PELATIHAN BAGI PELATIH KELAS IBU Kelas Ibu Hamil dan Kelas ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/921/5/T1_...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/921/5/T1_...
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian dilakukan di SD N Salaman 1 yang terletak di dusun Kauman
desa Salaman, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. SD N Salaman 1
memiliki 12 kelas karena memiliki kelas pararel dari kelas 1 - 6. Kelas
tersebut adalah 1A, 1
B, II
A, II
B, III
A, III
B, IV
A, IV
B, V
A, V
B, VI
A, VI
B. Secara
keseluruhan siswa SD N Salaman 1 berjumlah 392. Keadaan aparatur sekolah
di SD N Salaman 1 terdiri dari 1 kepala sekolah, 12 orang guru kelas, 1 orang
guru mapel Penjaskes, 2 orang guru mapel Pendidikan Agama Islam, 1orang
guru mapel Pendidikan Agama Kristen, 1 orang petugas perpustakaan, 1
orang tenaga administrasi sekolah, dan 1 orang Penjaga Sekolah. Adapun jam
efekfif sekolah diawali dengan PBM yang dimulai pada pukul 07.00 sampai
pukul 12.00, kecuali pada hari jum’at dan Sabtu pelajaran berakhir pada
pukul 11.00.
Pembelajaran di SD N Salaman 1 masih cukup sederhana yaitu saat
menyampaikan materi pembelajaran, guru menggunakan metode ceramah dan
sumber belajar dari buku paket sehingga pembelajaran berpusat pada guru
dan siswa mendengarkan.
4.2 Analisis Data
Analisis data adalah suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh,
selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis
(Sugiyono, 2010). Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji
validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, uji homogenitas, uji normalitas
data, dan uji hipotesis.
33
4.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
4.3.1 Analisis Deskriptif Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
a. Hasil Pre test Kelas Eksperimen
Tabel di bawah ini merangkum gambaran data nilai pre test kelas
eksperimen yang telah diklasifikasikan berdasarkan kategori Sangat
Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah Sangat Rendah. Deskriptif statistik
dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentan skor, mean , dan
standar deviasi.
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test Kelas Eksperimen
Kategori Nilai Frekuensi Presentase (%)
Sangat Tinggi 81-100 4 12,5
Tinggi 61-80 26 81,25
Sedang 41-60 2 6,25
Rendah 21-40 0 0
Sangat Rendah 0-20 0 0
Jumlah 32 100
Dari tabel tersebut tampak bahwa siswa yang memiliki hasil belajar
Matematika pada kategori sangat tinggi berjumlah 4 orang siswa
dengan presentase 12,5 %, siswa yang memiliki hasil belajar dengan
kategori tinggi berjumlah 26 orang siswa dengan presentase 81,25 %,
siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori sedang berjumlah 2
orang siswa dengan presentase 6,25 %, siswa yang memiliki hasil
belajar dengan kategori rendah berjumlah 0 orang siswa dengan
presentase 0 %, dan siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori
sangat rendah berjumlah 0 orang siswa dengan presentase 0 %.
Tabel 4.2
Deskripsi Statistik Nilai Pre Test Kelas Eksperimen
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pretest_Eksperimen 32 50.00 85.00 73.9062 8.30219
Valid N (listwise) 32
34
Dari tabel di atas tampak bahwa nilai minimum dari pre test kelas
eksperimen adalah 50.00, maximum 85.00, mean 73.9062 dan standar
deviasi 8.30219.
b. Hasil Post test Kelas Eksperimen
Tabel di bawah ini merangkum gambaran data nilai post test kelas
eksperimen yang telah diklasifikasikan berdasarkan kategori Sangat
Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah Sangat Rendah. Deskriptif statistik
dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentan skor, mean , dan
standar deviasi.
