BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian...

34
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Meningkatkan prestasi siswa sangat tergantung bagaimana proses belajar yang dilakukan oleh siswa di dalam pembelajaran pada saat itu. Pentingnya proses belajar ini maka banyak ahli psikologi pendidikan yang telah mencurahkan perhatian terhadap masalah belajar. Ini terlihat dengan banyaknya definisi belajar yang berbeda-beda. Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup,sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Salah satu bertanda bahwa seorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku, Siregar dan Nara (2010 :3). Pendapat di atas didukung oleh Withernington (dalam Nanang dan Cucu 2009:7) yang menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon baru yang membentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. Senada dengan pendapat tersebut, Gagne, Berliner, dan Hilgard (dalam Nanang dan Cucu (2009:7) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proes perubahan perilaku yang muncul karena pengalaman. Senada dengan Slameto (2010:2) menyatakan bahwa belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Belajar

Meningkatkan prestasi siswa sangat tergantung bagaimana proses belajar

yang dilakukan oleh siswa di dalam pembelajaran pada saat itu. Pentingnya proses

belajar ini maka banyak ahli psikologi pendidikan yang telah mencurahkan

perhatian terhadap masalah belajar. Ini terlihat dengan banyaknya definisi belajar

yang berbeda-beda.

Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua

orang dan berlangsung seumur hidup,sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan)

hingga liang lahat. Salah satu bertanda bahwa seorang telah belajar adalah adanya

perubahan tingkah laku, Siregar dan Nara (2010 :3).

Pendapat di atas didukung oleh Withernington (dalam Nanang dan Cucu

2009:7) yang menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam

kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon baru yang

membentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. Senada

dengan pendapat tersebut, Gagne, Berliner, dan Hilgard (dalam Nanang dan Cucu

(2009:7) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proes perubahan perilaku yang

muncul karena pengalaman. Senada dengan Slameto (2010:2) menyatakan bahwa

belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

9

Sama halnya yang dikemukakan oleh Whittaker (dalam Djamrah 2011:12)

merumuskan belajar sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah

melalui latihan atau pengalaman. Sejalan dengan Mahmud (dalam Subini, dkk

2012:83) mengatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam diri seseorang

yang terjadi karena pengalaman. Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini,

dkk 2012:4) belajar adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri

seseoarang yang dinyatakan dalam cara-cara berperilaku berkat pengalaman dan

latihan. Siregar dan Nara (2010:4-5) belajar adalah sebuah proses kompleks yang

didalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut adalah :

1. Bertambahnya jumlah pengetahuan

2. Adanya kemampuan mengingat dan memproduksi

3. Adanya penerapan pengetahuan

4. Menyimpulkan makna

5. Menafsirkan dan mengaitkannya dengan realitas

6. Adanya perubahan sebagai pribadi

Beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar sebagai berikut :

a. Gagne

Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang

melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh lagsung dari

proses pertumbuhan seseorang secara alamiah.

b. Travers

Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

10

c. Cronbach

Learning is shown by a change in behavior as a result of experice.(Belajar

adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman).

d. Harold Spears

Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to

listen, to follow direction. (dengan kata lain, bahwa belajar adalah mengamati,

membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu).

e. Geoch

Learning is change in performance as a result of practice. (Belajar adalah

perubahan performance sebagai hasil latihan

f. Morgan

Learning is any relativaely permanent change in behavior that is a result of

past experience. (Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen

sebagai hasil dari pengalaman. (dalam Suprijono, 2009:2)

Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar yang

dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses di

mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut batasan-batasan belajar dapat

disimpulkan sebagai berikut.

1. Suatu aktivitas atau usaha yang disengaja

2. Aktivitas tersebut menghasilkan perubahan, berupa sesuatu yang baru baik

yang segera nampak atau tersembunyi tetapi juga hanya berupa

penyempurnaan terhadap sesuatu yang pernah dipelajari.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

11

3. Perubahan-perubahan itu meliputi perubahan keterampilan jasmani,

kecepatan perseptual, isi ingatan, abilitas berpikir, sikap terhadap nilai-

nilai dan inhibisi serta lain-lain fungsi jiwa (perubahan yang berkenaan

dengan aspek psikis dan fisik).

4. Perubahan tersebut relatif bersifat konstan.

2.2 Aktivitas Belajar

Dalam proses pembelajaran, keaktifan peserta didik merupakan hal yang

sangat penting dan perlu diperhatikan oleh guru sehingga proses pembelajaran

yang ditempuh benar-benar memperoleh hasil yang optimal. Dengan bekerja

siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan serta pe rilaku

lainnya, termasuk sikap dan nilai. Proses pembelajaran yang berlangsung di

kelas, sebetulnya sudah banyak melibatkan akademik aktivitas siswa di dalam

kelas. Siswa sudah banyak dituntut aktivitasnya untuk mendengarkan,

memperhatikan dan mencerna pelajaran yang diberikan oleh guru. Serta

dimungkinkan siswa aktif bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum jelas.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan aktivitas berasal dari

kata kerja akademik aktif yang berarti giat,rajin,selalu berusaha bekerja atau

belajar dengan sung guhsungguh supaya mendapat prestasi yang gemilang

(Kamus Besar Bahasa Indonesia,2008:32). Dengan demikian Aktivitas belajar

adalah segala bentuk atau kegiatan untuk melakukan proses pembelajaran

(Sardiman,dalam Rofiqoh 2012:34). Dalam hal ini keterlibatan siswa dalam

kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini sesuai

dengan Hakim (dalam Rofiqoh 2012:34) yang mengemukakan bahwa

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

12

aktivitas belajar yang dilakukan secara kontinu menentukan tinggi

rendahnya hasil belajar siswa.

Sedangkan Menurut Djamrah (2008:38) belajar bukanlah proses dalam kehampaan. Tidak pula pernah sepi dari berbagai aktivitas. Tidak pernah terlihat orang belajar tanpa melibatkan aktivitas raganya. Apalagi bila aktivitas belajar itu berhubungan dengan masalah belajar menulis, membaca, memandang, mengingat, berpikir, latihan atau praktek dan sebagainya. Djamrah (2008:38-45) menjelaskan bahwa aktivitas-aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran yaitu mendengarkan, memandang, meraba,membau dan mencicipi/mengecap, menulis atau mencatat, membaca, membuat ikhtisar atau ringkasan dan menggarisbawahi, mengamati tabel-tabel,diagram-diagram dan bagan-bagan, menyusun paper atau kertas kerja, mengingat, berpikir, serta latihan atau prektek. Aktivitas-aktivitas belajar yang telah diuraikan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Mendengarkan Mendengarkan adalah salah satu aktivitas belajar. Setiap orang yang belajar di sekolah pasti ada aktivitas mendengarkan. Diakui bahwa aktivitas mendengarkan bukan satu-satunya aktivitas belajar. Hal ini disebabkan karena ada orang yang tuna rungu yang belajar tidak menggunakan aktivitas mendengarkan, tetapi hanya melalui visual (penglihatan). Sungguhpun begitu, tidak dapat disangkal bahwa aktuvitas mendengarkan adalah aktivitas belajar yang diakui dalam dunia pendidikan dan pengajaran dalam pendidikan formal persekolahan, ataupun non-formal.

