BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II -...

33
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaran a. Pengertian media pembelajaran Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya (Arsyad, 2007: 2-3). Menurut Fathurrohman dan Sutikno (2010: 65) media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik. Menurut Sanjaya (2012: 57) media adalah perantara dari sumber informasi ke penerima informasi, contohnya video, televisi, komputer dan lain sebagainya. Menurut Wasisto (2013: 155) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Smaldino et al. (2012: 4) mengemukakan bahwa media, the plural of medium, are means of communication. Devired from the Latin medium (“between”), the term refers to anything that carries information between a source and receiver. Artinya bahwa media merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti komunikasi. Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II -...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian media pembelajaran

Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar

mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan

tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya (Arsyad, 2007: 2-3).

Menurut Fathurrohman dan Sutikno (2010: 65) media dapat

didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan

pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik

dengan peserta didik. Menurut Sanjaya (2012: 57) media adalah

perantara dari sumber informasi ke penerima informasi, contohnya

video, televisi, komputer dan lain sebagainya.

Menurut Wasisto (2013: 155) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

Smaldino et al. (2012: 4) mengemukakan bahwa media, the

plural of medium, are means of communication. Devired from the

Latin medium (“between”), the term refers to anything that carries

information between a source and receiver. Artinya bahwa media

merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti komunikasi.

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

8

Media juga berasal dari bahasa Latin medium (“antara”), istilah ini

mengacu pada apapun yang membawa informasi antara sumber dan

penerima.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, didapat simpulan

bahwa media pembelajaran adalah segala yang dimanfaatkan untuk

menyampaikan berbagai pengetahuan maupun informasi dari guru

kepada siswa dalam proses interaksi yang berlangsung saat kegiatan

pembelajaran. Media pembelajaran dapat membantu ketercapaian

tujuan pembelajaran. Pemanfaatan media tersebut mempermudah

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, seperti yang

dikemukankan oleh Smaldino et al. (2012: 4) bahwa the purpose of

media is to facilitate communication and learning, yang berarti

bahwa tujuan dari media adalah memfasilitasi komunikasi dan

pembelajaran.

b. Fungsi media pembelajaran

Menurut Susilana dan Riyana (2011: 10) dalam kaitannya

dengan fungsi media pembelajaran, dapat ditekankan beberapa hal

berikut:

1) Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi

tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu

untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.

2) Media pembelajaran merupakan bagian integral dari

keseluruhan proses pembelajaran.

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

9

3) Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan

dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu

sendiri.

4) Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan,

dengan demikian tidak diperkenankan hanya sekedar untuk

permainan atau memancing perhatian siswa semata.

5) Media pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat proses

belajar. Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media

pembelajaran siswa dapat menangkap tujuan dan bahan ajar

lebih mudah dan lebih cepat.

6) Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas

proses belajar-mengajar.

7) Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk

berpikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit

verbalisme.

Menurut Sanjaya (2012: 73-75) penggunaan media

pembelajaran memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

1) Fungsi komunikatif

Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan komunikasi

antara penyampai pesan dan penerima pesan.

2) Fungsi motivasi

Penggunaan media pembelajaran, diharapkan menjadikan siswa

lebih termotivasi dalam belajar.

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

10

3) Fungsi kebermaknaan

Pembelajaran dapat lebih bermakna, yakni pembelajaran bukan

hanya dapat meningkatkan pemahaman informasi berupa data

dan fakta sebagai pengembangan aspek kognitif tahap rendah,

akan tetapi dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk

menganalisis dan mencipta sebagai aspek kognitif tahap tinggi.

4) Fungsi penyamaan persepsi

Walaupun pembelajaran dirancangsecara klasikal, namun pada

kenyataannya proses belajar terjadi secara individual. Melalui

pemanfaatan media pembelajaran, diharapkan dapat

menyamakan pandangan setiap siswa, sehingga setiap siswa

memiliki pandangan yang sama terhadap informasi yang

disuguhkan.

5) Fungsi individualitas

Pemanfaatan media pembelajaran berfungsi untuk dapat

melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan

gaya belajar yang berbeda.

Menurut Fathurrohman dan Sutikno (2010: 67) fungsi

penggunaan media dalam proses pembelajaran, antara lain:

1) Menarik perhatian siswa.

2) Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses

pembelajaran.

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

11

3) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis

(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan).

4) Mengatasi keterbatasan ruang.

5) Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif.

6) Waktu pembelajaran bisa dikondisikan.

7) Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar.

8) Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari

sesuatu/menimbulkan gairah belajar.

9) Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam, serta;

10) Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam

kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran memiliki beberapa fungsi, antara lain:

1) Media pembelajaran mempermudah penanaman konsep.

2) Media pembelajaran yang bervariasi (bentuk dan warna) akan

membuat siswa lebih tertarik belajar.

3) Media pembelajaran membantu siswa memperoleh gambaran

nyata suatu informasi yang didapatkan.

