BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · diinginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan...
Transcript of BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · diinginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan...
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta
3.1.1. Sejarah Dan Perkembangan Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery
Jakarta
Didirikan pada tahun 2015 dengan akta no. 02 Notaris Eka Astri Maerisa,
SH., MH., M.Kn dan mendapatkan pengesahan dari Depkumham no. AHU-
0000461.AH.01.01. Tahun 2015 PT Mitra Berlian Serasi mengawali bisnisnya
dalam bidang jasa konsultan serta pengadaan barang lokal dan impor. Saat ini,
perusahaan sedang memperluas bisnisnya ke arah kuliner yang diberi nama Toko
Tiga Mutiara Cake & Bakery. Didukung oleh para profesional yang telah
berpengalaman dalam bidang kuliner.
Bakpia merupakan makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau
dengan gula, yang dibungkus dengan tepung, lalu dipanggang. Istilah bakpia
sendiri adalah berasal dari dialek Hokkian (Hanzi: 肉餅), yaitu dari kata “bak”
yang berarti daging (umumnya daging babi) dan “pia” yang berarti kue, yang
secara harfiah berarti roti berisikan daging. Dibeberapa daerah di Indonesia,
makanan yang terasa legit ini dikenal dengan nama pia atau kue pia.
Bakpia adalah salah satu makanan tradisional yang memiliki potensi yang
besar untuk dikembangkan. Bakpia adalah salah satu makanan oleh-oleh khas
Daerah Istimewa Yogyakarta yang pasti selalu dan wajib dibeli oleh turis
domestik maupun mancanegara. Jadi, bisnis bakpia akan sangat menguntungkan
dan memiliki prospek yang bagus di masa ini dan masa depan.
Dengan banyaknya penggemar bakpia di Indonesia, sekarang Bakpia
bukan hanya hadir di kota Yogyakarta, melainkan di kota-kota luar Yogyakarta
tanpa mengurangi ciri dari rasa Bakpia yang asli dari kota asalnya, maka Toko
Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta mulai memproduksi bakpia dan berbagai
jenis kue lainnya.
Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta menyediakan beberapa produk
diantaranya, seperti : Bakpia, Pia, Roti Usro, Roti Manis, Bolu Chiffon, Brownies,
Kue Ulang Tahun, Lapis Legit dan masih banyak lagi.
Produk unggulan Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta yaitu bakpia.
Dengan maksud melestarikan makanan daerah yang terkenal di Yogyakarta serta
memudahkan para pecinta bakpia yang ingin menikmati bakpia khususnya yang
tinggal di daerah Jakarta tidak perlu pergi sampai jauh-jauh ke Yogyakarta untuk
menikmati bakpia. Karena, Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta
menyediakan bakpia.
1.1.2. Visi dan Misi Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta
Visi
Menjadi perusahaan yang terpercaya yang bisa bekerjasama dan memberikan
kepuasan kepada para konsumen agar dapat meningkatkan kinerja dan
produktifitas.
Misi
Menjaga komitmen untuk berkembang dan maju bersama, serta mengutamakan
kualitas dan kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang terbaik dan
profesional.
3.1.3. Struktur dan Tata Kerja Toko Tiga Mutiara Cake dan Bakery
Jakarta
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu perusahaan atau rumah makan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapkan dan
diinginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan
pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas
dan fungsi dibatasi.
Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan
wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa
yang akan di kerjakan. Berikut struktur organisasi yang ada pada Toko Tiga
Mutiara Cake dan Bakery Jakarta.
STRUKTUR ORGANISASI
TOKO TIGA MUTIARA CAKE & BAKERY JAKARTA
Sumber:Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta (2018)
Gambar III.1 Struktur Organisasi Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta
DIREKTUR
GENERAL
MANAGER
PRODUC
TION MARKETING FINANCE
ADMINISTRA
TION
STAFF TOKO STAFF
Berikut tata kerja dari masing-masing bagian yang ada pada Toko Tiga
Mutiara Cake & Bakery Jakarta:
1. Direktur
a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan pada Toko Tiga Mutiara
Cake & Bakery Jakarta.
b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan, dan kepala bagian
(manajer) atau wakil direktur.
c. Menyetujui anggaran tahunan Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta .
