BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf ·...

23
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Metode Pembelajaran a. Pengertian Metode Pembelajaran Pengertian metode pembelajaran menurut pendapat ahli adalah sebagi berikut. Sudjana (2010: 76) mengartikan metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu peranan metode pembelajaran sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar. Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. Adapun jenis-jenis metode pembelajaran, antara lain: metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode tugas belajar dan resitasi, metode kerja kelompok, metode demonstrasi dan eksperimen, metode sosiodrama (role-playing), metode problem solving, metode sistem regu (team teaching), metode latihan (drill), metode karyawisata (field-trip), metode resource person (manusia sumber), metode survei masyarakat, dan metode simulasi (Sudjana, 2010: 91). Selanjutnya Sudjana (2010: 76) menjelaskan tentang proses belajar mengajar yang baik, hendaknya mempergunakan berbagai jenis metode pembelajaran secara bergantian atau saling bahu-membahu satu sama lain. Masing-masing metode ada kelemahan serta keuntungannya. Tugas guru ialah memilih berbagai metode yang tepat 5 Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Metode Pembelajaran

a. Pengertian Metode Pembelajaran

Pengertian metode pembelajaran menurut pendapat ahli adalah

sebagi berikut. Sudjana (2010: 76) mengartikan metode pembelajaran adalah

cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa

pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu peranan metode

pembelajaran sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar.

Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa

sehubungan dengan kegiatan mengajar guru.

Adapun jenis-jenis metode pembelajaran, antara lain: metode

ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode tugas belajar dan

resitasi, metode kerja kelompok, metode demonstrasi dan eksperimen,

metode sosiodrama (role-playing), metode problem solving, metode sistem

regu (team teaching), metode latihan (drill), metode karyawisata (field-trip),

metode resource person (manusia sumber), metode survei masyarakat, dan

metode simulasi (Sudjana, 2010: 91). Selanjutnya Sudjana (2010: 76)

menjelaskan tentang proses belajar mengajar yang baik, hendaknya

mempergunakan berbagai jenis metode pembelajaran secara bergantian atau

saling bahu-membahu satu sama lain. Masing-masing metode ada kelemahan

serta keuntungannya. Tugas guru ialah memilih berbagai metode yang tepat

5

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

6

untuk menciptakan proses belajar-mengajar. Ketepatan penggunaan metode

pembelajaran tersebut sangat bergantung pada tujuan, isi proses belajar-

mengajar, dan kegiatan belajar-mengajar. Ditinjau dari segi penerapannya,

metode-metode mengajar ada yang tepat digunakan untuk siswa dalam

jumlah besar dan ada yang tepat untuk siswa dalam jumlah kecil. Ada juga

yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas.

b. Metode Demonstrasi

Pengertian metode demonstrasi menurut pendapat para ahli adalah

sebagai berikut. Syaiful (2008: 210) mengemukakan metode demonstrasi

adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda

sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui

dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya. Menurut

Muhibbin Syah (2013: 22) metode demonstrasi adalah metode mengajar

dengan memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu

kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media

pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang

disajikan.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode

demonstrasi adalah metode mengajar dengan menampilkan suatu cara

menggunakan media pembelajaran yang relevan dengan materi yang

disajikan.

Suprijono (2015: 149) menyebutkan langkah-langlah dalam

menerapkan metode demonstrasi, yaitu:

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

7

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2) Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan.

3) Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan.

4) Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario

yang telah disiapkan.

5) Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisisnya.

6) Tiap siswa mengemukakan hasil analisisnya dan juga pengalaman siswa

didemonstrasikan.

7) Guru membuat kesimpulan.

2. Minat Belajar

a. Pengertian Minat Belajar

Pengertian minat belajar berdasarkan pendapat para ahli dijelaskan

sebagai berikut. Muhibbin Syah (2013: 133) berpendapat “minat” (interest)

berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan besar

terhadap sesuatu”. Hal senada diungkapkan Slameto (2013: 57), minat

merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang

beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang akan diperhatikan

secara terus-menerus dan disertai dengan perasaan senang. Dimana perasaan

senang yang ada, bermuara pada kepuasan.

Syaiful Bahri Djamarah (2002: 132) menyatakan minat adalah suatu

rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada

yang menyuruh. Hurlock (2005: 114) menyatakan bahwa minat merupakan

sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka

inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu

akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Hal ini kemudian

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

8

mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minat pun berkurang.

