BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Home Industri

29
14 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Home Industri Home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman. Sedang Industri, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun perusahaan. Singkatnya, Home Industri (atau biasanya ditulis/dieja dengan " Home Industri") adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Di katakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini di pusatkan di rumah. Pengertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam UU No. 9 Tahun 1995, yang menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih paling banyak Rp200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dengan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000. Kriteria lainnya dalam UU No 9 Tahun 1995 adalah: milik WNI, berdiri sendiri, berafiliasi langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah atau besar dan berbentuk badan usaha perorangan, baik berbadan hukum maupun tidak. Home Industri juga dapat berarti industri rumah tangga, karena termasuk dalam kategori usaha kecil yang dikelola keluarga. 6 Sedangkan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2008 bahwa usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau 6 http://keterampilan home industry.blogspot.com/2009/07/ pengertian-home-industry.html diakses pada tanggal 21 Januari 2020

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Home Industri

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Home Industri

Home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman. Sedang

Industri, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun

perusahaan. Singkatnya, Home Industri (atau biasanya ditulis/dieja dengan

"Home Industri") adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan

kecil. Di katakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini

di pusatkan di rumah. Pengertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam

UU No. 9 Tahun 1995, yang menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha

dengan kekayaan bersih paling banyak Rp200 juta (tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha) dengan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp

1.000.000.000. Kriteria lainnya dalam UU No 9 Tahun 1995 adalah: milik

WNI, berdiri sendiri, berafiliasi langsung atau tidak langsung dengan usaha

menengah atau besar dan berbentuk badan usaha perorangan, baik berbadan

hukum maupun tidak. Home Industri juga dapat berarti industri rumah

tangga, karena termasuk dalam kategori usaha kecil yang dikelola keluarga.6

Sedangkan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2008 bahwa usaha

kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan

oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

6 http://keterampilan home industry.blogspot.com/2009/07/ pengertian-home-industry.html diakses

pada tanggal 21 Januari 2020

15

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah

atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud

dalam undang-undang ini.7 Usaha kecil yang dimaksud di sini meliputi usaha

kecil informal dan usaha kecil tradisional. Usaha kecil informal merupakan

usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum.

Pengusaha kecil yang termasuk dalam kelompok ini antara lain petani

penggarap, pedagang kaki lima, dan pemulung. Sedangkan yang dimaksud

usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi

sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan berkaitan dengan

seni dan budaya.8

Dalam usaha kecil bentuk Home Industri tidak lepas dari proses produksi,

beberapa ahli ekonomi memberikan definisi yang berbeda mengenahi

produksi, meskipun subtansinya sama.

1. Menurut G. Lispey sebagaimana dikutip oleh rustam effendi bahwa

produksi merupakan tindakan dalam membuat komoditi, barang-barang

dan jasa.

2. Kemudian menurut adi warman karim, produksi adalah sebuah proses

yang telah terlahir di muka bumi ini semenjak manusia menghuni palent

ini. Produksi sangat berkaitan bagi kelangsungan hidup dan juga

peradaban manusia dan bumi. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh

7 UU RI No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM, Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Jakarta: Sinar

Grafika, 2009), 3. 8 Sopiah dan Syihabudhin, Manajemen Bisnis Ritel (Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2008) , 210.

16

dari menyatunya manusia dan bumi. Sesungguhnya produksi lahir dan

tumbuh dari manyatunya manusia dan alam.9

3. Menurut Yusuf Qardawi mendefinisikan produksi sebagai menciptakan

kekayaan melalui sesploitasi manusia terhadap sumber-sumber kekayaan

lingkungan sekitar. 10

1. Jenis-jenis Home Industri

Sebelum memulai usaha, terlebih dahulu perlu pemilihan bidang

yang ingin ditekuni. Pemilihan bidang usaha ini penting agar kita mampu

mengenal seluk-beluk usaha tersebut dan mampu mengelolanya.

Pemilihan bidang ini harus disesuaikan dengan minat dan bakat seseorang

karena minat dan bakat merupakan faktor penentu dalam menjalankan

usaha.11

a. Berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 bahwa:

1) Industri kimia dasar contohnya seperti industri semen, obat-obatan,

kertas, pupuk, dan sebagainya.

2) Industri mesin dan logam dasar, misalnya seperti industri pesawat

terbang, kendaraan bermotor,tekstil,danlain-lain.

3) Industri kecil contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan

ringan, es, minyak goreng curah, dan lain-lain.

b. Berdasarkan jumlah tenaga kerja;

9 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), 102. 10Yusuf Qardawi, Peran dan Nilai Moral Dalam Perekonomian Islam, (Jakarta: Robban Pres s, 1997), 51. 11 Kasmir, Kewirausahaan (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 39-41

17

1) Industri rumah tangga, adalah industri yang jumlah karyawan /

tenaga kerja berjumlah antara 1-4orang.

2) Industri kecil adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja

berjumlahantara 5-19orang.

3) Industri sedang atau industri menengah adalah industri yang jumlah

karyawan/tenagakerjaberjumlahantara20-99orang.

