BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf ·...

19
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komoditas Hortikultura 1. Kentang Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah salah satu tanaman hortikultura dan salah satu sumber karbohidrat. Kentang cocok untuk dibudidayakan didaerah dataran tinggi dengan ketinggian 1.000-3.000 mdpl, suhu rata-rata 18-21 ºC, dan tingkat kelembaban 80-90% (Rukmana, 1996). Kentang memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Kentang memiliki kandungan karbohidrat 12,1%, gula 0,13%, pati 11,98%, dan protein 4,04% (Satria tahun 2004). 2. Buncis Buncis (Phaseolus vulgaris) merupakan salah satu hortikultura jenis kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) menunjukkan buncis memiliki kandungan gizi pada buncis segar, kadar airnya 94,195% dan kadar abu 13,26% berat kering (%b.k). Kadar serat kasar, dan vitamin C pada buncis segar masing-masing sebesar 23,43%b.k dan 15,51 mg/ 100g b.k dengan kadar b-karoten 2202,17 ppm dn pada penelitian penelitian Muchtadi (2001) menyebutkan bahwa buncis (Phaseolus vulgaris) memiliki nilai serat makanan tidak larut 30,49%, serat makan larut 3,83% dan serat makanan total 34,32%. 3. Labu Kuning (Pumpkin) Tanaman labu kuning berasal dari Amerika Utara. Labu kuning dikenal juga dengan nama waluh (Jawa), pumpkin (Inggris), labu parang (Jawa Barat), labu merah dan labu manis (Sudarto, 2000). Labu kuning merupakan hasil hortikultura yang melimpah di Indonesia. Kandungan karotenoid dalam labu kuning cukup yaitu mencapai 160 mg/100gr (Nawirska, 2009). Labu kuning memiliki daya simpan yang cukup lama yaitu bisa mencapai 6 bulan, tergantung dari cara penyimpanannya (Gardjito, 2006). http://repository.unimus.ac.id

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf · kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) ... termasuk

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Komoditas Hortikultura

1. Kentang

Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah salah satu tanaman

hortikultura dan salah satu sumber karbohidrat. Kentang cocok untuk

dibudidayakan didaerah dataran tinggi dengan ketinggian 1.000-3.000

mdpl, suhu rata-rata 18-21 ºC, dan tingkat kelembaban 80-90% (Rukmana,

1996). Kentang memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Kentang

memiliki kandungan karbohidrat 12,1%, gula 0,13%, pati 11,98%, dan

protein 4,04% (Satria tahun 2004).

2. Buncis

Buncis (Phaseolus vulgaris) merupakan salah satu hortikultura jenis

kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008)

menunjukkan buncis memiliki kandungan gizi pada buncis segar, kadar

airnya 94,195% dan kadar abu 13,26% berat kering (%b.k). Kadar serat

kasar, dan vitamin C pada buncis segar masing-masing sebesar 23,43%b.k

dan 15,51 mg/ 100g b.k dengan kadar b-karoten 2202,17 ppm dn pada

penelitian penelitian Muchtadi (2001) menyebutkan bahwa buncis

(Phaseolus vulgaris) memiliki nilai serat makanan tidak larut 30,49%, serat

makan larut 3,83% dan serat makanan total 34,32%.

3. Labu Kuning (Pumpkin)

Tanaman labu kuning berasal dari Amerika Utara. Labu kuning

dikenal juga dengan nama waluh (Jawa), pumpkin (Inggris), labu parang

(Jawa Barat), labu merah dan labu manis (Sudarto, 2000). Labu kuning

merupakan hasil hortikultura yang melimpah di Indonesia. Kandungan

karotenoid dalam labu kuning cukup yaitu mencapai 160 mg/100gr

(Nawirska, 2009). Labu kuning memiliki daya simpan yang cukup lama

yaitu bisa mencapai 6 bulan, tergantung dari cara penyimpanannya

(Gardjito, 2006).

http://repository.unimus.ac.id

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf · kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) ... termasuk

5

Tabel 1. Kandungan Gizi Pada Labu Kuning

No Kandungan Gizi Kadar

1 Energi (kal) 2,9

2 Protein (g) 1,1

3 Lemak (g) 0,3

4 Karbohidrat /pati (g) 2,2

5 Kalsium (mg) 4,5

² Fosfor (mg) 64

7 Zat Besi (mg) 1,4

8 Vitamin A (SI) 180

9 Vitamin B (mg) 0,9

10 Vitamin C (mg) 52

11 Air (%) 91,20

12 BDD (%) 77

Sumber : (Sudarto, 2000)

4. Cabai Merah dan Hijau

Cabai (Capsicum sp.) merupakan tanaman dari famili terong-

terongan (solanaceae). Keluarga ini memiliki sekitar 2000 spesies.

