BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian
Data yang diperoleh dalam penelitian adalah data tentang ketuntasan hasil
belajar, pengamatan kegiatan guru, pengamatan keterlaksanaan pembelajaran,
pengamatan aktivitas siswa dan pengamatan keterlaksanaan metode tutor sebaya.
Data yang diperoleh kemudian diukur dengan menggunakan instrument-
instrument penelitian yaitu tes hasil belajar, lembar deskriptor pengamatan
kegiatan guru, lembar deskriptor pengamatan keterlaksanaan pembelajaran,
lembar deskriptor pengamatan aktivitas siswa dan lembar deskriptor pengamatan
keterlaksanaan metode tutor sebaya.. Tes yang digunakan adalah tes tertulis. Tes
ini diberikan berupa soal esay. Tes yang dilakukan pada siklus I berjumlah 10
butir soal sedangkan pada siklus II berjumlah 5 butir soal.
4.1.2 Hasil Penelitian
Hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada setiap siklus
dilaksanakan selama proses pembelajaran.
Siklus I
1. Hasil pengamatan kegiatan belajar dan mengajar
Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan guru dan aktivitas siswa dalam
proses kegiatan belajar mengajar diperoleh data sebagai berikut.
41
Hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran
Pengamatan yang dilakukan memiliki 14 aspek keterlaksanaan
pembelajaran, yang meliputi kegiatan awal 4 aspek, kegiatan inti 6 aspek, dan 4
aspek kegiatan penutup. Hasil pengamatan yang dilakukan dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4. Hasil Pengamatan Kegiatan Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus I
Kriteria
Penilaian
Persentase jumlah aspek tiap pertemuan (%) Persentase
rata-rata (%) Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Sangat baik 21,43 14,29 21,43 19,05
Baik 50 71,42 42,86 54,76
Cukup 28,57 14,29 35,71 26,19
Kurang - - - -
Jumlah 100 100 100
Uraian yang lebih jelas tentang hasil pengamatan keterlaksanaan
pembelajaran dalam kegiatan belajar dan mengajar pada siklus I telah terlampir
pada lampiran 14.
Hasil pengamatan kegiatan guru dalam kegiatan belajar dan mengajar
Pengamatan dalam kegiatan guru memiliki 20 aspek pada, yang meliputi
kegiatan awal 6 aspek, kegiatan inti 9 aspek, dan 5 aspek kegiatan penutup. Hasil
pengamatan yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut.
42
Tabel 5. Presentase Hasil Pengamatan Kegiatan guru siklus I
Kriteria
Penilaian
Persentase jumlah aspek tiap pertemuan (%) Persentase
Rata- rata (%) Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Sangat baik 20 25 20 21,67
Baik 50 55 45 50
Cukup 30 20 35 28,33
Kurang - - -
Jumlah 100 100 100
Uraian yang lebih jelas tentang hasil pengamatan kegiatan guru selama
proses pembelajaran disiklus I telah terlampir pada lampiran 15.
Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar dan mengajar
Pengamatan dan penilaian yang dilakukan meliputi 12 aspek pada aktivitas
siswa. Hasil pengamatan aktivitas siswa yang telah dilakukan dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 6. Persentase Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa siklus I, pertemuan 1
No Kriteria
Penilaian
Persentase jumlah aspek tiap kelompok (%) Persentase
rata-rata (%) Kel. 1 Kel. 2 Kel. 3 Kel. 4 Kel. 5
1. Sangat baik 15 4,17 1,6 21,67 11,66 10,83
2. Baik 36,67 39,58 38,33 50 46,67 42,26
3 Cukup 48,33 56,25 58,33 28,33 41,67 46,58
4. Kurang - - 1,67 - - 0,33
Jumlah 100 100 100 100 100
43
Tabel 7. Persentase Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada siklus I, pertemuan 2
No Kriteria
Penilaian
Persentase jumlah aspek tiap kelompok (%) Persentase
rata-rata (%) Kel. 1 Kel. 2 Kel. 3 Kel. 4 Kel.5
1. Sangat baik 16,67 4,17 1,67 21,67 10,42 10,92
2. Baik 39,58 43,75 36,66 58,33 58,33 47,33
3 Cukup 43,75 52,08 60 20 31,25 41,42
4. Kurang - - 1,67 - - 0,33
Jumlah 100 100 100 100 100
Tabel 8. Persentase Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada siklus I, pertemuan 3
No Kriteria
Penilaian
Persentase jumlah aspek tiap kelompok (%) Persentase
rata-rata (%) Kel. 1 Kel. 2 Kel. 3 Kel. 4 Kel.5
1. Sangat baik 11,67 14,59 11,67 10 13,33 12,25
2. Baik 55 52,08 45 50 48,33 50,08
3 Cukup 33,33 33,33 43,33 40 38,34 37,67
4. Kurang - - - - - -
Jumlah 100 100 100 100 100
Keterangan Tabel 6, 7, dan 8 :
Kel : kelompok;
No : Nomor
Tabel 9.Hasil Analisis Pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus I
Kriteria
Penilaian
Persentase jumlah aspek (%) Persentase
rata-rata (%) Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Sangat baik 10,83 10,92 12,25 11,33
Baik 42,26 47,33 50,08 46,56
Cukup 46,58 41,42 37,67 41,89
Kurang 0,33 0,33 - 0,22
Jumlah 100 100 100
44
Uraian yang lebih jelas tentang hasil pengamatan aktivitas siswa dalam
kegiatan belajar mengajar siklus I telah terlampir pada lampiran 16.
