BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...

34
TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Proyek Jaringan jalan saat ini merupakan salah satu prasarana sistem transportasi untuk menunjang berbagai bidang pembangunan yang merupakan urat nadi dalam pertumbuhan ekonomi yang menghubungkan antara kota dan desa, bahkan antar kabupaten/kota yang terdapat di Propinsi Jawa Barat, yang bertujuan untuk memudahkan sarana dan prasarana industri, politik, keamanan dan sosial budaya. Untuk jangka panjang, pembangunan sarana transportasi diharapkan akan memberikan pelayanan bagi setiap kegiatan pembangunan bahkan pengembangan wilayah secara keseluruhan pada masa yang akan datang. Adanya keterpaduan antara struktur pengembangan wilayah dan bentuk sistem jaringan jalan raya yang baik dapat mempercepat usaha – usaha perwujudan dan keseimbangan pertumbuhan antara daerah/kabupaten yang makmur dan daerah/kabupaten yang terbelakang. Dengan melihat arti pentingnya jalan raya bagi pengembangan pembangunan di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Sumedang maka dewasa ini pemerintah secara berkala memberikan perhatian yang besar terhadap pengembangan dan peningkatan jalan untuk transportasi antar daerah di Jawa Barat. Salah - satunya adalah proyek Pemeliharaan Periodik/Berkala Ruas Jalan Pamoyanan – Kadu yang dianggap sangat bermanfaat untuk mangantisipasi peningkatan volume kendaraan dan memperlancar arus lalulintas.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-5 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Proyek

Jaringan jalan saat ini merupakan salah satu prasarana sistem transportasi

untuk menunjang berbagai bidang pembangunan yang merupakan urat nadi

dalam pertumbuhan ekonomi yang menghubungkan antara kota dan desa,

bahkan antar kabupaten/kota yang terdapat di Propinsi Jawa Barat, yang

bertujuan untuk memudahkan sarana dan prasarana industri, politik,

keamanan dan sosial budaya. Untuk jangka panjang, pembangunan sarana

transportasi diharapkan akan memberikan pelayanan bagi setiap kegiatan

pembangunan bahkan pengembangan wilayah secara keseluruhan pada masa

yang akan datang.

Adanya keterpaduan antara struktur pengembangan wilayah dan bentuk

sistem jaringan jalan raya yang baik dapat mempercepat usaha – usaha

perwujudan dan keseimbangan pertumbuhan antara daerah/kabupaten yang

makmur dan daerah/kabupaten yang terbelakang.

Dengan melihat arti pentingnya jalan raya bagi pengembangan

pembangunan di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Sumedang maka

dewasa ini pemerintah secara berkala memberikan perhatian yang besar

terhadap pengembangan dan peningkatan jalan untuk transportasi antar

daerah di Jawa Barat. Salah - satunya adalah proyek Pemeliharaan

Periodik/Berkala Ruas Jalan Pamoyanan – Kadu yang dianggap sangat

bermanfaat untuk mangantisipasi peningkatan volume kendaraan dan

memperlancar arus lalulintas.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-6 

Lokasi pelaksanaan proyek pemeliharaan Jalan Provinsi Jawa Barat ini

terletak di Ruas Jalan Pamoyanan - Kadu dengan efektif penanganan

sepanjang 12,450 km sedang yang ditinjau Sta. 5 + 200 s.d Sta. 6 + 200

dikerjakan oleh kontraktor PT. LINGKAR JATI UTAMA.

Proyek tersebut dengan nilai kontrak Rp.3.566.300.000,00 ( Tiga Milyar

Lima Ratus Enam puluh Enam Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah ) dengan waktu

pelaksanaan selama 120 ( Seratus Dua Puluh ) hari kalender berdasarkan

kontrak Nomor :602.1/1.67/SP/PPK/DPU - BM/VIII/2012

Dengan adanya proyek pemeliharaan periodik/berkala ruas jalan

Pamoyanan – Kadu ini, maka kapasitas tampung lalulintas semakin

meningkat sehingga akan memperlancar arus lalulintas dari arah Kabupaten

Sumedang yang menuju Kabupaten Majalengka dan daerah sekitarnya.

Pada pelaksanaan proyek pemeliharaan periodik/berkala ruas jalan

Pamoyanan – Kadu secara keselurahan meliputi :

1. Umum

2. Drainase

3. Pekerjaan Tanah

4. Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan

5. Perkerasan Non Aspal

6. Perkerasan Aspal

7. Struktur

8. Pekerjaan Minor.

2.2. Pengertian dan Pengenalan Alat Berat

Sering kita melihat pada proyek – proyek pembuatan jalan berbagai jenis

alat berat, alat berat tersebut mempunyai bentuk yang berbeda – beda sesuai

dengan kegunaan alat tersebut. Selain bentuk yang berbeda, ukuran maupun

alat berat tersebut juga bervariasi, jenis alat berat yang ukurannya besar

biasanya digunakan pada pekerjaan yang mempuyai kapasitas besar,

sedangkan untuk pekerjaan yang kapasitasnya relatif kecil biasanya hanya

menggunakan alat berat yang ukurannya kecil.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-7 

Alat berat merupakan salah satu faktor yang paling menentukan pada

pelaksanaan suatu konstruksi. Menentukan suatu kelompok dan jenis alat

berat yang paling tepat pada pelaksanaan pekerjaan agar dapat beroperasi

secara tepat dan efektif, bukanlah pekerjaan yang sederhana karena

pilihannya haruslah sesuai dengan kondisi medan dimana medan pelaksanaan

itupula dipengaruhi oleh banyak faktor. Disamping itu pula diperlukan suatu

keahlian khusus agar dapat diperoleh keserasian operasi setiap peralatan yang

ada dengan pengaturan medan yang memadai sehingga akan dicapai kapasitas

pelaksanaan konstruksi yang optimal. Hal tersebut hanya dapat diperoleh

dengan cara memilih setiap peralatan dengan seksama yang kemampuan

operasinya disesuaikan dengan kondisi lapangan serta hubungan kerjasama

antar masing – masing peralatan tersebut.