Menurut Crow & Crow dalam (Abror, 1993: 112), minat atau interest dapat

berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung merasa

tertarik baik pada orang, benda, kegiatan, atau pun bisa berupa pengalaman

afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Ini artinya minat dapat

menjadi penyebab kegiatan dan penyebab partisipasi dalam kegiatan itu.

Syaiful Bahri Djamarah (2002: 132), menyatakan bahwa seseorang yang

memiliki minat terhadap suatu aktivitas, akan memperhatikan aktivitas itu

secara konsisten disertai rasa senang. Minat pada dasarnya adalah

penerimaan akan suatu hubungan antar diri sendiri dengan sesuatu di luar

dirinya. Semakin kuat dan dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

Minat timbul pada diri seseorang bukan bawaan sejak lahir melainkan hasil

belajar yang cenderung mendukung aktivitas belajar selanjutnya.

Dari pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah rasa

suka dan tertarik yang tinggi dengan kesadaran diri terhadap sesuatu yang

dipandang memberi keuntungan dan kepuasan pada dirinya sehingga

mendorong individu berpartisipasi dalam kegiatan itu tanpa ada yang

menyuruh.

Belajar menurut Slameto (2013: 2) adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Gagne, 1977 dalam (Dalyono, 2009: 211)

menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

9

dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga

perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami

situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.

Winkel (2014: 59) menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas

mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,

yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman,

keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan

berbekas. Skinner dalam (Muhibbin Syah, 2013: 88) berpendapat bahwa

belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang

berlangsung secara progresif. Skinner percaya bahwa proses adaptasi akan

mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguatan (reinforcer).

Syaiful Bahri Djamarah (2008 :175) berpendapat, belajar adalah serangkaian

kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai

hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang

menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

James O. Wittaker, dalam (Soemanto, 2006: 104) menyatakan bahwa

belajar adalah proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui

latihan atau pengalaman. Dengan demikian, perubahan akibat pertumbuhan,

kematangan, kelelahan, penyakit, atau pengaruh obat-obatan tidak termasuk

sebagai belajar.

Dari pendapat beberapa ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar

merupakan aktivitas mental yang membawa perubahan pengetahuan,

keterampilan, sikap, serta tingkah laku yang baru dan relatif konstan melalui

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

10

suatu proses atau usaha adaptasi sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan penjabaran kata “minat” dan “belajar” di atas, dapat

disimpulkan minat belajar adalah rasa senang, tertarik, dan keinginan yang

tinggi terhadap belajar yang dipandang memberi keuntungan dan kepuasan

pada dirinya. Sehingga ketika seorang siswa memiliki minat belajar, ia akan

menunjukkan pada beberapa indikator yaitu:

1) adanya perasaan senang terhadap belajar,

2) adanya keinginan yang tinggi terhadap penguasaan dan keterlibatan

dengan kegiatan belajar,

3) ada perasaan tertarik yang tinggi terhadap belajar,

4) ada kesadaran sebagai subyek pendidikan dan sadar akan kebutuhan

terhadap belajar, dan

5) mengetahui tujuan belajar.

b. Jenis-jenis Minat

Berdasarkan penjelasan minat, berikut ini merupakan pembagian

jenis-jenis minat. Djaali (2012: 122) mengemukakan bahwa minat memiliki

unsur afeksi, kesadaran sampai pilihan nilai, pengerahan perasaan, seleksi,

dan kecenderungan hati. Kemudian berdasarkan orang dan pilihan kerjanya,

minat dibagi ke dalam enam jenis, yaitu:

1) Realistis

Orang dengan minat realistis biasanya lebih menyukai masalah

konkret dibandingkan masalah abstrak. Koordinasi otot yang dimiliki

baik dan terampil, tetapi kurang menyenangi hubungan sosial

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

11

dikarenakan cenderung kurang mampu menggunakan medium

komunikasi verbal.

2) Investigatif

Minat ini cenderung berorientasi keilmuan. Orang dengan minat

investigatif umumnya berorientasi pada tugas, instropeksi, dan asosial,

mereka lebih menyukai memikirkan sesuatu daripada melaksanakannya.

Ia suka bekerja sendirian, kurang memiliki pemahaman sebagai

pemimpin akdemik dan intelektualnya sendiri, selalu ingin tahu, dan

kurang menyukai pekerjaan berulang.

