Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

44
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam kehidupan kita selalu berhubungan yang juga disebut dengan komunikasi . Dengan komunikasi kita dapat mengetahui akan mendapatkan informasi dan saling berhubungan ata berkontak sosial . Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis.Sinyal -sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi .Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan . 1 MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Transcript of Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

Page 1: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam kehidupan kita selalu berhubungan yang juga disebut dengan

komunikasi . Dengan komunikasi kita dapat mengetahui akan mendapatkan

informasi dan saling berhubungan ata berkontak sosial . Pada awalnya, komunikasi

digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis.Sinyal-sinyal kimiawi pada

organisme awal digunakan untuk reproduksi.Seiring dengan evolusi kehidupan,

maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga

ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti

tarian kawin pada ikan.

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan

pengalaman.Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara,

tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi

transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak

bertujuan|tak bertujuan.

1

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 2: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat

dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila

pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang

antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan

komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini

dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio.

Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi

bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat

akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-

bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan

lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan

keberagaman komunikasi itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi ?

b. Apakah yang dimaksud dengan rethorika ?

c. Bagaimana hubungan komunikasi dengan rethorika ?

2

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 3: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

1.3 Tujuan Masalah

a. Mampu menjelaskan apa itu komunikasi

b. Mampu menjelaskan apa itu rethorika

c. Mampu memahami bagaimana hubungan dari kamunikasi dan

rethorika dalam sehari-hari

3

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 4: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses, proses yang melibatkan source atau

komunikator,message atau pesan dan receiver atau komunikan. Pesan ini mengalir

melalui suatu media. Kemudian media tersebut dapat terjadi berbagai hambatan

dalam prosesnya, inilah yang biasa dikenal dengan noise. Manusia senantiasa

mengadakan komunikasi karena manusia membutuhkan transaksi dalam hidup.

Dalam kehidupan manusia proses komunikasi selalu dilakukan baik secara

sadar maupun tidak sadar. Namun banyak orang yang mendefinisikan komunikasi

hanya sebagai alat untuk berhubungan dengan satu sama lain. Padahal komunikasi

dapat berupa keluhan, motivasi, berbohong, harga diri, memberi pertolongan,

memerintah, memuji, belajar, bahkan menyiksa seseorang.

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi berasal dari kata latin cum yang berarti dengan, dan unus yang

artinya satu dari kata bilangan. Kedua istiliah tersebut bergabung dan menjadi

sebuah kata yaitu communio dan diartikan kedalam bahasa Inggris menjadi

kata Cummunion yang memiliki arti kebersamaan, persatuan, ataupun hubungan.

4

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 5: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

Kata communion kemudian berubah sifatnya menjadi kata kerja benda yaitu

kata Communicatio atau dalam bahasa Inggris Communication, yang kemudian

diartikan kedalam bahasa Indonesia menjadi kata Komunikasi. Komunikasi

didefinisikan sebagai proses pertukaran informasi melalui sebuah media yang

disampaikan oleh seseorang kepada orang lain dan kemudian menimbulkan sebuah

pemahaman. 

2.1.2 Maksud dan Tujuan Komunikasi

Maksud berkomunikasi, adalah untuk :

a. Menginformasikan (to inform)

b. Mendidik (to educate)

c. Menghibur (to entertain)

d. Mempengaruhi (to influence)

Tujuan Komunikasi, adalah untuk mentranfer/memindahkan buah pikiran

seseorang/kelompok orang kepada pihak lain sehingga tercipta kesamaan

pengetahuan antara kedua belah pihak, dan pihak penerima pesan mau berbuat

sesuatu sesuai dengan keinginan dari penyampai pesan.

