BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4950/3/Alif...

13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu kegiatan dan perilaku seseorang yang sifatnya kompleks. Belajar adalah suatu proses sebuah kegiatan, dan bukan sebuah hasil atau tujuan. Kegiatan belajar sudah dilakukan manusia sejak awal untu memenuhi kebutuhan dan mengembangkan sebuah potensi diri. Menurut Hamalik (2009 : 36) belajar tidak hanya bagaiman seseorang mengingat sebuah informasi,akan tetapi jauh lebih luas dari mengingat yaitu mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan perilaku. Perubahan perilaku tersebut yaitu perubahan pada diri seseorang dari yang belum baik kearah yang jauh lebih baik. Dengan adanya perubahan pola perilaku yang terjadi pada diri seseorang menandakan telah terjadi proses belajar. Menurut Slameto (2010) belajar merupakan suatu proses usaha seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Menurut skinner dalam Dimyati berpandangan belajar merupakan suatu perilaku. Sehingga dikatakan bahwa pada saat belajar, maka respons seseorang akan menjadi lebih baik. Sebaliknya, ketika respon seseorang menurun maka seseorang itu tidak belajar. Respon seseorang tersebut dapat berbentuk berubahnya pengetahuan yang lebih baik, tingkah laku yang lebih Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran…, Alif Septiana, FKIP UMP, 2014

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4950/3/Alif...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4950/3/Alif Septiana_BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran . Belajar merupakan suatu

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan suatu kegiatan dan perilaku seseorang yang

sifatnya kompleks. Belajar adalah suatu proses sebuah kegiatan, dan bukan

sebuah hasil atau tujuan. Kegiatan belajar sudah dilakukan manusia sejak

awal untu memenuhi kebutuhan dan mengembangkan sebuah potensi diri.

Menurut Hamalik (2009 : 36) belajar tidak hanya bagaiman seseorang

mengingat sebuah informasi,akan tetapi jauh lebih luas dari mengingat yaitu

mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan

perubahan perilaku. Perubahan perilaku tersebut yaitu perubahan pada diri

seseorang dari yang belum baik kearah yang jauh lebih baik. Dengan adanya

perubahan pola perilaku yang terjadi pada diri seseorang menandakan telah

terjadi proses belajar. Menurut Slameto (2010) belajar merupakan suatu

proses usaha seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri yang

diperoleh dari interaksi dengan lingkungan.

Menurut skinner dalam Dimyati berpandangan belajar merupakan

suatu perilaku. Sehingga dikatakan bahwa pada saat belajar, maka respons

seseorang akan menjadi lebih baik. Sebaliknya, ketika respon seseorang

menurun maka seseorang itu tidak belajar. Respon seseorang tersebut dapat

berbentuk berubahnya pengetahuan yang lebih baik, tingkah laku yang lebih

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran…, Alif Septiana, FKIP UMP, 2014

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4950/3/Alif Septiana_BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran . Belajar merupakan suatu

baik, dan aspek yang lain yang terdapat pada masing- masing individu.

Sebagaimana Sudjana (2011) menyatakan belajar merupakan suatu hasil

dari proses belajar yang dapat ditunjukan dari berbagai bentuk seperti

perubahan pengetahuan, sikap dan tingkah laku, keterampilan dan

kecakapan, kemampuan daya kreasi, daya penerimaan, dan aspek yang

lainnya. Inti dari beberapa pendapat diatas mengenai belajar yaitu adanya

perubahan perilaku seseorang yang bersifat permanen.

Hilgard & Gordon, 1975 dalam Hamalik (2009) menyatakan bahwa

pada hakekatnya belajar menunjuk ke perubahan dalam tingkah laku

seseorang dalam situasi tertentu berkat pengalaman yang diperoleh secara

berulang- ulang dan perubahan tingkah laku tersebut tidak dapat dijelaskan

atas dasar kecenderungan- kecenderungan respon bawaan, kematangan dan

keadaan temporer dari seseorang.Belajar merupakan kegiatan yang dilalukan

oleh siswa dan disini guru berfungsi sebagai pembimbing siswa dalam

proses pembelajaran.

