BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis...

17
47 Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode kualitatif verifikatif. Pendekatan kualitatif merupakan suatu paradigma penelitian untuk mendeskripsikan realitas sosial yang terjadi atau tampak, mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna yang terkandung di dalam realitas sosial yang terjadi atau tampak tadi. Menurut Bungin (2010:71 ) bahwa “sebenarnya keunggulan penelitian kualitatif salah satunya ada pada metode ini, kerana ia berupaya mengungkapkan makna yang ada di balik data yang tampak”. Pendekatan metode kualitatif verifikatif mengharuskan peneliti untuk ikut terlibat dengan objek penelitian (partisipan) secara intensif untuk mendapatkan kebenaran sebagai mana menurut Bungin (2010:71) bahwa : Aliran ini menyatakan suatu hal yang tidak mungkin mencapai atau melihat kebenaran apabila pengamat berdiri di belakang layar tanpa ikut terlibat dengan objek secara langsung. Oleh karena itu, hubungan antara pengamat dengan objek harus bersifat interaktif, dengan catatan bahwa pengamat harus bersifat senetral mungkin, sehingga tingkat subjektifitas dapat dikurangi secara minimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif verifikatif dengan maksud ingin mengetahui makna yang tersembunyi di balik fenomena yang ada di lokasi penelitian. Untuk mengetahui makna tersebut maka kita harus memahami data yang kita peroleh dari penelitian tersebut yaitu dengan cara kita memahami dulu teori tentang data tersebut. Peran teori dalam penelitian kualitatif adalah sebagai pendamping peneliti di dalam melakukan proses penelitian sehingga proses penelitian akan fokus dan tidak melebar. Meskipun demikian yang harus dilakukan peneliti di dalam proses penelitian adalah fokus terhadap data yang harus didapatkan. Menurut Bungin (2010:25) bahwa : Para ahli mengatakan bahwa pemahaman terhadap teori bukan sesuatu yang haram, namun data tetap menjadi fokus peneliti di lapangan. Teori menjadi tak penting, namun pemahaman objek penelitian secara teoretis juga membantu peneliti dii lapangan saat mengumpulkan data. Pandangan kedua ini lebih banyak digunakan pada desain kualitatif-verifikatif, bahwa penelitian tidak perlu buta sama sekali terhadap data namun pemahamannya terhadap

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitianrepository.upi.edu/16224/3/T_GEO_1201192_Chapter3.pdf · mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna

47

Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif dengan metode kualitatif verifikatif. Pendekatan kualitatif merupakan suatu

paradigma penelitian untuk mendeskripsikan realitas sosial yang terjadi atau tampak,

mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna yang terkandung di

dalam realitas sosial yang terjadi atau tampak tadi. Menurut Bungin (2010:71 )

bahwa “sebenarnya keunggulan penelitian kualitatif salah satunya ada pada metode

ini, kerana ia berupaya mengungkapkan makna yang ada di balik data yang tampak”.

Pendekatan metode kualitatif verifikatif mengharuskan peneliti untuk ikut terlibat

dengan objek penelitian (partisipan) secara intensif untuk mendapatkan kebenaran

sebagai mana menurut Bungin (2010:71) bahwa :

Aliran ini menyatakan suatu hal yang tidak mungkin mencapai atau melihat

kebenaran apabila pengamat berdiri di belakang layar tanpa ikut terlibat

dengan objek secara langsung. Oleh karena itu, hubungan antara pengamat

dengan objek harus bersifat interaktif, dengan catatan bahwa pengamat harus

bersifat senetral mungkin, sehingga tingkat subjektifitas dapat dikurangi

secara minimal.

Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif verifikatif dengan maksud

ingin mengetahui makna yang tersembunyi di balik fenomena yang ada di lokasi

penelitian. Untuk mengetahui makna tersebut maka kita harus memahami data yang

kita peroleh dari penelitian tersebut yaitu dengan cara kita memahami dulu teori

tentang data tersebut. Peran teori dalam penelitian kualitatif adalah sebagai

pendamping peneliti di dalam melakukan proses penelitian sehingga proses

penelitian akan fokus dan tidak melebar. Meskipun demikian yang harus dilakukan

peneliti di dalam proses penelitian adalah fokus terhadap data yang harus didapatkan.

Menurut Bungin (2010:25) bahwa :

Para ahli mengatakan bahwa pemahaman terhadap teori bukan sesuatu yang

haram, namun data tetap menjadi fokus peneliti di lapangan. Teori menjadi

tak penting, namun pemahaman objek penelitian secara teoretis juga

membantu peneliti dii lapangan saat mengumpulkan data. Pandangan kedua

ini lebih banyak digunakan pada desain kualitatif-verifikatif, bahwa penelitian

tidak perlu buta sama sekali terhadap data namun pemahamannya terhadap

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitianrepository.upi.edu/16224/3/T_GEO_1201192_Chapter3.pdf · mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna

48

Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data sebelumnya cukup membantu peneliti untuk memahami data yang akan

diteliti. Teori sedikit banyak membantu peneliti membuka misteri data yang

sebenarnya tidak diketahui peneliti, namun fokus peneliti hanya tertuju pada

data karena pemahaman terhadap data adalah kunci jawaban terhadap

masalah penelitian.

