BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis...
47
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dengan metode kualitatif verifikatif. Pendekatan kualitatif merupakan suatu
paradigma penelitian untuk mendeskripsikan realitas sosial yang terjadi atau tampak,
mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna yang terkandung di
dalam realitas sosial yang terjadi atau tampak tadi. Menurut Bungin (2010:71 )
bahwa “sebenarnya keunggulan penelitian kualitatif salah satunya ada pada metode
ini, kerana ia berupaya mengungkapkan makna yang ada di balik data yang tampak”.
Pendekatan metode kualitatif verifikatif mengharuskan peneliti untuk ikut terlibat
dengan objek penelitian (partisipan) secara intensif untuk mendapatkan kebenaran
sebagai mana menurut Bungin (2010:71) bahwa :
Aliran ini menyatakan suatu hal yang tidak mungkin mencapai atau melihat
kebenaran apabila pengamat berdiri di belakang layar tanpa ikut terlibat
dengan objek secara langsung. Oleh karena itu, hubungan antara pengamat
dengan objek harus bersifat interaktif, dengan catatan bahwa pengamat harus
bersifat senetral mungkin, sehingga tingkat subjektifitas dapat dikurangi
secara minimal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif verifikatif dengan maksud
ingin mengetahui makna yang tersembunyi di balik fenomena yang ada di lokasi
penelitian. Untuk mengetahui makna tersebut maka kita harus memahami data yang
kita peroleh dari penelitian tersebut yaitu dengan cara kita memahami dulu teori
tentang data tersebut. Peran teori dalam penelitian kualitatif adalah sebagai
pendamping peneliti di dalam melakukan proses penelitian sehingga proses
penelitian akan fokus dan tidak melebar. Meskipun demikian yang harus dilakukan
peneliti di dalam proses penelitian adalah fokus terhadap data yang harus didapatkan.
Menurut Bungin (2010:25) bahwa :
Para ahli mengatakan bahwa pemahaman terhadap teori bukan sesuatu yang
haram, namun data tetap menjadi fokus peneliti di lapangan. Teori menjadi
tak penting, namun pemahaman objek penelitian secara teoretis juga
membantu peneliti dii lapangan saat mengumpulkan data. Pandangan kedua
ini lebih banyak digunakan pada desain kualitatif-verifikatif, bahwa penelitian
tidak perlu buta sama sekali terhadap data namun pemahamannya terhadap
48
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
data sebelumnya cukup membantu peneliti untuk memahami data yang akan
diteliti. Teori sedikit banyak membantu peneliti membuka misteri data yang
sebenarnya tidak diketahui peneliti, namun fokus peneliti hanya tertuju pada
data karena pemahaman terhadap data adalah kunci jawaban terhadap
masalah penelitian.
Merujuk pada penjelasan di atas, peneliti menggunakan metode kualitatif-verifikatif
dalam melakukan proses penelitiannya dengan tidak mengesampingkan teori yang
mendukung terhadap keabsahan data dari proses penelitian yang dilakukan.
Observasi awal yang penulis lakukan telah menemukan beberapa fakta terhadap
pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Sukadaya. Fakta-
fakta tersebut diantaranya adalah
a) hutan yang terjaga kelestariannya,
b) terdapat tiga mata air yang terpelihara dengan baik,
c) masyarakat membuang sampah ke tempat pembuangan sampah sementara yang
terdapat di depan kampung,
d) penolakan warga terhadap upaya investor untuk menambang pasir yang terdapat
di sebelah barat Kampung Sukadaya.
Fakta-fakta tersebut kemudian diteliti dan dianalisis oleh peneliti dengan metode
deskriftif kualitatif dan tidak mengesampingkan peran teori. Makna apakah yang
terkandung di balik fakta-fakta yang penulis temukan ? Nilai-nilai kearifan apakah
yang bisa diambil dari fakta yang ada mengenai pelestarian lingkungan yang
dilakukan oleh masyarakat Kampung Sukadaya.
B. Lokasi Objek, Informan dan Waktu Penelitian
Peneliti mengambil lokasi penelitian di Kampung Sukadaya Desa Sukasari
Kecamatan Dawuan Kabupaten Subang. Lokasi penelitian ini diambil karena peneliti
yang bertempat tinggal di kampung tersebut melihat telah terjadi gangguan-gangguan
terhadap proses tata lingkungan yang dilakukan oleh warga kampung sendiri ataupun
yang dilakukan oleh warga dari luar Kampung Sukadaya. Peneliti ingin mengetahui
alasan dari dilakukannya gangguan atau rongrongan terhadap tata lingkungan yang
sudah rapi untuk kemudian dicarikan jalan keluarnya sehingga dapat dijadikan
sebagai bahan ajar bagi pelajaran geografi, utamanya pada pokok bahasan
pembangunan lingkungan hidup berkelanjutan.
