BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Variabel ...repository.ump.ac.id/1867/2/YUNI ASTUTI -...

20
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Variabel Fundamental Menurut Jogiyanto (2009), analisis fundamental atau analisis perusahaan merupakan analisis untuk menghitung nilai intrinsik dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Variabel fundamental merupakan variabel yang digunakan dalam analisis fundamental yang berupa data keuangan perusahaan dan kinerja keuangan suatu perusahaan. Variabel fundamental perusahaan dalam penelitian ini diukur oleh profitabilitas, ukuran perusahaan dan struktur aktiva. a. Profitabilitas Profitabilitas sebagai kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dari penjualan barang dan jasa yang diproduksinya. Tingkat profitabilitas suatu perusahaan menjadi salah satu yang dipertimbangkan dalam kebijakan struktur modal. Ada empat rasio profitabilitas yaitu : Basic Earnings Power, Profit Margin, Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) Basic Earnings Power merupakan rasio yang mengukur kemampuan aset perusahaan menghasilkan laba operasi perusahaan. Karena hasil operasi yang ingin diukur maka digunakan laba sebelum PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Variabel ...repository.ump.ac.id/1867/2/YUNI ASTUTI -...

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan teori

1. Variabel Fundamental

Menurut Jogiyanto (2009), analisis fundamental atau analisis

perusahaan merupakan analisis untuk menghitung nilai intrinsik dengan

menggunakan data keuangan perusahaan. Variabel fundamental

merupakan variabel yang digunakan dalam analisis fundamental yang

berupa data keuangan perusahaan dan kinerja keuangan suatu perusahaan.

Variabel fundamental perusahaan dalam penelitian ini diukur oleh

profitabilitas, ukuran perusahaan dan struktur aktiva.

a. Profitabilitas

Profitabilitas sebagai kemampuan perusahaan menghasilkan

keuntungan dari penjualan barang dan jasa yang diproduksinya.

Tingkat profitabilitas suatu perusahaan menjadi salah satu yang

dipertimbangkan dalam kebijakan struktur modal. Ada empat rasio

profitabilitas yaitu : Basic Earnings Power, Profit Margin, Return On

Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE)

Basic Earnings Power merupakan rasio yang mengukur

kemampuan aset perusahaan menghasilkan laba operasi perusahaan.

Karena hasil operasi yang ingin diukur maka digunakan laba sebelum

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

10

bunga dan pajak (EBIT). Aset yang digunakan adalah aset-aset yang

operasional. Kalau ada aset non operasional, aset ini perlu dikeluarkan

dari perhitungan. Karena dalam perhitungan digunakan angka-angka

yang berasal dari laporan laba rugi (EBIT) dan dari neraca (total aset

operasional) (Husnan, 2015).

Profit Margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini

bisa dilihat secara langsung pada analisis common size untuk laporan

laba rugi (baris paling akhir). Rasio ini bisa diinterprestasikan juga

sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran

efisiensi) diperusahaan pada periode tertentu.

Return On Assets merupakan rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang

tertentu. ROA juga sering disebut sebagai ROI (Return On

Investment).

Return On Equity (ROE) rasio ini mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu.

Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang

pemegang saham (Hanafi, 2016).

b. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan (size) merupakan suatu indikator yang

menunjukkan kekuatan finansial perusahaan. Ukuran perusahaan

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

11

dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan, karena semakin

besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula

perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal

maupun eksternal (Hermuningsih, 2012). Namun pada saat yang sama

perusahaan yang tumbuh dengan pesat sering menghadapi

ketidakpastiaan yang lebih besar, yang cenderung mengurangi

keinginan untuk menggunakan utang.

