BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING...

31
45 BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING ESQ A. ESQ Ary Ginanjar 1. Filsafat Manusia Sebelum kita melangkah pada pembahasan tentang filsafat manusia, ada baiknya kita singgung sedikit mengenai perbedaan antara filsafat manusia dengan ilmu-ilmu tentang manusia. Secara umum dapat dikatakan, bahwa setiap cabang ilmu-ilmu tentang manusia mendasarkan penyelidikannya pada gejala-gejala empiris, yang bersifat obyektif dan bisa diukur dan gejala itu kemudian diselidiki dengan menggunakan metode yang bersifat observasional atau eksperimental. Sebaliknya, filsafat manusia tidak membatasi diri dari pada gejala empiris. Bentuk atau jenis gejala apa pun tentang manusia. Filsafat manusia menggunakan metode sintesis dan reflektif. Penggunaan metode sintesis dalam filsafat manusia, yang mensintesiskan pengalaman dan pengetahuan ke dalam suatu visi. Dengan metode sintesis maka tercapailah visi menyeluruh dan rasional tentang (hakikat) manusia. Sedangkan refleksi dalam hal ini ada dua hal. Pertama, pada pertanyaan tentang esensi sesuatu hal (misalnya: apakah esensi keindahan itu, apakah esensi kebenaran itu; apakah esensi manusia itu; apakah esensi alam semesta itu) dan, Kedua, pada proses pemahaman diri (self-understanding) berdasarkan pada totalitas gejala dan kejadian manusia yang sedang direnungkan. 1 Demikian pula, seorang psikologi hendak mengukur tingkat kecerdasan rata-rata pada pelajar, tugas psikologilah menjelaskan dengan adanya sesuai hasil kecerdasan itu. Secara praktis filsafat manusia bukan bukan berguna untuk mengetahui apa dan siapa manusia secara menyeluruh, melainkan juga 1 Zainal Abidin, Filsafat anusia Memahami Manusia melalui Filsafat, (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 2000), hlm.3-4.

Transcript of BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING...

Page 1: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

45

BAB III

ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING ESQ

A. ESQ Ary Ginanjar

1. Filsafat Manusia

Sebelum kita melangkah pada pembahasan tentang filsafat

manusia, ada baiknya kita singgung sedikit mengenai perbedaan antara

filsafat manusia dengan ilmu-ilmu tentang manusia. Secara umum dapat

dikatakan, bahwa setiap cabang ilmu-ilmu tentang manusia mendasarkan

penyelidikannya pada gejala-gejala empiris, yang bersifat obyektif dan

bisa diukur dan gejala itu kemudian diselidiki dengan menggunakan

metode yang bersifat observasional atau eksperimental. Sebaliknya,

filsafat manusia tidak membatasi diri dari pada gejala empiris. Bentuk atau

jenis gejala apa pun tentang manusia.

Filsafat manusia menggunakan metode sintesis dan reflektif.

Penggunaan metode sintesis dalam filsafat manusia, yang mensintesiskan

pengalaman dan pengetahuan ke dalam suatu visi. Dengan metode sintesis

maka tercapailah visi menyeluruh dan rasional tentang (hakikat) manusia.

Sedangkan refleksi dalam hal ini ada dua hal. Pertama, pada pertanyaan

tentang esensi sesuatu hal (misalnya: apakah esensi keindahan itu, apakah

esensi kebenaran itu; apakah esensi manusia itu; apakah esensi alam

semesta itu) dan, Kedua, pada proses pemahaman diri (self-understanding)

berdasarkan pada totalitas gejala dan kejadian manusia yang sedang

direnungkan.1 Demikian pula, seorang psikologi hendak mengukur tingkat

kecerdasan rata-rata pada pelajar, tugas psikologilah menjelaskan dengan

adanya sesuai hasil kecerdasan itu.

Secara praktis filsafat manusia bukan bukan berguna untuk

mengetahui apa dan siapa manusia secara menyeluruh, melainkan juga

1 Zainal Abidin, Filsafat anusia Memahami Manusia melalui Filsafat, (Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset, 2000), hlm.3-4.

Page 2: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

46

untuk mengetahui siapakah diri kita di dalam pemahaman tentang manusia

yang menyeluruh itu. Sedangkan, secara teoritis filsafat manusia mampu

memberikan kepada kita pemahaman yang esensial tentang manusia,

sehingga pada gilirannya, kita bisa meninjau secara kritis asumsi-asumsi

yang tersembunyi di balik teori-teori yang terdapat di dalam ilmu-ilmu

tentang manusia. Manfaat lainnya adalah mencari dan menemukan

jawaban tentang siapakah sesungguhnya manusia itu. 2

Menurut teori ESQ Ary Ginanjar Agustian sejarah manusia dibagi

menjadi tujuh tahapan, yaitu:

a) Tahap I, Manusia pada mulanya adalah makhluk spiritual murni.

Pada mulanya manusia berada ditempat yang tinggi sebagai

makhluk spiritual murni, yang kemudian ruh spiritual itu ditiupkan

kedalam tubuh manusia. Sifat-sifat spiritual itu dipadukan ke dalam

materi konkret berupa tubuh atau jasad manusia yang terbuat dari

tanah.

b) Tahap II, Manusia menetapkan misi.

Mengutip pendapat Khalil Kavari, Ary Ginanjar menyatakan

bahwa apabila manusia gagal dalam mencapai makna hidupnya,

mereka Akan menderita kekeringan jiwa, seperti yang terjadi disekitar

kita dewasa ini. Hal ini akibat kesalahan orientasi dalam menjalani

kehidupan, mereka menyangka bahwa makna kehidupan bisa diraih

melalui materi, tapi pada kenyataannya mereka gagal menemukan

makna kehidupan hakiki yang sesungguhnya. Lewat materi tersebut,

penemuan inilah yang juga diteliti oleh Danah Zohar dan Ian Marshal

ini menyatakan, bahwa makna yang paling tinggi dan paling bernilai

dimana manusia akan merasa bahagia justru terletak pada aspek

spiritualitasnya. Dan hal tersebut terasa oleh manusia ketika ia ikhlas

mengabdi kepada sifat/kehendak Allah.

2 Ibid., hlm. 7-8.

Page 3: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

47

c) Tahab III, Manusia diberi kemampuan Intelektual, emosional dan

Spiritual.

Hanya manusia yang memiliki lapisan otak neo- cortex yaitu,

sebuah alat bantu pemberian Tuhan yang memiliki kemampuan

berfikir rasional dan logis (IQ), hanya manusia yang mampu bekerja

sebagai khalifah dimuka bumi. Makhluk lain tidak mungkin memiliki

lapisan otak neo-cortek ini, akibatnya mereka tidak memiliki

kecerdasan Intelektual seperti yang dimiliki manusia. Juga pada otak

limbic, sebagai fungsi kecerdasan emosional (EQ), dan God Spot pada

temporal lobe untuk kecerdasan spiritual (SQ), sehingga manusia

memiliki logika yang rasional, perasaan sebagai pengindrai atau radar

dan suara hati sebagai pembimbing dan autopilot berupa drive

(kehendak) dan value (nilai). Pada dimensi spiritual manusia diajari

esensi nama/sifat Allah.3

d) Tahap IV, Manusia akan selalu tunduk kepada Allah.

Penemuan god spot (suara hati) pada manusia lebih

menyakinkan pendapat ini, karena manusia akan senantiasa mencari

Tuhannya, yaitu melalui sifat-sifatNya yang selalu diidamkan manusia.

Inilah bukti keperkasaan Allah, dan penghambaan serta pengabdian

manusia.

e) Tahap V, Manusia diberikan qolbu olehNya.

Emosi adalah getaran pada qolbu yang terjadi akibat

tersentuhnya spiritualitas seseorang. Begitupun ketika suara hati kasih

sayang yang terdapat direlung hati tersentuh, maka ia serta merta akan

merasa terharu. Namun biasanya, banyak orang keliru dan tertukar

antara keduanya, karena tidak mampu membedakan yang mana suara

hati dan yang mana yang dinamakan emosi.