Menurut Bungin (2010:76) bahwa : “informan penelitian adalah subjek yang
memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang
49
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memahami objek penelitian”. Untuk memperoleh informan penelitian maka penulis
menggunakan teknis key person yang dilatarbelakangi karena penulis secara
kebetulan bertempat tinggal di lokasi penelitian dan sudah memahami informasi awal
tentang objek penelitian.
Menurut Bungin (2010:77) bahwa :
memperoleh informan penelitian melalui key person digunakan apabila
peneliti sudah memahami informasi awal tentang objek penelitian maupun
informan penelitian, sehingga ia membutuhkan key person untuk memulai
melakukan wawancara atau observasi. Key person ini adalah tokoh formal
atau tokoh informal.
Key person tokoh formal dalam penelitian ini adalah yang memegang kekuasaan
secara struktural di kampung Sukadaya seperti RT atau RW, sedangkan tokoh
informalnya adalah masyarakat di kampung Sukadaya yang memahami tentang objek
penelitian. Key person formal dan informal adalah informan yang harus dijadikan
sumber data oleh peneliti. Kedua informan ini mengetahui tentang objek penelitian.
Gambaran key person tokoh informal dan formal pada penelitian ini dijelaskan pada
tabel 3.1.
Tabel 3.1
Key person tokoh informal dan tokoh formal
Tokoh informal Tokoh formal
Sesepuh Kampung Sukadaya (Bapak
Darsum )
RT atau RW Kampung Sukadaya
( Bapak Danu dan Bapak Ruhmid )
Pemilik sumber mata air di Kampung
Sukadaya (Bapak Carlan)
Ulu-ulu (Ketua pengelola tata air )
( Bapak Warma )
Tokoh pemuda Kampung Sukadaya
(Bapak Kamsu)
Guru mata pelajaran geografi
( Ibu Silvia Erika )
Sumber : Hasil olahan penulis
Peneliti memilih key person seperti yang tertera pada tebel di atas dilatarbelakangi
oleh banyaknya informasi yang mereka ketahui mengenai berbagai kegiatan di
Kampung Sukadaya. Peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap informan-
informan tersebut di atas. Data yang diperoleh dari satu informan kemudian
dilakukan triangulasi dengan informan yang lain. Apabila data yang diperoleh dari
informan-informan tersebut belum cukup maka peneliti mencari informan yang lain
untuk melengkapi data yang diperlukan. Dijadikannya mereka sebagai informan
50
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diharapkan akan banyak data yang peneliti dapatkan mengenai upaya penduduk
dalam pemeliharaan lingkungan di Kampung Sukadaya.
Pemilihan banyaknya sampel dalam penelitian kualitatif tergantung kepada
kesamaan data yang didapat dari informan penelitian. Seperti yang dikemukakan oleh
Moleong (2014:225) bahwa
Pada sampel bertujuan seperti ini jumlah sampel ditentukan oleh
pertimbangan-pertimbangan informasi yang diperlukan. Jika maksudnya
memperoleh informasi, dan jika tidak ada lagi informasi yang dapat
dijaring, maka penarikan sampel pun sudah dapat diakhiri. Jadi, kuncinya di
sini ialah jika sudah mulai terjadi pengulangan informasi, maka penarikan
sampel sudah harus dihentikan.
Seandainya di dalam proses pengambilan data, peneliti menemukan data baru yang
berbeda dengan informasi yang di dapat dari informan sebelumnya maka ia harus
terus melakukan pengambilan data. Masih ada atau mungkin masih banyak data yang
harus didapat. Apabila data yang diperoleh penelitin dari berbagai informan telah
memiliki kesamaan, maka proses pengambilan data harus segera dihentikan.
Jadwal penelitian diawali dengan survey awal dari bulan Agustus –
September 2013. Survey awal dilakukan dengan melihat kondisi kehidupan sosial
masyarakat kampung Sukadaya sebagai objek penelitian dan mencoba untuk
mendekati informan agar lebih harmoni dalam melakukan proses wawancara yang
akan dilakukan kemudian. Tahap selanjutnya adalah dilanjutkan dengan
pengumpulan data pada bulann Oktober 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan
teknik observasi partisipan, wawancara mendalam, life history, analisis dokumen,
catatan harian, dan teknik gabungan / triangulasi. Kemudian dilakukan pengolahan
data dimulai dari bulan Desember 2013 sampai bulan Mei 2014.