Sebagian spesies tersebut tumbuh di negara tropis. Sampai saat ini hanya

beberapa jenis saja yang dapat dimanfaatkan secara ekonomis (Setiadi,

2008). Cabaidibagi atas 2 golongan yaitu cabai besar (Capsicumannum L)

dan cabai rawit (Capsicum frutencens) (Prajnanta,2007). Cabai memiliki

kandungan gizi protein 1gram, lemak 0,3gram, karbohidrat 7,3gram,

kalsium 29mg, fosfor 24mg, zat besi 0,5mg, kalori 31kal, vitamin A 470 SI,

vitamin B 0,05 mg, vitamin C 18mg, pektin, pari, air, niacin dan capsaicin

(Setiadi, 2008).

5. Melon

Tanaman melon (Cucumis melo L.) termasuk famili Cucurbitaceae.

Beberapa literatur menyebutkan bahwa tanaman melon berasal dari Turki

dan adalagi yang menyebutkan dari daerah India (Tjahjadi, 1995). Melon

termasuk tanaman semusim atau setahun yang bersifat menjalar atau

merambat. Melon memiliki akar tunggang dan akar cabang yang menyebar

http://repository.unimus.ac.id

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf · kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) ... termasuk

6

pada kedalaman lapisan tanah antara 30-50 cm. Batang tanaman biasanya

mencapai ketinggian (panjang) antara 1,5-3 meter, berbentuk segi lima,

lunak, berbuku-buku sebagai tempat melekatnya tangkai daun. Helai daun

berbentuk bundar bersudut lima dan berlekuk-lekuk, diameternya antara 9-

5 cm dan letak antara satu daun dengan daunnya saling berselang

(Rukmana, 1994).

6. Terong Ungu

Karakteristik dari terong ungu (Solanum melongena L.) batang

bulat,berkayu, percabangan simpodial, berambut, berduri, putih kotor, dan

tumbuh hingga setinggi 40-150 cm (16-57 inci). Daun bulat besar, ujung

runcing, pangkal bertekuk, tepi berombak, pertulangan menyirip, hijau, dan

lobus yang kasar, ukuran panjangnya 10-20 cm (4-8 inci) dan lebarnya 5-10

cm (2-4inci). Bunga berwarna putih hingga ungu dengan mahkota lima

lobus. Benang sarinya berwarna kuning. Buah berisi tepung, lonjong,

diameter buah kurang dari 5 cm. Biji pipih, kecil, kuning, dan licin. Akar

tunggang dan berwarna cokelat muda (Herbst,2001). Kandungan zat gizi

dalam 100 gram terong ungu (Solanum melongena L.) antara lain: kalori

24 kal, lemak 1,1 gram, karbohidrat5,5 gram, kalsium 15 mg, fosfor 37 mg,

zat besi 0,4 mg, vitamin A 30 SI, vitamin B1 0.04 mg, vitamin C 5 mg dan

air 92,7 gram (University of Illinois, 2010).

7. Beet Root

Bit merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput. Batang

bit sangat pendek, hampir tidak terlihat. Akar tunggangnya tumbuh menjadi

umbi. Daunnya tumbuh terkumpul pada leher akar tunggal (pangkal umbi)

dan berwarna kemerahan (Steenis, 2005). Umbi berbentuk bulat atau

menyerupai gasing. Akan tetapi, ada pula umbi bit berbentuk lonjong.

Ujung umbi bit terdapat akar. Bunganya tersusun dalam rangkaian bunga

yang bertangkai panjang banyak (racemus). Tanaman ini sulit berbunga di

Indonesia. Bit banyak digemari karena rasanya enak, sedikit manis, dan

lunak (Sunarjono, 2004).

Bit merupakan sumber vitamin C. Selain itu, bit juga banyak

mengandung vitamin B dan sedikit vitamin A sehingga baik untuk

http://repository.unimus.ac.id

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf · kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) ... termasuk

7

kesehatan tubuh. Oleh karena itu, bit pun dianjurkan dimakan dalam jumlah

yang banyak bagi penderita darah rendah. Kegunaan lain dari bit, terutama

umbinya, yaitu dapat dijadikan campuran salad atau di rebus

(Splittstoesser, 1984).

8. Peterseli atau Parsley

Peterseli atau parsley (Petroselinum crispum) merupakan tanaman

yang biasa digunakan sebagai “hiasan” pada masakan utama. Peterseli tidak

banyak dibudidayakan di Indonesia, karena penggunaanya yang biasanya

terbatas pada menu-menu tertentu pada restoran dan hotel. Peterseli

merupakan tanaman yang kaya akan manfaat. Karena memiliki banyak

kandungan zat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Peterseli

(Petroselinum crispum) merupakan sebuah tanaman yang berwarna hijau

keriting dan biasanya di gunakan sebagai penghias masakan untuk

menggugah selera atau bumbu penyedap masakan. Tanaman ini banyak

mengandung zat besi. (Anonymous, 2012).

