BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian...

33
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian Status Gizi Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan fisik seseorang atau sekelompok orang yang ditentukan dengan salah satu atau kombinasi dari ukuran-ukuran gizi tertentu. Sedangkan Soekidjo (1996) menyatakan bahwa status gizi adalah konsumsi gizi makanan pada seseorang yang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan. Menurut (Nyoman,2002). Status Gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutrisi dalam bentuk variabel tetentu. 2. Zat Gizi yang diperlukan Anak Balita a. Karbohidrat atau Hidrat Arang Karbohidrat merupakan zat gizi utama sebagai sumber energi bagi tubuh. Terpenuhinya kebutuhan tubuh akan karbohidrat akan menentukan jumlah energi yang tersedia bagi tubuh setiap hari. Hidrat arang merupakan sumber kalori utama bagi manusia. Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh manusia (terutama untuk bangsa-bangsa di Asia Tenggara) berasal dari hidrat arang. Hidrat arang terutama terdapat dalam tumbuh-tumbuhan

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Status Gizi

1. Pengertian Status Gizi

Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan fisik

seseorang atau sekelompok orang yang ditentukan dengan salah satu atau

kombinasi dari ukuran-ukuran gizi tertentu. Sedangkan Soekidjo (1996)

menyatakan bahwa status gizi adalah konsumsi gizi makanan pada seseorang

yang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan.

Menurut (Nyoman,2002). Status Gizi adalah ekspresi dari keadaan

keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutrisi

dalam bentuk variabel tetentu.

2. Zat Gizi yang diperlukan Anak Balita

a. Karbohidrat atau Hidrat Arang

Karbohidrat merupakan zat gizi utama sebagai sumber energi bagi

tubuh. Terpenuhinya kebutuhan tubuh akan karbohidrat akan menentukan

jumlah energi yang tersedia bagi tubuh setiap hari. Hidrat arang

merupakan sumber kalori utama

bagi manusia. Kira-kira 80% dari kalori yang didapat tubuh

manusia (terutama untuk bangsa-bangsa di Asia Tenggara) berasal dari

hidrat arang. Hidrat arang terutama terdapat dalam tumbuh-tumbuhan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

seperti beras, gandum, dan umbi-umbian, yang terdiri dan tiga macam

unsur yaitu karbon, oksigen, dan hidrogen (Moehji, 2002).

b. Protein atau zat putih telur

Protein merupakan bahan utama dalam pembentukan sel jaringan,

baik, jaringan tubuh tumbuh-tumbuhan maupun tubuh manusia dan

hewan. Sintesa protein dari unsur kimia hanya terjadi dalam bentuk

tumbuh-tumbuhan, sedang manusia dan hewan memperoleh protein dari

bahan pangan hewani.

Guna protein bagi manusia adalah sebagai benkut:

1). Untuk membangun sel jaringan tubuh.

2). Untuk mengganti sel tubuh yang aus atau rusak.

3). Untuk membuat air susu, enzim dan hormon air susu yang diberikan

ibu kepada bayinya dari makanan ibu itu sendiri.

4). Membuat protein darah.

5). Untuk menjaga keseimbangan asam basa dari cairan tubuh.

6). Sebagai pemberi kalori (Moehji,2002).

Bahan-bahan makanan protein dapat kita golongkan ke dalam dua

golongan, yaitu sebagai berikut:

1). Bahan-bahan makanan sumber protein yang berasal dari hewan,

contohnya :daging, jenis ikan, telur, dan susu.

2). Bahan-bahan makanan sumber protein yang berasal dari tumbuh-

tumbuhan, contohnya; beras, jenis kacang-kacangan, tempe, dan tahu.

9

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

c. Lemak

Lemak adalah senyawa kimia yang dalam stuktur molekulnya

mengandung gugus asam lemak. Secara alamiah lemak secara fisik

didapatkan dalam dua bentuk yaitu minyak yang berbentuk cair dan dalam

bentuk padat. Kegunaan lemak yang berasal dari makanan digunakan

tubuh untuk hal-hal sebagai berikut yaitu pemberi kalori, melarutkan

vitamin-vitamin sehingga vitamin tersebut dapat diserap oleh dinding usus

dan memberikan asam-asam lemak essensial. Sedangkan kegunaan

simpanan lemak dalam tubuh manusia antara lain, sebagai cadangan

tenaga, sebagai bantalan bagi alat-alat tubuh seperti ginjal, biji mata,

sebagai isolasi sehingga panas tubuh tidak banyak yang keluar,

mempertahankan tubuh dari gangguan-gangguan luar seperti pukulan atau

bahan -bahan yang berbahaya seperti zat kimia.

d. Vitamin

Vitamin adalah zat organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah

sedikit, tetapi penting untuk melakukan fungsi metabolik dan harus

didapat dari makanan. Meskipun vitamin hanya diperlukan dalam Jumlah

sedikit jika kekurangan akan menimbulkan hal-hal yan merugikan

(hipovitaminosis sampai avitaminosis jika terlihat tanda-tanda klinis yang

nyata).

Secara umum fungsi vitamin antara lain yaitu sebagai bagian dari

suatu enzim atau co-enzim (pembantu enzim) yang mengatur berbagai

10

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

proses metabolisme, mempertahankan fungsi berbagai jaringan,

mempengaruhi pertumbuhan dan pembentukan sel baru, membantu

pembuatan zat tertentu dalam tubuh (Farida, 2004).

e. Mineral

Kira-kira 6% manusia dewasa terbuat dan mineral. Mineral yang

dibutuhkan oleh manusia diperoleh dari tanah. Tanaman sumber pangan

menyerap mineral yang diperlukan dan menyimpannya dalam stuktur

tanaman. Hewan sebagai konsumen tingkat pertama menggunakan dan

menyimpan mineral dalam tubuhnya. Manusia sebagai konsumen tingkat

akhir memperoleh mineral dan pangan nabati dan hewani.

