BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Subyek...

27
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Subyek Penelitian Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, subyek penelitian, prosedur penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian, data dan cara pengumpulannya, indikator keberhasilan, teknik analisis data. 3.1.1 Seting Penelitian Dalam seting penelitian atau lebih kenaknya lagi mengatur penelitian dalam mengambil suatu data, yakni menyangkut ; 1. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada semester genap (2) tahun 2014, dimana mata pelajaran yang akan menjadi objek peneliti yakni pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada siswa SD kelas 5 dengan jumlah siswa 20 anak. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 bulan, mulai bulan Februari sampai bulan April 2014. Dalam waktu 3 bulan tersebut peneliti mulai dari perbaikan proposal penelitian sampai melaporkan hasil penelitian. Waktu yang demikian singkat peneliti pergunakan dengan sebaik-baiknya mengingat peneliti juga harus melaksanakan tugas kuliah sebagai mahasiswa. Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar sehingga suasana di SDN Kalibeji 01 sangat nyaman dan jauh dari kebisingan kendaraan umum. Sarana dan prasarana di SDN Kalibeji 01 sudah cukup lengkap dan fasilitas untuk mengajar seperti alat peraga

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Subyek...

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Seting Penelitian dan Subyek Penelitian

Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas

mengenai setting penelitian, subyek penelitian, prosedur penelitian, variabel

dalam PTK, prosedur penelitian, data dan cara pengumpulannya, indikator

keberhasilan, teknik analisis data.

3.1.1 Seting Penelitian

Dalam seting penelitian atau lebih kenaknya lagi mengatur penelitian dalam

mengambil suatu data, yakni menyangkut ;

1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada semester genap (2) tahun 2014, dimana

mata pelajaran yang akan menjadi objek peneliti yakni pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) pada siswa SD kelas 5 dengan jumlah siswa 20 anak.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 bulan, mulai bulan

Februari sampai bulan April 2014. Dalam waktu 3 bulan tersebut peneliti mulai

dari perbaikan proposal penelitian sampai melaporkan hasil penelitian. Waktu

yang demikian singkat peneliti pergunakan dengan sebaik-baiknya mengingat

peneliti juga harus melaksanakan tugas kuliah sebagai mahasiswa.

Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar sehingga

suasana di SDN Kalibeji 01 sangat nyaman dan jauh dari kebisingan kendaraan

umum. Sarana dan prasarana di SDN Kalibeji 01 sudah cukup lengkap dan

fasilitas untuk mengajar seperti alat peraga

24

dan sumber-sumber lain (buku) sudah sangat menunjang dalam proses

pembelajaran. Secara rinci dapat di lihat pada tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian

3.1.2 Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang pada siswa kelas 5 Semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Subjek

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SDN Kalibeji 01 Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang sebanyak 20 siswa dengan rincian 10 siswa laki-

laki dan 10 siswa perempuan.

Dalam penelitian, subjek penelitian yang di gunakan adalah PTK (Penelitian

Tindakan Kelas). Dimana peneliti sebagai peneliti untuk mencari, merumuskan,

memecahkan suatu masalah dan melaksanakan kegiatan PBM.

No Pelaksanaan Penelitian Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Observasi

2 Penyusunan proposal dan

soal-soal untuk uji validitas

3 Uji validitas soal siklus 1 dan

siklus 2

4

Siklus 1

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

5

Siklus 2

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

6 Pelaporan

25

3.2 Variabel Penelitian

Variabel merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu:

1. Variabel Bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi terhadap suatu gejala.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : Model Dua Tinggal Dua Tamu

(Two Stay Two Stray). Variabel bebas atau variabel independen dalam

penelitian tindakan kelas ini adalah Model Pembelajaran Dua Tinggal Dua

Tamu (Two Stay Two Stray). Model Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu

(Two Stay Two Stray) adalah hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna

bagi siswa. Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa

mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar.

Model Pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray)

diharapkan dapat meningkatkan antusias siswa dalam belajar mata pelajaran

IPA. Sehingga hasil belajarnya pun dapat meningkat.

2. Variabel Terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh suatu gejala.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Hasil belajar siswa.

Hasil belajar siswa adalah perubahan perilaku, kemampuan, dan keterampilan

siswa yang terjadi secara sadar setelah mendapat atau menerima suatu

perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat dikonstruksikan dengan

pengetahuannya yang telah di dapat dalam kehidupan sehari-hari dan

perubahannya tersebut bersifat relative permanen.

3.2.1 Prosedur Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan adalah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model proses yang digunakan dalam PTK ini

adalah Model Proses Siklus (Putaran/Spiral) yang mengacu pada model PTK

Kemmis S, dan Mc. Taggart R yang dikutip oleh Arikunto, 2006: 74. Adapun

rancangan siklus penelitian memiliki empat tahapan kegiatan pada setiap

siklusnya, yaitu (1) membuat rencana tindakan, (2) melaksanakan tindakan, (3)

mengadakan pemantauan/observasi, (4) memberikan refleksi dan evaluasi untuk

26

memperoleh sejauh mana pencapaian hasil yang diharapkan kemudian direvisi

untuk melaksanakan tindakan pada siklus berikutnya (Arikunto, 2006: 74).