4) Media pembelajaran mendorong siswa aktif dalam proses

pembelajaran.

5) Media pembelajaran memperjelas materi, sehingga membantu

mempermudah pemahaman siswa terhadap materi.

6) Media pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

12

c. Klasifikasi media pembelajaran

Smaldino et al. (2012: 4) membagi media menjadi enam

kategori dasar, antara lain sebagai berikut:

1) Text, the most commonly used medium, is composed of alphanumeric characters that may be displayed in any format book, poster, whiteboard, computer screen, and so on.

2) Audio, another medium commonly used in learning, includes anything you can hear a person’s voice, music, mechanical sounds (running car engine), noise, and so on. It may be live or recorded.

3) Visuals are also regularly used to promote learning and include diagrams on a computer screen, drawings on a whiteboard, photographs, graphics in a book, cartoons, and so on.

4) Video is a visual as well as audio medium that shows motion and can be stored on DVDs, streamed from the Internet, be in the form of computer animation, and so on.

5) Although often not considered media, real objects and models are three-dimensional manipulatives that can be touched and handled by students.

6) The sixth and final category of media is people. In fact, people are critical to learning. Students learn from teachers, other students, and adults.

Enam kategori dasar tersebut menurut Smaldino et al. (2012:

4) dapat diartikan sebagai berikut:

1) Teks, adalah media yang paling umum digunakan yang terdiri

dari karakter alfanumerik yang dapat ditampilkan dalam format

buku, poster, papan tulis, layar komputer, dan sebagainya.

2) Audio, adalah media lain yang biasa digunakan dalam

pembelajaran, termasuk yang dapat mendengar suara seseorang,

musik, suara mekanik (menjalankan mesin mobil), kebisingan,

dan sebagainya yang dapat direkam.

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

13

3) Visual, adalah media yang digunakan untuk mempromosikan

pembelajaran dan termasuk diagram di layar komputer, gambar

di papan tulis, foto, gambar dalam sebuah buku, kartun, dan

sebagainya.

4) Video adalah media visual serta audio yang menunjukkan gerak

dan dapat disimpan pada DVD, streaming dari internet, dalam

bentuk animasi komputer, dan sebagainya.

5) Media yang sering tidak dianggap, benda nyata dan model

manipulatif tiga dimensi yang dapat disentuh dan ditangani oleh

siswa.

6) Kategori keenam dan terakhir dari media adalah orang. Orang-

orang sangat penting belajar. Siswa belajar dari guru, siswa lain,

dan orang dewasa.

Menurut Sanjaya (2012: 118-121) media pembelajaran dapat

diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut

mana melihatnya:

1) Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam media auditif,

media visual, dan media audio visual

a) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja,

atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio,

tape recorder, kaset, piringan hitam dan rekaman suara.

b) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja,

tidak mengandung unsur suara. Beberapa hal yang termasuk

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

14

kedalam media ini adalah film slide, foto, transparansi,

lukisan, gambar dan berbagai bentuk bahan yang dicetak

seperti media grafis dan lain sebagainya.

c) Media audio visual, yaitu jenis media yang selain

mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar

yang dapat dilihat, misalnya rekaman video, berbagai

ukuran film, slide suara dan lain sebagainya.

2) Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi

ke dalam:

a) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak

seperti radio dan televisi.

b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang

dan waktu seperti film slide, film, video dan lain

sebagainya.

3) Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi

ke dalam:

a) Media yang diproyeksikan seperti film slide, film stripe,

transparansi, komputer dan lain sebagainya. Jenis media

yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti

film proyektor untuk memproyeksikan film slide proyektor

untuk memproyeksikan film slide, Overhead Projector

(OHP) untuk memproyeksikan transparansi, LCD untuk

memproyeksikan komputer.

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

15

b) Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto,

lukisan, radio dan lain sebagainya dan berbagai bentuk

media grafis lainnya.

4) Media juga dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk dan cara

penyajiannya:

Kelompok satu: media grafis, bahan cetak dan gambar diam.

a) Media grafis adalah media yang menyampaikan fakta, ide,

gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka,

simbol, yang termasuk media grafis adalah: grafik, diagram.

b) Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya

melalui proses pencetakan, printing atau offset. Media

tersebut antara lain: buku teks, modul, bahan pengajaran

terprogram.

c) Gambar diam adalah media visual yang berupa gambar

yang dihasilkan melalui proses fotografi yang termasuk

dalam media ini adalah foto.

Kelompok kedua: kelompok media proyeksi diam yakni media

visual yang diproyeksikan atau media yang memproyeksikan

pesan, dimana hasil proyeksi tidak bergerak atau memiliki

sedikit unsur gerakan. Jenis media ini antara lain:

a) OHP/OHT adalah media visual yang diproyeksikan melalui

alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector) dan

OHT biasanya terbuat dari plastik transparan.

