BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang...
-
Upload
vuongnguyet -
Category
Documents
-
view
237 -
download
0
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang...
114
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode yang Digunakan
Metode penelitian ini menggunakan metode Quantitative Research, yaitu
suatu rancangan penelitian yang melakukan pendekatan terhadap kajian empiris
untuk mengumpulkan, menganalisis dan menampilkan data dalam bentuk numerik
dan mencoba melakukan pengukuran yang akurat terhadap sesuatu (Cooper dan
Schindler, 2006:229).
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijelaskan pada bagian terdahulu
yaitu membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-
fakta serta hubungan antara fenomena yang diselidiki, maka rancangan penelitian
ini adalah survei kuantitatif deskriptif dengan analisis yang bersifat eksplanatori.
Penelitian Eksplanatori adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori
atau hipotesis untuk memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil
penelitian yang sudah ada.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan cakupan waktu (time horizon)
bersifat cross section/one shot, artinya informasi atau data yang diperoleh adalah
hasil penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu pada tahun 2017,
kemudian data itu diolah, dianalisa, dan kemudian ditarik kesimpulan. Para
115
peneliti lebih banyak menggunakan metode cross-sectional karena relatif lebih
cepat waktunya dan biayanya lebih murah.
Pendekatan analisis serta teknik solusi yang akan digunakan sebagai alat
analisis di dalam penelitian ini adalah Persamaan Model Struktural atau Structural
Equation Modelling (SEM). Penggunaan SEM mengacu pada tujuan dan
paradigma serta model penelitian, yaitu menguji model hubungan sebab akibat
antara variabel-variabel yang bersifat laten (unobservable variable).
Berdasarkan pembahasan di atas maka secara keseluruhan metode Penelitian
yang dipakai dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1.Karakteristik Penelitian
No. Karakteristik Penelitian Jenis
1. Berdasarkan metode Metode kuantitatif melalui survey
2. Berdasarkan tujuan Deskriptif
3. Berdasarkan tipe penyelidikan Kausal
4. Berdasarkan unit analisis Pelanggan Fixed Broadband
5. Berdasarkan waktu pelaksanaan Cross section
Sumber: Data Olahan Peneliti
3.2 Operasionalisasi Variabel
Penelitian ini memiliki lima varibel penelitian yaitu Manajemen Kerelasian
Pelanggan, Bauran Pemasaran, Kompetensi Unik, Nilai Pelanggan dan Loyalitas
Pelanggan yang harus dioperasionalisasikan dalam penelitian. Selanjutnya
variabel-variabel tersebut dijabarkan ke dalam konsep Variabel, Dimensi,
Indikator, Ukuran dan Skala dari variabel tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
116
Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Manfaat
Psikologis
(X₁₁)
Kontinuitas
Pelayanan
Tingkat kontinuitas
pelayanan yang
dilakukan operator
kepada pelanggan
Ordinal
Manajemen
Kerelasian
Pelanggan
(X₁)
Kemampuan dalam
memelihara hubungan
dengan pelanggannya
Tingkat kemampuan
dalam memelihara
hubungan dengan
pelanggan
Ordinal
Kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan
setiap pelanggan
Tingkat kemampuan
memenuhi kebutuhan
setiap pelanggan
Ordinal
Pemberian
Hadiah (X₁₂)
Kemampuan dalam
pemberian hadiah
Tingkat kemampuan
pemberian hadiah
yang sesuai dengan
kebutuhan pelanggan
Ordinal
Pemberian hadiah
karena
menjadipelanggan
setia
Tingkat pemberian
kepada pelanggan
yang setia
menggunakan layanan
Fixed broadband
Ordinal
117
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Manajemen
Kerelasian
Pelanggan
(X₁) -
Lanjutan
Pemberian
Hadiah (X₁₂) -
Lanjutan
Frekuensi pemberian
hadiah
Tingkat frekuensi
pemberian hadiah Ordinal
Pemberian hadiah
atau perhatian khusus
yang diberikan pada
saat hari spesial
Tingkat perhatian
khusus yang diberikan
kepada pelanggan
pada saat hari spesial
(ex: ulang tahun)
Ordinal
Pemberian
Kemudahan
(X₁₃)
Kemudahan layanan
tambahan
Tingkat kemudahan
mendapatkan layanan
Fixed broadband
tambahan
Ordinal
Kemudahan informasi
tagihan secara online
Tingkat kemudahan
mendapatkan
informasi tagihan
secara online
Ordinal
Kemudahan
mendapatkan layanan
dari kantor layanan
Tingkat Kemudahan
mendapatkan layanan
dari kantor layanan
Ordinal
118
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Manajemen
Kerelasian
Pelanggan
(X₁) -
Lanjutan
Pemberian
Kemudahan
(X₁₃) -
Lanjutan
Aktivasi Layanan
Fixed broadband
Tingkat kemudahan
melakukan aktivasi
paket Internet, TV dan
telepon
Ordinal
Pelayanan prioritas
antrian
Tingkat kemudahan
mendapatkan
pelayanan proritas
antrian di kantor
layanan
Ordinal
Kompetensi
Unik (X₂)
Sumber Daya
Spesifik (X₂₁)
Cakupan Layanan
Ketersediaan jaringan
fixed broadband di
berbagai lokasi (Kota)
Ordinal
Kapasitas Sumber
Daya Infrastruktur
Kapasitas sarana
infrastruktur
perusahaan
Ordinal
Kualitas Infrastruktur
Kualitas infrastruktur
jaringan yang dimiliki
perusahaan
Kualitas Sarana Kualitas sarana yang
dimiliki perusahaan Ordinal
Kualitas Hardware
Kualitas perangkat
tambahan yang
disediakan perusahaan
Ordinal
Kualitas Software
Kemudahan akses
dalam aplikasi
Ordinal
119
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Kompetensi
Unik (X₂) -
Lanjutan
Sumber Daya
Spesifik (X₂₁) -
Lanjutan
Nama Perusahaan
Keterkenalan nama
perusahaan dimata
pelanggan
Ordinal
Reputasi Perusahaan Reputasi perusahaan
dimata pelanggan Ordinal
Merek dari produk
perusahaan
Keterkenalan nama
produk yang dirilis
oleh perusahaan
Ordinal
Manajemen
perusahaan
Reputasi mengenai
manajemen dari
perusahaan dimata