Gambar 3.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK Model Spiral

(Arikunto, 2006: 74)

a. Perencanaan (planning) merupakan kegiatan menyusun rancangan tindakan.

Kegiatan ini dilakukan untuk persiapan pelaksanaan penelitian. Perencanaan

dilaksanakan oleh peneliti sebelum tahap pelaksanaan tindakan diterapkan.

Kegiatan dalam tahap ini seperti: penyusunan skenario pembelajaran,

pembuatan istrumen pengamatan dan pembuatan media/alat peraga.

b. Tindakan (acting), yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan. Hal

yang perlu diingat pada tahap 2 ini adalah pelaksana tindakan harus taat pada

apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan. Dalam penelitian ini tindakan

yang diterapkan adalah pmr alat peraga dan peneliti sebagai pelaksana

tindakan.

c. Observasi (observasing), yaitu kegiatan mengamati dampak atas tindakan

yang dilakukan. Kegiatan observasi ini dilakukan pada saat tindakan

Perencanaan Siklus 1

Refleksi

Perbaikan rencana Tindakan/observasi

Refleksi Siklus 2

Perbaikan

rencana Tindakan/observasi

27

diterapkan dalam kelas, sehingga antara pelaksanaan tindakan dan pengamatan

berlangsung dalam waktu yang sama. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam

bentuk kolaborasi. Jika peneliti telah berperan sebagai pelaksana tindakan

maka yang melakukan pengamatan adalah guru kelas. Kegiatan ini dapat

dilakukan dengan cara pengamatan terhadap apa yang terjadi ketika tindakan

berlangsung, wawancara, kuesioner atau cara lain yang sesuai dengan data

yang dibutuhkan.

d. Refleksi (reflecting), yaitu kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi

atau hasil yang diperoleh atas data yang terhimpun sebagai bentuk dampak

tindakan yang telah dirancang. Berdasarkan langkah ini akan dapat diketahui

perubahan yang terjadi dan dilakukan telaah mengapa, bagaimana, dan

sejauhmana tindakan yang ditetapkan mampu mencapai perubahan atau

mengatasi masalah secara signifikan. Tahap ini dilaksanakan ketika pelaksana

sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan pengamat

dan subjek penelitian (siswa-siswa yang diajar) untuk bersama-sama

mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Bertolak dari refleksi ini

pula suatu perbaikan tindakan dalam bentuk replanning dapat dilakukan. Jika

penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus, maka dalam refleksi

terakhir, peneliti menyampaikan rencana yang disarankan kepada peneliti lain

apabila dia menghentikan kegiatannya.

3.3 Rencana Tindakan

Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

menggunakan model spiral Suharsimi Arikunto. Penelitian ini akan dilaksanakan

dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 (dua) siklus.

Setiap siklus tediri dari 3 tahap yaitu tahap perencanaan, tindakan, pengamatan

dan refleksi. Adapun tahap prosedur penelitian yang akan di gunakan sebagai

berikut:

28

1. Siklus 1

A. Perencanaan

1. Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah.

2. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar

mengajar.

3. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

4. Memilih bahan pelajaran yang sesuai

5. Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat Bantu yang dibutuhkan.

6. Menyusun RPP

7. Menyusun lembar kerja siswa

8. Mengembangkan format evaluasi

B. Tindakan

1. Guru memberikan penjelasan singkat tentang materi yang akan di pelajari.

2. Guru membuat kelompok kecil yang terdiri dari 4 anak dalam satu kelompok

3. Setiap kelompok membaca materi yang telah di persiapkan oleh guru.

4. Siswa berdiskusi dengan mengunakan model TSTS untuk membahas masalah

(kasus) yang telah dipersiapkan oleh guru.

5. Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi.

6. Siswa mengerjakan lembar kerja siswa (LKS).

Pertemuan ke 1

Kegiatan awal

1. Salam pembuka

2. Siswa dan guru berdoa bersama

3. Absen

4. Menanyakan kesiapan anak untuk menerima pembelajaran tentang ”Peristiwa

alam yang terjadi di Indonesia”.

Kegiatan inti

1. Guru menampung semua jawaban sementara dari siswa.

2. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok dan terdiri 4 orang untuk

mendiskusikan mengenai peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.

29

3. Guru memberikan contoh cara kerja dalam membuat laporan yang akan

siswa kerjakan dalam kelompok.

Two Stay Two Stray

4. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat sebagaimana biasa

5. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan dan

dikerjakan bersama untuk mendiskusikan atau membuat tugas dengan topik

peristiwa alam di Indonesia dengan membuat sebuah laporan.

