Edisi 86 | Mei 2021 FOKUS UTAMA Maju-Mundur Nasib Revisi ...
BAB III Revisi 5 Mei
-
Upload
muhammadsyauqi -
Category
Documents
-
view
222 -
download
3
description
Transcript of BAB III Revisi 5 Mei
Bab III
Metode Penelitian
3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional
mengenai hubungan sarapan pagi dengan status gizi anak sekolah dasar dan faktor-faktor lainnya
di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Grogol 2, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat
dari tanggal 27 April – 01 mei 2015.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Grogol 11 Pagi, Grogol, Jakarta Barat,pada tanggal 27 April
– 01 mei 2015.
3.3. Populasi
3.3.1 Populasi target: Semua anak sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Grogol 2.
3.3.2 Populasi terjangkau: Anak sekolah dasar di SDN Grogol 11 Pagi padatanggal 27
April - 01 Mei 2015.
3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
• Kriteria inklusi
• Anak sekolah yang sedang menempuh pendidikan dasar di SDN Grogol 11
Pagi.
• Anak sekolah dasar pada periode 27 April – 01 Mei 2015
• Bersedia membawa kuesioner pulang ke rumah untuk diisi oleh ibu
• Kriteria eksklusi
• Anak tidak mengumpulkan kembali kuisioner yang telah ia dapat.
• Anak tidak hadir pada saat penelitian sedang dilaksanakan
3.5. Sampel
3.5.1 Besar sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin kita teliti. Penelitian dilakukan
terhadap anak sekolah dasar yang bersekolah di SDN Grogol 2, Grogol, Jakarta
Barat periode 27April – 01 Mei 2015. Besar sampel ditentukan melalui rumus
seperti di bawah maka, didapatkan besar sampel penelitian sebagai berikut :2
N1 =
N2 = N1 + (10%.N1)
N1 = jumlah sampel minimal
N2 = jumlah sampel ditambah substitusi 10% (substitusi adalah persen subjek
penelitian yang mungkin keluar atau drop out)
Zα = nilai konversi pada tabel kurva normal, dengan nilai α = 5%didapatkan Zα
pada kurva normal = 1,96
p = Proporsi variabel yang ingin diteliti, yaitu anak SD Grogol 11 Pagi. Diambil
50% mengingat tidak ada data yang memaparkan nilai proporsi pada anak
yang melakukan sarapan pagi , sehingga p = 50% = 0,5
q = 100% - p = 100% - 50% = 50% = 0,5
L = Derajat kesalahan yang masih diterima adalah 10%
Berdasarkan rumus diatas, didapatkan angka :
N1 =
N1 = 96,04
Untuk menjaga adanya kemungkinan responden yang drop out, maka dihitung:
N2 = 96,04 + (10% x 96,04)
N2 = 105,644
Jadi, jumlah sampel minimal yang dibutuhkan adalah 105, 644 dan dibulatkan
menjadi 106 orang. Jumlah sampel yang diambil peneliti adalah sebanyak 106
orang.
3.5.2 Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara Multistage sampling.
3.6 Metode pengumpulan data
3.6.1Sumber data
Sumber data ini terdiri dari data primer yaitu data yang diperoleh oleh peneliti yang
diambil dari sampel menggunakan kuestioner pada anak sekolah dasar di SDN
Grogol 11 Pagi. Selain itu didapatkan juga data sekunder yaitu mengambil catatan
pengukuran berat badan anak SD dan tinggi badan anak SD dari lembar data
kesehatan murid di kantor SDN Grogol 11 Pagi.
3.6.2 Instrumen penelitian
Alat dan bahan yang diperlukan:
• Kuestioner
• Lembar data kesehatan murid
3.7 Identifikasi Variabel
Dalam penelitian ini digunakan variabel terikat (dependent) dan variabel bebas
(independent).
• Variabel dependen berupa status gizi pada anak sekolah dasar SDN Grogol 11 Pagi
pada periode 27 April – 01 Mei 2015
• Variabel independen berupa umur anak, jenis kelamin anak, tingkat ekonomi,
pendidikan ibu, pengetahuan ibu, perilaku dan sikap keluarga tentang sarapan pagi.
• Cara Kerja
• Mengumpulkan bahan ilmiah dan merencanakan desain penelitian.
