Kasus Dan Analisa

28
Nama : Supriyadi NPM : 08330050115 Dosen : Andi Subri, SH, MM Mata Kuliah : Hukum Pidana FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SATYAGAMA JAKARTA 2009

description

hukum pidana

Transcript of Kasus Dan Analisa

Page 1: Kasus Dan Analisa

Nama : SupriyadiNPM : 08330050115 Dosen : Andi Subri, SH, MMMata Kuliah : Hukum Pidana

FAKULTAS HUKUMUNIVERSITAS SATYAGAMA JAKARTA

2009

Tuesday, 23 June 2009

Rampas Rp2,6 juta, Dua Jambret Ditembak

Page 2: Kasus Dan Analisa

YOGYAKARTA (SI) – Dua orang pelaku jambret ditembak anggota Jatanras Polda DIY

dan Polres Sleman pada Senin (22/6) malam.

Kapolres Sleman AKBP Sudarmanto mengungkapkan, penembakan terhadap para pelaku

tersebut dilakukan karena kedua tersangka Sjt alias Alex,38,dan Shd alias Lanjar, 50,

tetap berusaha kabur meski telah diberikan tembakan peringatan. ”Tersangka telah kabur

kurang lebih hingga tiga kilometer dari tempat kejadian perkara.

Tembakan peringatan dua kali tidak diindahkan terpaksa anggota menembak untuk

melumpuhkan,” jelasnya kemarin. Tersangka Shd hingga kemarin masih belum sadarkan

diri akibat terjatuh dari sepeda motor Shogun AB 3782 HQ yang ditumpanginya bersama

Sjt dalam melakukan aksinya. Dengan kondisi tersebut Sudarmanto mengaku anggotanya

baru bisa memeriksa tersangka Sjt.

Dari pemeriksaan awal, tersangka mengakui pernah dihukum dalam kasus yang sama

pada 2007 lalu dengan hukuman enam bulan penjara. ”Tersangka Sjt ini merupakan

residivis dan dalam kasus ini bertugas sebagi eksekutor sementara Shd sebagai jongki

dan hanya menunggu di sepeda motor,” jelas perwira menengah dengan dua melati dua di

pundak tersebut.

Selain mengamankan kedua tersangka sesaat setelah melakukan aski perampasan

terhadap pemilik toko kelontong Ny Tri Subardi, polisi juga berhasil mengamankan uang

tunai sebanyak Rp2,69 juta milik korban . Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Endriyardi

menambahkan,dalam melakukan aksinya kedua pelaku berpura-pura menjadi seorang

pembeli rokok.

”Saat korban sedang mengambilkan uang kembalian pembelian rokok tersebutlah pelaku

langsung merampas uang korban dan melarikan diri,” jelasnya. Namun teriakan Ny Tri

Subadi didengar oleh anggota Jatanras yang sedang melakukan observasi lapangan

pengamanan cipta kondisi menjelang Pilpres 8 Juli mendatang. Pelaku kemudian dikejar

dan dilumpuhkan dengan tembakan. (maha deva)

Page 3: Kasus Dan Analisa

Dalam kasus di atas di ketahui bahwa pelaku terdiri dari 2 orang SJT dan SHD. SJT

sebagai eksekutor sedangkan SHD hanya sebagai joki. Jenis kejahatan perampasan,

dengan modus operandi berpura–pura sebagai kostumer. Korban adalah ny.Tri Subardi

pemilik took klontong. Barang bukti yang berhasil diamankan adalah uang hasil rampasan rp.

2,69 juta dan sepeda motor shogun dan nomor polisi AB 3782 HQ yang di gunakan untuk

melarikan diri. TKP nya toko kelontong Ny Tri Subandi ( Sleman)

Dilihat dari lokasi kejahatannya maka yang berhak menangani kasus ini ( wilayah

hukum ) polres sleman. Dua orang pelaku melanggar pasal 362 KUHP dengan ancaman

hukuman 5 tahun penjara. Tetapi jika dilihat dari pembagian tugasnya, SJT yang seorang

eksekutor dan juga residivis bisa mendapat hukuman lebih berat dibanding rekannya SHD

yang bertugas menbawa kendaraan kena ( pasal 57 ayat 1 KUHP )

Sedangkan prosedur yang di gunakan oleh petugas jatanras sudah sesuai dengan

aturan hukum yang ada. Karena tertangkap tangan jadi di lakukan tanpa surat perintah dan

pelaku beserta barang buktinya harus segera di serahkan kepada penyidik ( pasal 18 ayat 1

KUHP )

