BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Home Industri
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Home Industri
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Home Industri
Home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman. Sedang
Industri, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun
perusahaan. Singkatnya, Home Industri (atau biasanya ditulis/dieja dengan
"Home Industri") adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan
kecil. Di katakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini
di pusatkan di rumah. Pengertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam
UU No. 9 Tahun 1995, yang menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha
dengan kekayaan bersih paling banyak Rp200 juta (tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha) dengan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp
1.000.000.000. Kriteria lainnya dalam UU No 9 Tahun 1995 adalah: milik
WNI, berdiri sendiri, berafiliasi langsung atau tidak langsung dengan usaha
menengah atau besar dan berbentuk badan usaha perorangan, baik berbadan
hukum maupun tidak. Home Industri juga dapat berarti industri rumah
tangga, karena termasuk dalam kategori usaha kecil yang dikelola keluarga.6
Sedangkan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2008 bahwa usaha
kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
6 http://keterampilan home industry.blogspot.com/2009/07/ pengertian-home-industry.html diakses
pada tanggal 21 Januari 2020
15
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud
dalam undang-undang ini.7 Usaha kecil yang dimaksud di sini meliputi usaha
kecil informal dan usaha kecil tradisional. Usaha kecil informal merupakan
usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum.
Pengusaha kecil yang termasuk dalam kelompok ini antara lain petani
penggarap, pedagang kaki lima, dan pemulung. Sedangkan yang dimaksud
usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi
sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan berkaitan dengan
seni dan budaya.8
Dalam usaha kecil bentuk Home Industri tidak lepas dari proses produksi,
beberapa ahli ekonomi memberikan definisi yang berbeda mengenahi
produksi, meskipun subtansinya sama.
1. Menurut G. Lispey sebagaimana dikutip oleh rustam effendi bahwa
produksi merupakan tindakan dalam membuat komoditi, barang-barang
dan jasa.
2. Kemudian menurut adi warman karim, produksi adalah sebuah proses
yang telah terlahir di muka bumi ini semenjak manusia menghuni palent
ini. Produksi sangat berkaitan bagi kelangsungan hidup dan juga
peradaban manusia dan bumi. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh
7 UU RI No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM, Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Jakarta: Sinar
Grafika, 2009), 3. 8 Sopiah dan Syihabudhin, Manajemen Bisnis Ritel (Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2008) , 210.
16
dari menyatunya manusia dan bumi. Sesungguhnya produksi lahir dan
tumbuh dari manyatunya manusia dan alam.9
3. Menurut Yusuf Qardawi mendefinisikan produksi sebagai menciptakan
kekayaan melalui sesploitasi manusia terhadap sumber-sumber kekayaan
lingkungan sekitar. 10
1. Jenis-jenis Home Industri
Sebelum memulai usaha, terlebih dahulu perlu pemilihan bidang
yang ingin ditekuni. Pemilihan bidang usaha ini penting agar kita mampu
mengenal seluk-beluk usaha tersebut dan mampu mengelolanya.
Pemilihan bidang ini harus disesuaikan dengan minat dan bakat seseorang
karena minat dan bakat merupakan faktor penentu dalam menjalankan
usaha.11
a. Berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 bahwa:
1) Industri kimia dasar contohnya seperti industri semen, obat-obatan,
kertas, pupuk, dan sebagainya.
2) Industri mesin dan logam dasar, misalnya seperti industri pesawat
terbang, kendaraan bermotor,tekstil,danlain-lain.
3) Industri kecil contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan
ringan, es, minyak goreng curah, dan lain-lain.
b. Berdasarkan jumlah tenaga kerja;
9 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), 102. 10Yusuf Qardawi, Peran dan Nilai Moral Dalam Perekonomian Islam, (Jakarta: Robban Pres s, 1997), 51. 11 Kasmir, Kewirausahaan (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 39-41
17
1) Industri rumah tangga, adalah industri yang jumlah karyawan /
tenaga kerja berjumlah antara 1-4orang.
2) Industri kecil adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja
berjumlahantara 5-19orang.
3) Industri sedang atau industri menengah adalah industri yang jumlah
karyawan/tenagakerjaberjumlahantara20-99orang.
4) Industri besar adalah industri yang jumlah karyawan/tenaga kerja
berjumlah antara 100 orang atau lebih.
c. Berdasarkan pemilihan lokasi
1) Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market
oriented industry) adalah industri yang didirikan sesuai dengan
lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati
kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat
ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
2) Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga
kerja/labor (man power oriented industry) adalah industri yang
berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya
jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja/pegawai untuk
lebih efektif dan efisien.
3) Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku
(supply oriented industry) adalah jenis industri yang mendekati
lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong
biaya transportasi yang besar.
18
d. Berdasarkan produktifitas perorangan
1) Industri primer adalah industri yang barang-barang produksinya
bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu
contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan,
perikanan, dan sebagainya.
2) Industri sekunder industri sekunder adalah industri yang bahan
mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah
kembali. Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen
elektronik, dan sebagainya.