4) Industri besar adalah industri yang jumlah karyawan/tenaga kerja

berjumlah antara 100 orang atau lebih.

c. Berdasarkan pemilihan lokasi

1) Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market

oriented industry) adalah industri yang didirikan sesuai dengan

lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati

kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat

ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.

2) Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga

kerja/labor (man power oriented industry) adalah industri yang

berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya

jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja/pegawai untuk

lebih efektif dan efisien.

3) Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku

(supply oriented industry) adalah jenis industri yang mendekati

lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong

biaya transportasi yang besar.

18

d. Berdasarkan produktifitas perorangan

1) Industri primer adalah industri yang barang-barang produksinya

bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu

contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan,

perikanan, dan sebagainya.

2) Industri sekunder industri sekunder adalah industri yang bahan

mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah

kembali. Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen

elektronik, dan sebagainya.

3) Industri tersier adalah industri yang produk atau barangnya berupa

layanan jasa.contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan

kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

2. Landasan Hukum Usaha Kecil (Home Industri)

Adapun landasan hukum usaha kecil menengah di antaranya:

a. UU RI No. 9 Tahun 1995 tentang usaha kecil.

Dalam undang-undang ini tujuan pemberdayaan usaha kecil sesuai

pasal 4 yaitu:

1) Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil menjadi

usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang menjadi

usaha menengah;

2) Meningkatkan peranan usaha kecil dalam pembentukan produk

nasional, perluasan kesempatan kerja dan berusaha, meningkatkan

ekspor, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan untuk

19

mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung serta memperkukuh

struktur perekonomian nasional.

b. PP (Peraturan Pemerintah) No. 32 Tahun 1998 tentang pembinaan dan

pengembangan usaha kecil. Dalam undang-undang ini pembinaan dan

pengembangan usaha kecil sesuai pasal 5 dilakukan melalui langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Identifikasi potensi dan masalah yang dihadapi oleh usaha kecil

2) Penyiapan program pembinaan dan pengembangan sesuai potensi

dan masalah yang dihadapai oleh usaha kecil,

3) Pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan,

4) Pemantauan dan pengendalian pelaksanaan program pembinaan dan

pengembangan bagi usaha kecil.

c. Keppres (Keputusan Presiden) No. 99 Tahun 1998 tentang bidang/jenis

usaha yang dicadangkan untuk usaha kecil dan bidang/jenis usaha yang

terbuka untuk usaha menengah atau usaha besar dengan syarat

kemitraan. Sesuai Keputusan Presiden yang terdapat pada pasal 1

bahwa yang dimaksud dengan:

1) Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil

dan memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam Undang-

undang No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil;

2) Bidang/jenis usaha yang dicadangkan untuk usaha kecil adalah

bidang/jenis usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha

20

kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha

yang tidak sehat;

3) Kemitraan adalah kerja sama antara usaha kecil dengan usaha

menengah atau dengan usaha besar disertai pembinaan dan

pengembangan oleh usaha menengah atau usaha besar dengan

memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan

saling menguntungkan.

d. Inpres (Instruksi Presiden) No. 10 Tahun 1999 tentang pemberdayaan

usaha menengah. Para Menteri dan Menteri Negara, seluruh Pimpinan

Lembaga Pemerintah Non Departemen, Gubernur serta

Bupati/Walikota, sesuai dengan ruang lingkup tugas, kewenangan dan

tanggung jawab masingmasing secara bersama-sama atau secara

sendiri-sendiri, melaksanakan pemberdayaan usaha menengah yang

meliputi bidang-bidang di antaranya pembiayaan, pemasaran, teknologi,

sumber daya manusia, perizinan, dan Menyusun skala prioritas dalam

pemberdayaan usaha menengah, terutama yang berkaitan dengan

pengembangan ekspor, penyerapan tenaga kerja, serta pemenuhan

kebutuhan pokok.

e. UU RI No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro kecil dan menengah.12

Adapun tujuan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah sesuai

pasal 5 yaitu:

12www://Co.id. Peraturan Ukm, UU Ukm, diakses pada tanggal 20 Januari 2020 .

21

1) Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,

berkembang,dan berkeadilan;

2) Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri;

dan

3) Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam

pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan

pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari

kemiskinan.

3. Kekuatan dan Kelemahan Home Industri

Home industri memiliki beberapa kekuatan potensial yang

merupakan andalan yang menjadi basis pengembangan pada masa yang

akan datang adalah :

a. Penyediaan lapangan kerja peran industri kecil dalam penyerapan

tenaga kerja patut diperhitungkan, diperkirakan maupun menyerap

sampai dengan 50% tenaga kerja yang tersedia.

b. Sumber wirausaha baru keberadaan usaha kecil dan menengah selama

ini terbukti dapat mendukung tumbuh kembangnya wirausaha baru;

c. Memiliki segmen usaha pasar yang unik ; Melaksanakan manajemen

sederhana dan fleksibel terhadap perubahan pasar;

d. Memanfaatkan sumber daya alam sekitar, industri kecil sebagian

besar memanfaatkan limbah atau hasil sampai dari industri besar atau

industri yang lainnya

22

e. Memiliki potensi untuk berkembang. Berbagai upaya pembinaan yang

dilaksanakan menunjukkan hasil yang menggambarkan bahwa

industri kecil mampu untuk dikembangkan lebih lanjut dan mampu

untuk mengembangkan sektor lain yang terkait.