Karena SJT adalah seorang residivis maka dia akan terkena pasal 468 KUHP tentang

pergolongan kejahatan. Hukumnya diambil 1/3 dari hukuman sebelumnya ( menurut pasal

362 KUHP ). Sedangkan rekannya SHD karena hanya membantu hukumannya bis kurang

bisa kurang 1/3 dari hukuman sebenarnya ( ketetapan pasal 57 ayat 1 KUHP )

Senin, 09 Maret 2009

Disksa Majikan, TKW Asal Bandung Lumpuh

Page 4: Kasus Dan Analisa

BANDUNG - Penganiayaan terhadap tenaga kerja wanita (TKW) kembali terjadi. Seorang

TKW bernama Euis Mulyati (34) asal Desa Pakuhaji, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat,

Jawa Barat, lumpuh setelah dianiaya majikannnya.

Selama bekerja, korban juga disekap dan diberi makanan basi oleh majikannya. Korban

berhasil selamat setelah nekat melarikan diri dari rumah majikannya di daerah Batam,

Kepulauan Riau.

 

Menurut pengakuannya, korban pertama kali berangkat pada 2003, saat itu korban tinggal

bersama suaminya bernama Alit dan satu orang anaknya di Kampung Lio, Cibitung,

Sagaranten, Sukabumi, Jawa Barat.

Korban bekerja di Arab Saudi karena dipaksa sang suami. dengan dibantu kakak dari

suaminya, korban kemudian meninggalkan sukabumi dan menuju sebuah perusahaan

penyalur tenaga kerja PT Insani Bakti Gemilang yang terletak di kawasan Condet, Jakarta

Selatan.

Namun, sudah hampir satu tahun korban bersama puluhan calon TKW lainnya belum juga

diberangkatkan dengan alasan tidak ada pemasukan dari sponsor. Akhirnya korban bersama

dua orang TKW lainnya melarikan diri.

Di tengah perjalanan, korban beserta dua orang rekannya bertenu sorang perempuan yang

kemudian menawarkan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga di kawasan Batam,

Kepulauan Riau dengan iming-iming gaji Rp3 juta per bulan.

Setelah disepakati, ketiganya berangkat. Sesampainya di tempat tujuan, korban bersama

dua orang rekannya langsung bekerja di sebuah perumahan mewah. selama bekerja, korban

mengaku kerap dipukuli dengan kayu dan disekap di sebuah ruangan bawah tanah dengan

hanya diberi makan nasi basi dan tidak diberi minum selama empat tahun.

Bahkan, dalam kurun waktu tersebut, mereka tidak menerima gaji sepeserpun seperti yang

dijanjikan. Ketika majikannya lengah, ketiganya kemudian melarikan diri.

Page 5: Kasus Dan Analisa

Entah dengan cara bagaimana, korban tiba di kediaman orangtuanya pada Jumat 6 maret

2009 dengan diantar tukang ojek. Hingga kini, suami dan anaknya yang tinggal di sukabumi

belum mengetahui keberadaan korban. Korban sendiri belum bisa dimintai keterangan nama

serta lamat jelas majikannya di Batam kerena kondisinya masih syok.(0z)

Ternyata penganiayaan PRT ( pembantu rumah tangga ) tidak hanya terjadi di luar

negri, bahkan negri sendiri kasus serupa sering di lewati. Padahal jelas diterangkan dalam

UUD republik indonesia bahwa semua warga negara memiliki kedudukan yang sama atau

sejajar dalam hukum tanpa terkecuali, selain KUHP keberadaan PRT juga di lindungi dalam

undang-undang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.

Penyiksaan yang dialami Euis Mulyati oleh majikannya yang di batam sangat tidak

manusiawi selain bertindak kriminal majikannya tersebut telah melanggar HAM, karena

merampas kebebasan seseorang. Majikan tersebut juga melanggar undang-undang

ketenaga kerjaan karena tidak membayar upah kepada PRT nya selama ia bekerja. Jenis

penyiksaan yang di lakukan dapat dijerat dengan ( pasal 333 KUHP ayat 2 ) dengan

ancaman hukuman pidana penjara paling lama sembilan tahun.

Sedangkan kasus ini terjadi di batam, jika Euis melaporkan kasus ini di wilayah hukum

sukabumi, maka aparat hukum sukabumi harus melimpahkan berkasnya kepada aparat

hukum di batam karna TKP dan alamat perlu di batam

2 ABG Digilas Truk, 1 Tewas

Tuesday, 23 June 2009

Page 6: Kasus Dan Analisa

MAKASSAR (SI) – Kecelakaan lalu lintas (lalin) kembali merenggut korban jiwa. Lestari Ayu

Ningsih, 13, warga Jalan Monginsidi Baru, tewas seketika setelah dilindas truk di Jalan

Sungai Saddang Baru,Kecamatan Makassar, Senin (22/6) malam.