Pembelajaran menurut Hamalik (2009) yaitu suatu kondisi yang

tersusun dari unsur- unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan

prosedur yang semuanya saling mempengaruhi ketercapaian tujuan

pembelajaran. Ciri-ciri pembelajaran yaitu adanya suatu rencana,

kesalingketergantungan, dan tujuan. Tujuan utama sistem pembelajaran

yaitu agar siswa belajar.

2.2 Hakikat Pembelajaran IPA Biologi

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran…, Alif Septiana, FKIP UMP, 2014

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4950/3/Alif Septiana_BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran . Belajar merupakan suatu

Biologi sebagai bagian cabang ilmu pengetahuan alam yang

didalamnya mempelajari tentang makhluk hidup dan lingkunganya. Menurut

Van Clease (2004 : 9) ilmu pengetahuan alam merupakan suatu subyek

bahasan yang berkaitan dengan kenyataan atau fakta dan teori-teori yang

mampu menjelaskan fenomena alam. Maka dalam proses pembelajaran

biologi dituntut mengajak siswa untuk mencari tahu tentang alam secara

sistematis. Dengan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk melakukan

pengamatan secara langsung kelingkungan, membuat iklim pembelajaran

yang menyenangkan dan memberikan sebuah pengalaman yang tersendiri

bagi siswa. Menurut Mariarti dalam Berliana (2013) menyatakan Ilmu

pengetahuan alam sebagai proses penemuan dapat menjadi sebuah wahana

bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar.

Fisher dalam Nugraha (2005 : 04) mengartikan sains sebagai suatu

kumpulan pengetahuan yang diperoleh dari pengunanaan metode-metode

berdasarkan pada suatu pengamatan. pengembahgan pembelajaran sains

akan menjadi suatu pendidikan yang baik jika kita mampu

mengindividualisasikan sains pada anak secara baik menjadi bersifat pribadi

melekat pada kehidupannya. Dengan demikian,sains bukan sekedar

pengetahuan ilmiah (scientific knowledge ) tetapi juga sebagai human

enterprice operational mental, keterampilan, strategi dan sebagainya yang

dirancang untuk menemukan segala sesuatu untuk kebutuhan dan keperluan

hidup manusia.

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran…, Alif Septiana, FKIP UMP, 2014

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4950/3/Alif Septiana_BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran . Belajar merupakan suatu

Susanto dalam Berliana (2013) mendefinisikan biologi sebagai suatu

pengetahuan yang sistematis. Dalam hal ini biologi tersusun secara teratur,

berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data dari hasil observasi

dan eksperimen. Berdasarkan definisi tersebut hakekat materi biologi terdiri

dari empat unsur utama yaitu sikap, prose, produk, dan aplikasi yang

merupakan ciri materi biologi yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.

2.3 Keterampilan Proses sains

2.3.1 Pengertian Keterampilan Proses

Depdikbud, 1986 b : 7 dalam Dimyati (2009) menyatakan

keterampilan proses sains diartikan sebagai suatu wawasan atau suatu

anutan pengemabagan keterampilan- keterampilan intelektual, social,

dan fisik yang bersumber dari kemampuan – kemampuan mendasar

yang pada prinsipnya telah ada pada masing- masing siswa.

Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang muncul dari

sebuah latihan kemampuan-kemampuan seperti mental, fisik, dan

sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi.

Keterampilan proses sains mempunyai tujuan meningkatkan

kemampuan siswa dalam menyadari, memahami dan menguasai suatu

rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan hasil belajar (Rustaman,

2005).

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009) Pendekatan

keterampilan proses sains yaitu :

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran…, Alif Septiana, FKIP UMP, 2014

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4950/3/Alif Septiana_BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran . Belajar merupakan suatu

1. Pendekatan keterampilan proses sebagai wahana penemuan, dan

pengembangan fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan bagi

siswa.

2. Fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan yang ditemukan dan

dikembangkan siswa, berperan pula menunjang pengembangan

keterampilan proses pada diri siswa.

3. Interaksi antara pengembangan keterampilan proses dengan fakta,

konsep, serta prinsip ilmu pengetahuan, apada akhirnya akan

mengembangkan sikap dan nilai ilmuwan pada diri siswa.

