Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...

20
Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group Exchange) Berbantuan Edmodo terhadap Minat Belajar Siswa Mata Pelajaran KKPI di SMK Dr. Tjipto Ambarawa Tahun 2015-2016 Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Peneliti : Syarofah Windiarni (702011128) Widya Damayanti S.Pd., M.Sc. Program Studi Pendidikan Teknik Informatika & Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen SatyaWacana Salatiga 2016

Transcript of Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...

Page 1: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...

Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group Exchange) Berbantuan

Edmodo terhadap Minat Belajar Siswa Mata Pelajaran KKPI

di SMK Dr. Tjipto Ambarawa

Tahun 2015-2016

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Peneliti :

Syarofah Windiarni (702011128)

Widya Damayanti S.Pd., M.Sc.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika & Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen SatyaWacana

Salatiga

2016

Page 2: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...
Page 3: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...
Page 4: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...
Page 5: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...
Page 6: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...

1. Pendahuluan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut pergeseran paradigma

pembelajaran konvensional menjadi pembelajaran berbasis teknologi. Berkaitan dengan

perkembangan teknologi yang semakin canggih memaksa pengajar harus menentukan

strategi pembelajaran yang sesuai dengan keadaan kelas dan siswa karena pemilihan metode

pembelajaran akan berpengaruh terhadap minat siswa dalam kegiatan belajar mengajar. [1].

siswa yang memiliki minat terhadap subjek, cenderung untuk memberikan perhatian yang

besar terhadap subjek tersebut. Guru harus kreatif menciptakan metode penyampaian

materi, karena cara mengajar guru dapat mempengaruhi tinggi/ rendahnya minat belajar

siswa.

Berdasarkan hasil observasi berupa wawancara dan penyebaran angket minat

berdasarkan ARCS seluruh siswa kelas X SMK Dr. Tjipto Ambarawa pada mata pelajaran

KKPI kegiatan pembelajaran model kolaboratif belum diterapkan, pengajar masih

menggunakan model pembelajaran konvesional (ceramah), sedangkan berdasarkan

observasi berupa pengamatan bahwa siswa cenderung lebih memperhatikan dan bermain

gadget ataupun bermain game yang ada pada PC. Hal tersebut yang mengakibatkan

kurangnya ketertarikan siswa dalam pembelajaran. Banyak faktor yang mempengaruhi

minat siswa dalam belajar salah satunya yaitu model pembelajaran yang diterapkan oleh

pengajar. Faktor lain yang mempengaruhi minat belajar siswa diantaranya [2]. (1) cara

mengajar guru, (2) karakter guru, (3) suasana kelas tenang dan nyaman, (4) fasilitas belajar

yang digunakan. Faktor cara mengajar guru yaitu peran yang harus dimiliki dalam cara

mengjar guru yaitu guru sebagai demonstrator dan evaluator.

Pada kelas pembelajaran hanya dilakukan dengan menggunakan buku panduan.

Tidak semua siswa mempunyai buku panduan, sehingga guru harus menjelaskan materi dan

menuliskan di papan tulis.Model pembelajaran konvensional seperti ini hanya melibatkan

siswa yang aktif saja, siswa yang cenderung pemalu dan pendiam tidak terlibat aktif dalam

pembelajaran atau bahkan memilih bercanda dengan teman lain tanpa memperhat ikan

penjelasan yang disampaikan oleh guru. Faktor lain guru belum memaksimalkan

pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada pada sekolah yaitu LCD dan laptop pada proses

pembelajaran. Guru hanya mengajak siswa ke laboraturium KKPI hanya pada saat materi

praktek, selebihnya pembelajaran dilakukan di dalam kelas.

Berdasarkan masalah diatas maka guru dpat melakukan inovasi dalam kegiatan

belajar dengan memanfaatkan fasilitas internet dan kegemaran siswa menggunakan gadget

Page 7: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...

dalam kegiatan belajar yaitu pembelajaran online menggunakan edmodo. Dengan adanya

pembelajaran online ini guru akan terbantu untuk menarik minat siswa dalam kegiatan

belajar yang tidak hanya dilakukan di dalam kelas. Siswa dan guru bisa saling berinteraksi

di luar jam sekolah dengan memanfaatkan fasilitas yang ada dalam edmodo pemberian

tugas, pengumpulan tugas, penilaian, chat room antara siswa dengan siswa ataupun guru

dengan siswa.