Kepala ABG ini remuk setelah dihimpit roda truk yang hendak mengarah ke Jalan Veteran

Selatan ini. Sementara itu rekannya, Dahliah, 15,mengalami pendarahan serius di

pergelangan tangan dan kakinya. Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 22.00 Wita ini

bermula saat Dahliah yang berboncengan dengan Lestari menggunakan sepeda motor

bernopol DD 2125 SA melaju dari arah Jalan AP Pettarani menuju ke rumahnya di Jalan

Monginsidi Baru.

Sejumlah saksi mata menyebutkan, ketika melintas di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar

Umum (SPBU) Pertamina, Jalan Sungai Saddang Baru, Dahliah yang diketahui tidak

memiliki surat izin mengemudi (SIM) ini melaju cepat dan berusaha melampaui truk 12 roda

yang dikemudikan Bahtiar Daeng Sese, warga Desa Bontobonto,Kecamatan Parangloe,

Kabupaten Gowa.

Ironisnya, dalam keadaan lalu lintas yang cukup padat, korban yang saat itu menyalip tidak

dapat mengimbangi sepeda motornya sehingga oleng dan terjatuh ke dalam roda belakang

truk bernopol DD 9608 BM tersebut.”Kuat kemungkinan, korban hendak menghindari

kendaraan dari arah berlawanan sehingga setir motornya terkena roda truk itu,” kata Kasat

Lantas Polresta Makassar Barat AKP Djamaluddin kemarin.

Akibatnya,akibat gesekan roda truk tersebut, Lestari yang saat itu sedang dibonceng, tidak

dapat menghindar sehingga kepalanya remuk dilindas ban.Sementara itu, Dahliah sempat

masuk ke bawah truk, tapi nyawanya berhasil terselamatkan karena hanya kaki dan

lengannya yang tergilas.

Dahliah yang diketahui putus sekolah ini langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Labuang

Baji untuk dirawat intensif.Sementara jenazah Lestari sempat divisum di RS

Bhayangkara,Mappaoudang,sebelum disemayamkan di rumahnya. Sopir truk bernama

Page 7: Kasus Dan Analisa

Bahtiar Daeng Sese nyaris menjadi bulanbulanan warga sekitar karena dianggap sebagai

biang kecelakaan maut tersebut.

Beruntung,petugas Polresta Makassar Barat dan Polsekta Makassar langsung

mengamankannya dan menggelandangnya untuk dimintai keterangan. ”Dalam kasus ini

beberapa saksi telah kami mintai keterangan, termasuk sopir truk. Dua kendaraan yang

terlibat kecelakaan lalin juga disita sebagai barang bukti,” tandas Djamaluddin kepada

wartawan.

Dia menambahkan, hingga kemarin, pihaknya masih belum mengetahui persis penyebab

kecelakaan lalin yang merenggut satu korban jiwa ini.Pasalnya,dia masih harus memeriksa

saksi korban Dahliah yang masih terbaring di RS Labuang Baji. Sementara dari pemeriksaan

sopir truk, mengaku tidak menghentikan kendaraannya saat kedua korban terjatuh dari

sepeda motornya.

”Kronologisnya belum pasti. Belum ada tersangka dan untuk sekarang sopir truk itu kami

anggap lalai karena tidak menghentikan laju kendaraannya setelah melihat kedua korban

terjatuh,” tandas Perwira Pertama (Pama) Polri ini. (wahyudi)

Pada kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan korban tewasnya ataupun luka-

luka dapat di kenakan ( pasal 359 KUHP ) Barangsiapa karma kesalahan ( kealpaan )

menyebabkan orang lain mati, di ancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau

pidana kurang paling lama satu tahun. Dalam kasus ini, andai kata korban juga memiliki

kesalahan maka tidak menghapuskan kesalahan terdakwa ( pasal 359 KUHP ).

Jika ada tuntutan banding maupun kasasi dari terdakwa karena menganggap korban

memiliki kesalahan dalam peristiwa kecelakaan tersebut, tidak dapat diterima karena

kesalahan orang lain tidak menghilangkan kesalahan terdakwa.