Fungsi mineral dalam tubuh adalah

1). Memelihara keseimbangan asam tubuh dengan jalan penggunaan

mineral pembentuk asam (klorin, fosfor, belerang) dan mineral

pembentuk basa (kapur, besi, magnesium, kalium , natrium).

2). Mengkatalisasi reaksi yang bertalian dengan pemecahan karbohidrat,

lemak, dan protein serta pembentukan lemak dan protein tubuh.

3). Sebagai hormon dan enzim tubuh.

4). Membantu memelihara keseimbangan air tubuh (klorin, kalium,

natrium)

5). Menolong dalam pengiriman isyarat ke seluruh tubuh (kalsim, kalium,

natrium)

6). Sebagai bagian cairan usus (kalsium, magnesium, kalium, natrium)

11

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

7). Berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang, gigi, dan

jaringan tubuh lainnya (kalsium, fosfor, fluorin) (Farida , 2004).

3. Angka Kecukupan Gizi

Angka kecukupan gizi (AKG) adalah jumlah zat-zat gizi yang

hendaknya dikonsumsi setiap hari untuk jangka waktu tertentu sebagai bagian

dari diet normal rata-rata orang sehat (Almatsier, 2001)

Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya

dalam jangka waktu yang cukup lama. Kecukupan gizi dipengaruhi oleh

umur, jenis kelamin, aktifltas, berat badan dan tinggi badan, genetika serta

keadaan hamil dan menyusui. Anjuran kecukupan gizi adalah jumlah yang

diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan orang pada umumnya.

Kecukupan energi bayi dan balita relatif lebih besar dibandingkan dengan

orang dewasa sebab pada usia tersebut pertumbuhan masih sangat pesat.

Disini juga tampak bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara

perempuan dan laki-laki dalam hal kebutuhan energi dan proteinnya.

Perhitungan tingkat konsumsi energi.

Kecukupan gizi rata-rata perorang perhari untuk anak balita yaitu

untuk umur 1-3 tahun dengan berat badan 12 kg dan tinggi badan 90 cm

membutuhkan energi 1250 Kkal dan 23 Gr protein.

12

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

Tabel 1

Perhitungan Kecukupan Gizi Rata-Rata Perorang

Perhari untuk Anak Balita

Golongan Umur BB TB Energi Protein1 -3 Tahun 12 90 1250 23

Sumber: Nyoman , (2000)

Kegunaan angka kecukupan gizi adalah

a. Untuk menilai kecukupan gizi yang telah dicapai melalui konsumsi

makanan bagi penduduk atau golongan masyarakat tertentu yang

didapatkan dari hasil survey gizi atau makanan.

b. Untuk perencanaan pemberian makanan tambahan balita maupun

perencanaan makanan institusi.

c. Untuk perencanaan penyediaan pangan tingkat nasional (Karyadi dan

Muhilal, 1996).

Kekurangan salah satu zat gizi dapat menimbulkan konsekuensi berupa

penyakit ataupun bila kekurangan hanya marginal atau ringan dapat

menimbulkan gangguan yang sifatnya lebih ringan atau menurunnya

kemampuan fungsi. Bila kekurangan tersebut hanya marginal saja, tidak

dijumpai penyakit defisiensi yang nyata, tetapi akan timbul konsekuensi

fungsional yang lebih ringan dan kadang-kadang tidak disadari kalau hal

tersebut karena faktor gizi (Karyadi dan Muhilal, 1996).

Adapun rumus AKG adalah sebagai berikut:

13

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

BB rielAKG individu = ——————— x Energi Standart

BBStandart

AKG Standart Pencapaian AKG = ———————— x 100%

AKG Individu

(Nyoman , 2002)

4. Penilaian Status Gizi

Penilaian status gizi anak balita dimaksudkan untuk mengetahui

Apakah seseorang atau kelompok balita tersebut mempunyai status gizi

kurang, baik atau lebih. Penilaian status gizi anak balita tersebut bertujuan

untuk mengetahui sejauh mana keseimbangan antara zat gizi yang masuk

dalam tubuh dengan zat gizi yang digunakan oleh tubuh, sehingga tercipta

kondisi fisik yang optimal. Ada berbagai cara dalam mengukur atau menilai

status gizi seseorang yaitu melalui penilaian status gizi secara langsung yang

dibagi dalam empat penilaian yaitu antropometri, klinis. biokimia, biofisik.

Kedua adalah penilaian status gizi secara tidak langsung dibagi dalam tiga

cara yaitu survey konsumsi pangan, statistik vital dan faktor ekologi

a. Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung.

1). Survey Konsumsi Makanan

Survey konsumsi makanan dimaksudkan untuk mengetahui

kebiasaan makanan zat gizi tingkat kelompok, rumah tangga dan

perorangan serta faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi makanan

tersebut. Metode pengukuran konsumsi makanan berdasarkan sasaran

14

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

pengamatan atau pengguna yaitu tingkat nasional, rumah tangga dan

individual. Dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah tingkat

rumah tangga dan perorangan (Nyoman, 2000).

