BAB I PENDAHULUAN -...

22
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan ekonomi dan bisnis di Indonesia membuat perusahaan harus mampu mempertahankan kinerja perusahaan yang baik juga dapat mengatasi segala hal yang mempengaruhi kelancaran kegiatan perusahaan. Terutama hal-hal yang menyangkut dengan kegiatan operasional perusahaan seperti membeli bahan baku, membayar gaji dan upah, biaya produksi, biaya administrasi dan umum. Semua kegiatan operasional tersebut memerlukan dana mutlak, ketersediaan dana tersebut sangat penting karena tanpa ketersediaan dana, kegiatan perusahan tidak akan berjalan dengan lancar. Dalam praktiknya dana yang dibutuhkan perusahaan ada dua macam, yaitu untuk keperluan modal kerja dan investasi. Apabila kebutuhan dana besar, sementara dana yang dibutuhkan tidak tersedia, maka dana dapat dipenuhi dengan melakukan pinjaman dari lembaga keuangan seperti bank. PT. Sierad Produce Tbk. (“Sierad Produce”/”Perseroan”) adalah gabungan dari empat perusahaan pada tahun 2001 yang bergerak di satu bidang bisnis utama di bawah naungan Sierad Group. Empat perusahaan itu adalah PT. Anwar Sierad Tbk., PT. Sierad Produce Tbk., PT. Sierad Feedmill dan PT. Sierad Grains. Dalam beberapa tahun terakhir, Perseroan telah melakukan pembangunan beberapa fasilitas baru dan perluasan usaha untuk memperpanjang rantai integrasi sejalan

Transcript of BAB I PENDAHULUAN -...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pesatnya perkembangan ekonomi dan bisnis di Indonesia membuat

perusahaan harus mampu mempertahankan kinerja perusahaan yang baik juga

dapat mengatasi segala hal yang mempengaruhi kelancaran kegiatan perusahaan.

Terutama hal-hal yang menyangkut dengan kegiatan operasional perusahaan

seperti membeli bahan baku, membayar gaji dan upah, biaya produksi, biaya

administrasi dan umum. Semua kegiatan operasional tersebut memerlukan dana

mutlak, ketersediaan dana tersebut sangat penting karena tanpa ketersediaan dana,

kegiatan perusahan tidak akan berjalan dengan lancar. Dalam praktiknya dana

yang dibutuhkan perusahaan ada dua macam, yaitu untuk keperluan modal kerja

dan investasi. Apabila kebutuhan dana besar, sementara dana yang dibutuhkan

tidak tersedia, maka dana dapat dipenuhi dengan melakukan pinjaman dari

lembaga keuangan seperti bank.

PT. Sierad Produce Tbk. (“Sierad Produce”/”Perseroan”) adalah gabungan

dari empat perusahaan pada tahun 2001 yang bergerak di satu bidang bisnis utama

di bawah naungan Sierad Group. Empat perusahaan itu adalah PT. Anwar Sierad

Tbk., PT. Sierad Produce Tbk., PT. Sierad Feedmill dan PT. Sierad Grains. Dalam

beberapa tahun terakhir, Perseroan telah melakukan pembangunan beberapa

fasilitas baru dan perluasan usaha untuk memperpanjang rantai integrasi sejalan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

2

dengan pertumbuhan dan perkembangan kinerja perusahaan. Saat ini, bidang

usaha Perseroan meliputi produksi pakan ternak, pembibitan ayam induk,

penetasan telur, peternakan ayam komersial, rumah potong ayam, ritel daging

ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung ikan.

PT. Sierad Produce Tbk. harus mampu meningkatkan produksi hingga

mencapai target. Dimana kebutuhan bahan baku dan biaya opersional meningkat

dibandingkan tahun lalu. Disamping itu, perusahaan mengalami tingkat leverage

yang masih relatif rendah (Debt to Equity Ratio), maka pembiayaan melalui sektor

perbankan merupakan alternatif terbaik bagi perseroan untuk memenuhi

kebutuhan pendanaannya (www.tempo.co/read/news). Dari keterangan tersebut

dapat disimpulkan bahwa perusahaan mengalami peningkatan target produksi,

dimana dalam memenuhi target tersebut, modal kerja perusahaan tidak mencukupi

sehingga perusahaan bermaksud untuk memenuhi kebutuhan dananya melalui

pinjaman dari bank berupa kredit modal kerja.