Berdasarkan1) jenis-jenis alat berat dapat diuraikan fungsi utama dari

masing-masing alat, yaitu sebagai berikut :

2.2.1. Alat Pengolah Lahan

Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang

harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan

masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat

dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah

paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan

permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

2.2.2. Alat Penggali

Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat

digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk dalam

kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline dan clamsell. Alat ini

juga digunakan untuk menggali dan memuat, dan bahkan juga untuk

mengangkut untuk jarak-jarak tertentu. Alat-alat yang digunakan untuk

pekerjaan ini adalah Excavator.

 1) Ir. Susy Fatena Rostiyanti,M.Sc, Alat Berat Untuk Proyek Konsstruksi, Penerbit,

PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2008, hal.1-3

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-8 

2.2.3. Alat Pengangkutan Material

Crane termasuk didalam kategori alat pengangkut material karena alat

ini dapat mengangkut secara vertical dan kemudian memindahkannya

secara horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil. Untuk

pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang

relatif jauh, alat yang digunakan berupa truck, belt, dan wagon. Alat-alat

ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material kedalamnya.

Untuk angkut jarak jauh menggunakan truck , jenis Dump Truck.

Untuk mempercepat unloading (bongkar muatan). Pada angkutan

material biasanya digunakan Dump Truck. Dump Truck dari cara

unloadingnya ada 3 jenis yaitu Rear Dump (membongkar muatan

kebelakang), Side Dump (membongkar muatan kesamping) dan Rear and

Side dump truck ( membongkar muatan kebelakang dan kesamping).

2.2.4. Alat Pemindah Material

Alat yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak

digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan

material dari suatu alat ke alat yang lain. Wheel Loader adalah alat

pemindahan material.

2.2.5. Alat Pemadat

Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut

perlu diadakan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan

jalan, baik jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun

perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah pneumatic

tired roller, compactor dan tandem roller.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-9 

2.2.6. Alat Pemproses Material

Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi

suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya

adalah batuan bergradasi, semen, beton dan aspal. Yang termasuk didalam

alat adalah crusher. Alat yang dapat mencampur material-material di atas

juga dikategorikan kedalam alat pemroses material seperti contrete batch

plan dan asphalt mixing plant.

2.2.7. Alat Penempatan Akhir Material

Alat yang digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk

menempatkan material yang telah ditentukan. Yang termasuk dalam

kategori ini adalah asphalt paver dan alat pemadat.

Namun secara umum yang akan dijelaskan adalah alat berat yang

digunakan pada proyek pemeliharaan periodik/berkala ruas jalan

Pamoyanan – Kadu Sta. 5+200 s.d Sta. 6+200 sesuai dengan jenis

pekerjaan yang akan ditinjau yaitu sebagai berikut :

2.2.7.1. Kerja Excavator

Excavator merupakan alat yang serba guna yang dapat dipergunakan

untuk menggali, mengangkat dan memuat material. Disamping itu pula

dapat digunakan untuk menggali saluran air dan saluran pipa. Konstruksi

bagian atas alat ini dapat berputar 360°, sehingga alat ini memungkinkan

untuk beroperasi pada tempat yang kurang luas sekalipun.

Excavator mula – mula adalah alat pekerjaan tanah saja, tetapi dalam

perkembangan selanjutnya dipergunakan dalam berbagai macam

pekerjaan. Jenis – jenis excavator dapat dibedakan menurut alat – alat

tambahan yang dapat diganti – ganti yaitu bachoe, power shovel dan

dragline.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-10 

Sumber : Dokumentasi Proyek Gambar : 2.1 Excavator

2.2.7.2. Kerja Wheel Loader

Wheel Loader adalah alat yang umum dipakai di dalam proyek

konstruksi untuk pekerjaan pemuatan material hasil penggalian ke dalam

truk atau membuat timbunan material. Pada bagian depan loader terdapat

bucket sehingga alat ini umumnya disebut front-end loader. Fungsi loader

yang paling umum adalah untuk memuat material ke dalam alat

pengangkut. Fungsi lain dari loader adalah untuk menggali basement dan

fondasi dengan lebar yang sama dengan lebar bucket. Loader juga

digunakan untuk memuat material hasil peledakan ke dalam alat

pengangkut. Sedangkan di quarry, loader digunakan untuk mengangkut

material ke dalam hopper yang selanjutnya diangkut ke crusher plant.

Pada proses pembersihan lahan loader juga digunakan untuk

memindahkan semak, akar pohon, dan lain-lain.

Terdapat tiga metode pemuatan material dari loader ke dalam truk yaitu :

1. I shape loading, yaitu truk bergerak maju pada saat loader mengambil

material dari timbunan dan kemudian mundur pada saat loader telah

siap memindahkan material ke dalam truk

2. V shape loading, yaitu truk tidak bergerak sampai bak terisi penuh dan

loader melakukan gerakan V dari timbunan ke arah truk

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-11 

3. Pass loading, yaitu truk bergerak menuju beberapa loader yang

bucketnya telah terisi penuh. Truck bergerak dari satu loader ke loader

lainnya sampai bak truck terisi penuh.

Metode Pemuatan Material dari Loader ke Truck :

Sumber : (Alat Berat, Ir. Rochmanhadi)

Faktor-faktor yang harus diperhatikan didalam penentuan produktivitas

loader adalah sbb:

1. Kondisi material

2. Tipe bucket dan kapasitasnya

3. Area untuk pergerakan loader

4. Waktu siklus loader

5. Waktu efisien loader

Sumber : Google alat berat Gambar : 2.2 Wheel Loader

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-12 

2.2.7.3. Kerja Dump Truck

Kegunaan alat ini adalah mengangkut semua jenis-jenis material dan

bahan-bahan lain yang ada hubungannya dengan kebutuhan proyek guna

mempercepat proses penyelesaian secara efisien. Berdasarkan cara

penumpahannya dump truck dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :

1. Penumpahan kebelakang ( Rear dump truck)

Pengeluaran material dari rear-dump truck adalah dengan

pengangkatan bagian depan bak. Rear-dump truck dipakai untuk

mengangkut berbagai jenis material. Ukuran bak truck jenis ini

berkisar antara 25 sampai 250 ton.

2. Penumpahan kesamping (Side dump truck)

Side-dump truck mengeluarkan material yang diangkutnya dengan

menaikkan salah satu sisi bak. Pada kondisi pembongkaran muatan

dilakukan pada tempat yang sempit dan panjang maka pemakaian

truck jenis ini merupakan pilihan yang tepat.

