KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

257

Transcript of KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

Page 1: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id
Page 2: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan taufik

dan karunia dari-Nya sehingga Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian

Kelas I Batam Tahun Anggaran 2019 dapat diselesaikan sesuai waktu yang

telah ditentukan

Laporan Tahunan ini merupakan salah satu wujud

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang dijabarkan

dalam Visi, Misi, Sasaran serta Kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas I

Batam selama satu tahun anggaran. Laporan ini diharapkan dapat

dipergunakan sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki berbagai

kekurangan yang telah terjadi serta sebagai sarana perbaikan untuk tahun

berikutnya. Kegiatan operasional yang dilakukan oleh Balai Karantina

Pertanian Kelas I Batam meliputi tindakan karantina terhadap Media

Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (MP-HPHK) dan Media Pembawa

Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (MP-OPTK) baik terhadap

lalulintas antar Negara (ekspor dan impor) maupun lalulintas antar area

(domestik).

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dan mendukung seluruh pelaksanaan kegiatan tupoksi Balai

Karantina Pertanian Kelas I Batam. Selain itu, atas dedikasi, loyalitas dan

kerja keras dari seluruh pihak yang terkait, Alhamdulillah pada tahun 2019

ini Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam telah melakukan audit eksternal

SNI ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu dan SNI ISO 37001:2016 Sistem

Manajemen Anti Penyuapan.

Kami menyadari bahwa Laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh

karena itu, saran dan kritik untuk perbaikan sangat diharapkan sehingga

kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam pada tahun yang akan

datang menjadi lebih baik.

Sebagai penutup Laporan Tahunan 2019 ini, kami sampaikan sebuah

pantun yang menjadi ciri khas adat istiadat dan budaya di tanah Melayu.

Page 3: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

ii

Memancing ikan di laut Natuna

Ikannya banyak, nelayan pun senang

Semoga laporan tahunan ini banyaklah guna

Untuk memperbaiki kinerja di masa datang

Bunga Bakung Mekar di waktu malam

Kuncup sendiri di siang hari

Majulah terus BKP Batam

Bersama rakyat melindungi negeri

Batam, 3 Januari 2020

Kepala Balai

Ir.Joni Anwar,M.MA

NIP.19640115 198303 1 001

Page 4: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. iii

DAFTAR BAGAN ……………………………………………………………. vi

DAFTAR TABEL …………………………………………………………….. vii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. x

DAFTAR GRAFIK …………………………………………………………… xi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………… 1

. 1. Sejarah Batam…………………………………………… 1

2. Visi, Misi dan Nilai-nilai……………………………… 12

B. Tujuan, Sasaran dan Struktur Organisasi 15

1. Tujuan ……………………………………………………. 15

2. Sasaran ……………………………………..…………… 16

3. Struktur Organisasi …………………………………… 16

4. Maksud dan Tujuan …………………..……………… 18

BAB II. KEGIATAN KETATAUSAHAAN

A. Tugas Pokok dan Fungsi …………………………………. 19

B. Program Kerja ………………………………………………. 19

C. Sumber Daya Manusia ……………………………………. 21

D. Keuangan …………………………………………………….. 69

BAB III. KEGIATAN OPERASIONAL PERKARANTINAAN

A. Kegiatan Operasional Karantina Hewan ……………… 73

1. Domestik Masuk......…………………………………... 76

2. Domestik Keluar ....……………………………………. 89

3. Ekspor ………………………………...............………. 101

4. Impor................ ……………………………………….. 106

5. Instalasi Karantina Hewan .........................…….. 110

6. Laboratorium Karantina Hewan................………. 111

Page 5: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

iv

B. Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan ………… 174

1. Umum ……………………………………………………. 174

2. Tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan ……….. 176

2.1. Impor ……………………….……………………… 176

2.2. Ekspor ……………………………………………… 184

2.3. Re-Ekspor …………………………………………. 187

2.4. Antar Area (Domestik) …………………………. 187

3. Kegiatan Program Data 2019 ………….……………. 192

3.1. Fumigasi Sertifikat Elektronik ……………….. 192

3.2. PPK Online ………………………………………… 193

4. Laboratorium Karantina Tumbuhan ……………… 195

4.1. Pemeriksaan Kesehatan Media Pembawa

OPT/OPTK …………………………………………

195

4.2. Penerapan Sistem Manajemen Mutu SNI

ISO/IEC 17025:2017…………………………….

205

4.3. Uji Banding dan Profisiensi

Laboratorium…… 206

5. Kegiatan Pemantauan OPT/OPTK Tahun 2019 … 207

6. Kegiatan Pengawasan Karantina Tumbuhan …… 219

6.1. Pengawasan Melalui Monitoring PSAT

………….......................................................

219

6.2. Pengawasan Perlakuan Terhadap Media

Pembawa ………………………………………..…

219

7. Permasalahan Karantina Tumbuhan BKP Kelas I

Batam.........................................................……

220

C. Kegiatan Operasional Pengawasan dan Penindakan 222

1. Penyidikan Kasus Tindak Pidana Karantina

Hewan …………………………………………………….

222

2. Penyidikan Kasus Tindak Pidana Karantina

Tumbuhan.………………………………………………

224

Page 6: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

v

BAB IV. PEMBAHASAN

A. Kekuatan …………………………………………………….. 225

B. Kelemahan …………………………………………………… 226

C. Peluang ………………………………….……………………. 230

D. Tantangan ……………………………………………………. 231

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………………………………………………….. 234

B. Saran ……………………………………………………….. 234

LAMPIRAN ……………………………………………………………………. 236

Page 7: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

vi

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1. Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I

Batam ………………………………………………………………

17

Page 8: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Daftar Kepegawaian Balai Karantina Pertanian Kelas I

Batam …………………………………………………………….

22

Tabel 2. Distribusi Pegawai Menurut Jabatan Struktural dan

Fungsional di Lingkungan Balai Karantina Pertanian

Kelas I Batam…………………………………………………...

26

Tabel 3. Kenaikan Pangkat dan Jabatan…………………….......... 26

Tabel 4. Cuti Tahunan..........………………………………………….. 27

Tabel 5. Volume dan Frekuensi Domestik Masuk Ternak

Potong Tahun 2018-2019.............................................

79

Tabel 6. Volume dan frekuensi domestik masuk ternak bibit

tahun 2018–2019…. ……………….................................

80

Tabel 7. Volume dan Frekuensi Domestik Masuk Hewan

Kesayangan Tahun 2018–2019…………........................

81

Tabel 8. Volume dan Frekuensi Domestik Masuk Hewan

Eksotik Kesayangan Tahun 2018–2019.......................

82

Tabel 9. Volume dan Frekuensi Domestik Masuk Bahan Asal

Hewan Tahun 2018–2019............................................

84

Tabel 10. Volume dan Frekuensi Domestik Masuk Hasil Bahan

Asal Hewan Tahun 2018–2019....................................

86

Tabel 11. Volume dan Frekuensi Domestik Masuk Benda Lain

Tahun 2018–2019………...................……………………..

88

Tabel 12. Volume dan Frekuensi Domestik Keluar Ternak Bibit

Tahun 2018-2019…………………………………...............

92

Tabel 13. Volume dan Frekuensi Domestik Keluar Ternak

Potong Tahun 2018–2019……………….…………………..

92

Tabel 14. Volume dan Frekuensi Domestik Keluar Hewan

Kesayangan Tahun 2018–2019…………………………..

93

Tabel 15. Volume dan Frekuensi Domestik Keluar Hewan

Page 9: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

viii

Eksotik Kesayangan Tahun 2018–2019……………….... 94

Tabel 16. Volume dan Frekuensi Domestik Keluar Bahan Asal

Hewan Tahun 2018–2019………………........................

95

Tabel 17. Volume dan Frekuensi Domestik Keluar Hasil Bahan

Asal Hewan Tahun 2018–2019………………………...…..

97

Tabel 18. Volume dan Frekuensi Domestik Keluar Bahan Asal

Hewan Tahun 2018–2019…………………….........……..

99

Tabel 19. Volume dan Frekuensi Ekspor Bahan Asal Hewan

Tahun 2018–2019.......................................................

102

Tabel 20. Volume dan Frekuensi Ekspor Sarang Burung Walet

Berdasarkan Negara Tujuan Tahun 2018–2019..........

103

Tabel 21. Volume dan Frekuensi Ekspor Madu Berdasarkan

Negara Tujuan Tahun 2018–2019...............................

105

Tabel 22. Volume dan Frekuensi Ekspor Taring Babi

Berdasarkan Negara Tujuan Tahun 2018-2019...……..

105

Tabel 23. Data Lalu-Lintas Impor Tahun 2018- 2019.................. 107

Tabel 24. Data Impor Bahan Asal Hewan Tahun 2018 – 2019..... 108

Tabel 25. Data Hasil Bahan Asal Hewan 2018-2019.................. 109

Tabel 26. Data Impor Berdasarkan Negara Asal tahun 2019...... 109

Tabel 27. Uji Profisiensi dan Uji Banding Laboratorium............ 112

Tabel 28. Jadwal Pelaksanaan dan Tim Pemantauan BKP Batam

Tahun Anggaran 2019.................................................

127

Tabel 29. Data Situasi HPHK di Kota Batam dan Kabupaten

Natuna Tahun 2018....................................................

129

Tabel 30. Jenis HPHK di Kota Batam Tahun 2017 dan Tahun

2018............................................................................

134

Tabel 31. Jenis HPHK di Kabupaten Natuna tahun 2017 dan

tahun 2018..................................................................

135

Tabel 32. Daftar Potensi Komoditi Produk Hewan Unggulan

(Sarang Burung Walet)..............................................

138

Tabel 33. Daftar Potensi Komoditi Produk Hewan Unggulan

Page 10: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

ix

(Madu)......................................................................... 139

Tabel 34. Daftar Potensi Komoditi Produk Hewan Unggulan

(Taring Babi)................................................................

139

Tabel 35. Daftar Nama Perusahaan Fumigator............................ 193

Tabel 36. Frekuensi Permohonan Pengujian di Laboratorium

Karantina Tumbuhan Tahun 2019...............................

196

Tabel 37. Hasil Intersepsi Temuan Serangga Tahun 2019............ 198

Tabel 38. Hasil Intersepsi Temuan Nematoda Tahun 2019.......... 200

Tabel 39. Hasil Intersepsi Temuan Cendawan Tahun 2019.......... 201

Tabel 40. Frekuensi Pengujian Peronospora manshurica 2019..... 203

Tabel 41. Frekuensi Pengujian per bulan Tahun 2019................ 204

Tabel 42. Hasil Pemantauan OPT/OPTK Tahun 2019.................. 216

Tabel 43. Tabel Kebutuhan Pegawai Balai Karantina Pertanian

Kelas I Batam.............................................................

229

Page 11: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Peta Pelabuhan Batam dengan Singapura................ 2

Gambar 2. Jalur Perekonomian dari dan ke Kota Batam........... 3

Gambar 3. Peta Status dan Situasi HPHK di Kota Batam Tahun

2018……………………………………………….…............ 133

Gambar 4. Peta Status dan Situasi HPHK di Kab. Natuna

Tahun 2018............................................................. 133

Gambar 5. Pallet Besi................................................................ 183

Gambar 6. Pallet Pres Kardus………………………………………….. 183

Gambar 7. Pallet Plastik............................................................. 184

Gambar 8. Gejala Serangan Mycosphaerella fijiensis pada Daun

Pisang.......................................................................

209

Gambar 9. Gejala Serangan Tungau Phyllocoptruta oleivora

pada Daun Jeruk......................................................

211

Gambar 10 Gejala Serangan Tungau Phyllocoptruta oleivora

pada buah Jeruk.................................................... 211

Gambar 11 Tungau Phyllocoptruta oleivora pada Buah Jeruk..... 212

Gambar 12 Gejala Serangan dari kutu Phenacoccus manihoti pada Daun dan batang ubi kayu............................

214

Gambar 13 Kutu Putih Dysmicoccus neobrevipes....................... 215

Gambar 14 Cucumber Green Mottle Mosaic Virus (CGMMV) 216

Page 12: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

xi

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1. Volume Domestik Masuk Berdasarkan Media

Pembawa Tahun 2018–2019……................................

77

Grafik 2. Frekuensi (kali) Domestik Masuk Berdasarkan Media

Pembawa Tahun 2018–2019 ……………………............

78

Grafik 3. Volume Domestik Keluar Berdasarkan Media

Pembawa Tahun 2018–2019....................................

90

Grafik 4. Frekuensi (Kali) Domestik Keluar Berdasarkan Media

Pembawa Tahun 2018–2019………………………….......

91

Grafik 5. Diagram Volume Pengeluaran Antar Area BAH pada

Tahun 2019…………………………………………….....…..

96

Grafik 6. Diagram Volume Pengeluaran Antar Area HBAH

pada Tahun 2019….……………………………...............

98

Grafik 7. Diagram Frekuensi Pengeluaran Antar Area HBAH

pada Tahun 2019......................................................

98

Grafik 8. Diagram Volume Pengeluaran Antar Area Benda Lain

pada Tahun 2019......................................................

100

Grafik 9. Diagram Frekuensi Pengeluaran Antar Area Benda

Lain pada Tahun 2019...……………………………………

101

Grafik 10. Perbandingan Frekuensi Pengujian Cemaran

Mikroba Tahun 2018 dan 2019 ................................

115

Grafik 11. Frekuensi Total Pengujian Cemaran Mikroba

Berdasarkan Parameter Uji Tahun 2019 sesuai SNI

2897:2008 .………………………………………….............

116

Grafik 12. Total Frekuensi Pengujian Cemaran Mikroba

Berdasarkan Parameter Uji dengan Metode Nissui

Tahun 2019 …………………………………………..…….

117

Page 13: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

xii

Grafik 13. Jenis Sampel yang Masuk untuk Pengujian

Cemaran Mikroba Tahun 2019...............................

……………………………………….................................

118

Grafik 14. Perbandingan Jumlah Sampel Masuk untuk

Pengujian Nitrit pada Sampel Sarang Burung Walet

Tahun 2018 dan 2019…………………………………......

119

Grafik 15. Perbandingan Jumlah Sampel Ulas Darah Tahun

2018 dan 2019 ………………......................................

120

Grafik 16. Perbandingan Jumlah Pengujian Avian Influenza

(AI) Dengan metode PCR tahun 2018 dan

2019 ………………………………...................................

121

Grafik 17. Jenis Sampel Unggas yang Masuk untuk Pengujian

Avian Influenza dengan PCR di Tahun

2019 …………………………………….............................

122

Grafik 18. Grafik Situasi HPHK di Kota Batam Tahun

2018……..……………………............................…………

131

Grafik 19. Grafik Situasi HPHK di Natuna Tahun

2018…………………………………............................…..

132

Grafik 20. Volume Impor Media Pembawa Non-PSAT pada

Satuan Kilogram Tahun 2019.……………………………

176

Grafik 21. Perbandingan Volume Impor Media Pembawa Non-

PSAT Tahun 2014-2019…………………………………….

177

Grafik 22. Frekuensi Impor Media Pembawa Non-PSAT Tahun

2019........................................................................

177

Grafik 23. Perbandingan frekuensi Impor Media Pembawa Non-

PSAT TA. 2014 – 2019............…………………………..

178

Grafik 24. Volume Pemasukan Media Pembawa PSAT Tahun

2019……...................................................................

179

Grafik 25. Perbandingan Volume (Kg) Pemasukan Media

Pembawa PSAT Tahun 2014-2019...........................

179

Grafik 26. Frekuensi Pemasukan Media Pembawa PSAT Tahun

2019........................................................................

180

Page 14: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

xiii

Grafik 27. Perbandingan Frekuensi Pemasukan Media

Pembawa PSAT Tahun 2014 – 2019………………........

181

Grafik 28. Frekuensi Pemasukan Media Pembawa Kemasan

Kayu Tahun 2019………………...................................

182

Grafik 29. Volume Pengeluaran/Ekspor Media Pembawa dalam

Satuan Kg Tahun 2019..............................................

185

Grafik 30. Perbandingan Volume Pengeluaran/Ekspor Media

Pembawa Tahun 2014-2019…………..........................

185

Grafik 31. Frekuensi Pengeluaran/Ekspor Media Pembawa

Tahun 2019……………………………….........................

186

Grafik 32. Perbandingan Frekuensi Pengeluaran/Ekspor Media

Pembawa Tahun 2014-2019……….............................

186

Grafik 33. Volume (Kg) Media Pembawa Antar Area (Domestik

Masuk) Tahun 2019.................................................. 187

Grafik 34. Perbandingan Volume (Kg) Media Pembawa Antar Area (Domestik Masuk) Tahun 2014-2019.................

188

Grafik 35. Frekuensi Antar Area (Domestik Masuk) Media

Pembawa Tahun 2019………………………………..…....

188

Grafik 36. Perbandingan Frekuensi Antar Area (Domestik

Masuk) Media Pembawa Tahun 2014-2019...............

189

Grafik 37. Volume (Kg) Antar Area (Domestik Keluar) Media

Pembawa Tahun 2019...............................................

190

Grafik 38. Perbandingan Volume (Kg) Antar Area (Domestik

Keluar) Media Pembawa Tahun 2014–2019...............

191

Grafik 39. Frekuensi Antar Area (Domestik Keluar) Media

Pembawa Tahun 2019.................………………………

192

Grafik 40. Frekuensi Permohonan Pengujian Laboratorium

Karantina Tumbuhan Tahun 2019............................

197

Grafik 41. Volume Temuan Serangga Laboratorium KT

2019…………………………….......................................

200

Grafik 42. Volume Temuan Cendawan Tahun 2019

……………………………………......................................

202

Page 15: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

xiv

Grafik 43. Pengujian Peronospora manshurica Tahun

2019…………………………………………………..…………

204

Grafik 44. Pengujian Tribolium castaneum, Oryzaephilus

surinamensis dan Lasioderma serricorne Tahun

2019….……………………………………………….............

205

Page 16: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

1. Sejarah Batam

Pulau Batam terletak pada 10 Lintang Utara dan 104 ° 07' ° 07

Bujur Timur. Tanah tersebut ditandai dengan rolling bukit Medan

dengan tingkat tertinggi di 161 meter di atas permukaan laut.

Tumbuhan meliputi sebagian besar pulau dengan bakau di pesisir

pantai. Nama Barelang merupakan bentuk singkatan dari pulau

Batam, Rempang, dan Galang. Luas total Barelang adalah 715

km2. Sejarah Batam erat terjalin dengan dekat Pulau Bintan dan

sisanya dari Kepulauan Riau. Menurut sejarawan Cina, Batam

telah dihuni sejak 231 Masehi ketika Pulau Singapura masih

disebut 'Pulau Ujung' (Ujung Island). Kemudian datang kerajaan

Malaka mengambil alih kekuasaan mulai abad ke-13 dipimpin

oleh Sultan Johor yang memerintah sampai abad ke-18. Desa-desa

pesisir yang berhadapan dengan Singapura telah menjadi tempat

persembunyian untuk bajak laut yang membajak kapal-kapal di

selat. Pada tahun 1824 nama pulau lagi muncul dalam perjanjian

London, yang menyebabkan pembagian wilayah antara Belanda

dan Inggris. Batam dan pulau-pulau sekitarnya kemudian menjadi

bagian dari Riau Lingga Raya, situasi yang berlangsung sampai

1911, ketika pemerintahan kolonial Hindia Belanda mengambil

alih.

Kota Batam adalah kota yang strategis karena terletak di

jalur pelayaran internasional. Luas dari daratan ini 1.5 kali dari

luas Singapura yang menjadi tetangganya yakni 1.040 km persegi.

Iklim yang ada di kota ini adalah iklim tropis dengan daratan yang

berbukit serta memiliki banyak lembah. Tanah yang ada di Batam

ini bisa dikatakan kurang subur karena berjenis tanah merah.

Page 17: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

2

Gambar 1. Peta Pelabuhan Batam dengan Singapura

Meski dikaruniai tanah yang kurang subur, tapi ada aspek

lain yang membuat Batam tampak menggoda bagi orang lain

untuk mengunjunginya. Batam bersebelahan dengan Selat

Singapura dan Malaysia di bagian utara, berbatasan dengan

Kabupaten Lingga di sebelah selatan, dengan Kabupaten Karimun

di barat serta arah timur dengan Pulau Bintan dan Tanjung

Pinang. Hal ini menjadikan Kota Batam sebagai jalur yang harus

dilewati oleh banyak pedagang mulai dari skala kecil sampai

pedagang besar. Hal ini karena sebagai jalur pelayaran

internasional menyebabkan kota ini mampu menjadi daya tarik

bagi orang luar untuk mendapatkan keuntungan.

Hal ini dapat dipahami karena dengan besarnya arus

perdagangan maka akan menimbulkan multiplier effect bagi bidang

usaha lainnya seperti semakin pesatnya kawasan hiburan,

semakin maraknya pusat perbelanjaan dan sebagainya. Multiplier

effect ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi kota Batam

langsung menanjak.

Page 18: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

3

Gambar 2. Jalur Perekonomian dari dan ke Kota Batam

Dengan tujuan permulaan menjadikan Pulau Batam sebagai

Singapuranya Indonesia, mendorong pemerintah Indonesia

membuat keputusan untuk menjadikan Pulau Batam sebagai

daerah industri. Untuk mewujudkannya, rencana ini didukung

sepenuhnya oleh Badan Otorita Batam (BOB) atau yang lebih

dikenal sebagai Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau

Batam. Selanjutnya berubah nama menjadi Badan Pengusahaan

Batam (BP Batam). Batam memiliki sedikit perbedaan dengan kota

lain, bukan karena Batam berbatasan langsung dengan beberapa

negara tetangga.. Namun ada beberapa hal lain yang membuat

Batam sedikit istimewa. Batam memiliki dua otoritas sekaligus,

yakni Pemerintah Kota Batam dan Otorita Batam/BP Batam. Kota

Tanjungpinang (Ibukota Provinsi Kepulauan Riau) sebenarnya juga

memiliki BP Tanjungpinang, namun peran mereka mengelola

Tanjungpinang tidak sebesar peran BP Batam mengelola Kota

Batam.

BP Batam dibentuk oleh pemerintah pusat pada tahun 1970-

an untuk membangun dan mengembangkan Batam sebagai kota

industri yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan

Page 19: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

4

seluruh NKRI. Sebelum otonomi daerah berlaku, BP Batam yang

membangun infrastruktur di Kota Batam dengan dana dari

pemerintah pusat. Mereka membangun jalan, jembatan, rumah

sakit pemerintah hingga dam/waduk. Saat ini, setelah lebih dari

40 tahun berlalu, Batam menjelma menjadi salah satu pusat

perdagangan, pariwisata dan alih kapal.

a. Periode Masa Lampau

Sejarah Pulau Batam bisa ditelusuri sewaktu pertama kalinya

Bangsa Mongolia dan Indo-Aryan pindah menetap di kerajaan

Melayu, sekitar tahun 1000 M sebelum kerajaan Islam Malaka dan

Bintan berdiri. Waktu itu kolonial Belanda, Inggris, dan Portugis

belum tiba di Pulau Batam.

Pada 1513 M, Pulau Batam telah menjadi bagian dari kerajaan

Johor. Penduduk Pulau Batam diisi oleh orang–orang Melayu yang

dijuluki sebagai orang Selat atau orang Laut. Dalam versi lain,

sejarah tentang Pulau Batam ini diceritakan telah dihuni oleh

orang Selat pada abad 14 atau berkisar pada tahun 1300 M.

Orang – orang Selat ini menghuni pulau ini sejak kerajaan

Tumasik masih berdiri. Kerajaan Tumasik sekarang bernama

Singapura, sebuah negara kecil tapi sangat maju yang ada di Asia.

Pada saat itu, kekuasaan berpusat di Bentang yang hari ini

dikenal sebagai Pulau Bintan serta dipimpin oleh Laksamana

Hang Nadim. Pada saat itu, Laksamana Hang Nadim aktif

mengusir penjajah. Setelah kepemimpinan Laksamana Hang

Nadim estafet selanjutnya dipegang oleh Sultan Johor hingga

sampai pertengahan abad 18. Pada masa itu, Kerajaan Malaka

sedang dalam puncak masa kejayaan.

Page 20: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

5

b. Periode Pendudukan kolonial

Keberadaan Selat Malaka pada abad ke-18 ternyata begitu

menggoda kaum penjajah untuk menguasainya. Keberadaan selat

ini sendiri memunculkan rivalitas di antara Inggris dan Belanda

untuk dapat menguasainya.

Pada saat itu, Bandara Singapura berkembang sangat pesat

sehingga Belanda melakukan berbagai strategi agar keinginannya

untuk menguasai perdagangan Melayu bisa berhasil. Hal ini

menyebabkan banyak para saudagar – saudagar datang dengan

sembunyi – sembunyi ke Singapura. Sedangkan Pulau Batam yang

berbatasan dengan Singapura menjadi tempat bersembunyi bagi

para pedagang dari gangguan patroli tentara Belanda.

Pada abad ke-18, Lord Minto dan Raffles dari kerajaan Inggris

melakukan transaksi barter dengan pemerintah kolonial Hindia

Belanda yang berakibat kepada penyerahan Pulau Batam -yang

disebut kembarannya Singapura- jatuh ke tangan Belanda. Orang

yang menjadi penguasa Batam untuk pertama kalinya adalah

Nong Isa atau Raja Isa bin Raja Ali. Beliau diperintah oleh Sultan

Riau dan Yang Dipertuan Muda Riau untuk memerintah kawasan

Nongsa dan daerah sekitarnya. Kawasan Nongsa dan daerah

sekitarnya inilah yang sekarang kita kenal dengan nama Pulau

Batam. Surat perintah dari Sultan Riau dan Yang Dipertuan Muda

Riau tertanggal 22 Jumadil Akhir 1245 atau bertepatan dengan

kalender Masehi, yakni tanggal 18 Desember 1829.

Tanggal ini yang kemudian dijadikan sebagai tanggal Hari

Jadi Kota Batam. Dahulu Kota Batam bernama Pulau Batang.

Sejarah tentang asal usul nama ini tertulis pada sebuah peta yang

digunakan VOC pada tahun 1675. Peta ini tersimpan rapi di

Universitas Leiden Belanda.

Page 21: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

6

c. Periode Globalisasi

Pada tahun 1960-an, Batam ditunjuk dan ditetapkan menjadi

basis logistik untuk minyak bumi yang bersumber di Pulau

Sambu, kota yang berumur sangat tua. Jauh lebih tua 1 abad dari

Kota Batam yang sekarang dijadikan tempat tujuan berinvestasi,

melakukan kegiatan ekonomi, perdagangan, alih kapal serta jasa

d. Sejarah Karantina Pertanian di Indonesia

Sejarah Karantina Pertanian di Indonesia diawali dengan

adanya penyebaran penyakit karat daun kopi yang disebabkan

oleh Hemileila vastatrix di Srilanka. Pada saat itu Indonesia masih

dalam penjajahan kolonial Hindia Belanda. Pemerintah kolonial

menyadari bahwa pada saat itu perkebunan kopi di Indonesia

merupakan sumber utama pendapatan. Selain itu pemerintah

kolonial juga menyadari adanya ancaman penyakit karat daun

kopi sehingga perlu upaya pencegahan terhadap penyebaran

penyakit tersebut di Indonesia. Dengan adanya ancaman penyakit

karat daun kopi maka lahirlah Ordonansi pertama di pemerintah

kolonial tentang karantina tumbuhan yaitu Ordonansi 19

Desember 1877 (Staatsblad No. 262) yang mengatur tentang

pelarangan pemasukan tanaman dan biji kopi dari Srilanka.

Beberapa waktu setelah terbitnya Ordonansi pertama, terbit

Ordonansi baru yaitu Ordonansi 28 Januari 1914 (Staatsblad

No.161) yang mengatur tentang pengawasan terhadap pemasukan

buah-buahan segar dari Australia yang dilakukan oleh seorang

ahli. Pada saat yang bersamaan dapat diketahui bahwa di daerah

bagian barat Australia sedang terjangkit hama lalat buah

(Mediteranean Fruitfly) atau dikenal dengan nama latin Ceratitis

capitata. Dari ordonansi inilah dibentuk organisasi

penyelenggaraan kegiatan perkarantinaan secara konstitusi

Page 22: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

7

bernama Instituut voor Platenziekten en Cultures (Balai

Penyelidikan Penyakit Tanaman dan Budidaya).

Akan tetapi sejak tahun 1939 organisasi karantina yang

melaksanakan operasional karantina tumbuhan mengalami

perkembangan dan perubahan. Pada tahun tersebut telah

ditetapkan Dinas Karantina Tumbuh-tumbuhan (Plantequarantine

Dienst) yang menjadi salah satu Seksi dari Balai Penyelidikan

Hama dan Penyakit Tanaman (Instituut voor Plantenziekten).

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian tahun 1957 Dinas

Karantina Tumbuh-tumbuhan ditingkatkan statusnya dari status

Seksi menjadi status Bagian. Tahun 1961 Balai Penyelidikan

Hama dan Penyakit Tanaman (BPHT) diganti nama menjadi LPHT

(Lembaga Penelitian Hama dan Penyakit Tanaman). Pada tahun

1969 organisasi karantina ditingkatkan statusnya menjadi Eselon

II dan diubah lagi menjadi Direktorat Karantina Tumbuh-

tumbuhan yang secara operasional berada di bawah Menteri

Pertanian namun secara administrasi berada di bawah Sekretaris

Jenderal.

Sebagai kelanjutan kegiatan perkarantinaan pasca

kemerdekaan, pemerintah menetapkan Undang-undang No. 2

Tahun 1961 tanggal 17 Februari 1961 (Lembaran Negara Nomor.

9/1961) serta Peraturan Pelaksanaan Nomor. 6/PMP/1961 dan

Nomor. 7/PMP/1961 yang ditunjukkan kepada Direktur Lembaga

Pengawetan Alam, Kebun Raya Bogor. Adapun pelaksanaannnya

dilakukan oleh senior karantina tumbuhan sebelum era TC

Inspektur Karantina Tumbuhan Ciawi Bogor. Perkembangan

organisasi karantina selanjutnya adalah dengan ditetapkannnya

Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor.

178/Kpts/Org/4/1973 tahun 1973 tentang pemberian

Page 23: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

8

kewenangan dari Jawatan Pertanian Rakyat kepada Direktorat

Karantina Tumbuh-tumbuhan.

Pada tahun 1974 organisasi karantina diintegrasikan dalam

suatu wadah Pusat Karantina Pertanian di bawah pengawasan

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Seiring dengan

perkembangan era Orde Baru, organisasi Direktorat Karantina

Tumbuhan diubah menjadi Pusat Karantina Pertanian dengan

dibentuk cabang Karantina Tumbuhan di seluruh Indonesia

dengan status non struktural. Perubahan organisasi karantina ini

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian

No.453/Kpts/Um/Org/6/1980 tahun 1980. Selain itu pada tahun

1980 juga telah terbit Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor.

861/Kpts/OT-210/12/1980 tanggal 21 Desember 1980 yang

selanjutnya dikembangkan rentang kendali manajemen secara

meluas.

Pusat Karantina Pertanian memiliki 5 Balai (Eselon III), 14

Stasiun (Eselon IV) dan 38 Pos (Eselon V) serta 105 Wilayah Kerja

(non struktural) yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada tahun

tahun 1983 unsur Pusat Karantina Pertanian yang terdiri atas

karantina tumbuhan dan hewan diintegrasikan. Selain itu status

sebelumnya di bawah pengawasan Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian dialihkan kembali ke Sekretaris Jenderal

dengan pembinaan operasional secara langsung di bawah Menteri

Pertanian.

Tahun 2001 dapat dianggap sebagai tahun tonggak sejarah

bagi perkembangan organisasi karantina pertanian Indonesia. Di

tahun-tahun sebelumnya dapat diketahui bahwa perkembangan

organisasi karantina melalui perjalanan yang panjang, berliku dan

melewati pasang surut. Berdasarkan Keppres Nomor. 58 tahun

Page 24: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

9

2001 Karantina Pertanian telah berkembang menjadi Unit Eselon I

di lingkungan Departemen Pertanian.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam sebagai salah satu

Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian di wilayah

Kepulauan Riau mempunyai tugas pokok dan fungsi mencegah

masuk dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina/HPHK

dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina/OPTK dari luar

negeri ke dalam wilayah Republik Indonesia dan dari satu area ke

area lain di dalam wilayah Indonesia serta keluarnya HPHK dan

OPTK dari dalam wilayah Indonesia. Tugas pokok dan fungsi

tersebut dilaksanakan melalui tindakan karantina ( 8P ) terhadap

hewan, bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan , tumbuhan

dan hasil tumbuhan yang diimpor, ekspor dan diantar areakan.

Karantina Pertanian dengan dasar Undang Undang Nomor 16

Tahun 1992 merupakan institusi yang menjadi ujung tombak

sektor pertanian di pintu-pintu lalulintas pemasukan dan

pengeluaran hasil pertanian, agar dapat turut berkontribusi

dengan pembangunan perekonomian dan pengamanan dari

ancaman masuk dan tersebarnya hama dan penyakit yang

berbahaya yang dapat mengancam sumber daya alam hayati. Saat

ini persayaratan karantina yang ketat dalam penerapan standar

internasional yang diatur dalam ketentuan WTO-SPS negara

tujuan ekspor. Tentunya karantina pertanian di Indonesia

diharapkan dapat berperan aktif menunjang upaya pemerintah

dalam pembangunan ekonomi di sektor pertanian yang

berorientasi pasar agar mampu meningkatkan daya saing produk

di pasar domestik maupun internasional.

Kebijakan Strategis Karantina Pertanian dalam rangka

menuju Karantina Tangguh, Profesional Terpercaya dengan

melakukan beberapa pendekatan yaitu: Penguatan Infrastruktur,

Penguatan Teknologi Informasi, Penguatan Sumber Daya Manusia,

Page 25: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

10

Penguatan Kelembagaan, Penguatan Pengembangan Peraturan

Perundangan dan Sistem Perkarantinaan dan Public Awareness.

Karantina juga berperan penting dalam membantu para pelaku

usaha pertanian dalam upaya peningkatan daya saing komoditas

produk pertanian di pasar internasional, melalui sertifikasi

kesehatan produk pertanian yang akan diekspor dengan tujuan

untuk peningkatan sanitasi (kesehatan) produk pertanian

Indonesia agar bisa diterima dan memenuhi persyaratan teknis

(Sanitary and Phytosanitary Measures) negara-negara tujuan.

Selain itu peran karantina adalah terkait dengan dan

pengendalian produk-produk impor yang tidak memenuhi syarat

dan standar kesehatan manusia, hewan, tumbuhan serta

lingkungan hidup. Dilihat dari faktor teknis, permintaan komoditi

peternakan dan pertanian untuk usaha agribisnis maupun untuk

kebutuhan pangan ke depan diperkirakan akan mengalami

peningkatan yang cukup signifikan. Tingginya permintaan

tersebut akan membuat peran dan tugas Karantina semakin

meningkat dalam melakukan pelayanan, dilain pihak masih ada

daerah pengeluaran yang belum di tempatkan petugas karantina.

Pembangunan pertanian menempatkan upaya melindungi dan

melestarikan sumber daya alam hayati, sebagai bagian dari

pembangunan sistim dan usaha agribisnis. Terkait dengan upaya

tersebut peranan karantina pertanian meliputi aspek keselamatan

sumber daya alam hayati, ketahanan dan keamanan pangan,

kelestarian lingkungan, tuntutan masyarakat atas produk

pertanian yang berkualitas dan pelayanan prima. Peranan

karantina dalam Program Ketahanan dan Keamanan Pangan

adalah membantu upaya peningkatan produktifitas melalui

pengamanan sumber daya alam hayati.

Permasalahan di atas secara langsung maupun tidak

langsung berpengaruh nyata pada pelaksanaan tindakan

karantina yang belum optimal mengakibatkan meningkatnya

Page 26: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

11

resiko masuk dan tersebarnya hama dan penyakit hewan

karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tanaman karantina

(OPTK) yang dilalulintaskan seiring dengan meningkatnya lalu

lintas kegiatan perdagangan produk – produk pertanian dari suatu

area ke area yang lain yang melalui pelabuhan di wilayah kerja

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam.

Secara geografis wilayah kerja UPT Balai Karantina Pertanian

Kelas I Batam relatif strategis sebagai jalur perdagangan

internasional. Hal ini dikarenakan berdekatan dengan 3 (tiga)

negara tetangga, yakni : Malaysia, Brunei Darussalam dan

Singapura. Sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan

Negara tetangga tersebut maka wilayah kerja UPT Balai Karantina

Pertanian Kelas I Batam merupakan daerah yang sangat rawan

terhadap kemungkinan masuknya HPHK dari luar negeri ke

Indonesia, dimana Singapura merupakan Negara perdagangan dan

pusat distribusi dunia, sedangkan Malaysia merupakan Negara

yang belum bebas PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Kondisi ini

menjadi indikator pendukung memasuki area perdagangan

internasional, namun perlu didukung kemampuan daya saing.

JAMBIRIAU

KEPRI

TANJUNG SINABOI

KAYU KE MALAYSIA, ROKOK DAN CUKAI DAN

NARKOBA DARI MALAYSIA

DUMAI

LUNDUP ELEKTRONIK, MIRAS, NARKOBA, SEMBAKO,

PUPUK, BARANG BEKAS

RUPAT

HASIL LAUT, ARANG BAKAU DAN NARKOBA

NARKOBA, BARANG BEKAS, BAWANG DAN SEMBAKO

BENGKALIS : SEMBAKO, BAWANG DAN BARANG BEKAS

SELAT PANJANG : HASIL LAUT

TEMBILAHAN : BARANG BEKAS

KUALA ENOK : HASIL LAUT DAN BAWANG

BAGAN SIAPI-API : HASIL LAUT

BATAM

SENGKUANG

BELAKANG PADANG

PANTAI STRES

TANJUNG UNCANG

TANJUNG BALAI KARIMUN

TANJUNG PINANG

TANJUNG UBAN

TANJUNG BATU

KUNDUR

GALANG

REMPANG

KUALA TUNGKAL

SUNGAI BETARA

PERBATASAN PULAU KIJANG

15

TANJUNG BALAI ASAHAN

BELAWAN

LABUHAN BATU

SUMUT

ACEH

LANGSA

SABANG

LHOKSEUMAWE

TAMIANG

BABEL

PERAIRAN BELINYU JEBUS DAN

PULAU NANGKA

PEAIRAN TOBOALI GELASA

PANGKAL PINANG

PERAIRAN PULAU BELITUNG

SUMGAI PADANG DAN KELUMPANG

Gambar 3 Wilayah Kerawanan penyeludupan di kepulauan

Riau dan Pekan Baru

Page 27: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

12

2 VISI, MISI DAN NILAI – NILAI

2.1 V I S I

Visi adalah gambaran umum masa depan organisasi yang

diinginkan dalam 5 tahun ke depan, sedangkan misi organisasi di

bidang pemerintahan adalah merupakan ungkapan dari tugas

pokok dan fungsi atau merupakan maksud dari keberadaan

organisasi.

Visi Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam adalah:

“Menjadi UPT Satker yang Tangguh dan Terpecaya’ di

Kepulauan Riau dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya

alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan

Keanekaragaman Hayati serta keamanan pangan”

Pengertian Tangguh dan Terpercaya adalah sebagai berikut:

Tangguh:

Penyelenggaraan karantina pertanian pada hakekatnya adalah

pewujudan pertahanan Negara di bidang Kelestarian Sumber daya

alam Hayati Hewan dan Tumbuhan. Prinsip pertahanan adalah

tangguh menghadapi serangan.

Terpecaya:

Keberhasilan berkaitan dengan peran serta masyarakat dan mitra

kerja baik didalam maupun di luar negeri, oleh karena itu setiap

kebijakan dan tindakan Barantan perlu mendapat kepercayaan

yang tinggi. Kepercayaan akan diperoleh antara lain melalui

akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dibidang

perkarantinaan dan keamanan hayati

Page 28: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

13

2.2 M I S I

Dengan mempertimbangkan tugas Pokok dan Fungsi, Prioritas

Nasional dan Kebijakan Kementerian Pertanian, maka Misi Balai

Karantina Pertanian Kelas I Batam ditetapkan adalah:

1. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan

dan tumbuhan dari serangan hama dan penyakit hewan

karantina (HPHK), dan Organisme pengganggu tumbuhan

karantina (OPTK);

2. Mendukung terwujudnya keamanan pangan.

3. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan

dan meningkatkan akses pasar komoditas Pertanian;

4. Meningkatkan Citra dan Kualitas Layanan Publik;

2.3 NILAI-NILAI

Nilai – nilai yang ditanamkan dalam organisasi agar membudaya

dalam keseharian organisasi. Falsafah tidaklah berdiri sendiri

tetapi diturunkan dari visi dan misi , tujuannya agar nilai nilai

yang dibudayakan akan menjadi perilaku setiap individu dalam

organisasi agar tidak menyimpang dari visi dan misi.

NILAI-NILAI YANG DIBUDAYAKAN DI LINGKUNGAN BALAI KARANTINA

PERTANIAN KELAS I BATAM YAITU:

Berfikir Strategis untuk mencapai tujuan, artinya kami

selalu berupaya melakukan pilihan terbaik dalam

mencapai tujuan;

Berlaku ‘amanah’ dalam mengemban tugas,

mengandung arti professional yaitu selalu

mengembangkan kemampuan secara terus menerus

dalam bidang tugasnya, dan bertanggung jawab yaitu

menggunakan sumberdaya dengan efektif dan efisien

Page 29: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

14

Inovatif, Terus kreatif mengembangkan cara cara terbaik

dalam mencapai tujuan;

Bekerjasama dan komunikatif, kami berkomunikasi

untuk memahami kebutuhan stakeholder dan

bekerjasama baik internal maupun eksternal dalam

mencapai tujuan;

Science base, kami memahami bahwa karantina adalah

pengelolaan resiko oleh karena itu selalu

mempertimbangan aspek teknologi dan ilmu

pengetahuan dalam memutuskan kebijakan;

Berdedikasi dalam pelayanan, Kami berusaha memiliki

komitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat dengan sebaik mungkin.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor

22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian terhitung

mulai tanggal 18 Juni 2008, penyelenggaraan aturan

Karantina Pertanian Hewan dan Tumbuhan dilakukan oleh

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam. Unit Pelaksana

Teknis Badan Karantina Pertanian yang baru ini merupakan

perubahan bentuk hukum/organisasi yang sebelumnya di

bawah Otorita Batam (Subdit Karantina Otorita Batam).

Setelah Permentan Nomor 22/Permentan/OT.140/4/2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis

Karantina Pertanian disahkan oleh Menteri Pertanian,

disusul dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor

808/Kpts/KP.330/6/2008, tentang Pengangkatan Pejabat

Eselon III, IV dan V Lingkup Badan Karantina Pertanian

sebagai jabaran pelaksanaan tugas di Unit Pelaksana Teknis

Karantina Pertanian.

Page 30: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

15

Dari pengembangan Organisasi Badan Karantina

Pertanian, Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam jumlah

pegawai saat ini 44 (empat puluh empat) orang terdiri dari

Struktural 5 orang, Karantina Hewan 17 orang, Karantina

Tumbuhan 19 orang dan petugas administrasi 3 orang.

Dalam menyelenggarakan tupoksi karantina hewan

dan karantina tumbuhan, Balai Karantina Pertanian

Kelas I Batam mendapat dukungan anggaran melalui DIPA

dari Kementerian Pertanian sejak tahun 2008. Pada tahun

2019 DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam sebesar

Rp. 9.828.825.000,- (Sembilan Milyar Delapan Ratus Dua

Puluh Delapan Juta Delapan Ratus Dua Puluh Lima Ribu

Rupiah). Dengan adanya dukungan anggaran dari

Kementerian Pertanian maka Rencana Strategis (Renstra)

Badan Karantina Pertanian dapat dilaksanakan di Batam.

Renstra merupakan suatu proses yang berorientasi pada

hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun

sampai dengan 5 (lima) tahun, dengan memperhitungkan

potensi, peluang dan permasalahan yang ada atau yang

mungkin timbul. Dengan perencanaan strategis yang jelas

dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat

menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang

dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan

akuntabilitas kinerja.

B. TUJUAN, SASARAN, DAN STRUKTUR ORGANISASI

1. Tujuan

“Mencegah masuknya Hama Penyakit Hewan

Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina (OPTK) melalui Pemeriksaan

Lalu Lintas Komoditas Hasil Pertanian di Pelabuhan

Laut/Bandar Udara, khususnya Batam, Pulau

Page 31: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

16

Rempang dan Pulau Galang di Propinsi Kepulauan

Riau”.

Upaya pencegahan tersebut berdampak pada

kemampuan Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam

dalam melindungi sumber daya alam hayati hewani

nabati serta meningkatnya pelayanan prima pada

pengguna jasa di bidang perkarantinaan.