Perusahaan yang membutuhkan dana untuk mendukung kegiatan

operasionalnya atau menambah modal kerjanya, dapat mengajukan kredit modal

kerja ke bank. Untuk menghindari kredit yang disalurkan menjadi kredit

bermasalah, pihak bank harus melakukan analisis kredit dengan

mempertimbangkan aspek keuangan dan non keuangan. Penilaian aspek keuangan

untuk permohonan kredit modal kerja tersebut dilihat dari perhitungan kebutuhan

kredit, laporan keuangan (neraca, laporan rugi laba), Repayment Schedule, dll.

Selain penting bagi bank, perusahaan juga harus mengetahui tingkat likuiditas dan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

3

solvabilitas untuk memprediksi berapa besar kredit modal kerja yang akan

diperoleh dari bank yang diajukan kredit.

Salah satu metode yang dapat digunakan agar kredit modal kerja yang

direkomendasikan tidak terlalu besar atau bahkan kurang, besarnya kredit modal

kerja tersebut dapat diukur yaitu dengan menggunakan metode analisis Working

Worth. Analisis ini menggunakan rasio likuiditas yaitu untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan rasio

solvabilitas untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban keuangannya sekiranya perusahaan harus dilikuidasi. Sehingga dapat

diketahui secara pasti aktiva lancar dan utang lancar jika dibandingkan dengan

modal usaha sendiri. Kelebihan analisis Working Worth dibandingkan dengan

metode analisis kredit lainnya yaitu, dalam analisis Working Worth dapat

diketahui Rating perusahaan untuk menentukan tingkat risiko (Risk Description)

dan tingkat keyakinan (Level of Confidence) kreditur terhadap perusahaan. Selain

itu dengan membandingkan jumlah kredit modal kerja yang diperoleh

menggunakan analisis Working Worth dengan realisasi kredit yang diperoleh PT.

Sierad Produce Tbk. dapat diketahui sejauh mana analisis Working Worth mampu

mengestimasi jumlah kredit yang direkomendasikan dari bank kepada calon

debitur.

Berdasarkan uraian diatas untuk mengetahui besarnya kredit modal kerja

yang direkomendasikan, maka penulis mengambil judul, “Analisis Working Worth

untuk Menentukan Kredit Modal Kerja yang Direkomendasikan pada PT. Sierad

Produce Tbk. Periode 2008-2012”.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

4

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat mengidentifikasikan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendeknya dengan menggunakan Rasio Likuiditas yaitu Current Ratio

dan Quick Ratio pada PT. Sierad Produce Tbk. periode 2007-2011.

2. Bagaimana kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

panjangnya dengan menggunakan Rasio Solvabilitas yaitu Current

Liabillities to Net Wort Ratio dan Debt to Equity Ratio pada PT. Sierad

Produce Tbk. periode 2007-2011.

3. Berapa besarnya Kredit Modal Kerja yang direkomendasikan pada PT.

Sierad Produce Tbk. periode 2008- 2012.

4. Apakah analisis Working Worth dapat digunakan untuk menentukan

jumlah kredit modal kerja yang direkomendasikan dengan

membandingkan antara jumlah kredit modal kerja berdasarkan analisis

Working Worth dengan jumlah realisasi kredit yang diterima PT. Sierad

Produce Tbk. periode 2008-2012.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah, maka tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

jangka pendeknya dengan menggunakan Rasio Likuiditas pada PT. Sierad

Produce Tbk. periode 2007-2011.

2. Untuk mengetahui besarnya kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka panjangnya dengan menggunakan Rasio Solvabilitas

pada PT. Sierad Produce Tbk. periode 2007-2011.

3. Untuk mengetahui besarnya Kredit Modal Kerja yang direkomendasikan

pada PT. Sierad Produce Tbk. periode 2008-2012.

4. Untuk mengetahui bahwa analisis Working Worth dapat digunakan untuk

menentukan jumlah kredit modal kerja yang direkomendasikan dengan

membandingkan antara jumlah kredit modal kerja berdasarkan analisis

Working Worth dengan jumlah realisasi kredit yang diterima PT. Sierad

Produce Tbk. periode 2008-2012.