3 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ POWER Sebuah Inner

Journey melalui Ihsan, (Jakarta: Arga, 2003), hlm. 96-98.

Page 4: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

48

f) Tahap VI, Membuat perjanjian spiritual.

Sebuah fenomena besar tentang kehidupan spiritual manusia

adalah kecenderungan manusia untuk senantiasa menuju sifat-sifat

ilahiyah. Manusia lebih terharu atau bahagia apabila titik spiritulnya

tersentuh dan manusia cenderung ingin mengikuti sifat-sifat Allah.

Inilah bukti bahwa manusia memang pernah melakukan perjanjian ruh

dengan penciptanya.

g) Tahap VII, Perintah membaca bukti-bukti itu.

Karena manusia telah dikarunia tiga kecerdasan secara lengkap,

yaitu Intelegensi, Emosional, dan Spiritualitas, maka manusia

diperintahkan untuk membaca tanda-tanda yang ada dalam diri dan

lingkungannya serta berkewajiban untuk mengetahui siapa Tuhannya.

Untuk lebih memudahkan membaca suara hati, maka Allah

memberikan petujuk untuk selalu membaca dan mengenal sifat-Nya,

lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4

Berdasarkan sejarah penciptaan manusia, pada dasarnya

manusia merupakan makhluk spiritual, tetapi manusia sering menutup

mata telinga mereka. Setelah jatuh tersungkur barulah menyesal

dengan apa yang diperbuat selama ini. Dari sinilah kita berusaha untuk

selalu berfikir positif dari cara berfikir manusia yang tergeser, ini

merupakan kesadaran tentang siapakah manusia sebenarnya.

2. Aspek-aspek Kejiwaan

Jiwa adalah sebuah kekuatan, sekaligus karakter yang dapat

disucikan dan sebuah tahapan akhir dalam menghambakan diri kepada

Allah SWT. Apabila hawa telah mendominasi, yang secara pasti akan

merusak dan menyesatkan, maka akan berakibat kegagalan bagi jiwa yang

dipengaruhi keburukan dan menyesal di akhirat nanti.5

Sedangkan aspek-aspek jiwa adalah: jujur terhadap jiwa, hati tidak

iri, dengki, dan benci, menemukan jati diri, mampu mengatasi persoalan

4 Ibid., hlm. 102. 5 M. Djarot Sensa, Quranic Quotient “Keerdasan-kecerdasan Bentukan Al-Qur’an”,

(Jakarta Selatan: Hikmah (Mizan Publika), 2005), hlm. 44.

Page 5: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

49

gelisah, menjauhi sesuatu yang menyakiti jiwa (sombong, berbangga diri,

bolos, kikir, malas, pesimis), memegang prinsip-prinsip syariat,

keseimbangan emosi, lapang dada, spontan, menerima kehidupan, mampu

menguasai dan mengontrol diri, sederhana, ambisius, percaya diri.6 Tapi

manusia rentan dalam konflik Dunia, yang mengakibatkan gangguan

kesehatan jiwa dan merupakan belenggu dari tertutupnya hijab dari Allah.

Dalam diri manusia sebenarnya dikarunia oleh Allah sebuah jiwa, dimana

seseorang bebas memilih sikap apa yang akan dibawa baik atau buruk.

Gangguan kesehatan jiwa disebabkan oleh tekanan, pengalaman-

pengalaman emosional dan konflik batin. Secara psikologis kondisi ini

akan berakibat pada perspektif buruk terhadap dirinya dan orang lain;

perilaku yang menyimpang; perasaan tidak bahagia. Tiga keadaan ini

akhirnya melemahkan kemampuan dalam membuat keputusan secara

umum, melaksanakan tanggung jawabnya secara efisien dan membina

hubungan yang harmonis dengan sesama.7 Dari sudut pandang ini, jiwa

selalu menanggung beban rindu karena hubungan kasih yang terputus.

Dalam puisi Rumi, tangis kerinduan ini dilambangkan tangisan seruling

bambu yang merintih ingin bergabung kembali ke induknya bersama

saudaranya yang lain. Makanya hati seseorang akan merasa tenang sejenak

tatkala bersujud dan berdoa karena tali kasih tersambung kembali.8

Dalam menyikapi keadaan ini, manusia terkadang lebih cenderung

memenuhi unsur materi dan beradaptasi dengan lingkungan yang buruk

untuk mencapai kebahagiaan sesaat dalam ketenangan jiwa. Yang

semuanya itu padahal mereka gagal menemukan makna hidup hakiki yang

sesungguhnya. Dengan ikhlas mengabdi kepada kehendak Allah, jiwa kita

menjadi lapang dan tenang, dalam menghadapi segala permasalahan hidup

secara realitas dengan mengembalikannya semua kepada Allah.

6 M. Utsman Najati, Belajar EQ dan SQ dari Sunah Nabi (Diterjemahkan dari Al- Hadits

Al Nabawi Wa ‘ilmu Al-Nafs), (Jakarta Selatan: Hikmah, 2005), hlm. 5. 7 Ibid., hlm. 99. 8 Komarudin Hidayat, Wahyu di Langit Wahyu di Bumi (Dokrin dan Peradaban Islam di

Panggung Sejarah), (Jakarta Selatan: Paramadina, 2005), hlm. 194.

Page 6: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

50

3. Belenggu-belenggu Jiwa

Dalam kehidupan dapat kita saksikan betapa manusia bersandiwara

dalam manis madu di mulutnya. Ada juga orang yang tidak mau

mengevaluasi pikiran dan tindakannya, karena merasa paling benar dan

suci. Padahal ini semua merupakan belenggu yang sering menutupi hati

kita. Persepsi adalah lapisan belenggu yang menutupi god spot persepsi

tercipta karena pengaruh-pengaruh luar yang membentuk paradigma dan

pikiran kita. Sedangkan dalam god spot terdapat suara-suara hati yang

bersumber dari penciptaan-penciptaan sifat-sifat ilahi, secara umum

belenggu terbagi menjadi tujuh jenis yaitu:

a. Prasangka Negatif

Manusia sering berprasangka negatif dan curiga kepada orang.

Prasangka negatif ini mengalir dan menjadi sikap yang tertutup, karena

menganggap orang lain berbahaya pada dirinya. Sehingga suara

hatinya tertutup oleh prasangka yang akhirnya justru diri sendiri

mengalami kerugian. Sebaliknya, suara hati dapat menolong dari

prasangka negatif ke prasangka positif yang akan menciptakan kondisi

lingkungan untuk saling percaya satu sama lain. Dalam al-Qur'an juga

disebutkan dalam surat al-Hujurat: 11-12

يسخر قوم من قوم عسى أن يكونوا خيرا منهم ولا يا أيها الذين آمنوا لا

ولا تنابزوا من نساء عسى أن يكن خيرا منهن ولا تلمزوا أنفسكم نساء

ب وقالفس مالاس انبالألقاب بئسالإمي دع مه فأولئك بتي لم نمو

آمنوا اجتنبوا كثريا من الظن إن بعض الظن إثم يا أيها الذين.الظالمون

م أخيه لح تجسسوا ولا يغتب بعضكم بعضا أيحب أحدكم أن يأكل ولا

ابوت إن الله قوا اللهاتو وهمتا فكرهتيم حيم12- 11:احلجرات. (ر(

Page 7: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

51

Artinya : Hai orang-orangg yang beriman, janganlah satu kaum memperolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertaubatm maka itulah orang-orang yang dzalim.

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat Lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Hujurat : 11-12)9

b. Pengaruh prinsip hidup

Generasi muda sekarang lebih bangga akan pakaian yang

bermerek, mereka beranggapan yang terpenting penampilan, lebih

parah lagi menilai seseorang dari merek pakaian yang dipakai, prinsip

inilah yang telah membelokkan generasi muda kita. Padahal prinsip

ini tidak sesuai dengan suara hati kita, yang pada akhirnya

mengakibatkan kegagalan, bahkan kehancuran untuk diri sendiri.

c. Pengaruh Lingkungan

Pengalaman kehidupan dan lingkungan sekitarnya akan sangat

mempengaruhi cara berfikir seseorang yang melekat erat seringkali

pengalaman-pengalaman itu dijadikan sebagai tolak ukur untuk

menilai lingkungan dan dirinya. Hal ini, akan membatasi berfikirnya,

karena tidak melihat dengan riil dan obyektif, dari sinilah suara hati

spiritual tertutup oleh pengalaman lingkungan.