Nuryani & Andrian (1997 : 75) dalam Sri (2013)

memaparkan keterampilan proses sains merupakan keterampilan

yang diperlukan untuk memperoleh , mengembangkan, menerapkan

konsep, dan teori- teori sains baik dalam bentuk keterampilan

mental, keterampilan fisik maupun keterampilan social. Oleh karena

itu, dengan adanya keterampilan proses sains maka potensi siswa

dapat berkembang. Alasan- alasan lain yang mendasari bahwa

keterampilan proses sains diperlukan yaitu dengan berkembangnya

ilmu pengetahuan yang cepat, dengan dikembangnya keterampilan

proses sains pada siswa maka akan membantu siswa dalam

memahami teori biologi yang rumit dan abstrak, memacu siswa

untuk mampu berfikir kritis dan berfikir ilmiah, adanya keterkaitan

anatara pengembangan konsep dan sikap serta hasil nilai siswa.

2.3.2 Jenis- jenis keterampilan proses sains

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran…, Alif Septiana, FKIP UMP, 2014

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4950/3/Alif Septiana_BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran . Belajar merupakan suatu

Keterampilan proses sains terdiri dari beberapa macam.

Depdikbud 1986 b : 7 dalam Dimyati & Moedjiono (2009 :141)

menyatakan bahwa ada berbagai macam keterampilan proses sains yaitu

keterampilan dasar proses sains (basic skill) yang dimulai dari

mengamati, mengkalasifikasikan, menginterprestasi, mengukur,

berhipotesis, menyimulkan, dan mengkomunikasikan hasil eksperimen

baik secara lisan maupun tertulis. Kedua yaitu keterampilan terpadu

proses sains (Integrated skill), mulai dari identifikasi variable sampai

dengan yang paling kompleks yaitu eksperimen. Berdasarkan Harlen

(1992), membagi keterampilan proses menjadi a) mengamati, b)

berhipotesis, c) memprediksi, d) meneliti, e) menafsirkan data dan

menarik kesimpulan, dan f) berkomunikasi. Rustaman (2005) membagi

keterampilan proses menjadi 9, yaitu a) mengamati, b) menafsirkan

hasil pengamatan, c) mengelompokkan, d) memprediksi, e)

berkomunikasi, f) berhipotesis, g) merencanakan percobaaan, h)

menerapkan konsep, dan (i) mengajukan pertanyaan. Meskipun

demikian apabila dikaji dan dipelajari lebih lanjut, pada hakikatnya

tidak ada perbedaan. perbedaan yang ada hanyalah karena seseorang

menilai bahwa aspek tertentu keterampilan manual atau psikomotor

(hands on) dan keterampilan sosial (hearts on). sangat penting sehingga

perlu dimunculkan tersendiri. Dengan adanya keterampilan proses sains

tersebut maka siswa dapat memiliki pengalaman beraktivitas yang

melibatkan keterampilan kognitif (minds on).

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran…, Alif Septiana, FKIP UMP, 2014

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4950/3/Alif Septiana_BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran . Belajar merupakan suatu

2.3.3. Keterampilan proses sains dan indikator

Berikut ini adalah jenis aspek keterampilan proses sains

menurut Rustaman (2005) beserta indikatornya dalam pembelajaran.

1. Mengamati : Kemampuan mengumpulkan fakta, mencari persamaan

dan perbedaan dengan menggunakan sebagian atau semua

indra. Indikator : Menggunakan sebanyak mungkin indera untuk

melihat, mendengar, merasa, mengecap dan mencium,

Mengumpulkan/menggunakan fakta yang relevan dan memadai.

2. Menginterpretasi data : Kemampuan mencatat hasil pengamatan dan

menyatakan pola hubungan atau kecenderungan gejala tertentu yang

ditunjukkan oleh sejumlah data hasil pengamatan. Indikator

: Mencatat setiap hasil pengamatan secara terpisah, Menghubung-

hubungkan hasil pengamatan, Menemukan pola dari satu seri

pengamatan, Membuat kesimpulan sementara

3. Meramalkan : Kemampuan memperkirakan atau mengemukakan apa

yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati berdasarkan

penggunaan pola keteraturan atau kecenderungan-kecenderungan

gejala tertentu yang telah diketahui sebelumnya. Indikator

: Mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi

berdasarkan suatu kecenderungan atau pola yang sudah ada.