1.3.2 Manfaat Penelitian

a. Penulis

1. Menerapkan salah satu ilmu atau teori yang dipelajari ke dunia

kerja yang nyata.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

6

2. Memperoleh pengalaman yang berharga guna mempersiapkan diri

untuk memasuki dunia usaha atau dunia kerja.

3. Keahlian profesi yang diperoleh dari penelitian dapat mengangkat

kepercayaan diri mahasiswa.

b. Instansi

1. Membantu perusahaan mengukur kredit modal kerja yang sesuai

dengan kebutuhan perusahaannya.

2. Mengingatkan perusahaan untuk tetap menjaga modal kerjanya

demi kelancaran kegiatan operasional perusahaan

3. Perusahaan/instansi ikut serta dalam dunia pendidikan.

c. Masyarakat

1. Memberikan informasi kepada masyarakat yang memiliki akan

menjalankan usaha tentang pentingnya memiliki modal kerja untuk

kelangsungan kegiatan perusahaan.

2. Menginformasikan alternatif yaitu dengan mengajukan kredit

modal kerja apabila modal kerja perusahaan tidak mendukung

kegiatan operasional perusahaan.

3. Masyarakat memperoleh pengetahuan tentang kredit modal kerja

dari lembaga keuangan bank.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

7

1.4 Kerangka Pemikiran

Perusahaan menyadari bahwa komposisi modal sangat penting untuk

kelangsungan hidup perusahaan karena, semua kegiatan operasional sangat

berhubungan dengan modal kerja perusahaan. Dalam buku Manajemen

Perkreditan (Suhardjono : 2003) dinyatakan modal kerja adalah sejumlah dana

yang dipergunakan untuk membiayai operasional perusahaan mulai dari

pengadaan bahan baku/bahan penolong/bahan setengah jadi, membiayai tenaga

kerja dan biaya overhead, proses produksi barang sampai dengan barang tersebut

dijual/dengan kata lain sejumlah dana/kas yang tertanam dalam aktiva lancar yang

dipergunakan untuk menjalankan aktivitas perusahaan. Menurut Weston dan

Brigham (dalam Sawir, 2005) “Modal kerja adalah investasi perusahaan di dalam

aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas (surat-surat berharga), piutang dagang,

dan persediaan”. Modal kerja dibedakan menjadi dua macam , yakni modal kerja

kotor (gross working capital) dan modal kerja bersih (net working capital).

Handono Mardiyanto (2009) menyatakan bahwa modal kerja kotor adalah jumlah

aktiva lancar sedangkan modal kerja bersih adalah selisih antara aktiva lancar dan

utang lancar.

Dana yang harus dipenuhi oleh perusahaan untuk modal kerja dapat

diperoleh dari berbagai sumber, misalnya dari pemilik usaha itu sendiri atau dari

modal pinjaman. Apabila kebutuhan dana besar, sementara dana yang dibutuhkan

tidak tersedia maka pihak perusahaan akan mengajukan pinjaman berupa kredit

modal kerja. Kredit modal kerja merupakan kredit yang diberikan untuk keperluan

modal kerja, misalnya untuk membeli bahan baku, pembayaran gaji dan biaya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

8

lainnya. Kredit modal kerja diberikan dalam waktu yang relatif pendek dan satu

kali siklus operasi (Kasmir, 2011).

Pihak bank dalam menentukan besarnya kredit modal kerja, harus

menganalisis beberapa aspek perusahaan terutama aspek keuangan melalui

laporan keuangan perusahaan. Menurut Kasmir (2011) “Laporan keuangan adalah

laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam

suatu periode tertentu”. Di sisi lain Farid dan Siswanto (1998) menyatakan bahwa

laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan

bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat

finansial. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan

merupakan ringkasan pencatatan dari transaksi keuangan yang terjadi selama

tahun buku yang bersangkutan atau suatu periode tertentu untuk membantu para

penggunanya dalam membuat keputusan yang menyangkut finansial perusahaan.

Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada

pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka-

angka dalam satuan moneter (Irham Fahmi, 2011). SFAC No.1 menyatakan

tujuan dari pelaporan keuangan perusahaan yaitu menyediakan informasi yang

bermanfaat bagi pembuatan keputusan bisnis dan ekonomis oleh investor yang

ada dan yang potensial, kreditur, manajemen, pemerintah dan pengguna lainnya

(FASB, 1987).