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

16

b) Opaque Projector, adalah media yang digunakan untuk

memproyeksikan benda-benda tidak tembus pandang,

seperti buku dan foto.

c) Media slide atau film bingkai adalah media visual yang

diproyeksikan melalui alat yang dinamakan projector slide.

d) Media film stripe, atau film rangkai atau film gelang adalah

media visual proyeksi diam yang pada dasarnya hampir

sama dengan media slide.

Kelompok ketiga: media audio adalah media yang penyampaian

pesan hanya melalui pendengaran. Jenis pesan yang

disampaikan berupa kata-kata, sound effect.

Kelompok keempat: media audio visual diam, adalah media

yang penyampaian pesannya diterima oleh pendengaran dan

penglihatan, namun gambar yang dihasilkan adalah gambar

diam atau memiliki sedikit gerakan.

Kelompok kelima: film (motion picture), yaitu serangkaian

gambar diam yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan

sehingga memberi kesan hidup dan bergerak.

Kelompok keenam: media televisi adalah media yang

menyampaikan pesan audiovisual dan gerak.

Kelompok ketujuh adalah multimedia, merupakan suatu sistem

penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

17

yang membentuk suatu unit atau paket. Misalnya modul yang

terdiri atas bahan cetak, bahan audio dan bahan audiovisual.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi

beberapa kelompok, yaitu media grafis; proyeksi diam; audio;

audio visual diam; film; televisi; dan multimedia. Masing-

masing kelompok media tersebut memiliki karakteristik yang

berbeda antara satu dengan yang lainnya. Media tersebut juga

memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, seperti

media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

media visual hanya dapat dilihat saja. Kekurangan dan kelebihan

kedua media tersebut dapat digunakan sebagai pelengkap antara

satu dengan yang lain.

d. Kriteria memilih media

Menurut Susilana dan Riyana (2011: 73-74) kriteria khusus

dalam memilih media pembelajaran yang tepat dapat kita rumuskan

dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari access, cost,

technology, interactivity, organization, dan novelty.

1) Access

Pemilihan media mempertimbangkan akses dalam ketersediaan

dan kemudahan pemanfaatan.

2) Cost

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

18

Pemilihan media mempertimbangkan biaya, sebaiknya dengan

biaya yang murah namun efektif.

3) Technology

Pemilihan media mempertimbangkan tersedianya teknologi

yang ada.

4) Interactivity

Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi

dua arah (antara guru dan siswa).

5) Organization

Pemilihan media mempertimbangkan adanya dukungan dari

organisasi, seperti dukungan dari kepala sekolah atau organisasi

yang dapat mengelolanya.

6) Novelty

Pemilihan media mempertimbangkan kebaruan dari media.

Menurut Sudjana dan Rivai (2010: 4-5) dalam memilih media

untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-

kriteria sebagai berikut:

1) Ketepatan dengan tujuan pengajaran; artinya media pengajaran

dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah

ditetapkan.

2) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran; artinya bahan pelajaran

yang sifatnya fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi sangat

memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

19

3) Kemudahan memperoleh media; artinya media yang diperlukan

mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada

waktu mengajar.

4) Keterampilan guru dalam menggunakan; artinya jenis media

yang diperlukan memiliki syarat utama yaitu guru dapat

menggunakannya dalam proses pengajaran. Nilai dan manfaat

yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari

penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar

siswa dengan lingkungannya.

5) Tersedia waktu untuk menggunakan; sehingga media tersebut

dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.

6) Sesuai dengan taraf berpikir siswa; memilih media untuk

pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berpikir

siswa, sehingga makna yang terkandung dapat dipahami oleh

para siswa.

Menurut Strauss and Frost (Ruis, dkk., 2009: 10) terdapat

sembilan faktor yang harus diperhatikan dalam memilih media,

antara lain:

1) Institutional resource constraints 2) Course content appropriateness 3) Learner characteristics 4) Professor attitudes and skill levels 5) Course learning objectives 6) The learning relationships 7) Learning location 8) Time (synchronous versus asynchronous) 9) Media richness level

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

20

Artinya bahwa dalam memilih media harus memperhatikan

sembilan faktor. Faktor tersebut, seperti keterbatasan sumber daya

kelembagaan, kesesuaian kursus konten, karakteristik pembelajar,

sikap profesor dan tingkat keterampilan, tujuan pembelajaran,

hubungan pembelajaran, lokasi belajar, waktu, dan tingkat kekayaan

media. Faktor di atas penting diperhatikan dalam memilih media,

sehingga media tersebut dapat membantu keberhasilan dalam proses

pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam

memilih media pembelajaran harus memperhatikan beberapa

kriteria. Kriteria tersebut seperti kesesuaian media pembelajaran

dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, kesesuaian media

pembelajaran dengan karakteristik siswa atau kebutuhan siswa,

media pembelajaran harus menarik baik bentuk dan warnanya,

media pembelajaran mudah digunakan oleh guru maupun siswa,

media pembelajaran hemat biaya, dan media pembelajaran mudah

dipahami oleh siswa saat digunakan sehingga mempermudah

pemahaman terhadap materi yang disampaikan. Kriteria di atas harus

diperhatikan dengan baik, karena pemilihan media yang tepat dapat

mempermudah ketercapaian tujuan pembelajaran.

