BAB III METODE PENELITIAN -...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...
41
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Desain yang digunakan untuk penelitian ini
adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono
(2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan
merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
produk tersebut. Tetapi dalam penelitian ini dibatasi
sampai menghasilkan produk saja yaitu sampai
menghasilkan rencana strategi peningkatan mutu
SDN1 Ngadirejo. Langkah pengembangan bisa dilihat
pada gambar 3.1 di bawah ini.
Gambar 3.1
Matrik Langkah Pengembangan
(Diadaptasi dari Arikunto & Sugiyono, 2010)
Menyusun rancangan penelitian
Pengumpulan data
Desain produk
Validasi data
Potensi dan masalah
42
3.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari
stakeholder yang saling terkait dengan penyelengga-
raan dan pengelolaan pendidikan di SDN 1 Ngadirejo,
antara lain:
1. Kepala Sekolah
Merupakan responden penting dalam penelitian
ini karena kepala sekolah merupakan pimpinan ter-
tinggi di sekolah dimana pola kepemimpinannya akan
sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan ter-
hadap kemajuan dan mutu pendidikan di sekolah.
Selain itu kepala sekolah juga dapat memberikan
gambaran dan penilaian terhadap kualitas dan
profesionalisme guru-guru di sekolahnya.
2. Tenaga pendidik (Guru) dan staf
Guru dapat memberi masukan gambaran kondi-
si sekolah yang sebenarnya berupa penilaian atas
kepemimpinan manajerial kepala sekolah dan penilai-
an terhadap anak didik.
3. Siswa
Siswa merupakan tolok ukur keberhasilan
proses pendidikan dilihat dari prestasinya belajarnya,
yang secara tidak langsung memberikan gambaran
kondisi pendidikan di sekolah tersebut. Siswa juga
dapat memberi masukan yang objektif tentang kepe-
mimpinan kepala sekolah dan kebijakan yang diterap-
kan, juga tentang kinerja guru di sekolahnya.
43
4. Komite sekolah
Dilihat dari perannya sebagai partner sekolah
yang berfungsi sebagai pemberi pertimbangan dalam
penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan,
pendukung baik berupa finansial, pemikiran, maupun
tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan, pengontrol
agar terciptanya transparansi dan akuntabilitas penye-
lenggaraan dan pengeluaran pendidikan serta sebagai
mediator antara sekolah dan masyarakat. Dengan
melihat fungsi komite tersebut maka komite termasuk
ke dalam komponen sekolah yang dapat memberi
masukan kaitan dengan peningkatan mutu pendidik-
an.
Teknik yang digunakan untuk mendapatkan
informan tersebut adalah purposive sampling (dipilih
sesuai dengan tujuan penelitian). Kriteria yang diguna-
kan untuk menentukannya adalah: (1) informan terse-
but sudah cukup lama dan secara intensif menyatu
dalam kegiatan atau bidang tersebut; (2) secara penuh
terlibat dalam kegiatan atau bidang tersebut; (3) mem-
punyai waktu yang cukup untuk dimintai informasi
3.3 Jenis Data
Penelitian ini menggunakan dua macam data,
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari
sumber pertama, yaitu subjek penelitian atau orang
kunci (key informant) yang dianggap kompeten untuk
memberikan informasi. Subjek penelitian atau infor-
44
man kunci dalam penelitian ini terdiri dari kepala
sekolah, guru, siswa, dan komite sekolah. Data primer
dalam penelitian ini berupa upaya-upaya peningkatan
mutu, dan faktor-faktor yang menjadi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman bagi peningkatan
mutu di SDN 1 Ngadirejo. Adapun data sekunder diperoleh dari data yang
sudah diolah atau disajikan oleh pengumpul data
primer atau oleh pihak lain. Data sekunder dalam
penelitian ini terdiri dari berbagai macam dokumen
tertulis yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
antara lain berupa kurikulum, profil sekolah, program
kerja sekolah, data guru, data siswa, nilai UN, prestasi
akademik dan non akademik, daftar inventaris, dan
buku jaringan kerjasama.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dari penelitian ini
dapat dilihat pada Tabel 3.1.
45
Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data
No Data Sumber Data Teknik Pengumpulan Data
Instrumen
1. Upaya-upaya yang sudah dijalankan dalam rangka peningkatan mutu
Dokumen,
kepsek, guru/staf, siswa, komite sekolah
Studi dokumen, dan teknik wawancara
Pedoman wawancara
2 Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
Stakheholder (kepsek, guru/ staf,komite sekolah)
FGD Pedoman FGD
3 Fasilitas seko-lah, kegiatan sekolah
Bukti fisik Observasi Lembar observasi
Sedangkan prosedur pengumpulan data dalam
penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap
persiapan dan tahap pelaksanaan.