3) Industri tersier adalah industri yang produk atau barangnya berupa
layanan jasa.contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan
kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
2. Landasan Hukum Usaha Kecil (Home Industri)
Adapun landasan hukum usaha kecil menengah di antaranya:
a. UU RI No. 9 Tahun 1995 tentang usaha kecil.
Dalam undang-undang ini tujuan pemberdayaan usaha kecil sesuai
pasal 4 yaitu:
1) Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil menjadi
usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang menjadi
usaha menengah;
2) Meningkatkan peranan usaha kecil dalam pembentukan produk
nasional, perluasan kesempatan kerja dan berusaha, meningkatkan
ekspor, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan untuk
19
mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung serta memperkukuh
struktur perekonomian nasional.
b. PP (Peraturan Pemerintah) No. 32 Tahun 1998 tentang pembinaan dan
pengembangan usaha kecil. Dalam undang-undang ini pembinaan dan
pengembangan usaha kecil sesuai pasal 5 dilakukan melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Identifikasi potensi dan masalah yang dihadapi oleh usaha kecil
2) Penyiapan program pembinaan dan pengembangan sesuai potensi
dan masalah yang dihadapai oleh usaha kecil,
3) Pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan,
4) Pemantauan dan pengendalian pelaksanaan program pembinaan dan
pengembangan bagi usaha kecil.
c. Keppres (Keputusan Presiden) No. 99 Tahun 1998 tentang bidang/jenis
usaha yang dicadangkan untuk usaha kecil dan bidang/jenis usaha yang
terbuka untuk usaha menengah atau usaha besar dengan syarat
kemitraan. Sesuai Keputusan Presiden yang terdapat pada pasal 1
bahwa yang dimaksud dengan:
1) Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
dan memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil;
2) Bidang/jenis usaha yang dicadangkan untuk usaha kecil adalah
bidang/jenis usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha
20
kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha
yang tidak sehat;
3) Kemitraan adalah kerja sama antara usaha kecil dengan usaha
menengah atau dengan usaha besar disertai pembinaan dan
pengembangan oleh usaha menengah atau usaha besar dengan
memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan
saling menguntungkan.
d. Inpres (Instruksi Presiden) No. 10 Tahun 1999 tentang pemberdayaan
usaha menengah. Para Menteri dan Menteri Negara, seluruh Pimpinan
Lembaga Pemerintah Non Departemen, Gubernur serta
Bupati/Walikota, sesuai dengan ruang lingkup tugas, kewenangan dan
tanggung jawab masingmasing secara bersama-sama atau secara
sendiri-sendiri, melaksanakan pemberdayaan usaha menengah yang
meliputi bidang-bidang di antaranya pembiayaan, pemasaran, teknologi,
sumber daya manusia, perizinan, dan Menyusun skala prioritas dalam
pemberdayaan usaha menengah, terutama yang berkaitan dengan
pengembangan ekspor, penyerapan tenaga kerja, serta pemenuhan
kebutuhan pokok.
e. UU RI No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro kecil dan menengah.12
Adapun tujuan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah sesuai
pasal 5 yaitu:
12www://Co.id. Peraturan Ukm, UU Ukm, diakses pada tanggal 20 Januari 2020 .
21
1) Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,
berkembang,dan berkeadilan;
2) Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri;
dan
3) Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam
pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan
pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari
kemiskinan.
3. Kekuatan dan Kelemahan Home Industri
Home industri memiliki beberapa kekuatan potensial yang
merupakan andalan yang menjadi basis pengembangan pada masa yang
akan datang adalah :
a. Penyediaan lapangan kerja peran industri kecil dalam penyerapan
tenaga kerja patut diperhitungkan, diperkirakan maupun menyerap
sampai dengan 50% tenaga kerja yang tersedia.
b. Sumber wirausaha baru keberadaan usaha kecil dan menengah selama
ini terbukti dapat mendukung tumbuh kembangnya wirausaha baru;
c. Memiliki segmen usaha pasar yang unik ; Melaksanakan manajemen
sederhana dan fleksibel terhadap perubahan pasar;
d. Memanfaatkan sumber daya alam sekitar, industri kecil sebagian
besar memanfaatkan limbah atau hasil sampai dari industri besar atau
industri yang lainnya
22
e. Memiliki potensi untuk berkembang. Berbagai upaya pembinaan yang
dilaksanakan menunjukkan hasil yang menggambarkan bahwa
industri kecil mampu untuk dikembangkan lebih lanjut dan mampu
untuk mengembangkan sektor lain yang terkait.
