Bab III Pembahasan

9

Click here to load reader

description

pembahasan

Transcript of Bab III Pembahasan

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Tahapan perencanaan program penyuluhanPerencanaan program merupakan suatu proses yang berkelanjuta, melaui sumua warga masyarakat, penyuluh dan para ilmuwan memusatkan pengetahuan dan keputusan-keputusan dalam upaya mencapai pembangunan yang mantap. Sedangkan perencanaan program penyuluhan adalah suatu pengambilan keputusan yang dilaksanakan atau dilakukan penyuluh terhadap masalah-masalah yang dihadapi petani.Adapun tahap-tahap yang telah dilakukan dalam perencanaan penyuluh pertanian menurut Braidfield (1996) dalam Mardikanto (2009) diantarnya adalah :1. Pengumpulan data keadaanPengumpulan data keadaan ini melalui Semi Structure Interviewing ( SSI ). Pengumpulan data keadaan SSI ini sering disebut dengan wawancara semi terstruktur dengan menggunakan kuisoner terbuka.2. Analisis dan evaluasi fakta-faktaDengan melakukan wawancara secara langsung dan menggunakan kuisoner terbuka dengan 4 petani responden dapat dianalisis bahwa petani mempunyai permasalahan yang sama pada tanaman jeruk yang diusahakannya yaitu permasalahan harga pestisida yang mahal diakibatkan hama dan penyakit tanaman diantarnya adalah hama kutu putih sehinggga produksi jeruk yang ada dikuok menurun.3. Identifikasi masalahPermasalahan yang dihadapi petani yaitu tanaman jeruk yang diusahakan petani dengan mahalnya harga pestida akibat terserangnya hama kutu putih atau kutu loncat. Ini dapat diidentifikasi dengan melihat gejala yang diserang diantaranya :Gejala: tunas-tunas muda keriting dan pertumbuhannya terhambat keriting, tanaman mati. Pada kasus serngan parah, bagian tanaman terserang biasanya kering secara perlahan kemudian mati. Adanya kutu ini ditandai dengan benda berwarna putih transparan berbentuk spiral, menempel berserak di atas permukaan daun atau tunas. Benda-benda tersebut dikeluarkan oleh kutu loncat.4. Pemilihan masalah yang akan dipecahkanMasalah yang dihadapi petani yaitu hama kutu putih atau hama kutu loncat.Masalah ini dapat dipecahkan dan dapat dikendalikan dengan melakukan pengendalian yaitu pembuatan pestisida hayati dengan menggunakan cabe merah an bawang putih.5. Perumusan tujuan-tujuan dan atau penerima manfaatDari masalah yang dihadapi petani didapatkan sebuah inovasi yang dapat digunakan untuk mengatasi dan mengendalikan tanaman yang diserang kutu putih atau kutu daun. 6. Perumusan alternative pemecahan masalahDengan biasanya petani menggunakan pestisida kimia maka ditemukan alternative pengendalian hayati yang berdampak positif terhadap tanah, tanaman, dan petani itu sendiri. 7. Penetapan cara mencapai mencapai tujuanPenetapan cara mencapai mencapai tujuan ini dilakukan dengan cara membuat rencana kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan selama melakukan penyuluhan. Indikator dari rencana kegiatan penyuluhan pertanian diantaranya adalah masalah, kegiatan penyuluhan, tujuan, sasaran, metode penyuluhan, media penyuluhan, alat bantu/alat peraga, waktu dan keterangan.8. Pengesahan program penyuluhan9. Pelaksanaan kegiatanPelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada bulan November 2014 di pulau belimbing 1 tembok cinta Desa Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar 10. Perumusan rencana evaluasi11. Rekonsiderasi

