BAB III PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum (PTFE)repository.nscpolteksby.ac.id/75/8/6 Bab III.pdf · 11...
Transcript of BAB III PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum (PTFE)repository.nscpolteksby.ac.id/75/8/6 Bab III.pdf · 11...
11
BAB III
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Umum
1. Sejarah Perusahaan
PPS Technology adalah teknologi pelapisan lapisan Poly Tetra Fluoro
Ethylene (PTFE) di bodi mobil pada suhu ruang (26ºC) dan tekanan normal (1
atm) yang telah dibuktikan dan disahkan oleh US Patent no 5,081,171.
Formula PPS Technology ditemukan di Florida, USA pada tahun 1990 dan lulus
paten setelah melalui beberapa pengujian pada tahun 1992. Teknologi ini
kemudian dibeli oleh perusahaan multinasional di Ontario, Canada bernama
Gard Group Inc. (www.gardgroup.com). Pada tahun 1997, seluruh pabrik,
distribusi dan marketing PPS dipindahkan ke Canada di bawah naungan Gard
Group Inc. yang mendapatkan ISO 9001:2008 dari Canada untuk standarisasi
produk dan manajemen bertaraf internasional.
Pada tahun 2004, PPS Autoshine Indonesia melalui PT Panca Multindo
Perkasa membeli hak eksklusif distribusi produk PPS Technology
dari GardGroup Inc. di Canada untuk seluruh wilayah Indonesia. PPS
Autoshine adalah satu-satunya distributor resmi wilayah Indonesia untuk semua
produk PPS Technology dan produk automotive treatment dari Gard Group Inc.
Lisensi distribusi pertama PPS di Indonesia dijual oleh PPS Autoshine
Indonesia kepada PPS Surabaya di tahun 2005. Pada tahun 2007, PPS
12
Autoshine menunjuk PPS Autoshine Surabaya secara spesifik sebagai
distributor utama dalam penjualan lisensi dealer, training, dan distribusi produk
Gard Group Inc. di seluruh wilayah Indonesia.
Pada tahun 2014, PT Palar Persada Sejahtera sebagai badan usaha resmi
mewakili PPS Autoshine Indonesia untuk distribusi produk PPS Autoshine
dibentuk.Ketatnya persaingan bisnis di bidang Car Care dan Paint Protection
mendorong para pengusaha untuk menekan harga dengan mengorbankan profit
dan kualitas, PPS Autoshine memiliki visi untuk membangun suatu brand
image dan sistem yang menjaga profit dealer dan memberi servis yang terbaik
(dalam produk, maupun pelayanan) kepada konsumen.
Sumber: www.ppsindonesia.com (2016)
Gambar 3.1 Gedung PPS Autoshine
13
2. Logo Perusahaan
S
Sumber: www.ppsindonesia.com (2016)
Gambar 3.2 Logo PPS Autoshine
Logo merupakan suatu lambang yang mencerminkan suatu identitas bagi
suatu perusahaan sehingga membedakan satu perusahaan dengan perusahaan lain.
3. Nilai – Nilai Utama PPS Autoshine
Pelayanan : kami ada untuk melayani dari hati
Penjiwaan : kami memberikan pelayanan yang terbaik dalam koridor
profesionalisme
Syukur : kami selalu bersyukur masih dikaruniai kesempatan untuk berkarya
4. Visi dan Misi
Visi dari PPS Autoshine Indonesia adalah :
Mendirikan dealer PPS Autoshine di kota-kota besar Indonesia yang tetap
berorientasi kepada produk dan servis yang terbaik untuk konsumen, profit
margin yang mencukupi untuk dealer dan peningkatan kesejahteraan untuk
14
seluruh keluarga besar PPS.
Misi dari PPS Autoshine Indonesia adalah :
mendidik konsumen akan perlunya Paint Protection, memberi solusi perawatan
mobil yang profesional dan menjadi market leader dalam bidang ini dengan
tetap berpegang teguh tradisi dan nilai-nilai perusahaan.
A. Struktur Organisasi dan Job Description
1. Struktur Organisasi
Sumber: Administrasi PPS Autoshine (2016)
Gambar 3.3 Struktur Organisasi PPS Autoshine
15
2. Job Description
Berdasarkan Struktu organisasi di atas, penulis akan menjelaskan Job
description pada tiap-tiap bagian di PPS Autoshine adalah sebagai berikut:
a. Owner
1) Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.
2) Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
3) Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga
keuntungan perusahaan.
4) Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan perusahaan.
5) Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia
luar perusahaan.
6) Menetapkan strategi-strategi untuk mencapakai visi dan misi perusahaan.
7) Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai
bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
8) Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
b. HRD
1) Merekrut personil atau karyawan untuk posisi yang sesuai dengan
kemampuan mereka.
2) Memberikan pelatihan dan pengembangan staf.
3) Monitoring kerja dati setiap karyawan.
4) Memutuskan pemberian pengangkatan jabatan dan kompensasi.
16
5) Distribusi pembayaran karyawan.
6) Survei karyawan dan granding.
7) Trouble shooting dan pemecahan masalah bagi karyawan.
8) menjaga hubungan dengan setiap karyawan.
9) membentuk tim untuk proyek-proyek tertentu.
c. Sales Manager
1) Membuat target penjualan dan strategi pencapaiannya.
2) Membuat Activity Plan bulanan dan tahunan, untuk mencapai target
penjualan.
3) Mengarahkan dan menggerakan masing-masing sales counter sesuai
rencana aktivitas (Activity Plan) disesuaikan dengan segmentasi dan target
market.
4) Membuat promo setiap bulanya dan membuat laporan penjualan.
d. Finance Manager
1) Menjalakan fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi
keuangan guna menghasilkan laporan keuangan yang diperlukan perusahaan
dengan akurat dan tepat waktu.
2) Mengendalikan dan mengkoordinasikan perencanaan, pelaporan, dan
pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar akurat, efisien, dan tepat
waktu serta sesuai dengan aturan pemerintah yang berlaku.
3) Manajerial arus kas perusahaan (cashflow), terutama dalam mengelola
17
hutang dan piutang perusahaan, sehingga ketersediaan dana untuk
operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan dapat dipastikan
dengan baik.
4) Merencanakan dan mengkoordinasikan perancangan anggaran perusahaan,
dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut agar dapat menunjang
kegiatan operasional perusahaan secara efektif dan efisien.
5) Merancang dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur
keuangan serta akuntansi perusahaan. Pelaksanaannya pun harus dikontrol
agar semua proses dan transaksi keuangan berjalan secara tertib dan teratur
sehingga berbagai resiko keuangan yang ada dapat diminimalisir.
6) Melakukan perencanaan dan mengkoordinasikan analisa keuangan agar
dapat member masukan kepada pimpinan perusahaan dari sisi keuangan
dalam membuat keputusan bisnis yang tepat, baik kaitannya untuk
kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan
lainnya.
7) Melakukan perencanaan dan konsolidasi perpajakan dalam lingkup
perusahaan untuk memastikan efisiensi anggaran dan kepatuhan terhadap
peraturan perpajakan.
e. Sales Admin
1) Membuat nota penjuaalan.
2) Mengartur stok barang dan bahan.
3) Melakukan pembelian atas barang dan bahan.
18
4) Men-support sales dalam mencari customer.
f. Sales Counter
1) Menjalin dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan
2) Menjawab telepon yang masuk (memberikan harga dan penjelasan tentang
barang-barang atau jasa yang dijual).
3) Melayani customer yang datang ke counter
4) Mencari customer barudengancara online marketing, menghubungi
perusahaan-perusahaan, dan lain-lain.
5) Meningkatkan penjualan.
B. Bidang Usaha
PPS Autoshine adalah satu-satunya distributor resmi wilayah Indonesia untuk
semua produk PPS Technology dan produk automotive treatment dari Gard Group
Inc. PPS Autoshine merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa Car Care,
berikut jasa yang dijual oleh PPS Autoshine:
1. PPS Polarized Coat
PPS (Polarized Paint Protection System) adalah teknologi yang dimiliki
oleh Gard Group Inc. di Canada dan di-patent-kan di USA (No 5,081,171)
dan mendapat ISO 9001:2008 dari Canada sebagai satu-satunya teknologi
berbasis polarisasi ion yang berhasil menyatukan lapisan polymer yang
ditemukan oleh Du Pont, Inc. dalam cat mobil dan bertahan hingga 7 tahun.