2. Sasaran

2.1. Sasaran Jangka Panjang

Untuk mewujudkan sistem perkarantinaan

nasional yang tangguh, berbasiskan peraturan

perundangan yang kuat dalam suatu organisasi

yang kompatibel, berkelanjutan dan dinamis.

2.2. Sasaran Jangka Menengah

Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur

perkarantinaan sesuai dengan standar, guna

meningkatkan kemampuan operasional

pelaksanaan tindakan karantina, terutama

pengembangan sumber daya manusia dan

pengembangan program komputerisasi.

2.3. Sasaran Tahun Anggaran 2019

”Meningkatkan pelayanan sertifikasi ekspor/

impor hasil pertanian dan perlindungan/

pengamanan produksi pertanian nasional”.

3. Struktur Organisasi

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam adalah Unit

Pelaksana Teknis dari Badan Karantina Pertanian

yang bernaung di bawah Kementerian Pertanian.

Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I

Batam terdiri dari Kepala Balai, Sub-bagian Tata

Page 32: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

17

Usaha, Seksi Karantina Hewan, Seksi Karantina

Tumbuhan, Seksi Pengawasan dan Penindakan serta

Kelompok Jabatan Fungsional.

BAGAN 1. STRUKTUR ORGANISASI BALAI KARANTINA

PERTANIAN KELAS I BATAM

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM

BAGIAN TATA

USAHA

SEKSI KARANTINA

TUMBUHAN

SEKSI KARANTINA

HEWAN

SEKSI PENGAWASAN &

PENINDAKAN

BADAN KARANTINA PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

Page 33: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

18

4. Maksud dan Tujuan

Laporan tahunan ini disusun dengan tujuan untuk

memberikan gambaran seluruh kegiatan Balai

Karantina Pertanian Kelas I Batam baik operasional,

pengelolaan keuangan maupun perkembangan lain

yang telah dicapai selama tahun 2019.

Page 34: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

19

BAB II

KEGIATAN KETATAUSAHAAN

A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam mempunyai

tugas pokok dan fungsi yaitu mencegah masuk dan

tersebarnya hama penyakit hewan karantina dan organisme

pengganggu tumbuhan karantina dari luar negeri ke dalam

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mencegah

keluarnya Hama Penyakit Hewan Karantina dan Organisme

Pengganggu Tumbuhan Karantina dari wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia ke luar negeri.

B. PROGRAM KERJA

Program Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam

dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi karantina

adalah sebagai berikut:

1. Menyusun program kegiatan tahunan untuk diajukan

kepada Kementerian Pertanian.

2. Melaksanakan kegiatan pembangunan.

3. Pengawasan lalu lintas produk pertanian baik hewan,

bahan asal hewan dan hasil bahan asal hewan serta

tumbuhan dan produk turunannya pada pintu-pintu

pemasukan di Batam yaitu di pelabuhan Batu Ampar,

Sekupang, Telaga Punggur, Batam Center, Kabil dan

Bandara Hang Nadim dalam bentuk pemeriksaan

dokumen, pemeriksaan fisik, pemeriksaan

laboratorium, pengamatan, perlakukan, penahanan,

penolakan, pelepasan maupun pemusnahan.

4. Melakukan surveilance atau pemantauan Data dari

dinas dinas terkait HPHK

Page 35: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

20

5. Melakukan surveilance atau pemantauan Organisme

Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang

terdapat di Batam dan melakukan pengawasan

implementasi ISPM #15 pada kemasan kayu yang

digunakan untuk mengekspor produk-produk yang

memerlukan kemasan kayu/palet dan pengawasan

Keamanan Pangan terhadap Pemasukan dan

Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan

sebagaimana ketentuan Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 27/Permentan/PP.340/5/2009 juncto

Peraturan Menteri Pertanian Nomor

38/PP.340/8/2009 juncto Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 88/Permentan/PP 340/12/2011.

6. Melakukan pengawasan dan pencegahan pemasukan

daging/komoditi ilegal ke Batam yang merupakan

barang larangan untuk diimpor ke Indonesia.

7. Melakukan pemberkasan pada kasus-kasus

penyelundupan pangan segar asal hewan dan pangan

segar asal tumbuhan serta mengajukan berkas kasus

perkara kepada instansi penegak hukum untuk

dilakukan proses hukum lebih lanjut.

8. Melakukan koordinasi dan sinergi dengan instansi

terkait agar penyelenggaraan karantina di Batam dapat

terlaksana dengan maksimal.

9. Melakukan sosialisasi kepada instansi terkait dan

stakeholder agar ketentuan karantina dapat dipahami

oleh seluruh masyarakat dan yang berkepentingan

sehingga ketentuan perkarantinaan dapat terlaksana

dengan maksimal di Balai Karantina Pertanian Kelas I

Batam.

10. Melaksanakan tugas-tugas titipan dalam bentuk

pengawasan di pintu pemasukan baik di pelabuhan

Page 36: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

21

laut maupun udara terhadap flora dan fauna yang

dilindungi atau yang dilarang pemasukan dan

pengeluarannya.

11. Melakukan pengawasan lalu lintas plasma nutfah

dalam rangka pelaksanaan keamanan hayati hewani.

12. Menyusun program kegiatan sebagai dasar acuan

kegiatan karantina dalam melaksanakan tugas dan

tanggungjawab Balai Karantina Pertanian Kelas I

Batam.

13. Melakukan pemungutan PNBP dan menyetorkannya ke

kas negara.

14. Menyusun laporan kegiatan, laporan keuangan dan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) serta laporan mutasi barang.

15. Menyelenggarakan urusan rumah tangga untuk

mendukung pelaksanaan tugas Balai Karantina

Pertanian Kelas I Batam.

16. Pengawasan pelaksanaan fumigasi pada produk hewan

maupun tumbuhan.

C. SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam melaksanakan tupoksi dan program kerja, Balai

Karantina Pertanian Kelas I Batam pada tahun 2019

didukung oleh 44 orang pegawai dengan perincian sebagai

berikut:

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam 1 orang.

Kepala Bagian Tata Usaha 1 orang;

Kepala Seksi Karantina Hewan 1 orang;

Kepala Seksi Karantina Tumbuhan 1 orang;

Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan 1 orang;

Fungsional Karantina Hewan 17 orang;

Fungsional Karantina Tumbuhan 17 orang;

Page 37: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

22

Fungsional Umum 2 orang;

Calon Fungsional 2 orang;

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2 orang.

Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam

tersebut bertugas di pintu-pintu pemasukkan di Batam

dengan pembagian sebagai berikut:

14 Orang di Kantor BKP Kelas I Batam.

10 Orang di Wilker Pelabuhan Batu Ampar, dan Harbour

bay

4 Orang di Wilker Pelabuhan Ferry Batam Center.

4 Orang di Wilker Pelabuhan Sekupang dan Pelabuhan

Water Front

7 Orang di Wilker Pelabuhan Udara Hang Nadim.

5 Orang di Wilker Punggur dan Kabil

Jumlah pegawai tersebut di atas dirasakan masih

belum memadai untuk mencapai kinerja yang optimal. Untuk

itu diperlukan dukungan sumber daya manusia yang

proporsional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab

yang diemban sehingga program kerja dapat tercapai dan

terlaksana dengan baik.

TABEL 1. DAFTAR KEPEGAWAIAN

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM

No Nama/NIP Pangkat/

Golongan

Pendidik

an

Terakhir

Jabatan

01. Ir. Joni Anwar,M.MA

19640115 198303 1 001

Pembina

Tk. I / IV –

b

S2 Kepala Balai

Page 38: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

23

02. Muhammad Halim, SE

19720401 200212 1 001

Penata / III

- c

S1 Ka. Subbag TU

03. drh. Romauli Basa

Simatupang, M.H

19701111 200212 2 001

Pembina /

IV-a

S2 Kasi Wasdak

04. drh. Catrini Anawang Sih

19701105 200312 2 001

Pembina /

IV-a

S1 Kasi Karantina

Hewan

05. Willy Indra Yunan, SP

19731001 199803 1 001

Penata Tk. I

/ III-d

S1 Kasi Karantina

Tumbuhan

06. drh. I Nyoman Aryadi Kusuma

19700717 199903 1 001

Pembina

Tk. I / IV-b

S1 Medik Veteriner

Madya

07. drh. T. Iskandar, MH

19640813 199503 1 001

Pembina

Tk. I / IV-b

S2 Medik Veteriner

Madya

08. Salman El Ashani

19631118 198302 1 001

Penata Tk. I

/ III-d

SLTA Paramedik

Veteriner Penyelia

09. drh. Betha Tiurmatio Putri

Sihaloho

19900330 201403 2 001

Penata

Muda TK.1

/ III-b

S1 Medik Veteriner

Ahli Muda

10. drh. Yulia Hardhiyanti Putri

19850722 201101 2 013

Penata / III-

c

S1 Medik Veteriner

Muda / PPK

11. drh. Rydha Kurnia

19840327 201101 2 014

Penata / III-

c

S1 Medik Veteriner

Muda

12. Fuad Helmi Nasution, S.Sos

19781216 200212 1 002

Penata / III-

c

S1 Fungsional Umum

13. drh. Edy Candra Zebua

19831226 201503 1 001

Penata

Muda Tk. I

/ III-b

S1 Medik Veteriner

Pertama

14. Wasis Prihartono, SP

19760723 200901 1 005

Penata / III

- c

S1 POPT Ahli Muda

15. Setiadi Wibowo, SP

19860928 200912 1 003

Penata

Muda Tk. I

/ III-b

S1 POPT Ahli Pertama

16. Esti Wulandari, SP

19820617 201101 2 008

Penata / III

- c

S1 POPT Ahli Muda

Page 39: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

24

17. Ima Rahimatussawaliyah, S.Si

19910510 201403 2 002

Penata

Muda Tk. I

/ III-b

S1 POPT Ahli Pertama

18. Defiana Prastiti, SP

19851213 200912 2 004

Penata

Muda Tk. I

/ III-b

S1 POPT Ahli Pertama

19. drh. Mia Zakia Romadhoni

19920320 201801 2 001

Penata

Muda Tk. I

/ III-b

S1 Calon Medik

Veteriner Ahli

Pertama

20. drh. Novialita Aesa Putri

19921119 201801 2 001

Penata

Muda Tk. I

/ III-b

S1 Medik Veteriner

Pertama

21. Dwi Pancawati, SP

19821002 201101 2 007

Penata

Muda Tk. I

/ III-b

S1 POPT Ahli Pertama

22. Riki Hikman Sahidin, S.Si

19830713 201403 1 001

Penata

Muda Tk. I

/ III-b

S1 POPT Ahli Pertama

23. Marta Sumarno, A.Md

19840306 200901 1 005

Penata

Muda / III-a

DIII Paramedik

Veteriner Mahir

24. Ugra Erika Novendrika, A.Md

19841120 200912 1 001

Penata

Muda / III-a

DIII Paramedik

Veteriner Mahir

25. Yusmawati, A.Md

19820525 200912 2 004

Penata

Muda / III-a

DIII Paramedik

Veteriner Mahir

26. Abdurrahman, A.Md

19871005 201101 1 007

Penata

Muda / III-a

DIII Paramedik

Veteriner Mahir

27 Hayuzar, A.Md

19850925 201101 1 012

Penata

Muda / III-a

DIII Paramedik

Veteriner Mahir

28. Yose Rizal

19730228 200212 1 003

Penata / III-

a

SLTA POPT Mahir

29. Eva Rahman

19770613 200604 1 001

Pengatur

Tk. I / II - d

SLTA Bendahara

Pengeluaran

Page 40: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

25

30. Ferry Hamdani

19841229 200312 1 004

Penata

Muda / III -

a

SLTA POPT Mahir

31. Zulkifli

19780607 200212 1 001

Penata

Muda / III -

a

SLTA POPT Mahir

32. Dody Indra, A.Md

19840303 201503 1 002

Pengatur /

II-d

DIII Paramedik

Veteriner

33. Dika Wanandi Lukito

19910311 200912 1 002

Pengatur /

II-d

SLTA POPT Terampil

Pelaksana

34. Gunarto

19820606 200912 1 005

Pengatur /

II-c

SLTA POPT Terampil

Pelaksana

35. Darozat

19900601 200912 1 001

Pengatur /

II-c

SLTA POPT Terampil

Pelaksana

36. Ade Maman Rohmansyah

19881107 201101 1 010

Pengatur /

II-c

SLTA POPT Terampil

Pelaksana

37. Bambang Sanjaya

19890628 201101 1 002

Pengatur /

II-c

SLTA POPT Terampil

Pelaksana

38. Mukhlis Wahyudi

19800606 201403 1 002

Pengatur

Muda Tk. I

/ II-b

SLTA Paramedik

Veteriner Terampil

39. Hasanudin

19890529 201403 1 003

Pengatur

Muda Tk. I

/ II-b

SLTA POPT Terampil

Pelaksana

40. Ahmad Puji Hermawan

19860118 201503 1 001

Pengatur

Muda / II-a

SLTA Calon POPT Pemula

41. Dian Febriansyah

19890227 201503 1 001

Pengatur

Muda / II-b

SLTA POPT Terampil

Pelaksana

42. Irvanus

19870303 201503 1 001

Pengatur

Muda / II-a

SLTA Paramedik

Veteriner Pemula

43. Yermia Kaelan, SE.AK.CA.

19850821 201902 1 002

Penata

Muda / III-a

S2 Calon Analis

Keuangan

44. Aditya Darminta Putra, A.Md

19880829 201903 1 002

Pengatur /

II - c

DIII Calon Analis

Kepegawaian

Page 41: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

26

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2019

1. Yermia Kaelan,

SE.AK.CA.MBA

19850821 201902 1 002

Penata

Muda / III-a

S2 Calon Analis

Keuangan

2. Aditya Darminta Putra, A.Md

19880829 201903 1 002

Pengatur /

II - c

DIII Calon Analis

Kepegawaian

TABEL 2. DISTRIBUSI PEGAWAI MENURUT JABATAN

STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM

NO UNIT KERJA

JABATAN

STRUKTU

RAL

FUNGS.

TERTEN

TU

FUNGS.

UMUM

CALO

N

FUNGS

CPNS JUML

AH

1

BKP KELAS I

BATAM

5 33 2 2 2 44

TABEL 3.KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN

1.1. Kenaikan Pangkat Priode April 2019

No NAMA / NIP PANGKAT/GOLONGAN

JABATAN LAMA (TMT) BARU (TMT)

1 Riki Hikman Sahidin,

S.Si

19830713 201403 1

001

Penata Muda /

III-a

Penata Muda

Tk. I / III-b

POPT Ahli Muda

Page 42: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

27

2 Esti Wulandari, SP

19820617 201101 2

008

Penata Muda Tk.

I / III-b

Penata / III -

c

POPT Ahli Muda

3 Dika Wanandi Lukito

19910311 200912 1

002

Pengatur II-c Pengatur Tk.I

II-d

POPT Terampil

Pelaksana

1.2. Kenaikan Golongan Priode Oktober 2019

No NAMA / NIP PANGKAT/GOLONGAN

JABATAN LAMA (TMT) BARU (TMT)

1 Ferry Hamdani

19841229 200312 1

004

Pengatur Tk.I/II-d

Penata Muda

/ III - a

POPT Pertama

2 Dian Febriansyah

19890227 201503 1

001

Pengatur / II-a Pengatur

Muda / II-b

POPT Terampil

Pelaksana

3 Zulkifli

19780607 200212 1

001

Pengatur Tk.I/II-d

Penata Muda

/ III - a

POPT Mahir

4 Dody Indra, A.Md

19840303 201503 1

002

Pengatur / II - c Pengatur

Tk.I/II-d

Paramedik

Veteriner

DATA PEGAWAI YANG MELAKSANAKAN CUTI TAHUNAN

CUTI ALASAN PENTING DAN CUTI BERSALIN SELAMA TAHUN 2018

TABEL 4.CUTI TAHUNAN

Pegawai yang menjalankan Cuti Tahunan TA. 2019

No NAMA PEGAWAI TANGGAL JUMLAH

HARI

1 Mukhlis Wahyudi 03 - 11 Januari 2019 7 hari

2 Darozat 21 -23 Januari 2019 3 hari

3 Ugra Erika Novendrika 14 - 18 Januari 2019 5 hari

Page 43: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

28

4

drh. Adi Ningrum

Kurniasari

01 - 06 Februari 2019 3 hari

5 drh. Rydha Kurnia

04 - 06 Februari 2019 2 hari

6 Dian Febriansyah

04 - 06 Februari 2019 2 hari

7 Yose Rizal

06 - 08 Februari 2019 3 hari

8 Irvanus 11 - 15 Februari 2019 5 hari

9 drh. Catrini Anawang

Sih 04 Februari 2019 1 hari

10 Willy Indra Yunan, SP

07 - 08 Februari 2019 2 hari

11 drh. Romauli Basa

Simatupang. MH 27 - 28 Februari 2019 2 hari

12 Zulkifli 22 dan 25 Februari

2019 2 hari

13 Marta Sumarno, A.Md 20 - 26 Maret 2019 5 hari

14 drh. I Nyoman Aryadi

Kusuma 05 - 06 Maret 2019 2 hari

15 Wasis Prihartono, SP 01 Maret 2019 1 hari

16 Bambang Sanjaya 08 - 12 Maret 2019 3 hari

17 drh. Catrini Anawang

Sih 22 Maret 2019 1 hari

18 drh. Betha Tiurmatio

Sihaloho 18 April 2019 1 hari

19 drh. Suryo Irianto Putro,

MM.,MH 18 April 2019 1 hari

20 Eva Rahman 01 - 04 April 2019 3 hari

21 drh. Adi Ningrum

Kurniasari 01 - 05 April 2019 4 hari

22 Ade Maman

Rohmansyah 08 - 12 April 2019 5 hari

Page 44: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

29

23 Ugra Erika Novendrika,

A.Md 22 - 23 April 2019 2 hari

24 drh. Catrini Anawang

Sih 22 - 23 April 2019 2 hari

25 drh. Romauli Basa

Simatupang 18 April 2019 1 hari

26 Aditya Darminta Putra,

A.Md 29 April 2019 1 hari

27 drh. Betha Tiurmatio

Sihaloho 9 - 12 April 2019 4 hari

28 Zulkifli 03 - 06 Mei 2019 2 hari

29 Riki Hikman Sahidin,

S.Si 03 - 06 Mei 2019 2 hari

30 drh. T. Iskandar, MH 07 - 13 Mei 2019 5 hari

31 Bambang Sanjaya 27 - 31 Mei 2019 4 hari

32 drh. Mia Zakia

Romadhoni 31 Mei 2019 1 hari

33 drh. Novialita Aesa Putri 31 Mei 2019 1 hari

34 Ahmad Puji Hermawan 31 Mei 2019 1 hari

35 drh. Rydha Kurnia 31 Mei 2019 1 hari

36 drh.I. Nyoman Aryadi

Kusuma 31 Mei 2019 1 hari

37 Edi Kusnadi 31 Mei 2019 1 hari

38 Fuad Helmi Nasution,

S.Sos 31 Mei 2019 1 hari

39 Setiadi Wibowo, SP 31 Mei 2019 1 hari

40 Mukhlis Wahyudi 31 Mei 2019 1 hari

41 Salman El Ashani 31 Mei 2019 1 hari

42 Dody Indra, A.Md 31 Mei 2019 1 hari

43 Zulkifli 31 Mei 2019 1 hari

44 Irvanus 31 Mei 2019 1 hari

45 Eva Rahman 31 Mei 2019 1 hari

46 Ade Maman

Rohmansyah 31 Mei 2019 1 hari

Page 45: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

30

47 Dian Febriansyah 31 Mei 2019 1 hari

48 Zulkifli 03 - 06 Mei 2019 2 hari

49 Riki Hikman Sahidin,

S.Si 03 - 06 Mei 2019 2 hari

50 drh. T. Iskandar, MH 07 - 13 Mei 2019 5 hari

51 Bambang Sanjaya 27 - 31 Mei 2019 4 hari

52 drh. Mia Zakia

Romadhoni 31 Mei 2019 1 hari

53 drh. Novialita Aesa Putri 31 Mei 2019 1 hari

54 Ahmad Puji Hermawan 31 Mei 2019 1 hari

55 drh. Rydha Kurnia 31 Mei 2019 1 hari

56 drh. I. Nyoman Aryadi

Kusuma 31 Mei 2019 1 hari

57 Edi Kusnadi 31 Mei 2019 1 hari

58 Fuad Helmi Nasution,

S.Sos 31 Mei 2019 1 hari

59 Setiadi Wibowo, SP 31 Mei 2019 1 hari

60 Mukhlis Wahyudi 31 Mei 2019 1 hari

61 Salman El Ashani 31 Mei 2019 1 hari

62 Dody Indra, A.Md 31 Mei 2019 1 hari

63 Zulkifli 31 Mei 2019 1 hari

64 Irvanus 31 Mei 2019 1 hari

65 Eva Rahman 31 Mei 2019 1 hari

66 Ade Maman

Rohmansyah 31 Mei 2019 1 hari

67 Dian Febriansyah 31 Mei 2019 1 hari

68 Dian Febriansyah 10 - 28 Juni 2019 15 hari

69 Bambang Sanjaya 1 - 21 Juni 2019 13 hari

70 Lia Herawati, SP 26- 29 Juni 2018 3 hari

71 drh. Betha Tiurmatio

Putri 28 Juni 2019 1 hari

72 Dika Wanandi Lukito 24 - 28 Juni 2019 5 hari

73 Dwi Pancawati, SP 24 - 28 Juni 2019 5 hari

Page 46: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

31

74 drh. T. Iskandar, MH 15 - 31 Juli 2019 13 hari

75 Yusmawati, A.Md 1 - 12 Juli 2019 10 hari

76 drh. Adi Ningrum

Kurniasari 8 - 12 Juli 2019 5 hari

77 Lia Herawati, SP 18 - 24 Juli 2019 5 hari

78 Marta Sumarno, A.Md 1 - 12 Juli 2019 10 hari

79 Hasanudin 1 - 5 Juli 2019 5 hari

80 Riki Hikman Sahidin,

S.Si 1 - 12 Juli 2019 10 hari

81 Wasis Prihartono, SP 1 - 12 Juli 2019 10 hari

82 Esti Wulandari, SP 15 - 19 Juli 2019 5 hari

83 drh. Romauli Basa

Simatupang, MH 8 - 11 Juli 2019 4 hari

84 drh. I. Nyoman Aryadi

Kusuma 22 - 25 Juli 2019 4 hari

85 drh. Mia Zakia

Romadhoni 26 - 30 Juli 2019 3 hari

86 Ferry Hamdhani 9 - 12 Juli 2019 4 hari

87 Willy Indra Yunan, SP 8 - 9 Agustus 2019 2 hari

88 Hayuzar, A.Md 26 - 30 Agustus 2019 5 hari

89 Salman El Ashani 19 - 23 Agustus 2019 5 hari

90 Gunarto 28 - 30 Agustus 2019 3 hari

91 drh. Catrini Anawang

Sih 26 Agustus 2019 1 hari

93 Ugra Erika N, A.Md 26 - 30 Agustus 2019 5 hari

94 drh. Edy Candra Zebua 8 - 14 Agustus 2019 5 hari

95 Willy Indra Yunan, SP 2 September 2019 1 hari

96 Hayuzar, A.Md 2 - 3 September 2019 2 hari

97 Gunarto 2 - 13 September 2019 10 hari

98 Mukhlis Wahyudi 16 - 24 September 2019 7 hari

99 Dian Febriansyah 12 - 17 September 2019 4 hari

100 Irvanus 23 - 27 September 2019 5 hari

Page 47: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

32

101 drh. Romauli Basa

Simatupang 19 - 20 September 2019 2 hari

102 Dika Wanandi Lukito 14 - 25 Oktober 2019 10 hari

103 Dian Febriansyah 14 - 16 Oktober 2019 3 hari

104 drh. Novialita Aesa Putri 21 - 31 Oktober 2019 9 hari

105 Wasis Prihartono, SP 8 - 9 Oktober 2019 2 hari

106 Salman El Ashani 28 30 Oktober 2019 3 hari

107 Yusmawati, A.Md 21 - 23 Oktober 2019 3 hari

108 Bambang Sanjaya 7 - 8 November 2019 2 hari

109 Willy Indra Yunan, SP 13 - 15 November 2019 3 hari

110 Yose Rizal 8 dan 11 November

2019 2 hari

111 Ahmad Puji Hermawan 25 - 29 November 2019 5 hari

112 drh. Mia Zakia

Romadhoni 28 - 29 November 2019 2 hari

113 Ade Maman

Rohmansyah 18 - 22 November 2019 5 hari

114 drh. Yulia Hardhiyanti

Putri 27 November 2019 1 hari

115 Dwi Pancawati, SP 18 -19 & 27 - 31

Desember 2019 5 hari

116 Esti Wulandari, SP 18 - 31 Desember 2019 8 hari

117 Setiadi Wibowo, SP 16 - 23 Desember 2019 6 hari

118 drh. I. Nyoman Aryadi

Kusuma 23 - 31 Desember 2019 5 hari

119 Irvanus 9 Desember 2019 1 hari

120 drh. Mia Zakia

Romadhoni 02 - 03 Desember 2019 2 hari

121 Riki Hikman

Sahidin,S.Si 26 - 31 Desember 2019 4 hari

122 drh. Rydha Kurnia 16 - 27 Desember 2019 8 hari

123 Yusmawati, A.Md 5 - 11 Desember 2019 5 hari

124 Salman El Ashani 16 - 18 Desember 2019 3 hari

125 Dody Indra, A.Md 30 - 31 Desember 2019 2 hari

Page 48: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

33

126 drh.Romauli Basa

Simatupang 23 - 31 Desember 2918 5 hari

127 Wasis Prihartono, SP 23 Desember 2019 1 hari

128 Dwi Pancawati, SP 11 - 13 Desember 2019 3 hari

129 drh. Catrini Anawang

Sih 26 - 31 Desember 2019 4 hari

130 drh. Edy Candra Zebua 26 - 31 Desember 2019 4 hari

131 drh. Yulia Hardhiyanti

Putri

19-20, 26 - 27 & 31

Desember 2019 5 hari

Cuti Besar

1 drh. T. Iskandar, MH

NIP: 19640813 199503 1 001

1- 23 Agustus 2019 17 Hari

Diklat Pelatihan Dasar CPNS

NO Nama/NIP/Pangkat Jenis Kegiatan

1 Yermia Kaelan, SE., AK., CA.

19850821 201902 1 002

Peserta Latihan Dasar Gol.III,

Lingkup Badan Karantina

Pertanian tahun 2019, Bogor, 13

Juli s/d 16 September 2019

2 Aditya Darminta Putra, A.Md

19880829 201903 1 002

Peserta Latihan Dasar Gol.II,

Lingkup Badan Karantina

Pertanian tahun 2019, Bogor, 17

September s/d 1 November 2019

Pegawai yang mengikuti perjalanan dinas dalam rangka Latihan

Dasar, Diklat PPNS, Bimbingan Teknis, Apresiasi, Workshop, Temu

Page 49: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

34

Koordinasi dan sejenisnya pada Subbag Tata Usaha, Seksi

Karantina Hewan, Seksi Karantina Tumbuhan dan Seksi

Pengawasan dan Penindakan selama tahun 2019 seperti tabel

dibawah ini:

1. Kegiatan Ketatausahaan

NO. NAMA/NIP JENIS KEGIATAN

1 Riki Hikman Sahidin, S.Si

NIP.198307132014031001

Undangan Workshop Penyusunan

Laporan Keuangan Semester II

TA.2019 Lingkup Badan Karantina

Pertanian, Bogor 8 - 16 Januari

2019

2 Dika Wanandi Lukito

NIP. 199103112009121002

Undangan Workshop Penyusunan

Laporan Keuangan Semester II

TA.2019 Lingkup Badan Karantina

Pertanian, Bogor 10 - 16 Januari

2019

3 Marta Sumarno, A.Md

NIP.198403062009011005

1 Undangan Workshop

Penyusunan Laporan

Keuangan Semester II

TA.2019

2. Undangan Penyusunan

Target dan Pagu Penggunaan

sebagian dana PNBP dalam

rangka penyusunan PAGU

indikatif RAPBN TA.2020

Kementerian Pertanian,

Bogor 8-13 Januari 2019

4 drh. Suryo Irianto Putro,

MM, MH

NIP.196206071989031002

Rapat Kerja Nasional

“Pembangunan Pertanian” Tahun

2019 dilanjutkan mengikuti Rapat

Kerja Nasional Badan Karantina

Page 50: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

35

Pertanian di Hotel Bidakara

Jakarta 13-18 Januari 2019

5 Muhammad Yusran

NIP. 196112121983021001

Penjadwalan dan Batas Waktu

Pengusulan Kenaikan Pangkat

Periode 01-04-2019, Pekanbaru

14-16 Januari 2019

6 Bambang Sanjaya

19890628 201101 1 002

Undangan Workshop Penyusunan

Laporan Keuangan Semester II

TA.2019 Lingkup Badan Karantina

Pertanian, Bogor 10 – 16 Januari

2019

7 drh. Suryo Irianto Putro,

MM, MH

NIP.196206071989031002

1. Undangan Koordinasi

Pencegahan Media Pembawa

Hama dan Penyakit Hewan

Karantina (HPHK)

2. Konsultasi ke Sekretariat

Barantan, Banten dan

Jakarta 01 – 02 Februari

2019, 03 – 05 Februari 2019.

8 Eva Rahman

NIP. 197706132006041001

Undangan Penyusunan E –

Proposal Kegiatan TA 2020, Bogor

5 – 7 Februari 2019

9 drh. Yulia Hardhiyanti Putri

NIP.19850722 201101 2 013

Apresiasi Peningkatan dan

Pemantapan Pejabat Pembuat

Komitmen (PPK) dan

Penandatangan Surat Perintah

Membayar (PPSPM), Bogor 5 – 9

Februari 2019

10 Muhammad Halim, SE

NIP.19720401 200212 1 001

Rapat Undangan Temu Koordinasi

Ketatausahaan Barantan, Bogor 06

– 08 Februari 2019

Page 51: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

36

11 Dody Indra, A.Md

NIP.19840303 201503 1 002

Undangan Temu Koordinasi

Kehumasan, Bogor 13 – 15

Februari 2019

12 Muhammad Yusran

NIP.19611212 198302 1 001

Undangan Apresiasi

Ketatausahaan Tata Naskah Dinas

dan Tata Naskah Dinas Elektronik

Lingkup Kementerian Pertanian

untuk Wilayah Barat, Surabaya 13

– 15 Februari 2019

13 drh. Suryo Irianto Putro,

MM, MH

NIP.19620607 198903 1 002

Pembekalan Pejabat

Perbendaharaan Negara Lingkup

Kementerian Pertanian Tahun

2019, Jakarta 19 – 22 Februari

2019

14 drh. Yulia Hardhiyanti Putri

NIP.19850722 201101 2 013

Pembekalan Pejabat

Perbendaharaan Negara Lingkup

Kementerian Pertanian Tahun

2019, Jakarta 20 – 21 Februari

2019

15 Lia Herawati, SP

NIP.19821219 200901 2 004

Undangan Workshop Sinkronisasi

Simonev dan SAKIP Badan

Karantina Pertanian, Yogyakarta

27 Februari – 28 Februari 2019

16 drh. Suryo Irianto Putro,

MM, MH

NIP.19620607 198903 1 002

Undangan Rapat Koordinasi UPT

Lingkup Badan Karantina

Pertanian TA. 2019, Bogor 24 – 27

Februari 2019

17 drh. Catrini Anawang Sih

NIP.197011152003122007

Undangan Rapat Koordinasi UPT

Lingkup Badan Karantina

Pertanian TA. 2019, Bogor 25 – 27

Februari 2019

Page 52: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

37

18 drh. Suryo Irianto Putro,

MM, MH

NIP.19620607 198903 1 002

Seminar Rancangan Proyek

Perubahan, Bogor 05 – 07 Maret

2019

19 Muhammad Yusran

NIP. 19611212 198302 1

001

Undangan Kegiatan Agro Gemilang

“Pelepasan Produk Ekspor

Pertanian berupa Bungkil Kelapa”,

Tg. Balai Karimun 20 Maret 2019

20 Dian Febriansyah

NIP.19890227 201503 1 001

Undangan Rapat Koordinasi

Persiapan Pelaksanaan Revaluasi

Tahun 2019, Depok 20 s/d 22

Maret 2019

21 Eva Rahman

NIP.19770613 200604 1 001

Undangan Apresiasi Peningkatan

dan Pemantapan Bendahara

Pengeluaran dan Verifikator,

Lampung 26 s/d 29 Maret 2019

22 Abdurrahman ,AM.d

NIP.19871005 201101 1 007

Undangan Apresiasi Peningkatan

dan Pemantapan Bendahara

Pengeluaran dan Verifikator,

Lampung 26 s/d 29 Maret 2019

23 drh. Suryo Irianto Putro,

MM, MH

NIP.196206071989031002

Konsultasi Ke Badan Karantina

Pertanian, Jakarta 24 – 26 Maret

2019

24 Dody Indra, A.Md

NIP.19840303 201503 1 002

Pengambilan Sumpah PNS, Medan

26 Maret 2019

25 Ahmad Puji Hermawan

NIP.19860118 201503 1 001

Pengambilan Sumpah PNS, Medan

26 Maret 2019

26 drh. Mia Zakia Romadhoni

NIP.19920320 201801 2 001

Pengambilan Sumpah PNS, Medan

26 Maret 2019

27 drh. Novialita Aesa Putri

NIP.19921119 201801 2 001

Pengambilan Sumpah PNS, Medan

26 Maret 2019

Page 53: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

38

28 drh. Suryo Irianto Putro,

MM, MH

NIP.196206071989031002

Undangan Sosialisasi SKP V2, Tj.

Balai Karimun 29 Maret 2019

29 Yermia Kaelan SE.,AK.,CA

NIP.19850821 201902 1 001

Undangan Sosialisasi SKP V2, Tj.

Balai Karimun 29 Maret 2019

30 Hayuzar, A.Md

NIP.19850925 201101 1

012

Undangan Sosialisasi SKP V2, Tj.

Balai Karimun 29 Maret 2019

31 Dian Febriansyah

NIP.19890227 201503 1 001

Undangan Sosialisasi SKP V2, Tj.

Balai Karimun 29 Maret 2019

32 Ugra Erika Novendrika,AM.d

NIP.19841120 200912 1 001

Undangan Rapat Koordinasi

Nasional TI Barantan, Ciawi 04 –

06 April 2019

33 Ade Maman Rohmansyah

NIP. 19881107 201101 1

010

Undangan Rapat Koordinasi

Nasional TI Barantan, Ciawi 04 –

06 April 2019

34 drh. Betha Tiurmatio

Sihaloho

NIP.19900330 201403 2 001

Pemanggilan Pelaksanaan

Asesmen Psikologis Bagi Calon

Peserta Program S2 dan S3, Bogor

04 – 05 April 2019

35 drh. Edy Candra Zebua

NIP.19831226 201503 1 001

Pemanggilan Pelaksanaan

Asesmen Psikologis Bagi Calon

Peserta Program S2 dan S3, Bogor

04 – 05 April 2019

36 Eva Rahman

NIP. 197706132006041001

Sosialisasi Jabatan Fungsional

Analisis Pengelolaan Keuangan

APBN, Pranata Keuangan APBN

dan Penata Laksana Barang,

Bogor 25 – 27 April 2019

37 drh. Suryo Irianto Putro,

MM, MH

Undangan Penyusunan Rencana

Kerja Anggaran Indikatif TA 2020

Page 54: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

39

NIP.196206071989031002 Wilayah Timur, Makassar 23 – 26

April 2019

38 Yermia Kaelan SE.,AK.,CA

NIP.19850821 201902 1 001

Undangan Penyusunan Rencana

Kerja Anggaran Indikatif TA 2020

Wilayah Timur, Makassar 23 – 26

April 2019

39 Eva Rahman

NIP. 197706132006041001

Undangan Penyusunan Rencana

Kerja Anggaran Indikatif TA 2020

Wilayah Timur, Makassar 23 – 26

April 2019

40 Riki Hikman Sahidin, S.Si

NIP.19830713 201403 1 001

Tindaklanjut Hasil Reviu atas

Laporan Keuangan UAKPA/B

Lingkup Kementerian Pertanian di

Provinsi Kepulauan Riau per 30

Juni 2018, Tanjung Pinang 30

April 2019

41 Dika Wanandi Lukito

NIP.19910311 200912 1 002

Tindaklanjut Hasil Reviu atas

Laporan Keuangan UAKPA/B

Lingkup Kementerian Pertanian di

Provinsi Kepulauan Riau per 30

Juni 2018, Tanjung Pinang 30

April 2019

42 drh. Suryo Irianto Putro,

MM.,MH

NIP.19620607 198903 1 002

Menghadiri Acara Pelantikan

Pejabat Eselon III, IV dan V Lingkup

Badan Karantina Pertanian,

Jakarta 20 – 21 Mei 2019

43 drh. Adi Ningrum Kurniasari

NIP.19890731 201503 2 002

Peserta Pelatihan Bahasa Asing

(English Short Program), Bekasi 20

– 24 Mei 2019

Page 55: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

40

44 Ade Maman Rohmansyah

NIP.19881107 201101 1 010

Peserta Pelatihan Bahasa Asing

(English Short Program), Bekasi 20

– 24 Mei 2019

45 drh. Romauli Basa

Simatupang

NIP.19701111200212 2 001

Undangan Pembangunan Zona

Integritas (ZI) Dalam Rangka

Strategi Nasional (Stranas)

Pencegahan Korupsi di Kawasan

Pelabuhan dan Bandar Udara,

Bogor 23 – 25 Mei 2019

46 Willy Indra Yunan, SP

NIP. 19731001 199803 1 001

Undangan Pembangunan Zona

Integritas (ZI) Dalam Rangka

Strategi Nasional (Stranas)

Pencegahan Korupsi di Kawasan

Pelabuhan dan Bandar Udara,

Bogor 23 – 25 Mei 2019

47 Dody Indra,A.Md

NIP. 19840303 201503 1 002

Temu Koordinasi Kehumasan,

Bogor2 – 4 Mei 2019

48 drh. Yulia Hardhiyanti Putri

NIP. 19850722 201101 2 013

Konsultasi ke Kantor Wilayah

Kementerian Keuangan untuk

membahas revisi DIPA TA.2019,

Tanjung Pinang 19 Juni 2019

49 Lia Herawati, SP

NIP.19821219 200901 2 004

Konsultasi ke Kantor Wilayah

Kementerian Keuangan untuk

membahas revisi DIPA TA.2019,

Tanjung Pinang 19 Juni 2019

50 Yermia Kaelan,

SE,AK.CA.MBA

NIP.19850821 201902 1 002

Konsultasi ke Kantor Wilayah

Kementerian Keuangan untuk

membahas revisi DIPA TA.2019,

Tanjung Pinang 19 Juni 2019

51 Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP.19640115 198303 1 001

Koordinasi Antar UPT, Medan 11 –

12 Juni 2019

Page 56: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

41

52 Ade Maman Rohmansyah

NIP. 19881107 201101 1 010

Undangan Bimbingan Teknis

Pengelolaan dan Informasi

Pelayanan Publik, Medan 26 -27

Juni 2019

53 Yermia Kaelan

SE,AK.CA.MBA

NIP.19850821 201902 1 002

Konsultasi ke Kantor Wilayah

Kementerian Keuangan untuk

membahas revisi DIPA Halaman III

TA.2019, Tanjung Pinang 27 Juni

2019

54 drh. Betha Tiurmatio Putri

Sihaloho

NIP. 19900330 201403 2 001

Pembekalan Calon Peserta Tugas

Belajar Program S2 dan S3

55 Setiadi Wibowo, SP

NIP. 19860928 200912 1 003

Panggilan Pelaksanaan Uji

Kompetensi, Bekasi 7 – 11 Juli

2019

56 drh. Edy Candra Zebua

NIP.19831226 201503 1 001

Panggilan Pelaksanaan Uji

Kompetensi, Bekasi 9 – 14 Juli

2019

57 Irvanus

NIP. 19870303 201503 1

001

Panggilan Pelaksanaan Uji

Kompetensi, Bekasi 4 – 8 Juli 2019

58 Dian Febriansyah

NIP. 19890227 201503 1

001

Koordinasi Antar UPT, BBKP

Soetta 9 – 12 Juli 2019

59 Irvanus

NIP. 19870303 201503 1 001

Koordinasi Antar UPT, BBKP Soetta

9 – 12 Juli 2019

60 drh. Romauli Basa

Simatupang

NIP.19701111 200212 2 001

Undangan Workshop PPNS,

Intelijen dan Polsus Barantan,

Yogyakarta 23 – 27 Juli 2019

Page 57: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

42

61 Yose Rizal

NIP.19730228 200212 1 003

Undangan Workshop PPNS,

Intelijen dan Polsus Barantan,

Yogyakarta 23 – 27 Juli 2019

62 Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP.19640115 198303 1 001

Koordinasi Internal ke BKP Kelas II

Tanjungpinang, Tanjungpinang 18

– 19 Juli 2019

63 Willy Indra Yunan, SP

NIP.19731001 199803 1 001

Koordinasi Antar UPT, Jakarta 18 –

19 Juli 2019

64 Muhammad Halim, SE

NIP. 19720401 200212 1

001

Koordinasi Antar UPT, Jakarta 18 –

19 Juli 2019

65 drh. Yulia Hardhiyanti Putri

NIP.19850722 201101 2 013

Pembahasan dan Penelaahan

Usulan Revisi Target dan PAGU

Penggunaan PNBP TA 2019

Lingkup Badan Karantina

Pertanian, Bogor 24 – 27 Juli 2019

66 Marta Sumarno, A.Md

NIP.19840306 200901 1 005

Pembahasan dan Penelaahan

Usulan Revisi Target dan PAGU

Penggunaan PNBP TA 2019

Lingkup Badan Karantina

Pertanian, Bogor 24 – 27 Juli 2019

67 Eva Rahman

NIP.19770613 200604 1 001

Pembahasan dan Penelaahan

Usulan Revisi Target dan PAGU

Penggunaan PNBP TA 2019

Lingkup Badan Karantina

Pertanian, Bogor 24 – 27 Juli 2019

68 Dody Indra, A.Md

NIP:19840303 201503 1 002

Bimbingan teknis Aplikasi E-

mutasi lingkup kementrian

pertanian, Cipayung 1-2 Agustus

2019

Page 58: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

43

69 drh. Yulia Hardhiyanti Putri

NIP: 19850722 201101 2

013

Forum Komunikasi Pelaku

Pengadaan Barang / Jasa,

Semarang 13–15 Agustus 2019

70 Ade Maman Rohmansyah

NIP. 19881107 201101 1

010

Forum Komunikasi Pelaku

Pengadaan Barang / Jasa,

Semarang 13–15 Agustus 2019

71 Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP.19640115 198303 1 001

Rapat Koordinasi, Jakarta 1

Agustus 2019

72 Eva Rahman

NIP.19770613 200604 1 001

Melaksanakan Konsultasi tentang

tata cara Penggunaan Kartu Kredit

Pemerintah oleh Bendahara

Pengeluaran, Tanjung Priuk 14 –

16 Agustus 2019

73 Dody Indra A.Md

NIP:19840303 201503 1 002

Pengusulan Kenaikan Pangkat,

Pekan Baru 15 - 16 Agustus

74 drh. Catrini Anawang Sih

NIP:19701105 200312 2

001

Evaluasi Strategi Nasional

Pencegahan Korupsi (Stranas PK)

di Kawasan Bandara dan

Pelabuhan Lingkup Badan

Karantina Pertanian, Semarang 22

– 23 Agustus 2019

75 Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP:19640115 198303 1 001

Penyerahan Dokumen Kepemilikan

BMN (sertifikat Tanah), Jakarta

28 – 30 Agustus 2019

76

Dian Febriansyah

NIP: 19890227 201503 1

001

Penyerahan Dokumen Kepemilikan

BMN (sertifikat Tanah), Jakarta

28 – 30 Agustus 2019

77 Andurrahman, A.Md

NIP : 19871005 201101 1 007

Kunjungan PT Taspen KC Tanjung

Pinang Untuk Melaksanakan

Penyampaian Persyaratan

Pengajuan Pembayaran Asuransi

Page 59: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

44

Kematian bagi Istri/Suami/Anak

Untuk Perserta Aktif, Tanjung

Pinang 15 Agustus 2019

78 Dian Febriansyah

NIP: 19890227 201503 1

001

Penyusunan dan verifikasi Rencana

Kebutuhan Barang Milik Negara

(RKBMN) Lingkup Kementrian

Pertanian TA 2021, Yogyakarta 8–

11 September 2019

79 Dody Indra, A.Md

NIP: 19840303 201503 1

002

Undangan Temu Koordinasi

Kepegawaian, Bogor 11 – 13

September 2019

80 Eva Rahman

NIP: 19770613 200604 1

001

Penegasan Kembali Pelaksanaan

Revisi Rencana Penarikan Dana

Dalam Halaman III DIPA, Tanjung

Pinang 16 September 2019

81 drh. Yulia Hardhiyanti Putri

NIP: 19850722 201101 2

013

Penegasan Kembali Pelaksanaan

Revisi Rencana Penarikan Dana

Dalam Halaman III DIPA, Tanjung

Pinang 16 September 2019

82 Ir. Joni Anwar,M.MA

NIP:19640115 198303 1 001

Undangan Workshop Finalisasi

Penyusunan RKA_KL Barantan TA.