Ukuran perusahaan bisa dijadikan acuan untuk menilai

kemungkinan kegagalan perusahaan seperti :

a. Biaya kebangkrutan adalah fungsi yang membatasi nilai

perusahaan.

b. Perusahaan-perusahaan besar biasanya lebih suka melakukan

diversifikasi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan kecil

dan memiliki kemungkinan untuk bangkrut lebih kecil.

c. Struktur Aktiva

Aset atau aktiva adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh

perusahaan. Aktiva dapat digolongkan menjadi aktiva tetap, aktiva

tidak berwujud, dan aktiva lain-lain. Penggolongan ini yang kemudian

disebut struktur aktiva (Alifiya, 2016). Struktur aktiva

menggambarkan sebagian jumlah aktiva yang dapat dijadikan jaminan

(collateral value of assets). Brigham dan Houston (2009:624)

menyatakan bahwa secara umum perusahaan memiliki aktiva yang

sesuai sebagai jaminan akan lebih mudah untuk mendapatkan hutang.

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

12

2. Struktur Modal

Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal

pinjaman yang terdiri dari utang jangka pendek yang bersifat permanen,

dan utang jangka panjang dengan modal sendiri yang terdiri dari saham

preferen dan saham biasa. Maka dapat disimpulkan bahwa pimpinan per

usahaan dalam hal ini manajer keuangan harus dapat mencari bauran

pendanaan (financing mix) yang tepat agar tercapai struktur modal yang

optimal yang secara langsung akan mempengaruhi nilai perusahaan

(Sjahrial, 2009).

Teori struktur modal selalu mengalami perkembangan karena

adanya beberapa pendapat yang berbeda tentang teori struktur modal.

Berikut ini akan dikemukakan beberapa teori tentang struktur modal

(Sjahrial, 2009) :

a. Teori Struktur Modal Tradisional

Teori struktur modal tradisional terdiri dari 3 pendekatan yaitu:

1) Pendekatan Laba Bersih (Net Income Approach)

Mengasumsikan bahwa investor mengkapitalisasi atau menilai

laba perusahaan dengan tingkat kapitalisasi yang konstan dan

perusahaan dapat meningkatkan jumlah utangnya dengan tingkat

biaya utang yang konstaan pula. Karena tingkat kapitalisasi dan

tingkat biaya utang konstan maka semakin besar jumlah utang

yang digunakan perusahaan, biaya modal rata-rata tertimbang

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

13

semakin kecil sebagai akibat penggunaan utang yang semakin

besar dan nilai perusahaan akan meningkat.

2) Pendapatan Laba Operasi Bersih (Net Operating Income

Approach)

Pendekatan ini melihat bahwa biaya modal rata-rata tertimbang

konstan berapapun tingkat utang yang digunakan oleh perusahaan.

Pertama, diasumsikan bahwa biaya utang konstan seperti halnya

dalam pendekatan laba bersih. Kedua, penggunaan utang yang

semakin besar oleh pemilik modal sendiri dilihat sebagai

peningkatan risiko perusahaan. Oleh karena itu, tingkat

keuntungan yang disyaratkan oleh pemilik modal sendiri akan

meningkat sebagai akibat meningkatnya risiko perusahaan.

3) Pendekatan Tradisional (Traditional Approach)

Pendekatan ini paling banyak dianut oleh para praktisi dan para

akademisi. Mereka memilih diantara kedua pendekatan diatas.

Pendekatan ini mengasuksikan bahwa hingga suatu leverage

tertentu, risiko perusahaan tidak mengalami perubahan. Sehingga

baik tingkat biaya utang maupun tingkat kapitalisasi relatif

konstan. Namun demikian setelah leverage atau rasio utang

tertentu, biaya utang dan biaya modal sendiri meningkat.

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

14

b. Teori Struktur Modal Modern

Teori struktur modal modern ini terdiri dari :

1) Model modigliani-miller (MM) tanpa pajak

Pada tahun 1958 Franco Modigliani dan Metron Miller

mengajukan suatu teori yang ilmiah tentang struktur modal

perusahaan. Teori mereka menggunakan beberapa asumsi:

a) Risiko bisnis perusahaan diukur dengan deviasi standar laba

sebelum pajak (EBIT).

b) Investor memiliki pengharapan yang sama tentang EBIT

perusahaan di masa mendatang.

c) Saham dan obligasi diperjualbelikan di suatu pasar modal yang

sempurna. Adapun kriteria pasar modal yang efisiensi adalah:

(1) Informasi selalu tersedia bagi semua investor dan dapat

diperoleh tanpa biaya.