pelanggan
Ordinal
Kinerja yang
unggul (X₂₂)
Keahlian SDM dalam
menangani pelanggan
Keahlian SDM dalam
menangani pelanggan Ordinal
Kemampuan
memperoleh dan
mengelola
pengetahuan
Kemampuan
perusahaan dalam
mengelola
pengetahuan SDM
terkait pelanggan
Ordinal
Kerjasama antar unit
organisasi perusahaan
Efektivitas koordinasi
antar unit dalam
menangani pelanggan
Ordinal
120
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Bauran
Pemasaran
(X₃)
Produk (X₃₁)
Keragaman Jasa
Tingkat variasi
layanan Fixed
broadband yang
ditawarkan
Ordinal
Kualitas Jasa
Tingkat kualitas
layanan Fixed
broadband yang
ditawarkan
Ordinal
Pengembangan
Produk
Tingkat
pengembangan
layanan Fixed
broadband
Ordinal
Garansi Layanan
Tingkat jaminan
Garansi layanan Fixed
broadband yang
ditawarkan
Ordinal
Harga (X₃₂)
Kesesuaian harga atau
tarif layanan dengan
kemampuan
pelanggan
Tingkat kesesuaian
antara harga atau tarif
layanan Fixed
broadband dengan
kemampuan pelanggan
Ordinal
121
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Harga (X₃₂) -
Lanjutan
Akurasi perhitungan
biaya layanan Fixed
broadband
Tingkat akurasi
perhitungan biaya
yang dirasakan
pelanggan
Ordinal
Kesesuaian harga
tambahan layanan
(add-on)
Tingkat kesesuaian
harga tambahan
layanan (add-on)
Ordinal
Bauran
Pemasaran
(X₃)-
Lanjutan
Tempat (X₃₃)
Lokasi
Tingkat kemudahan
mencapai Service
Center
Ordinal
Ketersediaan sarana
transportasi
Tingkat ketersediaan
sarana transportasi ke
Service Center
Ordinal
Penggunaan sarana
telekomunikasi
Tingkat penggunaan
sarana telekomunikasi
untuk kelancaran
informasi dengan
pelayanan pelanggan
Ordinal
Promosi (X₃₄) Daya tarik iklan
Tingkat daya tarik
iklan
Ordinal
122
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Bauran
Pemasaran
(X₃)-
Lanjutan
Promosi (X₃₄) -
Lanjutan
Kemudahan
memahami iklan
Tingkat kemudahan
memahami iklan oleh
pelanggan
Ordinal
Daya tarik Personal
Selling
Tingkat daya tarik
kegiatan Personal
Selling
Ordinal
Daya tarik pemasaran
langsung
Tingkat daya tarik
kegiatan pemasaran
langsung
Ordinal
Daya tarik publisitas Tingkat daya tarik
kegiatan publisitas Ordinal
Sumber Daya
Manusia (X₃₅)
Kemampuan SDM
Tingkat kemampuan
SDM pelayanan
pelanggan dalam
melaksanakan
tugasnya
Ordinal
Daya tarik
penampilan petugas
pelayanan pelanggan.
Tingkat daya tarik
penampilan petugas
pelayanan pelanggan
Ordinal
123
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Bauran
Pemasaran
(X₃)-
Lanjutan
Sumber Daya
Manusia (X₃₅)
- Lanjutan
Keramahan petugas
pelayanan pelanggan
Tingkat keramahan
petugas pelayanan
dalam membantu
pelanggan
Ordinal
Sarana Fisik
atau Fasilitas
(X₃₆)
Daya tarik tata ruang
fasilitas fisik Service
Center
Tingkat daya tarik tata
ruang fasilitas fisik
Service Center
Ordinal
Kebersihan
lingkungan kantor
Service Center
Tingkat kebersihan
lingkungan kantor
Service Center
Ordinal
Kelengkapan sarana
pendukung kegiatan
operasional Service
Center
Tingkat kelengkapan
sarana pendukung
kegiatan operasional
Service Center
Ordinal
Kenyamanan ruangan
kegiatan operasional
Service Center
Tingkat kenyamanan
ruangan kegiatan
operasional Service
Center
Ordinal
Proses (X₃₇)
Kesederhanaan
prosedur pelayanan
pelanggan
Tingkat kesederhanaan
prosedur pelayanan
pelanggan
Ordinal
124
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Bauran
Pemasaran
(X₃) –
Lanjutan
Proses (X₃₇) -
Lanjutan
Standarisasi prosedur
pelayanan pelanggan
Tingkat keseragaman
prosedur pelayanan
pelanggan
Ordinal
Kesesuaian dengan
waktu standar operasi
pelayanan pelanggan
Tingkat kesesuaian
waktu operasi
pelayanan pelanggan
Ordinal
Kemudahan
mengajukan keluhan
Tingkat kemudahan
mengajukan keluhan Ordinal
Nilai
Pelanggan
(Y)
Manfaat (Y1)
Nilai Produk
Tingkat manfaat
produk yang dirasakan
pelanggan dalam
menjalankan aktivitaas
Ordinal
Nilai Pelayanan
Tingkat otoritas yang
diberikan kepada
petugas layanan dalam
mengambil keputusan
yang cepat
Ordinal
Nilai Prosedur
Tingkat manfaat yang
dirasakan oleh
pelanggan dengan
kemudahan prosedur
pelayanan
Ordinal
125
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Nilai
Pelanggan
(Y) –
Lanjutan
Manfaat (Y1) -
Lanjutan
Dukungan bantuan
layanan
Tingkat dukungan
yang diberikan
operator dalam
membantu pelanggan
Ordinal
Korbanan (Y2)
Nilai Moneter
Tingkat besaran biaya
yang dikeluarkan
untuk menjadi
pelanggan
Ordinal
Biaya Energi
Tingkat energi yang
dikeluarkan untuk
memperoleh produk
Ordinal
Biaya waktu
Tingkat durasi waktu
yang dialokasikan
dalam berhubungan
dengan operator
Ordinal
Resiko kinerja buruk
produk
Tingkat biaya yang
dikeluarkan pelanggan
ketika berpindah
operator
Ordinal
Loyalitas
Pelanggan
(Z)
Penciptaan
prospek (Z1)
Merekomendasikan
merek
Tingkat intensitas
dalam
merekomendasikan
merek Fixed
broadband
Ordinal
126
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Loyalitas
Pelanggan
(Z) –
Lanjutan
Penciptaan
prospek (Z1) -
Lanjutan
Merekomendasi
kan layanan
Tingkat intensitas
dalam
merekomendasikan
layanan Fixed
broadband
Ordinal
Antusias
menyebarkan berita
baik tentang produk
Tingkat antusiasme
menyebarkan berita
baik tentang produk
Ordinal
Loyalitas
Pelanggan
(Z)
Keberpihakan
pelanggan (Z2)
Penambahan
pembelian layanan
pelanggan Fixed
broadband
Tingkat penambahan
fitur layanan Fixed
broadband oleh
pelanggan
Ordinal
Keyakinan terhadap
layanan fixed
broadband
Tingkat keyakinan
terhadap layanan
Fixed broadband
Ordinal
Intensitas penggunaan
layanan
Tingkat
intensitaspenggunaan
layanan
Ordinal
127
Sumber: Diolah olah berbagai sumber
3.3 Sumber Data dan Cara Penentuan Data atau Informasi
Ada dua teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu data primer
dan sekunder.
