BAB II - Aspek Pasar Dan Pemasaran

18
ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG” 3 BAB II ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 2.1 Permintaan Seperti yang kita ketahui sebelumnya, bahwa singkong merupakan bahan makanan yang memiliki kandungan karbohidrat yang baik dan bisa digunakan sebagai bahan pengganti nasi. Sehingga, dalam menjalankan usaha “Kedai Singkong” ini kami menggunakan data perkembangan produksi singkong setiap tahunnya untuk di wilayah Kota Samarinda yang kami peroleh dari Dinas Pertanian Kota Samarinda sebagai bahan referensi kami dalam melakukan pengolahan singkong yang dapat dilihar pada Tabel 2.1 sebagai berikut: Tabel 2.1 Perkembangan data produksi komoditas ubi kayu Kota Samarinda tahun 2008-2013 Tahun Jumlah Produk Per Tahun (Dalam Ton) 2008 231 2009 5.200 2010 3.239 2011 2.102 2012 1.477 2013 2.672 Sumber: Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kota Samarinda Selain data-data perkembangan produksi komoditas ubi kayu Kota Samarinda tahun 2008-2013 berupa data tabel. Datat-data tersebut juga digambarkan dengan grafik yang dapat dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut:

description

Aspek pemasaran dari usaha kafe singkong

Transcript of BAB II - Aspek Pasar Dan Pemasaran

Page 1: BAB II - Aspek Pasar Dan Pemasaran

ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”

3

BAB II

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.1 Permintaan

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, bahwa singkong merupakan bahan makanan yang

memiliki kandungan karbohidrat yang baik dan bisa digunakan sebagai bahan pengganti nasi.

Sehingga, dalam menjalankan usaha “Kedai Singkong” ini kami menggunakan data

perkembangan produksi singkong setiap tahunnya untuk di wilayah Kota Samarinda yang

kami peroleh dari Dinas Pertanian Kota Samarinda sebagai bahan referensi kami dalam

melakukan pengolahan singkong yang dapat dilihar pada Tabel 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2.1 Perkembangan data produksi komoditas ubi kayu Kota Samarinda tahun 2008-2013

Tahun Jumlah Produk Per Tahun (Dalam Ton)2008 2312009 5.2002010 3.2392011 2.1022012 1.4772013 2.672

Sumber: Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kota Samarinda

Selain data-data perkembangan produksi komoditas ubi kayu Kota Samarinda tahun 2008-

2013 berupa data tabel. Datat-data tersebut juga digambarkan dengan grafik yang dapat

dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut:

Page 2: BAB II - Aspek Pasar Dan Pemasaran

ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”

3

Gambar 2.1 Data produksi komoditas ubi kayu di Kota Samarinda

“Kedai Singkong” dengan produk yang kami jual yang serba serta khas “singkong” ini

merupakan salah satu produk makanan inovatif dan belum ada yang sebelumnya baik

perseorangan maupun perusahaan yang mengembangkan usaha kuliner khas singkong ini di

wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) khususnya Kota Samarinda. Hal ini berdasarkan dari

hasil suvey dan wawancara langsung kepada instansi terkait yaitu Dinas Koperasi dan UKM

Samarinda yang berlokasi di Jalan Pahlawan, Samarinda, kemudian Dinas Perindustrian,

Perdagangan, dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur yang berlokasi di Jalan Perjuangan,

Samarinda serta Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kota Samarinda yang beralamat di

Jalan Biola, Samarinda.

Sehingga untuk melakukan peramalan (forecasting) untuk permintaan produk yang akan

kami tawarkan ke konsumen yaitu menggunakan peramalan kualitatif. Hal ini disebabkan

karena produk makanan yang kami tawarkan merupakan pengembangan produk baru yang

ada di wilayah Kota Samarinda. Dimana beberapa metode peramalan kualitatif yang akan

kami gunakan antara lain sebagai berikut:

1. Juri dari Opini Ekseskutif

Metode ini menggunakan opini atau pendapat dari sekelompok pimpinan perusahaan atau

top management dalam hal ini terkait dengan bidang pemasaran, produksi, teknik serta

investor itu sendiri.