6. Guru membimbing/memantau kegiatan siswa dalam diskusi kelompok

7. Setelah selesai, 2 anggota masing-masing kelompok diminta meninggalkan

kelompoknya dan masing-masing bertamu kedua anggota kelompok lain.

8. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas mensharing informasi dan

hasil kerja mereka ke tamu mereka.

9. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok yang semula dan melaporkan apa

yang mereka temukan dari kelompok lain.

10. Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka

semua.

11. Guru menyimpulkan pendapat siswa peristiwa alam yang terjadi di Indonesia

Contoh:

a. Peristiwa alam gempa bumi yang terjadi di Nanggreo Aceh Darussalam

(NAD)

b. Banjir di Bima

c. Angin Putting Beliung

d. Tanah longsor di Manado

12. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

13. Guru membantu menyelesaikan permasalahan yang belum dipahami oleh

siswa

Kegiatan penutup

1. Meminta siswa untuk menyebutkan rangkuman atau simpulan materi

pembelajaran mengenai peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.

a. Peristiwa alam gempa bumi

30

b. Gunung meletus

c. Tanah longsor

d. Banjir

e. Angin puting beliung

2. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

Pertemuan ke 2

Kegiatan awal

1. Salam pembuka

2. Siswa dan guru berdoa bersama

3. Absen

4. Menanyakan pertanyaan seputar materi minggu lalu.

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran

6. Apersepsi:’’ Anak-anak siapa yang pernah melihat banjir?”

Kegiatan inti

1. Siswa menjawab pertanyaan dari guru

2. Guru menampung semua jawaban sementara dari siswa.

3. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok terdiri dari 4 orang anak untuk

melakukan diskusi.

4. Guru membagikan lembar kerja siswa.

5. Guru menjelaskan apa yang harus dikerjakan dalam diskusi kelompok.

Two Stay Two Stray

6. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat sebagaimana biasa

7. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan dan

menyebutkan peristiwa alam yang dapat dicegah dan tidak dapat dicegah

8. Guru membimbing/memantau kegiatan siswa dalam diskusi kelompok

9. Setelah selesai, 2 anggota masing-masing kelompok diminta meninggalkan

kelompoknya dan masing-masing bertamu kedua anggota kelompok lain.

10. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas mensharing informasi dan

hasil kerja mereka ke tamu mereka.

31

11. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok yang semula dan melaporkan apa

yang mereka temukan dari kelompok lain.

12. Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka

semua.

13. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa peristiwa alam yang dapat

dicegah dan tidak dapat dicegah, yaitu:

a. Contoh peristiwa alam yang dapat dicegah:banjir dan tanah longsor

b. Contoh peristiwa yang tidak dapat dicegah:gempa bumi,gunung

meletus,angin puting beliung.

14. Guru menyimpulkan pendapat siswa

15. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

16. Guru membantu menyelesaikan permasalahan yang belum dipahami oleh

siswa.

Kegiatan Penutup

1. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang kesulitan

materi pembelajaran.

2. Sebelum mengakhiri pelajaran guru meminta salah satu siswa untuk

menyebutkan rangkuman atau simpulan materi pembelajaran.

a. Cara mencegah banjir dan tanah longsor

1. Menamam pohon/penghijauan

2. Membuang sampah ditematnya

3. Jangan menebang pohon dengan sembarangan.

3. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

Pertemuan ke 3

Kegiatan awal

1. Salam pembuka

2. Motivasi:’’Anak-anak sebelum kita mulai pelajaran kita, kita harus berdoa

terlebih dahulu, ya?”

3. Siswa dan guru berdoa bersama

32

4. Absen

5. Menanyakan kesiapan anak untuk menerima pembelajaran

6. Menyampaikan tujuan pembelajaran

7. Apresepsi:Guru bertanya kepada siswa menyebutkan contoh mengenai

peristiwa alam yang terjadi Indonesia

Kegiatan inti

1. Guru menampung jawaban sementara dari siswa.

2. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok dari terdiri 4 orang untuk

mendiskusikan mengenai peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.

Two Stay Two Stray

1. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat sebagaimana biasa

2. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan atau

membuat tugas dengan topik mengenai dampak peristiwa alam terhadap

manusia, hewan dan lingkungan

3. Guru membimbing/memantau kegiatan siswa dalam diskusi kelompok

4. Setelah selesai, 2 anggota masing-masing kelompok diminta meninggalkan

kelompoknya dan masing-masing bertamu kedua anggota kelompok lain.

5. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas mensharing informasi dan

hasil kerja mereka ke tamu mereka.

6. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok yang semula dan melaporkan apa

yang mereka temukan dari kelompok lain.

7. Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka

semua.

8. Guru menyimpulkan pendapat siswa dampak peristiwa alam yang terjadi pada

manusia, hewan dan linkungan;

a. Dampaknya pada mahluk hidup:

1. Penggundalan hutan akan menyebabkan terjadinya perubahan

permukaan bumi

2. Lahan menjadi tandus dan gersang

3. Hewan-hewan mati karena tidak ada makanan dan tempat

perlindungan.

