BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC...

75
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Massa Definisi Komunikasi massa berasal dari bahasa inggris yaitu media of mass communication atau media komunikasi massa. Komunikasi massa adalah sebuah kajian ilmu atau studi ilmiah tentang media massa (Nurudin, 2013: 2), sehingga komunikasi massa diartikan sebagai suatu proses pengiriman pesan melalui media massa, baik media elektronik mapun cetak. Komunikasi massa tidak terlepas dari dasar-dasar tahapan proses komunikasi, sehingga pada praktiknya peran-peran penting yang ada dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan tetap berfungsi. Massa dalam komunikasi massa memberikan pengertian bahwa pesan yang ditujukan merupakan informasi untuk si penerima pesan dengan sikap dan perilakunya yang berkaitan dengan peran media massa, bukan massa dalam arti kerumunan atau sekelompok orang, namun massa disini diartikan sebagai khalayak luas. (Nurudin, 2013: 4) Menurut Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986), komunikasi massa merupakan proses penyebaran pesan kepada audience dalam jumlah besar dan heterogen dengan menggunakan media massa sebagai alat penyebaran pesannya. Menurut mereka, ada enam poin penting, dimana poin-poin tersebut dapat membedakan komunikasi massa dengan komunikasi lainnya, yaitu: 1. Komunikator dalam komunikasi massa menggandalkan peralatan modern dalam penyebaran pesannya. Hal ini dikarenakan, pesan yang 10

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Komunikasi Massa

Definisi Komunikasi massa berasal dari bahasa inggris yaitu media of mass

communication atau media komunikasi massa. Komunikasi massa adalah sebuah

kajian ilmu atau studi ilmiah tentang media massa (Nurudin, 2013: 2), sehingga

komunikasi massa diartikan sebagai suatu proses pengiriman pesan melalui media

massa, baik media elektronik mapun cetak. Komunikasi massa tidak terlepas dari

dasar-dasar tahapan proses komunikasi, sehingga pada praktiknya peran-peran

penting yang ada dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan tetap berfungsi.

Massa dalam komunikasi massa memberikan pengertian bahwa pesan yang

ditujukan merupakan informasi untuk si penerima pesan dengan sikap dan

perilakunya yang berkaitan dengan peran media massa, bukan massa dalam arti

kerumunan atau sekelompok orang, namun massa disini diartikan sebagai khalayak

luas. (Nurudin, 2013: 4)

Menurut Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986), komunikasi

massa merupakan proses penyebaran pesan kepada audience dalam jumlah besar dan

heterogen dengan menggunakan media massa sebagai alat penyebaran pesannya.

Menurut mereka, ada enam poin penting, dimana poin-poin tersebut dapat

membedakan komunikasi massa dengan komunikasi lainnya, yaitu:

1. Komunikator dalam komunikasi massa menggandalkan peralatan

modern dalam penyebaran pesannya. Hal ini dikarenakan, pesan yang

10

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

11

disampaikan ditujukkan untuk khalayak luas, sehingga pesan harus dapat

diterima secara cepat dan serentak.

2. Pengirim pesan dan penerima pesan atau yang biasa disebut komunikator

dan komunikan dalam komunikasi massa, tidak saling mengenal satu

sama lain. Hal ini biasa disebut dengan Anonimitas.

3. Peranan komunikator dalam komunikasi massa berupa sebuah lembaga

formal.

4. Pesan yang disampaikan dalam komunikasi massa merupakan pesan

yang didapat dan diterima oleh masyarakat.

5. Sebelum pesan sampai kepada khalayak atau masyarakat luas, dalam

komunikasi massa pesan harus melewati kontrol yang ada didalam

lembaga formal penyebar informasi, biasa dikenal dengan gatekeeper.

6. Pada komunikasi massa, komunikator tidak dapat merasakan secara

langsung umpan balik atau feedback yang diberikan oleh komunikan.

Selain enam poin diatas, Alaxis S. Tan (1981), berpendapat bahwa

komunikator di dalam komunikasi massa adalah organisasi sosial yang mampu

memproduksi pesan dan mengirimkannya secara serempak ke sejumlah orang dalam

jumlah banyak dan terpisah satu dengan yang lainnya. organisasi sosial tersebut biasa

dikenal dengan sebutan media massa, dimana setiap individu didalamnya memiliki

tugas dan tanggung jawab yang sudah dirumuskan dan disusun layaknya sebuah

organusasi yang terstruktur. selain itu Alaxis S. Tan juga berpendapat bahwa ciri

khusus komunikasi massa terletak pada penerima pesan atau komunikan yang biasa

disebut dengan audience.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

12

Herbert Blumer (1939) menambahkan, audience komunikasi massa

setidaknya memiliki tiga ciri utama, yaitu:

1. Penerima pesan merupakan bagian masyarakat dari berbagai lapisan.

2. Penerima pesan tersebar di berbagai wilayah, tidak saling mengenal dan

tidak berinteraksi satu dengan yang lainnya.

3. Penerima pesan bukanlah sebuah organisasi formal, sehingga tidak

memiliki pemimpin.

Menurut John R Bittner (1996), dalam proses komunikasi massa, selain

melibatkan unsur-unsur komunikasi sebagai umumnya, komunikasi massa

membutuhkan peran media massa sebagai alat untuk menyampaikan dan

menyebarkan informasi. John R Bittner berpendapat bahwa media massa tidak

berdiri sendiri melainkan ada beberapa individu didalamnya yang bertugas dalam

mengolah informasi sebelum informasi tersebut sampai pada audience. Salah satu

individu yang bertugas mengolah informasi adalah gatekeeper. Suatu lembaga media

massa sangat membutuhkan peranan penting seorang gatekeeper. gatekeeper sendiri

adalah "palang pintu" dimana peran gatekeeper diisi oleh beberapa individu atau

kelompok yang bertugas menyampaikan atau mengirimkan informasi dari inividu ke

individu yang lain melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, dan

televisi. Jadi , informasi yang diterima oleh audience merupakan informasi yang

telah disaring dan diolah oleh gatekeeper dan disesuaikan dengan visi,misi, atau

kepentingan media yang bersangkutan.

Joseph A. Devito mendefinisikan komunikasi massa sebagai komunikasi

yang ditujukan kepada massa, yaitu khalayak yang luar biasa banyak, dan merupakan

komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar audio maupun visual. Definisi

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

13

ini tak jauh berbeda dengan yang dikemukakan oleh Jay Black dan Frederick C.

Whitney (1988) dimana, mereka mendefinisikan komunikasi massa sebagai sebuah

proses, dimana pesan-pesan yang di produksi secara massal, disebarkan kepada

penerima pesan yang luas, heterogen, dan anonim.

Dari berbagai macam definisi komunikasi massa yang sudah dijabarkan

diatas, dapat diartikan bahwa komunikasi massa bukanlah proses penyampaian pesan

yang mudah, namun komunikasi massa membutuhkan individu-individu yang

berperan penting didalamnya, untuk mencari dan mengolah informasi serta

membutuhkan saluran komunikasi yang dapat menghubungkan dan menyampaikan

pesan kepada komunikan, dan dengan perkembangan zaman serta perkembangan

teknologi, alat-alat yang digunakan dalam komunikasi massa pun ikut mengalami

perubahan. Sehingga, penyampaian pesan dalam proses komunikasi massa dapat

lebih singkat dan mempercepat waktu penyampaian, serta dapat menjangkau

cakupan yang lebih luas.

2.1.1.1. Ciri-ciri Komunikasi Massa

Komunikasi massa memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan jenis komunikasi

lainnya. berikut beberapa ciri-ciri komunikasi massa (Nurudin, 2013: 19-31):

1. Komunikator berbentuk lembaga.

Pada dasarnya komunikator merupakan sumber informasi yang akan

menyampaikan pesan kepada komunikan, namun dalam komunikasi

massa, yang berperan sebagai komunikator bukanlah individu melainkan

lembaga.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

14

2. Komunikan bersifat heterogen.

Penerima pesan dalam komunikasi massa terdiri dari beragam individu

yang tersebar luas yang berasal dari berbagai macam suku, ras, etnis,

bangsa, gender, dan dari berbagai lapisan sosial, tidak saling mengenal

dan tidak terikat satu dengan yang lainnya. Komunikan media massa

tersebar dimana-mana dan memiliki selera yang beragam.

3. Pesan yang disampaikan bersifat umum.

Umum disini artinya adalah pesan yang disampaikan tidak ditujukan

untuk satu orang saja melainkan untuk masyarakat luas atau khalayak

yang bersifa plural. Sehingga, pesan yang disampaikan adalah pesan yang

dapat diterima oleh banyak orang.

4. Komunikasi berlangsung satu arah.

Dimana komunikan tidak dapat langsung memberikan respon kepada

komunikator. Kalaupun bisa, respon yang disampaikan bersifat tertunda

(delayed feedback).

5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan.

Saat menyebarkan pesan oleh komunikator, ada keserempakan

penerimaan pesan terhadap komunikan. Dimana, para komunikan yang

menerima pesan yang disebarkan tidaklah sendirian, melainkan ada

banyak individu lainnya yang juga menerima pesan sama yang

disampaikan oleh komunikator yang sama. Sehingga, pesan yang diterima

oleh individu yang berbeda merupakan informasi yang sama dan diterima

dengan waktu yang bersamaan.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

15

6. Komunikasi massa membutuhkan saluran berupa peralatan teknis.

Dalam proses penyebaranya, komunikasi massa membutuhkan media

sebagai alat utama saluran penyampai informasi. Seperti pemancar,

satelit, dan perangkat lainnya yang menjadi media pengiriman pesan.

7. Memiliki pengontrol pesan yang disebut dengan gatekeeper.

Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang menyebarkan pesan

untuk khalayak dalam jumlah banyak. untuk itulah dibutuhkan peran

gatekeeper yang bertugas menyaring pesan sebelum disebarkan.

gatekeeper juga berperan sebagai pihak yang ikut serta menentukan

pengemasan sebuah pesan. Gatekeeper berhak untuk mengurangi dan

menyederhanakan pesan. Tanpa adanya gatekeeper maka pesan yang

disampaikan tidak terkontrol dan dapat menyebabkan akibat yang dapat

mengancam lembaga komunikasi massa penyebar pesan tersebut.

Ciri-ciri yang telah dijabarkan diatas, dapat menggambarkan komunikasi

massa sebagai jenis komunikasi dengan jangka waktu pengiriman pesan yang singkat

dan dapat menjadikan khalayak yang terdiri dari individu dalam jumlah besar,

sebagai penerima pesannya.

2.1.1.2 Fungsi Komunikasi Massa

Ketika membahas tentang komunikasi massa, maka hal ini merupakan

bahasan yang berkaitan dengan media massa. Pasalnya, komunikasi massa

merupakan jenis komunikasi yang membutuhkan media untuk menyebarkan

pesannya.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

16

Sejalan dengan tingkat perkembangan masyarakat dan teknologi komunikasi,

fungsi dari komunikasi massa juga berkembang dan bertambah. Fungsi komunikasi

massa tidak sebatas menjadi proses penyampaian pesan dari komunikator kepada

komunikan, tetapi juga ada fungsi-fungsi lainnya bagi komunikator atau institusi

media maupun bagi audience sebagai penerima pesan.

Jay Black dan Frederick C. Whitney menjelaskan tentang empat fungsi utama

komunikasi massa, yaitu fungsi informasi, fungsi hiburan, fungsi persuasif, dan

fungsi transmisi budaya.

Pertama adalah fungsi informasi. Fungsi informasi merupakan komponen

terpenting yang terdapat dalam komunikasi massa. Pesan yang disampaikan oleh

media massa mengandung unsur informasi didalamnya. Sehingga para komunikan

yaitu para audience yang menerima pesan akan mendapatkan tambahan informasi

dan pengetahuan dari pesan-pesan yang disebarkan oleh media massa. Informasi

yang didapatkan bisa dari berbagai bidang. Contohnya adalah informasi yang tersirat

di media cetak seperti surat kabar dan koran. Tulisan yang diasjikan disetiap

artikelnya merupakan pesan yang hendak disampaikan oleh media tersebut kepada

para pembacanya, namun pesan tersebut berbentuk informasi yang dapat menambah

pengetahuan si pembacanya. Begitu juga dengan media elektronik seperti radio dan

televisi. Siaran dan tayangan yang disajikan memiliki informasi tertentu yang bisa

didapatkan oleh audience.

Kedua adalah fungsi hiburan. Komunikasi massa memiliki fungsi hiburan,

dimana pesan yang disampaikan menjadi sarana untuk menghibur diri disela-sela

kepadatan dan kesibukan. Charles R. Wright menjelaskan, proses komunikasi massa

dapat menjadi pelepasan lelah bagi kelompok-kelompok massa. Hiburan tersebut

diperoleh dari apa yang disampaikan oleh media komunikasi massa, sehingga dapat

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

17

disimpulkan bahwa media massa menyajikan layanan hiburan untuk memanjakan

para audience-nya. Namun selain bertujuan sebagai pelepas lelah, fungsi hiburan saat

ini telah menjadi fungsi komersil dan menjadi pemenuh kebutuhan beberapa

kepentingan. Didukung dengan minat audience yang menginginkan fungsi hiburan

menjadikan media komunikasi massa sebagai alat komunikasi yang cepat diterima

oleh masyarakat, sehingga iklan sebagai alat promosi menggunakan media

komunikasi massa sebagai saluran mempromosikan produknya. Dengan begitu,

maka media komunikasi massa menjadi tempat mencari keuntungan. Selain itu

Charles R. Wright juga berpendapat bahwa fungsi hiburan yang diberikan oleh media

komunikasi massa, dapat dijadikan alat perluasan kekuasaan, dan pengendali

kehidupan masyarakat.

Ketiga, komunikasi massa memiliki fungsi sebagai alat persuasi. Banyak

informasi yang didapat dari apa yang dibaca, didengar dan dilihat oleh khalayak,

tanpa sadar memiliki fungsi persuasi didalamnya. Aktifitas promosi dan tujuan

mempengaruhi yang terdapat didalam sebuah pesan media komunikasi massa tidak

dapat disadari dengan cepat jika diperhatikan sepintas dan tidak diperhatikan dengan

jeli. Fungsi persuasif media massa mampu mengukuhkan nilai-nilai yang sudah

diyakini sebelumnya oleh khalayak. Media komunikasi massa juga dapat merubah

pemikiran serta tingkah laku khalayak hanya dengan informasi yang

disampaikannya. Media komunikasi massa juga dapat menggerakan seseorang untuk

dapat yakin dan percaya pada informasi yang disampaikanya, sehingga media

komunikasi massa dapat dengan mudah menggerakan seseorang untuk dapat berbuat

sesuatu ataupun sebaliknya. Josep A. Devito (1997) menganggap fungsi persuasi dari

proses komunikasi massa sebagai fungsi terpenting yang dapat memberikan berbagai

macam dampak, seperti: memperkuat dan mengubah sikap, kepercayaan atau nilai

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

18

seseorang, dapat menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu, dan

memeperkenalkan etika atau nilai-nilai tertentu. Etika disini dapat terlihat dari

beberapa kasus dimana media komunikasi massa dapat menunjukkan mana etika

yang benar dan tidak baik serta etika yang salah maupun tidak baik.

