BAB II (SO2 METODE PARAROSANILIN)

22
BAB II TINJAUAN UMUM Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja A. Sejarah Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja Pusat Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (PHP-K3) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dilingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam pelaksanaan pelatihan, pengujian dan pengembangan higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan dan keselamatan kerja Provinsi DKI Jakarta. Keberadaannya ditetapkan berdasarkan pe- raturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 165 tahun 2010 pada tanggal 8 September 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Disnakertrans Provinsi DKI Jakarta. Unit ini mulai terbentuk sejak tahun 1994 dengan Kepmenaker No. 141 tahun 1994 tentang organisasi dan tata kerja Pusat Hygiene Perusahaan, Ergonomi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. 1. Dasar Hukum Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja Berikut merupakan landasan hukum utama yang 6

description

PENETAPAN KADAR BELERANG DIOKSIDA (SO2) DI UDARA LINGKUNGAN KERJA METODE PARAROSANILIN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV - VIS

Transcript of BAB II (SO2 METODE PARAROSANILIN)

Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja

BAB IITINJAUAN UMUMPusat Hiperkes dan Keselamatan KerjaA. Sejarah Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja

Pusat Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (PHP-K3) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dilingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam pelaksanaan pelatihan, pengujian dan pengembangan higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan dan keselamatan kerja Provinsi DKI Jakarta. Keberadaannya ditetapkan berdasarkan pe- raturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 165 tahun 2010 pada tanggal 8 September 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Disnakertrans Provinsi DKI Jakarta. Unit ini mulai terbentuk sejak tahun 1994 dengan Kepmenaker No. 141 tahun 1994 tentang organisasi dan tata kerja Pusat Hygiene Perusahaan, Ergonomi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.1. Dasar Hukum Pusat Hiperkes dan Keselamatan KerjaBerikut merupakan landasan hukum utama yang digunakan PHP-K3 Disnakertrans Provinsi DKI Jakarta :1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja2. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah3. Peraturan Gubernur Nomor 119 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia dan Fisika di Tempat Kerja.2. Visi dan Misi Pusat Hiperkes dan Keselamatan kerjaVisiTerwujudnya tenaga kerja yang sehat dan produktif dalam lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman. Misi1. Meningkatkan dan menetapkan upaya kesehatan kerja dan keselamatan kerja2. Pengembangan Sumber Daya Manusia/tenaga kesehatan dan laboratorium3. Perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan lingkungan4. Meningkatkan dan menetapkan manajemen dan hukum5. Penyusunan Standar Nasional di bidang Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja berdasarkan hasil penelitian, pengkajian, pengujian, dan perekayasaan serta pelatihan Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.3. Tugas Pokok dan Fungsi Pusat Hiperkes dan Keselamatan KerjaPusat Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Disnakertrans Provinsi DKI Jakarta dipimpin oleh seorang Kepala Pusat yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Disnakertrans.