Hasil pengamatan keterlaksanaan Metode Tutor Sebaya dalam kegiatan
belajar dan mengajar
Pengamatan dan penilaian yang dilakukan meliputi 5 aspek pada
keterlaksanaan metode tutor sebaya. Hasil pengamatan keterlaksanaan metode
tutor sebaya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 10. Hasil Persentase Pengamatan keterlaksanaan Metode Tutor Sebaya
pada siklus I, pertemuan 1
No Kriteria
Penilaian
Persentase jumlah aspek tiap kelompok (%) Persentase
rata-rata (%) Tutor
Kel. 1
Tutor
Kel. 2
Tutor
Kel. 3
Tutor
Kel. 4
Tutor
Kel. 5
1. Sangat baik 20 - 40 - 20 16
2. Baik 60 40 60 60 60 56
3 Cukup 20 60 - 40 20 28
4. Kurang - - - - - -
Jumlah 100 100 100 100 100
Tabel 11. Hasil Persentase Pengamatan keterlaksanaan Metode Tutor Sebaya
siklus I pertemuan 2
No Kriteria
Penilaian
Persentase jumlah aspek tiap kelompok (%) Persentase
rata-rata
(%)
Tutor
Kel. 1
Tutor
Kel. 2
Tutor
Kel. 3
Tutor
Kel. 4
Tutor
Kel. 5
1. Sangat baik 40 - 40 60 60 40
2. Baik 60 40 40 40 40 44
3 Cukup - 60 20 - - 16
4. Kurang - - - - - -
Jumlah 100 100 100 100% 100
45
Tabel 12. Hasil Persentase Pengamatan keterlaksanaan Metode Tutor Sebaya
siklus I pertemuan 3
No Kriteria
Penilaian
Persentase jumlah aspek tiap kelompok (%) Persentase
rata- rata
(%)
Tutor
Kel. 1
Tutor
Kel. 2
Tutor
Kel. 3
Tutor
Kel. 4
Tutor
Kel. 5
1. Sangat baik 20 - 40 20 20 20
2. Baik 60 - 40 60 80 48
3 Cukup 20 100 20 20 - 32
4. Kurang - - - - - -
Jumlah 100 100 100 100 100
Keterangan Tabel :
Kel : kelompok;
No : Nomor
Tabel 13. Hasil Analisis Pengamatan Keterlaksanan Metode Tutor Sebaya pada
Siklus I
Skala
penilaian
Persentase jumlah aspek (%) Persentase
rata-rata (%) Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Sangat baik 16 40 20 25,33
Baik 56 44 48 49,34
Cukup 28 16 32 25,33
Kurang - - - -
Jumlah 100 100 100
Uraian yang lebih jelas tentang hasil pengamatan keterlaksanaan metode
tutor sebaya dalam kegiatan belajar dan mengajar siklus I telah terdapat pada
lampiran 17.
46
2. Hasil belajar siswa
Jumlah tes pada siklus I yaitu 10 butir soal dengan perolehan skor
maksimum adalah 100. Tes ini dilakukan pada hari rabu tanggal 12 September
2012 dengan waktu yang diberikan adalah 90 menit. Jumlah siswa yang mengikuti
tes pada siklus I sebanyak 29 orang siswa sesuai dengan jumlah keseluruhan siswa
kelas X5. Data yang telah diperoleh kemudian dihitung, sehingga diperoleh data
hasil belajar siswa sebagai berikut.
Tabel 14. Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
Nilai Jumlah
siswa
Persentase
(%)
Keterangan
Ketuntasan
78 ke atas 11 38 Tuntas
Kurang dari 78 18 62 Tidak Tuntas
Total 29 100
Uraian yang lebih jelas tentang hasil belajar siswa yang diperoleh pada
siklus I telah terlampir pada lampiran 18.
3. Refleksi
Semua data yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini, kemudian
dianilisis oleh peneliti dan didiskusikan dengan guru mata pelajaran fisika yang
berperan sebagai observer atau pengamat. Hasil dari tindakan kelas pada siklus I,
ternyata belum mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan.
Pada hasil penelitian tindakan siklus I ini, masih memiliki beberapa aspek
pembelajaran yang belum terlaksana dengan baik yaitu kegiatan guru, aktivitas
47
siswa maupun keterlaksanaan metode tutor sebaya dalam pembelajaran sehingga
hasil belajar yang diperoleh siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan.
Berdasarkan nilai pengamat yang diberikan oleh guru yang berperan
sebagai observer dalam pertemuan 1, dari 20 aspek yang diamati terdapat 6 aspek
yang perlu diperbaiki yang memperoleh nilai pengamatan dengan nilai kriteria
cukup (C), pertemuan 2, dari 20 aspek yang diamati terdapat 4 aspek yang perlu
diperbaiki yang memperoleh nilai pengamatan dengan nilai kriteria cukup (C),
dan pertemuan 3, dari 20 aspek yang diamati terdapat 7 aspek yang perlu
diperbaiki yang memperoleh nilai pengamatan dengan nilai kriteria cukup (C).
Untuk aktivitas siswa dari 12 aspek, terdapat 8 aspek yang perlu diperbaiki karena
sebagian besar siswa memperoleh nilai kriteria cukup (C). Untuk keterlaksanaan
metode tutor sebaya dalam kegiatan belajar dan mengajar, dari 5 aspek yang
diamati terdapat 3 aspek yang perlu diperbaiki karena sebagian besar tutor
memperoleh nilai dengan kriteria cukup (C). Untuk refleksi keterlaksanaan
pembelajaran sama dengan pengamatan pada kegiatan guru. Berikut adalah
perbaikan yang dilakukan pada siklus II untuk kegiatan guru.
Tabel 15. Refleksi Kegiatan Guru dalam proses Pembelajaran pada Siklus I
No Aspek yang Perlu Diperbaiki Rekomendasi Perbaikan
1 2 3
1. Pengenalan materi awal
pembelajaran dengan
menggunakan Metode Tutor
Sebaya belum terlaksana
dengan baik.
Pengenalan materi awal pembelajaran
dengan menggunakan metode Tutor
Sebaya lebih ditingkatkan lagi sehingga
masing-masing siswa maupun tutor dapat
memahami materi.
Lanjutan tabel ada pada halaman berikut
48
1 2 3
2. Pembimbingan siswa dan
tutor dalam kelompok ketika
mengalami kesulitan
Guru harus lebih memberikan perhatian
secara merata kepada siswa dan tutor
dalam kelompok yang mengalami
kesulitan.