2019, Tangerang 24-27 September

2019

83 drh. Yulia Hardhiyanti Putri

NIP: 19850722 201101 2

013

Undangan Workshop Finalisasi

Penyusunan RKA_KL Barantan TA.

2019, Tangerang 24-27 September

2019

84 Eva Rahman

NIP: 19770613 200604 1

001

Undangan Workshop Finalisasi

Penyusunan RKA_KL Barantan TA.

2019, Tangerang 24-27 September

2019

Page 60: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

45

85. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP:19640115 198303 1 001

Undangan Workshop Finalisasi

Penyusunan RKA_KL Barantan TA.

2019, Tangerang 24-27 September

2019

86. drh. Catrini Anawang Sih

NIP:19701105 200312 2

001

Undangan Workshop Finalisasi

Penyusunan RKA_KL Barantan TA.

2019, Tangerang 24-27 September

2019

87. Dika Wanandi Lukito

NIP. 199103112009121002

Persiapan Penyusunan Laporan

Keuangan Triwulan III TA.2019,

Semarang 7 – 12 Oktober 2019

88. Dian Febriansyah

NIP.19890227 201503 1 001

Persiapan Penyusunan Laporan

Keuangan Triwulan III TA.2019,

Semarang 7 – 12 Oktober 2019

89. drh. Yulia Hardhiyanti Putri

NIP: 19850722 201101 2

013

Undangan Pembahasan dan

Penelahan Revisi Target dan Pagu

Penggunaan PNBP TA.2019

Lingkup Badan Karantina

Pertanian, Bogor 8 - 11 Oktober

2019

90. Eva Rahman

NIP: 19770613 200604 1

001

Undangan Pembahasan dan

Penelahan Revisi Target dan Pagu

Penggunaan PNBP TA.2019

Lingkup Badan Karantina

Pertanian, Bogor 9 - 11 Oktober

2019

91. Marta Sumarno, A.Md

NIP. 19840306 200901 1

005

Undangan Penyusunan dan

Pembahasan Rencana Usulan

Target dan Pagu PNBP Tahun 2021

Lingkup Badan Karantina

Page 61: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

46

Pertanian, Makasar 16 - 18 Oktober

2019

92. Bambang Sanjaya

NIP. 19890628 201101 1

002

Undangan Penyusunan dan

Pembahasan Rencana Usulan

Target dan Pagu PNBP Tahun 2021

Lingkup Badan Karantina

Pertanian, Makasar 16 - 18 Oktober

2019

93. drh. Catrini Anawang Sih

NIP:19701105 200312 2

001

Undangan Deklarasi Agen

Perubahan, Bogor 16-18 Oktober

2019

94. Yermia Kaelan,

SE.AK.CA.MBA

NIP. 19850821 201902 1

002

Undangan Deklarasi Agen

Perubahan, Bogor 16-18 Oktober

2019

95. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP. 19640115 198303 1

001

Undangan Pelantikan, Jakarta 14

Oktober 2019

96. Muhammad Halim, SE

NIP.19720401 200212 1 001

Undangan Pelantikan, Jakarta 14

Oktober 2019

97. Abdurrahman, A.Md

NIP.198710052011011007

Workshop Penyusunan Bahan

Notificasi Domestic Support (DS)

Sektor Pertanian Indonesia 2019

Lingkup UPT Badan Karantina

Pertanian, Bali 30 Oktober 2019 – 1

November 2019

98. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP. 19640115 198303 1

001

Undangan Pisah Sambut Menteri

Pertanian dan Undangan Ramah

Page 62: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

47

Tamah dengan Menteri Pertanian,

Jakarta 19 – 22 Oktober 2019

99. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP. 19640115 198303 1

001

Undangan Serah Terima Jabatan

Menteri Pertanian Periode 2014 –

2019 dengan Menteri Pertanian

Republik Indonesia Periode 2014 –

2019, Jakarta 24 – 25 Oktober

2019

100

.

Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP. 19640115 198303 1

001

Koordinasi Operator eMonev

Bappenas dan eMonev SAKIP

Kementerian Pertanian Tahun

Anggaran 2019, Tanjung Pinang 31

Oktober 2019 – 1 November 2

101

.

Yermia Kaelan

SE.AK.CA.MBA

NIP. 19850821 201902 1

002

Koordinasi Operator eMonev

Bappenas dan eMonev SAKIP

Kementerian Pertanian Tahun

Anggaran 2019, Tanjung Pinang 31

Oktober 2019 -1 November 2

102

.

Ade Maman Rohmansyah

NIP. 19881107 201101 1

010

Undangan Workshop SIRUP tahun

Anggaran 2020, Yogyakarta 11 – 13

November 2019

103

.

drh. Yulia Hardhiyanti Putri

NIP. 19850722 201101 2

013

Undangan Workshop SIRUP tahun

Anggaran 2020, Yogyakarta 11 – 13

November 2019

104

.

Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP. 19640115 198303 1

001

Workshop Zona Integritas (ZI)

dalam Rangka Stranas Pencegahan

Korupsi dam Menuju WBK/WBBM,

Yogyakarta 13 – 15 November 2019

105

.

drh. Catrini Anawang Sih

NIP:19701105 200312 2

001

Workshop Zona Integritas (ZI)

dalam Rangka Stranas Pencegahan

Page 63: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

48

Korupsi dam Menuju WBK/WBBM,

Yogyakarta 13 – 15 November 2019

106

.

Fuad Helmi Nasution, S.Sos

NIP. 19781216 200212 1

002

Undangan In House Training

Kehumasan, Karimun 14 – 15

November 2019

107. Dody Indra, A.Md

NIP. 19840303 201503 1 002

Undangan Bimbingan Teknis

Konten Kreatif Audio Visual,

Surabaya 12 – 15 November 2019

108. Yermia Kaelan,

SE.AK.CA.MBA

NIP. 19850821 201902 1 002

Persiapan Penyusunan LAKIN TA.

2019, Jakarta 17 – 19 November

2019

109. drh. Yulia Hardhiyanti Putri

NIP. 19850722 201101 2 013

Penyerahan DIPA Tahun Anggaran

2020 dan Koordinasi Pelaksanaan

Anggaran 2019/2020,

Tanjungpinang 9 November 2019

110. Muhammad Halim, SE

NIP.19720401 200212 1 001

Penyerahan DIPA Tahun Anggaran

2020 dan Koordinasi Pelaksanaan

Anggaran 2019/2020,

Tanjungpinang 9 November 2019

111. Eva Rahman

NIP. 197706132006041001

Melaksanakan Kegiatan Konsultasi

Pencairan Anggaran Tahun 2020

dan Melaksanakan Kegiatan

Konsultasi Perlengkapan dan

Pemusnahan Dokumen

Operasional, Jakarta 20 - 22

November 2019

112. Ahmad Puji Hermawan

NIP.19860118 201503 1 001

Melaksanakan Kegiatan Konsultasi

Pencairan Anggaran Tahun 2020

dan Melaksanakan Kegiatan

Konsultasi Perlengkapan dan

Page 64: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

49

Pemusnahan Dokumen

Operasional, Jakarta 20 - 22

November 2019

113. Muhammad Halim, SE

NIP.19720401 200212 1 001

Melaksanakan Kegiatan Konsultasi

Perencanaan Anggaran Tahun

2020 dan Melaksanakan Kegiatan

Konsultasi Verifikasi Dokumen

SPM, Jakarta 25 – 27 November

2019

114. Abdurrahman, A.Md

NIP.198710052011011007

Melaksanakan Kegiatan Konsultasi

Perencanaan Anggaran Tahun

2020 dan Melaksanakan Kegiatan

Konsultasi Verifikasi Dokumen

SPM, Jakarta 25 – 27 November

2019

115. Dian Febriansyah

NIP. 19890227 201503 1 001

Melaksanakan Kegiatan Konsultasi

terkait Aplikasi SIMAK dan SAIBA

dan Melaksanakan Kegiatan

Validasi Laporan Keuangan,

Jakarta 27 – 29 November 2919

116. Dika Wanandi Lukito

NIP. 19910311 200912 1 002

Melaksanakan Kegiatan Konsultasi

terkait Aplikasi SIMAK dan SAIBA

dan Melaksanakan Kegiatan

Validasi Laporan Keuangan,

Jakarta 27 – 29 November 2919

117. Yermia Kaelan,

SE.AK.CA.MBA

NIP. 19850821 201902 1 002

Melaksanakan Penyesuaian

Halaman III DIPA, Tanjungpinang

29 November 2019

118. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP. 19640115 198303 1 001

Rapat Koordinasi Persiapan

Pendampingan Kostratani, Jakarta 4

– 6 Desember 2019

Page 65: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

50

119. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP. 19640115 198303 1 001

Undangan Temu Nasional

KOSTRATANI, Jakarta 10 -11

Desember 2019

2.Kegiatan Karantina Tumbuhan

NO NAMA/NIP TUJUAN PERJALANAN DINAS

120. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP. 19640115 198303 1 001

Undangan Rapat Koordinasi Badan

Karantina Pertanian TA 2019, Bogor

12 – 14 Desember 2019

121. Muhammad Halim, SE

NIP.19720401 200212 1 001

Undangan Rapat Koordinasi Badan

Karantina Pertanian TA 2019,

Bogor 12 – 14 Desember 2019

122. Aditya Darminta Putra A,Md

NIP. 19880829 201903 1

002

Penerapan E-Kehadiran Lingkup

Barantan, Jakarta 10 – 12

Desember 2019

123. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP. 19640115 198303 1

001

Temu Akrab Keluarga PNS

Kementerian Pertanian, Bogor 20 –

22 Desember 2019

124. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP. 19640115 198303 1

001

Temu Koordinasi Akhir Tahun

2019, Medan 23 Desember 2019

125. Abdurrahman, A.Md

NIP.198710052011011007

Revisi Anggaran Tahun 2019,

Tanjungpinang 20 Desember 2019

126. Eva Rahman

NIP. 197706132006041001

Revisi Anggaran Tahun 2019,

Tanjungpinang 20 Desember 2019

127. Yermia Kaelan, SE.

AK.CA.MBA

NIP. 19850821 201902 1

002

Laporan Kinerja Balai Karantina

Pertanian, Tanjungpinang 26 s/d

27 Desember 2019

Page 66: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

51

01 Willy Indra Yunan, SP

NIP. 19731001 199803 1

001

Pemanggilan Peserta Pelatihan

Kepemimpinan Tk. IV Angkatan

XVII, 21-31 Januari 2019

02 Wasis Prihartono, SP

NIP. 19760723 200901 1

005

Rapat Kerja Nasional Badan

Karantina Pertanian, Jakarta 14-

18 Januari 2019

03 Willy Indra Yunan, SP

NIP. 19731001 199803 1

001

Pemanggilan peserta pelatihan

kepemimpinan Tk. IV Angkatan

XVII, Bogor 01 – 06 Februari 2019

04 Riki Hikman Sahidin, S.Si

NIP.198307132014031001

Undangan Bimbingan Teknis,

Bekasi 10 – 16 Februari 2019

05 Lia Herawati, SP

NIP.19821219 200901 2 004

Undangan Rapat Temu Koordinasi

Auditor dalam Pelaksanaan SAP,

Bogor 6 – 8 Februari 2019

06 Lia Herawati, SP

NIP.19821219 200901 2 004

Undangan Temu Teknis

Laboratorium dengan Tema

“Akseptabilitas Laboratorium

Penguji Lingkup Karantina

Pertanian di Era Revolusi Industri

4.0”, Bogor 20 – 22 Februari 2019

07 Willy Indra Yunan, SP

NIP. 19731001 199803 1

001

Tahap Membangun Komitmen

Bersama, Bogor 13 Februari – 28

Februari 2019

08. Wasis Prihartono, SP

NIP. 19760723 200901 1

005

Undangan Rapat Koordinasi UPT

Lingkup Badan Karantina

Pertanian TA. 2019, Bogor 25 – 27

Februari 2019

09. Riki Hikman Sahidin, S.Si

NIP. 19830713 201403 1

001

Undangan Pertemuan Teknis

Lembaga Penilai Kesesuaian,

Jakarta 27 - 28 Maret 2019

Page 67: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

52

10. Setiadi Wibowo, SP

NIP.19860928 200912 1 003

Undangan Kajian Hasil Monitoring

dan Temu Nasional PMHP Lingkup

Badan Karantina Pertanian,

Jakarta 27 s/d 29 Maret 2019

11. Lia Herawati, SP

NIP.19821219 200901 2 004

Undangan Kegiatan Apresiasi

ISPM, Medan 27 s/d 29 Maret

2019

12. Yose Rizal

NIP. 19730228 200212 1 003

Penugasan untuk melakukan Audit

Ulang, Pontianak 27 s/d 29 Maret

2019

13. Willy Indra Yunan, SP

NIP. 19731001 199803 1 001

Melakukan Konsultasi dengan

coach, Bogor 28 s/d 29 Maret 2019

14 Ahmad Puji Hermawan

NIP.19860118 201503 1 001

Pengambilan Calon Peserta

Pelatihan Dasar Fungsional Medik

Veteriner, POPT Ahli, dan POPT

Teramoil Tahun 2019, Bekasi 01 -

30 April 2019

15.

Dian Febriansyah

NIP.19890227 201503 1 001

Kegiatan Pemantauan OPT/OPTK

Jeruk,Pisang, Ubi Kayu, Cucurbite,

Natuna 11 – 13 April 2019

16 Dwi Pancawati, SP

NIP. 19821002 201101 2 007

Kegiatan Pemantauan OPT/OPTK

Jeruk,Pisang, Ubi Kayu, Cucurbite,

Natuna 11 – 13 April 2019

17.

Hasanudin

NIP. 19890529 201403 1 003

Kegiatan Pemantauan OPT/OPTK

Jeruk,Pisang, Ubi Kayu, Cucurbite,

Natuna 11 – 13 April 2019

18.. drh. Suryo Irianto

Putro,MM.,MH

NIP.19620607 198903 1 002

Seminar Laboratorium

Kepemimpinan dan Konsultasi ke

Badan Karantina Pertanian, Bogor –

Jakarta 08 – 10 Mei 2019

Page 68: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

53

19. Willy Indra Yunan, SP

NIP. 19731001 199803 1

001

Seminar Laboratorium

Kepemimpinan, Bogor 06 – 10 Mei

2019

20. drh. Romauli Basa

Simatupang, MH

NIP.19701111 200212 2 001

Undangan Kegiatan Ekspos Ekspor

“Pelepasan EKspor Produk Pertanian

Berupa Daging Kelapa, Air Kelapa

dan Ekspor Perdana Kulit Kayo

Bakau”, Karimun 21- 22 Mei 2019

21. Willy Indra Yunan, SP

NIP. 19731001 199803 1

001

Undangan Kegiatan Ekspos Ekspor

“Pelepasan EKspor Produk Pertanian

Berupa Daging Kelapa, Air Kelapa

dan Ekspor Perdana Kulit Kayo

Bakau”, Karimun 21- 22 Mei 2019

22. Yose Rizal

NIP.19730328 20012 1 003

Penugasan Audit Ulang PT. Agricon

Putra Citra, Pekanbaru 15 – 17 Mei

2019

23. Willy Indra Yunan, SP

NIP. 19731001 199803 1

001

Undangan Workshop SPI Badan

Karantina Pertanian TA.2019,

Medan 13 – 15 Juni 2019

24. drh. Adi Ningrum Kurniasari

NIP. 19890731 201503 2

002

Undangan Workshop SPI Badan

Karantina Pertanian TA.2019,

Medan 13 – 15 Juni 2019

25. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP.19640115 198303 1 001

Pembahasan Pedoman Lalu Lintas

Media Pembawa HPHK/OPTK

melalui Perdagangan Online, Bogor

26 - 28 Juni 2019

26. Yose Rizal

NIP.19730228 20012 1 003

Penugasan Audit Ulang PT.Dwi

Rutin Nusantara, Pekanbaru 3 – 5

Juli 2019

Page 69: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

54

27. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP.19640115 198303 1 001

Menghadiri Acara Pelepasan Ekspor

Pertanian Berupa Kulit Kayu Bakau

di Tanjung Balai Karimun, Tanjung

Balai Karimun 18 Agustus 2019

28. drh. Romauli Basa

Simatupang M.H

NIP:19701111 200212 2 001

Menghadiri Acara Pelepasan Ekspor

Pertanian Berupa Kulit Kayu Bakau

di Tanjung Balai Karimun, Tanjung

Balai Karimun 18 Agustus 2019

29. drh. Catrini Anawang Sih

NIP:19701105 200312 2

001

Menghadiri Acara Pelepasan Ekspor

Pertanian Berupa Kulit Kayu Bakau

di Tanjung Balai Karimun, Tanjung

Balai Karimun 18 Agustus 2019

30. Willy Indra Yunan, SP

NIP : 19731001 199803 1

001

Menghadiri Acara Pelepasan Ekspor

Pertanian Berupa Kulit Kayu Bakau

di Tanjung Balai Karimun, Tanjung

Balai Karimun 18 Agustus 2019

31. Yose Rizal

NIP.19730228 20012 1 003

Menghadiri Acara Pelepasan Ekspor

Pertanian Berupa Kulit Kayu Bakau

di Tanjung Balai Karimun, Tanjung

Balai Karimun 18 Agustus 2019

32. Setiadi Wibowo, SP

NIP : 19860928 200912 1

003

Menghadiri Acara Pelepasan Ekspor

Pertanian Berupa Kulit Kayu Bakau

di Tanjung Balai Karimun, Tanjung

Balai Karimun 18 Agustus 2019

33. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP.19640115 198303 1 001

Undangan Kegiatan FGD Akselerasi

Ekspor, Tanjung Pinang27 Agustus

2019

34. Willy Indra Yunan, SP

NIP. 19731001 199803 1

001

Undangan Kegiatan FGD Akselerasi

Ekspor, Tanjung Pinang27 Agustus

2019

Page 70: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

55

35. Willy Indra Yunan, SP

NIP. 19731001 199803 1

001

Undangan Tindak Lanjut Hasil Joint

System Review (JSR) 2019, Jakarta 5

– 7 September 2019

36. Yose Rizal

NIP: 19730228 200212 1

003

Undangan Tindak Lanjut Hasil Joint

System Review (JSR) 2019, Jakarta 5

– 7 September 2019

37. Gunarto

NIP: 19820606 200912 1

005

Undangan Bimbingan Teknis Sistem

Manajemen Mutu Perlakuan

Fumigasi SF, Bekasi 23 - 28

September 2019

38. Yose Rizal

NIP.19730328 20012 1 003

Penugasan Untuk Melakukan Audit

Ulang, Dumai 19-21 September

2019

39. Wasis Prihartono , SP

NIP. 19760723 200901 1

005

Undangan Kegiatan Temu

Koordinasi Pejabat Fungsional POPT

Tahun 2019, Bogor 16 – 18 Oktober

2019

40. Riki Hikman Sahidin, S.Si

NIP. 19830713 201403 1

001

Seminar Hasil Pemantauan OPTK,

Bandung 22 – 25 Oktober 2019

41. Willy Indra Yunan, SP

NIP. 19731001 199803 1

001

Seminar Hasil Pemantauan OPTK,

Bandung 22 – 25 Oktober 2019

42. Ade Maman Rohmansyah

NIP. 19881107 201101 1

010

Pelaksaan Sosialisasi, Bimbingan

Teknis, dan Uji Coba Mandatory

Sistem INSW, Bekasi23 – 25 Oktober

2019

43. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP. 19640115 198303 1

001

Sosialisasi Rancangan Undang-

Undang Karantina Hewan, Ikan dan

Tumbuhan (RUU KHIT), Medan 24 –

26 Oktober 2019

Page 71: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

56

44. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP. 19640115 198303 1

001

Untuk mengetahui potensi wilayah

terhadap lalu lintas MP-OPTK/HPHK

di daerah hinterland Batam maka

diperlukan koordinasi dengan Dinas

Pertanian dan Perternakan

Kabupaten Natuna, Natuna 4 – 6

November 2019

45. Riki Hikman Sahidin, S.Si

NIP. 19830713 201403 1

001

Sehubungan dengan telah

selesainya pelaksanaan seminar

Hasil Pemantauan OPTK tahun2019

di tingkat Nasional maka dilakukan

Sosialisasi Hasil Seminar tersebut

ditingkat wilayah Pemantauan.,

Natuna 4 – 6 November 2019

46. Esti Wulandari, SP

NIP: 19820617 200101 2

008

Permohonan Bimtek Pengujian PCR

Real Time dan Deteksi, Idenfifikasi

Nematoda, Jakarta 13 – 16

November 2019

47. Ima Rahimatussawaliyah,

S.Si

NIP: 19910510 201403 2

002

Permohonan Bimtek Pengujian PCR

Real Time dan Deteksi, Idenfifikasi

Nematoda, Jakarta 13 – 16

November 2019

48. Bambang Sanjaya

NIP.19890628 201101 1 002

Undangan Mengikuti Pelatihan

Teknis (kompetensi) Fumigasi Fosfin

(PH3), Medan 18 - 23 November 2019

49. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP. 19640115 198303 1

001

Melaksanakan koordinasi kegiatan

pengawasan dan penindakan HPHK

dan OPTK, Medan 17 – 19 November

2019

50. drh. Romauli Basa

Simatupang

Melaksanakan koordinasi kegiatan

pengawasan dan penindakan HPHK

Page 72: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

57

NIP.197011112002122001 dan OPTK, Medan 17 – 19 November

2019

51. Ferry Hamdani

NIP. 19841229 200312 1

004

Undangan Pelatihan Teknis

(Kompetensi) Fumigasi Methyl

Bromide (CH3Br), Tanjungpinang 18

– 23 November 2019

52. Darozat

NIP. 19900601 200912 1

001

Undangan Pelatihan Teknis

(Kompetensi) Fumigasi Methyl

Bromide (CH3Br), Tanjungpinang 18

– 23 November 2019

53. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP. 19640115 198303 1

001

Sinergi Untuk Peningkatan Ekspor

dan Investasi di Kabupaten

Karimun, Karimun 20 November

2019

54. Willy Indra Yunan, SP

NIP. 19731001 199803 1

001

Sinergi Untuk Peningkatan Ekspor

dan Investasi di Kabupaten

Karimun, Karimun 20 November

2019

55. Willy Indra Yunan, SP

NIP. 19731001 199803 1

001

Mengikuti pelatihan Teknis

(Kompetensi) Fumigasi Sulfuryl

Fluoride (SF), Pekanbaru 2 – 7

Desember 2019

56. Yose Rizal

NIP.19730228 200212 1 002

Mengikuti pelatihan Teknis

(Kompetensi) Fumigasi Sulfuryl

Fluoride (SF), Pekanbaru 2 – 7

Desember 2019

57. Yose Rizal

NIP.19730228 200212 1 002

Undangan Refresher Training &

Reassessment Auditor PH3, Bekasi 9

– 13 Desember 2019

3. Kegiatan Karantina Hewan

Page 73: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

58

NO. NAMA/NIP JENIS KEGIATAN

1 drh. Catrini Anawang Sih

NIP.197011152003122007

Rapat Kerja Nasional Badan

Karantina Pertanian, Jakarta 14 -

18 Januari 2019

2 drh. Catrini Anawang Sih

NIP.197011152003122007

Undangan Bimbingan Teknis

Pedoman Verifikasi Pemanasan

Terhadap Sarang Walet untuk

Pengeluaran RRT, Jakarta 29 – 31

Januari 2019

3 drh.Rydha Kurnia

NIP.19840327 201101 2

014

Undangan Bimbingan Teknis

Pedoman Verifikasi Pemanasan

Terhadap Sarang Walet untuk

Pengeluaran RRT, Jakarta 29 – 31

Januari 2019

4 drh.Yulia Hardhiyanti Putri

NIP.19850722 201101 2

013

Undangan Koordinasi Pencegahan

Media Pembawa Hama dan Penyakit

Hewan Karantina (HPHK), Banten

01 – 02 Februari 2019

5 drh. Catrini Anawang Sih

NIP.197011152003122007

Undangan Bimbingan Teknis

Pedoman Verifikasi Pemanasan

terhadap Sarang Walet untuk

Pengeluaran ke Negara RRT,

Jakarta 01 Februari 2019

6 drh.Rydha Kurnia

NIP.19840327 201101 2

014

Undangan Bimbingan Teknis

Pedoman Verifikasi Pemanasan

terhadap Sarang Walet untuk

Pengeluaran ke Negara RRT,

Jakarta 01 Februari 2019

7 Abdurrahman, A.Md

NIP.198710052011011007

Pelatihan Penyusunan Notifikasi

Domestik Support Khusus UPT

Lingkup Badan Karantina

Page 74: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

59

Pertanian, Surabaya 05 – 08

Februari 2019

8 drh. Betha Tiurmatio Putri

Sihalolo

NIP. 19900330 201101 2

014

Undangan Bimbingan Teknis,

Bekasi 10 – 16 Februari 2019

9 Ugra Erika Novendrika,

A.Md

NIP.198411202009121001

Undangan Workshop Aplikasi

Penetapan Instalasi Karantina

Hewan (APIKH) TA. 2019, Bogor 06

– 08 Februari 2019

10 drh. Mia Zakia Romadhoni

NIP. 19920320 201901 2

007

Undangan Temu Teknis

Laboratorium dengan Tema

“Akseptabilitas Laboratorium

Penguji Lingkup Karantina

Pertanian di Era Revolusi Industri

4.0, Bogor 20 – 22 Februari 2019

11 drh. Rydha Kurnia

NIP.19840327 201101 2

014

Temu Koordinasi Pejabat

Fungsional Dokter Hewan Karantina

dan Paramedik Karantina Hewan

Lingkup Badan Karantina

Pertanian, Bogor 22 – 24 Februari

2019

12 drh. Edy Candra Zebua

NIP. 19831226 201503 2

002

Calon Peserta Tes Potensi

Akademik, Jakarta 22 – 23 Februari

2019

13 drh. Betha Tiurmatio Putri

Sihalolo

NIP. 19900330 201101 2

014

Calon Peserta Tes Potensi

Akademik, Jakarta 22 – 23 Februari

2019

14 drh. Suryo Irianto Putro,

MM, MH

Undangan Kegiatan Agro Gemilang

“Pelepasan Ekspor Produk

Page 75: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

60

NIP.19620607 198903 1

002

Pertanian berupa karet (Hevea

Brasiliensis), Arang dan Babi

Potong, Tg.pinang 08 Maret 2019

15 drh. Romauli Basa

Simatupang

NIP.197011112002122001

Undangan Kegiatan Agro

Gemilang “Pelepasan Ekspor

Produk Pertanian berupa karet

(Hevea Brasiliensis), Arang dan

Babi Potong, Tg.pinang 08 Maret

2019

16 drh. Catrini Anawang Sih

NIP. 19701115 200312 2

007

Pembahasan Rancangan Pedoman

Pengawasan Pemasukan IAS, Depok

11 s/d 13 Maret 2019

17 Ugra Erika Novendrika

NIP.19841120 200912 1

001

Undangan Bimbingan Teknis

Petugas Pengambil Contoh Media

Pembawa HPHK, Bekasi 18 s/d 23

Maret 2019

18 drh. Edy Candra Zebua

NIP.19831226 201503 1

001

Undangan Bimbingan Teknis

Tindakan Karantina Terhadap

Bahan Biologi dan Vektor, Bekasi

25 – 30 Maret 2019

19 drh. Mia Zakia Romadhoni

NIP.19920320 201801 2

001

Pengambilan Calon Peserta

Pelatihan Dasar Fungsional Medik

Veteriner, POPT Ahli, dan POPT

Terampil Tahun 2019, Bekasi 01 -

30 April 2019

20 drh. Novialita Aesa Putri

NIP.19921119 201801 2

001

Pengambilan Calon Peserta

Pelatihan Dasar Fungsional Medik

Veteriner, POPT Ahli, dan POPT

Teramoil Tahun 2019, Bekasi 01 - 30

April 2019

Page 76: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

61

21 Irvanus

NIP. 19870303 201503 1

001

Melaksanakan Kegiatan

Pemantauan HPHK, Bukittinggi 10 –

12 April 2019

22 drh. Suryo Irianto

Putro,MM.,MH

NIP.19620607 198903 1

002

Undangan Rapat Koordinasi Lintas

Instansi Se-Sumatera Dalam Rangka

Mencegah Masuk dan Tersebarnya

Penyakit Jembarana, Tg. Pinang 14 -

15 April 2019

23 drh. Catrini Anawang Sih

NIP. 19701115 200312 2

007

Undangan Rapat Koordinasi Lintas

Instansi Se-Sumatera Dalam Rangka

Mencegah Masuk dan Tersebarnya

Penyakit Jembarana, Tg. Pinang 14 -

15 April 2019

24 drh. Catrini Anawang Sih

NIP. 19701115 200312 2

007

Undangan Sosialisasi Kebijakan

Karantina Produk Hewan,

Yogyakarta

24 – 26 April 2019

25 drh. I. Nyoman Aryadi

Kusuma

NIP.19700717 199903 1

001

Undangan Bimbingan Teknis

HACCP pada Komoditas Sarang

Burung Walet Ekspor ke Negara

Tiongkok, Bekasi

29 – 30 April 2019

26 drh. Rydha Kurnia

NIP.19840327 201101 2

014

Undangan Bimbingan Teknis

HACCP pada Komoditas Sarang

Burung Walet Ekspor ke Negara

Tiongkok, Bekasi

29 – 30 April 2019

27 drh. T.Iskandar, MH

NIP.19640813 199503 1

001

Melaksanakan Kegiatan

Pemantauan HPHK Tahun 2019,

Tg.pinang 25 – 26 April 2019

Page 77: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

62

28 Mukhlis Wahyudi

NIP.19800606 201403 1

002

Melaksanakan Kegiatan Pemantauan

HPHK Tahun 2019, Tg.pinang 25 –

26 April 2019

29 Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP.19640115 198303 1

001

Pembahasan Pedoman Lalu Lintas

Media Pembawa HPHK/OPTK

melalui Perdagangan Online, Bogor

26 - 28 Juni 2019

30 drh.Adi Ningrum Kurniasari

NIP.19890731 201503 2

002

Workshop pemantauan daerah sebar

hama penyakit hewan karantina

[HPHK], Palembang 31 Juli 2019 1-

2 Agustus 2019

31 drh. Rydha Kurnia

NIP.19840327 201101 2

014

Workshop pemantauan daerah

sebar hama penyakit hewan

karantina [HPHK], Palembang 31

Juli 2019 1-2 Agustus 2019

32 drh. Catrini Anawang Sih

NIP. 19701115 200312 2

007

Undangan uji konsep implementasi

pedoman tentang prior Notice

pemasukan ( MPHPHK), Bogor 1-2

Agustus 2019

33 Muhammad Halim, SE

NIP: 19720401 200212 1

001

Panggilan Calon Peserta Pelatihan

Dasar Fungsional Paramedik

Veteriner Tahun 2019, Bogor 18 – 31

Agustus 2019

34 Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP:19640115 198303 1

001

Permohonan Personel ( Mengikuti

gelar perkara internal terkait

pemasukan Media pembawa HPHK

yang diduga ex-impor tanpa

dilengkapi dengan persyaratan

karantina ), Tabjung Balai Karimun

23 Agustus 2019

Page 78: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

63

35 drh. Romauli Basa

Simatupang M.H

NIP:19701111 200212 2

001

Permohonan Personel ( Mengikuti

gelar perkara internal terkait

pemasukan Media pembawa HPHK

yang diduga ex-impor tanpa

dilengkapi dengan persyaratan

karantina ), Tabjung Balai Karimun

23 Agustus 2019

36 drh. Catrini Anawang Sih

NIP.197011152003122007

Undangan Kegiatan Evaluasi Teknis

Perkarantina Hewan, Bogor 10 – 13

September 2019

37. drh. Novialita Aesa Putri

NIP: 19921119 201801 2

001

Undangan Seminar Hasil Monitoring

Produk Hewan, Yogyakarta 19 – 21

September 2019

38. drh.Rydha Kurnia

NIP.19840327 201101 2

014

Undangan Sosialisasi Perubahan

Segel dan Health Certificate For

Animal Products Australia, Jakarta

30 September 2019 1 Oktober 2019

39. drh. Yulia Hardhiyanti Putri

NIP. 19850722 201101 2

013

Kegiatan Seminar African Swine

Fever (ASF), Jakarta 7 - 8 Oktober

2019

40.

drh. Rydha Kurnia

NIP.19840327 201101 2

014

Undangan Workshop HPHK dan

Tindakan Karantina Hewan TA.2019,

Malang 15 -18 Oktober 2019

41. drh. Mia Zakia Romadhoni

NIP. 19920320 201801 2

001

Undangan Workshop HPHK dan

Tindakan Karantina Hewan TA.2019,

Malang 15 -18 Oktober 2019

42. Ugra Erika Novendrika,

A.Md

NIP.198411202009121001

Pelaksaan Sosialisasi, Bimbingan

Teknis, dan Uji Coba Mandatory

Sistem INSW, Bekasi23 – 25 Oktober

2019

Page 79: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

64

43. drh. T. Iskandar, MH

NIP. 19640813 199503 1

001

Rapat Koordinasi Regional,

Pekanbaru 23 – 25 Oktober 2019

44. drh. Catrini Anawang Sih

NIP:19701105 200312 2

001

Undangan Penyusunan Konsep

Revisi Permetan No.

41/Permetan/OT.140/3/2013

Tentang Tindakan Karantina Hewan

Terhadap Pemasukan Atau

Pengeluaran Sarang Walet ke dan

dari dalam Wilayah Negara RI,

Jakarta 22 – 23 Oktober 2019

45. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP:19640115 198303 1

001

Sosialisasi Rancangan Undang-

Undang Karantina Hewan, Ikan dan

Tumbuhan (RUU KHIT), Medan 24 –

26 Oktober 2019

46. drh.I Nyoman Aryadi

Kusuma

NIP. 19700717 199903 1

001

Undangan Workshop Nasional

Analisis Risiko TA.2019, Bogor 30

Oktober 2019 -1 November 2019

47. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP:19640115 198303 1

001

Untuk mengetahui potensi wilayah

terhadap lalu lintas MP-OPTK/HPHK

di daerah hinterland Batam maka

diperlukan koordinasi dengan Dinas

Pertanian dan Perternakan

Kabupaten Natuna, Natuna 4 – 6

November 2019

48. drh. Yulia Hardhiyanti Putri

NIP. 19850722 201101 2

013

Permohonan Bimtek Kontrol Positif

AI dan Uji Nitrit, Jakarta 13 – 16

November 2019

Page 80: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

65

49. drh. Mia Zakia Romadhoni

NIP. 19920320 201901 2

007

Permohonan Bimtek Kontrol Positif

AI dan Uji Nitrit, Jakarta 13 – 16

November 2019

50. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP:19640115 198303 1

001

Melaksanakan koordinasi kegiatan

pengawasan dan penindakan HPHK

dan OPTK, Medan 17 – 19 November

2019

51. drh. Romauli Basa

Simatupang, M.H

NIP:19701111 200212 2

001

Melaksanakan koordinasi kegiatan

pengawasan dan penindakan HPHK

dan OPTK, Medan 17 – 19 November

2019

52. drh. Catrini Anawang Sih

NIP:19701105 200312 2

001

Workshop Pengawasan Hewan IAS,

Bogor 21 -23 November 2019

53. Dody Indra, A.Md

NIP. 19840303 201503 1

002

Melaksanakan Kegiatan

Pengantaran Sampel Pemantauan

HPHK 2019, Bukittinggi 21 – 22

November 2019

54. Ir. Joni Anwar, M.MA

NIP:19640115 198303 1

001

Rapat Koordinasi (Rakor) Rabies se-

Sumatera Tahun 2019, Aceh 26 -29

November 2019

55. drh. Rydha Kurnia

NIP.19840327 201101 2

014

Undangan Dalam Rangka Entry

Meeting Audit Tempat Pemrosesan

Sarang Burung Walet Oleh GACC,

Jakarta 9 – 10 Desember 2019

56. drh. Catrini Anawang Sih

NIP:19701105 200312 2

001

Undangan Dalam Rangka Entry

Meeting Audit Tempat Pemrosesan

Sarang Burung Walet Oleh GACC,

Jakarta 9 – 10 Desember 2019

Page 81: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

66

4. Kegiatan Penindakan dan Pengawasan

NO. NAMA/NIP JENIS KEGIATAN

1 drh. Romauli Basa

Simatupang

NIP.197011112002122001

Undangan Rapat Koordinasi

Naisonal Kewasdakan Tahun 2019,

Bogor 6 – 8 Februari 2019

2 drh. Suryo Irianto Putro,

MM, MH

NIP.19620607 198903 1 002

Melaksanakan Koordinasi

Kewasdakan ke Balai Karantina

Pertanian Kelas I Semarang 14 –

16 Februari 2019

3 drh. Romauli Basa

Simatupang

NIP.197011112002122001

Melaksanakan Koordinasi

Kewasdakan ke Balai Karantina

Pertanian Kelas I Semarang 14 –

16 Februari 2019

4 Yose Rizal

NIP.19730228 200212 1 002

Melaksanakan Koordinasi

Kewasdakan ke Balai Karantina

Pertanian Kelas I Semarang 14 –

16 Februari 2019

5 drh. Romauli Basa

Simatupang

NIP.197011112002122001

Koordinasi dengan instansi terkait

dalam rangka pelepasan produk

pertanian dari Batam, Tg.pinang

11 - 12 Maret 2019

6 drh. Suryo Irianto Putro,

MM, MH

NIP.19620607 198903 1 002

Koordinasi dengan instansi terkait

dalam rangka pelepasan produk

pertanian dari Batam, Tg.pinang

11 - 12 Maret 2019

7 Ferry Hamdhani

NIP.19841229 200312 1 004

Koordinasi dengan instansi terkait

dalam rangka pelepasan produk

pertanian dari Batam, Tg.pinang

11 - 12 Maret 2019

8 Yose Rizal Koordinasi dengan Dinas

Ketahanan Pangan, Pertanian dan

Page 82: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

67

NIP. 19730228 200212 1

003

Kesehatan Hewan Provinsi Kepri

dan Protokoler Gubernur Kepri

rangka pelepasan produk

pertanian, Tanjungpinang 15

Maret 2019

9 drh. Romauli Basa

Simatupang

NIP.197011112002122001

Koordinasi dengan Dinas

Ketahanan Pangan, Pertanian dan

Kesehatan Hewan Provinsi Kepri

dan Protokoler Gubernur Kepri

rangka pelepasan produk

pertanian, Tanjungpinang 15 Maret

2019

10 drh. Romauli Basa

Simatupang

NIP.197011112002122001

Koordinasi Kewasdakan, Tanjung

Priok 03 – 05 April 2019

11 drh. Suryo Irianto Putro,

MM, MH

NIP.19620607 198903 1 002

Koordinasi Kewasdakan, Tanjung

Priok 03 – 05 April 2019

12 Bambang Sanjaya

NIP. 19890628 201101 1 002

Koordinasi Kewasdakan, Tanjung

Priok 03 – 05 April 2019

13 drh. Suryo Irianto Putro,

MM, MH

NIP.19620607 198903 1 002

Melaksanakan Koordinasi

Kewasdakan, Surabaya 11 – 12

April 2019

14 drh. Romauli Basa

Simatupang

NIP.197011112002122001

Melaksanakan Koordinasi

Kewasdakan, Surabaya 11 – 12

April 2019

15 drh. Romauli Basa

Simatupang,MH

NIP.19701111 200212 2 001

Koordinasi Kewasdakan, Padang –

Medan 11 – 14 Juni 2019

16 Ferry Hamdhani

NIP. 19841229 200312 1 004

Koordinasi Kewasdakan, Padang –

Medan 11 – 14 Juni 2019

Page 83: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

68

17 Yose Rizal

NIP. 19730228 200212 1 003

Koordinasi Kewasdakan, Padang –

Medan 11 – 14 Juni 2019

18 drh. Romauli Basa

Simatupang

NIP.197011112002122001

Undangan Rapat Koordinasi

Penguatan Sinergisitas

Pengawasan dan Penindakan

Pertanian, Medan 24 – 26 Juni

2019

19 drh. Romauli Basa

Simatupang M.H

NIP:19701111 200212 2 001

Undangan In House Training

Manajemen Penyidikan, Pekanbaru

03 – 04 September 2019

20 drh. Romauli Basa

Simatupang M.H

NIP:19701111 200212 2 001

Undangan Rapat Monitoring Dan

Evaluasi Kerjasama Kewasdakan Di

Wilayah Perbatasan Darat dan

Perairan Indonesia, Bandung 23 –

25 Oktober 2019

21 drh. Suryo Irianto Putro,

MM, MH

NIP.19620607 198903 1 002

Koordinasi Kewasdakan ke “BBKP

Soetta”, Jakarta 7-9 Januari 2019

Page 84: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

69

D. KEUANGAN

DATA UMUM SATUAN KERJA

Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Balai

Karantina Pertanian Kelas I Batam Tahun Anggaran 2019 Nomor

SP DIPA/018-12.2.393012/2019 tanggal 5 Desember 2018, maka

data umum Satuan Kerja adalah sebagai berikut:

Departemen/Lembaga

(kode)

: Pertanian (018)

Unit Organisasi (kode) : Badan Karantina Pertanian (12)

Satuan Kerja (kode) : Balai Karantina Pertanian Kelas I

Batam

(393012)

Wilayah/Propinsi (kode) : Batam (32)

Fungsi (kode) : Ekonomi (04)

Sub Fungsi (kode) : Pertanian, Kehutanan, Perikanan

dan Kelautan

(04.03)

Program (kode) : Program Peningkatan Kualitas

Pengkarantinaan Pertanian dan

Pengawasan Keamanan Hayati

(018.12.1

5)

Page 85: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

70

Kegiatan (kode) : Peningkatan Kualitas Pelayanan

Karantina Pertanian dan

Pengawasan Keamanan Hayati

(1823)

Pemimpin Kegiatan : Ir. Joni Anwar , M.MA

Pejabat Pembuat

Komitmen

: drh. Yulia Hardhiyanti Putri

Bendahara Pengeluaran : Eva Rahman

Pejabat Penerbit SPM : Muhammad Yusran

Alamat : Jl. M. Nahar No. 01 Batam Centre, Batam

Jumlah : Rp. 7.973.169.000

(Tujuh Miliar Sembilan ratus tujuh puluh

tiga juta seratus enam puluh Sembilan ribu)

018.12.15

:

Program Peningkatan Kualitas

Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan

Keamanan Hayati

1823 : Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina

Pertanian dan Pengawasan Keamanan

Hayati

1823.002 : Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian

dan Pengawasan Keamanan Hayati

Pengesahan Daftar Isian Perlaksanaan Anggaran (DIPA) Balai

Karantina Pertanian Kelas I Batam Tahun Anggaran 2019 telah

mengalami beberapa kali perubahan mulai dari perubahan revisi I

Page 86: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

71

(pertama) sampai dengan revisi IV (keempat) revisi perubahan target

penambahan PNBP sebagai berikut.

No

Pagu ( Rp) Jenis Revisi

Revisi

Ke Keterangan

Semula Menjadi

1

7.973.169.000

DIPA AWAL

3 7.973.169.000 8.278.596.000 Penambahan

Pagu PNBP 1

Ke 1 20-04-2019

3 8.278.596.000 9.052.707.000 Penambahan

Pagu PNBP 2

Ke 2 24-06-2019

4 9.052.707.000 9.228.825.000 Penambahan

Pagu PNBP 3

Ke 3 30-08-2019

5 9.228.825.000 9.828.825.000 Penambahan

Pagu PNBP 4

Ke 4 24-10-2019

REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA

Tahun 2019 terealisasi sebesar Rp,9.730.966.886.- dari Pagu

Anggaran sebesar Rp. 9.828.825.000,-atau 98.60%. Sisa Pagu Rp.

97.858.114

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja DIPA TA. 2019 per Sumber

Dana:

.

