Program Percepatan Ekonomi

43
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI 2010 – 2014 Sektor Riil Berbasis SDA dan Kemaritiman Oleh Dr. Ir. Son Diamar, MSc

description

Sebuah Ide percepatan Ekonomi bagi yang benar-benar mau membangun negeri ini.

Transcript of Program Percepatan Ekonomi

Page 1: Program Percepatan Ekonomi

PROGRAMPERCEPATAN

PEMBANGUNAN EKONOMI 2010 – 2014

Sektor RiilBerbasis SDA dan Kemaritiman

OlehDr. Ir. Son Diamar, MSc

Page 2: Program Percepatan Ekonomi

PENGANTARPembangunan selama berpuluh tahun

telah memberikan hasil yg signifikan. Namun, dibandingkan dg negara-negara tetangga, Indonesia tertinggal. Jumlah “orang miskin” belum

berkurang, yang “susah hidup” masih sebagian besar penduduk,dan sebagian besar ekonomi penting “dikuasai asing”.

Itu terjadi karena sektor riil milik anak bangsa belum cukup berkembang. Penghambat utamanya (bottleneks) adalah kesulitan “modal usaha”

dan langka “entrepreneur”, di samping masalah lainnya, dan, negara belum memprogramkan pembangunan sektor riil

secara besar-besaran dan sistematis.

Ke depan, Indonesia harus memiliki program yg “kolosal”, “super cepat”, “inklusif”, dan “adil”, dg kebijakan “inovatif” mengatasi berbagai hambatan , dg modal aset potensial yg kaya di tiap daerah.

Page 3: Program Percepatan Ekonomi

TUJUAN DAN SASARAN

TUJUAN program adalah untuk menciptakan pertumbuhan yg “luar biasa” cepat (pro growth), lapangan pekerjaan lebih dari cukup sehingga upah layak (pro jobs),

mengangkat “orang miskin” sehingga sebagian besar menjadi sejahtera (pro poor)

dan semua daerah menjadi maju (pro daerah).

SASARAN program adalah terbangunnya kegiatan ekonomi riil pd 10 prioritas:

kehutanan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pertambangan, pariwisata, real estat, kelistrikan, dan kemartiman,

di setiap daerah sesuai potensinya,dg cara yg “inklusif”, dan dg pembagian hasil usaha yg adil

bagi pengelola usaha, pekerja, masyarakat/ulayat, pemda kab/kota, dan pemda provinsi.

Page 4: Program Percepatan Ekonomi

KONSEP DASAR FOKUS pd 10 program prioritas.

SASARAN 5 thn terukur: e.g perkebunan 2 jt Ha, perikanan 5000 kapal, 50.000 perahu, 100.000 Ha budidaya, dan

BISNIS TERINTEGRASI hulu-hilir, dg terkait, dan antar daerah

PENGELOLA USAHA skala menengah dan besar oleh “pengelola profesional”, badan usaha atau kelompok, melalui seleksi,

dan membentuk badan usaha baru (PT), Skala kecil dan mikro langsung oleh rakyat

KEUNTUNGAN skala menengah dan besar dibagi adil,

untuk pengelola profesional, pekerja, masyarakat/ulayat, pemda kab/kota, dan pemda provinsi

MODAL skala menengah dan besar dari bank/LKBB

yg dijamin pemerintah, skala kecil dan mikro dg “equity financing” pemerintah, pemda, dan bank

PEMERINTAH memberikan fasilitas jaminan kredit, hibah penyertaan modal, insentif fiskal, paket perizinan, dan paket sarana/prasana

Page 5: Program Percepatan Ekonomi

PETA PERDAGANGAN DUNIABerpeluang Menyediakan Kawasan/Jasa Industri dan Perdagangan Antar Bangsa