33

9. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

10. Guru membantu menyelesaikan permasalahan yang belum dipahami oleh

siswa.

Kegiatan penutup

1. Guru meminta siswa untuk menyebutkan rangkuman atau simpulan materi

pembelajaran.

a. Apa dampak dari pristiwa alam?

1. Dampak yang timbul gempa bumi antara lain bangunan rubuh, korban

jiwa, tanah longsor

2. Penambangan bisa membuat tanah menjadi tidak kuat dan bisa runtuh

karena akibat dari pengalian yang menjadi tanah berongga.

3. Dampak gunung meletus adalah kerusakan lingkungan akibat lahar

panas, polusi udara karena gas beracun yang dihasilkan, rusaknya

lahan-lahan pertanian, dan jalan

4. Banjir mengakibatkan rumah penduduk terendam air, kesulitan air

bersih, rumah rubuh, bahkan korban jiwa pada banjir bandang.

2. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

C. Pengamatan

1. Melakukan observasi dengan memakai format observasi yang sudah disiapkan

catatan anekdot untuk mengumpulkan data.

2. Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar kerja siswa

(LKS).

D. Refleksi

a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasai mutu,

jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.

b. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan

pada siklus berikutnya.

34

3. Siklus II

A. Perencanaan

1. Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan belum teratasi dan

penetapan alternative pemecahan masalah.

2. Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.

3. Membuat perencanaan pembelajaran selanjutnya

4. Pengembangan program tindakan II.

B. Tindakan

Pelaksanaan program tindakan II yang mengacu pada identifikasi masalah

yang muncul pada siklus I, sesuai dengan alternative pemecahan maslah yang

sudah ditentukan, antara lain melalui:

1. Guru melakukan appersepsi

2. Siswa yang diperkenalkan dengan materi yang akan dibahas dan tujuan yang

ingin dicapai dalam pembelajaran.

3. Membuat kelompok belajar sesuai dengan model TSTS yang diterapkan.

4. Siswa mengumpulkan bacaaan dari berbagai sumber, melakukan diskusi

kelompok belajar, memahami materi dan menulis hasil diskusi untuk

dilaporkan.

5. Presentasi hasil diskusi.

6. Siswa menyelesaikan tugas pada lembar kerja siswa.

Pertemuan ke 1

Kegiatan awal

1. Salam pembuka

2. Siswa dan guru berdoa bersama

3. Absen

4. Menanyakan kesiapan anak untuk menerima pembelajaran tentang ”Peristiwa

alam yang terjadi di Indonesia”.

Kegiatan inti

1. Guru menampung semua jawaban sementara dari siswa.

35

2. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok dan terdiri 4 orang untuk

mendiskusikan mengenai peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.

3. Guru memberikan contoh cara kerja dalam membuat laporan yang akan

siswa kerjakan dalam kelompok.

Two Stay Two Stray

4. Setelah Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat sebagaimana biasa

5. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan dan

dikerjakan bersama untuk mendiskusikan atau membuat tugas dengan topik

peristiwa alam di Indonesia dengan membuat sebuah laporan.

6. Guru membimbing/memantau kegiatan siswa dalam diskusi kelompok

7. Setelah selesai, 2 anggota masing-masing kelompok diminta meninggalkan

kelompoknya dan masing-masing bertamu kedua anggota kelompok lain.

8. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas mensharing informasi dan

hasil kerja mereka ke tamu mereka.

9. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok yang semula dan melaporkan apa

yang mereka temukan dari kelompok lain.

10. Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka

semua.

11. Guru menyimpulkan pendapat siswa peristiwa alam yang terjadi di Indonesia

Contoh:

a. Peristiwa alam gempa bumi yang terjadi di Nanggreo Aceh Darussalam

(NAD)

b. Banjir di Bima

c. Angin Putting Beliung

d. Tanah longsor di Manado

b. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

c. Guru membantu menyelesaikan permasalahan yang belum dipahami oleh

Kegiatan penutup

1. Guru meminta siswa untuk menyebutkan rangkuman atau simpulan materi

pembelajaran mengenai peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.

36

a. Peristiwa alam gempa bumi

b. Gunung meletus

c. Tanah longsor

d. Banjir

e. Angin puting beliung

2. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

Pertemuan ke 2

Kegiatan awal

1. Salam pembuka

2. Siswa dan guru berdoa bersama

3. Abse

4. Menanyakan pertanyaan seputar materi minggu lalu.

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran

6. Apersepsi: “Anak-anak siapa yang pernah melihat banjir?”

Kegiatan inti

1. Siswa menjawab pertanyaan dari guru

2. Guru menampung semua jawaban sementara dari siswa.

3. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok terdiri dari 4 orang anak untuk

melakukan diskusi.

4. Guru membagikan lembar kerja siswa.

5. Guru menjelaskan apa yang harus dikerjakan dalam diskusi kelompok.

Two Stay Two Stray

6. Setelah Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat sebagaimana biasa

7. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan dan

menyebutkan peristiwa alam yang dapat dicegah dan tidak dapat dicegah.