4. Berkomunikasi : Kemampuan mendiskusikan dan menyampaikan

hasil penemuannya kepada orang lain, baik secara lisan maupun

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran…, Alif Septiana, FKIP UMP, 2014

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4950/3/Alif Septiana_BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran . Belajar merupakan suatu

tertulis. Indikator : Menjelaskan hasil percobaan, Menyusun dan

menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas

5. Berhipotesis: Kemampuan membuat perkiraan atau jawaban

sementara yang logis untuk menerangkan suatu kejadian atau

pengamatan tertentu. Indikator : Menyatakan hubungan antara dua

variabel, Mengajukan perkiraan penyebab sesuatu terjadi

6. Merencanakan percobaan : Kemampuan menentukan obyek yang

akan diteliti, alat dan bahan yang akan digunakan, menentukan

variabel yang akan diamati dan diukur dan menentukan langkah-

langkah percobaan yang akan ditempuh.Indikator : Menentukan alat

dan bahan yang akan digunakan, Menentukan variabel yang terlibat

dalam suatu percobaan, Menentukan variabel kontrol dan variabel

bebas, Menentukan apa yang diamati, diukur atau ditulis,

Menentukan cara dan langkah kerja

7. Menggunakan alat dan bahan : Kemampuan menggunakan alat dan

bahan serta mengetahui bagaimana menggunakan alat dan bahan

tersebut. Indikator : Menggunakan alat dan bahan untuk memperoleh

pengalaman langsung, Menentukan alat dan bahan yang akan dipakai

untuk digunakan dalam penelitian

8. Menerapkan konsep : Kemampuan menggunakan konsep yang telah

dimiliki untuk memecahkan masalah tertentu atau menjelaskan suatu

peristiwa baru. Indikator : Menghitung, Menjelaskan peristiwa baru

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran…, Alif Septiana, FKIP UMP, 2014

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4950/3/Alif Septiana_BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran . Belajar merupakan suatu

dengan menggunakan konsep yang telah dimiliki, Menerapkan

konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru

9. Mengajukan pertanyaan : Kemampuan mengajukan pertanyaan yang

meminta penjelasan dan menanyakan sesuatu hal yang berlatar

belakang hipotesis. Indikator : Bertanya untuk meminta penjelasan

tentang apa, mengapa, bagaimana, Bertanya tentang latar belakang

hipotesis.

2.4 Model Pembelajaran

2.4.1 Pengertian Pembelajaran Guided Discovery (Penemuan

Terbimbing)

Suryosubroto (2009) Guided discovery merupakan metode

yang efektif untuk membuat variasi suasana pola pembelajaran kelas.

Pembelajaran ini adalah pembelajaran kelompok, siswa diberikan

kesempatan untuk bekerja sama dengan teman yang lain dan

mengarahkan siswa pada kegiatan yang dapat mengembangkan

keterampilan proses sain.

Kemudian siswa dibimbing untuk menemukan dan

menyelidiki sendiri tentang suatu konsep sains sehingga, pengetahuan

dan keterampilan yang dimiliki siswa bukan hasil mengingat

seperangkat fakta melainkan hasil temuan mereka sendiri. Discovery

merupakan proses mental dimana siswa mampu mengidentifikasi suatu

konsep atau prinsip.