DATA RINCIAN ANGGARAN DAN REALISASI BELANJA DIPA TA 2018

PER JENIS BELANJA

(Dalam Rupiah)

Kode Uraian Jenis

Belanja Anggaran

Realisasi

Belanja

Persentase

(%)

51 Belanja Pegawai 3.447.160.000 3.440.888.425. 99.90

Page 87: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

72

52

53

Belanja Barang

Belanja Modal

4.556.018.000

1.825.647.000

4.482.189.317

1.807.889.144

98.4

99.10

JUMLAH 9.828.825.000 9.730.966.886 98.90

DATA RINCIAN ANGGARAN DAN REALISASI BELANJA DIPA TA 2019

PER SUMBER DANA

Uraian Pagu Realisasi

Belanja

Persentase

(%)

Rupiah Murni 7.720.625.000 7.666.947.131 99.3

PNBP 2.108.200.000

2.064.019.755 97.9

JUMLAH 9.828.825.000 9.730.966.886 98.60

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Tahun Anggaran 2019 target penerimaan telah mengalami perubahan

anggaran belanja yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP), perubahan tersebut yaitu pada priode April 2019 dan priode

Oktober 2019 dengan target kelebihan PNBP TA 2019, sehingga

penggunaan sebagian dana PNBP digunakan untuk membiayai kegiatan

sesuai KMK No. 422/02/2013, tentang persetujuan penggunaan

sebagian dana PNBP pada Badan Karantina Pertanian Kementerian

Pertanian, adapun rincian awal dan penambahan target PNBP adalah

sebagai berikut :

Tahun 2019

(Dalam Rupiah )

Tahun MAP TARGET REALISASI %

Page 88: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

73

2019 425331 Rp

3.219.280.000

Rp

4.437.554.725

137.84

425699 Rp

1.020.910.000

Rp

1.365.200.000

133.72

Total Rp

4.240.190.000

Rp

5.802.754.725

136.85

BAB III

KEGIATAN OPERASIONAL PERKARANTINAAN

A. KEGIATAN OPERASIONAL KARANTINA HEWAN

Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Batam merupakan

salah satu unit pelaksana teknis (UPT) di Lingkungan Badan

Karantina Pertanian (Barantan) yang mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan operasional karantina hewan dan

tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati, hewani, dan

nabati. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian

Republik Indonesia (Permentan) Nomor

22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian.

Kegiatan operasional karantina hewan serta pengawasan

kemanan hayati dan hewani yang dimaksud dalam Permentan

Nomor 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, yaitu

diantaranya melakukan tindakan karantina 8P pemeriksaan,

pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan,

pemusnahan, dan pembebasan media pembawa hama penyakit

hewan karantina (HPHK); melakukan pemantauan daerah sebar

HPHK; melakukan pembuatan koleksi HPHK; dan melakukan

pengawasan keamanan hayati dan hewani.

Page 89: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

74

Media pembawa HPHK merupakan hewan, bahan asal hewan

(BAH), hasil bahan asal hewan (HBAH), atau benda lain yang dapat

membawa HPHK. Hama penyakit hewan karantina merupakan

semua hama, hama penyakit, dan penyakit hewan yang berdampak

sosio-ekonomi nasional dan perdagangan internasional serta

menyebabkan gangguan kesehatan masyarakat veteriner yang

dapat digolongkan menurut tingkat risikonya.

Hama penyakit hewan karantina dapat dikelompokkan

menjadi dua golongan, yaitu Golongan I dan Golongan II. Hal ini

sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian Republik

Indonesia Nomor 3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang

Penggolongan Jenis-Jenis Hama Penyakit Hewan Karantina,

Penggolongan dan Klasifikasi Media Pembawa bahwa HPHK.

Penetapan ini dilakukan berdasarkan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta kondisi penyebaran HPHK.

Golongan I merupakan HPHK yang belum/sudah terdapat di

wilayah negara Republik Indonesia, mempunyai sifat dan potensi

penyebaran penyakit yang serius dan cepat, belum diketahui cara

penanganannya, membahayakan kesehatan manusia,

menimbulkan dampat soisal yang meresahkan masyarakat,

dan/atau menimbulkan kerugian ekonomi yang tinggi. Hama

penyakit hewan karantina yang menjadi prioritas pencegahan

masuknya ke dalam wilayah negara Republik Indonesia,

diantaranya penyakit mulut dan kuku/foot and mouth disease,

bovine spongiform encephalopathy (BSE), dan rift valley fever (RVF)

dan African Swine Fever (ASF).

Hama penyakit hewan karantina yang menjadi Golongan II

merupakan HPHK yang tidak mempunyai sifat dan potensi

penyebaran penyakit yang serius dan cepat, diketahui cara

penanganannya, tidak membahayakan kesehatan manusia, tidak

menimbulkan dampak sosial yang meresahkan masyarakat, tidak

menimbulkan kerugian ekonomi yang tinggi, dan/atau sudah

Page 90: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

75

terdapat di suatu area dalam wilayah Indonesia. Hama penyakit

hewan yang menjadi prioritas pencegahan masuknya ke dalam

wilayah Batam adalah rabies/penyakit anjing gila. Hal ini

dikarenakan Provinsi Kepulauan Riau merupakan daerah bebas

rabies, sesuai dengan SK Menteri Pertanian Republik Indonesia

Nomor 240/Kpts/PD.650/4/2015 tentang Pernyataan Provinsi

Kepulauan Riau Bebas dari Penyakit Anjing Gila (Rabies).

Tindakan karantina hewan dilaksanakan berdasarkan

Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina

Hewan, Ikan, dan Tumbuhan serta Peraturan Pemerintah (PP)

Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan. Pelaksanaan

kegiatan operasional karantina hewan di BKP Kelas I Batam,

meliputi tindakan karantina hewan dalam pemasukkan media

pembawa HPHK dari luar negeri ke dalam wilayah Batam (impor),

tindakan karantina hewan dalam pengeluaran media pembawa

yang dikirim ke luar negeri (ekspor), dan tindakan karantina hewan

untuk media pembawa HPHK yang dilalulintaskan antar area di

wilayah Negara Republik Indonesia (domestik masuk dan domestik

keluar).

Kegiatan operasional karantina hewan di BKP Kelas I Batam

dilaksanakan di tempat pemasukan dan pengeluaran media

pembawa HPHK yang telah ditetapkan berdasarkan Permentan

Nomor 44/Permentan/OT.140/3/2014 tentang Tempat Pemasukan

dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan

Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina, yaitu Bandara Udara

Hang Nadim, Pelabuhan Laut Sekupang, Pelabuhan Laut Batu

Ampar, Pelabuhan Laut Kabil, Pelabuhan Laut Harbourbay,

Pelabuhan Laut Waterfront, Pelabuhan Laut Nongsa, Pelabuhan

Laut Batam Centre, Pelabuhan Laut Telaga Punggur, dan Kantor

Pos Batam.

Kegiatan operasional karantina hewan dalam pemasukan

media pembawa HPHK dari luar negeri ke dalam wilayah Batam

Page 91: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

76

(impor) dilalulintaskan melalui Pelabuhan Laut Batu Ampar dan

Pelabuhan Laut Sekupang. Kegiatan operasional karantina hewan

dalam pengeluaran media pembawa HPHK dari dalam wilayah

Batam ke luar negeri (ekspor) dilalulintaskan melalui Bandar Udara

Hang Nadim, Kantor Pos Batam, Pelabuhan Laut Batu Ampar,

Pelabuhan Laut Harbourbay, Pelabuhan Laut Sekupang, dan

Pelabuhan Laut Batam Centre. Sedangkan media pembawa HPHK

yang dilalulintaskan antar area (domestik masuk dan domestik

keluar) memiliki enam wilayah kerja, yaitu Bandar Udara Hang

Nadim, Kantor Pos Batam, Pelabuhan Laut Batu Ampar, Pelabuhan

Laut Harbourbay, Pelabuhan Laut Sekupang, dan Pelabuhan Laut

Telaga Punggur.

Tindakan karantina hewan dilaksanakan di instalasi karantina

hewan (IKH) di dalam atau di luar tempat pemasukan atau tempat

pengeluaran media pembawa HPHK. Berdasarkan Permentan

Nomor 70/Permentan/KR.100/12/2015 tentang Instalasi

Karantina Hewan, IKH terdiri atas sementara, permanen, pasca

masuk, pasca masuk permanen, pengamanan maksimum, serta di

negara asal dan/atau di negara transit. Instalasi karantina hewan

yang dimaksud dapat disediakan oleh pemerintah atau pihak lain.

Jenis IKH yang digunakan untuk melakukan tindakan

karantina hewan di BKP Kelas I Batam adalah instalasi karantina

permanen. Instalasi karantina permanen adalah tempat untuk

melakukan tindakan karantina terhadap hewan, BAH, atau HBAH

yang dapat digunakan dalam jangka waktu satu tahun sampai

dengan tiga tahun dan dapat diperpanjang sampai dengan lima

tahun (Kementan 2015). Instalasi karantina hewan yang digunakan

di BKP Kelas I Batam disediakan oleh pihak lain atau pihak ketiga

yang telah memenuhi persyaratan penetapan IKH sesuai dengan

Permentan Nomor 70/Permentan/KR.100/12/2015 tentang

Instalasi Karantina Hewan dan ditetapkan oleh Kepala Badan

Karantina Pertanian.

Page 92: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

77

1. DOMESTIK MASUK

Batam merupakan kota yang didesain sebagai kota industri

sejak awal dibentuk. Oleh karena itu ketersediaan pangan dan

produksi di Batam tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan

masyarakat Batam sehingga dilakukan pemasokan dari daerah lain

untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Batam.

Pemasukan media pembawa antar area ke Batam yang

dilakukan sertifikasi terdiri atas hewan, BAH, HBAH, dan benda

lain. Media pembawa tersebut didominasi oleh komoditas hewan

yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan. Volume

domestik masuk berdasarkan media pembawa pada tahun 2018–

2019 disajikan pada Grafik 20 dan Frekuensi (kali) domestik masuk

berdasarkan media pembawa tahun 2018–2019 dapat dilihat pada

Grafik 1.

Grafik 1. Volume domestik masuk berdasarkan media pembawa

tahun 2018–2019

Pemasukan media pembawa antar area pada tahun 2019

mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2018 untuk semua

0.00

10,000,000.00

20,000,000.00

30,000,000.00

40,000,000.00

50,000,000.00

60,000,000.00

Hewan (ekor) BAH HBAH Benda Lain

5,227,497.00

24,810,091.47

2,673,033.00

12,036,914.007,316,081.00

50,392,228.57

5,882,369.30

14,392,725.00Vo

lum

e (k

g)

2018 2019

Page 93: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

78

jenis media pembawa. Pemasukan media pembawa antar area

dengan volume tertinggi adalah BAH sebesar 50.392.228,57 kg

sedangkan media pembawa dengan volume terendah adalah HBAH

sebesar 5.882.369,30 kg. Persentase peningkatan tertinggi terjadi

signifikan pada pemasukan BAH sebesar 103,11% sedangkan

persentase peningkatan terendah adalah pemasukan hewan

sebesar 39,95%.

Grafik 2. Frekuensi (kali) domestik masuk berdasarkan media

pembawa tahun 2018–2019

Frekuensi pemasukan media pembawa antar area pada tahun

2019 meningkat dibandingkan tahun 2018 untuk semua jenis

media pembawa. Frekuensi tertinggi pemasukan media pembawa

antar area, yaitu BAH sebanyak 7.522 kali sedangkan frekuensi

terendah adalah sebanyak 571 kali untuk benda lain. Persentase

peningkatan frekuensi tertinggi sebesar 85,50% untuk BAH

sedangkan persentase peningkatan frekuensi terendah sebesar

35,20% untuk hewan.

Berdasarkan uraian di atas menunjukkan korelasi antara

peningkatan volume dengan peningkatan frekuensi. Hal ini dapat

dipengaruhi oleh peningkatan kebutuhan pangan masyarakat yang

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

Hewan BAH HBAH Benda Lain

2,491

4,055

1,279

336

3,368

7,522

2,319

571

Fre

kuen

si (

kali)

2018 2019

Page 94: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

79

ditunjukkan dengan adanya peningkatan secara signifikan pada

pemasukan BAH ke Batam dari daerah lain.

a. Hewan

Hewan merupakan salah satu media pembawa yang

dilalulintaskan ke Batam. Jenis hewan yang dilalulintaskan, yaitu

diantaranya ternak potong, ternak bibit, hewan kesayangan, dan

hewan eksotik kesayangan. Volume dan frekuensi domestik masuk

ternak potong tahun 2018-2019 disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Volume dan Frekuensi Domestik Masuk Ternak Potong

Tahun 2018–2019

Media Pembawa

Tahun 2018 Tahun 2019

Volume

(ekor)

Frekuensi

(kali)

Volume

(ekor)

Frekuensi

(kali)

DOC 4.824.946 758 6.555.885 1.039

Ayam Potong 50.930 75 213.800 197

Babi Potong 3.500 21 24 2

Domba Potong 248 18 162 15

Kambing Potong 19.381 208 29.696 348

Kerbau 2 1 1 1

Sapi Potong 3.230 224 4.839 289

Total 4.902.237 1.305 6.804.407 1.891

Pemasukan ternak potong antar area pada tahun 2019

mengalami peningkatan volume dan frekuensi dibandingkan tahun

2018, yaitu peningkatan volume sebesar 38,80% dan frekuensi

sebesar 44,90%. Peningkatan tertinggi ditunjukkan pada

pemasukan ayam potong, yaitu volume sebesar 213.800 ekor

dengan persentase peningkatan sebesar 319,79% dan frekuensi

sebanyak 197 kali. Ayam potong yang dilalulintaskan ke wilayah

Page 95: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

80

Batam berasal diantaranya dari Kabupaten Bintan, Kota Tanjung

Pinang, Kabupaten Karimun, Kabupaten Siak, dan Kabupaten

Indragiri Hilir. Pemasukan ternak potong antar area tertinggi adalah

DOC dengan volume 6.555.885 ekor dan frekuensi sebanyak 1.039

kali. Pemasukan DOC didominasi dari Jawa Timur, Sumatera

Utara, Riau, Kabupaten Bintan, dan Jawa Barat.

Pemasukan ternak potong antar area tahun 2019 secara total

menunjukkan adanya peningkatan, tetapi peningkatan tidak terjadi

pada semua jenis ternak potong. Hal ini ditunjukkan dengan

adanya penurunan secara siginifikan pada pemasukan babi potong,

yaitu volume sebesar 24 ekor dan frekuensi sebanyak 2 kali.

Pemasukan babi potong ke Batam pada tahun 2019 hanya berasal

dari Pulau Bulan sedangkan tahun 2018 pemasukan babi potong

berasal dari Pulau Bulan dan Sumatera Utara. Hal ini diduga

disebabkan oleh mewabahnya penyakit african swine fever

(ASF)/demam babi afrika di Sumatera Utara. Wabah ASF di

Sumatera Utara resmi dinyatakan pada Desember 2019 sesuai

dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor

820/KPTS/PK.320/M/12/2019 tentang Pernyataan Wabah

Penyakit Demam Babi Afrika pada Beberapa Kabupaten/Kota di

Provinsi Sumatera Utara.

Mewabahnya penyakit ASF di Sumatera Utara menuntut

petugas karantian hewan melakukan pengawasan maksimum

terhadap media pembawa penyakit ASF di tempat pemasukan dan

tempat pengeluaran sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan (Kementan 2019).

Tabel 6. Volume dan frekuensi domestik masuk ternak bibit tahun

2018–2019

Media Pembawa

Tahun 2018 Tahun 2019

Volume

(ekor)

Frekuensi

(kali)

Volume

(ekor)

Frekuensi

(kali)

Page 96: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

81

DOD 17.200 22 47.635 25

DOQ 1.000 1 8.200 4

Domba Bibit 109 5 - -

Kambing Bibit 4.459 71 - -

Sapi Bibit 350 18 5 1

Total 23.118 117 55.840 30

Pemasukan ternak bibit antar area pada tahun 2019

menunjukkan adanya peningkatan volume dibandingkan tahun

2018, yaitu volume 55.840 ekor sedangkan frekuensi mengalami

penurunan, yaitu menjadi 30 kali pemasukan. Pemasukan ternak

bibit antar area tertinggi adalah DOD dengan volume 47.635 ekor

dan frekuensi sebanyak 25 kali. Pemasukan DOD didominasi dari

Kota Surabaya dan Kabupaten Mojokerto. Sedangkan pemasukan

sapi bibit mengalami penurunan yang signifikan serta tidak ada

pemasukan domba bibit dan kambing bibit ke wilayah Batam pada

tahun 2019.

Tabel 7. Volume dan frekuensi domestik masuk hewan

kesayangan tahun 2018–2019

Media Pembawa

Tahun 2018 Tahun 2019

Volume

(ekor)

Frekuensi

(kali)

Volume

(ekor)

Frekuensi

(kali)

Anjing 44 35 45 36

Kucing 18 15 37 28

Ayam Hias 441 142 430 124

Ayam Kampung 1.444 44 1.115 131

Burung 25.756 679 22.133 802

Burung Pipit 235.201 50 325.500 66

Kuda - - 25 5

Total 262.904 965 349.285 1.192

Page 97: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

82

Pemasukan hewan kesayangan antar area pada tahun 2019

mengalami peningkatan volume dan frekuensi dibandingkan tahun

2018, yaitu volume sebesar 349.285 ekor dan frekuensi sebanyak

1.192 kali. Lalu lintas domestik masuk hewan kesayangan yang

baru di tahun 2019 adalah kuda, yaitu volume 25 ekor dengan

frekuensi pengiriman sebanyak 5 kali. Pemasukan kuda ke Batam

berasal dari Sumatera Barat.

Pemasukan hewan penular rabies (HPR) ke wilayah Batam

mengacu pada Keputusan Menteri Pertanian Nomor

240/Kpts/PD.650/4/2015 tentang Pernyataan Provinsi Kepulauan

Riau Bebas dari Penyakit Anjing Gila (Rabies). Tindakan karantina

yang dilakukan terhadap pemasukan HPR dilaksanakan sesuai

dengan Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor

87/Kpts/KR.120/L/1/2016 tentang Petunjuk Teknis Tindakan

Karantina Hewan Terhadap Hewan Penular Rabies, yaitu

pemasukan HPR ke area bebas rabies dengan tidak menerapkan

vaksinasi hanya berasal dari area bebas rabies dengan tidak

menerapkan vaksinasi. Oleh karena itu pemasukan HPR ke wilayah

Batam hanya berasal dari area bebas rabies dengan tidak

menerapkan vaksinasi. Hal ini dapat dilihat dari daerah asal HPR

yang masuk ke wilayah Batam, yaitu meliputi Kabupaten Karimun,

Kabupaten Bintan, dan Kota Tanjung Pinang.

Pemasukan HPR ke wilayah Batam sebagai HPR organik dapat

berasal dari daerah selain area bebas rabies dengan tidak

menerapkan vaksinasi. Hal ini sesuai dengan Keputusan Kepala

Badan Karantina Pertanian Nomor 87/Kpts/KR.120/L/1/2016

tentang Petunjuk Teknis Tindakan Karantina Hewan Terhadap

Hewan Penular Rabies, yaitu pemasukan HPR organik bertujuan

untuk kepentingan kedinasan dan tidak dikembangbiakan selama

bertugas di luar kesatuan atau tempat asalnya. Pemasukan HPR

organik harus memenuhi persyaratan karantina, yaitu dilengkapi

sertifikat kesehatan yang diterbitkan oleh dokter hewan karantina

Page 98: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

83

di tempat pengeluaran dan tidak menunjukkan gejala HPHK

(Barantan 2016). Pemasukan HPR organik ke wilayah Batam pada

tahun 2019 sejumlah 4 ekor dengan frekuensi sebanyak 2 kali. HPR

organik tersebut merupakan anjing pelacak milik Bea Cukai yang

bertugas untuk kepentingan kedinasan di Batam.

Tabel 8. Volume dan frekuensi domestik masuk hewan eksotik

kesayangan tahun 2018–2019

Media Pembawa

Tahun 2018 Tahun 2019

Volume

(ekor)

Frekuensi

(kali)

Volume

(ekor)

Frekuensi

(kali)

Hamster 182 4 2.569 21

Iguana 10 5 3 2

Kelinci 1.532 35 5.503 95

Kura-Kura - - 16 2

Marmut 141 9 290 26

Sugar Glider 11 6 6 3

Tokek 8 3 10 1

Ular 1 1 14 8

Total 1.885 63 8.411 158

Pemasukan hewan eksotik kesayangan antar area pada tahun

2019 mengalami peningkatan volume dan frekuensi dibandingkan

tahun 2018, yaitu volume sebesar 8.411 ekor dan frekuensi

sebanyak 158 kali. Tiga besar hewan eksotik kesayangan yang

sering dilalulintaskan ke wilayah Batam, yaitu meliputi kelinci,

hamster, dan marmut.

Hewan eksotik kesayangan lainnya yang dilalulintaskan ke

Batam adalah iguana dan ular. Dua hewan ini diduga termasuk ke

dalam kelompok Jenis Asing Invasif (JAI), yaitu jenis asing invasif

merupakan spesies asing yang bukan bagian dari suatu ekosistem

yang dapat menimbulkan kerusakan ekosistem, lingkungan,

Page 99: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

84

kerugian ekonomi, dan/atau berdampak negatif terhadap

keanekaragaman hayati dan kesehatan manusia (Barantan 2019).

Surat Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor

3252/Kpts/KR.120/K/12/2019 tentang Deskripsi dan Visualisasi

Jenis Asing Invasif Kelompok Hewan, menyatakan bahwa hewan

yang dikelompokkan sebagai JAI terdiri atas tikus coypus

(Myocastor coypus), musang ekor pendek (Mustela erminea), bajing

abu-abu (Sciurus carolinensis), tikus rumah (Mus musculus), tikus

rumah (Rattus rattus), rusa merah (Cervus elaphus), kodok tebu

(Bufo marinus), Iguana iguana, ular pyton burma (Pyton molurus

bivitatus), Aedes albopictus, dan Anopheles quadrimaculatus.

Dampak negatif yang ditimbulkan JAI kelompok hewan,

menuntut peran petugas karantina hewan dalam melaksanakan

pengawasan terhadap JAI kelompok hewan sesuai dengan Surat

Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor

3253/KPTS/KR.120/K/12/2019 tentang Pedoman Pengawasan

terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Jenis Asing Invasif

Kelompok Hewan, yaitu pejabat karantina hewan melaksanakan

pengawasan JAI kelompok hewan terintegrasi dengan pelaksanaan

tindakan karantina terhadap hewan sebagai media pembawa HPHK.

Tata cara pengawasan terintegrasi dengan pelaksanaan tindakan

karantina berupa identifikasi dan pencatatan.

b. Bahan Asal Hewan (BAH)

Bahan asal hewan yang dilalulintaskan ke wilayah Batam

didominasi oleh komoditas hewan yang bertujuan untuk

pemenuhan kebutuhan pangan. Volume dan frekuensi domestik

masuk bahan asal hewan tahun 2018-2019 disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Volume dan frekuensi domestik masuk bahan asal hewan

tahun 2018–2019

Page 100: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

85

Media Pembawa

Tahun 2018 Tahun 2019

Volume (kg) Frekuen

si (kali) Volume (kg)

Frekuen

si (kali)

Daging Anjing 920,00 23 - -

Daging Ayam 7.126.479,00 505 14.530.180,70 1005

Daging Babi 583.197,70 785 1.765.016,00 1940

Daging Bebek /

Itik 84.017,00 30 68.171,00 40

Daging Kambing 2.908,00 53 9.846,00 65

Daging Kerbau 116.704,00 12 11.496,00 8

Daging Sapi 152.328,20 210 106.249,00 228

Jerohan Ayam 17.116,00 16 23.030,00 32

Jerohan Babi 21.289,90 477 2.022.271,60 1235

Jerohan Sapi 4.509,00 13 1.270,00 17

Sarang Burung

Walet 41.390,87 1419 56.252,27 1935

Susu Sapi 1.075.268,80 165 2.456.154,00 318

Telur Arab 23.500,00 7 19.000,00 5

Telur Ayam

Konsumsi 3.425.699,00 180 5.760.889,00 440

Telur Bebek 14.500,00 6 12.000,00 5

Telur Tetas* 12.088.430,00 98 23.543.196,00 230

Total 24.778.257,47 3.999 50.385.021,57 7.503

* satuan dalam butir

Pemasukan BAH antar area pada tahun 2019 menunjukkan

adanya peningkatan volume dan frekuensi dibandingkan tahun

2018, yaitu volume sebesar 50.385.021,57 kg dan frekuensi

sebanyak 7.503 kali. Tiga besar BAH berdasarkan volume

pemasukan tertinggi adalah telur tetas, daging ayam, dan telur

ayam konsumsi.

Daerah asal pemasukan telur tetas didominasi Kabupaten Deli

serdang, Kota Medan, dan Kabupaten Tangerang. Pemasukan

daging ayam berasal dari Kota Medan, Kota Jakarta Selatan,

Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Sidoarjo. Daerah asal

Page 101: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

86

pemasukan telur ayam konsumsi adalah Sumatera Utara. Hal ini

menunjukkan bahwa Sumatera Utara merupakan provinsi utama

yang memasok kebutuhan pangan masyarakat Batam karena

disetiap jenis media pembawa berasal dari Sumatera Utara.

Sertifikasi terhadap daging anjing mulai dihentikan pada bulan

Juni 2018. Hal ini sesuai dengan Kajian Pusat Karantina Hewan

dan Keamanan Hayati Hewani tanggal 31 Mei 2018 tentang

permasalahan lalu lintas daging anjing dan kucing. Hasil kajian

tersebut menjelaskan bahwa daging anjing dan kucing tidak

termasuk dalam definisi pangan (peternakan), tidak termasuk

kategori pangan lokal (karena bukan sebagai pengganti pangan

pokok), anjing dan kucing bukan termasuk ternak tetapi termasuk

hewan peliharaan (kategori hewan kesayangan dan hewan jasa),

proses penangkapan anjing hingga pemingsanan sebelum

pemotongan tidak memnuhi prinsip kesejahteraan hewan, dan

daging anjing tidak memenuhi persyaratan kesehatan masyarakat

veteriner, yaitu tidak dapat dijamin higiene dan sanitasinya. Oleh

karena itu pada tahun 2019 tidak ada sertifikasi terhadap daging

anjing.

c. Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH)

Hasil bahan asal hewan merupakan media pembawa yang

dikategorikan sebagai media pembawa risiko rendah. Umumnya,

HBAH yang dilalulintaskan ke wilayah Batam merupakan

komoditas hewan yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan

pangan. Volume dan frekuensi domestik masuk hasil bahan asal

hewan tahun 2018-2019 dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Volume dan frekuensi domestik masuk hasil bahan asal

hewan tahun 2018–2019

Media Pembawa Tahun 2018 Tahun 2019

Page 102: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

87

Volume (kg) Frekuensi

(kali) Volume (kg)

Frekuensi

(kali)

Daging Ayam

Olahan 1.384.797,25 434 3.140.451,50 813

Daging Babi

Olahan 2.919,00 22 - -

Daging Bebek

Olahan 171,00 4 820,00 23

Daging Sapi

Olahan 188.873,96 363 262.960,80 537

Daging Olahan

Lainnya 48.975,00 23 8.146,00 6

Es Krim 672.700,00 57 1.632.865,00 132

Keju 158.845,30 167 435.675,00 448

Krim 46.711,00 35 60.785,00 55

Mentega (Butter) 71.755,58 61 136.170,00 113

Susu Olahan 33.737,00 39 51.966,00 43

Telur Asin 6.340,00 6 1.000,00 1

Yoghurt 57.208,77 68 151.530,00 148

Total 2.673.033,86 1.279 5.882.369,30 2.319

Pemasukan HBAH antar area pada tahun 2019 menunjukkan

adanya peningkatan volume dan frekuensi dibandingkan tahun

2018, yaitu volume sebesar 5.882.369,30 kg dan frekuensi

sebanyak 2.319 kali. Domestik masuk HBAH tertinggi adalah

daging ayam olahan, yaitu volume 3.140.451,50 kg dan frekuensi

sebanyak 813 kali. Daerah asal domestik masuk daging ayam

olahan meliputi Kota Medan, Kota Jakarta Utara, Kota Jakarta

Selatan, Kabupaten Tangerang, Kota Bekasi, dan Kabupaten

Serang.

Tindakan karantina terhadap pemasukan HBAH mengacu

pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor

65/Permentan/PD.410/5/2014 tentang Tindakan Karantina

Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Hasil Bahan Asal

Page 103: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

88

Hewan Konsumsi dan Keputusan Kepala Badan Karantina

Pertanian Nomor 2205/KPTS/KR.120/K/12/2017 tentang

Pedoman Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan

Pengeluaran Produk Hewan Di Dalam Wilayah Negara Republik

Indonesia.

d. Benda Lain

Benda lain merupakan media pembawa yang dikategorikan

sebagai media pembawa risiko rendah. Jenis media pembawa yang

termasuk benda lain yang dilalulintaskan ke wilayah Batam pada

tahun 2019 meliputi kroto, lipan/kelabang, obat dan vitamin

hewan, pakan ternak, ulat hongkong, ulat jerman, vaksin, dan

bahan biologik lainnya. Volume dan frekuensi domestik masuk

benda lain tahun 2018-2019 disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11. Volume dan frekuensi domestik masuk benda lain

tahun 2018–2019

Media Pembawa

Tahun 2018 Tahun 2019

Volume (kg) Frekuensi

(kali) Volume (kg)

Frekuensi

(kali)

Jangkrik 47 8 - -

Kroto 59 8 80 3

Lipan/ Kelabang 96 16 132 22

Obat dan

Vitamin* 4.153 5 28 5

Pakan Ternak 11.980.200 117 14.305.650 233

Ulat Hongkong 2.794 47 4.049 98

Ulat Jerman 237 15 384 24

Vaksin* 49.262 114 80.201 184

Bahan Biologik

Lainnya 66 6 2.200 1

Total 12.036.914 336 14.392.724 570

*Satuan dalam kemasan

Page 104: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

89

Pemasukan benda lain antar area pada tahun 2019

menunjukkan adanya peningkatan volume dan frekuensi

dibandingkan tahun 2018, yaitu volume sebesar 14.392.724 kg dan

frekuensi sebanyak 570 kali. Pemasukan antar area tertinggi

ditunjukkan oleh volume pakan ternak sebesar 14.305.650 kg dan

frekuensi sebanyak 233 kali. Pakan ternak yang masuk ke Batam

berasal dari Sumatera Utara.

Vaksin merupakan benda lain yang berada diurutan kedua

yang sering dilalulintaskan ke Batam. Vaksin digolongkan sebagai

bahan biologik sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Karantina

Pertanian Nomor 1962/KPTS/KR.120/K/11/2017 tentang

Pedoman Deskripsi dan Kategorisasi Risiko Bahan Biologi,

menyatakan bahwa bahan biologi terdiri atas spesimen, biakan,

master seed, vaksin aktif, vaksin inaktif, dan vaksin produk

rekayasa genetik. Tindakan karantina yang dilakukan terhadap

vaksin mengacu pada Keputusan Kepala Badan Karantina

Pertanian Nomor 1961/KPTS/KR.120/K/11/2017 tentang

Tindakan Karantina Hewan terhadap Bahan Biologi, yaitu

pemeriksaan dokumen berupa kelengkapan, kebenaran, dan

keabsahan terhadap surat keterangan untuk benda lain serta

pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan terhadap kemasan,

kesesuaian keterangan pada kemasan dan perubahan suhu

penyimpanan.

2. DOMESTIK KELUAR

Batam merupakan salah satu kota yang terdapat di Provinsi

Kepulauan Riau yang menjadi salah satu titik penting dalam lalu

lintas antar area. Didukung dengan frekuensi penerbangan yang

paling tinggi serta banyaknya jalur kapal ke pulau-pulau sekitar

Pulau Batam. Hal ini yang menjadikan komoditas yang telah

masuk maupun yang ada di Batam didistribusikan ke berbagai

Page 105: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

90

pulau-pulau sekitar.

Komoditas media pembawa domestik keluar yang melalui

pemeriksaan Karantina hewan berupa hewan, BAH, HBAH dan

benda lain. Media pembawa yang dilalulintaskan tersebut sebagian

besar untuk pemenuhan kebutuhan pangan untuk pulau sekitar

Batam terutama untuk wilayah Kepulauan Riau. Komoditas

lainnya yang keluar Batam adalah hewan kesayangan yang banyak

diminati di Pulau Jawa. Volume domestik keluar berdasarkan

media pembawa tahun 2018-2019 disajikan pada Grafik 3 dan

frekuensi domestik keluar berdasarkan media pembawa tahun

2018-2019 pada Grafik 4.

Grafik 3. Volume domestik keluar berdasarkan media pembawa

tahun 2018–2019

Terlihat grafik diatas adanya peningkatan pengeluaran media

pembawa BAH, HBAH, dan benda lain selama tahun 2019

dibandingkan dengan tahun 2018. Sedangkan pengeluaran media

pembawa antar area hewan hidup mengalami penurunan sebesar

0.92%. Media pembawa dengan volume tertinggi lalulintasnya

adalah BAH sebesar 1.035.824 kilogram sedangkan media

pembawa dengan Volume terendah adalah media pembawa benda

6,683,108

451,442 183,754 73,374

6,384,939

1,035,824 244,584

128,135

-

1,000,000

2,000,000

3,000,000

4,000,000

5,000,000

6,000,000

7,000,000

8,000,000

Hewan (ekor) BAH (Kg) HBAH (Kg) BENDA LAIN

VO

LUM

E

2018 2019

Page 106: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

91

lain yaitu 128.135 kg. Persentase peningkatan BAH sebesar 5.24%

dari tahun 2018 sedangkan HBAH terjadi kenaikan yang tidak

signifikan sebesar 1.77%.

Grafik 4 Frekuensi (Kali) domestik keluar berdasarkan media

pembawa tahun 2018–2019

Frekuensi pengeluaran domestik secara umum tidak ada

perbedaan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Frekuensi

pengeluaran tertinggi masih pada media pembawa hewan yang

mana mengalami penurunan sebesar 1% dibandingkan tahun 2018.

Sementara itu, frekuensi pengeluaran terendah berupa benda lain,

yaitu hanya sebanyak 331 kali.

a. Hewan

Hewan merupakan salah satu media pembawa yang

dilalulintaskan dari Batam. Berdasarkan UU Nomor 21 Tahun

2019, hewan adalah binatang atau satwa yang seluruh atau

sebagian dari siklus hidupnya berada di darat, air, dan/atau udara,

baik yang dipelihara maupun yang di habitatnya. Sebagian besar

hewan yang dilalulintaskan keluar Kota Batam merupakan jenis

hewan yang dimanfaatkan sebagai sumber pangan. Jenis hewan

7,044

2,758 2,255

434

7,023

3,394

2,207

331

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

Hewan BAH HBAH BENDA LAIN

KA

LI

2018 2019

Page 107: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

92

yang dilalulintaskan diantaranya, yaitu ternak bibit, ternak potong,

hewan kesayangan dan hewan eksotik. Data lalu lintas volume dan

frekuensi pengeluaran domestik tersebut pada Tabel 12.

Tabel 12. Volume dan frekuensi domestik keluar ternak bibit tahun

2018-2019

Media Pembawa

Tahun 2018 Tahun 2019

Volume

(ekor)

Frekuensi

(kali)

Volume

(ekor)

Frekuensi

(kali)

DOD 350 2 1.500 6

Total 350 2 1.500 6

Pengeluaran ternak bibit DOD antar area pada tahun 2019

menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan dengan tahun

sebelumnya baik secara volume maupun frekuensi. Volume

pengeluaran DOD pada tahun 2019 sebesar 1.500 ekor dengan

frekuensi 6 kali. Persentase peningkatan DOD dibandingkan

dengan tahun sebelumnya sebesar 328.57%. DOD yang

dilalulintaskan keluar dari Kota Batam dengan tujuan Tanjung

Balai Karimun dan Kota Tanjung Pinang.

Tabel 13. Volume dan frekuensi domestik keluar ternak potong

tahun 2018–2019

Media Pembawa

Tahun 2018 Tahun 2019

Volume

(ekor)

Frekuensi

(kali)

Volume

(ekor)

Frekuensi

(kali)

DOC 6.203.016 1.418 5.521.403 1.109

Ayam Potong 130.052 150 425.690 405

Babi Potong 2.371 30 360 10

Kambing Potong 85 7 216 12

Sapi Potong 28 5 33 11

Total 6.335.552 1.610 5.947.702 1.547

Page 108: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

93

Pengeluaran ternak potong antar area pada tahun 2019

mengalami penurunan volume dan frekuensi dibandingkan dengan

tahun 2018, yaitu penurunan volume sebesar 6,12 % sedangkan

frekuensi sebesar 3,91%. Penurunan terjadi pada pengeluaran

DOC, yaitu volume menjadi 5.521.403 ekor dengan frekuensi 1.109

kali. Hal ini juga terjadi pada lalu lintas pengeluaran babi potong,

yaitu penurunan volume sebesar 84,82% dan frekuensi 66,67%.

Berbeda dengan DOC dan babi potong, terjadi peningkatan

lalulintas pengeluaran antar area ternak potong, yaitu ayam potong,

kambing potong dan sapi potong. Pengeluaran antar area ternak

potong dengan tujuan diantaranya Kota Tanjung Pinang dan

Tanjung Balai Karimun.

Tabel 14. Volume dan frekuensi domestik keluar hewan

kesayangan tahun 2018–2019

Media Pembawa

Tahun 2018 Tahun 2019

Volume

(ekor)

Frekuensi

(kali)

Volume

(ekor)

Volume

(ekor)

Anjing 149 116 145 125

Kucing 242 175 240 172

Ayam Hias 2.704 681 3.061 814

Ayam Kampung 144 27 80 37

Burung 25.756 679 22.133 802

Burung Pipit 4.812 16 600 2

Total 313.065 5.365 390.465 5.378

Pengeluaran antar area hewan kesayangan pada tahun 2019

mengalami peningkatan volume dan frekuensi dibandingkan

dengan tahun 2018, yaitu 390.465 ekor dengan frekuensi 5.378

kali. Pengeluaran hewan kesayangan tertinggi yaitu ayam hias

sebesar 3.061 ekor dengan frekuensi 814 kali selama tahun 2019.

Sedangkan pengeluaran hewan kesayangan berupa burung kicau

mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Page 109: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

94

Tabel 15. Volume dan Frekuensi Domestik Keluar Hewan Eksotik

Kesayangan Tahun 2018–2019

Media Pembawa

Tahun 2018 Tahun 2019

Volume

(ekor)

Frekuensi

(kali)

Volume

(ekor)

Frekuensi

(kali)

Berang-Berang 2 1 - -

Hamster 40 3 13 3

Iguana 3 3 24 9

Kadal 1 1 5 2

Kelinci 5 3 67 15

Kumbang Kelapa 34.000 28 45.100 39

Kura-Kura 42 8 2 1

Lumba-lumba 2 1 - -

Marmut 4 1 14 2

Musang 2 1 - -

Singa Laut 1 1 - -

Sugar Glider 14 7 8 2

Tokek 12 7 1 1

Ular 2 1 18 13

Mamalia Kecil Liar

Lainnya 1 1

- -

Lebah - - 10 2

Total 34.131 67 45.264 90

Pengeluaran antar area hewan eksotis kesayangan mengalami

peningkatan pada tahun 2019 baik volume dan frekuensi

dibandngkan dengan tahun 2018, yaitu dengan volume 45.264 ekor

dan frekuensi 90 kali. Hewan eksotis kesayangan ini merupakan

peliharaan penghobi sehingga untuk lalulintasnya sering dilakukan

untuk keperluan kontes atau perlombaan. Hampir semua jenis

Page 110: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

95

hewan eksotis kesayangan mengalami peningkatan lalulintas pada

tahun 2019 baik secara volume maupun frekuensi.

b. Bahan Asal Hewan

Pengiriman media pembawa ke luar Pulau Batam didominasi

oleh daging ayam baik yang segar maupun daging ayam beku,

daging bebek, kemudian daging sapi. Daging hewan tersebut

dikirim keluar dari Batam dengan tujuan daerah pulau sekitar

seperti Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, dan Kabupaten

Bintan. Data pengeluaran BAH dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Volume dan Frekuensi Domestik Keluar Bahan Asal

Hewan Tahun 2018–2019

Media Pembawa

Tahun 2018 Tahun 2019

Volume (kg) Frekuensi

(kali) Volume (kg)

Frekuensi

(kali)

Colostrum* 600 1 300 1

Daging Ayam 225.086 793 425.206 865

Daging Babi 19.795 138 64.390 327

Daging Bebek /

Itik 96.949 63 7.600 165

Daging Kambing 13.592 315 14.864 341

Daging Kerbau 50 2 10.000 2

Daging Sapi 54.479 588 66.490 487

Jerohan Ayam 485 1 1.845 9

Jerohan Sapi 405 5 338 6

Madu 399 8 480 2

Sarang Burung

Walet 346 2 31.848 882

Susu Sapi 23.602 735 25.149 152

Telur Ayam 2.272 27 32.100 104

Telur Bebek 13.062 75 21 1

Telur Tetas * 210 1 352.200 3

Page 111: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

96

Telur Burung

Puyuh 100 3 2.977 46

Tulang 10 1 17 1

Total 451.442 2.758 1.035.824 3.394

Pengeluaran antar area BAH pada tahun 2019 mengalami

peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun 2018 baik volume

maupun frekuensi, yaitu 1.035.824 kilogram dengan frekuensi

3.394 kali. Kenaikan ini terjadi pada keseluruhan media pembawa

BAH. Kenaikan tertinggi yaitu daging ayam beku dengan volume

425.206 kilogram dengan frekuensi 865 kali. Peningkatan yang

tinggi juga terlihat pada pengeluaran antar area telur tetas dengan

volume 352.200 butir dengan frekuensi 3 kali. Dibandingkan tahun

2018, pengeluaran telur tetas sebesar 210 butir dengan frekuensi 1

kali.

Grafik 5. Diagram Volume Pengeluaran Antar Area BAH pada

Tahun 2019

Pada tahun 2019 pengeluaran antar area BAH paling tinggi

Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Pinang.

0%

41%

6%1%1%1%6%0%0%0%3%

2%3%0%

34%

0%0%

40%

Colostrum*

Daging Ayam

Daging Babi

Daging Bebek / Itik

Daging Kambing

Daging Kerbau

Daging Sapi

Jerohan Ayam

Jerohan Sapi

Madu

Sarang Burung Walet

Page 112: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

97

c. Hasil Bahan Asal Hewan

Hasil Bahan Asal Hewan merupakan komoditas yang

dilalulintaskan keluar kota Batam. Hasil Bahan Asal Hewan

merupakan produk hewan yang telah diolah sehingga memiliki

resiko yang rendah untuk membawa HPHK.

Tabel 17. Volume dan Frekuensi Domestik Keluar Hasil Bahan

Asal Hewan Tahun 2018–2019

Media Pembawa

Tahun 2018 Tahun 2019

Volume (kg) Frekuensi

(kali) Volume (kg)

Frekuensi

(kali)

Daging Ayam

Olahan 55197,3 621 96062 640

Daging Babi

Olahan 5781 57 98 3

Daging Bebek

Olahan 220 3 190 1

Daging Sapi

Olahan 45721,92 757 90 1

Daging Olahan

Lainnya 3090,74 48 35696 541

Es Krim 22335 55 29960 66

Keju 14584,5 327 23734 393

Krim 35 1 9 1

Mayonaise 1331 61 621 33

Mentega (Butter) 83 12 812 12

Susu Olahan 2527 39 33272 197

Telur Asin 17263 45 17363 53

Yoghurt 15584,45 229 6677 266

Total 183.753,9 2.255 244.584 2.207

Pengeluaran antar area HBAH mengalami peningkatan pada

volume yaitu 244.584 kilogram. Sedangkan jumlah frekuensi

mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2018.

Peningkatan terjadi pada MP daging ayam olahan yaitu 96.062

Page 113: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

98

kilogram dengan frekuensi 640 kali. sedangkan penurunan terjadi

terhadap pengeluaran daging babi olahan. Penurunan mencapai

5.898%. Hal ini diduga dikarenakan oleh merebaknya penyakit ASF.