8. Guru membimbing/memantau kegiatan siswa dalam diskusi kelompok

9. Setelah selesai, 2 anggota masing-masing kelompok diminta meninggalkan

kelompoknya dan masing-masing bertamu kedua anggota kelompok lain.

10. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas mensharing informasi dan

hasil kerja mereka ke tamu mereka.

37

11. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok yang semula dan melaporkan apa

yang mereka temukan dari kelompok lain.

12. Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka

semua.

13. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa peristiwa alam yang dapat

dicegah dan tidak dapat dicegah, yaitu:

c. Contoh peristiwa alam yang dapat dicegah: banjir dan tanah longsor

d. Contoh peristiwa yang tidak dapat dicegah:gempa bumi, gunung meletus,

angin putting beliung.

14. Guru menyimpulkan pendapat siswa

15. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

16. Guru membantu menyelesaikan permasalahan yang belum dipahami oleh

siswa.

Kegiatan Penutup

1. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang kesulitan

materi pembelajaran.

2. Sebelum mengakhiri pelajaran guru meminta salah satu siswa untuk

menyebutkan rangkuman atau simpulan materi pembelajaran.

a. Cara mencegah banjir dan tanah longsor

1. Menanam pohon/penghijauan

2. Membuang sampah ditematnya

3. Jangan menebang pohon dengan sembarangan.

3. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

Pertemuan ke 3

Kegiatan awal

1. Salam pembuka

2. Motivasi

3. Siswa dan guru berdoa bersama

4. Absen

38

5. Menanyakan kesiapan anak untuk menerima pembelajaran

6. Menyampaikan tujuan pembelajaran

7. Apresepsi:Guru bertanya kepada siswa menyebutkan contoh mengenai

peristiwa alam yang terjadi Indonesia

Kegiatan inti

1. Guru menampung jawaban sementara dari siswa.

2. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok dari terdiri 4 orang untuk

mendiskusikan mengenai peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.

Two Stay Two Stray

3. Setelah Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat sebagaimana biasa

4. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan dengan

topik mengenai dampak peristiwa alam terhadap manusia, hewan dan

lingkungan.

5. Guru membimbing/memantau kegiatan siswa dalam diskusi kelompok

6. Setelah selesai, 2 anggota masing-masing kelompok diminta meninggalkan

kelompoknya dan masing-masing bertamu kedua anggota kelompok lain.

7. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas mensharing informasi dan

hasil kerja mereka ke tamu mereka.

8. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok yang semula dan melaporkan apa

yang mereka temukan dari kelompok lain.

9. Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka

semua.

10. Guru menyimpulkan pendapat siswa dampak peristiwa alam yang terjadi pada

manusia, hewan dan linkungan;

a. Dampaknya pada mahluk hidup:

1. Penggundulan hutan akan menyebabkan terjadinya perubahan

permukaan bumi

2. Lahan menjadi tandus dan gersang

3. Hewan-hewan mati karena tidak ada makanan dan tempat

perlindungan.

11. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

39

12. Guru membantu menyelesaikan permasalahan yang belum dipahami oleh

siswa.

Kegiatan penutup

1. Guru meminta siswa untuk menyebutkan rangkuman atau simpulan materi

pembelajaran.

a. Apa dampak dari pristiwa alam?

1. Dampak yang timbul gempa bumi antara lain bangunan rubuh, korban

jiwa, tanah longsor.

2. Penambangan bisa membuat tanah menjadi tidak kuat dan bisa runtuh

karena akibat dari pengalian yang menjadi tanah berongga.

3. Dampak gunung meletus adalah kerusakan lingkungan akibat lahar

panas, polusi udara karena gas beracun yang dihasilkan, rusaknya

lahan-lahan pertanian, dan jalan

4. Banjir mengakibatkan rumah penduduk terendam air, kesulitan air

bersih, rumah rubuh, bahkan korban jiwa pada banjir bandang.

2. Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam.

C. Pengamatan (Observasi)

1. Melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan

mencatat semua hal-hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan

tindakan berlangsung.

2. Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan.

D. Refleksi

1. Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data yang

terkumpul.

2. Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus II.

3. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi untuk

digunakan pada siklus III

4. Evaluasi tindakan II

40

3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dengan menggunakan alat

pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini

metode yang akan digunakan antara lain:

1. Dokumentasi, digunakan untuk memperoleh data mengenai daftar nama

siswa kelas 5 SD yang akan menjadi objek penelitian sebelum melakuakan

observasi dan tindakan.

