bahwa SMP
Negeri 9 ini memiliki kantin kejujuran yang berdiri sejak tahun 2017.
Dalam pelaksanaan manajemen kantin ini tidak lepas dari proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian/pengawasan. Seperti dikemukakan oleh Stoner dalam
Sabardi (2001) sebagai berikut: Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dari definisi tersebut
Stoner telah menggunakan kata proses, bukan seni (Sabardi, 2001:4).
60
Manajemen sendiri memiliki beberapa proses diantaranya:
a. Perencanaan
Perencanaan adalah proses yang menyangkut upaya yang
dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang
akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat
untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Perencanaan
yang baik adalah apa yang dirumuskan dapat direalisasikan
dan mencapai tujuan yang diinginkan, sedang perencanaan
yang buruk, segala apa yang dirumuskan/ditetapkan tidak
berjalan dan tujuan yang diinginkan tidak terwujud. Untuk
mengetahui apakah perencanaan itu baik atau tidak dapat
dijawab melalui pertanyaan dasar (5W+1H) yang dijadikan
sebagai prinsip perencanaan, yaitu:
1) What (apa): Apa yang akan dilakukan? (penjabaran dari
visi dan misi) Apa yang sesungguhnya menjadi tujuan
perusahaan dan apa yang perlu dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut.
2) Why (mengapa): Mengapa kita melakukan itu? Mengapa
tujuan tersebut harus dicapai yang terumus dalam
jawaban atas pertanyaan ‘what’.
3) Who (siapa): Siapa yang melakukan? Siapa yang akan
melaksanakannya? Terkait kualifikasi orang-orang yang
61
akan melakukannya, sesuai dengan latar belakang dan
keahliannya.
4) Where (dimana): Dimana akan dilakukan? (lokasi
aktivitas) Dimana kegiatan tersebut akan dilaksanakan.
5) When (kapan): Kapan akan dilakukan? Kapan kegiatan
tersebut akan dilaksanakan dan kapan kegiatan tersebut
akan dimulai dan berakhir?
6) How (bagaimana): Bagaimana mencapai hal tersebut?
Bagaimana cara yang harus dilakukan untuk melakukan
kegiatan tersebut (Suhardi, 2018: 42-43).
Dalam perencanaan ini ada penentuan tujuan. Tujuan
kantin kejujuran SMP Negeri 9 Salatiga menurut beberapa
informan adalah sebagai media bagi siswa untuk melatih diri
sendiri untuk bersikap jujur dengan cara mengambil dan
membayar jajanan sesuai jumlah yang diambil. Tujuan pada
kantin kejujuran ini selaras dengan misi SMP Negeri 9
Salatiga yakni membiasakan peserta didik berbicara dan
besikap jujur dalam proses belajar mengajar.
Dengan adanya kantin kejujuran ini diharapkan mampu
mendidik karakter anak untuk jujur dan mencegah generasi
muda berbuat korupsi, karena korupsi bermula dari ketidak
jujuran diri seseorang. Lokasi dari kantin kejujuran sendiri
berada di depan ruang guru karena belum memiliki ruang
62
sendiri. Dalam hal ini tidak lepas dari peran pengelola dan
guru-guru yang membantu dalam mendirikan dan
melaksanakannya.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses yang menyangkut
bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang
tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang
kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna
pencapaian tujuan organisasi.
Kantin kejujuran merupakan sebuah program yang
tidak luput dari suatu organisasi. Kepengurusan kantin
kejujuran disekolah terdiri dari penanggungjawab, kepala
sekolah, ketua komite sekolah, pembina kantin, wakil kepala
sekolah, kepala tata usaha, konsultan (Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah, 2010: 12-13).
Di SMP Negeri 9 Salatiga ini struktur organisasi
dalam kantin ada bapak Ngadiman sebagai kepala sekolah
sekaligus penanggungjawab, ibu Wiharni selaku ketua
pengelola kantin kejujuran dan ada beberapa guru lainnya
yang tergabung dalam kepengurusan kantin kejujuran.
63
c. Pelaksanaan/pengawasan
Pelaksanaan/pengawasan adalah proses implementasi
program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam
organisasi/perusahaan, serta proses memotivasi agar semua
pihak tersebut dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab
dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
Menurut penyelenggaran kantin kejujuran SMP
Negeri 9 Salatiga, barang yang disajikan merupakan barang
konsumsi atau jajanan peserta didik yang didalamnya berupa
makanan dan minuman. Barang tersebut disajikan dietalase
dan tempat jajanan yang sudah disediakan. Adapun untuk
minuman sebagian dimasukkan ke dalam lemari pendingin,
apabila ada siswa yang ingin minuman dingin. Dan juga di
setiap tempat jajanan diberi banderol harga supaya siswa tahu
harga jajan yang ingin dibelinya.
d. Pengendalian/pengevaluasian
Pengendalian/pengevaluasian adalah proses yang
dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan
yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan
diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang
diharapkan.
Kegiatan evaluasi kantin kejujuran di SMP Negeri 9
Salatiga biasanya dilakukan pada hari senin saat upacara
64
bendera. Pengelola atau guru memberikan keterangan
mengenai keuntungan atau kerugian yang dialami kantin
kejujuran selama seminggu terakhir. Guru juga menghimbau
peserta didik untuk lebih meningkatkan kesadaran akan
bersikap jujur saat membeli jajan di kantin kejujuran.
Sebenarnya untuk sistem evaluasi dilakukan setiap
hari, namun dikarenakan guru yang mengelola kantin
tersebut juga memiliki jadwal mengajar padat jadi tidak dapat
dilakukan evaluasi setiap hari. Sistem evaluasi hanya dilihat
dari kembalinya modal dan tidak sering mengalami kerugian
meskipun untungnya sedikit.
Meskipun baru 2 tahunan lebih kantin kejujuran SMP
Negeri 9 ini berdiri, tapi pengelolaan kantin ini sudah cukup
bagus dengan penataan jajanan yang rapi di etalase serta
botol-botol dalam lemari es yang tertata rapi dan juga bersih.
Program kantin kejujuran ini dulu dari kejaksaan,
dilihat dari banyaknya kasus korupsi harapannya dengan
didirikan kantin kejujuran bisa mendidik siswa untuk berlatih
jujur dan mengerti untuk tidak berlaku curang. Kalau dulu
masih jarang sekolah memiliki kantin kejujuran, namun
untuk sekarang sudah banyak sekolah yang memiliki kantin
kejujuran dengan modal bantuan dari dinas.
65
Kantin kejujuran merupakan wahana pengembangan
sikap dan perilaku peserta didik dalam rangka memantapkan
dan menginternalisasikan nilai keterbukaan, ketaatan,
tanggung jawab, kemandirian, dan keadilan melalui aktivitas
ekonomi yang dilakukan secara terbuka dan mandiri dalam
rangka membiasakan kehidupan yang jujur, terbuka, dan
bertanggungjawab (Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah,
2010:6)
Dasar hukum pedoman pengembangan kantin
kejujuran ini adalah sebagai berikut (Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah, 2010:3)
1) Ketetapan MPR-RI Nomor IV Tahun 1973 tentang
Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.
2) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pada pasal 27 dan
pasal 30.
3) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara.
Menanamkan yaitu menerapkan dalam diri atau sikap
pada peserta didik sehingga tertata dalam diri dan terealisasi
dalam tindakan. Penanaman berasal dari kata tanam.
Penanaman adalah proses, cara, perbuatan menanam,
memahami, atau menanamkan. Dalam hal ini dimaksud
66
menanamkan adalah suatu cara yang bertujuan untuk
menanamkan sesuatu (Tim penyusun KBBI, 2008:1615).
Shiddiq artinya benar. Dalam bahasa Arab, kata jujur
sama maknanya dengan “ash-shidqu” atau “shiddiq” yang
berarti nyata, benar, atau berkata benar (Yunus, 2010:2140).
