BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/6891/4/DANI MEI SAPUTRI...
Transcript of BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur ...repository.ump.ac.id/6891/4/DANI MEI SAPUTRI...
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain dan Prosedur Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau classroom research
(CAR). Menurut Dimyati kegiatan penelitian di dalam kelas adalah usaha yang dapat
digunakan oleh guru sebagai cara untuk melakukan kegiatanan penelitian terhadap
masalah yang dihadapi dalam praktik pembelajaran yang dilakukannya pada saat
pemebelajaran di dalam kelas. Suharsimi arikunto (2009: 3), memberi batasan sebagai
penelitian tindakan kelassebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan belajarsiswa
yang dilakukan oleh guru dengan melalui suatu tindakan atau treetment tertentu.
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian untuk membantu seseorang
secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapain
tugas ilmu sosial dan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.
Wibawa, 2004 (dalam tukiran, 2010: 15) menjelaskanbahwa penelitian
tindakan kelas merupakan penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang
dihadapi oleh guru dilapangan.
Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) Yaitu penelitian
yang bersifat kolaboratif dan didasarkan pada permasalahan yang muncul pada kelas
tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 17) tahap-tahap penelitian tindakan
kelas terdiri dari emapat tahap yaitu perencanaan (planning) Dalam tahap ini,
penelitian menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan
bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Pelaksanaan Tindakan (Acting), peneliti
Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi
31
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,
32
rancangan, yaitu mengenai tindakan kelas. Pengamatan (Observing), Kegiatan
pengamatan dilakukan oleh pengamat sambil mencatat sedikit demi sedikit agar
memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus selanjutnya. (reflecting).
Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah
dilakukan, kegiatan refleksi ini dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai
melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan
implementasi rencangan tindakan.
Model Penelitian tindakan kelas kelas menurut Arikunto (2009: 16)
Gambar 3.1
Dari diagram diatas dapat dijelaskan bahwa penelitian tindakan ini akan
digunakan dua siklus.
1. Prosedur Siklus I
a. Perencanaan (planning)
Pada tahapan ini peneliti berkolaborasi dengan guru untuk menentukan
langkah langkah peneliti yang meliputi: (1) Menetapkan metode pemberian tugas
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan Siklus II
Pengamatan
Refleksi
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,
33
dalam meningkatkan kemampuan motorik halus dengan metode demonstrasi membuat
anyaman dengan berbagai media. Menyusun rencana pembelajaran dalam rencana
kegiatan harian (RKH). (2) peneliti menyiapkan langkah-langkah kegiatan yang akan
dilakukan oleh pendidik dan peserta didik, (3) peneliti membuat kesepakatan dengan
observer untuk menentukan lembar observasi, (4) peneliti menyiapkan media yang
akan digunakan untuk kegiatan perbaikan.
b. Tindakan(acting)
Pada pelaksanaan tindakan ini, peneliti melaksanakan kegiatan pemebelajaran
sesuai dengan yang telah direncanakan, Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam
dua siklus yaitu siklus 1 dan siklus II. setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan, setiap
pertemuan terdiri dari 5 jam pelajaran yaitu 5x 30 menit. waktu tersebut terbagi dalam
empat bagian kegiatan meliputi:
1) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke -1
NO Alokasi waktu Kegiatan
1. Kegiatan Awal ± 30 menit 1. Peneliti mengkondisikan peserta didik
sebelum kegiatan pembelajaran.
2. Apresepsi penyampaian sarana
pembelajaran
2. Kegiatan Inti ± 60 menit 1. Peneliti memperlihatkan beberapa karya
seni anyamanya, dan menanyakan kepada
peserta didik dari media apa karya seni
anyaman tersebut.
2. Peneliti menyampaikan media yang
digunakan dalam kegiatan seni anyaman.
3. Peneliti menyampaikan menjelaskan cara
menganyam
4. Peneliti meberikan contoh didepan peserta
didik cara menganyam.