Keempat adalah fungsi transmisi budaya. Berbagai jenis komunikasi yang

dilakukan merupakan hasil refleksi dari pengalaman dan pengetahuan pelaku

komunikasi, dan kemudian hasil refleksi yang berupa pesan tersebut menjadi

pengalaman dan pengetahuan baru untuk penerima pesannya. Budaya komunikasi

tersebut secara rutin dimodifikasi oleh pengalaman baru yang terus didapatkan.

Transmisi budaya memiliki dua tingkatan yaitu kontemporer dan historis. Dalam

tingkat kontemporer, media massa memperkuat nilai-nilai masyarakat, dengan

memperkenalkan bibit-bibit perubahan secara terus menerus. Alfred Korzybski

menggunakan istilah time-binding untuk menggambarkan kemampuan manusia yang

didasarkan pada ingatan. Kemampuan manusia yang dapat menyimpan secara sadar

dan melupakan sesuatu ini membimbing terjadinya transmisi budaya. Sementara itu,

secara historis umat manusia dapat melewati dan menambahkan pengalaman baru

dar sekarang untuk membimbingnya kemasa depan. Karena, manusia dapat

menyortir, mengakumulasi, dan membuktikan ingatan akan pengalamannya yang

kemudian di transmisikan kepada orang lain.

Dalam proses komunikasi massa, pesan yang disampaikan kepada khalayak

sebenarnya merupakan transmisi budaya berupa informasi, hiburan, dan edukasi.

Transmisi budaya yang berikan oleh media komunikasi massa dapat menjadi

pengalaman dan pengetahuan baru audience-nya. Namun, dampak negatif yang dapat

timbul dari fungsi transmisi budaya adalah, pengaruh kebudayaan luar yag dapat

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

19

merusak dan merubah kebudayaan asli yang dimiliki oleh si penerima pesan atau

audience.

Selain empat fungsi utama dari Jay Black dan Frederick C. Whitney,

komunikasi massa juga memiliki fungsi lainnya yaitu: (1) Mendorong kohesi sosial

dimana media komunikasi massa dapat menjadi alat pemersatu masyarakat. Pada

praktiknya, media massa mampu mengarahkan dan menggerakan masyarakat untuk

maju dan bersatu, namun jika media massa tidak dikelola dengan baik dan bijak,

maka kemampuan yang bersifat positif tersebut dapat berdampak negatif pada

masyarakat. Dimana, fungsi penyatuan atau integrasi tersebut dapat menciptakan

konflik dan membuat disintegrasi yang memisahkan dan memecahkan serta

menghilangkan rasa persatuan masyarakat. (2) Komunikasi massa sebagai fungsi

pengawasan.

Menurut Laswell, komunikasi massa merupakan kegiatan pengumpulan dan

penyebaran informasi mengenai peristiwa yang terjadi di sekitar masyarakat. Fungsi

pengawasan ini dapat dilihat dari pesan media massa yang menyampaikan

pemberitaan tentang peristiwa bencana alam. Selain itu fungsi pengawasan lainnya

dapat berupa informasi tentang perubahan yang terjadi disekitar masyarakat, dimana

perubahan tersebut dapat menjadi sebuah patokan atau perbandingan. Contohnya

seperti, perubahan harga cabai yang terjadi di pasar. Fungsi pengawasan terebut

dikenal dengan istilah beware surveillance, dan fungsi pengawasan seperti

pemberitahuan tentang bencana alam disebut juga dengan istilah warning. (3)

Korelasi. Fungsi korelasi dari komunikasi massa adalah fungsi yang menghubungkan

bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya, serta menjadi

penghubung antar berbagai komponen masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari peran

media massa yang dapat menjadi penghubung antara aspirasi masyarakat dengan

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

20

pemerintah. (4) Pewarisan sosial. Media komunikasi massa menjadi alat penerus

yang mewariskan suatu ilmu pengetahuan, norma, nilai, dan etika dari generasi ke

generasi selanjutnya. (5) Melawan kekuasaan dan kekuatan represif. Pada prosesnya,

komunikasi massa berperan dalam menyebarkan informasi, namun dibalik informasi

tersebut pelaku komunikasi massa dapat memasukkan motif-motif tertentu yang

dapat memperkuat kekuasaan ataupun sebaliknya. Komunikasi massa juga dijadika

ajang untuk melawan kekuasaan, dimana dalam hal ini bisa meliputi kekuasaan

pemerintah maupun lembaga. Jika hal ini terjadi, biasanya komunikasi massa

tersebut memiliki motif-motif tertentu seperti motif politik maupun motif-motif yang

menginginkan perubahan.

2.1.1.3 Elemen Komunikasi Massa

Para pelaku komunikasi pada jenis komunikasi massa, tidak berbeda jauh

dengan para pelaku komunikasi pada umumnya. Terdapat lima elemen penting dalam

proses komunikasi massa, yaitu:

1. Komunikator

Dalam komunikasi massa, Komunikator berupa lembaga sosial yang

disebut dengan media massa. Media massa tersebut terdiri dari kumpulan

individu yang bekerja bersama, dimulai dari pengumpulan informasi dan

pembentukan pesan, hingga proses penyebaran pesan. Sehingga dapat

dikatakan bahwa komunikator dalam komunikasi massa merupakan

sebuah organisasi, lembaga, atau institusi dimana para anggota organisasi

tersebut bertugas mengirim pesan sesuai dengan tujuan organisasi

tersebut.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

21

Menurut Hiebert, Ungurait, dan Bohn, komunikator dalam

komunikasi massa memiliki lima karakteristik, yaitu: (1) competitivines,

dimana komunikator memiliki daya saing terhadap komunikator lainnya.

Membangun daya saing dilakukan melalui penegelolaan lembaga media

dan perluasan jangkauan dan cakupan pengiriman pesan. (2) Size and

complexity. Ukuran erat kaitannya dengan jumlah orang yang

dipekerjakan didalam saluran komunikasi massa. Semakin besar media

massa, maka semakin banyak pula orang yang dipekerjakan didalamnya,

dan semakin banyaknya anggota lembaga media massa, maka

komunkator dalam komunikasi massa akan semakin kompleks. (3)

Industrialization. Dunia komunikasi massa telah menjadi sebuah industri,

dimana para komunikator harus dapat mengelola dan bersaing antar

media komunikasi massa (4) Specialization. Dalam menyampaikan pesan,

media komunikasi massa atau media massa tidak boleh sembarangan

memberikan informasi, untuk itulah dibutuhkan orang-orang yang ahli

dibidangnya untuk mencari, merangkai, dan menyebarkan informai.

Karakteristik yang terakhir adalah (5) Representation. komunikator dalam

komunikasi massa membutuhkan peranan koresponden atau biro-biro di

luar daerahnya untuk mewakilkan perananya sebagai media komunikasi

massa. Misalnya, koresponden yang berada di luar kota, yang bertugas

untuk mengumpulkan dan menyebarkan pesan.

2. Isi

Isi adalah apa yang terdapat didalam sebuah pesan yang disampaikan

oleh komunikator. Isi dalam komunikasi massa, merupakan informasi

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

22

yang terkandung dalam pesan tersebut. Informasi tersebut bisa berupa

informasi yang bersifat informatif, edukatif, hiburan, maupun persuasif.

3. Komunikan

Dalam komunikasi massa, komunikan biasa disebut dengan istilah

audience. Hiebert mengemukakan karakteristik yang dimiliki oleh

audience. Ada lima hal yang mencirikan peran komunikan dalam

komunikasi massa, yaitu: (1) audience terdiri dalam jumlah besar yang

tersebar di berbagai wilayah. (2) audience bersifat heterogen, dimana para

penerima pesan berasal dari berbagai lapisan sosial masyarakat. (3)

audience bersifat anonim, dimana mereka tidak saling mengenal satu

dengan lainnya. (4) audience terpisahkan oleh komunikator baik secara

fisik, ruang, maupun waktu, dan terakhir adalah (5) audience berisikan

orang-orang yang memiliki rasa untuk berbagi pengalaman. audience

pada komunikasi massa juga saling dipengaruhi oleh hubungan sosial

antar mereka, sehingga audience tersebut dapat memilih produk media

yang akan mereka gunakan secara sadar, sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan mereka.

4. Umpan balik atau feedback

Dalam proses komunikasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu langsung

maupun tidak langsung. Immediated feedback atau umpan balik langsung

merupakan umpan balik yang langsung terjadi setelah pesan selesai

disampaikan. biasanya ini terjadi saat komunikasi berlangsung secara

berhadap-hadapan atau tatap muka. Seperti yang terjadi dalam

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

23

komunikasi antarpersona. Sedangkan umpa balik yang terjadi dalam

proses komunikasi massa adalah delayed feedback atau umpan balik tidak

langsung. Sehingga, antara komunikator dengan komunikan tidak terjadi

kontak langsung, dimana komunikan tidak dapat menunjukan feedback

berupa reaksi atas pesan yang diterima, serta komunikator juga tidak

dapat mengetahui secara langsung efek atau dampak dari pesan yang

disampaikan. Namun, dalam perkembangannya, komunikasi massa

memungkinkan komunikan mengirimkan feedback kepada komunikator

walau dalam bentuk tertunda seperti surat pembaca yang dikirimkan oleh

para pembaca, telepon interaktif yang digunakan dalam siaran radio

maupun tayangan televisi. Saat ini, para komunikator juga dapat melihat

reaksi atau feedback yang dikirimkan oleh para komunikasn. Biasanya hal

ini dilakukan oleh dunia pertelevisian dimana mereka mengandalkan

rating sebagai acuan seberapa besar umpan balik yang diberikan oleh

para komunikan.

5. Gangguan

Gangguan atau noise selalu terjadi di setiap proses komunikasi

berlangsung. Menurut buku pengantar komunikasi massa karangan

Nurudin, M.Si. terdapat dua jenis gangguan yang terjadi dalam proses

komunikasi massa, yaitu:

Pertama, gangguan saluran komunikasi. Komunikasi massa

merupakan jenis komunikasi yang membutuhkan saluran sebagai

perantara agar pesan dapat sampai kepada khalayak yang menjadi

komunikan dalam proses komunikasi massa. Dalam proses penyampaian

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

24

pesannya, gangguan dapat saja terjadi didalam saluran yang menjadi

pengantar pesan tersebut. Terdapat dua faktor yang dapat mengganggu

saluran komunikasi massa, yaitu faktor internal, dan faktor eksternal.

Faktor internal dapat terjadi pada media cetak maupun media

elektronik, seperti kesalahan dalam cetakan surat kabar atau koran,

dimana kesalahan cetak dapat mengganggu proses penyampaian makna

pesan yang hendak disampaikan komunikator. Gangguan saluran internal

juga terjadi pada media yang mengandalkan jaringan pemancar seperti

frekuensi maupun jaringan internet seperti yang terjadi pada media radio

dan televisi. Gangguan yang terjadi pada gelombang frekuensi radio dapat

memperburuk kualitas suara siaran, begitupun gangguan frekuensi yang

terjadi pada media televisi. gangguan tersebut dapat memperburuk

kualitas tayangan baik suara maupun gambar. Terlebih dengan

perkembangan zaman yang kini menghasilkan saluran media baru yaitu

internet. Jaringan internet yang terukur dari kecepatan dalam mengakses,

dapat mengalami gangguan yang membuat para komunikator atau

komunikan tidak dapat mengakses media tersebut. Jika gangguan saluran

internal ini terjadi maka proses pengiriman pesan tidak akan sesuai

dengan apa yang diharapkan oleh komunikator. Karena gangguan saluran

internal lebih merujuk kepada gangguan yang terjadi pada media

komunikasi massa.

Selanjutnya adalah gangguan saluran yang terjadi karena faktor

eksternal. Gangguan eksternal lebih merujuk kepada gangguan yang

terjadi pada komunikan sebagai penerima pesan. Hal ini terjadi

dikarenakan faktor komunikan yang tidak dapat menerima pesan secara

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

25

jelas. Misalkan, adanya gangguan saat menonton TV seperti terjadi

kegaduhan atau terjadi komunikasi lain saat komunikan mencoba

menerima informasi yang disampaikan media komunikasi massa,

sehingga komunikan menerima dua pesan sekaligus secara bersamaan,

seperti mengobrol saat menonton TV. Kemudian untuk media radio,

dimana radio menjadi teman saat berpergian, komunikan harus membagi

konsentrasi dalam mendengarkan radio sambil memperhatikan jalanan.

Terakhir, untuk media cetak, keterbatasan melek huruf yang dimiliki

komunikan atau sifat malas membaca yang dimiliki dapat menjadi faktor

yang membuat pesan tidak sampai pada komunikan. Hal ini juga yang

membuat media cetak tidak lagi menjadi sumber utama saluran

komunikasi massa yang diminati. Dengan adanya faktor eksternal, media

komunikasi massa harus dapat meningkatkan loyalitas komunikan

terhadap media tersebut, agar gangguan eksternal tidak lagi menjadi

sebuah masalah yang berarti.

Kedua adalah gangguan semantik. Gangguan ini berhubungan dengan

bahasa. Bahasa merupakan simbol komunikasi dimana pesan dapat diberi

makna yang nantinya akan di artikan oleh komunikan. Namun, bila

penggunaan simbol terebut salah, maka akan memberikan arti yang

berbeda dari apa yang dimaksudkan oleh si pengirim pesan. Seperti yang

terjadi pada media cetak. Kesalahan penulisan atau terlalu banyak

menggunakan kalimat ambigu membuat pembaca susah dalam

mengartikan apa yang dimaksud oleh si komunikator. Sama halnya yang

terjadi pada media elektronik seperti radio dan televisi. Penggunaan

banyak bahasa yang tidak familiar pada siaran radio, membuat pendengar

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

26

tidak mengerti apa yang dimaksud oleh komunikan. Dalam dunia

pertelevisian, gangguan semantik biasa terjadi pada penulisan judul dan

gelar dalam chargen tayangan, serta kesalahan ucap yang sering terjadi

pada reporter. Hal-hal tersebut menjadi hambatan yang serius, pasalanya

cara berpikir dan cara mendeskripsikan antar satu individu dengan

individu lainnya pasti berbeda, sehingga jika kesalahan bahasa terjadi

maka akan terjadi perbedaan dan penyalah artian pesan yang

disampaikan. Sehingga pesan yang sampai tidak sama dengan apa yang

dimaksudkan oleh komunikator.

6. Gatekeeper

Menurut John R. Bittner (1996), gatekeeper adalah individu-individu

atau kelompok orang yang memantau arus informasi dalam sebuah

saluran komunikasi massa. Peran gatekeeper dalam komunikasi massa

sangatlah penting, pasalnya pesan yang hendak dikirimkan dapat

memberikan dampak baik positif maupun negatif kepada pihak

penyampai pesan (dalam hal ini adalah media komunikasi massa).

Sehingga, jika pesan yang disampaikan tidak melalui gatekeeper, maka

media komunikasi massa tersebut sangat rentan terhadap dampak negatif

yang ditimbulkan dari pesan yang disampaikannya.

Ray Eldon Hiebert berpendapat bahwa gatekeeper merupakan suatu

kekuatan kreatif, karena pada praktiknya gatekeeper mampu menghapus,

menambahkan, dan memodifikasi pesan. Kekuatan terbesar gatekeeper

adalah mampu menghentikan informasi yang akan dikeluarkan oleh

media komunikasi massa. Maka tak heran jika gatekeeper dapat menjadi

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

27

penentu kelayakan suatu pesan yang akan disampaikan kepada khalayak

luas.