Bukan hanya perkataannya yang benar, tapi juga
perbuatannya juga benar. Sejalan dengan ucapannya.
Dari segi bahasa, jujur dapat disebut juga sebagai
antonim atau pun lawan kata bohong yang artinya adalah
berkata ataupun memberi informasi yang tidak sesuai dengan
kebenaran. Seorang muslim dituntut selalu berada dalam
keadaan benar lahir batin; benar hati (shidq al-qalb), benar
perkataan (shidq al-hadits), dan benar perbuatan (shidq al-
‘amal) (Ilyas, 2011:81).
Dengan adanya program ini diharapkan mampu
menanamankan sifat shiddiq pada diri peserta didik dimulai
dari hal kecil melalui kantin kejujuran. Dalam hal ini
pengaruh guru PAI juga sangat mendukung dan membantu
terutama pada saat pembelajaran di kelas bila ada mata
pelajaran agama yang berkenaan dengan jujur, disitu guru
menyampaikan salah satu akhlak yang terpuji yaitu sifat atau
perilaku jujur. Guru memberikan contoh kepada peserta didik
jika ada siswa membeli jajan di kantin kejujuran yang sudah
67
jelas diketahui tidak ada yang jaga, maka siswa secara sadar
membayar jajan sesuai dengan sejumlah jajan yang diambil,
bukan ambil 2 bayarnya hanya 1.
2. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran di
SMP Negeri 9
Dalam pelaksanaan kantin kejujuran tersebut pastinya terdapat kendala
yang dihadapi pihak SMP Negeri 9 terutama pengelola kantin kejujuran
adalah sebagai berikut:
a. Pengelola kantin kejujuran harus bisa berbagi dengan kantin yang
sudah berdiri terlebih dahulu. Karena otomatis mengurangi
pendapatan kantin sebelumnya.
b. Makanan dan minuman di kantin kejujuran dibatasi tidak bisa
terlalu banyak karena ditakutkan menyaingi kantin yang sudah
berdiri sejak dulu.
c. Terkadang ada beberapa peserta didik yang masih kurang akan
kesadaran berlaku jujur saat membayar, jadi yang harusnya
terkumpul Rp.210.000 tetapi hanya terkumpul Rp.200.000 saja.
Kalau rugi tidak tapi balik modal.
d. Ada beberapa keluhan dari siswa, untuk makanan di kantin
kejujuran kurang banyak dan juga kurang bervariasi.
Dalam konteks ini terlihat bagaimana pentingnya upaya
menanamkan sifat shiddiq pada siswa sebagai berikut:
68
1) Menguatkan basis kepribadian dalam proses penanaman
jujur, satu yang paling dominan dalam menentukan
kemampuan untuk berbuat jujur adalah kekuatan pribadi.
2) Mendalami aqidah Islam berisi keyakinan menyeluruh
terhadap kehidupan manusia, Allah SWT, dunia, akhirat,
dan alam semesta (Fahreza, 2011:133).
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitin yang telah dilakukan, maka peneliti dapat
mengambil kesimpulan bahwa:
1. Sistem/manajemen pengelolaan kantin kejujuran ini masih belum
maksimal. Sistem pengelolaan ini meliputi proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian/pengevaluasian.
a. Perencanaan terdiri dari proses penetapan tujuan, pemberian modal,
dan sosialisasi.
b. Pengorganisasian terdiri dari guru PAI, pengelola kantin dan siswa.
c. Pelaksanaan terdiri dari pembelanjaan barang, penataan, waktu
operasi kantin, peran pengelola kantin serta guru PAI.
d. Pengendalian dan pengevaluasi kalau dulu awal-awal setiap hari
bikin perinciannya dari penjualan di kantin. Tapi sekarang setiap
seminggu baru melakukan evaluasi. Modal satu minggu berapa,
hasil berapa, ada peningkatan atau malah minus. Jadi setiap senin
saat upacara akan disampaikan laporan mengenai kantin kejujuran.
Kantin kejujuran SMP Negeri 9 Salatiga memiliki kelebihan dan
juga kekurangan, berikut ini adalah kelebihan kantin kejujuran yaitu:
a. Jajanan yang disediakan kantin kejujuran lebih terjamin
kebersihannya.
b. Melatih anak untuk berbuat jujur
70
c. Tidak perlu dijaga karena kantin ini bermodal jujur, maka tidak perlu
menghabiskan waktu untuk menjaga atau membayar pegawai untuk
menjaga kantin.
Sedangkan kekurangan kantin kejujuran sebagai berikut:
a. Tingkat kesadaran siswa masih kurang, jadi ambil dan bayar tidak
sesuai apa yang ada.
b. Keuntungannya sedikit karena tidak ada pertemuan antara penjual
dan pembeli maka tidak ada proses tawar menawar, sehingga harga
barang sudah ditetapkan di awal. Selain itu tidak ada promosi barang
sehingga barang yaang dijual tidak bias terlalu mahal.
c. Jajanan yang dijual kurang bervariasi, kebanyakan jajanan kemasan
dan yang siap saji seperti goring-gorengan hanya sedikit, jajanan
kekinian yang biasa disukai anak-anak juga sedikit.
2. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran SMP Negeri
9 Salatiga
Dari hasil wawancara dengan pengelola kantin kejujuran di SMP Negeri
9 ini, didapatkan beberapa kendala yang dihadapi sekolah antara lain:
a. pengelola membatasi jajanan yang akan dijual di kantin kejujuran
sebab berbagi dengan kantin yang berdiri sudah lebih dulu.
b. kesadaran siswa masih kurang akan kejujuran dalam membayar
jajan yang diambil.
c. ada keluhan dari siswa kalau jajanan yang ada di kantin kejujuran
kurang bervariasi.
71
B. Saran
Berdasarkan data-data hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 9
Salatiga yang kemudian dianalisis sedemikian rupa, maka untuk
peningkatan kualitas supaya menjadi lebih baik peneliti memberikan
beberapa saran kepada instansi sebagai berikut:
1. Untuk lebih meningkatkan barang dagangan yang akan dijual supaya
bervariasi, jadi siswa yang jajan tambah senang membeli di kantin
kejujuran.
2. Tetap menjaga kebersihan kantin ini, sama halnya pendapat para siswa
yang suka kantin kejujuran karena lebih bersih dan higienis jajanannya.
Dan tidak lelah memberikan nasehat atau pesan” mengenai sikap jujur.
72
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Rulam. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Ali, Mohammad Daud. 2011. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Al-Buraik, Syaikh Sa’ad bin Abdullah. 2016. Fatwa-Fatwa Terkini 2. Jakarta: Darul
Haq.
Al-Khauly, Muhammad Abdul Aziz. 2006. Menuju Akhlak Nabi Bimbingan Nabi
dalam Interaksi Sosial. Semarang: Pustaka Nuun.
Al-Maqdisi, Al-Imam Ibnu Qudamah. 2015. Mukhtashar Minhaj al-Qashidin. Jakarta:
Darul Haq.
Al-Mundziri, Imam. 2016. Mukhtashar Shahih Muslim. Jakarta Timur: Ummul Qura.
Ari. 2015. Undang-Undang UMKM (Usaha Mikro, Kecil & Menengah. Yogyakarta:
Pustaka Mahardika.
Asmani, Jamal Ma‟mur. 2011. Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian
Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. 2010. Pedoman Penyelenggaraan Kantin
Kejujuran Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Dinas Pendidikan Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah.
Fahreza, Zaky Ahma. 2011. Menginstal Jujur. Klaten: Etoz Publishing.
Handoko, Hani. 2017. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Hikmat. 2009. Manajemen Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
73
. 2014. Manajemen Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Ilyas, Yunahar. 2011. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta: LPPI.
Koesoema,Doni.A 2010. Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo.
Mahmud, Ali Abdul Halim. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani.
Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya offset.