3. Kegiatan Akhir ± 30 menit 1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan
2. Mendorong dan memotivasi anak untuk
berusaha lebih baik.
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,
34
2) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke- 2
NO Alokasi waktu Kegiatan
1. Kegiatan Awal ± 30 menit 1. Peneliti mengkondisikan peserta didik
sebelum kegiatan pembelajaran.
2. Apresepsi penyampaian sarana
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti ± 60 menit 1. Peneliti memperlihatkan beberapa karya
seni menganyam, dan menanyakan kepada
peserta didik dari media apa karya seni
tersebut.
2. Peneliti memberikan contoh bagaimana
cara membuat anyaman yaitu dengan susup
menyusup
3. Kegiatan Akhir ± 30
menit
1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan.
2. Memotivasi peserta didik untuk berusaha
belajar lebih baik lagi.
3) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke-3
NO Alokasi Waktu Kegiatan
1. Kegiatan Awal ± 30
menit
1. Peneliti mengkondisikan peserta didik
sebelum kegiatan pembelajaran.
2. Apresepsi penyampaian sarana
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti ± 60 menit 1. Peseta didik ditugasi untuk kegiatan
menganyam dengan berbagai media dengan
baik (rapi)
2. Peneliti mengamati aktivitas peserta didik
dalam proses kegiatan menganyam serta
mengevaluasinya.
3. Kegiatan Akhir ± 30
menit
1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan.
2. Memotivasi peserta didik untuk berusaha
belajar lebih baik lagi.
c. Tahapan observasi da Evaluasi (Observation and Evalution)
Observasi dilakukan oleh peneliti pada saat kegiatan mengajar sedang
berlangsung kepada anak didik dengan menggunakan observasi tentang tingkat
kemampuan motorik halus melalui metode demonstrasi membuat anyaman dengan
berbagai media.
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,
35
Selanjutnya dalam tahapn evaluasi ini untuk mengukur tingkat kemampuan
motorik halus peserta didik dalam kegiatan membuat anyaman melalui berbagai media
bisa dilihat melalui hasil yang dibuat oleh peserta didik sendiri atau produk yang
dihasilkannya dengan cerita hasil rapi, dan baik.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap refleksi merupakan tahapan untuk memproses data yang dihasilkan
pada saat, melakukan pengamatan (observasi) sehingga diperoleh dari hasil evaluasi
untuk kemudian dianalisis dan disintesis. Hasil analisis digunakan untuk
merefleksi/melakukan perbaikan pelaksanaan tindakan pada siklus tersebut. Dalam
proses refleksi ini segala pengalaman, pengetahuan dan teori pembelajaran yang
dikuasai olehrelevan dengan tindakan kelas yang dilaksanakan sebelumnya sehingga
menjadi pertimbangan pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya (siklus II) agar
dapat mencapai hasil yang maksimal dalam pemebelajaran selanjutnya dan seterusnya
hingga dapat memperoleh peningkatan kemampuan motorik halus dilanjutkan lagi
siklus ke II
2. Prosedur siklus II
a. Perencanaan
Peneliti melakukan perbaikan untuk kegiatan meningkatkan kemampuan
motorik halus melalui metode demonstrasi membuat anyaman menggunakan berbagai
media dengan langkah-langkah sebagai berikut : menetapkan tujuan perbaikan
menetapkan rencana kegiatan harian (RKH) menyiapkan media, menyusun lembar
penilaian, lembar observasi kemampuan motorik halus anak dan lembar penilaian,
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,
36
lembar observasi kemampuan motorik halus anak dan lembar penilaian keterlibatan
anak dalam kegiatan membuat anyaman menggunakan berbagai media.
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
1) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke-1
NO Alokasi Waktu Kegiatan
1. Kegiatan Inti ±30 menit 1. Mengkondisikan pesrta didik sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai.
2. Memotivasi kebutuhan belajar.
3. Apresepsi penyampaian sarana belajar
2. Kegiatan Inti ± 60 menit 1. Peseta didik membuat karya seni anyaman
dengan teknik susup-menyusup antara
pakan dan lungsi dengan diangkat satu
ditinggal satu.