Dengan demikian tujuan komunikasi tersebut adalah untuk :

a. Mengubah Sikap (to change the attitude)

b. Mengubah Opini (to change the opinion)

c. Mengubah Perilaku (to change the behavior)5

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 6: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

d. Mengubah Masyarakat (to change the society)

2.1.3 Proses Komunikasi

Dalam berkomunikasi, tentunya ada sebuah informasi yang akan kita

sampaikan kepada seseorang. Informasi tersebut tentu akan sampai kepada orang

lain jika sudah mengalami sebuah proses. Proses tersebut terdiri dari beberapa

tahap, yaitu sumber, pesan, media, situsi, gangguan, penerima, dan reaksi

(feedback).

1. Sumber (Source)

               Pelaku adalah seorang individu atau kelompok yang akan menyampaikan

sebuah informasi kepada orang lain (penerima). Informasi yang di sampaikan bisa

berupa verbal maupun nonverbal. Sebagai pengirim informasi, participants

haruslah memberikan informasi yang bermutu kepada pendengar, sehingga apa

yang disampaikan oleh pelaku akan di lakukan oleh pendengar.

               Dalam meyampaikan sebuah informasi, sumber atau sender, terlebih

dahulu harus memikirkan atau mengemas perkataan apa yang akan ia sampaikan.

Istilah ini disebut dengan enconding. Dengan adanya enconding, pengirim atau

pelaku, memikirkan informasi apa yang akan ia sampaikan. Kemudian infromasi

tersebut ditransfer kedalam otak dan disampaikan kepada pendengar menjadi 6

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 7: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

sebuah simbol atau lambang baik dalam bentuk kata-kata ataupun gerak-gerik.

Dengan adanya encoding, pengirim juga dapat memikirkan bagaimana cara yang

baik untuk dapat membuat pendengar mengerti dan memahami informasi yang

sumber sampaikan.

2. Pesan (Massages)

             Pesan atau ide yang disampaikan oleh pelaku dapat berupa pesan verbal

ataupun nonverbal. Dalam penyampaian sebuah pesan atau informasi, tentunya

tujuan utamanya adalah untuk membuat pendengar mempercayai apa yang sumber

katakan. Dan tujuan pendengar adalah untuk mendapatkan sebuah berita. Untuk

itu, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah pesan berkomunikasi, yaitu

makna, simbol, encod & decod. 

Makna dalam hal ini berarti dasar dari sebuah pemikiran. Pendengar

minimal sudah mengetahui dasar dari hal yang akan ia sampaikan. Jika

penerima/pendengar tidak memiliki dasar pengalaman mengenai makna

tersebut, maka penyampaian berita atau informasi tersebut tidak akan

tersampaikan dengan baik, dan bahkan bisa terjadi salah paham. Ini akan

menjadi tugas yang berat bagi pengirim berita agar informasi tersebut bisa

dipahami oleh penerima pesan. Karena itu akan lebih baik, jika kedua pihak

7

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 8: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

memiliki pengalaman atau pengetahuan mengenai informasi yang akan

disampaikan.

Simbol dalam hal ini berupa kata-kata, bunyi, atupun tindakan terhadap

sebuah informasi untuk mewakili sebuah gagasan/ide dan juga perasaan.

Encoding & Decoding. Encod adalah proses untuk merumuskan sebuah

pesan baik dalam kata-kata maupun isyarat. Ecod digunakan oleh Pengirim

atau Sumber (Sender or Source). Sedangkan Decod adalah proses untuk

menafsirkan makna yang disampaikan oleh pengirim kepada

penerima. Decod digunakan oleh penerima

3.  Media (Channels)

                Dalam meyampaikan sebuah informasi, tentu ada sebuah media yang

digunakan sebagai perantara untuk memperjelas penyampaian informasi tersebut.

Media yang digunakan dalam penyampaian informasi ini pun beragam. Ada media

lisan atau tertulis.

a. Media lisan

Media yang disampaikan secara lisan baik langsung (melalui diri sendiri)

maupun tidak langsung. Contoh media lisan secara tidak langsung dengan

menggunakan telepon, atau videotape. Penggunaan Skype di zaman

8

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 9: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

sekarang ini juga bisa menjadi sarana dalam berkomunikasi secara tidak

langsung.