Merujuk pada penjelasan di atas, peneliti menggunakan metode kualitatif-verifikatif

dalam melakukan proses penelitiannya dengan tidak mengesampingkan teori yang

mendukung terhadap keabsahan data dari proses penelitian yang dilakukan.

Observasi awal yang penulis lakukan telah menemukan beberapa fakta terhadap

pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Sukadaya. Fakta-

fakta tersebut diantaranya adalah

a) hutan yang terjaga kelestariannya,

b) terdapat tiga mata air yang terpelihara dengan baik,

c) masyarakat membuang sampah ke tempat pembuangan sampah sementara yang

terdapat di depan kampung,

d) penolakan warga terhadap upaya investor untuk menambang pasir yang terdapat

di sebelah barat Kampung Sukadaya.

Fakta-fakta tersebut kemudian diteliti dan dianalisis oleh peneliti dengan metode

deskriftif kualitatif dan tidak mengesampingkan peran teori. Makna apakah yang

terkandung di balik fakta-fakta yang penulis temukan ? Nilai-nilai kearifan apakah

yang bisa diambil dari fakta yang ada mengenai pelestarian lingkungan yang

dilakukan oleh masyarakat Kampung Sukadaya.

B. Lokasi Objek, Informan dan Waktu Penelitian

Peneliti mengambil lokasi penelitian di Kampung Sukadaya Desa Sukasari

Kecamatan Dawuan Kabupaten Subang. Lokasi penelitian ini diambil karena peneliti

yang bertempat tinggal di kampung tersebut melihat telah terjadi gangguan-gangguan

terhadap proses tata lingkungan yang dilakukan oleh warga kampung sendiri ataupun

yang dilakukan oleh warga dari luar Kampung Sukadaya. Peneliti ingin mengetahui

alasan dari dilakukannya gangguan atau rongrongan terhadap tata lingkungan yang

sudah rapi untuk kemudian dicarikan jalan keluarnya sehingga dapat dijadikan

sebagai bahan ajar bagi pelajaran geografi, utamanya pada pokok bahasan

pembangunan lingkungan hidup berkelanjutan.

Menurut Bungin (2010:76) bahwa : “informan penelitian adalah subjek yang

memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitianrepository.upi.edu/16224/3/T_GEO_1201192_Chapter3.pdf · mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna

49

Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memahami objek penelitian”. Untuk memperoleh informan penelitian maka penulis

menggunakan teknis key person yang dilatarbelakangi karena penulis secara

kebetulan bertempat tinggal di lokasi penelitian dan sudah memahami informasi awal

tentang objek penelitian.

Menurut Bungin (2010:77) bahwa :

memperoleh informan penelitian melalui key person digunakan apabila

peneliti sudah memahami informasi awal tentang objek penelitian maupun

informan penelitian, sehingga ia membutuhkan key person untuk memulai

melakukan wawancara atau observasi. Key person ini adalah tokoh formal

atau tokoh informal.

Key person tokoh formal dalam penelitian ini adalah yang memegang kekuasaan

secara struktural di kampung Sukadaya seperti RT atau RW, sedangkan tokoh

informalnya adalah masyarakat di kampung Sukadaya yang memahami tentang objek

penelitian. Key person formal dan informal adalah informan yang harus dijadikan

sumber data oleh peneliti. Kedua informan ini mengetahui tentang objek penelitian.

Gambaran key person tokoh informal dan formal pada penelitian ini dijelaskan pada

tabel 3.1.

Tabel 3.1

Key person tokoh informal dan tokoh formal

Tokoh informal Tokoh formal

Sesepuh Kampung Sukadaya (Bapak

Darsum )

RT atau RW Kampung Sukadaya

( Bapak Danu dan Bapak Ruhmid )

Pemilik sumber mata air di Kampung

Sukadaya (Bapak Carlan)

Ulu-ulu (Ketua pengelola tata air )

( Bapak Warma )

Tokoh pemuda Kampung Sukadaya

(Bapak Kamsu)

Guru mata pelajaran geografi

( Ibu Silvia Erika )

Sumber : Hasil olahan penulis

Peneliti memilih key person seperti yang tertera pada tebel di atas dilatarbelakangi

oleh banyaknya informasi yang mereka ketahui mengenai berbagai kegiatan di

Kampung Sukadaya. Peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap informan-

informan tersebut di atas. Data yang diperoleh dari satu informan kemudian

dilakukan triangulasi dengan informan yang lain. Apabila data yang diperoleh dari

informan-informan tersebut belum cukup maka peneliti mencari informan yang lain

untuk melengkapi data yang diperlukan. Dijadikannya mereka sebagai informan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitianrepository.upi.edu/16224/3/T_GEO_1201192_Chapter3.pdf · mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna

50

Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diharapkan akan banyak data yang peneliti dapatkan mengenai upaya penduduk

dalam pemeliharaan lingkungan di Kampung Sukadaya.