2). Statistik Vital

Cara untuk mengetahui keadaan gizi di suatu wilayah adalah

dengan cara menganalisis statistik kesehatan. Dengan menggunakan

statistik kesehatan dapat diperhitungkan penggunaannya sebagai

bagian dari indikator tidak langsung pengukuran status gizi

masyarakat. Beberapa statistik vital yang berhubungan dengan

kesehatan dan gizi antara lain: angka kesakitan, aneka kematian,

pelayanan kesehatan dan penyakit infeksi yang berhubungan dengan

gizi ( Nyoman, 2000).

3). Ekologi

Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil yang

saling mempengaruhi dan interaksi beberapa faktor fisik, biologi dan

lingkungan budaya. Jadi jumlah makanan dan zat-zat gizi yang

tersedia bergantung pada keadaan lingkungan seperti ikiim, tanah,

irigasi, penyimpanan, transportasi, dan tingkat ekonomi penduduk

(Nyoman, 2000).

15

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

b. Penilaian Status Gizi Secara Langsung

1). Pemeriksaan klinis

Penggunaaan pemeriksaan klinis untuk mendeteksi defisiensi

gizi yaitu dengan mendeteksi kelainan atau gangguan yang terjadi

pada kulit, rambut, mata, membran mukosa mulut, dan bagian tubuh

yang lain dapat dipakai sebagai petunjuk ada tidaknya masalah gizi

kurang.Tanda-tanda klinis malnutrisi tidak spesifik, karena ada

beberapa penyakit yang mempunyai gejala yang sama tetapi

penyebabnya berbeda. Oleh karena itu pemeriksaan klinis harus

dipadukan dengan pemenksaan yang lain (Nyoman, 2000).

2). Biokimia

Pemeriksaan biokimia yang sering digunukan dalam penelitian

adalah tehnik pengukuran kandungan berbagai zat gizi dan subtansi

kimia lain dalam darah dan urine. Hasil pengukuran tersebut

dibandingkan dengan standar normal yang telah ditetapkan. Dalam

berbagai hal pemeriksaan biokimia hanya dapat diperoleh di rumah

sakit atau pusat kesehatan, dan pada pemeriksaan ini hanya dapat

dilakukan oleh orang yang ahli (Nyoman, 2000).

3). Biofisik

Penilaian status gizi dengan biofisik adalah melihat dan

kemampuan fungsi jaringan dan perubahan stuktur. Tes kemampuan

fungsi jaringan meliputi, kemampuan kerja dan adaptasi sikap.

16

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

Pemeriksaan ini bisa dilakukan secara klinis maupun tidak. Penilaian

status gizi secara biofisik sangat mahal dan memerlukan tenaga

profesional. Penelitian ini dilakukan melalui tiga cara yaitu. Uji

radiologi, Tes fungsi fisik, dan sitologi (Nyoman, 2000).

4). Antropometri

Parameter yang digunakan pada penilaian status gizi dengan

menggunakan antropometri adalah umur, berat badan, tinggi badan,

lingkar lengan atas, lngkar kepala, dan lingkar dada (Supariasa, 2001).

Indeks antropometri yang umum digunakan dalam menilai status gizi

adalah berat badan menurut umur (BB/ U), tinggi badan menurut umur

(TB/ U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Indeks BB/U

adalah pengukuran total berat badan termasuk air, lemak, tulang dan

otot, indeks TB/U adalah pengukuran pertumbuhan linier, indeks

BB/TB adalah indeks untuk membedakan apakah kekurangan gizi

terjadi secara kronos atau akut (Supariasa, 2001).

Dalam buku petunjuk Teknik Pemantauan Stasus Gizi (PSG)

anak balita tahun 1999, klasifikasi status gizi dapat diklasifikasikan

menjadi 5 yaitu: gizi lebih, gizi baik, gizi sedang, gizi kurang dan gizi

buruk. Baku rujukan yang digunakan adalah World Health

Organization - National Center For Health Statistic (WHO-NCHS),

dengan indeks berat badan menurut umur. Direktorat Bina Gizi

Masyarakat, Depkes dan Pemantauan Status Gizi (PSG) anak balita

17

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

tahun 1999menggunakan rujukan WHO-NCHS dengan klasifikasi

seperti terlihat pada tabel.

Tabel 2

Klasifikasi status gizi menurut WHO-NCHS

Kategori Cut of poin *)

Gizi lebih

Gizi baik

Gizi sedang

Gizi kurang

Gizi buruk

120 % Median BB/U baku WHO-NCHS

80 % -120% Median BB/U baku WHO-NCHS

70 %-79,9% Median BB/U baku WHO-NCHS

60 %-69,9% Median BB/U baku WHO-NCHS

< 60 % Median baku WHO- NCHS

(Supariasa, 2001)

5. Macam Status Gizi Anak Balita

Status gizi anak balita dibedakan menjadi empat yaitu status gizi lebih

status gizi baik, status gizi kurang dan buruk.

a. Status Gizi Lebih

Penyakit ini bersangkutan dengan energi di dalam hidangan yang

dikonsumsi relatif terhadap kebutuhan atau penggunaan semua zat gizi

tersebut. Dan tubuh terbebas dari penyakit dan mempunyai daya tahan

setinggi-tingginya.