3. Kurangnya waktu yang
diberikan dengan tugas dan
eksperimen yang diberikan
Guru harus memberikan waktu yang
sesusia kepada siswa untuk mengerjakan
tugas dan melakukan eksperimen.
4. Kurangnya waktu yang
diberikan ketika melakukan
diskusi dalam kelompok dan
diskusi kelas
Guru harus memberikan kesempatan dan
waktu yang sesuai kepada siswa untuk
melakukan diskusi kelompok dan diskusi
kelas.
5. Interaksi antara siswa dalam
kelompok belum tercipta
Guru harus lebih fokus dalam
memberikan perhatian kepada masing-
masing kelompok, dan memberikan
dorongan atau motivasi kepada siswa
agar lebih aktif dalam kegiatan belajar
dalam kelompok, sehingga interaksi
antara siswa dapat tercipta.
6. Membimbing siswa
menyimpulkan materi
pelajaran.
Guru seharusnya ketika membimbing
siswa dalam menyimpulkan materi lebih
terarah kepada materi pelajaran, dan lebih
menekankan kepada siswa untuk
mengembangkan apa yang didapatkan
dalam pembelajaran.
7. Menyajikan penjelasan
tambahan.
Guru dalam menyajikan penjelasan
tambahan, seharusnya lebih menarik dan
relevan dengan materi yang telah
dipelajari serta jelas ketika
menyampaikannya kepada siswa.
49
Untuk aktivitas siswa selama proses kegiatan belajar dan mengajar,
terdapat 8 aspek aktivitas siswa yang belum terlaksana dengan baik dari 12 aspek
aktivitas siswa. Berikut adalah perbaikan yang dilakukan pada siklus II untuk
aktivitas siswa.
Tabel 16. Refleksi aktivitas siswa pada siklus I
No Aspek yang
diperbaiki Rekomendasi Perbaikan
1 2 3
1. Mengaitkan
materi
pembelajaran
Siswa seharusnya mempelajari materi – materi pada
pertemuan yang sebelumnya, sehingga ketika siswa
ditanya, tidak memberikan informasi yang salah
dalam mengaitkan materi pembelajaran.
2. Menjawab
pertanyaan dalam
rangka apersepsi
Siswa seharusnya dalam berpendapat menggunakan
kalimat sendiri, berdasarkan dari pengalaman yang
dikaitkan dengan penjelasan guru.
3. Bertanya kepada
tutor melalui teks
bacaan
Siswa seharusnya ikut berpartisipasi dalam
kelompok, agar seluruh anggota tutor dapat
menguasai materi awal pembelajaran.
4. Bekerja melalui
LKS
Seharusnya seluruh siswa ikut berpartisipasi dalam
kelompok dan memberikan penjelasan kepada teman
yang mengalami kesulitan.
5. Berdiskusi untuk
memecahkan
masalah
Siswa seharusnya berpartisipasi dalam melakukan
diskusi antar kelompok sehingga terjalin interaksi
antara siswa dan seluruh siswa dapat menguasai dan
memahami materi pembelajaran.
Lanjutan tabel ada pada halaman berikutnya
50
1 2 3
6. Dapat bekerja
sama dalam
kelompok
Seharusnya antara siswa dalam kelompok saling
membantu agar seluruh anggota kelompok dapat
berpastisipasi dan tidak ada anggota kelompok yang
tidak fokus selama pembelajaran.
7. Menjawab
pertanyaan siswa
lain
Seharusnya siswa ketika menjawab pertanyaan tidak
terpaku pada bahasa buku, tetapi seharusnya siswa
mengembangkan sendiri dari apa yang telah
didapatkan dari buku/teks bacaan.
8. Membuat
rangkuman
pembelajaran
Siswa seharusnya ketika membuat rangkuman
pembelajaran tidak menyalin apa yang telah
didapatkan saat proses pembelajaran, tetapi siswa
seharusnya mengembangkan sendiri dari apa yang
didapatkan saat proses pembelajaran.
Untuk keterlaksanaan metode tutor sebaya selama proses kegiatan belajar
dan mengajar, terdapat 3 aspek yang belum terlaksana dengan baik dari 5 aspek
pada metode tutor sebaya. Aspek-aspek pada metode tutor sebaya dalam
pembelajaran siklus I yang belum terlaksana dengan baik menurut para observer
adalah: (1) Pembimbingan dalam menjawab pertanyaan berdasarkan teks bacaan;
(2) Pembimbingan dalam melakukan eksperimen; (3) Pembimbingan dalam
mengajukan pertanyaan. Hal ini dikarenakan, ada tutor yang belum menguasai
materi yang telah diberikan guru sebelum memasuki pada materi pelajaran. Tutor
yang belum menguasai materi dikarenakan ketika pemberian bimbingan, ada tutor
yang tidak datang menghadiri bimbingan tersebut sehingga hanya sebagian tutor
yang memahami materi yang diberikan pada saat bimbingan. Berikut adalah
51
perbaikan yang dilakukan pada siklus II untuk keterlaksanaan Metode Tutor
Sebaya.
Tabel 17. Refleksi Keterlaksanaan Metode Tutor Sebaya Siklus I
No Aspek yang diperbaiki Rekomendasi Perbaikan
1. Pembimbingan dalam
menjawab pertanyaan
berdasarkan teks bacaan
Tutor seharusnya lebih menguasai materi
pembelajaran sehingga dapat menjawab
pertanyaan dari anggota dalam kelompok.
2. Pembimbingan dalam
melakukan eksperimen
Tutor seharusnya membimbing angggota tutor
dalam bereksperimen sehingga anggota tutor
yang lebih aktif bukan tutor.
3. Pembimbingan dalam
mengajukan
pertanyaan.
Tutor seharusnya dapat membimbing anggota
tutor yang malu atau takut bertanya di depan
kelas sehingga semua siswa atau anggota tutor
dapat berpartisipasi dalam diskusi dalam
kelompok maupun antara kelompok.