3) Artistik

Minat artistik membuat orang cenderung menyukai hal-hal yang

bersifat terstruktur, bebas, memiliki kesempatan bereaksi, kreatif dalam

bidang seni dan musik, dan sangat membutuhkan suasana yang dapat

mengekpresikan sesuatu secara individual.

4) Sosial

Orang yang memiliki minat ini memiliki kemampuan verbal yang

baik, terampil dalam bergaul, bertanggung jawab, suka bekerja secara

kelompok, menyukai kegiatan yang sifatnya berbagi seperti mengajar,

melatih, dan memberi informasi.

5) Enterprising

Orang dengan minat ini memiliki kemampuan memimpin, percaya

diri, agresif, dan umumnya aktif.

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

12

6) Konvensional

Orang dengan minat konvensional biasanya memiliki komunikasi

verbal yang bagus, ketertiban, dan kegiatan yang berhubungan dengan

angka.

Berdasarkan penjelasan jenis-jenis minat tersebut, minat belajar seni

musik siswa termasuk dalam jenis minat realistis, artistik, dan enterprising.

Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaannya di pembelajaran seni musik, siswa

melakukan kegiatan secara langsung bermain musik menggunakan pianika

dan siswa berpartisipasi aktif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

tersebut (enterprising). Secara artistik seni musik termasuk dalam salah satu

cabang seni ( Art ).

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

Dalam minat belajar seorang siswa memiliki faktor-faktor yang

mempengaruhi minat belajar yang berbeda-beda, menurut Syah (2003: 132)

membedakannya menjadi tiga macam, yaitu:

1) Faktor Internal Siswa

Adalah faktor dari dalam diri siswa yang meliputi dua aspek, yakni:

a) Aspek Fisiologis

Kondisi jasmani dan tegangan otot (tonus) yang menandai tingkat

kebugaran tubuh siswa, hal ini dapat mempengaruhi semangat dan

intensitas siswa dalam pembelajaran.

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

13

b) Aspek Psikologis

Aspek psikologis merupakan aspek dari dalam diri siswa yang terdiri

dari inteligensi, bakat siswa, minat siswa, sikap siswa, dan motivasi

siswa.

2) Faktor Eksternal Siswa

Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yaitu faktor lingkungan sosial

dan faktor lingkungan non-sosial.

a) Faktor Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial terdiri dari sekolah, keluarga, masyarakat, dan

teman kelas.

b) Faktor Lingkungan Non-sosial

Lingkungan non-sosial terdiri dari gedung sekolah dan letaknya,

materi pelajaran, waktu belajar, keadaan rumah tempat tinggal, dan

alat-alat belajar.

3) Faktor Pendekatan Belajar

Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara atau strategi yang

digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses

mempelajari materi tertentu.

Berdasarkan penjelasan tersebut, minat belajar siswa dipengaruhi oleh

beberapa faktor, baik faktor yang terdapat dari dalam diri siswa sendiri, dari

luar diri siswa, serta dari faktor pendekatan belajar yang mereka dapatkan.

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

14

3. Pembelajaran Seni di Sekolah Dasar

a. Konsep Dasar Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan

Konsep dasar pendidikan seni pada dasarnya dapat dibagi dalam dua

kategori, yaitu seni dalam pendidikan dan pendidikan melalui seni (Bandi

dkk., 2009: 2). Konsep yang pertama seni dalam pendidikan, pada awalnya

dikemukakan oleh golongan esensialis yang menganggap bahwa secara

hakiki materi seni penting diberikan kepada anak. Dengan demikian menurut

konsep ini, keahlian seni seperti melukis, menyanyi, menari dan sebagainya

perlu diajarkan kepada anak dalam rangka pengembangan dan

pelestariannya. Artinya lembaga pendidikan dan pendidik berperan untuk

mewariskan, mengembangkan, dan melestarikan berbagai jenis kesenian

kepada anak didiknya. Konsep yang kedua adalah konsep pendidikan melalui

seni. Berdasarkan konsep ini, seni dipandang sebagai sarana atau alat untuk

mencapai tujuan pendidikan dan bukan untuk tujuan seni itu sendiri. Konsep

pendidikan melalui seni inilah yang kemudian dianggap paling sesuai untuk

diajarkan atau diselenggarakan di sekolah umum, khususnya pada tingkat

sekolah dasar. Seni digunakan dalam pembelajaran di sekolah untuk

mendorong perkembangan peserta didiknya secara optimal, menciptakan

keseimbangan rasional dan emosional.