18

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

Anak yang status gizi baik dapat tumbuh dan kembang secara

normal dengan bertambahnya usia. Tumbuh atau pertumbuhan berkaitan

dengan masalah perubahan dalam hal besar, jumlah, ukuran atau dimensi

tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat,

panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolik. Sedangkan

perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam stuktur dan fungsi

tubuh yang komplek dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,

sebagai hasil dari proses pematangan (Soetjiningsih, 1998).

b. Status Gizi Kurang dan Status Gizi Buruk

Status gizi kurang terjadi karena tubuh kekurangan satu atau

beberapa macam zat gizi yang diperlukan. Hal yang menyebabkan status

gizi kurang karena kekurangan zat gizi yang dikonsumsi atau mungkin

mutunya rendah. Gizi kurang pada dasarnya adalah gangguan pada

beberapa segi kesejahteraan perorangan atau masyarakat yang disebabkan

oleh tidak terpenuhinya kebutuhan akan zat gizi yang diperoleh dari

makanan. Kurang gizi banyak menimpa anak khususnya anak balita yang

berusia dibawah lima tahun karena merupakan golongan yang rentan serta

pada fase ini kebutuhan tubuh akan zat gizi meningkat karena selain untuk

tumbuh juga untuk perkembangan sehingga apabila anak kurang gizi dapat

menimbulkan berbagai penyakit. Akibat status gizi kurang adalah sebagai

berikut:

19

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

1) KEP

KEP adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh

rendahnya konsumsi energi protein dalam makanan sehari-hari

sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi.

Orang yang mengidap KEP nampak kurus, namun gejala

klinik secara besar dapat di bedakan menjadi tiga yaitu marasmus,

kwasiorkor, dan marasmus-kwasiorkor (Nyoman, 2002).

2) Anemia Defisiensi Zat Besi

Adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin darah kurang

dari normal, biasanya dengan tanda : lelah, lesu, letih, bibir tampak

pucat, lidah licin, susah BAB, kadang pusing, dan mudah mengantuk

(Nyoman, 2002).

3) GAKY

Adalah kekurangan gizi disebabkan kurangnya konsumsi

yodium dalam bahan makanannya, kekurangan yodium pada anak yaitu

cacat fisik dan mental, seperti bisu, tuli, bisu-tuli, pertumbuhan badan

terganggu, kecerdasan dan perkembangan mental terganggu (Nyoman

2002).

4) KVA

Adalah penyakit mata yang disebabkan kurangnya vitamin A

dalam makanannya. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan yang

paling sering terjadi pada anak-anak di Indonesia yang umumnya

20

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

terjadi pada usia antara 2-5 tahun. Adapun kriteria KVA adalah sebagai

benkut: bercak bitot dengan konjungtiva mengering, kornea mengering

atau keratomalasia dan parut komea (Nyoman,2002).

6. Faktor yang mempengaruh Status Gizi antara lain :

Banyak faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang, faktor-faktor

yang mempengaruhi status gizi dibagi menjadi dua yaitu secara langsung dan

tidak langsung.

a. Faktor yang mempengaruhi secara langsung :

Menurut Soekirman (2000), penyebab langsung timbulnya gizi kurang

pada anak adalah konsumsi makanan dan penyakit infeksi, kedua

penyebab tersebut saling berpengaruh. Dengan demikian timbulnya gizi

kurang tidak hanya karena kurang makanan tetapi juga karena adanya

penyakit infeksi, terutama diare dan ispa. Anak yang mendapatkan

makanan yang cukup baik tetapi sering terserang demam atau diare,

akhirnya akan dapat menderita gizi kurang, sebaliknya anak yang tidak

memperoleh maknan cukup dan seimbang daya tahan tubuhnya dapat

melemah. Dalam keadaan ini anak akan mudah terserang penyakit dan

kurang nafsu makan sehingga anak kekurangan makanan. Akhirnya berat

badan anak menurun, apabila keadaan ini terus berlangsung anak akan

menjadi kurus dan timbullah masalah kurang gizi.

21

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

b. Faktor yang mempengaruhi secara tidak langsung :

1) pola asuh gizi

pola asuh gizi merupakan faktor yang secara tidak langsung

mempengaruhi konsumsi makanan pada bayi. Dengan demikian pola

asuh gizi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakan faktor

tidak langsung dari status gizi. Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi pola asuh gizi sudah dijelaskan diatas diantaranya :

tingkat pendapatan keluarga, tingkat pendidikan ibu, tingkat

pengetahun ibu, aktivitas ibu, jumlah anggota keluarga dan budaya

pantang makanan.

2) Jarak Kelahiran Yang Terlalu Rapat

Jarak kelahiran akan mempengaruhi status gizi anak dalam

keluarga. Dengan adanya jarak kelahiran yang dekat maka kebutuhan

makanan yang seharusnya hanya diberikan pada satu anak akan terbagi

dengan anak yang lain yang sama-sama memerlukan gizi yang optimal

(Moehji, 2002).

Anak yang berusia dibawah lima tahun masih sangat

memerlukan perawatan ibunya, baik perawatan makanan maupun

perawatan kasih sayang. Jika dalam masa tahun ini ibu hamil lagi

maka bukan saja perhatian ibu terhadap anak menjadi berkurang akan

tetapi AS1 yang masih aktif sangat dibutuhkan anak akan berhenti

keluar. Anak yang belum dipersiapkan secara baik menerima makanan

22

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

pengganti AS1 yang kadang-kadang mutu gizi anak makanan tersebut

juga rendah. Hal ini akan menyebabkan status gizi anak kurang.

3) Sanitasi Lingkungan

Sanitasi lingkungan memiliki peran yang cukup dominan dalam

penyediaan lingkungan yang mendukung kesehatan anak dan tumbuh

kembangnya. Kebersihan baik kebersihan perorangan maupun

lingkungan memegang peranan penting dalam timbulnya penyakit.