9 Departemen Agama RI, al-Quran dan Terjemahnya, (Bandung : Diponegoro, 2000),

hlm. 412

Page 8: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

52

d. Kepentingan

Seringkali suara hati diabaikan oleh nafsu sesaat untuk

mencapai kepentingan jangka pendek yang justru mengakibatkan

kerugian jangka panjang sebagai contoh seorang hakim membebaskan

koruptor, ini menutupi keadilan dari suara hati. Pada kepentingan ini

akan membuat penyesalan yang mendalam pada dirinya.

e. Sudut pandang

Melihat sesuatu dari sudut satu saja dan mengambil kesimpulan

dengan mudah. Contoh, seorang yang buta yang memegang belalai

gajah dan berkata dengan yakin bahwa bentuk gajah adalah ular.

Pengaruh sudut pandang egoisme ini mengakibatkan suara hati

tertutup.

f. Pembanding

Kita sering menilai dari segala sesuatu yang berdasarkan

perbandingan pengalaman yang pernah terjadi pada kita. Sama halnya

membandingkan penghasilan sendiri dengan orang lain.

g. Literatur

Bahwasanya buku dan ilmu pengetahuan dari barat yang sering

kali dijadikan pegangan, yang akhirnya pegangan ini tidak pada

tempatnya lagi. Yang ada hanyalah Allah Sang Pencipta dan Pemilik

Ilmu.

Ketujuh belenggu di atas, yakni prasangka, prisip, pengalaman,

prioritas dan kepentingan, sudut pandang, pembanding serta literature-

literatur merupakan hal yang sangat mempengaruhi cara berfikir

seseorang. Oleh karena itu, “kemampuan” melihat sesuatu secara jernih

dan obyektif harus didahului oleh kemampuan mengenali faktor-faktor

yang mempengaruhi. Caranya adalah dengan mengembalikan manusia

pada fitrah hatinya pada God Spot-nya. Sehingga manusia akan melihat

dengan “Mata Hati” mampu memilih dengan tepat, memprioritaskan

dengan benar.

Page 9: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

53

Menyebut suara-suara hati secara berulang melalui ucapan, pikiran,

sekaligus mampu mendorongnya untuk selalu dalam keadaan suci dan

bersih. Ucapan Subhanallah-Maha Suci Allah, harus diterapkan untuk

membangun kekuatan pikiran bawah sadar, sehingga akan mendarah

daging dalam diri kita menjadi sebuah kekuatan itulah yang disebut

Repetitive Magic Power yang mampu menghilangkan pengaruh serta

pikiran buruk, paradigma, dan ketujuh belenggu lainnya. Repetitive magic

power adalah dzikir dan tasbih mengingat kesucian nama serta sifat Tuhan

setiap hari akan terus mengendalikan kejernihan hati.9

Pembersihan god spot yang dinamakan "Zero Mind Process"

(ZMP) atau kebentukan hati dan pikiran yang jernih dan suci adalah

metode yang dapat membebaskan belenggu-belenggu yang terkotori.

Seseorang akan bersikap lebih positif dalam menghadapi berbagai

persoalan yang sedang dihadapi, tanpa dipengaruhi dogma yang

membelenggu. Lakukan istighfar untuk memohon ampunan agar hati

senantiasa dalam keadaan berwudhu.

Dengan berwudhu kita berusaha membuka belenggu hati dengan

membersihkan niat dan mensucikan hati, selalu memaafkan kesalahan

orang lain juga bagian yang tidak dipisahkan dari kesucian hati kita,

ikhlas, tawakkal dalam berusaha, dan senantiasa merasa dilihat Allah serta

senantiasa mendekatkan diri pada sifat-sifatNya, agar belenggu-belenggu

yang ada dalam diri kita terbuka dan bersifat seperti cahaya yang

memerangi qolbu dan batin kita. Maka dari itu, akan lebih mudah

mempelajari serta menggunakan suara hati sebagai pemandu dalam

memandang inti masalah yang ada di hadapan kita.

4. Rukun Iman dan Ketangguhan Pribadi

Ketangguhan pribadi adalah ketika seseorang berada pada posisi

yang memiliki prinsip hidup yang kokoh seseorang bisa dikatakan tangguh

apabila ia memiliki prinsip yang kuat sehingga tidak mudah terpengaruh

9Ary Ginanjar Agustian, New Edition Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual “THE WAY 165” 1 Ihsan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, (Jakarta: Arga, 2005), hlm. 104.

Page 10: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

54

oleh lingkungan apapun yang terus berubah dengan cepat, apalagi merusak

pola pikirannya. Orang yang memiliki prinsip hidup yang kuat akan

mampu mengambil keputusan dengan bijaksana dan mengendalikan

pikirannya sendiri ketika berhadapan dalam kondisi yang selalu rumit.

Seseorang bisa dikatakan tanggung apabila ia mampu menjaga

penglihatan dan pikirannya dari belenggu-belenggu yang menyesatkan

sehingga ia terbebas dari pikiran-pikiran yang keliru. Orang yang memiliki

ketangguhan pribadi tidak pernah sakit hati, karena ia tidak menginginkan

hatinya disakiti walau hinaan dan cacian harus diterimanya. Dari sinilah

rasa aman akan muncul, bukan dari lingkungan, tetapi dengan prinsip iman

yang mantap.

Pribadi muslim yang hakiki adalah pribadi yang bersandar pada

pondasi tauhid, ia juga bekerja keras, namun nilai bekerja baginya adalah

bagaimana melaksanakan tugas suci dari Allah dan bernilai ibadah. Ia

mampu memacu daya juang bekerjanya setinggi langit, karena semboyan

hidupnya adalah: “saya bekerja bukan untuk diri saya sendiri, tetapi untuk

Tuhan saya Yang Maha Tinggi”. Teladannya adalah Nabi Muhammad

Saw dan acuannya adalah Allah SWT Yang Maha Tinggi dan Mulia.

Inilah ketangguhan pribadi sesungguhnya, hasil "celupan" Allah.10

Ary Ginanjar Agustian dalam buku ESQ menjelaskan tentang 6

rukun iman, iman disini yaitu meyakini dalam hati, mengucapkan dengan

lisan serat mengamalkan dalam perbuatan. Iman sebagai dasar rujukan

dalam proses berfikir secara aktual yang dimanifestasikan dalam bentuk

amal sholeh yaitu suatu bentuk aktivitas kerja yang kreatif yang ditempa

oleh semangat tauhid untuk mewujudkan rahmatan lil alamin,

keseimbangan berjalan dan segala isinya.

a. Memiliki prinsip dasar tauhid yaitu prinsip bintang, yaitu berprinsip

hanya kepada Allah SWT (Star Principle).

Orang sering tergeser dalam prinsip ini, terbuai oleh harta

benda yang nyata. Dari sinilah pula sumber-sumber suara hati berasal

10 Ibid., hlm. 252.

Page 11: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

55

yang bermula dari 99 sifat Allah dan terekam dalam jiwa manusia.

Shalat adalah kunci dari pembangunan dan pelatihan prinsip, yaitu

beriman dan tunduk kepada Allah Yang Esa. Shalat sekaligus

bertujuan untuk membuka kembali sumber-sumber suara hati, agar

terus memberikan dan membimbing hidup seseorang, di samping juga

melatih pendengaran hati agar peka dan mampu mendengar bisikan

bawah sadar yang merupakan sumber petunjuk dan bimbingan.

Segala kegiatan seseorang mulai dari shalatnya, ibadahnya

(kegiatannya), kehidupan hingga matinya. Semata-mata hanya untuk

Allah Yang Esa. Ini adalah suatu komitmen jiwa manusia dalam

rangka menghadapi kondisi lingkungan yang serba tidak bisa

diramalkan. Semuanya itu, pada akhirnya akan melahirkan kesadaran

dalam diri sendiri, karena hanya berpegang kepada Allah semata yang

selalu mengawasi dirinya setiap saat.

b. Memiliki prinsip kepercayaan, yaitu beriman kepada malaikat (Anggel

Principle).