3. Penumpahan kebelakang dan kesamping ( Rear and Side dump truck)

Merupakan jenis dump truck yang dapat melakukan pengeluaran

material dari bagian belakang dan samping.

Kapasitas dari bak penampung truck terdiri dari struck capacity

(kapasitas peres) dan heaped capacity (kapasitas munjung). Struck

capacity adalah kapasitas alat yang muatannya mencapai ketinggian rata

dengan bak penampung. Jenis material yang lepas dengan daya lekat

rendah seperti pasir dan kerikil umumnya tidak bisa menggunung jadi

pengangkutannya dalam kapasitas peres. Sedangkan heaped capacity

adalah kondisi muatan mencapai ketinggian lebih dari ketinggian bak.

Karena tanah liat mempunyai daya lekat antar butir yang cukup besar

maka kapasitas pengangkutan tanah liat dapat mencapai kapasitas

munjung.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-13 

Ada beberapa keuntungan dan kerugian pemilihan ukuran truck yaitu :

1. Keuntungan truck kecil terhadap truck besar :

4. Bergerak lebih leluasa dan kecepatan lebih tinggi

5. Kerugian di dalam produktivitas akan lebih kecil jika salah satu

truck tidak dapat beroperasi

6. Kemudahan di dalam memperhitungkan jumlah truck untuk setiap

alat pemuat.

2. Kerugian truck kecil terhadap truck besar

Kesulitan bagi alat pemuat dalam memuat material

Jumlah truck yang banyak menyebabkan waktu antrian (ST) akan

besar

Memerlukan lebih banyak sopir

Meningkatkan investasi karena jumlah truck yang besar

3. Keuntungan truck besar terhadap truck kecil

Jumlah truck yang sedikit menyebabkan investasi berkurang (bensin,

perbaikan, dan perawatan)

Kebutuhan sopir yang tidak banyak

Memudahkan alat pemuat di dalam memuat material

Waktu antri (ST) akan berkurang.

4. Kerugian truck besar terhadap truck kecil

Bila alat pemuat kecil maka akan memperbesar waktu muat (LT)

Beban yang besar dari truck dan muatannya akan mempercepat

kerusakan jalan

Jumlah truck yang seimbang dengan alat pemuat akan sulit didapat

Larangan pengangkutan di jalan raya dapat diberlakukan pada truck

besar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-14 

Sumber : Dokumentasi Proyek Gambar : 2.3 Dump Truck

2.2.7.4. Kerja Vibratory Roller

Alat ini digunakan untuk proses pemadatan urugan dengan alat 5 ton –

8 ton. Pemadatan ini dimaksudkan untuk memadatkan hamparan urugan

yang masih gembur, untuk mendapatkan pemadatan yang baik biasanya

dilakukan lintasan 4 – 8 lintasan dengan kecepatan kerja 1,5 km/jam.

Pemadatan di lakukan setelah penghamparan material, pemadatan

dilakukan dengan tebal ± 20 cm. Pemadatan dengan menggunakan getaran

dari Vibratory Roller mengakibatkan tanah menjadi padat dan susunan

yang lebih kompak. Banyaknya lintasan tiap lapis pemadatan (tebal 20 cm)

adalah 6 kali lintasan hal ini di sesuaikan hingga mencapai kepadatan yang

di isyaratkan. Alat ini juga sangat baik untuk memadatkan pasir, kerikil,

batuan pecah dan tanah karena memberikan tekanan dan getaran terhadap

material di bawahnya. Alat ini mempunyai roda depan besi dan roda

belakang karet, sangat baik untuk memadatkan tanah, kedalaman

pemadatan 7,5 – 15 cm

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-15 

Sumber : Dokumentasi Proyek Gambar 2.4 Vibratory Roller

2.2.7.5. Kerja Tandem Roller

Alat ini biasanya digunakan untuk penggilasan akhir, misalnya untuk

penggilasan aspal beton agar diperoleh hasil akhir permukaan yang rata.

Alat ini juga dapat dipergunakan dalam perkerasan/pemadatan pada

pekerjaan lapis dasar dan lapis pondasi serta lapis atas. Alat ini memiliki

roda besi pada depan dan belakang. Jenis dari Tandem Roller ada dua

macam, yaitu

a. Two Axle Tandem Roller (dengan dua as).

b. Three Axle Tandem Roller (dengan tiga as).

Tandem ini memberikan lintasan yang sama pada masing-masing

rodanya, dan beratnya antara 5 – 8 ton dengan kecepatan kerja 2,5 km/jam,

bila diinginkan dapat diisi dengan air, sehingga akan menambah berat 25 –

60 %. Alat berat yang digunakan pada pekerjaan proyek pemeliharaan

periodik/berkala Ruas Jalan Pamoyanan - Kadu adalah Three Axle Tandem

Roller .

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-16 

Sumber : Dokumentasi Proyek. Gambar 2.5 Tandem Roller (Three Wheel Roller)

2.2.7.6. Kerja Water Tank Truck

Alat ini digunakan untuk penyiraman pada lapisan perkerasan untuk

mencapai kepadatan maximum sesuai dengan ketentuan spesifikasi. Untuk

selanjutnya di lakukan pemadatan dengan Vibratory Roller.

Sumber : Dokumentasi Proyek Gambar 2.6 Water Tank Truck

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-17 

2.3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Alat Berat

Secara garis besar produksi suatu alat berat dipengaruhi oleh beberapa

faktor yaitu :

2.3.1. Sifat – sifat dan jenis tanah (material)

Material yang ada di alam pada umumnya tidak homogen. Tetapi

merupakan material campuran. Material juga bervariasi dari jenis material

yang berpori sampai yang padat. Dengan keadaan bervariasi seperti ini

maka pada saat melakukan pemilihan alat berat yang akan dipakai di

dalam proyek konstruksi otomatis jenis material dilapangan dan material

yang akan dipakai merupakan hal yang perlu diperhatikan.

Material di suatu tempat atau dapat dikatakan di tempat asalnya disebut

dengan material asli atau bank material. Bila suatu bagian dari material

yang akan dipindahkan maka volume material yang akan dipindahkan

tersebut akan berubah menjadi lebih besar dari pada volume material di

tempat asalnya.material yang dipindahkan tersebut disebut dengan material

lepas atau loose material. Demikian pula jika material yang telah

dipindahkan kemudian dipadatkan maka volume material akan menyusut.