3.3.1 Sumber Data/Informasi
a. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan secara Iangsung melalui
kuesioner dari pelanggan empat operator Fixed broadband yang di Indonesia.
Data primer lainnya berupa informasi perkembangan bisnis Fixed broadband
dikumpulkan melalui wawancara Iangsung dengan para manajer perusahaan
maupun melalui wawancara dan permintaan informasi melalui e-mail, media
sosial (media elektronik).
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Loyalitas
Pelanggan
(Z) –
Lanjutan
Kepercayaan
pelanggan (Z3)
Kepercayaan kepada
operator
Tingkat Kepercayaan
pelanggan terhadaap
operator
Ordinal
Kepercayaan kepada
produk
Tingkat kepercayaan
terhadap produk Ordinal
Kepercayaan terhadap
petugas layanan
Tingkat kepercayaan
pelanggan terhadap
petugas layanan
Ordinal
128
b. Data Sekunder
Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan antara
lain buku, internet, hasil riset dan informasi lainnya yang dianggap berkaitan
dengan topik penelitian.
Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini antara lain seperti
data perkembangan Fixed broadband, regulasi telekomunikasi di Indonesia dan
perkembangannya.
Untuk mendapatkan data Loyalitas Pelanggan Fixed broadband di
Indonesia berdasarkan atribut-atribut yang telah ditetapkan, maka responden
diminta untuk mengisi kuisioner. Jumlah pertanyaan dalam kuisioner disesuaikan
dengan jumlah atribut penelitian yang akan digunakan.
3.3.2. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang karakteristiknya dapat
diamati untuk dijadikan sampel di dalam penelitian. Dalam penelitian ini populasi
yang diambil adalah kelompok individu yang pernah/sedang berlangganan Produk
dan Layanan Fixed broadband empat operator dengan market share terbesar di
Indonesia yaitu PT. Telkom Indonesia, Firstmedia, Biznet dan MNC. Jumlah
Populasi diambil dari total Line-In-Services atau pelanggan dari operator layanan
fixed broadband sebagai berikut:
129
Tabel 3.3. Populasi Empat Operator Fixed broadband di Indonesia
Operator Fixed broadband Jumlah LIS (Pelanggan)
Persentase
Telkom 2.440.362 77.17%
Firstmedia 540.864 17.10%
Biznet 121.187 3.83%
MNC 59.852 1.89%
Total 3.162.265 100%
Sumber: Broadband Survey (Spire Research & Consulting, 2017)
3.3.3. Sampel dan Teknik Sampling
Sampling dalam Penelitian ini mengambil bentuk Proportional Random
Sampling. Proportional Random Sampling merupakan metode pengambilan
sampel dimana seluruh anggota/elemen populasi memiliki peluang (probability)
yang sama untuk dijadikan sebagai sampel. Siapa saja dari anggota populasi
berpeluang sama untuk dijadikan sampel. Agar dapat menentukan jumlah sampel
pelanggan empat operator penyedia layanan fixed broadband, teknik yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan Systematic Random Sampling
(pengambilan sampel secara acak sistematis) yakni metode pengambilan sampel
acak sistematis menggunakan interval dalam memilih sampel penelitian,
kelompok yang ditentukan dalam penelitian ini adalah kelompok berdasarkan
operator penyedia layanan fixed broadband.
Kalkulasi total sampel dari masing-masing operator dihitung menggunakan
rumus Slovin sebagai berikut:
130
Dimana:
n :Jumlah Sampel
N : Jumlah Populasi
e : Batas toleransi kesalahan (error tolerance)
Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi
kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase error
sebesar 5%. Sehingga dapat dihitung sampling sebagai berikut:
n= 3.162.265
1+(3.162.265)(0.05)2 = 399.95 ~ 400 Responden
Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat ditentukan sampel dari masing-
masing operator sebagai berikut:
Tabel 3.4. Sampel Empat Operator Fixed broadband di Indonestu
Operator Fixed broadband
Jumlah LIS (Pelanggan)
Persentase (%)
Sampel
Telkom 2.440.362 77% 309
Firstmedia 540.864 17% 68
Biznet 121.187 4% 15
MNC 59.852 2% 8
Total 3.162.265 100% 400
Sumber: Diolah Peneliti
Berdasarkan Kalkulasi di atas maka dapat disimpulkan total sampel yang
diambil dalam penelitian ini sebesar 400 Responden dengan proporsi sesuai LIS
pada tabel di atas Telkom (309), Firstmedia (68), Biznet (15) dan MNC (8).
131
Sampel dilakukan di dua kota yaitu Jakarta dan Surabaya, dikarenakan ke-empat
operator hadir bersama sama di dua kota tersebut.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam Penelitian ini untuk pengumpulan Data tedilakukan dengan
carapendekatan Kuantitatif, Focus Group Discussion (FGD), dan Observasi.