7. Pengatur.

Peranan pihak lain dalam mengatur dan menetapkan regulasi para

pelaku komunikasi massa, menjadi bagian pengawasan dalam kegiatan

komunikasi. Pengatur dalam media massa adalah pihak luar yang secara

tidak langsung ikut mempengaruhi proses aliran pesan media massa, dan

mampu menentukan kebijakan redaksional. Pengatur tersebut antara lain

pemerintah, konsumen, pengadilan, lembaga masyarakat, dan kelompok

penekan seperti narasumber, dan pengiklan. Bentuk aturan yang

dijalankan berisi hukum, aturan, pelarangan, dan tekanan informal.

Peraturan ini berfungsi untuk mengontrol isi media dan mengontrol

struktur yang ada dalam media tersebut.

2.1.2. Media Massa

2.1.2.1. Perkembangan Media Massa

Pada dasarnya, pembahasan tentang perkembangan media massa, secara

otomatis mengarah pada konteks komunikasi massa. Karena media massa merupakan

bentuk saluran dari proses komunikasi massa.

Manusia merupakan mahluk yang memiliki kebutuhan akan informasi, media

massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan manusia untuk

memenuhi kebutuhannya tersebut. Berkembangnya media massa, memudahkan

manusia dalam pemenuhan kebutuhan akan informasi. Sampai pada akhirnya,

manusia kini ketergantungan dengan berbagai jenis media massa baik cetak maupun

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

28

elektronik. Selain menjadi pemenuh kebutuhan informasi manusia, media massa juga

memiliki dampak yang sangat mempengaruhi para penggunanya. Dampak yang

ditimbulkan pun terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman yang

mempengaruhi inovasi manusia sehingga manusia dapat mengembangkan teknologi

sesuai dengan kebutuhannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa

perkembangan media massa sejalan dengan perkembangan sejarah manusia.

Berdasarkan buku pengantar komunikasi massa karya Nurudin, sebelum

memasuki zaman media elektronik dimana penggunaan peralatan modern sangat

berpengaruh, manusia terlebih dulu memasuki zaman media cetak. Zaman ini

ditandai dengan proses pembuatan cetakan dengan memakai tanah liat sebagai

medianya. Kemudian proses ini berkembang dengan mencetak di dalam balok kayu

lunak, hingga akhirnya perkembangan era cetak ini menggunakan kertas sebagai

bahan untuk merekam tulisan.

Mesin cetak pertama kali diciptakan oleh Johan Gutenberg. Banyak

percobaan yang telah ia lakukan hingga akhirnya ia menciptakan mesin baja yang

mampu mencetak sesuai dengan huruf-huruf yang terdapat di alat tersebut secara

benar dan jelas. Hasil proyek cetakan pertama Gutenberg berupa Injil, hingga

akhirnya ia dapat mencetak dan melipatgandakan Injil tersebut hingga 200 salinan.

Namun, dalam mengembangkan proyeknya tersebut Gutenberg harus dihadapkan

dengan beberapa masalah yang mengakibatkannya terpuruk dan meninggal dalam

kemiskinan. Padahal, penemuan percetakan ini sesungguhnya menjadi titik awal

berkembangnya era komunikasi massa.

Perkembangan zaman percetakan kemudian melahirkan pengembangan surat

kabar dimana proses komunikasi ini memungkinkan penyebaran informasi dalam

bentuk tulisan. Pada abad ke-19, mulai bermunculan media cetak berupa buku,

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

29

majalah, dan surat kabar. Dengan kemunculan media cetak ini, maka dapat dikatakan

telah ditemukannya bentuk baru dalam berkomunikasi. Menurut Charles Horton

Cooley, ahli Sosiologi dari Amerika berpendapat bahwa, media baru ini telah

mengatasi ruang dan waktu dalam proses komunikasi, media baru ini juga telah

membawa perluasan gagasan dan perasaan, serta menjadi jalan masuk kedalam

berbagai lapisan masyarakat.

Faktor kebutuhan manusia akan informasi yang terus meningkat, telah

membuat para ahli mengembangkan teknologi yang akhirnya menjadi dorongan

utama terciptanya media komunikasi massa elektronik. Ditandai dengan penemuan

gelombang radio pada tahun 1887 oleh Heinrich Hertz yang membuka peluang pada

berkembangnya dunia penyiaran. Kemudian peluang tersebut dikembangkan oleh

Marconi yang berhasil mengirim sinyal menyebrangi Samudra Atlantik

menggunakan gelombang elektromagnetik pada tahun 1901.

Tidak berhenti sampai disitu, era komunikasi massa elektronik ini terus

berkembang hingga saat ini. Setelah ditemukannya radio dan mengalami titik jenuh

pada tahun 1950-an, kemudian para ahli mencoba untuk menciptakan media

elektronik lainnya yaitu televisi. Televisi menjadi media massa yang komplit, dimana

didalam media massa tersebut dapat mencangkup dua unsur sekaligus yaitu audio

(suara) maupun visual (gambar), maka dari itu televisi disebut sebagai media audio

visual. Namun, dengan beberapa keterbatasan dan permintaan informasi yang kian

tinggi, memacu manusia untuk terus mengeksplorasi, meneliti dan mengembangkan

media yang dapat memudahkan proses komunikasi. Hingga akhirnya ditemukanlah

media massa internet.

Media massa internet yang kini sedang berkembang, menjadi alternatif dalam

berkomunikasi, terutama komunikasi massa. Internet sebagai alat penyebaran

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

30

informasi yang bersifat cepat dan tak terbatas ini mampu mengatasi ruang dan waktu.

Kini, internet menjadi media yang dapat di integrasikan dengan media lain seperti

media cetak, radio, maupun televisi. Hal ini dapat dilihat dari media cetak online

yang kian marak, serta penyiaran radio maupun TV yang berbasis streaming.

2.1.2.2. Sifat Media Massa

Saluran komunikasi massa memiliki sifat dasar periodik. Artinya media

massa tersebut bersifat teratur dan hadir sesuai dengan waktu-waktu yang telah

ditentukan sebelumnya. Namun, jenis media massa memiliki sifatnya masing-

masing. Sifat-sifat inilah yang dapat membedakan antara media massa cetak maupun

media massa elektronik. Berikut ini merupakan penjelasan tentang perbedaan antara

media cetak (visual), radio (audio), dan televisi (audio visual) berdasarkan

rangkuman Morisan dari bukunya yang berjudul Manajemen Media Penyiaran

Strategi Mengelola Radio & Televisi.

Media cetak bersifat visual, dimana media cetak hanya dapat dibaca dan tidak

dapat didengar. Media cetak dapat dibaca dimana saja, kapan saja, dan dapat diulang-

ulang. Sehingga membuat media tersebut sebagai media yang memiliki tingkat

fleksibilitas yang tinggi. Daya rangsang yang dimiliki oleh media cetak relatif

rendah, sehingga dampak persuasif yang ditimbulkan tidaklah besar. Biaya yang

relatif rendah menjadikan media ini sebagai media massa yang mudah didapatkan.

Namun, daya jangkau media ini masih terbatas. Hanya masyarakat yang sudah

'melek huruf' saja yang dapat menikmatinya. Sehingga, masyarakat yang masih

memiliki latar belakang pendidikan rendah dengan keterbatasan dibidang membaca,

tidak dapat dijangkau oleh media massa cetak.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

31

Berbeda dengan media cetak yang mengharuskan penggunanya untuk dapat

membaca, radio merupakan media massa bersifat audio dimana penikmatnya cukup

mengandalkan indra pendengarannya sebagai alat untuk menerima pesan yang

dikirimkan. Radio yang dikenal sebagai media massa auditif, sangat mengandalkan

suara sang penyiar untuk menyampaikan pesan kepada pendengarnya. Radio bersifat

elektris dengan mengandalkan gelombang frekuensi untuk mengirimkan pesannya

serta membutuhkan peralatan elektronik untuk menerimanya. Daya rangsang yang

rendah juga dimiliki oleh radio, sehingga pesan persuasif dirasa kurang efektif jika

disampaikan melalui media radio. Daya jangkau yang besar dan biaya yang relatif

murah membuat media ini mudah dimiliki dan dapat dinikmati oleh banyak orang.

Media massa televisi merupakan media penyempurna dalam proses

komunikasi massa. Hal ini terlihat dari sifat media televisi yang dapat dinikmati

secara audio maupun visual. Televisi telah mencangkup kedua sifat media cetak dan

radio, dimana penikmat tayangan televisi dapat melihat tayangan tersebut dengan

indra pengelihatan serta mendengar suara siaran melalui indra pendengaran secara

bersamaan. Televisi tidak hanya menyuguhkan format tulisan yang hanya dapat

dibaca seperti media cetak, namun para pengguna televisi juga dapat melihat gambar

bergerak disertai suara yang mendukung informasi tersebut. Informasi yang

disampaikan sebelumnya oleh media televisi dapat diperoleh kembali apabila stasiun

TV tersebut menyiarkan tayangan yang sama, dalam dunia pertelevisian disebut

dengan siaran ulang. Sifat lainnya yang dimiliki oleh media televisi adalah, daya

rangsang yang sangat tinggi. Tingkat daya rangsang yang tinggi menjadikan televisi

sebagai media yang paling efektif dalam menyampaikan pesan yang bersifat

persuasif. Dengan menggunakan gelombang frekuensi untuk menyalurkan siaranya

kepada audience serta membutuhan peralatan elektronik dalam proses penyampaian

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

32

dan penerimaan pesannya, maka televisi bersifat elektris. Daya jangkau yang besar

menjadikan televisi sebagai media favorit yang dapat dinikmati oleh masyarakat.

Namun, biaya yang sangat mahal dalam proses produksi penyiaran maupun harga

televisi yang tidak murah menjadikan media massa ini sebagai media massa yang

esklusif.

2.1.3 Telivisi

Kata televisi merupakan gabungan dari bahasa Yunani, yaitu tele yang berarti

jauh dan visio yang berarti pengelihatan. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai

alat komunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Indah Rahmawati dan Dodoy

Rusnandi (2011) menerangkan bahwa televisi merupakan sebuah telekomunikasi

yang dikenal sebagai penerima siaran berupa gambar bergerak baik berwarna

maupun hitam putih (monokrom) yang disertakan suara. Menurut Indah Rahmawati

dan Dodoy Rusnandi dalam bukunya 'Berkarier di Dunia Broadcast Televisi dan

Radio' menyampaikan bahwa kemunculan televisi mampu mengubah peradaban

dunia.

Penyiaran televisi biasanya disebarkan melalui pancaran radio VHF dan UHF

yang telah ditetapkan dalam jalur frekuensi. Gelombang televisi juga kini

dipancarkan dengan suara stereo di banyak negara. Dulu, siaran televisi dipancarkan

melalui gelombang analog, namun dengan berkembangnya teknologi, kini industri

penyiaran televisi telah beralih ke penyiaran gelombang digital. (Rahmawati &

Rusnandi, 2011: 3)

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

33

2.1.3.1 Perkembangan Telivisi

Televisi tidak muncul begitu saja. Morissan menjelaskan tentang

perkembangan media massas, khususnya televisi. Pada tahun 1884, Paul Nipkow

yang berasal dari Jerman menemukan prinsip-prinsip televisi. Kemudian pada tahun

1928, Vladimir Zworkyn dari Amerika Serikat berhasil menemukan alat berupa

tabung kamera atau iconoscope yang dapat menangkap dan mengirim gambar ke

dalam kotak yang disebut televisi. Alat tersebut bekerja dengan cara mengubah

gambar dari bentuk gambar optis ke dalam sinyal elektronis berupa gelombang. Pada

tahun 1939, pesawat televisi berhasil diciptakan oleh Zworkyn dan Philo Farnsworth

dan dipertunjukkan kepada masyarakat umum pada pertemuan World's Fair. Pada

saat itu, televisi masih menjadi barang mahal yang tidak dapat dimiliki oleh semua

orang. Program-program yang disajikan pun tidak banyak. Sehingga televisi pada

saat itu dianggap biasa saja oleh masyarakat.

Setelah perang dunia ke dua usai, kemajuan televisi berhasil didorong oleh

penciptaan teknologi yang terus dikembangkan. Mulai dari ukuran layar televisi yang

menjadi lebih besar, banyaknya program tayangan yang tersedia, hingga jaringan

yang mulai dibentuk oleh sejumlah stasiun televisi lokal. Hal ini mengakibatkan

pemakaian pesawat televisi berkembang pesat. Pada awalnya, semua program

televisi ditayangkan dalam siaran langsung atau live. Dimana pada saat itu belum

ditemukan videotape yaitu alat penyimpan gambar dan suara, sehingga siaran

tersebut harus diulang berkali-kali. Pada saat itu, pertunjukan opera New York,

menjadi siaran favorit di Amerika.

Pada tahun 1956, videotape berhasil dikembangkan oleh Ampex Corporation.

Alat tersebut dijadikan sebagai sarana menyimpan suara dan gambar untuk

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

34

kepentingan siaran program televisi. Fungsi videotape ini sangat dimanfaatkan pada

tahun 1960-an, dimana siaran langsung diubah dan disimpan didalam alat tersebut.

Dunia teknologi yang terus berkembang telah berhasil merubah televisi yang

tadinya hanya menyiarkan tayangan hitam putih, menjadi siaran berwarna pada tahun

1960-an. Siaran berwarna pertama kali dilakukan oleh stasiun televisi NBC.

Di Indonesia, siaran televisi pertama kali dimulai tahun 1962. Stasiun televisi

pada saat itu baru ada satu, yaitu saluran televisi pemerintah, TVRI. Kemudian pada

tahun 1989, barulah muncul televisi swasta RCTI yang disusul dengan stasiun

televisi swasta lainnya seperti SCTV, Indosiar, TPI, dan ANTV.

Sejak tahun 1990 televisi di Indonesia bekembang pesat. Dalam jangka waktu

16 tahun, tercatat sepuluh stasiun televisi swasta yang melakukan siaran nasional.

Hal ini dikarenakan berkembangnya kebutuhan masyarakat akan informasi, sejalan

dengan berkembangnya bidang penyiaran di Indonesia sehingga melahirkan stasiun

penyiaran baru lainnya seperti Metro TV, Trans TV, Trans7, Global TV, TV One,

dan stasiun TV swasta lainnya.

Perkembangan televisi ini memberikan dampak positif bagi kemajuan

pengetahuan dan proses adopsi inovasi teknologi di kalangan pemirsa khususnya

masyarakat Indonesia.

Dalam perkembangan televisi, stasiun penyiaran menjadi bagian penting

didalamnya. Karena tanpa sebuah saluran televisi, maka tidak ada pihak yang

menjadi penyebar informasi kepada masyarakat. Selain stasiun pemerintah dan

stasiun swasta, kini terdapat stasiun berlangganan, dan stasiun komunitas. Saluran-

saluran televisi inilah yang menjadi bukti lain dari berkembangnya dunia

pertelevisian. Morissan menggolongkannya kedalam empat jenis stasiun televisi

yaitu:

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

35

1. Stasiun pemerintah

Stasiun pemerintah atau stasiun publik merupakan saluran televisi yang

hak siarnya dipegang oleh pemerintah. Stasiun ini bersifat independen

dan netral. Bertujuan untuk pembangunan dan bukan untuk mencari

keuntungan, serta isi siaran berfungsi sebagai layanan kepentingan

masyarakat.