Dalam ESQ, malaikat adalah makhluk mulia, mereka sangat

dipercaya oleh Tuhan untuk menjalankan segala perintah-Nya. Semua

pekerjaan dilakukan dengan sebaik-baiknya, dan seberat apapun

pekerjaan yang diberikan kepada mereka akan dilaksanakan dengan

sepenuh hati. Prinsip inilah yang berpegang kepada Allah SWT.

Memiliki kesetian yang tiada tara dan bekerja tanpa kenal lelah. Tidak

memiliki kepentingan lain, selain menyelesaikan pekerjaan yang

diberikan oleh Allah hingga tuntas dengan hasil yang sangat

memuaskan, dan disiplin dalam menjalankan tugas. Semua sistem

yang berada dibawah tanggung jawabnya berjalan dengan sangat

sempurna tanpa cacat sedikitpun.

Inilah prinsip yang berkaitan dengan loyalitas dan integrritas.

Loyalitas adalah kesetian pada prinsip yang dianut. Integritas adalah

bersikap jujur, konsisten, komitmen, berani dan dapat dipercaya.

Page 12: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

56

Integritas muncul dari kesadaran diri terdalam yang bersumberdari

suara hati.

Oleh karena itu, tetaplah bekerja dengan sebaik-baiknya.

Tetaplah menjadi yang terbaik. Jangan harapkan pujian dan tepukan

tangan manusia. Yakin dan percayalah, bahwa bekerja adalah ibadah,

sebagai sarana untuk mengabdi pada-Nya, dan insya Allah malaikat

akan mencatatsegala perbuatan dan pekerjaan itu. Ingatlah, segala

pekerjaan Anda tidak sia-sia, karena semuanya disaksikan Tuhan dan

para malaikat.11

c. Memiliki prinsip kepemimpinan, yaitu beriman kepada Nabi dan Rasul

(Leadership Principle).

Kepemimpinan adalah sebuah pengaruh, ia berangkat dari

sebuah kepercayaan yang terbentuk dari sifat rahman dan rahim-Nya,

integritas, bimbingan dan kepribadian. Sebagai contoh sholat yang

merupakan suatu bentuk pelatihan mental setiap manusia dalam

ucapan "Bismilahirrahmanirrahim" sebelum mulai bertindak. Ketika

duduk pada tahiyyat akhir, ia dibentuk untuk selalu memikirkan dan

mendo'akan orang-orang disekelilingnya. Ia juga dilatih untuk

menghormati dan menghargai pemimpinnya (imam), menghargai nabi

dan rasulnya (shalawat). Kepemimpinan rasulullah sebagai seorang

pemimpin yang telah membuktikan diri bahwa kata-katanya sungguh

sesuai dengan pelaksanaannya dilapangan. Dia tidak hanya sebagai

pemimpin yang dicintai, dipercaya dan pembimbing, tapi juga seorang

pemimpin yang sangat pemberani

d. Selalu memiliki prinsip pembelajaran, yaitu berprinsip kepada al-

Quran al-Karim (Learning Principle).

Al-Quran adalah pembimbing menuju suatu kebahagiaan di

tengah kondisi yang terus berubah dengan cepat. Dan Al-Quran juga

memberikan prinsip dasar yang dapat dijadikan pegangan untuk

mencapai suatu keberhasilan dan kesejahteraan baik lahir maupun

11 Republik, THE ESQ WAY 165, 21 November 2006, hlm. 19.

Page 13: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

57

bathin. Al-Quran memberikan peneguhan agar manusia memiliki

kepercayaan diri yang sejati dan mampu memberikan motivasi yang

kuat dan prinsip yang teguh.

Surat al-Fatihah, yang merupakan intisari dari keseluruhan isi

al-Quran karim. Isi al-Fatihah ini merupakan bimbingan total dari

pembangunan hati dan pikiran (iman), pelaksanaan (Islam) dan

penyempurnaan (ihsan). Bacaan al-Fatihah secara terus menerus maka

akan menjadi prinsip yang tertanam dalam jiwa yang mampu

membandingkan antara teori dan praktek dengan kehidupan sehari-

hari. Dari disinilah prinsip pembelajaran tercipta yang akan tercermin

dalam sehari-harinya.

e. Memiliki prinsip masa depan, yaitu beriman kepada “hari

kemudian”(Vision Principle).

Prinsip ini merupakan pembimbing bagi kehidupan yang mana

semakin kuat seseorang akan cita-citanya, maka semakin kuat pula

keyakinan seseorang untuk meraihnya. Semakin kuat keyakinan

seseorang maka semakin tinggi pula energi dan kekuasaan seseorang

untuk meraih impiannya. Inilah kunci sebuah keberhasilan, kekuatan

sebuah visualisasi.

Sama halnya dengan shalat yang merupakan sebuah do'a, dan

jika dilaksanakan secara rutin akan menciptakan ketenteraman dalam

jiwa dan pikirannya. Tetapi pada saat sekarang, orang melakukan

shalat karena ketakutan akan neraka, sehingga pemaknaan tidak

muncul seperti apa yang diharapkan. Kesadaran akan adanya “hari

kemudian” adalah suatu pusat rasa aman yang sesungguhnya, dimana

manusia melakukan kesalahan tanpa bisa dikendalikan, maka

kesadaran “hari kemudian” yang akan mengendalikan dirinya.

Kesadaran disini tidak hanya berhenti di dunia saja, tetapi juga hingga

“hari keadilan”, tiba.

Page 14: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

58

f. Memiliki prinsip keteraturan, yaitu beriman kepada “Ketentuan Allah”

(Well Organized Principle).

Keteraturan adalah sebuah disiplin, disinilah yang akan mampu

menjaga dan memelihara alur sistem yang terbentuk. Dan disiplinlah

yang akan mampu menciptakan sebuah kepastian, tanpa sebuah

kedisiplinan maka sebuah tatanan akan hancur. Shalat adalah sarana

untuk melatih sebuah kedisiplinan. Kemampuan untuk melakukan

shalat tepat waktu, adalah jaminan bahwa orang tersebut, disamping

bisa dipercaya juga memiliki kesadaran akan arti penting sebuah waktu

yang harus ditepati. Shalat pun harus teratur, mulai dari wudhu, niat,

takhbiratul ikhram hingga salam. Semua dilakukan dengan berurutan.

Inilah keteraturan yang sesungguhnya, yang tidak hanya berfikir tapi

bagaimana pelaksanaan.

5. Rukun Islam dan pembentukan karakter pribadi

Rukun Islam menurut Ary Ginanjar Agustian merupakan

gambaran suatu keteraturan sistem dimana lima lingkaran itu (Syahadat,

Shalat, Puasa, Zakat, Haji). Seluruhnya mengitari atau mengorbit pada

titik Tuhan (god spot). Penetapan misi (mission statement) dan

pembangunan karakter (character building), semua beredar mengitari inti.

Ini melukiskan bahwa misi kehidupan dan karakter kita harus terpusat

kepada kehendak Tuhan. Begitu juga dengan mengendalikan diri (self

controlling), harus sesuai dengan kehendak Tuhan dengan mengikuti garis

edar. Kolaborasi strategis atau sinergipun harus pula berprinsip kepada

suara hati pada titik Tuhan bukan kepentingan golongan. Begitupun aksi

total yang merupakan transpormasi dari alam pikiran ke alam nyata, semua

kegiatan manusia harus mengorbit pada kehendak suara hati ilahiah pada

titik Tuhan secara sangat seimbang.