C. Sumber Data Penelitian
Dalam peneltiann kualitatif penentuan sampel bukan dinamakan responden
tetapi nara sumber, atau partisipan, informan, teman, guru atau konsultan dalam
peneltian. Populasi atau sampel pada penelitian kualitatif yang dinamakan sumber
data adalah benda atau orang yang mengetahui tentang objek peneltian. Kedudukan
sumber data peneltian ini bersifat sentral karena data tentang objek penelitian yang
menjadi masalah penelitian ada pada sumber data tersebut.
Menurut Satori (2011:50) bahwa : “penentuan sumber data pada penelitian
kualitatif dilakukan secara purposive, yaitu ditentukan dengan menyesuaikan pada
51
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tujuan penelitian atau tujuan tertentu” . Pada penelitian kualitatif, untuk pengambilan
sampel ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan peneliti, sampel tersebut
mengetahui tentang data yang diperlukan atau tidak, keperluan untuk memperoleh
informasi secara lengkap, sesuai dengan tujuan dan masalah penelitian. Penentuan
sampel dalam penelitian kualitatif berlandaskan tingkat kefahaman informan tentang
masalah yang menjadi fokus penellitian. Meskipun teknik pengambilan sampel
purposive menghasilkan jumlah sampel yang relatif sedikit, tetapi dengan tingkat
pengetahuan informan yang mendalam mengenai masalah penelitian akan
mendapatkan data yang lengkap dan mendalam.
D. Prosedur Pengumpulan Data
Tahap awal dari prosedur pengumpulan data adalah membuat jadwal
penelitian agar proses penelitian berjalan sesuai dengan waktu dan harapan peneliti.
Setelah itu kemudian dilakukan survey awal untuk melihat situasi dan kondisi objek
penelitian serta mencoba untuk lebih dekat dengan informan agar mempermudah
untuk mendapatkan data sebagaimana menurut Bungin (2010:137)
dalam penelitian sosial, sering terjadi peneliti tidak saja melakukan gerakan
telaah manusia, tetapi juga sering peneliti justru lebih banyak mendapatkan
pelajaran dari manusia yang ditelaah tersebut. Peneliti-peneliti kualitatif
selalu mempertimbangkan dua proses ini sehingga akhirnya tejalin harmoni
hubungan di antara dua belah pihak, yaitu peneliti dan masyarakat yang
diteliti.
Untuk mendapatkan data yang akurat dibutuhkan kejelian dan kedekatan peneliti
dengan informan. Penelitin harus luwes dalam berinterkasi dengan informan
sehingga menimbulkan keharmonisan diantara keduanya. Keharmonisan yang
terjalin antara peneliti dengan informan akan memudahkan peneliti untuk
mendapatkan informasi yang mendalam mengenai objek penelitian.
Langkah selanjutnya dalam prosedur pengumpulan data kualitatif adalah
melakukan observasi berperan serta (participant observation), wawancara mendalam
(in depth interview), life history, analisis dokumen, catatan harian, dan
gabungan/triangulasi. Peneliti akan melakukan semua prosedur pengumpulan data
kualitatif ini. Observasi berperanserta (participant observation) dilakukan peneliti
dengan cara ikut aktif berinteraksi dengan kehidupan masyarakat. Peneliti adalah
penduduk Kampung Sukadaya sehingga dalam berinteraksi dengan masyarakat
berlangsung dengan baik. Wawancara mendalam (in depth interview) akan peneliti
52
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Macam teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
lakukan terhadap informan yang secara kebetulan dikenal oleh peneliti sehingga
proses wawancara berlangsung diharapkan berlangsung baik. Peneliti juga akan
melakukan pengumpulan dokumen catatan harian, gambar dan foto mengenai objek
penelitian untuk melengkapi data penelitian ( dapat dilihat pada gambar 3.1 ).
Gambar 3.1 Macam-macam teknik pengumpulan data kualitatif
Sumber : Sugiyono (2013:63)
Selanjutnya dilakukan langkah-langkah teknik pengumpulan data yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi objek penelitian sebagai berikut:
1. Dilakukan observasi langsung terhadap objek penelitian sebagai langkah awal
untuk melihat kondisi objek penelitian.
2. Setelah tahapan observasi langsung dilaksanakan, maka tahapan selanjutnya
adalah pemilihan sampel. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu dari peneliti.