2. Stasiun televisi swasta

Stasiun ini melakukan siaran dengan orientasi mencari keuntungan atau

komersil.

3. Stasiun berlangganan.

Jika dibandingkan dengan stasiun TV pemerintah dan swasta, audience

stasiun TV berlangganan tidak dapat menikmati seluruh tayangan yang

disediakan oleh stasiun televisi tersebut, karena stasiun ini bersifat pay-

perview, dimana penonton hanya dapat menikmati tayangan sesuai

dengan program-program yang dibayarkannya. Stasiun televisi ini disebut

juga dengan televisi kabel.

4. Stasiun Komunitas

Ini merupakan saluran televisi yang diciptakan oleh komunitas tertentu,

bersifat independen, dan tidak komersil sehingga stasiun ini tidak menjadi

bagian untuk mencari keuntungan.

Namun, dengan terus berkembangnya teknologi penyiaran, kini fasilitas

internet dapat dijadikan media baru untuk siaran televisi. Sehingga, dunia penyiaran

televisi dapat dirasakan melalui media online. Siaran televisi ini disebut juga dengan

TV streaming.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

36

2.1.3.2 TV Streaming

Perkembangan pesat terus terjadi pada teknologi, dan salah satunya adalah

media massa televisi. Perkembangan medium berupa televisi sebagai penerima

informasi juga berkembang dari masa ke masa. Dulu, televisi tampil dengan tabung

dan ukuran yang besar, tapi kini televisi hadir dengan layar datar, tipis, dengan

kualitas gambar dan suara yang bagus. Hal seperti ini berdampak pada inovasi yang

terus dikembangkan para ahli, dan salah satunya adalah fasilitas konvergensi media.

Fasilitas konvergensi media membuat sebuah perubahan besar terhadap dunia

penyiaran televisi. Pasalnya, dengan adanya fasilitas konvergensi media,

memungkinkan para penikmat siaran televisi memanfaatkan jaringan internet untuk

menyaksikan tayangan program-program televisi yang disebut dengan live video

streaming atau disebut juga dengan online TV.

Kata streaming sendiri berasal dari kata dasar stream yang artinya sungai.

Sungai disini menggambarkan proses streaming yang diibaratkan seperti aliran air

sungai yang tidak pernah terputus, terkecuali jika sumber mata airnya mengering. Itu

artinya, aliran air sungai diibaratkan seperti aliran data streaming dilakukan tanpa

ada interupsi dan dilakukan secara kontinyu hingga data yang dimiliki habis. Artinya

data tersebut dikirim secara kontinyu dan ditampilkan dalam komputer si penggun

(Fachruddin, 2012: 198).

Streaming sebenarnya adalah proses pengiriminan data secara terus menerus

dengan melakukan broadcast melalui internet untuk ditampilkan oleh aplikasi

streaming pada audience atau pengguna media streaming. Pengguna fasilitas

streaming ini membutuhkan media berupa komputer, dan komputer yang digunakan

tersebut biasa disebut dengan istilah personal computer atau client (klien). Media

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

37

streaming merupakan pengiriman media digital berupa video, suara, dan data yang

dapat langsung diterima secara terus menerus (stream).

Pada prosesnya, streaming akan menjalankan file berupa video maupun

audio. Video dan audio tersebut terletak pada server yang dapat langsung dijalankan

pada komputer client setelah dapat perintah dari user. Ketika client melakukan

streaming, maka streaming tersebut dapat dilakukan secara live, dimana seluruh

pengguna internet yang mengakses streaming dari channel yang sama akan

menerima data yang sama pula, dan proses ini bersifat real-time.

Perpaduan beberapa program dibutuhkan untuk menunjang siaran dan

meningkatkan kualitas siaran streaming tersebut. Seperti menggunakan beberapa

komponen penunjang siaran untuk proses capture, merekam stream audio dan video,

serta memperhalus tampilan media player untuk streaming, dan yang terpenting

adalah penggunaan aplikasi yang akan dipakai untuk proses streaming broadcasting

televisi itu sendiri. Perpaduan dari beberapa aplikasi program diatas menghasilkan

siaran televisi yang dapat disaksikan pada layar komputer client dengan

menggunakan akses jaringan internet. Namun, kelancaran siaran juga ditentukan dari

kecepatan internet yang digunakan oleh client itu sendiri. Hal ini menentukan hasil

output siaran, dimana proses decoding sedang terjadi sebelum hasil siaran dapat

dinikmati. Proses ini disebut dengan istilah loading dan Buffering. Buffering sendiri

adalah proses dimana sebuah player yang digunakan untuk menjalankan media

streaming sedang menyimpan bagian-bagian file media streaming ke tempat

penyimpanan local (Fachruddin, 2012: 199). Proses Buffering ini dapat terjadi

dimanapun saat player digunakan. Buffering bisa terjadi di awal siaran maupun di

tengah-tengah siaran. Hal ini berkaitan dengan kapasitas internet atau yang biasa

dikenal dengan istilah bandwidth. Bandwidth menentukan kecepatan sebuah siaran

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

38

yang berbasiskan internet. Buffering yang terjadi saat client ingin menyaksikan

tayangan TV streaming, disebabkan karena bandwidth yang diperlukan untuk

memainkan streaming kurang sesuai atau kurang memenuhi besar bandwidth dari

yang seharusnya. (Fachruddin, 2012: 200).

Proses dasar streaming melalui empat tahapan dalam pengiriman video

streaming, agar pesan yang hendak disampaikan dapat diterima oleh audience atau

client. (Fachruddin, 2012: 200).

Gambar 2.1 Proses Dasar Streaming

Tahap pertama, user sebagai pengguna perangkat komputer, mengunjungi

website yang tersedia di server dan mencari file yang ingin dilihat dan didengar.

Kemudian tahap kedua, server mengirimkan pesan ke server media streaming

terhadap file tertentu yang diinginkannya. Selanjutnya streaming server

memperlihatkan file yang akan di-streaming kepada pengguna komputer melalui

server website, dan ini merupakan tahap ketiga dari proses dasar penyiaran

streaming, dan tahap keempat, software client pengguna komputer mengkodekan file

tersebut dan memutarnya.Data-data berupa audio maupun video yang dikirimkan

merupakan data yang bisa ditransmisikan dalam ukuran waktu yang telah pasti.

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

39

Pemilihan jalur penyiaran secara online ini didukung oleh perkembangan

teknologi multimedia yang memiliki encoding dan decoding gambar maupun suara

yang sesuai dengan kecepatan komputer maupun jaringan. Media server yang

menerima file audio dan video streaming merupakan media berkapasitas bandwidth

yang besar. Aliran data streaming seutuhnya dikendalikan oleh para ahli dibidang

Indormation Technology (IT). Dalam hal siaran streaming ini, pihak IT juga menjaga

data-data yang ada di server agar terhidar dari serangan virus yang dapat

membahayakan server. Seluruh hasil siaran via streaming akan terekam oleh server

sebagai bukti dokumentasi. Penyimpanan ini membutuhkan sistem mass storage,

yang dapat menyimpan seluruh kebutuhan baik on air maupun dokumentasi. Dimana,

data-data yang telah tersimpan tersebut dapat diambil kembali sesuai dengan kode

yang telah diberikan berdasarkan rundown harian untuk disiarkan. Dalam proses

penyimpanan tersebut dibutuhkan sistem penyimpanan dokumentasi televisi secara

digital atau library yang aman dan berkapasitas besar tak terbatas. Sistem ini disebut

juga dengan LTO atau Linier Tap Open. Biasanya rentan waktu penyimpanan adalah

selama enam bulan, kemudian data tersebut akan terhapus secara otomatis

(Fachruddin, 2012: 201).

Selain kebutuhan bandwidth pada siaran streaming itu sendiri, para pengguna

internet yang ingin menikmati siaran streaming juga harus memiliki bandwidth yang

sesuai dengan spesifikasi file yang dikirimkan. Hal ini diperlukan agar pesan yang

dikirim dapat diperoleh dengan mudah oleh audience.

Sistem streaming broadcast televisi merupakan sebuah media server yang

terhubung dengan master control room (MCR) atau Technical Operation Center

suatu stasiun televisi. Output dari MCR stasiun televisi yang menuju pada

transmission antennas (TX) dan broadcasting satellite atau satelit komunikasi untuk

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

40

broadcast, diberikan kepada divisi IT, yang bertanggung jawab pada system

streaming broadcasting, sehingga output siaran berbasis streaming persis dengan

sistem terrestrial dan satelit.

Kini media streaming menjadi populer di tengah masyarakat. Dengan

teknologi yang memungkinkan distribusi data audio, video, dan real-time melalui

internet ini, masyarakat dapat dengan mudah menonton tayangan-tayangan yang

disiarkan melalui streaming. Sehingga masyarakat tidak harus menonton televisi

melalui pesawat televisi. Bahkan, mereka dapat menikmati tayangan televisi tanpa

beranjak dari depan komputer. Bukan hanya komputer saja yang kini menjadi alat

untuk menyaksikan tayangan televisi streaming, namun kini sudah banyak perangkat

telekomunikasi lainnya yang menyediakan beragam fasilitas konvergensi media

streaming.

Teknologi berbasis internet yang menggunakan sistem free to air ini

disediakan oleh beberapa stasiun televisi untuk meningkatkan pelayanan dan agar

dapat bersaing di dunia penyairan. Di Indonesia, kini telah memiliki tiga bentuk

layanan menonton TV melalui internet dengan tujuan tertentu (Fachruddin, 2012:

205-206), yaitu:

1. Website Stasiun Televisi

Layanan tayangan televisi dalam sebuah website yang disediakan oleh

televisi yang bersangkutan. Website ini dibuat sebagai tempat promosi

program-program yang ditayangkan di stasiun TV tersebut, jadwal acara,

synopsis acara, dan lain sebagainya. Biasanya dalam website ini disediakan

juga video streaming yang memungkinkan audience untuk menyaksikan

cuplikan maupun siaran live unggulan yang sudah diunggah dalam website

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

41

tersebut. Contohnya adalah www.transtv.com, www.metrotv.com,

www.rcti.com.

2. Website Online TV

Layanan televisi dalam sebuah website yang memfasilitasi seluruh siaran

televisi online dengan video streaming. Sehingga para audience tidak harus

menggunakan media televisi untuk menonton program-program yang

ditayangkan di stasiun televisi tersebut. Contohnya adalah www.binus-

access.com, dan www.mivo.tv

3. Website Online TV (khusus televisi internet)

Layanan khusus televisi dimana sistem siarannya bergantung sepenuhnya

pada layanan streaming atau internet dan tidak memiliki siaran terrestrial

serta satelit komunikasinya. Format program dan informasi yang disuguhkan

didalam TV ini pun terbatas. Contohnya adalah www.idenesia.tv,

www.binus.tv.

Dengan adanya sistem penyiaran berbasis streaming ini dapat menjadi sebuah

tren teknologi modern yang lebih efektif dan efisien bagi produsen dan

konsumennya. Sehingga para penikmat tayangan televisi dapat menggunakan

berbagai perangkat pendukung siaran streaming untuk mendapatkan informasi yang

mereka butuhkan.

2.1.4 Program Siaran Telivisi

Program berasal dari bahasa inggris programme yang berarti acara atau

rencana. Program adalah segala hal yang ditampilkan oleh stasiun penyiaran untuk

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

42

memenuhi kebutuhan audience-nya. Program disebut juga dengan istilah acara

(Morissan, 2009: 209).

Program atau acara merupakan faktor yang menarik minat audience untuk

mengikuti siaran yang dipancarkan melalui media elektronik, dalam konteks ini

adalah media televisi. Suatu program televisi dapat membawa audience untuk

mengenal suatu stasiun penyiaran.

Program dapat digambarkan sebagai sebuah produk atau pelayanan yang

dijual kepada pihak lain. Pihak disini adalah audience dan pemasang iklan. Sehingga

program tergambar seperti produk yang dibutuhkan orang sampai mereka bersedia

mengikutinya (Morissan, 2009: 210).

Suatu program siaran dapat menjadi alat pengukur selera atau cita rasa

audience dalam menonton tayangan televisi.

Jenis program dibedakan menjadi dua yaitu program news (berita) dan

program entertainment (hiburan).

2.1.4.1 News (berita)

Kebutuhan akan informasi dan rasa keingintahuan yang dimiliki oleh manusia

menuntut peranan media massa dalam menyajikan berbagai tayangan yang

mengandung nilai informasi didalamnya. Program news merupakan jenis program

televisi yang bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada khalayak

yang menontonnya (Morissan, 2009: 218). Program ini mengedepankan isi tayangan

dimana informasi sebagai nilai jual utama agar dapat menarik minat menonton

khalayak. Program news disebut juga sebagai program informasi, sehingga format

informasi yang diberikan tidak selalu berupa tayangan berita, tapi program semacam

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

43

talkshow juga termasuk kedalam program informasi ini. Program berita ini dibagi

menjadi dua jenis yaitu hard news dan soft news.

Hard news adalah suatu informasi yang bersifat segera, cepat, dan menarik

(Morissan, 2009: 219). Sehingga suatu peristiwa yang dianggap penting, menarik dan

memiliki unsur informasi dapat digolongkan sebagai bagian dari hard news. Namun,

jika peristiwa tersebut tidak disiarkan secara cepat dan segera, maka berita tersebut

tidak dapat lagi disebut sebagai hard news, karena hard news mengandalkan unsur

kesegeraan. Karena faktor gambar yang disajikan dan ditayangkan program berita

khususnya hard news menjadi sebuah bukti terjadinya suatu peristiwa, maka program

televisi menjadi media yang paling dipercaya oleh khalayak.

Hard news terbagi menjadi beberapa jenis dan diantaranya adalah breaking

news, straight news, dan infotainment. Breaking news adalah tayangan berita yang

disajikan dengan durasi singkat dan bersifat sepintas. Sedangkan straight news

menyajikan informasi terpenting dan bersifat terikat oleh waktu sehingga jika tidak

disiarkan secara cepat dan langsung maka berita tersebut sudah dianggap tidak layak

tayang karena berita tersebut sudah lewat dari masa waktunya atau basi. Lalu yang

berikutnya adalah infotainment. Infotainment berasal dari kata information yang

artinya informasi dan entertainment yang artinya hiburan. Namun, bukan berarti

infotainment adalah berita hiburan yang hanya sekedar memenuhi kebutuhan

khalayak akan hiburan tetapi didalam tayangan tersebut juga memuat informasi yang

harus segera ditayangkan. Infotainment erat kaitannya dengan peristiwa-peristiwa

yang terjadi di kalangan tokoh masyarakat yang bekerja di dunia industri hiburan

(Morissan, 2009: 219-221).

Berbeda dengan hard news, program berita yang menyajikan tayangan

berformat soft news adalah program berita yang menayangkan hal-hal yang menarik

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

44

dan mendalam, namun tidak bersifat segera, sehingga berita tersebut tidak terikat

waktu dan tidak harus segera ditayangkan (Morissan, 2009: 221). Bahkan tayangan

tersebut dapat diputar kembali sehingga soft news tidak bersifat basi.

Soft news terbagi menjadi beberapa jenis yaitu current affair, dokumenter,

talkshow, dan features.

2.1.4.1.1 Current affair

Current affair merupakan program yang menyajikan informasi yang terkait

dengan suatu berita dan dibahas secara lengkap dan mendalam. Current affair

menjadi pelengkap, dari berita aktual yang sebelumnya disiarkan. Program ini lebih

mengarah pada pengupasan analisa berita dan latar belakang berita tersebut.