Adapun kelemahan dari home industri yaitu:

a. Masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia ;

b. Kendala pemasaran produk sebagian besar pengusaha Industri Kecil

lebih memperioritaskan pada aspek produksi sedangkan fungsi-fungsi

pemasaran kurang mampu dalam mengakseskannya, khususnya dalam

informasi pasar dan jaringan pasar, sehingga sebagian besar hanya

berfungsi sebagai tukang saja;

c. Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk

Industri Kecil;

d. Kendala permodalan usaha sebagian besar Industri Kecil

memanfaatkan modal sendiri dalam jumlah yang relatif kecil. Di

samping itu mereka menjual produknya secara pesanan dan banyak

terjadi penundaan pembayaran. Tantangan Industri Kecil meliputi :

Iklim usaha yang tidak kondusif, iklim usaha yang kondusif

diwujudkan dalam adanya monopoli dalam bidang usaha tertentu,

pengusha industri dari hulu ke hilir oleh industri besar berbagai

23

peraturan yang tidak mendukung (Retribusi, perijinan dan lain-lain.) ;

Pemberlakuan berbagai standar nasional maupun internasional.13

4. Peran dan Fungsi Home Industri

a. Pengertian Peran

Peran ialah sesuatu yang diharapkan dimiliki oleh yang memiliki

kedudukan dalam masyarakat.14 Peranan ialah bagian dari tugas utama

yang harus dilakukan.15 Pemeranan ialah proses cara atau perbuatan

memahami perilaku yang diharapkan dan dikaitkan dengan kedudukan

seseorang.16 Peranan (role) merupakan aspek yang dinamis dari

kedudukan (status). Artinya seseorang telah menjalankan hak dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka orang tersebut telah

melaksanakan sesuatu peran. Keduanya tak dapat dipisahkan karena

satu dengan yang lain saling tergantung, artinya tidak ada peran tanpa

status dan tidak ada status tanpa peran. Sebagaimana kedudukan, maka

setiap orang pun dapat mempunyai macam-macam peran yang berasal

dari pola pergaulan hidupnya. Hal tersebut berarti pula bahwa peran

tersebut menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta

kesempatan-kesempatan apa yang diberikan masyarakat kepadanya.

Peran sangat penting karena dapat mengatur perikelakuan seseorang, di

samping itu peran menyebabkan seseorang dapat meramalkan perbuatan

13http://lovnyoknyonkq.blogspot.com/2010/11/peranan-industri-kecil-terhadap.html diaks es pada

tanggal 20 Januari 2020 14 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern English

Press, 2002), 1132. 15 Ibid, 1132 16 Ibid , 1132

24

orang lain pada batas-batas tertentu, sehingga seseorang dapat

menyesuaikan perilakunya sendiri dengan perilaku orang-orang

sekelompoknya.17

b. Cakupan Peran

Menurut Soerjono Soekanto bahwa peran itu mencakup tiga hal:

1) Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi

atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini

merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing

seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.

2) Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh

individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

3) Peranan juga dapat dikatakan sebagai perikelakuan individu yang

penting bagi struktur sosial masyarakat.18

c. Peran Nyata dan Peran yang di Anjurkan

Ada beberapa peranan sosial yang menuntut persyaratan.

Persyaratan perilaku yang sangat terperinci dan pasti. Sebagai contoh,

banyak sekali peranan-peranan jabatan atau pekerjaan yang tidak selalu

mengikuti interprestasi individunya karena pekerjaan-pekerjaan itu

harus dilakukan dengan cara yang sama oleh siapa saja yang dapat

menjabat posisi pekerjaan tersebut. Misalnya saja peranan-peranan

untuk para pegawai negeri dan pelajar yang kesemuanya telah ditata

17 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan (Jakarta:

Kencana, 2007), 158-159. 18 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), 269.

25

dengan baik. Tetapi ada pula beberapa peranan lain yang tidak harus

mengikuti ketentuan, tetapi lebih banyak tergantung pada penafsiran

individu itu sendiri seperti misalnya peranan teman, istri, orang tua atau

orang-orang yang sudah pensiun.

Dalam melaksanakan suatu peranan tertentu kita harapkan oleh

masyarakat agar menggunakan cara-cara yang sesuai dengan yang

mereka harapkan keadaan semacam ini disebut sebagai prescribed role

(peranan yang dianjurkan). Tetapi adakalanya orang-orang yang

diharapkan ini tidak berperilaku menurut cara-cara yang konsisten

dengan harapan-harapan orang lain mereka masih bisa dianggap

menjalankan peranan yang diberikan oleh masyarakat walaupun tidak

konsisten dengan harapan-harapan si pemberi peran. Keadaan seperti ini

disebut sebagai enacted role (peran nyata) yaitu keadaan sesungguhnya

dari seseorang dalam menjalankan peranan tertentu. Peran nyata ialah

pola-pola perilaku yang betul-betul dilaksanakan oleh para individu

dalam menjalankan peran mereka.19

d. Peran Usaha Kecil Dalam Perekonomian

Tidak dapat dipungkiri bahwa Usaha Kecil dan Menengah

memegang peranan penting dalam memajukan perekonomian suatu

negara. Demikian halnya dengan Indonesia, sejak diterpa badai krisis

finansial pada tahun 1996 silam, masih banyak usaha kecil menengah

yang hingga saat ini masih mampu bertahan. Meskipun mereka sempat

19 Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Universitas

Indonesia, 1964), 80.