Page 3: BAB II - Aspek Pasar Dan Pemasaran

ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”

3

2. Gabungan Tenaga Penjualan

Setiap karyawan yang menjualkan produk, akan meramalkan tingkat penjualan di

daerahnya masing-masing, yang kemudian akan digabung untuk mencapai peramalan

secara menyeluruh.

3. Metode Delphi

Metode dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden, dimana

jawabannya kemudian diringkas dan diberikan kepada para ahli untuk membuat

peramalannya. Dimana dalam melakukan peramalan ini banyak pihak yang terlibat baik

para staf yang membuat, mengirim serta merangkum kuesioner untuk dipakai para ahli

dalam melakukan analisa peramalan permintaan produk tersebut.

4. Market Survey

Merupakan metode dengan menerima masuk-masukan yang diperoleh dari konsumen

potensial terhadap rencana pembelian terhadap periode yang akan diramalkan.

2.2 Permintaan

Produk yang akan kami tawarkan di “Kedai Singkong” dimana kami membagi produk

tersebut menjadi dua produk utama diantaranya makanan dan minuman yaitu sebagai berikut:

1. Makanan

Menu makanan yang kami tawarkan di Kedai Singkong diantaranya sebagai berikut:

a) Ramen singkong,

b) Kroket singkong,

c) Pilus singkong,

d) Singkong rainbow,

e) Nugget singkong, dan

f) Risoles singkong.

2. Minuman

Menu minuman yang kami tawarkan di Kedai Singkong diantaranya sebagai berikut:

a) Tape smoothies,

b) Es puter tape singkong,

c) Es tape singkong, dan

d) Wedang tape singkong.

Page 4: BAB II - Aspek Pasar Dan Pemasaran

ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”

3

2.3 Harga

Harga bahan baku dari produk yang akan kami olah untuk dijadikan produk olahan singkong

antara lain sebagai berikut:

1. Singkong mentah (Rp. 5.000,-/kg), dan

2. Tape singkong (Rp. 1.500,-/bungkus).

Selain harga bahan baku, harga olahan produk yang kami tawarkan di Kedai Singkong dibagi

menjadi dua produk utama antara lain sebagai berikut:

a. Makanan

Menu makanan yang kami tawarkan di Kedai Singkong diantaranya sebagai berikut:

1) Ramen singkong (Rp. 20.000/porsi),

2) Kroket singkong (Rp. 12.000/porsi) 1 porsi isinya 3 kroket,

3) Singkong rainbow (Rp. 10.000/porsi) 1 porsi isinya 3 tusuk, 1 tusuk isinya 4

singkong rainbow,

4) Pilus singkong (Rp. 8.000/bungkus) 1 bungkus isinya 5 pilus,

5) Nugget singkong (Rp 15.000/porsi) 1 porsi isinya 6 nugget, dan

6) Risoles singkong (Rp 10.000/porsi) 1 porsi isi 4 risoles.

b. Minuman

Menu minuman yang kami tawarkan di Kedai Singkong diantaranya sebagai berikut:

1) Tape smoothies (Rp. 10.000/gelas),

2) Wedang tape singkong (Rp 15.000/mangkuk),

3) Es puter tape singkong (Rp 10.000/gelas), dan

4) Es tape singkong (Rp 8.000/gelas).