Muhammad al-Hufy, Ahmad.2015.Rujukan Induk Akhlak Rasulullah. Mesir: Darul
Ma’arif.
Nawawi, Imam.2006. Ringkasan Riyadhush Shalihin. Bandung: Irsyad Baitus Salam.
2016. Intisari Riyadush Shalihin. Solo: Aqwam.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia
edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Rahmatika, Tim. 2004. Qur’an Hadis. Semarang: Aneka Ilmu.
Robbins dan Coulter. 2009. Manajemen edisi kedelapan. Terjemahan oleh Harry Slamet.
Jakarta: PT Indeks.
Sofia, Edina T. 2019. Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif. Jakarta: Indeks.
Sabardi, Agus.2001. Manajemen Pengantar. Yogyakarta: Unit Penerbit Dan Percetakan
Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Sarino, Muhammad. 2006. Manajemen Sekolah. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
74
Saroso, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta: Indeks.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
. 2018. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Sugiarto, Eko. 2015. Menyusun Proposal Peneliitian Kualitatif Skripsi dan Tesis.
Yogyakarta: Suaka Media.
Suhardi. 2018. Manajemen Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gava Media.
Suprayogo. 2001. Metodologi Penelitian Sosial-Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Usman, Husaini. 2010. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Yunus, Mahmud. 2010. Kamus Arab Indonesia. Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wa
Dzurriyyah.
75
LAMPIRAN
76
Lampiran 1
Manajemen Kantin Kejujuran Dalam Upaya Menanamkan Sifat Shiddiq Pada Siswa
SMP Negeri 9 Salatiga.
1. Responden
a. NG
b. WH
c. MN
d. MS
e. RL
f. MA
g. EM
h. EL
i. AS
2. Metode
Kode Metode Penelitian
W Wawancara
P Pengamatan
D Dokumentasi
3. Media Penyimpanan Data
Kode Penyimpanan Data
R Rekaman
F File
4. Kategori
Kode Keterangan
PS Profil Sekolah
SS Sejarah Sekolah
77
LG Letak Geografis
VM Visi Misi
KK Keadaan Kantin Kejujuran
MKK Manajemen Kantin Kejujuran
SB Sumber Pendanaan
PM Proses Manajemen
PK Pengelolaan Keuntungan
KYD Kendala yang dihadapi
KLK Kelebihan Kantin Kejujuran
KKK Kekurangan Kantin Kejujuran
UGM Upaya Guru Menanamkan
ATS Antusias Siswa
HRP Harapan Siswa
MT Manfaat
TJN Tujuan
78
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA
Kepala sekolah SMP Negeri 9 Salatiga
A. Identitas Informan
Nama : Ngadiman, M.Or.
Status/Jabatan : Kepala Sekolah
Hari/Tanggal wawancara : 17 Desember 2019
B. Sasaran Wawancara
1. Bagaimana manajemen kantin kejujuran dalam upaya menanamkan sifat shidiq
pada siswa SMP N 9 Kota Salatiga?
2. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP N 9 Kota
Salatiga?
C. Butir-butir pertanyaan
1. Berapa lama bapak menjabat menjadi kepala sekolah di SMP Negeri 9 Salatiga?
2. Selama bapak menjabat menjadi kepala sekolah bagaimana menurut pandangan
bapak mengenai penanaman sifat shiddiq pada siswa melalui adanya kantin
kejujuran?
3. Apakah sifat shiddiq yang tertanam pada diri siswa tidak lepas dari pengaruh guru
PAI?
4. Bagaimana tanggapan bapak mengenai hal tersebut?
5. Apakah dengan adanya manajemen kantin kejujuran dalam sekolah dapat
membantu terciptanya siswa yang memiliki sifat shiddiq?
6. Apa saja kendala yang dihadapi sekolah dalam menjalankan kantin kejujuran?
79
Guru Pendidikan Agama Islam
A. Identitas Informan
Nama : Dra. Muniroh, Masfa’ah, S.PdI
Status/Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam
Hari/Tanggal wawancara :16-17 Desember 2019
B. Sasaran Wawancara
1. Bagaimana manajemen kantin kejujuran dalam upaya menanamkan sifat shidiq
pada siswa SMP N 9 Kota Salatiga?
2. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP N 9 Kota
Salatiga?
C. Butir-butir Pertanyaan
1. Berapa lama bapak/ibu mengajar di SMP Negeri 9?
2. Berapa jam dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 9 Salatiga pada setiap kelas?
3. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya kantin kejujuran?
4. Apa tujuan didirikannya kantin kejujuran di SMP Negeri 9?
5. Apa saja upaya bapak/ibu sebagai guru PAI dalam membantu penanaman sifat
shiddiq pada siswa dengan adanya kantin kejujuran?
6. Darimana sumber pendanaan untuk barang-barang yang ada di kantin kejujuran?
7. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai kelebihan kantin kejujuran?
8. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai kekurangan kantin kejujuran?
9. Apakah kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP
Negeri 9?
80
Guru Matematika dan Pengelola Kantin Kejujuran
A. Identitas Informan
Nama : Wiharni
Status/Jabatan : Guru Matematika dan ketua pengelola kantin
Hari/Tanggal wawancara : 17 Desember 2019
B. Sasaran Wawancara
1. Bagaimana manajemen kantin kejujuran dalam upaya menanamkan sifat shidiq
pada siswa SMP N 9 Kota Salatiga?
2. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP N 9 Kota
Salatiga?
C. Butir-butir Pertanyaan
1. Berapa lama bapak/ibu mengajar di SMP Negeri 9?
2. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai adanya kantin kejujuran?
3. Apa tujuan didirikannya kantin kejujuran di SMP Negeri 9?
4. Darimana sumber pendanaan untuk barang-barang yang ada di kantin kejujuran?
5. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai kelebihan kantin kejujuran?
6. Bagaimana tanggapan bapak/ibu mengenai kekurangan kantin kejujuran?
7. Apakah kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP
Negeri 9?
8. Bagaimana cara sekolah dalam manajemen kantin kejujuran sendiri?
9. Bagaimana pengelolaan keuntungannya di kantin kejujuran?
81
Siswa
A. Identitas Informan
Nama : Rafi Lintas, M. Amir Amirullah, Erlin Meizina, Elsa,
Aisyah
Kelas : 8 A, 7 A, 7A, 7 B, 7 C
Hari/Tanggal wawancara : 17 Desember 2019
B. Sasaran Wawancara
1. Bagaimana manajemen kantin kejujuran dalam upaya menanamkan sifat shidiq
pada siswa SMP N 9 Kota Salatiga?
2. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP N 9 Kota
Salatiga?
C. Butir-butir Pertanyaan
1. Apa tanggapan kamu mengenai kantin kejujuran yang ada di sekolah ini?
2. Apakah kamu pernah melakukan transaksi tidak jujur saat membeli jajanan?
3. Apa kamu pernah melihat temanmu berlaku tidak jujur saat mengambil dan
membayar jajanan di kantin ini?
4. Sesering apa kamu jajan dikantin ini?
5. Bagaimana tanggapan kamu mengenai kelebihan kantin kejujuran?
6. Bagaimana tanggapan kamu mengenai kekurangan kantin kejujuran?
7. Dengan adanya kantin kejujuran apa manfaat yang kamu peroleh?
8. Apa saja yang diberikan guru PAI dalam upaya menanamkan sifat shiddiq pada
siswa melalui kantin kejujuran?
9. Apa harapan kamu untuk kantin kejujuran kedepannya?
82
Lampiran 3
VERBATIM WAWANCARA
Manajemen Kantin Kejujuran Dalam Upaya Menanamkan Sifat Shiddiq Pada Siswa
SMP Negeri 9 Salatiga
Kode responden : MN
Kode data :W/MN/01
Status : Guru Pendidikan Agama Islam
Hari/tanggal : Senin, 16 Desember 2019
Waktu : Pukul 11.00
Tempat : Ruang kesiswaan
A. Fokus Penelitian
1. Bagaimana manajemen kantin kejujuran dalam upaya menanamkan sifat shidiq pada
siswa SMP N 9 Kota Salatiga?
2. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP N 9 Kota
Salatiga?
B. Prolog
MN merupakan guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 9 Salatiga. MN guru
agama pertama yang Saya wawancarai. Saya melakukan wawancara di ruang kesiswaan,
Saya meminta izin untuk bersedia di wawancarai sekitar pukul 11.00 WIB, MN bersedia
untuk Saya wawancarai di ruang kesiswaan.
83
C. Wawancara
No Pertanyaan Hasil wawancara Kode
1 Berapa lama bapak/ibu
mengajar di SMP Negeri 9?
Saya mulai mengajar di SMP Negeri
9 Salatiga sudah dari 2003,
Alhamdulillah sampai sekarang.
2 Berapa jam dalam
pembelajaran PAI di SMP
Negeri 9 Salatiga pada setiap
kelas?
Seminggu itu 24 jam dalam setiap
pembelajaran, dikelas setiap masuk
3 jam waktunya.
3 Bagaimana tanggapan
bapak/ibu mengenai adanya
kantin kejujuran?
Bagus mbak karena adanya kantin
kejujuran membantu siswa berlatih
jujur.
4 Apa tujuan didirikannya
kantin kejujuran di SMP
Negeri 9?
Sebenarnya dengan adanya kantin
kejujuran sangat bagus bertujuan
agar anak-anak bisa belajar
menanamkan perilaku jujur
terhadap diri sendiri juga orang lain
sejak dini
TJN
5 Apa saja upaya bapak/ibu
sebagai guru PAI dalam
membantu penanaman sifat
shiddiq pada siswa dengan
adanya kantin kejujuran?
Dikelas ada materi pelajaran terkait
jujur jadi menyampaikan ke anak
bahwa perilaku jujur sangat baik dan
banyak pengaruhnya bagi setiap
individu. Menumbuhkan sifat jujur
juga bagian dari keimanan. Ya tidak
hanya guru PAI saja, tetapi semua
UGM
84
guru pastinya memberi nasihat
untuk berperilaku jujur dimana dan
kapanpun harus selalu dijaga.
6 Bagaimana tanggapan
bapak/ibu mengenai
kelebihan kantin kejujuran?
Kelebihan kantin ini ya itu mbak,
mendidik anak dan menanamkan
sifat jujur pada siswa, dengan
mengambil jajan sendiri membayar
dan ambil kembalian secara jujur.
KLK
7 Bagaimana tanggapan
bapak/ibu mengenai
kekurangan kantin kejujuran?
Terkadang ada beberapa siswa yang
belum sadar akan kejujuran jadi
mengambil dan membayar tidak
sesuai.
KKK
8 Apakah kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan
kantin kejujuran di SMP
Negeri 9?
Ya itu mbak harus berbagi dengan
kantin yang sudah ada sejak dulu
karena kalau kantin kejujuran tidak
terlalu ingin memiliki keuntungan
yang besar, disini kantin kejujuran
diperuntukkan sebagai media anak
untuk berlatih jujur dimulai dari hal
kecil.
KYD
D. Reflekssi
Dari wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwasanya guru PAI sangat
senang dengan adanya program kantin kejujuran yang belum terlalu lama didirikan
oleh sekolah. Dengan ini diharapkan melatih siswa untuk bertangggung jawab
85
memegang kejujuran pada setiap apa yang dilakukan termasuk membayar sendiri tanpa
di tunggu.
Menurut MN upaya yang dilakukan untuk menanamkan sifat shiddiq pada siswa
dilakukan oleh semua pihak akan tetapi guru PAI memiliki peran lebih dari guru
pelajaran umum. MN juga mengatakan untuk kelebihan dan kekurangan kantin
kejujuran ini pasti ada, dan tak lupa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin
ini pun juga ada.yaitu, pembatasan jajanan yang dijual, kurangnya variasi yang dijual,
dan juga kesadaran siswa sendiri yang masih kurang.
86
VERBATIM WAWANCARA
Manajemen Kantin Kejujuran Dalam Upaya Menanamkan Sifat Shiddiq Pada Siswa
SMP Negeri 9 Salatiga
Kode responden : NG
Kode data : W/NG/02
Status : Kepala Sekolah
Hari/tanggal : Selasa, 17 Desember 2019
Waktu : Pukul 08.00
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
A. Fokus Penelitian
1. Bagaimana manajemen kantin kejujuran dalam upaya menanamkan sifat shidiq pada
siswa SMP N 9 Kota Salatiga?
2. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP N 9 Kota
Salatiga?
B. Prolog
NG merupakan kepala sekolah SMP 9 sejak 15 januari 2015. NG adalah kepala sekolah
yang juga berperan dalam pelaksanaan pendirian kantin kejujuran dan juga memantau
kantin kejujuran melalui guru pengelola serta jajaran pengurusnya. Saya melakukan
wawancara di dalam ruangan kepala sekolah, saya sebelumnya sudah dibuatkan janji
dengan pak kepala pukul 08.00 oleh pak Tri selaku tu sekolah.
87
C. Wawancara
No Pertanyaan Hasil wawancara Kode
1 Berapa lama bapak menjabat
menjadi kepala sekolah di
SMP Negeri 9 Salatiga?
Saya menjadi kepala sekolah disini
sejak 15 Januari 2015 mbak.
2 Selama bapak menjabat
menjadi kepala sekolah
bagaimana menurut
pandangan bapak mengenai
penanaman sifat shiddiq pada
siswa melalui adanya kantin
kejujuran?
Oh bagus itu mbak karena melatih
anak untuk berbuat jujur, ya dari
hal kecil seperti membayar sesuai
yang diambil meski tidak
ditunggui.
3 Apakah sifat shiddiq yang
tertanam pada diri siswa tidak
lepas dari pengaruh guru
PAI?
Kalau guru PAI juga berpengaruh
mbak dalam penanaman sifat
shiddiq, karena tidak lepas dari
peran guru PAI didalam kelas
maupun diluar. Ya seperti halnya
untuk pembelajaran agama disitu
juga disampaikan mengenai
akhlak yang terpuji salah satunya
yaitu jujur. Jadi siswa mengenal
pelajaran agama tidak hanya
dirumah tapi juga diranah sekolah.
UGM
4 Bagaimana tanggapan bapak
mengenai hal tersebut?
Ya peran guru itu baik, apakah
guru PAI maupun guru lain juga
88
memiliki perannya masing-masing
yang pastinya baik untuk siswa.
5 Apakah dengan adanya
manajemen kantin kejujuran
dalam sekolah dapat
membantu terciptanya siswa
yang memiliki sifat shiddiq?
Iya mbak, dengan adanya kantin
kejujuran dapat mengajarkan
siswa berbuat jujur. Dengan
harapan siswa sadar akan
kejujuran dan mencegah generasi
yang akan datang melakukan
tindak korupsi.
MKK
6 Apa saja kendala yang
dihadapi sekolah dalam
menjalankan kantin
kejujuran?
Berbagai lapisan ekonomi berbeda
sehingga tujuan utama dari kantin
kejujuran masih belum maksimal
100%.
KYD,
TJN
D. Refleksi
Dari hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa NG sangat mendukung dengan
adanya kantin kejujuran sebagai sarana bagi siswa untuk berlatih jujur. Hal ini juga
membantu mencegah sejak dini untuk generasi muda agar tidak melakukan tindakan
korupsi. Mengapa bapak NG mengatakan demikian, karena dirasa tindak korupsi terjadi
disebabkan oleh sikap kejujurannya pribadi masing-masing yang masih kurang.
Melalui kantin kejujuran di sekolah ini diharapkan membantu melatih siswa dari hal
kecil dengan jujur dalam melakukan pembayaran.