2. Kajian Pustaka

Penelitian Terdahulu

Penerapan metode belajar aktif tipe group to group exchange untuk meningkatkan

hasil belajar matematika di MAN 2 Model Pekanbaru. Responden dalam penelitian ini

berjumlah 33 orang yang terdiri 11 siswa laki- laki dan 22 siswa perempuan. Metode dalam

penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif yang terdiri dari dua siklus, setiap

siklus melalui empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil

penelitian ini menyatakan bahwa penerapan metode pembelajaran aktif group to group

exchange bisa meningkatkan hasil pembelajaran siswa dalam pencapaian KKM mata

pelajaran matematika pada ulangan harian pertama sebesar 60, 6%, sedangkan ulangan

harian ke dua meningkat menjadi 75,8%. [3]

Penelitian selanjutnya tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran sosiologi

menggunakan metode aktif group to group exchange di SMA Negeri 2 Batang Kapas.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitiatif tipe dekriptif

dengan sampel 31 orang. Hasil penelitian menyatakan bahwa: 1) siswa yang membaca lebih

banyak dari 64, 5% menjadi 77, 4%, 2) dalam pembelajaran siswa lebih aktif dibandingkan

menggunakan metode ceramah, 3) pembelajaran aktif group to group exchange bisa

diterapkan dalam pembelajaran terutamma sosiologi dengan menerapkan nilai dan norma

dala proses pembentukan kepribadian. [4]

Dalam penelitian ini kontribusi yang diberikan dalam penelitian sebelumnya yaitu

pada penelitian pertama hasil penerapan metode pembelajaran aktif group to group

exchange bisa meningkatkan hasil pembelajaran siswa dalam mencapai KKM dengan kata

lain hasil belajar siswa meningkat berarti minat belajarpun pada siswa juga meningkat.

Sedangkan pada penelitian kedua penerapan metode aktif group to group exchange di

SMAN 2 kapas membuat minat baca meningkat dibandingkan dengan menggunakan

ceramah. Dengan demikian penelitian terdahulu memberikan kontribusi sebagai wacana

dalam penelitian tentang minat belajar siswa pada mapel KKPI di SMK Dr. Tjipto

Ambarawa.

Page 8: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...

Group to Group Exchange (G 2 G)

Group to Group Exchange (G 2 G) adalah suatu strategi pembelajaran kelompok

dengan ruang yang berbeda dan cara yang berbeda pula. Dalam pelaksanaan group to group

exchange pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tetapi guru bisa membagi 2-3

siswa dalam satu kelompok untuk belajar di luar kelas misalnya perpustakaan, masjid,

halaman sekolah, dll. Bahan ataupun alat yang digunakan untuk mendukung pembelajaran

G 2 G berupa buku/ materi.[5]. Pembelajaran menggunakan tipe GGE (group to group

exchange) dapat dilakukan variasi diantaranya sebagai berikut: 1) Perintahkan kelompok

untuk melakukan pembahasan menyeluruh sebelum melakukan presentasi, dan 2)

Menggunakan format diskusi panel untuk tiap presentasi kelompok (diskusi panel

merupakan metode untuk mendapatkan partisipasi kapan pun). [6]

Minat Belajar

Minat dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1) Minat Primitif : Minat primitif

disebut minat yang bersifat biologis, seperti kebutuhan makan, minum, bebas bergaul dan

sebagainya. Jadi pada jenis minat ini meliputi kesadaran tentang kebutuhan yang langsung

dapat memuaskan dorongan untuk mempertahankan organisme. 2) Minat Kultural : Minat

kultural atau dapat disebut juga minat sosial yang berasal atau diperolehdari proses belajar.

Jadi minat kultural disini lebih tinggi nilainya dari pada minat primitive. Pemberian

perhatian individu tergantung pada minat, artinya jika minat belajar siswa tinggi maka

perhatian siswa pada proses belajar tinggi. Begitu juga sebaliknya jika minat belajar siswa

rendah, maka pada proses pembelajaran siswa juga rendah. [7]. Ada empat indikator sebagai

penentu minat yaitu: 1) tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran, 2) Relevansi dalam

pembelajaran dengan kebutuhan siswa, 3) keyakinan siswa terhadap kema mpuan

mengerjakan tugas, 4) kepuasan siswa dalam proses pembelajaran. Secara ringkas empat

indikator tersebut dipaparkan dalam empat variabel yaitu perhatian atau attention, relevansi

atau relevance, keyakinan atau confidence, dan kepuasan atau satisfaction.[8].