Adapun Alat pengumpulan data primer dalam pendekatan kuantitatif,
kualitatif dan observasi sebagai berikut:
1. Pengumpulan data kuantitatif melalui kuesioner sebagai alat pengumpulan
data primer yang merupakan daftar pertanyaan yang telah disusun sesuai
dengan informasi yang dibutuhkan dan ditujukan langsung kepada
pelanggan fixed broadband yang menjadi target sampling. Dalam penelitian
ini, survey langsung dilakukan melalui penyebara kuisioner di kantor-kantor
layanan operator yang tersebar di wilayah kota Jakarta dan Surabaya.
2. Pengumpulan data melalui FGD (Focus Group Discussion). Tujuan dari
FGD adalah untuk mengkonfirmasikan perolehan data survey dan menggali
informasi yang belum diperoleh melalui survey.Format grup diskusi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah mini group, dimana jumlah
responden yang diikutsertakan berjumlah empat sampai enam orang, dan
waktu yang dibutuhkan untuk berdiskusi berkisar antara 90 menit sampai
120 menit. Dalam penelitian ini, setiap grup terdiri dari empat orang
responden, dan masing-masing diskusi grup berlangsung selama hampir 100
menit.
132
3. Observasi dengan mengadakan pengamatan langsung untuk mendapatkan
informasi yang lebih akurat mengenai kondisi pelayanan, serta mengamati
perilaku pelanggan. Observasi juga ditujukan untuk memperoleh informasi
lain yang belum dapat diperkirakan sebelumnya, menelaah, dan mengkaji
dokumen-dokumen lain dari berbagai lembaga yang ada kaitannya dengan
permasalahan yang akan diteliti. Selanjutnya hasil observasi ini dicatat dan
didokumentasikan sebagai data primer penelitian.
3.5. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
3.5.1. Rancangan Analisis Kuantitatif
Design Analisis Deskriptif
Untuk melihat gambaran dari setiap variabel yang diteliti, digunakan
analisis deskriptif dengan menggunakan nilai rata-rata indikator, dimensi maupun
variabel, yang disertai dengan distribusi jawaban responden terhadap setiap
pernyataan yang diberikan. Penentuan kategorisasi nilai rata-rata didasarkan atas
penilaian sebagai berikut:
Nilai Skor Minimum = 1
Nilai Skor Maksimum = 5
Jarak Interval =Nilai Skor Maksimum − Nilai Skor Minimum
Banyak Kriteria
Jarak Interval =5 − 1
5= 0,8
133
Selanjutnya nilai rata-rata dari setiap pernyataan, indikator, sub variabel dan
variabel diplotkan pada diagram kontinum atau garis interval dan didapat hasil
sebagai berikut:
Gambar 3.1. Diagram Garis Interval Pedoman Interpretasi Nilai Rata-Rata
Analisis Deskriptif
Analisis data deskriptif bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tanggapan
pelanggan fixed broadband terhadap variabel-variabel yang diteliti. Analisis ini
digunakan untuk menggambarkan variabel Manajemen Kerelasian Pelanggan,
Kompetensi Unik, Bauran Pemasaran, Nilai Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan.
Dalam menganilisi deskriptif maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Setiap indikator variabel/sub variabel yang dinilai oleh responden
diklarifikasikan ke dalam lima alternatif jawaban dengan menggunakan
setiap indikator diberi skor 1 sampai 5.
2. Total skor dihitung setiap variabel/sub variabel= jumlah skor dari semua
skor indikator variabel untuk semua responden.
3. Skor dihitung setiap variabel/sub variabel = rata-rata dari total skor.
4. Untuk mendeskripsikan jawaban responden menggunakan statistik
deskriptif dengan bantuan Software IBM SPSS.
134
Analisis Verifikatif
Analisis verifikatif digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel,
indikator, variabel penelitian, dan kekeliruannya yaitu dengan pendekatan
pengujian statistik menggunakan model persamaan struktural (Structural
Equation Modeling atau SEM).
SEM (Structural Equation Modeling) adalah suatu teknik statistik yang
mampu menganalisis pola hubungan antara konstruk laten dan indikatornya,
konstruk laten yang satu dengan lainnya, serta kesalahan pengukuran secara
langsung. SEM memungkinkan dilakukannya analisis di antara beberapa variabel
dependen dan independen secara langsung (Hair et al, 1992:598).
Structural Equation Modeling (SEM) dipilih karena:
1) Kemampuannya dalam mengukur konstruk secara tidak langsung, yakni
melalui beberapa indikator serta dapat menganalisis indikator, variabel
laten, beserta penyimpangan dalam pengukurannya.
2) Dapat menganalisis hubungan antar variabel indikator dengan variabel
latennya yang disebut sebagai measurement equation (persamaan
pengukuran)
3) Hubungan antar variabel laten satu dengan yang lainnya yang disebut
sebagai structural equation (persamaan struktur) yang secara bersamaan
melibatkan kekeliruan pengukuran.
Menurut Byrne (1998:4-9), dalam metode SEM variabel tidak
terikat/bebas disebut sebagai variabel eksogen (exogenous variable), sedangkan
135
variabel tidak bebas/terikat disebut juga sebagai variabel endogen (endogenous
variable). Model persamaan struktural terdiri atas persamaan pengukuran dan
persamaan struktural. Hubungan antara variabel indikator dengan variabel lainnya
merupakan persamaan pengukuran sedangkan hubungan antara variabel laten
dikenal sebagai persamaan struktural.
Pengujian ini digambarkan dalam suatu kerangka alur hubungan antara
variabel dimana dalam kerangka tersebut dapat dilihat hubungan tersebut yang
mcrupakan model persamaan struktural. Menurut Hair et al (2008) dalam
mengaplikasikan SEM perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Merumuskan model berbasis teori
Variabel-variabel dalam penelitian ini telah dibahas dasar teorinya secara
lengkap pada BAB II yang meliputi varabel eksogen, endogen beserta
indikator seperti yang diuraikan pada operasionalisasi variabel pada bab ini.