2. Observasi, untuk mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa

dilakukan teknik observasi. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan

dan penilaian melalui pengisian lembar aktivitas siswa dan kegiatan

mengajar guru pada setiap pertemuan. Observasi dilakukan di kelas 5 SDN

Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang oleh peneliti dan

guru. Observasi mengenai kemampuan segi afektif dan psikomotorik siswa

dilakukan dengan membuat lembar pengamatan guru dan lembar

pengamatan siswa. Dalam lembar pengamatan ini dicantumkan indikator-

indikator yang dapat dijadikan acuan untuk mengamati kemampuan guru

dan siswa, baik dari segi afektif maupun psikomotorik selama pembelajaran

berlangsung. Sehingga dapat diketahui apakah dari segi afektif dan

psikomotorik guru dan siswa juga terangsang dalam aktivitas pembelajaran

sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

3. Tes, digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa (aspek kognitif)

yang dilakukan setelah tindakan dengan model pembelajaran Dua Tinggal

Dua Tamu (Two Stay Two Stray). Teknik pengumpulan data ini dengan cara

melakukan post-test di akhir pembelajaran melalui tes tertulis. Model tes ini

dipergunakan untuk mengukur tingkat hasil belajar siswa yang diajar

melalui pendekatan Dua Tinggal Dua Tamu (two stay two stray). Model tes

ini diberikan setelah kelompok PTK diberi perlakuan dan Tindakan. Hasil

pengolahan data ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis.

3.4.1 Instrument Pengumpulan Data

Pada kegiatan penelitian ini, peneliti menggunakan siswa kelas 5 sebagai

subjek penelitian. Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif atau angka

41

yang diperoleh dari hasil tes belajar siswa. Teknik yang digunakan dalam

pengumpulan data kuantitatif ini dengan teknik tes, berupa tes tertulis pada postes

siklus I dan siklus II. Jadi hasil tes diambil pada postes siklus I dan siklus II

sesudah siswa mengikuti pelajaran IPA pokok bahasan “peristiwa alam yang

terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi mahluk hidup dan lingkungan” dengan

menggunakan model pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray).

1. Lembar Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian. Data yang ingin diperoleh adalah untuk

mengetahui penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran Dua Tinggal

Dua Tamu (Two Stay Two Stray) perkembangan guru dan siswa dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray)

Dalam penelitian ini, guru bertindak sebagai pelaksana pembelajaran.

Penulis meminta bantuan dari teman sejawat guru yang akan menjadi observer,

sementara penulis sendiri bertindak sebagai dokumenter dan pengamat proses

pembelajaran. Ada dua hal yang observer amati yaitu kegiatan guru saat mengajar

dan aktivitas siswa ketika mengikuti pembelajaran. Maka dari itu, lembar

observasi dibedakan menjadi dua yaitu lembar observasi kinerja guru dan aktivitas

siswa.

Untuk lembar observasi kinerja guru digunakan Skala Likert (Sugiyono,

2013: 134-135) dengan rentang skor 1-4 dengan 25 item. Skor maksimal dari

kegiatan pengamatan pembelajaran yang dirancang ialah 100. Kriteria yang

ditetapkan berdasarkan skor tersebut dapat dikategorikan dalam tingkat ”sangat

tidak baik” jika skor hasil pengamatan ≤ 25, tingkat “tidak baik” jika skor hasil

pengamatan 26-50, tingkat “baik” jika skor hasil pengamatan 51-75, dan tingkat

“sangat baik” jika skor hasil pengamatan 76-100. Kisi-kisi lembar observasi guru

dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini.

42

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru dan Siswa

Langkah-

langkah

Indikator Item No

Item

Kegiatan Pra

Pembelajaran

1. Menyiapkan alat dan bahan

pembelajaran seperti materi

pelajaran, buku paket IPA dan

alat-alat tulis.

1. apakah guru sudah

menyiapkan alat dan

bahan pembelajaran

seperti materi

pelajaran, buku paket

IPA dan alat-alat tulis.

1

Kegiatan Awal 1. Memberikan salam.

2. Mengkondisikan siswa untuk

siap belajar.

3. Melakukan apersepsi

4. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran.

5. Menyiapkan alat peraga,alat

bantu serta buku pelajaran

yang akan digunakan.

2. Apakah guru membuka

pelajaran dengan salam?

3. Apakah guru

menngkondisikan siswa

untuk siap belajar?

4. Apakah guru melakukan

apersepsi?

5. Apakah guru sudah

menyampaikan tujuan

pembelajaran?

6. Apakah guru

menyiapkan alat peraga

dan alat bantu lainnya

serta buku pelajaran

yang akan digunakan?

1

2

3

4

5

Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan materi yang

ingin dicapai

2. Guru membagi siswa dalam 5

kelompok dan terdiri 4 orang

untuk mendiskusikan

mengenai peristiwa alam yang

terjadi di Indonesia.

3. Guru memberikan contoh

cara kerja dalam membuat

laporan yang akan siswa

kerjakan dalam kelompok.

4. Setiap siswa memikirkan

jawaban atau soal dari kartu

yang di pegang.

5. Siswa bekerja sama dalam

kelompok berempat

sebagaimana biasa

6. Siswa yang dapat mencocokan

kartunya sebelum batas waktu

di beri poin.