Europe

RotterdamAntwerp Pusan

TokyoYokohama

EastCost

New York

TimTeng

Dubai

HongkongShanghaiShenzenKaoshiung

West Cost

Los Ang.Long Beach

Austr.NZ

SidneyMelbourneAuckland

Asteng

SingapuraLaem ChabngPortKlangTg PriokSouth

Afrc

JpnKorea

ChinaTaiwn

… fully 90 percent of International trade is carried by sea

… 40 percent lewat Indonesia

Page 6: Program Percepatan Ekonomi

Shipping Lanes and Strategic Passages in Pacific Asia

China

India

Russia

Australia

Indonesia

Japan

Sunda

Torres

Lombok

Tsugaru

MalaccaMakassar

Equidistant Conic Projection

Page 7: Program Percepatan Ekonomi

KEKAYAAN POTENSIAL NEGARA

SDA : - Darat 190 Jt Ha, Laut 500 Jt Ha - Hutan 137 Jt Ha, Hutan Konversi 22 Jt Ha - Minyak 87 M Barrel, diproduksi 0,387 M barrel - Gas 384,7 TSCF, diproduksi 2,95 TSFC - Batubara 58 M Ton, diproduksi 0,132 M Ton - Emas, Nikel, Tembaga, Besi, dll ? - Ikan laut 6,4 Jt Ton/th dan budidaya berpuluh kali - Energi Baru Terbarukan, hijau, solar, laut - Obyek pariwisata: “millions of wonders”GEOGRAFI: - Rute penerbangan, pelayaran, dan freq telkomLOKASI: - Dalam rantai industri dan perdagangan dunia: 4 “Singapura Besar”, 14 “Singapura Kecil”

Page 8: Program Percepatan Ekonomi

INDONESIA NEGERI MAHA KAYADengan lokasi strategis di “perempatan terbesar”

jalan perdagangan dunia

TETAPIPenduduk miskin tidak berkurang

Th. 1987 30 juta jiwa (17.4%)

Th. 2008 33 juta jiwa (16.6%)

Sebagian besar penduduk masih “susah hidup”

MISKIN :

EKONOMI TERJAJAH ?

: Sebagian/sebagian besar ekonomi penting seperti kebun, hasil laut, pertambangan, tanah di lokasi strategis, bank swasta, pelayaran, penerbangan, dan telekomunikasi, “dikuasai asing”

PERLU CARA BARU MEMBANGUN NEGERI

Page 9: Program Percepatan Ekonomi

KENAPA MISKIN & EKONOMI “DIKUASAI ASING”?

MENGANGGUR DAN UPAH RENDAH

SEKTOR RIILKURANGPEKERJAAN KURANG

INVESTASI SEKTOR RIIL

MODAL TERSEDIA

MISKIN

EKONOMI DIKUASAI

ASING

PERIZINAN MUDAH

MODAL TDK TERSEDIA

JIKA SEKTOR RIILSEDIAKAN PEKERJAAN

LEBIH DARI CUKUPMAKA SEMUA BEKERJA,

UPAH MENINGKAT

ATURAN BI “BOTTLENECK”:AGUNAN 150%, EQUITY 35%

BANK DI LUAR NEGERIMENDUKUNG

SDA, HGU 95 THN, TRAYEK

Page 10: Program Percepatan Ekonomi

PERSOALAN BANGSA

MISKIN

LOOSER

KAYA

WINNER

KAYA SDA

BANGSA KUMUH BANGSA BERMARTABAT

SUBSISTEN

PRIMERSE-

KUNDERTER-SIER

HUT, TAN, OLAH, PERDAG, BUN, IKAN MANUFAK, JASA2, TERNAK KONSTRK PARIWISATA TAMBANG

KAYASDA

40% URBAN60% RURAL

60% URBAN40% RURAL

BODOH CERDAS NGAMUK “GENTLMAN” KORUPSI MENGELOLA INWARD OUTWARD INFERIOR BERDAYA SAING

KARAKTER BANGSA

Bagaimana Membangun Bangsa?

EKONOMI BANGSA:

Page 11: Program Percepatan Ekonomi

PERSOALAN EKONOMI RIIL

Bagaimana agar :

Tumbuh (Pro Growth); Sediakan lapangan kerja (Pro Job); Hapus kemiskinan (Pro Poor); Berdayakan Daerah (Pro Pemda).

Primer

• Pertanian• Perkebunan• Peternakan• Perikanan tangkap• Kehutanan• ESDM

Sekunder

• Industri Agro• Industri Hasil Laut• Industri Hasil Hutan• Industri Hasil ESDM• Industri Konstruksi• Industri Hasil Angkutan

Tersier

• Perdagangan• Transportasi• Keuangan• Pariwisata• Jasa2 Profesional• Jasa2 Personal

Butuh Faktor Produksi:1. SDA & Intangibl Asset2. SDM Wirausahawan3. SDM Ahli & Pekerja4. Modal Usaha

Page 12: Program Percepatan Ekonomi

PERMASALAHAN STRATEGIS TDK SEKTORAL:INDUSTRI PELAYARAN

Bendera Ind.Sulit/mahal

Kebij. di LNmenarik

PENGADAAN KAPALSULIT

PENDANAANSULIT

UU HIPOTIK/PENJAMINAN KAPAL

KAPAL TDK TERSEDIA

DOMINASI KAPAL ASING

KEDAULATAN PERTAHANAN

???