2.4 Distribusi

Alur pendistribusian produk kami dari awal hingga sampai ke tangan konsumen adalah

sebagai berikut:

1. Singkong mentah dan tape singkong diambil dari supplier,

2. Singkong mentah dan tape singkong yang telah diambil dari supplier kemudian diletakkan

di gudang penyimpanan (warehouse),

Page 5: BAB II - Aspek Pasar Dan Pemasaran

ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”

3

3. Bahan baku yang telah disimpan dalam gudang kemudian diolah menjadi olahan makanan

sesuai dengan pesanan pengunjung yang datang ke Kedai kami, dan

4. Setelah bahan baku diolah menjadi makanan atau minuman jadi, kemudian disajikan

kepada pengunjung Kedai kami.

2.5 Promosi

Media yang akan kami gunakan untuk promosi adalah dengan menggunakan media cetak

seperti flyer, spanduk atau baliho. Perkiraan biaya untuk membuat flyer adalah sekitar Rp.

200.000,- untuk mencetak 200 flyer dan disebarkan di lingkungan kampus untuk awal

promosi. Promosi dengan menggunakan spanduk atau baliho kemungkinan akan memakan

budget sebesar Rp 22.000,- per meter.

Kemudian, selain media cetak yang kami gunakan dalam mempromosikan produk usaha

Kedai Singkong ini adalah dengan promosi melalui media sosial yaitu diantaranya dengan

Facebook, Twitter, Path, Broadcast BBM dan beberapa media sosial lainnnya.

2.6 Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar merupakan bagian penting dalam menentukan strategi pemasaran.

Segmentasi pasar adalah menggolongkan konsumen yang ada dan potensial bagi produk dan

jasa atas dasar kebutuhan dan keinginan mereka secara umum. Berikut adalah beberapa

contoh segmentasi untuk Kedai Singkong kami yaitu sebagai berikut:

1. Segmentasi Geografis

a. Wilayah : Samarinda

b. Jumlah warga : 928.644 jiwa (kurang lebih 1 juta)

(sumber: tribunnews.com)

c. Kepadatan : Perkotaan, pinggiran kota

d. Iklim : Tropis

2. Segmentasi Demografis

a. Usia : Segala usia

b. Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

c. Pendapatan : < Rp 500.000, Rp 500.000-Rp 2.000.000, >Rp 2.000.000.

PNS, sales, karyawan swasta, pelajar, mahasiswa, dan lain-lain

Page 6: BAB II - Aspek Pasar Dan Pemasaran

ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”

3

d. Pendidikan : SD, SMP, SMA, D3. S1

e. Agama : Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu.

3. Segmentasi Psikografis

a. Gaya Hidup : Tradisional, modern, dan lain-lain

b. Kepribadian : Segala macam kepribadian

4. Segmentasi Perilaku

a. Manfaat : Kualitas, layanan, ekonomis, cepat

b. Status Pembeli : Pembeli potensial yang menyukai olahan singkong

c. Loyalitas : Loyal

d. Kesempatan : Reguler (daily, weekly, monthly), dan lain-lain

e. Pemakaian : Ringan dan berat.

f. Sikap : Positif, antusias, fanatik, tak acuh terhadap produk.

2.7 Strategi Pemasaran

Menentukan strategi yang tepat bagi perusahaan, analis harus mengetahui apa yang membuat

perusahaan menjadi spesial. Sebagai contoh, strategi marketing akan difokuskan pada segmen

pasar khusus. Oleh karena itu, perlu diperhatikan cara mendistribusikan produk, jenis produk

baru yang menjadi problem solving, atau cara baru untuk mempromosikan barang dan jasa.

Analis harus memilih strategi terbaik dibandingkan dengan strategi pesaing. Strategi

pemasaran yang dapat digunakan baik secara sebagian maupun simultan (bersama-sama)

antara lain sebagai berikut:

1. Memperpendek rantai tata niaga penjualan

Strategi ini digunakan untuk meningkatkan profit dengan cara memperbesar volume

penjualan, misalnya tidak lagi memasok bahan baku dari luar, tapi memiliki kebun

singkong sendiri dan memperkerjakan pegawai untuk menjaga dan memanen kebun.

Kemungkinan besar strategi ini mengurangi biaya pesan bahan baku terhadap supplier.