Peterseli mengandung energi sebesar 50 kilo kalori, protein 3,7

gram, karbohidrat 9 gram, lemak 1 gram, kalsium 193 miligram, fosfor 84

miligram, dan zat besi 4 miligram. Selain itu di dalam Peterseli juga

terkandung vitamin A sebanyak 8230 IU, vitamin B1 0,11 miligram dan

vitamin C 193 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian

terhadap 100 gram Peterseli, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak

95%. Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Peterseli

: Nama Bahan Makanan : Peterseli Banyaknya Peterseli yang diteliti (Food

Weight) = 100 gr. Bagian Peterseli yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food

Edible) = 95 % No Kandungan Jumlah 1 Energi 50 kkal 2 Protein 3,7 g 3

Lemak 1 g 4 Karbohidrat 9 g 5 Kalsium 193 mg 6 Fosfor 84mg 7 Zat Besi

4 mg 8 Vitamin A 8230 IU 9 Vitamin B 0,11 mg 10Vitamin C 193 mg

Sumber Informasi Gizi : Berbagai Publikasi Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia serta sumber lainnya (Anonymous, 2012).

http://repository.unimus.ac.id

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf · kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) ... termasuk

8

B. Ekspor

Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara

mengeluarkan barang-barang dari dalam negeri keluar negeri dengan

memenuhi ketentuan yang berlaku. Ekspor merupakan total barang dan

jasa yang dijual oleh sebuah negara ke negara lain, termasuk diantara

barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu (Triyoso,

2004).

Ekspor adalah salah satu sektor perekonomian yang memegang

peranan penting melalui perluasan pasar antara beberapa negara, di mana

dapat mengadakan perluasan dalam suatu industri, sehingga mendorong

dalam industri lain, selanjutnya mendorong sektor lainnya dari

perekonomian (Baldwin, 2005).

Berdasarkan pendapat para ahli diatas mengenai ekspor, makna inti

dari ekspor adalah kegiatan menjual barang ke luar negeri dengan tujuan

mencari keuntungan baik bagi perusahaan, individu, maupun bagi negara.

C. Konsep-konsep Dasar Pemasaran

1. Pemasaran

William J. Santon dalam Swastha dan Irawan (2003) mengatakan

bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan

kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Menurut The American Marketing Association (AMA), pemasaran

merupakan organisasional dan penciptaan satu set proses-proses,

komunikasi dan mengirimkan nilai pada konsumen-konsumen, dan untuk

mengatur relasi pada konsumen yang bertujuan untuk keuntungan pihak-

pihak yang bersangkutan. Menurut Rangkuti (2003), pemasaran adalah

suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial,

budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Akibat dari pengaruh beberapa

faktor tersebut masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan

kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan

menukarkan produk yang memiliki nilai komoditi., pemasaran secara

http://repository.unimus.ac.id

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf · kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) ... termasuk

9

sederhana adalah yang mengatur relasi menguntungkan dengan konsumen.

Tujuan dari pemasaran adalah menciptakan nilai untuk konsumen dan

untuk menangkap nilai dari konsumen atau mendapat timbal balik dari

konsumen (Kotler dan Keller,2007).

2. Konsep Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2007), terdapat lima konsep

pemasaran, yaitu:

1. Konsep produksi adalah konsep pertama didunia bisnis. Dimana

konsumenkonsumen akan memilih produk yang tersedia dan tidak

mahal. Manajer produksi berorientasi pada pencapaian efisiensi produk,

biaya rendah dan distribusi.

2. Konsep produk dimana konsumen akan meminta produk yang paling

berkualitas, memiliki peforma atau fitur yang inovatif. Manajer yang

fokus pada konsep ini membuat produk yang superior dan terus di

tingkatkan dari waktu ke waktu. Produk yang baru atau produk yang

baru ditingkatkan belum tentu sukses tanpa penetapan biaya, distribusi,

pengiklanan dan penjualan yang tepat.

3. Konsep penjualan menetapkan penjualan yang agresif dengan upaya

promosi, dimana jika tidak diterapkan maka produk tidak akan terjual

secara memuaskan.

4. Konsep pemasaran falsafah pemasaran yang berkeyakinan bahwa

pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan

dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan lebih efektif

dan efisien daripada pesaing.

5. Konsep pemasaran sosial dimana organisasi harus menentukan

kebutuhan, keinginan, dan minat pasar sasaran dan menyerahkan

kepuasan yang didambakan itu secara lebih efektif dan efisien daripada

pesaing dengan cara yang bersifat memelihara atau memperbaiki

kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

http://repository.unimus.ac.id

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf · kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) ... termasuk

10

D. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan

pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis,

perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang

dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran

yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan

perusahaan. Sedangkan manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.

Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai

analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang

dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan

pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud

untuk mencapai tujuan–tujuan organisasi.

Sementara menurut American Marketing Association dalam Sofjan

(2009) manajemen pemasaran adalah suatu proses merencanakan dan

melaksanakan konsep, penentuan harga, promosi dan distribusi dari

gagasan, barang dan jasa untuk membuat suatu pertukaran yang

memuaskan individu atau tujuan organisasi.

Manajemen pemasaran adalah kegiatan yang direncanakan, dan

diorganisasikan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan

dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat

yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari

pemasaran dapat tercapai.

E. Bauran Pemasaran ( Marketing Mix)

Rismiati dan Suratno (2001) mengartikan bauran pemasaran sebagai

kombinasi dari empat kegiatan perusahaan yang merupakan inti dari

system pemasaran perusahaan, yakni produk, struktur harga, sistem

distribusi, dan kegiatan promosi. Sunarto (2003) mendefinisikan bauran

pemasaran sebagai seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang

dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang dipadukan

oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar

sasaran. Menurut Swastha dan Irawan (2003), bauran pemasaran

http://repository.unimus.ac.id

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf · kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) ... termasuk

11

(marketing mix) adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang

merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur

harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.

F. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran dalam bisnis merupakan suatu cara untuk

memperoleh hasil yang diinginkan berdasarkan kondisi dan struktur yang

berlaku. Strategi ini berguna untuk mengantisipasi masalah-masalah dan

kesempatan masa depan dalam kondisi yang tepat secara sistematis,

rasional, kritis, komprehensif dan integrative (Pearce and Robinson,1997).

Strategi pemasaran mengartikulasikan sebuah rencana dalam penggunaan

terbaik sumberdaya dan keunggulan perusahaan untuk mencapai

tujuannya.

G. Konsep Strategi

Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta

rumusan pada pendayagunaan dan semua alokasi sumberdaya yang

penting untuk mencapai tujuan tersebut (Rangkuti, 2009). Secara umum,

strategi dapat diartikan sebagai “ sekumpulan pilihan kritis untuk

perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi

sumberdaya yang penting dalam mencapai tujuan dan sasaran, dengan

memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis ideal

berkelanjutan kearah, cakupan dan perpektif jangka panjang keseluruhan

yang ideal dari individu atau organisasi”.

H. Manajemen Strategis

Manajemen strategis adalah seni dan ilmu untuk pembuatan

(formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating)

keputusan–keputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah

perusahaan mencapai tujuan di masa yang akan datang (Umar, 2001).

Namun untuk saat ini konsep strategi mengalami perkembangan, menurut

(Andrew dan Chaffe diacu dalam Umar 2001), strategi merupakan

kekuatan motivasi untuk stakeholder baik secara langsung maupun tidak

langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua

tindakan yang dilakukan. Proses manajemen strategis berusaha

http://repository.unimus.ac.id

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf · kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) ... termasuk

12

mengorganisasikan informasi kuantitatif dengan cara yang memungkinkan

keputusan efektif diambil dalam kondisi tidak menentu.

Menurut David (2009), manajemen strategis merupakan seni dan

pengetahuan untuk menformulasikan, mengimplementasikan, dan

mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi

mampu mencapai tujuannya. Manajemen strategis akan membantu

perusahaan dalam melihat ancaman dan peluang di masa yang akan

datang, sehingga memungkinkan organisasi untuk dapat mengantisipasi

kondisi yang selalu berubah. Selain itu, manajemen strategis juga

menyediakan sasaran serta arah yang jelas bagi masa depan perusahaan,

sehingga perusahaan yang mengembangkan sistem manajemen strategis

mempunyai kemungkinan tingkat keberhasilan lebih besar daripada yang

tidak menggunakan sistem ini.

I. Dukungan Manajemen Puncak

Manajemen puncak pada perusahaan yang mengetahui dan memahami

secara penuh mengapa perusahaan mengadopsi SCM, karena akan

berhubungan erat dengan strategi yang digunakan untuk meningkatkan

daya saing perusahaan (Kim, 2007).

Manajemen puncak harus berkomitmen pada waktu, biaya, dan

sumber daya untuk mendukung supplier agar teradi kemitraan pada jangka

panjang dan perusahaan juga dapat berlangsung berproses secara stabil

(Chen and Paulraj, 2004). Salah satu hal yang penting bagi manajemen

puncak dalam menjalankan bisnis adalah harus dapat selalu

mengembangkan dan menciptakan satu nilai bagi perusahaan agar dapat

meningkatkan kinerja oranisasi.