3. Kegiatan Akhir ± 30 menit 1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan.
2. Memotivasi peserta didik untuk berusaha
belajar lebih baik lagi.
2) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke-2
No Alokasi Waktu Kegiatan
1. Kegiatan Awal ± 30 menit 1. Mengkondisikan peserta didik sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai.
2. Memotivasi kebutuhan anak belajar.
3. Apresepsi penyampaian sarana belajar.
2. Kegiatan Inti ± 60 menit 1. Peserta didik membuat karya seni anyaman
dengan berbagai media seperti blarak yg
sudah disayat, daun dll yang sudah
disediakan oleh guru, untuk membuat
anyaman dengan cara susup menyusup
diangkat satu ditinggal satu.
3. Kegiatan Akhir ± 30 menit 1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan
2. Memotivasi peserta didik untuk berusaha
belajar lebih baik lagi.
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,
37
3) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke-3
NO Aloksi Waktu Kegiatan
1. Kegiatan Awal ± 30 menit 1. Mengkondisikan peserta didik sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai.
2. Memotivasi kebutuhan belajar.
3. Apersepsi penyampaian sarana belajar.
2. Kegiatan Inti ± 60 menit 1. Peserta didik membuat karya seni anyaman
dengan cara susup-menyusupmaksudnya
diangkat satu ditinggal satu.
2. Penelitian mengamati dan menilai aktivitas
anak.
3. Kegiatan Akhir ± 30 menit 1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan.
2. Memotivasi pesrta didik untuk berusaha
belajar lebih baik lagi.
b. Observasi
Pada siklus II proses pembelajaran sudah berlangsung baik, sehingga observer
cukup membantu jalannya pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
c. Refleksi
Dari hasil siklus I peneliti memperbaiki pada pembelajaran pada silkus II,
apabila dianggap sudah berhasil, maka perbaikan pembelajaran dihentikan sampai
pada siklus II.
B. Ruang Lingkup
1. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelompok B1 TK Pertiwi 09
Karangkembang Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen semester genap tahun ajaran
2013-2014 Jumlah peserta didik 22.
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,
38
2. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat dan waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan dengan mengambil lokasi di kelompok B TK TK
Pertiwi 09 Karangkembang Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen.
Akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014 dimulai pada
bulan April – Juni.dilaksanakan melalui 2 siklus yang masing-masing siklus
dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dengan ketentuan sebagai berikut :
3. Jadwal Penelitian
KEGIATAN
BULAN
APRIL MEI JUNI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pembekalan PTK
Pembuatan dan Penyerahan Proposal
Tahap Persiapan Penyusunan
Penyusunan RKH
Persiapan Alat
Penyusunan Instrumen
Siklus I
Perencanaan
Tindakan dan Pengamatan
Analisis dan Rerleksi
Siklus II
Perencanaan
Tindakan dan Pengamatan
Analisis dan Rerleksi
Tahap Penyelesaian
Penyusunan Draf Laporan
Perbaikan
Penyerahan Laporan
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,
39
C. Sumber Data
1. Pengertian Sumber Data
Menurut Dimyati (2010: 39) yang dimaksud dengan sumber data adalah
darimana data itu diperoleh. Apabila peneliti di dalam mengumpulkan data dengan
menggunakan kuesioner, maka data disebut responden. jadi, pengertian sumber data
ialah subjek atau objek penelitian dimana darinya akan diperoleh data.
Menurut Riduwan (2013: 94) sumber data merupakan pengambilan data yang
dihimpun langsung oleh peneliti disebut sumber data primer, sedangkan apabila
melalui tangan kedua disebut sumber data sekunder.
Menurut Lofland (dalam Moleong 2005: 157) menyatakan bahwa penelitian
kualitatif adalah kata-kata, tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lain-lain.