2. Memandang Memandang adalah mengarahkan penglihatan ke suatu objek. Aktivitas memandang berhubungan erat dengan mata. Karena dalam memandang itu matalah yang memegang peranan penting. Tanpa mata tidak mungkin terjadi aktivitas memandang. Dalam pendidikan, aktivitas memandang termasuk dalam kategori aktivitas belajar, tapi perlu diingat bahwa tidak semua aktivitas memandang berarti belajar. Aktivitas memandang dalam arti belajar di sini adalah aktivitas memandang yang bertujuan sesuai dengan kebutuhan untuk mengadakan perubahan tingkah laku yang positif.

3. Meraba, membau, dan mencicipi/mengecap Aktivitas meraba,membau dan menccicipi/mengecap adalah indra manusia yang dapat dijadikan sebagai alat untuk kepentingan belajar. Artinya aktivitas meraba,membau dan mengecap dapat memberikan kesempatan seseorang untuk belajar. Teuntu saja aktivitasnya harus disadari oleh suatu tujuan. Dengan demikian aktivitas meraba,membau dan mengecap dapat dikatakan belajar, apabila semua aktivitas itu didorong oleh kebutuhan, motivasi untuk mencapai tujuan dengan menggunakan situasi tertentu untuk memperoleh tingkah laku.

4. Menulis atau mencatat Menulis atau mencatat merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari aktivitas belajar. Mencatat yang termasuk dalam aktivitas belajar yaitu apabila dalam mencatat itu orang menayadari kebutuhan dan tujuannya,

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

13

serta menggunakan seperangkat tertentu agar catatan itu nantinya berguna bagai pencapaian tujuan belajar.

5. Membaca Aktivitas membaca adalah aktivitas yang paling banyak dilakukan selama belajar di sekolah maupun perguruan tinggi. Jika belajar adalah untuk mendapatkan ilmu pebgetahuan, maka membaca adalah jalan menuju ke pintu ilmu pengetahuan .

6. Membuat ikhtisar atau ringkasan dan menggarisbawahi Ikhtisar atau ringkasan memang sangat membantu dalam hal mengingat atau mencari kembali materi dalam buku untuk masa-masa yang akan dating. Untuk keperluan belajar yang intensif, bagaimanapun juga hanya membuat ikhtisar belum cukup. Sementara membaca, pada hal-hal yang penting perl diberi garis bawah (underline). Hal ini sangat membantu dalam menemukan kembali materi dikemudian hari bila diperlukan.

7. Mengamati tabel-tabel,diagram-diagram dan bagan-bagan Semua tabel, diagram, dan bagan yang dihadirkan di buku tidak lain adalah dalam rangka memperjelas penjelasan yang penulis uraikan. Penulis sadar bahwa penjelasan yang dibuat tidak dapat memberikan gambaran kesan yang baik jika tidak dibantu dengan menghadirkan tebel, diagram, atau bagan dapat menumbuhkan pengertian dalam waktu yang relatif singkat.

8. Menyusun paper atau kertas kerja Dalam menyusun paper tidak sembarangan. Tetapi harus metodologis dan sistematis. Metodologis atrinya menggunakan metode-metode tertentu dalam penggarapannya. Sistematis artinya menggunakan kerangka berpikir yang logis dan kronologis. Ketika seseorang hendak membuat paper, bukan harus mempersoalkan judulnya, tetapi yang harus dipermasalahkan adalah masalahnya. Masalah itu topic yang harus dianggap sebagai masalah. Dari masalah/topic dapat dikembangkan menjadi judul. Uraian tersebut termasuk ke dalam kategori aktivitas belajar.

9. Mengingat Ingatan adalah kemampuan jiwa untuk memasukkan (learning), menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang telah lampau. Jadi mengenai ingatan tersebut ada tiga fungsi, yairu: memasukkan, menyimpan, dan mengangkat kembali kea lam sadar. Mengingat adalah suatu aktivitas belajar. Tidak ada seorangpun yang tidak mengingat dalam belajar.

10. Berpikir Berpikir adalah termasuk aktivitas belajar. Dengan berpikir orang memperoleh penemuan baru, setidak-tidaknya orang menjadi tahu hubungan antar sesuatu. Berpikir bukanlah sembarang berpikir, tetapi ada taraf tertentu, dari taraf berpikir yang rendah sampai taraf berpikir yang tinggi.

11. Latihan atau praktek Learning by doing adalah konsep pembelajaran yang menghendaki adanya penyatuan usaha mendapatkan kesan-kesan dengan cara berbuat. Belajar sambil berbuat dalam hal ini termasuk latihan. Latihan merupakan cara yang baik untuk memperkuat ingatan. Misalnya, seseorang yang mempelajari

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

14

rumus matematika atau rumus bahasa inggris. Kemungkinan besar rumus-rumus itu akan terlupakan jika jika tidak didukung olh latihan. Disinilah diperlukan latihan sebanyak-banyaknya,dengan banyak latihan kesan-kesan yang diterima lebih fungsional. Dengan demikian, aktivitas latihan dapat mendukung belajar yang optimal. Pendapat di atas senada dengan Dierich dalam Hamalik (dalam Fadly

2012:3) membagi aktivitas menjadi 8 kelompok yakni sebagai berikut :

a. Visual Activities : membaca, melihat gambar-gambar, mengamati

eksperimen, demonstrasi, pameran dan mengamati orang lain

bekerja/bermain,

b. Oral Activities : mengemukakan suatu fakta/prinsip, menghubungkan

suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, member saran, mengemukakan

pendapat, wawancara diskusi dan interupsi

c. Listening Activities : mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan

percakapan/diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan,

mendengarkan radio

d. Writing Activities : menulis cerita, laporan, bahan-bahan kopi, membuat

rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket

e. Drawing Activitie : menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola dan

sebagainya

f. Motor Activities : melakukan percobaan, membuat konstruksi, model,

mereparasi, bermain, berkebun dan sebagainya

g. Mental Activities : menanggap, mengingat, memecahkan soal,

menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

15

Berdasarkan pengetian aktivitas belajar yang diuraikan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah adalah segala bentuk atau kegiatan

untuk melakukan proses pembelajaran yang meliputi Visual Activities, Oral

Activities, Listening Activities, Writing Activities, Drawing Activitie, Motor

Activities, dan Mental Activities.