26

goyang oleh dampak yang ditimbulkan, namun dengan semangat dan

jiwa yang kuat maka mereka secara perlahanlahan mampu bangkit dari

keterpurukan. Hal inilah yang membedakan antara usaha-usaha sekelas

dengan usaha-usaha sekelas corporat, meskipun penghasilan yang

diperoleh lebih besar namun resiko yang bakal dihadapi juga semakin

besar juga.

Ada tiga alasan utama suatu negara harus mendorong usaha kecil

yang ada untuk terus berkembang. Alasan pertama adalah karena pada

umumnya usaha kecil cenderung memiliki kinerja yang lebih baik

dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang produktif. Kemudian alasan

kedua, seringkali mencapai peningkatan produktivitasnya melalui

investasi dan perubahan teknologi. Hal ini merupakan bagian dari

dinamika usahanya yang terus menyesuaikan perkembangan zaman.

Untuk alasan ketiga, usaha kecil ternyata memiliki keunggulan dalam

hal fleksibilitas dibandingkan dengan perusahaan besar.

Di Indonesia, usaha kecil yang ada memiliki peran penting dalam

menyerap tenaga kerja, meningkatkan jumlah unit usaha, dan

mendukung pendapatan rumah tangga. Perkembangan suatu usaha

dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik itu faktor internal maupun

eksternal. Untuk faktor eksternal sendiri, ada satu permasalahan umum

yang biasa dihadapi oleh para pelaku usaha yaitu permodalan. Kesulitan

memperoleh modal untuk investasi maupun untuk operasional usaha

27

merupakan masalah klasik yang masih menghantui di Indonesia selama

ini.

Sebenarnya permasalahan ini bisa diselesaikan dengan catatan

bahwa masing-masing pelaku usaha menerapkan konsep manajemen

yang baik dan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditentukan oleh

lembaga keuangan yang ada. Selama ini kenyataan di lapangan ternyata

masih banyak para pelaku usaha yang belum menerapkan konsep

manajemen seperti ini dalam operasional usaha mereka sehari-hari.

Sebagai pihak yang mengucurkan pinjaman (kreditur), lembaga

keuangan tentunya akan menerapkan prinsip kehati-hatian untuk

melindungi diri dari resiko kerugian sebagai akibat dari macet. Selain

itu, tingginya bunga kredit yang diberikan serta berbelitnya prosedur

pengajuan menyebabkan sebagian besar usaha kecil tidak mengajukan

kredit kepada lembaga keuangan bank maupun non bank seperti pasar

modal dan pembiayaan. Sekarang, apa yang harus dilakukan pemerintah

untuk mengatasi ini karena bagaimanapun juga, usaha kecil merupakan

bagian terkecil dari perekonomian Indonesia dan tanpanya Indonesia

sulit untuk maju.20

20 www://restafebri.blogspot.comdigilib.petra.ac.id. usaha keci l.com/usaha Kecil menengah.

Diakses pada tanggal 20 Januari 2020.

28

Dalam hal ini peran dan fungsi home industri sangat besar dalam

kegiatan ekonomi masyarakat. Adapun peran home industri di

antaranya:21

1) Memiliki potensi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Tiap

unit investasi pada sektor Industri Kecil dapat menciptakan lebih

banyak kesempatan kerja bila dibandingkan dengan investasi yang

sama pada usaha besar maupun menengah. Pada tahun 2003,

ternyata Industri Kecil menyerap 99,4 % dari seluruh tenaga kerja.

2) Memiliki kemampuan untuk memanfaatkan bahan baku lokal,

memegang peranan utama dalam pengadaan produk dan jasa bagi

masyarakat, dan secara langsung menunjang kegiatan usaha yang

berskala lebih besar.

3) Industri Kecil relatif tidak memiliki utang dalam jumlah besar.

4) Industri Kecil memberikan sumbangan sebesar 58,30% dari PDB

nasional pada tahun 2003, karena masalah yang dihadapi bangsa

Indonesia saat ini adalah tingginya tingkat pengangguran.

5) Dapat menumbuhkan usaha di daerah, yang mampu menyerap

tenaga kerja.

6) Akhir-akhir ini peran Industri Kecil diharapkan sebagai salah satu

sumber peningkatan ekspor non migas.

Untuk meningkatkan penjualan, para perajin industri kecil perlu

memperhatikan aspek pemasaran. Pemasaran produk secara langsung

21http://lovnyoknyonkq.blogspot.com/2010/11/peranan-industri-kecil-terhadap.html diaks es pada

tanggal 20 Januari 2020

29

ataupun lewat perantara sebaiknya dioptimalkan. Kerja sama dengan

eksportir swasta, maupun dukungan berbagai lembaga terkait seperti

Pemda, Deperindag dan dinas kepariwisataan diharapkan dapat

memperkuat jaringan pemasaran dalam negeri dan luar negeri.