Pemilihan banyaknya sampel dalam penelitian kualitatif tergantung kepada

kesamaan data yang didapat dari informan penelitian. Seperti yang dikemukakan oleh

Moleong (2014:225) bahwa

Pada sampel bertujuan seperti ini jumlah sampel ditentukan oleh

pertimbangan-pertimbangan informasi yang diperlukan. Jika maksudnya

memperoleh informasi, dan jika tidak ada lagi informasi yang dapat

dijaring, maka penarikan sampel pun sudah dapat diakhiri. Jadi, kuncinya di

sini ialah jika sudah mulai terjadi pengulangan informasi, maka penarikan

sampel sudah harus dihentikan.

Seandainya di dalam proses pengambilan data, peneliti menemukan data baru yang

berbeda dengan informasi yang di dapat dari informan sebelumnya maka ia harus

terus melakukan pengambilan data. Masih ada atau mungkin masih banyak data yang

harus didapat. Apabila data yang diperoleh penelitin dari berbagai informan telah

memiliki kesamaan, maka proses pengambilan data harus segera dihentikan.

Jadwal penelitian diawali dengan survey awal dari bulan Agustus –

September 2013. Survey awal dilakukan dengan melihat kondisi kehidupan sosial

masyarakat kampung Sukadaya sebagai objek penelitian dan mencoba untuk

mendekati informan agar lebih harmoni dalam melakukan proses wawancara yang

akan dilakukan kemudian. Tahap selanjutnya adalah dilanjutkan dengan

pengumpulan data pada bulann Oktober 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan

teknik observasi partisipan, wawancara mendalam, life history, analisis dokumen,

catatan harian, dan teknik gabungan / triangulasi. Kemudian dilakukan pengolahan

data dimulai dari bulan Desember 2013 sampai bulan Mei 2014.

C. Sumber Data Penelitian

Dalam peneltiann kualitatif penentuan sampel bukan dinamakan responden

tetapi nara sumber, atau partisipan, informan, teman, guru atau konsultan dalam

peneltian. Populasi atau sampel pada penelitian kualitatif yang dinamakan sumber

data adalah benda atau orang yang mengetahui tentang objek peneltian. Kedudukan

sumber data peneltian ini bersifat sentral karena data tentang objek penelitian yang

menjadi masalah penelitian ada pada sumber data tersebut.

Menurut Satori (2011:50) bahwa : “penentuan sumber data pada penelitian

kualitatif dilakukan secara purposive, yaitu ditentukan dengan menyesuaikan pada

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitianrepository.upi.edu/16224/3/T_GEO_1201192_Chapter3.pdf · mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna

51

Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tujuan penelitian atau tujuan tertentu” . Pada penelitian kualitatif, untuk pengambilan

sampel ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan peneliti, sampel tersebut

mengetahui tentang data yang diperlukan atau tidak, keperluan untuk memperoleh

informasi secara lengkap, sesuai dengan tujuan dan masalah penelitian. Penentuan

sampel dalam penelitian kualitatif berlandaskan tingkat kefahaman informan tentang

masalah yang menjadi fokus penellitian. Meskipun teknik pengambilan sampel

purposive menghasilkan jumlah sampel yang relatif sedikit, tetapi dengan tingkat

pengetahuan informan yang mendalam mengenai masalah penelitian akan

mendapatkan data yang lengkap dan mendalam.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Tahap awal dari prosedur pengumpulan data adalah membuat jadwal

penelitian agar proses penelitian berjalan sesuai dengan waktu dan harapan peneliti.

Setelah itu kemudian dilakukan survey awal untuk melihat situasi dan kondisi objek

penelitian serta mencoba untuk lebih dekat dengan informan agar mempermudah

untuk mendapatkan data sebagaimana menurut Bungin (2010:137)

dalam penelitian sosial, sering terjadi peneliti tidak saja melakukan gerakan

telaah manusia, tetapi juga sering peneliti justru lebih banyak mendapatkan

pelajaran dari manusia yang ditelaah tersebut. Peneliti-peneliti kualitatif

selalu mempertimbangkan dua proses ini sehingga akhirnya tejalin harmoni

hubungan di antara dua belah pihak, yaitu peneliti dan masyarakat yang

diteliti.

Untuk mendapatkan data yang akurat dibutuhkan kejelian dan kedekatan peneliti

dengan informan. Penelitin harus luwes dalam berinterkasi dengan informan

sehingga menimbulkan keharmonisan diantara keduanya. Keharmonisan yang

terjalin antara peneliti dengan informan akan memudahkan peneliti untuk

mendapatkan informasi yang mendalam mengenai objek penelitian.