7. Siswa diberikan tugas oleh

7. Apakah guru

menjelaskan materi yang

ingin di capai melalui

model pembelajaran

Two Stay Two Stray?

8. Apakah guru sudah

membagi siswa dalam 5

kelompok dan terdiri 4

orang untuk

mendiskusikan

mengenai peristiwa alam

yang terjadi di

Indonesia?

9. Apakah guru sudah

memberikan contoh

cara kerja dalam

membuat laporan yang

akan siswa kerjakan

dalam kelompok?

10. Apakah siswa bekerja

sama dalam kelompok

1

2

3

4

5

6

7

43

guru pada setiap kelompok

untuk didiskusikan dan

dikerjakan bersama untuk

mendiskusikan atau membuat

tugas dengan topik peristiwa

alam di Indonesia dengan

membuat sebuah laporan.

8. Siswa dibimbing/dipantau oleh

guru dalam diskusi kelompok

9. Setelah selesai siswa bekerja

kelompok, 2 anggota masing-

masing kelompok diminta

meninggalkan kelompoknya

dan masing-masing bertamu

kedua anggota kelompok lain.

10. Dua orang siswa yang tinggal

dalam kelompok bertugas

mensharing informasi dan

hasil kerja mereka ke tamu

mereka.

11. Siswa sebagai tamu mohon diri

dan kembali ke kelompok yang

semula dan melaporkan apa

yang mereka temukan dari

kelompok lain.

berempat sebagaimana

biasa?

11. Apakah siswa diberi

tugas pada setiap

kelompok untuk

didiskusikan dan

dikerjakan bersama

untuk mendiskusikan

atau membuat tugas

dengan topik peristiwa

alam di Indonesia

dengan membuat sebuah

laporan?

12. Apakah siswa

dibimbing/dipantau oleh

guru dalam diskusi

kelompok?

13. Apakah setelah selesai

siswa bekerja kelompok,

2 anggota masing-

masing kelompok

diminta meninggalkan

kelompoknya dan

masing-masing bertamu

kedua anggota

kelompok lain?

14. Dua orang siswa yang

tinggal dalam kelompok

bertugas mensharing

informasi dan hasil kerja

mereka ke tamu mereka?

15. Apakah dua orang siswa

yang tinggal dalam

kelompok bertugas

mensharing informasi

dan hasil kerja mereka

ke tamu mereka?

16. Apakah siswa sebagai

tamu mohon diri dan

kembali ke kelompok

yang semula dan

melaporkan apa yang

mereka temukan dari

kelompok lain?

8

9

10

11

44

Kegiatan Akhir 1. Guru bersama siswa

melakukan refleksi dan

menyimpulkan materi yang

sudah di pelajari dari awal

sampai akhir.

2. Siswa mengerjakan evaluasi.

17. Apakah guru bersama

siswa melakukan

refleksi dan

menyimpulkan materi

yang sudah di pelajari

dari awal sampai akhir?

18. Apakah siswa

mengerjakan soal

evaluasi?

1

2

Indikator yang dirumuskan pada kisi-kisi observasi kinerja guru diatas

sesuai dengan standar proses dan sintaks model pembelajaran Dua Tinggal Dua

Tamu (Two Stay Two Stray).

Untuk lembar observasi aktivitas siswa digunakan rentang skor 1-4 dengan

20 item. Skor maksimal dari kegiatan pengamatan pembelajaran yang dirancang

ialah 80. Kriteria yang ditetapkan berdasarkan skor tersebut menggunakan

pedoman skala Likert dan dapat dikategorikan dalam tingkat ”sangat tidak baik”

jika skor hasil pengamatan ≤ 20, tingkat “tidak baik” jika skor hasil pengamatan

21-40, tingkat “baik” jika skor hasil pengamatan 41-60, dan tingkat “sangat baik”

jika skor hasil pengamatan 61-80. Kisi-kisi lembar observasi siswa dapat dilihat

pada tabel 3.3 berikut ini.

2. Tes

Tes digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray)

pada pelajaran IPA kelas 5 SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang melalui ketuntasan hasil belajarnya. Tes diberikan pada akhir

pembelajarn setiap siklus. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel dibawah

ini :

45

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Soal Pada Pelajaran IPA

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Item

Jumlah

Item

7.6 Mengidentifikasi peristiwa

alam yang terjadi di

Indonesia dan dampaknya

bagi mahluk hidup dan

lingkungan.

7.7 Mengidentifikasi beberapa

kegiatan manusia yang

dapat mengubah permukaan

bumi (pertanian,

perkotaan, dsb)

1. Dapat menyebutkan

peristiwa alam yang

terjadi di Indonesia

2. Dapat menyebutkan

dampak peristiwa alam

yang bagi makhluk

hidup dan

lingkungannya

3. Dapat menyebutkan

dampak yang terjadi

karena adanya peristiwa

alam.

4. Dapat menyebutkan

tindakan yang harus

dilakukan dari peristiwa

alam yang terjadi.

