BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

33

Transcript of BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Page 1: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id
Page 2: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki wilayah

laut dan garis pantai yang sangat panjang, sehingga besar kemungkinan

masuknya berbagai hama dan penyakit hewan dan tumbuhan melalui aktivitas

lalulintas keluar masuknya produk pertanian, baik dari luar negeri maupun antar

area di dalam wilayah Republik Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, maka

tanggung jawab Badan Karantina Pertanian (Barantan) menjadi sangat penting

sebagai garda terdepan dalam mencegah masuk/keluar hama penyakit hewan

karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) ke

dalam/dari wilayah Negara Republik Indonesia dan penyebarannya dari suatu

area ke area lain di dalam wilayah Negara Republik Indonesia.

Globalisasi dalam kerangka perdagangan internasional mendorong

semakin meningkatnya arus lalu lintas dan menurunnya secara bertahap

hambatan tarif (tarrif barrier) dalam perdagangan hasil pertanian antar negara.

Keadaan ini mendorong masing-masing negara memperketat persyaratan

jaminan kesehatan, mutu dan keamanan hasil pertanian sebagai instrumen

pengendalian perdagangan antar negara.

Pada saat ini ancaman yang dapat mengganggu kelestarian sumberdaya

alam, ketenteraman dan kesehatan masyarakat, kesehatan pangan, gangguan

terhadap produksi sektor pertanian, serta lingkungan telah didefinisikan sebagai

ancaman yang perlu untuk dicegah masuk dan penyebarannya. Ancaman yang

secara global telah diidentifikasi dapat dikendalikan secara efektif melalui

penyelenggaraan perkarantinaan antara lain;

1) Ancaman terhadap kesehatan hewan dan tumbuhan,

Page 3: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 2

2) Jenis asing invasif,

3) Penyakit Zoonosis,

4) Bioterorism,

5) Pangan yang tidak sehat termasuk Genetically Modified Organism

(GMO) yang belum dapat diidentifikasi keamanannya;

6) Kelestarian plasma nutfah/ keanekaragaman hayati;

7) Hambatan teknis perdagangan; dan

8) Ancaman terhadap kestabilan perekonomian nasional.

Peran Barantan dalam perlindungan terhadap kesehatan manusia, hewan

dan tumbuhan serta lingkungan hidupnya dalam hubungannya dengan

perdagangan internasional, yaitu :

1) Mengoperasikan persyaratan teknis (persyaratan karantina) impor yang

ditetapkan di 3 (tiga) titik sebelum masuk (pre-border), di tempat

pemasukan (at-border) dan setelah pemasukan (post-border) dalam

upaya tindakan perlindungan kesehatan manusia, hewan, tumbuhan

dan lingkungan;

2) Memfasilitasi ekspor komoditi pertanian melalui pemeriksaan, audit,

verifikasi dan sertifikasi karantina ekspor agar persyaratan teknis negara

pengimpor dapat terpenuhi;

3) Turut serta memverifikasi persyaratan teknis negara tujuan ekspor agar

tetap dalam koridor perjanjian SPS;

4) sebagai Notification body dan National Enquiry Point SPS, peran

tersebut merupakan salah satu bentuk dari komunikasi persyaratan

teknis (dengan organisasi internasional dan negara mitra) yang akan

diberlakukan.

Page 4: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 3

Dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan terbangun pasar tunggal

dan basis produksi, dimana terdapat aliran barang, jasa, investasi dan tenaga

kerja terampil yang lebih bebas, kawasan berdaya saing tinggi, pembangunan

ekonomi merata, pengembangan UKM ASEAN, serta integrasi ASEAN ke dalam

ekonomi global. Wujud kinerja MEA 2017 dari sisi karantina adalah fasilitasi

kelancaran arus barang/produk pertanian yang diperdagangkan. Dengan

demikian, salah satu fokus yang perlu mendapatkan perhatian serius

menyangkut kesetaraan sistem manajemen resiko antar negara anggota MEA.

Salah satu faktor penting dalam kelancaran arus barang/produk adalah

hambatan teknis yaitu keberadaan/status penyakit yang berdasarkan ketentuan

internasional berkaitan dengan prevalensi hama dan penyakit serta organisme

pengganggu tumbuhan di suatu area/kawasan, sistem surveilans yang dimiliki

dan dilaksanakan, dan sistem pengendalian yang dibangun.