Langkah selanjutnya dalam prosedur pengumpulan data kualitatif adalah

melakukan observasi berperan serta (participant observation), wawancara mendalam

(in depth interview), life history, analisis dokumen, catatan harian, dan

gabungan/triangulasi. Peneliti akan melakukan semua prosedur pengumpulan data

kualitatif ini. Observasi berperanserta (participant observation) dilakukan peneliti

dengan cara ikut aktif berinteraksi dengan kehidupan masyarakat. Peneliti adalah

penduduk Kampung Sukadaya sehingga dalam berinteraksi dengan masyarakat

berlangsung dengan baik. Wawancara mendalam (in depth interview) akan peneliti

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitianrepository.upi.edu/16224/3/T_GEO_1201192_Chapter3.pdf · mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna

52

Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Macam teknik pengumpulan data penelitian kualitatif

lakukan terhadap informan yang secara kebetulan dikenal oleh peneliti sehingga

proses wawancara berlangsung diharapkan berlangsung baik. Peneliti juga akan

melakukan pengumpulan dokumen catatan harian, gambar dan foto mengenai objek

penelitian untuk melengkapi data penelitian ( dapat dilihat pada gambar 3.1 ).

Gambar 3.1 Macam-macam teknik pengumpulan data kualitatif

Sumber : Sugiyono (2013:63)

Selanjutnya dilakukan langkah-langkah teknik pengumpulan data yang

disesuaikan dengan situasi dan kondisi objek penelitian sebagai berikut:

1. Dilakukan observasi langsung terhadap objek penelitian sebagai langkah awal

untuk melihat kondisi objek penelitian.

2. Setelah tahapan observasi langsung dilaksanakan, maka tahapan selanjutnya

adalah pemilihan sampel. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan

tertentu dari peneliti.

3. Untuk mendapatkan data yang lebih valid dan akurat maka penelitian ini juga

menggunakan teknik wawancara mendalam. Teknik ini dilakukan dengan

melakukan wawancara terhadap informan dengan cara tanya jawab secara

terbuka, bebas, dan tidak kaku sehingga informasi yang akan kita dapatkan

mengenai masalah penelitian akan mudah kita dapatkan.

4. Sebagai pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam

penelitian kualitatif juga dilakukan pengumpulan data berupa “dokumen-

dokumen kualitatif yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah

kehidupan (life hidtories), cerita, biogeografi, gambar dan foto” (Sugiyono

2013:82). Peneliti menggunakan dokuman catatan harian, gambar dan foto

mengenai objek penelitian untuk melengkapi data penelitian. Dokumen ini sangat

Observasi

Wawancara

Dokumentasi

Gabungan / Triangulasi

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitianrepository.upi.edu/16224/3/T_GEO_1201192_Chapter3.pdf · mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna

53

Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibutuhkan untuk melengkapi data penelitian sehingga permasalahan penelitian

akan mudah untuk dijawab.

5. Melakukan pemotretan terhadap objek-objek penelitian yang nantinya akan

dijadikan sebagai data visual penelitian.

Selain teknik observasi partisipan, wawancara mendalam, dan pengumpulan

data berupa dokumen-dokumen, penulis juga melakukan teknik triangulasi data.

“Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan

data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada”(Sugiyono 2013:83). Pengumpulan data penelitian yang

penulis lakukan adalah dengan triangulasi teknik dan triangulasi sumber dengan

tujuan agar data yang diperoleh lebih kredibel. Proses triangulasi ini dilakukan

dengan melakukan berbagai teknik dalam pengumpulan data, kemudian dalam

menentukan sumber informan juga dilakukan dengan beberapa teknik. Ini semua

dilakukan agar data yang diperoleh memiliki kreadibilitas yang tinggi. Seperti yang

dikemukakan oleh (Sugiyono 2013:83) bahwa :

Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti

menggunakan observasi partisipasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi

untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti,

untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang

sama.

Observasi partisipasif dilakukan dengan ikut berperan aktif dalam kegiatan sosial

masyarakat. Wawancaa mendalam terhadap informan perlu dilakukan untuk

mendapatkan data yang diharapkan. Teknik mendokumentasikan data melalui

rekaman hasil wawancara atau pemotretan camera perlu dilakukan untuk melengkapi

data yang kita perlukan. Ketiga teknik ini perlu dilakukan dalam proses pengumpulan

data dari sumber yang sama yang tujuannya agar data tersebut memiliki tingkat

kepercayaan yang tinggi. Ilustrasi triangulasi teknik dapat dilihat paa gambar 3.2.

Gambar 3.2 : Triangulasi “teknik” pengumpulan data kualitatif

Wawancara mendalam

Dokumentasi

Sumber data sama

Observasi partisipasif

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitianrepository.upi.edu/16224/3/T_GEO_1201192_Chapter3.pdf · mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna

54

Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(bermacam-macam cara pada sumber yang sama)

Sumber : Sugiyono (2013:84)