PELUANG PENDAPATAN

HILANG

Pelabuhan Tdk efisien

Nasionalisme/Sense of incorporated

Terms of TradeExport FOB, Import CIF/C&F

Pelabuhan EximTerlalu banyak

Kebijak. Masa lalupembesituaan

Perush. Nas. Pindah/Kapal didaftar di LN

PAJAK

Galangan Kpl tdkberkembang

Izin Impor komponen

Resiko Suku bunga

Page 13: Program Percepatan Ekonomi

PERMASALAHAN STRATEGIS TDK SEKTORAL :INDUSTRI PARIWISATA BAHARI

PEM.PUSAT

?CAITSULIT

PROMOLANGKA

OPERATORLANGKA

EVENT MISKIN

KAWAS/MASY

TDK SIAP

KERJASAMAANTAR DAERAH

NIHILPEMDAEGOIS

LHRUSAK

IZINSULIT

SARANAPRAS.

KURANG

CIQPSULIT

SULIT MAJU

Page 14: Program Percepatan Ekonomi

K/L INPUTS: OUTPUTS: OUTCOMES:

Kelautan Perikanan

5 RB KAPAL50 RB PERAHU

Indutri

Perdagangan

Pendidikan

Keuangan

Bank

100.000 HA BUDIDAYA

INDUSTRI

TATA NIAGA PEMASARAN

PENDUKUNG

MODAL

Rp. 500 T

TERKEMUKA II DI ASIA

TENAGA KERJA 10 JT

Hubungan Antara Inputs, Outputs, dan Outcomes:Industri Perikanan Pun Tidak Sektoral

Page 15: Program Percepatan Ekonomi

MEMBANGUN TANPA UANG NEGARAIndustri “untuk” EKA

15

Membangun Industri tanpa uang negara, berbasis SDA, berhasil. Sayangnya hanya untuk beberapa orang, bukan untuk rakyat

banyak, tidak di banyak daerah, tidak di banyak bidang

Langkah-langkah :1. EKA usul membangun kebun besar,

pemerintah memberi izin.2. Dg bekal izin EKA ajukan kredit ke Bank,

kredit diperoleh, karena “feasible”, untung dri kayu hutan Rp 300 jt/Ha, membangun berkebun hanya Rp 30 jt/Ha.

3. Membangun manajemen.4. dst.....

Pertanyaan :Tidak bisakah izin/fasilitas diberikan kpd rakyat banyak - “inklusif”? Diwakili pengelola profesional?

usul1a2a

1b2bRp izin

P M F A S

Manajemen

Kelola

Hutan KebunSawit

proposal

BANK PEM

EKA

EKA : 100%

4

3

PabrikCPO

+BANK

+ETC

5

Expansi

CONTOH :

Page 16: Program Percepatan Ekonomi

MEMBANGUN TANPA UANG NEGARAKawasan Rekreasi “Milik" Pemda

16

Taman Impian Jaya Ancol: semula rawa “tempat jin buang anak” dibangun

menjadi kawasan rekreasi terkemuka di Asia Tenggara (mid 1960an)

Langkah-langkah :

1. Pak Ci usul2. Gubernur cerdik dan abdi masy

memfasilitasi izin, jaminan pinjaman, dan “nego” sehingga mendapat saham mayoritas

3. Operasi Usaha

usul1a2a

1b2bRp izin

P M A S

Manajemen

Kelola

proposal

BANK PEM

PAK CI

ANCOL

Pak Ci : minoritasPEMDA : mayoritas

3

CONTOH :

Page 17: Program Percepatan Ekonomi

MEMBANGUN BUDIDAYA IKAN “Untuk” Orang Hong Kong di Sultra

usul13

24Surat izin

P M F A SKelola

proposal

BANK PEM

Pengusahabudidaya

6

Langkah-langkah :

1. Pengusaha minta izin ke Pemda dan

Pusat.

2. Izin-izin diberikan.

3. Proposal pengusaha ke Bank, pinjam

Rp. 4 M untuk lokasi jaring dan operasi

plus Rp. 5 M untuk kapal.