Aspek – aspek yang belum terlaksana dengan baik meliputi kegiatan belajar
dan mengajar yang dilaksanakan oleh guru, aktivitas siswa dan aktivitas tutor
selama proses kegiatan belajar dan mengajar, berdampak kurang baik terhadap
hasil belajar siswa. Hasil belajar yang diperoleh siswa dalam siklus I
menunjukkan, dari 29 orang siswa yang diberikan tindakan, hanya 11 0rang siswa
atau 38 % yang memperoleh nilai 78 ke atas dan dinyatakan tuntas dalam belajar,
sedangkan 18 orang siswa lainnya atau 62 % memperoleh nilai kurang dari 78
sehingga dinyatakan belum tuntas dalam belajar. Tes hasil belajar yang belum
52
tuntas yaitu pada soal nomor 5, 6, 7, 9, dan 10. Tiga butir soal berupa konsep
tentang contoh- contoh penerapan yang ada dalam kehidupan sehari-hari,
sedangkan dua butir soal tentang penurunan rumus yang menyangkut materi
besaran dan satuan yaitu pengukuran dan angka penting, serta vektor.
Aspek-aspek pada kegiatan guru yang diperoleh melalui pengamatan
dengan nilai kriteria sangat baik (SB) dan baik (B) hanya 71,67 %, keterlaksanaan
pembelajaran yang diperoleh melalui pengamatan dengan nilai kriteria sangat baik
(SB) dan baik (B) hanya 73,81 %, aktivitas siswa yang diperoleh melalui
pengamatan dengan nilai kriteria sangat baik (SB) dan baik (B) hanya 57,89 %,
keterlaksanaan Metode Tutor Sebaya yang diperoleh melalui pengamatan dengan
nilai kriteria sangat baik dan baik hanya 74,67% dan hasil belajar siswa yang
memperoleh nilai 78 keatas sebesar 11orang siswa atau 38% yang belum
mencapai nilai dengan kriteria yang telah ditentukan, maka penelitian tindakan
kelas pada siklus I belum mencapai nilai ketuntasan atau kriteria keberhasilan
seperti yang telah ditetapkan pada indikator kinerja/keberhasilan. Siklus I yang
belum tuntas, maka telah disepakati bahwa kegiatan belajar dan mengajar pada
siklus ini harus dilanjutkan pada siklus II. Pelaksanaan kegiatan belajar dan
mengajar pada siklus II harus disertai dengan perbaikan-perbaikan dan
penyempurnaan terhadap aspek-aspek dari pelaksanaan kegiatan proses
pembelajaran disiklus I yang belum terlaksana dengan baik. Perbaikan yang
dilakukan pada siklus II telah dijelaskan pada tabel sebelumnya.
53
Siklus II
Siklus II dilakukan atas dasar hasil analisis dan refleksi pada siklus I. Data
hasil pada siklus II yang dilakukan, diuraikan sebagai berikut.
1. Hasil pengamatan selama kegiatan belajar dan mengajar disiklus II
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II dimulai pada hari
rabu tanggal 19 September, hari senin tanggal 24 September dan pada hari rabu
tanggal 26 September 2012.
Kegiatan belajar dan mengajar yang diamati selama proses pembelajaran
pada siklus II yaitu kegiatan guru, keterlaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa
dan keterlaksanaan metode tutor sebaya dengan mengacu pada lembar
pengamatan dan deskriptor pada masing–masing kegiatan tersebut. Hasil
pengamatan pada siklus II diuraikan sebagai berikut.
Hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran
Pengamatan yang dilakukan memiliki 14 aspek keterlaksanaan
pembelajaran yang terdiri dari 4 aspek kegiatan awal, 6 aspek kegiatan inti dan 4
aspek kegiatan penutup. Hasil pengamatan ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 18. Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran pada siklus II
Kriteria
Penilaian
Persentase jumlah aspek (%) Persentase
rata-rata (%) Pertemuan 1 Pertemuan 2
Sangat baik 35,71 28,57 32,14
Baik 64,29 71,43 67,86
Cukup - - -
Kurang - - -
Jumlah 100 100
54
Uraian yang lebih jelas tentang hasil pengamatan keterlaksanaan
pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus II terdapat pada
lampiran 19.
Hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus II
Pengamatan yang dilakukan memiliki 20 aspek untuk kegiatan guru
yang terdiri dari 6 aspek kegiatan awal, 9 aspek kegiatan inti dan 5 aspek
kegiatan penutup. Hasil pengamatan ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 19. Hasil Analisis Pengamatan Kegiatan Guru pada Siklus II
Skala
Penilaian
Persentase jumlah aspek (%) Persentase rata-rata
(%) Pertemuan 1 Pertemuan 2
Sangat baik 40 % 20 % 30 %
Baik 60 % 80 % 70 %
Cukup - - -
Kurang - - -
Jumlah 100 % 100 % 100 %
Uraian yang lebih jelas tentang hasil pengamatan kegiatan guru selama
kegiatan belajar mengajar siklus II telah terlampir pada lampiran 20.
Hasil pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran pada siklus II
Pengamatan yang dilakukan mengacu pada deskripsi pengamatan
aktivitas siswa yang memiliki 12 aspek selama pengamatan. Berikut diperoleh
data hasil aktivitas siswa pada siklus II sebagai berikut.