(2) Tidak ada biaya transaksi dan investor bersikap rasional.

(3) Investor dapat melakukan diversifikasi investasi secara

sempurna.

(4) Tidak ada pajak penghasilan perorangan maupun pajak

penghasilan perusahaan.

(5) Investor baik individu maupun institusi dapat meminjam

dengan tingkat bunga yang sama seperti halnya perusahaan

sebesar tingkat bunga bebas risiko.

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

15

d) Seluruh aliran kas adalah perpetuitas (sama jumlahnya setiap

periode hingga waktu tak terhingga), dengan kata lain

pertumbuhan perusahaan adalah nol atau EBIT selalu sama.

Teori ini mengemukakan 3 preposisi yaitu:

(1) Preposisi 1

MM berpendapat bahwa nilai setiap perusahaan tidak lain

merupakan kapitalisasi laba operasi bersih yang

diharapkan atau expected net operating income

(NOL=EBIT) dengan tingkat kapitalisasi konstan yang

sesuai dengan tingkat risiko perusahaan.

(2) Preposisi 2

Preposisi kedua ini MM berpendapat bahwa biaya modal

sendiri perusahaan yang memiliki leverage adalah sama

dengan biaya modal sendiri perusahaan yang tidak

memiliki leverage ditambah dengan premi risiko. Besar

kecilnya premi risiko tergantung atas selisih antara biaya

modal sendiri dan biaya utang perusahaan yang tidak

memiliki leverage dikalikan dengan besarnya utang. Jadi

jika utang yang digunakan bertambah, risiko perusahaan

juga bertambah sehingga biaya modal sendiri atau

keuntungan yang disyaratkan pada modal sendiri juga

bertambah.

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

16

(3) Preposisi 3

Preposisi ketiga menyatakan bahwa perusahaan seharusnya

melakukan investasi proyek baru sepanjang nilai

perusahaan meningkat paling tidak sebesar biaya investasi.

2) Modal Modigliani-Miller (MM) dengan pajak

Tahun 1963, MM menerbitkan artikel sebagai lanjutan teori MM

tahun 1958. Asumsi yang diuabh adalah adanya pajak terhadap

penghasilan-penghasilan perusahaan (corporate income taxes).

Dengan adanya pajak ini, MM menyimpulkan bahwa penggunaan

utang (leverage) akan meningkatkan nilai perusahaan karena

biaya bunga utang adalah biaya yang mengurangi pembayaran

pajak.

3) Model Miller

Tahun 1976, Miller menyajikan suatu teori struktur modal yang

juga meliputi pajak untuk penghasilan pribadi. Pajak pribadi ini

adalah pajak penghasilan dari saham dan pajak penghasilan dari

obligasi.

4) Financial Distress dan Agency Cost

Financial distress adalah kondisi dimana perusahaan mengalami

kesulitan keuangan dan terancam bangkrut. Jika perusahaan

mengalami kebangkrutan, maka akan timbul biaya kebangkrutan

(bankcruptcy costs) yang disebabkan oleh keterpaksaan menjual

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

17

aktiva dibawah harga pasar, baiay likuiditas perusahaan, rusaknya

aktiva tetap dimakan waktu sebelum terjual dan sebagainya.

Agency cost atau biaya keagenan adalah biaya yang timbul karena

perusahaan menggunakan utang dan melibatkan hubungan antara

pemilik perusahaan (pemegang saham) dan kreditor.

5) Model Trade Off

Trade off theory telah mempertimbangkan berbagai faktor seperti

corporate tax, biaya kebangkrutan dan personal tax dalam

menjelaskan mengapa suatu perusahaan memilih struktur modal

tertentu (Husnan, 2015). Model trade off theory tidak dapat

menentukan secara tepat struktur modal yang optimal, namun

model tersebut memberikan konstribusi penting yaitu:

a) Perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi, sebaiknya

menggunakan sedikit hutang.

b) Perusahaan yang membayar pajak tinggi sebaiknya lebih

banyak menggunakan hutang dibandingkan perusahaan yang

membayar pajak rendah.