2.3 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar

setelah mengalami aktivitas belajar.Chatarina (dalam Isa 2011:48) Sedangkan

menurut Winkel (dalam Sukestiyarno dan Budi Waluya,dalam Isa 2011:48), hasil

belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai peserta didik di mana

setiap kegiatan belajar dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas. Penilaian

hasil belajar dilakukan sekali setelah suatu kegiatan pembelajaran

dilaksanakan.Isa (2011:48)

Menurut Purwanto (dalam Rahmawaty 2012: 9) hasil belajar adalah

perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah

lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran yang

dikembangkan oleh Bloom yaitu mencakup aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

Sejalan dengan Anderson dan Krathwohl (dalam Rofiqoh 2012:34) , Hasil

belajar adalah penguasaan produk yang mengacu pada perubahan kemampuan

bidang kognitif yang mencakup dimensi pengetahuan dan dimensi proses

kognitif yang dicapai siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

16

yang ditempuh selama kurun waktu tertentu berdasarkan tujuan

pembelajaran yang ditetapkan.

Kedua pendapat di atas didukung oleh Purwanto (2008:44) Hasil belajar

seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang

menguasai bahan yang telah diajarkan. Untuk mengaktualisasikan hasil belajar

tersebut diperlukan serangkaian pengukuran alat evaluasi yang baik dan

memenuhi syarat. Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menujuk

pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang

mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Hasil produksi adalah suatu

perolehan yang didapatkan karena adanya kegiatan mengubah bahan (raw

materials) menjadi barang jadi (finished good). Belajar dilakukan untuk

mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan

perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar.

Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam

sikap dan tungkah lakunya, demikian yang dikemukakan oleh Winkel (dalam

Purwanto 2008:45). Aspek perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan

pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom, Simpson, dan Harrow mencakup

aspek kognitig, afektif dan psikomotor.

Pendapat di atas didukung oleh Suprijono (2009:5) hasil belajar adalah pola-

pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan

keterampilan-keterampilan. Adapun yang dikemukakan oleh Gagne (dalam

Suprijono 2009:5-6) hasil belajar berupa invormasi verbal, keterampilan

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

17

intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap. Senada dengan

pemikiran Bloom (dalam Suprijono 2009:6) bahwa hasil belajar mencakup

kemampuan kognitif,afektif dan psikomotor.

Dengan konteks demikian maka hasil belajar merupakan perolehan dari

proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran, oleh karena itu tes hasil

belajar sebagai alat untuk mengukur hasil belajar harus mengukur apa yang

dimahasiswai dalam proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan intruknal yang

tercantum dalm kurikulim, demikian pendapat dari Zainal dan Nasortion (dalam

Purwanto 2008:45)

Tingkah laku dalam belajar memiliki unsur subyektif dan unsur motoris.

Unsur subyektif adalah unsur rohaniah, sedangkan unsur motoris adalah unsur

jasmaniah. Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan

tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek

tersebut adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi,

emosi nal, hubungan social, jasmani, etis atau budi pekerti,Sikap

Menurut pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan Hasil belajar

bukan hanya suatu penguasaan hasil latihan saja, melainkan mengubah perilaku.

Perubahan prilaku seseorang dalam menguasai bahan yang telah diajarkan, yang

meliputu aspek-aspek perubahan yaitu pengetahuan, pengertian, kebiasaan,

keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan social, jasmani, etis atau budi

pekerti,Sikap

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

18

2.4 Pendekatan PAKEM

Awal mula-mula kata-kata PAKEM dikembangkan dari isilah AJEL (Active

Joyfull and Efective Learningektif, Kreatif). Kali pertama di Indonesia pada tahun

1999 di kenal dengan istilah PEAM (Pembelajaran Efektif, Aktif dan

Menyenangkan). Namun seiring dengan perkembangan MBS di Indonesia pada

tahun 2002 istilah PEAM diganti menjadi PAKEM, yaitu kependekan dari

Pembelajaran Aktif, Efektif dan Menyenangkan.(dalam Muhlich 2010:1)

PAKEM merupakan suatu singkatan dari P: Pembelajaran, A: Aktif, K: Kreatif, E: Efektif dan M: Menyenangkan. Pada dasarnya PAKEM didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut : 1. Tuntunan perundang-undangan

Undang-undang no. 20 tentang Sisdiknas, pasal 40, dimana salah satu ayatnya berbunyi :

“Guru dan tenaga kependidikan berkewajiban untuk menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis dan PP no. 19 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 19 ayat (1) dinyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi siswa.” 2. Asumsi dasar belajar siswa

Belajar dalam proses PAKEM dimaknai sebagai proses aktif dalam membangun pengetahuan atau makna. Dalam prosesenya seorang siswa yang sedang belajar, akan terlibat dalam proses social. Proses membangun makna dilakukan secara terus menerus (sepanjang hayat). (dalam Indarawati dan Setiawan 2009:9)

Menurut Asmani (2011:59) PAKEM adalah pendekatan yang

memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk

mengembangkan kegiatan keterampilan, sikap dan pemahamannya dengan

penekanan belajar sambil bekerja. Sementara guru menggunakan berbagai sumber

dan alat bantu belajar, termasuk pemanfaatan lingkungan.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

19

Asmani (2011:60-61) menguraikan pengertian PAKEM yaitu pembelajaran

Aktif,Kreatif,Efektif dan Menyenangkan,yang diuraikan sebagai berikut :

Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran, guru harus

menciptakan Susana sedemikian rupa, sehingga siswa aktif bertanya,

mempertanyakandan mengemukakan gagasan, sedangkan dalam kamus besar

Bahasa Indonesia (2008:49) aktif diartikan sebagai giat (bekarja,berusaha).

Menurut Uno dan Muhammad (2012:10) aktif adalah memposisikan guru sebagai

orang yang menciptakan suasana belajar yang kondusif atau sebagai fasilitator

dalam belajar, sementara siswa dengan guru atau siswa dengan sumber belajar

lainnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa aktif adalah suatu kegiatan yang

melibatkan siswa secara aktif bekerja dan berusaha memecahkan masalah dalam

proses pembelajaran.

Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang

beragam, sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa atau usaha guru

melibatkan siswa secara tepat terhadap suatu mata pelajaran yang presentasi

keterlibatan siswa yang tinggi dari waktu yang tersedia dengan

mempertimbangkan strategi mengajar yang mendukung terciptanya suasana

belajar akrab dan ramah, dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2008:737) keatif

adalah memiliki daya cita, memiliki kemampuan untuk menciptakan,bersifat atau

mengandung daya cipta. Menurut Uno dan Muhammad (2012:12) pembelajaran

kreatif adalah salah satu strategi yang mendorong siswa untuk lebih bebas

mempelajari makna yang dia pelajari.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

20

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kreatif adalah kemampuan

seorang guru untuk bisa menciptakan kegiatan pembelajaran yang beragam

sehingga siswa tidaj merasa jenuh dalam proses pembelajaran.