Material yang telah dipadatkan disebut material disebut sebagai material

padat atau compacted material. Hampir seluruh material yang telah

padatkan mempunyai volume yang lebih kecil dari pada volume asli atau

material di tempat asalnya. Hal ini disebabkan karena pemadatan dapat

menghilangkan atau memperkecil ruang atau pori diantara butiran

material. Akan tetapi batuan pecah memmpunyai volume tanah asli (bank

volume) hamper sam dengan volume tanah yang dipadatkan (compacted

volume). Pasir dan lempung padat tertentu bahkan mempunyai compacted

volume lebih besar dari bank volume.

Volume tanah asli atau material yang masih ditempat aslinya biasanya

diberi satuan bank cubic meters (bcm) atau atau bank cubic yards (bcy).

Material yang dipindahkan atau mengalami perubahan bentuk, seperti

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-18 

WS

1

1

l

a

V

V

batuan yang diledakan, umumnya dinamakan loose material (tanah lepas).

Volume dari material lepas diberi satuan loose cubic meters (lcm) atau

loose cubic yards (lcy). Sedangakan material yang telah dipadatkan atau

disebut dengan compacted material, volumenya diberi satuan compacted

cubic meters (ccm) atau Compacted cubic yards (ccy).

Hubungan antara kondisi tanah asli dengan tanah lepas ditentukan oleh

faktor pemuatan atau load factor (LF) dan persentase pengembangan atau

Swell percentage (Sw). LF sangat bermanfaat dalam perhitungan volume

material yang akan diangkut dari suatu tempat, misalnya Quarry.

Rumus yang dipakai adalah:

LF atau LF ………………………………(1)

Dimana :

Vl = Volume lepas (lcm, lcy)

Va= Volume asli (bcm, bcy)

Sw = Persentase mengembang

LF = faktor pemuatan

Nilai persentase mengembang didapat dari :

Sw = - 1 x 100…….…….……………………………………(2)

Dimana :

Wa = Berat jenis tanah dalam kondisi asli

Wl = Berat jenis tanah dalam kondisi lepas

Sementara itu, hubungan antara kondisi tanah asli dengan tanah

dipadatkan ditentukan oleh faktor penyusutan atau shrinkage factor (SF)

dan persentase penyusutan atau shrinkage percentage (Sh).

Wa Wl

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-19 

Rumus yang menghubungkan kedua tersebut adalah:

SF = 1 - Sh atau SF = …………..……………………….(3)

Dimana :

Vp = Volume padat (ccm,ccy)

Va= Volume asli (bcm, bcy)

Nilai Sh = didapat dari :

Sh = 1 - x 100 ……………………………………(4)

Dimana :

Wp = Berat jenis tanah dalam kondisi padat

Wa = Berat jenis tanah dalam kondisi asli

Tabel. 2.1 Sw dan LF Untuk Beberapa Jenis Tanah

Jenis Tanah Pesentase mengembang

(%) Faktor pemuatan

Lempung kering Lempung basah Tanah kering Tanah basah Tanah dan kerikil Kerikil kering Kerikil basah Batu kapur Batu hasil peledakan Pasir kering Pasir basah Batuan sedimen

35 35 25 25 20 12 14 60 60 15 15 40

0,74 0,74 0,80 0,80 0,83 0,89 0,88 0,63 0,63 0,87 0,87 0,71

Sumber : (Alat berat untuk proyek konstruksi, Ir. Susy Fatena Rostiyanti, M.Sc.)

Vp Va

Wa Wp

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-20 

Tabel 2.2 Faktor Konversi Untuk Volume Tanah

Jenis Tanah Kondisi Tanah Kondisi Tanah Yang Akan Dikerjakan

Asli Lepas Padat

Pasir (A) (B) (C)

1,00 0,90 1,05

1,11 1,00 1,17

0,95 0,86 1,00

Tanah Liat Berpasir Tanah Biasa

(A) (B) (C)

1,00 0,80 1,11

1,25 1,00 1,39

0,90 0,72 1,00

Tanah Liat (A) (B) (C)

1,00 0,70 1,11

1,25 1,00 1,59

0,90 0,63 1,00

Tanah Campur Kerikil

(A) (B) (C)

1,00 0,85 0,93

1,18 1,00 1,09

1,08 0,91 1,00

Kerikil

(A) (B) (C)

1,00 0,85 0,93

1,13 1,00 1,10

1,03 0,91 1,00

Kerikil Kasar (A) (B) (C)

1,00 0,70 0,77

1,42 1,00 1,10

1,29 0,91 1,00

Pecahan Cadas Atau Batuan Lunak

(A) (B) (C)

1,00 0,61 0,82

1,65 1,00 1,35

0,22 0,71 1,00

Pecahan Granit Atau Batuan Keras

(A) (B) (C)

1,00 0,57 0,76

1,70 1,00 1,30

1,31 0,77 1,00

Pecahan Batu (A) (B) (C)

1,00 0,57 0,71

1,75 1,00 1,24

1,40 0,80 1,00

Batuan Hasil Ledakan

(A) (B) (C)

1,00 0,56 0,77

1,80 1,00 1,24

1,30 0,72 1,00

(A) = Tanah Asli ; (B) = Tanah Lepas ; (C) = Tanah Padat

Sumber :( Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan dengan Menggunakan Alat Berat, Ir. Rochmanhadi)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-21 

2.3.2. Efisiensi Alat

Dalam pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat berat terdapat

faktor yang mempengaruhi produktifitas alat yaitu efisiensi alat.

Bagaimana efektifitas alat tersebut bekerja tergantung beberapa hal yaitu:

1. Kemampuan Operator Pemakai Alat

Secanggih apapun suatu alat, akhirnya manusia dibelakang alat

itulah yang menentukan hasil kerja dari alat tesebut yaitu operator

pemakai alat. Bila kemampuan operator rendah, maka alat tidak dapat

dihasilkan secara optimal, sehingga produktifitasnya menurun.