Seumpama ESQ model sebuah sistem tata surya, kelima planet

rukun Islam memiliki masa edar yang berbeda didalam mengelilingi inti

(waktu evolusi), planet syahadat berevolusi sembilan kali dalam sehari

semalam, diucapkan dalam tahiyat awal dan akhir ketika melakukan

Page 15: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

59

shalat. Planet shalat berputar mengelilingi inti, lima kali dalam sehari

semalam. Planet masa bergerak pada garis edar satu kali dalam setahun

(sebulan penuh). Zakat satu kali dalam setahun. Dan ibadah haji satu kali

seumur hidup. Perhatikan ini baik-baik semakin jauh, dan semakin berat

beban, maka gerakan menjadi semakin lambat. Ada suatu kekuatan maha

dahsyat yang menggerakkan ini semua. Apabila salah satu planet pada

susunan tata surya macet, mars berhenti beredar misalnya, maka niscaya

alam akan hancur. Begitu pula apabila salah satu rukun Islam diabaikan

maka moral dan susunan sosial akan rusak. Seperti yang terjadi saat ini di

Indonesia. Itulah sebabnya pelaksanaan rukun Islam wajib hukumnya

seperti kewajiban planet-planet pada galaksi bima sakti untuk mengelilingi

inti, demi keseimbangan alam semesta, semua sujud/thawaf kepada

Allah.12

Dari sinilah Ary Ginanjar Agustian menjelaskan bagaimana

kecerdasan emosi dan spiritual terbentuk melalui 5 rukun Islam yaitu:

a. Syahadat (mission statement) merupakan:

1) Kekuatan sebuah misi; sebuah penetapan misi (mission statement)

yang telah menjadi dorongan kekuatan batiniah. Apabila

diperhatikan maka akan terlihat bahwa setiap pergerakan besar

bangsa-bangsa dalam sejarah dunia pastilah menetapkan misi.

Inilah yang menjadi sumber kekuatan yaitu penetapan "syahadat",

terlepas benar atau tidak “syahadat” mereka, tapi hal tersebut

menunjukkan bukti kekuatan mereka.

2) Membangun misi kehidupan, suara hati itu sebenarnya berasal dari

sifat-sifat Tuhan yang ditiupkan oleh-Nya ke dalam jiwa setiap

manusia yang bersifat sama dan universal. Frakl mengatakan

bahwa akhirnya manusia tidak perlu menanyakan makna dari

hidupnya, tetapi ia harus sadar bahwa dialah yang ditanya. Jadi

setiap orang ditanya oleh kehidupannya dan ia tetap bisa menjawab

12 Ary Ginanjar Agustian, New Edition Rahasia Sukses Membangun…, op. cit., hlm. 254.

Page 16: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

60

kehidupan melalui kehidupannya sendiri kepada kehidupannya ia

dapat memberi respon dengan tanggung jawab.

3) Menimbulkan tekad kalimat syahadat adalah suatu misi yang

menghasilkan suatu “bayangan” dengan tujuan akhir yang

divisualisasikan dalam bentuk “surga”. Secara ilmiah, penetapan

misi melalui syahadat akan menciptakan suatu imajinasi yang

berbentuk visual, yang pada akhirnya diharapkan akan suatu

dorongan kekuatan untuk mencapai keberhasilan itu.

4) Mengubah misi, para penampil kekuatan mengetahui bahwa untuk

mengubah hidup mereka pertama-tama mereka harus mengubah

dahulu mereka harus mengembangkan sikap hidup yang positif,

menggerakkan tujuan yang akan menggerakkan hidup mereka

secara lebih baik dan mereka harus menguatkan keyakinan dalam

diri mereka sendiri bahwa mereka akan berhasil dan sebagainya.

Mission Statement adalah kekuatan visi dan misi kehidupan,

yaitu memulai dengan tujuan akhir, dan membulatkan tekad diri.

Setiap orang yang berada dalam level penetapan misi ini diharuskan

untuk menetapkan misi masa depan sebelum melangkah. Ia harus

memilih sebuah visi yang jelas dalam benaknyb serta meneguhkan hati

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh keyakinan

dan optimisme. Jika, keyakinan ini kuat tertanam dalam hati, niscaya

akan berubah menjadi sebuah kekuatan dahsyatyang mendorong setiap

jiwa manusia bergerak mencapai visi dan cita-citanya.

Dalam ESQ way 165, mission statement yang sejati adalah dua

kalimat syahadat: “Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Nabi

Muhammad Utusan Allah”. Syahadat akan membangun sebuah

komitmen keyakinan dalam berusaha, dan menciptakan daya dorong

dalam upaya mencapai tujuan. Itulah ikrar kepada Tuhan yang Maha

Tinggi, sebelum melangkah.13

13 Republika, ESQ WAY 165, 28 November 2006, hlm. 19.

Page 17: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

61

b. Shalat (Character Building/Pembangunan Karakter)

Shalat adalah tindakan khusus seorang muslim dalam rangka

memuliakan Allah, yang berisi kata-kata dan perbuatan-perbuatan

yang dimulai dari takbir dan diakhirat dengan salam dengan memenuhi

syarat-syarat tertentu. Shalat yang dikerjakan manusia menurut

ketentuan syariat yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasulullah

mengenai syarat, rukun, dan cara pelaksanaannya, akan dapat

mendidik manusia untuk hidup dengan jiwa yang suci dan jasmani

yang bersih. Akibat dari kesesuaian jasmani dan rohani, akan dapat

memancarkan dan mewujudkan akhlak yang mulia dalam kehidupan

manusia. Karena dengan shalat yang dikerjakan sebaik-baiknya,

dengan khusyu’, tawadhu, dan penuh kesadaran akan menjauhkan

manusia dari perbuatan buruk, dosa dan maksiat.

Fungsi sholat menurut Ary Ginanjar Agustian adalah sebuah

relaksasi yang sangat dibutuhkan dan sangat penting untuk menjaga

kondisi emosi dan pikiran seseorang dari tekanan luar yang

berkepanjangan, yang mengakibatkan pikiran menjadi tenggelam ke

dalam arus deras persoalan kehidupan yang datang silih berganti serta

dapat mengakibatkan kebodohan emosi dan kebodohan intelektual dan

bahkan bisa mempengaruhi kondisi kesehatan jasmani. Relaksasi

melalui sholat akan memberikan ruang berfikir bagi perasaan intuitif

untuk menjaga dan menstabilkan kecerdasan emosi serta spiritual

seseorang, sekaligus menjaga keutuhan fitrah (The God Spot) yang

telah dimilikinya.14

Sholat juga dapat membangun pengalaman positif dari pikiran-

pikiran yang sering menderai jiwa seseorang, inilah yang

mempengaruhi karakter manusia. Fungsi yang lainnya dapat

membangkitkan dan menyeimbangkan energi batiniah. Dengan sadar

atau tidak sadar perubahan suasana hati dapat mendorong seseorang

mengambil tinadakan untuk mengatur dan mengubahnya.

14Ary Ginanjar Agustian, New Edition Rahasia Sukses Membangun … op. cit., hlm. 277.

Page 18: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

62

Jadi sholat sendiri adalah metode relaksasi untuk menjaga

kesadaran diri agar tetap memiliki cara berpikir fitrah. Sholat

merupakan suatu langkah untuk membangun kekuatan afirmasi, sholat

adalah suatu metode yang dapat meningkatkan kecerdasan emosi dan

spiritual secara terus menerus, sholat adalah suatu teknik pembentukan

pengalaman yang membangun suatu paradigma positif (New

Paradigma Shift atau solusi dari keadaan cara berfikir manusia yang

telah tergeser) dan sholat adalah suatu cara untuk terus mengasah dan

mempertajam ESQ yang diperoleh oleh rukun Islam.15

c. Puasa (Self Controlling/Pengendalian Diri)

Puasa adalah menahan diri dari hawa nafsu. Puasa dari segi

rohani akan batal bila niat dan tujuannya tergelincir pada sesuatu yang

haram walaupun hanya sedikit.

Ary Ginanjar Agustian menjelaskan mengenai puasa yang

merupakan pengendalian diri untuk meraih kemerdekaan sejati dalam

arti merdeka dan bebas dari berbagai belenggu ego duniawi yang tidak

terkendali. Dorongan fisik atau batin secara berlebihan akan

menghasilkan suatu belenggu yangakan menutup God spot seseorang

yang akan mengakibatkan seseorang menjadi buta hati. Dari sinilah

tujuan puasa yaitu mencapai kemerdekaan sejati dari belenggu yang

menutupi God spot.