2. General Manager
Manajer yang memiliki tanggung jawab kepada seluruh bagian/ fungsional pada
Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta.
3. Produksi
a. Melaksanakan kebijakan dan rencana produksi.
b. Melakukan produksi dan prosedur produksi sehingga menjadi bahan dengan
ketentuan target yang telah ditentukan Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta.
c. Memahami kerja dengan standar keamanan.
4. Marketing
a. Mencapai Target
Target pemasaran haruslah jelas dan sesuai target rencana penjualan. Karena hal
ini akan memudahkan ketika produk Tiga Muatiara Cake & Bakery yang
ditawarkan dilepas ke pasar.
b. Memastikan Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama staff marketing Tiga Mutiara Cake
& Bakery, karena hal tersebutlah yang akan membuat produk dapat dikenal secara
luas.
5. Finance
Bertanggung jawab atas segala aktivitas keuanganya itu sebagai berikut:
a. Melakukan pengaturan transaksi keuangan.
b. Melakukan laporan keuangan pada Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery Jakarta.
6. Administrasi
Bertanggung jawab atas kelancaran administrasi dan operasional serta
mengkoordinir segala keselarasan kegiatan di Toko Tiga Mutiara Cake dan
Bakery dari segala aspek operasionalya. Selain itu bertanggung jawab atas
pengontrolan pembiayaan dari target usaha yang selaras dengan tujuan Toko Tiga
Mutiara Cake & Bakery Jakarta.
7. Staff Toko
a. Bertugas mengelola barang yang ada di toko, membentuk kepercayaan pelanggan
terhadap kinerja dan kualitas produk yang dijual.
b. Bisa membantu memilihkan produk yang diinginkan pelanggan.
c. Melayani dengan ramah dan sopan terhaddap pelanggan yang datang sesuai
prosedur yang berlaku.
3.1.4. Kegiatan Usaha Toko Tiga Mutiara Cake dan Bakery Jakarta
Toko Tiga Mutiara Cake dan Bakery merupakan suatu usaha yang
bergerak di bidang makanan. Toko Tiga Mutiara Cake dan Bakery dapat
menyediakan Snack box, Nasi Box, Buffe & Coffe break untuk berbagai acara
seperti arisan, acara ulang tahun, meeting kantor, family gathering, dan acara
lainnya.
Tersedia juga parcel kue kering beraneka macam seperti lidah kucing,
semprit, castangel, chocolate cookies, dan nastar.
Produk Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery dibuat secara higienis dengan
bahan pilihan sehingga menghasilkan produk dengan cita rasa tinggi dan berkelas.
Produk Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery sangat cocok untuk dinikmati bersama
teman, kerabat, dan keluarga tercinta. Produk Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery
bisa dipergunakan untuk keperluan kantor maupun keluarga.
3.2. Data Penelitian
3.2.1. Populasi dan Sampel
Sebagai penelitian sosial dan dengan jumlah populasi yang tidak terlalu
besar maka kemungkinan terjadinya kesalahan atau bias dalam penelitian cukup
kecil. Tingkat kesalahan yang dapat diterima dalam penelitian ini 5 % (e=5%)
atau dapat pula dikatakan penelitian menggunakan taraf kepercayaan 95 persen.
Dengan populasi (N) pelanggan yang datang berkunjung ke toko dan tingkat
kesalahan (e) 5%, maka besarnya sampel (n) dalam penelitian ini adalah 50
responden.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple
random sampling yang memberikan peluang sama bersifat tak terbatas untuk
setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi sampel berdasarkan strata (kelas)
dengan jumlah proporsional. Caranya dengan membagi strata berdasarkan
direktorat, terdapat lima direktorat. Metode ini relatif sederhana, karena
hanya memerlukan satu tahap prosedur pemilihan sampel. Setiap unsur secara
independen mempunyai probabilitas untuk dipilih satu kali.