Grafik 6. Diagram volume pengeluaran antar area HBAH pada

tahun 2019

Grafik 7. Diagram frekuensi pengeluaran antar area HBAH pada

tahun 2019

39%

0%0%0%15%

12%

10%

0%0%0%

14%

7% 3%

Daging Ayam Olahan

Daging Babi Olahan

Daging Bebek Olahan

Daging Sapi Olahan

Daging Olahan Lainnya

Es Krim

Keju

Krim

Mayonaise

Mentega (Butter)

Susu Olahan

29%

0%0%0%

25%3%

18%

0%1%1%

9%

2%12%

Daging Ayam Olahan

Daging Babi Olahan

Daging Bebek Olahan

Daging Sapi Olahan

Daging Olahan Lainnya

Es Krim

Keju

Krim

Mayonaise

Mentega (Butter)

Susu Olahan

Page 114: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

99

Pada gambar di atas dapat dilihat pengeluaran antar area

HBAH didominasi oleh daging ayam olahan sebesar 39% dengan

frekuensi 29% dari keseluruhan lalulintas pengeluaran antar area

sepanjang tahun 2019.

d. Benda Lain

Tabel 18. Volume dan Frekuensi Domestik Keluar Benda Lain

Tahun 2018–2019

Media Pembawa

Tahun 2018 Tahun 2019

Volume (kg) Frekuens

i (kali)

Volume

(kg)

Frekuens

i (kali)

Jangkrik 3458,5 245 899 171

Kroto 11 2

Obat dan

Vitamin* 2382 12 64 9

Pakan Hewan

(ternak) 6000 2 79750 28

Pupuk Organik 3100 14 3348 14

Sampel

Laboratorium 589,5 30 109 20

Ulat Hongkong 1011 8 - -

Ulat Jerman 16 1 - -

Vaksin (botol) 20831 53 43928 83

Vaksin (vial) 35738 64 - -

Awetan Nyamuk 234 1 - -

Minyak Buaya - - 28 1

Tengkorak

Buaya - - 2 2

Gigi Buaya - - 5 2

Total 73.374

434 128.135 331

Pengeluaran antar area komoditas benda lain dari Batam pada

tahun 2019 mengalami peningkatan baik dari segi volume

dibandingkan dengan tahun 2018 yaitu 128.135. sedangkan

frekuensi terjadi penurunan dibandingkan dengan tahun 2018.

Page 115: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

100

Pada gambar dibawah terlihat volume benda lain tertinggi adalah

lalulintas pengeluran pakan ternak sebesar 62% dari total lalulintas

benda lain sepanjang tahun 2019. Sedangkan frekuensi tertinggi

adalah lalulintas jangkrik sebesar 52% dari total frekuensi

pengeluaran antar area ditahun 2019.

Grafik 8. Diagram volume pengeluaran antar area benda lain

pada tahun 2019

1%0%

62%

3%0% 34%

0%

0%

0%0%

0%

Jangkrik

Obat dan Vitamin*

Pakan Hewan (ternak)

Pupuk Organik

Sampel Laboratorium*

Vaksin*

Bahan Biologik Lainnya

Minyak Buaya

Tengkorak Buaya

Gigi Buaya

Page 116: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

101

Grafik 9. Diagram frekuensi pengeluaran antar area benda lain pada

tahun 2019.

3. EKSPOR

Ekspor merupakan kegiatan perdagangan barang dan jasa

milik dalam negeri yang dijual dan dikirimkan ke luar negeri dengan

tujuan untuk memperoleh keuntungan. Hal ini menjadi salah satu

alasan suatu negara untuk meningkatkan kegiatan ekspor. Oleh

karena itu Kementerian Pertanian membuat program akselerasi

ekspor. Salah satu program Badan Karantina Pertanian untuk

mendukung akeselerasi ekspor adalah “Agro Gemilang,” yaitu Ayo

Galakkan Ekspor Melalui Generasi Milenial Bangsa.

Komoditas hewan yang diekspor melalui Batam merupakan

produk hewan dan turunannya, yaitu meliputi empedu kering,

madu, sarang burung walet, dan taring babi. Volume dan frekuensi

ekspor bahan asal hewan tahun 2018–2019 disajikan pada Tabel

18.

52%

3%8%

4%6%25%

0%

0%

1%

1%

2%

Jangkrik

Obat dan Vitamin*

Pakan Hewan (ternak)

Pupuk Organik

Sampel Laboratorium*

Vaksin*

Bahan Biologik Lainnya

Minyak Buaya

Tengkorak Buaya

Gigi Buaya

Page 117: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

102

Tabel 19. Volume dan Frekuensi Ekspor Bahan Asal Hewan Tahun

2018–2019

Media Pembawa

Tahun 2018 Tahun 2019

Volume (kg) Frekuensi

(kali) Volume (kg)

Frekuensi

(kali)

Empedu Kering - - 13,15 3

Madu 52.620,15 17 92.159,70 15

Sarang Burung

Walet 12.029,26 593 8.283,96 513

Cannies Pig 20,00 12 38,75 37

Total 64.669,41 622 100.495,56 568

Ekspor bahan asal hewan pada tahun 2019 dari Batam ke

negara lain berdasarkan volume mengalami peningkatan

dibandingkan tahun 2018, yaitu peningkatan volume total menjadi

100.495,56 kg atau meningkat sebanyak 55,40%. Sedangkan

frekuensi ekspor mengalami penurunan menjadi 568 kali

pengiriman.

Upaya peningkatan ekspor yang dapat dilakukan, yaitu salah

satunya melaksanakan program Agro Gemilang berupa bimbingan

teknis kepada petani (kelompok tani) maupun pelaku usaha

pertanian. Target dari program Agro Gemilang meliputi peningkatan

jumlah eksportir, diversifikasi produk, serta peningkatan volume

dan frekuensi.

a. Sarang Burung Walet

Sarang burung walet menjadi salah satu media pembawa yang

mengalami penurunan lalu lintas ekspor ke negara tujuan. Hal ini

dapat dilihat dari volume total ekspor sarang burung walet pada

tahun 2019 hanya sebesar 8.283,96 kg dan frekuensi sebanyak 513

kali (Tabel 16).

Sarang burung walet yang disertifikasi oleh BKP Kelas I Batam

diekspor ke berbagai negara. Volume dan frekuensi ekspor sarang

Page 118: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

103

burung walet beradasarkan negara tujuan tahun 2018–2019 dapat

dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Volume dan Frekuensi Ekspor Sarang Burung Walet

Berdasarkan Negara Tujuan Tahun 2018–2019

Media Pembawa

Tahun 2018 Tahun 2019

Volume (kg) Frekuensi

(kali) Volume (kg)

Frekuensi

(kali)

Australia 1.396,00 94 1.174,00 102

Germany 7,85 4 1,50 1

Hongkong 2.666,50 55 1.530,00 56

Laos 9,00 5 1,00 2

Macau 70,50 10 44,00 5

Malaysia 3.501,66 146 1.499,10 81

Singapore 4.374,25 276 3.996,41 260

Taiwan 2,00 1 1,00 1

Selandia Baru 1,50 1 1,25 1

Spanyol - - 1,00 1

Vietnam - - 32,00 1

Zambia - - 2,70 2

Total 12.029,26 592 8.283,96 513

Negara yang sering menjadi tujuan ekspor sarang burung walet

pada tahun 2019 adalah Singapore, tetapi dilihat dari volume dan

frekuensi ekspor mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018.

Hal ini juga terjadi pada negara tujuan lainnya seperti Australia,

Jerman, Hongkong, Laos, Makau, Malaysia, Taiwan, dan Selandia

Baru.

Persentase penurunan volume ekspor sarang burung walet

mencapai 45,21% dan penurunan frekuensi sebesar 15,59%. Hal ini

dapat disebabkan oleh adanya persaingan pasar antara eksportir

Indonesia dengan eksportir negara lain di negara tujuan. Selain itu

adanya persiapan perusahaan eksportir untuk melaksanakan

ekspor ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sehingga perusahaan

Page 119: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

104

eksportir fokus dalam melaksanakan persiapan dan mengurangi

ekspor ke negara selain RRT.

Republik Rakyat Tiongkok merupakan negara konsumen

sarang burung walet terbesar, hal ini memicu Indonesia sebagai

negara produsen sarang burung walet berupaya menembus pasar

RRT secara langsung. Sarang burung walet yang akan dikirim ke

RRT harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam

Permentan Nomor 41/Permentan/OT.140/3/2013 tentang

Tindakan Karantina Hewan terhadap Pemasukan atau Pengeluaran

Sarang Burung Walet Ke dan Dari Dalam Wilayah Negara Republik

Indonesia. Tindakan karantina hewan terhadap sarang burung

walet yang akan dikeluarkan ke RRT dapat mengacu pada Surat

Keputusan (SK) Kepala Barantan Nomor

823/KPTS/OT.140/L/3/2013 tentang Pedoman Persyaratan dan

Tindakan Karantina Hewan terhadap Pengeluaran Sarang Burung

Walet Dari Wilayah Negara Republik Indonesia ke Republik Rakyat

China.

Sarang burung walet yang diekspor ke RRT harus memenuhi

persyaratan yang telah ditetapkan, yaitu persyaratan administrasi;

persyaratan kemasan, barcode, dan label; persyaratan IKH, dan

persyaratan rumah walet. Di wilayah Batam terdapat empat

perusahaan yang telah memenuhi persyaratan untuk melakukan

ekspor ke RRT, yaitu PT. Hadiah Surga, PT. Best Quality Tanjung,

PT. Puri Indo Walet, dan PT. Sumber Daya Favorit. Salah satu

perusahaan eksportir, yaitu PT. Hadiah Surga sudah terdaftar di

negara RRT dan dapat melakukan ekspor sarang burung walet ke

RRT. Sedangkan tiga perusahaan lainnya berstatus menunggu hasil

audit dari pemerintah RRT.

b. Madu

Madu merupakan salah satu media pembawa yang rutin di lalu

lintaskan dari Batam ke negara lain, yaitu China, Malaysia, dan

Page 120: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

105

Singapore. Volume dan frekuensi ekspor madu berdasarkan negara

tujuan tahun 2018–2019 disajikan pada Tabel 21.

Tabel 21. Volume dan Frekuensi Ekspor Madu Berdasarkan

Negara Tujuan Tahun 2018–2019

Media

Pembawa

Tahun 2018 Tahun 2019

Volume (kg) Frekuensi

(kali) Volume (kg)

Frekuensi

(kali)

China - - 5.837,10 1

Malaysia 776,00 5 1.780,00 8

Singapore 51.844,15 12 84.542,60 6

Total 52.620,15 17 92.159,70 15

Ekspor madu pada tahun 2019 mengalami peningkatan

dibandingkan tahun 2018 berdasarkan volume, yaitu menjadi

92.159,70 kg. Sedangkan frekuensi mengalami penurunan menjadi

15 kali pengiriman. Negara tujuan yang mendominasi ekspor madu

adalah Singapura.

c. Taring Babi

Taring babi merupakan bahan asal hewan yang rutin diekspor

pada tahun 2019. Volume dan frekuensi ekspor taring babi

berdasarkan negara tujuan tahun 2018–2019 disajikan pada Tabel

22.

Tabel 22. Volume dan Frekuensi Ekspor Taring Babi Beradasarkan

Negara Tujuan Tahun 2018–2019

Media

Pembawa

Tahun 2018 Tahun 2019

Volume (kg) Frekuensi

(kali) Volume (kg)

Frekuensi

(kali)

India - - 0,10 1

Kamboja 18,00 11 35,90 30

Malaysia - - 0,10 1

Page 121: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

106

Singapore 1,00 1 - -

Vietnam 1,00 1 2,65 5

Total 20,00 13 38,75 37

Taring babi yang diekspor ke negara tujuan dalam kondisi

bersih dan kering. Ekspor taring babi pada tahun 2019 mengalami

peningkatan dibandingkan tahun 2018, yaitu volume menjadi 38,75

kg dan frekuensi sebanyak 37 kali. Negara tujuan yang

mendominasi ekspor taring babi adalah Kamboja. Taring babi yang

diekspor ke negara tujuan diperuntukkan sebagai souvenir.

4. IMPOR

Kegiatan tindakan karantina hewan untuk impor yang

dilaksanakan oleh seksi karantina hewan BKP Kelas I Batam,

meliputi impor produk hewan untuk mencukupi kebutuhan pangan

di Batam. Komoditas karantina hewan yang diimpor ke Batam

berupa BAH, yaitu daging sapi, daging kambing/domba, dan HBAH

pangan berupa olahan susu. Daging sapi merupakan media

pembawa karantina hewan yang dominan diimpor dari luar negeri.

Tahun 2019 di wilayah kerja BKP Kelas I Batam terdapat 4

(empat) importir yang telah mendapatkan izin untuk melakukan

importasi produk hewan berupa daging sapi, jeroan sapi, dan

daging kambing/domba; 7 (tujuh) perusahaan sebagai importir

olahan susu.

Peraturan perundangan yang menjadi acuan tindakan

karantina hewan terhadap BAH yang diimpor ke wilayah Batam,

diantaranya UU Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan,

Ikan, dan Tumbuhan; PP Nomor 82 tahun 2000 tentang Karantina

Hewan; Permentan Nomor 34/Permentan/PK.210/07/2016

tentang Pemasukan Karkas, Daging, jeroan dan/atau Olahannya ke

Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia; Permentan Nomor

23/Permentan/P.K.210/5/2018 tentang Perubahan atas Peraturan

Page 122: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

107

Menteri Pertanian Nomor 34/Permentan/Pk.210/7/2016 tentang

Pemasukan Karkas, Daging, Jeroan, Dan/Atau Olahannya Ke

Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia; Peraturan Menteri

Perdagangan Republik Indonesia (Permendag) Nomor 59/M-

DAG/PER/8/2016 tentang Ketentuan Impor dan Ekspor Hewan

dan Produk Hewan sebagaimana telah diubah dengan Permendag

Nomor 13/M-DAG/PER/2/2017 tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Perdagangan Nomor 59/M-DAG/PER/8/2016 tentang

Ketentuan Impor dan Ekspor Hewan dan Produk Hewan. Hal ini

sesuai dengan kesepakatan antara Kementerian Pertanian dan

Kementerian Perdagangan yang tercantum dalam UU Nomor 41

tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Pemasukan

HBAH ke dalam Negara Republik Indonesia mengacu kepada

Permentan Nomor 65/Permentan/PD.410/5/2014 tentang

Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran

Hasil Bahan Asal Hewan Konsumsi.

Tabel 23. Data Lalulintas Impor Tahun 2018- 2019

Media

Pembawa

2018 2019

Volume Frekuensi Volume Frekuensi

Hewan 3.750 ekor 3 - -

BAH 2.381.975,15 kg 233 1.381.276,12 kg 110

HBAH 1.290.700,80 kg 28 3.340.702,21 kg 65

Pemasukan kedalam negara Republik Indonesia yang

selanjutnya disebut impor pada tahun 2019 terjadi penurunan

secara frekuensi dibandingkan dengan tahun 2018 yaitu 175 kali.

Pada tahun 2018 terdapat impor hewan kesayangan yaitu burung

sejumlah 3750 ekor dengan frekuensi 3 kali. Impor bahan asal

hewan terjadi penurunan pada tahun 2019 yaitu volume

1.281.276,12 kilogram dengan frekuensi 110 kali. sedangkan pada

tahun 2018 impor bahan asal hewan sejumlah 2.381.975,15

Page 123: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

108

kilogram dengan frekuensi 233 kali. Peningkatan impor hasil bahan

asal hewan terjadi peningkatan baik volume maupun frekuensi.

Pada tahun 2019 volume impor hasil bahan asal hewan sejumlah

3.340.702,21 kilogram dengan frekuensi 65 kali.

a. Bahan Asal Hewan

Impor bahan asal hewan ke kota batam untuk pemenuhan

kebutuhan pangan. Impor bahan asal hewan adalah media

pembawa daging sapi beku, jerohan dan daging kambing beku.

Tabel 24. Data Impor Bahan Asal Hewan Tahun 2018 - 2019

MEDIA PEMBAWA

2018 2019

JUMLAH

(kilogram) FREK

JUMLAH

(kilogram) FREK

Daging Kambing 115.349,84 12 35.475 3

Daging Sapi 2.031.408,50 187 1.131.233,71 77

Jerohan Sapi 235.216,81 34 214.567,41 30

Total 2.381.975,15 233 1.381.276,12 110

Penurunan impor bahan asal hewan terjadi pada setiap jenis

media pembawa yaitu daging kambing, daging sapi maupun jerohan

sapi. Penurunan terjadi baik volume maupun frekuensi. Volume

impor daging kambing pada tahun 2019 sebesar 35.475 kilogram

dengan frekuensi 3 kali. sedangkan pada tahun 2018, volume

sebesar 115.349,84 kilogram, frekuensi 12 kali. Begitu juga impor

daging sapi beku pada tahun 2019 sejumlah 1.131.233,71 kilogram

dengan frekuensi pemasukan sejumlah 77 kali. Tahun 2018,

volume impor daging sapi beku sejumlah 2.031.408,5 kilogram

dengan 187 kali pemasukan.

Pemasukan daging impor ke dalam wilayah Indonesia sesuai

dengan kesepakatan antara Kementerian Pertanian dan

Kementerian Perdagangan yang tercantum dalam UU Nomor 41

tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan pasal 36B

Page 124: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

109

dinyatakan pemasukan ternak dan produk hewan dari luar negeri

hanya dilakukan apabila produksi dan pasokan ternak dan produk

hewan dalam negeri belum mencukupi kebutuhan masyarakat.

Persetujuan Impor tersebut memuat tentang jumlah dan jenis

produk yang diizinkan untuk diimpor, negara asal dan pelabuhan

pemasukan.

b. Hasil Bahan Asal Hewan

Tabel 25. Data Hasil Bahan Asal Hewan 2018-2019

MEDIA

PEMBAWA

2018 2019

JUMLAH

(kilogram) FREK

JUMLAH

(kilogram) FREK

Susu Olahan 1.290.700,80 28 3.340.702,21 65

Impor Hasil Bahan Asal Hewan pada tahun 2019 terjadi

peningkatan. Volume impor pada tahun 2019 yaitu 3.340.702,21

kilogram dengan frekuensi 65 kali. Produk olahan susu olahan yang

diimpor berupa susu steril dan Sweetened Condensed Milk.

Tabel 26. Data Impor Berdasarkan Negara Asal tahun 2019

NEGARA MEDIA

PEMBAWA

2018

2019

JUMLAH

(kilogram)

FREK

JUMLAH

(kilogram) FREK

Australia

Daging

Kambing 115.349,84 12 35.475,00 3

Daging Sapi 1.800.089,46 142 985.828,06 56

Jerohan

Sapi 235.216,81 34 214.567,41 30

Malaysia

Burung* 3.750 2 - -

Susu

Olahan 1.036.800 17 2.826.271,61 47

Singapore Susu

Olahan - - 70.876,81 3

Page 125: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

110

Selandia

Baru Daging Sapi 188.551,5 36 272.433,60 5

Spanyol Daging Sapi 42.767,54 9 74.528,84 18

Thailand Susu

Olahan 253.900,8 11 238.032,00 13

TOTAL 3.676.426,95 264

4.718.013,33

175

Pemasukan bahan asal hewan berupa daging sapi beku,

jerohan sapi dan daging kambing berasal dari negara Australia,

Selandia Baru dan Spanyol. Sebagian besar berasal dari negara

Australia. Impor daging sapi dari negara Australia pada tahun 2019

sebesar 985.828,06 kilogram. Sedangkan dari negara Selandia Baru

sebesar 272.433,60 kilogram. Impor daging sapi beku asal Selandia

Baru meningkat dari tahun 2018 yang volumenya 188.551,5

kilogram.

5. Instalasi Karantina Hewan

Berdasarkan ketentuan pelaksanaan tindakan karantina,

bahan asal hewan yang diimpor dari luar negeri dimasukkan ke

dalam IKH untuk dilakukan tindakan karantina. Balai Karantina

Pertanian Kelas I Batam belum mempunyai IKH untuk produk

hewan sehingga IKH disediakan oleh pihak swasta dalam hal ini

importir. Instalasi karantina hewan milik importir ditetapkan oleh

Kepala Barantan setelah melalui penilaian kelayakan IKH sesuai

dengan Permentan Nomor 70/Permentan/KR.100/12/2015.

Instalasi Karantina Hewan ini merupakan instalasi karantina

permanen yang dapat dipergunakan untuk jangka waktu 1 sampai

3 tahun.

Instalasi Karantina Hewan di BKP Kelas I Batam terdapat 9

(Sembilan) IKH yang terdiri 4 IKH impor produk, 4 IKH sarang

burung wallet dan 1 IKH telur tetas.

Page 126: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

111

6. Laboratorium Karantina Hewan

a. Latar Belakang Laboratorium Karantina Hewan

Laboratorium Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian

Kelas I Batam adalah laboratorium yang melakukan kegiatan rutin

pengujian laboratorium terhadap hewan hidup, Bahan Asal Hewan

(BAH) dan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH). Pengujian yang

dilakukan meliputi Cemaran Mikroba (Colliform, E. Coli, Salmonella

spp., Total Plate Count (TPC), Staphylococcus sp), pemeriksaan awal

(screening) bakteri Bacillus anthracis yang dilakukan dengan

metode pewarnaan Giemsa pada sampel preparat ulas darah,

pengujian Deteksi Virus Avian Influenza secara cepat dengan Rapid

test, Deteksi Virus Avian Influenza dengan metode PCR (Polymerase

Chain Reaction), Deteksi Antibodi Virus Avian Influenza dengan uji

HA HI test, Uji Rose Bengal Test (RBT), dan Rapid test kandungan

Nitrit pada sampel Sarang burung walet.

Gedung Laboratorium Karantina Hewan terletak di kantor

induk BKP I Batam yang terdiri dari 2 lantai dan dilengkapi dengan

genset dan sarana prasarana laboratorium. Kegiatan pengujian di

laboratorium Karatina Hewan meliputi pengujian pada sampel yang

dikirim dari wilayah kerja sebagai bagian dari tindakan karantina

hewan dan kegiatan monitoring terhadap sampel yang masuk.

Pengujian dilakukan oleh personil laboratorium yang terdiri dari 2

orang Medik veteriner dan 3 orang Paramedik veteriner.

b. Akreditasi Laboratorium

Pada Bulan Agustus 2016, Laboratorium Karantina Hewan

mendapatkan sertifikat akreditasi sebagai Laboratorium Penguji

dengan ruang lingkup Identifikasi Virus Avian influenza dengan

metode PCR (Polymerase Chain Reaction) pada sampel swab kloaka

dan swab trakhea unggas, sedangkan pada bulan Agustus tahun

2017 laboratorium karantina hewan menambah ruang lingkup

Page 127: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

112

yaitu untuk mengetahui jumlah total bakteri atau Total Plate Count

(TPC) pada sampel daging, telur, susu serta hasil olahannya dengan

metode Pour plate yang dilakukan bersamaan dengan surveilan

akreditasi laboratorium yang pertama oleh Komite Akreditasi

Nasional.

Pada Bulan November 2018, Laboratorium Karantina Hewan

melakukan surveilan ke-2 akreditasi laboratorium oleh Komite

Akreditasi Nasional. Akhir tahun 2019, Laboratorium Karantina

Hewan melakukan persiapan reakreditasi laboratorium dan

menambah ruang lingkup Deteksi Virus Avian Influenza dengan uji

HA HI.

Standar Acuan yang dipakai Laboratorium Karantina Hewan

ISO/IEC 17025:2017

SNI 2897:2008, Metode Pengujian Cemaran Mikroba dalam

daging, telur, dan susu, serta hasil olahannya.

SNI 7388:2009, Batas Maksimum Cemaran Mikroba dalam

pangan.

SNI ISO 7218 : 2012, Mikrobiologi dalam pangan dan pakan,

Persyaratan umum dan pedoman untuk pengujian mikrobiologi.

Peraturan Meteri Pertanian No.41/Permentan/OT.140/3/2013

UU Republik Indonesia No.20 Tahun 2014 tentang Standardisasi

dan penilaian kesesuaian (SNI)

Operating Prosedur Compact Dry Nissui

OIE 2015, Chapter 2.3.4 Avian Influenza

OIE 2018, Chapter 3.3.4 Avian Influenza

c. Uji Profisiensi dan Uji Banding Laboratorium

Tabel 27. Uji Profisiensi dan Uji Banding Laboratorium

No

Uji

Banding/

Uji

Profisiensi

Jenis

ruang

lingkup

pengujian

Waktu

pelaksanaan Penyelenggara Hasil

Page 128: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

113

1 Uji

Profisiensi

Deteksi

Virus Avian

Influenza

dengan

metode

PCR

11-12

Agustus

2014

BBUSKP Memuaskan

2 Uji

Profisiensi

Uji TPC

metode

pour plate

15 Agustus

2016 BBUSKP Memuaskan

3 Uji

Banding

Uji TPC

metode

pour plate

7-9 Agustus

2017

SKP Tanjung

Balai Asahan Memuaskan

4 Uji

Banding

Uji TPC

metode

pour plate

8-10

Agustus

2017

BBUKP Memuaskan

5 Uji

Profisiensi

Deteksi

Virus Avian

Influenza

dengan

metode HA

HI

18-20

September

2017

BBUSKP Memuaskan

6 Uji

Profisiensi

Deteksi

Virus Avian

Influenza

dengan

metode HA

HI

12-14

September

2019

BBUSKP Memuaskan

7 Uji

Banding

Deteksi

Virus Avian

Influenza

dengan

metode

PCR

17-18

Oktober

2019

BBUSKP Memuaskan

Laboratorium karantina hewan mengikuti Uji profisiensi dan

Uji Banding sebagai persyaratan wajib dan sebagai jaminan legalitas

Laboratorium Karantina Hewan mampu melakukan pengujian

Page 129: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

114

terhadap ruang lingkup yang diajukan pada Komite Akrditasi

Nasional (KAN), dengan mengikuti uji profisiensi dan uji banding

dapat mengukur kemampuan laboratorium dalam melakukan

pengujian dan menghasilkan hasil uji yang tepat, akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan, juga dapat menjadi koreksi untuk

laboratorium dalam memperbaiki dan meningkatkan kerja dan

kompetensi baik penyelia, analis serta metode yang digunakan

dalam pengujian.

Untuk Uji Profisiensi diadakan oleh Balai Besar Uji Standar

Karantina Pertanian (BBUSKP) dimana BBUSKP merupakan salah

satu laboratorium yang ditunjuk oleh KAN untuk penyelenggaraan

Uji Profisiensi. Semenjak Tahun 2014 dimana Laboratorium

Karantina Hewan mulai menyusun akreditasi laboratorium sampai

Tahun 2019, sudah mengikuti Uji Profisiensi dan Uji Banding

laboratorium sebanyak kurang lebih 7 kali, selain itu laboratorium

karantina hewan juga melakukan verifikasi metode pengujian dan

uji kompetensi antar analis untuk menjaga kompetensi analis dan

penyelia dalam melakukan pengujian.

d. Pengujian Laboratorium untuk Tindakan Karantina Hewan

(TKH)

Bahan Asal Hewan (BAH) dan Hasil Bahan Asal Hewan

(HBAH)

Page 130: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

115

Grafik 10. Perbandingan Frekuensi Pengujian Cemaran

Mikroba Tahun 2018 dan 2019

Pengujian Cemaran Mikroba terhadap BAH dan HBAH

dilakukan dengan metode Rapid Test Compact Dry NISSUI

dan konvensional menurut SNI 2897:2008. Frekuensi total

pengujian sampel tahun 2019 untuk cemaran mikroba adalah

1326, mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2018 yang

berjumlah 1462 (Grafik 10). Penurunan tersebut karena

berhubungan dengan menurunnya jumlah sampel yang dikirim dari

wilayah kerja ke laboratorium untuk dilakukan pengujian. Untuk

pengujian dengan parameter Total Plate Count (TPC) sudah tidak

menggunakan metode Rapid Test dengan Compact Dry NISSUI,

namum menggunakan metode konvensional sesuai dengan SNI

2897:2008, untuk pengujian E.coli, Salmonella, Coliform pada

BAH/HBAH pengujian dilakukan dengan metode konvensional

sesuai dengan SNI 2897:2008, sedangkan E.coli, Salmonella pada

telur ayam dan Staphylococcus sp pada BAH dan HBAH dilakukan

pengujian dengan biakan sederhana metode Compact Dry Nissui.

Page 131: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

116

Grafik 11. Frekuensi Total Pengujian Cemaran Mikroba

Berdasarkan Parameter Uji Tahun 2019 sesuai SNI

2897:2008

Laboratorium karantina hewan melakukan pengujian

cemaran mikroba dengan 4 parameter sesuai SNI 2897:2008 pada

tahun 2019. Kegiatan laboratorium Karantina Hewan di BKP Kelas

I Batam dibagi menjadi 2 bagian yaitu kegiatan pengujian

laboratorium sebagai bagian dari tindakan karantina dan

monitoring pengujian. Jenis pengujian yang paling banyak

dilakukan adalah Total Plate Count sebanyak 1176 pengujian, E.coli

sebanyak 1155 pengujian, Colliform sebanyak 1155 pengujian, dan

Salmonella spp sebanyak 1155 pengujian (Grafik 11). Hal ini

berhubungan dengan jenis media pembawa yang dilalulintaskan

dan permohonan uji sesuai dengan permintaan Dokter Hewan

karantina yang berwenang di tempat pemasukan dan pengeluaran

Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (MP HPHK) serta

tidak lepas dari target/sasaran HPHK yang utama.

Page 132: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

117

Grafik 12. Total Frekuensi Pengujian Cemaran Mikroba

berdasarkan Parameter Uji dengan metode Nissui Tahun

2019

Selain dilakukan pengujian dengan metode konvensional

yang mengacu pada SNI 2897:2008, pengujian sampel cemaran

mikroba juga dilakukan dengan metode Compact Dry Nissui dengan

tujuan memperoleh hasil uji yang cepat dan tepat dengan metoda

yang valid dan akurat dalam mendukung tindakan karantina yang

dilakukan. Metode ini hanya memerlukan waku 2-3 hari dalam

pengujian.

Laboratorium Karantina Hewan melakukan pengujian 3

parameter cemaran mikroba dengan dengan metode Compact Dry

Nissui pada tahun 2019. Jenis pengujian yang paling banyak

dilakukan adalah E.coli sebanyak 144 pengujian kemudian

Staphylococcus sebanyak 72 pengujian dan Salmonella spp

sebanyak 43 pengujian (Grafik 12). Hal ini berhubungan dengan

jenis media pembawa yang dilalulintaskan dan permohonan uji

sesuai dengan permintaan Dokter Hewan yang berwenang di tempat

Page 133: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

118

pemasukan dan pengeluaran Media Pembawa Hama Penyakit

Hewan Karantina (MP HPHK) serta tidak lepas dari target/sasaran

HPHK yang utama.

Grafik 13. Jenis sampel yang masuk untuk Pengujian Cemaran

Mikroba Tahun 2019

Frekuensi jumlah BAH dan HBAH yang dilakukan pengujian

di Laboratorium Karantina Hewan berupa daging ayam, daging

bebek, daging kerbau, daging sapi, telur ayam, dan daging

olahannya dapat dilihat pada Grafik 13. Jenis sampel yang paling

banyak masuk pemeriksaan laboratorium untuk dilakukan

pengujian adalah daging ayam yaitu sebanyak 597 sampel.

Page 134: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

119

Grafik 14. Perbandingan jumlah sampel masuk untuk pengujian

nitrit pada sampel sarang burung walet Tahun 2018 dan

2019.

Sampel sarang burung walet juga dilakukan pengujian nitrit

dengan Nitrit test (rapid test) sebanyak 641 pengujian pada tahun

2018, hal ini menunjukkan peningkatan dimana tahun 2019

pengujian nitrit pada sarang burung walet sebanyak 725 pengujian.

Pengujian nitrit dilakukan untuk mengetahui atau screening awal

kadar nitrit pada sarang burung walet.

Untuk sapi bibit juga dilakukan pengujian terhadap RBT test

pada sampel serum screening awal terhadap pengujian penyakit

Brucella abortus yang akan di kembangbiakan, pada tahun 2019

sebanyak 19 sampel dilakukan pengujian RBT test pada sapi bibit

yang dilalulintaskan.

Hewan Hidup

Pemeriksaan Mikroskopis

Pada hewan hidup yang dilalulintaskan, jenis pengujian

disesuaikan dengan jenisnya. Untuk ternak potong sapi, domba dan

kambing sampel yang dikirim berupa ulas darah, pengujian

dilakukan dengan metode pewarnaan Giemsa untuk pemeriksaan

Page 135: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

120

awal bakteri Bacillus anthracis. Pemeriksaan ulas darah dengan

metode pewarnaan Giemsa diamati di bawah mikroskop dengan

perbesaran 10x100.

Grafik 15. Perbandingan Jumlah Sampel Ulas Darah Tahun

2018 dan 2019

Perbandingan jumlah sampel ulas darah sapi di tahun 2019

mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018 (Grafik 15).

Penurunan tersebut karena berhubungan dengan menurunnya

jumlah sampel yang diantar ke laboratorium untuk dilakukan

pengujian oleh wilayah kerja Sampel ulas darah dengan jumlah

terbanyak biasanya diterima Laboratorium Karantina Hewan pada

saat bulan Juni, Juli dan Agustus. Ketiga bulan tersebut bersamaan

dengan Hari Raya Idul Adha dimana pada saat itu kebutuhan

masyarakat akan sapi potong dan kambing potong meningkat

untuk kebutuhan Qurban.

Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction)

Unggas yang dilalulintaskan dilakukan pengujian terhadap

virus Avian Influenza (AI) dengan pengambilan sampel swab kloaka

atau trakea. Pengambilan sampel swab dilakukan pada ayam

Page 136: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

121

dewasa atau burung dan unggas lainnya yang dilalulintaskan

melalui pelabuhan laut atau bandara yang merupakan wilayah

kerja BKP Batam. Pengujian AI di laboratorium karantina hewan

pada tahun 2019 dilakukan dengan metode PCR, permohonan jenis

metode pengujian ditentukan oleh dokter hewan di wilayah kerja

masing-masing berdasarkan pemeriksaan fisik dan anamnesa dari

dokter hewan yang bertugas.

Grafik 16. Perbandingan Jumlah Pengujian Avian Influenza

(AI) Dengan metode PCR tahun 2018 dan 2019

Pada grafik 16. dapat dilihat perbandingan jumlah pengujian

Avian Influenza (AI) dengan metode PCR melalui pengambilan

sampel swab kloaka/trakea unggas. Dibandingkan dengan tahun

2018, maka pada tahun 2019 terjadi kenaikan yang signifikan

terhadap jumlah sampel yang diuji. Hal ini disebabkan adanya

peningkatan permintaan pengujian terhadap sampel unggas yang

akan dilalulintaskan. Selain itu juga berkaitan dengan syarat

pemenuhan sebagai laboratorium terakreditasi untuk ruang

lingkup pengujian Identifikasi Virus Avian Influenza (AI) sebagai

target pengujian laboratorium dengan metode PCR. Laboratorium

Page 137: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

122

Karantina Hewan mendapatkan sertifikasi akreditasi sebagai

Laboratorium penguji dengan ruang lingkup Identifikasi Virus Avian

Influenza (AI) dengan metode PCR, dengan Nomor akreditasi LP-

1032-IDN di Bulan Agustus tahun 2016.

Pengujian Avian Influenza dengan metode PCR dilakukan

pada sampel swab kloaka dan sampel swab trakhea dengan media

transport KPS 3%, untuk ayam dilakukan pengambilan sampel

swab kloaka sedangkan jenis burung dilakukan pengambilan

sampel berupa swab trakhea.

Grafik 17. Jenis Sampel unggas yang masuk untuk pengujian

Avian Influenza dengan PCR di tahun 2019

Pada grafik 12 dapat dilihat perbandingan jumlah pengujian

terhadap jenis sampel unggas yang masuk. Sampel unggas yang

paling banyak diterima dan dilakukan pemeriksaan laboratorium

untuk dilakukan pengujian Avian Influenza dengan PCR adalah

Burung Kacer sebanyak 356 sampel dan Burung Murai Batu

sebanyak 257 sampel. Selama pengujian pada tahun 2019 hasil

pengujian adalah negatif. Laboratorium Karantina Hewan juga

melakukan uji monitoring HA HI pada sampel Ayam Broiler pada

bulan November dalam rangka persiapan penambahan ruang

lingkup untuk uji HA HI.

Page 138: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

123

Pengujian Laboratorium untuk Kegiatan Monitoring

Laboratorium Karantina Hewan melakukan monitoring

sebagai bagian dari tugas yang dilaksanakan selain dari tugas

pokok yaitu melakukan pengujian laboratorium untuk tindakan

karantina. Target pengujian cemaran mikroba dalam rangka

monitoring terhadap lalulintas Pangan Segar Asal Hewan (PSAH)

adalah TPC, E.coli, Coliform dan Salmonella. Pengujian dilakukan

dengan menggunakan metode konvensional (SNI) 2897:2008.

Komoditas yang dilakukan monitoring yaitu daging ayam, daging

sapi, daging ayam atau sapi olahan, daging bebek. Selain itu

terdapat pula jeroan ayam, telur ayam, dari beberapa jenis

komoditas yang dilakukan monitoring, daging sapi merupakan

komoditas impor, sedangkan komoditas lain merupakan komoditas

domestik.

Laboratorium Karantina Hewan juga melakukan uji

monitoring HA HI pada sampel ayam broiler yang dimulai pada

bulan November Tahun 2019 dalam rangka persiapan penambahan

ruang lingkup pengujian Avian Influenza dengan uji HA HI sampel

serum darah.

Hasil laboratorium terhadap monitoring PSAH yang

dilakukan pada tahun 2019 telah memenuhi standar mutu yang

telah ditetapkan dalam SNI, beberapa komoditas yang perlu catatan

telah dilaporkan untuk dilakukan perbaikan dalam hal penanganan

produk dari pabrik sampai dengan peredarannya.

6. Pemantauan HPHK

a. Latar Belakang

Badan Karantina Pertanian melalui Unit Pelaksana Teknisnya

di seluruh Indonesia berperan aktif dalam upaya mencegah masuk,

tersebar dan keluarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK).

Bahwa untuk memperoleh informasi mengenai status Hama

Penyakit Hewan karantina (HPHK) di suatu negara, area, atau

Page 139: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

124

tempat, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000

tentang Karantina Hewan Pasal 76 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (2)

dilakukan melalui kegiatan pengamatan baik secara langsung di

tempat pemasukan, transit, pengeluaran, instalasi karantina, dan

alat angkut, maupun tidak langsung di tempat lainnya dengan

melibatkan atau memperoleh informasi dari pihak yang berwenang

dalam kegiatan tersebut.

Pengamatan terhadap situasi HPHK dapat dilakukan melalui

dua cara yaitu secara langsung dan/ atau secara tidak langsung.

Berdasarkan Permentan No 22/Permentan/OT.140/4/2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina

Pertanian (UPTKP) dalam melaksanakan kegiatan operasional

perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan

keamanan hayati, hewani, dan nabati juga menyelenggarakan

fungsi pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK. Fungsi

pemantauan UPTKP tersebut selanjutnya dilaksanakan dengan

melakukan pengamatan status dan situasi HPHK pada area dimana

UPTKP berada.

Pengamatan status dan situasi HPHK dilakukan untuk

mengumpulkan informasi status dan situasi HPHK yang dilakukan

secara langsung di tempat pemasukan, transit, pengeluaran,

instalasi karantina, dan alat angkut atau secara tidak langsung

dengan memperoleh informasi dari instansi berwenang yaitu Balai

Besar Veteriner/ Balai Veteriner dan Dinas yang membidangi fungsi

kesehatan hewan di Propinsi, Kabupaten dan/ atau Kota. Informasi

status dan situasi hama penyakit hewan karantina yang telah

diperoleh selanjutnya diverifikasi dan dikompilasi dalam bentuk

peta status dan situasi hama penyakit hewan karantina yang akan

dilakukan pembaharuan setiap tahun.

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian

Nomor 611/KPTS/KR.110/K/03/2019 tentang Pedoman

Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina Tahun

Page 140: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

125

2019, pemantauan hama penyakit hewan karantina tahun 2019

dibagi menjadi 2 (dua) prioritas yaitu prioritas nasional dan prioritas

regional. Prioritas nasional ditujukan untuk pengumpulan data dan

informasi Status dan Situasi hama penyakit hewan karantina dalam

hal penyusunan peta hama penyakit hewan karantina. Adapun

prioritas regional ditujukan untuk mendukung program

Kementerian Pertanian dan evaluasi tindakan karantina hewan

yang telah dilakukan.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam (BKP Batam) sebagai

penyelenggara perkarantinaan di wilayah kerja UPT Badan

Karantina Pertanian memiliki peran yang strategis dalam lalu lintas

perdagangan hewan dan produk hewan dengan tujuan mencegah

masuk, tersebar dan keluarnya HPHK. Sebagai wujud pelaksanaan

tugas dan fungsi dalam mencegah masuk, tersebar dan keluarnya

HPHK, karantina hewan perlu meningkatkan pengawasan dan

pemeriksaan terhadap hewan dan produknya yang dilalulintaskan,

selain itu karantina hewan juga perlu mengembangkan sikap

kewaspadaan dan deteksi dini terhadap penyakit hewan serta

sistem pengendalian penyebaran penyakit hewan terutama penyakit

hewan strategis dan penyakit zoonosis. Kewaspadaan dan deteksi

serta sistem pengendalian penyebaran penyakit hewan dini dapat

dilaksanakan dengan menerapkan pemantauan dan surveilans

penyakit hewan secara berkala melalui pendekatan epidemiologi

veteriner. Dengan adanya peta status dan situasi HPHK di

Indonesia, kebijakan pencegahan penyebaran HPHK di dalam

wilayah negara Republik Indonesia diharapkan akan menjadi lebih

optimal.

b. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan pemantauan daerah sebar HPHK tahun

2019 yang dilakukan oleh BKP Batam adalah untuk memperoleh

informasi serta memetakan status dan situasi HPHK di daerah

sebar BKP Batam, menyusun peta HPHK dan untuk mendukung

Page 141: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

126

program surveilan/ pemberantasan/pembebasan penyakit hewan

di Kota Batam dan Kabupaten Natuna.

c. Materi

Pengumpulan informasi dilakukan dengan menggunakan

kuisioner sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Karantina

Pertanian Nomor 611/KPTS/KR.110/K/03/2019 tentang Pedoman

Pemantauan Daerah Sebar HPHK Tahun 2019. Kuesioner untuk

pengumpulan basis data informasi status dan situasi HPHK

menggunakan Format I. Kuisioner tersebut dipergunakan pada saat

tim pemantauan melakukan perjalanan dinas untuk memperoleh

informasi status dan situasi HPHK dilakukan secara tidak

langsung, dengan memperoleh informasi dari Dinas yang

membidangi fungsi kesehatan hewan yaitu :

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kota Batam;

Dinas Pertahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan

Provinsi Kepulauan Riau, Tanjung Pinang;

Dinas Pertanian Kabupaten Natuna; dan

Balai Veteriner Bukittinggi, Sumatera Barat

d. Metode

1. Pengumpulan Informasi

Metode pengumpulan informasi dilakukan dengan

menggunakan pendekatan kuesioner dan Focus Group

Discussion (FGD) atau In Depth Interview (lDI). Kuesioner untuk

pengumpulan basis data informasi status dan situasi HPHK

mempergunakan Format I. Kuesioner tersebut dipergunakan

pada saat Tim Pengamatan melakukan perjalanan dinas

pengumpulan informasi. Untuk menggali informasi yang lebih

mendalam, Tim dapat melakukan pendekatan PE dengan

metode Focus Group Discussion (FGD) atau In Depth Interview

(lDI). Dengan demikian, apabila dinilai perlu untuk menggali

informasi yang lebih detil, tim perlu menyusun pertanyaan yang

Page 142: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

127

terperinci dan bersifat terbuka guna memperdalam informasi

yang akan diperoleh. Metode FGD atau IDI dapat digunakan

pada saat workshop regional pemetaan HPHK.

2. Penyajian lnformasi

Setelah melakukan pengumpulan informasi, tim

menyusun matriks skenario pencegahan risiko keluar dan

masuknya HPHK mempergunakan Format II, menyusun peta

matrik HPHK mempergunakan Format III, menyusun peta

komoditi strategis mempergunakan Format lV, menyusun peta

matriks sentra peternakan menggunakan format IV, menyusun

peta matriks data temuan HPHK/data interpretasi Laboratorium

menggunakan Format V, dan menyusun peta matriks lalulintas

alat angkut menggunakan Format VI.

e. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan pemantauan daerah sebar HPHK tahun 2019 di

UPTKP BKP Batam dilaksanakan selama bulan Maret-April 2019.