Dalam kendala sendiri dikarenakan lapisan ekonomi yang berbeda menjadikan
tujuan kantin ini belum maksimal. Maksudnya dengan adanya pembatasan barang
89
dagangan di kantin kejujuran. Mungkin dalam hal ini untuk membagi antara kantin
umum yang sudah berdiri terlebih dahulu agar tidak mempengaruhi penghasilannya.
90
VERBATIM WAWANCARA
Manajemen Kantin Kejujuran Dalam Upaya Menanamkan Sifat Shiddiq Pada Siswa
SMP Negeri 9 Salatiga
Kode responden : WH
Kode data : W/WH/03
Status : Guru matematika dan Pengelola Kantin Kejujuran
Hari/tanggal : Selasa, 17 Desember 2019
Waktu : Pukul 13.00
Tempat : Ruang Guru
A. Fokus Penelitian
1. Bagaimana manajemen kantin kejujuran dalam upaya menanamkan sifat shidiq pada
siswa SMP N 9 Kota Salatiga?
2. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP N 9 Kota
Salatiga?
B. Prolog
WH merupakan guru matematika dan ketua pengelola kantin kejujuran di SMP Negeri 9
Salatiga yang berperan dalam proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian/pengevaluasian WH tidak sendiri dalam mengurus kantin kejujuran, tetapi
juga dibantu pengurus lainnya karena kantin kejujuran ada 13 pengurus. Saya meminta
izin WH untuk bersedia di wawancarai sekitar pukul 13.00 WIB, saya melakukan
wawancara di dalam ruangan guru.
91
C. Wawancara
No Pertanyaan Hasil wawancara kode
1 Berapa lama bapak/ibu
mengajar di SMP Negeri 9?
Sudah lumayan lama mbak, ya sejak
2007 saya mengajar di SMP N 9 ini.
2 Bagaimana tanggapan
bapak/ibu mengenai adanya
kantin kejujuran?
Program kantin ini sangat bagus
untuk dilakukan disetiap sekolahan
karena melatih siswa berperilaku
jujur.
3 Apa tujuan didirikannya
kantin kejujuran di SMP
Negeri 9?
Untuk membantu siswa berlatih jujur,
dan menanamkan siswa berbuat jujur.
TJN
4 Darimana sumber pendanaan
untuk barang-barang yang
ada di kantin kejujuran?
Dari sekolah mendapat dana dari
dinas untuk merealisasikan program
kantin kejujuran, dan untuk etalase,
lemari es, kursi dan meja sudah
diberikan oleh dinas.
SB
5 Bagaimana tanggapan
bapak/ibu mengenai
kelebihan kantin kejujuran?
Mendidik karakter anak, melalui
kantin kejujuran anak berlatih
melakukan perbuatan jujur.
KLK
6 Bagaimana tanggapan
bapak/ibu mengenai
kekurangan kantin kejujuran?
Jajanannya kurang bervariasi
daripada jajanan yang dijual kantin
umum, kesadaran siswa akan
kejujuran masih kurang.
KKK
7 Apakah kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan
Ada beberapa kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaan diantaranya; 1)
KYD
92
kantin kejujuran di SMP
Negeri 9?
pengelola membatasi jajanan yang
akan dijual dikantin kejujuran sebab
berbagi dengan kantin yang berdiri
sudah lebih dulu 2) kesadaran siswa
masih kurang akan kejujuran dalam
membayar jajan yang diambil 3) ada
keluhan dari siswa kalau jajanan yang
ada dikantin kejujuran kurang
bervariasi.
8 Bagaimana cara sekolah
dalam manajemen kantin
kejujuran sendiri?
Manajemen di SMP Negeri 9 Salatiga
meliputi Perencanaan yang terdiri
dari tujuan pendirian tujuan dengan
didirikannya kantin kejujuran ini
dapat melatih karakter anak untuk
jujur, membiasakan anak berlaku
dengan mengambil barang dan
membayarnya sesuai dengan jumlah
jajanan yang diambil, pemberian
modal untuk sumber dana dari
wirausaha, dari dinas memberi
pinjaman modal lalu dikembalikan
lagi, kalau barangnya droping ada
etalase, kulkas, meja, dan kursi,
Pengorganisasian untuk kantin
kejujuran ini memiliki 13 pengurus,
MKK
93
untuk ketuanya sendiri itu saya.
Tetapi ada guru lain yang ikut
membantu apabila dari kami
pengurus sedang tidak bisa, ya salah
satunya ada barang dagangan yang
dikulkas atau dietalase sudah habis
dari bapak ibu guru yang lain kadang
membatu untuk mengejok.
Pelaksanaan saya selaku ketua dalam
pengelolaan kantin ini tidak hanya
saya sendiri yang melakukan segala
sesuatu yang berkenaan dengan
kantin ini, namun dari pengurus lain
juga membatu, kita saling bagi tugas
dan terkadang guru lain yang tidak
menjadi pengurus juga serta merta
ikut membantu, dan Pengendalian
/pengevaluasian kalau dulu awal-
awal setiap hari kita bikin
perinciannya dari penjualan dikantin.
Tapi sekarang setiap seminggu baru
melakukan evaluasi. Modal satu
minggu berapa, hasil berapa, ada
peningkatan atau malah minus. Jadi
nanti tiap hari senin saat upacara kita
94
sampaikan untung, rugi , atau balik
modal mengenai kantin kejujuran
9 Bagaimana pengelolaan
keuntungannya di kantin
kejujuran?
Keuntungan itu nanti untuk
pengembangan kantin itu sendiri,
seperti yang kemarin keuntungan dari
hasil penjualan dibelikan pintu untuk
kantin.
PK
D. Refleksi
Dari hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa WH selaku pengelola kantin
kejujuran merasa senang karena program kantin kejujuran sangat pas untuk melatih
sikap kejujuran anak.
Menurut ibu WH awal berdirinya mendapat dana dari dinas untuk membuat
program ini, dan juga dari dinas memberikan beberapa barang seperti etalase, lemari
es, meja dan kursi.
Ibu WH mengatakan dalam menjalankan program ini tidak lepas dari proses
manajemen yaitu, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian
/pengawasan. Dalam program ini juga memiliki kelebihan, kekurangan, dan kendala
yang dihadapi. Kendala yang dihadapi ya itu membatasi jajanan karena membagi
dengan kantin umum yang berdiri lebih dahulu agar tidak mempengaruhi
pendapatannya setelah kantin kejujuran ada.
95
VERBATIM WAWANCARA
Manajemen Kantin Kejujuran Dalam Upaya Menanamkan Sifat Shiddiq Pada Siswa
SMP Negeri 9 Salatiga
Kode responden : RL
Kode data : W/RL/04
Status : Siswa kelas 8
Hari/tanggal : Selasa, 17 Desember 2019
Waktu : Pukul 09.45
Tempat : Ruang guru
A. Fokus Penelitian
1. Bagaimana manajemen kantin kejujuran dalam upaya menanamkan sifat shidiq pada
siswa SMP N 9 Kota Salatiga?
2. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP N 9 Kota
Salatiga?
B. Prolog
RL merupakan siswi kelas 8, Saya melakukan wawancara di dalam ruang guru ketika
jam istirahat, Saya meminta izin RL untuk bersedia di wawancarai sekitar pukul 09.45
WIB.
96
C. Wawancara
No Pertanyaan Hasil wawancara kode
1 Apa tanggapan kamu
mengenai kantin kejujuran
yang ada di sekolah ini?
Baik karena mengajarkan siswa
untuk jujur dan membangun
karakter jujur pada siswa.
2 Apakah kamu pernah
melakukan transaksi tidak
jujur saat membeli jajanan?
Belum pernah.
3 Apa kamu pernah melihat
temanmu berlaku tidak jujur
saat mengambil dan
membayar jajanan di kantin
ini?