Selain triangulasi teknik, peneliti juga menggunakan triangulasi sumber

dalam proses pengumpulan data. Sugiyono (2013:83) mengatakan bahwa “triangulasi

sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan

teknik yang sama”. Peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap beberapa

informan yang berbeda. Tujuan dari dilakukannya triangulasi sumber ini adalah

untuk melakukan cek dan recek terhadap data yang diperoleh. Data yang diperoleh

dari informan yang satu kemudian dicek kebenarannya terhadap informan yang

kedua, kemudian dari informan yang kedua dicek kebenaran data tersebut kepada

informan yang ketiga. Apabila dari informan kesatu, kedua dan ketiga memperoleh

kesamaan data atau data yang diperoleh sudah mencapai titik jenuh maka proses

pengumpulan data telah selesai dilakukan. Tetapi sebaliknya jika setelah dilakukan

triangulasi terhadap tiga informan dan data yang dicari belum mencapai tingkat

kesamaan atau belum mencapai titik jenuh maka peneliti harus melakukan proses

triangulasi terhadap orang lain sampai mencapai tingkat kesamaan data. Ilustrasi

triangulasi sumber dapat dilihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 :

Triangulasi “sumber” pengumpulan data kualitatif (satu teknik pengumpulan data

pada bermacam-macam sumber data A, B, dan C )

Sumber : Sugiyono (2013:84)

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif-verifikatif dilakukan dengan tahapan

pengumpulan data-data yang dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung

di lapangan, wawancara mendalam dan pengumpulan dokumen-dokumen yang ada

Wawancara mendalam B

C

A

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitianrepository.upi.edu/16224/3/T_GEO_1201192_Chapter3.pdf · mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna

55

Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAT A

Klasifikasi Data

Kesimpulan Kategorisasi Kesimpulan Ciri-ciri umum Dalil Hukum Teori

kaitannya dengan masalah penelitian seperti dokumen kependudukan atau data

monografi desa, kemudian data tersebut diklasifikasikan tanpa menggunakan teori

dan selanjutnya klasifikai data tersebut disimpulkan, sebagaimana menurut Bungin

(2010:147) bahwa

Format penelitian kualitatif-verifikatif mengkonstruksi format penelitian dan

strategi untuk lebih awal memperoleh data sebanyak-banyaknya di lapangan,

dengan mengesampingkan peran teori (sebagaimana desain deksriptif-

kualitatif menggunakannya sebagai alat utaman alanisis), walaupun demikian,

teori bukanlah sesuatu yang tidak penting dalam format ini.

Format penelitian kualitatif-verifikatif dilakukan peneliti sebelum, selama, dan

setelah memasuki lapangan. Sebelum ke lapangan, peneliti melakukan analisis

terhadap hasil studi pendahuluan ataupun data sekunder mengenai kondisi

lingkungan Kampung Sukadaya. Setelah itu peneliti melakukan analisis data pada

saat pengumpulan data berlangsung. Pada saat wawancara mendalam peneliti sudah

harus melakukan analisis terhadap data yang diperoleh. Hal ini perlu untuk dilakukan

karena data yang diperoleh belum sepenuhnya sempurna. Perlu dilakukan wawancara

tindak lanjut jika data yang diperoleh dirasa belum memuaskan. Jadi dalam

penelitian kualitatif-verifikatif peneliti melakukan proses pengumpulan data dimulai

sebelum, selama dan setelah memasuki lapangan, kemudian data tersebut

diklasifiksikan dan dianalisis selanjutnya dilakukan penyimpulan terhadap data yang

diperoleh ( dapat dilihat pada gambar 3.4 ).

Gambar 3.4 : Model Strategi Analisis Data Kualitatif-Verifikatif

Sumber : Bungin (2010:148)

Sugiyono (2013:89) mengemukakan bahwa “analisis data dalam penelitian

kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan

setelah selesai di lapangan”. Jadi melakukan analisis data penelitian sudah dilakukan

peneliti sebelum ia memasuki lapangan penelitian dengan melakukan analisis

terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder yang akan digunakan untuk

DATA

DATA

DATA

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitianrepository.upi.edu/16224/3/T_GEO_1201192_Chapter3.pdf · mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna

56

Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menentukan fokus penelitian. Selanjutnya analisis data dalam penelitian kualitatif

dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah pengumpulan data.

Pada saat melakukan wawancara, peneliti melakukan analisis apakah hasil

wawancara tersebut memuaskan atau tidak. Kalau jawaban yang diwawancara terasa

tidak memuaskan peneliti, maka peneliti melanjutkan pertanyaan lagi sampai

jawaban yang dilontarkan informan sesuai dengan yang diharapkan peneliti.

Selanjutnya Sugiyono (2013:91) mengemukakan bahwa “aktivitas dalam

analisis data yaitu data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verification”, ungkapan ini dapat diuraikan secara rinci sebagai berikut :

1) Data reduction (reduksi data)

Sugiyono (2013:92) berpendapat bahwa “mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting, dicari tema dan polanya” . Selama proses penelitian di lapangan, maka

data yang diperoleh peneliti sangat banyak dan rumit sehingga perlu dilakukan

reduksi data untuk memilih data yang diperlukan dan data yang harus dbuang.

Dalam melakukan reduksi data, peneliti harus berpedoman kepada tujuan

penelitian yang hendak diraih. Tujuan dari penelitian ini adalah temuan-temuan

yang ada di lapangan selama peneliti terjun melakukan penelitian. Apabila

dalam melakukan penelitian di lapangan, peneliti menemukan data yang aneh

yaitu data yang menunjukkan mengapa suatu fenomena terjadi padahal

seharusnya tidak maka itulah yang harus dilakukan perlakuan reduksi data.