Adapun kelemahan dari home industri yaitu:
a. Masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia ;
b. Kendala pemasaran produk sebagian besar pengusaha Industri Kecil
lebih memperioritaskan pada aspek produksi sedangkan fungsi-fungsi
pemasaran kurang mampu dalam mengakseskannya, khususnya dalam
informasi pasar dan jaringan pasar, sehingga sebagian besar hanya
berfungsi sebagai tukang saja;
c. Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk
Industri Kecil;
d. Kendala permodalan usaha sebagian besar Industri Kecil
memanfaatkan modal sendiri dalam jumlah yang relatif kecil. Di
samping itu mereka menjual produknya secara pesanan dan banyak
terjadi penundaan pembayaran. Tantangan Industri Kecil meliputi :
Iklim usaha yang tidak kondusif, iklim usaha yang kondusif
diwujudkan dalam adanya monopoli dalam bidang usaha tertentu,
pengusha industri dari hulu ke hilir oleh industri besar berbagai
23
peraturan yang tidak mendukung (Retribusi, perijinan dan lain-lain.) ;
Pemberlakuan berbagai standar nasional maupun internasional.13
4. Peran dan Fungsi Home Industri
a. Pengertian Peran
Peran ialah sesuatu yang diharapkan dimiliki oleh yang memiliki
kedudukan dalam masyarakat.14 Peranan ialah bagian dari tugas utama
yang harus dilakukan.15 Pemeranan ialah proses cara atau perbuatan
memahami perilaku yang diharapkan dan dikaitkan dengan kedudukan
seseorang.16 Peranan (role) merupakan aspek yang dinamis dari
kedudukan (status). Artinya seseorang telah menjalankan hak dan
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka orang tersebut telah
melaksanakan sesuatu peran. Keduanya tak dapat dipisahkan karena
satu dengan yang lain saling tergantung, artinya tidak ada peran tanpa
status dan tidak ada status tanpa peran. Sebagaimana kedudukan, maka
setiap orang pun dapat mempunyai macam-macam peran yang berasal
dari pola pergaulan hidupnya. Hal tersebut berarti pula bahwa peran
tersebut menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta
kesempatan-kesempatan apa yang diberikan masyarakat kepadanya.
Peran sangat penting karena dapat mengatur perikelakuan seseorang, di
samping itu peran menyebabkan seseorang dapat meramalkan perbuatan
13http://lovnyoknyonkq.blogspot.com/2010/11/peranan-industri-kecil-terhadap.html diaks es pada
tanggal 20 Januari 2020 14 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern English
Press, 2002), 1132. 15 Ibid, 1132 16 Ibid , 1132
24
orang lain pada batas-batas tertentu, sehingga seseorang dapat
menyesuaikan perilakunya sendiri dengan perilaku orang-orang
sekelompoknya.17
b. Cakupan Peran
Menurut Soerjono Soekanto bahwa peran itu mencakup tiga hal:
1) Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi
atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini
merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing
seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
2) Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
3) Peranan juga dapat dikatakan sebagai perikelakuan individu yang
penting bagi struktur sosial masyarakat.18
c. Peran Nyata dan Peran yang di Anjurkan
Ada beberapa peranan sosial yang menuntut persyaratan.
Persyaratan perilaku yang sangat terperinci dan pasti. Sebagai contoh,
banyak sekali peranan-peranan jabatan atau pekerjaan yang tidak selalu
mengikuti interprestasi individunya karena pekerjaan-pekerjaan itu
harus dilakukan dengan cara yang sama oleh siapa saja yang dapat
menjabat posisi pekerjaan tersebut. Misalnya saja peranan-peranan
untuk para pegawai negeri dan pelajar yang kesemuanya telah ditata
17 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan (Jakarta:
Kencana, 2007), 158-159. 18 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), 269.
25
dengan baik. Tetapi ada pula beberapa peranan lain yang tidak harus
mengikuti ketentuan, tetapi lebih banyak tergantung pada penafsiran
individu itu sendiri seperti misalnya peranan teman, istri, orang tua atau
orang-orang yang sudah pensiun.
Dalam melaksanakan suatu peranan tertentu kita harapkan oleh
masyarakat agar menggunakan cara-cara yang sesuai dengan yang
mereka harapkan keadaan semacam ini disebut sebagai prescribed role
(peranan yang dianjurkan). Tetapi adakalanya orang-orang yang
diharapkan ini tidak berperilaku menurut cara-cara yang konsisten
dengan harapan-harapan orang lain mereka masih bisa dianggap
menjalankan peranan yang diberikan oleh masyarakat walaupun tidak
konsisten dengan harapan-harapan si pemberi peran. Keadaan seperti ini
disebut sebagai enacted role (peran nyata) yaitu keadaan sesungguhnya
dari seseorang dalam menjalankan peranan tertentu. Peran nyata ialah
pola-pola perilaku yang betul-betul dilaksanakan oleh para individu
dalam menjalankan peran mereka.19
d. Peran Usaha Kecil Dalam Perekonomian
Tidak dapat dipungkiri bahwa Usaha Kecil dan Menengah
memegang peranan penting dalam memajukan perekonomian suatu
negara. Demikian halnya dengan Indonesia, sejak diterpa badai krisis
finansial pada tahun 1996 silam, masih banyak usaha kecil menengah
yang hingga saat ini masih mampu bertahan. Meskipun mereka sempat
19 Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Universitas
Indonesia, 1964), 80.