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

21

2. Matematika

a. Pengertian matematika

Depdiknas (Susanto, 2013: 184) mengemukakan matematika

sebagai berikut:

Kata matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein atau mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari”, sedang dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran.

Clapham and Nicholson (2009: 505) menyatakan bahwa

matematika sebagai berikut:

Mathematics the branch of human enquiry involving thestudy of numbers, quantities, data, shape and space and theirrelationships, especially their generalizations and abstractionsand their application to situations in the real world.

Artinya, bahwa matematika merupakan cabang dari penyelidikan

manusia meliputi pembelajaran angka, kuantitas, data, bentuk dan

ruang serta hubungan mereka, khususnya generalisasi mereka dan

abstraksi dan aplikasi mereka terhadap situasi dunia nyata. Menurut

Susanto (2013: 185) matematika sebagai berikut:

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurut Adams and Hamm (2010: 61) terdapat beberapa

pengertian matematika, antara lain:

1) Mathematics Is a Way of Thinking and Asking Questions How students make math-related plans, organize their thoughts, analyze data, and solve problems is doing mathematics.

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

22

2) Mathematics Is an Understanding of Patterns and Relationships Students need to recognize the repetition of math concepts and make connections with ideas they know.

3) Mathematics as a Tool It is what mathematicians use in their work. It is also used by all of us everyday. Students come to understand why they are learning the basic math principles and ideas that the school curriculum involves. Like mathematicians and scientists, they also will use mathematics tools to solve problems.

4) Mathematics Is Fun (a Puzzle) Anyone that has ever worked on a puzzle or stimulating problem knows what we’re talking about when we say mathematics is fun. The stimulating quest for an answer encourages learners to find a solution. Innovation fits easily into this process.

5) Mathematics Is an Art Mathematics is defined by harmony and internal order. Mathematics needs to be appreciated as an art form where everything is related and interconnected.

6) Mathematics Is a Language, a Means of Communicating It requires being able to use special terms and symbols to represent information. This unique language enhances our ability to communicate across the disciplines of science, technology, statistics, and other subjects.

7) Mathematics Is Interdisciplinary Math works with the big ideas that connect subjects. Mathematics relates to many subjects. Pengertian matematika tersebut, menurut Adams and Hamm

(2010: 61) diartikan sebagai berikut:

1) Matematika adalah jalan untuk berpikir dan mengajukan

pertanyaan

Matematika membantu siswa untuk dapat membuat suatu

perencanaan yang saling berhubungan, mengatur pikiran,

menganalisis data, dan memecahkan masalah.

2) Matematika adalah sebuah pemahaman pola dan hubungan

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

23

Siswa perlu mengenali pengulangan konsep matematika dan

membuat koneksi dengan ide-ide yang mereka tahu.

3) Matematika sebagai sebuah alat

Matematika digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah.

4) Matematika menyenangkan (teka-teki)

Matematika itu menyenangkan apabila dapat menyelesaikan

teka-teki. Matematika mendorong siswa untuk menemukan

solusi.

5) Matematika adalah sebuah seni

Matematika dihargai sebagai bentuk seni, yang saling terkait dan

berhubungan.

6) Matematika merupakan bahasa, sarana berkomunikasi

Matematika membutuhkan kemampuan untuk menggunakan

istilah maupun simbol-simbol khusus yang mewakili informasi.

Bahasa yang unik ini dapat meningkatkan kemampuan

berkomunikasi dengan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi,

statistik, dan mata pelajaran yang lain.

7) Matematika adalah interdisipliner

Matematika bekerja dengan ide-ide besar yang menghubungkan

antar mata pelajaran, sehingga matematika berkaitan dengan

banyak mata pelajaran.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan

bahwa matematika adalah ilmu pasti yang berkaitan dengan daya

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

24

nalar serta merupakan ilmu dasar yang berhubungan dengan angka,

simbol, berhitung, pemecahan masalah, dan logika. Matematika juga

merupakan suatu ilmu yang sangat diperlukan dalam kehidupan

manusia, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam ilmu

pengetahuan dan teknologi. Matematika merupakan dasar bagi

pengembangan ilmu seperti pada ilmu fisika dan ilmu kimia yaitu

matematika digunakan untuk membanatu pemecahan masalah yang

disajikan.

b. Tujuan pembelajaran matematika di SD

Menurut Depdiknas (Susanto, 2013: 190) secara khusus, tujuan

pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah sebagai berikut:

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar

konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan

manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti,

atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model,

dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,

atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

5) Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam

kehidupan sehari-hari.