2. Mengkonstruski diagram jalur
Membuat diagram jalur dengan menghubungkan antara variabel diwakili
oleh panah. Panah menunjukkan hubungan kausal yang langsung dari satu
variabel ke variabel lain sehingga digambarkan kerangka alur hubungan
antar variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:
136
Gambar 3.2. Kerangka Alur hubungan Antar Variabel
Sumber: Diolah Peneliti
Model hubungan di atas memperlihatkan bahwa Manajemen Kerelasian
Pelanggan (X1), Kompetensi Unik (X2), dan Bauran Pemasaran(X3)
dianggap variabel eksogen yang secara langsung mempengaruhi Nilai
Pelanggan (Y) dan Loyalitas Pelanggan (Z) sebagai variabel endogen.
3. Merumuskan persamaan
Berdasarkan model struktural penelitian di atas maka dapat disusun
persamaan struktural yang akan menjawab masalah penelitian sekaligus
membuktikan hipotesis penelitian sebagai berikut:
Model 1 :
Model 2 :
4. Memilih tipe matriks input dan menentukan model yang diperkirakan
Input mengolah data adalah matrik korelasi atau matrik varian-kovarians
dari semua indikator yang terlibat dalam model, diantaranya adalah
137
penggunaan korelasi Product-moment Pearson yang mangasumsikan bahwa
variabel-variabelnya adalah matrik. Agar ukuran non-metrik dapat
digunakan dalam model persamaan struktural (SEM) dan lisrel, maka
dilakukan dengan pengukuran korelasi Polychoric, Polyserial, Tetrachoric
dan Biserial.
5. Identifikasi dan Estimasi Model
Identifikasi model di atas perlu dilakukan sebelum model diestimasi untuk
menjamin varian-kovarian variabel teramati mempunyai cukup informasi
untuk mengestimasi parameter yang tidak diketahui.
6. Uji kesesuaian model (Goodness of Fit)
Tujuan SEM adalah untuk menguji apakah model yang diusulkan dalam
diagram jalur (model teoritis) sesuai, cocok (fit) atau tidak dengan data.
Evaluasi terhadap kinerja model tersebut dilakukan secara menyeluruh
(Overall test).
Tabel berikut memperlihatkan beberapa jenis pengujian yang bisa dilakukan.
Tabel 3.5. Ketentuan Kesesuaian Model
No Ukuran Derajat
Kecocokan
Keterangan Tingkat Kecocokan
yang Bisa Diterima
1 Chi Square
Normed Chi Square
(x²/df)
Menguji apakah kovaritas populasi
yang diestimasi sama dengan
kovaritas sampel (apakah model
sesuai dengan kata empirik)
p-value > 0,05
2 Goodness of Fit
Indies (GFI)
Suatu ukuran mengenai ketepatan
model dalam menghasilkan observed
matriks kovarian
0,80 ≤ GFI ≤ 0,9
138
No Ukuran Derajat
Kecocokan
Keterangan Tingkat Kecocokan
yang Bisa Diterima
3 Root Mean Square
Error of
Approximation
(RMSEA)
Rata-rata perbedaan degree of
freedom yang diharapkan terjadi
dalam populasi, dan bukan sampel
RMSEA ≤ 0,08; (good-
fit); RMSEA < 0,05
(close-fit)
4 Expected Cross
Validation Index
(ECVI)
Mengukur penyimpanan antara
model matriks kovarian pada sampel
yang dianalisis dan ovarian matriks
yang akan diperoleh pada sampel
lain, serta memiliki ukuran sampel
yang sama
ECVI < ECVI Saturated
dan ECVI for
Independence model
Sumber: Diolah Peneliti
7. Interpretasi dan Spesifikasi Model
Tahapan ini dilakukan apabila pengujian kecocokan menghasilkan model
yang kurang cocok. Dalam kondisi ini peneliti membuat keputusan
bagaimana menghapus, menambah atau memodifikasi jalur dalam model
dan mengujinya kembali.
Uji Validitas
Validitas merupakan salah satu syarat dalam mendapatkan hasil penelitian
yang dapat dipercaya. Data yang valid dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Malhotra (2010:320) menyatakan bahwa “Validity as the
extent to which in observed scala score reflect through differences among object
on the characteristics being measured rather than systematcy or random order”.
139
Pengujian validitas dimaksudkan untuk menunjukkan sejauh mana suatu
alat ukur sesuai dalam mengukur apa yang ingin diukur. Jadi semakin tinggi
validitas suatu alat ukur tersebut semakin mengenai sasarannya atau menunjukkan
apa yang seharusnya diukur. Tipe validitas yang digunakan pada penelitian ini
adalah validitas internal atau validitas butir yang diperoleh dengan menggunakan
korelasi product moment pearson (Lewis, 1999:7) sebagai berikut:
Keterangan:
Rxy = Koefisien korelasi pearsons antar item instrumen yang akan
digunakan dengan variabel yang bersangkutan
X = Skor item instrumen yang akan digunakan
Y = Skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
N = Jumlah responden dalam uji coba instrumen
Pengujian kereartian koefisien korelasi (rb) dilakukan dengan taraf
signifikansi 5%. Rumus uji t digunakan adalah sebagai berikut:
Keputusan pengujian validitas instrumen dengan mengunakan taraf
signifikansi 5% adalah sebagai berikut:
140
1. Item pertanyaan/pemyataan instrumen penelitian dikatakan valid jika t
hitung lebih besar atau sama dengan dari t Tabel
2. Item pertanyaan/pernyataan instrumen penelitian tidak valid jika t hitung
lebih kecil dari t Tabel
Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan karakteristik dari pengukuran yang berkaitan dengan
akurasi, presisi, dan konsistensi; sebuah kondisi yang cukup diperlukan tetapi
tidak untuk validitas (jika ukuran tidak reliabel, maka tidak akan valid) (Cooper
dan Schindler, 2008:710).
Hair Jr. (2011:233) menyatakan bahwa reliabilitas berhubungan dengan
konsistensi hasil temuan penelitian. Sebuah instrument survei (kuesioner) dinilai
reliabel bila survei dilakukan berulang kali maka akan menghasilkan nilai yang
konsisten.