2. Menekan biaya produksi

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menekan biaya produksi antara lain

meningkatkan keterampilan pekerja melalui pelatihan, seperti mengajarkan cara untuk

mengolah makanan dari singkong dengan baik dan benar. Selain itu juga dapat dengan

mengurangi kuantitas produk gagal melalui pemilihan kualitas bahan baku yang baik dan

Page 7: BAB II - Aspek Pasar Dan Pemasaran

ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”

3

proses produksi yang terkendali. Langkah lain untuk menekan biaya produksi dengan

mengurangi biaya lain yang tidak berhubungan dengan kegiatan produksi.

3. Mengubah Bentuk

Strategi ini bertujuan untuk memberi nilai tambah pada suatu produk. Misalnya dengan

merubah bentuk bola-bola singkong dengan lebih kecil dan rapi agar sesuai dengan bentuk

kemasan agar mempermudah proses packaging.

2.8 Marketing Mix (Bauran Pasar)

Merencanakan aktivitas-aktivitas pemasaran dan membentuk program pemasaran yang

terintegrasi penuh untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menghantarkan nilai kepada

pelanggan merupakan hal penting. Aktivitas pemasaran muncul dalam semua bentuk.

McCarthy mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas ini sebagai saran bauran pemasaran dari

empat jenis yang luas, yang disebutnya “4P” dari pemasaran yaitu produk (product), harga

(price), tempat (place), dan promosi (promotion). Hal-hal yang dibahas dalam marketing mix

secara umum dapat dilihat pada Gambar 2.2 sebagai berikut:

Page 8: BAB II - Aspek Pasar Dan Pemasaran

ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”

3

Gambar 2.2 Marketing mix

1. Produk (Product)

Beberapa produk yang kami tawarkan di Kedai Singkong kami bagi menjadi dua produk

utama antara lain sebagai berikut:

a. Makanan

Menu makanan yang kami tawarkan di Kedai Singkong diantaranya sebagai berikut:

1) Ramen singkong,

2) Kroket singkong,

3) Singkong rainbow,

4) Pilus singkong,

5) Nugget singkong, dan

6) Risoles singkong.

Page 9: BAB II - Aspek Pasar Dan Pemasaran

ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”

3

b. Minuman

Menu minuman yang kami tawarkan di Kedai Singkong diantaranya sebagai berikut:

1) Tape smoothies,

2) Wedang tape singkong,

3) Es puter tape singkong, dan

4) Es tape singkong.

2. Harga (Price)

Harga-harga produk yang kami tawarkan di Kedai Singkong yang kamu bagi menjadi dua

produk utama antara lain sebagai berikut:

a. Makanan

Harga menu makanan yang kami tawarkan di Kedai Singkong antara lain sebagai

berikut:

1) Ramen singkong (Rp. 20.000/porsi),

2) Kroket singkong (Rp. 10.000/porsi) 1 porsi isinya 3 kroket,

3) Singkong rainbow (Rp. 10.000/porsi) 1 porsi isinya 3 tusuk, 1 tusuk isinya 4

singkong rainbow,

4) Pilus singkong (Rp. 6.000/bungkus) 1 bungkus isinya 5 pilus,

5) Nugget singkong (Rp 20.000/porsi) 1 porsi isinya 6 nugget, dan

6) Risoles singkong (Rp 10.000/porsi) 1 porsi isi 4 risoles.

b. Minuman

Harga menu minuman yang kami tawarkan di Kedai Singkong antara lain sebagai

berikut:

1) Tape smoothies (Rp. 10.000/gelas),

2) Wedang tape singkong (Rp 12.000/mangkuk),

3) Es puter tape singkong (Rp 10.000/gelas), dan

4) Es tape singkong (Rp 8.000/gelas).