• Menghubungi Kepala Sekolah SDN Grogol 11 Pagi yang menjadi daerah penelitian
untuk melaporkan tujuan diadakannya penelitian tersebut.
• Menentukan jumlah sampel minimal 106 orang anak SD yang bersekolah pada SDN
Grogol 11 Pagi
• Membuat kuesioner sebagai instrumen pengukuran data.
• Melakukan uji coba kuesioner di SDN Grogol 11 Pagi.
• Melakukan koreksi kuesioner.
• Melakukan pengumpulan data-data dengan menggunakan instrumen penelitian
berupa kuesioner di SDN Grogol 11 Pagi dan lembar data kesehatan murid SDN
Grogol 11 Pagi
• Melakukan pengolahan, analisis, dan interpretasi data dengan program SPSS.
• Penulisan laporan penelitian.
• Pelaporan penelitian.
3.9 Manajemen dan Analisis Data
3.9.1 Pengumpulan data
Data primer dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner pada responden penelitian.
Data sekunder diambil dari melihat lembar data kesehatan murid.
3.9.2 Pengolahan data
Terhadap data-data yang sudah dikumpulkan dilakukan pengolahan berupa proses
editing, verifikasi, koding dan tabulasi.
3.9.3 Penyajian data
Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tekstular dan tabuler.
3.9.4 Analisis data
Data yang diperoleh telah dikumpulkan, diolah, disajikan lalu dianalisis
menggunakan program Computer Statistical Package for Social Science version 16.0
(SPSS). Data tersebut dianalisis secara analisis uji statistik menggunakan uji Chi
Square.
3.9.5 Interpretasi data
Data dinterpretasikan secara deskriptif korelatif antar variabel-variabel yang telah
ditentukan.
3.9.6 Pelaporan data
Data disusun dalam bentuk pelaporan penelitian. Selanjutnya akan dipresentasikan di
hadapan staf pengajar Program Pendidikan Ilmu Kesehatan Komunitas, Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) dalam forum pendidikan
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UKRIDA.
3.10 Definisi Operasional
3.10.1 Subjek penelitian
Definisi: Subjek penelitian adalah anak sekolah dasar terdaftar bersekolah di SDN
Grogol 11 Pagi, Grogol, Jakarta Barat pada tanggal 27 April – 01 Mei 2015 dan
bersedia untuk membawa pulang kuesioner untuk diisi oleh ibu serta masuk kriteria
inklusi dan eksklusi.
3.10.2 Responden penelitian
Definisi: Responden penelitian adalah ibu dari anak sekolah dasar terdaftar
bersekolah di SDN Grogol 11 Pagi, Grogol, Jakarta Barat pada tanggal 27 April –
01 Mei 2015 dan bersedia untuk mengisi kuesioner.
3.10.3 Umur
Definisi: Lama hidup subyek penelitian dalam tahun dihitung dari bulan dan tahun
lahir pada saat subyek diteliti dikurangi bulan dan tahun lahir yang tertera surat
keterangan lahir. Umur subyek digunakan untuk menentukan status gizi.
Alat ukur: Kuesioner
Cara ukur: Pengukuran umur dilakukan dengan menggunakan rumus
Tahun Bulan (Tanggal saat responden diteliti)
- Tahun Bulan (Tanggal lahir pada surat kelahiran)
= Umur anak SD
Dihitung dalam hitungan tahun dan bulan.
3.10.4 Status Gizi
Definisi:Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang
dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di
dalamtubuh.
Alat ukur: lembar data kesehatan murid
Cara ukur: 1) Ukuran berat dan tinggi anak SD diambil dari lembar data
kesehatan murid sekolah dan dicatat.