Efektif berarti proses pembelajaran tersebut bermakna bagi siswa. Keadaan

aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif,

yaitu idak menghasilkan apa yang harus dikuasai oleh siswa setelah proses

pembelajaran berlangsung. Sebab belajar mempunyai tujuan yang harus dicapai,

menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2008:392) efektif adalah ada efeknya

(pengaruhnya, akibatnya, kesannya), dapat membawa hasil. Menurut Uno dan

Muhammad (2012:13) pembelajaran yang efektif adalah menghendaki agar siswa

yang belajar di mana dia telah membawa sejumlah potensi lalu dikembangkan

melalui kompetensi yang telah ditetapkan dan dalam waktu tertentu kompetensi

belajar dapat dicapai siswa dengan baik dan tuntas.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa efektif adalah pembelajaran didesain

sedemikian rupa sehingga pembelajaran tersebut ada maknanya untuk siswa atau

berkesan bagi siswa.

Menyenangkan adalah membuat suasana belajar mengajar yang jauh dari

rasa bosan dan takut (menyenangkan) sehingga siswa memusatkan perhatiannya

secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on task”)

tinggi. Menurut hasil penelitian tingginya waktu curah perhatian anak ini terbukti

akan meningkatkan hasil belajar. http:www.zaen44c.wodpress.com di askes tgl 29

maret 2010 (dalam Asmani 2011:61).

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

21

Menurut Winarno (dalam 2009:111) pembelajaran aktif dimaksud bahwa dalam

proses pembelajaran guru menciptakan suasana demikian rupa sehingga siswa

aktif bertanya, mempertanyakan, mengamati,menanggapi, dan menggunakan

gagasan dan pendapatnya.Belajar memang merupakan proses aktif dari si

pembelajaran dalam membangun pengetahuannnya, bukan proses fasif yang

hanya menerima kucuran informasi guru tentang pengetahuan.

Pembelajaran yang kreatif adalah pembelajaran yang dapat mewadahi

pikiran, gagasan, kreativitas siswa.Ditinjau dari kegiatan siswa, pembelajaran

yang kreatif adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa

untuk merancang, membuat, berkreasi mengkomunikasikan gagasan, pendapat

atau pikirannnya melalui karya tertentu, baik secara tertulis atau tidak

tertulis.Ditinjau dari kegiatan guru, pembelajaran kreatif adalah pembelajaran

yang menuntut guru mengembangkan kegiatan belajar yang beragham untuk

siswa , membuat media pembelajaran yang berprestasi.

Pembelajarn yang efektif adalah pembelajaran yang dikelola sedemikian

rupa, sehingga dengan in-put yang ada dan proses belajar yang dikelola dapat

tercapai hasil seoptimal mungkin. Ditinjau dari kegiatan siswa, pembelajaran yang

efektif adalah pembelajaran yang dapat membuat siswa terdorong dan mampu

menerapkan kesempatan belajar yang ada untuk menguasai kompetensi yang

dipelajari.Ditinjau dari kegiatan belajar efektif adalah pembelajaran yang

menuntut guru untuk memberikan kesempatan belajar seluas-luasnya kepada

siswa agar membangun kompetensinya. Untuk itu dominasi dalam pembelajaran

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

22

(misalnya melalui ceramah) harus dikurangi agar penguasaan kompetensi oleh

siswa dapat mencapai seoptimal mungkin.

. Pembelajaran menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat membuat

siswa nyaman, ,aman dan tenag hatinya karena tidak ada ketakutan (dicemooh,

dicela,diledekin), dalam mengaktualisasikan kemampuan dirinya. Ditinjau dari

kegiatan siswa pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang

dapat membuat siswa berani mencoba atau berbuat, berani mempertanyakan

gagasan orang lain.Ditinjau dari kegiatan guru, pembelajaran yang

menyenangkan adalah pembelajaran yang menuntut agar dapat suasana belajar

menyenangkan dalam arti siswa tidak khawatir ditertawakan kemampuannya,

siswa tidak takut dianggap sepele.

Hidayati dan Yosita (dalam Rahmawaty 2012: 18) mengemukakan

PAKEM mengandung arti bahwa dalam proses pembelajaran guru perlu

menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya,

mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.

Menuurut Muhlich (2010:4), secara garis besar PAKEM dapat digambarkan

sebagai berikut :

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

23

PAKEM tidak hanya berlaku bagi siswa, namun juga dari sisi guru. Aktif dari sisi guru antara lain dengan : memantau kegiatan belajar siswa, member umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang dan mempertanyakan gagasan siswa. Kreatif dari sisi guru dapat dilihat dari kegiatan yang dikembangkan cukup beragam dan pengembangan berbagai alat bantu pembelajaran (alat peraga). Efektif adalah bahwa pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan Menyenangkan dalam arti guru harus mengkondisikan anak untuk tidak takut salah, takut ditertawakan atau dianggap remeh.

Dari sisi siswa, aktif akan kelihatan dari aktivitasnya untuk bertanya, mengemukakan gagasan, dan mempertanyakan gagasan orang lain dan gagasannya. Kreatif adalah siswa dapat merancang atau membuat sesuatu dan menulis atau mengarang. Efektif mempunyai makna bahwa siswa dapat menguasai keterampilan yang diperlukan. Sedangkan Menyenangkan adalah pembelajaran yang membuat anak berani mencoba, berani bertanya, berani mengemukakan pendapat/gagasan dan berani mempertanyakan gagasan orang lain.(dalam Muhlich 2010:5)

Menurut UNESCO dan UNICEF (dalam Asmani 2011:83), cirri-ciri

PAKEM adalah sebagai berikut : 1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan

pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat (learning by do).

2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan dan cocok bagi siswa.

3. Guru mengatur kelas dengan memanjang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan pojok baca.

4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok

5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

2.4.1 Proses Pelaksanaan PAKEM

Dalam pelaksanaan PAKEM ada beberapa hal yang harus diperhatikan

yaitu:

1. Memahami sifat yang dimiliki anak

2. Mengenal anak secara perorangan

3. Memanfaatkan prilaku anak dengan pengorganisasian belajar

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

24

4. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis,kreatif, dan kemampuan

memecahkan masalah

5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik

6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar

7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar

8. Membedakan aktif fisik dan aktif mental

2.4.2 Kelebihan PAKEM

PAKEM merupakan pendekatan yang efektif untuk diterapkan dalam

pembelajaran. Muhammad Jauhar (dalam Rahmawaty 2012: 29) mengemukakan

dua alasan perlunya pendekatan PAKEM diterapkan di sekolah yaitu:

a. PAKEM lebih memungkinkan siswa dan guru untuk sama-sama aktif

dalam pembelajaran.

b. PAKEM lebih memungkinkan guru dan siswa berbuat kreatif bersama.

Berdasarkan kelebihan PAKEM di atas, siswa aktif untuk membangun

sebuah gagasan, sedangkan guru aktif memberikan arahan, bimbingan, dan

motivasi kepada siswanya. Selain itu, guru mengupayakan segala cara secara

kreatif untuk melibatkan semua siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan

siswa juga didorong untuk kreatif dalam berinteraksi dengan sesama teman, guru,

materi pelajaran, dan segala alat bantu belajar, sehingga hasil belajar dapat

meningkat.