3. Promosi (Promotion)

Media promosi yang akan kami gunakan yaitu dengan media cetak seperti flyer, spanduk

atau baliho. Perkiraan biaya untuk membuat flyer adalah sekitar Rp. 200.000,- untuk

mencetak 200 flyer dan disebarkan di lingkungan kampus untuk awal promosi. Promosi

dengan menggunakan spanduk atau baliho kemungkinan akan memakan budget sebesar

Rp 22.000,- per meter.

Page 10: BAB II - Aspek Pasar Dan Pemasaran

ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”

3

Kemudian, selain media cetak yang kami gunakan dalam mempromosikan produk usaha

Kedai Singkong ini adalah dengan promosi melalui media sosial yaitu diantaranya dengan

Facebook, Twitter, Path, Broadcast BBM dan beberapa media sosial lainnnya.

4. Tempat (Place)

Beberapa alternatif lokasi atau tempat yang kami pilih untuk mendirikan usaha Kedai

Singkong ini antara lain sebagai berikut:

a. Jalan Pelita,

b. Taman Cerdas Jalan S. Parman, dan

c. Taman Tepian Mahakam (Sepanjang Jalan Gajah Mada sampai dari Jalan Slamet

Riyadi).

Strategi bauran pasar adalah bagaimana mengombinasikan variabel-variabel “4P” agar dapat

mengoptimalkan laba. Selain itu, bauran pasar ini dapat dikaitkan dengan tahapan dalam

siklus kehidupan produk. Artinya, dalam setiap tahapan pada siklus kehidupan produk,

memerlukan bauran pasar yang berbeda. Secara umum bauran pasar untuk setiap tahapan

siklus hidup dapat dilihat pada Tabel 2.2 di bawah ini sebagai berikut:

Tabel 2.2 Tahapan siklus hidup dalam bauran pemasaran

Marketing Mix

Product Life Cycle

Product Place Promotion Price

Perkenalan 1 4 2 3Tumbuh 2 4 1 3Dewasa 3 4 2 1

Penurunan 4 2 1 3

Keterangan: Angka 1,2,3,4 menunjukkan urutan prioritas

2.9 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats)

Analisa Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats (SWOT) dari data-data yang telah

kami peroleh untuk usaha Kedai Singkong yang akan direalisasikan dapat dilihat pada Tabel

2.3 dan Tabel 2.4 sebagai berikut:

Page 11: BAB II - Aspek Pasar Dan Pemasaran

ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”

3

Tabel 2.3 Matriks internal factor evaluation (IFE)

Faktor-Faktor Internal Utama Skor Bobot TotalKekuatan Bahan Baku Melimpah Produk Turunan Banyak Produksinya mudah Mudah di budidayakan

4343

0,20,050,250,05

0,80,15

10,15

Total Kekuatan 2,1Kelemahan Butuh modal yang cukup besar Peralatan yang belum canggih Beberapa singkong memiliki kandugan HCN dapat merusak

organ dalam tubuh Kualitas singkong yang tergantung kualitas tanah Belum menentukan kualitas standar bahan baku singkong dan

produk jadi

212

21

0,050,10,04

0,060,2

0,10,10,08

0,120,2

Total Kelemahan 0,6Selisih antara Kekuatan dan Kelemahan 1,5

Tabel 2.4 Matriks eksternal factor evaluation (EFE)

Faktor-Faktor Eksternal Utama Skor Bobot TotalPeluang Produk olahan singkong masih jarang dikembangkan Dapat memiliki positioning yang kuat dimasyarakat Adanya kebiasaan masyarakat Samarinda yang suka berwisata

kuliner, terutama pada produk yang inovasi baru Dapat menjadi pilihan untuk nongkrong/berkumpul yang

