BAB II(Makalh)

13
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Gizi Dan Istila-Istilah Mengenai Gizi Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yang artinya makan. Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris “food” menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan. Gizi adalah zat-zat yang terkandung dalam suatu jenis makanan tertentu. Gizi ( Nutrion ) adalah proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Ilmu Gizi ( Nutrience Science ) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal tubuh. WHO mengartikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari proses yang terjadi pada organisme hidup. Proses tersebut mencakup pengambilan dan pengolahan zat padat dan cair dari makanan yang diperlukan untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan, berfungsinya organ tubuh dan menghasilkan energi Zat Gizi ( Nutrients ) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu

Transcript of BAB II(Makalh)

Page 1: BAB II(Makalh)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gizi Dan Istila-Istilah Mengenai Gizi

Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yang artinya makan. Ilmu gizi bisa

berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris “food”

menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan.

Gizi adalah zat-zat yang terkandung dalam suatu jenis makanan tertentu.

Gizi ( Nutrion ) adalah proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses absorpsi, transportasi, penyimpanan,

metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,

serta menghasilkan energi.

Ilmu Gizi ( Nutrience Science ) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu

tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal tubuh.

WHO mengartikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari proses yang terjadi

pada organisme hidup. Proses tersebut mencakup pengambilan dan pengolahan

zat padat dan cair dari makanan yang diperlukan untuk memelihara kehidupan,

pertumbuhan, berfungsinya organ tubuh dan menghasilkan energi

Zat Gizi ( Nutrients ) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk

melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara

jaringan sertamengatur proses proses kehidupan.

Status Gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan penggunaan

zat-zat gizi.

2.2 Perbedaan Gizi Masyarakat dan Gizi Klinik

Gizi masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok masyarakat, gizi

masyarakat lebih ditekankan pada pencegahan dan peningkatan.

Gizi klinik berkaitan dengan masalah gizi pada individu yang sedang menderita

gangguan kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan gizi, sifatnya lebih

menitikberatkan ke kuratif.

Page 2: BAB II(Makalh)

2.2.1 Orientasi Gizi Masyarakat

a. Preventif

- Mencegah keluarga dan masyarkat gangguan gizi, kurang gizi atau gizi

lebih ( obesitas )

- Mengurangi faktor resiko

- Mencegah faktor gizi sebagai pembawa penyakit

- Prioritas pada kelompok rawan yaitu ibu, bayi, anak balita, dan lansia

- Prioritas pada gangguang gizi yang berdampak besar pada masyarakat

b. Promotif

- Healthy nutrision

- Healthy life style

- Gizi seimbang

- Asi eksklusif

- Mendatangi instansi kesehatan bila sakit

c. Protektif

- Melindungi masyarakat dari makanan yang berbahaya

- Melindungi masyarakat dari “food suplement”yang tidak jelas

manfaatnya

- Melindungi masyarakat dari dosis yang melampaui

d. Peningkatan Kesehatan ( Health Gain )

- Meningkatkan produtifitas kerja

- Meningkatkan kreatifitas

- Meningkatkan daya tahan imunitas

- Meningkatkan umur terhadap harapan hidup

e. Peran Serta Aktif Masyarakat

- Toga

- LSM

- Kelompok masyarakat yang bergerak dalam bidang sosial

- Kelompok remaja

- Organisasi mahasiswa

- Profesi

- Lembaga konsumen

2.2.2. Orientasi Gizi Klinik

Page 3: BAB II(Makalh)

a. Membantu Terapi

- Mempercepat pertumbuhan

Post operasi

Degeneratif – penurunan kolesterol

Penyakit ginjal – Sindrom Nephotik

Penyakit pencernaan

b. Sebagai Terapi

- Tempe untuk diaremakrobiotik untuk kanker

- Fe, B12, asam folat untuk anemia

- Iodium untuk gondok

- Kekurangan Zn untuk bibir sumbing

- Antioksidan untuk penyakit degeneratif

Pembeda Gizi Masyarakat Gizi Klinik

Pendekatan Prevebtif dan promotif Kuratif

Target Publik atau masyarakat Individu

Aspek Kesehatan saja Berbagai aspek pekerjaan ( kesehatan

ekonomi, pendidikan sosial budaya)

Terapi Penderita saja Seluruh masyarakat

2.3 Antropometri

2.3.1 Pengetian Antropometri

Antropometri berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan metros

yang berarti ukuran. Antopometri artinya ukuran dari tubuh.

Tes Antropometri ialah tes untuk mengetahui komposisi tubuh maupun

bentuknya atau pengukuran atas struktur tubuh manusia. Tujuan akhir dari

pengukuran antropometri adalah menetapkan bentuk atau tipe badan seseorang.

