BAB I Therapeutic Group

4
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proses menua merupakan proses alami yang disertai dengan terjadinya penurunan fungsi dan kondisi baik secara fisik, psikologis maupun sosial, yang saling berinteraksi satu sama lain. Perubahan atau penurunan kondisi yang terjadi pada lansia cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa. Proses atau keadaan menjadi tua merupakan fenomena perkembangan manusia yang alamiah, di mana secara berangsur-angsur menjadi kemunduran dari kapasitas mental, berkurangnya minat sosial dan menurunnya aktifitas fisik. Serupa dengan masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa menjadi tua adalah hal yang normal yang disertai dengan problema yang khusus pula. Tekanan hidup yang beraneka ragam yang terdapat dalam masyarakat ikut membentuk keadaan yang istimewa atau khusus ini pada usia lanjut. Kehidupan manusia yang semakin kompleks khususnya lansia, disertai dengan adanya polusi dalam segala bidang kehidupan, baik yang bersifat fisik maupun yang bersifat mental (stress, frustasi), menimbulkan berbagai macam problematika hidup yang menyebabkan banyak manusia terutama lansia menjadi sakit. Stress merupakan pencetus yang memungkinkan munculnya kecemasan. Kecemasan pada lansia yang berlangsung terus menerus tanpa adanya suatu tindakan akan mengakibatkan peningkatan kecemasan ke level yang lebih parah dan dapat

Transcript of BAB I Therapeutic Group

Page 1: BAB I Therapeutic Group

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Proses menua merupakan proses alami yang disertai dengan terjadinya penurunan fungsi

dan kondisi baik secara fisik, psikologis maupun sosial, yang saling berinteraksi satu sama lain.

Perubahan atau penurunan kondisi yang terjadi pada lansia cenderung berpotensi menimbulkan

masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa. Proses atau keadaan menjadi tua

merupakan fenomena perkembangan manusia yang alamiah, di mana secara berangsur-angsur

menjadi kemunduran dari kapasitas mental, berkurangnya minat sosial dan menurunnya aktifitas

fisik. Serupa dengan masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa menjadi tua adalah hal yang

normal yang disertai dengan problema yang khusus pula. Tekanan hidup yang beraneka ragam

yang terdapat dalam masyarakat ikut membentuk keadaan yang istimewa atau khusus ini pada

usia lanjut. Kehidupan manusia yang semakin kompleks khususnya lansia, disertai dengan

adanya polusi dalam segala bidang kehidupan, baik yang bersifat fisik maupun yang bersifat

mental (stress, frustasi), menimbulkan berbagai macam problematika hidup yang menyebabkan

banyak manusia terutama lansia menjadi sakit. Stress merupakan pencetus yang memungkinkan

munculnya kecemasan. Kecemasan pada lansia yang berlangsung terus menerus tanpa adanya

suatu tindakan akan mengakibatkan peningkatan kecemasan ke level yang lebih parah dan dapat

memunculkan resiko terjadinya depresi. Salah satu upaya menurunkan tingkat kecemasan pada

lansia adalah dengan menerapkan pelatihan therapeutic group.

Terapi aktivitas kelompok bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan, bersosialisasi,

bertukar pengalaman, dan mengubah perilaku. Untuk terlaksananya terapi ini dibutuhkan leader,

co-leader, dan fasilitator. Misalnya cerdas cermat, tebak gambar, dan lain-lain. Terapi kelompok

dapat lebih praktis dan diterima dibandingkan terapi individual bagi mereka yang mengalami

distress psikologis dan dengan keterbatasan pendapatan. Perasaan terasing dan tidak berguna

dengan saling berbagi masalah yang umum dihadapi. Terapi kelompok digunakan untuk

mengurangi kecemasan terkait stress, terapi jangka pendek penyakit tertentu, reaksi berduka, dan

resolusi konflik. Dengan dipandu oleh pemimpin kelompok (seorang professional kesehatan

jiwa), sekelompok individu yang mengalami masalah emosional yang serupa bertemu untuk

Page 2: BAB I Therapeutic Group

saling mendiskusikan masalah mereka. Terapi kelompok memberikan lansia kesempatan untuk

mendiskusikan bagaimana penyakit atau kematian pasangan memengaruhi hidup mereka dan

memberikan kesempatan pada mereka untuk saling membantu dengan berbagi pemecahan

masalah yang berhasil digunakan. Bentuk terapi kesehatan jiwa ini berbeda psikoterapi yaitu

kelompok yang terdiri atas teman sebaya atau anggota keluarga yang mempunyai pengalaman

yang sama dan professional kesehatan jiwa dapat terlibat didalam kelompok sebagai fasilitator

untuk memantau dan memfokuskan diskusi. Pertemuan kelompok biasanya dilakukan di tempat

ibadah, pusat lansia, rumah sakit, sekolah, dan tempat umum lainnya. Salah satu bentuk dari

terapi aktivitas kelompok lansia yang efektif dalam mengurangi tingkat depresi pada lansia ialah

Aerobic Dance Therapy yang juga dikenal sebagai terapi gerakan dansa. Terapi ini

memanfaatkan hubungan langsung antara gerakan tubuh dan pikiran. Aspek khusus terapi dansa,

seperti musik, irama, dan gerakan yang singkron, mengubah status alam perasaan, menyadarkan

kembali ingatan dan perasaan yang lalu dan mengurangi isolasi. Pada kelompok lansia lainnya,

tetapi dansa digunakan untuk mempertahankan fungsi fisik, meningkatkan nilai diri, membina

hubungan, dan membantu mereka meningkatkan ketakutan dan kesedihannya. Terapi dansa

dapat meningkatkan fleksibilitas, menguatkan otot, memperbaiki fungsi kardiovaskular, dan

meningkatkan fungsi paru. Selain itu, terapi dansa dapat mengurangi tingkat stress dengan

memberi sentuhan, rasa keterkaitan, sehingga terapi ini efektif untuk memperbaiki interaksi

sosial untuk para lansia.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah Aerobic Dance Therapy dapat memperbaiki kualitas fungsi psikososial lansia?

2. Bagaimana Evidence Based yang tepat untuk memperbaiki fungsi psikososial lansia?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui intervensi yang tepat bagi lansia untuk memperbaiki kualitas fungsi

psikososial pada lansia.

2. Untuk mengetahui Evidence Based yang tepat dalam memperbaiki kualitas fungsi

psikososial pada lansia.

D. MANFAAT

1. Membantu perawat dalam menentukan intervensi yang tepat untuk memperbaiki fungsi

psikososial pada lansia.

Page 3: BAB I Therapeutic Group

2. Menambah pengetahuan terkait Evidence Based yang tepat dan sesuai dalam peningkatan

fungsi psikososial bagi lansia.