4. Kredit diperoleh Rp. 9 M.

5. Rekrut pekerja.

6. Operasi: Kerapu/ikan kecil dibeli dari

nelayan, dibesarkan 1 s/d 3 bulan,

diangkut kapal, dijual di Hongkong.

Revenue Rp. 50 M/th.Kapal angkut

Jaring Terapung

5

CONTOH :

Page 18: Program Percepatan Ekonomi

Membangun Industri Perikanan Terkemuka di Asia

Opportunities+ Demand ikan naik

(LN,DOM)+ SDA pesaing turun+ Tek. Tersedia+ Pem Dukung+ SDA Ikan kaya

Threats- Pesaing LN kuasai Market- Pengrusakan LH- Miskin- Keamanan/Illegal - Mafia bad guys

Strengths+ UKM exist+ SDM Quantity+ Sarana Pras Dasr+ Diklat Perikanan

S-O : BIG PUSH STRAG.• 5000 kapal + 50.000

armada semut di 5 kwsn• Tambak2 estate• Aliansi dg pesaing

S-T• Internalise Market• Berpihak ke rakyat, UKM,

BUMR• Share adil

Weaknesses- Armada kurang- Bisnis fragmented V+H- Quality SDM/Mngt- Sist. Pendanaan- Regulasi dan Fiskal- Sisdur KAM

W-O• Integrasi bisnis V+H• Hire Mngt/SDM prof• Bangun Sisdur pendanaan,

regulasi, dan Fiskal

W-T• Bangun Sisdur Kamla• Jadikan armada semut sbg

pendukung Hankam• Sikat Bad guys

SWOT MATRIKS STRATEGY: INDUSTRI PERIKANAN

Page 19: Program Percepatan Ekonomi

BABINKAR -Bandar Dunia

-Andalan Nasional-Perkotaan Termaju

Opportunities :

1.Lokasi di “Persimpangan Jalan “2.Hinterland maha kaya: Tan, Bun, Ikan, ESDM, Pariwisata.3.Potensial buyers: FTZ, trade, Industri kelautan, world class tourism4.Per UU mendukung5.pesaing miskin Hinterland

Threats :

1.Pesaing kuasai marketing, keuangan, informasi2.Ancaman”Geopolitik”3.Kemiskinan4.Keamanan laut dan pantai5.Penguasaaan asset oleh para pesaing

Strengths :

1.Sarpras “lumayan”2.Lahan air dan “beauty”3.SDM Quantity4.Kehidupan : UKM & K55.Di dalam NKRI

S-O :

-Free Trade Zone (dunia)-Processing Zone, bagi Hinterland -World Class Tourism-Shipping/Shipbuilding-“Most Liveable” City

S-T :

• Stratgc alliane dlm marketing, keuagan, & Infomasi• Stake jadi Share holders dlm asset mgt Pusat, Pemda, masy

Weaknesses :

1.Bisnis Nas “Fragmented”2.Sisdur izin2, fiscal, dana dan asset mgt tdk cerdik3.Quality SDM/Mgt4.Lembaga: Rancu & “non profit”5.Budaya: “cerdik utk maju”

W-O : • Incoorporated- Otorita Kws Khusus: izin,

fiscal, pendanaan, asset mgt, pengusahaan

- Hire Quality SDM/Mgt- Deliniasi Tupoksi dan Kws

utk OB & Kota

W-T :-Pembangunan budaya cerdik/bersaing-Reinventing otorita menjadi SBU-Sisdur Kamla dan Pantai

SWOT MATRIX: Batam Bintan Karimun

Page 20: Program Percepatan Ekonomi

PERBANDINGAN

BUSINESS AS USUAL: PROGRAM PERCEPATAN:

