BAB IV Analisa Kasus

3
BAB IV ANALISA KASUS 1. Permasalahan pada kasus ini yaitu kala II lama, panggul sempit, infeksi intrapartum, gawat janin, bekas SC. Kala II lama Hal ini sesuai dengan teori dimana pada kasus ini ditemukan : Persalinan pasien tidak maju maju selama kurang lebih 10 jam walaupun pembukaan sudah lengkap. Panggul sempit Hal ini sesuai dengan teori dimana pada kasus didapatkan: Dari anamnesis pada kehamilan sebelumnya pasien melakukan persalinan SC atas indikasi panggul sempit Dari periksa dalam ditemukan penurunan bagian terbawah janin masih pada Hodge-1 walaupun pembukaan sudah lengkap Infeksi Intrapartum Hal ini sesuai dengan teori dimana pada kasus didapatkan: Adanya kenaikan suhu tubuh maternal >38 0 C

description

analisa kasus CRS

Transcript of BAB IV Analisa Kasus

Page 1: BAB IV Analisa Kasus

BAB IV

ANALISA KASUS

1. Permasalahan pada kasus ini yaitu kala II lama, panggul sempit, infeksi

intrapartum, gawat janin, bekas SC.

Kala II lama

Hal ini sesuai dengan teori dimana pada kasus ini ditemukan :

Persalinan pasien tidak maju maju selama kurang lebih 10

jam walaupun pembukaan sudah lengkap.

Panggul sempit

Hal ini sesuai dengan teori dimana pada kasus didapatkan:

Dari anamnesis pada kehamilan sebelumnya pasien

melakukan persalinan SC atas indikasi panggul sempit

Dari periksa dalam ditemukan penurunan bagian terbawah

janin masih pada Hodge-1 walaupun pembukaan sudah

lengkap

Infeksi Intrapartum

Hal ini sesuai dengan teori dimana pada kasus didapatkan:

Adanya kenaikan suhu tubuh maternal >380C

Adanya maternal dan fetal takikardi (DJJ 183x/menit)

Leukositosis maternal 31.200 sel/mm3

Setelah dioperasi ditemukan ketuban warna hijau

Gawat janin

Hal ini sesuai dengan teori dimana kasus ini ditemukan :

DJJ 183x/mnt

Ketuban berwarna hijau dan keruh

Bekas SC

Hasil ini sesuai dengan teori dimana kasus ini ditemukan:

Adanya riwayat seksio sesaria pada persalinan sebelumnya

Ditemukan bekas luka operasi secara mediana pada

abdomen pasien

Page 2: BAB IV Analisa Kasus

Diketahui dari anamnesis, os memang memiliki riwayat tekanan

darah tinggi sebelum os hamil. Krisis hipertensi yang terjadi pada os saat

kehamilan merupakan keadaan darurat yang terjadi pada os akibat

kebiasaan os yang tidak meminum obat secara teratur dan karena

kehamilan os itu sendiri. Sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa

pada kehamilan keadaan yang menyertai krisis hipertensi adalah

preeklampsia, dimana dapat ditemukan gangguan penglihatan, sakit kepala

hebat, nyeri abdomen kuadran atas, gagal jantung kongestif dan oliguri

sampai gangguan serebrovaskuler.

Preeklampsia superimpos sendiri merupakan komplikasi dari

hipertensi kronik pada kehamilan yang ditandai dengan peningkatan

tekanan darah yang mendadak disertai tanda dan gejala preeklampsia

berupa terdapatnya proteinuria. Selain itu, pada os juga terjadi komplikasi

akut dari preeklampsia itu sendiri yaitu sindroma HELLP yang ditandai

dengan adanya tanda dan gejala preeklampsia disertai trombositopenia dan

peningkatan enzim hepar.

Komplikasi terhadap janin akibat preeklampsia yang berlangsung

yaitu dapat berupa pertumbuhan janin terhambat dan gawat janin akibat

hipoksia dan iskemik uteroplasenta.

2. Penatalaksanaan yang dilakukan pada kasus ini sudah tepat sesuai dengan

teori yaitu sesegera mungkin dilakukan terminasi kehamilan berupa seksio

sesarea atas indikasi gawat janin dan sindroma HELLP.