2) Nilai indeks massa tubuh (IMT) dihitung menggunakan rumus
IMT =
3) Klasifikasi status gizi menurut umur ditentukan menggunakan
grafik persentil indeks massa tubuh untuk anak menurut WHO
(lampiran)
Koding:
Tabel 3.2. Koding status gizi anak sekolah dasarAmbang batas (percentile) Kategori Status Gizi Kode
> 3 SD Sangat gemuk 2> 2 SD s/d ≤ 3 SD Gemuk 1≥ -2 SD s/d ≤ 2 SD Normal 0≥ -3 SD s/d < -2 SD Kurus 1< -3 SD Sangat kurus 2
Skala ukur: Ordinal
3.10.5 Jenis kelamin
Definisi:Jenis kelamin (seks) adalah perbedaan antara perempuan dengan laki-laki
secara biologis sejak seseorang lahir. Jenis kelamin subyek digunakan untuk
mengukur status gizi
Alat ukur: Surat keterangan lahir anak
Cara ukur: Melalui pengisian kuestioner
Koding:
Tabel 3.3. Koding jenis kelaminJenis kelamin KodeLaki-laki 0Perempuan 1
Skala ukur: Nominal
3.10.6 Pengetahuan ibu tentang sarapan pagi
Definisi: Pengetahuan tentang sarapan pagi meliputi pengetahuan tentang pemilihan
bahan makanan dan konsumsi sehari-hari dengan baik dan memberikan semua zat
gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Pengetahuan tentang sarapan pagi
dan kesehatan juga adalah suatu keadaan di mana seseorang dapat menguasai dan
memahami pengertian tentang sarapan pagi dan kesehatan.
Alat ukur: Kuestioner
Cara ukur: Melalui pengisian kuestioner, melalui pertanyaan nomor 1 s/d 2
Koding:
Tabel 3.5. Skor pengetahuan ibu, soal no 1. “Apa itu sarapan?”
Jumlah jawaban yang dipilih Skor
5 5
4 4
3 3
2 2
1 1
Tabel 3.6. Skor pengetahuan ibu, soal no 2.
“Apakah kepentingan sarapan buat anak sekolah?”
Jawaban yang dipilih Skor
Pilihan jawapan 1 + 2 + 3 4
2 Pilihan jawaban dari pilihan 1-3 3
1 pilihan jawaban dari pilihan 1-3 2
Pilihan 4 1
Skor Minimal : 2
Skor Maksimal : 9
Interval = 7
Maka, penilaian Pengetahuan dibagi menjadi tiga kategorikal:
Pengetahuan Baik : > (80% x 7) + 2 = > 7,6 = 8 – 9
Pengetahuan Cukup : 50% - 80% = 5,5 – 7,6 = 6 – 7
Pengetahuan Kurang : < (50% x 7) + 2 = < 5,5 = 2 – 5
Tabel 3.8. Koding pengetahuan ibu
Kategori Kode
Pengetahuan baik 0
Pengetahuan cukup 1
Pengetahuan kurang 2
Skala Ukur: Ordinal
3.10.7 Kebiasaan (sikap) sarapan pagi di keluarga
Definisi: Kebiasaan sarapan pagi di keluarga adalah tingkah laku dan sikap
berhubung sarapan pagi yang diulang-ulang setiap oleh semua anggota keluarga.
Tingkah laku dan sikap dapat bersifat positif dan negatif.
Alat ukur: Kuesioner
Cara ukur: Melalui pengisian kuesioner
Koding:
Tabel 3.7. Skor sikap, soal no 3.
“Dalam seminggu, sarapan pagi harus di sediakan dan di makan …”
Jawaban yang dipilih SKOR Kategori Kode
Pilihan 1 4 Baik 0
Pilihan 2 3 Sedang 1
Pilihan 3 2 Buruk 2
Pilihan 4 1 Sangat Buruk 3
3.10.8 Perilaku
Definisi:
Perilaku makan adalah suatu tingkah laku ; cara seseorang berpikir, berpengetahuan dan
berpandangan tentang makanan yang merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus
atau rangsangan dari luar.
Untuk BAB II?
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang
sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis,
membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku
manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun
yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Perilaku makan adalah cara seseorang berpikir, berpengetahuan dan berpandangan tentang
makanan. Apa yang ada dalam perasaan dan pandangan itu dinyatakan dalam bentuk tindakan
makan dan memilih makanan. Jika keadaan itu terus menerus berlangsung maka tindakan
tersebutakan menjadi kebiasaan makan. Kebiasaan makan adalah tingkah laku manuasia atau
kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan akan makan yang meliputi sikap, kepercayaan
dan pemilihan makanan. Kebiasaan makan akan dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain
kesenangan, budaya, agama, taraf ekonomi, lingkungan alam dan sejak dahulu makanan juga
dianggap sebagai lambang kekuasaan dan persahabatan (Khumaidi,1994).