Menurut Lyn M. Fraser dan Aileen Ormiston (2008) Suatu laporan

tahunan perusahaan terdiri dari empat laporan keuangan pokok yaitu :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

9

1. Neraca

Menunjukan posisi keuangan-aktiva, utang dan ekuitas pemegang saham-

suatu perusahaan pada tanggal tertentu, seperti pada akhir triwulan atau

akhir tahun.

2. Laporan Rugi Laba

Menyajikan hasil usaha-pendapatan, beban, laba atau rugi bersih dan laba

atau rugi per saham-untuk periode akuntansi tertentu.

3. Laporan Ekuitas Pemegang Saham

Merekonsiliasi saldo awal dan akhir semua akun yang ada dalam seksi

ekuitas pemegang saham pada neraca. Beberapa perusahaan menyajikan

laporan saldo laba, sering kali dikombinasikan dengan laporan rugi laba

yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir akun saldo laba. Perusahaan-

perusahaan yang memiliki format penyajian yang terakhir biasanya akan

menyajikan laporan ekuitas pemegang saham sebagai pengungkapan

dalam catatan kaki.

4. Laporan Arus Kas

Memberikan informasi tentang arus kas masuk dan keluar dari kegiatan

operasi, pendanaan dan investasi selama suatu periode akuntansi.

Agar kredit yang direkomendasikan tidak terlalu besar atau kurang maka

dapat dianalisis dengan menggunakan beberapa metode atau pendekatan, menurut

Suhardjono (2003) metode atau pendekatan tersebut adalah:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

10

1. Pendekatan Working Capital Turn Over (WCTO)

Kebutuhan kredit modal kerja dengan pendekatan WCTO adalah

kebutuhan total, sehingga apabila ingin menghitung tambahan kredit

modal kerja, maka harus dikurangi terlebih dahulu dengan kredit modal

kerja yang telah dinikmati.

2. Pendekatan Spread Sheet

Perhitungan kebutuhan modal kerja dengan pendekatan Spread Sheet

didasarkan pada kenaikan pos piutang dagang dan pos persediaan barang

dagang dengan kenaikan pos utang dagang dan kas periode yang lalu

sebagai faktor pengurang. Berbeda dengan pendekatan WCTO, dalam

pendekatan Spread Sheet ini hanya memperhitungkan perubahan

(kenaikan) modal kerja, sehingga hasil perhitungannya hanya berupa

tambahan kebutuhan kredit modal kerja.

3. Pendekatan Net Trading Assets (NTA)

Perhitungan kebutuhan kredit modal kerja dengan pendekatan NTA

dilakukan untuk menghitung kebutuhan modal kerja dasar (base working

capital need) atau kebutuhan modal kerja permanen (permanent working

capital) dan kebutuhan modal kerja musiman/temporer.

4. Z-Score Model

Penggunaan Z-Score Model lebih banyak dilakukan pada analisis posisi

keuangan perusahaan terhadap faktor-faktor potensial yang mempengaruhi

jatuhnya perusahaan. Aplikasi Z-Score dalam analisis perusahaan harus

dilakukan dari tahun ke tahun untuk melihat trend analisisnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

11

5. Bathory’s Model

Sama seperti Z-Score, Bathory’s Model juga memperlihatkan daya tahan

perusahaan untuk dapat bertahan terhadap perkembangan kompetisi dan

antisipasi usahanya dari waktu ke waktu.

6. Working Worth Analysis

Model analisis ini digunakan untuk mengetahui ukuran perusahan

berdasarkan modal sendiri dan modal kerjanya. Sumber informasi yang

digunakan dalam analisis Working Worth berupa dua tahun neraca dari

laporan keuangan perusahaan. Dengan menggunakan neraca perusahaan,

analisis Working Worth akan menggambarkan kemampuan operasional

perusahaan. Perubahaan-perubahan kewajiban perusahaan harus

diantisipasi dengan kemampuan operasi usaha guna menghasilkan cash

flow yang baik.