Tabel 2.3 Faktor Efisiensi Operator

Faktor Keadaan Efisiensi

Ketermpilan operator

Sempurna

Rata-rata baik

kurang

0,90 -1,00

0,83

0,50 - 0,60

Sumber ; (Alat berat untuk proyek konstruksi, Andi Tenrisukki Tenriajeng)

2. Pemilihan dan Pemeliharaan Alat

3. Perencanaan dan Pengaturan Letak Alat

4. Topografi dan Volume Pekerjaan

5. Kondisi Cuaca

Tabel 2.4 Faktor efesiensi cuaca

Faktor Keadaan Efisiensi

Keadaaan

cuaca

Cerah

Debu/mendung/gerimis

1,00

0,80

Sumber: (Perhitungan biaya pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat-alat berat, Ir. Rochmanhadi)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-22 

6. Metode Pelaksanaan Alat

Cara yang umum dipakai untuk menentukan efesiensi alat adalah

dengan menghitung beberapa menit alat tersebut bekerja secara efektif

dalam satu jam contohnya jika dalam satu jam waktu efektif alat

bekerja adalah 45 menit maka dapat dikatakan efesiensi alat adalah

45/60 atau 0,75.

2.3.3. Waktu siklus

Siklus kerja dalam pemindahan material merupakan suatu kegiatan

yang dilakukan berulang. Pekerjaan utama dalam kegiatan tersebut adalah

menggali, memuat, memindahkan, membongkar muatan, dan kembali ke

kegiatan awal. Semua kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh satu alat atau

oleh beberapa alat. Waktu yang diperlukan didalam siklus kegiatan diatas

disebut waktu siklus atau Cycle Time (CT).

Waktu siklus terdiri dari beberapa unsur :

1. Waktu muat atau Load Time (LT)

Waktu muat merupakan waktu yang dibutuhkan oleh suatu alat

untuk memuat material kedalam alat angkut sesuai dengan kapasitas

alat tersebut. Nilai LT dapat ditentukan walaupun tergantung dari jenis

tanah, ukuran unit pengangkut (blade bowl, bucked, dan lain-lain),

metode dalam pemuatan, dan efesiensi alat.

2. Waktu angkut atau Hauling Time (HT)

Waktu angkut merupakan waktu yang diperlukan oleh suatu alat

untuk bergerak dari tempat pemuatan ke tempat pembokaran. Waktu

angkut tergantung dari jarak angkut, kondisi jalan, tenaga alat, dan

lain-lain. Pada saat alat kembali ke tempat pemuatan maka waktu yang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-23 

diperlukan untuk kembali disebut waktu kembali atau return time

(RT). Waktu kembali lebih singkat dari pada waktu berangkat karena

kendaraan dalam keadaan kosong.

3. Waktu pembongkaran atau Dumping Time (DT)

Waktu pembongkaran atau dumping time merupakan unsur

penting dari waktu siklus. Waktu ini tergantung dari jenis tanah, jenis

alat, dan metode yang dipakai. Waktu pembongkaran merupakan

bagian yang terkecil dari waktu siklus.

4. Waktu tunggu atau Spotting Time (ST)

Pada saat alat kembali ke tempat pemuatan adakalanya alat tersebut

perlu antri dan menunggu sampai alat diisi kembali. Saat mengantri

dan menunggu disebut waktu tunggu. Dengan demikian :

CT = LT + HT + DT + RT + ST..…………………...…………(5)

2.4. Produktivitas dan Durasi Pekerjaan

Dalam menentukan durasi suatu pekerjaan maka hal-hal yang perlu

diketahui adalah volume pekerjaan dan produktivitas alat tersebut.

Produktivitas alat tergantung pada kapasitas dan waktu siklus alat.

Rumus dasar untuk mencari produktivitas alat adalah :

Produktivitas = ……..……………………………...(6)

Umumnya waktu siklus alat ditetapkan dalam menit sedangkan

produktivitas alat dihitung dalam produksi/jam. Jika faktor efisiensi alat

dimasukkan maka rumus di atas menjadi :

Produktivitas = kapasitas x x efisiensi…………….. (7)

Pada umunya dalam suatu pekerjaan terdapat lebih dari satu jenis alat yang

dipakai. Sebagai contoh pekerjaan penggalian dan pemindahan tanah.

Umumnya alat yang dipakai adalah excavator untuk menggali, loader untuk

memindakan hasil galian ke dalam bak truck, dan truck digunakan untuk

kapasitas CT

60 CT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-24 

BFJMBCT

60

pemindahan tanah. Karena ketiga jenis contoh alat tersebut mempunyai

produktivitas yang berbeda-beda, maka perlu diperhitungkan jumlah masing –

masing alat. Jumlah alat perlu diperhitungkan untuk mempersingkat durasi

pekerjaan. Salah – satu cara menghitung jumlah alat adalah sebagai berikut :

1) Tentukan alat mana yang mempunyai produktivitas terbesar.

2) Asumsikan alat dengan produktivitas terbesar berjumlah satu.

3) Hitung jumlah alat jenis lainnya dengan selalu berpatokan pada alat

dengan produktivitas terbesar.

Untuk mengetahui kapasitas produksi alat-alat berat dapat dihitung

dengan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut :

2.4.1. Excavator

Kapasitas Produksi :

Q ................................................(8)

Dimana :

Q = Produksi (M3/Jam)

T = Cycle time (menit)

BC = Kapasitas bucket (M3)

JM = Kondisi manajemen dan medan kerja

BF = Faktor pengisian bucket

T = t1 + 2 t2 + t3 ............................................................... ..(9)

Dimana :

t1 = waktu untuk menggali (detik)

t2 = waktu swing (detik)

t3 = waktu membuang (detik)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-25 

Tabel 2.5 Waktu Untuk Menggali (detik)

Kondisi penggalian

dalam galian Mudah Sedang

Agak

sulit Sulit

< 2

2 m – 4 m

> 4

6

7

8

9

11

13

15

17

19

26

28

30

Sumber : PTM (Pemindahan Tanah Mekanis, Ir Rochmanhadi)

Tabel 2.6 Waktu untuk Swing (detik)

Swing (derajat) waktu

450 - 900

900 - 400

4 – 7

5 - 8

Sumber : PTM (Pemindahan Tanah Mekanis, Ir Rochmanhadi) Tabel 2.7 Waktu untuk membuang atau memuatkan.