3.2.2. Karakteristik Responden
Dalam menentukan karakteristik responden penulis mengelompokan
dalam beberapa karakteristik berdasarkan:
1. Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel III.1. Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki- laki 28 Orang 56%
2 Perempuan 22 Orang 44%
Jumlah 50 Orang 100%
Sumber : Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel III.1. terlihat responden dengan jenis kelamin laki-laki
sebanyak 28 orang dengan jumlah presentase sebesar 56%, dengan sisanya wanita
sebanyak 22 orang berjumlah 44% responden berjenis kelamin perempuan.
2. Usia Tabel III.2. Usia
Sumber : Data yang diolah (2018)
No Usia Jumlah Presentase
1 17-25 Tahun 27 54%
2 26-40 Tahun 18 36%
3 41-60 Tahun 5 10%
4 >60 Tahun 0 0%
Jumlah 50 100%
Berdasarkan tabel III.2. terlihat responden dengan usia 17-25 sebanyak 27
orang dengan jumlah presentase sebesar 54%, usia 26-40 sebanyak 18 orang
dengan presentase 36%, usia 41-60 sebanyak 5 orang dengan presentase 10%,
usia >60 sebanyak 0 orang dengan presentase 0% .
3. Pendidikan Terakhir
Tabel III.3. Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Jumlah Presentase
1 SMA/SMK 37 74%
2 D3 1 2%
3 S1 12 24%
Jumlah 50 100%
Sumber : Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel III.3. terlihat responden dengan pendidikan terkahir SD
sebanyak 0 orang dengan jumlah presentase sebesar 0%, SMP sebanyak 0 orang
dengan jumlah presentase sebesar 0%, SMA/SMK sebanyak 37 orang dengan
presentase 74%, D3 sebanyak 1 orang dengan jumlah presentase sebesar 2% dan
S1 sebanyak 12 orang dengan jumlah presentase sebesar 24%.
4. Pekerjaan
Tabel III.4. Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah Presentase
1 Pelajar/Mahasiswa 19 38%
2 Ibu Rumah Tangga 4 8%
3 Karyawan 20 40%
4 Lainnya 7 14%
Jumlah 50 100%
Sumber : Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel III.4. terlihat responden dengan status pekerjaan sebagai
pelajar/mahasiswa sebanyak 19 orang dengan jumlah presentase 38%, ibu rumah
tangga sebanyak 4 orang dengan jumlah presentase 8%, karyawan sebanyak 20
orang dengan jumlah presentase 40% dan lainnya sebanyak 7 orang dengan
jumlah presentase 14%.
3.3. Analisa Variabel Pelayanan Prima dan Promosi Terhadap Kepuasan
Pelanggan
Sebelum masuk dalam perhitungan uji kolerasi, Determinasi, dan Regresi.
Terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen untuk memastikan bahwa data
yang digunakan dapat dipercaya. Uji instrumen terdiri dari uji validitas dan
reliabilitas.
3.3.1. Uji Validitas
Pengujian dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. Nilai
r hitung merupakan hasil kolerasi jawaban responden pada masing-masing
pernyataan di setiap variabel yang dianalisis dengan program SPSS dan outputnya
bernama Corrected Item Coleration. Besarnya r tabel dengan taraf signifikan 5%
atau setara dengan 0,05 dengan derajat kebebasan df = n-2 atau 50-2 = 48 sebesar
0,284 (lihat pada lampiran r tabel). Hasil validitas melalui program SPSS bisa
dilihat pada tabel berikut:
Tabel III.5.