Keuntungan dari media lisan adalah:

Mendapat tanggapan langsung ketika sedang berkomunikasi.

Memungkinkan untuk dapat melihat bagaimana ekspresi dari

penerima ketika berkomunikasi, baik gerak-geriknya, suara, dan juga

raut wajah penerima informasi.

Dapat dilakukan dengan cepat tanpa menunggu berhari-hari.

b. Media Tulisan

Media berkomunikasi dengan menggunakan alat bantu dalam bentuk tulisan.

Comtoh media ini adalah surat, memo, fax, telegram, brosur, note, gambar,

grafik, dan lain-lain.

Keuntungan dari media tulis adalah:

Tanggapan dari berita yang kita sampaikan bisa di simpan.

Jika pengirim lupa akan tanggapan yang penerima sampaikan,

pengirim bisa membuka kembali isi dari surat yang menjadi balasan

tersebut

9

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 10: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

4. Situasi (Context)

Penginfromasi tidak boleh menyamaratakan kondisi ketika berkomunikasi

dengan semua pihak. Perhatikan situasi dan pendengarnya. Contohnya dalam

berpidato dihadapan orang-orang yang memiliki pengetahuan dalam bidang tema

yang disampaikan oleh orang yang berpidato. Orang yang berpidato harus

memiliki pengalaman yang lebih di banding dengan pendengar. Sebab orang

tersebut akan membagikan pengalamannya dengan pendengar.

                 Kondisi berkomunikasi ketika sedang berpesta tentu akan berbeda ketika

sedang rapat. Bahasa yang digunakan juga harus diperhatikan. Penggunaan bahasa

Formal & Informal harus diterapkan dalam sebuah konteks. Dalam rapat,

penggunaan bahasa yang seharusnya adalah menggunakan bahasa Formal, yaitu

bahasa yang sesuai dengan EYD. Sedangkan dalam berpesta, bahasa yang

digunakan akan lebih sederhana dan santai.

Reaksi orang-orang akan beragam ketika komunikasi tersebut tidak sesuai

dengan konteks. Ada yang tertawa, ada yang menegur, ada pula yang diam namun

ia bergumam dalam hati menyatakan bahwa komunikator tersebut tidak pandai

dalam menyiasati penggunaan bahasa ketika berada di suatu tempat. Karena itu

konteks (situasi dan kondisi) juga harus diperhatikan dalam berkomunikasi.

10

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 11: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

5. Gangguan (Noise)

                   Dalam berkomunikasi tidak jarang terjadi gangguan (noise). Kata noise

berasal dari bahasa ilmu kelistrikkan yang menartikan bahwa suatu keadaan atas

ketidaklancaran atau kurangnya ketetapan peraturan. Penggunaan kata-kata sukar

dalam penyampaian informasi juga bisa menjadi salah satu penyebab gangguan

tercapainya tujuan informasi tersebut. Selain kata-kata yang sulut dimengeri,

ketidakjelasan dalam menyampaikan informasi juga bisa menjadi sebuah

gangguan. Untuk itu, ada baiknya dalam menyampaikan informasi haruslah

bersifat ekonomis dan informatif. Ekonomis artinya, penyampaian komunikasi

tidak perlu panjang dan bertele-tele. Lebih baik singkat namun sifatnya jelas dan

dimengerti pendengar. Informatif artinya sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan

oleh pendengar. Tidak bersifat fiktif.