26
goyang oleh dampak yang ditimbulkan, namun dengan semangat dan
jiwa yang kuat maka mereka secara perlahanlahan mampu bangkit dari
keterpurukan. Hal inilah yang membedakan antara usaha-usaha sekelas
dengan usaha-usaha sekelas corporat, meskipun penghasilan yang
diperoleh lebih besar namun resiko yang bakal dihadapi juga semakin
besar juga.
Ada tiga alasan utama suatu negara harus mendorong usaha kecil
yang ada untuk terus berkembang. Alasan pertama adalah karena pada
umumnya usaha kecil cenderung memiliki kinerja yang lebih baik
dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang produktif. Kemudian alasan
kedua, seringkali mencapai peningkatan produktivitasnya melalui
investasi dan perubahan teknologi. Hal ini merupakan bagian dari
dinamika usahanya yang terus menyesuaikan perkembangan zaman.
Untuk alasan ketiga, usaha kecil ternyata memiliki keunggulan dalam
hal fleksibilitas dibandingkan dengan perusahaan besar.
Di Indonesia, usaha kecil yang ada memiliki peran penting dalam
menyerap tenaga kerja, meningkatkan jumlah unit usaha, dan
mendukung pendapatan rumah tangga. Perkembangan suatu usaha
dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik itu faktor internal maupun
eksternal. Untuk faktor eksternal sendiri, ada satu permasalahan umum
yang biasa dihadapi oleh para pelaku usaha yaitu permodalan. Kesulitan
memperoleh modal untuk investasi maupun untuk operasional usaha
27
merupakan masalah klasik yang masih menghantui di Indonesia selama
ini.
Sebenarnya permasalahan ini bisa diselesaikan dengan catatan
bahwa masing-masing pelaku usaha menerapkan konsep manajemen
yang baik dan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditentukan oleh
lembaga keuangan yang ada. Selama ini kenyataan di lapangan ternyata
masih banyak para pelaku usaha yang belum menerapkan konsep
manajemen seperti ini dalam operasional usaha mereka sehari-hari.
Sebagai pihak yang mengucurkan pinjaman (kreditur), lembaga
keuangan tentunya akan menerapkan prinsip kehati-hatian untuk
melindungi diri dari resiko kerugian sebagai akibat dari macet. Selain
itu, tingginya bunga kredit yang diberikan serta berbelitnya prosedur
pengajuan menyebabkan sebagian besar usaha kecil tidak mengajukan
kredit kepada lembaga keuangan bank maupun non bank seperti pasar
modal dan pembiayaan. Sekarang, apa yang harus dilakukan pemerintah
untuk mengatasi ini karena bagaimanapun juga, usaha kecil merupakan
bagian terkecil dari perekonomian Indonesia dan tanpanya Indonesia
sulit untuk maju.20
20 www://restafebri.blogspot.comdigilib.petra.ac.id. usaha keci l.com/usaha Kecil menengah.
Diakses pada tanggal 20 Januari 2020.
28
Dalam hal ini peran dan fungsi home industri sangat besar dalam
kegiatan ekonomi masyarakat. Adapun peran home industri di
antaranya:21
1) Memiliki potensi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Tiap
unit investasi pada sektor Industri Kecil dapat menciptakan lebih
banyak kesempatan kerja bila dibandingkan dengan investasi yang
sama pada usaha besar maupun menengah. Pada tahun 2003,
ternyata Industri Kecil menyerap 99,4 % dari seluruh tenaga kerja.
2) Memiliki kemampuan untuk memanfaatkan bahan baku lokal,
memegang peranan utama dalam pengadaan produk dan jasa bagi
masyarakat, dan secara langsung menunjang kegiatan usaha yang
berskala lebih besar.
3) Industri Kecil relatif tidak memiliki utang dalam jumlah besar.
4) Industri Kecil memberikan sumbangan sebesar 58,30% dari PDB
nasional pada tahun 2003, karena masalah yang dihadapi bangsa
Indonesia saat ini adalah tingginya tingkat pengangguran.
5) Dapat menumbuhkan usaha di daerah, yang mampu menyerap
tenaga kerja.
6) Akhir-akhir ini peran Industri Kecil diharapkan sebagai salah satu
sumber peningkatan ekspor non migas.
Untuk meningkatkan penjualan, para perajin industri kecil perlu
memperhatikan aspek pemasaran. Pemasaran produk secara langsung
21http://lovnyoknyonkq.blogspot.com/2010/11/peranan-industri-kecil-terhadap.html diaks es pada
tanggal 20 Januari 2020
29
ataupun lewat perantara sebaiknya dioptimalkan. Kerja sama dengan
eksportir swasta, maupun dukungan berbagai lembaga terkait seperti
Pemda, Deperindag dan dinas kepariwisataan diharapkan dapat
memperkuat jaringan pemasaran dalam negeri dan luar negeri.
Upaya sebagian kecil perajin industri kecil yang sudah
mempromosikan kreati vitas mereka lewat jaringan internet perlu diikuti
oleh perajin industri kecil yang lain. Dalam hal ini perajin industri kecil
dapat bekerja sama dalam paguyuban untuk mengusahakan bantuan dari
pemerintah ataupun lembaga-lembaga swasta yang concern terhadap
perkembangan Industri Kecil agar memberikan dukungan dalam bentuk
fasilitas, pelatihan Teknologi Informasi (TI) ataupun pendampingan.