Akibat dari kebersihan yang kurang maka anak akan sering sakit

misalnya diare, kecacingan, tifus, hepatitis, malaria, demam berdarah

dan sebagainya. Demikian pula dengan polusi udara baik yang berasal

dari pabrik, asap kendaraan atau asap rokok, dapat berpengaruh

terhadap tingginya angka kejadian ISPA (Infeksi Saluran Pemapasan

Akut). Kalau anak sering menderita sakit maka tumhuh kembangnya

terganggu (Soetjiningsih,1998)

4) Pelayanan kesehatan

Upaya pelayanan kesehatan dasar diarahkan kepada peningkatan

kesehatan dan status gizi anak sehingga terhindar dari kematian dini

dan mutu fisik yang rendah (Aritonang, 2003). Peran pelayanan telah

lama diadakan untuk memperbaiki status gizi. Pelayanan kesehatan

berpengaruh terhadap masalah kesehatan terutama masalah gizi.

Pelayanan yang selalu siap dan dekat dengan masyarakat akan sangat

membantu dalam meningkatkan derajad kesehatan. Dengan pelayanan

23

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

kesehatan masyarakat yang optimal kebutuhan kesehatan masyarakat

akan terpenuhi. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yaitu kegiatan

posyandu yang dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anak

balita dengan penimbangan berat badan (BB) secara rutin setiap bulan.

5) Stabilitas Rumah Tangga

Stabilitas dan keharmonisan rumah tangga mempengaruhi

tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang anak akan berbeda pada

keluarga yang harmonis dibandingkan dengan mereka yang kurang

harmonis (Soetjinmgsih, 1998).

B. Pola Asuh Gizi

1. Pengertian Pola Asuh Gizi

Menurut Zzeitien (2000), pola asuh gizi adalah praktek di rumah

tangga yang diwujudkan dengan tersedianya pangan dan Perawatan kesehatan

serta sumber lainnya untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan dan

perkembangan anak. Sedangkan menurut (Soekirman, 2000), pola asuh adalah

berupa sikap dan perilaku ibu atau pengasuh lain dalam hal memberi makan,

kebersihan, memberi kasih sayang dan sebagainya kesemuanya berhubungan

dengan keadaan ibu dalam hal kesehatan (fisik dan mental).

24

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

2. Aspek Kunci Pola Asuh Gizi

Adapun aspek kunci pola asuh gizi adalah :

a. Perawatan dan Perlindungan Bagi Anak

Setiap orang tua berkewajiban untuk memberikan Perawatan dan

perlindungan bagi anaknya. Masa lima tahun pertama merupakan masa

yang akan menentukan pembentukan fisik, psikis, maupun

intelengensinya sehingga masa ini mendapatkan Perawatan dan

perlindungan yang intensif (Agoes dan Poppy, 2001).

Bentuk Perawatan bagi anak dimulai sejak bayi lahir sampai

dewasa misal sejak bayi lahir yaitu memotong pusar bayi, pembenan

makan dan sebagainya. Perlindungan bagi anak berupa pengawasan waktu

bermain dan pcngaturan tidur.

b. Praktek Menyusui dan Pembenan MP-ASI

Menyusui adalah proses memberikan AS1 pada bayi. Pemberian

AS1 berarti menumbuhkan kasih sayang antara ibu dan bayinya yang akan

sangat mempengaruhi tumbuh kembang dan kecerdasan anak dikemudian

hari. AS1 diberikan setelah lahir biasanya 30 menit setelah lahir.

Kolostrum merupakan salah satu kandungan AS1 yang sangat penting

yang keluar 4 -6 hari pertama. Kolostrum berupa cairan yang agak kental

dan kasar serta berwarna kekuning-kuningan terdiri dari banyak mineral

(natrium, kalium, dan klorida) vitamin A, serta zat-zat anti infeksi

penyakit diare, pertusis, difteri, dan tetanus. Sampai bayi berumur 4 -6

25

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

bulan hanya diberi AS1 saja tanpa tambahan bahan makanan dan

minuman lain.

Pemberian makanan pendamping AS1 harus disesuaikan dcngan

usia balita. Pengaturan makanan baik untuk pemeliharaan, pemulihan,

pertumbuhan, serta aktifitas fisik. Makanan pendamping AS1 adalah

makanan yang diberikan pada bayi yang telah berusia 6 bulan atau lebih

karena AS1 tidak lagi memenuhi kebutuhan gizi bayi. Pemberian makanan

pendamping AS1 harus berlahap dan bervariasi dari mulai bentuk bubur

kental, sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembek dan

akhirnya makanan padat. Makanan pendamping AS1 diberikan pada bayi

di samping AS1. Untuk memenuhi kebutuhan gizi anak balita mulai umur

3 bulan sampai umur 24 bulan (Aritonang,1994).

c. Pengasuhan Psiko-Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya tidak hidup

sendiri-sendiri tetapi saling membutuhkan antar sesama dalam kehidupan

sehari-hari. Pengasuhan psiko-sosial terwujud dalam pola interaksi dengan

anak. Interaksi timbal balik antara anak dan orang tua akan menimbulkan

keakraban dalam keluarga.