Tabel 28. Jadwal Pelaksanaan dan Tim Pemantauan BKP Batam

Tahun Anggaran 2019

Tanggal Kegiatan Tim Pelaksana

Kegiatan Keterangan

21 Maret

2019

Rapat Koordinasi

persiapan pemantauan

2019

Tim Pemantauan

Pembahasan

pelaksanaan

Kegiatan

pemantauan

daerah sebar

HPHK 2019

10-16

April 2019

Distribusi surat

pemberitahuan

permohonan data untuk

pemantauan ke beberapa

instansi terkait

Drh. Adi Ningrum

Secara langsung

dan/ atau via

email

Page 143: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

128

10 – 12

April 2019

Perjalanan tim

pemantauan ke Balai

Veteriner Bukittinggi,

Sumatera Barat

Irvanus Pengambilan data

dan diskusi

16 April

2019

Perjalanan tim

pemantauan ke Dinas

Ketahanan Pangan dan

Pertanian kota Batam

Drh. Betha Tiurmatio

Abdurrahman, A.Md

Dody Indra, A.Md

Koordinasi

pelaksanaan

pemantauan

25 April

2019

Perjalanan tim

pemantauan ke Dinas

Pertahanan Pangan,

Pertanian, dan Kesehatan

Hewan Provinsi Kepulauan

Riau, Tanjung Pinang

Drh. T. Iskandar, MH

Muklis W

Pengambilan data

dan diskusi

26 April

2019

Perjalanan tim

pemantauan ke Dinas

Ketahanan Pangan dan

Pertanian kota Batam

Drh. I Nyoman Aryadi

Kusuma

Hayuzar, A.Md

Martha S, A.Md

Pengambilan data

dan diskusi

15 Juli

2019

Perjalanan tim

pemantauan ke Dinas

Ketahanan Pangan dan

Pertanian kota Batam

drh. Yulia Hardhiyanti

Putri

Ugra Erika Novendrika

Salman

Pengambilan surat

pengantar data

5 Juli

2019

Pengumpulan data

pemantauan ke Ketua

Pemantauan

Tim Pemantauan

26 Juli

2019

Rapat Internal Hasil

Pemantauan Tim Pemantauan

31 Juli – 2

Agustus

2019

Workshop Regional

Pemetaan HPHK

Drh. Adi Ningrum

Drh. Rydha Kurnia

Presentasi dan

diskusi

15-18

Oktober

2019

Workshop Nasional

Pemetaan HPHK oleh pusat

Drh. Rydha Kurnia

Drh. Mia Zakia

Romadhoni, M.Si

Presentasi dan

diskusi

Page 144: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

129

f. Pembahasan

Hasil dan Pembahasan

Kegiatan pengamatan status dan situasi HPHK ini

mendapatkan data dan informasi tentang kejadian penyakit yang

ada di Kota Batam dan kabupaten Natuna. Data penyakit yang

diperoleh dari masing-masing dinas kabupaten/kota adalah data

penyakit tahun 2018, yang selanjutnya dikompilasi dari:

Balai Veteriner Regional II Bukittinggi;

Dinas Pertahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan

Provinsi Kepulauan Riau, Tanjung Pinang

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam; dan

Dinas Pertanian Kabupaten Natuna.

Tabel 29. Data Situasi HPHK di Kota Batam dan Kabupaten

Natuna Tahun 2018

No

Kabupate

n/

Kota

Kecam

ata

n

Desa

Jen

is H

PH

K

Meto

de U

ji

Data

Uji

Lab

Pasif

Data

Hasil

Surv

eila

ns

+ - + -

1

BATAM

Galang Karas Anaplasmos

is

Giemsa

57 55

Sekupang Tanjung

Riau

Anaplasmos

is

Giemsa

7 3

Galang Karas Babesiosis Giemsa

2 84

Galang Karas Jembrana/

Penyakit

Rama Dewa

ELISA

1 2

Galang Karas Jembrana/

Penyakit

Rama Dewa

PCR

1 49

Page 145: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

130

Batam

Kota

Belian Avian

Influenza

(AI)

HA/HI

5 58

Batam

Kota

Teluk

Tering

Avian

Influenza

(AI)

HA/HI

7 28

Lubuk

Baja

Lubuk

Baja

Kota

Avian

Influenza

(AI)

HA/HI

9 75

Galang Rempang

Cate

Avian

Influenza

(AI)

HA/HI

10 0

Galang

Rempang

Cate

New Castle

Disease/

Tetelo

(sero+)

HA/HI 1

0

0 5 0

Galang Karas Theileriosis Giemsa

33 29

Galang Pulau

Tanjung

Kubu

Kel.

Bulang

Lintang

dan

Desa

Rempang

Cate Kel.

Rempang

Cate

Theileriosis Giemsa

33 7

Bulang Bulang

Lintang

Classical

Swine Fever

(CSF)

(sero+)

ELISA 9

0

3

0

2 NATUNA Bunguran

Timur

Ranai Anaplasmos

is

Giemsa

14 24

Page 146: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

131

Bunguran

Timur

Sungai

Ulu

Anaplasmos

is

Giemsa

4 8

Bunguran

Timur

Ranai Babesiosis Giemsa

4 34

Bunguran

Timur

Ranai Theileriosis Giemsa

20 18

Bunguran

Timur

Sungai

Ulu

Theileriosis Giemsa

8 4

Berdasarkan hasil pengamatan Status dan Situasi HPHK

Tahun 2018 di Kota Batam terdapat 7 (tujuh) jenis HPHK yaitu

Anaplasmosis, Babesiosis, Jembrana/ Penyakit Rama Dewa, Avian

Influenza (AI), New Castle Desease/ Tetelo (sero+), Theileriosis dan

Classical Swine Fever (CSF) (sero+).

Tabel pengamatan Status dan Situasi HPHK untuk wilayah

Batam menunjukkan grafik seperti gambar dibawah ini:

Grafik 18. Grafik Situasi HPHK di Kota Batam Tahun 2018

Berdasarkan hasil pengamatan Status dan Situasi HPHK

Tahun 2018 di Kabupaten Natuna terdapat 3 (enam) jenis HPHK

yang dilakukan surveilans yaitu Anaplasmosis, Babesiosis, dan

Theileriosis. Dari tabel pengamatan Status dan Situasi HPHK

Page 147: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

132

tersebut bila dituangkan dalam grafik maka untuk wilayah

Kabupaten Natuna dapat terlihat seperti gambar dibawah ini :

Gambar 19. Grafik Situasi HPHK di Natuna Tahun 2018

Adanya temuan Avian Influenza dan Newcastle Desease (ND)/

Tetelo di kota Batam dan Natuna belum dapat dikatakan suatu

kasus penyakit karena dilakukan dengan metode uji Serologis (uji

HA/HI) sehingga masih perlu dilakukan uji lanjutan untuk

memperkuat diagnosa contohnya adalah uji Polymerase Chain

Reaction (PCR).

Page 148: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

133

Gambar 3. Peta Status dan Situasi HPHK di Kota Batam tahun

2018

Gambar 4. Peta Status dan Situasi HPHK di Kab. Natuna tahun

2018

Page 149: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

134

Dinamika status dan situasi HPHK di Kota Batam dan

Kabupaten Natuna

Melalui pengamatan status dan situasi HPHK tahun 2018

diketahui bahwa di kota Batam ditemukan HPHK Gol II yaitu

Anaplasmosis, Babesiosis, Jembrana/ Penyakit Rama Dewa, Avian

Influenza (AI), New Castle Desease/ Tetelo (sero+), Theileriosis dan

Classical Swine Fever (CSF) (sero+). HPHK tersebut ditemukan di

daerah Kecamatan Galang, Sekupang, Kota Batam, Lubuk Baja dan

Bulang. Jumlah HPHK yang ditemukan pada tahun 2018 sebanyak

tujuh jenis, yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah HPHK

pada tahun 2017, yaitu berjumlah enam jenis HPHK. Jenis HPHK

pada tahun 2017 di kota Batam yaitu : Avian Influenza,

Anaplasmosis, Babesiosis, Jembrana, New Castle Desease/ Tetelo

(sero+) dan Theileriosis yang ditemukan di daerah Kecamatan

Bulang, Galang dan Sekupang.

Tabel 30. Jenis HPHK di Kota Batam tahun 2017 dan tahun

2018

Jenis HPHK Tahun

2017 2018

Avian Influenza √ √

Anaplasmosis √ √

Babesiosis √ √

Jembrana √ √

New Castle Desease (ND) (sero+) √ √

Theileriosis √ √

Classical Swine Fever (CSF) (sero+) - √

Pada pengamatan status dan situasi HPHK tahun 2018

ini diketahui bahwa pada tahun 2018 di Kabupaten Natuna

ditemukan 4 (empat) jenis HPHK golongan II yaitu Anaplasmosis,

Page 150: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

135

Babesiosis, dan Theileriosis di Kecamatan Bunguran Timur. Bila

dibanding tahun 2017 penyakit yang ditemukan lebih banyak

yaitu 6 (enam) jenis HPHK golongan II yaitu : Avian Influenza,

Anaplasmosis, Babesiosis, Jembrana, Newcastle Disease dan

Theileriosis yang ditemukan di Kecamatan Bunguran Timur,

Bunguran Barat dan Bunguran Tengah.

Tabel 31. Jenis HPHK di Kabupaten Natuna tahun 2017 dan

tahun 2018

Jenis HPHK Tahun

2017 2018

Avian Influenza √ -

Anaplasmosis √ √

Babesiosis √ √

Jembrana √ -

New Castle Desease (ND) (sero+) √ -

Theileriosis √ √

Kota Batam merupakan daerah yang didesain sebagai

daerah industri sehingga untuk memenuhi kebutuhan pangan

masyarakat Batam sebagian besar didatangkan dari luar daerah

Batam. Letak kota Batam yang sangat berdekatan dengan negara

lain seperti Singapura dan Malaysia menyebabkan Kota Batam

memiliki potensi penyebaran HPHK yang tinggi.

Kabupaten Natuna merupakan salah satu daerah terluar

Indonesia. Letaknya sangat strategis karena berbatasan dengan

negara Malaysia. Kebutuhan masyarakat di kabupaten Natuna

sebagian besar masih didatangkan dari Provinsi Kalimantan Barat

dan Kota Tanjung Pinang. Kondisi ini menyebabkan Kabupaten

Natuna menjadi daerah yang memiliki potensi penyebaran HPHK

yang tinggi.

Page 151: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

136

Rekomendasi Langkah-Langkah Manajemen Risiko Untuk

Meminimalisir Kemungkinan Penyebaran HPHK

Lalu lintas ternak dan produknya merupakan bagian yang

sangat penting dalam penyebaran suatu penyakit. Oleh karena itu

pengawasan lalu lintas ternak dan produknya melalui tindakan

karantina yang ketat dapat mencegah penjalaran suatu penyakit

dari satu tempat ke tempat lainnya. Tindakan karantina yang

dikenal sebagai tindakan 8 (delapan) P yaitu : Pemeriksaan,

Pengasingan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan,

Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan. BKP Kelas I Batam

melakukan pemeriksaan dokumen dan fisik yang merupakan

langkah manajemen resiko untuk mencegah keluar atau

tersebarnya penyakit HPHK di Kota Batam dan Kabupaten Natuna.

Untuk memperkuat tindakan yang diambil BKP Kelas I Batam juga

melakukan uji Laboratorium contohnya untuk Avian Influenza (AI)

telah dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan PCR.

Adapun langkah-langkah yang akan ditingkatkan sebagai

bentuk upaya pencegahan keluarnya atau tersebarnya HPHK

tersebut adalah :

Upaya akreditasi laboratorium untuk menjamin mutu pengujian

HPHK;

Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia dalam

melakukan pengujian yang berkaitan dengan HPHK yang

ditemukan dengan melakukan bimbingan teknis/magang dan

inhouse training;

Peningkatan sosialisasi dan koordinasi dengan instansi terkait

yang membidangi fungsi kesehatan hewan dan kesehatan

masyarakat veteriner mengenai pelaksanaan tindakan

karantina, kegiatan sosialisasi dengan instansi pemerintah

terkait di pelabuhan (KSOP, TNI, POLRI, Kantor Kesehatan

Pelabuhan (KKP), Karantina Ikan, perusahaan penyedia alat

angkut, BKSDA, ASDP, pengguna jasa dan masyarakat

Page 152: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

137

mengenai status dan situasi HPHK di wilayah Batam dan Natuna

serta dampaknya terhadap masyarakat.

Secara umum upaya yang ditempuh oleh dinas terkait dalam

penanganan HPHK adalah dengan cara pencegahan, pengendalian

dan pemberantasan penyakit hewan. Kegiatan ini dilakukan dalam

upaya mencegah munculnya penyakit hewan baik yang pernah

muncul maupun yang belum pernah muncul, sehingga ternak

terbebas dari serangan penyakit. Pengamatan penyakit ditempuh

dengan jalan monitoring, pengawasan lalu lintas ternak, surveilans

penyakit. Program kesehatan hewan yang dilakukan adalah dengan

vaksinasi, pengobatan dan stamping out jika diperlukan. Selain itu

dilaksanakan pula penerapan program public awareness yang

merupakan upaya efektif dalam memberikan pembelajaran kepada

masyarakat baik dengan cara sosialisasi/penyuluhan

pembagian/penyebaran leaflet.

Rekomendasi Komoditi Hewan dan Produk Hewan Strategis

yang Dapat Didorong Untuk Akselerasi Perdagangan Khususnya

Ekspor

Potensi komoditi hewan dan produk hewan yang dinilai dapat

dijadikan sebagai komoditi unggulan untuk ekspor di Batam adalah

sarang burung walet, madu, dan taring babi yang baru menjadi

komoditas ekspor yang diperuntukkan sebagai souvenir.

Pada tahun 2018 total sarang burung walet yang di ekspor

dari kota Batam ke luar negeri sebanyak 11.451,76 kg dengan

frekuensi sebanyak 565 kali sedangkan untuk madu sebanyak

52.620,15 kg dengan frekuensi sebanyak 13 kali. Sementara taring

babi telah diekspor sebanyak 20 kg sebanyak 12 kali selama tahun

2018.

Sarang burung walet dan Madu yang diekspor dari Batam ini

sebagian besar berasal dari kota-kota lain di Indonesia yang

Page 153: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

138

kemudian diproses lebih lanjut seperti pencucian untuk sarang

burung walet dan siap untuk diekspor ke luar negeri. Daftar

pengguna jasa yang rutin melakukan ekspor sarang burung walet

dan Madu dari Batam ke luar negeri adalah sebagai berikut:

Tabel 32 Daftar Potensi Komoditi Produk Hewan Unggulan

(Sarang Burung Walet)

No Nama/ Alamat

Produksi

tahun 2018

(kg)

Jangkauan

Akses Pasar

saat ini

1

Eni / PT. Hadiah Surga

Komp kara Industrial Park

Blk E No.8

937,5 Malaysia

2

Gitmir / Jl Kartini Iv Blok F

No 25 Rt 004 Rw 002

Sungai Harapan, Sekupang

Kota Batam

1167.16 Malaysia

3 Lee Cheen Wee 336 Malaysia

4

Leshandi

Perumahan Aggrek Sari

Blok F6 No. 9 Batam

368 Singapore

5 PT. Sumber Walet Alam 751,5 Singapore

6

PT.Sumber Daya Favorit /

Tunas Industrial Estate

1423,5 Australia,

Hongkong, New

Zealand

7 Rohaini / Pasar Mitra 2 349,5 Singapore

8 Sutomo Tono 338,5 Malaysia

9 CV Indomal Abadi 400 Hong Kong

(Sumber: Data Eksport IQFAST Balai Karantina Pertanian Kelas I

Batam tahun 2018)

Page 154: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

139

Tabel 33. Daftar Potensi Komoditi Produk Hewan Unggulan

(Madu)

No Nama/ Alamat

Produksi

tahun 2017

(kg)

Jangkauan

Akses Pasar

saat ini

1 Best Quality Tanjung /

Sekupang 51466,15 Singapore

2 Teo Eng Seng 244 Singapore

(Sumber: Data Eksport IQFAST Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam

tahun 2018)

Tabel 34. Daftar Potensi Komoditi Produk Hewan Unggulan

(Taring Babi)

No Nama/ Alamat

Produksi

tahun 2018

(kg)

Jangkauan

Akses Pasar

saat ini

1

Aidil Putra / Kavling

Sumber Seraya Blok A14

No.65 RT 3 RW 8 Batu

aji

18 Kamboja,

Singapura

2 Miko / Batam Park Blok

D 13 2

Vietnam,

Kamboja

(Sumber: Data Eksport IQFAST Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam

tahun 2018)

Data dan informasi yang telah diperoleh melalui kegiatan

pemantauan ini selanjutnya dipaparkan dalam suatu kegiatan

workshop Regional wilayah Sumatera yang meliputi BBKP Belawan,

BKP I Padang, BKP I Pekanbaru, BKP I Jambi, BKP I Batam, BKP I

Palembang, BKP II Medan, BKP kls II Tanjung Pinang, BKP II

Page 155: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

140

Tanjung Pinang, BKP II Pangkal Pinang, SKP I Banda Aceh, SKP I

Bengkulu, SKP I Tanjung Balai Asahan, SKP kls II Tanjung Balai

Karimun.

Kegiatan ini bertujuan untuk saling berbagi data dan

informasi jenis HPHK yang ditemukan di daerah Sumatera. Data

dan informasi HPHK yang telah dihimpun melalui kegiatan

workshop Regional ini selanjutnya dipresentasikan kembali dalam

kegiatan workshop nasional untuk memberikan gambaran status

dan situasi penyakit yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

Dari data yang diperoleh melalui Kegiatan Workshop Nasional

pemantauan daerah sebar Hama Penyakit Hewan Karantina

Pertanian (HPHK) Tahun 2019 akan menjadi acuan dalam

melakukan pengendalian penyakit dan pengawasan lalu litas media

pembawa di tahun yang akan datang khususnya di kota Batam dan

Kabupaten Natuna serta Indonesia pada umumnya sehingga perlu

dilakukan diskusi lanjutan dalam rangka melengkapi data yang

diperlukan serta melakukan sosialisasi dengan instansi terkait yang

menangani bidang kesehatan hewan dan pengawasan lalu lintas

media pembawa HPHK yang ada di Kota Batam dan Natuna antara

lain Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kota Batam, Dinas

Pertanian, Kehutanan dan Peternakan Provinsi Kepulauan Riau,

Dinas Pertanian Kabupaten Natuna, Balai Veteriner Bukittinggi,

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau melalui Seksi

Konservasi Wilayah II Batam. Melalui kegiatan ini diharapkan

adanya persamaan pemahaman dan informasi tentang situasi

HPHK yang ada sehingga dapat dilakukan suatu sinergistas

kebijakan dalam rangka pengawasan lalu lintas media pembawa

HPHK di kota Batam dan Kabupaten Natuna.

f. Kesimpulan

Kegiatan pengamatan status dan situasi hama penyakit

hewan karantina yang didasarkan pada data tahun 2018

Page 156: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

141

ini ditemukan jenis HPHK Golongan II sebagai mana diatur

dalam Kepmentan Nomor. 3238/Kpts/PD.630/9/2009

tentang Penggolongan Jenis-Jenis Hama Penyakit Hewan

Karantina, Penggolongan dan Klasifikasi Media Pembawa.

Pengamatan Status dan Situasi HPHK berdasarkan data

tahun 2017 terdapat 6 (enam) jenis HPHK yang dilakukan

surveilans yaitu Avian Influenza, Anaplasmosis, Babesiosis,

Jembrana, Theileriosis dan sero positif New Castle Desease/

Tetelo.

Pengamatan Status dan Situasi HPHK berdasarkan data

tahun 2018 terdapat 7 (enam) jenis HPHK yang dilakukan

surveilans yaitu Avian Influenza, Anaplasmosis, Babesiosis,

Jembrana, Theileriosis serta sero positif New Castle Desease

(ND) dan Classical Swine Fever (CSF).

Komoditi produk hewan strategis yang dapat di dorong

untuk akselerasi perdagangan khususnya ekspor adalah

sarang burung wallet, madu dan taring babi.

g. Saran

Kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait mengenai

kewaspadaan keluar masuknya Media Pembawa HPHK dan

data produksi sarang walet .

Koordinasi dengan instansi daerah terkait data produksi

sarang burung walet dan lokasi rumah walet yang belum

teregistrasi di seluruh wilayah kerja BKP Batam.

Perlu dilakukan penyampaian Hasil Seminar Nasional

pemantauan kepada instansi yang terkait dalam pelaksanaan

kegiatan pemantauan

Hasil pemetaan status dan situasi HPHK dapat mudah

diakses dan digunakan sebagai bahan acuan tindakan

karantina hewan.

Page 157: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

142

Untuk Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani

melaksanakan bimbingan teknis pengujian yang tepat, cepat

dan akurat serta pembuatan petunjuk teknis (juknis) yang

dapat dilakukan oleh seluruh UPT.

7. Monitoring Produk Hewan

Tindakan Karantina terhadap produk hewan berupa bahan

asal hewan dan hasil bahan asal hewan yang dilalulintaskan antar

area di dalam wilayah Republik Indonesia, diutamakan dilakukan

ditempat pengeluaran. Tindakan karantina ditempat pemasukan

dilakukan oleh petugas karantina dengan melakukan pemeriksaan

baik pemeriksaan dokumen dan fisik serta keutuhan kemasan, hal

ini dilakukan untuk menjamin bahan asal hewan (BAH) dan hasil

bahan asal hewan (HBAH) tersebut dalam kondisi baik selama

proses logistik dan tidak ada perubahan kualitas. Namun demikian

tidak semua produk hewan dapat dilakukan pemeriksaan secara

detail. Berdasarkan hal tersebut maka disusun Pedoman

Monitoring Poduk yang diterbitkan dalam Keputusan Kepala Badan

Karantina Pertanian No. 2464/Kpts/KR.120/K/11/2018 tentang

Pedoman Monitoring Terhadap Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan

Asal Hewan. Pedoman ini digunakan sebagai bahan evaluasi

terhadap tindakan karantina dan sebagai bahan pertimbangan

untuk menetukan kebijakan pelayanan karantina hewan. Di dalam

pedoman ini telah diatur tentang ruang lingkup dan tahapan

rencana pengambilan sampel yang rekapitulasinya ditampilkan ke

dalam format yang terdapat dalam pedoman.

Adapun hasil monitoring produk hewan yang dilakukan oleh

BKP Kelas I Batam tahun 2019 pada lampiran berikut:

Page 158: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

143

FORM 1 REKAPITULASI HASIL MONITORING

UPTKP : BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BATAM

Periode : TAHUN 2019

A. Hasil Monitoring Pemasukan BAH dan HBAH ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia

NO

TGL

MONITO

RING

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI NO

APPROVA

L UNIT

USAHA

NEGARA

ASAL

NO HC

NEGARA

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS HASIL

EVALUASI

PELAKSANAAN

MONITORING JENIS JUMLAH

JENIS

PENGUJIA

N

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

DAGING SAPI

1 18/12/201

8

PT. DEWI

KARTIKA

INTI

Daging

sapi

- 3888 AUSTRALI

A

- Residu

Hormon

TBA

HPLC Tidak

terdeteksi

BMR SNI 01-6366-

2000

TBA: 0,002 ppm

Sampel yang diuji

memenuhi standar

mutu

Penambahan

pengajuan alokasi

anggaran untuk

pelaksanaan

monitoring produk

hewan

2 18/12/201

8

PT.

SERAYA

MUTIARA

SEJATI

Daging

sapi

- 968 AUSTRALI

A

- Residu

Hormon

TBA

HPLC Tidak

terdeteksi

BMR SNI 01-6366-

2000

TBA: 0,002 ppm

Sampel yang diuji

memenuhi standar

mutu

Page 159: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

144

NO

TGL

MONITO

RING

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI NO

APPROVA

L UNIT

USAHA

NEGARA

ASAL

NO HC

NEGARA

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS HASIL

EVALUASI

PELAKSANAAN

MONITORING JENIS JUMLAH

JENIS

PENGUJIA

N

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

3 18/12/201

8

PT. BATAM

FROZEN

FOOD

Daging

sapi

- 3085 AUSTRALI

A

- Residu

Hormon

TBA

HPLC Tidak

terdeteksi

BMR SNI 01-6366-

2000

TBA: 0,002 ppm

Sampel yang diuji

memenuhi standar

mutu

4 16/01/201

9

PT. ANEKA

TATA

NIAGA

Daging

sapi

24.995,9

0 kg

3085 AUSTRALI

A

8815734 Total

Mikroba TPC

7,2 x 10⁴

koloni/g

BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

S. aureus: 1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang diuji

memenuhi standar

mutu

Penambahan alat

dan bahan

laboratorium

untuk

mendukung

pelaksanaan

monitoring

produk hewan

Penambahan

pengajuan

alokasi anggaran

untuk

pelaksanaan

monitoring

produk hewan

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹

koloni/g

S. aureus <1x10¹

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

5

5

18/01/201

9

Daging

sapi

14.540,7

4 kg

3888 AUSTRALI

A

8824962 Total

Mikroba TPC

2,5x10⁴

koloni/g

BMCM SNI

7388:2009

Page 160: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

145

NO

TGL

MONITO

RING

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI NO

APPROVA

L UNIT

USAHA

NEGARA

ASAL

NO HC

NEGARA

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS HASIL

EVALUASI

PELAKSANAAN

MONITORING JENIS JUMLAH

JENIS

PENGUJIA

N

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

PT. DEWI

KARTIKA

INTI

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹

koloni/g

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

S. aureus: 1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang diuji

memenuhi standar

mutu

S. aureus <1x10¹

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

6

22/01/201

9

PT. BATAM

FROZEN

FOOD

Daging

sapi

24.991,5

0 kg

3085 AUSTRALI

A

8834089 Total

Mikroba TPC

2,9x10³

koloni/g

BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang diuji

memenuhi standar

mutu

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 161: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

146

NO

TGL

MONITO

RING

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI NO

APPROVA

L UNIT

USAHA

NEGARA

ASAL

NO HC

NEGARA

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS HASIL

EVALUASI

PELAKSANAAN

MONITORING JENIS JUMLAH

JENIS

PENGUJIA

N

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

7

01/02/201

9

PT. BATAM

FROZEN

FOOD

Daging

sapi

20.657,4

0 kg

Est.

10.21431/L

U

SPANYOL ES15180

02483

Total

Mikroba TPC

7,7x10⁴

koloni/g

BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang diuji

memenuhi standar

mutu

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

8

21/02/201

9

PT. BATAM

FROZEN

FOOD

Daging

sapi

24.850,7

0 kg

3085 AUSTRALI

A

8851087 Total

Mikroba TPC

7,3x10⁴

koloni/g

BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang diuji

memenuhi standar

mutu

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 162: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

147

NO

TGL

MONITO

RING

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI NO

APPROVA

L UNIT

USAHA

NEGARA

ASAL

NO HC

NEGARA

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS HASIL

EVALUASI

PELAKSANAAN

MONITORING JENIS JUMLAH

JENIS

PENGUJIA

N

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

9 01/03/201

9

PT. DEWI

KARTIKA

INTI

Daging

sapi

24.495,7

0 kg

ME43

SELANDIA

BARU

NZL2019/

RIVER1/4

0182

Total

Mikroba TPC

8,0 x 10²

koloni/g

BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang diuji

memenuhi standar

mutu

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

10 06/03/201

9

PT.

SERAYA

MUTIARA

SEJATI

Daging

sapi

15.505,5

0 kg

968 AUSTRALI

A

8872509 Total

Mikroba TPC

2,3 x10⁴

koloni/g

BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli : 1x10¹

koloni/g

S. aureus : 1x10²

koloni/g

Salmonella :

Negatif

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹

koloni/g

S. aureus <1x10¹

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 163: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

148

NO

TGL

MONITO

RING

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI NO

APPROVA

L UNIT

USAHA

NEGARA

ASAL

NO HC

NEGARA

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS HASIL

EVALUASI

PELAKSANAAN

MONITORING JENIS JUMLAH

JENIS

PENGUJIA

N

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Sampel yang diuji

memenuhi standar

mutu

11 15/04/201

9

PT. BATAM

FROZEN

FOOD

Daging

sapi

21.887,0

1 kg

ME43 SELANDIA

BARU

NZL2019/

RIVER1/4

0560

Total

Mikroba TPC

1,9x10⁵

koloni/g

BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform: 1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang diuji

memenuhi standar

mutu

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹

koloni/g

Coliform <1x10¹

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

12 23/05/201

9

PT.

SERAYA

MUTIARA

SEJATI

Daging

sapi

24.996,8

0 kg

260 AUSTRALI

A

8980411 Total

Mikroba TPC

1,5x10⁴

koloni/g

BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g E. coli

MPN

<0,036x10²

koloni/g

Coliform <0,036x10²

koloni/g

Page 164: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

149

NO

TGL

MONITO

RING

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI NO

APPROVA

L UNIT

USAHA

NEGARA

ASAL

NO HC

NEGARA

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS HASIL

EVALUASI

PELAKSANAAN

MONITORING JENIS JUMLAH

JENIS

PENGUJIA

N

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Salmonella Kultur Negatif

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform: 1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang diuji

memenuhi standar

mutu

13 20/06/201

9

PT. BATAM

FROZEN

FOOD

Daging

sapi

24.998,4

6 kg

3085 AUSTRALI

A

8984171 Total

Mikroba TPC

8,0x10³

koloni/g

BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform: 1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang diuji

memenuhi standar

mutu

E. coli

MPN

<0,036x10²

koloni/g

Coliform <0,036x10²

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 165: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

150

NO

TGL

MONITO

RING

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI NO

APPROVA

L UNIT

USAHA

NEGARA

ASAL

NO HC

NEGARA

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS HASIL

EVALUASI

PELAKSANAAN

MONITORING JENIS JUMLAH

JENIS

PENGUJIA

N

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 20/06/201

9

PT. DEWI

KARTIKA

INTI

Daging

sapi

24.985,9

6 kg

3085 AUSTRALI

A

9003360 Total

Mikroba TPC

1,1 x 10⁴

koloni/g

BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform: 1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang diuji

memenuhi standar

mutu

E. coli

MPN

<0,036x10²

koloni/g

Coliform <0,036x10²

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

JEROAN SAPI

15 23/04/201

9

PT. ANEKA

TATA

NIAGA

Jeroan

sapi

(Jantung)

5.780,50

kg

3888 AUSTRALI

A

8933495 Total

Mikroba TPC

6,0x10⁴

koloni/g

BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform: 1x10²

koloni/g

Penambahan alat

dan bahan

laboratorium

untuk

mendukung

pelaksanaan

monitoring

produk hewan

E. coli

MPN

<0,036x10²

koloni/g

Coliform <0,036x10²

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 166: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

151

NO

TGL

MONITO

RING

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI NO

APPROVA

L UNIT

USAHA

NEGARA

ASAL

NO HC

NEGARA

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS HASIL

EVALUASI

PELAKSANAAN

MONITORING JENIS JUMLAH

JENIS

PENGUJIA

N

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Salmonella:

Negatif

Sampel yang diuji

memenuhi standar

mutu

Penambahan

pengajuan

alokasi anggaran

untuk

pelaksanaan

monitoring

produk hewan

16 30/04/201

9

PT. DEWI

KARTIKA

INTI

Jeroan

sapi

(paru)

7.344,40

kg

13 AUSTRALI

A

8961928 Total

Mikroba TPC

1,6x10³

koloni/g

BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform: 1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang diuji

memenuhi standar

mutu

E. coli

MPN

<0,036x10²

koloni/g

Coliform <0,036x10²

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

17 10/06/201

9

PT. BATAM

FROZEN

FOOD

Jeroan

sapi

(paru)

9.995,93

kg

67 AUSTRALI

A

9008515

Total

Mikroba TPC

2,2x104

koloni/g

BMCM SNI

7388:2009

E. coli MPN <0,036x10²

koloni/g

Page 167: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

152

NO

TGL

MONITO

RING

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI NO

APPROVA

L UNIT

USAHA

NEGARA

ASAL

NO HC

NEGARA

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS HASIL

EVALUASI

PELAKSANAAN

MONITORING JENIS JUMLAH

JENIS

PENGUJIA

N

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Coliform <0,036x10²

koloni/g

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform: 1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang diuji

memenuhi standar

mutu

Salmonella Kultur Negatif

18 11/06/201

9

PT.

SERAYA

MUTIARA

SEJATI

Jeroan

sapi

(hati)

14.998,7

0 kg

968 AUSTRALI

A

8998627 Total

Mikroba TPC

3,3 x 10⁴

koloni/g

BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform: 1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

E. coli

MPN

<0,036x10²

koloni/g

Coliform <0,036x10²

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 168: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

153

NO

TGL

MONITO

RING

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI NO

APPROVA

L UNIT

USAHA

NEGARA

ASAL

NO HC

NEGARA

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS HASIL

EVALUASI

PELAKSANAAN

MONITORING JENIS JUMLAH

JENIS

PENGUJIA

N

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Sampel yang diuji

memenuhi standar

mutu

B. Hasil Monitoring Pemasukan BAH dan HBAH dari Satu Area ke Area Lain di dalam Wilayah Negara Republik Indonesia

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 12/01/2019 PT. MULTI

ERA CIPTA

Daging

ayam

beku

11.000,0

0 kg

BBKP

Belawan

Medan 2019.1.01

00.0.K12.

K.000003

Total Mikroba TPC 1,5 x 105 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

S. aureus:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Penambaha

n alat dan

bahan

laboratoriu

m untuk

mendukung

pelaksanaa

n

monitoring

produk

hewan

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹ koloni/g

S. aureus <1x10¹ koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 169: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

154

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

Penambaha

n

pengajuan

alokasi

anggaran

untuk

pelaksanaa

n

monitoring

produk

hewan

2 16/01/2019 PT. DEWI

KARTIKA

UTAMA INTI

Daging

ayam

beku

20.000,0

0 kg

BBKP

Surabaya

Kab.

Jombang

2019.1.04

01.0.K12.

K.00241

Total Mikroba TPC 2,0 x 10⁴ koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

S. aureus:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹ koloni/g

S. aureus <1x10¹ koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

3 16/01/2019 PT. MINANG

JAYA

SEJAHTERA

Daging

ayam

beku

12.000,0

0 kg

BBKP

Surabaya

Kab.

Jombang

2019.1.04

01.0.K12.

K.000403

Total Mikroba TPC 2,0 x 10⁴ koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹ koloni/g

S. aureus <1x10¹ koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 170: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

155

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

E. coli: 1x10¹

koloni/g

S. aureus:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

4 18/01/2019 PT. FAST

FOOD

INDONESIA

Daging

ayam

beku

10.000,0

0 kg

BBKP

Tanjung

Priok

Jakarta

Selatan

2019.1.03

00.0.K12

K.000085

Total Mikroba TPC 8,4x10⁴ koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

S. aureus:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹ koloni/g

S. aureus <1x10¹ koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 171: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

156

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

5 25/01/2019 PT. MULTI

ERA CIPTA

Daging

ayam

beku

20.000,0

0 kg

BBKP

Surabaya

Kab.

Sidoarjo

2019.1.04

01.0.K12.

K.001233

Total Mikroba TPC 3,0 x 103 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

S. aureus:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹ koloni/g

S. aureus 1x10¹ koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

6 01/02/2019 PT. MULTI

ERA CIPTA

Daging

ayam

beku

7.000,00

kg

BBKP

Tanjung

Priok

Kab.

Sleman

2019.1.03

00.0.K12.

K.000433

Total Mikroba TPC 1,6 x 105 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli Compact

Dry Nissui <1x10¹ koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 172: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

157

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

7 06/02/2019 PT. DEWI

KARTIKA

UTAMA INTI

Daging

ayam

beku

13.148,0

0 kg

BBKP

Belawan

Medan 2019.1.01

00.0.K12.

K.000040

Total Mikroba TPC 1,8x105 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹ koloni/g

Coliform 1x10¹ koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

8 07/02/2019 Total Mikroba TPC 1,7x10⁴ koloni/g

Page 173: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

158

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

PT. FAST

FOOD

INDONESIA

Daging

ayam

beku

10.500,0

0 kg

BBKP

Tanjung

Priok

Jakarta

Selatan

2019.1.03

00.0.K12

K.000582

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹ koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

Coliform 1x10¹ koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

9 07/02/2019 PT. MULTI

ERA CIPTA

Daging

ayam

beku

10.500,0

0 kg

BBKP

Belawan

Medan 2019.1.01

00.0.K12.

K.000051

Total Mikroba TPC 3,8x105 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹ koloni/g

S. aureus 1x10¹ koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 174: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

159

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

S. aureus:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

10 08/02/2019 PT. MINANG

JAYA

SEJAHTERA

Daging

ayam

beku

10.500,0

0 kg

BBKP

Surabaya

Kab.

Jombang

2019.1.04

01.0.K12.

K.002000

Total Mikroba TPC 5,4x10⁴ koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹ koloni/g

Coliform <1x10¹ koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 175: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

160

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

11 09/02/2019 PT. MULTI

ERA CIPTA

Daging

ayam

beku

12.000,0

0 kg

BBKP

Tanjung

Priok

Kab.

Jombang

2019.1.03

00.0.K12.

K.000568

Total Mikroba TPC 1,2x105 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹ koloni/g

Coliform <1x10¹ koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

12 15/02/2019 PT. DEWI

KARTIKA

UTAMA INTI

Daging

ayam

beku

26.500,0

0 kg

BBKP

Tanjung

Priok

Kab.

Sleman

2019.1.03

00.0.K12.

K.000722

Total Mikroba TPC 3,3 x 103 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹ koloni/g

S. aureus <1x10¹ koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 176: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

161

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

S. aureus:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

13 01/03/2019 PT. FAST

FOOD

INDONESIA

Daging

ayam

beku

12.000,0

0 kg

BBKP

Belawan

Medan 2019.1.01

00.0.K12

K.000076

Total Mikroba TPC 3,8x105 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

S. aureus:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹ koloni/g

S. aureus 3x10¹ koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 177: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

162

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

14 01/03/2019 PT. MULTI

ERA CIPTA

Daging

ayam

beku

24.800,0

0 kg

BBKP

Belawan

Medan 2019.1.01

00.0.K12.

K.000077

Total Mikroba TPC 1,8x104 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

S. aureus:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹ koloni/g

S. aureus <1x10¹ koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

15 12/03/2019 PT. FAST

FOOD

INDONESIA

Daging

ayam

beku

10.800,0

0 kg

BBKP

Tanjung

Priok

Jakarta

Selatan

2019.1.03

00.0.K12

K.001088

Total Mikroba TPC 8,4x105 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹ koloni/g

Coliform 1x10¹ koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 178: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

163

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

16 22/03/2019 PT. DEWI

KARTIKA

UTAMA INTI

Daging

ayam

beku

26.500,0

0 kg

BBKP

Tanjung

Priok

Kab.

Sleman

2019.1.03

00.0.K12.

K.001161

Total Mikroba TPC 8,0x102 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹ koloni/g

Coliform <1x10¹ koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 179: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

164

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

17 09/04/2019 PT. DEWI

KARTIKA

UTAMA INTI

Daging

ayam

beku

12.000,0

0 kg

BBKP

Surabaya

Kab.

Jombang

2019.1.04

01.0.K12.

K.00831

Total Mikroba TPC 1,8x103 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹ koloni/g

Coliform <1x10¹ koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

18 15/04/2019 PT. MULTI

ERA CIPTA

Daging

ayam

beku

10.500,0

0 kg

BBKP

Belawan

Medan 2019.1.01

00.0.K12.

K.000140

Total Mikroba TPC 1,5x103 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹ koloni/g

Coliform <1x10¹ koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 180: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

165

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

19 18/04/2019 PT. MULTI

ERA CIPTA

Daging

ayam

beku

26.500,0

0 kg

BBKP

Tanjung

Priok

Kab.

Sleman

2019.1.03

00.0.K12.

K.001746

Total Mikroba TPC 1,0x104 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

E. coli Compact

Dry Nissui

<1x10¹ koloni/g

Coliform <1x10¹ koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 181: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

166

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

20 26/04/2019 PT. FAST

FOOD

INDONESIA

Daging

ayam

beku

9.354,00

kg

BBKP

Tanjung

Priok

Jakarta

Selatan

2019.1.03

00.0.K12

K.001901

Total Mikroba TPC 2,3x105 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

E. coli

MPN

<0,036x10²

koloni/g

Coliform <0,036x10²

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

21 27/04/2019 PT. SERAYA

MUTIARA

SEJATI

Daging

ayam

beku

26.500,0

0 kg

BBKP

Tanjung

Priok

Kab.

Sleman

2019.030

0.0.K12.K

.001982

Total Mikroba TPC 3,5x102 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

E. coli

MPN

<0,036x10²

koloni/g

Coliform <0,036x10²

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 182: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

167

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

22 30/04/2019 PT. DEWI

KARTIKA

UTAMA INTI

Daging

ayam

beku

26.500,0

0 kg

BBKP

Tanjung

Priok

Kab.

Sleman

2019.1.03

00.0.K12.

K.002000

Total Mikroba TPC 1,7x105 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

E. coli

MPN

<0,036x10²

koloni/g

Coliform <0,036x10²

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 183: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

168

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

23 30/04/2019 PT. MINANG

JAYA

SEJAHTERA

Daging

ayam

beku

12.000,0

0 kg

BBKP

Surabaya

Kab.

Jombang

2019.1.04

01.0.K12.

K.007499

Total Mikroba TPC 1,5x105 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

E. coli

MPN

<0,036x10²

koloni/g

Coliform <0,036x10²

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

24 06/05/2019 PT. MULTI

ERA CIPTA

Daging

ayam

beku

26.500,0

0 kg

BBKP

Surabaya

Kab.

Sidoarjo

2019.1.04

01.0.K12.

K.007958

Total Mikroba TPC 1,8x104 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

E. coli

MPN

<0,036x10²

koloni/g

Coliform <0,036x10²

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 184: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

169

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

25 09/05/2019 PT. MINANG

JAYA

SEJAHTERA

Daging

ayam

beku

26.500,0

0 kg

BBKP

Tanjung

Priok

Kab.

Sleman

2019.1.03

00.0.K12.

K.002306

Total Mikroba TPC 2,0x104 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

E. coli

MPN

<0,036x10²

koloni/g

Coliform <0,036x10²

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 185: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

170

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

26 23/05/2019 PT. DEWI

KARTIKA

UTAMA INTI

Daging

ayam

beku

26.500,0

0 kg

BBKP

Tanjung

Priok

Kab.

Sleman

2019.1.03

00.0.K12.

K.002478

Total Mikroba TPC 6,4x104 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

E. coli

MPN

<0,036x10²

koloni/g

Coliform <0,036x10²

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

27 23/05/2019 PT. FAST

FOOD

INDONESIA

Daging

ayam

beku

10.044,0

0 kg

BBKP

Tanjung

Priok

Jakarta

Selatan

2019.1.03

00.0.K12

K.002471

Total Mikroba TPC 1,5x105 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

E. coli MPN <0,036x10²

koloni/g

Coliform <0,036x10²

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 186: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

171

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

28 24/05/2019 PT. MULTI

ERA CIPTA

Daging

ayam

beku

12.000,0

0 kg

BBKP

Belawan

Medan 2019.1.01

00.0.K12.

K.000199

Total Mikroba TPC 1,7x105 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

E. coli

MPN

<0,036x10²

koloni/g

Coliform <0,036x10²

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 187: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

172

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

29 26/06/2019 PT. FAST

FOOD

INDONESIA

Daging

ayam

beku

10.050,0

0 kg

BBKP

Tanjung

Priok

Jakarta

Selatan

2019.1.03

00.0.K12

K.002916

Total Mikroba TPC 4,5x104 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

E. coli

MPN

<0,036x10²

koloni/g

Coliform <0,036x10²

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

30 03/07/2019 PT. FAST

FOOD

INDONESIA

Daging

ayam

beku

12.000,0

0 kg

BBKP

Belawan

Medan 2019.1.01

00.0.K12.

K.000277

Total Mikroba TPC 7,4x103 koloni/g BMCM SNI

7388:2009

TPC: 1x10⁶

koloni/g

E. coli: 1x10¹

koloni/g

E. coli

MPN

<0,036x10²

koloni/g

Coliform <0,036x10²

koloni/g

Salmonella Kultur Negatif

Page 188: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

173

NO

TGL

MONITORI

NG

NAMA

IMPORTIR

KOMODITI

UPT ASAL DAERAH

ASAL

NO HC

ASAL

PENGUJIAN

ANALISIS

HASIL

EVALUASI

PELAKSANA

AN

MONITORING

JENIS JUMLAH JENIS

PENGUJIAN

METODE

UJI HASIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Coliform:

1x10²

koloni/g

Salmonella:

Negatif

Sampel yang

diuji memenuhi

standar mutu

Page 189: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

174

B. KEGIATAN OPERASIONAL KARANTINA TUMBUHAN

1. UMUM

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam (BKP Batam)

berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22 tahun 2008

mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional

perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan

keamanan hayati, hewani dan nabati (Pasal 2). Dalam pelaksanaan

tugas tersebut diselengarakan fungsi-fungsi yakni pelaksanaan

tindakan karantina tumbuhan (8P); pemantauan daerah sebar

Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK); pembuatan

koleksi OPTK; pengelolaan laboratorium; pengelolaan data,

informasi dan dokumentasi serta pemberian pelayanan teknis.

Pelayanan Tindakan Karantina Tumbuhan di BKP Batam

meliputi:

1. Pelayanan tindakan karantina tumbuhan terhadap media

pembawa OPTK yang dimasukkan dari luar negeri (Impor). Impor

yang termasuk dalam pengawasan BKP Batam meliputi Media

Pembawa Pangan Segar Asal Tumbuhan (MP-PSAT) berdasarkan

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 55/ Permentan/ KR. 040/

11/ 2016 tentang Pangan Segar Asal Tumbuhan dan Kemasan

Kayu berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12 Tahun

2009. Disamping itu juga, mempertimbangkan pelaksanaan

Permentan Nomor 42/Permentan/OT.140/6/2012 dan

Permentan Nomor 20/Permentan/KR.040/6/2017 karena Pulau

Batam merupakan salah satu pelabuhan yang ditunjuk sebagai

pintu pemasukan buah, sayur segar dan umbi lapis. Terhadap

risiko OPTK, BKP Batam mengacu pada Permentan Nomor 31 /

Permentan / KR.010/ 7/ 2018

2. Pelayanan tindakan karantina tumbuhan terhadap media

pembawa Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)/OPTK yang

dikirim ke luar negeri (Ekspor/Re-Ekspor).