2.2. Rencana kegiatan penyuluhan pertanian MasalahMasalah yang dihadapi petani yaitu penurunan produksi jeruk akibat serangan hama kutu putih. Kutu kebul ( bemisia tabaci ) atau dipanggil juga kutu putih, secara internasional dikenal dengan silverleaf whitefly, merupakan salah satu dari lalat putih yang saat ini termasuk hama penting pertanian budidaya. Kutu kebul diklasifikasikan ke dalam keluarga Aleyrodidae, sub-urutan besar serangga, Homoptera.Kutu putih tumbuh subur di seluruh dunia terutama di kawasan iklim subtropis dan tropis, seperti Indonesia. Sedangkan populasi di kawasan iklim sedang tidak terlalu besar. Lingkungan dengan suhu dingin bahkan sering menyebabkan kematian larva dan lalat dewasa.Tanaman yang dipengaruhi oleh kutu putih sangat beragam, mencakup tanaman sayuran seperti: tomat, labu, mentimun, terong, okra, buncis dan kacang-kacangan, brokoli, kembang kol, kubis, melon, kapas, wortel, ubi jalar, dan sayuran lainnya. Bahkan banyak dari jenis tanaman buah seperti mangga, rambutan, anggur, jeruk, dll., tak luput dari serangannya.Gejala serangan :Kutu kebul / kutu putih serangannya hampir mirip dengan serangan tungau, akibat cairan daun yang dihisapnya, menyebabkan daun menjadi melengkung ke atas, keriting ( kadang memelintir ke samping ), dan belang-belang. Daun seringkali menjadi layu, menguning, dan akhirnya rontok. Berbeda dengan tungau, kutu kebul / kutu putih memiliki kemampuan berkembang biak sangat cepat, karena selain dapat memperbanyak diri dengan perkawinan biasa, hama ini juga mampu bertelur tanpa pembuahan.Secara umum, serangan kutu kebul atau kutu putih menimbulkan sejumlah dampak berikut pada tanaman: Daun melengkung ke atas, keriput, atau memelintir Daun berbintik-bintik Daun menguning, layu, dan rontok Dertumbuhan terhambat, tanaman menjadi kerdil Tunas dan percabangan tidak berkembang Tanaman gagal berbunga, sehingga produktivitas/hasil panen sangat rendahSelain itu Kutu Kebul/ Kutu Putih menyebabkan dampak ekologis di antaranya : Kutu kebul/ kutu putih mencuri makanan dari tanaman dengan cara menusuk floem atau permukaan daun bawah dengan mulut dan menghisap nutrisi di dalamnya.Lalat putih juga menghasilkan sekresi/zat lengket yang disebut embun jelaga (honeydew) atau embun madu yang tertinggal pada tanaman, sehingga menutupi permukaan daun bagian bawah. Embun ini dapat menyebabkan pertumbuhan Jamur jelaga yang akhirnya akan mengurangi kemampuan tanaman untuk menyerap cahaya. Sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Hal ini juga mensyaratkan bahwa tanaman dan hasil panen perlu dicuci untuk menghilangkan embun tersebut. Kutu kebul seringkali berperan sebagai pengantar virus pembawa penyakit, seperti virus mosaic kuning / virus gemini / virus kuning yang menular dan merusak tanaman terutama daun tanaman. Kegiatan penyuluhanHal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian adalah:1. Apa yang harus dilakukan, apa yang akan kita lakukan pada kegiatan penyuluhan terhadap petani misalnya, menyebarkan informasi pertanian yang bermanfaat.2. Di mana penyuluhan pertanian dilakukan, kegiatan penyuluhan semestinya dilakukan ditempat keluarga tani itu berada,misalnya tempat penjualan saprodi, rumah PPL, masjid, greja, balai desa, tempat perkumpulan keluarga tani (PKK, kelompok tani, dll).3. Bilamana kegiatan penyuluhan dilakukan, waktu yang dipilih untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan harus sesuai dengan keperluan dan kondisi sasaran4. Oleh siapa kegiatan penyuluhan dilakukan, penyuluhan dilakukan oleh seorang penyuluh pertanian yang prefesional baik PNS, swadaya, atau sukarelawan5. Bagaimana kegiatan penyuluhan pertanian dilakukan, agar kegiatan penyuluhan memperoleh hasil yang maksimal maka harus memenuhi syarat sesuai keadaan sasaran, cukup dalam jumlah dan mutu, tepat mengenai sasaran dan waktunya, amanat harus diterima dan dimengerti, murah pembiayaan.Kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan di Desa Kuok Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar yaitu pengenalan dan upaya pengendalian hama kutu putih. TujuanAdapun tujuan dari rencana program penyuluhan ini adalah petani mampu memahami cara-cara mengantisipasi atau dapat mengendalikan hama kutu putih pada tanaman jeruk yang di Desa Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar SasaranSasaran dari rencana kegiatan program penyuluhan ini adalah kelompok petani di pulau belimbing 1 tembok cinta Desa Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar Metode penyuluhanAdapun metode penyuluha yang dilakukan adalah praktek lapangan Media penyuluhanAdapun media yang digunakan dalam media penyuluhan adalah secara lisan dan terproyeksi Alat bantu/alat peragaAlat bantu/ alat peraga adalah alat atau benda yang dapat diamati, didengar, diraba, atau dirasakan oleh indera manusia, yang berfungsi sebagai alat untuk memperagakan dan atau untuk menjelaskan uraian yang disampaikan secara lisa oleg penyuluh guna membantu proses belajar. Mengajar, agar materi lebih mudah diterima dan dipahami oleh sasaran.Dan alat peraga dalam penyuluhan yang akan ditampilkan yaitu video kegiatan atau cara pembuatan pestisida hayati untuk pengendalian hama kutu putih Waktu Waktu dilaksanakannya program penyuluhan ini pada bulan November 2014BAB III PENUTUP

3.1. KesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat diambil dari laporan rencana program kegiatan penyuluhan adalah pentingnya sebuah perencanaan dalam kegiatan program penyuluhan yang berguna dalam pengambilan keputusan yang dilaksanakan atau yang dilakukan penyuluh terhadap masalah-masalah yang dihadapi sehingga kegiatan program penyuluhan tersusun secara sistematis.Desa Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar tepatnya di Pulau Belimbing 1 Tembok cinta, para petani membudidayakan tanaman jeruk sebagai mata pencarian utama dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Dalam membudidayakan tanaman jeruk ini terdapat masalah yang selalu menganggu atau merusak tanaman jeruk petani yaitu hama kutu putih sehingga membuat produksi jeruk di Kuok menurun dan akinbatnya para petani rugi secara adalah menurunnya pendapatan petani dan rugi secara non material adalah rugi secara tenaga.Untuk itulah perlu dibuatnya suatu prencanaan program kegiatan penyuluhan yang nantinya akan membantu petani dalam memecahkan masalah yang dihadapi petani yaitu penurunan produksi jeruk akibat serangan hama kutu putih dan memberi pengetahuan ataupun inovasi dalam memecahkan masalah tersebut dengan mengendalikan atau memberantas hama kutu putih dengan cara hayati.3.2. Saran Adapun saran dari pembuatan laporan perencanaan program kegiatan penyuluhan ini adalah perlu nya peran pemerintah dalam membuat kebijakan agar rencana program kegiatan penyuluhan ini agar dapat selalu berjhalan dengan lancar sehingga produksi jeruk kuok selau meningkat dan dapat dijadikan sebagai objek wisata sehingga kesejahteraan petani dan masyarakat meningkat dan baik.