Puasa sendiri adalah metode pelatihan diri untuk

mengendalikan diri. Puasa bertujuan untuk meraih kemerdekaan sejati

dan pembebasan dari belenggu yang tidak terkendali. Puasa yang baik

akan memelihara asset kita yang paling berharga yaitu fitrah diri.

Disamping tujuan puasa yang lainnya yaitu untuk mengendalikan

suasana hati, maka tujuan puasa lainnya adalah untuk meningkatkan

15 Ibid., hlm. 300.

Page 19: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

63

kecakapan. Puasa secara fisiologis dan pelatihan untuk menjaga

prinsip-prinsip yang telah dianut berdasarkan Rukun Iman.16

d. Zakat (Strategic Collaboration)

Zakat diwajibkan oleh Allah untuk dilaksanakan oleh manusia

muslim yang dianugerahi-Nya rizki harta benda dan kekayaan yang

sudah sampai batas minimal harus membayar zakat. Bagaimanapun

kewajiban membayar zakat ini tidak akan memberatkan kepada orang

yang memang wajib membayarnya. Dengan ajaran zakat, orang yang

memerlukannya akan dapat diringankan beban hidupnya. Allah tidak

akan membeban sesuatu yang tidak dapat dipikulnya atau

dilaksankannya. Ajaran zakat yang mempunyai dampak yang mulia

itu, mempunyai tujuan utama, yaitu mewujudkan hal-hal sebagai

berikut:

1) Hubungan manusia dengan Allah.

2) Hubungan manusia dengan dirinya.

3) Hubungan manusia dengan masyarakat.

4) Hubungan manusia dengan harta benda.

Ary Ginanjar Agustian menjelaskan prinsip zakat dalam arti

luas merupakan suatu program dan apliksi dari keseluruhan rukun

iman atau penjernihan emosi dan suatu metode pembangunan mental.

Semua itu bertujuan untuk membangun alam pikiran yag akan

menghasilkan sebuah pribadi yang mandiri dan tangguh dari dalam.

Zakat adalah suatu bentuk pertahanan aktif dari dalam ke luar.

Prinsip zakat adalah “memberi”. Memberi kepada lingkungan social

adalah salah satu modal awal untuk membentuk suatu sinergi dalam

rangka membengun ketangguhan social. Karena dalam zakat ada suatu

investasi kepercayaan, investasi komitmen, membangun landasan

koperatif, investasi kredibilitas, investasi keterbukaan dan kompromi.

Jadi zakat adalah langkah nyata membangun suatulandasan yang

16 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual

Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam (Jakarta: Arga, 2001), hlm. 231.

Page 20: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

64

kokoh guna membangun sebuah sinergi yang kuat, yaitu berlandaskan

sikap empati, kepercayaan, sikap koperatif dan keterbukaan serta

kredibilitas.17

e. Haji (Total Action)

Haji merupakan rukun Islam yang kelima, didalam ritual haji

ada beberapa hal yang perlu dilakukan; 1) berpakaian dengan pakaian

ihram yang melambangkan tanggal dan tinggalnya dunia dan

keduniaan ini dari sisi kita, dan tiba di Mekkah dalam keadaan suci, 2)

melakukan tawaf sebanyak tujuh kali putaran mengelilingi Ka’bah

yang melambangkan penyerahan yang penuh kepada Allah SWT.,3)

berlari-lari kecil sebanyak tujuh kali antara safa dan marwah,4)

singgah di padang arafah hingga terbenam matahari, 5) bermalam di

muzdalifah, 6) melakukan korban di Mina, yang kemudian dilanjutkan

dengan bercukur, 7) bertawaf kembali sebanyak tujuh kali mengelilingi

ka’bah, 8) meminum air zam-zam di telaga zam-zam, 9) bersalat dua

rakaat disekitar tempat nabi Ibrahim berdiri yang berdekatan dengan

Ka’bah (makam Ibrahim). Ibadah haji dilakukan dengan tujuan untuk

mentaati perintah Allah SWT agar memperoleh keridhaan-Nya dan

dapat memperoleh pengalaman keagamaan yang berharga, diantaranya

dapat menyaksikan dan mengalami bukti yang menunjukkan kebesaran

Allah SWT. Hal ini akan dapat diketahui dan dialami ketika umat

manusia dari segala stratifikasinya dengan warna kulit, suku bangsa,

negara yang berbeda adapt bahasa, memenuhi panggilan dan perintah

dari Allah SWT, disatu tempat yang sama untuk mengagungkan,

memuliakan, membesarkan dan mengingat kepada Allah SWT.

Jadi, haji menurut Ary Ginanjar Agustian adalah suatu

transformasi total (thawaf), konsistensi dan persistensi perjuangan

(sa’i), evaluasi dari prinsip dan langkah yang telah dibuat dan

visualisasi masa depan melalui prinsip berfikir dan cara melangkah

yang fitrah (wukuf), haji juga merupakan suatu pelatihan persiapan

17 Ibid., hlm. 260.

Page 21: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

65

fisik dan mental dalam menghadapi berbagai tantangan masa depan

(lontar jumrah).18

Akan tetapi orang sering menjalankan ibadah haji hanya

anggota badannya tanpa mengamalkan amalan-amalannya. Setelah

melaksanakan haji, perbuatannya masih seperti yang dulu tidak ada

perubahan sama sekali. Padahal dengan haji dapat mengubah

paradigma yang sebelumnya tercampur oleh pola kehidupan yang

negatif, sehingga muncullah paradigma baru yaitu paradigam haji yang

terbentuk dari pengalaman ibadah haji.

6. Ihsan dan Kepemimpinan

Ihsan berasal dari kata ‘husn’ yang merujuk pada kualitas sesuatu

yang baik dan indah. Dalam kamus bahasa, dinyatakan bahwa kata ‘husn’

dalam pengertian umum bermakna tentang setiap kualitas yang bermakna

positif (kebaikan, kejujuran, indah, ramah dan lain-lain). Dengan kata lain,

Ihsan adalah berbuat sesuatu yang sangat indah.

Ihsan adalah berbuat kebaikan seolah-olah seseorang melihat

Allah. Dalam situasi seperti ini, seseorang harus menyadari bahwa tidak

ada sesuatu yang dapat bersembunyi dari pandangan Allah. Tetapi tujuan

Ihsan dalam konsep ESQ tidak sekedar melakukan apa yang diperintahkan

oleh-Nya, melainkan bertujuan untuk melakukan suatu perbuatan semata-

mata demi Allah. Lantaran tidak ada realitas kecuali Yang Maha Nyata,

maka setiap perbuatan dan pikiran haruslah menuju Yang Maha Nyata

(Allah).

Salah satu motivasi untuk mencari tujuan tersebut adalah dengan

mengingat bahwa Allah selalu hadir dalam setiap jengkal langkah hidup

kita. Hal ini, tidak hanya berarti bahwa Allah senantiasa melihat apa yang

sedang engkau pikirkan.

Ihsan menghendaki bahwa manusia harus menyadari akan

kehadiran Allah dan berprilaku dengan sebaik-baiknya, bahkan Ihsan juga

menuntut agar berfikir, merasa, dan berniat secara baik pula. Ihsan tidak

18 Ibid., hlm. 262.

Page 22: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

66

cukup hanya dengan kebaikan, perbuatan lahiriah, melainkan juga pikiran

dan sifat bertindak yang selaras dengan perbuatan lahiriah. Tidak boleh

ada pertentangan antara apa yang dikerjakannya. Harmonitas kejadian di

atas sering disebut dengan ikhlas (ketulusan). Ikhlas merupakan keadaan

yang sama anta sisi batin dan sisi lahir.19

B. Metode Pelatihan ESQ

Sebagaimana bisa kita baca pada brosur maupun modul pelatihan ESQ

Ari Ginanjar Agustian, pelatihan ESQ merupakan training pengembangan

kepribadian dengan orientasi utama untuk membentuk karakter tangguh.

Sebagaimana tampak dalam namanya ESQ memadukan konsep-konsep

kecerdasan Intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdarasan

spiritual (SQ) secara integratif dan transcendental. Out put dari pelatihan ini

tidak lain adalah meningkatnya kinerja peserta pelatihan.