3. Untuk mendapatkan data yang lebih valid dan akurat maka penelitian ini juga
menggunakan teknik wawancara mendalam. Teknik ini dilakukan dengan
melakukan wawancara terhadap informan dengan cara tanya jawab secara
terbuka, bebas, dan tidak kaku sehingga informasi yang akan kita dapatkan
mengenai masalah penelitian akan mudah kita dapatkan.
4. Sebagai pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam
penelitian kualitatif juga dilakukan pengumpulan data berupa “dokumen-
dokumen kualitatif yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah
kehidupan (life hidtories), cerita, biogeografi, gambar dan foto” (Sugiyono
2013:82). Peneliti menggunakan dokuman catatan harian, gambar dan foto
mengenai objek penelitian untuk melengkapi data penelitian. Dokumen ini sangat
Observasi
Wawancara
Dokumentasi
Gabungan / Triangulasi
53
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dibutuhkan untuk melengkapi data penelitian sehingga permasalahan penelitian
akan mudah untuk dijawab.
5. Melakukan pemotretan terhadap objek-objek penelitian yang nantinya akan
dijadikan sebagai data visual penelitian.
Selain teknik observasi partisipan, wawancara mendalam, dan pengumpulan
data berupa dokumen-dokumen, penulis juga melakukan teknik triangulasi data.
“Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan
data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada”(Sugiyono 2013:83). Pengumpulan data penelitian yang
penulis lakukan adalah dengan triangulasi teknik dan triangulasi sumber dengan
tujuan agar data yang diperoleh lebih kredibel. Proses triangulasi ini dilakukan
dengan melakukan berbagai teknik dalam pengumpulan data, kemudian dalam
menentukan sumber informan juga dilakukan dengan beberapa teknik. Ini semua
dilakukan agar data yang diperoleh memiliki kreadibilitas yang tinggi. Seperti yang
dikemukakan oleh (Sugiyono 2013:83) bahwa :
Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti
menggunakan observasi partisipasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi
untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti,
untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang
sama.
Observasi partisipasif dilakukan dengan ikut berperan aktif dalam kegiatan sosial
masyarakat. Wawancaa mendalam terhadap informan perlu dilakukan untuk
mendapatkan data yang diharapkan. Teknik mendokumentasikan data melalui
rekaman hasil wawancara atau pemotretan camera perlu dilakukan untuk melengkapi
data yang kita perlukan. Ketiga teknik ini perlu dilakukan dalam proses pengumpulan
data dari sumber yang sama yang tujuannya agar data tersebut memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi. Ilustrasi triangulasi teknik dapat dilihat paa gambar 3.2.
Gambar 3.2 : Triangulasi “teknik” pengumpulan data kualitatif
Wawancara mendalam
Dokumentasi
Sumber data sama
Observasi partisipasif
54
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(bermacam-macam cara pada sumber yang sama)
Sumber : Sugiyono (2013:84)
Selain triangulasi teknik, peneliti juga menggunakan triangulasi sumber
dalam proses pengumpulan data. Sugiyono (2013:83) mengatakan bahwa “triangulasi
sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan
teknik yang sama”. Peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap beberapa
informan yang berbeda. Tujuan dari dilakukannya triangulasi sumber ini adalah
untuk melakukan cek dan recek terhadap data yang diperoleh. Data yang diperoleh
dari informan yang satu kemudian dicek kebenarannya terhadap informan yang
kedua, kemudian dari informan yang kedua dicek kebenaran data tersebut kepada
informan yang ketiga. Apabila dari informan kesatu, kedua dan ketiga memperoleh
kesamaan data atau data yang diperoleh sudah mencapai titik jenuh maka proses
pengumpulan data telah selesai dilakukan. Tetapi sebaliknya jika setelah dilakukan
triangulasi terhadap tiga informan dan data yang dicari belum mencapai tingkat
kesamaan atau belum mencapai titik jenuh maka peneliti harus melakukan proses
triangulasi terhadap orang lain sampai mencapai tingkat kesamaan data. Ilustrasi
triangulasi sumber dapat dilihat pada gambar 3.3.