3.a Tugas Pokok Pusat Hiperkes dan Keselamatan KerjaPusat Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Disnakertrans Provinsi DKI Jakarta mempunyai tugas melaksanakan pelatihan dan pengujian di bidang Hygiene Perusahaan, Ergonomi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan menggunakan laboratorium.3.b Fungsi Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja1. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) PHP-K32. Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) PHP-K33. Penyusunan program pelatihan dan pengujian Iingkungan kerja4. Penyusunan program, kurikulum dan silabus pelatihan higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan dan keselamatan kerja5. Pelaksanaan pemberian pelayanan konsultasi dan bantuan teknis higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan dan keselamatan kerja kepada perusahaan6. Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan dan keselamatan kerja7. Pelaksanaan jasa pelayanan pelatihan, pemeriksaan, pengujian, bantuan teknis8. Pelaksanaan jasa pemanfaatan prasarana dan sarana pelatihan9. Pelaksanaan kerja sama pelatihan, pemeriksaan dan pengujian higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan dan keselamatan kerja10. Pelaksanaan publikasi kegiatan Lembaga11. Pengelolaan teknologi informasi PHP-K312. Pelaksanaan pemungutan, pencatatan, pembukuan,penyetoran, pelaporan dan pertanggungjawaban penerimaan retribusi PHP-K313. Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang14. Penyiapan bahan laporan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi PHP-K15. Pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas dan fungsi PHP-K3.4. Struktur Pusat Hiperkes dan KK Disnakertrans Provinsi DKI JakartaLaboratorium pengujian Pusat Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Disnakertrans Provinsi DKI Jakarta menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu yang sesuai dengan lingkup kegiatannya. Laboratorium pengujian Pusat Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Disnakertrans Provinsi DKI Jakarta juga mendokumentasikan kebijakan, sistem, program, prosedur, dan instruksi untuk menjamin mutu hasil pengujian. Dokumen Sistem Manajemen Mutu yang digunakan terdiri dari Panduan Sistem Manajemen Mutu, Prosedur Sistem Manajemen Mutu, Instruksi Kerja (Metode/Alat), serta Formulir Kebijakan Mutu diterbitkan di bawah kewenangan Manajer Puncak.4.1 Kepala PusatMempunyai tugas : Memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Disnakertrans Provinsi DKI Jakarta. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan sub bagian, seksi dan sub kelompok jabatan fungsional.4.2 Subbagian Tata UsahaMempunyai tugas : Menghimpun, meneliti, mengolah, dan menyusun program kegiatan. Melaksanakan kegiatan pengelolaan surat, menyusun dan kearsipan. Melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian. Melaksanakan pengelolaan keuangan. Mengurus kebutuhan perlengkapan kantor. Menjaga keamanan, ketertiban, keindahan, dan melaksanakan urusan kerumahtanggaan. Mengkoordinasikan, evaluasi, dan penyusunan laporan kegiatan operasi.

4.3 Seksi Pengembangan Tenaga Hiperkes Keselamatan Kerja

Mempunyai tugas : Melaksanakan pelatihan, termasuk menyiapkan bahan, sarana, kurikulum, instruktur, peserta pelatihan, dokumen, dan sertifikasi pelatihan. Memberikan pelayanan konsultasi dan bantuan teknis di bidang hygiene perusahaan, ergonomi, kesehatan dan keselamatan kerja kepada perusahaan. Melakukan usaha-usaha pengembangan tenaga Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja melalui seminar, penyuluhan, kerjasama dengan instansi/badan/lembaga dan program akademik. Mendayagunakan dan mengembangkan fasilitas laboratorium Melakukan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan analisis Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

4.4 Seksi Analisis Hiperkes dan Keselamatan Kerja

Mempunyai tugas : Menyusun rencana dan program analisis Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Melakukan penyelidikan serta pengkajian di bidang Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Melakukan pengelolaan fasilitas tempat dan peralatan pelatihan dan pengujian Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Melakukan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan analisis Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.4.5 Sub Kelompok Jabatan FungsionalMempunyai tugas melakukan kegiatan dalam menunjang tugas dan fungsi Pusat Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Disnakertrans Provinsi DKI Jakarta sesuai de- ngan keahlian masing-masing.Jabatan fungsional terdiri dari, Teknisi Perekayasa dan Teknisi Litkayasa Penyelia.

5. SDM Analisis Hiperkes dan Keselamatan KerjaDengan undang undang yang ada tentang pendayagunaan fasilitas Pusat Higiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja maka, Pusat Hiperkes dan KK memberikan pelayanan analaisis Hiperkes sesuai ISO 17025 : 2000. Karena banyaknya perusahaan yang dipantau oleh Pusat Hiperkes dan KK Disnakertrans Provinsi DKI Jakarta maka dari itu perusahaan perusahaan tersebut dikelompokan menjadi sebagai berikut :1. Sektor Industri OtomotifPerusahaan perusahaan yang termasuk dalam sektor ini bergerak dalam bidang pembuatan kendaraan bermotor, perakitan sepedamotor dan alat berat.