Sebagai unit pelaksana teknis Barantan Stasiun Karantina Pertanian Kelas

I Ambon tahun 2017 melaksanakan kegiatan/program yang sejalan dengan

program Barantan, yaitu Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan

Pengawasan Keamanan Hayati. Indikator kinerja utama program adalah sebagai

berikut :

1. Meningkatnya efektifitas pengendalian resiko masuk, tersebar dan

keluarnya HPHK dan OPTK;

2. Meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasan

keamanan hayati terhadap ekspor Media Pembawa HPHK dan OPTK

dan keamanan hayati;

3. Tingkat kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina pertanian.

Dalam upaya mendukung program pembangunan pertanian di Indonesia,

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon senantiasa melakukan pembenahan

Page 5: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 4

secara internal maupun eksternal dengan kerjasama instansi terkait dalam

rangka optimalisasi tupoksi.

Adapun jenis kegiatan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan

karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati meliputi:

1. Pelaksanaan tindakan karantina terhadap hama dan penyakit hewan

karantina (HPHK), organisme pengganggu tumbuhan karantina

(OPTK) dan keamanan hayati hewani dan nabati.

2. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK.

3. Pelaksanaan dan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK.

4. Pengelolaan laboratorium karantina hewan dan karantina tumbuhan

5. Pengelolaan data, informasi dan dokumentasi kegiatan operasional

perkarantinaan hewan, tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati

hewani dan nabati.

6. Pemberian pelayanan teknis kegiatan operasional perkarantinaan

hewan, tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati hewani dan

nabati.

7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

1.2 Tujuan

Penyusunan lapaoran tahunan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon

TA. 2017 ini mempunyai tujuan diantaranya :

1. Sebagai bahan informasi pelaksanaan kegiatan Stasiun Karantina

Pertanian kelas I Ambon, yaitu kegiatan yang telah dilakukan di Kantor

Induk, Wilker Pelabuhan Laut Yos Sudarso, Wilker Bandara Pattimura,

Wilker Pelabuhan Laut Namlea, Wilker Pelabuhan Laut Tual, Wilker

Pelabuhan Laut Kobisadar dan Kantor Pos Ambon.

Page 6: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 5

2. Sebagai bahan informasi terhadap tingkatan capaian kinerja Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Ambon Tahun 2017.

3. Untuk mengetahui berbagai permasalahan terkait dengan tupoksi baik di

kantor pusat maupun wilker lingkup Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Ambon.

4. Untuk menjadi bahan penyusunan kebijakan Badan Karantina Pertanian

yang akan datang.

Page 7: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 6

BAB II

VISI DAN MISI

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I AMBON

2.1 Visi

Visi merupakan gambaran tentang masa depan realistik yang dipilih dan

ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi merupakan kondisi ideal

tentang masa depan, terjangkau, dipercaya, meyakinkan dan mengandung daya

tarik, sekaligus merupakan refleksi keadaan internal dan potensi kemampuan inti

serta keliatan (fleksibilitas) suatu organisasi dalam menghadapi hambatan dan

tantangan masa depan. Oleh karena itu sebagai unit pelaksana teknis Barantan

visi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon, yaitu “Menjadi Instansi yang

Tangguh dan Terpercaya”.

Tangguh : Penyelenggaraan karantina pertanian pada hakekatnya adalah

perwujudan pertahanan negara di bidang kelestarian sumber daya alam

hayati hewan dan tumbuhan. Prinsip pertahanan adalah tangguh

menghadapi serangan.

Terpercaya : Penyelenggaraan karantina pertanian yang dilaksanakan

dengan asas legalitas, sistem dan prosedur yang transparan di dukung

kaidah-kaidah ilmiah yang obyektif dan sumber daya manusia yang

profesional dan akuntabel.

2.2 Misi

Untuk mewujudkan visi, maka Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon

mengemban misi sejalan misi Barantan yang ditetapkan sebagai berikut :

1. Melindungi kelestarian sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan

dari serangan hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) dan

Page 8: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 7

organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) di wilayah kerja

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon Propinsi Maluku;

2. Mendukung terwujudnya keamanan pangan di wilayah kerja Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Ambon Propinsi Maluku;

3. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan

meningkatkan akses pasar Media Pembawa Pertanian di wilayah kerja

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon Propinsi Maluku;

4. Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik di wilayah kerja Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Ambon Propinsi Maluku.

2.3 Tujuan

Visi dan misi memiliki sifat yang relatif sulit diukur oleh karena itu perlu

diritunkan/diderivasi menjadi tujuan dan sasaran strategis. Tujuan merupakan

pernyataan tentang apa yang ingin dicapai oleh Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Ambon dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sesuai dengan

tupoksi, yaitu melaksanakan perkarantinaan hewan dan tumbuhan, maka hasil

yang dapat digambarkan adalah tingkat efektifitas penyelenggaraannya. Sebagai

unit pelaksana teknis Badan Karantina Pertanian tujuan Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Ambon Tahun 2017 – 2022 adalah :

a. Melaksanakan dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan

hayati.

b. Meningkatkan kualitas sumber daya dan implementasi prinsip tata

pemerintahan yang baik.