Upaya sebagian kecil perajin industri kecil yang sudah

mempromosikan kreati vitas mereka lewat jaringan internet perlu diikuti

oleh perajin industri kecil yang lain. Dalam hal ini perajin industri kecil

dapat bekerja sama dalam paguyuban untuk mengusahakan bantuan dari

pemerintah ataupun lembaga-lembaga swasta yang concern terhadap

perkembangan Industri Kecil agar memberikan dukungan dalam bentuk

fasilitas, pelatihan Teknologi Informasi (TI) ataupun pendampingan.

Dengan demikian diharapkan cakupan promosi lebih luas dan efektif

sehingga usaha para perajin dapat lebih berkembang.

Para perajin industri kecil yang belum mempunyai ijin usaha,

sedapat mungkin segera mengurusnya. Karena bagi usaha kerajinan

yang telah berijin, biasanya mempunyai omzet produksi yang tinggi dan

berani menerima pesanan dalam jumlah besar. Dengan legalitas usaha,

pembeli akan lebih percaya karena keberlangsungan usaha lebih

terjamin.

Adapun fungsi home industri atau usaha kecil di antaranya:

1) Usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui

berbagai keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, produksi,

penyalur, dan pemasaran bagi hasil produk-produk industri besar.

30

Usaha kecil berfungsi sebagai transformator antar sektor yang

mempunyai kaitan ke depan maupun ke belakang.

2) Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam

menyerap sumber daya yang ada. Usaha kecil sangat fleksibel karena

dapat menyerap tenaga kerja dan sumber daya lokal serta

meningkatkan sumber daya manusia agar dapat menjadi wirausaha

yang tangguh.

3) Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan

nasional, alat pemerataan berusaha dan pendapatan, karena

jumlahnya tersebar diperkotaan maupun pedesaan.22

Sedangkan dalam ruang lingkupnya usaha kecil mempunyai dua

fungsi yaitu fungsi mikro dan fungsi makro:

1) Fungsi mikro, secara umum usaha kecil adalah sebagai penemu

(inovator) dan sebagai perencana (planner). Sebagai inovator usaha

kecil berperan dalam menemukan dan menciptakan produk baru,

teknologi baru, imajinasi dan ide baru, dan organisasi baru.

Sedangkan sebagai planner usaha kecil berperan dalam merancang

corporate plan, corporate strategy, corporate image and idea, dan

corporate organisation.

2) Fungsi makro, usaha kecil berfungsi sebagai penggerak, pengendali

dan pemancu perekonomian nasional suatu bangsa, sekaligus

merupakan kekuatan ekonomi negara sehingga negara tersebut

22 Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses (Jakarta: Salemba

Empat, 2006), 77.

31

mampu menjadi kekuatan ekonomi dunia handal yang didukung oleh

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi.23

B. Kerajinan Bambu

1. Kerajinan Tangan (Bambu)

Kerajinan menurut KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu

perusahaan (kecil) yang membuat barang-barang sederhana, biasa

mengandung unsur seni.24Kerajinan adalah sebutan bagi suatu benda

hasil karya seni manusia.Kata ‘kerajinan’ berasal dari kata ‘rajin’ yang

artinya barang/benda yang dihasilkan oleh ketarampilan

tangan.Kerajinan tersebut dari berbagai bahan yang bisa menghasilkan

hiasa atau benda seni maupun barang pakai. Biasanya istilah ini

diterapkan untuk cara tradisional dalam membuat sesuatu. Kerajinan

tangan adalah adalah menciptakan suatu produk atau barang yang

dilakukan oleh tangan dan memiliki fungsi pakai atau keindahan

sehingga memiliki nilai jual. Kerajinan tangan yang memiliki kualitas

tinggi tentu harganya akan mahal, jika kalian memiliki ketrampilan

dan berusaha untuk membuat suatu produk mungkin dengan kerajinan

yang akan memiliki bisa menjadi suatu usaha yang menjanjikan.

Selain itu, produk kerajinan tangan juga pasti mempunyai harga

tinggi, maka dari itu sudah sepatutnya sebagai warga Negara mampu

23Ibid, 77-78. 24Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pusat,1993).

32

menciptakan sebuah kerajinan, atau paling setidaknya produk

kerajinan asli Indonesia.25

2. Bambu

a. Pengertian Bambu

Indonesia merupakan negara penghasil bambu yang cukup

besar. Banyak manfaat yang diambil dari pohon bambu, terlihat

dari produk produk yang dihasilkan. Setiap propinsi di Indonesia

mempunyai tanaman bambu, baik tumbuh secara liar, ataupun

sengaja ditanam di lahan perkebunan.26 Bambu merupakan

kekayaan hutan bukan kayu yang merupakan salah satu bagian dari

kekayaan sumber daya hutan. Bambu dapat menjadi salah satu

alternatif dalam pengurangan penggunaan kayu di hutan yang

semakin terbatas keberadaannya.27 Beberapa kemudahan dari

bambu antara lain, penanamannya cukup dilakukan sekali saja

karena bambu akan berkembang biak dengan sendirinya dan

mudah tumbuh pada habitat yang sesuai dan selanjutnya dipanen

sesuai dengan kebutuhan. Dalam pertumbuhannya. tentunya tidak

terlepas dari pengaruh kondisi lingkungan tempat tumbuh, pola

tanam dan teknik pemeliharaan yang memadai. Bambu tumbuh

mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi sekitar 100 – 2200

m di atas permukaan laut. Walaupun demikian, tidak semua jenis

25http://sanabilastore.com/blog/5-pengertian-kerajinan.diakses Mei 19 2020. 26Kamaen Nafed, “Menggali Peluang Ekspor Untuk Produk dari Bambu”; Artikel, Edisi Desember (Jakarta: Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, 2011), h. 3. 27 Ibid, h.4.