2. Jenis-Jenis Sumber Data Penelitian.
Arikunto (dalam Dimyati 2010: 39) menjelaskan bahwa secara garis besar
sumber data penelitian dibedakan menjadi 2 macam yakni :
a. Data Primer/ Pokok
Sumber Data primer / pokok adalah sumber data yang pertama. Dari subjek
atau objek penelitianlah data penelitian langsung diambil bereupa Kemampuan Anak
Membuat Anyaman Dengan Berbagai Media Pada Anak Tk Pertiwi 09
Karangkembang Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen.
b. Sumber data sekunder/ pelengkap
Sumber data sekunder diambil dari pihak mana saja yang bisa memberikan
tambahan data guna melengkapi kekurangan dari data yang diperoleh melalui sumber
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,
40
data primer.
Selanjutnya menurut Hasan ( 2008 : 19 ), jenis-jenis sumber data yakni :
a. Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan lansung dilapangan
oleh orang yang melakukan penelitian atau bersangkutan yang bersangkutan yang
melakukanya. Data primer ini juga disebut juga data asli atau data baru.
b. Sumber Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh
dari perpustakaan atau laporan-laporan penelitian terdahulu.
Menurut Bungin ( 2005: 132 ), jenis-jenis sumber data yakni:
1) Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data yang
pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian
2) Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari dua sumber atau sumber
sekunder dari data yang dibutuhkan
3. Sumber data yang diteliti dalam penelitian
Data sekunder Tk Pertiwi 09 Karangkembang berupa dokumentasi, kondisi
sekolah, struktur dan jumlah suatu siswa pada Sumber data primer TK Pertiwi 09
Karangkembang Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen semester genap tahun ajaran
2013-2014 sumber data sekunder Dokumentasi sekolah.
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,
41
4. Variabel Penelitian
a. Pengertian Variabel Penalitian
Menurut Kelinger (dalam Arikunto 1993:89) varibel penelitian ialah sebuah
konep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep
kesadaran.
Menurut Hadi ( dalam Arikunto 1993: 89) variable sebagai gejala yang
bervariasi, atau obyek penelitian yang bervariasi.
Menurut Azwar (2013: 59) variable penelitian ialah setiap kegiatan yang
memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama pada beberapa
fenomena lain yang relevan.
b. Jenis-Jenis Variabel
Penelitian ini adalah tindakan kelas, dalam penelitian tindakan kelas ini
terdapat dua variabel.
Menurut Arikunto (1993: 89) mengemukakakn 2 variabel yaitu Pertama,
variabel diskrit: disebut juga variable nominal atau variable kategorik karena hanya
dapat dikategorikan atas dua kutub yang berlawanan yakni “ya” dan “tidak”. Kedua
variabel kontinun: dipisahkan menjadi 3 variabel kecil yaitu variable ordinal, variable
interval, variable ratio.
Menurut Nawawi ( dalam Dimyati 2013: 41) mengemukakan ada 5 jenis
variabel penelitian yakni variabel bebas (Independen variabel), variabel terikat
(Dependent Variable), variabel kontrol (Control Variable), variabel antara
(Intervening Variable), dan variabel ekstrane (Ekstranious Variable)
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,
42
Menurut Awzar (2013:62-68) variable penelitian ada lima jenis variable yakni
variable tergantung, variable bebas, vaiabel kendali, variabel moderator, variabel
antara.
c. Variabel yang Digunakan
Berdasarkan teori-teori diatas peneliti menggunakan variable masalah dan
variable tindakan
1) Variabel masalah
Pada penelitian ini variabel masalahnya adalah Kemampuan Motorik Halus.
2) Variabel Tindakan.
Pada penelitian ini variabel tindakannya adalah melalui metode demonstrasii membuat
anyaman dengan berbagai media
D. Metode Pengumpulan Data
1. Pengertian Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2010; 62) metode pengumpulan data merupakan langkah
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui metode pengumpulan data, maka peneliti tidak
akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan peneliti dengan
menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
Metode Observasi
Nasution (1998) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua Ilmu
Pengetahuan.Para Ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta
mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.Data ini dikumpulkan
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,
43
dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda
yang sanagt kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang
angkasa) dapat diobservasi dengan jelas.