2. Sektor Industri Tekstil dan GarmenPerusahaan perusahaan yang termasuk dalam sektor ini bergerak dalam bidang bahan pakaian dan pakaian jadi.

3. Sektor Industri TransportasiPerusahaan perusahaan yang termasuk dalam sektor ini bergerak dalam bidang jasa pengankutan seperti perusahaan taksi.

4. Sektor Industri farmasi dan KosmetikPerusahaan perusahaan yang termasuk dalam sektor ini bergerak dalam bidang produksi obat obatan dan kosmetik.

5. Sektor Industri Bahan BangunanPerusahaan perusahaan yang termasuk dalam sektor ini bergerak dalam bidang produksi bahan untuk bangunan seperti produksi atap.

6. Sektor Industri PercetakanPerusahaan perusahaan yang termasuk dalam sektor ini bergerak dalam bidang percetakan seperti perusahaan percetakan kertas.

7. Sektor Industri BajaPerusahaan perusahaan yang termasuk dalam sector ini bergerak dalam bidang produksi baja.

8. Sektor Industri PestisidaPerusahaan perusahaan yang termasuk dalam sektor ini bergerak dalam bidang Produksi bahan pembasm serangga, seperti obat nyamuk.9. Sektor Industri KonstruksiPerusahaan perusahaan yang termasuk dalam sektor ini bergerak dalam bidang konstruksi bangunan seperti beton jadi.

10. Sektor Industri Makanan dan MinumanPerusahaan perusahaan yang termasuk dalam sector ini bergerak dalam bidang produksi susu bubuk, susu kental manis dan olahan makanan dan minuman. 6. Sarana Fisik, Fasilitas dan Tata LetakGedung Pusat Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Disnakertrans Provinsi DKI Jakarta terletak di jalan A. Yani No. 69 70, Cempaka Putih Jakarta Pusat. Sarana fisik yang ada dapat dibagi menjadi sarana laboratorium pengujian dan sarana pendukung.6.1 Sarana Fisik Laboratorium Pengujian, terdiri dari :a. Ruang gas: 1 (dalam kondisi baik dan bersih)b. Ruang instrumen: 1 (dalam kondisi baik dan bersih)c. Ruang preparasi sampel: 1 (dalam kondisi baik dan bersih)d. Kamar mandi: 2 (dalam kondisi baik dan bersih)e. Ruang penampungan limbah cair: 1 (dalam kondisi baik dan bersih)f. Gudang penyimpanan bahan kimia: 1 (dalam kondisi baik dan bersih)g. Gudang penyimpanan alat sampling: 1 (dalam kondisi baik dan bersih)6.2 Fasilitas fisik pendukung laboratariuma. Ruang asam: 1 buah (dalam kondisi baik)b. Alat pendingin: 3 buah (dalam kondisi baik)c. Washtafel: 1 buah (dalam kondisi baik)d. Alat pembilas: 1 buah (dalam kondisi baik)e. Lemari penyimpanan alat gelas: 1 buah (dalam kondisi baik)f. Komputer: 1 buah (dalam kondisi baik)6.3 Sarana fisik pendukung operasional laboratoriumSarana Fisik Pendukung untuk operasional laboratorium didukung dengan tenaga listrik dari PLN, sumber air bersih dari PAM, genset listrik, mobil sampling dan sarana komunikasi berupa telepon, faximile dan lain-lain.B. Program Pusat Hiperkes dan KK Disnakertrans Provinsi DKI Jakarta1. Perlindungan dan Pengendalian Tenaga Kerja1.a Pengujian Lingkungan KerjaPengujian lingkungan kerja bertujuan untuk mengetahui tingkatan bahaya penyebabgangguan kesehatan yang terdapat di tempat kerja. Pengujian lingkungan kerja yang dilakukan oleh Pusat Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Disnakertrans Provinsi DKI Jakarta meliputi : Pengujian Faktor Fisika1. Pengujian kebisingan2. Pengujian tekanan panas3. Pengujian intensitas pencahayaan4. Pengujian intensitas getaran5. Pengujian intensitas sinar ultraviolet6. Pengujian gelombang elektromagnetik Pengujian Faktor Kimia1. Pengujian kadar debu di udara2. Pengujian kadar uap3. Pengujian kadar fumes4. Pengujian kadar logam berat5. Pengujian asbestos6. Pengujian emisi cerobong7. Pengujian emisi sumber bergerak Pengujian Faktor Biologi Pengujian Faktor Fisiologis Pengujian Faktor Mental-Psikologis Evaluasi Pelaksanaan pengujian lingkungan kerja/ Kesehatan Kerja1.b Pemeriksaan Kesehatan Kerja dan Ergonomi KerjaPemeriksaan kesehatan tenaga kerja bertujuan untuk mengetahui status kesehatan tenaga kerja serta mendeteksi dini kemungkinan adanya penyakit akibat kerja. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja yang dilakukan oleh Pusat Higiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Disnakertrans Provinsi DKI Jakarta meliputi : Pemeriksaan kesehatan umum tenaga kerja Pemeriksaan gizi kerja Pemeriksaan fungsi paru tenaga kerja Pemeriksaan audiometri tenaga kerja Pemeriksaan Hb tenaga kerja Pemeriksaan ketahanan fisik tenaga kerja1.c Pelatihan dan PenyuluhanPelatihan dan Penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dalam bidang higiene perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja bagi tenaga kerja.2. Kegiatan PKM2.a Mekanisme Pelaksanaan PengujianPerusahaan yang akan melakukan pengujian lingkungan kerja dan kesehatan kerja di Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja Disnakertrans Provinsi DKI Jakarta, melalui alur yang harus dilakukan yaitu sebagai berikut : Surat masuk yaitu permohonan/permintaan dari perusahaan/customer Menjawab permohonan yaitu membuat rincian sesuai permintaan (parameter & banyaknya sampel / titik pengujian) dan melakukan survei lapangan (bila diperlukan) Melakukan pengujian sesuai jadwal yang disepakati Melakukan analisa sampel di laboratorium dan mengolah data Membuat laporan dari hasil pengujian lapangan dan analisa laboratorium2.b Daftar PeralatanDaftar peralatan meliputi peralatan untuk mengukur lingkungan faktor fisika dan faktor kimia, yaitu :Faktor Fisika terdiri dari :