1. OBYEK USAHA: DICARI DAN DIUSULKAN SWASTA, PEMERINTAH PASIF

2. IZIN, SERTIFIKASI, DAN PRASARANA DARI PEMERINTAH/PEMDA

3. MODAL: SWASTA – DARI BANK, ETC

4. SAHAM: SWASTA 100%

5. MANFAAT: PEKERJA HANYA DPT UMR, MASY/ULAYAT DPT CSR, NEGARA DPT PAJAK & RETRIBUSI

6. SPORADIS, TDK TERARAH, TDK TERKENDALI

1. OBYEK USAHA: DIINVENTARISASI PEMERINTAH DIBANTU SWASTA & LSM - PEMERINTAH PROAKTIF

2. SAMA, TERSEDIA DLM PAKET, PLUS INSENTIF FISKAL/MONETER

3. MODAL: DIFASILITASI NEGARA - DARI BANK, ETC

4. SAHAM: SWASTA PENGELOLA 20%

5. MANFAAT: PEKERJA, MASY/ULAYAT, PEMDA KAB/KOTA, DAN PEMDA PROV, MASING2 DPT SAHAM 1/5

6. KOLOSAL, TERARAH, TERKENDALI DG LEMB MONEV INDEPENDEN

Page 21: Program Percepatan Ekonomi

Pembangunan Ekonomi Riil Berbasis SDA dan Kemaritiman

“hemat APBN”, “kolosal”, “inklusif” , “adil”

FOKUS

1. HTI 2 Juta Ha

2. Tanaman Pangan2 Juta Ha

3. Kebun 2 Juta Ha: Utama di Papua, Kalimantan, Sulawesi

4. Ikan: 5.000 kapal, 50.000 perahu, 100.000 Ha budidaya

5. Ternak : Serba 2 Juta ekor

6. Migas cukup, minerba optimal

7. Pariwisata: 8 DTW kelas dunia, 10% cruises dunia, 5% yachts Aus Asia

8. Real estat kwsn Perkotaan: 250.000 Ha

9. Listrik: 60% EBT, terutama energi arus laut

10. Maritim: Shiping 100% cabotage, 20% exim, Pelra utk logistik Nas, shipbuilding 60% di dlm negeri

TERSEDIA LAPANGAN KERJA UNTUK 60 JT ORG

MENGHIDUPI 180 JT PENDUDUK

Page 22: Program Percepatan Ekonomi

KEBUTUHAN INVESTASI 5 TAHUN

No. Usaha Pemerintah Bank/etc LN

01. HTI : 2 T 18 T

02. Tanaman Pangan : 28 T 42 T

03. Perkebunan : 12 T 48 T

04. Peternakan : 4 T 22 T

05. Perikanan : 8 T 32 T

06. Minerba : 10 T ?

07. Pariwisata : 2 T 8 T

08. Real Estate : 25 T 475 T

09. Listrik EBT : 14 T 23 T 23 T

10. Maritim : 12.5 T 250 T

TOTAL : 117.5 T 900 T 31 T

Page 23: Program Percepatan Ekonomi

LANGKAH-LANGKAH

INVENTARISASI

RENCANA USAHA

SELEKSI PENGELOLA,PENDIRIAN BADAN

USAHA

FASILITASI

PELAKSANAAN

Lokasi, luasan, besaran, trayek, frekuensi Kondisi alamiah, sosial, sarana, prasarana

Renstra usaha tiap lokasi, dan integrasi Expected “multi” values: poleksosbud, han, eko Expected outcomes

Calon Terbaik Terbentuk Badan Usaha Kepastian Bagi Hasil: Pengelola, Pekerja, Rakyat,

Pemprov, Pemkab

Jaminan kredit, equity, kredit Izin dan sertifikasi Sarana dan Prasarana

Operasi usaha oleh Badan Usaha Monev produksi, Pemasaran, Keuangan,

Lembaga, oleh lembaga independen

I

II

III

IV

V

KEGIATAN: OUTPUT:

PRA1: Menko Ekon mendpt dukungan RI1 ttg proposal program PRA2: Menko Ekon membentuk TIM KHUSUS siapkan NSPK pelaks programLAUNCHING: RI1 undang dan printahkan para GUB untuk KOORD pelaks I s/d V

Page 24: Program Percepatan Ekonomi

LANGKAH-LANGKAH

1. Presiden perintahkan Gub mencari obyek/lokasi yang cocok

untuk prioritas1 s/d 8 (1-2 bulan)

2. Pemerintah dibantu swasta dan LSM siapkan NSPK dan

rancangan paket kebijakan untuk tiap1 s/d 10 (3 bulan)

3. Penetapan obyek/lokasi untuk di tiap Prov (1 bulan)

4. Pra Business Plan tiap obyek/lokasi (3 bulan)

5. Lelang seleksi dan penetapan “Pengelola Profesional”, dan

pembentukan PT baru (2 bulan)