2.4.3 Kelemahan PAKEM

Sebagaimana keterangan di atas PAKEM menuntut seorang guru untuk

aktif dan kreatif dalam mengembangkan ilmu dan wawasanya, sehingga mampu

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

25

memberikan inspirasi dan motivasi siswa untuk belajar dan mengembangkan

kreativitasnya. Apabila guru pasif, maka tujuan PAKEM tidak akan tercapai.

(dalam Asmani 2011:120).

Kelemahan lainnya adalah program ini mengharuskan seseorang guru

berperan aktif,proaktif dan kreatif dalam mencari dan merancang media/bahan

ajar alternative yang mudah,murah dan sederhana, namun tetap releven dengan

tema pelajaran yang sedang di pelajarai. Penggunaan perangkat multimedia

seperti ITC sungguh sangat ideal,tetapi tidak semua sekolah mampu

mengaksesnya. Hal ini jelas akan menjadi bomerang bagi guru, ketika ia tidak

memiliki kemampuan untuk memenejemn atau menguasai yang harus ada untuk

melakukan metode pembelajaran PAKEM.

2.5 Pembelajaran Sains

2.5.1 Pengertian Sains

Menurut Widowati (2008:2) Istilah sains berasal dari bahasa latin scientia

yang berarti pengetahuan. Namun pernyataan ini terlalu luas dalam

penggunaannya sehari-hari. Dalam arti sempit sains adalah disiplin ilmu yang

terdiri dari physical sciences (ilmu fisik) dan life sciences (ilmu biologi).

Termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi,

mineralogi, meteorology, dan fisika, sedangkan life science meliputi biologi

(anatomi, fisiologi, zoology, sitologi, embriologi, mikrobiologi). Conant (dalam

Usman,dalam Widowati 2008:2) mendefinisikan sains sebagai suatu deretan

konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan tumbuh

sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati dan

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

26

dieksperimentasikan lebih lanjut. Carin & Sund (dalam Widowati 2008:2)

mendefinisikan sains adalah suatu sistem untuk memahami alam semesta melalui

observasi dan eksperimen yang terkontrol.

Sains menurut Depdiknas (dalam Anggraini, dalam Runengsih 2012:8)

adalah ilmu yanga mempelajari fenomena-fenomena di alam semesta. Sains

memperoleh kebenaran tentang fakta dan fenomena alam melalui kegiatan empiric

yang dapat diperoleh melalui eksperimen laboratorium atau alam bebas.

Sejalan dengan pemikiran Trianto (dalam Anggraini, dalam Runengsih

2012:8) IPA/ Sains adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya

secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui

metode ilmiah, metode ilmiah berupa observasi dan eksperimen sertamenuntut

sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya. Lebih lanjut

dinyatakan bahwa ada tiga kemampuan dalam IPA yaitu :

a) Kemampuan mengetahui yang diamati

b) Kemampuan memprediksi apa yang diamati dan kemampuan untuk

menguji tindak lanjut hasil eksperimen

c) Dikembangkannya sikap ilmiah

Sedangkan menurut Sumadji dkk (dalam Anggraini, dalam Ronengsih

2012:8-9) bahwa sains adalah suatu disiplin ilmu yang terdiri atas Physical

science dan Life science. Yang termasuk dalam Physical science adalah ilmu

astronomi, kimia, geologi, meniralogi, dan fisika sedangkan life science meliputi

biologi, zoologo dan fisiologi.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

27

Penerapan Ipa juga memiliki peranan penting dalam perkembangan

peradaban manusia, baik dalam hal manusia mengembangkan teknologi yang

dipakai untuk menunjang kehidupannya, maupun dalam hal menerapkan konsep

IPA dalam kehidupan masyarakat.

Berdasarkan hasil analisis terhadap berbagai peranan para pakar tentang

ruang lingkup IPA sebagaimana dilakukan oleh Sarkim (dalam Hendri-Mulyana,

dalam Runengsih 2012:9-11) maka hakikat IPA dapat dikategorikan dalam tiga

dimensi yaitu :

a. IPA sebagai Produk IPA sebagai produk, kita mempelajari fakta, konsep, hukum, dan teori yang ditemukan atau dikemukakan oleh para ahli. Semua pembahasan sesungguhnya didasarkan pada hasil temuan/pemikiran para ahli yang telah didokumentasikan dalam tulisan-tulisannya. Kita tentu tahu bahwa hasil temuan atau pemikiran para ahli tentang alam sangat banyak jumlahnya. Setiap saat para ahli senantiasa berpikir, meneliti dan menghasilkan temuan-temuan baru. Karena itu produk ilmu yang mereka hasilkan juga selalu bertambah dari waktu ke waktu. Karena ilmu senantiasa berkembang, seberapahebatnya seseorang menguasai ilmu dia akan tetap ketinggalan. Oleh karena hal lain yang harus dilakukan selain mempelajari ilmu. Ilmu sebagai produk adalah mempelajari bagaimana cara mencari dan mengembangkan ilmu.

b. IPA sebagai Proses Keterampilan proses dalam IPA meliputi hal-hal berikut: 1. Keterampilan mengamati

Kemampuan pengamatan sangat diperlukan dalam bekerja ilmiah. Mengamati merupakan usaha untuk mendapatkan gambaran tentang suatu benda atau suatu fenomena. Tanpa adanya kemampuan mengamati, kita tidak akan mendapatkan gambaran yang baik sehingga tidak akan dapat mengembangkan ilmu.

2. Keterampilan menafsirkan dan menarik kesimpulan Menafsirkan mencakup keterampilan untuk menghubungkan hal yang satu dengan hal yang lainnya, misalnya antara data yang satu dengan data yang lainnya atau antara apa yang baru diamati dengan sesuatu yang sudah ada dalam piiran kita. Keterampilan menafsirkan membantu kita dalam menemukan persamaan, perbedaan, pola, dan keteraturan. Setelah menafsirkan langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

28

3. Mengkomunikasikan Keterampilan berkonunikasi mencakup keterampilan menyampaikan dan menerima informasi. Oleh karena itu keterampilan berkomunikasi mencakup keterampilan menggunakan bermacam bentuk komunikasi baik lisan mauapun tulisan. Dalam komunikasi ilmiah, sering dituntut kemampuan untuk menyajikan dan membaca informasi secara mudah dan akurat, misalnya membaca dan membuat grafik, table atau diagram.

c. IPA sebagai sikap Sains bukan hanya produk dan proses, tetapi juga sikap. Dalam usaha untuk menghasilkan karya ilmiah, seorang ilmuwan selama bekerja dengan metode ilmiah harus disertai sikap ilmiah. Sikap ilmiah pada dasarnya terbentuk karena sifat sains itu sendiri. Misalnya, dalam sains kebenaran adalah suatu yang sementara. Suatu yang diyakini benar saat ini bisa saja ternyata salah atau perlu perbaikan masa mendatang. Sikap ilmiah meliputi sikap yang ojektif,jujur,kritis,bertanggung jawab, dan terbuka merupakan sikap-sikap ilmiah yang juga merupakan bagian dari IPA yang jugaharus ditanamkan pada siswa.