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Kelas Eksperimen
Kategori Nilai Frekuensi Presentase (%)
Sangat Tinggi 81-100 27 84,38
Tinggi 61-80 5 15,62
Sedang 41-60 0 0
Rendah 21-40 0 0
Sangat Rendah 0-20 0 0
Jumlah 32 100
Dari tabel tersebut tampak bahwa siswa yang memiliki hasil belajar
Matematika pada kategori sangat tinggi berjumlah 27 orang siswa
dengan presentase 84,38 %, siswa yang memiliki hasil belajar dengan
kategori tinggi berjumlah 5 orang siswa dengan presentase 15,62 %,
siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori sedang berjumlah 0
orang siswa dengan presentase 0 %, siswa yang memiliki hasil belajar
dengan kategori rendah berjumlah 0 orang siswa dengan presentase 0
%, dan siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori sangat rendah
berjumlah 0 orang siswa dengan presentase 0 %.
35
Tabel 4.4
Deskripsi Statistik Nilai Post Test Kelas Eksperimen
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Posttest_Eksperimen 32 65.00 100.00 89.0625 9.70845
Valid N (listwise) 32
Dari tabel di atas tampak bahwa nilai minimum dari post test kelas
eksperimen adalah 65.00, maximum 100.00, mean 89.0625 dan standar
deviasi 9.70845.
4.3.2 Deskriptif Penilaian Proses Siswa Kelas Eksperimen
Dalam penilaian proses, dilakukan pengamatan aktivitas siswa pada
saat berdiskusi, dan kerja kelompok LKS sebanyak 2 kali. Pada saat
berdiskusi, aktivitas siswa yang diamati meliputi keaktifan, kerja sama dan
kedisiplinan dengan rentan skor 1 sampai 3 (1 = kurang, 2 = cukup, dan 3
= baik). Pedoman penilaiannya adalah jumlah skor dibagi 9 kemudian
dikalikan 10. Sedangkan kerja kelompok LKS yang dinilai adalah hasil
kerja kelompok mengerjakan LKS (pemahaman siswa) dengan
menggunakan pedoman penilaian jumlah skor perolehan dibagi skor
maksimal kemudian dikalikan 100. Selanjutnya, pedoman nilai akhirnya
adalah nilai proses diskusi dijumlahkan dengan nilai LKS 1 dan 2
kemudian dibagi 2. Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, maka
dapat diperoleh hasil sebanyak 19 siswa dikategorikan nilai sangat baik
dengan presentase 59,375 % dari 32 siswa. Kemudian sebanyak 13 siswa
dikategorikan nilai baik dengan presentase 40,625 % dari 32 siswa. Untuk
melihat hasilnya, bisa dilihat pada lampiran 5.
36
4.3.3 Analisis Deskriptif Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
a. Hasil Pre test Kelas Kontrol
Tabel di bawah ini merangkum gambaran data nilai pre test kelas
kelas kontrol yang telah diklasifikasikan berdasarkan kategori Sangat
Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah Sangat Rendah. Deskriptif statistik
dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentan skor, mean , dan
standar deviasi.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test Kelas Kontrol
Kategori Nilai Frekuensi Presentase (%)
Sangat Tinggi 81-100 3 8,58
Tinggi 61-80 25 71,43
Sedang 41-60 7 21,9
Rendah 21-40 0 0
Sangat Rendah 0-20 0 0
Jumlah 35 100
Dari tabel tersebut tampak bahwa siswa yang memiliki hasil belajar
Matematika pada kategori sangat tinggi berjumlah 3 orang siswa
dengan presentase 8,58 %, siswa yang memiliki hasil belajar dengan
kategori tinggi berjumlah 25 orang siswa dengan presentase 71,43 %,
siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori sedang berjumlah 7
orang siswa dengan presentase 21,9 %, siswa yang memiliki hasil
belajar dengan kategori rendah berjumlah 0 orang siswa dengan
presentase 0 %, dan siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori
sangat rendah berjumlah 0 orang siswa dengan presentase 0 %.