2) Data Display (penyajian data)

Sugiyono (2013:95) mengemukakan bahwa “dalam penelitian kualitatif,

penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan

antar kategori, flowchart dan sejenisnya” . Display data dilakukan agar

memudahkan untuk memahami data tersebut sehingga dapat direncanakan tahap

selanjutnya dalam proses penelitian.

3). Conclusion Drawing /verification

Penarikan kesimpulan adalah langkah ketiga dalam melakukan analisis

data kualitatif. Kesimpulan ini bersifat sementara, dan apabila ditemukan data

yang lebih valid yang baru maka kesimpulan tersebut akan mengalami

perubahan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin akan menjawab

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitianrepository.upi.edu/16224/3/T_GEO_1201192_Chapter3.pdf · mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna

57

Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rumusan masalah yang ditetapkan sejak awal penelitian, tetapi bisa juga tidak,

karena rumusan masalah yang ditetapkan sejak awal penelitian bersifat

sementara dan akan berkembang setelah dilakukan penelitian di lapangan.

Aktifitas dalam analisis data kualitatif-verifikatif dapat dilihat pada gambar 3.5.

Gambar 3.5 : Komponen dalam analisis data kualitatif (interactive model)

Sumber : Sugiyono (2013:92)

Proses analisis data dalam penelitian ini, yaitu tentang upaya masyarakat

dalam memelihara lingkungan dilakukan dengan reduksi data (data reduction),

penyajian data (data display), dan penarikan kesimpula (verification). Data yang

didapat dari lapangan harus dipilih mana yang sesuai dengan rumusan masalah

penelitian dan mana yang tidak sesuai. Ketika menemukan data yang tidak sesuai

sesuai dengan masalah penelitian, maka data tersebut harus dibuang. Setelah data

dipilih, kemudian disesuaikan dengan masalah penelitian maka langkah selanjutnya

adalah dilakukan proses penyajian data. Proses penyajian data dalam penelitian ini

bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat. Data yang di dapat dari lapangan yang

sesuai dengan masalah penelitian dideskripsikan dalam bentuk uraian singkat

sehingga peneliti akan mudah untuk memahaminya. Setelah dilakukan proses

penyajian data maka tahap terakhir adalah penarikan kesimpulan. Penarikan

kesimpulan ini bisa menjawab rumusan masalah penelitian dan bisa juga tidak.

Rumusan masalah penelitian yang ditetapkan sejak awal penelitian bersifat sementara

karena akan berkembang pada saat penelitian dilakukan.

F. Keabsahan Data

Dari beberapa hasil penelitian kualitatif masih banyak diragukan

kebenarannya yang bisa diakibatkan oleh subjektifitas atau perlakuan khusus peneliti

ataupun alat penelitian yang banyak mengandung kelemahan sehingga perlu

dilakukan uji keabsahan data seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013:121)

Data reduction Conclusions

Drawing/verification

Data

collection Data

display

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitianrepository.upi.edu/16224/3/T_GEO_1201192_Chapter3.pdf · mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna

58

Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas

internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan

confirmability (obyektivitas).

Dalam penelitian dilakukan pengecekan keabsahan data melalui kriteria :

1. Uji credibility (derajat kepercayaan), yaitu menunjukkan tingkat kepercayaan

terhadap data hasil penelitian yang meliputi teknik pemeriksaan :

a. Perpanjangan pengamatan

Peneliti harus selalu ada dalam setiap tahapan penelitian sehingga semua data

yang diperoleh dapat dipahami langsung oleh si peneliti. Peneliti yang terus

aktif dan selalu ada dalam proses penelitian akan dapat mengecek ulang setiap

informasi yang didapat dari informan sehingga distorsi data tidak akan terjadi.

Menurut Bungin (2010:225) bahwa :”semakin lama ia berada dilapangan,

maka ia dapat memperbanyak informan sehingga informasi yang diperolehnya

semakin banyak pula”. Perpanjangan pengamatan dilakukan dengan cara

peneliti kembali lagi ke lapangan, melakukan observasi lagi dan melakukan

wawancara lagi sehingga terjalin hubungan yang akrab antara peneliti dengan

informan. Apabila sudah terjalin hubungan yang akrab antara peneliti dengan

informan maka diharapkan tidak akan ada informasi yang disembunyikan.

Peneliti melakukan pengamatan semenjak pembuatan proposal penelitian,

selama proses pengambilan data dan pada saat melakukan analisis data. Setiap

ada waktu dan kesempatan maka peneliti akan selalu mencari informasi

mengenai objek penelitian. Dilakukannya hal seperti itu agar data yang harus

diperoleh akan cepat tercapai.

b. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti peneliti lebih intensif dalam melakukan

pengamatan terhadap objek penelitian. Peneliti melakukan pengecekan

kembali terhadap data yang diperoleh apakah data tersebut perlu diterima atau

tidak. Ketika peneliti menemukan data yang salah atau dirasakan kurang maka

dia perlu kembali ke lapangan untuk memperbaikinya dan memperluas data

yang diperlukan. Sebagai bekal dalam meningkatkan ketekunan di dalam

proses penelitian kualitatif, peneliti perlu untuk menambah wawasannya

dengan membaca buku, membaca hasil penelitian terdahulu yang relevan

dengan judul penelitian.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitianrepository.upi.edu/16224/3/T_GEO_1201192_Chapter3.pdf · mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna

59

Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Triangulasi

Triangulasi adalah metode pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara dengan waktu yang berubah-ubah.