Pendidikan seni pada hakekatnya merupakan proses pembentukan

manusia melalui seni. Pendidikan seni secara umum berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan setiap anak (peserta didik) menemukan

pemenuhan dirinya dalam hidup, untuk mentransmisikan warisan budaya,

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

15

memperluas kesadaran sosial dan sebagai jalan untuk menambah

pengetahuan.

Berdasarkan penjelasan mengenai konsep dasar pendidikan seni

budaya dan keterampilan, dapat ditarik kesimpulan bahwa seni dipandang

sebagai sarana atau alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan bukan untuk

tujuan seni itu sendiri, karena pendidikan seni pada hakekatnya merupakan

proses pembentukan manusia melalui seni/kesenian.

b. Sifat Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan

Sifat Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan di Sekolah ada

berbagai macam. Bandi dkk. (2009: 20) menyebutkan bahwa sesuai dengan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Pendidikan Seni Budaya dan

Keterampilan memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan

multikultural. Hal ini ditegaskan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi

(KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1) Sifat Multilingual

Sifat multilingual dimaksudkan bahwa melalui seni dapat

mengembangkan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif

dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak,

peran, dan berbagai perpaduannya. Untuk memiliki kemampuan ini,

peserta didik dapat mempelajari berbagai disiplin pendidikan seni

seperti seni rupa, seni musik, seni tari atau seni drama baik secara

terpisah maupun secara terpadu.

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

16

2) Sifat Multidimensional

Maksud dari sifat multidimensional adalah melalui pendidikan

seni dapat dikembangkan beragam kompetensi meliputi konsepsi

(pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi

dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika,

kinestetika, dan etika.

3) Sifat Multikultural

Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni

menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap

beragam budaya Nusantara dan Mancanegara. Hal ini merupakan

wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang

hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang

majemuk. Melalui pendidikan ini peserta didik mengenal

keanekaragaman karya dan hasil budaya dari berbagai daerah, suku

bangsa bahkan dari berbagai negara.

Berdasarkan sifatnya, dapat ditarik kesimpulan seni bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan siswa dalam mengekspresikan diri melalui

berbagai cabang seni, baik seni musik, seni rupa, seni tari, atau seni drama.

c. Ruang Lingkup Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan

Berdasarkan KTSP, ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya dan

Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

17

1) Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam

menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-

mencetak, dan sebagainya.

2) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,

memainkan alat musik, apresiasi karya musik.

3) Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan

dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.

4) Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan

seni musik, seni tari dan peran.

5) Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup (life skills)

yang meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial,

keterampilan vokasional dan keterampilan akademik.

Berdasarkan penjelasan tersebut, ruang lingkup pendidikan seni

budaya dan keterampilan terdiri dari berbagai macam cabang seni,

diantaranya seni rupa, seni musik, seni tari, seni drama, dan keterampilan.

4. Hakikat Musik

a. Pengertian Musik

Musik adalah salah satu cabang seni yang menggunakan bunyi

sebagai media, ditinjau dari sumber bunyinya, bahannya, dan cara

memainkannya. Bahkan alat yang digunakan ada yang di tala maupun tidak.

Hal inilah yang menyebabkan perbedaan antara musik yang satu dengan

lainnya. Ada musik yang dibuat dengan mengeksplorasi sumber bunyi yang

dihasilkan oleh organ tubuh manusia, seperti; tepuk tangan, bersiul, suara

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

18

mulut, dan sebagainya, tetapi ada pula yang menggunakan alat-alat lainnya

seperti; batu, bambu, kayu, logam, dan sebagainya, dan adapula yang

menggunakan alat-alat musik yang sengaja dibuat baik secara tradisional

maupun menggunakan teknologi canggih, seperti; angklung, rebana, piano,

gitar, biola, flute, saxophone, trompet, dan sebagainya. Dengan banyaknya

alat yang digunakan sebagai sumber bunyi, maka karya-karya musik yang

dihasilkanpun sangat beraneka ragam baik dilihat dari alat-alat musik yang

digunakannya maupun komposisinya (Nanang & Sugeng, 2006: 2).