Edmodo

Edmodo merupakan salah satu jenis LMS yang sering digunakan saat ini. LMS atau

Learning Management System merupakan suatu software yang digunakan untuk membuat

materi pembelajaran secara online berbasis web serta mengelola kegiatan pembelajaran

beserta hasilnya.[9]. “Edmodo adalah sebuah situs pendidikan berbasis social networking

yang didalamnya terdapat berbagai konten untuk pendidikan”. Penggunaan edmodo guru

dapat memposting materi, bahan – bahan pembelajaran, link video, tugas rumah, pemberian

reward, dan pemberitahuan nilai siswa secara langsung. [10]

Page 9: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...

3. Metode Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan empat indikator sebagai pengukuran diantaranya

yaitu perhatian (attention), relevansi (relevance), keyakinan (confidence), dan kepuasan

(satifaction). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, jenis Pre-Eksperimental

Design. Penelitian ini belum merupakan eksperimen sungguh – sungguh karena masih

terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi

hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata – mata dipengaruhi

oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan

sampel tidak dipilih secara random. Desain penelitian ini adalah one group pretest-posttest

design. Desain ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil

perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan keadaan sebelum diberi

perlakuan. Desain eksperimen dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut [11] :

Desain penelitian one group pretest-posttest design

Sebelum Perlakuan Sesudah

O1 X O2

Keterangan:

O1 : minat siswa sebelum pembelajaran menerapkan metode G 2 G berbantuan

edmodo

O2 : Minat siswa setelah pembelajaran menerapkan metode G2G berbantuan edmodo

X : Pembelajaran menggunakan metode G 2 G

Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas X TKR A dan kelas X TPMI B SMK

Dr. Tjipto Ambarawa. Berdasarkan angket studi awal hasil kelas X TKR A memiliki skor

paling rendah dibandingkan kelas responden lain. Oleh karena itu kelas X TKR A dipilih

sebagai kelompok eksperimen dan Kelas X TPMI B sebagai kelas kontrol karena memiliki

skor paling tinggi dibandingkan kelas responden lain.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan.

Observasi Minat Belajar Siswa

Perhatian (attention)

Observasi minat belajar siswa menunjukan bahwa observasi minat belajar siswa

pada indikator perhatian mengalami peningkatan baik pada kelas kontrol ataupun pada kelas

eksperimen. Pada observasi awal dan perlakuan ke-1 kelas kontrol dan ksperimen sama –

sama mengalami peningkatan. Sedangkan pada pertemuan ke-2 sama – sama mengalami

peningkatan juga dengan selisih peningkatan yang sama. Sedangkan pada perlakuan ke-3

kelas kontrol dan eksperimen sama – sama mengalami peningkatan namun selisih

Page 10: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...

peningkatan kelas kontrol mengalami penurunan dibandingkan dengan kelas eksperimen.

Tujuan dari indikator ini adalah untuk mengetahui seberapa besar ketertarikan dan perhatian

siswa dengan pembelajaran. Untuk melihat perbandingan perhatian siswa kelas eksperimen

dan kontrol pada observasi awal sampai terakhir dapat dilihat gambar sebagai berikut:

Berdasarkan gambar diatas menunjukan bahwa hasil observasi perhatian siswa kelas

kontrol lebih tinggi daripada kelas eksperimen. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi

perhatian siswa dalam pembelajaran yaitu perasaan senang, kegelisahan, keributan,

kekacauan, kenyamanan. Selain itu adanya kebutuhan/ keharusan siswa utuk mengukuti

pembelajaran supaya mendapatkan nilai, dengan kebutuhan maka siswa akan lebih

memperhatikan. Keadaan fisik juga akan mempengaruhi perhatian siswa pada pembelajaran.

Jika siswa tidak merasa sehat maka perhatian siswa juga akan berpengaruh, begitu juga

sebaliknya apabila siswa merasa keadaan tubuh yang baik maka siswa akan cenderung lebih

memperhatikan.[12]. Selain itu adanya kebiasaan yang dilakukan guru terhadap siswa dengan

memberikan tugas seperti diskusi, presentasi akan membuat siswa mudah untuk

menimbulkan perasaan senang, memperhatikan. Ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi perhatian yaitu pembawaan,Latihan atau kebiasaan, kebutuhan, kewajiban,

keadaan Jasmani.