6. Pelaksanaan Awal Investasi

Page 25: Program Percepatan Ekonomi

PROSES KAPITALISASI ASET

IzinPenggunaan

SertifikatHak Guna

Agunan, Bank, Non Bank,

IPO, Pasar Modal

Kredit/DanaInvestasi

Konstruksi/Investasi

TANAH MENTAH

TANAH MATANG

− Belum terolah/kosong− Tanpa sarana prasarana− Rendah aksesibilitas− Murah/tidak produktif

− Siap bangun/dg bangunan− Tersedia sarana prasarana− Tinggi aksesibilitas− Mahal/produktif

Perubahan Value (V)V1 → V7

V1

V2

V3

V4

V5

V6

V7

Page 26: Program Percepatan Ekonomi

MEMBANGUN EKONOMI RIILDg Kapitalisasi Aset Potensial SDA, Inklusif, Adil Manfaat

Untuk Usaha Besar

SESUAI UUD 1945 PS 33:

PEMERINTAH BANK

INVENTARISASI

RENCANA USAHA

PILIH PENGELOLA

OPERASI

PEKERJA

PENGELOLA

KAB/KOTA

PROV

UNTUNG

REVENUE1

3

2

6

4

5

JAMINAN KREDIT

FASILITAS MODAL

20 % 20 %

20 %RAKYAT

SETEMPAT/ULAYAT

BAYAR MODAL + BUNGA

HUTAN KEBUN

Ren, Keu, DN,

Hankam, ESDMLH, Tanah

KOMISI

20 %

20 %

HUTAN KEBUN

KOMNAS

Page 27: Program Percepatan Ekonomi

MEMBANGUN EKONOMI RIIL DENGAN “EQUITY FINANCING” DARI APBN/APBD

UNTUK USAHA MENENGAH

APBN

APBDPROV

APBDKAB/KOTA

BI PEM

BANK PEMDA

GM KOM

Pajak/Retri

Pajak/Retri20% hutang

Pajak/Retri20% untung

MODALRp. 100 M

M M M M M

TAN BUN IKAN LAIN LAIN

MASY

GIAT PUSATDAK RIIL

DAU DAKLain

Rp 10 M Rp 65 M

1.000 Ha2.000 TK

1.000 Ha2.000 TK

10 kpl50 perahu10 Ha budi

500 TK

Rp 5 M

20%

Rp 20 M

Pekerja Pekerja Pekerja

YIELD: Rp. 6 M Rp. 12 M Rp. 150 M

Page 28: Program Percepatan Ekonomi

Bagaimana Membangun Ekonomi Perikanan?

BESAR, STRATEGIS, MULTI SOLUSI

AGAR: Terkemuka di Asia Nelayan dan rakyat pesisir sejahtera Menjadi Potensi HanKam “Tanpa Uang Negara”

BANK PEM

PENGELOLA

MASY

PROV KAB

Jaminan

PEKERJA

5.000 kapal “ocean going”, 50.000 perahu 100.000 Ha budidaya 20 kawasan “cluster industry” Sistem pemasaran DN+LN Sistem pendukung: SMK, PT, Penyuluh,

Sarana, Prasarana, Lembaga Keuangan

PENERIMAAN

Kredit Fasilitas

MANFAAT

UNTUNG

ABK TERLATIH HANKAM 10 JT PEKERJA

Page 29: Program Percepatan Ekonomi

Bagaimana Membangun Institut Pertanian Tropikal?BESAR, STRATEGIS, MULTI SOLUSI

AGAR: Terkemuka di dunia 20% mahasiswa gratis, 40%

beasiswa “tanpa uang negara”

WALI AMANAH

REKTOR

CIVITASAKADEMIKAMAHASISWA

KOMBANK PEM

PT

UsahaHut

UsahaTan

UsahaBun

UsahaTernk

UsahaIkan

40% SAHAM UNTUK INSTITUT

SEKELAS SINAR MAS

MAGANG

MITRA USAHA

JaminanINSTITUT

Page 30: Program Percepatan Ekonomi

BESAR, STRATEGIS, MULTISOLUSIBagaimana Membangun Papua?

AGAR: Cepat maju, makmur, adil Memiliki ketahanan sebagai bagian NKRI “Tanpa Uang Negara”

BANK PEM

PENGELOLAPerkebunanPertanianPerikananIntegrasi

3 ½ JUTA PEKERJA

PLUS MULTIPLIERPLUS KELUARGA

1 Jt Ha½ Jt Ha

1.000 kapal10.000 perahu

50 rb Ha budidaya“Hulu – Hilir”

PROV KAB/KOTA

PENGELOLAKEUNTUNGAN

ULAYAT PEKERJA

Kredit Fasilitas

Lebih banyakDari rakyat Papua asli ?