Page 190: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

175

3. Pelayanan tindakan karantina tumbuhan terhadap media

pembawa OPTK yang dilalulintaskan antar area di dalam wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pelayanan tindakan

karantina tumbuhan antar area berdasarkan Permentan Nomor

11/Permentan/OT.140/2/2009.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

20/Permentan/KR.040/4/2019 tentang Tempat Pemasukan dan

Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan

Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina, BKP Kelas I Batam

ditetapkan 10 tempat yaitu:

1. Pelabuhan Batu Ampar

2. Pelabuhan Sekupang

3. Ferry Terminal Batam Center

4. Pelabuhan Telaga Punggur

5. Pelabuhan Kabil

6. Bandara Hang Nadim

7. Kantor Pos Batam

8. Pelabuhan International Harbour Bay

9. Pelabuhan International Nongsa

10. Pelabuhan International Water Front

Namun kegiatan operasional lingkup BKP Kelas I Batam, baru

dapat dilaksanakan di 6 (enam) wilayah kerja tempat

pemasukan/pengeluaran yaitu :

1. Wilker Pelabuhan Laut Batu Ampar

2. Wilker Pelabuhan Laut Sekupang

3. Wilker Pelabuhan Laut Kabil & Punggur

4. Wilker Pelabuhan Laut Batam Center

5. Wilker Bandar Udara Hang Nadim

6. Kantor Pos Batam

Page 191: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

176

2. TINDAKAN PEMERIKSAAN DAN PEMBEBASAN

2.1. IMPOR

2.1.1. Pemeriksaan Pemasukan Media Pembawa Non-PSAT

Volume tindakan karantina tumbuhan terhadap media

pembawa OPTK Non PSAT ditunjukkan pada Grafik 47. Pada tahun

2019 mengalami fluktuasi setiap bulannya, volume tertinggi terjadi

di Bulan September (4.641.781 Kg) dan terendah pada Bulan Juni

(2.583.024 Kg). Jika dibandingkan dengan tahun 2018, tahun

2019 ada penurunan impor Media Pembawa Non PSAT (grafik20).

Grafik 20. Volume Impor Media Pembawa Non-PSAT pada Satuan

Kilogram Tahun 2019

6,418,822

12,256,727

9,860,266

5,994,180

8,977,213

4,537,013

8,814,010

13,639,838

10,445,993

8,812,014

5,463,326 11,578,070

Volume Impor Media Pembawa Non-PSAT pada Satuan Kilogram Tahun 2019

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Page 192: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

177

Grafik 21. Perbandingan Volume Impor Media Pembawa Non-PSAT

Tahun 2014-2019

Frekuensi tindakan karantina tumbuhan terhadap media

pembawa non PSAT pada Grafik 20, setiap bulannya pada tahun

2019 juga mengalami fluktuasi, frekuensi tertinggi (233 kali) terjadi

di Bulan September dan terendah pada Bulan Juni (120 kali).

Grafik 22. Frekuensi Impor Media Pembawa Non-PSAT Tahun 2019

15,165,097 11,358,623

14,215,262

100,671,302

135,278,523

106,797,472

-

20,000,000

40,000,000

60,000,000

80,000,000

100,000,000

120,000,000

140,000,000

160,000,000

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Perbandingan Volume Impor Media Pembawa Non-PSAT Tahun 2014-2019

Perbandingan VolumeImpor Media PembawaNon-PSAT Tahun 2014-2019

171

159

192

197

163

120

141

166

233207

143128

0

50

100

150

200

250

Frekuensi Pemasukan Media Pembawa Bukan PSAT (Impor)

Frekuensi PemasukanMedia Pembawa BukanPSAT (Impor)

Page 193: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

178

Selanjutnya apabila dibandingkan dengan tahun 2018

frekuensi impor non PSAT mengalami penurunan sebanyak 604

kali. Perbandingan frekuensi impor non PSAT dari tahun 2014

sampai tahun 2019 dapat di lihat pada grafik 23.

Grafik 23. Perbandingan frekuensi Impor Media Pembawa

Non-PSAT TA. 2014 - 2019

2.1.2. Pemeriksaan Pemasukan Media Pembawa PSAT

Media Pembawa (MP) PSAT merupakan media pembawa yang

dimasukan ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

harus memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 55

tahun 2016 yang berhubungan erat terhadap keamanan pangan

dari bahaya cemaran kimia maupun biologi.

Pada tahun 2019 pemasukan MP-PSAT setiap bulannya

terjadi fluktuasi jumlah yang dimasukan, volume tertinggi terjadi di

Bulan Agustus (2.696.740 Kg) dan terendah pada Bulan Juni

(961.884 Kg), dapat dilihat pada Grafik 24. Bila dibandingan

Frekuensi Pemasukan Media Pembawa…

0

2000

4000

6000

8000

2014 2015 2016 2017 2018 2019

3823

7230

1252 2200 26242020

Frekuensi Pemasukan Media Pembawa Bukan PSAT

Frekuensi Pemasukan MediaPembawa Bukan PSAT

Page 194: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

179

dengan volume pemasukan tahun 2018, tahun 2019 ada sedikit

kenaikan volume pemasukan PSAT, terlihat pada Grafik 25.

Grafik 24. Volume Pemasukan Media Pembawa PSAT Tahun

2019

Grafik 25. Perbandingan Volume (Kg) Pemasukan Media

Pembawa PSAT Tahun 2014-2019

2662584

1234514

2174777

24459102492105

961884

1865034

2696740

2485432

1678216

2488475

2266141

0

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

3000000

Jan

uar

i

Feb

ruar

i

Mar

et

Ap

ril

Mei

Jun

i

Juli

Agu

stu

s

Sep

tem

ber

Okt

ob

er

No

vem

ber

Des

emb

er

Volume Pemasukan Media Pembawa PSAT (Impor)

Volume PemasukanMedia Pembawa PSAT(Impor)

0

5000000

10000000

15000000

20000000

25000000

30000000

35000000

40000000

45000000

50000000

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Perbandingan Volume (Kg) Pemasukan Media Pembawa PSAT Tahun 2014-2019

Perbandingan Volume (Kg)Pemasukan Media PembawaPSAT Tahun 2014-2019

Page 195: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

180

Terhadap frekuensi pemeriksaan/pengawasan pemasukan

MP-PSAT pada tahun 2019 setiap bulannya juga mengalami

fluktuasi, frekuensi tertinggi terjadi pada Bulan Januari (88 kali)

dan frekuensi terendah terjadi pada Bulan Juni (37 kali). Frekuensi

pemasukan MP-PSAT dalam tahun 2019 mengalami fluktuasi

seperti ditunjukkan pada Grafik 26.

Grafik 26. Frekuensi Pemasukan Media Pembawa PSAT

Tahun 2019

Pada Grafik 27 menunjukkan bahwa frekuensi pada tahun

2019 lebih rendah (808 kali) daripada tahun 2018 yaitu sebanyak

1030 kali.

88

45

7277 77

37

62

8576

55

7064

0102030405060708090

100

Frekuensi Pemasukan Media Pembawa PSAT (Impor)

Frekuensi PemasukanMedia Pembawa PSAT(Impor)

Page 196: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

181

Grafik 27. Perbandingan Frekuensi Pemasukan Media Pembawa

PSAT Tahun 2014 – 2019

2.1.3. Pemeriksaan Pemasukan Kemasan Kayu

Implementasi Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12 Tahun

2009 perihal pemasukan kemasan kayu ke dalam wilayah Negara

Republik Indonesia. Pada tahun 2019 Frekuensi tertinggi

Pemasukan Media Pembawa berupa pallet terjadi di bulan

September (90 kali) dan terendah pada Bulan Desember ( 15 kali ).

Apabila ditinjau dari jumlah pallet yang masuk, maka bulan

Januari ada pemasukan palet terbanyak yaitu 2613 case,

sedangkan yang paling sedikit pada bulan Mei 2019 yaitu 882 case.

3823

1146797 954 1030

808

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Perbandingan Frekuensi Pemasukan Media Pembawa PSAT Tahun 2014-2019

Perbandingan FrekuensiPemasukan Media PembawaPSAT Tahun 2014-2019

Page 197: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

182

Grafik 28. Frekuensi Pemasukan Media Pembawa Kemasan Kayu

Tahun 2019

Saat ini banyak perusahaan memilih untuk menggunakan

kemasan atau pengganjal yang berbahan non kayu seperti besi

(Gambar 5), pres kardus (Gambar 6) atau plastik (Gambar 7).

Sebagian besar kemasan kayu yang masuk merupakan

kemasan yang digunakan untuk kebutuhan industri di Pulau

Batam.

79

61

4249 48

3426

57

90

61

86

15

0102030405060708090

100

Frekuensi Pemasukan Media Pembawa Kemasan Kayu Tahun 2019

Frekuensi PemasukanMedia PembawaKemasan Kayu Tahun2019

Page 198: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

183

Gambar 5. Pallet Besi

Gambar 6. Pallet Pres Kardus

Page 199: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

184

Gambar 7. Pallet Plastik

2.2 EKSPOR

Kegiatan pelayanan tindakan karantina tumbuhan terhadap

pengeluaran/ekspor komoditas fluktuasi setiap bulannya. Pada

Bulan Desember merupakan ekspor dengan volume terbanyak

yaitu 96.167.776 kg sedangkan Bulan Februari merupakan ekspor

dengan volume paling sedikit yaitu 35.147.301 kg. (Grafik 29)

Bila dibandingkan dengan tahun 2018, di tahun 2019 terjadi

peningkatan jumlah ekspor/pengeluaran sebesar 150.341.500 kg.

Grafik 30.

Pada tahun 2019 frekuensi pengeluaran media pembawa

keluar negeri (ekspor) setiap bulannya mengalami fluktuasi yang

tidak jauh berbeda. Dilihat dari grafik frekuensi tertinggi terjadi di

Bulan Juli sebanyak 307 kali dan frekuensi pengeluaran terendah

terjadi di Bulan Januari 179 kali. Jika dibandingkan dengan

frekuensi ekspor tahun 2018, maka di tahun 2019 terjadi kenaikan

jumlah frekuensi ekpor (Grafik 31). Ekspor produk pertanian di

Batam didominasi produk dari kakao dan olahannya.

Page 200: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

185

Grafik 29. Volume Pengeluaran/Ekspor Media Pembawa

dalam Satuan Kg Tahun 2019

Grafik 30. Perbandingan Volume Pengeluaran/Ekspor Media

Pembawa Tahun 2014-2019

-

20,000,000

40,000,000

60,000,000

80,000,000

100,000,000

120,000,000

Jan

uar

i

Feb

ruar

i

Mar

et

Ap

ril

Mei

Jun

i

Juli

Agu

stu

s

Sep

tem

ber

Okt

ob

er

No

vem

ber

Des

emb

er

Volume Pengeluaran Media Pembawa Tahun 2019

Volume Pengeluaran MediaPembawa Tahun 2019

212113508187045888

244492529

390873549534260601

684602101

Perbandingan Volume Media Pembawa Ekspor 2014 - 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Page 201: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

186

Grafik 31.Frekuensi Pengeluaran/Ekspor Media Pembawa

Tahun 2019

Grafik 32. Perbandingan Frekuensi Pengeluaran/Ekspor

Media Pembawa Tahun 2014-2019

0

50

100

150

200

250

300

350

179 183

226265

242

189

307

234254

186

247 244

Frekuensi Pengeluaran (Ekspor) Media Pembawa Tahun 2019

Frekuensi Pengeluaran (Ekspor) Media Pembawa Tahun 2019

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Perbandingan Frekuensi Pengeluaran/Ekspor Media Pembawa Tahun 2014-2019

Perbandingan Frekuensi Pengeluaran/Ekspor Media Pembawa Tahun 2014-2019

Page 202: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

187

2.3. RE-EKSPOR

Sepanjang tahun 2019 BKP Batam tidak melayani kegiatan

re-ekspor.

2.4. ANTAR AREA (DOMESTIK)

2.4.1. Domestik Masuk

Kegiatan domestik masuk pada tahun 2019 baik hasil

tanaman maupun bibit tanaman setiap bulannya mengalami

fluktuasi, untuk volume terjadi lonjakan tertinggi pada Bulan Juli

sebesar 4.388.015 kg dan terendah terjadi pada Bulan Pebruari

sebesar 656.437 Kg (Grafik 33). Perbandingan Volume kegiatan

Domestik masuk dari tahun 2014 sampai tahun 2019 dapat dilihat

dari grafik 34.

Rekapitulasi Domestik Masuk Media Pembawa dapat dilihat

di lampiran 5.

Grafik 33. Volume (Kg) Media Pembawa Antar Area

(Domestik Masuk) Tahun 2019

903651656437

1152960

391495713879261464988

4388015

981194

40110291695373

1482610

4116909

Volume Pemasukan Media Pembawa Antar Area (Domestik Masuk)

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

Page 203: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

188

Grafik 34. Perbandingan Volume (Kg) Media Pembawa Antar

Area (Domestik Masuk) Tahun 2014-2019

Grafik 35. Frekuensi Antar Area (Domestik Masuk) Media

Pembawa Tahun 2019

Dari data frekuensi sebagai mana terlihat pada Grafik 35

terlihat bahwa grafik frekuensi tindakan karantina tumbuhan

60003796

98597611

78867083

49336619

38018456

26156049

0

20000000

40000000

60000000

80000000

100000000

120000000

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Volume Pemasukan Media Pembawa Antar Area (Domestik Masuk)

2014

2015

2016

2017

2018

2019

542

488

501

477

414382508

457

472

454

375349

Frekuensi Pemasukan Media Pembawa Antar Area (Domestik Masuk)

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

Page 204: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

189

antar area domestik masuk cenderung berfluktuasi frekuensi

tertinggi terjadi di Bulan Januari (542) dan terendah terjadi di

Bulan Desember (349)

Bila dibandingkan dengan tahun 2018, frekuensi antar area

masuk mengalami penurunan sebanyak 3.428. Perbandingan

frekuensi domestik masuk dari tahun 2014 sampai tahun 2019

dapat dilihat pada grafik 36.

Grafik 36. Perbandingan Frekuensi Antar Area (Domestik

Masuk) Media Pembawa Tahun 2014-2019

Media Pembawa yang dilalulintaskan antar area melalui BKP

Batam terdapat 204 jenis antara lain:

a. Hasil tumbuhan hidup (cabe, bunga potong, buah, sayur dan

tanaman hias).

b. Hasil tumbuhan mati (akar bajakah, rotan).

c. Benih tumbuhan (bibit kelapa sawit, benih kelapa sawit dan

tanaman hortikultura).

0

2000

4000

6000

8000

10000

2014 2015 2016 2017 2018 2019

5233 57874504

7667 8847

5419

Frekuensi Pemasukan Media Pembawa Antar Area (Domestik

Masuk)

Frekuensi PemasukanMedia Pembawa AntarArea (Domestik Masuk)

Page 205: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

190

2.4.2. Domestik Keluar

Pada grafik kegiatan domestik keluar tahun 2019 (Grafik 37)

pengeluaran domestik tertinggi terjadi pada Bulan Juli sebesar

2.026.844 Kg dan terendah sebesar 622.480 Kg pada Bulan

Februari 2019. Apabila dibandingkan dengan tahun 2018, pada

tahun 2019 volume pengeluaran mengalami kenaikan yang sangat

tinggi sebesar 10.552.313, yaitu dari 5.381.678 kg menjadi

15.933.991 kg. Perbandingan Volume pengeluaran antar area dari

tahun 2014 sampai tahun 2019 dapat dilihat pada grafik 38.

Grafik 37. Volume (Kg) Antar Area (Domestik Keluar) Media

Pembawa Tahun 2019

1,136,772 622,480

1,314,723

1,313,478

1,437,765

898,196 2,026,844

1,102,372

853,566

1,717,364

1,888,116

1,622,315

Volume Pengeluaran Media Pembawa Antar Area (Domestik Keluar)

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Page 206: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

191

Grafik 38. Perbandingan Volume (Kg) Antar Area (Domestik

Keluar) Media Pembawa Tahun 2014–2019

Frekuensi pengeluaran antar area di tahun 2019

menunjukan grafik fluktuatif. Frekuensi tertinggi terjadi pada

Bulan Desember (1305) dan terendah terjadi di Bulan Februari

(502). (Grafik 39). Selanjutnya bila dibandingkan dengan tahun

2018, terjadi kenaikan frekuensi yang cukup tinggi yaitu dari 8.007

pada tahun 2018 menjadi 11.541 pada tahun 2019. Dapat dilihat

dengan jelas pada Grafik. 39 dan 40. Rekapitulasi Domestik Keluar

Media Pembawa dapat dilihat di lampiran 6.

1,670,871 633,241

3,140,674

1,035,384

5,381,678 15,933,991

Perbandingan Volume Antar Area (Domestik Keluar) Tahun 2014-2019

2014

2015

2016

2017

2018

2019

Page 207: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

192

Grafik 39. Frekuensi Antar Area (Domestik Keluar)

Media Pembawa Tahun 2019

3. KEGIATAN PROGRAM DATA 2018

3.1. Fumigasi Sertifikat Elektronik

Pada Tahun 2019 Balai Karantina Kelas I Batam telah

memiliki 3 (tiga) perusahaan Kemasan Kayu (ISPM#15) yaitu

PT. Eka Surya Sejati, PT. Bintang Terang Sejati dan PT. Kayu

Kreasi Indonesia. Sedangkan perusahaan fumigasi

teregristrasi oleh Badan Karantina Pertanian juga ada 3 (tiga)

yaitu PT. Veronika Prima Sanita, PT. Sucofindo dan PT.

Batam Agung Lestari. Dari Bulan Oktober kegiatan di PT.

Sucofindo tidak ada karena perusahaan terlambat

mengajukan perpanjangan izin ke Badan Karantina

Pertanian. Untuk sertifikasi pallet perusahaan kayu dan

jumlah methyl bromide yang dipakai pada masing-masing

perusahaan adalah:

708

502

683

983 975

813

101010891067

11671239

1305

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

Frekuensi Pengeluaran Media Pembawa Antar Area (Domestik Keluar)

Frekuensi PengeluaranMedia Pembawa AntarArea (Domestik Keluar)

Page 208: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

193

Tabel 35 Daftar Nama Perusahaan Fumigator

Nama Perusahaan Sertifikasi

(Pallet)

Jumlah

Penggunaan

Methyl Bromide

(Kg)

PT. Bintang Terang Sejati (ID-

079)

212056 -

PT. Eka Surya Sejati (ID-054) 118701 -

PT. Kayu Kreasi Sejahtera (ID-

132)

75266 -

PT. Sucofindo (ID-0005-MB) - 211.2

PT. Veronica Prima

Santika(ID-0118-MB)

- 1973.6

PT. Batam Agung Lestari

(ID0160-MB)

- 2409.5

3.2. PPK On-line

Permohonan Pemeriksaan Karantina (PPK) secara on-line

diselenggarakan dalam rangka meningkatkan akurasi data,

mempercepat entri data dan persiapan single sign on INSW

pelayanan karantina tumbuhan kepada importir/eksportir lingkup

wilayah pelayanan karantina tumbuhan. Perusahaan yang telah

menggunakan sarana PPK On-line dan datanya telah terkirim ke

server UPT maka print out SP-1 dari PPK On-line yang telah dicap

dan ditandatangani oleh pengguna jasa dapat dijadikan sebagai

pengganti formulir SP-1 konvensional. Sarana yang dapat

digunakan ada dua macam yaitu PPKOn-line berbasis aplikasi

desktop dan PPK On-line berbasis website.

Kebutuhan Sistem dalam pelaksanaan PPK On-line adalah :

Page 209: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

194

1. Perangkat Keras (Hardware)

a. Prosesor Intel Pentium III ke atas;

b. Memori 512 MB;

c. Resolusi layer 1024 x 768;

d. Ruang kosong hardisk minimal 1 GB;

e. Jaringan Internet;

f. Printer.

2. Perangkat Lunak (Software)

a. Sistem Operasi Windows XP ke atas;

b. PDF Reader;

c. Microsoft Excel.

Metode Pelaksanaan :

1. Menginventarisir pengguna jasa yang potensial (sering

melakukan transaksi karantina dan memiliki akses internet);

2. Memilih satu atau dua pengguna jasa sebagai modeluntuk uji

coba;

3. Jika sudah berjalan dengan baik bisa diperluas dengan

beberapa pengguna jasa lainnya yang sudah ditargetkan.

Kunci Keberhasilan:

1. Komitmen Kepala UPT dalam penerapannya;

2. Sosialisasi kepada pengguna jasa tentang manfaat

penggunaan PPK On-line bagi pengguna jasa dalam pengajuan

permohonan;

3. Memberikan service door to door dalam menginstalasi aplikasi

PPK On-line ke Pengguna Jasa yang memerlukan bantuan

instalasi tanpa dipungut biaya;

4. Mendahulukan pelayanan kepada pengguna jasa yang

mengajukan perhohonan secara elektronik;

Page 210: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

195

5. Memberikan penghargaan kepada pengguna jasa yang aktif

menggunakan PPK On-line;

6. Memperluas pemanfaatan PPK On-line ke seluruh wilayah

kerja yang potensial.

Penerapan PPK On-line KT di Balai Karantina Pertanian Kelas I

Batam selama tahun 2019 sudah mencapai 90 persen dari

pengguna jasa rutin. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh

pengguna jasa untuk mengajukan PPK On-line yaitu:

1. Surat Pernyataan;

2. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak Perusahaan;

3. Fotokopi Akte Pendirian Perusahaan;

4. Fotokopi KTP Penanggungjawab Perusahaan;

5. Fotokopi Surat Keterangan Domisili Perusahaan yang masih

berlaku;

6. Fotokopi Angka Pengenal Importir Produksi;

Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan PPK On-line

Karantina Tumbuhan yaitu:

a. Terganggunya jaringan internet yang menyebabkan transfer

data dari pengguna jasa ke Barantan dan ke UPT tidak

lancar;

b. PPK On-line Karantina Tumbuhan versi IQFAST aplikasi sering

mengalami error sehingga pengguna jasa lebih disarankan

untuk beralih ke PPK On-line KT versi web.

4. LABORATORIUM KARANTINA TUMBUHAN

4.1 Pemeriksaan Kesehatan Media Pembawa OPT/OPTK

Laboratorium Karantina Tumbuhan telah melakukan

pemeriksaan kesehatan untuk serangga, cendawan dan

nematoda. Frekuensi permohonan untuk keseluruhan sampel

yang diuji pada Tahun 2019 ditampilkan dalam Tabel berikut ini:

Page 211: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

196

Tabel 36. Frekuensi Permohonan Pengujian di Laboratorium

Karantina Tumbuhan Tahun 2019

Bulan

2019

Jumlah

Sampel

Frekuensi Pengujian

Lab.

Serangga

Lab.

Cendawan

Lab.

Nematoda

Januari 305 223 185 49

Februari 246 202 151 24

Maret 255 202 153 28

April 313 255 192 29

Mei 327 249 184 46

Juni 181 128 93 19

Juli 277 203 141 50

Agustus 243 201 131 30

September 256 199 147 33

Oktober 327 242 210 37

November 278 226 148 40

Desember 300 227 174 23

Total 3308 2557 1909 408

Frekuensi pengujian selama Tahun 2019 pada

Laboratorium Karantina Tumbuhan sebanyak 3.308

permohonan pengujian. Pada laboratorium Karantina

Tumbuhan, pengujian serangga sebanyak 2.557 pengujian,

pengujian cendawan sebanyak 1.909 pengujian dan pengujian

nematoda sebanyak 408 pengujian.

Page 212: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

197

Grafik pengujian di laboratorium Karantina Tumbuhan

sebagai berikut:

Grafik 40. Frekuensi Permohonan Pengujian Laboratorium

Karantina Tumbuhan Tahun 2019

Hasil intersepsi pengujian pada Tahun 2019 di dapatkan 3 (tiga)

jenis OPTK yaitu: Peronospora manshurica (OPTK A2 Gol. 2),

Ditylenchus destructor (OPTK A1 Gol. 1 ), Cucumber Green Mottle

Mosaic Tobamovirus (CGMMV) (OPTK A1 Gol. 1), dan Phyllocoptruta

oleivora pada Jeruk (OPTK A2 Gol. 2). Cucumber Green Mottle

Mosaic Tobamovirus (CGMMV) (OPTK A1 Gol. 1), dan Phyllocoptruta

oleivora pada Jeruk (OPTK A2 Gol. 2) merupakan OPTK yang

diperoleh dari hasil pemantauan Tahun 2019.

Tabel hasil intersepsi temuan serangga selama Tahun 2019 adalah

sebagai berikut:

0

50

100

150

200

250

300

350

Frekuensi Permohonan Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Tahun 2019

Jumlah Sampel Frekuensi Pengujian Lab. Serangga

Frekuensi Pengujian Lab. Cendawan Frekuensi Pengujian Lab. Nematoda

Page 213: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

198

Tabel 37 Hasil Intersepsi Temuan Serangga Tahun 2019

No. Nama Spesies ( OPT/OPTK) Penggolongan Frekuensi

Temuan

1 2 3 4

1 Ahasverus advena OPT 64

2 Aphis craccivora OPT 179

3 Liriomyza huidobrensis OPT 7

4 Cadra cautella OPT 12

5 Callosobruchus chinensis OPT 6

6 Carpophilus dimidiatus OPT 28

7 Cryptolestes ferrugineus OPT 42

8 Spodoptera litura, OPT 11

9 Liriomyza huidobrensis OPT 13

10 Myzus persicae OPT 33

11 Phyllotreta vittata OPT 19

12 Plutella xylostella OPT 125

13 Tribolium castaneum OPT 13

14 Dinoderus minutus OPT 2

15 Drosophila melanogaster OPT 5

16 Lasioderma serricorne OPT 7

17 Croccidolomia binotalis OPT 13

18 Aspidiotus destructor OPT 1

19 Bemisia tabaci OPT 2

20 Phenacoccus sp. OPT 2

21 Phyllocoptruta oleivora OPTK 5

22 Plusia chalcites OPT 1

23 Acarus siro OPT 1

24 Lyposcelis sp. OPT 1

25 Xylocoris spp. OPT 4

26 Necrobia rupifes OPT 1

27 Sinoxylon unidentatum OPT 1

Page 214: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

199

28 Bradysia odoriphaga OPT 27

29 Enochrus melanocephalus OPT 29

30 Liposcelis decolor OPT 7

31 Liposcelis entomophila OPT 20

32 Alphitobius laevigatus OPT 1

33 Enochrus testaceus OPT 1

34 Liposcelis bostrychopila OPT 2

35 Liriomyza sp OPT 8

36 Spodoptera exigua OPT 1

37 Stegobium paniceum OPT 2

38 Thrips tabaci OPT 11

39 Delia sp OPT 5

40 Oryzaephilus surinamensis OPT 1

41 Oxytelus sculptus OPT 1

42 Tignola fasciata OPT 1

43 Lachesilla quercus OPT 1

44 Myzus persicae OPT 4

45 Trogium pilsatorium OPT 1

46 Tribolium confosum OPT 1

47 Trogoderma variabile OPT 1

Grafik temuan serangga di laboratorium Karantina

Tumbuhan tahun 2019 sebagai berikut:

Page 215: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

200

Grafik 41 Volume Temuan Serangga Laboratorium KT 2019

Tabel Hasil intersepsi temuan nematoda selama Tahun 2019

adalah sebagai berikut:

Tabel 38 Hasil Intersepsi Temuan Nematoda Tahun 2019

No. Nama Spesies ( OPT/OPTK) Penggolongan Frekuensi

Temuan

1. Meloidogyne spp OPT 1

2. Ditylenchus destructor OPTK 1

3. Aphelenchoides obtusus OPT 1

4. Ditylenchus spp OPT 1

5. Aphelenchoides spp OPT 1

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Volume Temuan Serangga OPT/OPTK pada Laboratorium Entomologi Tahun 2019

Page 216: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

201

Tabel hasil intersepsi temuan cendawan selama Tahun 2019

adalah sebagai berikut:

Tabel 39 Hasil Intersepsi Temuan Cendawan Tahun 2019

No. Nama OPT/K Penggolongan Total

1 Bipolaris spicifera OPT 3

2 Curvularia lunata OPT 33

3 Epicoccum nigrum OPT 180

4 Melanospora zamiae OPT 138

5 Stemphylium botryosum OPT 3

6 Alternaria alternata OPT 407

7 Alternaria japonica OPT 68

8 Cladosporium variabile OPT 165

9 Alternaria longissima OPT 38

10 Alternaria raphani OPT 3

11 Aspergillus flavus OPT 63

12 Bipolaris cynodontis OPT 56

13 Colletotrichum capsici OPT 25

14 Embellisia allii OPT 8

15 Penicillium digitatum OPT 72

16 Peronospora manshurica OPTK 95

17 Torula herbarum OPT 22

18 Ulocladium sp. OPT 11

19 Cladosporium cladosporioides OPT 34

20 Epicoccum purparescens OPT 25

21 Cladosporium sphaerospermum OPT 37

22 Alternaria brassicicola OPT 38

23 Aspergillus niger OPT 16

24 Colletotrichum gleosporioides OPT 13

25 Guignardia musae OPT 1

26 Melanospora longiseta OPT 1

27 Mycosphaerella musicola OPT 1

Page 217: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

202

28 Nigrospora sphaerica OPT 3

29 Nigrospora sp. OPT 4

30 Puccinia arachidis OPT 32

31 Botryodiplodia theobromae OPT 24

32 Botrytis cinerea OPT 37

33 Fusarium sp OPT 86

34 Puccinia calcitrapae OPT 1

35 Stemphylium spp OPT 17

36 Fusarium oxysporum OPT 18

37 Stemphylium botryosum OPT 7

38 Uromyces geranii OPT 10

39 Fusarium decemcellulare OPT 1

40 Stemphylium herbarum OPT 10

41 Alternaria helianthi OPT 1

Grafik temuan cendawan di laboratorium Karantina

Tumbuhan tahun 2019 sebagai berikut:

Grafik 42 Volume Temuan Cendawan Tahun 2019

0

50

100

150

200

250

300

350

Volume Temuan Cendawan OPT/OPTK pada Laboratorium Mikologi di Laboratorium Karantina

Tumbuhan

Page 218: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

203

Pengujian Peronospora manshurica pada kedelai

dilanjutkan dengan uji tetrazolium test. Seluruh hasil

pengujian menunjukkan spora tidak viabel (tidak memiliki

daya tumbuh). Frekuensi pengujian disajikan dalam tabel

berikut:

Tabel 40 Frekuensi Pengujian Peronospora manshurica 2019

No. Bulan Frekuensi Pengujian

Tetrazolium Test

Pada Spora

Peronospora

manshurica

Frekuensi Hasil

Pengujian Tetrazolium

Test Spora

Viabel Tidak Viabel

1 Januari 8 0 8

2 Februari 6 0 6

3 Maret 12 0 12

4 April 9 0 9

5 Mei 9 0 9

6 Juni 2 0 2

7 Juli 12 0 12

8 Agustus 9 0 9

9 September 6 0 6

10 Oktober 7 0 7

11 November 7 0 7

12 Desember 11 0 11

Total 98 0 98

Page 219: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

204

Grafik 43 Pengujian Peronospora manshurica Tahun 2019

Pengujian untuk parameter uji Tribolium castaneum,

Oryzaephilus surinamensis dan Lasioderma serricorne pada Media

Pembawa Tembakau (Nicotiana tabacum) dan Biji Coklat

(Theobroma cacao) yang merupakan parameter ruang lingkup

akreditasi. Frekuensi pengujian disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 41 Frekuensi Pengujian per bulan Tahun 2019

Frekuensi Pengujian Peronospora manshurica pada Kedelai dengan Tetrazolium Test

Januari Februari Maret April Mei Juni

Juli Agustus September Oktober November Desember

No. Bulan Jumlah

sampel

Frekuensi Pengujian

Tribolium

castaneum

Lasioderma

serricorne

Oryzaephilus

surinamensis

1 Januari 8 0 0 0

2 Februari 6 0 0 0

3 Maret 9 0 0 1

4 April 0 0 0 0

5 Mei 6 0 0 0

6 Juni 6 0 0 0

7 Juli 6 0 0 0

8 Agustus 6 0 0 0

Page 220: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

205

Grafik 44 Pengujian Tribolium castaneum, Oryzaephilus

surinamensis dan Lasioderma serricorne Tahun 2019

4.2 Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO/ IEC 17025: 2017

Sejak Bulan September Tahun 2014 laboratorium Karantina

Tumbuhan memulai penerapan Sistem Manajemen Mutu SNI

ISO/IEC 17025: 2008 untuk ruang lingkup pengujian cendawan

Peronospora manshurica pada Media Pembawa biji Kedelai (Glycine

max) dengan metode pengamatan langsung (direct inspection) dan

pencucian (washing test). Sertifikasi Komite Akreditasi Nasional

untuk ruang lingkup ini didapat pada Bulan Agustus 2016. Audit

Surveilen dari Tim Assesor Komite Akreditasi Nasional (KAN)

dilaksanakan pada Bulan Februari 2017 dan tidak ditemukan

ketidaksesuaian secara teknis pada ruang lingkup yang telah

0

5

10

15

Frekuensi Pengujian serangga Tribolium castaneum, Oryzaephilus surinamensis dan Lasioderma serricorne

Ruang Lingkup Akreditasi

Jumlah sampel

Frekuensi Pengujian Tribolium castaneum

Frekuensi Pengujian Lasioderma serricorne

Frekuensi Pengujian Oryzaephilus surinamensis

9 September 6 0 1 0

10 Oktober 9 1 0 0

11 November 9 2 1 0

12 Desember 12 1 0 0

Total 83 4 2 1

Page 221: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

206

terakreditasi di laboratorium Karantina Tumbuhan. Pada tanggal

26 -27 Nopember 2018 dilaksanakan Surveilen kedua dari Asesor

KAN dan Perluasan Ruang Lingkup (PRL) untuk parameter uji

Tribolium castaneum, Oryzaephilus surinamensis dan Lasioderma

serricorne pada Media Pembawa Tembakau (Nicotiana tabacum) dan

Biji Coklat (Theobroma cacao). Metode yang digunakan untuk

pengujian serangga pada PRL adalah secara morfologi. Sertifikat

Komite Akreditasi Nasional untuk ruang lingkup dengan parameter

uji Tribolium castaneum, Oryzaephilus surinamensis dan

Lasioderma serricorne ini terhitung pada tanggal 1 April Tahun

2019.

4.3 Uji Banding dan Uji Profisiensi Laboratorium Karantina

Tumbuhan

Untuk menjamin mutu hasil pengujian dan dalam memantau

pelaksanaan pengujian, laboratorium BKP Batam melaksanakan

kegiatan pengendalian mutu antara lain: penyeliaan, partisipasi

dalam kegiatan uji banding dan uji profisiensi. Pada Tahun 2019

Laboratorium Karantina Tumbuhan mengikuti Uji Banding

Identifikasi cendawan Peronospora manshurica pada biji kedelai

secara Morfologi yang diadakan oleh Laboratorium Karantina

Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin dengan

jumlah peserta sebanyak 4 laboratorium. Laboratorium Karantina

Tumbuhan BKP Batam mendapat hasil sesuai dengan kode lab LP

04 dengan hasil memuaskan.

Selain uji banding untuk cendawan Peronospora manshurica

pada kedelai, laboratorium Karantina Tumbuhan BKP Kelas I

Batam juga mengikuti uji banding identifikasi serangga Gudang (

Alphitobius diaperinus, Hypothenemus hampei, Lasioderma

serricorne, Tribolium castaneum, Oryzaephilus surinamensis )

menggunakan metode Deteksi dan Identifikasi secara pemeriksaan

langsung dengan kode lab L.6 yang dilaksanakan oleh Balai

Page 222: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

207

Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung pada bulan

Desember 2019 yang diikuti oleh 5 laboratorium Karantina

Tumbuhan. Hasil uji banding belum keluar dan belum

disampaikan oleh UPT penyelenggara.

5. Kegiatan Pemantauan OPT/OPTK Tahun 2019

Salah satu tugas dan fungsi karantina tumbuhan adalah

melaksanakan pemantauan. Pemantauan merupakan kesepakatan

karantina antar negara Asia Pacific yang diatur melalui

International Standards for Phytosanitary Measure (ISPM) Nomor 6

tentang Guidelines for Surveillance dan kewajiban untuk

melaksanakan ISPM Nomor17 Pest reporting, dimana antar negara

Asia Pacific harus mengupdate data keberadaan OPTK di

negaranya. Berdasarkan pada Surat Edaran Kepala Badan

Karantina Nomor S-1270/KR.020/K/1/2019 tentang Arahan

Pelaksanaan Pemantauan OPTK 2019 disebutkan bahwa

pemantauan tahun 2019 memperhatikan hal – hal berikut:

1. Sesuai dengan program Kementerian Pertanian, maka

kegiatan pemantauan OPTK tahun 2019 dilakukan terhadap

tanaman padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang

putih, cabai dan rempah-rempah, serta tanaman lain yang

merupakan komoditasi eks-impor maupun tanaman

unggulan daerah masing-masing UPT.

2. Kegiatan pemantauan OPTK juga merujuk pada laporan

temuan OPTK pada tahun sebelumnya, baik hasil

pemantauan maupun intersepsi UPT karantina Pertanian

setempat serta sumber referensi lain.

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

Kota Batam serta survey awal yang dilakukan maka ditentukan

target pemantauan OPT/OPTK tahun 2019 untuk wilayah Batam

dan Natuna yaitu:

Page 223: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

208

1. Cendawan Mycosphaerella fijiensis pada Pisang dengan

Kategori OPTK A2 Gol. I.

2. Tungau Phyllocoptruta oleivora pada Jeruk dengan Kategori

OPTK A2 Gol. II.

3. Kutu Phenacoccus manihoti (Cassava Mealybug) dengan

Kategori OPTK A2 Gol II dan Kutu Dysmicoccus neobrevipes

(Grey Pineapple Mealybug) dengan Kategori OPTK A2 Gol II

pada tanaman Ubi Kayu.

4. Cucumber Green Mottle Mosaic Tobamovirus (CGMMV) pada

tanaman Cucurbitae dengan Kategoro OPTK A1 Gol. I

Selanjutnya data hasil pemantauan tersebut diharapkan

dapat menjadi masukan dan sebagai bahan pertimbangan yang

tepat dalam mengevaluasi daftar OPTK, sehingga kebijaksanaan

untuk keperluan pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan

dengan lebih tepat.

1. Cendawan Mycosphaerella fijiensis pada Pisang dengan Kategori

OPTK A2 Gol. I.

Mycosphaerella fijiensis merupakan cendawan yang

termasuk ke dalam filum Ascomycota, kelas Dothideomycetes, Ordo

Capnodiales dan Famili Mycosphaerellaceae. Gejala pertama kali

yang dapat dilihat adalah timbul streaks (bercak) pudar, coklat

kemerahan di permukaan bawah daun. Streak memanjang, sedikit

lebih lebar untuk membentuk ciri garis sempit, coklat kemerahan

dengan dimensi 20x2 mm dengan sumbu panjang sejajar dengan

pembuluh daun. Bintik tersebut sering terdapat secara tumpang

tindih untuk membentuk bintik majemuk. Warna bintik garis

terlihat jelas di permukaan daun atas, berubah menjadi coklat tua,

hampir hitam.

Bercak akhirnya membentuk lesion fusiform atau elips yang

bergabung membentuk batas seperti genangan ait dengan

Page 224: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

209

lingkaran (halo) berwarna kuning dan akhirnya bergabung

membentuk nekrosis ekstensi daun.

M.fijiensis tidak segera membunuh tanaman, namun

melemahkannya terlebih dahulu dengan cara menurunkan

kapasitas fotosintesis daun, yang menyebabkan pengurangan

jumlah dan kualitas buah, dan menginduksi pematangan buah

premature. Selain menjadikan tanaman pisang sebagai inang

utama, M.fijiensis juga dapat menginfeksi tanaman hias Heliconia

psittacorum.

Gambar 8. Gejala serangan Mycosphaerella fijiensis pada daun

pisang

2. Tungau Phyllocoptruta oleivora pada Jeruk dengan Kategori OPTK

A2 Gol. II.

Tungau Phyllocoptruta oleivora ini pernah ditemukan di

Wilayah Kelurahan Tembesi pada pemantauan 2017. Karat tungau

dianggap hama yang paling penting dari jeruk. Selain

mempengaruhi penampilan luar buah, dapat menyebabkan ukuran

buah dan berat buah berkurang, dan meningkatkan penurunan

buah serta penurunan kualitas buah.

Gejala serangan tungau ini pada buah jeruk menyebabkan

permukaan kulit jeruk seperti terkelupas, berwarna keperakan,

cokelat kemerahan atau kehitaman. Serangan berat menyebabkan

Page 225: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

210

daun mengalami warna cokelat perunggu dan menyebabkan

tanaman mati. Gejala serangan Tungau Phyllocoptruta

oleivorasecara ekonomis sangat merugikan pada saat fase buah.

Serangan pada buah muda yang berumur 2 – 3 bulan dari saat

berbunga merupakan fase kritis terhadap gejala kerusakan.

Serangan awal pada buah menimbulkan gejala warna buah

keperakan hingga kecokelatan tergantung dari jenis jeruknya.

Perubahan warna kulit buah jeruk diakibatkan oleh kerusakan

jaringan tanaman pada lapisan sel epidermis rusak dan seiring

dengan perkembangan buah maka akan tampak gejala bekas

tusukan pada permukaan kulit buah. Serangan tungau ini

berpengaruh terhadap pertumbuhan diameter, bobot dan

kandungan nutrisi buah serta dapat mengakibatkan gugur buah

lebih dini.

Phyllocoptruta oleivora hidup di permukaan tanaman Citrus

spp., terutama pada buah dan daun yang menyebabkan kerusakan

pada sel-sel epidermis. Tungau lebih memilih cuaca hangat dan

lembab.

Pengamatan populasi dilakukan pada permukaan daun

bagian atas dan bawah serta permukaan kulit buah. Untuk

menentukan keberadaan hama ini di lapangan dapat ditentukan

dengan gejala serangan berwarna keperakan atau cokelat

kekuningan pada permukaan kulit buah.

Page 226: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

211

Gambar 9 . Gejala serangan Tungau Phyllocoptruta oleivora pada

daun Jeruk

Gambar 10. Gejala serangan Tungau Phyllocoptruta oleivora

pada buah Jeruk

Morfologi tungau Phyllocoptruta oleivora tubuh berwarna

kuning dan berbentuk pipih. Panjang tubuh betina 150 – 165 µm,

sedangkan jantan sekitar 135 µm. Tungau betina dewasa

meletakkan telur pada buah dan permukaan daun. Pada suhu

32°C, periode inkubasi telur berlangsung selama 3 hari.

Page 227: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

212

Perkembangan generasi tungau berlangsung selama 7 – 10 hari

pada musim panas dan hingga 14 hari pada musim dingin. Lama

hidup tungau betina dewasa kurang dari 20 hari dan menghasilkan

20 telur. Phyllocoptruta oleivora dapat menghasilkan 20 generasi

per tahun. Pada musim dingin di beberapa daerah, tungau dewasa

tidak dapat bereproduksi dan akan berhibernasi di bagian tangkai

daun atau gulungan daun pada tanaman inangnya. Kondisi cuaca

yang hangat dan kelembaban tertentu dapat mendukung

perkembangan tungau.

Tungau jantan ukuran tubuhnya lebih kecil, lebih runcing

dan mempunyai kaki yang relatif panjang dan gerakannya lebih

aktif daripada yang betina. Lama hidup tungau dewasa

berlangsung 23 hari.

Gambar 11. Tungau Phyllocoptruta oleivora pada buah Jeruk

3. Kutu Phenacoccus manihoti (Cassava Mealybug) dengan Kategori

OPTK A2 Gol II dan Kutu Dysmicoccus neobrevipes (Grey Pineapple

Mealybug) dengan Kategori OPTK A2 Gol II pada tanaman Ubi Kayu.

a. Kutu Phenacoccus manihoti (OPTK A2 Gol II)

Phenacoccus manihoti adalah sejenis kutu daun yang bersifat

oligofag (serangga yang dapat memakan tanaman dari beberapa

spesies yang masih dalam satu famili).Phenacoccus manihoti

bereproduksi dengan cara partenogenesis thelytokous dan melewati

empat bentuk larva yang memiliki jumlah segmen antennal yang

berbeda. Mealybugs dicatat untuk produksi sekresi lilin dermal.