Menurut Waesberghe (2016: 57) musik secara faktual adalah seni

yang esensinya berhubungan erat dengan panca indra pendengaran dan

pengalaman waktu. Atas dasar kedua aspek ini dan yang dapat dibedakan

namun tidak dapat dipisah-pisahkan pada pengalaman musikal sejati,

agaknya diperlukan agar dalam estetika yang lengkap juga dijelaskan dengan

baik tentang “susunan bunyi” dan “susunan waktu” yang terdapat pada setiap

karya musik.

b. Praktek Musik (Pianika)

Pianika merupakan instrument yang memudahkan untuk penerapan

teori musik dan memainkan musik secara mudah baik dalam bentuk akord

maupun melodi. Pianika sangat praktis digunakan dalam sebuah

pembelajaran musik karena selain bentuknya yang mudah dibawa namun

penerapannya sangat memungkinkan untuk memahami dasar-dasar bermain

musik terutama pemahaman tentang tangga nada dan susunan nada dalam

pembentukan sebuah akord. Dalam tahapan selanjutnya, Pianika dapat

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

19

menjadi sebuah media untuk dapat dijadikan instrument yang melatih

ketrampilan secara kognitif yaitu pemahaman secara teori musik dan secara

motorik yaitu melatih penjarian dalam bermain musik baik akord dan melodi.

Diharapkan juga dengan pemahaman pada instrument pianika. nantinya akan

sangat membantu saat menggunakan instrument sejenis yang lebih

profesional seperti keyboard ataupun piano.

Gambar 2.1. Alat Musik Pianika

1) Instrument Pianika

Instrument Pianika adalah instrument yang dapat digunakan untuk

memainkan akord dan melodi. Susunan nada dalam pianika pada prinsipnya

sama dengan tuts pada keyboard ataupun piano yang terdiri dari 5 tuts

warna hitam dan 7 tuts warna putih dalam satu oktaf, rentang nada dalam

satu oktaf yaitu dimulai dari nada Do rendah sampai Do tinggi. Berikut ini

adalah susunan nada pada tuts pianika.

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

20

Gambar 2.2. Susunan nada dalam Pianika

Untuk memainkan pianika, diperlukan petunjuk teknik perlu

diperhatikan salah satunya yaitu masalah penjarian. Lazimnya pianika

dimainkan dengan penjarian tangan kanan, tetapi bagi yang dominan tangan

kiri atau kidal bisa juga menggunakan tangan kiri. Bagi yang menggunakan

tangan kanan sebagai tangan dominannya, maka tangan kiri digunakan

untuk memegang body pianika, letak handle atau pengangan pianika berada

di bawah body pianika. Sedangkan bagi yang tangan dominannya tangan

kiri maka tangan kanan digunakan untuk memegang body pianika.

2) Penjarian Dalam Pianika

Berikut ini petunjuk penjarian atau posisi jarian dalam memainkan

Pianika baik dalam posisi tangan kanan maupun tangan kiri, perhatikan

gambar di bawah!

Gambar 2.3. Penjarian Dalam Pianika

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

21

1 1

1 1/2

Salah satu bentuk akord yaitu akord Mayor. Berikut ini adalah

susunan bentuk penjarian dalam memainkan akord Mayor dalam

instrumnet Pianika. Susunan akord Mayor terdiri dari nada ke 1 3 5 ( Do

Mi Sol ) dalam setiap tangga nada. Jarak pada nada 1 ke nada 3 adalah dua

interval 1(do) 2(re) 3(mi) sedangkan dari nada 3 ke nada 5 adalah

satu setengah interval 3(mi) 4(fa) 5(sol).

Di bawah ini adalah gambar pianika yang disertakan dengan

susunan nada pembentuk dan posisi penjarianya.

- menunjukkan tuts/nada yang dimainkan

- Angka 1 2 3 4 5 untuk menunjukkan jari yang digunakan

Gambar 2.4. dan gambar 2.5. merupakan susunan akord mayor

dalam posisi dasar.