Marshall (1995) menyatakan bahwa “through observation, the reseacher learn
about behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku , dan makna dari
perilaku tersebut.
Aqib, Zainal (2009:59) mengatakan observasi adalah cara pengumpulan data/
informasi melalui pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku anak. Agar
observasi lebih terarah maka diperlukan pedoman observasi yang dikembangakn oleh
guru dengan mengacu pada indicator yang telah ditetapkan.
Dimyati Johny (2013:92) metode observasi merupakan metode pengumpul
data penelitian dengan melalui pengamatan terhadap objek yang diteliti. Metode
observasi akan lebih baik bila digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data
penelitian yang berupa perilaku, kegiatan, atau perbuatan yang sedang dilakukan oleh
subjek penelitian.
Sedangkan menurut Yus Anita (2011:74) observasi atau pengamatan
merupakan proses pengumpulan data dengan menggunakan alat indra. Data yang
perlu direkam perlu segera dicatat atau direkam. Dalam rangka penilaian, observasi
dilakukan dengan bantuan perekaman atau pencatatan secara sistematik gejala-gejala
tingkah laku yang tampak.
Dalam penelitian ini observasi dilakukan kepada anak didik kelompok B,
Tugas observer yaitu mengamati kegiatan guru dan anak saat pelaksanaan perbaikan
pembelajaran di kelas.Kegiatan guru meliputi penerapan pendekatan pembelajaran
yang telah di pilih, penggunaan media yang diterapkan, interaktif antara guru dan anak
sesuai dengan lembar pengamatan yang telah disiapkan. Pengamatan terhadap anak
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,
44
antara lain sikap dan peran aktifnya dalam proses pembelajaran. Selain itu observer
perlu juga memberikan masukan mengenai pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
2. Jenis-jenis pengumpulan data
Arikunto (2006: 150) dalam buku Dimyati (2013: 71). Membagi jenis alat
pengumpulan data menjadi:
a. Observasi
b. Dokumentasi
Menurut Arikunto (1993: 89) mengemukakakn 2 variabel yaitu Pertama,
variabel diskrit: disebut juga variable nominal atau variable kategorik karena hanya
dapat dikategorikan atas dua kutub yang berlawanan yakni “ya” dan “tidak”. Kedua
variabel kontinun: dipisahkan menjadi 3 variabel kecil yaitu variable ordinal, variable
interval, variable ratio.
Menurut Nawawi ( dalam Dimyati 2013: 41) mengemukakan ada 5 jenis
variabel penelitian yakni variabel bebas (Independen variabel), variabel terikat
(Dependent Variable), variabel kontrol (Control Variable), variabel antara
(Intervening Variable), dan variabel ekstrane (Ekstranious Variable)
Menurut Awzar (2013:62-68) variable penelitian ada lima jenis variable yakni
variable tergantung, variable bebas, vaiabel kendali, variabel moderator, variabel
antara.
3. Alat Pengumpulan Data
a. Observasi
Menurut Dimyati (2013: 92) metode demonstrasi adalah metode pengumpulan
data penelitian dengan melalui pengamatan terhadap objek yang diteliti.
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,
45
Marshall (1995) menyatakan bahwa “through observation, the reseacher learn
about behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari
perilaku tersebut.
Lembar Obervasi Guru
Dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dalam melaksanakan proses
kegiatan belajar dengan menggunakan lembar observasi:
Kelompok :
Semester / minggu :
Tema :
Bidang Pengembangan :
Hari/ tanggal :
Siklus l :
Siklus ll :
No Aspek Sikap Yang Diamati
Kegiatan yang
Dilakukan
Ya Tidak
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2 Melakukan kegiatan apersepsi
3. Menyampaikan program pembelajaran pada hari ini.
4. Menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tema
5 Menggunakan media secara efektif dan efisien
6 Menumbuhkan partisipasi aktifitas siswa dalam
pembelajaran
7 Membimbing/membantu siswa yang masih mengalami
kesulitan dalam mengerjankan tugas
8 Melakukan pengamatan terhadap kinerja siswa
9 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
(tujuan)
10 Menggunakan bahasa lisan, atau tulisan secara jelas, baik,
dan benar.