Relevansi (relevance)

[13]. Pada indikator relevance/ relevansi kelas kontrol dan kelas eksperimen sama –

sama mengalami peningkatan, sama halnya pada indikator perhatian. Peningkatan terjadi

pada observasi awal sampai dengan perlakuan terakhir. Untuk melihat hasil peningkatan pada

indikator relevansi dapat dilihat pada gambar berikut:

13%

21%

44% 73%

15%

35%

58%

78%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

obsv.awal perlakuan ke-1 perlakuan ke-2 perlakuan ke-3

Grafik Perhatian Siswa

eksperimen kontrol

Page 11: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...

. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil indikator relevansi minat belajar siswa

yaitu kemampuan berfikir kelas kontrol yang lebih baik deibandingkan dengan kelas

eksperimen. Berfikir siswa akan memperoleh penemuan baru, setidaknya siswa menjadi tahu

tentang hubungan antara sesuatu yang dia pelajari dengan hal disekitarnya. [14]. Tujuan dari

indikator relevandi adalah untuk mengetahui hubungan atau relevansi siswa dengan media

pembelajaran, metode yang digunakan, dan hubungan dengan kehidupan pribadi siswa baik

sekarang ataupun yang akan datang.

Keyakinan (confidence)

Pada Indikator confidence /kepercayaan diri kelas kontrol dan kelas eksperimen

mengalami peningkatan mulai observasi awal sampai dengan perlakuan ke-2, namun pada

perlakuan ke-3 terdapat penurunan selisih dari perlakuan sebelumnya. Untuk melihat hasil

peningkatan kepercayaan diri siswa dapat dilihat pada gambar berikut:

15%

16%

34%

57%

18% 27%

53%

74%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

obsv.awal perlakuan ke-1 perlakuan ke-2 perlakuan ke-3

Grafik Relevance Siswa

eksperimen kontrol

20% 23%

44%

53%

28% 35%

43%

68%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

obsv.awal perlakuan ke-1 perlakuan ke-2 perlakuan ke-3

Grafik Peningkatan Confidence Siswa

eksperimen kontrol

Page 12: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...

Berdasarkan keseluruhan pada indikator confidence kelas kontrol dan eksperimen

sama – sama mengalami peningkatan.Namun apabila dilihat secara detail pada tabel 4.3

terdapat selisih penurunan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen pada perlakuan ke-3. Hal

tersebut terjadi karena pada perlakuan terakhir beberapa siswa sedang mengalami hukuman

yang diberikan oleh kepala sekolah dengan berlari keliling lapangan upacara dan berjemur.

Dengan kondisi seperti itu akan membuat kondisi siswa lelah dan tidak berkonsentrasi pada

pembelajaran. Hal tersebut tidak hanya mempengaruhi pada indikator kepercayaan diri tetapi

mempengaruhi pada indikator lainnya juga. Tujuan indikator confidence ini yaitu untuk

mengetahui seberapa besar kepercayaan diri siswa pada pembelajaran. Selain itu tujuan lain

untuk mendorong siswa supaya lebih bersemangat dan berkeyakinan akan berhasil dalam

pembelajaran.

Kepuasan (Satifaction)

Pada indikator Satifaction/ kepuasan hasil kelas eksperimen dan kontrol secara

keseluruhan mengalami peningkatan dari observasi awal sampai akhir. Namun pada kelas

kontrol mengalami penurunan pada perlakuan ke-3. Hal tersebut terjadi karena sama halnya

dengan indikatpor confidence yaitu beberapa siswa sedang menjalani hukuman yang

diberikan oleh kepala sekolah. Untuk melihat peningkatan kepuasan siswa dapat diolihat pada

gambar berikut:

Secara keseluruhan berdasarkan grafik kepuasan belajar siswa dalam pembelajaran

mengalami peningkatan, terutama pada kelas eksperimen dari observasi awal sampai akhir

mengalami peningkatan. Tujuan indikator kepuasaan adalah untuk menilai, mengetahui

seberapa besar kepuasan siswa dalam pembelajaran yang di berikan oleh guru yang akan

mempengaruhi minat tidaknya siswa untuk belajar kedepannya. Faktor yang mempengaruhi

kepuasan siswa dalam pembelajaran diantaranya siswa merasa senang terhadap hasil evaluasi

20% 20%

30%

47%

27% 20%

68% 67%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

obsv.awal perlakuan ke-1 perlakuan ke-2 perlakuan ke-3

Grafik Kepuasan Belajar Siswa

eksperimen kontrol

Page 13: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...

yang diberikan oleh guru. Siswa minat belajar siswa dapat dilihat dalam kepuasan siswa yang

ditandai dengan rasa senang. Seseorang memiliki perasaan senang/ suka terhadap mata

pelajaran, maka siswa akan menerima pelajaran tersebut dengan senang. Selain faktor

tersebut ada rasa nyaman saat pembelajran membuat siswa merasa lebih puas dibandingan

dengan ketidak nyamanan dalam pembelajaran.