Komitmen dan kepemimpinan pada manajemen puncak pada sebuah

organisasi diukur dari kepemimpinan harus efektif (Holland and Kumar,

1995), visible (Carr and Smeltzer, 1997), dan kreatif dalam berpikir dan

pemahaman kerjasama antar perusahaan (Krause, 1999) dengan maksud

untuk menyediakan pandangan yang jelas akan masa depan. Dukungan

dari manajemen terhadap sistem SCM pada perusahaan akan memberikan

http://repository.unimus.ac.id

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf · kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) ... termasuk

13

kemudahan kepada bagian pembelian untuk menentukan dan

menyesuaikan strategi pmbelian (Krause and Ellram, 1997).

J. Strategic Purchasing

Strategi yang ditetapkan oleh perusahaan dalam menentukan pemasok

material seyogyanya dapat meningkatkan value bagi perusahaan.

Hubungan yang unik antara perusahaan dengan suppliernya akan

memberikan keunggulan bagi kedua belah pihak terutama pada

peningkatan produktivitas, inovasi dan kompetensinya (Chen and Paulraj,

2004). Berdasarkan literatur-literatur yang ada bahwa perusahaan

manufaktur menerapkan SCM untuk membangun kunci daya saing antara

lain biaya yang rendah, fleksibelitas, kualitas, pengiriman tepat waktu,

inovatif dan lain-lain (Berry et. al., 1991; Ward, et.al., 1995; Miller and

Roth, 1994).

Sebelum tahun 1990-an bagian pembelian merupakan suatu hal yang

pasif pada perusahaan, setelah tahun 90-an adanya kerjasama antara para

akademisi dengan manajer purchasing untuk menerapkan strategic

purchasing (Ellram and Carr,1994). Kemampuan purchasing dapat

mempengaruhi perencanaan strategi perusahaan dalam meningkatkan daya

saingnya (Carr and Pearson, 2002). Strategi purchasing yang dibangun

oleh perusahaan-perusahaan saat ini dengan menerapkan praktek-praktek

SCM di perusahaan. Indikator yang digunakan pada strategi purchasing

adalah seleksi pemasok, biaya rendah, ketepatan kirim, informasi dan

komunikasi dengan supplier (Chen and Paulraj, 2004; Kim, 2007, Ito and

Salleh, 2000).

K. Komunikasi

Proses komunikasi antara perusahaan dengan supplier digunakan

untuk tukar-menukar informasi. Proses komunikasi kedua belah pihak

dapat membawa perubahan bagi perusahaan dalam meningkatkan daya

saingnya. Efektivitas komunikasi antar perusahaan dalam hal ini antara

perusahaan dengan suppliernya dapat dilihat dari frekuensi komunikasi,

pertukaran informasi sehingga ada berbagi pengetahuan melalui pelatihan

atau benchmark, duduk bersama-sama untuk menyelesaikan permasalahan

http://repository.unimus.ac.id

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf · kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) ... termasuk

14

agar didapatkan kondisi yang saling menguntungkan bagi kedua belah

pihak dan mendapatkan kualitas material yang standard sesuai keputusan

kedua belah pihak (Chen and Paulraj, 2004; Guillen, et al., 2007;

Udomleartprasert, 2006)

L. Definisi Strategi dan Manajemen Strategi

Chandler (1962) dalam Hunger dan Wheelen (2003), strategi

merupakan alatuntuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan

tujuan jangka panjang,program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber

daya. Lebih lanjut Learned, Christensen, Andrews, dan Guth (1965) dalam

Hunger dan Wheelen (2003) bahwa strategi merupakan alat untuk

menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus

strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak

ada.

Argyris (1985), Mintzberg (1979), Steiner dan Miner (1977) strategi

merupakan respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang

danancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat

mempengaruhi organisasi.

Porter (1993) strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai

keunggulan bersaing. Menurut Andrews (1980), Chaffe (1985) dalam

Hunger dan Wheelen (2003) menjelaskan strategi sebagai kekuatan

motivasi untuk stakeholder, seperti stakeholders, debtholders, manajer,

karyawan, konsumen komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik

secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya

yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.

Menurut Tjiptono (2002) mengatakan istilah strategi berasal dari kata

Yunani strategeia (stratos = militer, dan og= memimpin), yang artinya

seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Konsep ini relevan dengan

situasi zaman dulu yang sering diwarnai perang, di mana jendral

dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu

memenangkan perang.

Menurut K. Marrus dan Sukristoni (1995) di dalam buku Umar

(2005),strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para

http://repository.unimus.ac.id

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf · kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) ... termasuk

15

pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,

disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut

dapat dicapai. Lebih khusus dua pakar strategi, Hamel dan Prahalad

(1995), yang mengangkat kompetensi inti sebagai hal yang penting.