Akord C Mayor Dalam Posisi Dasar

Posisi Penjarian 1 3 5

Gambar 2.4. posisi penjarian akord C mayor

Akord G Mayor Dalam Posisi Dasar

1 3 5

Gambar 2.5. posisi penjarian akord G mayor

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

22

5. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan,

hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,

tempramen, watak”. Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku,

bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Coon dalam Zubaedi (2011: 8)

mendefinisikan karakter sebagai suatu penilaian subjektif terhadap

kepribadian seseorang yang berkaitan dengan atribut kepribadian yang dapat

atau tidak dapat diterima oleh masyarakat. Sebagian menyebutkan karakter

sebagai penilaian subjektif terhadap kualitas moral dan mental, sementara

yang lainnya menyebutkan karakter sebagai penilaian subjektif terhadap

mental saja, sehingga upaya mengubah atau membentuk karakter hanya

berkaitan dengan stimulasi terhadap intelektual seseorang.

Menurut Piaget dalam Danim dan Khairil (2010: 78), ada empat tahap

perkembangan kognitif manusia:

1) Tahap sensorimotorik (sensorymotor stage), yang berlangsung sejak

manusia dilahirkan sampai kira-kira berusia 2 tahun. Pada tahap ini, anak

menkonstruksikan pemahaman mengenai dunia dengan

mengkoordinasikan pengalaman sensoris (seperti melihat dan mendengar)

dengan tindakan fisik atau motorik. Pemahaman anak mengenai dunia

sangat tergantung pada ruang dan kesempatannya bereksplorasi

memperkaya pengalaman sensorinya. Dengan demikian, pengalaman

sensoris masing-masing anak cenderung berbeda tergantung pada

kesempatannya mengeksplorasi pengalaman sensorinya itu.

2) Tahap praoperasional (praoperational stage), yang berlangsung sejak

kira-kira anak usia 2 – 7 tahun. Pada fase ini anak-anak mulai

merepresentasikan dunia di sekitranya melalui kata-kata, citra, dan

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

23

gambar-gambar. Pikiran simbolik mereka sudah tampak, lebih dari

sekedar hubungan sederhana antara informasi sensoris dan aktivitas fisik

atau operasi. Namun demikian, pada fase ini anak masih kurang

kemampuannya melakukan aktivitas mental internal yang memungkinkan

dia mengerjakan secara mental apa yang sebelumnya mereka lakukan

secara fisik. Pada fase ini gambar-gambar atau tokoh idola mereka

merupakan stimulus yang sangat berarti dalam perkembangan

kognitifnya.

3) Tahap operasional konkret (concrete operational stage), yang

berlangsung kira-kira pada usia 7 – 11 tahun. Pada fase ini anak dapat

melakukan operasi dan penalaran logis, menggantikan pemikiran intuitif,

sepanjang penalaran dapat diaplikasikan pada contoh khusus atau

kongkret. Anak-anak usia dasar mempunyai kemampuan yang termasuk

kategori ini.

4) Tahap operasional formal (formal operational stage) yang terjadi antara

usia 11 – 15 tahun atau seusia anak sekolah menengah pertama hingga

kelas bawah sekolah menengah atas. Disini, individu bergerak melebihi

dunia pengalaman yang aktual dan kongkret. Dia sudah mampu berpikir

lebih abstrak dan logis. Pemikir operasional formal lebih sistematis dalam

memecahkan masalah.

Ringkasan dari pendapat Piaget tersebut dapat disajikan dalam tabel

2.1. berikut ini:

Usia Periode Karakteristik

0 – 2 Sensori-motor

Bayi belajar untuk membedakan antara

dirinya dan benda-benda lain dalam

lingkungannya, belajar perbedaan

antara “saya” dan “bukan aku”.

2 – 4 Pra-operasional pikir

Anak masih sangat egosentris, tapi

sekarang mengklasifikasikan objek

dengan cara sederhana, terutama dengan

fitur penting individu.

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

24

Tabel 2.1. Karakteristik Anak menurut Piaget

(Danim dan Khairil, 2010: 79)

Berdasarkan pendapat dari Jean Piaget dapat disimpulkan bahwa anak

usia SD (7-11 tahun) berada dalam tahap operasi kongkret. Metode ansambel

musik sejenis merupakan salah satu dari beberapa metode pembelajaran seni

musik yang menerapkan pembelajaran dengan menggunakan benda nyata

(kongkret).

B. Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian terkait penerapan metode ansambel musik dalam

pembelajaran seni musik telah dilakukan antara lain oleh:

1. Anita Collins (2014) dengan judul “Neuroscience, Music Education and the

Pre-service Primary (Elementary) Generalist Teacher” meneliti tentang

pengaruh kemampuan guru terhadap kemampuan siswa dalam pelajaran

seni musik di SD. Hasilnya menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam

mengajarkan seni berpengaruh terhadap kemampuan siswa menguasai seni

tersebut.