Dengan demikian diharapkan cakupan promosi lebih luas dan efektif
sehingga usaha para perajin dapat lebih berkembang.
Para perajin industri kecil yang belum mempunyai ijin usaha,
sedapat mungkin segera mengurusnya. Karena bagi usaha kerajinan
yang telah berijin, biasanya mempunyai omzet produksi yang tinggi dan
berani menerima pesanan dalam jumlah besar. Dengan legalitas usaha,
pembeli akan lebih percaya karena keberlangsungan usaha lebih
terjamin.
Adapun fungsi home industri atau usaha kecil di antaranya:
1) Usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui
berbagai keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, produksi,
penyalur, dan pemasaran bagi hasil produk-produk industri besar.
30
Usaha kecil berfungsi sebagai transformator antar sektor yang
mempunyai kaitan ke depan maupun ke belakang.
2) Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam
menyerap sumber daya yang ada. Usaha kecil sangat fleksibel karena
dapat menyerap tenaga kerja dan sumber daya lokal serta
meningkatkan sumber daya manusia agar dapat menjadi wirausaha
yang tangguh.
3) Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan
nasional, alat pemerataan berusaha dan pendapatan, karena
jumlahnya tersebar diperkotaan maupun pedesaan.22
Sedangkan dalam ruang lingkupnya usaha kecil mempunyai dua
fungsi yaitu fungsi mikro dan fungsi makro:
1) Fungsi mikro, secara umum usaha kecil adalah sebagai penemu
(inovator) dan sebagai perencana (planner). Sebagai inovator usaha
kecil berperan dalam menemukan dan menciptakan produk baru,
teknologi baru, imajinasi dan ide baru, dan organisasi baru.
Sedangkan sebagai planner usaha kecil berperan dalam merancang
corporate plan, corporate strategy, corporate image and idea, dan
corporate organisation.
2) Fungsi makro, usaha kecil berfungsi sebagai penggerak, pengendali
dan pemancu perekonomian nasional suatu bangsa, sekaligus
merupakan kekuatan ekonomi negara sehingga negara tersebut
22 Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses (Jakarta: Salemba
Empat, 2006), 77.
31
mampu menjadi kekuatan ekonomi dunia handal yang didukung oleh
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi.23
B. Kerajinan Bambu
1. Kerajinan Tangan (Bambu)
Kerajinan menurut KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu
perusahaan (kecil) yang membuat barang-barang sederhana, biasa
mengandung unsur seni.24Kerajinan adalah sebutan bagi suatu benda
hasil karya seni manusia.Kata ‘kerajinan’ berasal dari kata ‘rajin’ yang
artinya barang/benda yang dihasilkan oleh ketarampilan
tangan.Kerajinan tersebut dari berbagai bahan yang bisa menghasilkan
hiasa atau benda seni maupun barang pakai. Biasanya istilah ini
diterapkan untuk cara tradisional dalam membuat sesuatu. Kerajinan
tangan adalah adalah menciptakan suatu produk atau barang yang
dilakukan oleh tangan dan memiliki fungsi pakai atau keindahan
sehingga memiliki nilai jual. Kerajinan tangan yang memiliki kualitas
tinggi tentu harganya akan mahal, jika kalian memiliki ketrampilan
dan berusaha untuk membuat suatu produk mungkin dengan kerajinan
yang akan memiliki bisa menjadi suatu usaha yang menjanjikan.
Selain itu, produk kerajinan tangan juga pasti mempunyai harga
tinggi, maka dari itu sudah sepatutnya sebagai warga Negara mampu
23Ibid, 77-78. 24Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pusat,1993).
32
menciptakan sebuah kerajinan, atau paling setidaknya produk
kerajinan asli Indonesia.25
2. Bambu
a. Pengertian Bambu
Indonesia merupakan negara penghasil bambu yang cukup
besar. Banyak manfaat yang diambil dari pohon bambu, terlihat
dari produk produk yang dihasilkan. Setiap propinsi di Indonesia
mempunyai tanaman bambu, baik tumbuh secara liar, ataupun
sengaja ditanam di lahan perkebunan.26 Bambu merupakan
kekayaan hutan bukan kayu yang merupakan salah satu bagian dari
kekayaan sumber daya hutan. Bambu dapat menjadi salah satu
alternatif dalam pengurangan penggunaan kayu di hutan yang
semakin terbatas keberadaannya.27 Beberapa kemudahan dari
bambu antara lain, penanamannya cukup dilakukan sekali saja
karena bambu akan berkembang biak dengan sendirinya dan
mudah tumbuh pada habitat yang sesuai dan selanjutnya dipanen
sesuai dengan kebutuhan. Dalam pertumbuhannya. tentunya tidak
terlepas dari pengaruh kondisi lingkungan tempat tumbuh, pola
tanam dan teknik pemeliharaan yang memadai. Bambu tumbuh
mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi sekitar 100 – 2200
m di atas permukaan laut. Walaupun demikian, tidak semua jenis
25http://sanabilastore.com/blog/5-pengertian-kerajinan.diakses Mei 19 2020. 26Kamaen Nafed, “Menggali Peluang Ekspor Untuk Produk dari Bambu”; Artikel, Edisi Desember (Jakarta: Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, 2011), h. 3. 27 Ibid, h.4.