Gambar 3.3 :
Triangulasi “sumber” pengumpulan data kualitatif (satu teknik pengumpulan data
pada bermacam-macam sumber data A, B, dan C )
Sumber : Sugiyono (2013:84)
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif-verifikatif dilakukan dengan tahapan
pengumpulan data-data yang dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung
di lapangan, wawancara mendalam dan pengumpulan dokumen-dokumen yang ada
Wawancara mendalam B
C
A
55
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAT A
Klasifikasi Data
Kesimpulan Kategorisasi Kesimpulan Ciri-ciri umum Dalil Hukum Teori
kaitannya dengan masalah penelitian seperti dokumen kependudukan atau data
monografi desa, kemudian data tersebut diklasifikasikan tanpa menggunakan teori
dan selanjutnya klasifikai data tersebut disimpulkan, sebagaimana menurut Bungin
(2010:147) bahwa
Format penelitian kualitatif-verifikatif mengkonstruksi format penelitian dan
strategi untuk lebih awal memperoleh data sebanyak-banyaknya di lapangan,
dengan mengesampingkan peran teori (sebagaimana desain deksriptif-
kualitatif menggunakannya sebagai alat utaman alanisis), walaupun demikian,
teori bukanlah sesuatu yang tidak penting dalam format ini.
Format penelitian kualitatif-verifikatif dilakukan peneliti sebelum, selama, dan
setelah memasuki lapangan. Sebelum ke lapangan, peneliti melakukan analisis
terhadap hasil studi pendahuluan ataupun data sekunder mengenai kondisi
lingkungan Kampung Sukadaya. Setelah itu peneliti melakukan analisis data pada
saat pengumpulan data berlangsung. Pada saat wawancara mendalam peneliti sudah
harus melakukan analisis terhadap data yang diperoleh. Hal ini perlu untuk dilakukan
karena data yang diperoleh belum sepenuhnya sempurna. Perlu dilakukan wawancara
tindak lanjut jika data yang diperoleh dirasa belum memuaskan. Jadi dalam
penelitian kualitatif-verifikatif peneliti melakukan proses pengumpulan data dimulai
sebelum, selama dan setelah memasuki lapangan, kemudian data tersebut
diklasifiksikan dan dianalisis selanjutnya dilakukan penyimpulan terhadap data yang
diperoleh ( dapat dilihat pada gambar 3.4 ).
Gambar 3.4 : Model Strategi Analisis Data Kualitatif-Verifikatif
Sumber : Bungin (2010:148)
Sugiyono (2013:89) mengemukakan bahwa “analisis data dalam penelitian
kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan
setelah selesai di lapangan”. Jadi melakukan analisis data penelitian sudah dilakukan
peneliti sebelum ia memasuki lapangan penelitian dengan melakukan analisis
terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk
DATA
DATA
DATA
56
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menentukan fokus penelitian. Selanjutnya analisis data dalam penelitian kualitatif
dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah pengumpulan data.
Pada saat melakukan wawancara, peneliti melakukan analisis apakah hasil
wawancara tersebut memuaskan atau tidak. Kalau jawaban yang diwawancara terasa
tidak memuaskan peneliti, maka peneliti melanjutkan pertanyaan lagi sampai
jawaban yang dilontarkan informan sesuai dengan yang diharapkan peneliti.
Selanjutnya Sugiyono (2013:91) mengemukakan bahwa “aktivitas dalam
analisis data yaitu data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification”, ungkapan ini dapat diuraikan secara rinci sebagai berikut :
1) Data reduction (reduksi data)
Sugiyono (2013:92) berpendapat bahwa “mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya” . Selama proses penelitian di lapangan, maka
data yang diperoleh peneliti sangat banyak dan rumit sehingga perlu dilakukan
reduksi data untuk memilih data yang diperlukan dan data yang harus dbuang.
Dalam melakukan reduksi data, peneliti harus berpedoman kepada tujuan
penelitian yang hendak diraih. Tujuan dari penelitian ini adalah temuan-temuan
yang ada di lapangan selama peneliti terjun melakukan penelitian. Apabila
dalam melakukan penelitian di lapangan, peneliti menemukan data yang aneh
yaitu data yang menunjukkan mengapa suatu fenomena terjadi padahal
seharusnya tidak maka itulah yang harus dilakukan perlakuan reduksi data.
2) Data Display (penyajian data)
Sugiyono (2013:95) mengemukakan bahwa “dalam penelitian kualitatif,
penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori, flowchart dan sejenisnya” . Display data dilakukan agar
memudahkan untuk memahami data tersebut sehingga dapat direncanakan tahap
selanjutnya dalam proses penelitian.