Pengasuhan psiko-sosial ini antara lain terdiri dari cinta dan kasih

sayang serta interaksi antara ibu dan anak. Salah satu hak anak adalah

untuk dicintai dan dilindungi. Anak memerlukan kasih sayang dan

perlakuan yang adil dan orang tuanya. Pengasuhan psiko-sosial ini

26

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

didasarkan pada frekuensi interaksi antara ibu dan anak. Meningkatkan

kedekatan ibu dan anak ditentukan dengan frekuensi interaksi dan sikap

sayang selalu senyum dengan anak (Zeitien, 2001).

d. Penyiapan Makanan

Makanan akan mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan

fisik dan mental anak. Oleh karena itu makanan harus dapat memenuhi

kebutuhan gizi anak. Penyiapan makanan harus dapat mencukupi

kebutuhan gizi balita.

Pengaturan makanan yaitu pengaturan makanan harus dapat

disesuaikan dengan usia balita selain untuk mendapatkan gizi pengaturan

makanan juga baik untuk pemeliharaan, pemulihan, pertumbuhan,

perkembangan serta aktititas fisiknya (Agoes dan Poppy , 2001)

Makin bertambah usia anak makin bertambah pula kebutuhan

makanannya, secara kuantitas maupun kualitas. Untuk memenuhi

kebutuhannya tidak cukup dari susu saja. Saat berumur 1-2 tahun perlu

diperkenalkan pola makanan dewasa secara bertahap, disamping itu anak

usia 1-2 tahun sudah menjalani masa penyapilian.

Adapun pola makan orang dewasa yang diperkenalkan pada balita adalah

hidangan serba-serbi dengan menu seimbang yang terdiri dan :

1) Sumber zat tenaga misalkan roti, nasi- mie, dan tepung-tepungan

2) Sumber zat pembangun misalkan susu. daging. ikan, tempc. tahu dan

kacang-kacangan.

27

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

3) Sumber zat pengatur misalkan sayur-sayuran dan buah-buahan (Agoes

dan Poppy, 2001).

Masa balita merupakan awal pertumbuhan dan perkembangan

yang membutuhkan zat gizi terutama pada masa balita. Kecukupan energi

bayi dan balita yaitu 0-1 tahun membutuhkan energi 110-120 Kkal/Kg

BB. umur 1-3 tahun membutuhkan energi 100 Kkal/Kg BB.

Tabel 1

Kecukupan Energi Bayi dan Balita

UmurKECUKUPAN ENERGI LAK1-LAKI DAN

PEREMPUAN (Kkal/KgBB)0-1

1-3

110-120

100 Sumber: Agoes dan Poppy (2001)

Protein digunakan untuk mnembangun sel jaringan tubuh,

mengganti sel jaringan tubuh yang rusak atau aus, membuat air susu,

protein darah dan untuk menjaga keseimbangan asam basa dari cairan

tubuh. Kecukupan protein bayi dan balita dalam sehari untuk umur 0-1

tahun memerlukan 2,5 Gr/Kg BB. 1-3 tahun memerlukan 2 Gr/Kg BB.

Tabel 2

Kecukupan Protein Bayi dan Balita dalam Sehari

Umur Kecukupan Protein (Kkal/KgBB)0-1

1-3

2,5

2 Sumber: Agoes dan Popy (2001)

28

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

Semakin bertambah usia, air semakin banyak dibutuhkan. Umur 3-

10 hari membutuhkan air 80-150 ml/KgBB/hari. 3-9 hulan membutuhkan

125-160 ml/Kg/Hari dan umur l-3 tahun membutuhkan 100-13 ml/Kg BB

Tabel 3

Kecukupan Air Bayi dan Balita dalam Sehari

Kelompok Umur Kebutuhan Air (Kg BB/Hari)3 hari 80-10010 hari 125-1503 bulan 140-1606 bulan 130-1559 bulan 125-1451 tahun 120-135

2-3 tahun 115-125 Sumber: Agoes dan Popy ( 2001)

Pola makanan yang diberikan yaitu menu seimbang sehari-hari,

sumber tenaga, sumber zat pembangun, dan sunber zat pengatur. jadwal

pemberian makanan bagi bayi dan balita adalah :

1). Tiga kali makanan utaina (pagi, siang. malam)

2). Dua kali makanan selingan (diantara dua kali makanan mama) (Agoes

dan Poppy , 2003)

e. Kebersihan Diri dan Sanitasi Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi proses

tumbuh kembang anak. Peran orang tua dalam membantu proses

pertumbuhan dan perkembangan anak adalah dengan membentuk

kebersihan diri dan sanitasi lingkungan yang sehat. Hal ini menyangkut

29

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

dengan keadaan bersih, rapi, dan teratur. Oleh karena itu anak perlu dilatih

untuk mengembangkan sifat-sifat sehat seperti berikut ini:

1). Mandi dua kali sehari.

2). Cuci tangan sebelum dan sesudah tidur.

3). Menyikat gigi sebelum tidur

4). Membuang sampah pada tempatnya

5). Buang air kecil pada tempatnya atau WC (Agoes dan Poppy , 2001).

f. Praktek Kesehatan di Rumah dan Pola Pencarian Pelayanan Kesehatan.