33
bambu dapat tumbuh dengan baik di tempat yang tinggi. Namun,
pada tempat-tempat yang lembab atau yang kondisi curah hujannya
tinggi dapat mencapai pertumbuhan terbaik, seperti di tepi sungai,
di tebing-tebing yang curam. Pada tempat-tempat yang disenangi,
umur tanaman 4 tahun perumpunan sudah dapat terjadi secara
normal, yang mana jumlah rumpun sudah dapat mencapai 30
batang dengan diameter ratarata di atas 7 cm.28 Bambu umumnya
tumbuh di hutan tropis dan subtropis, biasanya dilantai bawah, bisa
jadi dominan secara lokal atau sebagai rumpun yang terpencar.
Bambu membutuhkan musim tanam yang basah dan hangat.
Namun beberapa di antaranya mampu bertahan dalam kondisi
dingin, bahkan di daerah bersuhu beku.29
b. Jenis-jenis Bambu
Di Indonesia terdapat lebih kurang 140 jenis bambu.
Bambu merupakan tanaman yang memiliki manfaat sangat penting
bagi kehidupan. Berikut uraian beberapa jenis bambu yang
mempunyai manfaat dan nilai ekonomisnya.30
1) Dendrocalamus Asper (Bambu Betung). Bambu Betung
sifatnya keras, baik untuk bahan bangunan karena seratnya
besar-besar dan ruasnya panjang. Bambu ini dapat
dimanfaatkan untuk saluran air, penampung air aren yang
28 Ibid. h.4. 29 Ensiklopedia Biologi Dunia Tumbuhan Jilid Ketiga, Jakarta: PT Lentera Abadi, 2012, h.206. 30 Ibid, h.4-8.
34
disadap, dinding rumah yang dianyam (gedek atau bilik), dan
berbagai jenis barang kerajinan.
2) Gigantochloa Verticillata/Gigantochloa Pseudo Arundinacea
(Bambu Andong). Bambu Andong sebagian besar digunakan
untuk membuat berbagai jenis kerajinan tangan, bahan
bangunan, dan untuk chopstick.
3) Bambusa Vulgaris (Bambu Kuning). Bambu Kuning digunakan
untuk mebel, bahan pembuat kertas, kerajinan tangan dan dapat
ditanam di halaman rumah karena cukup menarik sebagai
tanaman hias serta untuk obat penyakit kuning atau lever.
4) Bambusa Vulgaris (Bambu Tutul). Bambu Tutul sebagian besar
digunakan untuk furniture, untuk dinding, dan lantai rumah,
serta untuk kerajinan tangan.
5) Gigantochloa Atroviolacea (Bambu Hitam). Bambu Hitam
sangat baik untuk pembuatan alat musik seperti angklung,
gambang, atau calung dan dapat juga digunakan untuk furniture
dan bahan kerajinan tangan.
6) Bambusa Multiplex (Bambu Cendani). Batang bambu Cendani
dapat digunakan untuk tangkai payung, pipa rokok, kerajinan
tangan seperti tempat lampu, vas bunga, rak buku, dan berbagi
mebel dari bambu.
35
7) Schizostachyum Blumei (Bambu Tamiang). Bambu Tamiang
paling cocok digunakan untuk sumpit, suling, alat memancing,
dan kerajinan tangan.
8) Dendrocalamus Strictus (Bambu Batu). Batang bambu Batu
sangat kuat dan dapat digunakan untuk bahan baku kertas dan
untuk bahan anyaman.
9) Gigantochloa Atter (Bambu Ater). Batang bambu Ater
biasanya digunakan orang untuk dinding rumah, pagar, alat-alat
rumah tangga, kerajinan tangan dan ada juga yang
menggunakan untuk alat musik.
10) Dinochloa Scandens (Bambu Cangkoreh). Bambu Cangkoreh
dapat digunakan untuk anyaman atau tempat jemuran tembakau
dan untuk obat misalnya obat tetes mata dan obat cacing.
11) Schizostachyum Brachycladum (Bambu Bali). Karena
penampilan tanamannya unik dan menarik maka bambu ini
biasa digunakan sebagai tanaman hias.
12) Bambusa Ventricosa (Bambu Gendang). Karena bentuk
batangnya yang unik dan cukup menarik, bambu ini biasa
digunakan sebagai tanaman hias.