3). Conclusion Drawing /verification
Penarikan kesimpulan adalah langkah ketiga dalam melakukan analisis
data kualitatif. Kesimpulan ini bersifat sementara, dan apabila ditemukan data
yang lebih valid yang baru maka kesimpulan tersebut akan mengalami
perubahan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin akan menjawab
57
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rumusan masalah yang ditetapkan sejak awal penelitian, tetapi bisa juga tidak,
karena rumusan masalah yang ditetapkan sejak awal penelitian bersifat
sementara dan akan berkembang setelah dilakukan penelitian di lapangan.
Aktifitas dalam analisis data kualitatif-verifikatif dapat dilihat pada gambar 3.5.
Gambar 3.5 : Komponen dalam analisis data kualitatif (interactive model)
Sumber : Sugiyono (2013:92)
Proses analisis data dalam penelitian ini, yaitu tentang upaya masyarakat
dalam memelihara lingkungan dilakukan dengan reduksi data (data reduction),
penyajian data (data display), dan penarikan kesimpula (verification). Data yang
didapat dari lapangan harus dipilih mana yang sesuai dengan rumusan masalah
penelitian dan mana yang tidak sesuai. Ketika menemukan data yang tidak sesuai
sesuai dengan masalah penelitian, maka data tersebut harus dibuang. Setelah data
dipilih, kemudian disesuaikan dengan masalah penelitian maka langkah selanjutnya
adalah dilakukan proses penyajian data. Proses penyajian data dalam penelitian ini
bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat. Data yang di dapat dari lapangan yang
sesuai dengan masalah penelitian dideskripsikan dalam bentuk uraian singkat
sehingga peneliti akan mudah untuk memahaminya. Setelah dilakukan proses
penyajian data maka tahap terakhir adalah penarikan kesimpulan. Penarikan
kesimpulan ini bisa menjawab rumusan masalah penelitian dan bisa juga tidak.
Rumusan masalah penelitian yang ditetapkan sejak awal penelitian bersifat sementara
karena akan berkembang pada saat penelitian dilakukan.
F. Keabsahan Data
Dari beberapa hasil penelitian kualitatif masih banyak diragukan
kebenarannya yang bisa diakibatkan oleh subjektifitas atau perlakuan khusus peneliti
ataupun alat penelitian yang banyak mengandung kelemahan sehingga perlu
dilakukan uji keabsahan data seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013:121)
Data reduction Conclusions
Drawing/verification
Data
collection Data
display
58
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas
internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan
confirmability (obyektivitas).
Dalam penelitian dilakukan pengecekan keabsahan data melalui kriteria :
1. Uji credibility (derajat kepercayaan), yaitu menunjukkan tingkat kepercayaan
terhadap data hasil penelitian yang meliputi teknik pemeriksaan :
a. Perpanjangan pengamatan
Peneliti harus selalu ada dalam setiap tahapan penelitian sehingga semua data
yang diperoleh dapat dipahami langsung oleh si peneliti. Peneliti yang terus
aktif dan selalu ada dalam proses penelitian akan dapat mengecek ulang setiap
informasi yang didapat dari informan sehingga distorsi data tidak akan terjadi.
Menurut Bungin (2010:225) bahwa :”semakin lama ia berada dilapangan,
maka ia dapat memperbanyak informan sehingga informasi yang diperolehnya
semakin banyak pula”. Perpanjangan pengamatan dilakukan dengan cara
peneliti kembali lagi ke lapangan, melakukan observasi lagi dan melakukan
wawancara lagi sehingga terjalin hubungan yang akrab antara peneliti dengan
informan. Apabila sudah terjalin hubungan yang akrab antara peneliti dengan
informan maka diharapkan tidak akan ada informasi yang disembunyikan.
Peneliti melakukan pengamatan semenjak pembuatan proposal penelitian,
selama proses pengambilan data dan pada saat melakukan analisis data. Setiap
ada waktu dan kesempatan maka peneliti akan selalu mencari informasi
mengenai objek penelitian. Dilakukannya hal seperti itu agar data yang harus
diperoleh akan cepat tercapai.
b. Meningkatkan ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti peneliti lebih intensif dalam melakukan
pengamatan terhadap objek penelitian. Peneliti melakukan pengecekan
kembali terhadap data yang diperoleh apakah data tersebut perlu diterima atau
tidak. Ketika peneliti menemukan data yang salah atau dirasakan kurang maka
dia perlu kembali ke lapangan untuk memperbaikinya dan memperluas data
yang diperlukan. Sebagai bekal dalam meningkatkan ketekunan di dalam
proses penelitian kualitatif, peneliti perlu untuk menambah wawasannya
dengan membaca buku, membaca hasil penelitian terdahulu yang relevan
dengan judul penelitian.