423

2

0,250,120,18

0,05

10,240,54

0,2Total Peluang 1,98Cakupan Cakupan pemasaran belum luas Banyak bermunculan pesaing baru dan usaha sejenis dengan

bahan baku singkong selain keripik singkong Adanya perubahan selera konsumen yang dibarengi dengan

lifestyle dari masa ke masa

22

1

0,10,05

0,2

0,20,1

0,2

Total Cakupan 0,5Selisih antara Kekuatan dan Kelemahan 1,48

Berdasarkan hasil perhitungan skor dan bobot dari faktor-faktor internal dan eksternal maka

dilakukan penggambaran pada diagram cartecius yang dijabarkan pada Gambar 2.3 sebagai

berikut:

Page 12: BAB II - Aspek Pasar Dan Pemasaran

ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”

3

Gambar 2.3 Skor dan bobot faktor internal dan eksternal

Berdasarkan Gambar di atas dapat dilihat bahwa usaha Kedai Singkong ini masuk di kuadran

I di mana strategi yang dikembangkan adalah strategi “agresif”, hal ini dikarenakan sangat

menguntungkan perusahaan. Hal-hal yang bisa dilakukan yaitu memanfaatkan peluang,

mengatasi kelemahan dan menghindari ancaman yang akan dijabarkan dalam matriks SWOT

yang jabarkan pada Tabel 2.5 sebagai berikut:

Tabel 2.5 Matriks SWOT

Page 13: BAB II - Aspek Pasar Dan Pemasaran

ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”

3

STRENGTH Bahan Baku Melimpah Produk Turunan Banyak Produksinya mudah Mudah di budidayakan

WEAKNESS Butuh modal yang cukup

besar Peralatan yang belum

canggih Beberapa singkong memiliki

kandugan HCN dapat merusak organ dalam tubuh

Kualitas singkong yang tergantung kualitas tanah

Belum menentukan kualitas standar bahan baku singkong dan produk jadi

OPPORTUNITY Produk olahan singkong masih

jarang dikembangkan Dapat memiliki positioning

yang kuat dimasyarakat Adanya kebiasaan masyarakat

Samarinda yang suka berwisata kuliner, terutama pada produk yang inovasi baru

Dapat menjadi pilihan untuk nongkrong/berkumpul yang menarik bagi semua kalangan

S – O Menghasilkan produk

olahan singkong yang baru

Melakukan kerjasama dengan pemasok singkong

W – O Menggunakan peralatan

modern untuk mengolah singkong

Melakukan Standarisasi bahan baku dan produk

Mengajukan kerja sama dengan investor

THREATS Cakupan pemasaran belum

luas Banyak bermunculan pesaing

baru dan usaha sejenis dengan bahan baku singkong selain keripik singkong

Adanya perubahan selera konsumen yang dibarengi dengan lifestyle dari masa ke masa

S – T Melakukan inovasi

produk yang dissesuaikan dengan selera konsumen

Mengikuti kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk

W – T Memilih singkong yang

memiliki kadar HCN rendah dan kualitas yang baik

2.10 Penilaian Kelayakan

Page 14: BAB II - Aspek Pasar Dan Pemasaran

ANALISA KELAYAKAN BISNIS “KEDAI SINGKONG”

3

Berdasarkan pemaparan tentang aspek pasar dan pemasaran dari kelayakan bisnis usaha yang

akan dijalankan, penulis menilai kelayakan bisnis usaha yang diberi nama “Kedai Singkong”

ini LAYAK untuk dijalankan. Hal ini dikarenakan dari beberapa aspek yang telah dijelaskan

sebelumnya dimana pengembangan produk dari bahan baku “singkong” ini tergolong

pengembangan usaha bisnis baru dan belum ada sebelumnya dilakukan pengembangan lanjut

dari produk berbahan baku singkong ini baik dilakukan perorangan maupun perusahaan yang

ada di Kota Samarinda. Dimana pengembangan produk singkong ini hanya sebatas kripik dan

gorengan saja.

Oleh karena itu, penulis selaku analis yang akan menjalankan usaha bisnis “Kedai Singkong”

menilai kami LAYAK untuk menjalankan usaha bisnis ini.