Tabel 4.6
Deskripsi Statistik Nilai Pre Test Kelas Kontrol
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pretest_Kontrol 35 50.00 85.00 71.4286 9.35976
Valid N (listwise) 35
37
Dari tabel di atas tampak bahwa nilai minimum dari pre test kelas
kontrol adalah 50.00, maximum 85.00, mean 71.4286 dan standar
deviasi 9.35976.
b. Hasil Post test Kelas Kontrol
Tabel di bawah ini merangkum gambaran data nilai pre test kelas
kelas kontrol yang telah diklasifikasikan berdasarkan kategori Sangat
Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah Sangat Rendah. Deskriptif statistik
dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentan skor, mean , dan
standar deviasi.
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Kelas Kontrol
Kategori Nilai Frekuensi Presentase (%)
Sangat Tinggi 81-100 13 37
Tinggi 61-80 21 65,62
Sedang 41-60 1 3,12
Rendah 21-40 0 0
Sangat Rendah 0-20 0 0
Jumlah 35 100
Dari tabel tersebut tampak bahwa siswa yang memiliki hasil belajar
Matematika pada kategori sangat tinggi berjumlah 13 orang siswa
dengan presentase 37 %, siswa yang memiliki hasil belajar dengan
kategori tinggi berjumlah 21 orang siswa dengan presentase 65,62 %,
siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori sedang berjumlah 1
orang siswa dengan presentase 3,12 %, siswa yang memiliki hasil
belajar dengan kategori rendah berjumlah 0 orang siswa dengan
presentase 0 %, dan siswa yang memiliki hasil belajar dengan kategori
sangat rendah berjumlah 0 orang siswa dengan presentase 0 %.
38
Tabel 4.8
Deskripsi Statistik Nilai Post Test Kelas Kontrol
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Posttest_Kontrol 35 55.00 100.00 78.7143 10.52608
Valid N (listwise) 35
Dari tabel di atas tampak bahwa nilai minimum dari post test kelas
kontrol adalah 55.00, maximum 100.00, mean 78.7143 dan standar
deviasi 10.52608.
4.3.4 Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen
Gambar 4.1
Grafik Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen
Grafik di atas tampak bahwa nilai pre test siswa paling banyak
ditunjukkan pada nilai 61-80 dengan frekuensi 26 dan presentase pada
tabel sebesar 81,25 % dengan kategori sedang. Sedangkan nilai post test
siswa paling banyak ditunjukan pada nilai 81-100 dengan frekuensi 27
dan presentase pada tabel 84,38 % dengan kategori sangat tinggi. Maka
dapat disimpulkan nilai post test siswa setelah diberikan perlakuan
PMR menggunakan LKS lebih tinggi atau meningkat yaitu dengan
kategori sangat tinggi.
39
4.3.5 Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol
Gambar 4.2
Grafik Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol
Grafik di atas tampak bahwa nilai pre test siswa paling banyak
ditunjukan pada nilai 61-80 dengan frekuensi 25 dan presentase pada tabel
sebesar 71,43 % dengan kategori tinggi. Sedangkan nilai post test siswa
paling banyak ditunjukan pada nilai 61-80 dengan frekuensi 21 dan
presentase pada tabel 65,62 % dengan kategori tinggi. Maka dapat
disimpulkan bahwa jumlah siswa yang dikategorikan nilai post test tinggi
meningkat.
4.3.6 Perbandingan Nilai rata-rata Pre test dan Post test
Gambar 4.3
Grafik Perbandingan Nilai rata-rata Pre test dan Post test
40
Berdasarkan gambar 4.3 terlihat bahwa nilai rata-rata pre test dan post
test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami peningkatan.
Kelas eksperimen rata-rata nilai pre test adalah 73,90 dan nilai post test
89,0625 sehingga ada peningkatan sebesar 15,1625. Sedangkan pada kelas
kontrol rata-rata nilai pre test adalah 71,43 dan post test 78,71429
sehingga ada peningkatan sebesar 7,28429.