Alhamdulillah belum pernah
melihat teman berbuat tidak jujur
saat membayar.
4 Sesering apa kamu jajan
dikantin ini?
Jarang mbak. ATS
5 Bagaimana tanggapan kamu
mengenai kelebihan kantin
kejujuran?
Tempat dan jajanannya bersih, rapi
juga.
KLK
6 Bagaimana tanggapan kamu
mengenai kekurangan kantin
kejujuran?
Iya mbak jajanannya kurang banyak
dan cuma itu-itu saja.
KKK
7 Dengan adanya kantin
kejujuran apa manfaat yang
kamu peroleh?
Saya belajar untuk tetap berbuat
jujur meskipun jajan tidak ada yang
menunggu.
MT
97
8 Apa saja yang diberikan guru
PAI dalam upaya
menanamkan sifat shiddiq
pada siswa melalui kantin
kejujuran?
Ada materi jujur didalam kelas, dan
guru juga memberikan nasihat untuk
berbuat jujur dimana saja baik itu
hal kecil atau besar.
UGM
9 Apa harapan kamu untuk
kantin kejujuran
kedepannya?
Dibanyakin lagi variasi jajanannya
supaya banyak siswa lebih tertarik
beli dikantin kejujuran. Dan semoga
siswa siswi jujur, tidak berbohong.
Menjalankan salah satu sifat Nabi
Muhammad SAW.
HRP
D. Refleksi
Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa RL merasa bahwa dengan
adanya kantin kejujuran dapat melatih siswa untuk berbuat jujur. RL mengatakan
bahwa jajanan yang disediakan oleh kantin kejujuran sangat bersih dan rapi
penataannya. Meski begitu RL juga mengatakan jajanannya kurang bervariasi, dan
harapan kedepannya jajanan di kantin kejujuran lebih diperbanyak lagi.
Upaya guru PAI dalam membantu menanamkan sifat shiddiq dengan selalu
memberi nasihat untuk berbuat jujur, tak hanya itu, didalam kelas saat pembelajaran
agama juga ada materi tentang perilaku jujur.
98
VERBATIM WAWANCARA
Manajemen Kantin Kejujuran Dalam Upaya Menanamkan Sifat Shiddiq Pada Siswa
SMP Negeri 9 Salatiga
Kode responden : MA
Kode data : W/MA/05
Status : Siswa kelas 7 A
Hari/tanggal : Selasa, 17 Desember 2019
Waktu : 09.55
Tempat : Ruang guru
A. Fokus Penelitian
1. Bagaimana manajemen kantin kejujuran dalam upaya menanamkan sifat shidiq pada
siswa SMP N 9 Kota Salatiga?
2. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP N 9 Kota
Salatiga?
B. Prolog
MA merupakan siswi kelas 7 B, Saya melakukan wawancara di dalam ruang guru ketika
jam istirahat, Saya meminta izin MA untuk bersedia di wawancarai sekitar pukul 09.55
WIB.
99
C. Wawancara
No Pertanyaan Hasil wawancara kode
1 Apa tanggapan kamu
mengenai kantin kejujuran
yang ada di sekolah ini?
Melatih siswa untuk berkarakter
jujur.
2 Apakah kamu pernah
melakukan transaksi tidak
jujur saat membeli jajanan?
Tidak pernah mbak.
3 Apa kamu pernah melihat
temanmu berlaku tidak jujur
saat mengambil dan
membayar jajanan di kantin
ini?
Belum pernah lihat temen ndak
bayar waktu jajan.
4 Sesering apa kamu jajan
dikantin ini?
Sering jajan di kantin ini karena
lebih bersih.
ATS
5 Bagaimana tanggapan kamu
mengenai kelebihan kantin
kejujuran?
Tempat bersih jajanan juga lebih
higienis, penataan dagangannya
juga rapi.
KLK
6 Bagaimana tanggapan kamu
mengenai kekurangan kantin
kejujuran?
Jajanan di kantin kejujuran masih
sedikit.
KKK
7 Dengan adanya kantin
kejujuran apa manfaat yang
kamu peroleh?
Saya bisa belajar berbuat jujur
meskipun tidak ada yang melihat.
MT
100
8 Apa saja yang diberikan guru
PAI dalam upaya
menanamkan sifat shiddiq
pada siswa melalui kantin
kejujuran?
Memberian ceramah di kelas bahwa
tentang perbuatan yang baik,
contonya berperilaku jujur.
UGM
9 Apa harapan kamu untuk
kantin kejujuran
kedepannya?
Lebih dibanyakin lagi jajanannya
supaya bervariasi.
HRP
D. Refleksi
Dari wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwasanya MA antusias
jajan di kantin kejujuran karena dirasa lebih bersih dan rapi. Menurutnya hal ini
membantu siswa berlatih jujur walau tidak ada yang melihat. MA sendiri juga belum
pernah melihat temannya berbuat tidak jujur saat membayar di kantin kejujuran.
Harapan MA untuk kantin kejujuran kedepannya supaya jajanannya lebih
diperbanyak lagi. Jadi banyak siswa yang beli dan hal ini membantu membiasakan
siswa membayar dengan jujur.
101
VERBATIM WAWANCARA
Manajemen Kantin Kejujuran Dalam Upaya Menanamkan Sifat Shiddiq Pada Siswa
SMP Negeri 9 Salatiga
Kode responden : MS
Kode data : W/MS/06
Status : Guru Pendidikan Agama Islam
Hari/tanggal : Selasa, 17 Desember 2019
Waktu : Pukul 11.00
Tempat : Ruangan Guru
A. Fokus Penelitian
1. Bagaimana manajemen kantin kejujuran dalam upaya menanamkan sifat shidiq pada
siswa SMP N 9 Kota Salatiga?
2. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP N 9 Kota
Salatiga?
B. Prolog
MS merupakan guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 9 yang Saya wawancarai.
Saya melakukan wawancara di ruang guru. Saya meminta izin MS untuk bersedia di
wawancarai sekitar pukul 11.00 WIB, MS bersedia untuk Saya wawancarai di ruang
guru.
102
C. Wawancara
No Pertanyaan Hasil wawancara kode
1 Berapa lama bapak/ibu
mengajar di SMP Negeri 9?
Saya mengajar disini dari tahun
1999 an mbak.
2 Berapa jam dalam
pembelajaran PAI di SMP
Negeri 9 Salatiga pada setiap
kelas?
Kalau dulu 2 jam mbak, kalau
sekarang 3 jam. Karena sekarang
juga sudah k13.
3 Bagaimana tanggapan
bapak/ibu mengenai adanya
kantin kejujuran?
Bagus melatih anak untuk jujur dan
mencegah generasi muda supaya
tidak korupsi.
4 Apa tujuan didirikannya
kantin kejujuran di SMP
Negeri 9?
Melatih siswa menanamkan sifat
jujur sejak dini dan mencegah
generasi muda agar tidak korupsi
untuk kedepannya saat sudah
dewasa bila ada yang menjadi
pejabat
TJN
5 Apa saja upaya bapak/ibu
sebagai guru PAI dalam
membantu penanaman sifat
shiddiq pada siswa dengan
adanya kantin kejujuran?
Dikelas saat mengajar juga
menyampaikan sifat jujur itu seperti
apa dan bagaimana dalam
kehidupan sehari-hari. Juga ada
materinya dalam silabus mbak.
UGM
6 Bagaimana tanggapan
bapak/ibu mengenai
kelebihan kantin kejujuran?
Melatih siswa untuk jujur meskipun
tidak ditunggui, jajan ambil sendiri
uang ditaruh ditempat yang sudah
KLK
103
disediakan kalau kembalian juga
ambil sendiri. Pokoknya bagus
untuk anak berlatih jujur sejak dini
agar generasi muda kedepannya
tidak korupsi. Korupsi itu kan
karena diri seseorang itu tidak jujur.