Page 9: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 8

2.4 Sasaran

Dalam rangka pencapaian sasaran Program Badan Karantina Pertanian

Tahun 2017, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon sebagai Unit Pelaksana

Teknis di Daerah mendukung program tersebut dengan sasaran program

sebagai berikut :

1. Meningkatnya efektivitas pengendalian risiko masuk, tersebar dan

keluarnya HPHK dan OPTK.

2. Meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasan

keamanan hayati terhadap ekspor Media Pembawa HPHK dan OPTK

dan keamanan hayati.

3. Meningkatnya kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina

pertanian.

2.5 Program

Sesuai sasaran program Barantan, ada 3 (tiga) yang harus dicapai sebagai

berikut : peningkatan efektivitas pengendalian resiko masuk, tersebar dan

keluarnya HPHK dan OPTK. Hal ini diperlukan dalam rangka memaksimalkan

tugas dan fungsi Badan Karantina Pertanian, mengingat besarnya ancaman dan

risiko berbagai jenis HPHK dan OPTK yang dapat masuk dan tersebar ke

wilayah RI karena sangat luasnya wilayah yang harus diawasi dan dijaga.

Besarnya resiko dan ancaman tersebut berdampak terhadap kesiap-siagaan

seluruh jajaran Badan Karantina Pertanian dalam menjaga wilayah RI sehingga

diperlukan implementasi yang konsisten dalam pelaksanaan dan efektivitas

tindakan karantina mulai dari tingkat pre-border, at-border dan post border.

1. Peningkatan kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasan

keamanan hayati terhadap ekspor media pembawa HPHK dan OPTK

serta Keamanan Hayati.

Page 10: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 9

Hal ini diperlukan dalam rangka pelayanan perkarantinaan yang maksimal

sesuai dengan standar internasional. Pengembangan sistem

pengendalian risiko penyakit hewan secara in-line inspection akan

mampu mendukung upaya pengawasa, dan penegakan hukum yang

sekaligus mendukung rangkaian proses penjaminan kesehatan sehingga

pemasaran produk pertanian yang sesuai standar dapat diterima oleh

negara mitra yang sekaligus meningkatkan daya saing di pasar global.

2. Peningkatan kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina

pertanian.

Hal ini diperlukan dalam rangka memberikan jaminan terhadap kesehatan

dan keamanan produk pertanian kepada masyarakat Indonesia dan mitra

sesuai tata aturan internasional. Pemerintah dalam hal ini Badan

Karantina Pertanian sebagai regulator perkarantinaan memiliki mandat

konstiusional untuk memberikan perlindungan terhadap warga negara

Indonesia dalam rangka penyediaan kebutuhan produk pertanian yang

bermutu tinggi dan produk yang akan diekspor sesuai persyarataan

negara mitra. Oleh karena itu memberika kepastian regulasi yang harus

ditaati dan melaksanakannya dengan konsisten dan konsekuan serta

perbaikan sistem pelayanan pdublik dapat memberikan kepuasan kepada

pengguna jasa karantina dalam kegiatan ekspor dan impor produk

pertanian.

2.6 Kedudukan

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon adalah Unit Pelaksana Teknis

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Karantina

Pertanian Departemen Pertanian yang dipimpin oleh Kepala Stasiun.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008

Page 11: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 10

tanggal 3 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis

Karantina Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional

perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati

hewani nabati.

Dalam melaksanakan tugas pokok di atas, Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Ambon menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan.

2. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,

penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media

pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme

Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).

3. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK.

4. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK.

5. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.

6. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan

keamanan hayati hewani dan nabati.

7. Pengelolaan informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina hewan

dan tumbuhan.

8. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan

perundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan

dan keamanan hayati hewani dan nabati.

9. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

2.7 Struktur Organisasi

Sebagai unit pelaksana teknis Badan Karantina Pertanian, Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Ambon mempunyai susunan organisasi yang terdiri

dari :

Page 12: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 11

a. Urusan Tata Usaha, mempuyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan rencana dan pelaporan, serta urusan tata usaha dan rumah

tangga.

b. Subseksi Pelayanan Operasional, mempunyai tugas melakukan

pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan karantina

tumbuhan, pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati, dan

sarana teknik serta pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi,

serta pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-

undangan di bidang karantina hewan dan karantina tumbuhan serta

keamanan hayati hewani dan nabati.

c. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari jabatan fungsional medik

veteriner, jabatan fungsional paramedik veteriner, dan jabatan

fungsional pengendali organisme pengganggu tumbuhan serta jabatan

fungsional lain, yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan

fungsional berdasarkan bidang keahlian masing-masing sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Disamping itu dalam rangka ketertiban dan kelancaran pelaksanaan

pekerjaan/kegiatan maka setiap awal tahun anggaran kepala UPT juga

menetapkan Surat Keputusan tentang uraian tugas pegawai Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Ambon tahun anggaran yang berjalan. Struktur organisasi

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon tersaji dalam gambar 1.