Tipe badan bagi seseorang sebelum ia bekerja adalah penting, karena dengan tipe

badan yang ideal untuk  jenis pekerjaan tertentu dapat meningkatkan capaian

keberhasilan kerjannya.

Dengan tes antropometri akan dapat mengetahui pertumbuhan badan

seseorang normal atau tidak, kekurangan-kekurangan serta upaya pertumbuhan

badan secara ideal.

Page 4: BAB II(Makalh)

2.3.2 Jenis Antropometri

Studi-studi yang telah menguji berbagai status gizi dan membuat berbagai

rekomendasi wattelow (1973) menyarankan untuk mengukur status gizi pada saat

ini menggunakan ukuran ukuran berat badan sedang ukuran tinggi badan per

umur hanya cocok untuk mengukur status gizi pada saat yang lalu.

Dan akhirnya berat dan tinggi per umur sebagai indikator status gizi anak,

pada umurnya para peneliti sering mengacu pada standar Harvard dengan

berbagai modifikasi.

1. Berat Badan Terhadap Umur

Berdasarkan klasifikasi dari Universitas Harvard keadaan gizi anak dapat

diklasifikasi dengan 3 tingkat :

Gizi lebih (over weight)

Gizi baik (well nourished)

Gizi kurang ( under weight) yang mencakup kekurangan kalori dan

protein tingkat satu dan dua

Di indonesia klasifikasi status gizi anak didasarkan pada 50 percentile dari

100% Harvard dangan klasifikasinya :

1. Gizi baik apabila berat badan bayi atau anak menurut umurnya lebih

dari 80% dari standar Harvard.

2. Gizi kurang apabila berat badan bayi atau anak menurut umurnya

berada diantara 60,1% - 80% dari standar Harvard.

3. Gizi buruk apabila berat badan bayi atau anak menurut umurnya 60%

atau kurang dari standar Harvard.

2. Tinggi Badan Menurut Umur

Gizi baik apabila tinggi badan bayi atau anak menurut umurnya lebih

dari 80% dari standar Harvard.

Gizi kurang apabila tinggi badan bayi atau anak menurut umurnya

berada diantar 70,1%-80% dari standar Harvard.

Page 5: BAB II(Makalh)

Gizi kurang apabila tinggi badan bayi atau anak menurut umurnya

70% kurang dari standar Harvard.

3. Berat Badan Menurut Tinggi

Gizi baik apabila berat badan bayi atau anak menurut panjang

tingginya lebih dari 90% dari standar Harvard.

Gizi kurang apabila berat badan bayi atau anak menurut panjang

tingginya berada diantar dari 70,1%-85% dari standar Harvard.

Gizi buruk apabila berat badan bayi atau anak menurut panjang

tingginya 70% atau kurang dari standar Harvard.

4. Lingkar Lengan Atas Menurut Umur

Gizi baik apabila Lingkar Lengan Atas(LLA) bayi atau anak menurut

umurnya lebih dari 85% dari standar wolanski.

Gizi kurang apabila Lingkar Lengan Atas(LLA) bayi atau anak

menurut umurnya berada diantar 70,1%-85% dari standar wolanski.

Gizi buruk apabila Lingkar Lengan Atas(LLA) bayi atau anak

menurut umurnya 70% atau kurang dari standar wolanski.

2.3.3 Pengukuran Antropometri

1. Quimby Weight Analysis Test

Data dari hasil pengukuran kelima pada tes Quimby Weight Analysis

selanjutnya dapat dikonversikan ke dalam rumus Quimby untuk menentukan

estimasi berat badan setiap peserta tes yaitu :

EW = {( a.H + b.SW + c.CW + d.CD + e.HW) – f }Keterangan :EW                  : Estimated Weighta,b,c,d,e,f        : angka atau bilangan konstantaH                     : Height atau tinggi badanSW                  : Sholder Width atau lebar bahuCW                  : Chest Width atau lebar dadaCD                  : Chest Depth atau pengerutan rongga dadaHW                 : Hip Width atau lebar pinggul

Page 6: BAB II(Makalh)

Umur( Tahun )

Angka Konstantaa b c d e f

16 ¼ 1,82 4,19 5,38 7,99 5,07 225,39

16 ¾ 1,03 4,70 5,52 8,82 5,10 189,61

17 ½ 2,14 3,71 5,93 5,49 2,59 199,45

18 ½ 1,91 4,89 8,86 7,80 1,22 229,39

19 ½ 2,18 4,26 7,16 8,20 0,612 217,37

20 ½ 2,16 6,28 8,08 7,50 1,30 257,29

21 ½ 1,08 5,25 8,37 9,09 5,7 229,33

22 ½ 2,23 0,489 13,4 9,43 1.34 214,154

Tabel 01.Substitusi Angka Konstanta untuk rumus Quimby Weight Analysis Test

Keterangan: Kriteria skor estiminasi berat badan normal adalah 100-150

2. Indeks Massa Tubuh ( IMT )

Indeks massa tubuh  digunakan untuk memprediksi status gizi anak

usia sekolah yaitu keadaan obesitas. Ada beberapa rumus yang dipergunakan

dalam pengukuran antropometri untuk mengetahui berat ideal serta batas dari

kewajaran berat seseorang yaitu :

a. Dikalangan Medis dan Olahraga

Dalam pengukuran berat badan ideal di kalangan medis dan

olahraga menggunakan rumus yaitu :