1) Triangulasi sumber

Pengecekan data dilakukan terhadap berbagai sumber dengan tujuan untuk

mengetahui kreadibilitas data. Proses triangulasi sumber data pada

penelitian ini dilakukan terhadap masyarakat kampung Sukadaya yang

mengetahui tentang objek penelitian. Ketika data yang diperoleh dari

berbaai sumber data telah memiliki persamaan, maka proses pengambilan

data dapat dihentikan.

2) Triangulasi teknik

Pengujian kreadibilitas data maka dilakukan pengecekan data terhadap

sumber yang sama dengan teknik yang sama. Teknik yang bisa dilakukan

adalah wawancara mendalam, observasi lapangan dan dokumentasi.

Peneliti menggunakan ketiga teknik ini dalam melakukan pengujian data

terhadap satu sumber atau informan.

3) Triangulasi waktu

Pengujian kreadibilitas data dapat juga dilakukan dalam waktu dan situasi

yang berbeda. Proses pengumpulan data bisa dilakukann pada waktu pagi,

siang, sore dan malam hari. Tujuan dari triangulasi waktu ini untuk

menguji tingkat keakuratan data yang didapat bila proses pengumppulan

datanya dilakukan dalam waktu dan situasi yang berbeda. Pengujian

kreadibilits data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini selain

menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, juga dilakukan

dengan triangulasi waktu. Jawaban yang dilontarkan oleh informan pada

waktu pagi hari kadang-kadang akan berbeda dengan jawaban yang

dilontarkan pada waktu sore hari.

d. Analisis Kasus Negatif

Analisis kasus negatif yang dimaksud disini adalah peneliti mancari data yang

berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah didapat. Peneliti

harus mencari jawabannya mengapa terjadi hal seperti itu. Sebagai contoh, bila

dalam upaya pemeliharaan lingkungan di kampung Sukadaya masih ada

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitianrepository.upi.edu/16224/3/T_GEO_1201192_Chapter3.pdf · mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna

60

Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

beberapa orang yang membuang sampah ke sungai, maka peneliti harus

mencari tahu kepada siapa masih ada data yang berbeda.

e. Menggunakan bahan referensi

Data yang telah diperoleh peneliti harus didukung oleh bahan-bahan referensi.

Hasil wawancara yang didapat peneliti harus didukung oleh hasil rekaman

wawancara. Tingkat kreadibilitas data dalam proses penelitian kualitatif harus

didukung oleh beberapa alat bantu seperti kamera foto, alat rekan suara, dan

kamera film.

f. Mengadakan member check

Menurut Sugiyono (2013:129) bahwa “member check adalah proses

pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan

membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh

sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data”. Jadi proses ini adalah

untuk mengecek kembali kehsahihan data kepada sumber data yang sama.

Ketika data yang diperoleh peneliti disepakati oleh pemberi data, maka data

tersebut telah valid.

Pelaksanaan membercheck ini bisa dilakukan oleh peneliti setelah satu putaran

pengumpulan data selesai. Proses membercheck ini bisa dilakukan dengan

mendatangi kembali informan yang menjadi sumber data secara langsung atau

melalui forum diskusi.

2. Uji transferability

Sugiyono (2013:130) mengatakan bahwa “…transferability ini merupakan

validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan

derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana

samper tersebut diambil”. Dapat atau tidaknya suatu hasil penelitian diterapkan

maka laporan penelitian itu harus jelas, sistematis dan dapat dipercaya. Pembaca

harus mengerti laporan hasil penelitian sehingga dapat diterapkan di suatu

tempat. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013:130) bahwa

…maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang

rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca

menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan

dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di

tempat lain.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitianrepository.upi.edu/16224/3/T_GEO_1201192_Chapter3.pdf · mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna

61

Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suatu hasil penelitian yang sudah dapat diterapkan,hasil penelitian tersebut telah

memiliki standar transferability. Penelitian yang penulis lakukan mengenai upaya

masyarakat dalam memelihara lingkungan di kampung Sukadaya harus dilakukan

pengujian transferability agar hasil penelitian ini dapat diterapkan ke populasi di

mana dia berdomisili. Penulis mencoba untuk menghasilkan penelitian yang jelas,

sistematis dan dapat dipercaya agar mudah dimengerti oleh pembaca sehingga

dapat diaplikasikan di tempat yang lain dan memenuhi standar tranferabilitas.