Page 8: Kasus Dan Analisa

Tidak setiap penderitaan yang timbul karena kesalahan dapat dihukum, akan tetepi

hanya penderitaan yang mempunyai sudut arti. Pasal ini tidah membedakan apakah karena

terhalangnya pelaksanaan tugas jabatan atau pekerjaan menimbulkan kerugian materil atau

tidak.

Kasus diatas dapat di gunakan sebagai pekerjaan dari banyaknya kasus kecelakaan

lain karena ketidak patuhan para pengendara terhadap pemakai jalan. Kurang disi[linnya

pengendara fatal terhadap diri sendiri maupun orang lain dijalan raya.

Curi 485 Tabung Elpiji,Empat Karyawan Dibui

Page 9: Kasus Dan Analisa

Tuesday, 23 June 2009

SURABAYA (SI) – Setelah enam bulan sukses jadi ”tikus”di CV Anwar Efendi, kompleks

Pergudangan Suri Mulya Bolok E/5-7 Margomulyo, empat karyawan ini akhirnya dibekuk.

Selama beraksi mereka berhasil menggasak 485 tabung elpiji ukuran 3 kg. Akibat ulah

mereka, perusahaan yang bergerak dalam distributor elpiji ini harus menanggung kerugian

Rp80 juta lebih.Empat maling yang berhasil diamankan itu adalah Yudi Kristiawan, 27; Rudi

Sugiarto,23; Juantoro alias Jian,27 ketiganya warga Tanggul, Jember; dan Imam Saiful, 27,

warga Sumberbaru, Jember.

Dalam beraksi, keempatnya bergerak sendiri-sendiri.Namun, belum diketahui siapa yang

pertama kali punya ide jahat itu.Aksi mereka dilakukan bergiliran.Jika hari ini sudah ada yang

beraksi, yang lainnya berhenti. Mereka mencuri ketika mendapat tugas mengantarkan elpiji

ke agen dengan truk.

Biasanya mereka mengangkut tabung lebih dari jumlah yang dipesan. ”Biasanya

mengirimkan sekitar 432 tabung, kemudian saya tambah dua untuk saya jual sendiri,”aku

Jian. Di tengah jalan, kelebihan tabung itu dijual.Ada yang dijual ke agen,juga ada yang

dijual ke pemilik warung makan.Satu tabung dihargai Rp110.000.

Padahal, harga resmi di pasaran mencapai Rp160.000 per tabung.Dalam setiap minggu

masing-masing orang bisa beraksi paling sedikit dua kali. Kasatreskrim Polresta Surabaya

Utara AKP I Wayan Winaya mengungkapkan, kasus ini terbongkar setelah polisi menerima

laporan dari perusahaan.

Perusahaan curiga karena tabung terus berkurang dari bulan ke bulan. ”Awalnya

perusahaan mengira tabung memang belum kembali ke perusahaan.Tapi setelah beberapa

bulan tetap tidak ada yang kembali, bahkan yang hilang makin banyak,”kata I Wayan. Lalu

polisi menyelidiki laporan itu.Setelah dapat bukti kuat,polisi menangkap keempat tersangka

di tempat kerjanya.

Page 10: Kasus Dan Analisa

Polisi juga berhasil mengamankan barang bukti tujuh tabung elpiji hasil curian yang belum

sempat dijual. Keempat orang ini hanya pasrah saat digelandang ke Mapolresta Surabaya

Utara. ”Kami masih mengembangkan kasus ini, di antaranya memburu penadahnya. Melihat

banyaknya barang yang berhasil dicuri, tentunya mereka punya penadah,”tandas I Wayan.

(lutfi yuhandi)

Kasus di atas termasuk dalam kasus pencurian yang dapat di kenakan ( pasal 362

KUHP ), dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. Dari keempat pelaku karena bertindak

atas nama pribadi tanpa berkelompok, maka masing-masing didakwa secara terpisah.

Karena TKP dari empat pelaku sama yaitu CV Anwar Elfen di kompleks pergudangan suri

mulya blok E/5-7 marga mulya, maka mereka dapat di peroses di wilayah hukum yang sama

yaitu polsek marga mulya. 7 buah tabung elpiji yang belum sempat di jual bisa di jadikan

barang bukti.

Pemilik CV juga berhak memutuskan hubungan kerja secara langsung ( PHK ) karena

tindakan mereka juga melanggar aturan ketenaga kerjaan. Untuk tuntutan kerugian yang

dialami korban selama ini dapat dimasukan pada dakwaan supsedair sesuai kerugian yang

dialaminya.