6) Teori Informasi Tidak Simetri

Awal dekade 1950-an, Gordon Donaldson dari Harvard University

mengajukan teori tentang informasi yang tidak simetris.

Asymmetric Information adalah kondisi dimana suatu pihak

memiliki informasi yang lebih banyak dari pihak lain. Karena

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

18

Asymmetric Information, manajemen perusahaan tahu lebih

banyak tentang perusahaan dibanding investor di pasar modal.

3. Nilai Perusahaan

Menurut Weston dan Copeland tujuan utama perusahaan adalah

memaksimumkan nilai perusahaan. Memaksimalkan nilai perusahaan

mempunyai makna yang lebih luas, tidak hanya sekedar memaksimalkan

laba perusahaan (Anindyati, 2011). Pernyataan ini dapat diterima

kebenarannya atas dasar beberapa alasan yaitu:

a. Memaksimalkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu

terhadap nilai uang. Dana yang diterima pada tahun ini bernilai lebih

tinggi daripada dana yang diterima sepuluh tahun yang akan datang.

b. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai risiko

terhadap arus pendapatan perusahaan.

c. Mutu dari arus kas dana diharapkan diterima di masa datang mungkin

beragam.

Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja

perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap

perusahaan. Nilai perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas

perusahaan ditambah nilai pasar hutang. Dengan demikian, penambahan

dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan dapat

mencerminkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat menggambarkan

keadaan perusahaan, dengan baiknya nilai perusahaaan maka perusahaan

akan dipandang baik oleh para calon investor, demikian pula sebaliknya

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

19

nilai pemegang saham akan meningkat apabila nilai perusahaan meningkat

yang ditandai dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi kepada

pemegang saham (Hermuningsih, 2012).

B. Hasil penelitian terdahulu

Ada beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam

penelitian ini. Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan variabel

fundamental, struktur modal dan nilai perusahaan dapat dilihat pada tabel 2.1

sebagai berikut:

Tabel 2.1

Ringkasan Hasil Penelitian terdahulu

No Peneliti

(Tahun

Penelitian)

Variabel Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1. Sri

Hermuningsih

(2012)

Jurnal

Ekonomi

UST.Vol 16

No 2, Juli

2012, hal

232-242.

Pengaruh

Profitabilitas, Size

terhadap Nilai

Perusahaan dengan

Struktur Modal

sebagai Variabel

Intervening

Analisis

Structural

Equation

Model

Profitabilitas

berpengaruh

positif dan

signifikan terhadap

struktur modal.

Size berpengaruh

positif dan

signifikan terhadap

struktur modal.

Struktur modal

berpengaruh

positif dan

signifikan terhadap

nilai perusahaan.

Struktur modal

dapat memediasi

hubungan antara

profitabilitas

terhadap nilai

perusahaan.

Struktur modal

dapat memediasi

hubungan antara

size terhadap nilai

perusahaan

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

20

2. Dessy Handa

Sari, Atim

Djazuli, Siti

Aisjah (2013)

Jurnal

Aplikasi

Manajemen.

Vol 11.

Nomor 1

Maret 2013.

Determinan

Struktur Modal

dan Dampaknya

terhadap Nilai

Perusahaan (Studi

pada Perusahaan

Makanan dan

Minuman di Bursa

Efek Indonesia)

Analisis

Two

Stage

Least

Square

Profitabilitas

berpengaruh

terhadap struktur

modal.

Ukuran perusahaan

berpengaruh

terhadap struktur

modal.

Pertumbuhan tidak

berpengaruh

terhadap struktur

modal.

Struktur Aktiva

tidak berpengaruh

terhadap Struktur

Modal.

Non debt tax shield

tidak berpengaruh

terhadap struktur

modal

Struktur modal

berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan.

3. Prastyo

Utomo,

Djumahir

(2013)

Jurnal

Aplikasi

Manajemen

Vol. 11,

2013.