Hasil Uji Validitas
Variabel Indikator r Hitung r Tabel Keterangan
Pelayanan
Prima
(X1)
X1.1 0.847
0,284
Valid
X1.2 0.847 Valid
X1.3 0.743 Valid
X1.4 0.641 Valid
X1.5 0.674 Valid
X1.6 0.847 Valid
X1.7 0.766 Valid
X1.8 0.605 Valid
X1.9 0.664 Valid
X1.10 0.597 Valid
Promosi
(X2)
X2.1 0.710
0,284
Valid
X2.2 0.657 Valid
X2.3 0.661 Valid
X2.4 0.715 Valid
X2.5 0.673 Valid
X2.6 0.749 Valid
X2.7 0.676 Valid
X2.8 0.759 Valid
X2.9 0.680 Valid
X2.10 0.617 Valid
Kepuasan
Pelanggan
(Y)
Y1 0.459
0,284
Valid
Y2 0.546 Valid
Y3 0.878 Valid
Y4 0.799 Valid
Y5 0.670 Valid
Y6 0.793 Valid
Y7 0.869 Valid
Y8 0.787 Valid
Y9 0.645 Valid
Y10 0.555 Valid
Sumber : Data yang diolah (2018)
Dari tabel III.5. menunjukkan bahwa nilai r hitung dari semua indikator
lebih besar daripada r tabel, artinya semua indikatornya adalah dapat digunakan
sebagai alat ukur yang dapat dipercaya untuk mendapatkan data yang valid.
3.3.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan suatu indikator atau kuesioner dari perhitungan
menggunakan SPSS yang dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha, hasil
Reliabilitas output SPSS dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel III.6.
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
Pelayanan Prima (X1) 0.929 Sangat Reliabel
Promosi (X2) 0.916 Sangat Reliabel
Kepuasan Pelanggan (Y) 0.919 Sangat Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah Penulis (2018)
Dari tabel III.6. dapat disimpulkan bahwa nilai cronbach’s Alpha semua
variabel masuk dalam kategori Sangat Reliabel berdasarkan tabel interperstasi
terhadap koefisien korelasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang
digunakan dalam penelitian adalah dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.
1.3.3. Uji Koefisien Korelasi
Setelah diketahuinya bahwa butir-butir dalam instrumen valid dan dapat
dipercaya, maka langkah selanjutnya yaitu mencari arah dan kuatnya hubungan
antara variabel Pelayanan Prima dan Promosi terhadap Kepuasan Pelanggan
menggunakan rumus kolerasi. Karena data merupakan data interval maka
digunakan kolerasi Product Moment dalam tabel berikut:
Tabel III.7.
Hasil Uji Koefisien Kolerasi
Sumber : Data yang diolah (2018)
Dari tabel III.7. maka dapat disimpulkan bahwa nilai kolerasi (hubungan)
antara Pelayanan Prima sebesar 0,761 dan Promosi sebesar 0,595 terhadap
Kepuasan Pelanggan sebesar 0,713.
Berdasarkan acuan penafsiran diatas, perhitungan korelasi pearson
menggunakan data pelayanan prima (X₁), promosi (X₂), dan kepuasan pelanggan
(Y) maka salah satu penafsirannya dapat diberikan sebagai berikut:
1. Korelasi pelayanan prima (X₁) dan kepuasan pelanggan (Y) memiliki nilai 0,761
yang dapat dikategorikan memiliki hubungan yang sangat kuat, karena memiliki
nilai mendekati nilai 1, dan berdasarkan uji signifikasi hasilnya menunjukkan nilai
0,000 yang berarti asosiasi kedua variabel adalah signifikan.
2. Korelasi Promosi (X₂) dan Kepuasan Pelanggan (Y) memiliki nilai 0,595 yang
dapat dikategorikan memiliki hubungan yang kuat, karena memiliki nilai
Correlations
Pelayanan
Prima
Promosi Kepuasan
Pelanggan
Pelayanan
Prima
Pearson Correlation 1 ,761**
,713**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000
N 50 50 50
Promosi
Pearson Correlation ,761**
1 ,595**
Sig. (2-tailed) ,000
,000
N 50 50 50
Kepuasan
Pelanggan
Pearson Correlation ,713**
,595**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
mendekati nilai 1, dan berdasarkan uji signifikasi hasilnya menunjukkan nilai
0,000 yang berarti asosiasi kedua variabel adalah signifikan.
1. Uji Koefisien Korelasi Berganda
Dalam pengambilan keputusan dalam uji korelasi berganda dapat dengan
membandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan probabilitas Sig dengan
dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig.F
change atau (0,05 < sig.F change), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak
ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y.
b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai probabilitas sig.F change atau
(0,05 > sig.F change), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan
yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y.