5. Dapat membuat suatu

laporan berdasarkan

hasil pengamatan dan

pengalaman pribadi atau

laporan surat kabar atau

media lainnya tentang

peristiwa alam

misalnya: banjir, gempa

bumi, gunung meletus.

6. Dapat menyebutkan cara

mencegah banjir dan

menghemat sumber

daya alam.

7. Dapat menyebutkan

dampak dari peristiwa

alam terhdap kehidupan

manusia, hewan, dan

lingkungan.

3, 5

13, 15

4, 6

2, 10, 11

12, 16,

17, 18

8, 11, 24,

27

19, 25,

26, 29

2

2

2

3

4

4

4

46

3.5 Teknik Analisis Data Penelitian

Data mengenai hasil belajar dianalisis dengan cara menghitung rata-rata

nilai dan ketuntasan belajar secara klasikal.

Adapun rumus yang digunakan adalah :

1. Menghitung ketuntasan belajar individu

Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan

ketuntasan belajar individu menggunakan analisis deskriptif persentase dengan

perhitungan

Depdikbud (2007) adalah sebagai berikut:

P = Σn x 100%

N

Keterangan:

P = Persentase

Σn = Jumlah frekuensi yang muncul

N = Jumlah total siswa

2. Ketuntasan belajar klasikal

Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan

ketuntasan belajar individu menggunakan analisis deskreptif prosentase dengan

perhitungan:

P = Σn x 100%

N

Keterangan:

P = Persentase

Σn = Jumlah frekuensi yang muncul

N = Jumlah total siswa.

8. Dapat menyebutkan

sumber daya alam yang

tidak dapat diperbaharui

dan yang dapat

diperbaharui.

1, 20, 21,

28

4

47

Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah siswa yang mampu menyelesaikan

atau mencapai minimal dari nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 65,

sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa yang ada di kelas.

3.5.1 Validitas dan Reliabilitas

3.5.2 Uji Validitas

Uji validitas instrumen soal digunakan untuk mengetahui validitas soal yang

nantinya akan digunakan sebagai tes individual setelah proses pembelajaran

berlangsung pada akhir pertemuan setiap siklus. Menurut Sugiyono (2013: 333)

jika jumlah siswa 30 maka taraf signifikan 5% adalah 0,532. Uji validitas soal

tersebut dibantu dengan SPSS 16 mengetahui tingkat validitas dengan melihat

angka pada corrected item total correlation yang merupakan korelasi antara skor

item dengan skor total item nilai. Berdasarkan hasil uji validitas tersebut jika

dianalisis dalam tabel, maka dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

No.item

Nilai

hitung

r

Nilai r poduct

moment

Taraf

signifikan

5%

(n= 30)

Keterangan

1 .555

0,532

Valid

2 .562 Valid

3 .689 Valid

4 .568 Valid

5 .555 Valid

6 .372 valid

7 .155 Tidak Valid

8 .326 Valid

9 .243 Tidak Valid

10 .568 Valid

11 .401 Valid

12 .667 Valid

13 .568 Valid

14 .118 Tidak Valid

15 .555 Valid

48

16 .670 Valid

17 .431 Valid

18 .555 Valid

19 .519 Valid

20 .562 Valid

21 .600 Valid

22 .596 Valid

23 .233 Tidak Valid

24 .566 Valid

25 .371 Valid

26 .507 Valid

27 .461 Valid

28 .518 Valid

29 .566 Valid

30 .194 Tidak Valid

Berdasarkan tabel 4 tersebut terlihat bahwa ada 25 instrumen yang valid

yaitu instrumen nomor: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21,

22, 24, 25, 26, 27, 28, 29. Sedangkan instrumen yang tidak valid ada 5 instrumen

yaitu instrumen nomor: 7, 9, 14, 23, 30.

3.5.3 Uji Reliabilitas

Reliabiltias adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Uji

reabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen soal

yang nantinya akan digunakan dalam tes setelah pembelajaran. Uji reliabilitas

dalam penelitian dengan menggunakan SPSS 16. Pengujian reliablitas dengan

melihat nilai cronbach’s Alpha.

Pengukuran Reliabilitas:

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < α < 0,8 : dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas tinggi

α> 0,9 : relibilitas memuaskan

49

Uji reliabilitas instrumen yang telah dilakukan memperoleh hasil reliabilitas

tinggi karena nilai alpha lebih dari dari 0,8 yaitu sebesar 0,882.

3.6 Indikator Kinerja

Penggunaan model Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) pada mata

pelajaran IPA dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa apabila

hasil belajar IPA pada siswa sudah menunjukkan ketuntasan dan sesuai dengan

nilai KKM yang ditetapkan yaitu 65.

Keterangan:

1. Ketuntasan individual : Jika siswa mencapai ketuntasan nilai ≥ 65.

2. Ketuntasan klasikal : Jika > 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan ≥ 65.

Reliability Statistics

Cronba

ch's

Alpha

N of

Item

s

.882 30