59
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Triangulasi
Triangulasi adalah metode pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara dengan waktu yang berubah-ubah.
1) Triangulasi sumber
Pengecekan data dilakukan terhadap berbagai sumber dengan tujuan untuk
mengetahui kreadibilitas data. Proses triangulasi sumber data pada
penelitian ini dilakukan terhadap masyarakat kampung Sukadaya yang
mengetahui tentang objek penelitian. Ketika data yang diperoleh dari
berbaai sumber data telah memiliki persamaan, maka proses pengambilan
data dapat dihentikan.
2) Triangulasi teknik
Pengujian kreadibilitas data maka dilakukan pengecekan data terhadap
sumber yang sama dengan teknik yang sama. Teknik yang bisa dilakukan
adalah wawancara mendalam, observasi lapangan dan dokumentasi.
Peneliti menggunakan ketiga teknik ini dalam melakukan pengujian data
terhadap satu sumber atau informan.
3) Triangulasi waktu
Pengujian kreadibilitas data dapat juga dilakukan dalam waktu dan situasi
yang berbeda. Proses pengumpulan data bisa dilakukann pada waktu pagi,
siang, sore dan malam hari. Tujuan dari triangulasi waktu ini untuk
menguji tingkat keakuratan data yang didapat bila proses pengumppulan
datanya dilakukan dalam waktu dan situasi yang berbeda. Pengujian
kreadibilits data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini selain
menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, juga dilakukan
dengan triangulasi waktu. Jawaban yang dilontarkan oleh informan pada
waktu pagi hari kadang-kadang akan berbeda dengan jawaban yang
dilontarkan pada waktu sore hari.
d. Analisis Kasus Negatif
Analisis kasus negatif yang dimaksud disini adalah peneliti mancari data yang
berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah didapat. Peneliti
harus mencari jawabannya mengapa terjadi hal seperti itu. Sebagai contoh, bila
dalam upaya pemeliharaan lingkungan di kampung Sukadaya masih ada
60
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
beberapa orang yang membuang sampah ke sungai, maka peneliti harus
mencari tahu kepada siapa masih ada data yang berbeda.
e. Menggunakan bahan referensi
Data yang telah diperoleh peneliti harus didukung oleh bahan-bahan referensi.
Hasil wawancara yang didapat peneliti harus didukung oleh hasil rekaman
wawancara. Tingkat kreadibilitas data dalam proses penelitian kualitatif harus
didukung oleh beberapa alat bantu seperti kamera foto, alat rekan suara, dan
kamera film.
f. Mengadakan member check
Menurut Sugiyono (2013:129) bahwa “member check adalah proses
pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan
membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh
sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data”. Jadi proses ini adalah
untuk mengecek kembali kehsahihan data kepada sumber data yang sama.
Ketika data yang diperoleh peneliti disepakati oleh pemberi data, maka data
tersebut telah valid.
Pelaksanaan membercheck ini bisa dilakukan oleh peneliti setelah satu putaran
pengumpulan data selesai. Proses membercheck ini bisa dilakukan dengan
mendatangi kembali informan yang menjadi sumber data secara langsung atau
melalui forum diskusi.
2. Uji transferability
Sugiyono (2013:130) mengatakan bahwa “…transferability ini merupakan
validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan
derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana
samper tersebut diambil”. Dapat atau tidaknya suatu hasil penelitian diterapkan
maka laporan penelitian itu harus jelas, sistematis dan dapat dipercaya. Pembaca
harus mengerti laporan hasil penelitian sehingga dapat diterapkan di suatu
tempat. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013:130) bahwa
…maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang
rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca
menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan
dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di
tempat lain.
61
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suatu hasil penelitian yang sudah dapat diterapkan,hasil penelitian tersebut telah
memiliki standar transferability. Penelitian yang penulis lakukan mengenai upaya
masyarakat dalam memelihara lingkungan di kampung Sukadaya harus dilakukan
pengujian transferability agar hasil penelitian ini dapat diterapkan ke populasi di
mana dia berdomisili. Penulis mencoba untuk menghasilkan penelitian yang jelas,
sistematis dan dapat dipercaya agar mudah dimengerti oleh pembaca sehingga
dapat diaplikasikan di tempat yang lain dan memenuhi standar tranferabilitas.