55
Tabel 20. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa siklus II, Pertemuan 1
No Kriteria
Penilaian
Persentase jumlah aspek tiap kelompok (%) Persentase
rata- rata (%) Kel. 1 Kel. 2 Kel. 3 Kel. 4 Kel.5
1. Sangat baik 20 31,25 26,6 38,33 28,33 28,92
2. Baik 58,33 39,58 45 48,33 50 48,24
3 Cukup 21,67 29,17 28,33 13,34 21,67 22,84
4. Kurang - - - - - -
Jumlah 100 100 100 100 100
Tabel 21. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa siklus II, Pertemuan 2
No Kriteria
Penilaian
Persentase jumlah aspek tiap kelompok (%) Persentase
rata-rata (%) Kel. 1 Kel. 2 Kel. 3 Kel. 4 Kel.5
1. Sangat baik 35 20,83 25 35 25 28,17
2. Baik 56,67 62,50 46,67 50 58,33 54,83
3 Cukup 8,33 16,67 28,33 15 16,67 17,00
4. Kurang - - - - - -
Jumlah 100 100 100 100 100
Keterangan tabel 20 dan 21
Kel : kelompok
No : nomor
Tabel 22. Hasil Analisis Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus II
Kriteria
Penilaian
Persentase jumlah aspek (%) Persentase rata-rata
(%) Pertemuan 1 Pertemuan 2
Sangat baik 28,92 28,17 28,55
Baik 48,24 54,83 51,53
Cukup 22,84 17,00 19,92
Kurang - - -
Jumlah 100 100
56
Uraian yang lebih jelas tentang hasil pengamatan aktivitas siswa selama
kegiatan belajar dan mengajar pada siklus II telah terlampir pada lampiran 21.
Hasil pengamatan keterlaksanaan Metode Tutor Sebaya dalam kegiatan
belajar dan mengajar
Pengamatan yang dilakukan memiliki 5 aspek kegiatan tutor selama proses
pembelajaran. Data untuk hasil pengamatan keterlaksaan Metode Tutor Sebaya
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 23. Persentase Hasil Pengamatan Metode Tutor Sebaya siklus II, pertemuan
1
No Kriteria
Penilaian
Persentase jumlah aspek tiap kelompok (%) Persentase
rata- rata
(%)
Tutor
Kel. 1
Tutor
Kel. 2
Tutor
Kel. 3
Tutor
Kel. 4
Tutor
Kel. 5
1. Sangat baik 40 20 60 60 40 44
2. Baik 40 60 40 40 60 48
3 Cukup 20 20 - - - 8
4. Kurang - - - - - -
Jumlah 100 100 100 100 100
Tabel 24. Persentase Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Metode Tutor Sebaya
pada siklus II, pertemuan 2
No Kriteria
Penilaian
Persentase jumlah aspek tiap kelompok (%) Persentase
rata- rata
(%) Tutor
Kel. 1
Tutor
Kel. 2
Tutor
Kel. 3
Tutor
Kel. 4
Tutor
Kel. 5
1. Sangat baik 20 - - 60 20 20
2. Baik 80 80 100 40 60 72
3 Cukup - 20 - - 20 8
4. Kurang - - - - - -
Jumlah 100 100 100 100 100
57
Keterangan tabel 23 dan 24
Kel : kelompok;
No : Nomor
Tabel 25. Persentase Hasil Analisis Pengamatan Keterlaksanaan Metode Tutor
Sebaya pada Siklus II
Skala
Penilaian
Persentase jumlah aspek (%) Persentase rata-rata
(%) Pertemuan 1 Pertemuan 2
Sangat baik 44 20 32
Baik 48 72 60
Cukup 8 8 8
Kurang - - -
Jumlah 100 100
Uraian yang lebih jelas tentang hasil pengamatan keterlaksanaan metode
tutor sebaya dalam kegiatan belajar dan mengajar pada siklus II telah terlampir
pada lampiran 22.
2. Hasil belajar Siswa
Tes pada siklus II dilakukan setelah melihat refleksi pada hasil belajar siswa
disiklus I. Tes pada siklus II dilakukan pada hari rabu tanggal 26 September 2012
dengan waktu yang diberikan 90 menit. Jumlah siswa yang ikut pada tes ini sesuai
dengan jumlah siswa di kelas X5 yaitu berjumlah 29 orang. Setelah tes dilakukan,
kemudian data hasil belajar siswa dihitung, dipersentase dan diperoleh data hasil
belajar siswa pada siklus II sebagai berikut.
58
Tabel 26. Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus II
Nilai Jumlah
Siswa
Persentase
(%)
Keterangan
Ketuntasan
78 ke atas 28 96,55 Tuntas
Kurang dari 78 1 3,45 Tidak Tuntas
Total 29 100
Uraian yang lebih jelas tentang hasil belajar siswa pada siklus II telah
terlampir pada lampiran 23.
3. Refleksi
Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan pada siklus II yang
mencakup tentang kegiatan guru, aktivitas siswa, keterlaksanaan metode tutor
sebaya, dan keterlaksaan pembelajaran pada siklus II terlaksana dengan baik.
Data hasil semua pengamatan ini dapat dilihat dengan cara dipersentase dan
dianalisis.
Untuk pengamatan kegiatan guru yang telah dilakukan, perolehan nilai
untuk kategori sangat baik pada siklus II yaitu 30 % dan kategori baik sebesar
70%. Untuk keseluruhan kegiatan guru pada kategori sangat baik dan baik pada
siklus II adalah 100 % sehingga kegiatan guru pada siklus II ini dikatakan berhasil
karena telah mencapai nilai kategori yang telah ditetapkan.
Untuk pengamatan aktivitas siswa yang telah dilakukan, perolehan nilai
untuk kategori sangat baik pada siklus II yaitu 28,54%, kategori baik sebesar
51,54%, dan kategori Cukup 19,92%. Untuk keseluruhan aktivitas siswa pada
kategori sangat baik dan baik pada siklus II adalah 80,1 % sehingga aktivitas
59
siswa pada siklus II ini dikatakan berhasil karena telah mencapai nilai kategori
yang telah ditetapkan.
Untuk data keterlaksanaan metode tutor sebaya yang telah dilakukan,
mendapatkan nilai pada kategori sangat baik adalah 32 %, nilai pada kategori baik
sebesar 60 %, dan kategori cukup sebesar 8 %. Untuk keseluruhan hasil
pengamatan keterlaksanaan metode tutor sebaya pada kategori sangat baik dan
baik adalah 92 %, sehingga metode tutor sebaya yang diterapkan dikatakan
berhasil karena sudah mencapai nilai kategori yang telah ditetapkan. Untuk data
hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran pada kategori baik pada siklus II
adalah 67,86 % dan sangat baik sebesar 32,14 %. Jadi, untuk keseluruhan
keterlaksanaan pembelajaran pada siklus II dengan kategori sangat baik dan baik
adalah 100 %, sehingga keterlaksanaan pembelajaran pada siklus II telah berhasil
karena sudah mencapai nilai kategori yang telah ditetapkan.