7 Bagaimana tanggapan
bapak/ibu mengenai
kekurangan kantin kejujuran?
Ya itu mbak tingkat kesadaran siswa
yang masih kurang, kadang ambil
dan bayar tidak sesuai.
KKK
8 Apakah kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan
kantin kejujuran di SMP
Negeri 9?
Kendalanya ya itu harus membagi
dengan kantin yang sudah berdiri
terlebih dahulu, karena otomatis
dengan adanya kantin kejujuran
mengurangi pendapatan dari kantin
sebelumnya.
KYD
D. Refleksi
Berdasarkan wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwasanya
keberadaan kantin kejujuran di SMP Negeri 9 Salatiga membantu melatih siswa untuk
berbuat jujur. MS juga mengatakan dengan adanya kantin ini dapat mencegah generasi
muda supaya tidak melakukan korupsi. Didalam kelas sendiri untuk pelajaran agama
ada materi tentang perilaku jujur. Menurut MS kantin ini memiliki kelebihan yaitu
melatih siswa berbuat jujur dengan jajan tidak ditunggu dan membayar sendiri tanpa
diawasi, dan kekurangan kanti ini yaaitu jajanan yang masih sedikit, dan kesadaran
siswa yang masih kurang. Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin
104
ini seperti membatasi jajanan yang dijual, kesadaran siswa masih kurang, dan keluhan
jajananya kurang bervariasi.
105
VERBATIM WAWANCARA
Manajemen Kantin Kejujuran Dalam Upaya Menanamkan Sifat Shiddiq Pada Siswa
SMP Negeri 9 Salatiga
Kode responden : EM
Kode data :W/EM/07
Status : Siswa kelas 7 B
Hari/tanggal : Selasa, 17 Desember 2019
Waktu : Pukul 12.00
Tempat : Ruang guru
A. Fokus Penelitian
1. Bagaimana manajemen kantin kejujuran dalam upaya menanamkan sifat shidiq pada
siswa SMP N 9 Kota Salatiga?
2. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP N 9 Kota
Salatiga?
B. Prolog
EM merupakan siswi kelas 7 B, Saya melakukan wawancara di dalam ruang guru
ketika selesai jam istirahat sholat dzuhur , Saya meminta izin EM untuk bersedia di
wawancarai sekitar pukul 12.00 WIB.
106
C. Wawancara
No Pertanyaan Hasil wawancara kode
1 Apa tanggapan kamu
mengenai kantin kejujuran
yang ada di sekolah ini?
Bagus mbak buat melatih siswa
berbuat jujur. Kriteria yang
berkarakter salah satunya kejujuran.
2 Apakah kamu pernah
melakukan transaksi tidak
jujur saat membeli jajanan?
Alhamdulillah ndak pernah.
3 Apa kamu pernah melihat
temanmu berlaku tidak jujur
saat mengambil dan
membayar jajanan di kantin
ini?
Gak pernah lihat mbak, kebetulan
waktu saya jajan temen anak siswa
yang lain membayar sesuai yang
mereka ambil.
4 Sesering apa kamu jajan di
kantin ini?
Setengah-setengah mbak, kadang
jajan di kantin umum dan kadang di
kantin kejujuran.
ATS
5 Bagaimana tanggapan kamu
mengenai kelebihan kantin
kejujuran?
Lebih suka jajan di kantin kejujuran
selain dekat dengan kelas juga
karena lebih higenis ketimbang yang
diluar.
KLK
6 Bagaimana tanggapan kamu
mengenai kekurangan kantin
kejujuran?
jajanannya kurang bervariasi jadi
kadang lebih memilih jajan di kantin
umum yang lebih banyak
pilihannya.
KKK
107
7 Dengan adanya kantin
kejujuran apa manfaat yang
kamu peroleh?
Bisa melatih siswa dengan
kebiasaan jujur dalam melakukan
pembayaran meski tidak ada yang
nunggu.
MT
8 Apa saja yang diberikan guru
PAI dalam upaya
menanamkan sifat shiddiq
pada siswa melalui kantin
kejujuran?
Di kelas ada pelajaran mengenai
sifat jujur. Jadi bu guru
menyampaikan materi dan tidak
lupa memberi nasihat juga.
UGM
9 Apa harapan kamu untuk
kantin kejujuran
kedepannya?
Lebih berkembang lagi dan jajanan
diperbanyak.
HRP
D. Refleksi
Dari wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwasanya antusias siswa
jajan di kantin kejujuran bagus. EM mengatakan jajanan di kantin kejujuran lebih
higienis tapi juga ada kekurangan yaitu kurang bervariasi jajanan yang ada. Dari
wawancara EM berharap kantin kejujuran untuk kedepannya lebih berkembang lagi
dan juga untuk jajanan lebih diperbanyak lagi variasinya agar siswa tidak bosan.
108
VERBATIM WAWANCARA
Manajemen Kantin Kejujuran Dalam Upaya Menanamkan Sifat Shiddiq Pada Siswa
SMP Negeri 9 Salatiga
Kode responden : EL
Kode data :W/EL/08
Status : Siswa kelas 7 B
Hari/tanggal : Selasa, Desember 2019
Waktu : Pukul 12.10
Tempat : Ruang guru
A. Fokus Penelitian
1. Bagaimana manajemen kantin kejujuran dalam upaya menanamkan sifat shidiq pada
siswa SMP N 9 Kota Salatiga?
2. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP N 9 Kota
Salatiga?
B. Prolog
EL merupakan siswi kelas 7 A, Saya melakukan wawancara di dalam ruang guru ketika
selesai jam istirahat sholat dzuhur , Saya meminta izin EL untuk bersedia di wawancarai
sekitar pukul 12.10 WIB.
109
C. Wawancara
No Pertanyaan Hasil wawancara kode
1 Apa tanggapan kamu
mengenai kantin kejujuran
yang ada di sekolah ini?
Seneng mbak karena melatih siswa
berbuat jujur.
2 Apakah kamu pernah
melakukan transaksi tidak
jujur saat membeli jajanan?
Tidak pernah.
3 Apa kamu pernah melihat
temanmu berlaku tidak jujur
saat mengambil dan
membayar jajanan di kantin
ini?
Belum pernah melihat.
4 Sesering apa kamu jajan
dikantin ini?
sering ke kantin kejujuran tetapi
juga ke kantin umum. Karena
jajanan dikantin kejujuran kurang
bervariasi jadi kalau tidak ada yang
disukai baru jajan dikantin umum.
ATS
5 Bagaimana tanggapan kamu
mengenai kelebihan kantin
kejujuran?
Jajanan disini lebih bersih daripada
jajanan diluar, karena dari guru juga
memilah jajanan yang dijual
dikantin.
KLK
6 Bagaimana tanggapan kamu
mengenai kekurangan kantin
kejujuran?
Jajanan yang ada di kantin kurang
banyak mbak, lebih banyak di
kantin umum.
KKK
110
7 Dengan adanya kantin
kejujuran apa manfaat yang
kamu peroleh?
Terbiasa dengan perilaku jujur
dimanapun.
MT
8 Apa saja yang diberikan guru
PAI dalam upaya
menanamkan sifat shiddiq
pada siswa melalui kantin
kejujuran?
Memberikan ceramah di kelas
mengenai perilaku yang terpuji
salah satunya sifat jujur.
UGM
9 Apa harapan kamu untuk
kantin kejujuran
kedepannya?
Hehe jajanannya lebih dibanyakin
lagi biar banyak macam-macamnya.
HRP
D. Refleksi
Dari wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwa EL merasa senang
dengan adanya kantin kejujuran melatih siswa berbuat jujur, EL juga sering jajan di
kantin kejujuran karena lebih bersih. Tapi juga jajan di kantin umum kalau tidak ada
yang di inginkan di kantin kejujuran. Kekurangannya jajanan disini tidak banyak
seperti di kantin umum.