3.4.1 Tahap Persiapan
Persiapan yang dilakukan untuk penelitian ini
meliputi hal-hal berikut:
1. Survei Awal
Peneliti melakukan survai awal untuk mempela-
jari situasi dan kondisi tempat penilitian. Survai awal
dilakukan dengan melihat visi misi SDN 1 Ngadirejo
serta melakukan wawancara singkat dengan kepala
sekolah dan guru tentang upaya-upaya yang sudah
dilakukan SDN 1 Ngadirejo selama ini serta prestasi
yang berhasil diraih. Prestasi tersebut meliputi hasil
46
UN, prestasi lomba siswa baik akademik maupun non
akademik, dan lomba-lomba serta penilaian kelemba-
gaan seperti LSS, lomba Gugus, akreditasi dan ME.
Selanjutnya peneliti juga mengadakan wawancara
tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
di SDN 1 Ngadirejo terkait dengan upaya peningkatan
mutu.
2. Membuat Instrumen Penelitian a. Membuat Pedoman Wawancara
Peneliti membuat beberapa pedoman wawancara
yaitu untuk kepala sekolah, guru, siswa, komite seko-
lah. Pedoman wawancara itu hanya sebagai pedoman
agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Dalam
pelaksanaannya, pertanyaan dikembangkan secara
fleksibel sesuai kondisi yang terjadi selama wawancara
berlangsung.
b. Membuat Lembar Observasi
Peneliti membuat lembar observasi yang diguna-
kan untuk mengumpulkan data yang berkaitan
dengan kondisi lingkungan fisik tempat penelitian dan
data yang dibutuhkan berkaitan dengan tujuan pene-
litian.
c. Membuat Instrumen Analisis SWOT dan Panduan
FGD
Berdasarkan survai awal tentang SDN 1
Ngadirejo, data dianalisis dan diolah sebagai dasar
pembuatan instrumen analisis SWOT, juga sebagai
47
bahan panduan dalam pelaksanaan FGD. Data dipilah
berdasarkan kekuatan dan kelemahan, serta peluang
dan ancaman. Setelah draft pertama instrumen analisis SWOT
tersusun, peneliti memberikan instrumen tersebut
kepada kepala sekolah untuk memperoleh masukan.
Berdasarkan masukan dari kepala sekolah peneliti
melakukan perbaikan instrumen analisis SWOT.
Kemudian instrumen dipilah lagi berdasarkan input,
proses, dan output. Peneliti juga menyiapkan panduan FGD berupa
pertanyaan-pertanyaan pancingan sehingga jalannya
diskusi lebih terarah.
3.4.2 Tahap Pelaksanaan
1. Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka
peningkatan mutu
Untuk mengetahui upaya-upaya yang sudah
dilakukan SDN 1 Ngadirejo dalam rangka peningkatan
mutu, diambil data kualitatif melalui wawancara
mendalam (in-depth interview), observasi, dan studi
dokumen.
a. Wawancara Mendalam (in-depth interview)
Wawancara mendalam dengan kepala sekolah,
guru, staf, komite dan siswa dilaksanakan di lokasi
sekolah selama jam kerja. Data yang diperoleh dari
siswa dan komite ini hanya sebagai pelengkap saja.
48
Wawancara dilaksanakan beberapa kali sampai
mendapatkan semua data yang diperlukan, setiap
wawancara membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam.
b. Observasi
Untuk melengkapi data dan mencek data yang
ada tentang upaya-upaya yang sudah dilakukan SDN
1 Ngadirejo dalam rangka peningkatan mutu peneliti
menggunakan observasi. Tujuan observasi ini untuk
mengamati setiap unsur SDM dalam melaksanakan
tugasnya. Observasi merupakan cara yang sangat baik
untuk mengamati tingkah laku manusia dalam ruang
waktu dan keadaan tertentu (Hadi, 2004). Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksa-
naan pendidikan karakter sesuai yang tertuang dalam
kurikulum, di antaranya: membaca Al-qur’an di pagi
hari secara serentak dan budaya salam guru menyam-
but siswa di depan pintu masuk sekolah, mengamati
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler OR (pencak
silat, senam lantai, tenis meja, bulu tangkis, sepak
takrau, sepak bola) dan seni (seni tari, seni lukis, seni
musik dan vokal, seni karawitan, drumband) sesuai
yang tertera dalam kurikulum, mengamati pelaksana-
an PAIKEM, dan mengamati suasana kekeluargaan
warga sekolah. Observasi ini juga dilakukan peneliti
untuk melengkapi dan mengecek data hasil wawan-
cara yang berkaitan dengan lingkungan fisik di SDN 1
Ngadirejo, seperti penataan lingkungan melalui
program 7K dan pengembangan sarpras.