Zikmund et al. (2010:305) menulis bahwa reliabilitas adalah sebuah
indikator dari sebuah konsistensi pengukuran internal. Jadi reliabilitas merupakan
kunci untuk memahami reliabilitas. Sebuah ukuran dinilai reliabel bila dari
beberapa kegiatan pengukuran terhadap sesuatu hal tertentu maka akan mengarah
pada basil yang sama.
Sementara itu Arikunto (2002:154) menjelaskan bahwa pengujian
reliabilitas adalah untuk menunjukkan tingkat konsistensi suatu alat ukur dalam
mengukur gejala yang sama. Reliabilitas menunjukan pada pengertian bahwa
suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
141
pengumpulan data karna instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukan
tingkat keterandalan tertentu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat
diandalkan.
Untuk melakukan uji reliabilitas, digunakan rumus alpha (a) dengan
menghitung koefisien r menggunakan perangkat lunak IBM SPSS 21.0. Rumus
alpha yang digunakan adalah:
𝛼 = [𝑘
𝑘 − 1] − [
∑ 𝜎𝑏2
𝜎𝑡2 ]
Keterangan:
𝛼 = 𝑟𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑟𝑢𝑚𝑒𝑛 𝑘 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑢𝑙𝑖𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛
𝜎𝑏2 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑏𝑢𝑙𝑖𝑟
𝜎𝑡2 = Varians total
Kriteria penentuan item valid dan memiliki nilai reliabilitas yang dapat
diterima didasarkan pada tabel berikut:
Tabel 3.6. Kriteria Standar Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Keterangan Reliabilitas Validitas
Good ( Baik) 0.8 0.5
Acceptable (Cukup Baik) 0.7 0.3
Marginal (Marginal) 0.6 0.2
Poor (Tidak Baik) 0.5 0.1
Sumber: Barker, Pistrang dan, Elliot (2002:70)
Perhitungan validitas dan realibilitas menggunakan bantuan software
LISREL/AMOS. Hasil pre-test uji validitas dan realibilitas dengan 30 orang
responden dapat dilihat pada table 3.7 sebagai berikut:
142
Tabel 3.7. Hasil Uji Validitas
Variabel Dimensi Item Koef.
Korelasi Sig. Kesimpulan
Manajemen
Kerelasian
Pelanggan (X.1)
Manfaat Psikologis
(X.1.1)
X1.1 0.848 0.01 Valid
X1.2 0.85 0.01 Valid
X1.3 0.85 0.01 Valid
Pemberian Hadiah
(X.1.2)
X1.4 0.86 0 Valid
X1.5 0.859 0 Valid
X1.6 0.868 0 Valid
Management X1.7 0.844 0.02 Valid
Kerelasian
Pemberian
Kemudahan (X.1.3)
X1.8 0.85 0.01 Valid
Pelanggan (X.1) X1.9 0.847 0.01 Valid
X1.10 0.854 0 Valid
X1.11 0.84 0.03 Valid
X1.12 0.85 0.01 Valid
Kompetensi
Unik (X.2)
Sumber Daya
Spesifik (X.2.1)
X2.13 0.849 0 Valid
X2.14
X2.15
0.882
0.846
0
0.01
Valid
Valid
X2.16 0.851 0 Valid
X2.17 0.868 0 Valid
X2.18 0.846 0.01 Valid
X2.19 0.851 0 Valid
X2.20 0.868 0 Valid
X2.21 0.846 0.01 Valid
Kinerja yang Unggul
(X.2.2)
X2.22 0.844 0.02 Valid
X2.23 0.851 0 Valid
X2.24 0.851 0 Valid
Kinerja Bauran
Pemasaran (X3)
Produk (X.3.1) X3.25 0.847 0.01 Valid
X3.26 0.849 0.01 Valid
143
Variabel Dimensi Item Koef.
Korelasi Sig. Kesimpulan
Produk (X.3.1)
X3.27 0.841 0.02 Valid
X3.28 0.865 0 Valid
Harga (X.3.2)
X3.29 0.86 0 Valid
X3.30 0.882 0 Valid
X3.31 0.856 0 Valid
Tempat (X.3.3)
X3.32 0.846 0.01 Valid
X3.33 0.838 0.04 Valid
X3.34 0.867 0 Valid
Promosi (X.3.4)
X3.35 0.868 0 Valid
Kinerja Bauran
Pemasaran (X3) X3.36 0.851 0 Valid
X3.37 0.851 0 Valid
X3.38 0.877 0 Valid
X3.39 0.839 0.03 Valid
Sumber Daya
Manusia (X.3.5)
X3.40 0.882 0 Valid
X3.41 0.868 0 Valid
X3.42 0.846 0.01 Valid
Sarana Fisik/Fasilitas
(X.3.6)
X3.43 0.849 0.01 Valid
X3.44 0.844 0.02 Valid
X3.45 0.847 0.01 Valid
X3.46 0.851 0 Valid
X3.47 0.868 0 Valid
144
Variabel Dimensi Item Koef.
Korelasi Sig. Kesimpulan
X3.48 0.846 0.01 Valid
Kinerja Bauran
Pemasaran (X3) Proses (X.3.7) X3.49 0.847 0.01 Valid
X3.50 0.846 0.01 Valid
Y.1.51 0.844 0.02 Valid
Y.1.52 0.838 0.04 Valid
Manfaat (Y.1) Y.1.53 0.844 0.02 Valid
Nilai Pelanggan
(Y) Y.1.54 0.867 0 Valid
Y.2.55 0.844 0.02 Valid
Korbanan (Y.2) Y.2.56 0.867 0 Valid
Y.2.57 0.847 0.01 Valid
Y.2.58 0.851 0 Valid
Penciptaan Prospek (Z.1)
Z.1.59 0.847 0.01 Valid
Z.1.60 0.882 0 Valid
Z.1.61 0.864 0 Valid
Loyalitas
Pelanggan (Z) Keberpihakan
Pelanggan (Z.2)
Z.2.63 0.844 0.02 Valid
Z.2.64 0.868 0 Valid
Z.2.65 0.861 0 Valid
Kepercayaan Pelanggan (Z.3)
Z.3.66 0.858 0.01 Valid
Z.3.67 0.81 0 Valid
Z.3.68 0.851 0 Valid
Sumber: Diolah dari hasil penelitian pendahuluan
145
Tabel 3.8. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Manajemen Kerelasian
Pelanggan (X.1) 0,795 Reliabel
Kompetensi Unik (X.2) 0,703 Reliabel
Kinerja Bauran
Pemasaran (X.3) 0,783 Reliabel
Nilai Pelanggan (Y) 0,805 Reliabel
Loyalitas Pelanggan (Z) 0.809 Reliabel
Sumber: Diolah dari hasil penelitian pendahuluan
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen di atas, nilai
korelasi yang signifikan yaitu t hitung lebih besar dari t tabel atau koefisien
korelasinya lebih besar dari angka 0,3 dan koefisien Alpha Cronbah lebih besar
dari angka 0,7. Dengan demikian kuesioner sebagai instrumen penelitian ini sudah
dapat mengukur secara valid dan reliable setiap variabel pengukurannya.