33

bambu dapat tumbuh dengan baik di tempat yang tinggi. Namun,

pada tempat-tempat yang lembab atau yang kondisi curah hujannya

tinggi dapat mencapai pertumbuhan terbaik, seperti di tepi sungai,

di tebing-tebing yang curam. Pada tempat-tempat yang disenangi,

umur tanaman 4 tahun perumpunan sudah dapat terjadi secara

normal, yang mana jumlah rumpun sudah dapat mencapai 30

batang dengan diameter ratarata di atas 7 cm.28 Bambu umumnya

tumbuh di hutan tropis dan subtropis, biasanya dilantai bawah, bisa

jadi dominan secara lokal atau sebagai rumpun yang terpencar.

Bambu membutuhkan musim tanam yang basah dan hangat.

Namun beberapa di antaranya mampu bertahan dalam kondisi

dingin, bahkan di daerah bersuhu beku.29

b. Jenis-jenis Bambu

Di Indonesia terdapat lebih kurang 140 jenis bambu.

Bambu merupakan tanaman yang memiliki manfaat sangat penting

bagi kehidupan. Berikut uraian beberapa jenis bambu yang

mempunyai manfaat dan nilai ekonomisnya.30

1) Dendrocalamus Asper (Bambu Betung). Bambu Betung

sifatnya keras, baik untuk bahan bangunan karena seratnya

besar-besar dan ruasnya panjang. Bambu ini dapat

dimanfaatkan untuk saluran air, penampung air aren yang

28 Ibid. h.4. 29 Ensiklopedia Biologi Dunia Tumbuhan Jilid Ketiga, Jakarta: PT Lentera Abadi, 2012, h.206. 30 Ibid, h.4-8.

34

disadap, dinding rumah yang dianyam (gedek atau bilik), dan

berbagai jenis barang kerajinan.

2) Gigantochloa Verticillata/Gigantochloa Pseudo Arundinacea

(Bambu Andong). Bambu Andong sebagian besar digunakan

untuk membuat berbagai jenis kerajinan tangan, bahan

bangunan, dan untuk chopstick.

3) Bambusa Vulgaris (Bambu Kuning). Bambu Kuning digunakan

untuk mebel, bahan pembuat kertas, kerajinan tangan dan dapat

ditanam di halaman rumah karena cukup menarik sebagai

tanaman hias serta untuk obat penyakit kuning atau lever.

4) Bambusa Vulgaris (Bambu Tutul). Bambu Tutul sebagian besar

digunakan untuk furniture, untuk dinding, dan lantai rumah,

serta untuk kerajinan tangan.

5) Gigantochloa Atroviolacea (Bambu Hitam). Bambu Hitam

sangat baik untuk pembuatan alat musik seperti angklung,

gambang, atau calung dan dapat juga digunakan untuk furniture

dan bahan kerajinan tangan.

6) Bambusa Multiplex (Bambu Cendani). Batang bambu Cendani

dapat digunakan untuk tangkai payung, pipa rokok, kerajinan

tangan seperti tempat lampu, vas bunga, rak buku, dan berbagi

mebel dari bambu.

35

7) Schizostachyum Blumei (Bambu Tamiang). Bambu Tamiang

paling cocok digunakan untuk sumpit, suling, alat memancing,

dan kerajinan tangan.

8) Dendrocalamus Strictus (Bambu Batu). Batang bambu Batu

sangat kuat dan dapat digunakan untuk bahan baku kertas dan

untuk bahan anyaman.

9) Gigantochloa Atter (Bambu Ater). Batang bambu Ater

biasanya digunakan orang untuk dinding rumah, pagar, alat-alat

rumah tangga, kerajinan tangan dan ada juga yang

menggunakan untuk alat musik.

10) Dinochloa Scandens (Bambu Cangkoreh). Bambu Cangkoreh

dapat digunakan untuk anyaman atau tempat jemuran tembakau

dan untuk obat misalnya obat tetes mata dan obat cacing.

11) Schizostachyum Brachycladum (Bambu Bali). Karena

penampilan tanamannya unik dan menarik maka bambu ini

biasa digunakan sebagai tanaman hias.

12) Bambusa Ventricosa (Bambu Gendang). Karena bentuk

batangnya yang unik dan cukup menarik, bambu ini biasa

digunakan sebagai tanaman hias.