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

25

c. Tahap penguasaan matematika

Menurut Depdiknas (2009) secara umum terdapat empat

tahapan aktivitas dalam rangka penguasaan materi pelajaran

matematika di dalam pembelajaran, yaitu: penanaman konsep;

pemahaman konsep; pembinaan keterampilan; dan penerapan

konsep. Empat tahap tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Tahap penanaman konsep merupakan tahap pengenalan awal

tentang konsep yang akan dipelajari siswa. Tahap ini pengajaran

memerlukan penggunaan benda konkret sebagai alat peraga.

2) Tahap pemahaman konsep merupakan tahap lanjutan setelah

konsep ditanamkan. Tahap ini penggunaan alat peraga mulai

dikurangi dan bentuk media berupa semi konkret sampai media

tidak diperlukan lagi.

3) Tahap pembinaan keterampilan merupakan tahap yang tidak

boleh dilupakan dalam rangka membina pengetahuan siap bagi

siswa. Tahap ini diwarnai dengan latihan-latihan seperti

mencongkak dan berlomba. Tahap pengajaran ini alat peraga

sudah tidak boleh digunakan lagi.

4) Tahap penerapan konsep yaitu penerapan konsep yang sudah

dipelajari ke dalam bentuk soal-soal terapan (cerita) yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Tahap ini disebut juga

sebagai pembinaan kemampuan memecahkan masalah.

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

26

3. Materi Sifat-Sifat Kesebangunan dan Simetri

Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan

antar bangun.

Kompetensi Dasar : 6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan

simetri

Sifat-sifat kesebangunan dan simetri

a. Kesebangunan

Kesebangunan dua buah bangun datar yang sejenis ditentukan oleh

sifat-sifat yang dimiliki oleh dua bangun itu sendiri.

1) Pasangan bangun sejenis yang perbandingan sisi-sisi

bersesuaian sama dan sudut-sudut bersesuaian sama besar

dinamakan sebangun. Dua bangun datar dikatakan sebangun

apabila salah satu bangun datar merupakan pembesaran atau

pengecilan bangun yang lain.

2) Dua buah bangun datar yang tidak sejenis pasti tidak sebangun.

b. Simetri

1) Simetri lipat

Jika suatu bangun dilipat menjadi dua bagian yang sama persis

(sama bentuk dan ukuran) dan sisi-sisi lipatan saling berimpit

dengan tepat, maka bangun tersebut mempunyai simetri lipat.

Simetri lipat adalah gerak lipat yang memindahkan bangun itu

ke bangun itu sendiri. Garis putus-putus atau bekas lipatan

disebut sumbu simetri.

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

27

2) Simetri putar

Tidak semua bangun datar memiliki simetri putar. Jika bangun

datar dapat menempati bingkai lebih dari satu kali maka bangun

tersebut memiliki simetri putar. Banyakbangun dapat menempati

bingkai dalam sekali putaran menunjukkan tingkat simetri putar

bangun tersebut. Bangun yang dapat menempati bingkai

sebanyak n kali mempunyai simetri putar tingkat n.

(Sumanto,dkk., 2008)

4. Pendekatan Saintifik

Menurut Wasisto (2013: 147) pendekatan adalah konsep dasar yang

mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari pemikiran tentang

bagaimana metode pembelajaran diterapkan berdasarkan teori tertentu.

Yaumi (2013: 205) mengartikan pendekatan sebagai berikut:

Pendekatan merupakan sudut pandang bagi guru, dosen, atau instruktur atau pengembang terhadap proses pembelajaran, seperti pendekatan yang berpusat pada guru, dosen, atau instruktur (teacher-centered approaches).

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan

adalah cara pandang seseorang terhadap proses pembelajaran yang dapat

mempengaruhi pelaksanaan proses pembelajaran tersebut. Pendekatan

yang kita kenal, terbagi atas pendekatan yang berpusat pada guru dan

pendekatan yang berpusat pada siswa. Salah satu pendekatan yang

berpusat pada siswa adalah pendekatan saintifik.

Pendekatan saintifik dikenal juga dengan istilah pendekatan ilmiah.

Pendekatan ilmiah berarti konsep dasar yang menginspirasi atau

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

28

melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan

karakteristik yang ilmiah (Wasisto, 2013: 149). Pendekatan ilmiah

(scientific approach) meliputi mengamati, menanya, mencoba,

mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata

pelajaran (Kemendikbud, 2013).

Langkah-langkah pendekatan saintifik yang meliputi mengamati,

menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jaringan, dijelaskan

sebagai berikut:

a. Mengamati

Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media

objek secara nyata, siswa senang dan tertantang, dan mudah

pelaksanaannya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi

pemenuhan rasa ingin tahu siswa.

b. Menanya

Guru bertanya, maka pada saat itu guru membimbing atau memandu

siswa dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan siswa, ketika

itu guru mendorong siswa untuk menjadi penyimak dan pembelajar

yang baik.

c. Menalar

Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-

fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan

berupa pengetahuan.

d. Mencoba

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

29

Hasil belajar yang nyata dapat diperoleh ketika siswa mencoba atau

melakukan percobaan.

e. Membentuk jejaring atau pembelajaran kolaboratif

Kewenangan fungsi guru pada pembelajaran kolaboratif lebih

bersifat direktif atau manajer belajar, sebaliknya siswa harus lebih

aktif.