11 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa.
Lembar observasi di isi dengan tanda cek (√) pada kolom “Ya” atau kolom “Tidak”.
Sesuai dengan aspek yang diamati.
Observer
…………………
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,
46
Lembar Observasi Siswa
No Aspek yang dobservasi Keterangan
1 Menganyam dengan berbagai
media misal : kain perca, daun,
sedotan, tas dll
2 Membuat berbagai bentuk dari
kertas, daun-daunan dll
3 Membuat garis tegak, datar,
miring, lengkung dan lingkaran.
4 Merekat dan menempel
: Untuk yang belum berkembang dan kemampuan yang tertera dalam
indikator belum dimiliki atau belum dicapai sama sekali.
: Untuk anak yang mulai berkembang sesuai dengan indikator
: Untuk anak yang mulai berkembang sesuai dengan indikator yang
diharapkan
: Untuk anak yang berkembang sangat baik melebihi indikator yang
diharapkan
Rubrik Penilaian :
1) Menganyam dengan berbagai media misal : kain perca, daun, sedotan, tas dll
Anak belum mampu dalam membuat anyaman dari berbagai media (misal:
kain perca, daun, sedotan,dll ) dikategorikan belum berkembang (BB).
Anak mulai mampu dalam membuat anyaman dengan berbagai media mulai
berkembang tetapi belum sempurna (MB)
anak sudah mampu dalam membuat anyaman dengan berbagai media
berkembang sesuai harapan (BSH)
anak sudah mampu dalam membuat anyaman dengan memasukkan helaian
sudah berkembang sangat baik dan bias membantu temannya dalam
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,
47
menganyam dengan berbagai media dikategorikan berkembang sangat baik
(BSB)
2) Membuat berbagai bentuk dari kertas, daun-daunan dll
anak dalam menganyam dengan kertas, daun-daunan dll dikategorikan
belum berkembang (BB)
anak mulai mampu dalam membuat anyaman dengan bentuk dari kertas,
daun - daunan dll tetapi masih dalam bantuan guru dikategorikan mulai
berkembang (MB)
anak sudah mampu menganyam dengan bentuk dari kertas, daun-daunan dll
tanpa bantuan guru dikategorikan berkembang sesuai harapan (BSH)
anak dalam menganyam dengan bentuk dari kertas, daun-daunan dll sudah
dan bias menganyam bentuk lain dari apa yang dicontohkan oleh guru
dikategorikan sudah berkembang sangat baik (BSB)
3) Membuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran.
anak belum mampu dalam membuat garis tegak, datar, miring, lengkung,
dan lingkaran dikategorikan belum berkembang (BB)
anak mulai mampu dalam membuat garis tegak, datar, miring, lengkung,
dan lingkaran tetapi masih dalam bantuan guru dikategorikan mulai
berkembang (MB)
anak sudah mampu dalam membuat garis tegak, datar, miring, lengkung,
dan lingkaran tanpa bantuan guru dikategorikan berkembang sesuai
harapan (BSH)
anak dalam membuat garis tegak, datar, miring, lengkung,lingkaran sudah
berkembang dengan baik dan sempurna ,dan anak bias membantu
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,
48
temannya yang masih kesulitan dikategorikan berkembang sangat baik
(BSB)
4) Merekat dan menempel
Kemampu anak dalam merekat dan menempel belum bekembang (BB)
Kemampuan anak dalam merekat dan menempel mulai bisa tapi belum
sempurna (MB)
Kemampuan anak dalam merekat dan menempel berkembang sesuai
harapan (BSH)
Kemampuan anak dalam merekat dan menempel sudah rapih dan sempurna
dan bisa membantu teman lainnya dikategorikan berkembang sangat baik
(BSB)
b. Dokumentasi
Ada macam-macam dokumen yang dapat membantu anda dalam
mengumpulkan data penelitian, yang penelitian tindakan kelas, misalnya; silabus dan
rencana pembelajaran, laporan diskusi-diskusi tentang kurikulum, berbagai macam
ujian dan tes, laporan rapat, laporan tugas siswa, bagian-bagian dari buku teks yang
digunakan dalam pembelajaran. Alat-alat elektronik dapat digunakan untuk membantu
mendeskripsikan apa yang anda catat di catatan lapangan, apabila memungkinkan.(W.