Jaminan

Page 31: Program Percepatan Ekonomi

LISTRIK KENDALA KEMAJUAN

Page 32: Program Percepatan Ekonomi

Sasaran Energi Mix Tahun 2025(Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006)

Perbandingan Konsumsi Per kapita/tahun (KWh)

PRIMITIF?

MAU TETAP

FOSIL?

Page 33: Program Percepatan Ekonomi

MENUJU ENERGI ARUS LAUT....

― Pulau: 17,504 islands, ~ 3,500 dapat ditempati 10,000 pulau-pulau kecil;

― 80,000 km garis pantai;

― Indonesia dilalui arus yang banyak potensi besar selat

― Persoalan energi jauh, hambatan alam, distribusi logistik, sumber energi yang tersedia;

― Untuk Arus laut min 2m/s kedalaman 10-40 m ~ 35kW/m garis pantai Potensi Arus Laut Indonesia 280 Giga Watt

SUMBERPOTENSI

[MW]

TERPASANG [MW]

KEB INV [US$/kW]

HRG [US$/kWh]

Hydro (skala besar)

75,764 4.2001,500 – 2,000

0.035 – 0.045

Mini/Mikro Hydro

459 321,000 – 2,000

0.025 – 0.069

Geothermal 27,000 800910 – 1,500

0.03 – 0.05

Biomassa 49,810 3021,200 – 1,500

0.04 – 0.06

Matahari4 – 6.5

kWh/m2/hari5

4,000 – 6,000

0.5 – 0.9

Angin/Bayu > 8 m/s 0.51,000 – 1,500

0.05 – 0.06

Laut (Pantai)35 kW/m garis

pantaitiada

500 – 1,000

0.045 – 0.09

Page 34: Program Percepatan Ekonomi

1. Biaya investasi dan operasi rendah.2. Tidak ada biaya bahan bakar – Sumber energi arus laut, yang

gratis. 3. Bahan material murah 4. Transmisi local – Penggunaan turbin Blue Energy sangat

menguntungkan karena transmisi ke daerah-daerah perdesaan pantai dapat dilakukan secara lokal sehingga tidak mahal.

5. Emisi dan polusi yang dihasilkan tidak ada6. Perolehan kredit emisi (carbon) yang bisa diperdagangkan 7. Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya, 8. Turbin tidak terlihat atau minimal visual impact,9. Interaksi dengan dasar laut dan dasar sungai kecil, 10.Penggunaan sistem mooring tidak mengganggu sistem ekologi 11.Pemasangan alat yang mudah

KELEBIHAN ENERGI ARUS LAUT

Page 35: Program Percepatan Ekonomi

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI ARUS LAUT

Seagen Tidal Turbines buatan Marine Current Turbin 750 – 1500 kW / unit

Tidal Stream Turbines buatan Swan Turbines Turbin di dasar laut

Davis Hydro Turbines dari Blue Energy kebutuhan listrik skala besar

Filipina sudah bekerja sama dengan blue energi untuk pembangkit energi arus laut

Indonesia kapan? karena Indonesia lebih berpotensi

Page 36: Program Percepatan Ekonomi

ProposalINDUSTRI MARITIM

(Shipping & Shipbuilding)

• 20% exim dan 100% domestik dengan kapal Indonesia - bertambah 5 juta DWT- 80% dibangun di dalam negeri

• Pelayaran rakyat berperan dalam sistem logistik nasional

SASARAN 2015 :

SISTEM PEMBIAYAAN :

PER UU :

• Penyertaan Modal Pemerintah• Subsidi bunga• Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)

• PP turunan UU 17/2008• UU Arrest of Ships• UU Hipotik Kapal

Page 37: Program Percepatan Ekonomi

Skema Pembiayaan Industri MaritimSolusi 1 – PROJECT FINANCE WITH BUY BACK OPTION

BANK(Creditor)

PT. PANN

(Debitor/Lessor)

SHIPPING COMPANY

(Lessee)

CHARTERER/ END USER

Periods of Loan Agreement 8 years with option buy back after 5 years

Lease Agreement as repayment periods (8 years)