Kesimpulan dari beberapa definisi di atas bahwa IPA adalah sebuah proses

memperoleh kebenaran tentang fakta dan fenomena alam yang meliputi aspek

biologi, fisis dan khemis. Sedangkan hakikat IPA dapa dipandang sebagai

sikap,proses,produk serta aplikasi pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

2.5.2 Tujuan Pembelajaran IPA

Menurut Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah (BSNP dalam Runengsih 2012:11) bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

a. Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam cptaan-Nya

b. Mengembangkan pengetahuan dan konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehhidupan sehari-hari

c. Mengemukakan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubngan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat

d. Mengembangkan keterampilan pproses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

29

2.6 Materi Bunyi

2.6.1 Karakteristik Bunyi

Gelombang bunyi merambat di udara, karena biasannya getaran udaralah

yang memaksa gendang telinga kita bergetar. Tetapi gelombang bunyi juga dapat

merambat di materi lain. Dua batu yang saling menumbuk di bawah air dapat

didengar oleh perenang di bawah permukaan, karena getaran dibawa ke telinga

oleh air. Ketika Anda melekatkan kita telinga ke tanah, kita bisa mendengar

kereta api atau truk yang mendekat. Pada kasus ini tanah tidak benar-benar

menyentuh gendang telinga, tetapi gelombang longitudinal yang ditransmisikan

oleh tanah tetap disebut gelombang bunyi, karena getarannya menyebabkan

telinga luar dan udara didalamnya bergetar. Jelas, bunyi tidak dapat merambat jika

tidak ada materi. Sebagai contoh, sebuah bel yang berdering di dalam botol yang

hampa udara tidak dapat didengar, demikian juga degan bunyi yang merambat di

luar angkasa.

Laju bunyi berbeda untuk materi untuk materi yang berbeda. Pada udara

sekitar 0oC dan 1 atm, bunyi merapmbat dengan laju331 m/s. Laju bunyi pada

berbagai materi diberikan di tabel 1, nilai-nilai tersebut dalam beberapa hal

beberapa hal bergantung pada temperatur, tetapi hal ini terutama tampak pada gas.

sebagai contoh,di uadara laju bertambah sekitar 0,60 m/s u ntuk setiap kenaikan

suhu satu derajat Celsius.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

30

TABEL 1 Laju bunyi di berbagai materi, pada 20oC dan 1 atm

Materi Laju (m/s) Udara 343 Udara (0oC) 331 Helium 1005 Hidrogen 1300 Air 1440 Air laut 1560 Besi dan baja 5000 Kaca 4500 Aluminium 5100 Kayu keras 4000

Ada dua aspek dari setiap bunyi yang dirasakan oleh pendengaran manusia

mendengar. Aspek ini adalah "kenyaringan" dan "ketinggian",dan masing-masing

menyatakan sensasi dalam kesadaran pendengar. Tetapi untuk masing-masing

sensasi subjektif ini, ada besaran yang bisa di ukur secara fisis. Kenyaringan

(loudness) berhubungan dengan energi pada gelombang bunyi.

Ketinggian (pitch) bunyi menyatakan apakah bunyi tersebut tinggi,seperti

bunyi suling atau biola,atau rendah, seperti bunyi trass drum atau senar bass.

Baran fisika yang menentukan ketinggian adalah frekuensi,sebagaimana

ditemukan untuk pertama kali oleh Galileo. Makin rendah frekuensi,makin

rendah ketinggian, dan makin tinggi frekuensi, makin tinggi ketinggian. Telinga

manusia dapat mendengar frekuensi dalam jangkauan 20 Hz sampai 20.000 Hz.

(Ingat bahwa 1 Hz adalah 1 siklus per detik). Jangkauan ini disebut jangkauan

pendengaran. Jangkauan ini berbeda dari orang ke orang,satu kecenderungan

umum jika orang bertambah tua,maka makin tidak bisa mendengar frekuansi yang

tinggi,sehingga batas frekuensi tinggi mungkin menjadi 10.00 Hz ataua kurang.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

31

Gelombang bunyi yang frekuensinya diluar jangkauan yang dapat terdengar

mungkin mencapai telinga,tetapi biasanya kita tidak menyadarinya. Frekunsi di

atas 20.000 Hz disebut ultrasonik (jangan kacaukan dengan supersonik, yang

digunakan untuk benda yang bergerak dengan laju yang lebih cepat dari

kecepatan bunyi). Banyak hewan dapat mendengar frekuensi ultrasonik;

anjing,misalnya,dapat mendengar bunyi setinggi 50.000 Hz, dan kelelawar dapat

mendeteksi frekuensi sampai setinggi 100.000 Hz. Gelombang ultrasonik

memiliki beberapa aplikasi dalam ilmu kedokteran dan bidang lainnya.

Gelombang bunyi yang frekuensinya di bawah jangkauan yang dapat

didengar (yaitu lebih kecil dari 20 Hz) disebut infrasonik. Sumber gelombang

infrasonic termasuk gempa bumi,guntur,gunung berapi,dan gelombang yang

dihasilkan oleh getaran mesin-mesin yang berat. Sumber terakhir ini bisa sangat

merepotkan para pekerja, karena gelombang infrasonik walaupun tidak dapat

terdengar,dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh manusia. Gelombang

frekuensu rendah ini bekerja dengan cara resonansi,menyebabkan getaran dan

iritasi yang cukup besar pada organ-organ di dalam tubuh.

Kita sering mendeskripsikan gelombang bunyi dalam getaran molekul

medium yaitu,gerakan atau simpangan molekul. Tetapi gelombang bunyi juga

dapat dianalisa dari sudut pandang tekanan. Dan memang gelombang longitudinal

seringkali disebut sebagai gelommbang tekanan. Variasi tekanan biasnya libih

mudah diukur dari pada simpangan. Sebagaimana dapat dilihat pada gambar 1,

pada saat gelombang “memampat” (di mana molekul lebih dekat satu sama lain),

tekanan lebih tinggi dari normal, sementara pada peregangan (atau penipisan)

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

32

tekanan lebih kecil dari normal. Gambar 1 menunjukan representasi grafis dari

helombang bunyi di udara dipandang dari (a) simpangan dab (b) tekanan.

Perhatikan bahwa gelombang simpangan berbeda dengan fase seperempat panjang

gelombang dari gelombang tekanan; dimana tekanan bernilai maksimum atau

minimum, simpangan dari titik setimbang adalah nol; dan dimana variasi tekanan

bernilai maksimum atau minimum.