Pasutri Dihajar Perampok

Tuesday, 23 June 2009

Page 11: Kasus Dan Analisa

PALEMBANG (SI) – Pasangan suami-istri Sumarsono,45,dan Nuriyah,33,Selasa (23/6)

pukul 03.30 WIB nyaris menjadi korban perampokan di Jalan Dusun Talang Kelapa Talang

Pete.

Pasangan suami-istri (pasutri) warga Jalan Dusun Talang Kelapa Desa Lebung Permai

Komplek Kodam II Sriwijaya RT14 Kelurahan Talang Kelapa Kecamatan Alang Alang

Lebar,saat itu hendak pergi ke Pasar Alang Alang Lebar (AAL). Tiba-tiba di lokasi tempat

kejadian perkara (TKP) muncul tiga orang yang tidak dikenal. Dua diantaranya bertubuh

pendek, mereka langsung mengayunkan dua buah kayu gelam diarahkan ke tubuh korban

Nuriyah yang saat itu sedang dibonceng suaminya, Sumarsono.

Alhasil, laju sepeda motor mereka oleng.Diperparah lagi dengan kondisi akses jalan yang

ada cukup memprihatikan di tengah gencar-gencarnya pembangunan di Kota Palembang.

Seketika itu juga kedua pasutri terjatuh di tanah dan korban Sumarsono terpental dari atas

sepeda motor. Lalu,korban Nuriyah dipukuli berkali-kali hingga kepalanya pecah.Sedangkan

korban Sumarsono langsung belari minta pertolongan kepada warga sekitar yang terdekat.

Tak lama kemudian, muncul satu unit sepeda motor tetangga korban yang hendak pergi ke

pasar dan melihat kejadian itu. Seketika itu juga kawanan perampok melarikan diri di tengah

kegelapan yang saat itu berupaya mengambil sepeda motor korban tetapi upayanya tidak

berhasil karena sepeda motor tidak juga hidup. Lalu,muncul warga ke lokasi membantu

korban dan membawa kedua pasutri ke Rumah Sakit Siti Khadijah untuk mendapatkan

perawatan intensif.

Korban Sumarsono saat ditemui di rumahnya mengatakan, dirinya tidak ada firasat apa-apa

saat kejadian.Namun dirinya terkejut ketika ada suara kayu memukul tubuh istrinya di

belakang. “Aku tekejut pak, saat itu muncul tiga orang mengejar kami ketika melintas dijalan

Page 12: Kasus Dan Analisa

itu,dan seketika itu laju motor tidak bisa kencang karena jalan yang ada rusak parah bahkan

belum pernah dilakukan pengaspalan,” ujar Sumarsono,kemarin.

Tak lama kemudian, pukulan salah satu tersangka mengenai tubuh istrinya dan seketika itu

juga dirinya terpental sedangkan istrinya terjebak di atas sepeda motor.“ Usai terjatuh aku

tinggali istri aku cari pertolongan dan tak lama kemudian muncul warga sekitar membantu

kami,”jelasnya. Sementara itu, korban Nuriyah menuturkan, dirinya terkejut ketika dikejar

orang yang tidak dikenal.

Bahkan ketika dipukul dan jatuh, dirinya sempat merasakan kesakitan, namun tetap saja

dirinya dipukuli lagi oleh ketiganya saat terjatuh. “Aku dak biso katoke pak sakitnyo saat

mereka pukul dan ketika itu pelaku mencoba mengambil motor namun ketika dihidupkan

tidak bisa akhirnya ketika warga datang mereka langsung lari dari lokasi,” ungkap korban

yang telah tiga tahun melakoni usaha bedagang ini.

Terpisah, Kapolsekta Sukarami AKP Sugeng Hariyadi Sik saat dikonfirmasi membenarkan

pihaknya telah menerima laporan yang terjadi dan kedua korban telah mendapatkan

perawatan dari petugas medis. “Petugas sekarang sedang melakukan penyelidikan terkait

kasus yang ada,” pungkasnya. (hengky chandra agoes)

Perampokan yang dialami korban suami istri Sumarsono dan Nuriyah ini berlokasi di

jalan dusun talang pete. Dan masuk wilayah hukum polsek alang-alang lebar. Pelaku yang

berjumlah 3 orang dapat di jerat ( pasal 365 KUHP ayat 1 ) dengan ancaman hukuman 9

tahun penjara karena pencuriannya dilakukan dengan tindak kekerasan. Juga bisa di jerat

dengan ( pasal 351 ayat 2 KUHP ) tentang penganiayaan yang mengakibatkan luka-luka

berat, dengan ancaman kurungan 5 tahun. Tetapi karena 3pelaku tidak berhasil merampas

motor korban maka ( pasal 53 KUHP ) bisa digunakan untuk dasar hukum. Karena walaupun

Page 13: Kasus Dan Analisa

perampasan tidak terbukti tetapi pencobaan kejahatan sangat nyata dengan tindak

kekerasan yang ada.