Penerapan strategi G2G terhadap minat belajar siswa dapat ditunjukan dalam tabel

berikut:

Tahapan G2G Indikator

A R C S

Pemilihan topik untuk bertukar informasi √ √ - -

Pembagian kelompok √ √ - -

Pemilihan juru bicara untuk presentasi kepada kelompok lain - √ √ -

Pemberian motivasi untuk menanggapi kelompok lain √ √ √ -

Melanjutkan presentasi dan menanggapi pertanyaan komentar audiens

- - √ -

Memberikan kesempatan kepada perwakilan siswa dengan memilih secara acak untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas.

- - √ -

Guru menyempurnakan kesimpulan dan materi yang telah dibahas

√ - √ -

Guru memberikan pertanyaan kepada setiap kelompok akan hasil pelajaran yang telah dipelajari

√ - - √

Pemilihan Topik Untuk Bertukar Informasi. Pada pemberian perlakuan guru

melakukan langkah pertama dalam G2G yaitu dengan pemilihan topik dan menyampaikan

materi yang akan dipelajari untuk bertukar informasi antara guru dengan siswa ataupun siswa

dengan siswa. Pada tahap ini akan mempengaruhi perhatian pada minat belajar siswa karena

pada tahap ini ada kontak langsung antara guru dan siswa untuk membentuk kelompok dan

Page 14: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...

mengawasi jalannya pembentukan kelompok serta membuat akrab antara guru dengan siswa

ataupun siswa dengan siswa. Selain itu akan berpengaruh pada relevansi siswa menjadikan

siswa lebih baik dalam hal team work dan sosialisasi antara teman baik dalam sekolah

ataupun diluar sekolah. Relavansi hubungannya dengan kehidupan siswa baik pengalaman

sekarang atau yang telah dimiliki maupun yang berhubungan dengan kebutuhan karier

sekarang / yang akan dating.

Pembagian Kelompok. Setelah penyampaian topik guru meminta siswa untuk

melakukan pembagian kelompok dengan teman – teman yang lain. Pada tahap ini akan

mempengaruhi perhatian siswa terhadap pembelajaran karena pada tahap ini guru melakukan

kegiatan berupa mengawasi jalannya pembagian kelompok yang akan membuat siswa lebih

diperhatikan karena guru keliling dan bertanya/ kontak langsung secara intens dengan siswa.

Selain itu akan membuat siswa lebih fokus dan memperhatikan apa yang diinstruksikan guru,

karena siswa merasa tertarik dan penting untuk mempelajari pembelajaran yang sedang

dipelajari. Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktifitas yang

dilakukan. Jadi secara tidak disadari siswa memperhatikan apa yang diinstruksikan oleh guru

yaitu berdiskusi kelompok sesuai topik yang telah ditentukan oleh guru

Pemilihan Juru bicara untuk presentasi kepada kelompok lain. Pada tahap ini

pemilihan juru bicara untuk presentasi kepada kelompok lain mempengaruhi kepercayaan diri

siswa karena pada tahap ini masing – masing jubir yang ditunjuk kelompok menyampaikan

hasil diskusinya/ presentasi. Selain itu mengajarkan siswa untuk menggali kemampuan public

speaking yang dimilik, yang akan mempengaruhi kebutuhan karier pada saat ini ataupun yang

akan datang. Hak itu akan berpengaruh pada indikator relevansi pembelajaran terhadap siswa.

Pemberian motivasi untuk menanggapi kelompok lain. Pada tahap ini guru

berperan sebagai fasilitator untuk memberikan motivasi pada siswa untuk menanggapi hasil

presentasi kelompok lain. Hal ini berpengaruh pada perhatian siswa karena secara tidak

langsung saat guru memberikan dorongan semua siswa memperhatikan guru, begitu juga

sebaliknya guru memberikan perhatian berupa motivasi atau dorongan yang berpengaruh

pada kepercayaan diri siswa untuk menyampaikan pendapat berupa pertanyaan kepada

kelompok yang sedang presentasi. Hal tersebut masuk dalam indikator Confidence(percaya

diri). Selain itu pada tahap ini mengajarkan siswa untuk berani menyampaikan pendapat pada

banyak orang dan melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran. Hal ini sesuai

dengan indikator Relevansi terhadap pembelajaran.