49
c. Studi Dokumen
Peneliti melakukan studi dokumen untuk me-
lengkapi dan mengecek data hasil wawancara terkait
dengan upaya-upaya peningkatan mutu serta prestasi
yang sudah diraih seperti program sekolah, jaringan
kerja sama, kurikulum, daftar inventaris, pencapaian
KKM, nilai UN, prestasi lomba akademik dan non
akademik.
2. Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan
alternatif strategi
Untuk pengisian instrumen analisis SWOT maka
kepala sekolah, guru, staf dan komite dikumpulkan
bersama untuk membahas tentang kekuatan, kele-
mahan, peluang dan ancaman yang terdapat di SDN 1
Ngadirejo. Dalam rangka mendapatkan data primer
tentang penelitian ini digunakan metode Focus Group
Discussion (FGD). Sebelum melakukan pengumpulan
data peneliti sudah menyiapkan panduan dalam
melakukan FGD sehingga jalannya diskusi lebih
terarah tidak keluar dari fokus permasalahan yang
ada. Panduan FGD disusun berdasarkan data-data
yang diperoleh dari hasil pra penelitian. Focus Group Discussion (FGD) adalah suatu
proses diskusi untuk mengidentifikasi masalah, anali-
sis dan penyebab masalah, menentukan cara-cara
penyelesaian masalah, dan mengusulkan berbagai
alternatif pemecahan masalah dengan mempertim-
50
bang-kan sumber daya yang tersedia. FGD dilakukan
untuk mendapatkan data tentang kekuatan, kelemah-
an, peluang, dan ancaman dalam rangka meningkat-
kan mutu sekolah di SDN 1 Ngadirejo yang berdasar-
kan pada tiga aspek yaitu aspek input, aspek proses,
dan aspek output. FGD dilakukan dengan kepala
sekolah, komite, guru dan staf yang mengurusi bagian
keuangan, kepegawaian, sarpras, dan perpustakaan
yang dilaksanakan di ruang guru SDN 1 Ngadirejo. Dalam FGD ini terjadi curah pendapat
(Brainstorming) dalam perencanaan model/produk
untuk mengidentifkasi faktor-faktor strategis internal
dan faktor-faktor strategis eksternal. Dari FGD ini
diperoleh kesimpulan-kesimpulan tentang kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh
sekolah. Peneliti kemudian membuat rangkuman
kesimpulan dari hasil FGD ke dalam aspek input,
proses dan output dan membagi kembali hasil tersebut
kepada anggota FGD untuk ditindaklanjuti dengan
memberikan bobot dan skor kepada faktor-faktor yang
sudah ada pada pertemuan kedua. Setelah FGD kedua dilakukan, peneliti memvali-
dasi data yang ada dengan perpanjangan pengamatan
yang dilaksanakan beberapa hari dengan melakukan
wawancara terhadap guru dan siswa di luar anggota
FGD. Peneliti juga melakukan observasi untuk meng-
amati keadaan sekolah berdasarkan panduan obser-
vasi yang peneliti buat.
51
Pada pertemuan berikutnya peneliti meminta
kepala sekolah untuk melakukan pemeriksaan sejawat
untuk membahas kembali perbedaan hasil FGD
dengan data yang peneliti peroleh dalam perpanjangan
pengamatan.
3.5 Teknik Analisis 3.5.1 Analisis Hasil Wawancara, Observasi, dan
Studi Dokumen
Analisis data adalah proses mencari dan menyu-
sun secara sistematik data yang diperoleh dari wawan-
cara, observasi, dan studi dokumen. Data tentang
upaya-upaya yang dilakukan SDN 1 Ngadirejo dalam
rangka peningkatan mutu tersebut dijabarkan dalam
unit-unit, dipilih mana yang penting dan akan dipela-
jari, kemudian ditarik kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Penjabaran dalam unit-unit tersebut dibuat
untuk data hasil wawancara, sedangkan hasil obser-
vasi dan studi dokumen digunakan untuk kepentingan
validitas data. Karena sumber data ada beberapa
kelompok, maka peneliti menyusun kategori untuk
masing-masing kelompok yang diwawancarai, yaitu
kepala sekolah dan guru, komite dan siswa.