5. Research and Development (R&D)

a. Pengertian R&D

Borg dan Gall (1983: 772) menyatakan bahwa R&D sebagai

berikut:

Educational research and development (R&D) is process used to develop and validate educational products. The steps of this process are usually referred to as the R&D cycle, which consists studying research findings pertinent to the product to be developed, developing the product based on these findings, field testing in the setting where it will be used eventually, and revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage.

Maksud pernyataan di atas bahwa: R&D diartikan sebagai suatu

proses yang digunakan untuk melakukan pengembangan dan

validasi terhadap berbagai produk yang telah dihasilkan sebelumnya

dalam bidang pendidikan. Langkah-langkah dalam proses penelitian

ini biasa disebut sebagai siklus R&D, yang terdiri dari beberapa

langkah, antara lain: mempelajari hasil temuan atau permasalahan

dari produk yang telah dihasilkan sebelumnya, mengembangkan

produk berdasarkan temuan tersebut, melakukan uji coba produk,

dilanjutkan dengan merevisi produk tersebut untuk memperbaiki

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

30

kekurangan yang ditemukan pada tahap uji coba.Sukmadinata (2010:

164) mengemukakan bahwa R&D sebagai berikut:

Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan.

Sugiyono (2010: 407) mengemukakan bahwa R&D adalah

metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Berdasarkan

pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa R&D merupakan

sebuah penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk

baru melalui tahap pengembangan dari produk lama atau produk

yang sudah ada dengan melewati serangkaian langkah seperti revisi

dan uji coba produk. Uji coba produk tersebut berfungsi untuk

mengetahui keefektifan produk tersebut sampai pada produk tersebut

dapat disebarkan.

b. Langkah-langkah R&D

Menurut Borg dan Gall (1983: 775) terdapat beberapa langkah

utama dalam siklus R&D, antara lain:

1) Research and information collecting-Includes review of literature, classroom observations, and preparation of report of state of the art.

2) Planning-Includes defining skills, stating objectives determining course sequence, and small scale feasibility testing.

3) Develop preliminary form of product-Includes preparation of instructional materials, handbooks, and evaluation devices.

4) Preliminary field testing-Conducted in form 1 to 3 schools, using 6 to 12 subjects. Interview, observational and questionnaire data collected and analyzed.

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

31

5) Main product revision-Revision of product as suggested by the preliminary field-test results.

6) Main field testing-Conducted in 5 to 15 schools with 30 to 100 subjects. Quantitative data on subjects precourse and postcourse performance are collected. Results are evaluated with respect to course objectives and are compared with control group data, when appropriate.

7) Operational product revision-Revision of product as suggested by field-test results.

8) Operational field testing-Conducted in 10 to 30 schools involving 40 to 200 subjects. Interview, observational and questionnaire data collected and analyzed.

9) Final product revision-Revision of product as suggested by operational field-test results.

10) Dissemination and implementation-Report on product at professional meetings and in journals. Work with publisher who assumes commercial distribution. Monitor distribution to provide quality control. Kesepuluh dari langkah utama dalam siklus R&D menurut

Borg dan Gall (1983: 772) diartikan sebagai berikut:

1) Penelitian dan pengumpulan data

Proses pengumpulan data melalui kegiatan observasi dan studi

literatur terhadap produk-produk yang telah dihasilkan.

2) Perencanaan

Proses penyusunan rencana penelitian, yang dapat dilakukan

melalui penentuan kemampuan yang diperlukan, tujuan yang

akan dicapai, beserta desain atau langkah-langkahnya.

3) Pengembangan produk awal

Melakukan persiapan bahan ajar, buku panduan, dan perangkat

evaluasi terhadap produk yang akan dikembangkan.

4) Uji lapangan awal

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

32

Melakukan uji lapangan pada 1 sampai 3 sekolah, menggunakan

6 sampai 12 subjek penelitian. Uji lapangan tersebut dilanjutkan

dengan kegiatan mengumpulkan dan menganalisis data hasil

dari wawancara, pengamatan, maupun angket.

5) Revisi produk

Melakukan perbaikan produk sesuai hasil uji lapangan awal.

6) Uji lapangan utama

Uji lapangan utama dilakukan di 5 sampai 15 sekolah dengan 30

sampai 100 subjek penelitian. Data kuantitatif sebelum dan

sesudah pembelajaran dikumpulkan saat pelaksanaan uji

lapangan utama.

7) Revisi produk operasional

Melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap produk

berdasarkan hasil uji coba lapangan.