Tujuan dari proses ini adalah:
19
a. Mengambil alih semua resiko yang seharusnya dialami.
b. Mencegah kontaminasi ke cat mobil.
c. Mengkilapkan cat melebihi barunya.
d. Lebih murah dari biaya clear-coat ulang.
e. Aplikasi cepat, mudah dan resiko rendah.
Berikut adalah gambar sebelum dan setelah mobil dilapisi oleh PPS
Polarized Coat:
Sebelum Sesudah
Sumber: www.ppsindonesia.com (2016)
Gambar 3.4 PPS Polarized Coat
20
Sumber: www.ppsindonesia.com (2016)
Gambar 3.5 Proses Pengerjaan PPS Polarized Coat
2. PPS Glass Coat
PPS GlassCoat adalah produk pelindung kaca mutakhir dari Diamon Fusion
International di 9361 Irvine Boulevard, Irvine, California 92618, USA.
PPS GlassCoat perlu untuk :
a. Membuat kaca lebih terang.
b. Memberi sifat menolak air pada kaca (hydrophobic) selama bertahun-tahun.
c. Sisa kerak air jadi mudah dibersihkan.
d. Sepuluh kali lebih kuat dan melindungi kaca dari benturan dan baret.
e. Dua puluh persen lebih kilap dari kaca tanpa coating.
f. Perawatan jadi mudah dan murah.
g. Mengemudi di bawah hujan jadi lebih mudah dan aman.
Berikut adalah gambar sebelum dan sesudah pengaplikasian PPS GlassCoat:
21
Sebelum Sesudah
Sumber: www.ppsindonesia.com (2016)
Gambar 3.6 PPS Glass Coat
3. PPS Gloss Gard
PPS GlossGard adalah salon mobil dan lapisan Paint Protection dari PPS
Autoshine yang mengkilap, bertahan 6 bulan dan berbahan dasar NON WAX yang
aman untuk segala jenis cat mobil. Proses aplikasi Gloss Gard berbasis salon
mobil membuat pengerjaannya termasuk membersihkan cat mobil dari baret-baret
halus, kerak air, aspal dan kotoran-kotoran yang mengurangi nilai estetika mobil.
Perbedaan GlossGard dengan PPS PolarizedCoat:
a. Perbedaan utama Gloss Gard dan PPS Polarized Coat ada di bahan. Polarized
Coat™ dari PPS Autoshine menggunakan bahan PTFE
(PolyTetraFluoroEthylene) yang ditemukan oleh Du Pont, Inc. yang lebih
awet dan tahan terhadap pencucian sedangkan Gloss Gard tidak menggunakan
bahan PTFE.
22
b. Perbedaan kedua adalah keawetan lapisan di mana lapisan PTFE bertahan
tahunan sementara Gloss Gard seperti Paint Protection terbaik lainnya di
pasaran hanya bertahan 6 bulan rata-rata.
c. Perbedaan terakhir adalah pada sistem garansi di mana PPS Polarized
Coat™ memberi garansi perawatan hingga 2 tahun dengan biaya per
pembetulan hanya 250 ribu rupiah sedangkan GlossGard tidak memberikan
sistem garansi jadi bila kembali biayanya adalah seperti aplikasi baru lagi.
Sumber: www.ppsindonesia.com (2016)
Gambar 3.7 Pengerjaan Gloss Gard
23
4. PPS RustCoat
PPS RustCoat atau yang biasa disebut Anti Karat yang diaplikasikan pada
bagian underseal mobil dan doortrim. Bergaransi 5 tahun bebas karat dengan proses
yang profesional tanpa melubangi bodi mobil. Aplikasi underbody chassis, 5 door-
panel dan daerah yang beresiko tinggi untuk berkarat.Dengan 3 jenisobat;
a. RustCoat Sound Suppression (under coating + peredam suara) – odorless.
b. RustCoat Rust Inhibitor Waterbase (lower door trim) – odorless, coklat muda.
c. RustCoat No Drip Rust Prevention (upper door trim, aman terhadap
electrical) – odorless, transparent.