 Ada empat jenis gangguan dalam berkomunikasi, yaitu gangguan semantik,

gangguan fisik (eksternal), gangguan psikologis, dan juga gangguan fisiologis.

a. Gangguan Semantik (Semantic Noise)

Gangguan semantik adalah gangguan berdasarkan pengaruh linguistik dalam

penyampaian pesan. Biasanya berupa kata-kata dalam bahasa bidang

tertentu, seperti bahasa di bidang kedokteran yang disampaikan kepada

orang-orang yang tidak memiliki pemahaman akan bidang tersebut.11

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 12: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

b. Gangguan Fisik (Eksternal)

Gangguan ini berasal dari kondisi fisik. Contohnya orang yang sedang sakit

disuruh fokus dalam mendengarkan sebuah pesan. Maka secara fisik orang

tersebut tidak dapat menerima isi pesan yang disampaikan dengan baik. 

c. Gangguan Psikologis 

Gangguan yang terjadi dalam komunikasi berasal dari audience atau

pendengar.

Hal ini didasarkan pada sifat psikologis (Tommy 2009:15), yaitu:

Selective attention

Pendengar sesungguhnya tidak ingin mendengar informasi atau pidato

yang disampaikan oleh orator. Tentu hal ini akan menjadi masalah dalam

penyampaian informasi. 

Selective perception

Pendengar cenderung memikirkan makna yang disampaikan oleh orator

sesuai dengan apa yang ia pahami. Namun ternyata pemahamannya tidak

sesuai dengan kebenaran atau keinginan yang disampaikan oleh orator.

Hal ini bisa menimbulkan kesalahpahaman dalam berkomunikasi

Selective retention

12

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 13: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

Pendengar memahami makna yang disampaikan oleh orator. Namun

pendengar cenderung berpikir mengenai apa yang ia inginkan.

Contohnya, seorang pemakai narkoba diberi pengarahan akan bahayanya

penggunaan narkoba, untuk itu ia disuruh berhenti menggunakan barang

haram tersebut. Namun karena dipikirannya adalah kenikmatan dalam

menggunakan narkoba, maka ia tidak memperdulikan perkataan orator

akan bahaya narkoba. Hal ini menjadi sebuah masalah dalam

penyampaian informasi.

d. Gangguan Fisiologis

Gangguan Fisiologis adalah gangguan yang bisa terjadi ketika merasa sakit,

lapar atau lelah.

6. Penerima (Receiver)

         Setelah mendapatkan pesan dari pengirim (Sender), maka penerima harus

memahami isi pesan tersebut. Isi pesan tersebut dipahami dengan istilah decoding.

Pesan Verbal maupun Nonverbal yang disampaikan oleh orator kemudian

dipahami oleh penerima. Hal ini dapat memberikan nilai positif untuk pendengar,

yaitu bertambahnya pengetahuan atau wawasan berdasarkan pesan yang

disampaikan oleh orator.

13

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 14: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

7. Umpan Bailik (Feedback)

             Umpan balik adalah tanggapan penerima berdasarkan pesan yang

disampaikan oleh pengirim pesan. Tanggapan tersebut dapat berupa tanggapan

verbal atau nonverbal. Selain bentuk tanggapan dari tersebut, ada juga tanggapan

dari segi positif atau negatif (Agus 2003:18). Tanggapan tersebut akan bersifat

positif apabila penerima menyetujui isi pesan yang disampaikan. Sedangkan

tanggapan yang sifatnya negatif adalah pesan yang tidak disetujui oleh recevier. 

2.1.4 Bentuk-Bentuk Komunikasi

        Dalam penyampaian pesan, terdapat bentuk-bentuk dari komunikasi. Bentuk-

bentuk ini lebih didasari dari jumlah recevier dan forum penyampaian informasi

tersebut.

1. Intrapersonal Communication

         Intrapersonal Communication adalah bentuk komunikasi yang dikaji dari segi

psikologis. Interpersonal communication adalah bentuk komunikasi dengan diri

sendiri yang berlangsung dipikiran komunikator. Komunikasi ini tentunya

dikendalikan oleh diri sendiri tanpa ada campur tangan orang lain. Verderber

(2008:9), “When you send your self a reminder note as an e-mail or text messege,

you are communication interpersonally”

2. Interpersonal Communication14

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 15: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

            Interpersonal Communication adalah komunikasi yang berlangsung antara

dua individu. Dalam buku Wiryanto, dijabarkan definisi dari interpersonal

Communication dari beberapa pakar, seperti Bittner (1985:10) yang mengatakan

bahwa komunikasi antarpribadi berlangsung antara dua, tiga orang, atau mungkin

empat orang yang terjadi secara spontan dan tidak berstrukur.