Bayi dan anak perlu diperiksa kesehatannya oleh bidan atau dokter

bila sakit sebab mereka masih memiliki resiko tinggi untuk terserang

penyakit. Adapun praktek kesehatan yang dapat dilakukan dalam rangka

pemeriksaan pemantauan kesehatan adalah :

1). Imunisasi

Imunisasi merupakan pemberian kekebalan agar bayi tidak

mudah terserang atau tertular penyakit seperti hepatitis B(HB),

tuberkulosis, diberi, batuk rejan, tetanus, folio dan campak. Pemberian

imunisasi harus sedini mungkin dan lengkap. BCG diberikan pada usia

2 bulan, DPT 1-3 diberikan pada usia 2-5 bulan, HB 1-3 diberikan

pada usia 3-5 bulan dan campak diberikan pada usia 6 bulan

Tabel 4

Jadwal Imunisasi Berdasarkan Standart Nasional

30

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

Umur (Bulan) Jenis Imunisasi2 BCG, DPT 1. Polio 13 H B 1*, DPT 2, Polio 24 HB 2*, DPT 3, Polio 35 HB3*, Polio36 Campak

Sumber: Agoes dan Poppy, (2001:37)

2). Pemantauan Pertumbuhan anak

Hal ini dapat dilakukan dengan aktif melakukan kegiatan

pemeliharaan gizi misalkan posyandu. Sebagian aktif mengikuti

pemeliharaan gizi maka orang tua dapat melihat pertumbuhan anak

melalui penimbangan balita, pemberian vitamin A pada bulan

februari dan Agustus serta pemberian makanan tambahan (Agoes dan

Poppy, 2001).

3. Faktor yang mampengaruhi Pola Asuh Gizi

Menurut teori lawrence green,kesehatan seseorang atau masyarakat

dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yakni faktor perilaku (behavior causes)

dan faktor diluar perilaku (non behavior cause). Dan selanjutnya perilaku itu

sendiri ditentukan atau terbentuk dari tiga faktor:

a. Faktor Predisposisi (Respoding Faktor)

yang terwujud dalam penetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai,

dan sebagainya.

b. Faktor Pendukung (Enabling Faktor)

31

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedianya atau tidak tersedianya

fasilitas atau sarana-sarana kesehatan misalnya puskesmas, obat-obatan, alat

kontrasepsi, jamban, dan sebagainya.

c. Faktor-faktor pendorong (Renforming Faktor)

yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan, atau petugas

yang lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

Disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang

kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan

sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Disamping itu

ketersediaan fasilitas, sikap, dan perilaku petugas kesehatan terhadap

kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh gizi:

a. Pandapatan keluarga

Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral

maupun material dan makanan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

kesehatan dan melakukan gerak hidupnya. Peningkatan pendapatan

dalam rumah tangga memberikan kesempatan kepada rumah tangga

untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu jumlah dan keragaman

pangan yang mereka beli. Hal ini sesuai dengan pendapat

(Soekirman,2000), yang menyatakan bahwa keluarga yang berstatus

sosial ekonomi yang rendah atau miskin umumnya menghadapi masalah

gizi kurang keadaanya serba terbalik dan masalah gizi lebih dan

32

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

pendapat (Soetjiningsih,1998), yang menyatakan bahwa pendapatan

keluarga yang baik dapat menunjang tumbuh kembang anak. Karena

orang tua menyediakan semua kebutuhan anak-anaknya

Rendahnya pendapatan merupakan rintangan lain yang

menyebabkan orang tidak mampu membeli pangan dalam jumlah yang

diperlukan. Sehingga tinggi rendahnya pendapatan sangat

mempengaruhi daya beli keluarga terhadap bahan pangan yang akhirya

berpengaruh terhadap status gizi seseorang terutama waf. balita karena

pada masa itu diperlukan banyak zat gzi untuk pertumbuhan

perkembangannya.

b. Pendidikan Ibu

Pendidikan merupakan proses seseorang mcngembangkan

kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya didalam

masyarakat tempat ia hidup (Munip, 2004).Pendidikan ibu dalam hal mi

adalah latar belakang pendidikan ibu.

Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting

dalam tumbuh kembang anak, karena dengan pendidikan yang baik

maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama

tentang cara pengasuhan anak yang baik. Bagaimana menjaga kesehatan

anaknya, pcndidikannya, dan sebagainya (Soetjiningsih, 1998).

33

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

c. Pengetahuan Gizi Ibu

Seorang ibu rumah tangga bukan merupakan ahli gizi, tetapi juga

harus dapat menyusun dan menilai hidangan yang akan disajikan kepada

anggota keluarganya. Pengetahuan gizi ibu merupakan pengetahuan

seorang ibu dalam menyediakan makanan yang bergizi guna mendapat

kesehatan yang baik serta mempertahankan kesehatan (Djaeni, 2000).

Kurangnya pengetahuan dan salah konsepsi tentang kebutuhan

pangan dan nilai pangan merupakan masalah yang sudah umum. Salah

satu sebab masalah kurang gizi yaitu kurangnya pengetahuan tentang

gizi atau kcmampuan untuk menerapkan informasi tersebut dalam

kehidupan sehari-hari (Suhardjo,1996)

d. Aktifitas Ibu

Dewasa ini makin banyak ibu berperan ganda selain sebagai ibu

rumah tangga juga sebagai wanita karier semua itu guna menciptakan

keluarga yang lebih mapan tapi juga menimbulkan pengaruh terhadap

hubungan dengan anggota keluarga terutama pada anaknya. Seorang ibu

yang tidak bekerja dapat mengasuh anaknya dengan baik dan

mencurahkan kasih sayangnya.

e. Budaya pantang makanan.

