BAB III Analisis Kasus

download BAB III Analisis Kasus

of 5

description

ipd

Transcript of BAB III Analisis Kasus

BAB IIIANALISIS KASUS

Anemia aplastik merupakan keadaan yang disebabkan berkurangnya sel darah tepi sebagai akibat dari terhentinya pembentukan sel hemopoetik dalam sumsum tulang. Sistem yang mengalami aplasia meliputi sistem eritropoetik, granulopoetik, dan trombopoetik. Sebenarnya sistem limfopoetik dan RES juga mengalami aplasia tetapi relatif lebih ringan dibandingkan dengan ketiga sistem hemopoetik lainnya. Anemia aplastik termasuk penyakit yang jarang ditemukan. Anemia aplastik lebih sering terjadi di Asia berkaitan dengan lebih banyaknya paparan terhadap bahan kimia yang terjadi.

Anemia aplastik dapat terjadi pada semua usia. Sekitar 50-75 % etiologi anemia aplastik merupakan idiopatik. Sekitar 5% etiologi berhubungan dengan infeksi virus terutama hepatitis. Sekitar 10-15% berhubungan dengan obat-obatan. Pada kasus ini anemia aplastik yang terjadi bersifat idiopatik dan terjadi setelah pasien berusia 54 tahun. Hal ini berdasarkan riwayat penyakit sebelumnya dan riwayat penyakit keluarga. Pasien tidak pernah menderita sakit sebelumnya. Lingkungan tempat tinggal jauh dari pertanian dan tidak pernah terpapar insektisida atau bahan sejenisnya. Manifestasi klinis pada prinsipnya berdasarkan pada gambaran sumsum tulang yang berupa aplasia sistem eritropoetik, granulopoetik, dan trombopoetikm serta aktivitas relatif sistem limfopoetik dan RES. Gejala anemia dapat berupa pucat, nyeri kepala, palpitasi, dan mudah lemah. Pada anemia yang sangat berat dapat terjadi dispneu, edema pretibial dan gejala lain yang disebabkan kegagalan jantung. Trombositopenia menyebabkan perdarahan pada mukosa dan gusi atau dapat timbul petekie dan purpura pada kulit. Granulositopenia menyebabkan mudah timbulnya infeksi sekunder dan berulang, hal ini ditandai dengan adanya demam yang kronik atau tanda infeksi lain sesuai penyebabnya. Pada anemia aplastik tidak terjadi pembesaran organ.Pada pasien ini didapatkan lemas seluruh tubuh sejak 2 minggu yang lalu. Pada awalnya lemas dirasakan tidak mengganggu aktivitas pasien namun semakin hari semakin mengganggu aktivitas, saat pasien berjalan badan pasien terasa seperti akan jatuh. Pasien juga merasa nyeri kepala. Nyeri kepala terasa seperti berputar. Nyeri kepala memberat jika pasien beraktivitas dan berkurang jika pasien beristirahat. Selain itu pasien juga mengeluh timbul bintik-bintik merah pada kulit. Gusi berdarah dikeluhkan pasien setiap pagi saat bangun tidur.

Diagnosis dibuat berdasarkan gejala klinis berupa pucat, munculnya ruam-ruam merah dan tanpa organomegali. Gambaran darah tepi menunjukkan pansitopenia dan limfositosis relatif. Diagnosis pasti ditentukan dari pemeriksaan sumsum tulang (bone marrow punction) yaitu gambaran sel sangat kurang, banyak jaringan penyokong dan jaringan lemak; aplasia sistem eritropoetik, granulopoetik dan trombopoetik. Diantara sel sumsum tulang yang sedikit ini banyak ditemukan limfosit, sel RES (sel plasma, fibrosit, osteoklas, sel endotel). Kriteria diagnosis pada anemia aplastik menurut International Agranulocytosis and Aplastic Anemia Study Group (IAASG) antara lain : (1) satu dari tiga (a) hemoglobin kurang dari 10 g/dl, atau hematokrit kurang dari 30%, (b) trombosit kurang dari 50x109/L (50.000/uL), (c) leukosit kurang dari 3,5x109/L atau netrofil kurang dari 1,5x109/L (2) dengan retikulosit kurang dari 30x109/L (30.000/uL) atau (