3.5.2. Teknik Uji Hipotesis
Berikut ini disampaikan uji hipotesis statistik sebagai berikut:
Hipotesis 1
Manajemen Kerelasian Pelanggan, Kompetensi Unik dan Bauran Pemasaran
berpengaruh terhadap Nilai Pelanggan fixed broadband di Indonesia baik secara
simultan maupun parsial.
Hipotesis diatas dapat digambarkan sebagai berikut:
146
Manajemen Kerelasian
Pelanggan (X1)
Nilai Pelanggan
(Y)
1
Y12
1Y11
2
11
12
13
X11
X12
X13
X14
1
2
3
4
5
6Kompetensi yang
Unik (X2)
X21
X22
Bauran Pemasaran (X3)
X31
X32
X33
X34
789
10
X3511
X3612
X3713
Gambar 3. 3 Diagram Jalur Hipotesis 1
Model struktural untuk diagram diatas adalah:
1313212111 XXXY
a. Pengujian Simultan
H0 : Manajemen Kerelasian Pelanggan (X1), Kompetensi Unik (X2), dan
Bauran Pemasaran (X3) berpengaruh secara simultan terhadap Nilai
Pelanggan (Y).
H1 : Manajemen Kerelasian Pelanggan (X1), Kompetensi Unik (X2), dan
Bauran Pemasaran (X3) tidak berpengaruh secara simultan terhadap
Nilai Pelanggan (Y).
147
Rumus uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis secara
simultan (Hair et al, 2003:181) adalah sebagai berikut:
𝐹 = (𝑛 − 𝑘 − 1)𝑅2
𝑥1𝑥2𝑥2𝑦
𝑘(1 − 𝑅2𝑥𝑖𝑥2𝑥2𝑦).
Dimana:
N = jumlah sampel/responden
K = Jumlah Variabel Eksogen
𝑅2 = Pengaruh Total dari variabel Eksogen terhadap Endogen
Kriteria Uji: H0 ditolak jika F Hitung > F table pada tingkat kepercayaan
1-α dan derajat bebas (k; n-k-1) dengan k adalah jumlah variabel bebas dan n
adalah jumlah sampel.
b. Pengujian Parsial
Hipotesis parsial yang digunakan adalah:
H0: γ1i= 0,
i=1,2,3
Tidak terdapat pengaruh dari Kerelasian Pelanggan (X1)
terhadap Nilai Pelanggan fixed broadband
Tidak terdapat pengaruh dari Kompetensi Unik (X2)
terhadap Nilai Pelanggan fixed broadband
Tidak terdapat pengaruh Bauran Pemasaran (X3) terhadap
Nilai Pelanggan fixed broadband
H1: γ1i>0
Terdapat pengaruh dari Kerelasian Pelanggan (X1) terhadap
Nilai Pelanggan fixed broadband
Tterdapat pengaruh dari Kompetensi Unik (X2) terhadap
Nilai Pelanggan fixed broadband
148
Terdapat pengaruh Bauran Pemasaran (X3) terhadap Nilai
Pelanggan fixed broadband
Statistik uji yang digunakan adalah:
𝑡 =𝛾𝑙𝑖
𝑆𝐸(𝛾𝑙𝑖 )
Jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan α, maka H0 ditolak
Hipotesis 2
Manajemen Kerelasian Pelanggan, Kompetensi Unik dan Bauran Pemasaran
berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan fixed broadband di Indonesia baik
secara simultan maupun parsial.
Hipotesis diatas dapat digambarkan sebagai berikut:
Manajemen Kerelasian
Pelanggan (X1)
Loyalitas Pelanggan
(Z)
2
Z2
1Z1
2
21
22
23
X11
X12
X13
X14
1
2
3
4
5
6Kompetensi yang
Unik (X2)
X21
X22
Bauran Pemasaran (X3)
X31
X32
X33
X34
789
10
X3511
X3612
X3713
Z33
Gambar 3. 4 Diagram Jalur Hipotesis 2
149
Model struktural untuk diagram diatas adalah:
2323222121 XXXZ
a. Pengujian Simultan
H0 : Manajemen Kerelasian Pelanggan (X1), Kompetensi Unik (X2), dan
Bauran Pemasaran (X3) tidak berpengaruh secara simultan terhadap
Loyalitas Pelanggan (Z).
H1 : Manajemen Kerelasian Pelanggan (X1), Kompetensi Unik (X2) dan
Bauran Pemasaran (X3) berpengaruh secara simultan terhadap
Loyalitas Pelanggan (Z).
Rumus uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis secara simultan (Hair
et al, 2003:181) adalah sebagai berikut:
𝐹 = (𝑛 − 𝑘 − 1)𝑅2
𝑥1𝑥2𝑥2𝑦
𝑘(1 − 𝑅2𝑥𝑖𝑥2𝑥2𝑦).
Dimana:
N = jumlah sampel/responden
K = Jumlah Variabel Eksogen
𝑅2 = Pengaruh Total dari variable Eksogen terhadap Endogen
Kriteria Uji: H0 ditolak jika F Hitung > F table pada tingkat kepercayaan 1-α dan
derajat bebas (k; n-k-1) dengan k adalah jumlah variabel bebas dan n adalah
jumlah sampel.