Tempat membuang atau memuat Waktu

(detik)

Tempat buang sempit, misalnya truck

Tempat buang longgar, misalnya stockpile

5 – 8

3 – 6

Sumber : PTM (Pemindahan Tanah Mekanis, Ir Rochmanhadi)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-26 

Tabel 2.8 Faktor efesiensi kerja

Pemeliharaan Mesin

Baik

sekali Baik sedang buruk

Buruk

sekali

Baik sekali

Baik

Sedang

Buruk

Buruk sekali

0,83

0,78

0,72

0,63

0,52

0,81

0,75

0,69

0,61

0,50

0.76

0,71

0,65

0,59

0,47

0,70

0,65

0,60

0,52

0,42

0,63

0,60

0,54

045

032

Sumber; (Perhitungan biaya pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat-alat berat, Ir Rochmanhadi)

Table 2.9 Faktor Efisiensi Cara Kerja

Kondisi Kerja Efisiensi

Baik sekali

Sedang

buruk

1,00 - 0,83

1,00 - 0,65

1,00 – 0,32

Sumber ; (Alat berat untuk proyek konstruksi, Ir Rochmanhadi)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-27 

Tabel 2.10 Jangkauan dan Kapasitas Bucket Backhoe komatsu

Model Tinggi

Buang (m)

Dalam

gali

(m)

Jangkauan

(m)

Kapasitas bucket

(m3)

Peres Munjung

PC 10 - 2

PC 20 - 2

PC 40 - 2

PC 60 - 1

PC 60L - 1

PC 100 - 1

PC 100L - 1

PC 120 - 1

PC 200 – 1

PC 220 – 1

PC 300 – 1

PC 400 - 1

2,26

2,345

3,13

3,41

3,46

4,98

5,19

5,22

6,24

6,54

7,00

7,51

2,1

2,455

3,17

3,80

3,75

4,60

4,40

5,00

5,84

6,64

6,54

7,55

3,375

4,345

5,48

6,01

5,99

7,17

7,12

7,54

9,19

10,00

10,42

11,55

0,05

0,06

0,11

0,25

0,25

0,40

0,40

0,45

0,70

0,90

1,20

1,60

0,06

0,07

0,12

0,28

0,28

0,44

0,44

0,50

0,75

1,00

1,30

1,80

PW 60 -1

PW 60N - 1

3

3,73

3,48

3,48

5,925

5,925

0,25

0,25

0,28

0,28

Sumber : PTM (Pemindahan Tanah Mekanis, Ir Rochmanhadi))

Tabel 2.11 Faktor Koreksi Keadaan Medan dan Keadaan Manajemen

Keadaan Medan

Keadaan Manajemen

Sangat

baik baik sedang Kurang/buruk

Sangat baik

Baik

Sedang

Kurang

0,84

0,78

0,72

0,63

0,81

0,75

0,69

0,61

0,76

0,71

0,65

0,57

0,70

0,65

0,60

0,52

Sumber : PTM (Pemindahan Tanah Mekanis, Ir Rochmanhadi)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-28 

Tabel 2.12 Faktor Pengisian Bucket Komatsu

Kondisi Muat Faktor

Mudah

Gali dan muat dari stock pile, atau

material yang sudah di gusur

dengan alat lain, sehingga tidak

diperlukan tenaga menggali yang

besar dan bucket dapat penuh.

misal: tanah pasir, tanah gembur

0,8 – 1,0

Sedang

Gali dan muat dari stockpile yang

memerlukan tekanan yang cukup,

kapasitas bucket kurang dari

munjung.Misal: pasir kering,

tanah lempung lunak, kerikil.

0,6 – 0,8

Agak sulit

Sulit untuk mengisi bucket pada

jenis material yang digali. Misal:

batu-batuan, lempung keras,

kerikil berpasir, tanah berpasir,

lumpur.

0,5 - 0,6

Sulit

Menggali pada batu-batuan yang

tidak beraturan bentuknya yang

sulit diambil dengan bucket.

Misal: batu pecah dengan gradasi

jelek

0,4 – 0,5

Sumber : PTM (Pemindahan Tanah Mekanis, Ir Rochmanhadi)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-29 

T

EBC

60

2.4.2. Dump Truck

Kapasitas Produksi :

Q ……………………………….. (10)

Dimana :

Q = Produksi ( M3/Jam)

BC = Kapasitas Bucket (M3)

E = Faktor efisiensi

T = Cycle time (menit)

Tabel 2.13 Batas Kecepatan Truck DATAR MENANJAK MENURUN

Dengan

beban

Tanpa

beban

Dengan

beban

Tanpa

beban

Dengan

beban

Tanpa

beban

Kecepatan 30

Km/jam

50

Km/jam

20

Km/jam

40

Km/jam

20

Km/jam

40

Km/jam

Sumber : (Perhitungan Biaya pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat-alat berat, Ir Rochmanhadi)

Tabel 2.14 Waktu t1 dan t2

Kondisi Operasi Kerja t1 ( Menit ) t2 (Menit )

Baik

Sedang

Buruk

0,5 – 0,7

1,0 – 1,3

1,5 – 2,0

0,10 – 0,20

0,25 – 0,35

0,40 – 0,50

Sumber : (Perhitungan Biaya pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat-alat berat, Ir Rochmanhadi)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-30 

BFJMBCT

60

2.4.3. Wheel Loader

Kapasitas Produksi :

Q ............................................. (11)

Dimana :

Q = Produksi (M3/Jam)

T = Cycle time (menit)

BC = Kapasitas bucket (M3)

JM = Kondisi manajemen dan medan kerja

BF = Faktor pengisian bucket

Tabel 2.15 Waktu Tetap untuk Wheel Loader Komatsu (menit)

Cara Muat Loading Cross Loading Load & Carry

Direct drive

Hydraulic Shift Driver

Torqlow Drive

0,25

0,20

0,20

0,35

0,30

0,30

-

-

0,35

Sumber : PTM (Pemindahan Tanah Mekanis, Ir Rochmanhadi)

Tabel 2.16 Kemampuan Wheel Loader Komatsu

Model Kapasitas

Bucket (M3)

Static Tipping Load (kg)

Kecepatan (km/jam)