Di dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan khususnya neraca,

ada empat aspek yang perlu dinilai tingkat kewajarannya, yaitu :

1. Aspek Likuiditas

Untuk mengukur jumlah kas atau jumlah investasi yang dapat

dikonversikan atau diubah menjadi kas untuk membayar pengeluaran,

tagihan dan seluruh kewajiban lainnya yang sudah jatuh tempo. Aspek

likuiditas diukur dengan menggunakan rasio keuangan yaitu rasio

likuiditas atau sering juga disebut rasio modal kerja untuk mengukur

seberapa likuidnya perusahaan dengan membandingkan komponen yang

ada di neraca, yaitu total aktiva lancar dengan total pasiva lancar (utang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

12

jangka pendek). Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar

sedemikian besar sehingga mampu memenuhi segala kewajiban

finansialnya yang segera harus dipenuhi, dapat dikatakan bahwa

perusahaan tersebut dalam kategori likuid. Sedangkan apabila perusahaan

tidak mempunyai kemampuan membayar, dikatakan bahwa perusahaan

tersebut tidak likuid. Rasio likuiditas terdiri dari Rasio Lancar (Current

Ratio), Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio atau Acid Test Ratio), Rasio Kas

(Cash Ratio), Rasio Perputaran Kas, dan Inventory to Net Working

Capital.

2. Aspek Solvabilitas

Rasio keuangan yang digunakan adalah Rasio Solvabilitas/Ratio Leverage

yaitu untuk mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh

pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut.

Rasio ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh aktiva perusahaan

dibiayai oleh utang, dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar

seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila

perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Rasio ini juga digunakan untuk

mengindikasi tingkat keamanan dari para kreditur (Bank). Rasio

Solvabilitas terdiri dari Debt to Asset Ratio (Debt Ratio), Debt to Equity

Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Tangible Assets Debt Coverage,

Current Liabilities to Net Worth, Times Interest Earned dan Fixed Charge

Coverage.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

13

3. Aspek Aktivitas

Rasio Keuangan yang digunakan adalah Rasio Aktivitas yaitu untuk

mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang

dimilikinya. Penggunaan rasio aktivitas adalah dengan cara

membandingkan antara tingkat penjualan dengan investasi dalam aktiva

untuk satu periode. Artinya diharapkan adanya keseimbangan seperti yang

diinginkan antara penjualan dengan aktiva seperti persediaan, piutang dan

aktiva lainnya. Rasio Aktivitas terdiri dari Inventory Turn Over,

Receivable Turn Over, Fixed Asset Turn Over dan Working Capital Turn

Over.

4. Aspek Profitabilitas

Rasio rentabilitas atau rasio profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk

mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukan oleh

besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungan dengan

penjualan maupun investasi. Rasio Profitabilitas terdiri dari Profit Margin,

Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE) dan Earning per

Share.

Pada analisis Working Worth aspek keuangan yang digunakan adalah

aspek likuiditas dan solvabilitas. Kedua aspek keuangan ini digunakan untuk

menganalisis neraca perusahaan yang mampu memberi informasi kepada pihak

eksternal (Bank, pemegang saham dan lainnya) tentang kondisi aktiva dan pasiva

perusahaan. Penggunaan rasio keuangan dianggap yang paling efektif dalam

menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan maka rasio keuangan yang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

14

digunakan dalam analisis Working Worth ini yaitu Rasio likuiditas berupa Current

Ratio dan Quick Ratio, sedangkan rasio solvabilitas berupa Current Liabilities to

Net Worth Ratio dan Debt to Equity Ratio, dimana masing-masing rasio

keuangan ini memiliki fungsi tersendiri dalam mengukur komponen yang ada

dalam neraca perusahaan yang akan menentukan besarnya Rating perusahaan dan

besarnya kredit modal kerja yang direkomendasikan. Penulis membuat kerangka

pemikiran untuk mendukung penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 1.1

berikut :

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran atau Model

Sumber : Irham Fahmi, Kasmir, Ruddy Tri Santoso, Munawir, dll (1996, 2007,

2011)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

15

1.5 Metodologi Penelitian

1.5.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian berupa studi kasus dengan menggunakan metode

deskriptif kuantitatif. Metode ini menggambarkan keadaan perusahaan yang

sebenarnya berdasarkan data yang ada dimana hasil dari penelitian ini berupa

besarnya tingkat likuiditas, solvabilitas dan besarnya kredit modal kerja PT.

Sierad Produce Tbk yang akan dijelaskan secara deskriptif.

1.5.2 Data Penelitian

1.5.2.1 Jenis Data

Jenis data yang akan dianalisis adalah:

1. Data kualitatif berupa profil singkat perusahaan yaitu PT. Sierad

Produce Tbk serta fenomena yang akan diteliti.