Berikut ini adalah tabel perhitungan korelasi berganda Pelayanan Prima dan
Promosi Terhadap Kepuasan Pelanggan pada Toko Tiga Mutiara Cake & Bakery
Jakarta:
Tabel III.8. Hasil Koefisien Korelasi Berganda
Berdasarkan tabel III.8. diketahui bahwa besarnya hubungan antara pelayanan
prima dan promosi (secara simultan) terhadap kepuasan pelanggan yang dihitung
dengan koefisien korelasi adalah 0,515, hal ini menunjukkan pengaruh yang
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change
df1 df2 Sig. F
Change
1 ,718a ,515 ,494 2,677 ,515 24,936 2 47 ,000
a. Predictors: (Constant), Promosi, Pelayanan Prima
besar. Sedangkan kontribusi atau sumbangan secara simultan variabel pelayanan
prima dan promosi terhadap kepuasan pelanggan adalah 51,5% sedangkan 48,5%
ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Kemudian untuk tingkat signifikan koefisien korelasi ganda diuji secara
keseluruhan, menghasilkan hipotesis sebagai berikut:
a. Ho : Pelayanan Prima dan Promosi tidak berhubungan secara simultan dan
signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan.
b. Ha : Pelayanan Prima dan Promosi berhubungan secara simultan dan signifikan
terhadap Kepuasan Pelanggan.
Berdasarkan tabel III.8. diatas diperoleh nilai probabilitas (sig.F change) =
0,000. Karena nilai sig.F change 0,000 < 0,05, maka keputusannya adalah Ho
ditolak dan Ha diterima. Artinya: Pelayanan Prima dan Promosi berhubungan
secara simultan dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan pada Toko Tiga
Mutiara Cake & Bakery Jakarta.
1.3.4. Uji Koefisien Determinasi
Selanjutnya setelah ditemukan hasil koefisien kolerasi kemudian langkah
selanjutnya yaitu mencari koefisien determinasi yang digunakan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independent (Pelayanan Prima
dan Promosi) menjelaskan varibel dependent (Kepuasan Pelanggan) yang dilihat
melalui R Square dari perhitungan melalui SPSS dalam tabel berikut:
Tabel III.9. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,718a ,515 ,494 2,677
a. Predictors: (Constant), Promosi, Pelayanan Prima
b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
Sumber : Data yang diolah (2018)
Hasil pada tabel III.9. menunjukan koefisien determinasi yang disesuaikan
(R Square) adalah sebesar 0,515 artinya 51,5% variabel kepuasan pelanggan
dapat dipengaruhi oleh variabel pelayanan prima dan promosi. Sedangkan sisanya
sebesar 48,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Karena nilai R
Square diatas 5% atau cenderung mendekati nilai 1 maka dapat disimpulkan
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
tidak terbatas.
1. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat
kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih
besar daripada nilai F menurut tabel maka hipotesis alternatif, yang menyatakan
bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen. Besarnya Ftabel dengan taraf signifikan 5% atau setara
dengan 0,05 dengan df (n₁) = k (jumlah variabel) – 1 atau df (n₁) = 3 – 1 = 2 dan df
(n₂) = n – k atau df (n₂) = 50 – 3 = 47 sebesar 3,20 ( lihat pada lampiran Ftabel).
Tabel III.10. Anova ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 357,328 2 178,664 24,936 ,000b
Residual 336,752 47 7,165
Total 694,080 49
a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
b. Predictors: (Constant), Promosi, Pelayanan Prima
Sumber : Data primer yang diolah Penulis (2018)
Berdasarkan tabel Anova III.10. diperoleh bahwa nilai Fhitung sebesar
24,936 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,000. Nilai Fhitung (24,936) > Ftabel (3,20)
dan nilai sig. lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,000 < 0,005; maka
Ha diterima, berarti secara bersama-sama (simultan) Pelayanan Prima dan Promosi
berpengaruhi signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan, sedangan Ho ditolak.