Lurus Membelok Maju Mundur

W.20 W.30 W.40 W.60 W.70 W.90 W.120 W.170 W.260

0,60 0,80 1,20 1,40 1,70 2,30 3,30 3,50 5,70

2.400 2.940 4.350 5.170 6.690 9.670 13.150 14.300 27.200

2.150 2.635 3.800 4.240 6.080 8.700 11.840 12.900 24.450

7,5 – 25 7,5 – 25

7,2 – 34,5 7,6 – 38,1 7,1 – 34,5 7,5 – 30,4 7,1 – 30 7 – 40

7,2 – 32,6

5 – 10 5 – 10

7,2 – 35 7,6 – 38,3 7,1 – 34,5 8,0 – 32,3 7,5 – 32,3

7 – 40 7,2 – 32,6

Sumber : PTM (Pemindahan Tanah Mekanis, Ir Rochmanhadi)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-31 

N

JMVLF

N

JMVLF

2.4.4. Vibratory Roller

Kapasitas Produksi :

Q = 0,10 X F ........................................................... (13)

...................................................... (14)

Keterangan :

Q = Produksi (M3/Jam)

F = Luas Permukaan lapisan yang dipadatkan (m2/lapis/jam)

L = Lebar efektif roda gilas (meter)

JM = Kondisi manajemen dan medan kerja

N = Jumlah lintasan (pass) yang diperlukan untuk mencapai

kepadatan yang dikehendaki

V = Kecepatan kerja

2.4.5. Tandem Roller

Kapasitas Produksi :

Q = 0,10 X F ........................................................... (15)

………………………………….. (16)

Dimana :

Q = Produksi (M3/Jam)

F = Luas Permukaan yang dipadatkan (m2/lapis/jam)

L = Lebar efektif roda gilas (meter)

JM = Kondisi manajemen dan medan kerja

N = Jumlah lintasan (pass) yang diperlukan untuk mencapai

kepadatan yang dikehendaki

V = Kecepatan kerja.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-32 

Tabel 2.17 Jumlah Pass Untuk Pemadatan

Jenis alat Pemadatan Jumlah Pass

Mesin Gilas Roda Ban

Mesin Gilas Roda Besi

Mesin Gilas getar

Kompaktor tanah

3 – 5

4 – 8

4 – 8

4 - 10

Sumber : (Perhitungan Biaya pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat-alat berat, Ir Rochmanhadi)

Tabel 2.18 Kecepatan Kerja

Jenis alat Pemadatan V

Mesin Gilas Roda Ban

Mesin Gilas Roda Besi

Mesin Gilas getar

Kompaktor tanah

Tamper

2,0 Km/jam

2,5 Km/jam

1,5 Km/jam

4-10 Km/jam

1,0 Km/jam

Sumber : Perhitungan Biaya pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat-alat berat, Ir Rochmanhadi)

Tabel 2.19 Lebar pemadatan Efektif

Jenis alat Pemadatan L

Tipe Gilas Macandam

Tipe Gilas Tandaran

Kompaktor Tanah

Mesin Gilas Roda Ban

Roda Gilas Getar

Roda Gilas biasa

Lebar roda Gerak 0,2 m

Lebar roda Gerak 0,2 m

(Lebar Roda gerak x2) = 0,2 m

Jarak antara bagian yang paling luar

dari ban paling luar = 0,3 m

Lebar Roller = 1,20 m

Lebar Roller = 1,20 m

Sumber : Perhitungan Biaya pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat-alat berat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-33 

Wc

FanV

2.4.6. Water Tank Truck

Kapasitas Produksi :

Q ……………………………...... (17)

Dimana :

Q = Produksi (M3/Jam)

V = Volume tangki air

Wc = Kebutuhan air/M³ permukaan padat

n = Pengisian tangki/jam

Fa = Faktor efisiensi alat

2.5. Pengoperasian dan Pemeliharaan Alat Berat

Pengoperasian dan pemeliharaan alat tidak dapat dipisahkan, karena

waktu prosesnya dapat bersamaan. Artinya alat yang sedang dioperasikan

harus selalu dilakukan pemeliharaan, sehingga perlu diatur waktu

pengoperasian dan waktu pemeliharaan.

Pengoperasian dan pemeliharaan alat meliputi semua kegiatan dalam

rangka mendayagunakan alat agar dapat menghasilkan pengembalian

investasi yang memadai.

Dalam kegiatan yang melibatkan banyak jenis dan jumlah alat,

pengoperasian dan pemeliharaannya harus diatur sebaik-baiknya. Agar

seluruh alat dapat mencapai produktifitas yang kita inginkan.

Jadi intinya ada 2 hal yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang

lain yaitu :

1. Utilitas yaitu alat selalu diupayakan agar tetap dapat beroperasi sehingga

mengurangi idle time.

2. Produktifitas yaitu kuantitas yang dihasilkan oleh alat persatuan waktu

cukup tinggi sehingga dapat menekan realisasi harga satuan pekerjaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-34 

Dengan mengelola 2 hal tersebut diatas dapat dipastikan bahwa alat

dapat menghasilkan pengembalian investasi yang cukup memadai, sesuai

dengan tujuan dari investasi itu sendiri.

2.5.1 Pengoperasian Alat

Dalam rangka mencapai 2 hal tersebut diatas, maka

penggunaan alat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Cara pelaksanaan harus sesuai dengan metode yang telah

ditetapkan, kecuali bila ada pemikiran baru untuk peningkatan

efisiensi dilapangan, meliputi posisi alat, urutan kerja dan cara

kerjanya.

2. Setiap alat harus dioperasikan secara benar sesuai petunjuk dari alat

yang bersangkutan.

3. Operator yang mengoperasikan alat harus mampu (sebaiknya

bersertifikat).

4. Dipikirkan hambatan dari cuaca dan hambatan lain untuk dapat

menekan idle time sekecil mungkin.

5. Hindari penggunaan alat yang mungkin dapat menggangu kepada

lingkungan sekitar.

6. Perlu dibuat jadwal kerja dari masing-masing alat dengan

mempertimbangkan saling keterkaitannya.