Gambar 1. Representasi gelombang hunyi dalarn ruang pada

satu waktu digambarkan sebagai (a) simpangan dan (b) tekanan

2.6.2 Intensitas Bunyi: Desibel

Seperti ketinggian,kenyaringan merupakan sensasi dalam kesadaran

manusia. Ketinggian juga berhubungan besarab fisika yang dapat diukur, yaitu

intensitas gelombang. Intensitas didefenisikan sebagai energy yang dibawa

sebuah gelombang per satuan waktu melalui satuan luas dan,sebanding dengan

kuadrat amplitude gelombang. Karena energy per satuan waktu adalah

daya,intensitas memiliki satuan daya per satuan luas,atau watt/meter2 (W/m2).

Telinga manusia dapat mendeteksi bunyi dengan intensitas serendah 10-12

W/m2 dan setinggi 1 W/m2 (dan bahkan lebih tinggi,walaupun di atas ini akan

menyakitkan). Ini merupakan jangkauan intensitas yang luar biasa,mencakup

faktor satu trilyun (1012) dari paling rendah sampai paling tinggi. Untuk

menghasilkan bunyi yang terdengar dua kali lebih keras,dibutuhkan gelombang

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

33

bunyi yang intensitasnya sekitar 10 kali lipat. Hal ini secara kasar berlaku di

setiap tingkat bunyi untuk frekunsi di dekat pertengahana jangkauan yang bisa

didengar. Sebagai contoh,gelombang bunyi dengan intensitas 10-2 W/m2 terdengar

oleh manusia rata-rata dengan kenyaringan dua kali liipat dari gelombang yang

intensitasnya 10-3 W/m2,dan empat kali lipat lebih keras dari yang berintensitas

10-4 W/m2.

Karena hubungan antara sensasi subjektif dari kenyaringan dan besaran

fisika terukur “intensitas” ini, biasanya tingkat intensitas bunyi dinyatakan dengan

skala logatimik. Satuan skala ini adalah bel,dari Alexander Grahum Bell (1847-

1922),penemu telepon,atau jauh lebuh umum,desibel (dB), yang merupakan 101

bel (10 dB = 1 bel). Tingkat intensitas, β,dari bunyi didefenisikan dalam

intensitasnya, I, sebagai berikut :

β (dalam dB) = 10 log 0II

Dimana I0 adalah intensitas tingkat acuan, dan logaritma adalah basis 10.I0

biasanya diambil dari intensitas minimum yang dapat didengar orang rata-rata,

yaitu “ambang pendengaran”, yang bernilai I0 = 1,0 x 10-12 W/m2, misalnya akan

sebesar

β = 10 log

12

10

100,1100,1 = 10 log 100 = 20 dB

Karena log 100 sama dengan 2,0 perhatikan bahwa tingkat intensitas di

ambang pendekatan adalah 0 dB; yaitu,β = 10 log (10-12/10-12) 10 log 1 = 0.

Perhatukan juga bahwa penambahan intensitas sebesar faktor 10 berarti

penambahan tingkat 10 dB. Penambahan intensitas sebesar faktor 100 berarti

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

34

penambahan tingkat 20 dB. Dengan demikian, bunyi 50 dB adalah 100 kali lipat

lebih kuat dari bunyi 30 dB.

2.6.3 Telinga dan Tanggapannya; Kenyaringan

Telinga manusia, sebagaimana telah kita lihat, merupakan detector bunyi

yang sangat sensitif. Detektor bunyi mekanis, katakanlah mikrofon, tidak dapat

menyamai telinga dalam mendeteksi bunyi yang berintensitas renda.

Fungsi telinga adalah untuk secara efisien merubah energi getaran dari

gelombang menjadi sinyal listrik yang dibawa ke otak melalui saraf. Mikrofon

melakukan tugas yang sama. Gelombang bunyi yang mengenai diafragma

mikrofon akan menggetarkannya, dan getaran ini akan diubah sinyal listrik

dengan frekuensi yang sama, yang kemudian dapat dikuatkan dan dikkirik ke

pengeras suara atau tape recorder.

Gambar 2 adalah diagram telinga manusia. Telinga dibagi menjadi tiga

bagian utama dengan baik sekali: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Di telinga luar, gelombang bunyi dari luar merambat sepanjang saluran telinga ke

gendang telinga (timpani), yang bergetar sebagai tanggapan terhadap gelombang

yang menimpanya. Telinga tengah terdiri dari telinga tulang kecil yang dikenal

dengan nama martil, landasan, dan sanggurdi, yang memindahkan getaran

gendang telinga ke telinga dalam di jendela oval.

Sistem pengungkit yang halus ini, digabungkan dengan daerah yang relative

luas dari gendang telinga jika dibandingkan dengan luas jendela oval,

menghasilkan tekanan yang dikuatkan dengan faktor sekitar 40. Telinga dalam

terdiri dari saluran-saluran setengah lingkaran, yang penting untuk mengendalikan

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

35

keseimbangan, dan rumah siput yang berisi cairan, dimana energi getaran dari

gelombang bunyi diubah menjadi energi listrik dan dikirimkan ke otak.

Gambar 2. Diagram telinga manusia

Gambar 3 merupakan representasi diafragmatik dari rumah siput. Getaran

bunyi merambat dari jendela oval, menempuh saluran vestibular dan kembali ke

atas saluran timpani. Karena adanya viskositas cairan, terjadi peredaman yang

cukup besar, tetapi energi yang tersisa dibuang di jendela bundar di ujung saluran

timpani. Antara dua saluran ini ada saluran ketiga, yang disebut sebagai pembuluh

rumah siput. Pada membrane yang memisahkan pembuluh rumah siput dengan

saluran timpani (membran bersilar) terdapat “organ Corti” yang berisi sekitar

30.000 ujung saraf.

Sementara gelombang tekanan melewati saluran timpani, gelombang ini

menyebabkan riak-riak di gelombang bersilar dan organ corti yang melekat disitu;

disinilah energy diubah menjadi implus listrik dan dikirim ke otak melalui saraf

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

36

pendengaran. Membran bersilar mengalami tegangan, tetapi tegangan tersebut

berkurang dan membrane menjadi tebal dari telingah tengah menuju puncak

rumah siput.

Gambar 3. Diagram rumah siput

Tingkat kepekaan telinga tidak sama sensitifitasnya untuk semua

frekuensi. Untuk mendengar kenyaringan yang sama dari bunyi yang berbeda

frekuensi, dibutuhkan intensitas yang berbeda. Berdasarkan hasil studi banyak

orang menghasilkan kurva yang ditunjukan pada gambar 4 di bawah ini.