3.5.2 Analisis SWOT
Analisis data untuk mengidentifikasi faktor in-
ternal dan eksternal agar dapat mengetahui kekuatan,
52
kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki
sekolah menggunakan analisis SWOT. Teknik yang
digunakan adalah matrik IFAS (Internal Factors
Analysis Summary), analisis matrik EFAS (External
Factors Analysis Summary) dan analisis matrik SWOT
(Strength, Weaknesses, Opportunities, and Threats). Matrik IFAS menggambarkan lingkungan inter-
nal yang memberikan informasi tentang kekuatan
yang harus digunakan secara optimal dan kelemahan
yang harus diatasi atau diminimalkan. Matrik EFAS
menggambarkan lingkungan eksternal yang memberi-
kan informasi tentang peluang yang harus dimanfaat-
kan dan ancaman yang harus dihindari atau dicegah.
Langkah-langkah analisis SWOT:
Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi ke-
kuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada.
Berikutnya menentukan faktor-faktor kekuatan, kele-
mahan, peluang dan ancaman tersebut berdasarkan
input, proses, dan output. Kekuatan dan kelemahan
dimasukkan dalam Tabel 3.2 yaitu Tabel IFAS.
Sedangkan peluang dan ancaman dimasukkan dalam
Tabel 3.3 yaitu tabel EFAS, untuk kemudian dihitung
bobot dan skornya.
53
Tabel 3.2 Internal Factors Analysis Summary (IFAS)
Elemen SWOT Bobot Skor Bobot x
Skor
Kekuatan
Total skor
Kelemahan
Total skor
Total skor akhir (kekuatan-kelemahan)
Sumber: Rangkuti (2002)
Tabel 3.3
External Factors Analysis Summary (EFAS)
Elemen SWOT Bobot Skor Bobot x
Skor
Peluang
Total skor
Ancaman
Total skor
Total skor akhir (peluang-ancaman)
Sumber : Rangkuti (2002)
Bobot dihitung berdasarkan hasil analisis SWOT
yang diisi oleh guru dan kepala sekolah. Dari pengisi-
an instrumen analisis SWOT dihitung rata-rata tiap
item. Kemudian berdasarkan Mean tersebut dihitung
bobot untuk masing-masing item secara proporsional
dengan perhitungan bobot total sama dengan 1.
Menentukan bobot bisa juga menggunakan kesepa-
54
katan dari peserta FGD,dengan skala mulai dari 1,0
(paling berpengaruh) sampai 0,0 (tidak berpengaruh),
berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap
upaya peningkatan mutu sekolah. (jumlah dari smua
bobot tersebut tidak boleh melebihi 1,0). Besarnya skor ditentukan dalam FGD antara
peneliti, guru dan kepala sekolah. Kriteria yang digu-
nakan untuk menentukan besarnya skor adalah
bagaimana posisi SDN 1 Ngadirejo dibandingkan SD
lain yang sederajat di Kecamatan Ngadirejo. Skor
berkisar antara 1 – 5. Untuk kekuatan dan peluang,
semakin baik posisinya semakin tinggi angkanya. Tapi
untuk kelemahan dan ancaman, semakin tinggi posisi-
nya dengan SD lain semakin kecil angkanya. Untuk kekuatan dan kelemahan, begitu juga
untuk peluang dan ancaman masing-masing dihitung
total skor penghitungan bobot dikali skornya. Dari
perhitungan tersebut diperoleh total skor kekuatan
dan total skor kelemahan. Untuk mendapat total skor
akhir, hitung skor total kekuatan dikurangi skor total
kelemahan. Dengan cara yang sama diperoleh total
skor untuk peluang dan total skor untuk ancaman.
Lalu hitung total skor akhir dengan cara total skor
peluang dikurangi total skor ancaman. Setelah dihitung total skor akhir dari faktor
internal dan total skor akhir dari faktor eksternal, data
dimasukkan ke dalam Tabel 3.4 yaitu matriks SWOT,
sebagai acuan pembuatan strategi.