7. Melakukan pemeliharaan rutin sesuai aturan.

2.5.2 Pemeliharaan Alat

Pemeliharaan alat adalah suatu usaha atau tindakan yang

dilaksanakan untuk merancang, mengorganisasikan, melaksanakan dan

mengontrol sistem pemeliharaan alat-alat berat, secara teratur dan

konsisten untuk dapat memenuhi target kesiapan mekanis yang

ditentukan, dengan biaya yang serendah-rendahnya dan seefisien

mungkin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-35 

Yang menjadi masalah dalam pemeliharaan alat berat adalah

pengertian mengenai biaya yang serendah-rendahnya atau seefisien

mungkin. Kebanyakan orang melihat masalah pemeliharaan ini secara

sepotong-sepotong atau hanya melihat biaya awal atau biaya sesaat

yang timbul pada saat pemeliharaan akan dilakukan, tidak melihatnya

secara keseluruhan dan tidak mempertimbangkan seluruh biaya yang

dibutuhkan, baik untuk pemeliharaan maupun perbaikan selama alat-

alat berat tersebut dioperasikan.

Akibat biaya pemelihraan ditekan serendah – rendahnya jauh

dibawah biaya minimal yang dibutuhkan untuk pemeliharaan, dan

mereka menganggap hal ini sebagai langkah yang baik untuk efisiensi,

padahal yang akan terjadi adalah kebalikannya. Dengan menekan biaya

pemeliharaan sampai dibawah titik minimal, maka kondisi alat berat

tersebut menjadi sangat rentan terhadap kerusakan dan akan membuat

alat berat tersebut rusak sebelum waktunya. Sehingga mengakibatkan

biaya perbaikan yang tinggi, dan tentunya secara secara keseluruhan

mngakibatkan biaya yang besar, biaya operasi dan biaya kepemilikan

alat berat tersebut akan menjadi sangat tinggi.

Melihat biaya pemeliharaan dan biaya perbaikan, sebenarnya

seperti melihat gunung es dilautan, dimana biaya pemeliharaan berada

dibagian atas permukaan yang biasa terlihat dengan mudah, sedangkan

biaya perbaikan berada dibawah permukaan dan sulit untuk dilihat.

Bila kita melihat biaya pemeliharaan tersebut sebagai komponen biaya

sajadan kita cenderung untuk menekan atau memperkecil biaya

pemeliharaan tersebut, maka kita akan kecewa besar karena dengan

memperkecil biaya perawatan maka biaya perbaikan yang berada

dibawah permukaan justru akan berubah menjadi sangat besar. Hal ini

terjadi karena dengan memperkecil biaya pemeliharaan maka berarti

kita mengabaikan pemeliharaan, dengan kita mengabaikan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-36 

pemeliharaan maka alat berat akan mudah dan cepat rusak, sehingga

biaya perbaikan yang ditimbulkan akan sangat besar.

2.5.3 Kelayakan Alat

Sebelum alat dioperasikan, harus dapat diyakinkan bahwa alat

yang akan digunakan memang sudah layak untuk dioperasikan.

Ditinjau dari keselamatan kerja, maka semua alat, terutama alat angkat,

harus dinyatakan kelayakan pakainya. Hal ini sering diabaikan,

sehingga alat yang sebenarnya tidak layak untuk dioperasikan, tetapi

digunakan juga tanpa suatu pengawasan yang ketat,sehingga sering

menimbulkan kecelakaan kerja. Di dalam safety management semua

alat berat yang akan digunakan harus ada surat keterangan tentang

kelayakan pakai dari setiap alat yang digunakan. Didalam kegiatan

safety control, alat yang tidak memiliki surat keterangan layak pakai,

tidak diperbolehkan untuk digunakan.

Yang sering menjadi pertanyaan adalah siapa ataubadan apa

yang mempunyai hak untuk mengeluarkan surat keterangan kelayakan

pakai dari suatu alat. Didalam praktik sering kita temui alat

angkut/angkat yang sebenarnya sudah tidak layak digunakan, tetapi

karena berbagai alasan lolos juga untuk digunakan, sekalipun sering

terjadi kecelakaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-37 

2.6. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Yang Menjadi Dasar Perhitungan :

Didalam pelaksanaan pekerjaan ini didasarkan asumsi-asumsi sebagai

mana tercantum didalam spesifikasi teknis yang telah ditetapkan dalam

dokumen kontrak. Adapun urutan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan adalah

sebagai berikut :

2.6.1. Pekerjaan Galian Biasa

Metode Pelaksanaannya yaitu :

1. Tanah yang dipotong (digali) umumnya berada disisi jalan.

2. Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator.

3. Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam

dump truck dengan kapasitas 4,00 M3

4. Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi

pekerjaan sejauh 1,00 km (1000 m).

2.6.2. Pekerjaan Timbunan Biasa

Metode Pelaksanaannya yaitu :

1. Excavator menggali dan memuat ke dalam Dump Truck.

2. Dump Truck mengangkut ke lapangan dengan jarak kelapangan

sejauh 1,00 km ( 1000 m ).

3. Material dipadatkan menggunakan Vibrator Roller

4. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi

hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.

2.6.3. Pekerjaan Lapis Pondasi Klas C

Metode Pelaksanaannya yaitu :

1. Wheel Loader mencampur dan memuat agregat kedalam Dump

Truck dengan kapasitas 4,00 M3 di quary.

2. Dump Truck mengangkut agregat ke lokasi pekerjaan sejauh

1,00 km dan dihampar dengan tenaga buruh.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/101/jbptppolban-gdl-laodesamai... · permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.

TINJAUAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN PERIODIK/BERKALA RUAS JALAN

PAMOYANAN – KADU STA. 5 + 200 s.d STA. 6 + 200 KABUPATEN SUMEDANG

TUGAS AKHIR DIPLOMA III LA ODE SAMAI ( 101123005 ) II-38 

3. Hamparan agregat dibasahi dengan Water Tank Truck dengan

volume tangki air 4,00 M3 sebelum dipadatkan dengan Tandem

Roller.

4. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi

hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.

2.6.4. Pekerjaan Lapis Pondasi Klas B

Metode Pelaksanaannya yaitu :

1. Wheel Loader mencampur dan memuat agregat kedalam Dump

Truck dengan kapasitas 4,00 M3 di quary.

2. Dump Truck mengangkut agregat ke lokasi pekerjaan sejauh

1,00 km dan dihampar dengan tenaga buruh .

3. Hamparan agregat dibasahi dengan Water Tank Truck dengan

volume tangki air 4,00 M3 sebelum dipadatkan dengan Tandem

Roller.

4. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi

hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.