4.4 Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data terdistribusi
dengan normal atau tidak. Pengambilan keputusan uji normalitas yaitu jika
signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal, dan jika signifikansi <
0,05 maka data berdistribusi tidak normal (Duwi Priyatno, 2010). Berikut
hasil uji normalitas nilai pre test dan post test untuk kelas kontrol dan kelas
eksperimen:
Tabel 4.9 Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pre test
eksperimen
Post test
eksperimen
Pre test
kontrol
Post test
kontrol
N 32 32 35 35
Normal Parametersa Mean 73.9062 89.0625 71.4286 78.7143
Std. Deviation 8.30219 9.70845 9.35976 10.52608
Most Extreme
Differences
Absolute .177 .182 .191 .124
Positive .108 .130 .094 .124
Negative -.177 -.182 -.191 -.096
Kolmogorov-Smirnov Z 1.004 1.027 1.133 .731
Asymp. Sig. (2-tailed) .266 .242 .154 .659
a. Test distribution is Normal.
41
Berdasarkan tabel hasil uji normalitas di atas diperoleh:
a. Nilai pre test kelas eksperimen, memiliki signifikansi sebesar 0.266. Hal
ini menunjukkan signifikansi > 0,05, berarti data untuk nilai pre test
berdistribusi normal.
b. Nilai post test kelas eksperimen, memiliki signifikansi sebesar 0.242. Hal
ini menunjukkan signifikansi > 0,05, berarti data untuk nilai post test
berdistribusi normal.
c. Nilai pre test kelas kontrol, memiliki signifikansi sebesar 0.154. Hal ini
menunjukkan signifikansi > 0,05, berarti data untuk nilai pre test
berdistribusi normal.
d. Nilai post test kelas kontrol, memiliki signifikansi sebesar 0.659. Hal ini
menunjukkan signifikansi > 0,05, berarti data untuk nilai post test
berdistribusi normal.
Gambaran kenormalan penyebaran data nilai dapat dilihat pada grafik di
bawah ini.
Gambar 4.4
Histogram Distribusi Data Nilai Pre test kelas Eksperimen
42
Gambar 4.5
Histogram Distribusi Data Nilai Post test kelas Eksperimen
Gambar 4.6
Histogram Distribusi Data Nilai Pre test kelas Kontrol
43
Gambar 4.7
Histogram Distribusi Data Nilai Post test kelas Kontrol
4.5 Hasil Analisis Data Penelitian
Pengujian dengan menggunakan t-test bertujuan untuk mengetahui
perbedaan total rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika
antara kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional dan
kelas eskperimen dengan menggunakan pendekatan PMR menggunakan
LKS. Analisis data t-test dengan bantuan SPSS window’s version 16.0.
Tabel di bawah ini merupakan uraian dari beda rata-rata hasil belajar
siswa mata pelajaran Matematika antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Tabel 4.10
Hasil Uji Beda Nilai Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Nilai post test
Equal
variances
assumed
Equal
variances
not
assumed
Levene’s
Test for
Equality of
Variances
F
Sig
0.044
0.835
44
Banyaknya data kelas kontrol berjumlah 35, sedangkan kelas
eksperimen berjumlah 32. Rata-rata hasil belajar siswa mata pelajaran
Matematika kelas kontrol adalah 78,71429 lebih rendah dari pada kelas
eksperimen, yang rata-ratanya adalah 89,0625. Dengan demikian, hasil
belajar siswa kelas kontrol lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen. Hal
ini berarti terdapat perbedaan hasil belajar siswa dari kedua kelas tersebut
sebesar 10,348. Akan tetapi yang dijadikan acuan untuk menganalisis data
adalah dengan cara perhitungan nilai post test dikurangi nilai pre test dari
kedua kelas. Kemudian dapat diperoleh nilai rata-rata dari hasil pengurangan
tersebut yaitu 15,3125 untuk kelas eksperimen dan 8,2857 untuk kelas
kontrol.