13) Bambusa Glaucescens (Bambu Pagar). Disebut juga Bambu

China, Ukuran batang dan daun bambu jenis ini lebih halus dari

bambu Jepang. Namun berbeda dengan kedua jenis bambu

lainnya, bambu cina tumbuhnya lebih menyemak dan

36

batangnya mudah melengkung. Warna batangnya hijau muda,

agak kekuningan. Bambu ini juga menarik sebagai tanaman

hias. Di Indonesia sekitar, 80% batang bambu dimanfaatkan

untuk bidang konstruksi. Selebihnya, dimanfaatkan dalam

bentuk lainnya seperti kerajinan, furniture, chopstick, industri

pulp dan kertas, serta keperluan lainnya.

14) Bambusa Atra (Bambu Loleba) Bambu loleba dapat digunakan

untuk dinding rumah, tali tongkat, bahan anyaman dan sebagai

tanaman hias.

15) Arandinari Japonica (Bambu Jepang) Jenis bambu ini

mempunyai bentuk yang khas dengan batangnya yang kecil dan

daunnya yang halus. Ukuran daunnya maksimal hanya

sepanjang 10 cm. Warna batang dan daunnya hijau pucat. Mirip

seperti bambu kuning. Batang bambu Jepang juga tumbuh

lurus. Ini membuatnya cocok dijadikan pembatas atau berjajar

di sepanjang dinding atau pinggir jalan. Ketika sudah rimbun,

bambu Jepang dapat dibentuk.

16) Schizostachyum Brachycladum (Bambu Talang) Bambu

Talang banyak digunakan untuk bahan atap, dinding, dan lantai

rumah adat Toraja. Selain itu, bambu talang juga digunakan

untuk rakit, tempat air, dan bahan kerajinan tangan seperti

ukiran dan anyaman.

37

17) Schizostachyum Zollingeri (Bambu Perling) Batang bambu

Perling dapat digunakan untuk membuat dinding, tali, tirai, dan

alat memancing.

18) Thyrsostachys Siamensisi (Bambu Sian) Bambu ini sangat baik

digunakan untuk tangkai payung, dan sebagai tanaman hias

karena rumpunnya mempunyai tajuk melebar dengan daun

kecil-kecil yang banyak.

19) Gigantochloa Apus (Bambu Apus) Batang bambu Apus

berbatang kuat, liat, dan lurus. Jenis ini terkenal paling bagus

untuk dijadikan bahan baku kerajinan anyaman karena seratnya

yang panjang kuat, dan lentur. Ada juga yang

menggunakannya untuk alat musik.

c. Pemanfaatan Bambu

Pengertian pemanfaatan itu sendiri berasal dari kata

“manfaat” yang berarti guna, faedah, laba, untung. Dalam arti lain

pemanfaatan dapat berarti proses, cara, perbuatan

memanfaatkan.31 Batang bambu merupakan bagian yang paling

banyak digunakan untuk berbagai macam barang keperluan

sehari-hari. Batang bambu, baik yang masih muda maupun yang

sudah tua, dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan.32

Dalam kehidupan masyarakat pedesaan di Indonesia bambu

memegang peranan penting dan sangat bermanfaat bagi kehidupan

31 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jilid Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, h.711. 32 Ibid. h.711.

38

ekonomi. Bambu banyak manfaatnya karena mempunyai

karakteristik batang yang lentur, kuat, lurus, rata, keras, mudah

dibelah serta ringan, seahingga mudah diangkut. Selain itu bambu

juga relatif murah dibanding dengan bahan bangunan lainnya.

Bambu menjadi tumbuhan serbaguna bagi masyarakat pedesaan.33

Dari aspek sosial dan ekonomi, tanaman bambu yang telah

merata di daerah-daerah pedesan dan dapat dikatakan merupakan

tanaman yang merakyat telah mampu mengangkat perekonomian

masyarakat sebagai penghasilan yang utama atau tambahan.

Sebagai tanaman yang merakyat, bambu memiliki status dan nilai

sosial yang mendalam maknanya. Beberapa saat yang lalu

masyarakat pedesaan di Jawa tengah akan merasa dari kalangan

rendah atau miskin jika harus membeli bambu untuk membuat

dinding atau pereabotan rumah tangga. Namun di lain pihak

masyarakat kalangan menengah ke atas lebih menyukai bambu

sebagai suatu produk yang dekat pada alam dan memiliki nilai

seni yang tinggi, misalnya meja kursi dan perabotan rumah tangga

dari bahan bambu.34

Selain itu bagi masyarakat pedesaan rumpun bambu dapat

menjadi tabungan, suatu sumber daya penyangga yang dapat

diandalkan bila timbul keadaan paceklik, selain rebungnya dapat

33 Ariefa Primair Yani dan Nike Anggraini, “Peranan Bambu Dalam Kehidupan Masyarakat

Desa Taba Terunjam Bengkulu,” Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biolog i (ISBN : 978-602-61265-2-8), Juni 2018, h.924. 34 Ridwanti Batubara, Pemanfaatan Bambu di Indonesia, digitized by USU digital library (Online

03 April 2019).

39

langsung dimakan, buluh bambu juga dapat diperdagangkan. Di

lain pihak kebutuhan akan tempat semakin menekan tempat

tumbuh bambu sehingga bambu sedikit demi sedikit terus

berkurang. Di desa-desa, pemanfaatan bambu seringkali terlihat

pada perlengkapan rumah tangga. Bambu dapat juga dibuat

menjadi berbagai macam produk contohnya kursi santai, meja, tas,

sapu lidi, sapu ijuk, dan tusuk bambu.

d. Kerajinan Bambu

Kerajinan bambu berarti kerajinan tangan yang bahan

utamanya adalah bambu. Bambu yang digunakan biasanya tidak

terlalu muda dan tidak terlalu tua sehingga mudah untuk diproses

menjadi sebuah kerajinan tangan.