Standar berat badan ideal ( Brocce Formula )

Berat Badan ideal = 90 % X ( Tinggi Badan – 100 )

Berat Badan ideal = ( Tinggi Badan – 100 ) - 10%

Page 7: BAB II(Makalh)

Atau

- Berat Badan Max  = 120 % X ( Tinggi Badan – 100)

- Berat Badan Min = 80 % X ( Tinggi Badan – 100)

Dari data yang diperoleh dari pengukuran tinggi dan berat badan, akan

dapat diperoleh juga data Indeks Masa Tubuh.Yaitu dengan rumus IMT

sebagai berikut :

IMT= BB kg / ( TB )²m

Keterangan :

IMT= Indeks Massa Tubuh ( Kg/m)

BB = Berat Badan ( Kg )

TB = Tinggi Badan ( cm )

Ketentuan IMT:Underweight = 12 - 19 kg/mIdeal = 20 - 25 kg/mOverweight = 26 - 29 kg/mObesitas = > 29 kg/m

2.3.4 Surveilans Gizi

Surveilans Gizi adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan

interpresi data secara sistematik dan teru menerus secara penyebaran informasi

mengenai masalah gizi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil

tindakan.

Tujuan surveilans gizi :

1. Memonitor hal-hal yang potensial untuk menimbulkan masalah gizi

2. Mempelajari riwayat alamiah penyakit yang diakibatkan defisiensi zat

giziserta epidemologinya

3. Memberikan informasi dan data dasar untuk proyeksi kebutuhan

pelayanan kesehatan dimasa datang

Page 8: BAB II(Makalh)

4. Membantu menetapkan masalah gizi yang menjadi prioritas

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yang artinya makan. Ilmu gizi

bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris “food”

menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan. Gizi ( Nutrion ) adalah proses

organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses

absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak

digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari

organ-organ, serta menghasilkan energi. Gizi dapat dibedakan menjadi dua bagian.

Pertama disebut dengan gizi masyarakat yang berkaitan dengan gangguan gizi pada

kelompok masyarakat selain itu gizi masyarakat lebih ditekankan pada pencegahan

dan peningkatan. Kedua disebut dengan gizi klinik yang berkaitan dengan masalah

gizi pada individu yang sedang menderita gangguan kesehatan akibat kekurangan atau

kelebihan gizi.

Didalam ilmu gizi kita mengenal istilah yang disebut dengan Antropometri

yang berarti , Antropometri itu sendiri berasal dari kata anthropos yang berarti

manusia dan metros yang berarti ukuran. Antopometri artinya ukuran dari tubuh. Tes

Antropometri ialah tes untuk mengetahui komposisi tubuh maupun bentuknya atau

pengukuran atas struktur tubuh manusia. Tujuan akhir dari pengukuran antropometri

adalah menetapkan bentuk atau tipe badan seseorang. Jenis-jenis antropometri

diantaranya pengukuran Berat Badan Menurut Umur, Tinggi Badan Menurut Umur,

Berat Badan Menurut Tinggi badan, dan Lingkar Lengan Atas Menurut Umur.

3.2 Saran

Dengan terbentuknya makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun bagi pembaca agar bisa memahami dan mempelajari konsep dasar gizi

khususnya dalam pengukuran stastus gizi, karena dari sana kita dapat mengetahui yang mana

yang dikatakan dengan gizi baik, gizi kurang, maupun gizi buruk.

Page 9: BAB II(Makalh)

DAFTAR PUSTAKA

file:///D:/Kuliah/New%20folder/bahan%20untuk%20makalah%20IKM/Pengertian

%20Gizi.htm

file:///D:/Kuliah/New%20folder/bahan%20untuk%20makalah%20IKM/Apa%20Itu

%20Antropometri%20%20%C2%BB%20Lakesma.htm

file:///D:/Kuliah/New%20folder/bahan%20untuk%20makalah%20IKM/Contoh%20Cover

%20Makalah%20Kuliah%20yang%20Baik%20dan%20Benar.htm

Badudu J.S. Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1994

file:///D:/Kuliah/NewSarjanaku.com.htm

http://www.physicalgeography.net/fundamentals/7a.html