2.1.4.1.2 Talkshow

Talkshow, program ini adalah program bincang-bincang yang menampilkan

satu atau beberapa orang yang membahas topik tertentu dan didalamnya dipandu

oleh seorang pembawa acara. Mereka yang menjadi narasumber dalam program

tersebut bukanlah orang biasa, tetapi orang yang mengerti dan memahami topik yang

dibahas.

2.1.4.1.3 Dokumenter

Dokumenter, didalam program ini informasi disajikan secara menarik dengan

tujuan sebagai pembelajaran dan pendidikan. Isi program dokumenter berupa cerita

mengenai suatu tempat, sejarah, tokoh, dan kehidupan baik manusia, hewan, maupun

tumbuhan.

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

45

2.1.4.1.4 Features

Program features televisi adalah salah satu format tayangan yang menyajikan

kegiatan manusia sehari-hari yang membutuhkan interaksi, rekreasi, pengetahuan,

dan informasi (Fachruddin, 2012: 221). Menurut Jim Atkins Jr., program features

adalah sesuatu yang dapat membuat penonton berlompat dan berpindah untuk

menyaksikannya, kemudian mereka membicarakannya, meresponnya, dan

mengingatnya.

Program features membahas tentang suatu pokok bahasan dengan satu tema,

bersifat menjelaskan, menguraikan, menyoroti dan diungkapkan lewat berbagai sudut

pandang. Features dikemas secara mendalam dan luas dengan cara mengeksplorasi

elemen manusiawi atau human interest. Berbagai bidang kehidupan dapat diangkat

menjadi materi untuk membuat program features. Seperti tayangan tentang kuliner

dan kebudayaan suatu negara. Informasi yang terkandung dalam program ini pun

merupakan informasi yang dapat menambah pengetahuan. Sehingga, selain

menghibur, tayangan features juga dapat mendidik audience-nya. Features

merupakan program yang tidak terikat akan waktu sehingga program ini dapat

disiarkan kapan saja.

Pengertian program features hampir serupa dengan pengertian softnews

(Fachruddin, 2012: 222). Ini dikarenakan program features adalah salah satu jenis

berita ringan. Pengertian berita ringan yang terkandung dalam program features

bukan pada materinya, tetapi dari segi teknik penyajiannya. Sehingga, seberat apapun

materi yang diangkat, penonton masih dapat menikmatinya.

Program features merupakan gabungan antara unsur opini, dokumenter, dan

ekspresi. Unsur dokumenter disini berupa kejadian dan fakta-fakta yang dapat

memberikan bukti dan memperkuat argumentasi mengenai suatu pokok bahasan.

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

46

Argumentasi tersebut merupakan unsur opini yang terkandung dalam sebuah

program features. Opini ini berupa voxpop, dan wawancara. Sebuah program

features tidak akan dapat dibedakan dengan hardnews apabila tidak memasukkan

unsur ekspresi. Unsur ekspresi disini berguna untuk menciptakan sebuah suasana,

sehingga informasi yang dibawakan tidak terlihat kaku dan berat. Unsur ekspresi

dapat membuat sebuah tayangan menjadi lebih rileks dan menyenangkan untuk

dinikmati. Seperti gambar dan atmosfer yang terekam, dapat memberikan gambaran

tentang informasi sesungguhnya dan dapat menghidupkan suasana.

2.1.4.1.4.1 Karakterisik Features

Program features memiliki beberapa karakteristik yang terkandung

didalamnya. berikut merupakan karakteristik yang terkandung didalam sebuah

program features berdasarkan buku Dasar-dasar Produksi Televisi karangan

Fachruddin, yaitu:

1. Informatif

Program features menyajikan informasi didalamnya, dimana informasi

tersebut bersifat mendidik dan menambah pengetahuan penontonnya.

Informasi yang disuguhkan beragam, seperti aspek kehidupan atau human

interest. Features dapat mengambil perhatian dan menyentuh perasaan

penonton dengan informasi yang disajikannya.

2. Menghibur

Sajian informasi yang ada didalam program features, mengandung nilai

hiburan didalamnya. Nilai hiburan tersebut biasanya dibuat dalam proses

penggarapan programnya dimana program features adalah program

informasi yag dapat disajikan dengan berbagai kreasi. Kreasi disini dapat

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

47

berupa narasi, wawancara, musik, fragmen (sandiwara pendek), sisipan

puisi maupun pesan moral. Kemasan features pun dibuat berbeda dengan

jenis program informasi lainnya. Dimana program features mengandung

unsur artistik didalamnya, baik dari sudut pengambilan gambar, maupun

alur acara itu sendiri. Pengemasan informasi inilah yang menjadikan

program features dapat menjadi tayangan yang menghibur.

3. Kreatifitas

Program features digambarkan sebagai karya kreatif individual seorang

jurnalis. Dalam sebuah tayangan features sebuah kreatifitas sangatlah

diperlukan. Ide yang kreatif dalam menciptakan tayangan features dapat

menyentuh emosi dan menarik minat menonton khalayak.

4. Timeless

Program features bersifat awet, sehingga dapat disiarkan kapan saja dan

berulang kali tanpa takut informasinya menjadi basi. Inilah ciri-ciri

lainnya yang dapat membedakan features dengan program news lainnya.

Dimana, informasi yang terdapat didalam program features tidak mudah

musnah dimakan oleh waktu. Karena informasinya yang tidak cepat basi,

maka pemutaran program ini berulang-ulang tidak mengurangi perhatian

penontonnya.

5. Subjektivitas

Dalam program features, jurnalis dapat memasukkan emosi dan

pikirannya sendiri. Namun penonjolan gaya penulisan bersifat personal

atau disebut juga penulisan dengan gaya "aku" ini dapat menjadikan

program features tidak enak ditonton.

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

48

Program features adalah tayangan yang mengandung informasi, namun

dikemas secara kreatif sehingga penonton merasa terhibur dan tidak jenuh ketika

menontonnya. Untuk itulah kelima karakteristik diatas sangat dibutuhkan dalam

membuat sebuah program features.

2.1.4.1.4.2. Fungsi Features

Program features kini menjadi salah satu pilihan tontonan program informasi

dengan gaya yang menghibur. Berikut merupakan lima fungsi program features

(Fachruddin, 2012: 227-228):

1. Sebagai variasi program berita. Dalam jurnalistik, tidak hanya

dibutuhkan keterampilan, tetapi juga membutuhkan seni untuk

memproduksi sebuah tayangan tersebut. Unsur seni yang terdapat dalam

penyajian informasi dapat meningkatkan daya tarik menonton khalayak

dalam memenuhi kebutuhan mereka akan informasi.

2. Sebagai program yang menyajikan informasi dengan cara non-formal.

Features menyajikan serpihan informasi yang belum terangkat dalam

program berita yang bersifat formal. Non-formal disini adalah karena

adanya perspektif jurnalis dan pendekatan human interest didalamnya.

3. Sebagai sarana hiburan dan pengembangan imajinasi yang

menyenangkan.

4. Sebagai sarana pemberi makna dan nilai terhadap suatu peristiwa yang

belum diketahui secara luas. Karena features merupakan program yang

memandang suatu peristiwa dengan perspektif kemanusiaan, seperti

aspek perasaa, gagasan, kejiwaan, kasih sayang, harapan, dan

kecemasan.

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

49

5. Sebagai sarana ekspresi. Program berita yang berisikan Informasi, telah

memberikan aspek pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran (kognitif)

kepada penontonnya. Namun, dengan adanya program feature, penonton

tidak hanya mendapatkan aspek kognitif saja, tetapi juga aspek afektif.

Dimana program ini memberikan aspek empati, perasaan, dan

ketenangan kepada penontonnya.

Kelima fungsi tersebut dapat memberikan warna dalam dunia penyiaran

televisi terutama dalam bidang news. Sehingga, penonton dapat memilih jenis

tayangan informasi seperti apa yang dibutuhkannya.

2.1.4.1.4.3. Jenis Features

Banyak aspek kehidupan yang dapat diangkat menjadi sebuah tayangan

features. Materi dalam membuat program features dapat diperoleh dari berbagai

bidang. Fachruddin dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Produksi Televisi

Mengelompokkan features menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Features Profil.

Features Profil berisi tentang rangkaian cerita dari perjalanan seseorang.

Tayangan jenis ini juga memberikan sejumlah informasi tentang

identitas, kepribadiaan, kehidupan dan riwayat seorang tokoh, maupun

seseorang yang memiliki cerita menarik yang patut untuk diangkat.

Dalam feature profil ini, lebih memfokuskan pada riwayat perjalanan

seseorang dalam mencapai sesuatu. Informasi yang didapatkan haruslah

akurat, karena ini menyangkut latar belakang kehidupan seseorang.

Sehingga untuk mendapatkan data-data yang akurat, tim produksi atau

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

50

jurnalis harus melakukan pengamatan terhadap aktivitas subjek sehari-

hari. Kemudian wawancara dengan beberapa narasumber yang terkait

dengan cerita kehidupan tokoh tersebut dibutuhkan untuk menambah

informasi serta memperjelas gambaran tokoh tersebut.

2. Features Sejarah.

Features sejarah berisi tentang ulasan peristiwa-peristiwa penting yang

pernah terjadi di tengah-tengah masyarakat. Peristiwa tersebut

merupakan peristiwa besar yang meninggalkan dampak dan perubahan

hingga tercatat dalam sejarah. Tayangan features ini biasanya

ditayangkan untuk memperingati tanggal-tanggal dan peristiwa penting

tersebut. Sehingga tayangan ini menjadi perangkum dan penyimpan serta

penyebar sejarah yang baik. Features sejarah juga menyajikan ulasan

cerita yang melukiskan landmark seperti tempat, monumen, gedung, dan

bangunan. Selain itu juga mengulas tentang sejarah agama, industri,

makanan, dan lain sebagainya.

3. Features musiman.

Menyajikan tayangan yang berkitan dengan aktivitas musiman

masyarakat yang didasarkan pada gaya hidup dan budaya masyarakat itu

sendiri. Aktivitas musiman adalah fenomena rutin yang menjadi tren di

setiap masanya. Contohnya adalah hari raya natal, musim libur sekolah,

dan yang berkaitan dengan cuaca seperti musim kemarau, dan musim

hujan. Fenomena-fenomena tersebut memang tidak datang dengan skala

waktu sering, sehingga disebut juga dengan "musiman", namun

fenomena musiman ini terbilang rutin karena akan terjadi kembali di

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

51

setiap masanya. Masa disini adalah periode, yaitu hitungan tahun. Jadi

fenomena tersebut akan terulang di setiap tahunnya.

4. Features Interpretatif.

Tayangan features ini mencoba untuk mendeskripsikan dan memberikan

penjelasan lebih detail tentang topik yang telah diberitakan. Sehingga

topik yang diangkat berkaitan dengan isu yang menjadi buah bibir di

tengah masyarakat. Isu tersebut bisa berupa organisasi, aktivitas, tren,

dan gagasan. Misalkan, sebelumnya telah diberitakan tentang aksi

terorisme. Maka dalam tayangan features interpretatif yang akan dibahas

adalah kajian tentang identitas, taktik, dan tujuan gerakan terorisme.

5. Features ilmiah.

Menyajikan tayangan yang berkaitan dengan dunia ilmu pengetahuan,

seperti perkembangan teknologi, penemuan-penemuan dan inovasi baru

di dunia teknologi, beserta seluruh perangkatnya. Features jenis ilmiah

ini dapat memberikan wawasan yang luas tentang high technology masa

kini.

6. Features Minat Insani.

Menyajikan tayangan berupa cerita yang menyentuh kebutuhan dan

kebiasaan dalam kehidupan manusia sehari-hari beserta lingkungannya.

Tayangan ini memberikan informasi, motivasi, dan menyentuh aspek

emosional penontonnya. Materi yang dibahas dapat berupa kisah

kesabaran seseorang yang mengalami berbagai ujian.

7. Features Kiat.

Menyajikan tayangan berupa petunjuk praktis dengan pola pikir yang

praktis dan pragmatis. Dimana penonton dituntun dan diajari untuk

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

52

melakukan sesuatu hal. Tayangan ini dapat dijadikan alternatif jalan

keluar yang sesuai dengan kondisi khalayak saat ini. Informasi yang

diberikan berasal dari sumber ahli yang memang memiliki pengalaman

dibidangnya. Contoh tayangan ini seperti kiat bagaimana membeli

rumah, beternak hewan peliharaan, dan lain sebagainya.

8. Features Petualangan.

Menyajikan cerita tentang pengalaman-pengalaman yang istimewa dan

mencengangkan serta menyajikan momen-momen yang menarik dan

dramatis. Tayangan ini melibatkan saksi hidup sebagai narasumber

terpercaya yang dapat merekontruksi pengalaman-pengalaman tersebut.

Contoh tayangan ini seperti kesaksian seseorang dalam penyelamatan

dirinya saat berada dalam bencana tsunami.

9. Features Traveloque.

Menyajikan kisah perjalanan wisata jurnalis atau seseorang ke sejumlah

tempat yang memiliki unsur kebudayaan dan tempat-tempat populer

yang sudah dikenal oleh banyak orang atau bahkan ke tempat-tempat

yang belum dikenal namun memiliki keindahan tersendiri. Wisata yang

dilakukan merupakan sebuah perjalanan yang memiliki nilai daya tarik

sehingga penonton seakan diajak bertamasya dan berekreasi melalui

layar kaca. Selain menjadi ajang hiburan, features jenis ini dapat

menambah cakrawala pengetahuan tentang berbagai tempat dan nilai-

nilai yang terdapat didalamnya, serta meningkatkan kepedulian terhadap

lingkungan serta kecintaan terhadap alam dan lingkungannya.

Contohnya adalah program koper dan ransel yang ditayangkan oleh

Trans TV.

Page 44: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

53

10. Features Kuliner.

Menyajikan berbagai informasi dari dunia kuliner, mulai dari ulasan rasa

makanan, komponen yang terkandung didalamnya, bentuk dan

teksturnya, serta cara pembuatannya. Biasanya tayangan kuliner juga

memberikan informasi tentang lokasi dan tempat makan dimana

informasi tentang makanan itu sendiri akan dibahas. Saat presenter

mencicipi makanan, penonton seakan dilibatkan didalamnya, dengan trik

menjelaskan secara detail rasa yang ditunjang dengan gambar eksotis

yang memikat sehingga tayangan wisata kuliner dapat menggugah selera

makan penontonnya.

2.1.4.2. Entertainment (hiburan).

Program entertainment atau program hiburan adalah jenis tayangan yang

bertujuan untuk menghibur khalayak dalam bentuk program musik, permainan, dan

cerita (drama) (Morissan, 2009: 223).

Program drama merupakan program yang menyajikan cerita tentang

kehidupan yang diperankan oleh para pemain atau artis dimana dalam cerita tersebut

para tokoh yang memainkan peran memiliki alur ceritanya masing-masing dan

melibatkan konflik serta emosi. Contoh dari program drama adalah sinetron dan film.