Page 13: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 12

Gambar 1. Struktur Organisasi Organisasi SKP Kelas I Ambon

2.8 Wilayah Kerja

Berdasarkan peraturan Menteri Pertanian Nomor :

44/Permentan/OT.140/3/2014 tanggal 25 Maret 2014 tentang Tempat

Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan

Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina, Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Ambon memiliki 6 (enam) wilayah kerja adalah Pelabuhan Laut Yos

Sudarso, Bandara Udara Pattimura, Pelabuhan Laut Namlea, Pelabuhan Laut

Tual, Pelabuhan Laut Kobisadar dan Kantor Pos Ambon.

Untuk mendukung pelaksanaan perkarantinaan di wilayah kerja, setiap

wilayah kerja yang dinilai frekuensi lalulintas media pembawanya tinggi

ditugaskan seorang penanggungjawab wilker yang bertanggungjawab terhadap

seluruh kegiatan operasional di wilayah kerja masing-masing.

KEPALA STASIUN

KEPALA URUSAN TATA

USAHA

KEPALA SUBSIE YANOP

Page 14: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 13

BAB III

PENINGKATAN KERJASAMA DAN PENGEMBANGAN SISTEM

INFORMASI PERKARANTINAAN

3.1 Pelayanan Informasi (Sosialisasi)

Negara Indonesia terdiri dari 34 Propinsi, yang tiap-tiap propinsi memiliki

beberapa pelabuhan dan bandara yang dapat dijadikan sebagai pintu-pintu

masuk atau keluar bagi media pembawa pertanian baik ke dalam pulau tersebut

atau keluar pulau bahkan ke luar negeri. Masih banyak masyarakat yang belum

mengenal karantina, oleh karena itu diperlukan adanya sosisalisasi untuk

pengenalan terhadap masyarakat atau pun instansi terkait mengenai tugas

pokok dan fungsi karantina.

Sosialisasi memegang kendali dalam mensukseskan pelaksanaan tindakan

karantina di suatu wilayah. Dalam pelaksanaan sosialisasi karantina mencakup

implementasi peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar

penyelenggaraan karantina pertanian. Karantina merupakan instansi pemerintah

yang bekerja berdasarkan peraturan perundang-undangan seperti yang tertuang

dalam UU Nomor 16 tahun 1992 dan peraturan menteri pertanian terkait.

Kesadaran masyarakat (public awareness) tentang penyelenggaraan

perkarantinaan pertanian menentukan keberhasilan tindakan pencegahan Hama

Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina (OPTK) di Propinsi Maluku. Peran masyarakat dalam penyelenggaraan

perkarantinaan sangat membantu kelancaran tindakan karantina yang dilakukan

di lapangan.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat, perlu dilaksanakan

sosialisasi karantina pertanian. Sosialisasi adalah suatu proses penyampaian

informasi karantina pertanian pada masyarakat dan aparatur pemerintah daerah

Page 15: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 14

untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang arti penyelenggaraan

perkarantinaan pertanian di Propinsi Maluku. Diharapkan setelah sosialisasi ini

ada perubahan respon masyarakat terhadap karantina pertanian agar lebih

peduli dan melindungi Propinsi Maluku dan wilayah sekitrarnya dari ancaman

HPHK dan OPTK. Sosialisasi dilaksanakan secara berkelanjutan, karena

membangun kesadaran masyarakat terutama pelaku usaha adalah suatu proses

panjang yang membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah dan instansi

terkait di Propinsi Maluku.

Sosialisasi juga diperlukan tidak hanya dengan masyarakat dan instansi

pemerintah lainnya namun juga diperlukan adanya sosialisasi dengan pegawai

lingkup SKP Kelas I Ambon. Terkait dengan persiapan akreditasi laboratorium

SKP Kelas I Ambon, maka perlu dilakukan juga sosialisasi tentang SNI IO/IEC

17025:2008 maupun kaji ulang manajemen. SNI ISO/IEC 17025:2008 juga

berhubungan langsung dengan SNI 9001:2008, maka diperlukan juga adanya

pengenalan mengenai SOP dan pembuatan SOP itu sendiri.