8) Uji lapangan operasional

Uji lapangan operasionaldilakukan dalam 10 sampai 30 sekolah

yang melibatkan 40-200 subjek. Mengumpulkan data melalui

wawancara, pengamatan dan angket, selanjutnya data yang

dikumpulkan dianalisis.

9) Revisi produk akhir

Melakukan perbaikan dan penyempurnaan produk berdasarkan

uji lapangan operasional, agar produk yang dihasilkan layak

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

33

untuk digunakan, disebarkan, dan diimplementasikan pada

publik.

10) Penyebaran dan implementasi

Melakukan penyebaran melalui pelaporan produk dalam suatu

pertemuan profesional dan mempublikasikannya dalam jurnal

dengan melakukan kerjasama dengan penerbit tertentu.

Langkah tersebut berdasarkan rujukan dari Nurhayati dalam

seminar nasional “Penelitian dan Pengembangan serta Aplikasinya

dalam Pendidikan” disederhanakan menjadi 4. Penyederhanaan

langkah tersebut, antara lain:

1) Penelitian pendahulauan: survey & kajian pustaka/ referensi

2) Draf desain: pengembangan produk

3) Validasi ahli

4) Uji efektivitas produk: eksperimen (tes awal dan tes akhir)

6. Model Pengembangan

Menurut Trianto (2009: 177) dalam pengembangan perangkat

pembelajaran dikenal tiga macam model pengembangan perangkat, yaitu:

model Dick-Carey, model 4-D dan model Kemp. Secara umum setiap

model terdiri dari 4 (empat) tahap:

Pertama, tahap pendefinisian (define), yaitu tahap yang bertujuan untuk menentukan dan mendefinisikan kebutuhan pembelajaran; kedua, tahap perancangan (design), yaitu perancangan prototipe perangkat pembelajaran; ketiga, tahap pengembangan (develop), yaitu yang bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran; dan keempat, tahap penyebaran (disseminate), yaitu tahap penggunaan perangkat yang dikembangkan.

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

34

Model pengembangan media pembelajaran menggunakan model

yang dikembangkan oleh Susilana dan Riyana. Model tersebut terdiri dari

tujuh langkah, antara lain: identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa;

perumusan tujuan; perumusan butir-butir soal; perumusan alat pengukur

keberhasilan; GBPM; perencanaan pembuatan media; dan tes/uji coba.

Model ini dapat digambarkan sebagai berikut:

ya

Tidak

Gambar 2.1 Model Pengembangan Media (Susilana dan Riyana,

2011: 28)

Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran tersebut

dapat dirinci sebagai berikut:

a. Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa

Perumusan Butir-butir Materi

Perumusan Alat Pengukur

Keberhasilan

GBPM

Perencanaan Pembuatan Media

Tes/ Uji coba

Identifikasi Kebutuhan & Karakteristik

Siswa

Perumusan Tujuan

REVISI?

MEDIA Siap Produksi

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

35

Perencanaan media didasarkan atas kebutuhan (need). Kebutuhan

pembelajaran yang dimaksud adalah tardapat kesenjangan antara

kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang diharapkan dengan

kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang dimiliki sekarang.

b. Perumusan tujuan

Tujuan digunakan untuk mengetahui tercapai atau tidak suatu target.

Perumusan tujuan harus memiliki ketentuan sebagai berikut:

1) Learner Oriented

Perumusan tujuan berpatokan pada perilaku siswa dan bukan

perilaku guru sehingga secara eksplisit kata-kata siswa

dituliskan. Perumusan tujuan menuliskan perilaku yang

diharapkan dicapai harus mungkin dilakukan oleh siswa.

2) Operational

Perumusan tujuan ini harus dibuat spesifik dan operasional

untuk mempermudah dalam mengukur tingkat keberhasilan.

3) ABCD

ABCD merupakan perumusan tujuan yang terdiri atas: audience,

behavior, conditioning, degree.

(a) Audience, artinya sasaran pembelajaran, yaitu siswa.

(b) Behaviour, artinya perilaku yang diharapkan dapat

dilakukan oleh siswa dan biasanya dalam bentuk kata kerja,

seperti: menjelaskan, menyebutkan, membaca, dan lain-lain.

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

36

(c) Conditioning, artinya keadaan yang harus dikerjakan oleh

siswa pada saat pembelajaran.

(d) Degree, artinya batas minimal yang harus dapat dicapai

oleh siswa.

c. Perumusan butir-butir materi

Materi perlu disusun dengan memperhatikan beberapa kriteria:

1) Sahih atau valid

Materi yang dituangkan dalam media untuk pembelajaran benar-

benar telah teruji.

2) Tingkat kepentingan (significant)

Memilih materi perlu mempertimbangkan tingkat kepentingan

materi tersebut.

