Bab II Pembahasan
-
Upload
andre-mulia-fonna -
Category
Documents
-
view
14 -
download
1
Transcript of Bab II Pembahasan
![Page 1: Bab II Pembahasan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf997f550346d0339dacd8/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Protein tersusun atas sejumlah asam amino yang membentuk suatu
untaian (polimer) dengan ikatan peptida. Selain itu, protein juga memiliki
gugus amina (NH2) dan gugus karboksil (COOH). Berdasarkan banyaknya
asam amino dapat dibedakan menjadi:
1. Peptida jika terdiri atas untaian pendek asam amino (2 - 10 asam amino).
2. Polipeptida jika terdiri atas 10 - 100 asam amino.
3. Protein jika terdiri atas untaian panjang lebih dari 100 asam amino.
Beberapa jenis protein antara lain:
1. Glikoprotein yaitu protein yang mengandung karbohidrat.
2. Lipoprotein yaitu protein yang mengandung lipid.
Asam amino esensial adalah golongan asam amino yang harus tersedia
dalam diet karena tidak dapat disintesis oleh tubuh, sedangkan asam amino
non-esensial adalah golongan asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh
(dalam hati). Terdapat 8 jenis asam amnio esensial yaitu: Isoleucin, Leucin,
Lysin, Phenylalanine, Threonine, Tryptophan, Valine, dan Methionin
(mengandung unsur sulfur).
Protein dalam tubuh digunakan untuk keperluan:
1. Pembentukan jaringan baru seperti: rambut, kuku.
2. Mengganti jaringan yang rusak seperti: pengelupasan mukosa usus.
3. Mengganti asam amino yang hilang misalnya lewat urin.
4. Mensintesis asam amino nonesensial dengan menggabungkan asam keto
melalui
proses transaminasi oleh hati.
5. Mensintesis molekul fungsional seperti; hormon, enzim dsb.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1
![Page 2: Bab II Pembahasan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf997f550346d0339dacd8/html5/thumbnails/2.jpg)
1. Bagaimana proses pencernaan dan absorbsi asam amino?
2. Apa yang dimaksud dengan tranksaminasi dan deaminasi?
3. Bagaimana metabolisme amonia di hati?
4. Bagaimana urutan dari siklus urea?
5. Bagaimana urutan siklus glukosa-alanin?
6. Bagaimana proses metabolisme asam amino untuk masuk siklus kreb?
7. Apa yang dimaksud katabolisme asam amino?
8. Apa yang dimaksud anabolisme asam amino non esensial?
9. Apa pengertian dan reaksi umum dekarboksilasi?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui proses pencernaan dan absorbsi asam amino
2. Mengetahui proses tranksaminasi dan deaminasi
3. Mengetahui metabolisme amonia di hati
4. Mengetahui siklus urea
5. Mengetahui siklus glukosa-alanin
6. Mengetahui metabolisme asam amino untuk masuk siklus kreb
7. Mengetahui katabolisme asam amino
8. Mengetahui anabolisme asam amino non esensial
9. Mengetahui pengertian dan reaksi umum dekarboksilasi
D. Pembatasan Masalah
Karena masalah mengenai pertahanan tubuh (imunitas) pada manusia
sangatlah luas , maka kelompok kami hanya membahas tentang pengertian ,
klasifikasi ,pengertian,macam-macam.
E. Manfaat
Semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi penyusun sendiri
2
![Page 3: Bab II Pembahasan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf997f550346d0339dacd8/html5/thumbnails/3.jpg)
Bisa Menambah Wawasan dan Pengetahuan Mengenai pertahanan
tubuh bagi manusia.
2. Bagi klinis dan masyarakat secara umum, Dapat memberikan
informasi mengenai hubungn system pertahan tubuh yang terjadi
pada manusia.