Mereka berdua mendefinisikan strategi yang terjemahannya seperti berikut

ini ” Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa

meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan

demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadidan

bukan dimulai dari apa yangterjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar

yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti

(core competencies).Perusahaan perlu kompetensi inti di dalam bisnis

yang dilakukan”.

Hunger dan Wheelen (2003) menjelaskan bahwa sebelum

perusahaan dapat memulai perumusan strategi, manajemen harus

mengamati lingkungan eksternal untuk mengidentifikasi kesempatan dan

ancaman yang mungkin terjadi. Pengamatan lingkunganadalah

pemantauan, pengevaluasian dan penyebaran informasi dari lingkungan

eksternal kepada orang-orang kunci dalam perusahaan.Pengamatan

lingkungan adalah alat manajemen untuk menghindari kejutan strategis

dan memastikan kesehatan manajemen dalam jangka panjang.Penelitian

ini menunjukkan hubungan yang positif antara pengamatan lingkungan

dengan laba.Dalam melakukan pengamatan lingkungan, manajer strategis

pertama-tama harus mengetahui berbagai variabel yang ada dalam

lingkungan sosial dan lingkungan kerja.

Menurut Pearce dan Robinson (1997) manajemen strategik

didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang

menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanakan (implementasi)

rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran

perusahaan. Ini terdiri dari sembilan tugas pentingyaitu :

a. Merumuskan misi perusahaan meliputi rumusan umum tentang maksud

keberadaan (purpose), filosofi (philosophy) dan tujuan (goal).

http://repository.unimus.ac.id

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf · kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) ... termasuk

16

b. Mengembangkan profit perusahaan yang mencerminkan kondisi intern

dankapabilitasnya.

c. Menilai lingkungan ekstern perusahaan, meliputi baik pesaing maupun

factor-faktor konstektual umum.

d. Menganalisis opsi perusahaan dengan menyesuaikan sumber dayanya

dengan lingkungan ekstern.

e. Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi

setiap opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan.

f. Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi utama (grand

strategy) yang akan mencapai pilihan yang paling dikehendaki.

g. Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang

sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih.

h. Mengimplementasikan pilihan strategik dengan cara mengalokasikan

sumber daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara tugas,

SDM, struktur, teknologi, dan sistem imbalan.

i. Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan bagi

pengambilan keputusan yang akan datang.

Pearce dan Robinson (1997) menjelaskan juga bahwa lingkungan

ekstern perusahaan terdiri dari tiga perangkat faktor yang saling berkaitan

yang memainkan peran penting dalam menentukan peluang, ancaman,dan

kendala yang dihadapi perusahaan. Lingkungan jauh terdiri dari faktor-

faktor yang terdiri dari luar, dan biasanya tidak berkaitan dengan situasi

operasi suatu perusahaan tertentu sepertifaktor ekonomi, sosial, politik,

teknologi dan ekologi. Faktor-faktor yang lebih langsung mempengaruhi

prospek perusahaan bersumber pada lingkungan industrinya,meliputi

hambatan masuk, persaingan diantara anggota industri, adanya produk dari

distributor, serta daya tawar menawar pembeli dan pemasok. Lingkungan

operasional terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi situasi persaingan

perusahaan seperti posisi bersaing, profil pelanggan, pemasok, kreditor dan

pasar tenaga kerja.

David (2009:5) mendefinisikan manajemen strategis sebagai seni dan

penegtahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta

http://repository.unimus.ac.id

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf · kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) ... termasuk

17

mengevaluasi keputusan-keputusan lintas-fungsional yang memampukan

sebuah organisasi mencapai tujuannya. Manajemen strategis berfokus pada

usaha untuk mengintergrasikan manajemen, pemasaran,

keuangan/akuntansi, produksi/operasi,penelitian dan pengembangan,serta

sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasional.

M. Pengertian Analisis SWOT

Lebih lanjut Pearce dan Robinson (1997) menambahkan bahwa

salah satubagian dari proses manajemen strategik adalah analisis faktor

intern perusahaan yang menghasilkan profil perusahaan,

mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan utamaperusahaan. Kekuatan

dan kelemahan ini dibandingkan dengan peluang dan ancaman ekstern

sebagai landasan untuk menghasilkan alternatif-alternatif strategi suatu

prosesyang dinamakan analisis SWOT.

Yusanto dan Wijdajakusuma (2003), analisis SWOT merupakan

salah satu instrumen internal dan eksternal perusahaan yang telah dikenal

luas. Analisis ini bertumpu pada basis data tahunan dengan pola 3-1-5.