Menurut EL upaya guru PAI dalam membantu menanamkan sifat shiddiq
sangat berpengaruh. Bu guru memberikan nasihat menegnai perilaku yang terpuji
salah satunya sifat jujur, dan ada materinya juga dalam pelajaran. Harapan EL sendiri
untuk kantin kejujuran supaya jajanannya lebih diperbanyak biar banyak macam-
macamnya.
111
VERBATIM WAWANCARA
Manajemen Kantin Kejujuran Dalam Upaya Menanamkan Sifat Shiddiq Pada Siswa
SMP Negeri 9 Salatiga
Kode responden : AS
Kode data : W/AS/09
Status : Siswa kelas 7 B
Hari/tanggal : Selasa, 17 Desember 2019
Waktu : Pukul 12.20
Tempat : Ruang guru
A. Fokus Penelitian
1. Bagaimana manajemen kantin kejujuran dalam upaya menanamkan sifat shidiq pada
siswa SMP N 9 Kota Salatiga?
2. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kantin kejujuran di SMP N 9 Kota
Salatiga?
B. Prolog
AS merupakan siswi kelas 7 B, Saya melakukan wawancara di dalam ruang guru ketika
selesai jam istirahat sholat dzuhur , Saya meminta izin AS untuk bersedia di wawancarai
sekitar pukul 12.20 WIB.
112
C. Wawancara
No Pertanyaan Hasil wawancara Kode
1 Apa tanggapan kamu
mengenai kantin kejujuran
yang ada di sekolah ini?
Bagus mbak untuk melatih
kejujuran.
2 Apakah kamu pernah
melakukan transaksi tidak
jujur saat membeli jajanan?
Tidak pernah mbak.
3 Apa kamu pernah melihat
temanmu berlaku tidak jujur
saat mengambil dan
membayar jajanan di kantin
ini?
Belum pernah mbak.
4 Sesering apa kamu jajan
dikantin ini?
Lebih sering jajan dikantin
kejujuran karena deket dari kelas.
ATS
5 Bagaimana tanggapan kamu
mengenai kelebihan kantin
kejujuran?
Kelebihannya jajanan disini lebih
higenis dan juga melatih siswa
berperilaku jujur.
KLK
6 Bagaimana tanggapan kamu
mengenai kekurangan kantin
kejujuran?
Jajanannya sedikit mbak kurang
banyak variasinya.
KKK
7 Dengan adanya kantin
kejujuran apa manfaat yang
kamu peroleh?
Melatih siswa berbuat jujur dan
belajar bertanggung jawab pada
perbuatan yang dilakukannya.
MT
113
8 Apa saja yang diberikan guru
PAI dalam upaya
menanamkan sifat shiddiq
pada siswa melalui kantin
kejujuran?
Di pelajaran Agama Islam ada salah
satu bab mengenai perilaku jujur,
disitu bu guru menyampaikan
pentingnya kejujuran.
UGM
9 Apa harapan kamu untuk
kantin kejujuran
kedepannya?
Harapannya supaya jajanan di
kantin kejujuran lebih diperbanyak.
HRP
D. Refleksi
Wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwasanya AS merasa senang
dengan adanya kantin kejujuran di SMP Negeri 9 Salatiga. Karena menurut AS hal
ini dapat melatih siswa untuk memiliki sifat jujur dan menumbuhkan jiwa tanggung
jawab dengan apa yang dilakukan.
Dalam pelaksanaan penanaman sifat shiddiq siswa antusias karena menurut
mereka hal itu mengajarkan pada diri anak untuk melakukan sikap jujur dimulai dari
hal kecil seperti adanya kantin kejujuran. Kebiasaan bersikap jujur juga bisa
diterapkan di lingkungan sekolah maupun diluar sekolah.
114
Lampiran 4
Proses wawancara dengan guru agama
Proses wawancara dengan pengelola
kantin
Proses wawancara dengan siswa
115
Keadaan kantin sudah tutup
Siswa saat memilih jajanan
116
Lampiran 5
Kegiatan Ekstrakurikuler
No. Jenis kegiatan ekstrakurikuler No. Jenis kegiatan ekstrakurikuler
A AKADEMIS B NON AKADEMIS
1 KIR 1 Pramuka
2 OSN 2 Drum Band
3 Bina Vokalia
4 Renang
5 Badminton
6 Drumblek
7 Voli
8 PMR
9 BTA (Baca dan Tulis Al-Qur’an)
10 OSIS
11 Tari
12 PBB
13 SKI
14 Teater
15 Musik
16 Budaya Jawa
17 Taekwondo
117
Prestasi Sekolah
Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, banyak prestasi yang telah ditorehkan baik ditingkat kota,
propinsi maupun nasional. Beberapa prestasi yang dicapai diantaranya:
NO NAMA KEJUARAAN JENIS LOMBA
1 Anjaryani Mustika
Sari Juara II Lomba Taekwondo Kids
Champion tingkat Provini
2 SMP N 9 Salatiga Juara II
Lomba Drumblek Pawai
Ta’aruf Memperingati Tahun
Baru Islam Satu muharam
3 Dion Prio W Juara III Lomba Renang 50 M Gaya
dada putra
Salatiga Cup
4 Siti Maroah Juara III Lomba MHQ Pentas PAIS
5
Team Gudep SMP
N 9 Pa. S
Arsyad,Ahmad
Sholhan,Dimas
Aziz Chabib
Juara I Lomba Peeonering Piala
Dandim 0714 Salatiga
6
Team Gudep SMP
N 9 Pi Salsabila,
Aena,Lintang,
Rafifah,Munazilla,
Najwa,
Juara I Lomba Peeonering Piala
Dandim 0714 Salatiga
7 Nowo Baskoro
Putro Juara II Pencak Silat
118
8 Team SMP 9 Juara I Lomba Senam Poco-Poco
Nusantara
9 Odilia Venny
Revinaldi Juara I Lomba nyanyi keroncong
10 SMP N 9 Juara II Lomba Sekolah Adiwiyata
Kategori SMP
11 SMP N 9 Juara II Lomba Sekolah Berkarakter
Kebangsaan
12 Nadia Ajeng Tata
Sukma Juara II
Lomba Taekwondo Palagan
Open Champion
13 Ayunda Rizky
Ashari Juara III
Cabang Olahraga Bola Voli
POPDA Tingkat Salatiga
14 Hafid Aflakha Juara III Cabang Olahraga Tenis Meja
POPDA Tingkat Salatiga
15 Arienda Daniel
Nugroho Juara II Cabang Olahraga Sepak Bola
POPDA Tingkat Salatiga
16 Satria Yudha
Setiawan Juara III Cabang Olahraga Sepak Bola
POPDA Tingkat Salatiga
17 Odella Deny R Juara III Lomba nyanyi lagu
perjuangan Salatiga
119
18 Erni Larasati Juara II Cabang Olahraga Renang
POPDA Tingkat Salatiga
19 Mita Isnaini
Zoraida Juara III
Cabang Olahraga
Bulutangkis POPDA Tingkat
Salatiga
20 Hapsari Hamukti
Sido S Juara III
Cabang Atletik Lari Estafet
Pi PASI Bahurekso Cup VI
di Kendal
120
Lampiran 6
121
Lampiran 7
122
Lampiran 8
123
Lampiran 9
124
125
126
127
Lampiran 10
128
129
130
Lampiran 11
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Rizky Noor Azizah
Tempat Tanggal Lahir : Magelang, 12 Mei 1996
Jenis kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jalan Nangka III RT 03 RW 04 Kalinegoro, Kec. Mertoyudan, Kab.
Magelang
Riwayat Pendidikan : TK BA. Aishyah Kalinegoro
SD N 5 Kalinegoro
MTs N 1 Kota Magelang
MAN 1 Kota Magelang
IAIN Salatiga
Berikut daftar riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 12 Maret 2020
Rizky Noor Azizah