Ggambar 4. Kepekaan telinga manusia sebagai frekuensi-frekuensi

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

37

Pada grafik di atas setiap kurva mempresentasikan tingkat kenyaringan

(satuannya disebut phon), yang secara numerik sama dengan tingkat intensitas

dalam dB pada 1000 Hz. Sebagai contoh, kurva yang diberi label 40

mempresentasekan bunyi yang terdengar memiliki kenyaringan yang sama dengan

bunyi 1000 Hz dengan tingkat intensitas 40 dB. Dari kurva 40-phon ini kita lihat

bahwa nada 100 Hz harus memiliki intensitas sekitar 62 dB agar terdengar sekeras

(untuk orang rata-rata) nada 100 Hz dengan hanya 40 dB. Kurva yang paling

rendah di Gb. 4 (diberi label 0) menggambarkan tingkat intensitas, sebagai fungsi

frekuensi, untuk bunyi paling yang lembut yang hampir tidak terdengar oleh

telinga yang sangat baik. Telinga paling sensitif terhadap bunyi dengan frekuensi

antara 200 sampai 4000 Hz. Sementara bunyi 1000 Hz terdengar pada tingkat dB,

bunyi 100 Hz paling tidak harus 40 dB agar terdengar.

Kurva paling atas Gb. 4 yang diberi label 120, menggambarkan “rasa sakit”.

Bunyi di atas tingkat ini bisa dirasakan dan menyebabkan sakit. Gambar 4

menunjukan bahwa pada tingkat intensitas yang lebih rendah, telinga kita relif

tidak sensitive terhadap frekuensi tinggi dan rendah daripada frekuensi tengah.

Kontrol “kenyaringan” pada sistem stereo ditujukan untuk mengimbangi hal ini.

Sewaktu volume dikecilkan, control kenyaringan menaikkan frekuensi tinggi dan

rendah relatif terhadap frekunsi tengah sehingga bunyi akan memiliki

keseimbangan frekuensi yang “terdengar lebih normal”.

2.6.4 Aplikasi Bunyi

Pemantulan bunyi digunakan dalam banyak aplikasi untuk menentukan

jarak Sonar (Sound navigation ranging) atau teknik pulsa-gema digunakan untuk

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

38

mencari lokasi benda dibawah air. (juga digunakan di aplikasi medis). Sonar

umumnya menggunakan frakuensi ultrasonic yaitu, gelombang yang frekuensinya

diatas 20 kHz, diluar jangkauan deteksi manusia. Untuk sonar, frekuensi biasanya

dalam jangkauan 20 kHz sampai 100 kHz. Salah satu alasan penggunaan

gelombang-gelombang bunyi ultra, selain fakta bahwa mereka tidak bisa didengar,

ialah untuk panjjang gelombang yang lebih pendek, difraksi lebih kecil, sehingga

berkas gelombang lebih tidak menyebar dan benda yang lebih kecil dapat

dideteksi.

Dalam kedokteran , gelombang ultrasonik digunakan dalam diagnosa dan

pengobatan. Pengobatan meliputi penghancuran jaringan yang tidak diinginkan

dalam tubuh dengan menggunakan gelombang ultrasonik dengan intensitas sangat

tinggi (setinggi 107 W/m2) yang difokuskan pada jaringan yang tidak diinginkan

tersebut. Bunyi ultra juga digunakan pada terapi fisik, untuk memberikan

pemanasan local pada otot yang cedera.

Sumber: Douglas C. Giancoli

2.7 Kajian Penelitian yang Relevan

Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah:

1. Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa pada Topik Dinamika Parkel

dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Melalui

Pendekatan PAKEM suatu penelitian di SMA Prasetya Gorontalo oleh

Maryani. Berdasarkan penelitian tersebut menunjukan bahwa pendekatan

PAKEM dapat meningkatkan Aktivitas belajar siswa dan hasil belajarnya

khusus pada materi dinamika partikel. Yang menjadi kajian penelitian ini

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

39

adalah apakah penerapan model pembelajaran kooperatif melalui

pendekatan PAKEM dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas X

SMA Prasetya. Berdasarkan analisis dan penilaian, diperoleh bahwa

menggunakan pendekatan PAKEM pada pembelajaran fisika mengalami

peningkatan. Hal ini karena penggunaan pendekatan PAKEM pada proses

pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif, kreatif,

efektif dan pembelajaran menjadi menyenangkan.

2. Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pembelajaran

Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) Pada Pembelajaran

Konsep Perpindahan Kalor Pada Siswa Kelas VII1 SMP Negeri 6 Kota

Gorontalo oleh Fatrawati Husain. Berdasarkan penelitian tersebut

menunjukan bahwa Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan (PAKEM) yang diterapkan dalam pembelajaran dapat

meningkatkan minat belajar siswa, di sisi lain kualitas pembelajaran

khususnya pada mata pelajaran perpindahan kalor dapat meningkat. Hal ini

ditinjukan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pengamatan

penelitian guru siklus I mencapai 75% dan pada siklus II memperoleh

93,75%, sedangkan kegiatan siswa siklus I 68,75% dan siklus II 92,5%

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Aktif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Dimana semakin meningkat minat belajar siswa maka semakin tinggi hasil

belajar siswa.

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

40

3. Meningkatkan Hasil belajar IPS Melalui Pendekatan PAKEM pada Siswa

kelas V SDN Lempuyangan I Yogyakarta oleh Nur Baeti Rahmawati.

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, peningkatan hasil belajar

siswa kelas V dalam mata pelajaran IPS dapat ditunjukkan dengan adanya

peningkatan nilai rata-rata kelas dan persentase jumlah siswa yang

mencapai KKM pada setiap siklusnya. Siklus I, rata-rata kelas adalah 71

dengan jumlah siswa yang tuntas KKM sebanyak 21 siswa atau 61,3%.

Sedangkan siklus II, rata-rata kelas adalah 76 dengan jumlah siswa yang

tuntas KKM sebanyak 28 siswa atau 82%. Nilai rata-rata aspek afektif

siswa dari pra tindakan hingga siklus II mengalami peningkatan dari 76,02

menjadi 86,71. Hasil observasi pembelajaran yang ditunjukkan oleh guru

dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dari skor 2,3 berkategori

cukup baik menjadi 3,0 berkategori baik. Berdasarkan uraian di atas,

dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan

PAKEM dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN

Lempuyangan I Yogyakarta khusunya pada materi “Perjuangan

Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.” Peningkatan hasil belajar

kognitif dan afektif serta observasi pembelajaran guru setelah diberi

tindakan berdasarkan prinsip-prinsip PAKEM. Pembelajaran aktif

dilaksanakan dengan selalu mengadakan tanya jawab saat guru

menyampaikan materi dan siswa diberikan kesempatan untuk bertanya

setelah selesai membahas materi. Pembelajaran kreatif dilaksanakan

dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajareprints.ung.ac.id/2606/5/2013-1-84203-421409031-bab2... · Pengertian lain menurut Hamalik (dalam Subini, ... Morgan Learning is any relativaely

41

kreativitasnya seperti mengemukakan pendapat atau ide dan

mendiskusikan gagasan. Sedangkan dalam111 pembelajaran efektif, siswa

dapat terampil menggunakan media atau seumber belajar yang ada dan

dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Pembelajaran menyenangkan

dilaksanakan dengan diadakannya permainan-permainan baik untuk

pembuka pembelajaran maupun mengajarkan materi, sehingga siswa lebih

antusias untuk mengikuti pembelajaran.