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa hasil F hitung lavene’s test
sebesar 0.044 dengan probabilitas 0,835 > 0,05, berarti Ho diterima dan Ha
ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance
yang sama atau dikatakan homogen. Dengan demikian, uji beda t-test
menggunakan equal variance assumed. Dari tabel tersebut terlihat bahwa
nilai t adalah 2.831 dengan probabilitas signifikansi 0,006 < 0,05, berarti Ho
ditolak dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara hasil belajar Matematika kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Perbedaan rata-ratanya adalah 7.02679.
t-test for
Equality of
means
T
df
2.831
65
2.856
64.284
Sig. (2-tailed) 0.006 0.006
Mean
Difference
7.02679 7.02679
95% confidence
interval of the
Difference
Low 2.06974 11.98383
Up 2.11246 11.94111
45
4.6 Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan hipotesa penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya
bahwa:
Ho : Pembelajaran Matematika Realistik dengan menggunakan LKS
tidak efektif digunakan dalam meningkatkan hasil belajar
Matematika bagi siswa kelas V Semester Genap di SD Negeri
Salaman 1 Kabupaten Magelang.
Ha : Pembelajaran Matematika Realistik dengan menggunakan LKS
efektif digunakan dalam meningkatkan hasil belajar Matematika bagi
siswa kelas V Semester Genap di SD Negeri Salaman 1 Kabupaten
Magelang.
Berdasarkan perhitungan nilai post test dikurangi nilai pre test dari
kedua kelas, diketahui bahwa mean setelah post test diberikan dari kelas
eksperimen sebesar 15,3125 lebih tinggi daripada mean kelas kontrol sebesar
8,2857. Hal tersebut berarti ada peningkatan yang tinggi hasil belajar
Matematika siswa kelas eksperimen antara nilai pre test (sebelum diberikan
perlakuan) dengan nilai post test (setelah diberikan perlakuan). Selain itu,
hasil analisis data pada tabel 4.10 tampak bahwa nilai t adalah 2.831 dengan
nilai signifikansi 0,006, dari nilai signifikansi menunjukkan lebih kecil dari
0,05 (α) atau 0,006 < 0,05, berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Maka dapat
disimpulkan bahwa Pembelajaran Matematika Realistik dengan
menggunakan LKS efektif digunakan dalam meningkatkan hasil belajar
Matematika bagi siswa kelas V Semester Genap di SD Negeri Salaman 1
Kabupaten Magelang.
4.7 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis hasil pre test pada siswa kelas VA dan V
B
menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut homogen. Artinya, data
berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama atau tidak berbeda
secara signifikan. Kedua kelas sebelum diberi perlakuan mempunyai
kemampuan awal yang sama sehingga kelas eksperimen dapat diberi
46
treatment yaitu PMR menggunakan LKS, sedangkan kelas kontrol
menggunakan pembelajaran konvensional dengan alokasi waktu yang sama
yaitu 2 kali pertemuan atau 4 jam pelajaran. Setelah diberi treatment pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi post test.
Hasil belajar siswa kelas VB sebagai kelas eksperimen yang dalam
pelaksanaan pembelajarannya menggunakan pendekatan PMR menggunakan
LKS. Hal tersebut terjadi dikarenakan di kelas VB sebagai kelas eksperimen
diberikan perlakuan PMR menggunakan LKS, dalam pembelajaran siswa
lebih aktif, karena pembelajaran menggunakan LKS sebagai sarana kegiatan
siswa sehingga siswa lebih mudah memahami materi pelajaran. Siswa juga
melakukan diskusi dan presentasi sehingga siswa mengalami sendiri dan
terlibat langsung dalam pembelajaran.
Sedangkan hasil belajar siswa kelas VA sebagai kelas kontrol yang
pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode konvensional. Hal tersebut
terjadi karena pada proses pembelajaran, siswa kurang aktif dan jarang
bertanya. Guru menerangkan materi pelajaran dengan menggunakan metode
ceramah, tidak menggunakan alat peraga, siswa hanya mendengarkan
penjelasan dari guru. Sehingga materi pelajaran yang dijelaskan guru kurang
dipahami oleh siswa secara optimal sehingga hasil belajar siswa kelas kontrol
lebih rendah dari pada kelas eksperimen.
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dapat dilihat bahwa
hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan PMR menggunakan LKS (kelas eksperimen) 89,0625 lebih tinggi
daripada siswa kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan metode
ceramah (pembelajaran konvensional) sebesar 78,71429.
47