Selanjutnya adalah program permainan, dimana didalam program ini melibatkan

sejumlah orang baik individu maupun kelompok yang saling berkompetisi untuk

mendapatkan sejumlah hadiah dan merebut gelar juara. Contoh dari program

permainan adalah acara kuis dan ketangkasan. Terakhir adalah program musik,

program ini merupakan program yang menayangkan musik-musik baik berupa

videoclip maupun pertunjukan atau konser. Dalam program ini, tidak hanya cara

Page 45: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

54

pengemasan yang menjadi unsur penting, tetapi suara dan kemampuan artis dalam

membawakan sebuah lagu juga menjadi unsur penting dalam sebuah program music

(Morissan, 2009: 223-330).

2.1.5. Standar Penyiaran Telivisi

Dalam sebuah kegiatan penyiaran penting halnya untuk memperhatikan

sistem dan standar penyiaran yang digunakan. Perubahan yang terjadi dalam sistem

penyiaran dapat merubah standar sebuah siaran stasiun televisi. Apabila dulu siaran

televisi masih menggunakan sistem penyiaran analog, kini sistem penyairan bergeser

meninggalkan analog dan merubahnya menjadi sistem digital.

Selain itu sebuah organisasi penyiaran harus memperhatikan standar

penyiaran yang berlaku di dunia telekomunikasi baik secara umum maupun khusus.

Hal ini sangat penting, karena standar penyiaran menyangkut dapat atau tidaknya

sebuah siaran diselenggarakan.

Beberapa hal yang menyangkut standar suatu penyiaran adalah kebutuhan

akan peralatan seperti kamera, transmisi, dan pesawat televisi. dimana berbagai

peralatan tersebut harus sesuai satu dengan yang lainnya.

Standarisasi penyiaran yang diterapkan di suatu negara dapat berbeda dengan

negara lainnya. Saat ini ada tiga standar sistem penyiaran di dunia, yaitu:

1. NTSC (national television standards committe)

NTSC di gunakan di negara amerika serikat, kanada, jepang, korea, dan

meksiko.

2. PAL (phase alternating by line)

PAL di gunakan di sebagian wilayah asia, termasuk indonesia, australia,

cina, amerika selatan, dan sebagian eropa.

Page 46: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

55

3. SECAM (Sequential couleur avec memoire)

SECAM di gunakan di wilayah prancis, asia tengah, dan beberapa negara

afrika.

Tiga standar sistem penyiaran ini ditetapkan karena perbedaan antar wilayah

negara yang memproduksi peralatan yang terkait dengan siaran sesuai dengan

kebutuhan dan kebijakan masing-masing.

Hal pokok yang membedakannya adalah 1) frame per second (fps) yaitu

jumlah gambar per detik yang menjadi syarat suatu gambar terlihat bergerak (motion

picture). Kelompok PAL dan SECAM menentukan fps sebanyak 25fps, sedangkan

kelompok NTSC sebanyak 30fps. 2) jumlah garis pada tiap frame-nya. Garis-garis

tersebut menentukan tingkat resolusi sebuah gambar. 3) jumlah frekuensi yang

digunakan. Hal ini terkait dengan bandwith atau lebar pita frekuensi.

Selain itu standarisasi sebuah sistem penyiaran tidak terlepas dari format

video yang digunakan. Penggunaan peralatan teknik dalam pengambilan gambar

seperti kamera, menghasilkan dua jenis format video. Jenis tersebut adalah format

analog dan digital. Format video tersebut membedakan kualitas gambar masing-

masing format. Video yang dihadirkan dalam bentuk format analog lebih sering

mengalami kendala pada hasil gambar, seperti adanya noise dan penurunan kualitas

gambar. Berbeda dengan hasil video digital. Ini dikarenakan, format analog yang

dihasilkan dari peralatan konvensional, perlu di konversi terlebih dahulu kedalam

format digital.

Selain sistem penyiaran, standarisasi penyiaran juga dilihat dari aspek sistem

yang terdapat pada media penyiaran itu sendiri khususnya televisi. Sistem televisi

merupakan kumpulan dari sejumlah elemen yang saling bekerja sama untuk

Page 47: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

56

mencapai tujuan tertentu. Sistem televisi terdiri atas peralatan dan manusia yang

mengoperasikan peralatan untuk memproduksi sebuah program.

Memproduksi sebuah program membutuhkan peralatan dan prosedur yang

digunakan dalam 1) memilih berbagai sumber gambar dan suara, 2) melakukan

kontrol dan monitor terhadap kualitas gambar dan suara, 3) melakukan perekaman,

pemutaran ulang serta transmisi gambar dan suara, serta 4) mengintegrasikan

berbagai sumber gambar dan suara tambahan lainnya.

Televisi membutuhkan beberapa peralatan dalam menjalankan sistemnya. Hal

ini berkaitan dengan standarisasi standar penyiaran yang membutuhkan berbagai

perangkat keras, yang dapat menunjang terciptanya suatu siaran. Peralatan tersebut

diantaranya adalah: kamera, CCU (camera control unit), preview monitor, switcher,

line monitor, videotape recorder, microfon, audiomixer, speaker, dan sistem editing.

Selain perangkat dan peralatan kebutuhan siaran tersebut, sistem televisi juga

membutuhkan pusat produksi televisi seperti: studio televisi, dan ruang master

control.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Strategi Produksi Program Televisi

Strategi didefinisikan sebagai suatu program umum untuk mencapai tujuan

organisasi dalam pelaksanaan misi. Kata "program" di definisikan sebagai suatu

peranan aktif, sadar, dan rasional, yang dimainkan oleh pelaku organisasi dalam

merumuskan strategi-strategi. Strategi juga di definisikan sebagai pola tanggapan

organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Setiap organisasi selalu

memiliki strategi yang menghubungkan sumber daya manusia dan berbagai sumber

daya lainnya. Strategi dijadikan sebagai sebuah pedoman dan pengarahan yang

Page 48: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

57

digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini juga berlaku pada bidang penyiaran.

Semua kegiatan penyiaran selalu dilakukan melalui tahapan dan proses pelaksanaan

yang sudah ditentukan, sehingga suatu program dapat tercipta dan layak untuk

disiarkan.

Dalam memproduksi sebuah program televisi juga dibutuhkan keahlian

dalam menyusun strategi atau disebut juga manajemen strategis (Morissan, 2009:

273), baik dalam tahapan produksi maupun strategi penyusunan tim atau kru

produksi. Ada tiga tahapan yang harus dilakukan dalam proses produksi program

televisi, yaitu: pra produksi, produksi, dan pasca produksi.

2.2.1.1 Tahap Produksi Program Televisi

2.2.1.1.1 Pra Produksi

Proses pra produksi merupakan tahapan yang dilalui sebelum kegiatan

produksi program televisi berlangsung. Segala persiapan dan penyusunan program

terjadi di tahap ini. Tanpa melalui tahap ini maka kegiatan produksi tidak akan

terlaksana. Ada tiga tahapan utama yang terdapat dalam proses pra produksi, yaitu:

Pertama adalah tahap penemuan ide. Ide atau gagasan tersebut ditemukan

oleh seorang produser, dimana ide tersebut akan dilanjutkan ke tahapan selanjutnya.

Kedua adalah tahap perencanaan. Disini perencanaan harus dibuat secara

teliti dan hati-hati, sehingga perlu mengadakan meeting bersama kru produksi.

Diskusi dengan beberapa kru yang terlibat dalam produksi siaran televisi merupakan

tahap awal dalam pra produksi. Diskusi ini dilakukan untuk membicarakan

perencanaan agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Dalam tahap ini,

terdapat beberapa kegiatan perencanaan seperti pembuatan konsep program,

pembagian job desk masing-masing kru, dan shooting schedule.

Page 49: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

58

Konsep sebuah program berawal dari sebuah gagasan, dimana sebuah

program produksi dapat tercipta dari orang-orang yang memiliki sebuah ide atau

gagasan. Pada tahap pembuatan konsep, seorang produser harus menentukan

program seperti apa yang ingin dibuat, karakteristik atau perwatakan si presenter, dan

alur program di setiap segmennya dalam bentuk rundown. Setelah proses

perancangan konsep jadi, barulah dibuat sebuah proposal atau yang biasa disebut

dengan desain produksi. Dalam desain produksi, tidak hanya terdapat rancangan

konsep program, tetapi juga terdapat tujuan program dan sasaran yang ingin dicapai.

Setelah rancangan tersebut selesai, barulah dikembangkan konsep tersebut

dengan pembuatan skenario dan perancangan adegan per-adegan. Rancangan ide dan

gagasan skenario serta adegan sulit untuk digambarkan melalui tulisan, sehingga

tenaga illustrator dibutuhkan didalam tim produksi untuk membuat storyboard dan

layout sebagai gambaran alur program di setiap segmennya.

Dalam sebuah produksi acara televisi, dibutuhkan seseorang yang akan

menjadi pengisi acara atau pemain pada program televisi yang disebut talent. Talent

merupakan seseorang yang memainkan sebuah tokoh yang memiliki peran dalam

sebuah acara atau program televisi. Biasanya pemilihan talent dapat dilakukan

dengan cara mengadakan casting terlebih dahulu, dimana casting berfungsi untuk

mengetahui kemampuan yang dimiliki para talent.

Selanjutnya pada tahap ini, setiap kru diberikan pembagian tugas atau job

desk sesuai dengan keperluan produksi. Pada dasarnya, proses produksi

membutuhkan sejumlah orang yang bekerja bersama-sama sebagai sebuah tim yang

disebut dengan tim produksi. Tim produksi adalah orang-orang yang membantu

berjalannya sebuah produksi. Tim produksi terdiri dari:

Page 50: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

59

1. programme director

programme director (PD) adalah orang yang berperan dalam

mengarahkan acara/program. Seorang programme director memiliki

tanggung jawab secara teknis atas kelancaran suatu acara televisi.

Sehingga ia bertugas sebagai orang yang mengintegrasikan unsur-unsur

pendukung produksi yaitu mengkoordinasikan seluruh tim produksi,

seperti mengarahkan pengambilan gambar, mengarahkan suara dan tata

cahaya, dan aspek pendukung lainnya. Seorang PD harus mampu

menjalankan produksi sesuai dengan rundown yang sudah disusun oleh

produser. Agar program yang diciptakan sesuai dengan apa yang di

inginkan produser. Seseorang yang menduduki posisi ini bukanlah orang

sembarangan, melainkan orang yang memiliki kemampuan tentang

kepemimpinan dan pengetahuan teknis. Jiwa kepemimpinan sangat

dibutuhkan oleh seorang PD, ini dikarenakan PD harus mampu

mengontrol dan mengkoordinasikan sejumlah orang yang membantu

jalannya produksi. Seorang PD juga harus dapat mengambil keputusan

secara cepat dan tepat. Pengetahuan tentang teknis dapat menjadi

penunjang dalam mengkoordinasikan sejumlah orang yang memiliki

peranan dalam pengoperasian peralatan teknis.

2. Floor Director

Seorang PD akan membutuhkan bantuan Floor Director (FD) sebagai

wakilnya untuk menyampaikan perintahnya kepada para pemain. Ia

mengarahkan para pemain dan kru yang ada didalam satu area

dengannya. FD biasanya bekerja diruangan yang terpisah dengan PD,

sehingga peranannya sangat penting untuk menjadi wakil seorang PD.

Page 51: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

60

3. Cameraman

Cameraman atau juru kamera adalah orang yang bertugas

mengoperasikan kamera untuk keperluan pengambilan gambar. Tanpa

adanya Cameraman, maka tidak akan ada gambar yang terambil,

pasalnya proses produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar.

Cameraman juga dikenal dengan istilah Camera person. Seorang juru

kamera bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera

sesuai dengan keinginan dan panduan dari seorang programme director.

Seorang juru kamera biasanya membutuhkan seseorang yang

membantunya dalam pengoperasian kamera dan pengambilan gambar.

Orang itu disebut sebagai asistant Cameraman.

4. Vtr-man

Orang yang bertugas dalam pengoperasian VTR (Video Tape Recorder)

selama proses produksi berlangsung. VTR sendiri merupakan video tape

recorder dimana didalamnya terdapat berbagai kebutuhan syuting, seperti

video, musik, dan lain sebagainya.

5. Switcherman

Switcherman merupakan orang yang bertugas menampilkan perpaduan

dari beberapa sumber gambar ke dalam satu tampilan visual program

televisi, sehingga program tersebut memiliki nilai estetika. Switcherman

disebut juga sebagai pemandu gambar dimana ia mengoperasikan mesin

switcher yang merupakan alat untuk memilih gambar dari beberapa

sumber untuk disiarkan. Perpindahan gambar yang dilakukan oleh

Switcherman adalah atas perintah dari seorang programme director.

Page 52: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

61

6. Audioman

Seorang Audioman bertugas untuk memilih suara yang akan

dimunculkan. Sumber suara tersebut berasal dari beberapa sumber salah

satunya adalah microphone. Audioman atau teknisi suara

mengoperasikan alat yang disebut audiomixer, dimana alat tersebut dapat

menerima sinyal suara dan mengeluarkannya kembali untuk mendukung

jalannya siaran.

7. Lighting director

Penata cahaya atau Lighting director adalah orang yang bertugas

mengatur dan menyesuaikan intensitas cahaya yang ada di lokasi

shooting, sesuai dengan keinginan programme director.

8. Art director

Art director atau penata seni merupakan orang yang bertanggung jawab

dalam merambaang dan membangun set panggung. Ia bertanggung

jawab dalam penentuan warna, properti, dan latar belakang yang akan

digunakan untuk syuting.

9. Make-up dan wardrobe

Kehadiran tim Make-up dan wardrobe sangat dibutuhkan dalam

produksi sebuah program televisi. Televisi merupakan media audio

visual, sehingga tidak hanya mengandalkan kekuatan suara tetapi juga

kekuatan gambar. Salah satu kekuatan gambar yang sangat mendukung

adalah penampilan. Disinilah tugas para tim Make-up dan wardrobe

untuk membuat penampilan sang talent tampil lebih menarik dan tampil

sesuai dengan tema program. Didukung dengan dandanan tim Make-up

Page 53: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

62

dan kostum yang disediakan serta dipilih oleh tim wardrobe, membuat

tampilan program televisi lebih berwarna.

Shooting schedule atau working schedule merupakan kegiatan penjadwalan

kapan produksi akan dilakukan. Shooting schedule dapat di rencanakan setelah

melakukan survei tempat, penentuan perlengkapan apa saja yang akan digunakan dan

berbagai tahapan pra produksi lainnya selesai direncanakan sebelumnya.

Survei ini sangat penting dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

medan syuting yang nantinya akan dilaksanakan di tempat tersebut. Sehingga

produser dan tim produksi mendapatkan gambaran proses produksi yang akan

berlangsung. Dalam mencari lokasi syuting, perlu diperhatikan berbagai resiko

seperti akomodasi, transportasi, keamanan, dan perizinan. Biasanya, tempat-tempat

tertentu tidak mau diambil gambarnya dan tidak mau dijadikan tempat syuting.

Sehingga perizinan sangat dibutuhkan dalam menjalin kerja sama terhadap pihak

yang memiliki lokasi tersebut.

Selanjutnya ialah membuat anggaran atau budgeting. Ada dua pendekatan

dalam merencanakan budgeting biaya produksi, yaitu financial oriented dan quality

oriented (Rahmawati & Rusnandi, 2011: 75)

Financial oriented mengacu pada keuangan yg tersedia. Sehingga

perencanaan anggaran harus disesuaikan dengan kondisi keuangan yang tersedia.