Rochiati, 2010;121)
Sedangkan Dimyati (2013: 97) mengatakan bahwa metode dokumentasi
merupakan teknik pengumpulan data penelitian mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat, Koran, majalah, prasasti, notulenrapat, leger
nilai, agenda, dan lain-lain. Metode dokumentasi ini memiliki keunggulan dan
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,
49
kelemahan dibandingkan metode yang lain. Keunggulan metode dokumentasi yaitu
yaitu efisien dari segi waktu, segi tenaga, dan segi biaya. Adapun kelemahan metode
dokumentasi yaitu validitas data rendah dan reliabilitas data rendah, sehingga data
masih bisa diragukan.
Menurut Sugiyono (2010; 82) dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu. Dokumen biasa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan, misalnya catatan
harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk
gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk
karya, misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain.
Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode pengumpulan
data secara kualitatif. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa data profil TK, jumlah
siswa, dan foto kegiatan pembelajaran.
E. Metode Analisis Data
1. Pengertian Analisis Data
Menurut Dimyati (2013: 103). Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas,
ada dua jenis data yang dikumpulkan peneliti, yaitu data penelitian kualitatif dan
kuantitatif. Data penelitian kualitatif adalah data penelitian yang berbentuk kualitas
atau mutu dari sesuatu. Data kualitatif merupakan data hasil pengukuran yang akan
diteliti berdasarkan kualitas atau mutunya. Sedangkan data kuantitatif merupakan data
penelitian yang diwujudkan dalam bentuk jumlah atau angka-angka dari hasil suatu
pengukuran.
Tarinabis, (2008:125). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif komparatif dan analisis kritis. Metode deskriptif
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,
50
komperatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkanhasil antar
siklus dan membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap
siklus. Metode komparatif dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan
hasil penelitian siklus pertama dan kedua. Hasil komparasi tersebut digunakan untuk
mengetahui indikator keberhasilan dan kegagalan dalam setiap siklus. Indikator yang
belum tercapai diperbaiki pada siklus berikutnya sehingga dapat meningkatkan
kemampuan siswa.
Metode analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif, yakni mencakup
kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam
proses pembelajaran berdasarkan kriteria normatif. Hasil analisis tersebut dijadikan
dasar dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk tahaap berkutnya. Setiap siklus
berakhir, hasilnya dianalisis mengenai apa saja kekurangan dan kelebihanya sehingga
diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa. (Dedy mulyana: 2008:86)
Sudjana (2010 :8) Ketuntasan belajar siswa antara 70 % - 80 %, siswa
dikatakan berhasil apabila mencapai sekitar 75 % - 80 % dari tujuan atau nilai yang
harus dicapai, kurang dari kriteria tersebut dinyatakan belum berhasil.
2. Metode analisis data yang Digunakan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis deskriptif dan analisis
komperatif. Dalam penelitian ini data terkumpul selanjutnya akan dianalisis melalui 2
tahap, sesuai dengan permasalahan yang aka dikaji dari tujuan penelitian yaitu: Tahap
yang pertama menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis kritis, dengan
mengelompokan.Tahapan kedua yaitu menggunakan analisis komperatif yaitu
membandingkan rekapitulasi siklus awal. Siklus I dengan hasil rekapitulasi siklus II.
Upaya Meningkatkan Motorik..., Dani Mei Saputri, FKIP UMP,