Melanjutkan presentasi dan menanggapi pertanyaan. Pada tahap ini sama halnya

pada tahap 4 yaitu berpengaruh pada relevansi dan kepercayaan diri siswa, karena pada tahap

Page 15: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...

ini guru meminta siswa untuk melanjutkan presentasi dengan kelompok yang belum

melakukan presentasi. Memberikan kesempatan kepada perwakilan siswa dengan

memilih secara acak untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas. Pada tahap ini

salah satu siswa yang dipilih secara acak menyampaikan simpulan materi yang telah

dipelajari secara acak. Hal itu akan mempengaruhi kepercayaan diri siswa dalam hal

menyampaikan simpulan/ pendapat di depan kelas yang secara otomatis berpengaruh pada

indikator confidence/ percaya diri siswa.

Guru menyempurnakan kesimpulan dan materi yang telah dibahas . Pada tahap

ini guru memberikan penjelasan dan menyimpulkan materi atau topik yang telah dibahas.

Selain itu guru memberikan penguatan berupa motivasi/ dorongan tentang manfaat yang

mempeljari topik yang sudah ditentukan. Hal tersebut membuat siswa lebih diperhatikan dan

membuat kepercayaan diri siswa meningkat karena menapatkan dorongan dari luar (guru)

selain motivasi oleh diri sendiri. Sumber eksternal kepercayaan diri adalah lingkungan, sikap

orang lain, kritikan, dan pujian. Orang yang belum mempunyai kepercayaan diri yang kuat

akan mudah terpengaruh oleh reaksi lingkungannya terhadap setiap apa yang dilakukan. Hal

ini berarti jika kita memberikan penguatan pada siswa yang mempunyai kepercayaan diri

rendah (kelas eksperimen) maka akan berpengaruh pada kepercayaan diri siswa lebih baik.

Guru memberikan pertanyaan pada setiap kelompok tentang hasil pelajaran

yang telah dipelajari. Pada tahapan ini guru memberikan evaluasi/ pertanyaan pada siswa

dan memberikan reward bagi siswa yang bisa menjawab. Dengan memberikan hadiah siswa

akan lebih aerasa diperhatikandan bisa mengukur seberapa besar kemampuan siswa dalam

pembelajaran ini. Hal tersebut secra otomatis akan mempengaruhi attention (perhatian) dan

satifaction (kepuasan) siswa.

Hasil angket perhitungan angket minat belajar siswa menggunakan rumus indeks %

oleh Likkert dengan perhitungan sebagai berikut:

Hasil perhitungan angket yang dibagikan pada awal pertemuan dan akhir pertemuan

dapat ditampilkan pada tabel berikut:

Indikator Pernyataan Pre-Treatment Post -Treatment E K E K

Saya sangat bersemangat dalam pelajaran ini

73% 81% 88% 98%

Saya penasaran dan ingin 75% 79% 91% 86%

Rumus Indeks %

Page 16: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...

Attention

tahu banyak tentang materi pelajaran ini. Guru melakukan hal-hal menarik selama pembelajaran.

70% 78% 94% 90%

Guru menggunakan teknik mengajar yang menarik.

70% 76% 95% 91%

Saya merasa penasaran dengan pertanyaan dan masalah yang diberikan oleh guru

74% 74% 93% 83%

Pelajaran ini kurang menarik untuk saya

51% 58% 45% 66%

Pelajaran ini terlalu sulit bagi saya

55% 66% 34% 74%

Saya sering melamun di dalam kelas saat guru memberi penjelasan & menyampaikan materi pelajaran

39% 60% 29% 70%

Relevance

Saya merasa pelajaran ini bermanfaat untuk saya.

75% 74% 85% 78%

Saya merasa pelajaran ini sangat penting

75% 78% 87% 81%

Saya tidak tahu hubungan pelajaran ini dengan pengetahuan yang saya ketahui.

78% 74% 45% 82%

Saya merasa pelajaran ini sesuai dengan harapan dan tujuan saya

74% 80% 84% 86%

Saya merasa untuk mencapai tujuan saya harus berhasil dalam pelajaran ini.