3
![Page 4: Bab II Pembahasan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf997f550346d0339dacd8/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Protein merupakan senyawa polimer organik yang berasal dari monomer
asam amino yang mempunyai ikatan peptida. Istilah protein berasal dari
bahasa Yunani “protos” yang memiliki arti “yang paling utama”. Protein
memiliki peran yang sangat penting pada fungsi dan struktur seluruh sel
makhluk hidup. Hal ini dikarenakan molekul protein memiliki kandungan
oksigen, karbon, nitrogen, hydrogen, dan sulfur. Sebagian protein juga
menagndung fosfor.
Seorang Biokimiawan USA dan juga Profesor untuk biokimia di Yale
bernama Thomas Osborne Lafayete Mendel pernah melakukan percobaan
protein kepada kelinci pada tahun 1914. Sekelompok kelinci diberi makanan
protein hewani. Kelompok lain diberi makanan protein nabati. Hasil dari
eksperimen ini adalah kelinci yang diberi protein hewani beratnya bertambah
lebih cepat daripada kelinci yang diberi makanan berprotein nabati.
Studi yang lain dilakukan oleh seorang peneliti bernama McCay dari
Universitas Berkeley. Percobaan yang dilakukannya menunjukan bahwa
kelinci yang diberi makanan protein nabati dapat hidup lebih sehat dan hidup
dua kali lebih lama dari yang lain.
Protein dari makanan adalah sumber utama nitrogen terfiksasi bagi
hewan tingkat tinggi. Dalam pencernaan , protein di hidrolisis oleh
serangkainan enzim hidrolisis dalam perut dan usus halus menjadi peptida dan
asam amino yang diserap dari lumen pada jalur gastrointestinal. Enzim –
enzim ini dikenal sebagai enzim proteolitik atau protease yang termasuk
dalam kelompok enzim yang disebut hidrolase.
Protein dalam makanan tidak dapat diserap oleh mukosa usus, akan
tetapi setelah dalam bentuk asam amino dapat diserap dengan baik.
4
![Page 5: Bab II Pembahasan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf997f550346d0339dacd8/html5/thumbnails/5.jpg)
1. Pencernaan protein di mulut: secara mekanis, sedangkan secara
enzimatis belum.
2. Pencernaan protein di lambung: sel mukosa lambung yaitu sel parietal
(Chief cell) mensekresikan asam lambung (HCl), sedangkan sel zymogen
mensekresikan proenzim pepsinogen. Proenzim pepsinogen oleh HCl
diaktifkan menjadi enzim pepsin. Protein setelah didenaturasi (dirusak)
oleh HCl, kemudian dihidrolisis oleh enzim pepsin menjadi peptida
sederhana.
3. Pencernaan di usus halus: cairan pankreas mengandung proenzim
trypsinogen dan chymotrypsinogen. Proenzim trypsinogen dan
chymotrypsinogen diaktifkan menjadi enzim trypsin dan chymotrypsin
oleh enzim enterokinase yang dihasilkan oleh sel-sel mukosa usus halus.
Enzim trypsin dan chymotrypsin berperan memecah polipeptida menjadi
peptida sederhana. Selanjutnya peptide tersebut dipecah menjadi asam
amino oleh enzim peptidase (erepsin). Enzim peptidase dapat dibedakan
menjadi 2 macam berdasarkan aktivitasnya yaitu enzim aminopeptidase
memecah gugus amina dari polipeptida dan karboksipeptidase memecah
gugus karboksil dari polipeptida. Nuklease memecah asam nukleat (DNA
dan RNA) menjadi nukleotida.
4. Absorpsi protein: setelah menjadi asam amino selanjutnya diabsorpsi
dengan cara difusi fasilitasi melalui mukosa yeyenum dan ileum. Asam
amino yang berasal dari makanan (diet) dan dari pemecahan protein
tubuh selanjut dibawa oleh sirkulasi darah ke dalam amino acid pool
(gudang penimbunan asam amino) yaitu darah dan cairan jaringan
(Interseluler). Asam amino selanjutnya digunakan untuk: biosintesis
protein tubuh di dalam ribosom, mengganti jaringan yang rusak, dan jika
diperlukan dapat diubah menjadi sumber energi.