Dari peserta atau target group yang menjadi partisipan dalam training

ini maka Training ESQ dibedakan menjadi training eksekutif, training

profesional, training reguler, korporasi (in houses training), training

mahasiswa dan training untuk anak-anak (kids training). Training eksekutif

secara spesifik diperuntukkan bagi para pejabat di lingkungan pemerintahan

maupun swasta untuk membentuk kepemimpinan dari masing-masing

individu melalui kecerdasan yang dimilikinya. Training prefsional

diperuntukkan bagi pekerja dengan perofesi tertentu seperti pengajar,

jurnalistik dan umum untuk menumbuhkan kinerja yang profesional, tentunya

adanya keseimbangan antar akhirat dan dunia. Training reguler lebih

diperuntukkan untuk ibu rumah tangga dan masyarakat umum, untuk

membentuk kepribadian. Adapun training korporasi adalah training yang

diperuntukkan bagi perusahaan tertentu sesuai permintaan perusahaan.

Sementara training mahasiswa dan training teens serta training diperuntukkan

19 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ POWER Sebuah Inner

Journey melalui Ihsan, (Jakarta: Arga, 2003), hlm. 96-98.

Page 23: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

67

untuk mahasiswa, remaja, dan anak-anak dalam membentuk karakter yang

mengasah kecerdasan emosi dan spiritual yang bersifat independent.

Waktu yang diperuntukkan bagi masing-masing jenis training juga

berbeda. Untuk training eksekutif dan profesional dilakukan selama empat

hari. Sedangkan untuk yang lain training dilakukan selama dua hari.

Dari uraian di atas dapat dilihat sebagaimana tabel di bawah ini:

Tabel 1

Pelatihan ESQ Ari Ginanjar

No Jenis Pelatihan Peserta Waktu Out put

1. Eksekutif Pejabat di

lingkungan

pemerintah

dan swasta

4 hari Kepemimpinan

2. Prefsional Kalangan

profesional

3 hari Kinerja

3. Reguler Ibu rumah

tangga dan

masyarakat

umum

2 hari Kepribadian

4. Korporasi Instansi

pemerintah,

organisasi

masyarakat

2 hari Kepribadian

5. Mahasiswa Mahasiswa 2 hari Karakter

6. Teens remaja 2 hari Karakter

6. Anak-Anak

(Kids)

Anak-anak 2 hari Karakter

Disamping training dibagi-bagi dalam paket-pakte training

sebagaimana tersebut di atas, secara praktis proses pelaksanaan traning juga

meliputi tahap-tahap pelatihan. Setidaknya ada 5 proses dan tahapan yang

Page 24: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

68

harus dilalui dalam pelaksanaan training ESQ Ari Ginanjar yaitu, tahap awal

yang merupakan tahap sosialisasi antar peserta, tahap kedua merupakan

pengenalan training ESQ, tahap ketiga merupakan tahap refleksi diri peserta,

tagap keempat merupakan tahap reorientasi dan rekonstruksi tujuan hidup dan

tahap terakhir adalah relaksasi. Secara skematis tahapan proses training ESQ

bisa dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2

Tahapan Prosed Training ESQ

No Tahap Materi Metode Out put

1. Pendahuluan

(Sosialisasi peserta)

Personal

introduction

Interaksi

peserta

Peserta saling

mengenal

2. Overview ESQ Pengenalan

desain

training

Games

dengan

animasi,

ceramah dan

diskusi

Peserta

memahami

tujuan training

3. Refleksi diri Orang tua,

nabi, kematian

Pemutaran

film

Kesadaran diri

peserta

4. Reoreitasi dan

Rekonstruksi tujuan

hidup

Asmaul

Husna,

pengalaman

kinerja

Film,

ceramah,

bernyani

Pembentukan

karakter

5. Relaksasi Muhasabah Perenungan

dan musik

Puncak

kesadaran

peserta

Proses diatas dapat dijelaskan sebagai berikut pada hari pertama

training yaitu para peserta diperkenalkan tentang siapa dari mereka

sebenarnya. Pada hari kedua dilanjutkan kembali mengetahui dan menyadari

betapa salah orentasi yang selama ini dijalankan karena hanya bertumpang

materi dan dunia, sedang Tuhan dilupakan dengan kita sering mengingkari

Page 25: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

69

nikmatnya. Hari kedua ini juga merupakan puncak dari pelatihan ESQ, karena

para peserta harus memperbaiki sikap kehidupan sehari-hari, pekerjaan bukan

hanya mencari materi tapi mengabdi kepada Allah SWT dengan tulus dan

ikhlas.

Metode traning disampaikan dengan menggunakan multimedia yang

menggabungkan antara animasi, klip film, efek suara dan musik. Ditampilkan

dengan medium beberapa layar besar, berukuran hingga 4x6 meter dengan tata

suara min 100 watt.20 Di bawah ini ada beberapa metode dalam training ESQ

yaitu:

1. Games/ Permainan

Permainan ini bertujuan agar peserta dapat merasakan adanya rasa

kebersamaan dan keikhlasan tanpa adanya perbedaan antara satu sama

lain. Disamping itu, sebagai hiburan dan kejenuhan dari apa yang telah

disampaikan oleh trainer, sehingga materinya dapat dicerna dengan baik.

Permainan dalam trining ini seperti permainan anak-anak, yang mana

peserta menirukan gaya dalam film animasi ketika bernyanyi, meniupkan

balon dan lain-lain. Disini kita tidak boleh malu dengan yang lain, ini

merupakan wujud kebersaaan dan tidak ada perbedaan antara yang kaya

dengan yang miskin. Karena di training ini para peserta sama tidak ada

yang diistimewakan.

2. Experiental learning/ percobaan pembelajaran.

Peserta diajak untuk mengingat kecintaan pada rasul, orang tua dan

kematian. Peserta diajak menonton pemutaran film yang dikemas sebaik

mungkin, dengan suara yang keras. Seperti: pemutaran film para Nabi,

kita diajak seolah-olah merasakan perjuangan Nabi Muhammad dan para

sahabat yang gigih memperjuangkan agama Islam.Meskipun hinaan,

cemohan bahkan pernah diludahi dan betapa para sahabat dengan rela

20 Wawancara dengan pengurus ESQ leadership Center ‘Afiani Wulandari’,S.Pd., 8

Januari 2007.

Page 26: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

70

mengorbankan tubuhnya terluka demi untuk melindungi Nabi Muhammad

dari lemparan batu.

Demikian pula, dengan pengorbanan orang tua yang telah

melahirkan dan membesarkan kita. Dari bayi sampai dewasa kasih sayang

tercurahkan, bahkan orang tua rela tidak makan dan terluka demi anak-

anaknya. Namun, apa yang terjadi kita sebagai anaknya sering menyakiti

dengan ucapan dan membantah perintahnya, yang tanpa kita sadari sering

membuat orang tua kita resah dan menangis.

Bagaimana ajal kita nanti dijemput, bagaimana datangnya

kematian dapat kita hadapi dengan ikhlas dan tawakal. Yang mana selama

hidup di dunia kita sering mengabaikan perintah dan langangan-Nya. Dari

sini peserta juga diajak menonton film, bagaimana ketika ajal kita

dijemput sekarang, sedang kita dalam kaadaan mengabaikan perintah-Nya

lalu jasad kita di bawa ke liang kubur dengan tangisan dari keluarga kita.

Setelah jasad kita menyatu dengan tanah, kita pun mempertanggung

jawabkan apa yang selama ini kita perbuat di Dunia. Serta untuk hidup

dalam lingkungan sekitar, yang kita sendiri sering berfikir negatif pada

orang lain. Dari pembelajaran diatas dapat dijadikan pelajaran untuk lebih

baik dari yang kemarin, tentunya dengan selalu ingat pada sang pencipta

kita.

3. Case Study / studi kasus

Penyelesaian masalah yang dihadapi manusia pada zaman sekarang

ini sering hanya berorientasi pada material, padahal dalam hal ini manusia

seharusnya lebih berintrospeksi diri dan lebih dekat dengan Allah. Yang

mana kita merenungkan apa saja yang telah diperbuat selama hidup di

dunia yang hampir sebagian umur kita disiakan untuk kesenangan sesaat

dan sering tidak mensyukuri nikmat apa yang telah diberikan kepada kita.