Ciri-ciri dari komunikasi interpersonal communication ini sebagaimana yang

dikutip Wiryanto (2004) dari Barnlund, adalah:

Bersifat spontan;

Tidak mempunyai struktur;

Terjadi secara kebetulan;

Tidak mengejar tujuan yang direncanakan;

Identitas keanggotaannya tidak jelas;

Dapat terjadi hanya sambil lalu.

Selain ciri-ciri dari bentuk komunikasi antarpribadi tersebut, terdapat pula

ciri-ciri dari efektivitas komunikasi antarpribadi. Hal ini seperti yang dikutip

Wiryanto (2004:36) dari Kumar (2000: 121-122)

Keterbukaan (openess). Kemauan untuk menanggapi dengan senang hati

informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi;

Empati (emphaty). Merasakan apa yang dirasakan orang lain;

15

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 16: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

Dukungan (supportiveness). Situasi terbuka untuk mendukung komunikasi

berlangsung secara efektif;

asa positif (positiveness). Seseorang harus memiliki rasa positif terhadap

dirinya, mendorong orang lain lebih aktif  berpartisipasi, dan menciptakan

situasi komunikasi kondusif untuk interaksi efektif.

Kesetaraan (equality). Pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah

pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk

disumbangkan.

3. Komunikasi Kelompok

      Bentuk komunikasi ini melibatkan sebuah organisasi. Dalam hal ini, seseorang

akan mendapat pengalaman yang lebih dalam sebuah organisasi. Misalnya seorang

mahasiswa yang tidak berani mengungkapkan ide/gagasannya di dalam kelas

didepan teman-temannya dan dihadapan dosen, maka ia dapat berlatih untuk

melancarkan kepercayaan dirinya didepan anggota organisasinya. Karena di dalam

sebuah organisasi, seseorang akan lebih merasa nyaman mengungkapan

gagasannya didepan orang yang lebih tua seperi berbicara kepada dosen.

           Selain itu orang yang memiliki atau berpartisipasi di dalam sebuah

organisasi, maka ia akan medapat lebih banyak relation. Sebuah hubungan yang

16

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 17: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

baik antarsesama akan sangat penting untuk dibentuk, apalagi meningat manusia

adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup secara sendiri.

4. Komunikasi Kelompok Kecil

        Bentuk dari komunikasi kelompok kecil dilihat berdasarkan jumlah

anggotanya. Umunya jumlah anggota dari kelompok ini melibatkan tiga sampai

dua puluh anggota, dan tidak boleh lebih dari lima puluh orang. Biasanya hal yang

dibahas dari kelompok ini lebih ringan seperti masalah rancangan kebijakan dalam

kelompok tersebut.

5. Public Communication

           Bentuk komunikasi ini berlangsung antara satu orang dengan orang lain.

Namun dalam forum terbuka yang jumlah pendengarnya lebih dari dua puluh

orang. Di dalam bentuk komunikasi ini, speaker (seseorang yang menjadi sumber

dan berbicara di depan publik) harus bertanggung jawab atas apa yang ia

sampaikan dan mengorganisasi ide yang akan disampaikan. Dalam hal ini retorika

akan sangat berperan penting dalam proses penyampaian pesan kepada pendengar,

sebab tujuan speaker sebenarnya adalah untuk mempengaruhi pendengar seusai

dengan apa yang pembicara katakan. Dalam forum ini, dapat terjadi sesi tanya

jawab antara speaker/pembicara dengan pendengar.17

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 18: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

6. Mass Communication

          Mass Communication atau dalam bahasa Indonesia adalah komunikasi masa.