Sosialisasi karantina pertanian di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Ambon Tahun 2017 telah melakukan kegiatan sosialisasi peraturan karantina

pertanian dan penyakit hewan serta hama penyakit tumbuhan yang dapat

mengancam di sekitar kita. Kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Kegiatan Sosialisasi dan Penyebaran Informasi Karantina Pertanian

Tahun 2017

NO

KEGIATAN

WAKTU DAN TEMPAT

PESERTA

1. Public Hearing Standa

Pelayanan Publik (SPP)

Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Ambon

10 Mei 2017 di Kantor Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I

Ambon

40

2. Coffee Morning Pelabuhan

Yos Sudarso

24 Agustus 2017 di Ruang

Tunggu Penumpang Pelabuhan

45

Page 16: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 15

Kegiatan sosialisasi dan penyebaran informasi karantina pertanian

dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang sering muncul sampai sekarang,

yaitu kurangnya pengertian dan pemahaman dari berbagai lapisan masyarakat

akan pentingnya karantina hewan dan karantina tumbuhan terhadap

perlindungan kehidupan dan perekonomian di daerah tempat sosialisasi.

Sedangkan acara public hearing standar pelayanan publik berguna untuk

membentuk kesepakatan layanan karantina antara pengguna jasa karantina

dengan SKP Kelas I Ambon dengan disaksikan OMBUDSMAN RI Perwakilan

Maluku (gambar 2).

Gambar 2. Acara Public Hearing Standar Pelayanan Publik

Kegiatan ini juga dilakukan untuk mengatasi kurangnya dukungan sebagian

pemangku kebijakan di daerah terhadap pelaksanaan peraturan perkarantinaan,

Yos Sudarso Ambon

3. Coffee Morning Bandara

Pattimura

16 Oktober 2017 di Ruang

Rapat PT. Angkasa Pura

42

4. Kaji Ulang Manajemen dan

Bimbingan Teknis (Bimtek)

Analisis Data SNI ISO/IEC

17025:2008

13 – 14 November 2017 30

Page 17: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 16

pemasukan dan pengeluaran hewan dan tanaman tanpa tindakan karantina dan

adanya pemasukan Media Pembawa wajib periksa karantina secara illegal dan

tingginya kasus rabies dan penyakit lainnya yang berbahaya.

Acara coffee morning di Bandara Pattimura bertujuan terjalin sinergitas

antar instansi dalam mendukung layanan publik Karantina Pertanian terutama di

Wilayah Kerja Bandara Internasional Pattimura Ambon serta meningkatnya

pemahaman masyarakat terhadap keberadaan, tugas, fungsi, dan peran Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Ambon di Propinsi Maluku (gambar 3).

Gambar 3. Acara Coffe Morning Karantina Pertanian di Bandara Pattimura

Ambon

Sosialisasi lainnya berupa Kaji Ulang Manajemen (KUM) bagi para

pegawai SKP Kelas I Ambon. Kegiatan Kaji Ulang Manajemen dan Bimbingan

Teknis (Bimtek) Analisis Data SNI ISO/IEC 17025:2008 merupakan kegiatan

sosialisasi internal pegawai untuk memahami Manajemen SNI ISO/IEC

17025:2008 terutama dalam rangka menghadapi akreditasi laboratorium uji SKP

Kelas I Ambon yang telah diajukan pada Desember 2017 tahun ini. Dengan

adanya kaji ulang manajemen dan bimbingan teknis Analisis Data SNI ISO/IEC

17025:2008 ini diharapkan pegawai dan para personil laboratorium semakin

Page 18: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 17

kompeten dalam melakukan uji sampel untuk menentukan tindakan karantina

yang diperlukan (gambar 4).

Gambar 4. Kaji Ulang Manajemen dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Analisis

Data SNI ISO/IEC 17025:2008

3.2 Koordinasi Pengawasan Karantina

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Karantina oleh petugas

Karantina di lapangan sangat memerlukan partisipasi aktif dan dukungan dari

instansi-instansi terkait di setiap lingkungan wilayah kerja. Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Ambon sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Barantan

yang terletak di Propinsi Maluku senantiasa menjalin hubungan dan koordinasi

yang baik dengan instansi-instansi terkait di Kota Ambon pada khususnya dan

koordinasi ditempat pemasukan dan pengeluaran di luar kota Ambon serta

pengawasan di tempat pemasukan dan pengeluaran yang belum ditetapkan.

Koordinasi ini dapat digali informasi dan masukan terhadap lalulintas

komoditi hewan dan tumbuhan serta frekuensinya. Khsusunya di tempat

pemasukan dan pengeluaran yang belum ditetapkan, jika dari hail koordinasi

yang didapatkan menunjukkan bahwa lalulintas dan frekuensi komiditi hewan

dan tumbuhan lebih banyak setiap bulan dan komoditi tersebut media pembawa

Page 19: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 18

HPHK dan OPTK, maka tempat pemasukan dan pengeluaran tersebut bisa

diusulkan untuk ditetapkan dan di tambah petugas karantina.