Pola asuh dan pola kosumsi makanan hasil budaya masyarakat yang

bersangkutan, dan mengalami perubahan yang terus-menerus

menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan dan tingkat kemajuan

34

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

budaya masyarakat tersebut, pola asuh ini diajarkan bukan diturunkan

secara herediter dari nenek moyang sampai generasi sekarang dan

generasi-generasi yang akan datang. Pendapat masyarakat tentang

konsepsi kesehatan dan gizi sangat berpengaruh terhadap pemilihan

bahan makanan, salah satu pengaruh yang sangat dominan terhadap pola

asuh kosumsi adalah pantangan atau tabu, terdapat jenis-jenis makanan

yang tidak boleh dimakan oleh kelompok umur tertentu atau oleh

perempuan remaja atau perempuan hamil dan menyusui. Larangan ini

sering tidak jelas dasarnya, tetapi mempunyai kesan larangan dari

penguasa supernatural, yang akan memberi hukuman bila larangan

tersebut dilanggar. Namun demikian orang sering tidak mengatakan

dengan jelas dan pasti, siapa yang melarang tersebut dan apa alasannya

(Sediaoetomo, 1999).

f. Pelayanan kesehatan

Upaya pelayanan kesehatan dasar diarahkan kepada peningkatan

kesehatan dan status gizi anak sehingga terhindar dari kematian dini dan

mutu fisik yang rendah (Aritonang, 2003). Peran pelayanan telah lama

diadakan untuk memperbaiki status gizi. Pelayanan kesehatan

berpengaruh terhadap masalah kesehatan terutama masalah gizi.

Pelayanan yang selalu siap dan dekat dengan masyarakat akan sangat

membantu dalam meningkatkan derajad kesehatan. Dengan pelayanan

kesehatan masyarakat yang optimal kebutuhan kesehatan masyarakat

35

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

akan terpenuhi. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yaitu kegiatan

posyandu yang dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anak

balita dengan penimbangan berat badan (BB) secara rutin setiap bulan.

g. Jumlah anggota keluarga

Besar kecilnya jumlah anggota keluarga akan berpengaruh terhadap

pembagian pangan pada masing-masing anggota keluarga (Lee.2000)

pada anggota keluarga yang memiliki balita dengan jumlah anggota

keluarga yang besar bila tidak didukung dengan keseimbangan

persediaan makanan dirumah maka akan berpengaruh terhadap pola

asuh yang secara langsung mempengaruhi konsumsi pangan yang

diperoleh masing-masing anggota keluarga terutama balita yang

memerlukan makanan pendamping ASI.

Progam Keluarga Berencana telah mencanangkan bahwa jumlah

anggota keluarga yang paling ideal adalah 4 orang, program pemerintah

ini bertujuan agar anggota keluarga dengan jumlah sekian diharapkan

dapat lebih memudahkan keluarga tersebut mencukupi semua kebutuhan

anggota keluarganya, tanpa menanggung beban kebutuhan anggota

keluarga yang banyak. Namun progam pemerintah ini belum 100 %

berhasil, terbukti dengan masih banyaknya keluarga yang memiliki

jumlah anggota keluarga yang banyak. Hal ini lebih banyak pada

keluarga yang tinggal di pedesaan.

36

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

Menurut Maryati (2000). penelitian disuatu Negara Colombia

menunjukan bahwa dengan kenaikan jumlah anak, jumlah makanan per

orang akan menurun sehingga terjadi penambahan kasus kurang gizi

pada anak dibawah 5 tahun. Jika jarak kelahiran pendek akan

mempengaruhi status kesehatan dan gizi baik bagi bayi yang baru lahir

ataupun pada anak sapihan. Dengan adanya perbaikan status gizi anak

dan ibu akan meningkatkan tekanan penduduk sehingga demikian

progam ditujukan pada pembatasan pertumbuhan penduduk

37

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

1. Perawatan dan perlindungan anak

2. Praktek menyusui dan pemberian MP-ASI

3. Pengasuhan psikososial

4. Penyiapan makanan

5. Kebersihan diri dari sanitasi lingkungan

6. Praktek kesehatan dirumah dan pola pencarian pelayanan kesehatan

Pola Asuh Gizi

Dampak

Status gizi

Faktor Predisposisi

1. Pendapatan keluarga

2. Pendidikan ibu

3. Pengetahuan ibu

4. Aktivitas ibu

5. Budaya pantang makan

Faktor Pendukung

Akses Untuk MenjangkauPelayanan Kesehatan

Faktor Pendorong

Jumlah Anggota Keluarga

Infeksi

C. Kerangka Teori Gambar 1

Kerangka Teori

Hubungan tidak langsung

Hubungan langsung

Sumber : Laurence Grenn & Badan Litbang Kesehatan (2007)

38

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

D. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini yaitu pola asuh gizi dengan status gizi

E. Hipotesis

Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :

Ada hubungan antara Pola Asuh Gizi dengan Status Gizi Anak Balita di desa

sumurjomblangbogo bojong-pekalongan.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan objek penelitian atau apa saja yang

menjadi perhatian dalam suatu penelitian. Adapun yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas (X)

Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain disebut

independent variabel. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola asuh

gizi (X1) dan pola asuh gizi (X2) di Desa Sumurjomblangbogo Bojong

Pekalongan

Hasil akhir berupa pengelompokkan yaitu :

a. Pola asuh baik

b. Pola asuh buruk

39

Pola asuh gizi Status gizi

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · Menurut Soekirman (2000), Status gizi berarti sebagai keadaan

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang akan dipengaruhi oleh variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah status gizi anak balita di Bojong

Pekalongan tahun 2005

Data status gizi anak balita diukur dengan indikator sebagai berikut :

a. > + 2 SD dikategorikan berat badan lebih gizi (gizi lebih)

b. – 2 – 2 SD dikategorikan berat badan normal (gizi normal)

c. – 3 - < -2 SD dikategorikan berat badan rendah (gizi kurang)

d. < -3 SD dikategorikan berat badan sangat rendah (gizi buruk)

40