B. Manfaat Protein
5
![Page 6: Bab II Pembahasan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf997f550346d0339dacd8/html5/thumbnails/6.jpg)
Manfaat protein bagi tubuh kita sangatlah banyak. Protein sangat
mempengaruhi proses pertumbuhan tubuh kita. Diantara manfaat protein
tersebut adalah sebagai berikut:
Untuk membangun dan mengganti sel-sel jaringan tubuh manusia
Tubuh sangat efisien dalam memelihara protein yang ada dan menggunakan
kembali asam amino yang diperoleh dari pemecahan jaringan untuk
membangun kembali jaringan yang sama atau jaringan yang lain.Untuk
membentuk jaringan baru seperti tulang, masa otot, darah.
1. Untuk tumbuh diperlikan protein dalam jumlah yang cukup. Bila protein
dalam makanan tidak cukup dengan sendirinya
2. Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh
Hormon-hormon seperti tyroid, insulin dan epinefrin adalah protein.
Demikian berbagai enzim yna bertindak sebagai katalisator. Hb, pigmen
darah yang berwarna merah, berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan
karbondioksida adalah ikatan protein. Asam amino triptofan berfungsi
sebagai prekusor nitami niasin dan penganta saraf serotin yang berfungsi
membawa pesan dari sel saraf yang satu ke yang lain.
3. Mengatur keseimbangan air
Cairan tubuh terdapat dalam tiga kompartemen : intraseluler, ekstraseluler
dan intravaskuler. Distribusu cairan tubuh dalam kompartemen harus
dijaga keseimbangannya. Keseimbangan diperoleh melalui sistem
komplek yang melibatkan protein dan elektrolit.
4. Memelihara netralitas tubuh
Protein tubuh bertindak sebagai bufferuntuk menjaga PH pada taraf
konstan.
5. Pembentukan anti body
Kemampuan tubuh untuk melakukan detoksifikasi terhadap bahan racun
dikontrol oleh enzim di dalam hati. Kekurangan protein kemampuan tubuh
untuk menghalangi pengaruh toksik berkurang.
6. Mengangkut zat-zat gizi
6
![Page 7: Bab II Pembahasan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf997f550346d0339dacd8/html5/thumbnails/7.jpg)
Protei memegang peranan potensial dalam mengangkut zat-zat gizi dalam
saluran cerna melalui dinding saluran cerna kedalam darah, dari darah ke
jaringan melalui membran sel ke dalam sel.
7. Sumber energi
Sebagai sumber energi, protein eqiuvalen dengan karbohidrat, karena
menhasilkan 4 kkal/g protein.
8. Sebagai enzim. Protein memiliki peranan yang besar untuk mempercepat
reaksi biologis.
9. Sebagai alat pengangkut dan penyimpan. Protein yang terkandung dalam
hemoglobin dapat mengangkut oksigen dalam eritrosit. Protein yang
terkandung dalam mioglobin dapat mengangkut oksigen dalam otot.
10. Untuk Penunjang mekanis. Salah satu protein berbentuk serabut yang
disebut kolagen memiliki fungsi untuk menjaga kekuatan dan daya tahan
tulang dan kulit.
11. Sebagai Pertahanan tubuh atau imunisasi Pertahanan tubuh. Protein ini
biasa digunakan dalam bentuk antibodi.
12. Sebagai Media perambatan impuls syaraf.
13. Sebagai Pengendalian pertumbuhan.
C. Struktur Protein
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer
(tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener
(tingkat empat):
struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein
yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger
merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret
asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease
yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida
yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas
7
![Page 8: Bab II Pembahasan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf997f550346d0339dacd8/html5/thumbnails/8.jpg)
kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun
1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan
mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai
rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen.
Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
o alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam
amino berbentuk seperti spiral; beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"),
berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai
asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol
(S-H);
o beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
o gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").[4]
struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur
sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul
protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk
oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan
membentuk struktur kuartener.
contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1)
hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian
komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer,
(2) analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman,
(3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4)
penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.
8
![Page 9: Bab II Pembahasan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf997f550346d0339dacd8/html5/thumbnails/9.jpg)
Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi
circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum
CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220
nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm.
Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari
spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda
dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur
sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.
Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini
terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki
satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang
terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya
akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen
penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka
fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang.
Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada
struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut
tidak fungsional.
D. Kekurangan Protein
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada
dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan
tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengonsumsi 1 g protein per kg
berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang
mengandung dan atlet-atlet.
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
9
![Page 10: Bab II Pembahasan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf997f550346d0339dacd8/html5/thumbnails/10.jpg)
Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit
kekurangan protein.[7] Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya,
dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh
filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.
Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
o hipotonus
o gangguan pertumbuhan
o hati lemak
Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat
kematian.
E. Keuntungan Protein
Makan yang tinggi protei biasanyatinggi lemak sehingga dapat
menyebabkan obesitas. Kelebihan protei dapat menimbulkan asidosis,
dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaukan ureum darah dan demam.
Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati yang harus
memetabolisme mengeluarkan nitrogen. Keuntungan yang lain adalah :
Sumber energi
Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
F. Percernaan dan absorbsi asam amino
Protein dari makanan adalah sumber utama nitrogen terfiksasi bagi
hewan tingkat tinggi. Dalam pencernaan , protein di hidrolisis oleh
serangkainan enzim hidrolisis dalam perut dan usus halus menjadi peptida
dan asam amino yang diserap dari lumen pada jalur gastrointestinal. Enzim
– enzim ini dikenal sebagai enzim proteolitik atau protease yang termasuk
dalam kelompok enzim yang disebut hidrolase. Protein dalam makanan
10
![Page 11: Bab II Pembahasan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf997f550346d0339dacd8/html5/thumbnails/11.jpg)
tidak dapat diserap oleh mukosa usus, akan tetapi setelah dalam bentuk
asam amino dapat diserap dengan baik.
5. Pencernaan protein di mulut: secara mekanis, sedangkan secara
enzimatis belum.
6. Pencernaan protein di lambung: sel mukosa lambung yaitu sel
parietal (Chief cell) mensekresikan asam lambung (HCl), sedangkan sel
zymogen mensekresikan proenzim pepsinogen. Proenzim pepsinogen
oleh HCl diaktifkan menjadi enzim pepsin. Protein setelah didenaturasi
(dirusak) oleh HCl, kemudian dihidrolisis oleh enzim pepsin menjadi
peptida sederhana.
7. Pencernaan di usus halus: cairan pankreas mengandung proenzim
trypsinogen dan chymotrypsinogen. Proenzim trypsinogen dan
chymotrypsinogen diaktifkan menjadi enzim trypsin dan chymotrypsin
oleh enzim enterokinase yang dihasilkan oleh sel-sel mukosa usus
halus. Enzim trypsin dan chymotrypsin berperan memecah polipeptida
menjadi peptida sederhana. Selanjutnya peptide tersebut dipecah
menjadi asam amino oleh enzim peptidase (erepsin). Enzim peptidase
dapat dibedakan menjadi 2 macam berdasarkan aktivitasnya yaitu
enzim aminopeptidase memecah gugus amina dari polipeptida dan
karboksipeptidase memecah gugus karboksil dari polipeptida. Nuklease
memecah asam nukleat (DNA dan RNA) menjadi nukleotida.
8. Absorpsi protein: setelah menjadi asam amino selanjutnya diabsorpsi
dengan cara difusi fasilitasi melalui mukosa yeyenum dan ileum. Asam
amino yang berasal dari makanan
(diet) dan dari pemecahan protein tubuh selanjut dibawa oleh sirkulasi
darah ke dalam amino acid pool (gudang penimbunan asam amino)
yaitu darah dan cairan jaringan (i
11
![Page 12: Bab II Pembahasan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf997f550346d0339dacd8/html5/thumbnails/12.jpg)
nterseluler). Asam amino selanjutnya digunakan untuk: biosintesis
protein tubuh di dalam ribosom, mengganti jaringan yang rusak, dan
jika diperlukan dapat diubah menjadi sumber energi.