C. Tinjauan Tentang Hasil Peningkatan Ekonomi

Apabila sudah berwirausaha engan menerapkan beberapa strategi

termasuk dengan strategi pemasaran yang disebutkan di atas, nantinya

akan tercapai keberhasilan dalam berwirausaha. Dalam berwirausaha

memahami pasar sangat penting karena itu juga berpngaruh terhadap

tingkat keberhasilan usaha. Berhasilnya suatu usaha akan berdampak pada

perekonomian masyarakat. Telah banyak orang yang mencapai

kesejahteraan hanya dengan berwirausaha.

40

Adanya industri berdampak pada kehidupan ataupun perekonomian

masyarakat. Secara umum dampak positif dari adanya home industri

tersebut antara lain:35

1. Menyerap tenaga kerja

Adanya industri dapat meningktkan pembangunan perekonomian,

sedangkan dampak dari pembangunan ini akan semakin luasnya

kesenpatan kerja yang bersifat produktif untuk masyarakat, yang

nantinya akan berdampak menambah pendapatan nyata bagi

masyarakat. Banyaknya masyarakat yang tidak dapat pekerjaan kini

menjadi masalah tetapi dengan adanya pendirian industri membuat

penggaguran semakin berkurang. Industri juga berperan penting dalam

mengatasi pengganguran negara.

2. Meningkatkan pendapatan masyarakat

Masyarakat dapat memproduksi dan menjual produknya sehingga

dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Pendapatan yang

mereka dapatkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi

mereka.

3. Terbentuknya usaha disektor nonfromal

Sektor industri kecil yang dikelola dengan sistem manajemen yang

baik akan membentuk suatu industri dalam sektor nonfomal.

35http://updatecampuran.blogspot.com//2013/08/pengertin-industri-dandampak.html diaks es pda

tanggal 21 Januari 2020.

41

4. Tinjauan Ekonomi Islam

Islam menganjurkan umatnya untuk memproduksi dan berperan

dalam berbagai bentuk aktivitas ekonomi, pertanian, perkebunan,

perikanan, perindustrian dan perdagangan. Islam memberkati

pekerjaaan dunia ini dan menjadikannya bagian dari pada ibadah dan

jihad.Bekerja adalah bagian dari ibadah dan jihad yang pekerja

bersikap konsisten terhadap peraturan Allah, suci niatnya, dan tidak

melupakan-Nya.Dengan bekerja, masyarakat bisa melaksanakan tuga

kekhalifahannya, menjaga diri dari maksiat, dan meraih tujuan yang

lebih besar.Demikian pula dengan bekerja seorang individu mampu

memenuhi kebutuhannya, mencukupi kebutuhan keluarganya, dan

berbuat baik kepada tetangganya. Semua hal tersebut tidak akan

terwujud tanpa harta yang dapat diperoleh dengan bekerja.36

Islam adalah aqidah, syariat dan kerja.Kerja disini meliputi ibadah,

taat, kemauan bekerja keras dalam mencari nafkah serta tumbuh

kembangkan nilai-nilai kebaikan.Allah memerintahkan hamba-Nya

untuk berusaha guna mencari karunia-Nya disegenap penjuru dunia.37

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Jumuah ayat 10:

لة فانتشروا في الرض وابتغوا من فضل الل فإذا قضيت الص

كثيرا لعلكم تفلحون واذكروا الل

36Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), Cet. Ke-1, h. 107. 37Ahmad Muhammad Al-Khufi, Bercermin Pada Akhlak Nabi SAW (Bandung: Pustaka Hidayah,

2003), Cet. Ke-2, h,135.

42

Artinya: “apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu

di muka bumi; dan carilah karunia allah dan ingatlah allah banyak-banyak

supaya kamu beruntung”. (Al-Jumu’ah:10).38

Mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan kehidupan yang

layak bagi kaum Muslim merupakan kewajiban syar’I, yang jika disertai

ketulusan niat akan naik pada tingkatan ibadah. Terealisasinya

pengembangan ekonomi di dalam islam adalah dengan keterpaduan antara

upaya individu dan upaya pemerintah. Di mana peran individu sebagai

asas dan peran pemerintah sebagai pelengkap.39Dalam Islam Negara

berkewajiban melindungi kepentingan masyarakat dari ketidak

adilan.Negara juga berkewajiban memberikan jaminan sosial agar seluruh

masyarakat hidup secara layak.

38 39Jaribah Ibnu Ahmad Al-Haritsi, Fikih Ekonomi Umar Bin Al-Khathab, (Terj) (Jakarta: Kahlifa,

2006), h. 735.