Hal ini yang menyebabkan kebanyakan peserta menangis, menangis bukan

sengaja dibuat-buat, tapi karena para peserta dapat merenungi bagaimana

ia hidup selama ini dan bagaimana menyikapi hidup yang akan datang

Page 27: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

71

nanti. Apakah para peserta masih dapat berubah kejalan yang lebih baik

atau sebaliknya. Pada saat berdoa diiringin musik, agar peserta lebih

tergugah kemudian peserta diajak tersenyum kepada peserta lain atas

kebahagiaan yang telah dialaminya.

4. Lectured /Ceramah

Lectured disampaikan oleh para trainer ESQ, peserta diajak untuk

mengetahui karakter manusia dengan keberhasilannya dalam

mengembangkan IQ, EQ, dan SQ yang dilandasi ESQ. IQ dimensi fisik

adalah aplikasi dari EQ yang menitikberatkan pada mentalitas dan SQ

melalui nilai-nilai ihsan yang berfokus pada dorongan. Ihsan di sini

menitikberatkan pada memotivasi para peserta dalam menyelaraskan

dengan perbuatannya.

Disamping itu, untuk mengetahui sifat-sifat Allah SWT atau

smahul Husna, agar dapat diaplikasikan dalam sehari-hari, seperti

kejujuran, kedisiplinan, dan yang lainnya.

5. Discusion

Metode ini digunakan agar peserta bisa aktif dalam menjawab

pertanyaan yang dilontarkan trainer ESQ. Setelah materi-materi

disampaikan perserta diberi waktu untuk bertanya kepada trainer ESQ

tentang materi yang telah dijelaskan.

Pertanyaan dan diskusi dapat membantu merangsang proses

berpikir dan kecepatan belajar. Segaimana Allah SWT telah

memerintahkan kita untuk meminta petunjuk dan bertanya kepada orang-

orang yang ahli sebagai sarana penting dalam meraih ilmu dan

pengetahuan.

6. Role Play

Metode ini merupakan puncak acara, disini peserta bisa merasakan

dan mengalami betapa indahnya dekat dengan Allah dengan memejamkan

Page 28: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

72

mata sambil merasakan karunia-karunia yang telah diberikan kepada kita

selama hidup. Rasa kebersamaan, keikhlasan, dan belajar mau merubah

yang lebih baik inilah yang menjadi puncak terakhir, sehingga tercipta

kedamaian dimanapun kita berada.

Dari beberapa metode yang digunakan, diharapkan peserta taining

menemukan inner value seperti: kejujuran, keadilan, kebersamaan,

kreatifitas, kedisiplinan dan lain-lain yang pada hakekatnya sudah ada

didalam diri manusia. Ketika peserta dapat menemukan hal ini maka God

Spot (titik makna hidup) akan terbuka dan disaat itulah mereka

menemukan jati diri, sehingga terbuka peluang untuk mengaktualisasikan

seluruh potensi diri (IQ, EQ dan SQ) dalam seluruh gerak aktifitas

kehidupan termasuk didalam pekerjaan.21

C. Materi Pelatihan ESQ

Materi dalam traning ini merupakan transformasi dari bentuk

pendalaman buku ESQ yang ditulis Ary Ginanjar Agustian.22 Dibawah ini ada

beberapa materi yang di sampaikan oleh trainer yaitu;

1. Zero Mind Process (Penjernihan Emosi), adalah sebuah metode untuk

membebaskan dari belenggu-belenggu yang mengotori dalam upaya

menjernihkan hati dengan kemampuan yang di miliki manusia yaitu suara

hati, yang merupakan motivasi dalam diri manusia. Ini merupakan sebuah

landasan awal dalam memahami ESQ.

Seseorang akan siap menghadapi berbagai rintangan, karena

mampu bersikap positif dan tanggap terhadap peluang serta pemikiran

baru tanpa dipengaruhi dogma yang membelenggu. Medeka dalam berfikir

akan melahirkan pribadi-pribadi kreatif berwawasan luas,

21 ESQ Leadership Training, Modul pada saat training, 9 September 2006, hlm. 6. 22 Wawancara dengan trainer ESQ ‘Firdaus Djamaris’, 10 September 2006.

Page 29: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

73

terbuka/fleksibel, mampu berfikir jernih dan God Spot yang kembali

bercahaya.23

2. Mental Building (Ketangguhan Pribadi), adalah sebuah metode dasar

manusia melalui prinsip rukun iman sehingga akan tercipta potensi yang

dimiliki manusia. Seseorang yang memiliki 6 prinsip moral sebagai

berikut:

a. Memiliki Prinsip Dasar tauhid yaitu Prinsip Bintang, yaitu berprinsip

hanya kepada Allah SWT. (Spiritual Commitment).

b. Memiliki Prinsip Kepercayaan, yaitu komitmen seperti malaikat.

(Spiritual Integrity).

c. Memiliki Prinsip Kepemimpinan, yaitu meneladani Nabi dan Rasul-

Nya. (Spiritual Leadership).

d. Selalu memiliki Prinsip Pembelajaran (Continuous Improvement),

yaitu berpedoman pada Al-Quran Al Karim.

e. Memiliki Prinsip Masa Depan, yaitu beriman kepada “Hari

Kemudian”. (Spiritual Vision).

f. Memiliki Prinsip Keteraturan, yaitu ihlas kepada “Keteraturan (rulus)

Allah”.24

3. Personal Strength, adalah sebuah metode untuk mengendalikan pikiran

bawah sadar manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dimana pikiran-

pikiran yang negatif dapat kita rubah dengan pikiran yang positif, sehingga

menjadi suatu langkah nyata dalam kehidupan sehari-hari melalui:

a. Mission Statement adalah dua kalimat syahadat yang merupakan misi

masa depan sebelum melangkah.

b. Character Building merupakan pembangunan karekter melalui sholat

lima waktu.

23Ary Ginanjar Agustian, New Edition Rahasia Sukses Membangun…, op. cit., hlm. 105. 24 Ibid., hlm., 252-254.

Page 30: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

74

c. Self Controlling merupakan kemampuan mengendalikan diri yang

dilatih melalui puasa.

Dengan aplikasi tiga langkah tersebut, ketangguhan pribadi ini

akan mengkristal dalam dada. Hasilnya adalah, sebuah pribadi yang kuat,

serta memiliki prinsip dan integritas tinggi. Seperti halnya syahadat dan

sholat, puasa pun adalah bentuk pelatihan nyata pada diri seseorang yang

telah memiliki keimanan, serta pribadi yang tangguh.25

4. Social Strength, adalah metode untuk membangun kebersamaan yang

berdasarkan suara hati yang telah diperoleh pada hari pertama dan kedua

sehingga tercipta kolaborasi melalui:

a. Strategic Collaboration (Zakat) yang sesuai dengan kehendak dasar

hati nurani manusia, zakat selaras dengan suara hati dirinya dan bukan

paksaan batiniah. Jadi, zakat merupakan penyaluran aspirasi dari

kehendak manusia.

b. Total Action (Haji), merupakan langkah yang berpusat pada Allah

Yang Maha Esa, dimana segala tujuan hidup tidak berprinsip kepada

yang lain.

Dari uraian materi di atas, akan menghasilkan sebuah bagan

tentang permasalahan dan solusinya.26 Sebagaimana bagan dibawah ini:

25 Ibid., hlm. 327. 26 ESQ Leadership Training, op. cit., hlm. 11.

Page 31: BAB III ESQ ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN TRAINING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/34/jtptiain-gdl-s1... · lewat nama Tuhan yang tertera dalam Asmahul Husna.4 Berdasarkan

75

Bagan tersebut, merupakan sebuah permasalahan pada manusia

yang tergeser pemikirannya dan cenderung tidak ada keseimbangan dalam

akherat dan dunia. Dalam ESQ dapat diatasi dengan solusi yang berprinsip

Ihsan, 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, yang akan tercipta manusia

unggul.