G. Protein Esensial
Asam amino yang harus didatangkan dari luar tubuh manusia karena sel
– sel tubuh tidak dapat mensintesisnya. Sebagian besar asam amino ini hanya
dapat disintesis oleh sel tumbuhan, sebab untuk sintesisnya memerlukan
senyawa nitrat anorganik.
Contoh : Isoleusin, Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, Treosin, Valin dan
Triptofan
Asam amino esensial -- Asam amino diperlukan oleh makhluk hidup
sebagai penyusun protein atau sebagai kerangka molekul-molekul penting. Ia
disebut esensial bagi suatu spesies organisme apabila spesies tersebut
memerlukannya tetapi tidak mampu memproduksi sendiri atau selalu
kekurangan asam amino yang bersangkutan. Untuk memenuhi kebutuhan ini,
spesies itu harus memasoknya dari luar (lewat makanan). Istilah "asam amino
esensial" berlaku hanya bagi organisme heterotrof.
Bagi manusia, ada delapan (ada yang menyebut sembilan) asam amino
esensial yang harus dipenuhi dari diet sehari-hari, yaitu isoleusina, leusina,
lisina, metionina, fenilalanina, treonina, triptofan, dan valina. Histidina dan
arginina disebut sebagai "setengah esensial" karena tubuh manusia dewasa
sehat mampu memenuhi kebutuhannya. Asam amino karnitina juga bersifat
"setengah esensial" dan sering diberikan untuk kepentingan pengobatan.
H. Protein Non Esensial
asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh manusia dengan bahan
baku asam amino lainnya.
Contoh : Alanin, Asparagin, Asam Aspartat, Asam Glutamat, Glutamin dan
Prolin
Asam Amino Non Esensial
12
![Page 13: Bab II Pembahasan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf997f550346d0339dacd8/html5/thumbnails/13.jpg)
1. ALANINE (5,82%)
Memperkuat membran sel. Membantu metabolisme glukosa menjadi
energi tubuh.
2. ARGININE (5,98%)
Penting untuk kesehatan reproduksi pria karena 80% cairan semen terdiri
dari arginine. Membantu detoxifikasi hati pada sirosis hati dan fatty liver.
Membantu meningkatkan sistem imun. Menghambat pertumbuhan sel
tumor dan kanker. Membantu pelepasan hormon pertumbuhan.
3. ASPARTIC ACID (6,34%)
Membantu perubahan karbohidrat menjadi energi sel. Melindungi hati
dengan membantu mengeluarkan amonia berlebih dari tubuh. Membantu
fungsi sel dan pembentukan RNA/DNA.
4. CYSTINE (0,67%)
Membantu kesehatan pankreas. Menstabilkan gula darah dan metabolisme
karbohidrat. Mengurangi gejala alergi makanan dan intoleransi. Penting
untuk pembentukan kulit, terutama penyembuhan luka bakar dan luka
operasi. Membantu penyembuhan kelainan pernafasan seperti bronchitis.
Meningkatkan aktifitas sel darah putih melawan penyakit.
5. GLUTAMIC ACID (8,94%)
Merupakan bahan bakar utama sel-sel otak bersama glukosa. Mengurangi
ketergantungan alkohol dan menstabilkan kesehatan mental.
6. GLYCINE (3,50%)
Meningkatkan energi dan penggunaan oksigen di dalam sel. Penting untuk
kesehatan sistem syaraf pusat. Penting untuk menjaga kesehatan kelenjar
prostat. Mencegah serangan epilepsi dan pernah dipakai untuk mengobati
depresi. Diperlukan sistem imun untuk mensintesa asam amino non
esensial.
7. HISTIDINE (1,08%)
Memperkuat hubungan antar syaraf khususnya syaraf organ pendengaran.
Telah dipakai untuk memulihkan beberapa kasus ketulian. Perlu untuk
13
![Page 14: Bab II Pembahasan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf997f550346d0339dacd8/html5/thumbnails/14.jpg)
perbaikan jaringan. Perlu dalam pengobatan alergi, rheumatoid arthritis,
anemia. Perlu untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih.