3) Kebermanfaatan (utility)

Kebermanfaatan dipandang dari dua sudut, yaitu akademis dan

non akademis. Secara akademis materi harus dapat bermanfaat

untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa, sementara secara

non akademis bahwa materi tersebut harus dapat menjadi bekal

berupa life skill (pengetahuan aplikatif, keterampilan, dan sikap)

yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

4) Learnability

Artinya sebuah program harus dimungkinkan untuk dipelajari,

baik dari aspek tingkat kesulitan dan kelayakan bahan ajar yang

sesuai dengan kebutuhan setempat.

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

37

5) Menarik minat (interest)

Materi dapat menarik minat dan motivasi siswa untuk belajar.

d. Perumusan alat pengukur keberhasilan

Alat pengukur keberhasilan belajar perlu dikembangkan dengan

berpijak pada tujuan yang telah dirumuskan dan harus sesuai dengan

materi yang disiapkan. Tiga kemampuan utama perlu diukur yaitu

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dirumuskan secara

rinci dalam tujuan.

e. Penulisan Garis Besar Program Media (GBPM)

GBPM merupakan petunjuk yang dijadikan pedoman oleh para

penulis naskah dalam penulisan naskah program media.

f. Perencanaan pembuatan media

Perencanaan pembuatan media berdasarkan GBPM yang dijadikan

sebagai acuan dalam pembuatan media tertentu, sesuai dengan tujuan

dan kompetensi tertentu.

g. Merumuskan instrumen dan tes dan revisi

B. Penelitian yang Relevan

1. Jurnal penelitian Yuniarti, T., Riyadi, dan Subanti, S., yang berjudul

“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem

Based Learning) dengan Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) pada

Materi Segitiga Kelas VII SMP se-Kabupaten Karanganyar Tahun

Pelajaran 2013/2014”, dengan jenis penelitian adalah penelitian dan

pengembangan (Research and Development/R&D) yang mengacu pada

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

38

pengembangan perangkat pembelajaran model 4-D diperoleh =

2,378 dan = 1,670 maka , sehingga Ho ditolak dan

Ha diterima. Artinya siswa menggunakan perangkat pembelajaran

berbasis masalah dengan pendekatan ilmiah yang dikembangkan

mempunyai hasil belajar lebih baik jika dibandingkan dengan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung.

C. Kerangka Berpikir

Keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat ditandai dengan prestasi

belajar yang tinggi. Salah satu penunjang keberhasilan dalam proses

pembelajaran tersebut adalah penggunaan media pembelajaran. Berdasarkan

hasil wawancara dengan guru kelas di SD N 1 Rajawana sebagai subjek

penelitian diperoleh keterangan bahwa media pembelajaran matematika pada

materi sifat-sifat kesebangunan dan simetri yang digunakan masih terbatas,

sehingga hasil prestasi belajar cenderung rendah. Media pembelajaran yang

digunakan juga belum mampu melibatkan siswa untuk aktif berpartisipasi

dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran belum bermakna bagi

siswa. Pengembangan media pembelajaran matematika diperlukan untuk

menyempurnakan media yang sudah ada sehingga penggunaan media

pembelajaran dapat berfungsi sebagai penunjang keberhasilan dalam proses

pembelajaran. Pengembangan media pembelajaran matematika materi sifat-

sifat kesebangunan dan simetri menggunakan pendekatan saintifik di kelas V

SD diharapkan akan dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi

yang diajarkan melalui pembelajaran yang lebih bermakna, dan siswa dapat

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Media Pembelajaranrepository.ump.ac.id/156/3/BAB II - FITRIANINGRUM.pdf · media jenis audio hanya dapat didengar saja, sementara untuk

39

aktif dalam proses pembelajaran. Pemahaman siswa yang meningkat tersebut

diharapkan dapat menghasilkan prestasi belajar yang tinggi serta proses

pembelajaran dapat dikatakan berhasil.

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir

D. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka dapat dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut:

1. Adanya keefektifan penggunaan media pembelajaran matematika materi

sifat-sifat kesebangunan dan simetri menggunakan pendekatan saintifik

terhadap prestasi belajar siswa di kelas V SD.

• Salah satu penunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah penggunaan media pembelajaran, namun berdasarkan hasil wawancara di SD yang menjadi subjek penelitian diperoleh keterangan bahwa media pembelajaran matematika pada materi sifat-sifat kesebangunan dan simetri yang digunakan masih terbatas. 

• Hasil prestasi belajar cenderung rendah. 

Pengembangan media pembelajaran untuk menyempurnakan media yang sudah ada sehingga penggunaan media pembelajaran dapat berfungsi sebagai penunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. 

Pengembangan media pembelajaran matematika materi sifat-sifat kesebangunan dan simetri menggunakan pendekatan saintifik di kelas V SD diharapkan akan dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi yang diajarkan melalui pembelajaran yang lebih bermakna,dan siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran. Pemahaman siswa yang meningkat tersebut diharapkan dapat menghasilkan prestasi belajar yang tinggi serta proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil.

Pengembangan Media Pembelajaran... Fitria Ningrum, FKIP UMP, 2015.