Maksudnya, data yang ada diupayakan mencakup data perkembangan

organisasi pada tiga tahun sebelum dilakukan analisis, apa yang akan

diinginkan pada tahun dilakukannya analisis serta kecenderungan

organisasi untuk lima tahun kedepan pasca analisis. Hal ini dimaksudkan

agar strategi yang akan diambil memiliki dasar dan fakta yang dapat

dipertanggungjawabkan.

Menurut Freddy (1997), analisis SWOT adalah identifikasi

berbagai factor secara sistematif untuk merumuskan strategi perusahaan.

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(Strengths) dan peluang (Opportunities),namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses

pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan

misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian

perencana strategis (strategy planner) harus menganalisis faktor-faktor

strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam

http://repository.unimus.ac.id

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf · kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) ... termasuk

18

kondisi yang ada saat ini. Hal ini dinamakan Analisis Situasi. Model yang

paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT.

Rais (2009), metode analisa SWOT dianggap sebagai metode

analisa yang paling dasar, berguna untuk melihat suatu topik atau

permasalahan dari 4 (empat) sisiyang berbeda. Hasil analisa biasanya

adalah arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan

menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi

kekurangan dan menghindari ancaman. Jika digunakan dengan

benar,analisaSWOT akan membantu kita untuk melihat sisi-sisi yang

terlupakan atau tidak terlihat selama ini.

Perbandingan antara empat komponen dasar (SWOT) dijelaskan

dalam skema matriks SWOT. Matriks SWOT terdiri dari 8 sel:4 sel berisi

inventori variable internal dan lingkungan bisnis (eksternal) dan empat sel

lainnya berisi implikasi strategis yang ditimbulkannya. Sel 1 berisi berisi

daftar (list) kekuatan (S) perusahaan yang berhasil dibangun oleh

manajemen dan sel 2 berisi daftar kelemahan (W) yang ingin dihilangkan.

Oleh karena itu sel 1 dan 2 secara berturut-turut disebut sel S danselW. Sel

3 berisi daftar peluang (O) bisnis yang dimiliki pada masa sekarang dan

yang akan datang dan sel 4 berisi daftar ancaman (T) yang sedang dihadapi

sekarang dan yang akan datang. Oleh karena itu sel 3 dan 4 secara

berturut-turut disebut sel O dan sel T.

Sel 5 merupakan pilihan strategi yang hendak dipilih oleh

manajemen berdasar kombinasi kekuatan dan peluang bisnis yang ada

pada sel S dan O dan oleh karena itu disebut sebagai sel atau stategi SO.

Stategi pada sel tersebut juga sering disebut sebagai strategi maksi-maksi.

Sel 6 adalah strategi yang hendak dipilih oleh manajemen berdasarkan

kombinasi kelemahan dan peluang bisnis yang ada pada sel W dan O dan

oleh karena itu disebut sel atau strategi WO. Startegi pada sel WO sering

juga dinamai sebagai strategi mini-maksi. Sel 7 berisi pilihan strategi yang

ditimbulkan oleh kombinasi sel S dan T dan oleh karena itu disebut sel

atau strategi ST. Strategi pada sel ST sering juga disebut sebagai strategi

maksi-mini. Sel 8 berisistrategi hasil kombinasi sel W dan T dan oleh

http://repository.unimus.ac.id

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf · kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) ... termasuk

19

karena itu disebut sel atau strategi WT. Strategi tersebut sering juga diberi

nama sebagai strategi mini-mini.

Gambar 1

Skema Matriks SWOT

N. Tahapan Penyusunan Matriks:

Untuk mewujudkan matriks SWOT tersebut diperlukan

pelaksanaan tahapan berikut ini (David, 1995:200-2; ten Have dkk., 2003)

sebagai berikut:

1. Manajemen sendiri maupun bersama konsultan melakukan identifikasi

dan inventori terhadap kekuatan dan kelemahan yang sekarang dimiliki

oleh perusahaan(unit usaha strategis), dengan menggunakan salah satu

pendekatan yang lazim digunakan dalam MS: manajemen fungsional,

rantai nilai, kompetensi inti, 7S atau yang lain. Di samping itu

manajemen juga perlu melakukan perbandingan dengan keunggulan

dan kelemahan yang dimiliki oleh pesaing. Dalam praktik, tidak

terkecuali di Indonesia, terdapat kecenderungan menghasilkan daftar

yang begitu panjang. Sedapat mungkin kecenderungan ini dihindari.

Diusahakan hendaknya hanya berisi daftar yang cukup ringkas, antara 3

sampai dengan 10 indikator saja. Semakin banyak indikator yang

http://repository.unimus.ac.id

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf · kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) ... termasuk

20

ditemukan bisa ditafsirkan sebagai tanda bahwa manajemen tidak

mengerti dan sekalipun tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang

perusahaan yang dipimpinnya.