8. PROLINE (2,97%)
Sebagai bahan dasar glutamic acid. Bersama lycine dan vitamin C akan
membentuk jaringan kolagen yang penting untuk menjaga kecantikan
kulit. Memperkuat persendian, tendon, tulang rawan dan otot jantung.
9. SERINE (4,00%)
Membantu pembentukan lemak pelindung serabut syaraf (myelinsheaths).
Penting dalam metabolisme lemak dan asam lemak, pertumbuhan otot dan
kesehatan sistem imun. Membantu produksi antibodi dan immunoglobulin.
10. TYROSINE (4,60%)
Memperlambat penuaan sel. Menekan pusat lapar di hipotalamus.
Membantu produksi melanin. Penting untuk fungsi kelenjar adrenal, tiroid
dan pituitary. Penting untuk pengobatan depresi, alergi dan sakit kepala.
Kekurangan menyebabkan hypothyroidism dengan gejala lemah, lelah,
kulit kasar, pembengkakan pada tangan, kaki, dan muka, tidak tahan
dingin, suara kasar, daya ingat dan pendengaran menurun serta kejang
otot.
11. GAMMA - AMINOBUTYRIC ACID (GABA) (**)
Menghambat sel dari ketegangan. Mencegah ansietas dan depresi bersama
niacin dan inositol.
12. ORNITHINE (**)
Membantu pelepasan hormon pertumbuhan yang memetabolisir lemak
tubuh yang berlebihan jika digabung dengan arginine dan carnitine.
Penting untuk fungsi sistem imun dan fungsi hati yang sehat. Penting
untuk detoxifikasi amonia dan membantu proses penyembuhan.
13. TAURINE (**)
Menjaga kesehatan otot jantung, sel darah putih, otot rangka dan sistem
syaraf pusat. Komponen penting dari cairan empedu yang penting untuk
pencernaan lemak, absorbsi vitamin larut dalam lemak (A, D, E, K).
Menjaga kadar kolesterol darah. Kekurangan menyebabkan ansietas,
14
![Page 15: Bab II Pembahasan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf997f550346d0339dacd8/html5/thumbnails/15.jpg)
epilepsi, hiperaktif dan fungsi otak yang buruk. Disintesa dari asam amino
cysteine.
14. CYSTEINE (**)
Dibentuk dari asam amino methionine dengan bantuan vitamin B6.
Merupakan bahan dasar glutathione yaitu salah satu antioksidan terbaik
yang bekerja optimum bila bersama vitamin E dan selenium. Melindungi
sel dari zat-zat berbahaya, efek radiasi. Melindungi hati dan otak dari
alkohol dan rokok. Penting dalam pengobatan bronchitis, emphysema,
TBC, dan rheumatoid arthritis. Mudah berubah menjadi cystine.
15. CITRULLINE (**)
Menghasilkan energi. Meningkatkan sistem imunitas. Dimetabolisir
menjadi arginine. Penting dalam detoxifikasi amonia yang merusak sel-sel
sehat.
15
![Page 16: Bab II Pembahasan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf997f550346d0339dacd8/html5/thumbnails/16.jpg)
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Protein merupakan komponen terbesar yang membangun tubuh kita,
di dalam tubuh, protein di cerna mulai dari mulut( mekanik) ,lambung,
usus, lalu proses penyerapan yang melibatkan enzim enzim yang saling
bersinergi. Di dalam metabolisme asam amino juga terdapat reaksi reaksi
yang dapat menstabilkan tubuh. Jika ada perubahan atau kesalahan dalam
proses metabolisme nya akan terjadi kelainan atau dampak terhadaP tubuh
karena dalam proses ini semua komponen saling berkesinambungan dan
bersinergi satu sama lain.
16
![Page 17: Bab II Pembahasan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf997f550346d0339dacd8/html5/thumbnails/17.jpg)
17
![Page 18: Bab II Pembahasan](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022071708/55cf997f550346d0339dacd8/html5/thumbnails/18.jpg)
REFERENSI
1. Gunawan, Andang (1999). Food Combining: Kombinasi Makanan Serasi Pola
Makan untuk Langsing & Sehat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
18