Seperti perampokan ini memeng sudah di rencanakan mengingat kondisi jalan yang

rusak membuat pengendara yang melintas mengurangi kecepatan, dan korban memang

secara rutin melewati jalan tersebut. Oleh karena itu perampok telah memperhitungkan

kedatangan korban, dan juga terbukti dengan sengaja yang digunakan terkesan sudah

disiapkan.

Untuk tindakan antisipasi diharapkan jalan-jalan yang memeang rawan tindak

kejahatan diberi penerangan yang cukup serta petugas yang berpatroli agar lebih

meningkatkan keamanan. Para pengguna jalan juga harus meningkatkan kewaspadaan

ataupun mencari jalan alternatif yang lebih aman walaupun lebih jauh jarak yang

ditempuhnya untuk tujuan nya itu.

Tuesday, 23 June 2009

Page 14: Kasus Dan Analisa

TULUNGAGUNG(SI) – Petugas Polwil Kediri benarbenar dibuat pusing oleh kawanan

perampok.Betapa tidak,setelah Blitar diacak-acak,kini kawanan bromocorah mengalihkan

sasaran ke wilayah Tulungagung.

Peristiwa terakhir terjadi pada Selasa (22/6) dini hari kemarin. Kali ini perampok menyasar

rumah Saimah, 70, asal Dusun Krajan, Desa Panggungkalak, Kecamatan Pucanglaban.

Diduga dua anggota kawanan perampok masuk dengan mencongkel pintu belakang dan

langsung menghajar janda tua ini. Saimah keluar kamar setelah mendengar suara berisik

dariarah dapur.

Akibat pukulan keras tersebut, Saimah jatuh terjerembab di lantai dapur. Dengankeji, salah

seorang perampok menginjak punggung Saimah sembari mengikat tangan serta menyekap

mulut dengan lakban. Akibat perlakuan kasar itu, selain babak belur, Saimah mengalami

retak tulang pada bagian punggung.

Saimah baru berani bergerak mendatangi rumah anaknya sembari berteriak minta tolong,

setelah para penjahat itu pergi.Rumah Yaji,45,anak sulungnya ini berada sekitar 20 meter

dari rumah korban.“ Saat mendengar suara nenek merintih minta tolong, kami langsung

keluar rumah dan nenek kondisinya babak belur,” tutur Irwan, 19,anak Yaji atau cucu korban

Musibah itu berlangsung sekitar pukul 02.00 WIB.

Dalam waktu 20 menit perampok yang tidak mengenakan penutup wajah itu mengacak-acak

isi almari. Sebelumnya mereka memaksa Saimah menunjukkan tempat menyimpan harta

bendanya. Dari dalam almari pakaian mereka mendapatkan uang tunai Rp5 juta dan

perhiasan emas seberat 93 gram yang ditempatkan di kaleng biskuit.

Uang dan perhiasan tersebut merupakan hasil keringat anak Saimah, yang dikumpulkan nya

selama menjadi TKI di luar negeri. Kapolres Tulungagung AKBP Rudi Kristantio yang

langsung datang ke TKP mengatakan, pelaku diduga bukan warga jauh. Itu dengan melihat

modus yang dilakukan, termasuk tahu harta benda korban.

Page 15: Kasus Dan Analisa

“Melihat modusnya,sepertinya pelaku tidak jauh,” ujarnya. Dalam kasus ini petugas

mengamankan lakban dan tali rafia yang digunakan untuk menyekap dan mengikat korban.

Apakah pelaku masih ada kaitan dengan jaringan perampok di Blitar? Kapolres Rudi hanya

mengatakan,hal itu tidak tertutup kemungkinan terjadi.“Karena setelah para pelaku di Blitar

tertangkap, sekarang justru Tulungagung,” pungkasnya. (solichan arif)

Kasus perampokan yang marak terjadi perlu di sikapi dengan tegas oleh pihak

kepolisian, apabila jika yang jadi korban adalah orang yang sudah lanjut usia seperti ibu

saimah ini. Perampokan disertai kekerasan kerap terjadi dan menimpa korban yang memang

diketahui tinggal sendiri di rumah ( dalam keadaan lemah atau mudah di lumpuhkan ) besar

kemungkinan pelaku adalah orang dekat yang mengetahui tentang situasi dan kondisi

korbannya. Petugas yang sigap setelah melakukan olah TKP dan menemukan sidik jari

korban ataupun setelah mendengar keterangan saksi korban seharusnya bias cepat

mengamankan pelaku, pelaku yang tidak menggunakan topeng akan mudah keruhi oleh

korbannya.