2. Leonard Tan (2016) dengan judul “Conceptualizing conceptual teaching:

Practical strategies for large instrumental ensembles” meneliti tentang konsep

pembelajaran seni musik dengan strategi permainan instrumen ansambel dalam

4 – 7 Intuitif

Anak mengklasifikasikan hal yang lebih

umum, namun tidak menyadari bahwa dia

menggunakan kelas bawah.

7 – 11 Operasi kongkret

Anak dapat menggunakan operasi logika,

seperti pembalikan, klasifikasi yang

disengaja, dan serialisasi.

11 – 15 Operasi formal Anak menjadi lebih konseptual dan

mampu berpikir dalam ide-ide abstrak.

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

25

skala kelompok besar. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan media dalam

ansambel kelompok besar berpengaruh kuat bagi pendidikan musik.

3. Donny Anhar Fahmi dan Riris Setyo Sundari (2015) dengan judul “Metode

PAIKEM dan Pembelajaran Seni Musik” meneliti tentang keterkaitan antara

metode PAIKEM dan pembelajaran seni musik. Hasilnya menunjukkan

bahwa siswa cenderung menyukai pembelajaran yang aktif dan

menyenangkan. Aktif dalam hal ini yaitu siswa terlibat secara langsung

dalam kegiatan pembelajaran.

4. Julia (2010) dengan judul “Sistem Pembelajaran Kontekstual: Membuat

Pembelajaran Seni Musik Lebih Bermakna” meneliti tentang relevansi

antara prinsip pembelajaran kontekstual dengan pembelajaran seni musik,

dan relevansi antara komponen pembelajaran kontekstual dengan

pembelajaran seni musik. Hasilnya menunjukkan bahwa pembelajaran

kontekstual memiliki keserasian dengan pembelajaran seni musik dan dapat

membuat pembelajaran seni musik menjadi lebih bermakna.

5. Asma Ulhusna (2013) dengan judul “Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas V

SD Pada Pembelajaran Ansambel Musik Melalui Strategi PAIKEM”

meneliti tentang upaya meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran

seni musik dengan materi bermain musik ansambel menggunakan strategi

PAIKEM. Hasilnya menunjukkan bahwa strategi PAIKEM meningkatkan

aktivitas siswa dalam pembelajaran seni musik.

Berdasarkan penelitian di atas maka dapat diketahui dan disimpulkan

bahwa minat belajar siswa dalam berkesenian dipengaruhi metode yang

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

26

digunakan oleh guru dalam mengajar. Penelitian ini meneliti tentang apakah

penggunaan metode bermain musik menggunakan media pianika berpengaruh

terhadap minat belajar seni musik siswa.

C. Kerangka Pikir

Minat belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling

mendukung, salah satunya adalah ketepatan guru mengorganisir siswa. Guru

sebagai pengendali kelas dituntut untuk mencari metode pembelajaran yang

dapat membawa pengaruh besar dalam meningkatkan minat belajar siswa pada

mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, yaitu dengan menggunakan

metode bermain musik menggunakan media pianika.

Proses pembelajaran yang melibatkan siswa, diharapkan akan

memberikan pemahaman konsep materi pelajaran. Siswa akan dituntut aktif

dalam menumbuhkan interaksi dalam suatu pembelajaran yang ada disekitarnya

sehingga mampu menanamkan suatu konsep.

Kerangka pikir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.6. Skema Kerangka Pikir

Metode Demonstrasi menggunakan Alat Musik Pianika

Pemberian Angket Minat Belajar Seni Musik

Pemberian Angket Minat Belajar Seni Musik

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Pengertian Metode Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4126/3/BAB II.pdf · yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. b. Metode Demonstrasi ...

27

D. Hipotesis Penelitian

Pelaksanaan sebuah penelitian memerlukan teori yang diidentifikasi

terlebih dahulu melalui hubungan antar variabel. Hubungan antar variabel

bersifat hipotesis. Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran, maka

dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah:

“Terdapat pengaruh metode demonstrasi menggunakan alat musik pianika

terhadap minat belajar seni musik siswa kelas V pada pembelajaran seni

musik di Sekolah Dasar.”

Pengaruh Metode Demonstrasi…, Candra Gunawan, FKIP, UMP, 2017