Semua perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan pada saat kegiatan belajar
dan mengajar disiklus II berdampak pada hasil belajar siswa, yaitu hasil belajar
siswa meningkat dibandingkan pada kegiatan belajar dan mengajar disiklus I.
Hasil belajar siswa pada siklus II kemudian dianalisis dan menunjukkan dari
29 orang siswa , 28 orang siswa atau 96,55 % telah berhasil atau dinyatakan
lulus, sedangkan 1 orang siswa atau 3,45 % dinyatakan tidak berhasil atau tidak
tuntas karena belum mencapai nilai minimum ketuntasan yang telah ditetapkan.
4.2 Pembahasan
Data-data hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan oleh guru
mata pelajaran sebagai observer untuk kegiatan guru dan keterlaksanaan
60
pembelajaran, serta kerabat peneliti sebagai observer untuk aktivitas siswa dan
keterlaksanaan metode tutor sebaya. Ketika proses pembelajaran pada siklus I,
masih ada beberapa aspek-aspek keterlaksanaan dalam kegiatan belajar dan
mengajar yang meliputi kegiatan guru, keterlaksanaan pembelajaran, aktivitas
siswa, dan keterlaksanaan metode tutor sebaya yang telah dilakukan, tetapi masih
belum terlaksana dengan baik. Hal ini disebabkan, siswa pada awal pertemuan
siklus I, masih kaku terhadap penerapan metode tutor sebaya. Tutor dalam
penelitian ini, pada awal pertemuan siklus I, belum melakukan tugasnya sebagai
seorang tutor, dimana tutor yang aktif ketika proses pembelajaran. Pada
pertemuan selanjutnya, siswa sudah dapat menyesuaikan pembelajaran dengan
penerapan dari metode tutor sebaya.
Data-data hasil penelitian yang belum terlaksana dengan baik pada siklus
I, menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Setelah refleksi yang dilakukan pada
siklus I, kemudian penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus II dengan
memperbaiki kekurangan-kekurangan pada setiap aspek disiklus I, sehingga pada
siklus II terjadi peningkatan selama proses pembelajaran. Meningkatnya data pada
hasil-hasil pengamatan dalam kegiatan belajar dan mengajar menyebabkan hasil
belajar siswa meningkat. Hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus II yaitu
dari 29 orang siswa, 28 orang siswa atau sebesar 96,55 % yang tuntas dan 1 orang
siswa atau sebesar 3,45 % yang belum tuntas diberikan tugas berupa rangkuman
materi pelajaran tentang besaran dan satuan, baik materi, contoh soal, dan soal –
soal yang dibuat sendiri.
61
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama dua siklus dengan
penerapan metode tutor sebaya dalam pembelajaran, dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas X5 di SMA Negeri 1 Telaga pada materi Besaran dan Satuan.
Faktor-faktor yang menyebabkan metode tutor sebaya dapat meningkatkan hasil
belajar yaitu, metode tutor sebaya dapat menghilangkan rasa takut bertanya
kepada siswa, dapat memahami materi yang dipelajari, terjadi interaksi diantara
siswa yang ditunjukkan dengan aktivitas, ketika anggota tutor bertanya kepada
tutor tentang materi yang belum dipahami tanpa rasa malu-malu. Faktor-faktor
tersebut disebutkan oleh Suparno tentang kelebihan metode tutor sebaya yaitu
dapat menghilangkan rasa takut bertanya pada siswa, dapat memperkuat konsep,
melatih kesabaran bagi tutor terhadap siswa yang lamban dalam belajar, dan terjadi
interaksi antar siswa dimana siswa yang lemah dapat terus terang memberi tahu
tutornya mana yang belum jelas tanpa malu – malu. Berdasarkan Analisis data
dan refleksi yang telah dilakukan pada penelitian tindakan kelas dengan
penerapan metode tutor sebaya, sehingga metode tutor sebaya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Berikut ini merupakan hal – hal yang harus diperhatikan dalam
menerapkan Metode Tutor Sebaya pada penyajian materi tentang Besaran dan
Satuan dalam pembelajaran yaitu :
1) Tutor yang dipilih dalam penelitian seharusnya benar-benar siswa yang
memiliki kriteria sebagai seorang tutor.
2) Sebelum masuk pada pembelajaran, guru harus memberikan bimbingan awal
pada semua tutor agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Apabila ada
62
tutor yang tidak hadir dalam bimbingan tersebut, maka tindakan guru yaitu
mengunjungi dan memberikan bimbingan pada siswa atau tutor tersebut.
3) Pada pemberian materi singkat, guru hanya menjelaskan inti dari materi yang
dipelajari sehingga siswa dapat mengetahui materi yang dipelajari dalam
pembelajaran.
4) Pada saat pembelajaran dimulai, guru memberikan hal- hal yang menarik agar
siswa tidak merasa bosan pada saat belajar.
5) Untuk penjelasan tentang langkah-langkah pembelajaran harus dijelaskan
dengan baik agar siswa tahu tugas mereka dalam pembelajaran.
6) Ketika pembentukan kelompok, kelompok yang dibentuk harus heterogen,
baik dari jenis kelamin, maupun berdasarkan prestasi siswa dalam kelas,
sehingga kemampuan siswa dalam pembentukan kelompok, merata.
7) Ketika siswa memberikan jawaban dari pertanyaan siswa lainnya, guru harus
memberikan penegasan atas setiap jawaban yang diberikan oleh siswa itu.
8) Pada saat diskusi antara kelompok berlangsung, guru harus mengontrol siswa
yang selalu aktif dalam berdiskusi dan siswa yang pasif, agar siswa yang pasif
terdorong dalam diskusi kelompok tersebut dan tidak merasa bosan dalam
belajar.
Hasil-hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama dua siklus dapat
dilihat pada grafik-grafik di bawah ini.
63
26,19
54,76
19,05
68
32,14
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria Penilaian
Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran
Siklus I
Siklus II
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat
baik
Gambar 7. Keterlaksanaan Pembelajaran dalam penelitian dengan
penerapan Metode Tutor Sebaya
Berdasarkan gambar 7, terlihat data hasil keterlaksanaan pembelajaran
disiklus I masih terdapat aspek-aspek yang belum terlaksana dengan baik yang
ditunjukkan nilai dengan kriteria cukup terdapat pada siklus I. Hal ini disebabkan
kurangnya persiapan peneliti sebagai guru dalam kegiatan belajar dan mengajar
disiklus I. Aspek-aspek yang belum terlaksana dengan baik disiklus I, kemudian
diperbaiki disiklus II. Pada siklus II, data hasil penelitian tidak ada yang
memperoleh nilai dengan kriteria cukup, sehingga keterlaksanaan pembelajaran
pada siklus II terlaksana dengan baik dan mengalami peningkatan. Peningkatan
yang terjadi pada hasil keterlaksanaan pembelajaran disiklus II dapat dilihat pada
gambar 7.
64
Gambar 8. Kegiatan Guru dalam penelitian dengan penerapan Metode
Tutor Sebaya.
Berdasarkan gambar 8, terlihat hasil kegiatan guru disiklus I terdapat aspek-
aspek yang belum terlaksana dengan baik. Pada siklus I terdapat nilai dengan
kriteria cukup, dikarenakan guru belum mempunyai persiapan yang baik pada
awal pertemuan. Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap aspek yang
belum terlaksana dengan baik pada siklus I, kemudian diperbaiki pada siklus II.
Data hasil penelitian kegiatan guru yang diperoleh pada siklus II terlaksana
dengan baik dan mengalami peningkatan. Peningkatan yang terjadi pada kegiatan
guru disiklus II dapat dilihat pada gambar 8.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria Penelitian
Pengamatan Kegiatan Guru
Siklus I
Siklus II
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat
baik
65
Gambar 9. Aktivitas Siswa dalam penelitian dengan penerapan Metode
Tutor Sebaya
Berdasarkan gambar 9, terlihat hasil aktivitas siswa disiklus I terdapat aspek-
aspek yang belum terlaksana dengan baik, ditunjukkan dengan nilai pada siklus I
memperoleh kriteria kurang 0,22% dan cukup 41,89%. Faktor penyebabnya,
dikarenakan siswa belum terbiasa dengan metode yang diterapkan pada awal
pertemuan. Setelah dilakukan perbaikan – perbaikan terhadap aspek yang belum
terlaksana dengan baik pada siklus I, kemudian diperbaiki pada siklus II. Data
hasil penelitian aktivitas siswa yang diperoleh pada siklus II terlaksana dengan
baik dan mengalami peningkatan. Peningkatan yang terjadi pada aktivitas siswa
disiklus II dapat dilihat pada gambar 9.
0,22
41,89
46,56
11,33
19,92
51,54
28,54
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4
Per
sen
tase
(%
)
Kriteria Penilaian
Pengamatan Aktivitas Siswa
Siklus I
Siklus II
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat
baik
66
25,33
49,34
25,33
8
60
32
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4
Per
sen
tase
(%)
Kriteria Penilaian
Keterlaksanaan Metode Tutor Sebaya
Siklus 1
Siklus II
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat
baik
Gambar 10. Keterlaksanaan Metode Tutor Sebaya dalam penelitian
Berdasarkan gambar 10, terlihat hasil keterlaksanaan metode tutor sebaya
disiklus I masih terdapat aspek-aspek yang belum terlaksana dengan baik.
Dimana, tutor ketika memberikan bimbingan pada pertemuan pertama, belum
melakukan tugasnya dengan baik dan hanya tutor yang aktif dalam pembelajaran,
sedangkan anggotanya tidak fokus selama pembelajaran. Setelah dilakukan
perbaikan-perbaikan terhadap aspek yang belum terlaksana dengan baik pada
siklus I, kemudian diperbaiki pada siklus II. Data hasil penelitian keterlaksanaan
metode tutor sebaya yang diperoleh pada siklus II, terlaksana dengan baik dan
mengalami peningkatan. Peningkatan yang terjadi pada hasil keterlaksanaan
metode tutor sebaya disiklus II ini dapat dilihat pada gambar 10.
67
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Pe
role
han
Nila
i
Identitas Siswa
Hasil Belajar SiswaSiklus 1 Siklus 2
Gambar 11. Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Metode Tutor Sebaya
Berdasarkan grafik pada gambar 11, data hasil hasil belajar siswa disiklus
I belum mencapai tuntas karena belum mencapai nilai KKM 78. Setelah dilakukan
perbaikan-perbaikan terhadap aspek yang belum terlaksana dengan baik pada
siklus I, maka pada siklus II, data hasil belajar siswa meningkat. Jadi, hasil belajar
siswa dikatakan tuntas pada siklus II karena seluruh tes hasil belajar siswa telah
melebihi nilai kriteria ketuntasan minimum yaitu 78 dengan nilai ketuntasan
klasikal sebesar 85 %. Peningkatan yang terjadi pada siklus II dapat dilihat pada
gambar 11. Untuk lebih jelas hasil perbandingan tiap siklus terdapat pada tabel di
bawah.
Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar ( -)
Tuntas : 78 ke atas
Tidak Tuntas : 78 ke bawah
68
Tabel 27. Perbandingan Hasil Penelitian setiap Siklus
No Hasil Perbandingan dalam Penelitian
Siklus I Siklus II
1 2 3
1. A. Keterlaksanaan Kegiatan Guru
Kegiatan guru yang telah dilakukan
dapat dikatakan belum terlaksana
dengan baik dikarenakan belum
mencapai skor pada indikator
keberhasilan sebesar 80% untuk kriteria
baik dan sangat baik. Data yang
diperoleh untuk kriteria cukup sampai
kurang sebesar 28,33% dan kriteria baik
sampai sangat baik sebesar 71,67%.
Faktor penyebabnya, guru ketika
memberikan bimbingan pada salah satu
kelompok, guru tidak memperhatikan
kelompok yang lain terutama kepada
tutor. Seharusnya guru memberikan
bimbingan secara merata disetiap
kelompok dan terutama tutor yang
mendapatkan kesulitan. Selain itu, guru
ketika memberikan penjelasan
tambahan sebagai pemantapan materi,
masih belum terlaksanan dengan baik,
yang harus dilakukan yaitu guru ketika
memberikan penjelasan tambahan, lebih
menarik dan relevan dengan materi
sehingga siswa merasa tertarik pada
pemberian penjelasan tambahan materi.
A. Keterlaksanaan Kegiatan Guru
Kegiatan guru yang dilakukan telah
terlaksana dengan baik, karena telah
mencapai skor pada indikator
keberhasilan yaitu 80%, sedangkan
skor perolehannya sebesar 100%
dengan kriteria baik sampai sangat
baik. Pada siklus ini, guru telah
memperbaiki aspek-aspek yang
belum terlaksana dengan baik pada
siklus I, sehingga keterlaksanaan
kegiatan guru dilakukan sampai pada
siklus II.
Lanjutan tabel ada pada halaman berikutnya.
69
1 2 3
B. Keterlaksanaan Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa pada siklus ini belum
terlaksana dengan baik, dikarenakan ada
aspek-aspek yang diamatai belum
mencapai indikator keberhasilan yang
ditetapkan sebesar 80% untuk kriteria
baik sampai sangat baik. Data yang
diperoleh yaitu 57,89% dengan kriteria
baik sampai sangat baik, sedangkan
skor perolehan dengan kriteria cukup
sampai kurang sebesar 42,11%. Siswa
pada saat pertama belajar dengan
penerapan metode tutor sebaya masih
kaku dan malu-malu bertanya, tetapi
pertemuan berikutnya sudah dapat
menyesuaikan.
B. Keterlaksanaan Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa pada siklus ini sudah
terlaksana dengan baik karena telah
mencapai indikator keberhasilan
sebesar 80%. Data perolehan sebesar
80,01% untuk kriteria baik sampai
sangat baik sedangkan kriteria cukup
sampai kurang mendapatkan skor
sebesar 19,92%. Jadi, dapat
dikatakan, aktivitas siswa telah
terlaksana dengan baik dan tidak
dilanjutkan pada siklus selanjutnya.
C. Penerapan Metode Tutor Sebaya
Metode tutor sebaya yang diterapkan
dalam penelitian pada siklus ini belum
terlaksana dengan baik karena belum
mencapai indikator keberhasilan yang
telah ditetapkan sebesar 80% dengan
kriteria baik sampai sangat baik. Data
yang diperoleh pada siklus ini yaitu
74,67% dengan kriteria baik sampai
sangat baik sedangkan skor perolehan
C. Penerapan Metode Tutor Sebaya
Metode tutor sebayayang diterapkan
dalam penelitian pada siklus ini telah
terlaksana dengan baik karena telah
mencapai nilai pada indikator
keberhasilan sebesar 80%. Data yang
diperoleh pada siklus ini sebesar
92% dengan kriteria penilaian baik
sampai sangat baik, sedangkan
kriteria cukup sampai kurang
Lanjutan tabel ada pada halaman berikutnya
70
1 2 3
dengan kriteria cukup sampai kurang
sebesar 25,33%. Siswa-siswa yang
dijadikan tutor, pada awal pertemuan
masih belum mengerti dengan
tugasnya masing-masing dan pada saat
pembelajaran, tutorlah yang menjadi
aktif dibandingkan anggotanya.
diperoleh 8%. Jadi metode tutor
sebaya yang diterapkan dapat
dikatakan telah terlaksana dengan
baik dan tidak dilanjutkan pada
siklus selanjutnya.
4. D. Hasil Belajar Siswa
Penelitian yang telah dilakukan pada
siklus ini dengan penerapan metode
tutor sebaya, belum tuntas, yang
disebabkan aspek-aspek pada penelitian
yaitu, kegiatan guru, aktivitas siswa,
keterlaksanaan pembelajaran dan
metode tutor sebaya juga belum
terlaksana dengan baik, sehingga
berdampak pada hasil belajar siswa.
Hasil belajar yang diperoleh pada siklus
ini belum tuntas, karena belum
mencapai indikator keberhasilan yang
telah ditetapkan yaitu skor untuk
kriteria ketuntasan minimal (KKM)
sebesar 78 dengan ketuntasan klasikal
sebesar 85%. Data yang diperoleh,
dengan jumlah siswa yang tuntas atau
telah mencapai nilai KKM berjumlah 11
orang siswa dengan ketuntasan klasikal
sebesar 37,9%, sehingga penelitian ini
harus dilanjutkan pada siklus
selanjutnya.
D. Hasil Belajar Siswa
Penelitian tindakan yang telah
dilakukan pada siklus ini telah
tuntas, karena telah mencapai nilai
pada indikator keberhasilan yang
telah ditetapkan dengan skor kriteria
ketuntasan minimal (KKM) 78 dan
ketuntasan klasikal sebesar 85%.
Data perolehan pada siklus ini,
dengan jumlah siswa yang tuntas
berjumlah 28 orang siswa dengan
ketuntasan klasikal sebesar 96,55%.
Data yang diperoleh disebabkan
perbaikan-perbaikan yang telah
dilakukan pada setiap aspek yang
belum terlaksana dengan baik pada
siklus I, sehingga berdampak pada
hasil belajar siswa. Berdasarkan
perolehan data pada hasil belajar
yang telah meningkat dan tuntas
pada siklus II, maka penelitian yang
dilakukan tidak perlu dilanjutkan lagi
pada siklus selanjutnya.
71