Pelaku dapat di jerat dengan hukuman penjara 12 tahun dengan ( pasal 365 KUHP

ayat 2 butir 1 ) karena termasuk dengan pencurian yang disertai dengan tindak kekerasan

dan dilakukan didalam rumah pada waktu malam hari.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa diperlukan kewaspadaan dari masyarakat dan

juga tindak tegas dari aparat kepolisian, agar korban kejahatan yang sama tidak lagi

berjatuhan.

Jika pelaku melarikan diri keluar daerah maka di butuhkan kerjasama dari pihak

kepolisian terkait. Didaerah merupakan pelaku berhasil ditangkap, maka proses hukum tetap

dilaksanakan dimana TKP terjadi ( tulung agung )

Perdagangan Perempuan dan Anak

Page 16: Kasus Dan Analisa

Andi 40 tahun merupakan calo keliling yang mencari perempuan muda di desa dengan

menjanjikan akan dipekerjakan di kota atau di luar negeri. Yang pada akhirnya dia menjual

untuk menjadi pelacur atau menjadi perempuan penghibur.

Korbannya adalah siti 15 tahun, awalnya ia di janjikan untuk bekerja di kota. Namun

sesampainya dikota siti malah di jual dan disuruh menjadi penghibur atau menjadi pelacur.

Bila saya liat dan anaalisis dari kasus yang terjadi diatas maka andi 40 tahun

termasuk melakukan perdagangan perempuan dan anak juga modus penipuan. Pasal yang

menjeratnya adalah pasal 297 ”perdagangan perempuan dan anak yang belum dewasa

diancam dengan hukuman pidana penjara paling lama enam tahun. Pasal 297 KUHP, Pasal

324 juga dapat digunakan menjaring sebagian perbuatan perdagangan orang karena pasal

ini melarang perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai perdagangan manusia. Undang-

Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak juga dapat digunakan menjaring

trafficker sebagaimana diatur dalam Pasal 83 dan Pasal 88.

Pasal 83, "Setiap orang yang memperdagangkan, menjual atau menculik anak untuk

diri sendiri atau untuk dijual, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan

paling singkat 3 tahun dan denda paling banyak Rp300 juta dan paling sedikit Rp60 juta.

Pasal 88, "Setiap orang yang mengeksploitasi ekonomi atau seksual anak dengan

maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain, dipidana dengan pidana penjara paling

lama 10 tahun dan/atau denda paling banyak Rp200 juta.

Modus penipuannya kena jerat pasal 378 KUHP, penipuan adalah "Barang siapa

dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak,

baik dengan memakai nama palsu atau keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu muslihat,

maupun dengan karangan-karangan perkataan bohong, membujuk orang supaya

Page 17: Kasus Dan Analisa

memberikan sesuatu barang, membuat utang atau menghapuskan piutang, dihukum karena

penipuan, dengan hukuman penjara selama-lamanya empat tahun."

Polisi Kejar Pembeli Bayi

Page 18: Kasus Dan Analisa

JAKARTA, JUMAT - Guna membongkar jaringan penjualan anak yang dilakukan Herawati

alias Erika (28), aparat Polrestro Jakarta Pusat mengejar pasangan suami istri yang membeli

anak Erika, yaitu Diana Eka dan Adi.

Kepala Unit Reserse Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestro Jakpus AKP Sentike

Bossayor, Kamis (3/7) siang, mengatakan, "Kami bekerja sama dengan Polrestro Jakarta

Selatan karena diduga pasangan suami istri yang membeli anak itu berada atau tinggal di

wilayah itu."

Polisi juga tengah memburu perantara penjual anak itu, yaitu Siti dan Pani. Kedua orang

inilah yang memperkenalkan Erika kepada pasangan Diana-Adi sehingga terjadi jual-beli

tersebut.

Menurut Sentike, Pani kenal dengan Erika karena beberapa kali bertemu di Mal Atrium

Senen, Jakarta Pusat. Pani kenal dengan Adi dan Diana karena dikenalkan oleh

keponakannya, Nova, yang kebetulan salah satu karyawan di perusahaan Diana. Informasi

bahwa ada pasangan belum punya anak itu diberitahukan kepada Erika yang tengah

mengandung.