Perilaku makan adalah suatu tingkah laku, yang dapat dilihat dan diamati, yang dilakukan oleh
seseorang dalam rangka memenuhi kebutuhan makan yang merupakan kebutuhan dasar yang
bersifat fisiologis, merupakan reaksi terhadap stimulus yang berasal dari dalam dirinya dan juga
dari luar dirinya. Jadi, dapat dikatakan bahwa perilaku makan menjadi kebutuhan untuk
menunjukkan eksistensinya sebagai makhluk hidup serta sebagai dasar guna melakukan interaksi
atau kontak sosial dengan orang lain (Fradjia, 2008)
Alat ukur:
Kuesioner
Cara ukur:
Melalui pengisian kuesioner
Kodingi:
Tabel 3.9. Skoring perilaku, soal no 4.
“Bagaimana kebiasaan sarapan pagi di rumah ibu?”
Jawaban yang dipilih Skor
Pilihan 1 4
Pilihan 2 3
Pilihan 3 2
Pilihan 4 1
Tabel 3.10. Skoring perilaku, soal no 5.
“Bagaimana sikap anak terhadap sarapan yang disediakan?”
Jawaban yang dipilih Skor
Pilihan 1 3
Pilihan 2 2
Pilihan 3 1
Tabel 3.11. Skoring perilaku, soal no 6.
“Jenis makanan apa yang biasa ibu sediakan untuk sarapan”
Jawaban yang dipilih Skor
Salah satu dari kategori 1 + 1
Salah satu dari kategori 2 + 1
Salah satu dari kategori 3 + 1
Salah satu dari kategori 4 + 1
Tidak memilih 0
Skor Minimal : 2
Skor Maksimal : 10
Interval = 8
Maka, penilaian Perilaku dibagi menjadi tiga kategorikal:
Perilaku Baik : > (80% x 8) + 2 = > 8,4 = 9 – 10
Perilaku Sedang : 60% - 80% = 6,8 – 8,4 = 7 – 8
Perilaku Buruk : < (60% x 8) + 2 = < 6,8 = 2 – 6
Tabel 3.8. Koding perilaku
Kategori Kode
Perilaku baik 0
Perilaku cukup 1
Perilaku buruk 2
Skala Ukur: Ordinal
3.10.9 Pendidikan
Definisi: Jenjang pendidikan formal dari suatu institusi yang mencakup tingkat SD
atau sederajat, SMP atau sederajat, SMA atau sederajat dan akademi atau perguruan
tinggi atau yang sederajat
Alat ukur: Kuestioner
Cara ukur: Ditanyakan pendidikan terakhir orang tuan subyek menggunakan
kuestioner
Koding:
Tabel 3.4.Koding pendidikanPendidikan Tingkat Pendidikan Kode
Diploma, S1/S2/S3 atau sederajat Tinggi 0Tamat SMA, tidak tamat akademi atau perguruan tinggi (diploma/S1) atau sederajat
Sedang 1
Tidak sekolah, tidak tamat atau tamat SD, tidak tamat atau tamat SMP, tidak tamat SMA atau sederajat
Rendah 2
Skala ukur: Ordinal
3.10.10 Pekerjaan
Definisi: Pekerjaan adalah profesi atau kegiatan rutin yang dilakukan sehari-hari
dalam upaya mendapatkan imbalan uang atau materi untuk pemenuhan kebutuhan
hidup keluarga.
Alat ukur: Kuestioner
Cara ukur: Melalui pengisian kuestioner
Koding:
Tabel 3.9. Koding kategori pekerjaanKategori pekerjaan KodeTidak bekerja 0Bekerja 1
Skala ukur: Nominal
3.10.11 Pendapatan keluarga
Definisi: Pendapatan keluarga yang diukur dengan banyaknya akumulasi
pendapatan semua anggota keluarga, setelah dikonpersi menjadi per bulan, yang
satuannya rupiah per bulan (Rp/bulan)
Alat ukur: Kuestioner
Cara ukur: Melalui pengisian kuestioner
Koding:Tabel 3.10. Pembagian pendapatan
Pendapatan Tingkat Kode> Rp 2,700,000 Pendapatan cukup 0≤ Rp 2.700.000 Pendapatan rendah 1
Skala ukur: Ordinal
3.11. Etika Penelitian
Responden yang diwawancarai untuk pengisian kuesioner pada penelitian ini dijamin
kerahasiaannya terhadap data-data yang diberikan