73% 78% 85% 81%

Saya akan memperoleh keuntungan dalam pelajaran ini

76% 91% 90% 86%

Confidence

Saya yakin bahwa saya akan berhasil dalam pembelajaran ini

65% 76% 91% 81%

Saya perlu beruntung agar mendapat nilai yang baik dalam pembelajaran ini

58% 74% 44% 85%

Berhasil tidaknya saya dalam pelajaran ini tergantung saya sendiri.

60% 71% 82% 83%

Sulit memprediksi nilai tugas yang diberikan guru terhadap saya.

65% 78% 37% 78%

Saya merasa tegang jika guru memberikan

50% 73% 35% 74%

Page 17: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...

penjelasan. Saya percaya bahwa saya dapat berhasil dalam pembelajaran ini jika saya berupaya keras

53% 72% 84% 78%

Satifaction

Saya harus bekerja sangat keras agar berhasil dalam pelajaran ini

68% 73% 86% 83%

Saya merasa nilai dan penghargaan yang diberikan oleh guru adil sesuai dengan kemampuan saya.

71% 73% 87% 80%

Saya merasa senang dengan pelajaran ini

69% 66% 90% 81%

Saya merasa puas dengan hasil evaluasi yang diberikan guru ke saya

53% 62% 89% 86%

Saya merasa puas dengan apa yang saya peroleh dari pelajaran ini.

50% 55% 93% 82%

Jumlah tugas yang diberikan sesuai dengan pembelajaran pada materi ini.

49% 55% 92% 82%

Saya memperoleh masukan yang baik dari guru untuk mengetahui kualitas kerja saya.

54% 59% 93% 90%

Rata – Rata 63% 71% 76% 82%

Keterangan:

E = Eksperimen

K = Kontrol

. Pada kelas eksperimen hasil angket sebelum diberikan perlakuan sebesar 63%

namun setelah diberikan perlakuan menjadi 76%. Pada kelas eksperimen mengalami

peningkatan sebesar 13%. Hal tersebut terjadi karena pada kelas eksperimen guru

menggunakan strategi pembelajaran G2G sesuai dengan tahapan – tahapannya yang dibantu

edmodo sebagai media pendukung. Sedangkan pada kelas kontrol juga mengalami

peningkatan dari 71 % sebelum diberikan perlakuan menjadi 82% setelah diberikan

perlakuan. Peningkatan pada kelas kontrol sebesar 11 %. Peningkatan kelas kontrol lebih

rendah dibandingkan dikelas eksperimen yang sebesar 13%. Hal tersebut terjadi karena

pada kelas koontrol tidak menggunakan strategi pembelajaran G2G, namun guru hanya

menggunakan edmodo sebagai media pembelajaran.

Page 18: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...

Hasil angket menunjukan dengan pemanfaatan strategi pembelajaran G2G berbatuan

edmodo dalam kegiatan belajar mengajar bisa membantu meningkatkan minat belajar siswa

kelas eksperimen. Selain itu kegiatan pembelajaran berlangsung kondusif dan dapat

membuat siswa nyaman dan bisa saling bertukar pendapat antara siswa dengan siswa, siswa

dengan guru ataupun guru dengan guru. Peningkatan data angket minat belajar siswa di

kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada gambar grafik berikut:

Berdasarkan grafik angket minat belajar siswa diatas menunjukan bahwa pemnafaatan

G2G berbantuan edmodo dalam kegiatan belajar mengajar bisa membantu bmeningkatkan

minat belajar siswa eksperimen, terbukti dengan hasil angket minat belajar siwa pada saat

pre-treatment sebesar 64% menjadi 76% setelah diberikan perlakuan (post- treatment).

Dibandingkan dengan kelas kontrol peningkatan yang terjadi pada kelas kontrol sebesar 10%

dari 72 % pada saat pre-treatment menjadi 82% pada saat post- treatment. Ada beberapa

faktor yang mempengaruhi terjadinya peningkatan minat belajar siswa salah satunya yang

berpengaruh besar adalah pemberian media bantu belajar berupa aplikasi edmodo pada kelas

eksperimen dibandingkan pada kelas kontrol yang hanya diberikan metode pembelajaran

G2G.

5. Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan, tujuan penelitian, analisis yang dipaparkan maka

kesimpulan dari penelitian ini bahwa penerapan strategi G2G berbantuan edmodo terhadap

minat siswa diukelas X SMK Dr. Tjipto Ambarawa meningkat dibandingkan dengan metode

konvensional (ceramah). Berdasarkan hasil observasi kelas eksperimen dan kontrol sama –

sama mengalami peningkatan , dari 17% menjadi 59% kelas eksperimen dengan kategori

64%

76%

72%

82%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Pre-Treatment Post-Treatment

Grafik Angket Minat Belajar Siswa

eksperimen kontrol

Page 19: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...

cukup. Sedangkan pada kelas kontrol dari 22% menjadi 72% dengan kategor i setuju/baik/

suka pembelajran menggunakan strategi pembelajaran G2G berbantuan edmodo.