Bentuk dari komunikasi ini dengan menggunakan media. Komunikasi ini terjadi

secara tidak langsung dari pengirim kepada si penerima. Media yang digunakan

berupa media cetak seperti majalah dan surat kabar, dan media elektronik seperti

televisi dan radio.

Ciri-ciri dari komunikasi masa:

Berlangsung satu arah; Dalam komunikasi masa, umpan balik atau feed

back baru akan diperoleh setelah komunikasi berlangsung.

Komunikator pada komunikasi massa melembaga; Informasi yang

disampaikan melalui media massa merupakan produk bersama. Seorang

komunikator dalam media masa bertindak atas nama lembaga dan nyaris

tidak memiliki kebebasan individual. Oleh sebab itu, komunikatornya

melembaga. Lebih dari itu, karena pesan-pesan yang disebarkan melalui

media massa merupakan hasil kerja sama, maka komunikatornya di sebut

juga dengan collective comunicator.

Pesan-pesan bersifat umum. Pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikan

kepada audience  haruslah bersifat umun yang artinya untuk orang banyak.

18

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 19: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

Hal ini dikarenakan dalam komunikasi masa, media yang digunakan dalam

penyampaian pesan sifatnya lebih umum. Semua orang dapat melihat dan

mendengar informasi yang disampaikan oleh komunikan.

Melahirkan keserempakan.  Ketika seseorang beretorika, maka tujuan dari

tindakan yang ia lakukan adalah untuk mempersuasi para pendengar. Begitu

juga dengan berkomunikasi. Terlebih proses komunikasi masa ini dilakukan

dengan sebuah media, seperti media cetak dan media elektronik. Dengan

menggunakan media seperti ini, maka akan lebih banyak orang yang

mendengar pesan yang akan disampaikan oleh komunikan. Dengan begitu,

akan lahirlah sebuah tindakan yang dilakukan secara serempak atau secara

bersamaan oleh masyarakat. Terlebih lagi, jika informasi yang disampaikan

tersebut di sampaikan di negara-negara maju yang pada saat yang sama

paling tidak dibaca oleh kurang lebih satu juta pembaca. Karena itulah, tidak

salah jika salah satu ciri dari komunikasi masa ini adalah melahirkan

keserempakan dalam melakukan sebuah tindakan.

Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen. Ide atau gagasan harus di

konsepkan dengan baik dan benar-benar mempersiapakan semua hal yang

akan menjadi bahan dalam penyampaian pesan sebaik mungkin sebelum di

publikasikan.

19

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 20: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

2.1.5 Syarat Terjadinya Komunikasi

          Ada empat factor yang menjadi prasyarat terjadinya suatu proses

komunikasi, yaitu:

a. Komunikator (K),  adalah orang atau pribadi yang mengatakan,

mengucapkan atau menyampaikan sesuatu.

b. Warta, pesan, informasi (I), yaitu aoa yang diucapkan: apa yang

disampaikan.

c. Resipiens (R), adalah orang yang mendengar atau menerima apa yang

diucapkan; apa yang disampaikan.

d. Medium (M), adalah tanda yang dipergunakan oleh komunikator untuk

menyampaikan warta atau pesan.

Agar komunikasi berjalan dengan lancar maka ada baiknya antara komunikator

dengan resipens telah terjalin sebuah pemahaman dan pembendaharaan makna

yang dimiliki keduanya, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Ketika

komunikator ingin menyampaikan sebuah pesan kepada orang lain (resipiens),

maka hal yang ada dalam pikiran si komunikator tersebuut harus di terjemahkan

kedalam kode-kode yang dapat dimengerti oleh resipiens. Resipiens menagkap

20

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 21: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

pesan dan mengkodefikasikan makna yang disampaikan komunikator, kemudian

resipiens menerjemahkannya ke dalam pemahaman dan pengertian si resipiens.