Hasilnya adalah mobil bebas karat, tanpa dan tanpa resiko merusak electrical power
window atau melubangi bodi mobil
Sumber: www.ppsindonesia.com (2016)
Gambar 3.8 Obat yang Diaplikasikan Pada Proses Rust Coat
24
Sumber: www.ppsindonesia.com (2016)
Gambar 3.9 Pengaplikasian Rust Coat
5. PPS Car Spa
Merawat agar mobil jadi bersih, kilap dan tampak wetlook. PPS Car Spa
adalah pencucian mobil paling lengkap dan bersih. Disarankan agar dilakukan
sekitar 1-2 bulan sekali. Untuk mobil yang sudah Paint Protection di PPS
dianjurkan agar Car Spa diambil secara rutin agar lapisan PPS berumur lebih
panjang.
25
B. Pembahasan
1. Pengambian data
Teknik pengambilan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan studi
pustaka
2. Prosedur Pelayanan Salon Mobil pada PPS Autoshine surabaya terlihat pada
Gambar 3.10 sebagai berikut:
Sumber: PPS Autoshine (2016)
Gambar 3.10 Prosedur Pelayanan di Salon Mobil PPS Autoshine
Keterangan :
a. Proses penjadwalan pada PPS Autoshine terdapat dua cara yaitu by phone
by place, pada saat penjadwalan akan dilayani oleh sales counter dan
akan dijelaskan tentang jenis-jenis perawatan yang akan diambil, kategori
mobil dan harga sesuai dengan pricelist sampai adanya kesepakatan
dengan customer jenis perawatan apa yang akan diambil.
26
Kendala yang dialami pada saat penjadwalan adalah kurangnya jumlah
sales counter yang ada sehingga sales admin terkadang juga ikut
membantu untuk handling telepon dan menerima customer yang datang ke
counter.
b. Setelah terjadi kesepakatan untuk penjadwalan dan kesepakatan jenis
perawatan apa saja yang akan diambil maka customer datang ke counter
dan akan langsung disambut oleh Sales Counter. Berikut adalah prosedur
penerimaan pelayanan customer pada PPS Autosine :
1) Greeting, Menyambut dan menyapa dengan hangat, tulus dan sopan
dengan salam dan sapaan seperti contoh: “Selamat pagi/siang
bapak/ibu” dengan senyum yang tulus.
2) Menawarkan bantuan seperti: “Maaf, ada yang bisa saya bantu?”
3) Menjawab sekaligus menjelaskan sesuai dengan apa yang ditanyakan/
yang dibutuhkan oleh pelanggan dan membuat pelanggan percaya
pada jasa yang ditawarkan sehingga pelanggan tertarik untuk
mengambil jasa perawatan yang sudah ditawarkan.
4) Menawarkan bantuan kembali: “Apa ada lagi yang bisa saya bantu
bapak/ibu?”
5) Dan tidak lupa untuk mengucapkan “Maaf” dan “Terimakasih”.
Sebelum proses pengerjaan dilakukan maka sales counter akan
memberikan sales order yang berisi jenis perawaatan yang diambil. Surat
order terdiri dari 3 rangkap, rangkap pertama ditujukan untuk customer
27
sebagai tanda terima mobil, rangkap berwarna merah ditujukan untuk
sales admin sebagai acuan pembuatan invoice, dan untuk rangkap terakhir
berwarna biru ditujukan untuk teknisi sebagai acuan pengerjaan mobil.
Berikut adalah contoh dari Sales Order (SO):
Sumber: PPS Autoshine (2016)
Gambar 3.11 Sales Order
c. Setelah customer menerima sales order (SO) maka selanjutnya akan
dilakukan proses checklist yang dilakukan oleh kepala teknisi. Proses
Checklist dilakukan agar customer dan perusahaan sama-sama mengetahui
kondisi mobil yang akan dikerjakan agar tidak terjadi kesalahpahaman di
kemudian hari. Setelah proses checklist selesai dilakukan maka kepala
teknisi menjelaskan kondisi mobil dan memberitahu berapa lama proses
pengerjaan mobil setelah melihat kondisi mobil. Untuk lama proses
28
pengerjaan mobil minimal dua hari. Berikut adalah contoh dari form
checklist:
d.