Untuk meningkatkan kerjasama dalam pengawasan lalulintas media

pembawa hama penyakit hewan dan tumbuhan, SKP Kelas I Ambon menjalin

kerjasama dengan pembentukan Tim Pengawasan Terpadu yang terdiri dari

unsur KSOP, Karantina Ikan, Karantina Kesehatan, Bea Cukai, Ditreskrimsus

Polda Maluku, AVSEC Bandara, PT Angkasa Pura Bandara Pattimura, Polsek

Kawasan Pelabuhan, BKSDA Maluku dan Balai POM serta Ombudsman RI

Perwakilan Maluku (gambar 5).

Gambar 5. Tim Terpadu Pengawasan Karantina dengan Instansi Terkait

SKP Kelas I Ambon bergabung dengan SATGAS PANGAN Maluku yang

digagas oleh Polda Maluku melalui Ditreskrimsus Polda Maluku dengan

beranggotakan SKP Kelas I Ambon, Perum Bulog Driver Maluku, Disperindag

Propinsi Maluku, Disperindag Kota Ambon, BPOM, Dinas Pertanian dan Dinas

Ketahanan Pangan Propinsi Maluku. Satgas ini bertugas mengendalikan harga

pangan di pasar tetap stabil (gambar 6).

Page 20: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 19

Gambar 6. Operasi Harga Pasar Bersama TIM SATGAS Pangan Maluku

SKP Kelas I Ambon bergabung dengan SATGAS Pangan Maluku ini selain

melakukan chek harga pasar, juga memastikan pangan terutama komoditas

pertanian/peternakan yang beredar di Ambon dan sekitarnya bebas hama

penyakit dan layak dikonsumsi. Operasi ini biasa dilakukan jelang hari raya

maupun tahun baru agar tidak ada lonjakan harga pangan di atas harga pasar

normal.

Selain Satgas Pangan, SKP Kelas I Ambon juga aktif dalam Posko Siaga

baik Siaga Lebaran maupun Natal dan Tahun baru yang digagas oleh KSOP

Ambon bersama stake holder lingkup Pelabuhan Yos Sudarso Ambon (gambar

7).

Page 21: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 20

Gambar 7. Apel Siaga bersama Instansi lingkup Pelabuhan Yos Sudarso Ambon

3.3 Penyelidikan Kasus Tindak Pidana Karantina

Selama Tahun Anggaran 2017, Penyidikan kasus Tindak Pidana Karantina

berdasarkan Undang Undang Nomor 16 Tahun 1992 tidak ada kasus penyidikan

oleh PPNS Karantina. Kasus tindak pidana yang ditangani Ditreskrimsus Polda

Maluku, Karantina menjadi saksi ahli pada kasus Bpk. La Mau yang melanggar

tidak melaporkan komoditas tumbuhan (Media Pembawa OPTK) yang dibawa ke

Ambon. Adapun Petugas yang menjadi Saksi Ahli yaitu; Arafah, SP, Wagino,

A.Md dan Tariyani, SP.

Pelanggaran lainnya berupa pemasukan daging anjing sebanyak 100 kg

dari Makassar tanpa dilengkapi surat kesehatan hewan dari daerah asal

sehingga dilakukan pemusnahan dengan cara dibakar kemudian ditimbun.

Pemusnahan dilakukan di Wilker Bandara dengan disaksikan oleh pihak KSOP,

Polsek Kawasan Pelabuhan, TKBM dan sejumlah awak media (gambar 8).

Page 22: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 21

Gambar 8. Pemusnahan MP HPHK (daging anjing) ilegal

Selain pemusnahan daging anjing, beberapa MP OPTK juga dimusnahkan

dalam beberapa periode selama tahun 2017. Kebanyakan MP OPTK berupa

benih ilegal kiriman dari luar negeri yang masuk ilegal melalui Kantor Pos

Ambon. Pemusnahan MP OPTK lainnya berupa benih sayur, bunga dan buah

hasil penyerahan dari Bea Cukai Ambon. Benih tersebut masuk Ambon via

Bandara Pattimura tanpa dilengkapi phytosanitary certificate dari negara asal

dan tak dilengkapi Surat Ijin Pemasukan Benih dari Menteri Pertanian RI (gambar

9).

Gambar 9. Pemusnahan MP OPTK Ilegal asal Belanda

Page 23: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 22

3.4 Kegiatan Lainnya

Selain menjalankan tugas dan fungsi pokok karantina (8P), dalam kurun

waktu 2017, SKP Kelas I Ambon juga melaksanakan kegiatan penunjang

lainnya. Beberapa kegiatan seperti Bulan Bakti Karantina Pertanian ke 140 dan

Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke 72.

Kegiatan rutin tahunan berupa Bulan Bakti Karantina diadakan menurut

panduan Panitia Bulan Bakti Karantina Pusat dengan kegiatan mengacu pada

pedoman yang telah disusun. Kegiatan bulan bakti karantina ke 140 yang digelar

SKP Kelas I Ambon diantaranya ikut serta dalam Karantina Awards berupa

Lomba Paduan Suara antar UPT se Indonesia dengan berhasil menjadi Juara I

Lomba Paduan Suara Tersebut (gambar 10).