Pengaruh Variabel

Fundamental

terhadap Struktur

Modal dan

Dampaknya

terhadap Nilai

perusahaan (studi

pada perusahaan

tekstil yang Go-

Public di

Indonesia)

Analisis

regresi

dua tahap

Profitabilitas

berpengaruh

positif signifikan

terhadap struktur

modal.

Ukuran perusahaan

berpengaruh

positif signifikan

terhadap struktur

modal.

Peluang

pertumbuhan tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

struktur modal.

Struktur aktiva

berpengaruh

positif signifikan

terhadap struktur

modal.

NDTS tidak

berpengaruh

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

21

signifikan terhadap

struktur modal.

Volatilitas laba

berpengaruh

positif signifikan

terhadap struktur

modal.

Struktur modal

berpengaruh

negatif dan

signifikan.

4. Dwi Retno

Wulandari

(2013)

Jurnal

Akuntansi,

Fakultas

Ekonomi,

Universitas

Negeri

Semarang,

Indonesia.

ISSN 2252-

6765

Pengaruh

Profitabilitas,

Operating

Leverage,

Likuiditas terhadap

Nilai Perusahaan

dengan Struktur

Modal sebagai

Intervening

Analisis

regresi

linier

berganda

dengan

path

analysis

Profitabilitas

berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan.

Operating

berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan.

Likuiditas tidak

berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan.

Profitabilitas

berpengaruh

terhadap struktur

modal.

Operating leverage

berpengaruh

terhadap struktur

modal.

Likuiditas tidak

berpengaruh

terhadap struktur

modal.

Struktur modal

tidak dapat

memediasi

hubungan

profitabilitas

terhadap nilai

perusahaan.

Struktur modal

tidak dapat

memediasi

hubungan

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

22

operating leverage

terhadap nilai

perusahaan.

Struktur modal

tidak dapat

memediasi

hubungan

likuiditas terhadap

nilai perusahaan.

C. Kerangka pemikiran

1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal

Brigham & Houston (2009) menyatakan bahwa profitabilitas

berpengaruh terhadap struktur modal, dimana perusahaan yang memiliki

keuntungan yang sangat tinggi atas investasi akan menyebabkan

penurunan struktur modal karena menggunakan hutang yang relatif

sedikit. hal ini sesuai dengan teori pecking order yang dikembangkan oleh

Myers dalam penelitian Prastyo (2013) menyatakan bahwa perusahaan

akan lebih mengutamakan pendanaan yang berasal dari laba ditahan

(internal) sebelum menggunakan hutang dan menerbitkan saham baru.

Berdasarkan penjelasan diatas menunjukkan bahwa profitabilitas

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pendanaan atau struktur modal perusahaan.

2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang

dipertimbangkan dalam menentukan berapa besar kebijakan keputusan

pendanaan (struktur modal) dalam memenuhi ukuran atau besarnya asset

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

23

perusahaan (Hermuningsih, 2016). Berdasarkan uraian diatas maka

ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

struktur modal.

3. Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal

Struktur aktiva biasanya akan menentukan struktur utang jangka

panjang maupun jangka pendek dalam perusahaan. Perusahaan yang

bergerak dalam sektor manufaktur akan dapat dipastikan mempunyai

perputaran persediaan bahan baku dalam jangka waktu yang pendek,

sehingga menggunakan pinjaman jangka pendek dalam membiayai

investasinya dikutip dari Hanafi dan Halim (2000) dalam penelitian

Alifiyah (2016). Berdasarkan penjelasan tersebut struktur aktiva

berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.

4. Pengaruh Profitabiltas terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha

mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena

profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai

prospek yang baik di masa yang akan datang. Setiap badan usaha akan

selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi

tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan

usaha tersebut akan lebih terjamin. Berdasarkan uraiana diatas maka

profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

24

5. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Ukuran perusahaan dilihat dari total aset yang dimiliki oleh

perusahaan yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan.

Jika perusahaan memiliki total aset yang besar, pihak manajemen lebih

leluasa dalam mempergunakan aset yang ada diperusahaan tersebut. Jika

dilihat dari sisi manajemen, kemudahan yang dimilikinya dalam

mengendalikan perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaan (Suharli,

2006) dalam penelitian Prasetia dkk (2014). Berdasarkan uraian diatas

maka ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan.

6. Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Nilai Perusahaan

Struktur aktiva menggambarkan sebagaian jumlah aktiva yang

dapat dijadikan jaminan (collateral value of assets). Brigham & Houston

(2009) menyatakan bahwa secara umum perusahaan yang meiliki aktiva

yang sesuai sebagai jaminan akan lebih mudah mendapatkan hutang.

Berdasarkan uraian diatas maka dari itu struktur aktiva berpengaruh

positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

7. Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan

Struktur modal yang menunjukkan perbandingan antara modal

eksternal jangka panjang dengan modal sendiri, merupakan aspek yang

penting bagi setiap perusahaan karena mempunyai efek langsung terhadap

posisi finansial perusahaan. Perusahaan yang memiliki aktiva berwujud

cukup besar, cenderung menggunakan hutang dalam proporsi yang lebih

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

25

besar dibandingkan perusahaan dengan aktiva tak berwujud besar

meskipun yang terakhir ini memilik kesempatan tumbuh lebih baik. Hal

ini mudah dipahami karena perusahaan yang hanya memiliki good will

namun tidak didukung oleh aktiva berwujud yang cukup, sulit diprediksi

prospek kinerjanya (Sri Hermuningsih, 2013). Berdasarkan penjelasan

tersebut maka dari itu struktur modal berpengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan.

8. Pengaruh Struktur Modal dalam Memediasi Hubungan Profitabilitas

terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian dari Sri Hermuningsih (2012)

menunjukkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh tidak langsung

terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti bahwa struktur modal dapat

memediasi hubungan antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

9. Pengaruh Struktur Modal dalam Memediasi Hubungan Ukuran

Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian dari sri hermuningsih (2012)

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh tidak

langsung terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti struktur modal

merupakan variabel mediasi bagi ukuran perusahaan yang mempengaruhi

nilai perusahaan.

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

26

10. Pengaruh Struktur Modal dalam Memediasi Hubungan Struktur Aktiva

terhadap Nilai Perusahaan.

Menurut Riyanto (2013), perusahaan yang sebagian besar

aktivanya berasal dari aktiva tetap akan mengutamakan pemenuhan

kebutuhan dananya dengan utang. Perusahaan dengan jumlah aktiva tetap

yang besar dapat menggunakan utang lebih banyak karena aktiva tetap

dapat dijadikan jaminan baik atas pinjaman-pinjaman perusahaan.

Struktur modal adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka

panjang perusahaan yang ditujukan oleh perbandingan hutang jangka

panjang terhadap modal sendiri (Martono, 2012). Berdasarkan teori

tersebut maka struktur modal dapat memediasi hubungan antara struktur

aktiva terhadap nilai perusahaan.

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

27

Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka pemikiran teoritis dapat

digambarkan sebagai berikut:

Keterangan

: Pengaruh Langsung

: Pengaruh tidak langsung (melalui mediasi)

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut maka hipotesis dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

H1 : Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur

modal.

H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

struktur modal.

Profitabilitas

(X1)

Ukuran

Perusahaan (X2)

Struktur Aktiva

(X3)

Struktur

Modal (Z)

Nilai

Perusahaan

(Y)

H1 (+)

H7 (+)

H4(+)

H5 (+) H2 (+)

H3

(+)

H6 (+)

H8

H 9

H10

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017

28

H3 : Struktur aktiva berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur

modal.

H4 : Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

H5 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan.

H6 : Struktur aktiva berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

H7 : Struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

H8 : Struktur modal memediasi hubungan antara profitabilitas terhadap

nilai perusahaan.

H9 : Struktur modal memediasi hubungan antara ukuran perusahaan

terhadap nilai perusahaan.

H10 : Struktur modal memediasi hubungan antara struktur aktiva terhadap

nilai perusahaan.

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL,YUNI ASTUTI, MANAJEMEN S1 ,F.EKONOMI UMP 2017