150
b. Pengujian Parsial
H0: γ2i= 0,
i=1,2,3
Tidak terdapat pengaruh dari Kerelasian Pelanggan (X1)
terhadap Loyalitas Pelanggan fixed broadband
Tidak terdapat pengaruh dari Kompetensi Unik (X2)
terhadap Loyalitas Pelanggan fixed broadband
Tidak terdapat pengaruh Bauran Pemasaran (X3) terhadap
Loyalitas Pelanggan fixed broadband
H1: γ2i>0
Terdapat pengaruh dari Kerelasian Pelanggan (X1) terhadap
Loyalitas Pelanggan fixed broadband
Tterdapat pengaruh dari Kompetensi Unik (X2) terhadap
Loyalitas Pelanggan fixed broadband
Terdapat pengaruh Bauran Pemasaran (X3) terhadap
Loyalitas Pelanggan fixed broadband
Statistik uji yang digunakan adalah:
𝑡 =𝛾2𝑖
𝑆𝐸(𝛾2𝑖 )
Jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan α, maka H0 ditolak
151
Hipotesis 3
Nilai Pelanggan berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan fixed broadband di
Indonesia.
Hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
Loyalitas
Pelanggan
(Z)
4
Z3
1Z1
2
1Z2
Nilai
Pelanggan
(Y)
1X21
X22
5
6
Gambar 3.4. Diagram Jalur Hipotesis 3
Pengujian Parsial
H0: Nilai Pelanggan (Y) tidak berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan (Z).
H1: Nilai Pelanggan (Y) berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan (Z).
Rumus statistik uji yang digunakan adalah sebagai berikut:
H0 = 𝛽31 = 0,
H1 = 𝛽31 ≠ 0,
j = 2,3
Statistik uji yang digunakan adalah:
𝑡 =𝛽31
𝑆𝐸(𝛽31 )
Jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan α, maka H0 ditolak
152
Hipotesis 4
Manajemen Kerelasian Pelanggan, Kompetensi Unik dan Bauran Pemasaran
berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan melalui Nilai Pelanggan fixed
broadband di Indonesia.
Hipotesis diatas dapat digambarkan sebagai berikut:
Manajemen Kerelasian
Pelanggan (X1)
Loyalitas Pelanggan
(Y)
3
Z2
1Z1
2
31
32
33
X11
X12
X13
X14
1
2
3
4
5
6Kompetensi yang
Unik (X2)
X21
X22
Bauran Pemasaran (X3)
X31
X32
X33
X34
789
10
X3511
X3612
X3713
Z33
Loyalitas Pelanggan
(Z)
1
Gambar 3.5. Diagram Jalur Hipotesis 4
Model struktural untuk diagram diatas adalah:
3333232131 XXXY
Ho: Manajemen Kerelasian Pelanggan tidak berpengaruh terhadap Loyalitas
Pelanggan melalui Nilai Pelanggan
153
H1: Manajemen Kerelasian Pelanggan berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan
melalui Nilai Pelanggan
Untuk menguji hipotesis di atas, digunakan uji sebagai berikut:
H0 = γij× βij= 0
H1 = γij× βij ≠ 0
i = 1,2,3
Pengujian pengaruh tidak langsung Bauran Pemasaran terhadap Loyalitas
Pelanggan melalui Nilai Pelanggan sebagai variabel intervening dilakukan
menggunakan Sobel test. (Kline, 2016: 164). Nilai uji t sobel diperoleh dari
perhitungan menggunakan Sobel Test for the Significance of Mediation
Calculator di www.danielsoper.com/statcalc3/calc.aspx?id=31. Jika nilai t hitung
yang diperoleh lebih tinggi dari nilai t kritis (1,96) maka H0 ditolak dan Ha
diterima.
3.6. Rancangan Penerapan Temuan Penelitian
3.6.1. Rancangan Penerapan Penelitian dalam Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui analisis deskriptif maupun dari
hipotesis yang menunjukkan hasil bahwa variabel tertentu signifikan
mempengaruhi variabel yang lain, maka berikutnya dapat dibuat rancangan
pemecahan masalah sebagai suatu sumbangan guna laksana. Alur rancangan
pemecahan masalah menurut Yuyun Wirasasmita dalam Hikmawati, Nina Kurnia
(2016:195) adalah sebagai berikut:
154
Gambar 3.6. Rancangan Pemecahan Masalah
Sumber: Yuyun Wirasasmita dalam Hikmawati, Nina Kurnia (2016:195)
3.6.2. Perumusan Tujuan
Rumusan tujuan pemecahan masalah penelitian ini merupakan kelanjutan
dari perumusan masalah. Selain itu rumusan tujuan dapat terukur dan
dimungkinkan dilakukan identifikasi variabel-variabel solusi. Dalam penelitian ini
diidentifikasi masalah penerapan Manajemen Kerelasian Pelanggan, kompetensi
yang unik dan Bauran Pemasaran belum dapat memaksimalkan Nilai Pelanggan
sehingga industri fixed broadband rentan dengan potensi churn dikarenakan
dampak Nilai Pelanggan rendah akan berdampak pada loyalnya pelanggan
155
terhadap layanan yang digunakan. Dengan menentukan variabel yang berdampak
signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan diharapkan dapat memberikan gambaran
konkret terkait industri layanan fixed broadband di Indonesia.
3.6.3. Pemetaan Strategi
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditentukan variabel solusi, dan
selanjutnya dapat dibuat pemetaan strategi (strategy mapping). Model rancangan
pemecahan masalah yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 3.8, dimana model
tersebut dimaksudkan untuk dapat menjadi dasar penentuan strategi pemecahan
masalah yang dihadapi oleh empat operator major penyedia layanan fixed
broadband di Indonesia.
Gambar 3.7. Peta Strategi Pemecahan Masalah
Sumber: Diolah Peneliti
156
3.6.4. Operasionalisasi Strategi
Berdasarkan pemetaan strategi di atas, maka penelitian ini akan melihat
seberapa jauh kemungkinan alternatif-alternatif strategi yang dapat dijadikan
solusi oleh Operator layanan fixed broadband di Indonesia. Alternatif-alternatif
strategi ditentukan berdasarkan hasil penelitian mengenai Manajemen Kerelasian,
Kompetensi Unik dan Bauran Pemasaran terhadap Nilai Pelanggan serta
dampaknya pada Loyalitas Pelanggan.