2. Data kuantitatif berupa neraca laporan keuangan PT. Sierad

Produce Tbk periode 2007-2011.

1.5.2.2 Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data sekunder karena data yang diperoleh berasal dari laporan-laporan

keuangan perusahaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

16

1.5.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah

sebagai berikut :

a. Browsing internet dengan mengakses situs-situs (seperti

www.bi.go.id, www.wikipedia.com)

b. Studi pustaka (Library Research)

Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan

dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan

Analisis Laporan Keuangan, Analisis Rasio Keuangan, Manajemen

Perkreditan dan sebagainya yang kemudian dituangkan dalam

tugas akhir ini dengan cara :

a. Quotasi yaitu mengutip dengan menggunakan kata-kata penulis

seperti aslinya.

b. Phrase yaitu mengutip dengan menggunakan kata-kata penulis

sendiri.

c. Summary yaitu mengambil atau menerangkan intisari dari

sumber pustaka.

1.5.3 Alat Analisis Data

Alat analisis yang digunakan dalam analisis Working Worth adalah rasio

keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas dan rasio solvabilitas. Tujuan pokok

dari metode ini untuk mengetahui ukuran perusahaan berdasarkan modal sendiri

dan modal kerjanya, serta tidak berdasarkan dari besarnya penjualan. Ruddy Tri

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

17

Santoso (1996) menyatakan alat untuk menganalisis kredit modal kerja yang

direkomendasikan dengan menggunakan analisis Working Worth adalah :

1. Rasio Likuiditas :

Current Ratio =

(1)

Quick Ratio =

(2)

2. Rasio Solvabilitas :

Current Liabilities to Net Worth Ratio

(3)

Debt to Equity Ratio

(4)

3. Rating =[ 1+2-3-4] (5)

4. Kredit Modal Kerja yang direkomendasikan diperoleh dari :

(6)

5. Estimasi Kredit Modal Kerja tahun periode 2012 menggunakan metode

estimasi interval dua rata-rata :

Keterangan :

1 : rata-rata dari kredit modal kerja dengan menggunakan analisis

Working Worth

2 : rata-rata dari realisasi kredit modal kerja yang diperoleh perusahaan

tα/2,v : dari sampel kecil yaitu 4 tahun dengan taraf signifikansi 5%

diperoleh t-tabel sebesar 3,182

2

22

1

21

,2/21212

22

1

21

,2/21 )()(nS

nStXX

nS

nStXX

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

18

S1 : simpangan baku dari kredit modal kerja dengan menggunakan

analisis Working Worth

S2 : simpangan baku dari realisasi kredit modal kerja yang diperoleh

perusahaan

n1 : banyaknya sampel kredit modal kerja dengan menggunakan analisis

Working Worth yaitu 4 tahun

n2 : banyaknya sampel realisasi kredit modal kerja yang diperoleh

perusahaan yaitu 4 tahun

µ1 : rata-rata dari sampel kredit modal kerja dengan menggunakan

analisis Working Worth

µ2 : rata-rata dari sampel realisasi kredit modal kerja yang

diperoleh perusahaan

Setelah mengetahui rumus Working Worth, informasi-informasi yang

diperlukan dalam menggunakan rumus perhitungan tersebut antara lain :

1. Rasio Lancar atau Current Ratio merupakan salah satu Rasio

Likuiditas, dimana rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang

yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan

antara total aktiva lancar (Current Asset) dengan total utang lancar

(Current Liabilities) atau dengan mengurangi persediaan dan piutang.

Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio lancar rendah, dapat

dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang.

Namun, apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum tentu kondisi

perusahaan sedang baik. Hal ini dapat saja terjadi karena kas tidak

dipergunakan sebaik mungkin. Untuk mengatakan suatu kondisi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

19

perusahaan baik atau tidak, ada suatu standar rasio yang digunakan,

misalnya rata-rata industri untuk usaha yang sejenis atau dapat pula

digunakan target yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya,

walaupun target yang ditetapkan perusahaan biasanya berdasarkan

rata-rata industri untuk usaha sejenis.