13) Bambusa Glaucescens (Bambu Pagar). Disebut juga Bambu
China, Ukuran batang dan daun bambu jenis ini lebih halus dari
bambu Jepang. Namun berbeda dengan kedua jenis bambu
lainnya, bambu cina tumbuhnya lebih menyemak dan
36
batangnya mudah melengkung. Warna batangnya hijau muda,
agak kekuningan. Bambu ini juga menarik sebagai tanaman
hias. Di Indonesia sekitar, 80% batang bambu dimanfaatkan
untuk bidang konstruksi. Selebihnya, dimanfaatkan dalam
bentuk lainnya seperti kerajinan, furniture, chopstick, industri
pulp dan kertas, serta keperluan lainnya.
14) Bambusa Atra (Bambu Loleba) Bambu loleba dapat digunakan
untuk dinding rumah, tali tongkat, bahan anyaman dan sebagai
tanaman hias.
15) Arandinari Japonica (Bambu Jepang) Jenis bambu ini
mempunyai bentuk yang khas dengan batangnya yang kecil dan
daunnya yang halus. Ukuran daunnya maksimal hanya
sepanjang 10 cm. Warna batang dan daunnya hijau pucat. Mirip
seperti bambu kuning. Batang bambu Jepang juga tumbuh
lurus. Ini membuatnya cocok dijadikan pembatas atau berjajar
di sepanjang dinding atau pinggir jalan. Ketika sudah rimbun,
bambu Jepang dapat dibentuk.
16) Schizostachyum Brachycladum (Bambu Talang) Bambu
Talang banyak digunakan untuk bahan atap, dinding, dan lantai
rumah adat Toraja. Selain itu, bambu talang juga digunakan
untuk rakit, tempat air, dan bahan kerajinan tangan seperti
ukiran dan anyaman.
37
17) Schizostachyum Zollingeri (Bambu Perling) Batang bambu
Perling dapat digunakan untuk membuat dinding, tali, tirai, dan
alat memancing.
18) Thyrsostachys Siamensisi (Bambu Sian) Bambu ini sangat baik
digunakan untuk tangkai payung, dan sebagai tanaman hias
karena rumpunnya mempunyai tajuk melebar dengan daun
kecil-kecil yang banyak.
19) Gigantochloa Apus (Bambu Apus) Batang bambu Apus
berbatang kuat, liat, dan lurus. Jenis ini terkenal paling bagus
untuk dijadikan bahan baku kerajinan anyaman karena seratnya
yang panjang kuat, dan lentur. Ada juga yang
menggunakannya untuk alat musik.
c. Pemanfaatan Bambu
Pengertian pemanfaatan itu sendiri berasal dari kata
“manfaat” yang berarti guna, faedah, laba, untung. Dalam arti lain
pemanfaatan dapat berarti proses, cara, perbuatan
memanfaatkan.31 Batang bambu merupakan bagian yang paling
banyak digunakan untuk berbagai macam barang keperluan
sehari-hari. Batang bambu, baik yang masih muda maupun yang
sudah tua, dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan.32
Dalam kehidupan masyarakat pedesaan di Indonesia bambu
memegang peranan penting dan sangat bermanfaat bagi kehidupan
31 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jilid Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, h.711. 32 Ibid. h.711.
38
ekonomi. Bambu banyak manfaatnya karena mempunyai
karakteristik batang yang lentur, kuat, lurus, rata, keras, mudah
dibelah serta ringan, seahingga mudah diangkut. Selain itu bambu
juga relatif murah dibanding dengan bahan bangunan lainnya.
Bambu menjadi tumbuhan serbaguna bagi masyarakat pedesaan.33
Dari aspek sosial dan ekonomi, tanaman bambu yang telah
merata di daerah-daerah pedesan dan dapat dikatakan merupakan
tanaman yang merakyat telah mampu mengangkat perekonomian
masyarakat sebagai penghasilan yang utama atau tambahan.
Sebagai tanaman yang merakyat, bambu memiliki status dan nilai
sosial yang mendalam maknanya. Beberapa saat yang lalu
masyarakat pedesaan di Jawa tengah akan merasa dari kalangan
rendah atau miskin jika harus membeli bambu untuk membuat
dinding atau pereabotan rumah tangga. Namun di lain pihak
masyarakat kalangan menengah ke atas lebih menyukai bambu
sebagai suatu produk yang dekat pada alam dan memiliki nilai
seni yang tinggi, misalnya meja kursi dan perabotan rumah tangga
dari bahan bambu.34
Selain itu bagi masyarakat pedesaan rumpun bambu dapat
menjadi tabungan, suatu sumber daya penyangga yang dapat
diandalkan bila timbul keadaan paceklik, selain rebungnya dapat
33 Ariefa Primair Yani dan Nike Anggraini, “Peranan Bambu Dalam Kehidupan Masyarakat
Desa Taba Terunjam Bengkulu,” Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biolog i (ISBN : 978-602-61265-2-8), Juni 2018, h.924. 34 Ridwanti Batubara, Pemanfaatan Bambu di Indonesia, digitized by USU digital library (Online
03 April 2019).
39
langsung dimakan, buluh bambu juga dapat diperdagangkan. Di
lain pihak kebutuhan akan tempat semakin menekan tempat
tumbuh bambu sehingga bambu sedikit demi sedikit terus
berkurang. Di desa-desa, pemanfaatan bambu seringkali terlihat
pada perlengkapan rumah tangga. Bambu dapat juga dibuat
menjadi berbagai macam produk contohnya kursi santai, meja, tas,
sapu lidi, sapu ijuk, dan tusuk bambu.
d. Kerajinan Bambu
Kerajinan bambu berarti kerajinan tangan yang bahan
utamanya adalah bambu. Bambu yang digunakan biasanya tidak
terlalu muda dan tidak terlalu tua sehingga mudah untuk diproses
menjadi sebuah kerajinan tangan.