Jadi apabila keuangan terbatas, maka kebutuhan produksi juga harus dibatasi. Karena

semua kegiatan produksi bergantung pada jumlah anggaran yang ada.

Berbeda dengan quality oriented. Dimana perancangan anggaran mengacu

pada kualitas hasil produksi. Sehingga kegiatan produksi tidak bergantung pada

jumlah anggaran yang ada, tetapi anggaranlah yang menyesuaikan dengan keperluan

Page 54: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

63

produksi. Dengan demikian, produser dapat mengajukan anggaran yang sesuai

dengan kualitas produksi yang akan dicapainya.

Dalam pembuatan budgeting, produser harus dapat mengidentifikasi hal-hal

yang perlu di biayai atau hal-hal apa saja yang dapat ditekan pengeluarannya tanpa

harus mengurangi kualitas produksi. Sehingga, tuntutan seorang produser dalam

membuat anggaran biaya adalah kemampuan dalam merencanakan anggaran

seefektif dan seefisien mungkin. Maka dari itu, biasanya seorang produser

mengambil jalan tengah dengan menggunakan dua pendekatan tersebut secara

simultan.

Tahap ketiga adalah persiapan. Tahap ini meliputi pemberesan kontrak,

perijinan (permits and clearances), serta persiapan alat dan teknis.

Agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan ide dan konsep yang telah

dibuat, maka dibutuhkan sarana produksi berupa peralatan yang mampu

menghasilkan gambar dan suara. Untuk menghasilkan gambar yang bagus maka

diperlukan peralatan yang lengkap dan berkualitas. Maka dari itu produser biasanya

menunjuk seseorang yang memiliki tanggung jawab atas tersedianya seluruh

peralatan yang diperlukan. Pertimbangan penggunaan peralatan beserta jumlahnya

bergantung pada program yang akan diproduksi.

Peralatan yang dibutuhkan biasanya dicatat dalam daftar peralatan atau

equipment list. Daftar tersebut digunakan untuk mengecek kelengkapan peralatan.

Daftar tersebut juga digunakan untuk mengetahui perlengkapan apa saja yang

dikeluarkan dan apa saja yang harus dikembalikan dengan lengkap.

Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan untuk kegiatan produksi, yaitu

peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara, dan unit peralatan

Page 55: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

64

pencahayaan. Beberapa peralatan dan perlengkapan yang biasa digunakan saat proses

produksi berlangsung adalah (Fachruddin, 2012: 33-35):

1. Kamera

Sebuah alat elektronik yang berfungsi mengambil serta merekam gambar

dan suara.

2. Microphone

Alat untuk menangkap gelombang suara. Jenis microphone beraneka

ragam, seperti wireless mic dan hand held mic. Jenis-jenis microphone

digunakan sesuai dengan kebutuhan produksi.

3. Lighting

Pencahayaan sangat penting dalam proses produksi. Lampu merupakan

peralatan yang dapat menerangi, menimbulkan atau bahkan

menghilangkan bayangan dari sebuah objek. Berbagai jenis lampu juga

digunakan sesuai dengan kebutuhan produksi.

4. Switcher

Alat untuk memilih gambar dari beberapa sumber untuk disiarkan.

5. VTR (Video Tape Recorder)

Merupakan alat dimana didalamnya terdapat berbagai kebutuhan syuting,

seperti video, musik, dan lain sebagainya.

6. Audiomixer

Selain alat-alat diatas, juga terdapat peralatan teknis lainnya seperti tripod

dan berbagai alat elektronik lainnya, dekorasi, dan peralatan make-up

serta perlengkapan dan peralatan lainnya yang membantu berlangsungnya

proses produksi.

Page 56: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

65

Peralatan dan perlengkapan lainnya adalah alat transportasi untuk produksi

diluar studio, dan unit studio beserta dekorasinya sebagai peralatan penunjang

produksi.

2.2.1.1.2 Produksi

Proses produksi merupakan tahap pengambilan gambar. Kegiatan ini disebut

juga dengan shooting. Tahap produksi dapat dilakukan di dalam studio maupun

diluar studio.

Dalam proses produksi dikenal dua istilah, yaitu live dan tapping. Produksi

live merupakan kegiatan terakhir dalam tahap pembuatan sebuah program. Karena

program tersebut disiarkan secara langsung sehingga tidak dapat diulang. Sedangkan

produksi tapping merupakan kegiatan pembuatan program yang dibantu dengan alat

perekam dan tidak disiarkan secara langsung, sehingga pada proses pengambilan

gambar masih dapat mengulang kesalahan adegan.

Berlangsungnya proses produksi sangat bergantung pada tim produksi. Selain

itu proses produksi program televisi juga bergantung pada seseorang atau beberapa

orang yang mejadi talent atau host untuk memandu jalannya acara. Serta melibatkan

juga beberapa narasumber untuk beberapa program acara seperti talkshow dan

program diskusi lainnya.

Proses produksi sangat terpaku pada peralatan yang digunakan dalam

pembuatan sebuah program televisi. Peralatan yang digunakan untuk produksi acara

TV di studio dan diluar studio memiliki sedikit perbedaan. Karena, tidak semua

peralatan yang digunakan saat produksi didalam studio, digunakan juga pada saat

produksi diluar studio.

Page 57: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

66

Dalam pelaksanaan produksi, tim produksi bertugas membuat perencanaan

ide, gagasan, dan konsep menjadi sebuah gambar yang layak untuk ditonton. Maka

dari itu, diperlukan penentuan jenis shoot yang akan diambil dalam tiap adegannya.

Berdasarkan hasil tinjauan dari beberapa buku tentang produksi siaran televisi

disimpulkan jenis-jenis pengambilan gambar yang dapat dilakukan saat produksi

diantaranya adalah:

A. Menurut ukuran gambar:

1. Extreme long shoot (ELS)

Tipe pengambilan gambar yang menetapkan suatu objek dengan ukuran

jarak yang sangat-sangat jauh, panjang, luas dan lebar. Biasanya

digunakan untuk mengambil sebuah gambar panorama atau

pemandangan.

2. Very long shoot (VLS)

Biasanya digunakan untuk gambar-gambar opening scene dimana gambar

yang disajikan berupa visualisasi adegan kolosal, kota metropolitan dan

sebagainya. Pengambilan gambar tipe ini bisa dilakukan melalui

helikopte.

3. Long shoot (LS)

Tipe pengambilan gambar jarak jauh dari sudut panjang dan lebar, dimana

keutuhan objek dapat terambil. Seperti objek manusia yang disorot secara

keseluruhan dari kepala hingga kali sehingga manusia tersebut tergambar

secara seutuhnya.

4. Medium long shoot (MLS)

Pengambilan gambar yang mengambil objek dari jarak yang panjang dan

jauh. Sedikit berbeda dengan tipe long shoot, dimana tipe pengambilan

Page 58: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

67

gambar ini menarik garis imajiner dari tipe long shoot, kemudian di zoom

in sehingga gambar terlihat lebih padat.

5. Medium shoot (MS)

Pengambilan gambar dengan jarak sedang, dimana setengah bagian objek

terlihat. Tipe pengambilan gambar ini biasanya digunakan untuk

wawancara.

6. Middle close up (MCU)

Pengambilan gambar dari jarak yang cukup dekat, dimana keleluasaan

background masih dapat dinikmati. Sehingga tipe ini memperdalam

gambar dengan menunjukan profil dari objek yang direkam.

7. Close up

Pengambilan gambar dari jarak dekat. Objek menjadi titik perhatian yang

utama dalam pengambilan gambar, sehingga fokus pengambilan gambar

tipe ini tertuju pada komposisi gambar yang dapat menggambarkan emosi

atau suatu reaksi sehingga objek yang disorot mampu mengeksplorasi

daya tarik tersembunyi.

8. Big close up (BCU)

Lebih tajam dan mendalam dari pengambilan gambar tipe close up. Tipe

ini mampu mengungkapkan kedalaman suatu objek seperti pandangan

mata, raut muka, dan emosional wajah.

9. Extreme close up

Tipe pengambilan gambar ini terfokus pada kedekatan dan ketajaman

suatu objek.

Page 59: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

68

B. Menurut camera angle:

1. High angle

Tipe pengambilan gambar yang dilakukan dari atas objek.

2. Eye level (normal/standard)

Pada tipe ini, gambar yang diambil adalah gambar dari sudut pandang

kamera dari posisi normal/standar. Dimana pengambilan gambar diambil

secara sejajar dengan garis mata objek yang dituju.

3. Low angle

Pengambilan gambar dari bawah objek.

C. Berdasarkan komposisi gambar:

komposisi gambar sendiri merupakan penempatan unsur-unsur gambar

kedalam frame atau bingkai gambar dengan tujuan agar dapat menempatkan

objek pada komposisi yang baik. Sehingga beberapa elemen seperti

keseimbangan, keindahan, ruang dan warna harus diperhatikan. Berikut

adalah tipe pengambilan gambar berdasarkan komposisi gambar:

1. Triangulasi

Pengambilan gambar dengan menyeimbangkan sisi kiri, kanan, dan atas

objek dengan background sehingga mengesankan objek enak dipandang.

2. The rule of thirds

Penempatan objek gambar dalam frame yang dibagi menjadi tiga bagian

secara vertikal dan tiga bagian secara horizontal. Perpotongan garis ini

membuat sebuah titik temu, dimana setiap titiknya menjadi perhatian

pemirsa terhadap objek yang dilihatnya.

Page 60: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

69

3. Walking room/lead room

Ruang yang menunjukkan arah jalan objek dari ujung sampa tepi frame.

Dimana, ruang depan objek lebih luar dua kali lipat dibanding ruang

belakang objek. Sehingga, teknik pengambilan gambar yang digunakan

adalah dengan cara memberikan sisa jarak untuk objek bergerak kearah

tertentu.

4. Looking room

Jarak pandang objek kedepan dengan belakang objek sehingga ketika

objek melihat kesuatu arah, tersedia ruang kosong pada arah yang dituju.

Hal ini dilakukan agar gambar tidak terlihat janggal.

5. Head room

Head room adalah ruang kosong yang berada diatas objek. Dimana

ruangan tersebut membuat jarak antara objek dengan tepi atas frame.

6. Aerial shoot

Pengambilan gambar daratan dari udara untuk memperlihatkan suasana

dibawah daratan secara menyeluruh. Biasanya diambil melalui pesawat

udara.

7. Over the shoulder shoot

Pengambilan gambar suatu objek dari belakang bahu salah satu objek

lainnya. Sehingga fokus utama objek kamera berada didepan bahu

tersebut.

8. Establishing shoot

Pengambilan gambar yang menampilkan keseluruhan objek beserta

ruang disekitarnya sebagai unsur penekanan dimana kondisi adegan itu

terjadi.

Page 61: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

70

9. Point of view

Teknik pengambilan gambar yang menghasilkan arah pandang objek

dalam frame.

10. Canted shoot

Pengambilan gambar dengan cara meletakkan kamera dalam posisi

miring ke kiri atau ke kanan secara statis, sehingga objek yang dituju

terkesan atraktif.

11. Crazy shoot

Pengambilan gambar secara dinamis dengan cara menggerakan kamera

ke kiri dan ke kanan. Pengambilan gambar ini tidak lazim digunakan

untuk program acara yang formal atau normal. Biasanya tipe ini

digunakan untuk menyesuaikan pergerakan gambar dengan ritme atau

tempo sebuah musik.

12. Subjective shoot dan objective shoot

Subjective shoot adalah teknik pengambilan gambar yang melibatkan

penonton sebagai pelaku pada scene tersebut. Sedangkan objective shoot

adalah teknik pengambilan gambar yang memberikan kesan pada

penonton, bahwa mereka hanya menjadi pengamat saja.

13. Type of shoot

Type of shoot adalah tipe pengambilan gambar yang menjadi dasar

pembuatan berbagai program acara televisi. Tipe ini dibagi menjadi tiga

jenis yaitu: Simple shoot, merupakan tipe pengambilan gambar tanpa

adanya pergerakan kamera. Complex shoot, yaitu proses pengambilan

gambar secara bervariasi dengan kombinasi antara statis dengan

pergerakan lensa. Sehingga menghasilkan komposisi gambar yang

Page 62: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

71

beragam. Developing shoot, yaitu pengambilan gambar secara dinamis,

dengan menggunakan seluruh pergerakan kamera dari berbagai angle. Ini

dilakukan untuk menciptakan gambar yang dramatis.

14. Object in frame

Pengambilan gambar sebuah object dalam satu frame, seperti one shoot,

two shoot, three shoot, atau group shoot.

D. Berdasarkan pergerakan kamera:

Untuk menghasilkan gambar yang bervariatif dibutuhkan beraneka ragam

jenis dan tipe pergerakan kamera yang lazim digunakan demi memperkaya

gambar dan mempermudah penyusunan alur berita. Pergerakan kamera ini

juga dapat menghasilkan kualitas program yang dapat memuaskan

kreatornya. Berikut pergerakan kamera yang lazim digunakan, yaitu:

1. Crab/truck

Pergerakan badan kamera kearah horizontal, kanan dan kiri. Hal ini

digunakan untuk mempertahankan komposisi awal keberadaan objek dan

menunjukkan perubahan latar belakangnya.

2. Swing

Pergerakan seluruh badan kamera ke kiri dan ke kanan membentuk oval

dengan tujuan untuk mempertahankan komposisi awal objek.

3. Zoom in dan zoom out.

Zoom in merupakan teknik pengambilan gambar dengan merubah jarak

pandang gambar yang ditangkap oleh lensa, dimana terjadi proses

pergerakan lensa yang merubah pengambilan gambar dari luar menjadi

lebih sempit. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa objek yang

Page 63: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

72

disorot merupakan sesuat yang dinilai pentin. Sedangkan zoom out

adalah kebalikannya. Dimana pada teknik ini terjadi pergerakan lensa

dari gambar sempit menjadi gambar yang lebih luas. Hal ini dilakukan

untuk menyajikan suasana dimana objek utama berada.

4. Panning (left, right)

Pengambilan gambar dengan cara menggeser atau menggerakkan kamera

secara horizontal baik ke kiri maupun kekanan. Biasanya ini dilakukan

menggunakan poros tripod sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.

5. Tilt up dan tilt down.

Tilt up adalah cara pengambilan gambar dengan menggerakan kamera

dari bawah ke atas untuk menggambarkan ketinggian suatu objek.

Sedangkan tilt down adalah proses pengambilan gambar dengan cara

menggerakan kamera dari atas ke bawah untuk menunjukkan keberadaan

suatu objek yang berada dibawah.

2.2.1.1.3 Pasca Produksi

Tahap ini merupakan tahapan terakhir dalam proses produksi sebuah program

televisi. Dalam proses pasca produksi terdapat beberpa tahap sebelum akhirnya

menjadi sebuah tayangan yang layak untuk disiapkan. Ada dua tahapanya yaitu:

proses editing dan evaluasi. Proses editing masa kini berbeda dengan proses editing

dulu. Kini proses editing menggunakan teknologi digital dimana proses editing yang

dilakukan lebih mudah dan efisien. Berbeda dengan sistem editing analog yang lebih

rumit.

Sebelum proses editing video secara digital dimulai, terdapat tahap capturing.

Tahap capturing merupakan kegiatan mentransfer audio visual yang terekam dalam

Page 64: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

73

kaset digital kedalam komputer. Sehingga materi yang nanti akan masuk kedalam

editing sudah dalam bentuk file.