2. Manajemen mendeteksi lingkungan bisnis makro dan mikro ( industri

dan pesaing ) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja

perusahaan, kini danmasa yang akan datang. Manajemen dipersilahkan

menggunakan bantuan salah satuatau kombinasi berbagai teknik yang

biasa digunakan dalam MS, sejak analisis PEST, lima kekuatan

bersaing (five competitive forces) Poter, sampai pada konstruksi

scenario. Diharapkan manajemen mampu menghasilkan daftar peluang

dan ancaman bisnis yang tersedia dan ancaman bisnis yang

menghadang. Tidak berbeda dengan langkah pertama, diharapkan

manajemen tidak menghasilkan daftar panjang, (long list) yang tidak

fokus.

3. Manajemen mencoba merumuskan pilihan strategi yang mungkin dapat

diimplementasikan dengan cara melakukan refleksi atas berbagai

kemungkinan kombinasi dari indicator kekuatan (S), kelemahan (W),

peluang (O), dan ancaman (T)yang telah ditemukan pada dua langkah

sebelumnya. Tersedia empat macam strategi,yakni: SO (maksi-maksi),

WO (mini-maksi), ST (maksi-mini), dan WT (mini-mini).Pada tahapan

ini juga terdapat kecenderungan untuk sebanyak mungkin menemukan

rumusan strategi, yang jika dicermati lebih dalam biasanya justru berisi

strategi yang tidak memiliki kemungkinan untuk diterapkan.

Manajemen sedari mula hendaknya menyadari kecenderungan tersebut

dan oleh karena itu harus dihindari. Jika berhasil dirumuskan dengan

pas, manajemen dapat mengimplementasikan keempat jenis strategi

tersebut secara simultan, tidak hanya memilih salah satu. Dalam

praktiknya,mungkin perlu penetuan skala prioritas.

Selanjutnya Suwarsono (2008) menjelaskan bahwa SWOT tidak

berlebihan jika dikatakan sebagai alat analisis yang paling sering

digunakan dalam membantu mendesain rancang bangun strategi di

Indonesia. Di belahan dunia yang lain posisi terpopuler tersebut juga

http://repository.unimus.ac.id

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf · kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) ... termasuk

21

masih dimiliki, sekalipun di sisi lain kritik kerasterhadapnya juga sering

dan masih terus dilontarkan. Dengan segala variasi yang dimiliki, kesemua

model analisis SWOT memiliki karakter sederhana, tidak rumit dalam

penerapannya.

Menurut David (2009), matriks kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu

para manajer mengembangkan empat jenis strategi: Strategi SO (kekuatan-

peluang), Strategi WO (kelemahan-peluang), Strategi ST (kekuatan-

ancaman), dan Strategi WT (kelemahan-ancaman). Mencocokkan faktor-

faktor eksternal utama merupakan bagian tersulit dalam mengembangkan

Matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik dan tidak ada satu

pun paduan yang paling benar.

Pertama, Strategi SO (SO Strategyc) memanfaatkan kekuatan

internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal.

Semua manajer tentunya menginginkan organisasi mereka berada dalam

posisi di mana kekuatan internal dapat digunakan untuk mengambil

keuntungan dari berbagai trend dan kejadian eksternal. Secara umum,

organisasi akan menjalankan strategi WO, ST, atauWT untuk mencapai

situasi di mana mereka dapat melaksanakan strategi SO. Jika perusahaan

memiliki kekuatan besar, maka perusahaan akan berjuang untuk

mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Tatkala sebuah

organisasi dihadapkan pada ancaman yang besar, maka perusahaan akan

berusaha untuk menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang.

Kedua, Strategi WO (WO strategic) bertujuan untuk memperbaiki

kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang

eksternal. Terkadang,peluang-peluang besar muncul,tetapi perusahaan

memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan

peluang tersebut.

Ketiga, Strategi ST (ST strategic) menggunakan kekuatan sebuah

perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman

eksternal. Hal ini bukan berartibahwa suatu organisasi yang kuat harus

http://repository.unimus.ac.id

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.unimus.ac.idrepository.unimus.ac.id/753/3/BAB II.pdf · kacang-kacangan. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum (2008) ... termasuk

22

selalu menghadapi ancaman secara langsungdi dalam lingkungan

eksternal.

Keempat, Strategi WT (WT strategic) merupakan taktik defensive

yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari

ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang menghadapi berbagai ancaman

eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam posisi yang

membahayakan. Dalam kenyataannya, perusahaan semacam itu mungkin

harus berjuang untuk bertahan hidup, melakukan merger, penciutan,

menyatakan diri bangkrut, atau memilih likuidasi.

http://repository.unimus.ac.id