No.Nama Alat UkurKegunaan

1. Sound level meter.Pengujian tingkat kebisingan

2. Heat press apparatusPengujian tekanan panas

3.Vibration meterPengujian getaran

4.ELTPengujian gelombang elektromagnetik

5.Lux meterPengujian tingkat pencahayaan

6.Sinar UVPengujian sinar ultra violet

7.Smoke Opacity MeterPengujian ketebalan asap dari cerobong

8.Noise Doise MeterPengujian tingkat kebisingan pada karyawan

Faktor Kimia Terdiri Dari :

No.Nama Alat UkurKegunaan

1. High volume dust sampleUntuk mengambil sample debu

2. Low volume dust sampleUntuk mengambil sample debu

3. Personal dust sampleUntuk mengambil sample debu

4. Respirable dust sampleUntuk mengambil sample debu respirable

5. Impinger gas sampleUntuk mengambil sample udara bentuk gas / uap an-organik

6. Organic gas sampleUntuk mengambil sample udara bentuk gas / uap organik

7. Kitagawa gas detectorUntuk mengukur gas / uap organic dan an- organik di udara

8. Oxygen meterUntuk mengukur oksigen

9. CO meterUntuk mengukur gas karbon monoksida

2.c Ruang LingkupRuang lingkup dari kegiatan operasional adalah pemeriksaan lingkungan kerja dan pe ngendalian faktor-faktor bahaya yang ditimbulkan dalam proses di perusahaan meliputi laboratorium pengujian. Kegiatan ini selengkapnya meliputi :1. Melayani pemeriksaan laboratorium untuk lingkungan kerja, dan kesehatan kerja (sample udara dan urine).2. Melayani konsultasi pengendalian faktor-faktor lingkungan dan pemeriksaan kesehatan bagi tenaga kerja.3. Melakukan penelitian perekayasaan bimbingan terapan teknologi dibidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.4. Melakukan pemantauan bahaya faktor lingkungan kerja di perusahaan.5. Menyelenggarakan pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi dokter perusahaan, para medik, pengelola jasa, dan pelatihan K3 di perusahaan.2.d Bidang PengujianPusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai lingkup pengujian sebagai berikut ;