Setelah seluruh materi yang akan digunakan selesai dipindahkan, barulah

proses editing dapat dilakukan. Proses editing merupakan kegiatan penyusunan dan

perangkaian seluruh materi hasil syuting sehingga menjadi sebuah produk akhir

(product final) yang layak dan siap untuk ditayangkan. Orang yang mengerjakan

tahap ini disebut sebagai seorang editor (Fachruddin, 2012: 394).. Dalam tahap

editing, terdapat tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing online, dan mixing.

Editing offline disebut juga dengan editing kasar, dimana materi hasil syuting

langsung dipilih dan disusun menjadi sebuah rangkaian cerita sesuai dengan

rundown. Selanjutnya dilakukan proses screening, dimana bahan yang sudah

diproses didalam editing offline diperiksa kembali, sehingga apabila masih ada

gambar yang ingin ditambah dan dikurangi masih dapat dilakukan.

Setelah tahap editing offline selesai dilakukan, selanjutnya masuk kedalam

tahap editing online. editing online merupakan penyempurnaan hasil editing offline.

editing online biasanya dilakukan sekaligus dengan proses mixing. Dimana pada

tahap ini, editor memasukkan musik, efek gambar, dan suara seperti sound effect

serta rekaman narasi atau dubbing yang diselaraskan dengan gambar.

Proses editing digital bergantung pada aplikasi program editing yang

digunakan. Salah satu program editing yang dapat digunakan adalah adobe premier.

Setelah tahap editing selesai, barulah dilakukan evaluasi program. Evaluasi

program merupakan kegiatan penilaian apakah program yang telah di produksi telah

sesuai dengan perencanaan program yang dilakukan ditahap awal, yaitu pada tahap

pra produksi. Hal ini juga dilakukan untuk dapat memperbaiki program di

kesempatan lainnya, yaitu pada tahap produksi program selanjutnya.

Page 65: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

74

2.2.2 Komunikasi Organisasi

Komunikasi berasal dari bahasa latin 'communis' atau dalam bahasa inggris

'common' yang berarti sama. Sehingga kegiatan komunikasi dapat diartikan sebagai

kegiatan yang dilakukan untuk mencapai kesamaan makna. Melalui komunikasi kita

mencoba berbagi informasi, gagasan, maupun sikap dengan lawan komunikasi

(Rohim, 2009: 109).

Sedangkan organisasi adalah satu kumpulan atau sistem individual yang

melalui satu hierarki jenjang dan pembagian kerja, dengan berupaya mencapai tujuan

yang ditetapkan (Rohim, 2009: 110). Organisasi merupakan sebuah struktur dengan

batasan-batasan yang pasti. Organisasi sendiri terdiri dari tindakan-tindakan,

interaksi, dan transaksi yang melibatkan orang-orang. Organisasi juga diartikan

sebagai sebuah wadah yang menampung orang-orang dan objek-objek, dimana

mereka berusaha untuk mencapai tujuan yang sama. (Pace & Faules, 2004: 11).

Komunikasi merupakan faktor penting untuk dapat melaksanakan fungsi

suatu organisasi secara efektif. Berdasarkan pandangan objektif, organisasi dianggap

sebagai sebuah struktur, sedangkan pandangan subjektif menganggap organisasi

sebagai sebuah proses (Pace & Faules, 2004: 11).

Menurut Katz dan Khan, komunikasi organisasi merupakan arus informasi,

pertukaran informasi dan pemindahan arti dalam suatu organisasi (Rohim, 2009:

110). Komunikasi organisasi diartikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di

antara unit-unit komunikasi, yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu.

Dimana tiap organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan

hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan

(Pace & Faules, 2004: 31).

Page 66: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

75

Komunikasi menjadi sebuah cara yang digunakan seorang pemimpin

organisasi agar anggotanya mengetahui dan menyadari tujuan dan rencana dari

organisasi tersebut, sehingga mereka dapat berperan secara penuh dan efektif untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika komunikasi berjalan secara teratur, maka

informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengontrol, menyesuaikan diri

dengan lingkungan organisasi, dan sebagai suatu sinyal yang digunakan untuk

mengurangi ketidakpastian.

Tujuan utama membahas tentang definisi komunikasi organisasi adalah agar

mengetahui dan memahami kehidupan organisasi, dan menemukan bagaimana

kehidupan terwujud melalui komunikasi (Pace & Faules, 2004: 25). Sehingga dapat

diketahui bagaimana suatu organisasi dikonstruksi dan dipelihara lewat proses

komunikasi.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan konsep gaya komunikasi

organisasi, dimana didalamnya terdapat arus komunikasi organisasi yang digunakan

selama proses produksi berlangsung.

2.2.2.1 Gaya-gaya komunikasi dalam organisasi

Gaya komunikasi atau communication style merupakan sekumpulan perilaku

komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dan

dalam situasi tertentu (Rohim, 2009: 115). Ada enam gaya komunikasi, yaitu:

1. The controlling style

Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan dengan adanya satu kehendak

atau maksud untuk memaksa, membatasi, dan mengatur baik pikiran,

perilaku, maupun tanggapan orang lain. Gaya komunikasi ini dikenal dengan

sebutan one-way communicators.

Page 67: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

76

2. The equalitarian style

Gaya komunikasi yang dilakukan secara terbuka, dimana setiap anggotanya

dapat mengungkapkan gagasan atau pendapat dalam suasana yang santai,

rileks, dan informal. Gaya komunikasi ini bersifat dua arah, sehingga disebut

dengan istilah two-way traffic of communication.

3. The structuring style

Gaya komunikasi yang dilakukan dengan cara mengirimkan pesan dengan

lebih menitik beratkan pada informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja,

aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut. Sehingga gaya

komunikasi ini lebih terstruktur untuk menetapkan perintah yang harus

dilaksanakan, termasuk penjadwalan tugas, pekerjaan, dan struktur

organisasi.

4. The dynamic style

Gaya komunikasi yang bersifat dinamis, dimana gaya ini cenderung agresif.

Gaya komunikasi ini digunakan untuk merangsang para pekerja untuk bekerja

lebih berat dan lebih baik.

5. The Relinquishing style

Gaya komunikasi yang dilakukan dengan cara menerima saran, pendapat, dan

gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun si

pengirim peran punya hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang

lain. Gaya komunikasi ini biasa dilakukan dengan orang-orang yang memiliki

pengetahuan luas, berpengalaman, teliti, dan mau bertanggung jawab atas

pekerjaanya.

Page 68: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

77

6. The withdrawal style

Gaya komunikasi yang digunakan untuk memberikan pernyataan untuk

mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab dan untuk menghindari

kegiatan komunikasi dengan orang lain. Gaya komunikasi ini tidak layak

dipakai dalam sebuah organisasi

2.2.2.2 Arus Komunikasi Organisasi

Arus komunikasi organisasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu vertikal dan

horizontal. Ronald Alder dan George Rodman menguraikan vertikal komunikasi

dalam dua tipe yaitu downward communication dan upward communication (Rohim,

2009: 111).

Downward communication adalah arus komunikasi yang berjalan dari atas

kebawah dimana tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi

dari arus komunikasi ini adalah: pemberian dan penyampaian instruksi kerja,

penjelasan dari pemimpin tentang mengapa tugas tersebut perlu dilaksanakan,

penyampaian informasi tentang segala peraturan yang berlaku didalam organisasi,

serta pemberian motivasi kerja kepada karyawannya.

Upward communication adalah komunikasi yang terjadi saat bawahan

mengirim peran kepada atasannya. Fungsi dari arus komunikasi ini adalah

penyampaian informasi tentang seluruh pekerjaan maupun tugas yang sudah

dilaksanakan, serta penyampaian informasi tentang segala persoalan dan hambatan

yang terjadi saat proses kerja berlangsung sehingga tugas maupun pekerjaan tidak

dapat diselesaikan dengan baik, serta penyampaian saran dan keluhan dari bawahan

tentang dirinya maupun pekerjaanya.

Page 69: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

78

Sedangkan horizontal communication terjadi saat kegiatan komunikasi antar

karyawan yang memiliki kedudukan setara berlangsung.

2.2.2.3 Fungsi komunikasi Organisasi

Kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi memiliki empat fungsi utama,

yaitu: fungsi normatif, regulatif, persuasif, dan integratif.

1. Fungsi normatif

Komunikasi dapat menyampaikan informasi kepada setiap anggota

organisasinya, agar dapat melaksanakan pekerjaanya secara pasti

2. Fungsi regulatif

Komunikasi berperan dalam menyampaikan instruksi dan perintah yang

dibuat oleh pemegang kewenangan kepada bawahannya, agar mereka dapat

melaksanakan perintah-perintah tersebut sebagaimana mestinya.

3. Fungsi persuasif

Komunikasi berfungsi sebagai alat yang dapat mempengaruhi sifat

anggotanya, untuk mau melakukan semua yang diperintahkan. Fungsi

persuasif ini dilakukan untuk menghasilkan kepedulian anggotanya terhadap

pekerjaan yang diberikan, sehingga dapat menumbuhkan para sukarela dan

pemimpin tidak perlu menggunakan kekuasaan dan kewenangannya untuk

memerintahkan banyak hal.

4. Fungsi integratif

Komunikasi digunakan sebagai saluran yang memungkinkan karyawan dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang

digunakan, yaitu komunikasi formal dan informal.

Page 70: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

79

2.2.3 Mutu program

Pada acara televisi, mutu program dilihat dari dua aspek, yaitu mutu teknik

dan mutu produksi.

2.2.3.1 Mutu Teknik

Mutu teknik dibagi menjadi dua aspek yaitu audio dan video.

1. Audio

Mutu audio dalam suatu siaran ditentukan oleh beberapa unsur, antara lain:

a) Volume

Volume merupakan keras lunaknya suara.

b) Balances

Balances berkaitan dengan keseimbangan antara frekuensi rendah dan

tingginya sinyal audio.

c) Noise

Merupakan gangguan sinyal suara yang dikirimkan.

2. Video

Video juga menjadi tolak ukur mutu suatu program. Dalam aspek ini, terdapat

beberapa unsur yang dapat menentukan kualitas sebuah tayangan, yaitu:

a) Contras

Merupakan perbedaan antara warna hitam dan puttih maupun antar

warna lainnya.

b) Brightness

Menyangkut terang gelapnya sebuah gambar.

Page 71: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

80

c) Fokus

Merupakan ketajaman sebuah gambar.

d) Noise

Gangguan dari sinyal yang bukan merupakan bagian dari informasi

gambar.

2.2.3.2 Mutu Produksi

Ada beberapa aspek yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur serta

meningkatkan mutu program pada aspek produksi yaitu: ide, konsep produksi,

naskah, presenter, rundown, produser, asisten produser, dan tim kreatif.

1. Ide

Ide merupakan buah pikiran dari seorang perencana acara siaran, dimana

perencana tersebut adalah seorang produser. Ide merupakan pesan yang

hendak disampaikan kepada pemirsa melalui media televisi. Siaran

televisi tercipta karena dilandasi dari munculnya sebuah ide atau gagasan.

Ide yang nantinya diimplementasikan hingga menjadi sebuah program

acara haruslah ide yang sesuai dengan tujuan program dan tujuan dari

siaran.

2. Konsep produksi

Setiap program acara televisi memiliki konsep yang berbeda-beda.

Perbedaan konsep ini membuat adanya perbedaan proses produksi di tiap

programnya. Konsep produksi harus mengkaji klasifikasi target penonton

yang terdiri dari usia, status sosial, dan jenis kelamin. Ketiga unsur

tersebut dapat mempengaruhi hasil produksi agar tidak melenceng jauh

dari tujuan program tersebut.

Page 72: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

81

3. Naskah

Keselarasan antara gambar dan narasi menjadi tuntutan utama dalam

memproduksi sebuah program. Hal tersebut dikarenakan keduanya

merupakan aspek yang saling mendukung.

4. Presenter

Presenter merupakan anggota atau bagian dari produksi yang menjadi

ujung tombak sebuah program televisi. Presenter merupakan

orang yang membawakan acara sebuah program acara dengan

perwatakannya masing-masing.

5. Rundown

Rundown merupakan susunan detail program persegmen. Rundown

berisikan urutan isi acara berdasarkan perencanaan gambar, suara, dan

durasi waktu. Dalam rundown, akan terlihat alur acara yang akan

menggambarkan isi acara untuk satu episode. Bentuk rundown setiap

program sangat bervariasi sesuai dengan konsep dan format produksi

program acara tersebut.

6. Produser

Produser adalah orang yang bertanggung jawab untuk merubah ide/hiasan

kreatif kedalam sebuah konsep. Produser memiliki tugas dalam

memimpin seluruh tim produksi sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan bersama. Seorang produser, bertanggung jawab secara umum

terhadap seluruh kegiatan produksi.

7. Asisten produser

Asisten produksi merupakan orang yang memiliki suara penentu terhadap

segala perubahan konten yang terjadi. Secara umum asisten produksi

Page 73: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

82

bertugas dalam membantu produser, sutradara dan membantu kelancaran

jalannya sebuah acara.

8. Tim kreatif.

Tim kreatif bertanggung jawab untuk menangani proses penciptaan

karya-karya kreatif dimana tim kreatif mengembangkan berbagai macam

ide menjadi bentuk skenario yang siap untuk di produksi. Tim kreatif

bekerja sama dengan bidang-bidang lainnya untuk menghasilkan sebuah

produk yang berkualitas dengan acara menciptakan terobosan ide baru

baik itu pada aspek konten maupun berbagai fitur dalam program acara

yang digarap.

2.2.4 Konsep Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan suatu strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT sendiri merupakan

singkatan dari Streght (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang),

Threat (ancaman) (Rangkuti, 2006: 18-19). Menurut Nadine pahl dan Anne Ritcher

(2007), Pengertian dari keempat elemen SWOT tersebut adalah:

Streght (kekuatan) adalah kemampuan yang dapat dilakukan oleh

perusahaan atau organisasi dari hasil kinerja yang baik.

Weakness (kelemahan) adalah sesuatu yang menghalangi perusahaan atau

unit dikarenakan kinerja yang kurang baik. Hal ini menjadi faktor yang perlu

ditangani oleh perusahaan atau organisasi.

Page 74: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

83

Opportunities (peluang) adalah tren, gaya, peristiwa, dan gagasan yang

tercipta dari kemampuan perusahaan atau organisasi itu sendiri.

Threat (ancaman) adalah sesuatu peristiwa atau kekuatan atau diluar kendali

perusahaan atau organisasi, dimana ancaman membuat perusahaan membutuhkan

perencanaan serta keputusan yang tepat untuk menguranginya.

Analisis SWOT dapat digunakan untuk menganalisis lingkungan eksternal

yaitu untuk mengidentifikasi faktor-faktor peluang, dan ancaman, serta analisis

lingkungan internal untuk mengetahui faktor kekuatan serta kelemahan.

Analisis ini dilakukan untuk meneliti satu persatu hal-hal yang dapat

dimanfaatkan, hal-hal yang harus dihindari dan hal-hal yang dapat dijadikan

pertimbangan bagi segala macam tindakan yang akan dilakukan (Suharyadi et al,

2007: 191).

Page 75: BAB II LANDASAN TEORI - Binus Librarylibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01311-MC Bab2001.pdf · yang didapat dan diterima oleh masyarakat. 5. Sebelum pesan sampai kepada

84

2.2.4 Kerangka Berpikir

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir