BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam...

36

Transcript of BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam...

Page 1: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan
Page 2: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

i

Rencana Kerja Tahun 2019

KATA PENGANTAR

Sebagaimana Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun

2010 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan , Pengendalian, dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Rencana Kerja

(RENJA) adalah dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah

untuk periode 1 tahun yang memuat kebijakan dan program/kegiatan

pembangunan baik yang dilakksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah

maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Rencana kerja disusun sebagai acuan penyusunan rencana

kegiatan dan anggaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi

Banten tahun 2019 dan untuk mereview hasil evaluasi pelaksanaan

rencana kerja tahun lalu serta capaian tahun berjalan.

Dengan memohon Ridho Allah SWT, dan segala upaya dari

seluruh jajaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi

Banten, kami berharap agar seluruh target capaian kinerja yang telah

ditetapkan dapat direalisasikan secara optimal.

Serang, April 2019

KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN

DESA PROVINSI BANTEN

Dr. Dra. ENONG SUHAETI, SH, M.Si Pembina Utama Madya

NIP. 19630503 199103 2 005

Page 3: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

ii

Rencana Kerja Tahun 2019

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ..................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1

I.1. Latar Belakang .................................................................. 1

I.2. Dasar Hukum Penyusunan ................................................. 3

I.3. Maksud dan Tujuan .......................................................... 9

I.4. Sistematika Penyusunan .................................................. 6

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI BANTEN TAHUN LALU…. 11

II.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa PROVINSI BANTEN Tahun Lalu (2018)

dan Capaian Renstra Tahun Berjalan (2017) .......................11

II.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD ....................................... 23

II.3. Isu-isi Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD . 28

BAB III. TUJUAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN.......................... 29

III.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional ……….................... 29

III.2. Tujuan dan Sasaran Renja Dinas Pemberdayaan Masyarakat

dan Desa Provinsi Banten ................................................. 30

III.3. Program dan Kegiatan ….….............................................. 31

BAB IV.PENUTUP .............................................................................. 33

LAMPIRAN

Page 4: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

1

Rencana Kerja Tahun 2019

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang– Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) Pasal 3 ayat 1

mengamanahkan bahwa Perencanaan Pembangunan Nasional

mencakup penyelenggaraan perencanaan makro semua fungsi

pemerintahan yang meliputi semua bidang kehidupan secara terpadu

dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Berkaitan dengan hal

tersebut, cakupan perencanaan pembangunan nasional perlu

memperhatikan tujuannya yang antara lain menjamin terciptanya

integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang,

antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan

Daerah. Perencanaan menduduki peran penting dalam rangka

percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu

wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu

kesejahteraan masyarakat. Perencanaan pembangunan nasional

dibangun secara makro oleh pemerintah pusat untuk kemudian

menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan

dengan skala yang lebih spesifik.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali,

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah, keterpaduan pola perencanaan

pembangunan daerah menjadi poin yang penting dalam siklus

penyelenggaraan pemerintahan. Untuk itu diperlukan tata kelola

pemerintahan yang baik (Good Governance) yaitu penyelenggaraan

pemerintahan yang efektif, efisien, partisipatif, transparan dan

akuntabel. Sehingga dalam menyusun rencana pembangunan daerah

maka memperhatikan 10 Asas Umum

Penyelenggaraan Negara yaitu:

1. Asas Kepastian Hukum: mengutamakan landasan ketentuan

peraturan perundang-undangan dan keadilan dalam setiap

kebijakan penyelenggara Negara;

Page 5: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

2

Rencana Kerja Tahun 2019

2. Asas Tertib Penyelenggara Negara: menjadi landasan keteraturan,

keserasian dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggara

Negara;

3. Asas Kepentingan Umum: mendahulukan kesejahteraan umum

dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan selektif;

4. Asas Keterbukaan: membuka diri terhadap hak masyarakat untuk

memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif

tentang penyelenggaraan Negara dengan tetap memperhatikan

perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia

Negara;

5. Asas Proporsionalitas: mengutamakan keseimbangan antara hak

dan kewajiban penyelenggara Negara;

6. Asas Profesionalitas: mengutamakan keahlian yang berlandaskan

kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

7. Asas Akuntabilitas: setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan

penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan

kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan

tertinggi Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

8. Asas Efisiensi: berorientasi pada minimalisasi penggunaan

sumberdaya dalam penyelenggaraan Negara untuk mencapai hasil

kerja yang terbaik;

9. Asas Efektifitas: berorientasi pada tujuan yag tepat guna dan

berdaya guna;

10. Asas Keadilan: setiap tindakan dalam penyelenggaraan Negara

harus mencerminkan keadilan secara proporsional bagi setiap

warga negara.

Renja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi

Banten mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Banten yang disusun

sebagai perwujudan bentuk pelaksanaan teknis Visi dan Misi yang

tertuang dalam RPJMD Provinsi Banten yaitu ” BANTEN YANG MAJU,

MANDIRI, BERDAYA SAING, SEJAHTERA DAN BERAKHLAQUL

KARIMAH ”, sedangkan Misi Pembangunan di Provinsi Banten adalah

Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).

Dimana berlandaskan Visi dan Misi tersebut maka Pembangunan

Page 6: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

3

Rencana Kerja Tahun 2019

Banten diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan,

kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Banten khususnya dan

bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah digunakan sebagai

pedoman/acuan dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan

Belanja Daerah. Berkaitan dengan itu, maka Rencana Kerja

Pemerintah Daerah merupakan pedoman dalam penyusunan

Kebijakan Umum Anggaran - Prioritas dan Plafon Anggaran

Sementara, dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah tahun berjalan.

Dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menyusun Rencana Kerja sesuai

dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa. Rencana Kerja merupakan penjabaran dari Renstra dan dalam

penyusunannya mengacu pada Rancangan awal Rencana Kerja

Pemerintah Daerah. Rencana Kerja sebagai bahan masukan untuk

penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perangkat Daerah, yang

selanjutnya menjadi acuan penyusunan Dokumen Pelaksanaan

Anggaran Perangkat Daerah. Rencana Kerja juga mengakomodir forum

Satuan Kerja Pemerintah Daerah, pokok-pokok pikiran Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah dan kebijakan pemerintah pusat.

Tahapan perencanaan pembangunan terdiri dari perencanaan

jangka panjang, menengah dan tahunan, yang dilaksanakan oleh

unsur penyelenggara pemerintahan dan masyarakat. Perencanaan

tahunan Perangkat Daerah atau disebut Rencana Kerja adalah

dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu)

tahun. Dalam Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang pelaksanaannya

diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010

tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008

disebutkan bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah memuat

kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang

dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang

ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Seluruh dokumen pembangunan daerah merupakan satu

kesatuan yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Rencana

Page 7: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

4

Rencana Kerja Tahun 2019

Pembangunan Jangka Panjang Daerah adalah dokumen yang menjadi

pedoman dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah yang merupakan penjabaran dari visi dan misi

Pemerintah Daerah. Sebagai bahan masukan penyusunan rancangan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah adalah Rancangan

Awal Rencana Strategis Perangkat Daerah. Selanjutnya setelah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah disahkan maka

menjadi acuan penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dijabarkan dalam

Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah digunakan sebagai

pedoman/acuan dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan

Belanja Daerah. Berkaitan dengan itu, maka Rencana Kerja

Pemerintah Daerah merupakan pedoman dalam penyusunan

Kebijakan Umum Anggaran - Prioritas dan Plafon Anggaran

Sementara, dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah tahun berjalan.

Dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah,

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menyusun Rencana Kerja

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa. Rencana Kerja merupakan penjabaran dari

Renstra dan dalam penyusunannya mengacu pada Rancangan awal

Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Rencana Kerja sebagai bahan

masukan untuk penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perangkat

Daerah. Yang selanjutnya menjadi acuan penyusunan Dokumen

Pelaksanaan Anggaran Perangkat Daerah. Rencana Kerja juga

mengakomodir forum Satuan Kerja Pemerintah Daerah, pokok-pokok

pikiran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan kebijakan pemerintah

pusat.

Page 8: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

5

Rencana Kerja Tahun 2019

KETERKAITAN ANTAR DOKUMEN PERENCANAAN

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Banten

merupakan Organisasi Perangkat Daerah yang menangani bidang

pemberdayaan masyarakat dan desa sesuai dengan Peraturan Daerah

Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Penyusunan Perangkat Daerah Provinsi Banten, yang merubah Badan

Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa menjadi Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DMPD) Provinsi Banten, yang

mempunyai Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar di Bidang

Penyelenggaraan Masyarakat dan Desa. Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa Provinsi Banten memiliki tugas pokok dan

fungsi sebagai mana telah dituangkan dalam Peraturan Gubernur

Provinsi Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas

Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat

Daerah Provinsi Banten. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

sebagaimana tercantum dalam Pasal 39 huruf j merupakan perangkat

daerah sebagai unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah,

dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Gubernur.

Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat

dan Desa tahun 2017 mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah

Daerah Provinsi Banten tahun 2017 dan merupakan penjabaran dari

Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tahun

2017-2022, yang tentunya mendukung Visi dan Misi Gubernur dan

Wakil Gubernur Banten sebagaimana dijabarkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2017-2022.

RPJ P D &

RTRW

RPJM Daerah

Ranwal RKP Daerah

Rencana Kerja SKPD

RENSTRA SKPD

RKA SKPD

RAPBD

APBD

DPA SKPD

Pedoman

Pedoman

Bahan

Bahan

Pedoman

Pedoman

Diacu

Dijabarkan

RKP Daerah

Page 9: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

6

Rencana Kerja Tahun 2019

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa membentuk Tim

Penyusun Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,

yang menyusun Rancangan Awal Rencana Kerja sebagai bahan

penyusungan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2020. Setelah

terbit Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2017 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun

2017-2022, dan Keputusan Gubernur Banten Nomor: ………….

tentang Pengesahan Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa Tahun 2017-2022. Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa menyusun Rancangan Akhir Rencana Kerja

yang meliputi program dan kegiatan, indikator kinerja, target capaian

program dan kegiatan, pendanaan indikatif, evaluasi pelaksanaan

tahun sebelumnya dan prakiraan maju. Dalam penyusunan

Rencana Kerja maka ada beberapa hal yang dilakukan yaitu

pengolahan data, evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja tahun lalu,

analisis kinerja pelayanan, isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan

fungsi, review terhadap Rencana Kerja Pembangunan Daerah,

perumusan tujuan, sasaran, program dan kegiatan.

Selanjutnya Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat

dan Desa tahun 2017 ini akan menjadi bahan penyusunan Rencana

Kerja Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tahun 2017, serta menjadi

pedoman dan acuan dalam melaksanakan program dan kegiatan

selama tahun 2017 dan selanjutnya akan dievaluasi melalui penilaian

terhadap realisasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa untuk mengetahui realisasi

pencapaian target indikator kinerja, dan penyerapan anggaran.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat

dan Desa tahun 2020 berpedoman pada :

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan

Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2000 Nomor 182 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

4010);

Page 10: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

7

Rencana Kerja Tahun 2019

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

UndangUndang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725) ;

9. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7);

10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

Page 11: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

8

Rencana Kerja Tahun 2019

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5679);;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Reublik Indonesia Tahun

2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia tahun 2007 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4741);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4817);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat

Daerah;

16. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13

tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

(Berita Negara Tahun 2011 Nomor 310);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54

Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Page 12: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

9

Rencana Kerja Tahun 2019

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Berita Negara Tahun 2010 Nomor 517);

19. Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara

Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah,

Tata Cara Evaluasi Rancangan Perda Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana

Kerja Pemerintah Daerah

20. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Banten

Tahun 2005-2025;

21. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten

(Lembaran Daerah Nomor 8 Tahun 2016, Tambahan Lembaran

Daerah Provinsi Banten Nomor 66);

22. Peraturan Gubernur Banten Nomor 83 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi dan

Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa adalah menguraikan rencana program dan

kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi,

target yang akan dicapai dan kerangka pendanaannya sebagai dasar

pelaksanaan kegiatan pada tahun 2020.

Sedangkan tujuannya adalah:

1. sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan program dan

kegiatan yang akan dikerjakan dalam 1 (satu) tahun anggaran.

2. memberikan masukan utama dan mendasar bagi perencanaan

ditingkat yang lebih tinggi.

3. menciptakan keterpaduan program dan kegiatan Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah.

Page 13: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

10

Rencana Kerja Tahun 2019

4. mengarahkan program dan kegiatan selama satu tahun dengan

berpedoman pada Rencana Strategis dan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah;

5. sebagai bahan evaluasi kegiatan.

1.4. Sistematika Penyusunan

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Landasan Hukum

1.3 Maksud dan Tujuan

1.4 Sistematika Penyusunan

Bab II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN 2018

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2018 dan

Capaian Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa

2.3 Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

2.4 Review terhadap RKPD Tahun 2018.

2.5 Penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat

Bab III TUJUAN SASARAN PROGRRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaah terhadap Kebijakan Nasional

3.2 Tujuan dan sasaran Renja

3.3 Program dan Kegiatan

Bab IV PENUTUP.

Page 14: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

11

Rencana Kerja Tahun 2019

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN

RENCANA KERJA TAHUN 2018

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2018 dan Capaian

Renstra

Program dan Kegiatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Provinsi Banten yang dilaksanakan pada Tahun 2018 mengacu pada

RPJMD Tahun 2017 – 2022, Alokasi Anggaran Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa pada Tahun 2018 sesuai dengan rencana kerja

sebagaimana yang telah dituangkan dalam DPA-SKPD Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Banten Nomor : 915/032

– SK.PPKD/I/2018 tanggal 5 Januari 2018 adalah sebesar Rp.

29.038.400.000,- dan pada PAPBD TA 2018 Nomor : 915/139 –

SK.PPKD/X/2018 tanggal 15 Oktober 2018, menjadi sebesar

Rp. 24.498.950.000,-. atau berkurang sebesar Rp. 4.539.450.000,-

(15,63%), adapun alokasi anggaran dimaksud terinci untuk :

1. Belanja Tidak Langsung ( gaji pegawai) Rp. 9.540.000.000,-

2. Belanja Langsung Rp. 14.806.023.037,-

Sampai dengan Bulan Desember Tahun 2018 realisasi anggaran

setelah PAPBD pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi

Banten dari alokasi sebesar Rp. 24.498.950.000,- (untuk Belanja Tidak

Langsung/gaji dan Belanja Langsung), telah terealisasi sebesar Rp.

21.095.419.843,- (86,11%), sehingga terdapat sisa anggaran sampai

dengan Bulan Desember 2018 sebesar Rp. 3.403.530.169,- (13,89 %)

yang merupakan sisa lebih pelaksanaan anggaran yang berprinsip pada

efisiensi dan kehati-hatian dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Alokasi anggaran Belanja Langsung Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa Provinsi Banten Tahun 2018 dipergunakan untuk

pelaksanaan 1 program tata kelola pemerintah dan 3 program

pembangunan yaitu :

1. Program Tata Kelola Pemerintahan;

2. Program Peningkatan Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan;

3. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun

Desa;

4. Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Desa

Page 15: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

12

Rencana Kerja Tahun 2019

Selengkapnya realisasi anggaran Belanja Langsung dan Belanja

Tidak Langsung Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Desa secara

lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1 Komposisi Realisasi Belanja DPMD Provinsi Banten

Tahun Anggaran 2018

a. Belanja APBD Tahun Anggaran 2018

No Tolok Ukur/ Rincian Tolok Ukur

Pagu Anggaran (Rp)

Rencana Kegiatan

Realisasi Kegiatan s/d Bulan Desember

Fisik Fisik Keuangan

(%) (%) (RP) %

1 Belanja Tidak Langsung (BTL) 9,540,000,000.00 100 100 8,895,441,939.00 93,24

2 Penyediaan Barang dan Jasa

Perkantoran DPMD TA. 2018 2,674,462,000.00 100 100 1,985,034,249.00 74,22

3 Pengadaan Sarana dan Prasarana

Kantor DPMD TA. 2018 1.721,181,500.00 100 100 1.640,285,500.00 95,30

4 Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Kantor DPMD TA.

2018

300,000,000.00 100 100 283,789,100.00 94,60

5 Peningkatan Kapasitas Aparatur 41,750,000.00 100 100 41,750,000.00 100

6 Koordinasi dan Konsultasi ke

Dalam dank e Luar Daerah 1.819,843,100.00 100 100 1.545,783,805.00 84,94

7 Peningkatan Pengelolaan

Kearsipan dan Pelayanan

Perpustakaan

25.000.000,00 100 100 24.000.000,00 96,00

8 Penyusunan Laporan Kinerja

Keuangan dan Neraca Asset 23,640,000.00 100 100 23,640,000.00 100

9 Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan 185,800,000.00 100 100 165,070,000.00 88,84

10 Penyusunan Data Pembangunan

Sektoral 155.380.000 100 100 152.123.000,00 97,90

11 Penataan dan Pembinaan

Kelembagaan Desa Adat menuju

Desa Adat

133,200,000.00 100 100 131,600,000.00 98,80

12 Penataan, Pembinaan dan

Pengembangan Pemerintahan

Desa/Kelurahan

360,434,000.00 100 88,81 316,624,000.00 87,85

13 Penataan dan Pengembangan

Potensi Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa

392,340,000.00

100 100

315,900,000.00

80,52

14 Pembinaan dan Pengembangan

dalam Pemanfaatan TTG 1,030,300,000.00 100 100 808,072,000.00 78,43

15 Pembinaan dan Pengembangan

Masyarakat Desa 839,835,000.00 100 100 758,280,000.00 90,29

Page 16: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

13

Rencana Kerja Tahun 2019

16 Penataan dan Pengembangan

Pelaku Ekonomi Desa 325,000,000.00 100 100 311,610,000.00 95,88

17 Pendampingan Tenaga

Profesional terhadap Penyaluran

dan Penggunaan Dana Desa

256,552.400,00 100 100 230,141,250,00 89,71

18 Pembinaan dan Pemberdayaan

Lembaga Masyarakat dan Hukum

Adat

225,180,000,00 100 100 178,570,000,00 79,30

19 Pembinaan dan Advokasi

Lembaga Ketahanan Masyarakat

Desa/Kelurahan

4.001,820.000,00 100 100 3.011,432.000,00 75,25

20 Pembinaan dan Penataan Badan

Kerjasama Desa 183,240,000.00 100 86,65 49,481,000.00 27,00

21 Pembinaan dan Pengembangan

Partisipatif Pembangunan Desa 263.992.000,00 100 100 226.792.000,00 85,91

Jumlah Total 24,498,950,000.00 100 99,90 21,095,419,843.00 86,11

CAPAIAN KINERJA TAHUN 2018.

Dalam proses pengukuran kinerja, yang perlu diperhatikan adalah

membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah

ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa Provinsi Banten dengan realisasinya. Berdasarkan hasil

pengukurannya, Tingkat Capaian Kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat

dan Desa Provinsi Banten dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Sasaran Strategis 1

Capaian Desa Tertinggal menjadi Berkembang

Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

Mengurangi Jumlah Desa

Tertinggal 2 2 100 %

Pada Indikator Program 1 yaitu Cakupan Desa Tertinggal menjadi

Berkembang dari target RPJMD/Renstra 2017-2022 sebesar 2 Desa

Tertinggal telah tercapai pada Tahun Kedua sebesar 2 Desa atau tingkat

kemajuan pencapaian sebesar 100 %, Pencapaian Indikator kinerja Program

1 yaitu Capaian 2 Desa Tertinggal menjadi 2 Desa Berkembang, secara

operasional diwujudkan melalui pelaksanaan Program Peningkatan

Pemberdayaan Masyarakat Desa, dengan kegiatan Penataan dan

Pengembangan Pelaku Ekonomi Desa, dan Kegiatan Pembinaan dan

Pengembangan Masyarakat Desa, melalui kegiatan Penataan dan

Pengembangan Pelaku Ekonomi Desa dan Pembinaan dan Pengembangan

Page 17: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

14

Rencana Kerja Tahun 2019

Masyarakat Desa, telah terlaksana pemberdayaan komunitas masyarakat di

desa dengan tersedianya lembaga permodalan bagi masyarakat desa. Hal ini

mampu menciptakan iklim permodalan yang kondusif di pedesaan dan

mendorong pembangunan ekonomi masyarakat desa, sehingga kedepan

pengembangannya perlu terus didorong untuk penguatan ekonomi di

pedesaan.

NO KABUPATEN KECAMATAN DESA PENILAIAN

INDEKS SEMULA MENJADI

PENILAIAN

INDEKS

1 Lebak Sajira Maraya 51.89 Tertinggal Berkembang 64.54

2 Serang Padarincang Citasuk 58,51 Tertinggal Berkembang 63.43

DATA BUMDES SE-PROVINSI BANTEN

No Kabupaten

Data bumdes

Bantuan

pemerintah Bumdes Bumdes

aktif

Bumdes

tidak

aktif

Penyertaan

modal

bumdes

Jumlah

penyertaan

modal

Omset per

tahun

Keuntungan

per tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Serang 76 27 49 14 821,000,000

2 Pandeglang 326 185 141 8 443,434,700 49,000,000 15,500,000 50,000,000

3 Lebak 107 67 40 56 3,143,464,300 649,274,000 123,923,900 124,000,000

4 Tangerang 79 26 53 22 3,588,219,400 1,030,050,000 817,500,000

JUMLAH 588 305 283 100 7,996,118,400 1,728,324,000 956,923,900 174,000,000

Pemberdayaan BUMDesa dimaksudkan untuk memperkuat pendapatan

desa, peningkatan kesempatan berusaha, mengurangi pengganguran

sekaligus menjadi motor penggerak perekonomian desa. Pembentukan

BUMDesa juga ditujukan untuk mendorong, memfasilitasi, melindungi dan

memberdayakan kegiatan perekonomian di pedesaan yang didasarkan pada

potensi desa atau kegiatan yang berkembang menurut adat-istiadat dan

budaya masyarakat setempat. Penguatan kelembagaan ekonomi desa pada

akhirnya dimaksudkan untuk peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi

masyarakat desa serta mendukung optimalisasi program penanggulangan

kemiskinan di Provinsi Banten.

Sasaran Strategis 2

Capaian Desa Berkembang menjadi Mandiri

Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

Meningkatkan Jumlah Desa Berkembang menjadi Mandiri

2 2 100 %

Page 18: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

15

Rencana Kerja Tahun 2019

Adapun pada Indikator Program 2 yaitu Cakupan 2 Desa Berkembang

menjadi 2 Desa Mandiri dari target RPJMD/Renstra 2017-2022 sebesar 2

Desa Berkembang menjadi Desa Mandiri dapat tercapai pada Tahun Kedua

atau tingkat kemajuan pencapaian sebesar 100 %, secara operasional

diwujudkan melalui pelaksanaan Program Peningkatan Pemberdayaan

Masyarakat Desa, dengan kegiatan Penataan dan Pengembangan Pelaku

Ekonomi Desa, Pembinaan dan Pengembangan dalam Pemanfaatan Teknologi

Tepat Guna dan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam

Membangun Desa melalui Kegiatan Penataan, Pembinaan dan Pengembangan

Lembaga Pemerintahan Desa/Kelurahan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pembangunan Desa diantaranya :

a. Desa sudah bisa mendorong kemajuan wilayahnya sendiri;

b. Semakin beragamnya bahasa di tengah masyarakat desa, sebagai

indikasi cosmopolitan warga;

c. Tersedianya layanan logistic dan Pos;

d. Tersedianya Lembaga Perbankan dan BPR;

e. Ketersediaan Moda Angkutan Umum;

f. Berkembangnya Perdagangan;

g. Mudahnya akses Penduduk ke Pusat Perdagangan;

h. Tingginya kegiatan ekonomi Penduduk, sebagai indikasi kesempatan

berusaha;

i. Ketersediaan Pasar Desa;

j. Kemudahan akses Pendidikan SMP/MTs di bawah 6 Km;

k. Kemudahan akses Pendidikan SMA/SMK/MA di bawah 6 Km;

l. Jalan Desa dapat dilalui Kendaraan Bermotor Roda Empat atau lebih;

m. Keragaman Agama di antara warga desa, sebagai indikasi toleransi

beragama;

n. Ketersediaan lembaga ekonomi rakyat (Koperasi, BUMDES);

o. Kepemilikan warga akan telepon seluler dan keberadaan sinyal yang

kuat;

p. Ketersediaan akses ke Poskesdes, Polindes atau Posyandu;

untuk menjadikan Desa Berkembang menjadi Mandiri tidaklah mudah,

karena Program ini tidak dapat ditangani sendiri oleh Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa, tapi harus ada sinergitas program antara Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dengan OPD terkait sesuai dengan

Dimensi, Variabel dan Indikator Penyusunan Indeks Pembangunan Desa

Page 19: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

16

Rencana Kerja Tahun 2019

Sasaran Strategis 3

Cakupan Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam Kategori Baik

Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

Meningkatnya Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan desa

41 41 100 %

Pada Indikator Program 2 yaitu Cakupan Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam

Kategori Baik dari target RPJMD/Renstra 2017-2022 sebesar 41 Lembaga

Kemasyarakatan Desa Kategori Baik telah tercapai pada Tahun Kedua

sebesar 100 %, secara operasional diwujudkan melalui pelaksanaan Program

Peningkatan Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan, melalui kegiatan

Penataan dan Pembinaan Lembaga Adat Menuju Desa Adat dan Pembinaan

dan Kegiatan Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan Hukum Adat serta

Kegiatan Pembinaan, Fasilitasi dan Advokasi Lembaga Ketahanan

Masyarakat Desa/Kelurahan telah terlaksana pemberdayaan komunitas

masyarakat di desa dengan tersedianya lembaga Kemasyarakatan desa

sesuai Permendagri No 18 Tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan

Desa dan Lembaga Adat Desa. Kegiatan dilaksanakan melalui Pembinaan

dan Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan Desa yang diharapkan

mampu mendorong pengelolaan pembangunan dengan visi pemberdayaan,

yakni dengan menempatkan nilai, norma, adat dan tradisi, sebagai acuan

sekaligus kerangka tindakan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat

di masing-masing daerah. Arah kebijakan yang dapat diambil dalam hal ini

adalah:

a. mempertahankan kekhasan adat istiadat masing-masing daerah,

b. melakukan penggalian, pendeskripsian, pengkodifikasian dan

pendokumentasian serta penyebarluasan produk budaya dari masing-

masing daerah maupun,

c. mengelolanya sebagai modal sosial dalam rangka pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat antara lain sebagai komoditas pariwisata di

daerah.

Page 20: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

17

Rencana Kerja Tahun 2019

NO NAMA

KASEPUHAN Nama Ketua Adat KAMPUNG DESA KECAMATAN KETERANGAN

1 Wewengkon Citorek Oyok didi Guradog Citorek timur Cibeber Pupuhu kasepuhan

2 Naga Aki Undikar Naga Citorek Tengah Cibeber Gurumulan

3 Cibengkung Olot Umar Cibengkung Citorek Barat Cibeber Gurumulan

4 Babakan Pasir Nangka Olot Sana Babakan Pasir Nangka Citorek Sabrang Cibeber Gurumulan

5 Babakan Inpres Olot Sukardi Sukamaju Citorek Sabrang Cibeber Gurumulan

6 Ciusul Aki Calo Ciusul Citorek Kidul Cibeber Gurumulan

7 Sampay Olot Sana Sampay Lebak Situ Lebak Gedong Gurumulan

8 Cirompang Olot Amir Cirompang Cirompang Sobang Sesepuh Kampung

9 Cibarani Olot arwata Cibarani Cibarani Cirinten Sesepuh Kampung

10 Guradog H. Ono rohadi Guradog Guradog Curug bitung Pupuhu Kasepuhan

11 Lembur Gede Aki Nurkib Lembur Gede Guradog Curug Bitung Gurumulan

12 CIBARANI Abah Dulhani Cibarani Cibarani Cirinten Sesepuh Kampung

13 Lebak Gadog Aki Sarbi Lebak Gadog Cikadu Cibeber Sesepuh Kampung

14 Cisungsang Aki Ipit Cisungsang Cisungsang Cibeber Sesepuh Kampung

15 Leembur Gede Uwa Adul Cisungsang Cisungsang Cibeber Sesepuh Kampung

16 Lebak Tipar Aki Wahid Lebak Tipar Wanasari Cibeber Sesepuh Kampung

17 Cimanggu Aki Suki Cimanggu Cikadu Cibeber Sesepuh Kampung

18 Waru Doyong Aki Apud Waru Doyong Girimukti Cibeber Sesepuh Kampung

19 Cikadu Aki Juhad Babakan Empang Cikadu Cibeber Sesepuh Kampung

20 Pasir Eurih Abah Aden S Pasir Eurih Sindang Laya Sobang Sesepuh Kampung

21 Cikareo Olot Asmin Cikareo Wangun Jaya Cigemblong Sesepuh Kampung

22 CIBEDUG Olot Asbaji CIBEDUG Citorek Barat Cibeber Sesepuh Kampung

23 Bayah Apa ujang Bungkeureuk Bayah timur Bayah Pupuhu kasepuhan

24 KARANG Olot Ariksan KARANG Jagaraksa Muncang Sesepuh Kampung

25 Cilunglum Olot Saltum Cilunglum Jagaraksa Muncang Sesepuh Kampung

26 Cikadu Olot Armat Cikadu Jagaraksa Muncang Sesepuh Kampung

27 Cibangkala Olot Jodi Cibangkala Jagaraksa Muncang Sesepuh Kampung

28 Wewengkon Sajira Abah naik Sajira Maraya Sajira Pupuhu kasepuhan

29 Cokel Pasirnangka Abah Yana Coktl Pasirnangka Curugbitung Curug Bitung Sesepuh Kampung

30 Cikawah Abah Usa Cikawah Sobang Sobang Sesepuh Kampung

31 Cokel Abah Jarsim Cokel Sekarwangi Curug Bitung Sesepuh Kampung

No Nama kasepuhan Nama ketua adat Kampung Desa Kecamatan Keterangan

32 Cicarucub Oyot Enjay Cicarucub Neglasari Cibeber Pupuhu kasepuhan

33 Babakan Mede Nurpatah Babakan Mede Neglasari Cibeber Sesepuh Kampung

34 Warung Banten Janata Warung Banten Warung Banten Cibeber Sesepuh Kampung

35 Cipancur Sutawi Cipancur Cisuren Bayah Sesepuh Kampung

36 Cibeber Oji Cibeber Mekarsari Cibeber Sesepuh Kampung

37 Cikareo Narheda Cikareo Girimukti Cilograng Sesepuh Kampung

38 Cisungsang Abah usep suyatma Sukarasa Cisungsang Cibeber Pupuhu kasepuhan

39 Lembur Gede Harun Lembur Gede Cisungsang Cibeber Rendangan

40 Lembur Gede Roni Lembur Gede Cisungsang Cibeber Rendangan

41 Lembur Gede Obay Lembur Gede Cisungsang Cibeber Rendangan

Page 21: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

18

Rencana Kerja Tahun 2019

Sasaran Strategis 4

Cakupan Kerjasama Desa yang meningkatkan Jumlah Desa Mandiri

Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

Meningkatnya kapasitas Pemerintahan Desa/Kelurahan

2 2 100 %

Pada Indikator Program 3 yaitu Cakupan Kerjasama Desa yang

meningkatkan Jumlah Desa Mandiri dari target RPJMD/Renstra 2017-2022

sebesar 2 Desa Berkembang menjadi Desa Mandiri dapat tercapai pada

Tahun Kedua, karena kalau melihat dari definisi Desa Mandiri adalah Desa

yang telah terpenuhi SPM Desa mencakup beberapa aspek yaitu: kebutuhan

sosial dasar, infrastruktur dasar, sarana dasar, pelayanan umum, dan

penyelenggaraan pemerintahan desa, serta kelembagaan desa yang

keberlanjutan. Desa Mandiri adalah desa yang mempunyai ketersediaan

dan akses terhadap pelayanan dasar yang mencukupi, infrastruktur yang

memadai, aksesibilitas/transportasi yang tidak sulit, pelayanan umum yang

bagus, serta penyelenggaraan pemerintahan yang sudah sangat baik. Secara

teknis, desa mandiri merupakan desa dengan nilai IPD lebih dari 75.

untuk menjadikan Desa Berkembang menjadi Mandiri tidaklah mudah,

karena Program ini tidak dapat ditangani sendiri oleh Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa, tapi harus ada sinergitas program antara Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dengan OPD terkait, dan Pemerintah

Pusat, Terutama dari Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dan

Kementerian Dalam Negeri sesuai dengan Dimensi, Variabel dan Indikator

Penyusunan Indeks Pembangunan Desa

Kabupaten yang telah melakukan Kerjasama Desa

No Kabupaten Kecamatan Jumlah Desa yang telah

melakukan kerjasama Desa

1 Pandeglang Jiput dan Labuan 8 Desa

2 Pandeglang Kadu Hejo 10 Desa

Page 22: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

19

Rencana Kerja Tahun 2019

Sasaran Strategis 5

Peningkatan Pendampingan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa/Kelurahan yang diberdayakan

Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

Meningkatnya kapasitas Pemerintahan

Desa/Kelurahan 48 48 100 %

Sedangkan Indikator Program 3 yaitu Cakupan jumlah Lembaga

Pemerintahan Desa/Kelurahan yang diberdayakan dari target

RPJMD/Renstra 2017-2022 sejumlah 2 Desa dapat tercapai atau 100 % pada

Tahun Kedua, Pencapaian kinerja Program 3 secara operasional diwujudkan

melalui pelaksanaan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam

Membangun Desa, dengan kegiatan : Penataan, Pembinaan dan

Pengembangan Lembaga Pemerintahan Desa/Kelurahan dan Kegiatan

Pembinaan dan Pengembangan Partisipatif Pembangunan Desa.

Penataan, Pembinaan dan Pengembangan Lembaga Pemerintahan

Desa/Kelurahan dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauhmana

Perkembangan Desa/Kelurahan menyediakan data dan informasi primer

yang relevan, valid serta komprehensip sebagai rujukan perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat

desa/kelurahan.

Tabel 4.8

Lembaga Pemerintahan Desa/Kelurahan yang diberdayakan

No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa Kategori Baik Keterangan

1 Tangerang Teluk Naga Pemenang Lomba Desa Penilaian Evaluasi

Perkembangan

Desa/kelurahan

2 Kota Tangerang Cipondoh

Makmur Pemenang Lomba Kelurahan

Penilaian Evaluasi

Perkembangan

Desa/kelurahan

A. Program dan Kegiatan

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dilakukan melalui 4 (empat)

program pembangunan yaitu :

a. Program Tata Kelola Pemerintahan;

b. Program Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Desa

c. Program Peningkatan Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan Desa;

d. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun

Desa. Adapun capaian kinerja adalah sebagai berikut :

Page 23: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

20

Rencana Kerja Tahun 2019

a) Program Tata Kelola Pemerintahan;

Program Tata Kelola Pemerintahan dengan indikator program Indeks Kepuasan

Masyarakat dari target tahun 2018 sebesar 2.8 %, terealisasi sebesar 2.8 % atau tingkat

capaian 100 %. Alokasi anggaran sebesar Rp. 15.427.117.100,- telah terealisasi

sebesar Rp. 14.588.226.743,- (94,56 %). Program ini didukung oleh pelaksanaan 9

kegiatan yaitu :

1. Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset, dengan Anggaran sebesar

Rp. 32.640.000,- realisasi sebesar Rp. 23.640.000,- atau 100% Dengan target kinerja

output Jumlah Dokumen sebanyak 5 Dokumen realisasi sebanyak 5 Dokumen atau

100%;

2. Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, dengan Anggaran sebesar Rp. 185.800.000,-

realisasi sebesar Rp. 165.070.000,- atau 88,84 %, dengan target kinerja output jumlah

dokumen sebanyak 25 dokumen realisasi sebanyak 25 dokumen atau 100 %;

3. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor, dengan Anggaran sebesar Rp.

1.721.181.500,- realisasi sebesar Rp. 1.640.285.500,- atau 95.30 %, dengan target

kinerja output 79 unit barang realisasi 79 unit barang atau 100 %;

4. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor, dengan Anggaran sebesar Rp.

300.000.000,- realisasi sebesar Rp. 283.789.100,- atau 94,60 %, dengan target kinerja

output 17 unit barang/tahun realisasi sebesar 17 unit barang/tahun;

5. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran, dengan Anggaran sebesar Rp.

2.674.462.000,- realisasi sebesar Rp. 1.985.034.249,- atau 74.22 %, dengan target

kinerja output 12 bulan realisasi sebesar 12 bulan atau 100 %;

6. Peningkatan Kapasitas Aparatur, dengan Anggaran sebesar Rp. 41.750.000,-

realisasi sebesar Rp. 41.750.000,- atau 100 %, dengan target kinerja output 13

dokumen realisasi sebesar 13 dokumen atau 100 %;

7. Rapat Koordinasi ke Dalam dan Luar Daerah, dengan Anggaran sebesar Rp.

1.819.843.100,- realisasi sebesar Rp. 1.545.783.805,- atau 84.94 %, dengan target

kinerja output 12 bulan realisasi sebesar 12 bulan atau 100 %;

8. Peningkatan Pengelolaan Kearsipan dan Pelayanan Perpustakaan, dengan Anggaran

sebesar Rp. 25.000.000,- realisasi sebesar Rp. 24.000.000,- atau 96 %, dengan target

kinerja output 5 dokumen realisasi sebesar 5 dokumen atau 100 %;

9. Penyusunan Data Pembangunan Sektoral, dengan Anggaran sebesar Rp.

155.380.000,- realisasi sebesar Rp. 152.123.000,- atau 97.90 %, dengan target kinerja

output 6 dokumen realisasi sebesar 6 dokumen atau 100 %;

b) Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Desa

Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan indikator program

Page 24: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

21

Rencana Kerja Tahun 2019

Mengentaskan 2 Desa Tertinggal menjadi Berkembang dan Meningkatkan 2 Desa

Berkembang menjadi Mandiri dari target tahun 2018 sebesar 2 Desa, terealisasi

sebesar 2 Desa atau tingkat capaian 100 %. Alokasi anggaran sebesar Rp.

2.844.027.400,- telah terealisasi sebesar Rp. 2.424.003.250,- (85,23 %). Program ini

didukung oleh pelaksanaan 5 kegiatan yaitu :

1. Pembinaan dan Pengembangan Masyarakat Desa, dengan Anggaran sebesar Rp.

839.835.000,- realisasi sebesar Rp. 758.280.000,- atau 90.29 %, dengan target kinerja

output 8 Desa Tertinggal yang diberdayakan realisasi sebesar 8 Desa Tertinggal yang

diberdayakan atau 100 %;

2. Penataan dan Pengembangan Potensi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dengan

Anggaran sebesar Rp. 392.340.000,- realisasi sebesar Rp. 315.900.000,- atau 80.52

%, dengan target kinerja output 8 Desa Tertinggal yang diberdayakan realisasi

sebesar 8 Desa Tertinggal yang diberdayakan atau 100 %;

3. Penataan dan Pengembangan Pelaku Ekonomi Desa, dengan Anggaran sebesar Rp.

325.000.000,- realisasi sebesar Rp. 311.610.000,- atau 95.88 %, dengan target kinerja

output 31 Bumdes di 31 Desa Berkembang dan 8 Potensi Ekonomi Kreatif di 8 Desa

Berkembang yang diberdayakan realisasi sebesar 31 Bumdes di 31 Desa

Berkembang dan 8 Potensi Ekonomi Kreatif di 8 Desa Berkembang yang

diberdayakan atau 100 %;

4. Pendampingan Tenaga Profesional terhadap Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa,

dengan Anggaran sebesar Rp. 256.552.400,- realisasi sebesar Rp. 230.141.250,- atau

89,71 %, dengan target kinerja output Bintek kepada 70 PLD dan Pembinaan,

Evaluasi dan Pengendalian terhadap Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa kepada

349 PLD, realisasi sebesar 70 PLD yang dilatih terkait Pengelolaan Keuangan dan

Perencanaan Pembangunan Desa dan Pembinaan, Evaluasi dan Pengendalian

terhadap Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa kepada 349 PLD, sehingga

Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa Tahun 2018 dapat terlaporkan;

5. Pembinaan dan Pengembangan dalam Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna, dengan

Anggaran sebesar Rp. 1.030.300.000,- realisasi sebesar Rp. 808.072.000,- atau 78,43

%, dengan target kinerja output Pengembangan TTG kepada 8 Desa Berkembang,

Pembinaan dan Pengembangan Posyantek dan PosyantekDes kepada 118

Kecamatan, Penataan dan Pemanfaatan TTG kepada 8 Desa Berkembang, dan

Pengelolaan Potensi Desa melalui TTG kepada 8 Desa Berkembang, realisasi

Pembinaan kepada 8 Desa berkembang terkait Pengembangan dan Pemanfaatan

TTG, melalui Gelar Teknologi Tepat Guna tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi

serta Penataan dan Pemanfaatan hasil TTG tingkat Nasional mendapat Predikat Juara

Harapan 1 Stand Terbaik, Juara 1 Lomba Cipta TTG tingkat Nasional;

Page 25: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

22

Rencana Kerja Tahun 2019

c) Program Peningkatan Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan.

Program Peningkatan Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan dengan indikator

program Memberdayakan 41 Lembaga Masyarakat dan Lembaga masyarakat Hukum

Adat dari target tahun 2018 sebesar 41 Lembaga Masyarakat dan Lembaga masyarakat

Hukum Adat yang diberdayakan, realisasi sebesar 41 Lembaga Masyarakat dan

Lembaga masyarakat Hukum Adat yang diberdayakan atau tingkat capaian 100 %.

Alokasi anggaran sebesar Rp. 4.360.200.000,- telah terealisasi sebesar Rp.

3.321.602.000,- (76,18 %). Program ini didukung oleh pelaksanaan 3 kegiatan yaitu :

1. Pembinaan dan Pemberdayaan Lembaga Masyarakat dan Hukum Adat, dengan

Anggaran sebesar Rp. 225.180.000,- realisasi sebesar Rp. 178.570.000,- atau 79,30

%, dengan target kinerja output 41 Lembaga Masyarakat Hukum Adat yang

diberdayakan realisasi sebesar 41 Lembaga Masyarakat Hukum Adat yang

diberdayakan di Kabupaten Lebak sesuai Perda Kabupaten Lebak Nomor 8 Tahun

2015 tentang Pengakuan, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Hukum Adat

Kasepuhan, tercapai sebesar 100 %;

2. Penataan dan Pembinaan Lembaga Adat menuju Desa Adat, dengan Anggaran

sebesar Rp. 133.200.000,- realisasi sebesar Rp. 131.600.000,- atau 98,80 %, dengan

target kinerja output 20 Lembaga Adat yang diberdayakan realisasi sebesar 20

Lembaga Adat yang diberdayakan di Kabupaten Lebak sesuai Perda Kabupaten

Lebak Nomor 65 Tahun 2001 tentang Perlindungan atas Hak Ulayat Masyarakat

Baduy, tercapai sebesar 100 %;

3. Pembinaan dan Advokasi Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa/Kelurahan, dengan

Anggaran sebesar Rp. 4.001.820.000,- realisasi sebesar Rp. 3.011.432.000,- atau

75,25 %, dengan target kinerja output 8 Lembaga Kemasyarakatan Desa di 8 Desa

Tertinggal dan Penguatan Kelembagaan TP PKK Provinsi kepada 8 Kab/Kota,

realisasi sebesar 8 Lembaga Kemasyarakatan Desa yang dilatih terkait Perencanaan

Partisipatif Pembangunan Desa dan Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan TPP

PKK Kab/Kota yang dilaksanakan oleh TP PKK Provinsi, dengan ketercapaian target

kinerja sebesar 100 %.

d) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa

Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa dengan indikator

program Alokasi anggaran sebesar Rp. 807.666.000,- telah terealisasi sebesar Rp.

592.897.000,- (73,41 %). Program ini didukung oleh pelaksanaan 3 kegiatan yaitu :

1. Penataan, Pembinaan dan Pengembangan Lembaga Pemerintahan Desa/Kelurahan,

dengan Anggaran sebesar Rp. 360.434.000,- realisasi sebesar Rp. 316.624.000,- atau

Page 26: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

23

Rencana Kerja Tahun 2019

87,85 %, dengan target kinerja output Lembaga Pemerintahan Desa/Kelurahan yang

diberdayakan di 8 Desa/Kelurahan yang berkembang, dan Dokumen Penyusunan

Profil Desa/Kelurahan, serta Pelatihan kepada 204 Aparatur Desa dari target tahun

2018 sebesar 8 Lembaga Pemerintahan Desa/Kelurahan berkembang yang

diberdayakan, dan Penyusunan Profil Desa/Kelurahan, serta Pelatihan kepada 204

Aparatur Desa terkait Pemberdayaan Masyarakata dan Pemerintahan Desa realisasi

sebesar 8 Lembaga Pemerintahan Desa/Kelurahan yang diberdayakan, terdapat 4

Desa dan 7 Kelurahan yang masuk nominasi Desa/Kelurahan tingkat provinsi dan 1

Desa dan 1 Kelurahan tingkat Nasional, dan tersusunnya Profil Desa di 247 Desa,

serta terlatihnya 204 Aparatur Desa terkait Pemberdayaan Masyarakata dan

Pemerintahan Desa atau tingkat capaian 100 %.

2. Pembinaan dan Penataan Badan Kerjasama Desa, dengan Anggaran sebesar Rp.

183.240.000,- realisasi sebesar Rp. 49.481.000,- atau 27,00 %, dengan target kinerja

output 8 Badan Kerjasama Antar Desa di Desa Berkembang, dan Penyusunan Profil

Badan Kerjasama Antar Desa realisasi sebesar 8 Badan Kerjasama Antar Desa yang

diberdayakan, sedangkan Penyusunan Profil BKAD tidak dilaksanakan dengan

ketercapaian target kinerja sebesar 86,65 %.

3. Pembinaan dan Pengembangan Partisipatif Pembangunan Desa, dengan Anggaran

sebesar Rp. 263.992.000,- realisasi sebesar Rp. 226.792.000,- atau 85,91 %, dengan

target kinerja output Pembinaan kepada Lembaga Kemasyarakatan desa di 8 Desa

Berkembang terkait Perencanaan Partisipatif Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam

Pembangunan Desa realisasi sebesar 8 Lembaga Kemasyarakatan Desa yang terlatih

dalam Perencanaan, Penganggaran dan Pengendalian Pembangunan Desa dengan

ketercapaian target kinerja sebesar 100 %.

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan

Tujuan pemberdayaan masyarakat pada hakekatnya adalah

membantu pengembangan kemampuan masyarakat yang lemah, rentan

miskin, marginal dan kaum muda pencari kerja serta kelompok

perempuan agar mereka bisa lebih mandiri, maka orientasi

pemberdayaan masyarakat juga diarahkan kepada masyarakat

perdesaan dengan menggunakan strategi pendekatan pemenuhan

kebutuhan dasar masyarakat (basic need approach), pengembangan

inspirasi dan partisipasi masyarakat (bottom up approach),

pengorganisasian dan pelembagaan masyarakat (community institusional

approach), berpihak pada pengembangan ekonomi rakyat (prosperity

approach), pendekatan lintas sektoral dan program (cross sectoral

Page 27: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

24

Rencana Kerja Tahun 2019

program approach), pendayagunaan teknologi tepat guna (appropite

technologi approach) serta pemberdayaan masyarakat perkotaan dan

perdesaan (rural and urban community approach).

Jumlah penduduk miskin Provinsi Banten saat ini masih relative

tinggi, hal ini membawa konsekwensi logis bahwa sasaran kegiatan

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menjadi cukup besar pula,

kondisi ini diperberat dengan kondisi geografis Provinsi Banten

mengharuskan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi

Banten senantiasa meningkatkan kompetensi dan kapasitas

kelembagaannya. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa didukung oleh sumberdaya

yang ada sebagai berikut :

2.2.1 Sumber Daya Manusia Aparatur

A. Kondisi Umum Pegawai

Jumlah SDM Aparatur Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa pada awal tahun 2017 sebanyak 73 0rang termasuk 23

orang tenaga kontrak. Jumlah ini relative kurang memadai

dibanding dengan volume tugas dan kewenangan, serta

cakupan wilayah kerja yang sangat luas yaitu tersebar di 1238

desa dan 118 Kecamatan. Secara rinci jumlah SDM Aparatur

dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini.

Tabel 2.1

No PEGAWAI JUMLAH

(ORANG) %

1 PNS 50 68,49 %

2 CPNS - 0 %

3 KONTRAK/HONORER 14 19.17 %

4 PETUGAS KEAMANAN 4 5,47 %

5 TENAGA KEBERSIHAN 3 21,90 %

6 PENGEMUDI 2 2,73%

JUMLAH 73 100 %

Tabel diatas menunjukkan bahwa pegawai DPMD masih ada

yang belum diangkat menjadi pegawai negeri yaitu tenaga

honorer dan petugas keamanan. Sehingga penulisan tentang

Page 28: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

25

Rencana Kerja Tahun 2019

kondisi pegawai dibawah ini difokuskan hanya pada PNS

sebanyak 50 orang. Sedangkan kondisi ideal untuk

melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Tugas Pokok dan

Fungsinya adalah sebesar 100 Pegawai, sehingga diperlukan

dukungan SDM yang memadai pada Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa Provinsi Banten.

B. Jumlah Pegawai Yang Menduduki Jabatan Dan Staf

Sesuai dengan Perda nomor 12 tahun 2008 tentang

Pembentukan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Banten, maka

pengisian formasi jabatan struktural di DPMD terdiri dari

eselon II, III dan IV yaitu sebanyak 17 orang. Selengkapnya

dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 2.2

N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang ) %

1. Eselon II 1 2

2. Eselon III 5 10

3. Eselon IV 11 22

4 Fungsional - -

5 Staf 33 66

Jumlah 50 100

C. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan / Pangkat

Dari 50 jumlah Pegawai yang ada di DPMD terdapat 75,69%

pegawai yang berstatus golongan III sedangkan golongan IV

sebanyak 15,74 %. Namun masih ada pegawai yang

bersatatus golongan I yaitu 1,44 %. Selengkapnya dapat

dilihat sebagai berikut :

N0 Golongan Jumlah (orang ) %

1. IV 9 18

2. III 33 66

3. II 7 14

4. I 1 2

Jumlah 50 100

Page 29: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

26

Rencana Kerja Tahun 2019

D. Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan

Apabila dilihat dari tingkat Pendidikan pegawai DPMD yang

ada, maka status pendidikan dengan SLTA/SMK lebih

mendominasi yaitu sebesar 49%, sedangkan yang paling

rendah yaitu tingkat Sarjana Muda/D3 dan SLTP sebesar 3 %.

Selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut :

N0 Pendidikan Jumlah (orang ) %

1. Strata-2 ( S2 ) 17 34

2. Strata-1 ( S1 ) 23 46

3. SLTA/SMK 9 18

4. SLTP 1 2

Jumlah 50 100

Data diatas menunjukkan bahwa tenaga di DPMD 47 %

tenaga dengan klasifikasi sarjana muda, sarjana dan magister.

Hal ini sebenarnya sudah merupakan hal yang baik bahwa

sumber daya manusia yang ada di DPMD umumnya tingkat

perguruan tinggi, sehingga produk pemberdayaan masyarakat

yang dihasilkan menjadi lebih baik.

1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kesarjanaan

Apabila dilihat dari jenis kesarjanaan/disiplin ilmu, terdapat

12,43 % pegawai dengan tingkat strata-2 dengan 4 jenis disiplin

ilmu, sedangkan strata-1 sebesar 21,42 % yang terdiri dari 7 jenis

disiplin ilmu. Sedangkan Perbankan hanya 2,85 % dengan latar

belakang sarjana muda. Selengkapnya dapat dilihat sebagai

berikut :

Page 30: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

27

Rencana Kerja Tahun 2019

N0 KESARJANAAN/DISIPLIN

ILMU

JUMLAH (orang )

B. MAGISTER 8

1. Ilmu Pemerintahan 4

2. Administrasi 1

3. Manajemen Hukum 2

4.Manajemen Pembangunan Daerah 1

N0 KESARJANAAN/DISIPLIN

ILMU

JUMLAH (orang )

C. SARJANA 15

1. Ilmu Pemerintahan 1

2. Sosial Politik 1

3. Sastra 1

4. Pertanian 1

5. Hukum 2

6. Pendidikan 1

7. Ekonomi 7

8. Geografi 1

D. SARJANA MUDA 2

1. Perbankan 2

E. KEJURUAN 23

F UMUM 22

Jumlah 70

Data diatas menunjukkan bahwa klasifikasi kedisipilnan

ilmu pegawai yang ada di DPMD menunjukkan hal yang

bervariasi, hal ini sangat dibutuhkan dalam perumusan

pemberdayaan masyarakat di Provinsi Banten. Dengan demikian

diharapkan kopetensi kedisiplinan ilmu yang ada menjadikan

pemberdayaan masyarakat di Provinsi Banten semakin

berkualitas.

Page 31: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

28

Rencana Kerja Tahun 2019

2. Jumlah Pegawai Yang Mengikuti Diklat Penjenjangan

Disamping tingkat pendidikan formal, pegawai yang ada di

DPMD, pegawai juga mendapat pelatihan penjenjangan maupun

non penjenjangan. Dari 79 pegawai DPMD terdapat 11,39 % yang

telah mengikuti penjenjangan Diklat PIM III atau sejenisnya,

sedangkan jenis penjenjangan PIM IV atau sejenisnya sebesar

10,13 % dapat dilihat sebagai berikut :

N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang ) %

1. Spama/Diklat PIM III 9 12,86

2. Adum/Adumla/Diklat

PIM IV

8 11,42

Jumlah 17 24,28

2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas Dan Fungsi

2.3.1 Peluang

- Komitmen dan political will Pemerintah Provinsi Banten dalam

pemberdayaan masyarakat

- Regulasi tentang Pemberdayaan Masyarakat baik dari

Pemerintah Pusat dan Provinsi maupun daerah;

- Dukungan dari Perguruan Tinggi/ LSM;

- Partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

2.3.2 Tantangan

- Tuntutan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik dan

akuntabilitas pemerintahan;

- Belum optimalnya koordinasi dengan dan antar Dinas Teknis

terkait;

- Masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap kebijakan

Pemerintah;

- Masih tingginya jumlah RTM;

- Luas wilayah dan kondisi geografis.

Page 32: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

29

Rencana Kerja Tahun 2019

BAB III

TUJUAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

Guna mendukung tercapainya sasaran pembangunan nasional

tahun 2019, dibutuhkan peran serta daerah dalam percepatan

pertumbuhan ekonomi dan pengurangan pengangguran dan

kemiskinan yang dapat dijabarkan ke dalam prioritas program daerah.

Keselarasan program-program pembangunan di daerah dengan

program prioritas nasional/provinsi perlu terus ditingkatkan untuk

mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional/provinsi.

Provinsi Banten mendukung Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional dalam :

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan

wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan

sumber daya maritime, dan mencerminkan kepribadian Indonesia

sebagai Negara kepulauan;

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis

berlandaskan hukum;

3. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju

dan sejahtera; serta

4. Mewujudkan masyarakatyang berkepribadian dalam

berkebudayaan.

Keterpaduan perencanaan wilayah dilaksanakan antara teknokratik,

aspiratif (dari masyarakat) dan politisi (dari Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah). Adapun beberapa kebijakan umum yang terkait dengan

pengentasan kemiskinan, pengembangan industri wisata, dan

meningkatkan kualitas lingkungan hidup, yaitu:

1. Pengentasan kemiskinan melalui pembukaan lapangan pekerjaan

berbasis industri masyarakat (UMKM);

2. Pengentasan kemiskinan melalui Bumdes;

3. Peningkatan perekonomian guna mengentaskan kemiskinan melalui

pembukaan sentra industri kreatif;

4. Pengentasan kemiskinan melalui fasilitasi kegiatan kerja padat

karya;

5. Pengentasan kemiskinan melalui kegiatan pengembangan

keterampilan kepada penduduk miskin;

Page 33: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

30

Rencana Kerja Tahun 2019

6. Pengembangan branding destinasi wisata;

7. Memaksimalkan potensi wisata berbasis lingkungan hidup

(Ekowisata);

8. Pengembangan wisata berbasis budaya kearifan local;

9. Meningkatkan sarana edukasi dalam industri wisata (Agropolitan,

Minapolitan);

10. Pemanfaatan lingkungan hidup guna kesejahteraan masyarakat;

11. Pengawasan kualitas lingkungan hidup;

12. Perbaikan kualitas lingkungan hidup;

13. Pembangunan berkelanjutan yang berorientasi lingkungan pada

lingkungan hidup.

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa

a. Tujuan

- Mendukung Terwujudnya peningkatan kemampuan sumber daya

manusia aparatur pemerintahan desa/Kelurahan dan masyarakat

melalui potensi dan sarana yang ada;

- Mendukung terwujudnya pengembangan usaha ekonomi

Kerakyatan di sektor informal dengan mendayagunakan potensi

ekonomi desa, peningkatan Lembaga ekonomi dan stimulan dana

pembangunan sebagai upaya pengentasan kemiskinan;

- Mendukung Terwujudnya pengembangan dan pemanfaatan TTG

secara optimal dan Sumber daya desa melalui kerjasama antar

lembaga;

- Mendukung Terwujudnya optimalisasi lembaga kemasyarakatan

termasuk peran perempuan dalam upaya peningkatan partisipasi

masyarakat;

- Mendukung Terwujudnya peningkatan kompetensi aparatur yang

berdaya guna dan berhasil guna melalui budaya kerja yang disiplin

dan profesional.

b. Sasaran

- Optimalisasi kapasitas SDM Aparatur Pemdes, Validasi data dasar

dan pelaku pembangunan desa dan keswadayaan masyarakat;

- Optimalisasi kapasitas kelembagaan masyarakat desa

Page 34: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

31

Rencana Kerja Tahun 2019

- Optimalisasi kapasitas lembaga ekonomi desa (BUMDes dan pasar

desa), dan fasilitasi kelompok perempuan pedesaan

- Optimalisasi pemasyarakatan dan penggunaan TTG bagi

Kelompok masyarakat , identifikasi potensi SDD.

3.3 Program dan Kegiatan

Untuk mewujudkan tujuan serta sasaran Pembangunan

Provinsi Banten, maka pada tahun 2019 Dinas Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa Provinsi Banten melaksanakan 4 program dan 20

kegiatan, termasuk rutin dengan rincian sebagai berikut:

3.3.1. Program

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur;

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan;

6. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan;

7. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan;

8. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun

Desa;

9. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa;

10. Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan.

3.3.2. Kegiatan

1. Penyediaan jasa surat menyurat;

2. Penyediaan jasa administrasi keuangan;

3. Penyediaan jasa kebersihan kantor;

4. Penyediaan alat tulis kantor;

5. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;

6. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan

kantor;

7. Penyediaan bahan bacaan dan Peraturan Perundang-undangan;

8. Penyediaan makanan dan minuman;

9. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah ;

10. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah ;

11. Pengadaan peralatan gedung kantor;

Page 35: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

32

Rencana Kerja Tahun 2019

12. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;

13. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;

14. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor;

15. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu ;

16. Pendidikan dan pelatihan formal;

17. Penyusunan laporan capaian kinerja dan Ikhtisar realisasi kinerja

SKPD;

18. Penyusunan laporan keuangan semesteran;

19. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran;

20. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun;

21. Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan;

22. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis dan

Masyarakat;

23. Penyelenggaraan Diseminasi Informasi bagi Masyarakat Desa;

24. Pelatihan Ketrampilan Manajemen Badan Usaha Milik Desa;

25. Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa;

26. Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Desa;

27. Pemberian Stimulan Pembangunan Desa;

28. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (Pelantikan Kepala Desa);

29. Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Pembangunan

Kawasan Perdesaan;

30. Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Pengelolaan

Keuangan Desa;

31. Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Manajemen

Pemerintahan Desa;

32. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (Pemilihan Kepala Desa);

33. Pelatihan Perempuan di Perdesaan dalam Bidang Usaha Ekonomi

Produktif.

Program dan kegiatan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Provinsi Banten masih tetap mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun

2006, dan disesuaikan dengan kewenangan dan tugas pokok sebagaimana

tabel di bawah ini.

Page 36: BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS … · percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu ... Penyusunan

DPMD Provinsi Banten

33

Rencana Kerja Tahun 2019

BAB IV

P E N U T U P

Rencana Kerja sangat penting artinya sebagai bentuk komitmen

pemerintah dalam mengadopsi berbagai kebutuhan masyarakat dengan

keterlibatan lebih banyak pelaku pembangunan (stakeholders) dalam

menciptakan Good Gavernance, yang pada gilirannya akan mampu

menciptakan kebijakan yang dampaknya berpengaruh ke bawah sehingga

keberpihakan pada masyarakat benar-benar dikedepankan.

Pada tahun 2017 terdapat program/kegiatan sebanyak 10 program dan

33 kegiatan. Jika dalam proses perkembangan pelaksanaan

program/kegiatan terjadi perubahan disebabkan adanya kebijakankebijakan

baru, kebutuhan atau adanya peraturan-peraturan baru maka

dimungkinkan untuk terjadinya perubahan dengan mekanisme diusulkan

dalam perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.

Demikian Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Tahun 2017 ini dibuat untuk digunakan sebagai pedoman dalam

melaksanakan program/kegiatan selama satu tahun dan sebagai penjabaran

dari Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi

Bantenserta mengacu pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi

Bantentahun 2017.

Demikian untuk dilaksanakan.

Plt. KEPALA DINAS

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

TTD

Dr. Dra. ENONG SUHAETI, M.Si Pembina Utama Madya

NIP. 19630503 199103 2 005