3.3.5. Uji Persamaan Regresi
Regresi sederhana digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi
nilai variabel dependent bila nilai variabel independent dimanipulasi (diubah-
ubah). Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program SPSS versi 21,
maka diperoleh hasil regresi linier beranda antara pelayanan prima dan promosi
terhadap kepuasan pelanggan dalam tabel berikut:
Tabel III.11. Hasil Uji Persamaan Regresi Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 9,708 5,228 1,857 ,070
Pelayanan
Prima ,624 ,158 ,617 3,944 ,000 ,421 2,373
Promosi ,133 ,165 ,126 ,802 ,427 ,421 2,373
a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
Sumber : Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel III.11. perhitungan SPSS diatas, dapat diperoleh
persamaan yaitu Ŷ= 9,708 + 0,624 X1 + 0,133 X2 + e
Interprestasi dari persamaan regresi pada tabel III.11. adalah sebagai
berikut:
1. Konstanta (a)
Ini berarti jika semua variabel bebas (X1/X2) memiliki nilai nol (0) maka variabel
terikat (Y) sebesar 9,708.
2. Pelayanan Prima (X1) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y)
Nilai koefisien pelayanan prima untuk variabel X1 sebesar 0,624. Hal ini
mengandung arti bahwa setiap kenaikan satu satuan maka variabel terikat (Y)
akan naik sebesar 0,624 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari
model regresi adalah tetap.
3. Promosi (X2) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y)
Nilai koefisien promosi untuk variabel X2 sebesar 0,133. Hal ini mengandung arti
bahwa setiap kenaikan satu satuan maka variabel terikat (Y) akan naik sebesar
0,133 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah
tetap.
1. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel- variabel independen
(bebas) secara parsial berpengaruhnata atau tidak terhadap variabel dependen
(terikat). Derajat signifikan yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan
lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita menerima hipotesis alternatif, yang
menyatakan bahwa suatu varabel independen (bebas) secara parsial
mempengaruhi variabel dependen (terikat). Besarnya ttabel dengan taraf signifikan
5% atau setara dengan 0,05 dengan df = n – k atau df = 50 – 3 = 47 sebesar 2,012
( lihat pada lampiran ttabel).
Tabel III.12. Hasil Uji t (Persamaan Regresi)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 9,708 5,228 1,857 ,070
Pelayanan
Prima ,624 ,158 ,617 3,944 ,000 ,421 2,373
Promosi ,133 ,165 ,126 ,802 ,427 ,421 2,373
a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
Sumber : Data yang diolah (2018)
Berdasarkan tabel III.12. untuk uji t juga dapat dilihat dari hasil
“Coefficients” dengan penafsiran sebagai berikut:
a. Pelayanan Prima (X1) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y)
Dalam kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig 0,000. Nilai sig lebih kecil
dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,000 < 0,05, maka Ha1 diterima dan Ho1
ditolak. Variabel X1 mempunyai thitung yakni 3,944 dengan ttabel = 2,012. Jadi thitung
> ttabel dapat disimpulkan bahwa variabel X1 memiliki kontribusi terhadap Y. Nilai
t positif menunjukkan bahwa variabel X1 mempunyai hubungan yang searah
dengan Y. Dapat disimpulkan Pelayanan Prima memiliki pengaruh signifikan
terhadap Kepuasan Pelanggan.
b. Promosi (X2) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y)
Dalam kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig 0,427. Nilai sig lebih besar
dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,427 > 0,05, maka Ha2 ditolak dan Ho2
diterima. Variabel X2 mempunyai thitung yakni 0,802 dengan ttabel = 2,012. Jadi
thitung < ttabel dapat disimpulkan bahwa variabel X2 tidak memiliki kontribusi
terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel X1 mempunyai hubungan
yang searah dengan Y. Dapat disimpulkan Promosi tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap risiko Kepuasan Pelanggan.
Sehingga ringkasan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel III.13. Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis Pernyataan Nilai Keterangan
H1
Variabel Pelayanan Prima berpengaruh
3,944
Ha1 diterima
Signifikan terhadap Risiko Sistematis Ho1 ditolak
H2 Variabel Promosi tidak berpengaruh
0,802 Ha2 ditolak
Signifikan terhadap Risiko Sistematis Ho2 diterima