3. Uji depenability (reliabilitas) menunjukkan hasil penelitian harus dapat
dipertanggungjawabkan keabsahannya kepada auditor yang independen. Seluruh
tahapan penelitian diperiksa oleh auditor atau pembimbing, apakah peneliti
melakukannya atau tidak. Penulis dalam penelitian mengenai upaya masyarakat
dalam memelihara lingkungan di kampung Sukadaya melakukan uji
dependability. Penulis berkonsultasi dengan pembimbing tesis mengenai proses
penelitian ini. Semua proses penelitian mulai dari penentuan masalah, memasuki
lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji
keabsahan data, sampai membuat kesimpulan dikonsultasikan dengan
pembimbing. Apabila dirasakan ada proses yang terlewat ataupun data yang salah
atau kurang, maka dilakukan perbaikan dan penyempurnaan.
4. Uji konfirmability, dalam penelitian kualitatif biasa disebut dengan uji
obyektifitas penelitian. Sugiyono (2013:131) mengatakan bahwa “Penelitian
dikatakan obyektif bila hasil penelitian telah disepakati banyak orang. Dalam
penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga
pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan”. Penelitian dikatakan sudah
memenuhi standar konfirmability bila semua proses penelitian dilakukan oleh
peneliti dan disepakati oleh banyak orang. Jangan sampai proses penelitian yang
dilakukan hanya sebagian saja dari seluruh proses yang seharusnya dilakukan.
Disinilah perlunya kejujuran dari peneliti dalam melakukan proses penelitian.
Penulis dalam melakukan penelitian inipun menggunakan uji konfirmability.
Seluruh proses penelitian dikonsultasikan dengan pembimbing. Pembimbing
memberikan penilaian terhadap seluruh proses penelitian tentang upaya
masyarakat dalam memelihara lingkungan di kampung sukadaya itu obyektif atau
tidak. Penulis harus jujur dalam memberikan keterangan mengenai proses
62
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian yang dilakukannya. Seluruh proses penelitian harus dikemukakan dan
dikonsultasikan terhadap pembimbing.
G. Uji Coba dalam Pembelajaran Geografi
Raca cinta terhadap lingkungan perlu ditanamkan kepada peserta didik mulai
dari tingkat SD, SMP, dan SMA karena mereka merupakan generasi yang diwarisi
oleh generasi sebelumnya. Apabila rasa cinta terhadap lingkungan tidak tertanam
dalam diri setiap anak didik maka bukan tidak mungkin kelestarian lingkungan akan
semakin rusak sehingga keberadaan generasi selanjutnya akan terancam punah.
Melalui pembelajaran geografi yang dipelajari di sekolah yang di dalamnya dipelajari
pentingnya kelestairan lingkungan bagi kehidupan manusia di muka bumi maka
peserta didik akan sadar dan termotifasi untuk selalu menjaga dan memelihara serta
membina kelestaian lingkungan di mana mereka bertempat tinggal.
Penelitian ini yang bertemakan upaya pemeliharaan lingkungan oleh
masyarakat akan menjadi bahan ajar yang bisa dipelajari dan akan menambah materi
dari pembelajaran Geografi di sekolah-sekolah. Model pembelajaran geografi yang
dilakukan oleh guru-guru di sekolah hanya dilakukan di dalam kelas. Siswa akan
merasa jenuh serta bosan bila proses pembelajaran geografi hanya dilakukan di
dalam kelas. Proses pengajaran geografi di sekolah-sekolah harus memanfaatkan
lingkungan di sekitar sekolah atau di luar lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.
Peserta didik harus dibawa ke luar kelas untuk melihar fenomena-fenomena yang
terjadi di dalam lingkungannya. Penelitian ini yang membahas tentang upaya
pemeliharaan lingkungan oleh masyarakat di Kampung Sukadaya bisa menjadi
sumber belajar geografi. Pelestarian lingkungan yang terdapat di Kampung Sukadaya
bisa dijadikan sebagai sumber belajar untuk materi pelestarian lingkungan hidup.
Kehidupan di desa yang terjada kelestarian lingkungannya akan menjadi contoh
untuk peserta didik dalam mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan
lingkungannya.
H. Jadwal Penelitian
No Tahapan Kegiatan Rencana Pelaksanaan
Keterangan Okt-Des
2013
Jan
2014
Peb Mar Apr Mei
1
Persiapan Implematasi
hasil
penelitian
Survey Awal
63
Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Orientasi lokasi akan di uji
coba di
SMAN 2
Subang
Proposal
Seminar Proposal
2 Pelaksanaan
Wawancara
Observasi
Studi Dokumentasi
3 Uji Keabsahan data
4 Implikasi Bagi
pembelajaran geogafi
5 Penyusunan Laporan
6 Sidang