55
Tabel 3.4 Strategi Pengembangan
Berdasarkan Analisis SWOT
IFAS EFAS
Weaknesses (W) Strengths (S)
Opportunities (O)
Threats (T)
Sumber: Wulanningrum et al. (2006)
Total skor akhir dari faktor internal (IFAS) di-
gambarkan pada sumbu X pada matrik SWOT, dan
total skor akhir dari faktor eksternal (EFAS) digam-
barkan pada sumbu Y. Garis koordinat (X, Y) menun-
jukkan hasil analisis SWOT itu terletak di kuadran
mana. Kuadran SO (Strengths-Opportunities), kuadran
ST (Strengths-Threats), kuadran WO (Weaknesses-
Opportunities), atau kuadran WT (Weaknesses-
Threats). Posisi itu menentukan strategi pengembang-
WO 5
4
3
2
1
SO
-1
-2
-3
-4
-5
WT
ST
-3 -2 -4 -1 -5
5 4 3 2 1
56
an yang dibuat untuk meningkatkan mutu sekolah di
SDN 1 Ngadirejo.
3.6 Teknik Validasi dan Reliabilitas Data
Semua data yang diperoleh dalam penelitian ini
perlu diuji validitas dan reliabilitasnya. Untuk menge-
cek keabsahan dan kebenaran atau validitas internal
data yang diperoleh saat FGD, peneliti menguji
validitas dan reliabilitasnya berdasarkan kredibilitas
(kepercayaan). Pengujian kredibilitas dimaksudkan untuk
menguji nilai kebenaran dari data yang diperoleh
(Sugiyono, 2011) Peneliti melakukan pengujian kredi-
bilitas dengan tiga cara yaitu teknik perpanjangan
pengamatan, triangulasi, dan pemeriksaan sejawat,
melalui diskusi maupun analisis informasi yang
berbeda.
1. Perpanjangan Pengamatan Untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan
akurat, setelah melakukan dua kali FGD peneliti kem-
bali terjun ke lapangan untuk melakukan pengamat-
an, wawancara, ataupun diskusi dengan guru maupun
siswa yang bisa lebih terbuka memberikan informasi
untuk melengkapi data yang ada. Dari perpanjangan
pengamatan ini peneliti menemukan fakta lain dari
hasil FGD.
57
2. Triangulasi Triangulasi ini dilakukan peneliti untuk penge-
cekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara
dan berbagai waktu. Ada tiga cara triangulasi yang
dilakukan yaitu:
a. Triangulasi sumber
Triangulasi sumber ini dilakukan untuk menguji
kredibilitas dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh, melalui beberapa sumber. Untuk menda-
patkan data yang valid tentang upaya-upaya yang
dilakukan sekolah dalam rangka peningkatan mutu,
peneliti mengambil data dari berbagai sumber. Sumber
data meliputi kepala sekolah, guru, komite, dan siswa.
Karena dalam penelitian ini data juga diperoleh
melalui FGD, maka untuk menguji validasi datanya
peneliti melakukan wawancara tambahan dengan
beberapa guru dan siswa selain peserta FGD. Hal itu
peneliti lakukan dalam masa perpanjangan penga-
matan setelah melakukan dua kali FGD.
b. Triangulasi teknik
Triangulasi teknik dilakukan oleh peneliti
dengan mengecek sumber data yang sama dengan
teknik berbeda yaitu dengan wawancara, observasi,
studi dokumen, dan FGD. Wawancara dilakukan
dengan guru dan siswa berdasarkan pedoman wawan-
cara yang sudah peneliti buat, observasi peneliti
lakukan dengan melihat keadaan sekolah, sarana dan
58
prasarana, proses belajar mengajar. Studi dokumen
untuk melihat dan mencocokkan data kelulusan, data
guru, data siswa, prestasi siswa untuk megecek hasil
wawancara maupun FGD.
c. Triangulasi waktu
Peneliti melakukan triangulasi waktu ini dengan
cara mengecek data yang diperoleh, melalui wawan-
cara, observasi dalam waktu atau situasi yang berbe-
da. Pada saat mewawancarai guru maupun siswa ada
yang peneliti lakukan perorangan ada juga yang
bersama. Peneliti juga melakukan teknik ini pada
waktu yang berbeda, yaitu pagi sebelum pelajaran
dimulai, siang pada waktu pelaksanaan pembelajaran,
atau siang setelah jam pelajaran selsai.
3. Pemeriksaan Sejawat
Peneliti mengecek kembali data-data yang sudah
diperoleh melalui FGD, wawancara, observasi, mau-
pun studi dokumen dengan melakukan pemeriksaan
sejawat. Yang terlibat dalam validitas data ini adalah
peneliti bersama dengan kepala sekolah dalam masa
perpanjangan pengamatan, sehingga diperoleh data
yang lebih akurat lagi.