2. Rasio Cepat atau Quick Ratio termasuk kedalam rasio likuiditas.

Rasio cepat merupakan rasio yang menunjukan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang

lancar / utang jangka pendek (Current Liabilities) dengan aktiva

lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan (Stock). Artinya nilai

persediaan diabaikan, dengan cara dikurangi dari total aktiva lancar.

Hal ini dilakukan karena persediaan dianggap memerlukan waktu

relatif lama untuk diuangkan. Rasio cepat diukur dari total aktiva

lancar (Current Assets) dikurangi dengan persediaan (Stock) dibagi

dengan utang lancar (Current Liabilities).

3. Current Liabilities to Net Worth Ratio merupakan rasio solvabilitas

dimana digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri (Net

Worth) dalam membayar kembali seluruh kewajiban jangka

pendeknya (Current Liabilities). Bagi pihak bank besarnya rasio ini

menunjukan bahwa semakin besar risiko yang ditanggung atas

kemungkinan kegagalan perusahaan.

4. Debt to Equity Ratio termasuk dalam rasio solvabilitas, rasio ini

digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas dengan cara

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

20

membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan

seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana

yang disediakan peminjam (kreditur) dengan pemilik perusahaan.

Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah

modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Bagi bank

(kreditur), semakin besar rasio ini, akan semakin besar risiko yang

ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan.

Namun, bagi perusahaan justru semakin besar rasio semakin baik.

Sebaliknya semakin rendah rasio, semakin tinggi tingkat pendanaan

yang disediakan pemilik dan semakin besar batas pengamanan bagi

peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva.

Perusahaan dengan arus kas yang stabil biasanya memiliki rasio yang

lebih tinggi dari rasio kas perusahaan yang tidak stabil.

5. Rating merupakan hasil dari penjumlahan Rasio Lancar (Current

Ratio) dengan Rasio Cepat (Quick Ratio) kemudian dikurangi dengan

selisih antara Current Liabilities to Net Worth Ratio dengan Debt to

Equity Ratio, sehingga didapat besaran yang menentukan hubungan

antara tingkat risiko (Risk Description) dan tingkat keyakinan (Level

of Confidence). Dari Rating didapat skala Rating yang nantinya

dikalikan dengan persentase Working Worth. Besarnya kredit modal

kerja yang direkomendasikan dapat tercermin dari tabel berikut :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

21

Tabel 1.1 Hubungan Rating, Risk Description, Level of Confidence

dan Working Worth

Rating Risk Description Level of Confidence Working

Worth

< (-4,6) High Low 0

(-3,9) – (-4,59) High Low 2,5%

(-3,2) – (-3,89) High Low 5%

(-2,5) – (-3,19) High Low 7,5%

(-1,8) – (-2,49) High Low 10%

(-1,1) – (-1,79) Limited Medium 12,5%

(-0,4) – (1,09) Limited Medium 15%

(-0,3) – (-0,39) Limited Medium 17,5%

(0,9) – ( 0,29) Limited Medium 20%

>1 Low High 25%

Sumber : Kredit Usaha Perbankan, 1996.

Kredit modal kerja yang direkomendasikan diperoleh dari persentase

Working Worth dari tabel, dikalikan dengan penjumlahan antara modal kerja

bersih ( Net Working Capital) dengan modal sendiri (Equity) yang kemudian

dibagi dengan dua, akan didapat jumlah kredit yang direkomendasikan atau

diberikan kepada PT. Sierad Produce Tbk. Sedangkan untuk mengetahui berapa

realisasi kredit ditahun 2012 sebagai perbandingan hasil analisis Working Worth

digunakan estimasi interval dua rata-rata dimana sampel yang digunakan adalah

sampel kecil (n < 30) dan taraf signifikansi yang digunakan adalah 5%. Besarnya

relalisasi kredit yang diperoleh dari metode estimasi interval dua rata-rata ini akan

dibandingkan dengan besarnya kredit modal kerja yang diperoleh dari analisis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-lindadewin... · ayam segar (BelMart), industri peralatan peternakan dan industri tepung

22

Working Worth. Sehingga diketahui seberapa dekat analisis Working Worth dalam

mengestimasi besarnya kredit modal kerja yang direkomendasikan oleh bank.

1.6 Tempat dan Waktu Penelitian

Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan data sekunder

yaitu laporan keuangan PT. Sierad Produce Tbk periode 2007-2011. Untuk waktu

penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2012.