a. Pengujian terhadap lingkungan kerja meliputi : Faktor fisik : kebisingan, tekanan panas, ventilasi, getaran, pencahayaan Faktor kimia : pengukuran debu, gas, uap, asap dll.b. Pengujian terhadap tenaga kesehatan kerja meliputi : tes pengendaraan, tes fungsi paru, tes rontgent dan Hb.c. Pengujian alat kerja meliputi penilaian erogonomik dan pengujian bahan secara mekanik.d. Pengujian air limbah industri dan pengujian air minum.e. Pengujian emisi cerobong dan udara ambien.2.e Management MutuUntuk meningkatkan profesionalisme quality jaminan mutu assurance, Kepala Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja dengan ini membuat tekad :a. Melaksanakan prosedur mutu yang senantiasa mematuhi peraturan dan persyaratan sebagaimana ditentukan dalam prosedur metode yang digunakan untuk memperoleh hasil pengujian yang tepat dan akuratb. Kerja berdasarkan managemen mutu yang telah disepakai melalui program kerja yang meliputi perencanaan, penetapan prosedur kerja, pemantapan pelatihan evaluasi serta peningkatan yang berkelanjutan.2.f Insrtuksi KerjaInstruksi kerja yang dilakukan pada Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja DKI Jakarta mengacu pada standar nasional institusi Occupational Safety and Health Amerika dan EPA (Euvinometal Protection Agency)

2.g Sistematika PengujianSistematika kerja pengujian Hiperkes dan Keselamatan Kerja melaksanakan pengujian dimulai dengan pengambilan sampel sampai analisa data dan pelaporan hasil pengujian laporan hasil analisa meliputi :1. Sharing pendahuluan yang dilakukan sebelum melakukan sampling di lapangan dengan tujuan menentukan prioritas tentang parameter dan titik pengambilan sampel di lapangan dengan melihat proses produksi bahan yang digunakan.2. Sampling yang dilakukan sesuai prosedur baku.3. Analisa hasil sampling lapangan di laboratorium Pusat Hiperkes dan KK dengan system pengkodean sehingga keakuratan lebih terjamin.4. Laporan hasil analisa sebagai hasil akhir digunakan untuk bahan koreksi dan pengambilan kebijakan bagi perusahaan dan juga berisi saran-saran untuk perbaikan.2.h Pelayanan SertifikasiLaporan hasil pengujian yang telah dilaksanakan oleh Pusat Hiperkes dan Keselamatan Kerja adalah sebagai berikut :a. Setiap pengujian yang dilakukan diterbitkan laporan pengujian.b. Laporan hasil pengujian diselesaikan dalam rangka sebagaimana tertuang dalam perjanjian, interpensi hasil pengujian, kesimpulan dan saran pada perusahaan tersebut.2.i Disiplin KerjaPusat Higiene dan Keselamatan Kerja Disnakertrans Provinsi DKI Jakarta tugas tugasnya didasarkan peraturan daerah DKI Jakarta (SK No. 160 Tahun 2002).Untuk mewujudkan lingkunagn suasana linhkungan kerja yang diinginkan yaitu yang berpacu pada SK tersebut guna meningkatkan penyelenggaraan pemerintah secara berdaya guna dan berhasil seluruh personel pendukung Pusat Hiegiene Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang sudah menjadi kewajiban atau kegiatan mutlak dilakukan dilingkungan Pemerintah Daerah.Halaman 16

21