Gambar 10. Penerimaan Piala Juara I Lomba Paduan Suara Tingkat Nasional

Page 24: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 23

Bulan Bakti Karantina ke 140

Kegiatan lain dalam rangka Bulan Bakti Karantina Pertanian ke 140, SKP Kelas I

Ambon menggelar Silaturahmi Keluarga Besar SKP Kelas I Ambon yang

dirangkai dengan Buka Bersama dan Santunan Anak Yatim (gambar 11).

Gambar 11. Buka bersama dan santunan anak yatim

Masih dalam rangkaian Bulan Bakti Karantina ke 140, digelar juga tanam

cabai serentak seluruh pegawai dan bagi-bagi bibit cabai untuk masyarakat

sekitar dengan tujuan bisa membantu warga sekitar mengatasi mahalnya harga

cabai saat itu (gambar 12).

Gambar 12. Tanam cabai serentak seluruh pegawai

Page 25: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 24

Peringatan hari kemerdekaan RI yang ke 72, SKP Kelas I Ambon

menggelar berbagai acara. Acara pertama diawali dengan upacara detik-detik

proklamasi yang langsung dipimpin Kepala SKP Kelas I Ambon, Jumrin, SP

(gambar 13).

Gambar 13. Upacara Peringatan Hari Proklamasi RI ke-72

Aneka perlombaan yang melibatkan pegawai dan keluarga besar SKP

Kelas I Ambon digelar lepas upacara. Berbagai jenis lomba dari kategori anak-

anak, dewasa bahkan kategori Pria dan Wanita digelar (gambar 14).

Gambar 14. Lomba dalam rangka Peringatan Hari Proklamasi ke-72

Page 26: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 25

3.5 Inhouse Sistem (E-QVet dan E-Plaq), dan persiapan menuju

IQFAST

Badan Karantina Pertanian telah mengembangkan sistem informasi dalam

berbagai bidang, dimana di tahun-tahun sebelumnya Barantan khususnya bagian

informasi telah mengembangkan program Sistem Karantina Hewan (E-Qvet) dan

E-Plaq untuk Sistem Karantina Tumbuhan dalam rangka mendukung kegiatan

tindakan karantina. Kedua program tersebut terus mengalami perkembangan

dan perbaikan, perkembangan terakhir dari kedua program tersebut adalah

adanya sistem online sehingga data kegiatan bisa langsung diterima dan dilihat

langsung dipusat dan di UPT tujuan Media Pembawa. Program ini juga

memudahkan petugas dalam menjalankan tugas operasional karantina,

pelaporan dan meningkatkan mutu pelayanan karantina terhadap pengguna jasa.

Dan perkembangan lainnya dari sistem E-qvet dan E-Plaque ini adalah

gabungan antara ke-2 sistem tersebut yang di namakan Indonesian Quarantine

Full Automation System (IQFAST). IQFAST adalah aplikasi layanan terbaru dari

karantina yang merupakan penggabungan dan penyempurnaan dari yang sudah

ada, Praktis dan mudah karena aplikasi ini telah terintegrasi dengan E-Personal.

Jadi dengan menginput di IQFAST data harian pegawai sudah langsung tercatat

di E-Personal Kepegawaian.pada IQFAST ini secara serempak akan diterapkan

pada bulan januari 2018 pada seluruh UPT, tahun 2017 adalah persiapan

kesisteman dan jaringan di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon. SKP I

Ambon secara kesisteman dan perangkat sudah siap dalam menerapkan sistem

IQFAST ini.

3.6 Jaringan LAN

Dalam rangka meningkatkan akselerasi pelayanan karantina dan

komunikasi data dalam lingkup Badan Karantina Pertanian, tahun 2017

Page 27: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 26

melakukan penambahan jaringan internet ASTY-net pada Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Ambon, penambahan jaringan ini dalam rangka mendukung

kecepatan dari teknologi informasi Lokal Area Nertwork (LAN) yang sudah ada

yang merupakan jaringan telekomunikasi yang dibuat khusus untuk

menghubungkan karantina baik pusat dengan UPT dan antar UPT diseluruh

wilayah Indonesia.

Beberapa manfaat LAN diantaranya adalah :

a. Menjamin autentikasi, kontrol akses, kerahasiaan dan keutuhan data. Data

dapat dengan cepat diperoleh karena seluruh UPT yang terhubung LAN

dianggap berada pada satu jaringan yang sama;

b. Pengurangan biaya operasional internet, telepon dan faksimili;

c. Semua data tersentralisasi di server Badan Karantina Pertanian sehingga

memudahkan dalam pengorganisasian jaringan;

d. Pemanfaatannya dapat digunakan untuk segala jenis pelaporan, misalnya

SAK, SIMAK-BMN, E-Plaq, E-Qvet, termasuk segala aplikasi terapan lainnya

akan dapat berjalan secara optimal.