Sumber: PPS Autoshine (2016)
Gambar 3.12 Form Checklist
e. Setelah proses checklist selesai dilakukan maka sales counter
menyerahkan sales order kepada teknisi untuk memulai proses pengerjaan
perawatan mobil. Perngerjaan mobil terdiri dari beberapa urutan
pengerjaan, berikut adalah urutan pengerjaan pada setiap mobil yang
melakukan perawatan di PPS Autoshine:
29
Sumber: PPS Autoshine (2016)
Gambar 3.13 Tahapan Pengerjaan Mobil
f. Setelah sales admin mendapat SO maka sales admin segera membuat nota
sesuai dengan apa yang telah tertulis pada sales order, akan tetapi sebelum
membuat nota/invoice sales admin harus memastikan terlebih dahulu
bahwa harga yang tertulis pada sales order telah sesuai dengan pricelist
yang ada. Berikut adalah contoh dari pricelist dan invoice PPS Autoshine:
30
Sumber: PPS Autoshine (2016)
Gambar 3.14 Pricelist PPS Autoshine
Sumber: PPS Autoshine (2016)
Gambar 3.15 Nota/Invoice PPS Autoshine
g. Pada saat semua proses pengerjaan selesai sales admin memberikan
informasi kepada pemilik mobil (customer) dengan melalui telepon. Saat
pengambilan mobil customer harus membawa sales order yang telah
diberikan di awal untuk ditukarkan dengan nota/invoice resmi.
31
h. Saat customer datang untuk pengambilan mobil, maka customer diarahkan
oleh sales counter untuk menuju sales admin untuk melakukan
penyelsaian pembayaran. Pembayaran hanya boleh diterima oleh sales
admin akan tetapi pada pelaksanaanya pembayaran terkadang juga
diterima oleh sales counter karena sales admin yang juga membantu
dalam handling telepon dan melayani customer yang datang jadi pada saat
pembayaran dilakukan sales admin tidak sesalu bisa melayani saat
pembayaran.
i. Untuk pengambilan mobil maka customer harus menunjukan nota kepada
kepala teknisi untuk membuktikan bahwa pembayaran telah selesai
dilakukan. Pada praktiknya terkadang kepala teknisi sering lupa untuk
melihat nota atau menanyakan secara langsung kepada sales admin apakah
pembayaran telah selesai atau belum, sehingga menyebabkan mobil keluar
sebelum pembayaran diselsaikan.
j. Proses terakhir adalah serah terima mobil yang dilakukan oleh kepala
teknisi, dengan melakukan pengecekan langsung dengan customer apakah
proses pengerjaan sesuai dengan permintaan customer. Dalam proses akhir
serah terima kepala teknisi meminta tanda tangan pada form qualiti
control (QC) sebagai tanda bahwa mobil telah dikerjakan sesuai dengan
spesifikasi dan diterima oleh customer dengan baik. Berikut adalah contoh
form Quality Control (QC):
32
Sumber: PPS Autoshine (2016)
Gambar 3.14 Form Quality Control
Dalam Prosedur Pelayanan Salon Mobil pada PPS Autoshine Surabaya,
secara garis besar sudah mengikuti langkah-langkah pelayana sesuai dengan
Penjelasan Rahmayanty (2010:115). Namun untuk prosedur yang dijalankan belum
sesuai dengan pendapat Mulyadi (2001)dikarenakan belum adanya keseragaman pada
pelayanan yang diberikan karena belum ada keseragaman dalam prosedur pelayanan
yang ada dan tidak ada SOP (Standard Operasional Prosedur) yang ditetapkan,
masalah yang dihadapi pada saat pelaksanaan prosedur pelayanan di salon mobil PPS
Autoshine adalah kurangnya jumlah sales counter yang ada sehingga, mengganggu
dalam proses kerja sales admin, dan kurang adanya komusikasi antara sales counter
dan kepala teknisi sehingga menyebabkan adanya complain dari customer misalnya
mengenai lama pengerjaan mobil terkadang sales counter memberi putusan tentang
33
lama pengerjaan pada customer tanpa melihat kondisi mobil sebelumnya, sehingga
terkadang pada saat customer datang pengerjaan mobil belum selesai dikerjakan oleh
teknisi. Sebaiknya sebelum memutuskan lama pengerjaan mobil sales countrer harus
menanyakan terlebih dahulu kepada teknisi agar dapat memberi putusan yang pasti
kapan mobil bisa selesai dikerjakan dan mengurangi complain karena pada saat
pengambilan mobil belum selsai dijerjakan.