Charterer Agreement with 5 years periods + 1 year building periods

Charter payment to escrow account

Draw down from escrow for ship operation cost

Page 38: Program Percepatan Ekonomi

Solusi 2 – JOINT FINANCING

BANK

LKBBSHIPPING COMPANY

SHIPPER/ END USER

SHIPYARD/SELLER

Kredit (65%)

Kredit Payment

Lease Payment+Kredit Payment

Leasing (30%)

Payment

Disbursment

Delivery

Kontrak Pembangunan

Supervisi

Equity (5%)

Pembelian Kapal Bekas

Joint Financing & Security Agent Arrangement

Master AgreementSecurity Agent

Financial Lease => 30 % Harga KapalKredit => 65 % Harga KapalEquity => 5 % Harga KapalGross Akte => Nama PT PANNMortgage => Hipotik Bank => untuk Kapal Baru

Note : LKBB : Lembaga Pembiayaan Bukan Bank

Page 39: Program Percepatan Ekonomi

SOLUSI 3 – PEMBENTUKAN INDONESIAN MARITIME FUND

INDONESIA MARITIME FUND

APBN Utang Luar Negeri

Insurance Fund

Alokasi Kredit Perbankan

LKBB PT PANN

Kontribusi Stake

Holder

Bagian Keuntungan

BUMN

Pension Fund

Trustee/Trust Agent

HUBLA/INSA- Technical Aspect- Route- Cator-Galangan Pembangun- Maintenance- Crewing

PT PANN (Executor Operasi Pembiayaan

Kapal)

Pelayaran PelayaranPelayaran PelayaranPelayaran Pelayaran

Page 40: Program Percepatan Ekonomi

DPD

GUBERNUR

SKPD

PRINSIP KEWENANGAN INKLUSIF

• Mengatur NSPK

• Mengatur dan mengurus 6 urusan eksklusif

• Mengurus skala Nas/Lintas Prov

• Memberdayakan Daerah

• Binwas Daerah

PRESIDEN DPR

KementerianLembaga Pemerintah Kementerian

SKP PEM

BUPATI/WALIKOTA

SKPD

• Mengatur NSPK Prov/KHAS

• Mengurus skala Prov/Lintas K/K

• Memberdayakan K/K

• Binwas KK

• Mengatur NSPK K/K

• Mengurus skala K/K

• Memberdayakan masy

BINWASTEK

BINWASTEK

BINWASUM

BINWAS BINWAS

BINWAS

PEMDA :

Page 41: Program Percepatan Ekonomi

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN

POAC untuk 6 bidang NKRI;

Mengatur dg bijaks dan pedoman Norma, Standar, Prosedur, Kriteria (NSPK);

Tetapkan renc bang dan renc tata ruang nas

Mengurus yg timbulkan extrnalts nas, lintas prov;

Mengurus pmberdayaan pem prov/kab/kota;

Bin Was terhadap Pem Prov.

Mengatur dg bijaks dan pedoman NSPK utk skala prov, lintas kab/kota, khas prov;

Menetapkan renc bang dan renc tata ruang prov

Mengurus g timbulkan extrnalts prov, lintas kab/kota;

Mengurus pemberdayaan pem kab/kota;

Bin Was terhadap pem kab/kota.

Mengatur dg bijaks dan pedoman NSPK skala kab/kota;

Menetapan renc bang dan renc tata ruang kab/kota

Mengurus yg timbulkan ekstrnalts kab/kota

Bin Was terhadap pelaksanaan

PP 38/2007 “In Summary”

PUSAT:

PROV :

KAB/ :KOTA

Berdasarkan EKSTERNALITAS, AKUNTABILITAS, EFISIENSI

Page 42: Program Percepatan Ekonomi

HUBUNGAN PUSAT – DAERAH

MDIK

DAK DIK

RPJMNDikdasmenUN 60% B+

MPPN MDN MK MTAN

DAU DAK TAN

GUB

SKPG SKPG

BAPPEDADISDIK DISTAN

BUPATI WALI

BAPPEDADISDIK DISTAN PROF MGTSEKOLAH

BIJAKSGuru, saranaGizi, transp

BIJAKSKab a: guru+saranaKab b: guru+giziKab c: guru+transport

Guru +Transp

Pelaks

RPJMNKebun 2 jt Hadi Prov a s/d t

BIJAKS

RPJMD :Kebun300.000 HaAlokasi di Kab a s/d f

RPJMD :Kebun40.000 HaKab a

Page 43: Program Percepatan Ekonomi