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran…, Alif Septiana, FKIP UMP, 2014

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4950/3/Alif Septiana_BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran . Belajar merupakan suatu

Proses mental tersebut meliputi mengamati, mencerna,

mengerti, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan , mengukur,

membuat kesimpulan dan sebagainya (Roestiyah, 2008). Menurut

Bruner dalam Markaban (2006) menyatakan bahwa penemuan

merupakan suatu proses dalam mendekati permasalahan. Dengan

demikian belajar dengan cara penemuan yaitu belajar untuk

menemukan suatu masalah atau situasi yang tampak ganjil sehingga

siswa mencari permasalahan dengan dibimbing oleh guru. Menurut

Tim PPG Matematika (2006 : 7) dalam Rahmat (2012) menyatakan

pembelajaran Guided Discovery merupakan pembelajaran dimana guru

berfungsi sebagai fasilitator, guru membimbing siswa sesuai dengan

yang mereka perlukan untuk memahami materi. Siswa didorong untuk

berpikir sendiri, menganalisis sendiri sebuah situasi. Situasi yang

dimaksud adalah situasi yang memberikan kebebasan siswa untuk

menyelidiki dan mengambil kesimpulan.Terkaan intuisi dan mencoba-

coba (trial and error) baiknya dianjurkan, sehingga siswa mampu

menemukan prinsip umum berdasarkan data dan bahan yang telah

disediakan. Permendiknas (2013 :81A) bahwa didalam pembelajaran,

peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara aktif mengembangkan

kemampuan dirinya menjadi kompetensi. Guru menyediakan

pengalaman belajar bagi peserta didik untuk melakukan berbagai

kegiatan yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi yang

dimiliki. Pengalaman belajar tersebut semakin lama semakin

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran…, Alif Septiana, FKIP UMP, 2014

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4950/3/Alif Septiana_BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran . Belajar merupakan suatu

meningkat menjadi kebiasaan belajar mandiri dan ajeg sebagai salah

satu dasar untuk belajar sepanjang hayat.

2.4.2 Langkah-langkah Pembelajaran Guided Discovery

Untuk mewujudkan pelaksanaan pembelajaran penemuan

terbimbing berjalan dengan efektif maka ada beberapa langkah-

langkah yang mesti harus ditempuh yaitu sebagai berikut Markaban

(2006) dalam Berliana (2013) :

1. Merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan

data secukupnya. Perumusan masalah harus jelas, hindari peryataan

yang menimbulkan salah tafsir, sehingga arah yang ditempuh siswa

tidak salah.

2. Dari data yang diberikan oleh guru, siswa menyususn , memproses,

mengorganisir, dan menganalisis data tersebut. Dalam hal ini,

bimbingan sebaiknya mengarahkan siswa untuk melangkah kearah

yang hendak dituju, melalui pertanyaan- pertanyaan atau LKS.

3. Siswa menyusun konjektur (prakiraan) dari hasil analisis yang

dilakukan.

4. Bila dipandang perlu konjektur yang telah dibuat siswa diperiksa

oleh guru. Hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan prakiraan

siswa, sehingga akan menuju arah yang hendak dicapai.

5. Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran konjektur,

maka verbalisasi konjektur sebaiknya diserahkan juga kepada siswa

untuk menyususnya.

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran…, Alif Septiana, FKIP UMP, 2014

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4950/3/Alif Septiana_BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran . Belajar merupakan suatu

6. Sesudah siswa menemukan apa yang dicari hendaknya guru

menyediakan soal latihan atau soal tambahan untuk memeriksa

apakah penemuan itu benar.

2.4.3 Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Guided Discovery

Berdasarkan Tim PPG Matematika (2006) dalam Slamet

(2006) pembelajaran penemuan terbimbing memiliki kelebihan dan

kelemahan, yaitu

a. Kelebihan Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Guided

Discovery)

1. Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang

disajikan.

2. Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inquiry (mencari –

menemukan).

3. Mendukung kemampuan problem solving siswa.

4. Memberikan wahana interaksi antar siswa maupun siswa dengan

guru.

5. Materi yang dipelajari dapat mencapai kemampuan yang

tinggi,dan lebih lama membekas karena siswa dilibatkan

kedalam proses menemukannya.

b. Kelemahan Pembelajaran Penemuan Terbimbing ( Guided

Discovery)

1. Untuk materi tertentu membutuhkan waktu yang lama.

2. Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini.

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran…, Alif Septiana, FKIP UMP, 2014

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaranrepository.ump.ac.id/4950/3/Alif Septiana_BAB II.pdf · 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran . Belajar merupakan suatu

3. Tidak semua topik cocok disampaikan dengan metode ini.

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran…, Alif Septiana, FKIP UMP, 2014