BAB III Bio

4
BAB III ANALISIS KASUS Pasien seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dengan berat badan 26 kg dan tinggi badan 140 cm didiagnosis mengalami glomerulonefritis akut ditegakan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang. Pasien datang dengan rujukan mengeluh demam terjadi sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Demam timbul secara tiba-tiba yang terjadi sepanjang hari naik turun. Sempat diberikan obat penurun panas, demam sempat turun tetapi tidak pernah mencapai suhu normal. Demam tanpa disertai mimisan, perdarahan gusi, maupun bintik- bintik merah pada kulit. Demam juga tidak sertai dengan penurunan kesadaran, kejang, dan mencret. Selanjutnya pasien mengatakan bengkak pada kelopak mata serta tungkainya dan buang air kecilnya berwarna merah disertai nyeri perut dibagian ulu hati dan nyeri pada pinggang kanannya. Pada pemeriksaan fisis ditemukan kesadaran compos mentis, keadaan umum tampak sakit sedang, tekanan darah 130/90 mmHg. Pada pemeriksaan fisis status generalis kepala dalam batas normal, ditemukan bengkak pada kedua kelopak matanya, THT dalam batas normal, pulmo dan cor dalam batas normal, selanjutnya pemeriksaan abdomen ditemukan asites dengan shifting dullness positif, dan bengkak pada kedua tungkainya dengan pitting edema. Page 23

description

medical

Transcript of BAB III Bio

Page 1: BAB III Bio

BAB III

ANALISIS KASUS

Pasien seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dengan berat badan 26 kg dan tinggi badan

140 cm didiagnosis mengalami glomerulonefritis akut ditegakan berdasarkan anamnesis,

pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang. Pasien datang dengan rujukan mengeluh demam

terjadi sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Demam timbul secara tiba-tiba yang terjadi

sepanjang hari naik turun. Sempat diberikan obat penurun panas, demam sempat turun tetapi

tidak pernah mencapai suhu normal. Demam tanpa disertai mimisan, perdarahan gusi, maupun

bintik-bintik merah pada kulit. Demam juga tidak sertai dengan penurunan kesadaran, kejang,

dan mencret. Selanjutnya pasien mengatakan bengkak pada kelopak mata serta tungkainya dan

buang air kecilnya berwarna merah disertai nyeri perut dibagian ulu hati dan nyeri pada pinggang

kanannya.

Pada pemeriksaan fisis ditemukan kesadaran compos mentis, keadaan umum tampak

sakit sedang, tekanan darah 130/90 mmHg. Pada pemeriksaan fisis status generalis kepala dalam

batas normal, ditemukan bengkak pada kedua kelopak matanya, THT dalam batas normal, pulmo

dan cor dalam batas normal, selanjutnya pemeriksaan abdomen ditemukan asites dengan shifting

dullness positif, dan bengkak pada kedua tungkainya dengan pitting edema.

Pada pemeriksaan penunjang ditemukan anemia, leukositosis, peningkatan kadar ureum

dan kreatinin. Ditemukan juga kadar ASTO meningkat, peningkatan profil lipid yaitu trigliserida,

penurunan kadar albumin darah, peningkatan enzim hati dan asam urat, serta pada urinalisis

ditemukan proteinuria dan eritrosituria.

Untuk diagnosis banding sindrom nefrotik dapat disingkirkan karena biasanya pada

sindrom nefrotik sering terjadi pada anak antara 2-3 tahun, fungsi ginjal masih normal, tidak ada

hematuria makroskopik, tidak ada gejala dan tanda penyakt sistemik seperti demam, ruam kulit,

dan nyeri sendi, serta kadar komplemen serum normal, dan juga biasanya ditemukan edema

anasarka.

Untuk diagnosis banding nefritis henoch schonlein dapat disingkirkan karena pada pasien

ini tidak ditemukan adanya tanda ruam berwarna keunguan di tubuh, nyeri sendi, dan gangguan

saluran pencernaan seperti buang air besar berdarah. Dari hasil pemeriksaan fisik biasanya

Page 23

Page 2: BAB III Bio

ditemukan ruam berupa purpura tersebar simetris pada permukaan ekstensor tungkai bawah,

lengan, dan bokong, arthritis, atau artralgia sendi besar.

Diagnosis kerja pada pasien ini adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus sesuai

dengan gejala dan pemeriksaan yang ditemukan. Pada anamnesis dikatakan terdapat bengkak

pada kelopak mata serta tungkai, buang air kecil berwarna merah, serta nyeri pinggang kanan.

Selain itu pasien pasca infeksi saluran napas atas kira-kira satu bulan yang lalu yang biasanya

menjadi penyebab adalah kuman streptokokus. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah

meningkat, bengkak pada kelopak dan kedua tungkai, ditemukan juga asites dengan shifting

dullness positif. Dan pada pemeriksaan penunjang ditemukan anemia akibat dilusi dan retensi

cairan, peningkatan kadar ASTO yang merupakan tanda pasca infeksi streptokokus, proteinuria

dan eritrosituria akibat endapan antigen antibody sehingga menyebabkan reaksi imunitas yang

menyebabkan peningkatan permeabilitas membran kapiler glomerulus sehingga protein dan

eritrosit dapat melewati glomerulus dan ditemukan proteinuria dan eritrosituria pada urinalisis,

dan ditemukan juga keadaan hipoalbumin karena banyak protein yang keluar melalui urin.

Untuk Penatalaksanaanya pasien diberikan :

Non medikamentosa:

Total Tirah baring : Dianjurkan istirahat mutlak selama 1-2 hari untuk memberi

kesempatan pada kondisi badan yang lemah untuk membaik.

Diet rendah protein dan rendah garam untuk mengurangi edema

Diet 1500 kalori

Medikamentosa :

IFVD KaEN 1B 500 ml/24 jam : mengandung Na 38,5 mEq, Cl 38,5 mEq, dan glucose

37,5 gram. Untuk menggantikan cairan dan elektrolit pada kondisi seperti dehidrasi pada

pasien yang kekurangan karbohidrat. Dengan dosis anak > 3 tahun atau BB > 15 Kg 50 -

100 ml/jam

Ceftriaxone 1x2 gr IV : ceftriakson merupakan antimikroba golongan sefalosporin

generasi III. Sefalosporin merupakan golongan Betalaktam, mekanisme kerja antibiotic

ini ialah dengan menghambat sintesis dinding sel mikroba. Dosis = 50 – 100

mg/kgBB/hari

Furosemid 3x20 mg PO : merupakan diuretik kuat dengan tempat kerja pada ansa henle

dengan cara kerja penghambatan kotranspor natrium dan kalium. Dosis 2x1 10-40 mg.

Page 24

Page 3: BAB III Bio

Nifedipin 2x5 mg PO: suatu antagonis kanal kalsium bloker mengahmbat influks kalsium

pada sel otot polos pembuluh darah.

Captopril 2x6,25 mg PO : suatu obat antihipertensi golongan ACE inhibitors dengan

dosis 25 – 100 mg 2-3 kali pemberian

Allupurinol 3x100 mg PO : suatu obat untuk menurunkan kadar asam urat darah. Dosis

untuk 6-10 tahun 300 mg/hari

Ibuprofen 3x200 mg PO : suatu NSAID derivat asam propionat sebagai antiinflamasi dan

antipiretik.

Page 25