    Jadi, komunikasi adalah saling hubungan antara komunikator dan resipiens,

dimana komunikator menyampaikan suatu pesan kepada resipiens melalui medium

untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.2 Rethonika

2.2.1 Pengertian Rethonika

         Rethorika berasal dari bahasa yunani, yaitu "Rethorikha Tech", dalam bahasa

inggris dikenal dengan istilah ORATOR, artinya orang yang mahir berbicara

dihadapan umum. Rethorika dapat juga disebut "Rethoric", artinya ilmu seni

berbicara percakapan yang luas. Rethorika biasanya diidentikkan dengan Public

Speaking yang pada dasarnya adalah merupakan salah satu bentuk komunikasi

berupa pembicaraan yang diucapkan seseorang didepan masa mengenai masalah

tertentu.

Dalam batas sederhana "RETHORIKA" adalah cara mengeluarkan ide atau

keinginan kepada orang lain sehingga orang itu mau mende ngarkan, mengikuti,

dan melaksanakan apa yang dikemukakan itu.

21

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 22: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

2.2.2 Hubungan Rethorika dan Komunikasi 

Secara teknik Rethorika/Public Speaking adalah merupakan salah satu

bentuk/bagian dari ilmu komunikasi melalui media dan komunikasi non media.

Komunikasi non media (langsung antara komunikator dengan masa inilah yang

kita kenal dengan Rethorika/Public Speaking). Oleh karena Rethorika merupakan

salah satu teknik dalam ilmu komunikasi, maka proses yang dilalui juga menganut

"Hukum Komunikasi".

2.2.3. Ciri-Ciri Rethorika

        a. Bahwa Rethorika harus diucapkan didepan orang banyak/masa

        b. Yang menjadi topik pembicaraan itu adalah menyangkut orang banyak

yang menganut masalah sosial. Dengan demikian maka public speaking jangan

membicarakan masalah perorangan, kecuali jika masalah perorangan itu

menyangkut kepentingan orang banyak.

22

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 23: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

2.2.4 Maksud dan Tujuan

MaksudRethorika

            a. Mempunyai maksud untuk mendorong semangat.

            b. Mempunyai maksud untuk meyakinkan.

            c. Mempunyai maksud untuk memberitahukan.

            d. Mempunyai maksud untuk menanamkan kesan.

       

TujuanRethorika

            Tujuan Rethorika adalah untuk mengetahui atau membangkitkan

semangat animo orang banyak terhadap sesuatu aktivitas sebagaimana

yang di uratkan dalam Rethorika.

2.2.5 Pembagian Rethorika

          1. Political Rethorika (Pidato Ideologi). Suatu pidato yang ditujukan atau

dimaksud untuk mencapai tujuan politik atau ideologi.

          2. Ceremonial Rethorika (Pidato Upacara). Suatu pidato resmi disampaikan

pada upacara resmi, misalnya: Pembukaan PON, Pelantikan Gubernur, Upacara

Bendera, Peringatan Hari-Hari Besar Nasional.

23

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 24: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

          3. Commercial Rethorika (Pidato Komersial). Pidato komersial adalah pidato

yang ditujukan/bertujuan untuk semata-mata mencari keuntungan (promosi).

          4. Judical Rethorika (Pidato Pengadilan). Pidato pengadilan adalah pidato

dimana lebih bersifat mempertahankan pendapat/tuntutan dan pembelaan.

2.2.6 Teknik – teknik Rethorika

          1. Persiapan konsep yang mantap.

              Sebelum mengucapkan pidato, terlebih dahulu kita menyusun konsep

pidato. Dan kalau belum terbiasa dihadapan umum maka sebaiknya berlatih dari

rumah. Konsep ini tentunya dengan judul dan latar belakang peserta.

          2. Memahami kondisi maupun forum.

              Sebelum kita memulai ataupun setelah berlangsung beberapa saat, maka

kita harus cepat memahami situasi forum. Apakah mereka itu ada perhatian atau

tidak. Biasanya kalau peserta mendengar (massa) itu antusias maka orang yang

menyampaikan pidato akan bertambah semangat, dampak akan membawa suasana

lebih bergairah.

24

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 25: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

          3. Percaya akan kemampuan diri sendiri.

              Pada saat kita memulai pidato, ataupun pada waktu kita menuju mimbar,

kita harus menguatkan serta percaya akan kemampuan diri sendiri,(sebaiknya

berdoalah terlebih dahulu menurut agama kita kepada Tuhan), agar kita diberikan

kekuatan dan ketenangan. Percaya akan kemampuan diri sendiri, maksudnya agar

kita tenang menghadapinya.

          4. Kostum yang rapi dan bersih.

              Pakaian yang rapi dan bersih selain menambah kewibawaan berpidato

juga akan mempengaruhi suasana dari publik. Pakaian yang kurang rapi dan bersih

akan mengundang kurang simpati akan menimbulkan kurang serasi. Demikian juga

bukan maksudnya pakaian yang mahal dan berlebihan, cukup yang bersih, rapi,

dan sederhana.

          5. Bahasa yang hidup dan berirama.

              Dalam menyampaikan pidato kita harus memilih kata-kata yang dapat

25

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 26: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

menghidupkan suasana jangan terlalu monoton. Penyampaian pidato secara

monoton akan dapat membuat suasana yang membosankan. Demikian juga

tekanan suara yang berirama, agar dapat menciptakan kesegaran pendengar.

          6. Selingan.

              Terlebih-lebih kalau menyampaikan pidato kampanye apalagi di lapangan

terbuka maka disela-sela pidato adakan pula selingan misalnya, sajak, bernyanyi,

yang isinya sangat relevan dengan judul pidato.

          7. Isi.

              Isi pidato harus sesuai dengan judul dan bentuk pertemuan. Maka setiap

pembicaraan dalam sesuatu pertemuan harus menguasai materi yang disampaikan.

         8. Perhatian tanggapan hadirin/massa.

             Setelah kita beberapa saat menyampaikan pidato, maka kita harus

memperhatikan tanggapan peserta/hadirin. Apakah mereka antusias atau tidak.

Kalau sekiranya hadirin sudah gelisah dan kurang berminat untuk mendengarkan

26

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 27: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

lagi, maka sebaiknya diakhiri sajalah pidato kita. Ini bisa saja terjadi karena acara

demi acara sudah terlalu padat, atau situasi lingkungan yang tidak mendukung.

         9. Usahakan diakhiri dengan kesan.

             Dalam mengakhiri pidato, maka kita harus berusaha dengan kesan,

sehingga setelah hadirin bubar dari pertemuan, apa yang kita sajikan dalam pidato

tetap menjadi pembicaraan mereka.

27

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 28: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Komunikasi merupakan suatu proses, proses yang melibatkan source atau

komunikator,message atau pesan dan receiver atau komunikan. Pesan ini mengalir

melalui suatu media. Kemudian media tersebut dapat terjadi berbagai hambatan

dalam prosesnya, inilah yang biasa dikenal dengan noise. Manusia senantiasa

mengadakan komunikasi karena manusia membutuhkan transaksi dalam hidup.

Dalam batas sederhana "RETHORIKA" adalah cara mengeluarkan ide atau

keinginan kepada orang lain sehingga orang itu mau mende ngarkan, mengikuti,

dan melaksanakan apa yang dikemukakan itu.

Secara teknik Rethorika/Public Speaking adalah merupakan salah satu

bentuk/bagian dari ilmu komunikasi melalui media dan komunikasi non media.

Komunikasi non media (langsung antara komunikator dengan masa inilah yang

kita kenal dengan Rethorika/Public Speaking). Oleh karena Rethorika merupakan

salah satu teknik dalam ilmu komunikasi, maka proses yang dilalui juga menganut

"Hukum Komunikasi".

28

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM

Page 29: Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)

29

MAKALAH KAMUNIKASI & RETHORIKA .IKGM