Sedangkan berdasarkan angket, hasil kelas eksperimen menunjukkan 63% untuk pre-

treatment dan 76% untuk post-treatment dengan kategori setuju, baik dan suka. Sedangkan

untuk kelas kontrol memperoleh 76% pada saat pre-treatment dan 82% pada post-treatment

dengan kategori sangat setuju, baik, dan suka pembelajaran G2G berbantuan edmodo. Secara

keseluruhan strategi pembelajaran menggunakan G2G berbantuan edmodo membantu

meningkatkan minat belajar siswa dengan catatan antara siswa, guru, dan sekolah siap secara

material dan imaterial, serta mendukung penuh adanya pemanfaatan e-learning untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran baik di sekolah ataupun luar jam sekolah. Dengan

adanya kesimpulan yang telah dipaparkan seharusnya bisa dijadikan bahan pertimbangan

pihak sekolah untuk melakukan inovasi pembelajaran supaya minat siswa untuk belajar akan

meningkat, yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

6. Saran

Dari hasil penelitian ini, dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Untuk pihak sekolah, melengkapi perlengkapan pembelajaran berbasis TIK supaya

pembelajaran tidak terganggu dengan kesalahan teknis, selain itu juga memberikan

pelatihan – pelatihan terutama tentang e- learning terhadap guru untuk menunjang

kinerja, dan tidak memberikan hukuman secara fisik bagi siswa yang melakukan

pelanggaran peraturan sekolah.

2. Dengan melihat keterbatasan yang cada pada penelitian ini, diharapkan adanya

penelitian selanjutnya dan dapat melakukan penelitian dengan memanfaatklan media

dan strategi pembelajaran dengan mengikuti perkembangan yang ada, kemudian

menggunakan materi yang berbeda/ dengan mata pelajaran yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Sardini. November 2013, Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Pelajaran

Ekonomi Siswa Kelas XI IPS MAN Pontianak.Skripsi. Pendidikan.IPS. Universitas

Tanjung Pura.

Page 20: Penerapan Strategi Pembelajaran G2G (Group to Group ...

[2]. Aritonang, Muhammad. 2013. Pengembangan Metode Pengajaran Kreatif. Jogjakarta.

Andi Offset

[3]. Murni Afma, Solfitri. Oktober 2010, Penerapan Metode Belajar Aktif Tipe Group to

Group Exchange Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X IPS

1 MAN 2 Model Pekanbaru. Journal. Vol. 11, No.2.

[4]. Afrigusni. Februari 2014, Aktifitas siswa dalam Pembelajaran Sosiologi dengan model

aktif Group to Group Exchange (GGE) di SMA Negeri 2 Batang Kapas. Journal. Vol.

3, No.2.

[5]. Arifin, Setiawan. 2012. Pengembangan Pembelajaran aktif dengan ICT.Jogjakarta.

Skripta.

[6]. Murni Afma, Solfitri. Oktober 2010, Penerapan Metode Belajar Aktif Tipe Group to

Group Exchange Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X IPS

1 MAN 2 Model Pekanbaru. Journal. Vol. 11, No.2.

[7]. Hughes,A.G & E.H Hughes. 2012 Learning and Teacling Pengantar Psikolog

Pembelajaran Modern. Bandung: Nuansa.

[8]. Wena, Made.2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta. Bumi Aksara.

[9]. Suriadhi, Gedhe. Juli 2014, Pengembangan E-lerning berbasis edmodo Pada Mata

Pelajaran IPA Kelas VIII di SMP Negeri 2 Singaraja. Journal. Volume 2,No. 1.

[10]. Azhar,Nurhayati,Waryanto. Oktober 2013. Efektifitas Sosial Learning Network

Berbasis Edmodo Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Menengah Atas

AL-Lum Medan. Journal.Vol.9, No. 1.

[11]. Sugiyono. 2010. Metode Pemilihan Pendidikan. Bandung: Altabrata.

[12]. Ahmadi, Abu.2003. Psikolog Umum, Jakarta: PT. Rineke Cipta.

[13]. Djamarah. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineke Cipta.