Siti yang juga kenal Pani menyarankan agar Erika menjual bayinya kepada Diana. "Kami

belum tahu seberapa besar peran Pani. Tetapi, berdasarkan keterangan Erika dan Siti, Pani

juga salah seorang perantara," ujar Sentike.

Erika menjual bayinya seharga Rp 5 juta demi membeli dua paket putaw. Selain itu, uang

hasil menjual anaknya itu juga digunakan untuk membayar utang, membayar kontrakan

rumah, dan biaya hidup sehari-hari. (Warta Kota/get

Bila saya liat dari kasus di atas maka dinyatakan dian eka dan andi pembeli anak, Herawati

alias Erik adalah yang menjual atau penjual anak sedangkan Pani, Nova dan Siti adalah

perantara dari penjualan anak tersebut

Page 19: Kasus Dan Analisa

Di Pinggir Pantai Gadis Itu Dicium, Dielus, Lalu Dinodai

senin, 29 Juni 2009 | 21:17 WIB

Page 20: Kasus Dan Analisa

SUNGAILIAT, KOMPAS.com — Semua orangtua pasti akan marah besar jika tahu anak

gadisnya dipermainkan, apalagi sampai digauli. Itulah yang dilakukan Sr warga KD Koba,

Desa Deniang, Kecamatan Riau Silip.

Dia tak terima dengan prilaku bejat Yar (29). Kendati masih terhitung ipar, ulah Yar

mempermalukan keluarga Sr. Terlebih-lebih mengancam masa depan putri kesayangannya

yang beranjak remaja itu.

Perbuatan asusila dilakukan Yar berkali-kali. Yar menaruh perhatian kepada sebut saja

Bunga (14), yang mulai beranjak dewasa dan cantik.

Pikiran cabul ingin bercumbu dengan keponakan kian membara. Akhirnya, April 2009 lalu di

sebuah kebun di kawasan KD Koba, tersangka nekat mencium bibir korban. Saat itu Yar

mengancam Bunga agar menceritakan kepada siapa pun.

Kejadian itu kembali terulang beberapa waktu kemudian di rumah tersangka, tetapi kali ini

Yar yang sudah mata gelap sempat meremas dada Bunga, dan memaksa melayani nafsu

bejatnya. Namun, Bunga lolos dari perbuatan tercela Yar.

Akhirnya Yar mendapatkan kesempatan, Jumat malam, Bunga dipaksa diajak ke Pantai

Matras dengan menggunakan sepeda motor. Di sini, gadis ABG diperdaya dibuat terlena,

dielus, hingga akhirnya dinodai.

Keesokan harinya perbuatan Yar tercium oleh orangtua Bunga. Merasa anaknya yang masih

di bawah umur dipelakukan tak senonoh, orangtua korban mengamuk dan melaporkan ke

Polres Bangka.

Kapolres Bangka AKBP H Norman Widjajadi, Sik sempat turun langsung ke lapangan.

"Kasus ini awalnya dilaporkan ke Polsek Sungailiat, namun sekarang diambil alih ke

Mapolres Bangka," kata Kapolres Bangka AKBP Norman Widjajadi Sik didampingi Kasat

Reskrim AKP Abdul Azis Sik ketika dikonfirmasi, Minggu siang. (fly)

Menurut pandangan saya perbuatan yar ini bertentangan dengan UU Nomor 23

Tahun 2002 tentang perlindungan anak di bawah umur "Tersangka terancam jeratan Pasal

Page 21: Kasus Dan Analisa

287 289 Ancaman hukuman sembilan tahun penjara," dan (Pasal 66 UU No 23/2002),

(pasal 88 UU No 23/2002).

Tersangka juga kena larangan dalam hukum islam di karnakan bunga masih adik ipar

yang dilarang dalam islam untuk dinikahi, Sebaiknya anak2 perempuan yang beranjak

remaja jangan dibiarkan ber akrab2 dengan laki2 lain sekalipun dari kerabat dekat ( saudara

sepupu, paman dan orang dekat lainnya ). Batasan2nya sudah di atur dalam agama

( maksudnya islam ) seperti berhijab, menjaga pandangan, menjaga pergaulan dll. Laki2 dan

perempuan kodratnya saling tertarik, makanya pergaulan ini harus di atur dan tidak bebas

memang orang tua harus extra ketat dalam menjaga anaknya, walaupun masih

keluarga namun tetaplah harus hati2, sebab manusia kadang kala bisa khilaf... saran saya

jauhkan anak2 dari kedekatan orang dewasa yg tidak bertanggung jawab.