C. Tinjauan Tentang Hasil Peningkatan Ekonomi
Apabila sudah berwirausaha engan menerapkan beberapa strategi
termasuk dengan strategi pemasaran yang disebutkan di atas, nantinya
akan tercapai keberhasilan dalam berwirausaha. Dalam berwirausaha
memahami pasar sangat penting karena itu juga berpngaruh terhadap
tingkat keberhasilan usaha. Berhasilnya suatu usaha akan berdampak pada
perekonomian masyarakat. Telah banyak orang yang mencapai
kesejahteraan hanya dengan berwirausaha.
40
Adanya industri berdampak pada kehidupan ataupun perekonomian
masyarakat. Secara umum dampak positif dari adanya home industri
tersebut antara lain:35
1. Menyerap tenaga kerja
Adanya industri dapat meningktkan pembangunan perekonomian,
sedangkan dampak dari pembangunan ini akan semakin luasnya
kesenpatan kerja yang bersifat produktif untuk masyarakat, yang
nantinya akan berdampak menambah pendapatan nyata bagi
masyarakat. Banyaknya masyarakat yang tidak dapat pekerjaan kini
menjadi masalah tetapi dengan adanya pendirian industri membuat
penggaguran semakin berkurang. Industri juga berperan penting dalam
mengatasi pengganguran negara.
2. Meningkatkan pendapatan masyarakat
Masyarakat dapat memproduksi dan menjual produknya sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Pendapatan yang
mereka dapatkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi
mereka.
3. Terbentuknya usaha disektor nonfromal
Sektor industri kecil yang dikelola dengan sistem manajemen yang
baik akan membentuk suatu industri dalam sektor nonfomal.
35http://updatecampuran.blogspot.com//2013/08/pengertin-industri-dandampak.html diaks es pda
tanggal 21 Januari 2020.
41
4. Tinjauan Ekonomi Islam
Islam menganjurkan umatnya untuk memproduksi dan berperan
dalam berbagai bentuk aktivitas ekonomi, pertanian, perkebunan,
perikanan, perindustrian dan perdagangan. Islam memberkati
pekerjaaan dunia ini dan menjadikannya bagian dari pada ibadah dan
jihad.Bekerja adalah bagian dari ibadah dan jihad yang pekerja
bersikap konsisten terhadap peraturan Allah, suci niatnya, dan tidak
melupakan-Nya.Dengan bekerja, masyarakat bisa melaksanakan tuga
kekhalifahannya, menjaga diri dari maksiat, dan meraih tujuan yang
lebih besar.Demikian pula dengan bekerja seorang individu mampu
memenuhi kebutuhannya, mencukupi kebutuhan keluarganya, dan
berbuat baik kepada tetangganya. Semua hal tersebut tidak akan
terwujud tanpa harta yang dapat diperoleh dengan bekerja.36
Islam adalah aqidah, syariat dan kerja.Kerja disini meliputi ibadah,
taat, kemauan bekerja keras dalam mencari nafkah serta tumbuh
kembangkan nilai-nilai kebaikan.Allah memerintahkan hamba-Nya
untuk berusaha guna mencari karunia-Nya disegenap penjuru dunia.37
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Jumuah ayat 10:
لة فانتشروا في الرض وابتغوا من فضل الل فإذا قضيت الص
كثيرا لعلكم تفلحون واذكروا الل
36Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), Cet. Ke-1, h. 107. 37Ahmad Muhammad Al-Khufi, Bercermin Pada Akhlak Nabi SAW (Bandung: Pustaka Hidayah,
2003), Cet. Ke-2, h,135.
42
Artinya: “apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu
di muka bumi; dan carilah karunia allah dan ingatlah allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung”. (Al-Jumu’ah:10).38
Mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan kehidupan yang
layak bagi kaum Muslim merupakan kewajiban syar’I, yang jika disertai
ketulusan niat akan naik pada tingkatan ibadah. Terealisasinya
pengembangan ekonomi di dalam islam adalah dengan keterpaduan antara
upaya individu dan upaya pemerintah. Di mana peran individu sebagai
asas dan peran pemerintah sebagai pelengkap.39Dalam Islam Negara
berkewajiban melindungi kepentingan masyarakat dari ketidak
adilan.Negara juga berkewajiban memberikan jaminan sosial agar seluruh
masyarakat hidup secara layak.
38 39Jaribah Ibnu Ahmad Al-Haritsi, Fikih Ekonomi Umar Bin Al-Khathab, (Terj) (Jakarta: Kahlifa,
2006), h. 735.