3.7 Website SKP Kelas I Ambon

Website Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon adalah

www.karantinapertanianambon.org. Website ini sebagai sarana bagi Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Ambon untuk menyebarluaskan informasi dalam

bidang perkarantinaan khususnya lingkup Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Ambon kepada masyarakat khususnya pengguna jasa yang dapat mengakses

informasi tentang perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta keamanan hayati

dan informasi lainnya.

Page 28: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 27

3.8 Kehumasan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon

Dalam rangka mendukung perkembangan informasi dan penderasan berita

positif perkarantinaan, SKP Kelas I Ambon menginisiasi untuk membentuk tim

Kehumasan sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Ambon Nomor : 135/Kpts/HM. /K.44.D/11/2017.

Tabel 2. Tugas dari tim Kehumasan sesuai SK

NO NAMA/NIP JABATAN

1. Wagino, A.Md

19840626 201403 1 001

Koordinator Website

2. drh. Nanang Handayono, M.Si

19800302 200912 1 005

Koordinator Fanspage

3. Chrisnasari Yanti Keliat, A.Md

19871226 201101 2 014

Koordinator Facebook

4. Rahmiyati, SP

19860607 201101 2 018

Koordinator Twitter

5. drh. Nur Rahmatri Rahayu

19830216 201403 2 002

Koordinator Instagram

Mendukung penderasan informasi positif Barantan dan Kementan, Humas

SKP Ambon aktif mengirimkan berita kegiatan ke Humas Karantina Pusat untuk

dimuat diberbagai kanal Medsos baik website resmi, fanspage Badan Karantina

Pertanian, twitter maupun instagram. Pada beberapa periode, berita SKP Kelas I

Ambon sempat masuk sepuluh besar berita dengan jangkauan tertinggi di laman

fanspage Badan Karantina Pertanian.

Page 29: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 28

Gambar 15. Berita SKP Kelas I Ambon Peringkat 5 Berita Terbaik Bulan Juli

2017

Gambar 16. Berita SKP Kelas I Ambon Peringkat 4 Berita Terbaik Bulan

Oktober 2017

SKP Kelas I Ambon telah memiliki Media Sosial dalam rangka mendukung

perkembagan informasi perkarantinaan dan penderasan informasi positif yang

terdiri dari :

a. Facebook : Humas Karantina Ambon

b. Instagram : @karantinaambon

c. Twitter : @karantinaambon

Page 30: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 29

d. Fans Page : Karantina Ambon

Sesuai dengan arahan dari Barantan, Humas SKP Ambon menargetkan

paling tidak 1 bulan ada 2 berita online yang di terbitkan oleh oleh Tim Humas

SKP Kelas I Ambon, untuk itu Humas SKP Ambon bekerja sama dengan media

cetak dan elektronik daerah Ambon.

Saluran Televisi :

1. Televisi Republik Indonesia Stasiun Maluku

2. Moluca TV

Gambar 17. Kepala SKP Kelas I Ambon, pada siaran berita “Antar Nusa TVRI

Maluku”

Media Cetak :

1. Harian Pagi Siwalima

2. Harian Pagi Rakyat Maluku

3. Ambon Express

4. Harian Pagi Kabar Timur

Khusus berita media cetak, Tim Humas mendokumentasikan berita cetak dalam

bentuk kliping berita (gambar 18).

Page 31: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 30

Gambar 18. Kliping Berita Media Cetak

Saluran Radio :

1. RRI Ambon

2. N25FM

Tim Humas SKP Kelas I Ambon juga menjalin komunikasi dengan para wartawan

dari radio.

Page 32: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 31

Gambar 19. Kepala SKP Kelas I Ambon Jumpa Pers dengan Media Cetak,

Televisi, Radio dan jaringan berita online

Jaringan berita online :

1. www.bisnismaluku.com

2. www.rayapos.com

Selain berita cetak, radio dan televisi, Tim Humas SKP Kelas I Ambon

melakukan sharing informasi dengan jaringan berita online baik lokal maupun

nasional. Press release yang dikeluarkan SKP Kelas I Ambon sering disambut

baik untuk tayang di kanal berita online yang selama ini telah menjalin kerjasama

dengan baik. Berita online yang dimuat, juga diarsipkan dalam bentuk kliping

berIta online (gambar 20).

Page 33: BAB I - skp1ambon-ppid.pertanian.go.id

Laporan Tahunan SKP Kelas I Ambon TA.2017 32

Gambar 20. Kliping Berita Online SKP Kelas I Ambon