3. Uji depenability (reliabilitas) menunjukkan hasil penelitian harus dapat

dipertanggungjawabkan keabsahannya kepada auditor yang independen. Seluruh

tahapan penelitian diperiksa oleh auditor atau pembimbing, apakah peneliti

melakukannya atau tidak. Penulis dalam penelitian mengenai upaya masyarakat

dalam memelihara lingkungan di kampung Sukadaya melakukan uji

dependability. Penulis berkonsultasi dengan pembimbing tesis mengenai proses

penelitian ini. Semua proses penelitian mulai dari penentuan masalah, memasuki

lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji

keabsahan data, sampai membuat kesimpulan dikonsultasikan dengan

pembimbing. Apabila dirasakan ada proses yang terlewat ataupun data yang salah

atau kurang, maka dilakukan perbaikan dan penyempurnaan.

4. Uji konfirmability, dalam penelitian kualitatif biasa disebut dengan uji

obyektifitas penelitian. Sugiyono (2013:131) mengatakan bahwa “Penelitian

dikatakan obyektif bila hasil penelitian telah disepakati banyak orang. Dalam

penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga

pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan”. Penelitian dikatakan sudah

memenuhi standar konfirmability bila semua proses penelitian dilakukan oleh

peneliti dan disepakati oleh banyak orang. Jangan sampai proses penelitian yang

dilakukan hanya sebagian saja dari seluruh proses yang seharusnya dilakukan.

Disinilah perlunya kejujuran dari peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Penulis dalam melakukan penelitian inipun menggunakan uji konfirmability.

Seluruh proses penelitian dikonsultasikan dengan pembimbing. Pembimbing

memberikan penilaian terhadap seluruh proses penelitian tentang upaya

masyarakat dalam memelihara lingkungan di kampung sukadaya itu obyektif atau

tidak. Penulis harus jujur dalam memberikan keterangan mengenai proses

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitianrepository.upi.edu/16224/3/T_GEO_1201192_Chapter3.pdf · mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna

62

Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian yang dilakukannya. Seluruh proses penelitian harus dikemukakan dan

dikonsultasikan terhadap pembimbing.

G. Uji Coba dalam Pembelajaran Geografi

Raca cinta terhadap lingkungan perlu ditanamkan kepada peserta didik mulai

dari tingkat SD, SMP, dan SMA karena mereka merupakan generasi yang diwarisi

oleh generasi sebelumnya. Apabila rasa cinta terhadap lingkungan tidak tertanam

dalam diri setiap anak didik maka bukan tidak mungkin kelestarian lingkungan akan

semakin rusak sehingga keberadaan generasi selanjutnya akan terancam punah.

Melalui pembelajaran geografi yang dipelajari di sekolah yang di dalamnya dipelajari

pentingnya kelestairan lingkungan bagi kehidupan manusia di muka bumi maka

peserta didik akan sadar dan termotifasi untuk selalu menjaga dan memelihara serta

membina kelestaian lingkungan di mana mereka bertempat tinggal.

Penelitian ini yang bertemakan upaya pemeliharaan lingkungan oleh

masyarakat akan menjadi bahan ajar yang bisa dipelajari dan akan menambah materi

dari pembelajaran Geografi di sekolah-sekolah. Model pembelajaran geografi yang

dilakukan oleh guru-guru di sekolah hanya dilakukan di dalam kelas. Siswa akan

merasa jenuh serta bosan bila proses pembelajaran geografi hanya dilakukan di

dalam kelas. Proses pengajaran geografi di sekolah-sekolah harus memanfaatkan

lingkungan di sekitar sekolah atau di luar lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.

Peserta didik harus dibawa ke luar kelas untuk melihar fenomena-fenomena yang

terjadi di dalam lingkungannya. Penelitian ini yang membahas tentang upaya

pemeliharaan lingkungan oleh masyarakat di Kampung Sukadaya bisa menjadi

sumber belajar geografi. Pelestarian lingkungan yang terdapat di Kampung Sukadaya

bisa dijadikan sebagai sumber belajar untuk materi pelestarian lingkungan hidup.

Kehidupan di desa yang terjada kelestarian lingkungannya akan menjadi contoh

untuk peserta didik dalam mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan

lingkungannya.

H. Jadwal Penelitian

No Tahapan Kegiatan Rencana Pelaksanaan

Keterangan Okt-Des

2013

Jan

2014

Peb Mar Apr Mei

1

Persiapan Implematasi

hasil

penelitian

Survey Awal

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitianrepository.upi.edu/16224/3/T_GEO_1201192_Chapter3.pdf · mengapa relaitas sosial itu terjadi dan kemudian dicari makna

63

Ahmad Taufiq, 2014 UPAYA PEMELIHARAAN LINGKUNGAN OLEH MASYARAKAT DI KAMPUNG SUKADAYA KABUPATEN SUBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Orientasi lokasi akan di uji

coba di

SMAN 2

Subang

Proposal

Seminar Proposal

2 Pelaksanaan

Wawancara

Observasi

Studi Dokumentasi

3 Uji Keabsahan data

4 Implikasi Bagi

pembelajaran geogafi

5 Penyusunan Laporan

6 Sidang