Page 228: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

213

Tubuh ditutupi dengan lilin yang memproduksi pori-pori yang

berfungsi lilin untuk spesies tertentu didasarkan pada

spekulasi.Kumparan lilin yang lebih lama yang disekresikan akan

digigit terlebih dahulu oleh predator dan memberi kesempatan bagi

tungau ini untuk melarikan diri.Betina memiliki fekuinditas

tertinggi pada hari pertama atau kedua oviposisi.Suhu optimal

untuk populasi tungau ini adalah antara 20 dan 30 derajat celcius.

Tungau ini memiliki daya tahan tubuh yang rendah selama musim

hujan karena dicuci dari tanaman.

Tungau Phenacoccus manihoti dapat menyebabkan

kerusakan hingga 54% pada akar dan 100% pada daun di lokasi

infestasi. Saat menginfeksi singkong, tungau ini menyebabkan

berkurangnya kandungan mineral dan gizi pada jaringan. Jika

tanaman menjadi stres selama musim kemarau, maka tanaman

akan lebih rentan terhadap infestasi.

Gejala serangan tungau Phenacoccus manihoti pada daun ubi

kayu menyebabkan stunting, distorsi daun (perubahan bentuk

daun), dieback (mati pucuk) dan melemahnya batang yang

digunakan untuk perbanyakan tanaman. Serangan tungau ini juga

menyebabkan tanaman sulit melakukan fotosintesis dan tanaman

menjadi kerdil. Tungau ini tidak menyebabkan kerusakan yang

signifikan pada tanaman inang yang hanya berfungsi sebagai

pendukung sementara untuk populasi dari serangga yang menimpa

mereka.

Telur tungau ini berbentuk lonjong (panjang 0,30-0,75 mm;

lebar 0,15-0,30 mm), berwarna kuning keemasan dan tertutup di

ovisac wol yang terletak di ujung posterior betina dewasa.

Page 229: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

214

Gambar 12. Gejala Serangan dari kutu Phenacoccus manihoti

pada Daun dan batang ubi kayu

Larva instar pertama bersegmen 6, dengan panjang tubuh

0,40-0,75 mm dan lebar 0,20-0,30 mm dan pada instar berikutnya

bersegmen 9. Pada instar kedua berukuran 1,00-1,10 mm dan

0,50-0,65 mm, instar ketiga berukuran 1,10-1,50 mm dan 0,50-

0,60 mm;dan instar keempat berukran 1,10-2,6 mm dan 0,50-1,40.

Pada tungau betina dewasa, berbentuk bulat telur, mawar

merah muda dan ditaburi lilin putih dan berbedak. Mata yang

relatif menonjol, kaki sudah berkembang dengan baik dan memiliki

ukuran yang sama. Segmentasi tubuh mealybug tampak

jelas.Segmen tubuh mengandung filamen lilin lateral dan caudal

putih yang sangat pendek dalam bentuk pembengkakan yang

menghasilkan tampilan bergigi dengan garis besar tubuh.

b. Kutu Dysmicoccus neobrevipes (OPTK A2 Gol II)

Kutu Dysmicoccus neobrevipes adalah kutu putih dengan

distribusi pantropis. Kerusakan utama yang disebabkan oleh D.

neobrevipes adalah karena perannya sebagai vektor dari layu kutu

putih. Spesies Dysmicoccus neobrevipes termasuk kedalam tipe

Page 230: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

215

ovovivipar (tidak bertelur) dimana nimfa instar 1 dan instar 2 aktif

bergerak untuk mendapatkan tempat hidup yang nyaman dan

mencari makan.Kutu putih ini mempunyai sekta yg lebih pendek

dibandingkan dengan Dysmicoccus brevipes. Serangga betina

mengalami empat kali fase perkembangan dimana terjadi 3 kali

pergantian kulit sebelum menjadi dewasa. Serangga dewasa

mempunyai warna dominan abu – abu yang muncul dari hasil

kombinasi dengan lapisan lilin yang menutupinya. Tubuh

berbentuk oval dan mempunyai ukuran panjang 1,49 mm dengan

lebar 1,02 mm. Antena terdiri dari sepuluh segmen; punggung

dilapisi dengan lapisan lilin.

Gejala serangan yang muncul pada tanaman yang terserang

yaitu terjadi discoloration (perubahan warna) klorosis pada

tanaman, menghasilkan banyak eksudat berupa embun madu,

tanaman menjadi kerdil, terjadi malfromasi pada daun, daun muda

dan buah rontok hingga menyebabkan kematian tanaman.

Gambar 13. Kutu putih Dysmicoccus neobrevipes

4. Cucumber Green Mottle Mosaic Tobamovirus (CGMMV)

pada tanaman Cucurbitae dengan Kategoro OPTK A1 Gol. I

Page 231: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

216

CGGMV merupakan anggota Genus Tobamovirus yang

menginfeksi tanaman cucurbits di Indonesia. Gejala yang paling

umum dari tanaman yang terinfeksi adalah mosaik pada daun dan

bintik – bintik, pertumbuhan terhambat dan malformasi daun dan

buah.

Virus CGMMV ini menyerang daun muda dengan bintik –

bintik hijau dan hijau muda, bahkan bintik – bintik kuning – hijau.

Bintik-bintik ini memiliki tingkat perkembangan yang lebih lambat

daripada bagian daun lainnya. Terkadang vena tetap berwarna

hijau.

Pada infeksi berat, daun muda bahkan berubah bentuk.

Aktivitas virus berkurang ketika daun menua. Buah yang terbentuk

kecil ( kerdil ). Hasil panen berkurang 25% bahkan lebih jika tidak

ada tindakan kontrol yang diperhitungkan.

Gambar 14. Cucumber green mottle mosaic virus (CGMMV)-

Berdasarkan pemantauan yang telah dilaksanakan diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 42 Hasil Pemantauan OPT/OPTK Tahun 2019

Tanaman

Inang

Target

Pemantauan

Lokasi Hasil Pengujian

Hasil Uji Lab

BKP Batam

Hasil Uji

Lab

BBUSKP

Pisang Mycosphaerella

fijiensis

Nongsa

Epicoccum

purpurascens

Epicoccum

purpurasce

Page 232: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

217

ns,

Guignardia

musae

Barelang

Epicoccum

purpurascens

, Bipolaris sp,

Nigrospora

sphaerica

Epicoccum

purpurasce

ns,

Guignardia

musae

Sagulung Nigrospora

sphaerica,

Guignardia

musae

Nigrospora

sphaerica,

Botridiplodi

a

theobroma

e

Sei

temiang

Melanospora

longiseta

Epicoccum

purpurasce

ns,

Guignardia

musae

Sei Beduk Negatif (-) Negatif (-)

Tembesi Mycosphaerel

la musicola

Melanospor

a longiseta

Natuna Nigrospora

sphaerica,

Torula

herbarum

Nigrospora

sphaerica,

Torula

herbarum,

Cordona

musae

Nongsa Tidak diuji Positif (+)

Page 233: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

218

Cucurbita

e

Cucumber

Green Mottle

Mosaic

Tobamovirus

(CGMMV)

Sagulung

(oyong)

Tidak diuji Positif (+)

Sagulung

(ketimun)

Tidak diuji Negatif (-)

Sei

Temiang

(ketimun)

Tidak diuji Negatif (-)

Jeruk

Phyllocoptruta

oleivora

Nongsa Positif (+) Positif (+)

Barelang Positif (+) Positif (+)

Sei

temiang

Positif (+) Positif (+)

Tembesi Positif (+) Positif (+)

Natuna

Positif (+) Positif (+)

Ubi Kayu Phenacoccus

manihoti

Dysmicoccus

neobrevipes

Nongsa

Bemisia

tabaci

Barelang Aspidiotus

destructor

Sei

temiang

Phenacoccus

sp

Phenacocc

us similis

Sei Beduk -

Tembesi Phenacoccus

sp

Phenacocc

us similis

Natuna

Bemisia

tabaci

Page 234: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

219

6. KEGIATAN PENGAWASAN KARANTINA TUMBUHAN

6.1 Pengawasan Melalui Monitoring PSAT

Penyempurnaan peraturan mengenai Pengawasan PSAT

terus dilakukan. Pada bulan November 2016 ditetapkan

Permentan No 55/PERMENTAN/KR.040/11/2016 yang menjadi

landasan bagi Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam terhadap

adanya pemasukan maupun pengeluaran PSAT di lingkup

tempat pemasukan dan pengeluaran PSAT di kota Batam.

Pada tahun 2019, berdasarkan surat nomor 8148/ KR.040/

K/04/ 2019, tindakan monitoring keamanan PSAT yang perlu

dilakukan di Balai Karantina Pertanian I Batam yaitu: bawang

bombai dari India, Beras pecah dari Thailand, buah anggur dan

apel dari China, buah kelengkeng dari Thailand, sayuran bunga

kol dan sawi putih dari China, serta buah anggur dari Australia.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam melakukan pengujian

dengan mempertimbangkan frekuensi jenis PSAT yang masuk.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam melakukan monitoring

pada 6 ( enam ) komoditas PSAT, yaitu: buah apel dari Amerika

Serikat, sayuran bunga kol dan sawi putih dari China, cabe

kering dari India, buah apel dan anggur dari China.

6.2. Pengawasan Perlakuan Terhadap Media Pembawa

Pada Tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam

telah melaksanakan pengawasan perlakuan fumigasi sebanyak 147

kali, Sedangkan pengawasan perlakuan spraying dan heat

treatment sebanyak 97 kali terhadap media pembawa tembakau

kering asal Brasil.

Page 235: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

220

7. PERMASALAHAN KARANTINA TUMBUHAN BKP KELAS I

BATAM

1. Kuantitas dan kualitas serta proporsi antara pegawai

administrasi, POPT Ahli dan Terampil masih sangat kurang.

Jumlah POPT sebanyak 19 orang ; meliputi POPT Ahli (7), dan

POPT Terampil (12). Karena terbatasnya petugas administrasi

sehingga petugas POPT yang sudah terbatas jumlahnya harus

merangkap sebagai petugas administrasi keuangan, seperti

petugas SAI, SIMAK BMN, tim pengadaan barang dan jasa,

bendaharawan, dll;

2. Pengembangan SDM melalui bimbingan teknis dan magang

belum sepenuhnya dapat maksimal sesuai dengan kebutuhan

pengembangan disebabkan alokasi anggaran yang terbatas;

3. Peraturan khusus Badan Pengusahaan Batam dengan

peraturan Kementerian Pertanian mengenai perbedaan tempat

pemasukan dan tempat pengeluaran;

4. Pada kegiatan antar area, daerah asal yang statusnya bebas

OPTK masih mengeluarkan dokumen KT-12, sehingga

dikeluarkan KT-9 di daerah tujuan. Hal ini tidak sesuai dengan

Permentan Nomor 11 tahun 2009 dimana seharusnya daerah

asal yang bebas OPTK hanya mengeluarkan dokumen SP-5;

5. Khusus pelaksanaan Karantina Tumbuhan di Zona

Perdagangan Bebas (Free Trade Zone) termasuk Batam, Bintan

dan Karimun, tidak hanya berdasarkan peraturan perundang-

undangan Karantina Tumbuhan sebagaimana diberlakukan di

wilayah Indonesia lainnya tetapi juga mempertimbangkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku khusus di FTZ

yaitu Undang-undang Nomor 44 tahun 2007 tentang Kawasan

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Menjadi Undang-

undang, Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2011 tentang

Perubahan peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2007

Page 236: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

221

tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas,

dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2012 tentang

Perlakuan Kepabeanan, Perpajakan dan Cukai serta Tata

Laksana Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan dari

serta Berada di Kawasan yang Telah Ditetapkan Sebagai

Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.

Page 237: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

222

C. KEGIATAN OPERASIONAL PENGAWASAN DAN

PENINDAKAN

Operasional Pengawasan dan Penindakan diharapkan

dapat meningkatkan komitmen pemerintah dalam hal ini

Balai Pertanian Kelas I Batam dan instansi terkait serta

masyarakat dalam hal melindungi sumber kekayaan hayati

serta perekonomian bangsa yaitu :

Mengoptimalkan Pengawasan terjadinya pemasukan

ilegal media Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK)

dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK)

dalam wilayah kerja Balai Pertanian Kelas I Batam.

Meminimalisasi Kegiataan Penyeludupan Hama Penyakit

Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina (OPTK).

Meningkatkan Peran serta seluruh Instansi yang memiliki

fungsi pengawasan dan penindakan dalam pengendalian

masuk dan menyebarnya Hama Penyakit Hewan

Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina (OPTK) ke dalam wilayah Negara Kesatuan RI.

Memberikan akses bagi upaya perlindungan kekayaan

alam hayati serta perekonomian bangsa.

1. Penyidikan Kasus Tindak Pidana Karantina Hewan

Adanya Pemeriksaan fisik di luar tempat-tempat

pemasukan dan pengeluaran dilakukan untuk

memberikan pelayanan bagi pengguna jasa karantina

tumbuhan dan hewan, yang akan dilalulintaskan antar

area, ekspor dan import dari dan ke wilayah tertentu.

Disamping itu hasil diharapkan pula dapat menjadi

bahan informasi sehingga dapat meramalkan

kemungkinan-kemungkinan munculnya beberapa

Page 238: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

223

potensi OPTK/HPHK di suatu daerah.

Selama Tahun 2019, Seksi Pengawasan dan Penindakan

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam melaksanakan

kerjasama dengan instansi terkait dalam hal pengawasan

dan penindakan serta patroli pada saat menjelang hari

hari besar. Dengan dilaksanakannya kerjasama dalam

hal pengawasan dan penindakan yaitu dengan POLDA

Kepulauan Riau, LANAL BATAM, Bea dan Cukai Batam

dan Komando Armada RI kawasan Barat Pangkalan

Utama TNI AL IV, DITPOLAIR Kepulauan Riau beserta

instansi terkait. DITPOLAIR Kepulauan Riau

melaksanakan penahanan burung dan dilanjutkan

dengan penindakan proses hukum, sedangkan BKP

Batam sebagai Ahli dalam proses penyidikan serta

memberikan bantuan berupa pengujian laboratorium dan

telah divonis 2 tahun penjara

Seksi Pengawasan dan Penindakan dengan Seksi

Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas I

menggagalkan beberapa kali pemasukan hewan dan

tumbuhan dari mancanegara, baik lokal maupun

internasional. Beberapa diantaranya berasal dari Negara

tetangga, Malaysia dan Singapura. Dilaksanakan

penahanan sebanyak 10 Kali terdiri dari bidang Hewan 7

kali, bidang Tumbuhan 3 kali, Penangkapann sebanyak 3

kali terdiri dari bidang Hewan 2 kali dan bidang

Tumbuhan 1 kali, Pemusnahan sebanyak 1 kali

sedangkan penolakan dilaksanakan sebanyak 18 kali

terdiri dari bidang hewan 15 kali dan bidang tumbuhan

sebanyak 3 kali. (data Terlampir).

Alasan penahanan dikarenakan Media Pembawa yang

dimasukan tidak dilengkapi dengan surat kesehatan

Page 239: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

224

hewan karantina. Media Pembawa yang ditahan tersebut

ada yang dilakukan tindakan penolakan ke

daerah/Negara asal, dilepas-liarkan dan ada pula yang

dilakukan pemusnahan. (Data terlampir)

2. Penyidikan Kasus Tindak Pidana Karantina Tumbuhan

Sepanjang tahun 2019 tidak ada kegiatan penyidikan

kasus tindak pidana karantina tumbuhan.

Page 240: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

225

BAB IV

PEMBAHASAN

Perubahan lingkungan strategis yang sangat pesat akan

mempengaruhi kinerja penyelenggaraan perkarantinaan di Batam.

Pengaruh lingkungan strategis tersebut berhubungan dengan

internal Karantina Batam (sumber daya yang ada) dan pengaruh

lingkungan eksternal sebagai tantangan yang dihadapi serta

peluang yang dapat diraih dalam menetapkan rencana strategis

Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam.

A. KEKUATAN

Sebagai institusi yang sudah lama menyelenggarakan

fungsi perkarantinaan, Karantina Tumbuhan dan Hewan

Batam mempunyai kekuatan sebagai berikut:

1. Berubah status kelembagaan Karantina dari Sub

Direktorat Karantina Otorita Batam menjadi Balai

Karantina Pertanian Kelas I Batam sebagaimana

ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis

Karantina Pertanian. Surat Keputusan Ketua Otorita

Batam Nomor 03/KPTS/KA/I/2003 mendukung

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Karantina di

Batam serta dukungan pembinaan teknis dan

anggaran dari Badan Karantina Pertanian dengan

demikian maka sumber daya dapat dimanfaatkan

secara maksimal.

2. Dalam menyelenggarakan kegiatannya, karantina telah

memiliki landasan hukum yang kuat yaitu Undang-

undang Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina

Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Peraturan Pemerintah

Page 241: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

226

Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan dan

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang

Karantina Tumbuhan dan berbagai Peraturan Menteri

serta Juklak dan Juknis untuk penyelenggaraan

perkarantinaan di Indonesia.

3. Memiliki sejumlah sumber daya manusia yang

kompeten dalam penyelenggaraan perkarantinaan

antara lain pejabat fungsional Medik dan Paramedik

Veteriner, POPT Ahli dan Terampil, Pejabat Struktural,

PPNS, Polsus dan Intelijen.

4. Karantina sebagai salah satu unsur CIQS (Custom,

Immigration, Quarantine and Security) mempunyai

kompetensi pengawasan lalu lintas komoditi pertanian

di pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran seperti

bandara, pelabuhan laut, sungai, kantor pos dan

Exit/Entry point di lintas batas (border crossing).

5. Lingkup pengendalian karantina bersifat nasional

meliputi semua unit-unit kerja karantina yang tersebar

di seluruh Indonesia.

B. KELEMAHAN

1. Kurangnya jumlah petugas dibanding luas wilayah

kerja (Pulau Batam 412 Km2) dan masih kurangnya

kualitas sumber daya manusia yang sesuai dengan

tuntutan peran baru karantina di era globalisasi

perdagangan dunia.

Pada saat ini dengan keterbatasan jumlah pegawai

terdapat beberapa tugas yang belum dilaksanakan

secara maksimal yaitu:

a. Pemeriksaan lalu lintas domestik,

b. Pemeriksaan dalam masa karantina pada

pemasukan hewan hidup domestik,

Page 242: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

227

c. Pemeriksaan fisik terhadap produk-produk

pertanian perlu dilaksanakan secara maksimal

sebagaimana seharusnya,

d. Surveilance belum dapat dilaksanakan dengan

baik,

e. Pemeriksaan laboratorium masih perlu

ditingkatkan,

f. Pengurusan perencanaan belum direncanakan

secara maksimal.

Berikut gambaran yang dapat disajikan berupa beban

pekerjaan yang ada dan jumlah minimal pegawai,

didasarkan kepada asumsi jam kerja pegawai adalah

37 jam dan 30 menit per minggu maka kebutuhan

pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam

dirincikan sebagai berikut:

a. Pelabuhan Sekupang terdapat pelabuhan

domestik, pelabuhan internasional dan

pelabuhan Beton Sekupang (Pelni) yang sering

dijadikan tempat pendaratan kapal yang

beroperasi 7 hari tiap minggu dan 12 jam hingga

24 jam per hari maka kebutuhan pegawai

minimal untuk pelabuhan ini adalah 12 (dua

belas) orang namun yang ada saat ini hanya 8

(delapan) orang.

b. Pelabuhan Batu Ampar merupakan pelabuhan

domestik dan pelabuhan internasional yang

melayani kapal kayu maupun kapal cargo

dengan jam kerja 7 hari per minggu dan 24 jam

per hari, maka kebutuhan minimal pegawai

untuk melayani pelabuhan ini adalah 30 orang

namun yang ada saat ini makin berkurang dari

Page 243: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

228

tahun 2010 yaitu 19 (sembilan belas) orang

menjadi 9 (sembilan) orang.

c. Bandara Hang Nadim dengan jam kerja 7 hari per

minggu dan 12 jam per hari maka dibutuhkan

pegawai 15 orang, namun jumlahnya tetap

dibawah kebutuhan yaitu hanya ada 5 (lima)

orang.

d. Pelabuhan Batam Center dibutuhkan pegawai 10

orang, tidak ada penambahan maupun

pengurangan, jumlahnya tetap 5 (lima) orang.

e. Pelabuhan Kabil dan Telaga Punggur dibutuhkan

pegawai 8 orang sedangkan pegawai yang ada

hanya 5 (lima) orang.

f. Petugas Laboratorium dibutuhan 15 orang

sedangkan pegawai yang ada hanya 5 (lima)

orang.

g. Petugas penyusun program diperlukan 5 orang,

tidak dijabarkan karena merangkap tugas

dengan tenaga Administrasi.

h. Petugas administrasi diperlukan 5 orang,

merangkap tugas dengan bendahara.

i. Pengurus rumah tangga 2 orang dirangkap oleh

Tata Usaha.

j. Pengurus barang 3 orang masih merangkap

tugas di teknis.

k. Petugas pengelola keuangan 5 orang sedangkan

pegawai yang ada hanya 1 (satu) orang.

Page 244: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

229

Hal ini sebagaimana tertuang dalam tabel kebutuhan

pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam sebagai

berikut:

TABEL 43. TABEL KEBUTUHAN PEGAWAI BALAI KARANTINA

PERTANIAN KELAS I BATAM

No Lokasi Kerja/

Bidang pekerjaan

Kebutuhan

Pegawai

Ketersediaan

Pegawai

1 Pelabuhan Laut Sekupang 12 orang 8 orang

2 Pelabuhan Laut Batu

Ampar 30 orang 9 orang

3 Bandar Udara Hang Nadim 15 orang 5 orang

4 Pelabuhan Ferry Batam

Center 10 orang 5 orang

5 Pelabuhan laut Kabil dan

Telaga Punggur 8 orang 5 orang

9 Petugas Laboratorium 15 orang 5 orang

10 Petugas PNBP 3 orang -

11 Petugas penyusun

program 5 orang -

12 Petugas Administrasi 5 orang -

13 Pengurus Rumah tangga 2 orang -

14 Pengurus barang 3 orang -

15 Petugas pengelola

keuangan 5 orang 1 orang

JUMLAH 113 orang 38 orang

Page 245: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

230

2. Sarana dan prasarana pendukung masih kurang

memadai untuk terselenggaranya karantina yang

optimal.

3. Penerapan reward dan punishment belum optimal.

4. Budaya kerja SDM belum sepenuhnya memadai.

C. PELUANG

1. Keberadaan Karantina Pertanian sebagai salah satu

dari unsur CIQS yaitu Custom, Imigration, Quarantine

and Security, dimana karantina mempunyai

kompetensi pengawasan lalu lintas komoditi pertanian

di pintu pemasukan dan pengeluaran yaitu pelabuhan

laut, sungai, bandar udara, kantor pos dan entry point

di lintas batas (border crossing).

2. Meningkatnya peran perkarantinaan sebagai sub

sistem perdagangan dengan pentingnya persyaratan

kualitas sehingga karantina dapat berperan sebagai

akselarator dan fasilitas dalam perdagangan dan

sebagai faktor penentu keberhasilan untuk dapat

diterima (acceptability) di negara importir melalui

sertifikasi karantina.

3. Meningkatnya peran perkarantinaan sebagai salah

satu “economic tool” dalam perdagangan bebas dunia

dimana pasar dalam negeri akan menjadi bagian dari

pasar internasional dan akan semakin terbukanya

pasar internasional bagi pemasaran produk pertanian

dalam negeri. Disamping itu sebaliknya dikhawatirkan

Indonesia dapat menjadi “dumping ground” bagi produk

luar negeri (impor). Dalam hal ini karantina dapat

menetapkan persyaratan karantina yang lebih ketat

sebagai upaya menghambat lajunya impor tersebut

dengan pemberlakuan ketentuan SPS.

Page 246: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

231

4. Keanggotaan Indonesia dalam organisasi Internasional

seperti WTO, OIE, Komisi Perlindungan Tanaman

Internasional (ICPM), Komisi Perlindungan Tanaman

Asia Pasifik (APPC), memberi hak berdaulat

(souvereignth) untuk menerapkan ketentuan-

ketentuan dan berbagai agreement bagi kepentingan

nasional. Indonesia dapat menggunakan haknya sesuai

dengan isi kesepakatan internasional tersebut

sepanjang mempunyai alasan yang kuat seperti

kesetaraan (equivalency), ilmiah (scientific justification),

atau lainnya sesuai dengan isi perjanjian.

5. Meningkatnya peranan perkarantinaan dalam

perlindungan kekayaan sumber daya alam hayati

dengan mengawasi lalu lintas plasma nutfah.

6. Meningkatnya kerjasama antar instansi pemerintah

(nasional, regional dan internasional) melalui forum

koordinasi dan komunikasi, melibatkan peran

karantina sebagai fasilitas kepentingan berbagai

subsektor dan sektor yang terkait.

D. TANTANGAN

1. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia

menghasilkan sejumlah perjanjian dan kesepakatan di

bidang pertanian dengan kebijakan mengurangi segala

bentuk hambatan terhadap akses pasar seperti tarif,

kuota, proteksi, subsidi, termasuk yang terkait dengan

perkarantinaan yaitu perjanjian tentang sanitasi dan

fitosanitasi (agreement on sanitary and phytosanitary

measures).

2. Diperlukan sistem perkarantinaan yang mampu

mendorong dan meningkatkan daya saing produk

agribisnis di pasar global.

Page 247: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

232

3. Mengupayakan penyelenggaraan perkarantinaan yang

sesuai dengan kemajuan teknologi, globalisasi,

otonomisasi daerah dan arah kebijakan sistem

pembangunan dan usaha agribisnis.

4. Adanya tuntutan konsumen akan pangan yang

berkualitas, aman untuk dikonsumsi dengan

meningkatkan kemampuan laboratorium karantina

yang terakreditasi sebagai fasilitas jasa untuk

keamanan produk di pasaran.

5. Mewujudkan tuntutan masyarakat atas pelayanan

prima dari aparat pemerintah. Sebagai penyelenggara

pelayanan publik, Balai Karantina Pertanian Kelas I

Batam harus dapat menyesuaikan diri atas tuntutan

masyarakat tersebut. Pelayanan yang diberikan harus

dapat memberikan kepuasan publik yang dilayani.

6. Meningkatnya pembangunan Pulau Batam dan

bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan

peningkatan jumlah pelabuhan-pelabuhan dengan

bertambahnya arus lalu lintas perdagangan untuk

memenuhi kebutuhan penduduk terutama kebutuhan

komoditi pertanian.

7. Penyelenggaraan karantina banyak berkaitan dengan

sektor lain diantaranya adalah Sektor Perdagangan,

Perhubungan, Kehutanan, Lingkungan Hidup,

Kesehatan, Hukum dan HAM, Kejaksaaan dan

Kepolisian.

8. Sesuai dengan kewenangan yang diatur dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000,

pelaksanaan perkarantinaan merupakan fungsi

Pemerintah Pusat. Namun Pemerintah Daerah sesuai

dengan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang

Otonomi Daerah (OTDA) perlu dilibatkan dalam

Page 248: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

233

pengambilan beberapa kebijakan yang menyangkut

kepentingan daerah setempat seperti wabah atau

eksploitasi hama dan penyakit.

9. Tuntutan atas budaya kerja aparatur pemerintah yang

bersih dan transparan.

Page 249: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

234

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Status dan situasi HPHK pada wilayah kerja Balai Karantina

Pertanian Kelas I Batam diperoleh pemetaan penyakit di Kota

Batam dan Kabupaten Natuna dengan dasar sesuai

Kepmentan 3238/2009 yaitu:

a. HPHK Golongan I : Tidak ada

b. HPHK Golongan II : Anaplasmosis, Avian Influenza,

Babesiosis, Hog Cholera, Infectious Bovine Rhinotracheitis

(IBR), Jembrana, Theileriosis, Newcastle Disease (ND).

2. Dalam rangka meminimalisasi risiko penyebaran penyakit

hewan telah dilakukan langkah-langkahpencegahan :

- Dinas. Rekomendasi Pemasukan/Pengeluaran ternak dari

daerah asal dan tujuan, Surat Keterangan Kesehatan

Hewan (SKKH) dari daerah asal, Hasil Uji Laboratorium

dari Laboratorium Pemerintah/Terakreditasi terhadap

penyakit yang bebas khususnya Brucellosis, dan penyakit

Jembrana serta HPHK lainnya.

- Karantina: Screening test, pemeriksaan fisik di tempat

pemasukan/pengeluaran dan Instalasi Karantina Hewan.

B. SARAN

1. Diperlukan peningkatan kewaspadaan terhadap ancaman

potensi masuk dan tersebarnya berbagai macam penyakit

dengan pelaksanaan tindakan karantina secara optimal.

2. Koordinasi antar instansi terkait yaitu Karantina Pertanian

seksi Karantina Hewan, Dinas yang membidangi fungsi

Peternakan, Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat

Page 250: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

235

Veteriner serta Balai Veteriner Bukittinggi dalam rangka

pencegahan dan penyebaran Hama Penyakit Hewan

Karantina.

3. Perlunya dilakukan surveilens rutin untuk monitoring status

dan situasi HPHK di wilayah kerja.

Page 251: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

DATA PENEGAKKAN HUKUM TAHUN 2019

NO UPT KH/KT

KATEGORI URAIAN SINGKAT

KEJADIAN

BARANG BUKTI

LOKASI WAKTU KEJADIA

N

ADMINDIK TERSANGKA PENYIDIK UU YANG DITEGAKKAN

STATUS KET

1 ---------------------------NIHIL---------------------------------

LAPORAN PENANGKAPAN

UPT : BKP KELAS I BATAM

BULAN : 2019

NO LOKASI (WILKER) JE

NIS

KE

GIA

TA

N

(KD

/MD

/I/E)

KA

TA

GO

RI

(KH

/KT

)

WA

KT

U

KE

JA

DIA

N

ME

DIA

PE

MB

AW

A

VO

LU

ME

JU

ML

AH

&

SA

TU

AN

AS

AL

TU

JU

AN

AL

AT

AN

GK

UT

PE

MIL

IK

(NA

MA

&A

LA

MA

T)

AD

MIN

IST

RA

SI

INS

TA

NS

I

TE

RK

AIT

AL

AS

AN

P

EN

AN

GK

AP

AN

1 6 2 5 3 4 7

1 Batu Ampar I KH 2019-06-14

11:30:05

Pohon Gaharu

1 box Malaka - malaysia

Batam Kantor Pos

MAYLDHA GAHARU

PLANTATION

LOT 1036,

JALAN DATO HJ. MOKHMIN,

TAMBAK PAYA,

75460, AIR

MOLEK, MALAKA - MALAYSIA

2019.2.4601.0.T01.I.

000002

NIHIL TIDAK DISERTAI SURAT KESEHATAN

DAN SERTIFIKAT KARANTINA DARI NEGARA ASAL

2 Pelabuhan Laut Batam Centre

I KH 2019-06-14

11:30:05

Burung Murai Batu

2 ekor Pasir gudang- Malaysia

Batam Kapal Laut MV

Soim DUSUN TEMPEL

2019.1.4605.0.T01.I.

000002

NIHIL TIDAK DISERTAI SURAT KESEHATAN DAN SERTIFIKAT

Page 252: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

GEMBIRA 3

RT 001 RW 010,

NGRONGGOT,

NGANJUK

KARANTINA DARI NEGARA ASAL

3 Pelabuhan Laut Batu Ampar

I KT 2019-08-01

08:41:04

BAWANG

PUTIH;

Umbi 28000

kg

Jurong Singapo

re

Batam Kapallaut

PT. LAUTAN DAMAI

SEJAHTERA

RUKO

ROYAL SINCOM BLOK E

NO.3 BATAM -

KOTA

BATAM

2019.2.4601.0.T08.I.

000003

NIHIL TIDAK DILAPORKAN KEPADA PETUGAS KARANTINA, TIDAK

DILENGKAPI SERTIFIKAT KESEHATAN

TUMBUHAN / PHYTOSANITARI CERTIFICATE DARI

NEGARA ASAL

LAPORAN PEMUSNAHAN

UPT : BBKP KELAS I BATAM

BULAN : 2019

NO WAKTU PELAKSANAAN

MEDIA PEMBAWA

LOKASI VOLUME JUMLAH & SATUAN

DASAR PEMUSNAHAN

ADMINISTRASI ALASAN PEMUSNAHAN

TEKNIS PEMUSNAHAN

VOLUME SATUAN

1 2019-04-16 13:33:00

DAGING ANJING

Wilker Pelabuhan Laut Sekupang

100 KILOGRAM

Tidak dilengkapi dokumen dari daerah asal

- DRH. T. ISKANDAR, MH

Wilker Pelabuhan Laut Sekupang

100 KILOGRAM

DAGING ANJING

Page 253: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

LAPORAN PENAHANAN

UPT : BKP KELAS I BATAM

BULAN : 2019

NO WILKER

JE

NIS

K

EG

IAT

AN

(KD

/MD

/I/E)

KA

TA

GO

RI

(KH

/KT

)

WA

KT

U

KE

JA

DIA

N

ME

DIA

P

EM

BA

WA

VO

LU

ME

JU

ML

AH

&

SA

TU

AN

AS

AL

TU

JU

AN

AL

AT

A

NG

KU

T

PE

MIL

IK(N

AM

A&

AL

A

MA

T)

NO

MO

R

PE

NA

HA

NA

N

AL

AS

AN

P

EN

AH

AN

A

N

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Wilker Pelabuhan Laut

Batu Ampar

I KH 2019-04-10

11:54:02

SARANG

BURUN

G (BELUM DIBERS

IHKAN)

60 kg Johor bahru ,

Malaysia

Kota Batam

Kapallaut syafrizal 2019.1.4601.0.T8A.I.000002

Tidak dilengkapi dokumen perkarantinaan

2 Wilker

Pelabuhan Laut Batam

Centre

I KH 2019-

04-25 09:55:35

BURUN

G TUWU

4

EKOR

STULANG

LAUT - MALAYSIA

Kota

Batam

KapalLaut Hasin 2019.1.4605.0.T8A.I.0

00001

Tidak dilengkapi dokumen

perkarantinaan

3 Wilker Pelabuh

an Laut Telaga

Punggur

MD KH 2019-04-15

11:12:04

BurungBeo

Siamang

1 ekor 1 ekor

BANDAR MAS

BLOK D-2 NO 15 BATAM -

KOTA JAMBI

Kota Batam

Kapallaut afrisal 2019.1.4606.0.T8A.M.000001

Tidak dilengkapi dokumen perkarantinaan

4 Pelabuh

an Harbour

bay

Penahanan MV Brilian/R

ina

KH 19 Juni

2019

Kaki

babi, Kuping babi,

Ceker ayam dan

Babat sapi

18

container

Taiwan Cina MV

Brilian/Rina

Toni - Bersandar ke Batam dengan

modus kapten kapal pelarian dari Cina

5 Wilker

Pelabuhan Laut

Batu

I KT 2019-

07-19 17:00:55

BAWAN

G PUTIH

Umbi

28000 KILOGRAM

Jurong

Singapore

Sekup

angBatam

KapalLaut PT.

LAUTAN DAMAI

SEJAHTER

2019.2.4601.0.T08.I.0

00003

Tidak Dilaporkan Kepada

Petugas Karantina, Tidak Dilengkapi Sertifikat

Kesehatan Tumbuhan /

Page 254: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

Ampar A RUKO

ROYAL SINCOM BLOK E

NO.3 BATAM -

KOTA

BATAM

Phytosanitari Certificate Dari Negara Asal

6 Kantor pos/wilk

er batam center

I KT 21-10-2019

Bibit Kaktus

4 batang

Moong ching mai,

thailand

Batam Rudi Lim Komp.villans

park no.45 Jl. Kuda laut

, batam

201924601.0.T08.I.000004

Tidak dilengkap dokumen persyaratan perkarantinaan

7 WilkerPelabuha

nLautBatuAmpar

MD KH 2019-11-05

20:18:04

PAKAN TERNA

K

160000 KG

PelabuhanBelawan -

KOTA MEDAN

BatuAmpar -

KOTA BATA

M

Kapal Laut PT. PERINTIS

USAHA MULYA

BATAM -

KOTA BATAM

2019.1.4601.0.T8A.M.000001

Tidak di lengkapidokumenperkarantina

an

8 WilkerP

elabuhanLautBatuAmpar

MD KH 2019-

11-05 20:30:20

Telur

Ayam

140.00

0 KG

Pelabuhan

Belawan– KOTA

MEDAN

BatuA

mpar– KOTA BATA

M

Kapal Laut PT

PERINTIS USAHA MULYA

BATAM – KOTA

BATAM

2019.1.4601.0.T8A.M.

000002

Tidak di lengkapi dokumen

perkarantinaan

9 WilkerPelabuhanLautBa

tuAmpar

MD KT 2019-11-05

18:35:47

Non benih

JAGUN

G

20.000 KG

PelabuhanBelawan -

KOTA

MEDAN

BatuAmpar - KOTA

BATAM

Kapal Laut PT. ERA CINTA

INDONESIA

BATAM - KOTA

BATAM

2019.2.4601.0.T08.M.000001

10 WilkerPelabuhanLautSe

kupang

MD KH 2019-12-17

16:44:14

SARANG BURUN

G (BELUM DIBERS

IHKAN)

10.00 Kg

Siak Riau

Batam Kapal Laut YACOB ABDI JL. RAYA

KM. 5 RT/RW 002/005

KEL. PERAWANG KEC.

TUALANG KAB. SIAK - KABUPATE

N S I A K

2019.1.4603.0.K8A.M.001891

Tidak dilengkapi dokumen perkarantinaan

Page 255: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

LAPORAN PENOLAKAN

UPT : BKP KELAS I BATAM

BULANAN : 2019

NO

WILKER JENIS KEGIATAN (KD/MD/I/E)

KATAGORI

(KH/KT)

WAKTU KEJADIAN

MEDIA PEMBAW

A

VOLUME JUMLAH & SATUAN

ASAL TUJUAN

ALAT ANGKU

T

PEMILIK(NAMA & ALAMAT)

ALASAN PENOLAKAN

1 6 2 5 3 4 7

1 Wilker Pelabuha

n Laut Batu

Ampar

I KT 08/02/2019 15:33:05

BIBIT KAKTUS

105 buah/butir/bat

ang

Chiang Mai

KOTA BATA

M

KAPAL LAUT

- Tidak dilengkapi dokumen perkarantinaan

2 Wilker Pelabuha

n Laut

Batu Ampar

I KH 09/02/2019 10:31:54

LABA-LABA

1 EKOR 9 BOTOL

Czech Republic

KOTA BATA

M

POST STNISLAV NACIK Tidak disertai sertifikat kesehatan/surat keterangan asal dan jumlah komoditas

tidak sesuai dg resi, serta diindikasi dapat menjadi IAS.

3 Wilker Pelabuha

n Laut Batu

Ampar

I KH 2019-04-15 09:34:48

SARANG BURUNG

(BELUM DIBERSIHKAN)

60 kg Johor Bahru ,

Malaysia

Kota Batam

Kapal laut

syafrizal Tidak dilengkapi dokumen perkarantinaan

4 Wilker Pelabuha

n

Sekupang

MD KH 2019-04-01 12:41:30

DAGING BABI

100 KG Tanjung Batu, Kab.

Karimun -

Kabupat

en Karimun

Kota Batam

Kapal laut

kuding Tidak dilengkapi dokumen perkarantinaan

5 Wilker

Pelabuhan

Sekupang

MD KH 2019-04-02

12:08:09

DAGING

ANJING

50 kg Jl.

Sunaryo, Tanjung

Batu Barat, Kundur,

Kab. Karimun -

Kabupat

Kota

Batam

Kapal

laut

JAMES BUDIYANTO

PAKPAHAN

Tidak dilengkapi dokumen

perkarantinaan

Page 256: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

en Karimun

6

Wilker Pelabuhan Laut

Batam Centre

I KH 2019-04-25 14:26:25

BURUNG TUWU

4 ekor Stulang Laut - Malaysia

Kota Batam

Kapal laut

Hasin Tidak dilengkapi dokumen perkarantinaan

7 Wilker Pelabuhan Laut

Telaga Punggur

MD KH 2019-04-18 15:08:46

Burung Beo

Siamang

1 ekor 1 ekor

Bandar Mas Blok D-2

No 15 Batam - Kota

Jambi

Kota Batam

Kapal laut

Afrisal Tidak dilengkapi dokumen perkarantinaan

8 Wilker Bandara

Hang Nadim

MD KH 2019-05-20 11:04:09

SarangBurungWalet

35 KG Jl. Achmad

Jaiz No.52a Surabay

a - Kota Surabay

a

Kota Batam

PesawatUdara

PT. DIAN MEGA KURNIA Tidak dilengkapi dokumen perkarantinaan

9 WilkerPelabuhanLautBatuAm

par

I KT 06-09-2018 KAYU GAHARU

1 box Malacca -

MALAY

SIA

Batam Kantor Pos

Mayldha Gaharu Plantation

Lot 1036, Jalan Dato Hj.

Mokhmin, Tambak Paya, 75460, Air Molek, Malaka -

Malaysia

Tidak dilengkapi dokumen perkarantinaan

10 Pelabuhan

Harbourb

ay

Penahanan MV

Brilian/Rina

KH 01 Juli 2019

Kaki babi, Kuping babi,

Ceker ayam dan

Babat

sapi

18 container Taiwan Cina MV Brilian/R

ina

Toni

- Bukan daerah tujuan, dan daerah bebas Flu

africa pada babi

11 WilkerPelabuhanLa

utSekupang

MD KH 2019-07-03 15:02:59

KucungAnggora

1 ekor Ab. Kepulau

an Meranti

Batam Kapal laut

M.Ilfari Jl. Pertanian Rt/Rw

001/009, Selatpanjang Kota, Kec. Tebing Tinggi, Kab. Kepulauan Meranti -

Riau

Tidak Disertai Surat Kesehatan dan Sertifikat

Karantina dari Negara Asal

12 WilkerPel

abuhanLautSekupa

ng

MD KH 2019-07-12

18:27:48

Sapipoton

g

53 ekor Sepahat

Kec Bukitbat

u,

Bengkalis – Kab. Bengkali

Sekup

ang Batam

Kapal

laut

Abdullah

SEPAHAT KEC BUKITBATU, BENGKALIS

- KABUPATEN

BENGKALIS

Tidak Disertai Surat

Kesehatan dan Sertifikat Karantina dari Negara Asal.

Page 257: KATA PENGANTAR - bkp1batam-ppid.pertanian.go.id

s

13

WilkerPel

abuhanLautBatam Centre

I KH 2019-07-05

09:25:58

BURUNG

MURAI BATU

2 ekor PasirGu

dang, Johor - MALAY

SIA

Pelabu

hanBatam

Center

Batam

Kapalla

utL

SOIM

DUSUN TEMPEL RT 001 RW 010, NGRONGGOT,

NGANJUK - KABUPATEN

NGANJUK

Tidak Disertai Surat

Kesehatan Dan Sertifikat Karantina Dari Negara Asal

14

WilkerPel

abuhanLautBatuAm

par

I KT 2019-08-01

08:41:04

BAWANG

PUTIH;

Umbi 28000

kg

6a

Senoko South Road

Singapore

758092 -

Singapore

Sekup

ang Batam

KapalLa

ut

PT. LAUTAN DAMAI

SEJAHTERA RUKO ROYAL SINCOM BLOK E NO.3 BATAM -

KOTA BATAM

Tidak Dilaporkan Kepada Petugas Karantina, Tidak dan memiliki sertifikat

karantina dari daerah asal

15

WilkerPelabuhanLautSekupa

ng

MD

KH

17-09-2019

DOC

8000 Ekor

Kabupaten

Kampar

Batam /

sekup

ang

KapalLaut/ KM. GM.Bint

an Adi Saputra

PT.MalindoFeedmill KabupatenKampar

Tidak Dilaporkan Kepada Petugas Karantina, Tidak dan Tidak Melalui Pintu

Pelabuhan Yang Telah Di Tetapkan (pelabuhan laut Jembatan 2 (dua) Barelang

16

WilkerPelabuhanLautSekupa

ng

MD

KH

17-09-2019

DOC

10.000 Ekor

Kabupaten

Kampar

Batam /

sekup

ang

KapalLaut/ KM. GM.Bint

an Adi Saputra

UD.Fadilah Kabupaten Kampar

Tidak Dilaporkan Kepada Petugas Karantina, Tidak dan Tidak Melalui Pintu

Pelabuhan Yang Telah Di Tetapkan (pelabuhan laut Jembatan 2 (dua) Barelang

17

WilkerPel

abuhanLautSekupa

ng

MD

KH

17-09-2019

DOC

7500 Ekor

Kabupat

en Deli serdang

Batam

/ sekupang

KapalLa

ut/ KM. GM.Bintan Adi

Saputra

King Expedisi

Kabupaten deli serdang

Tidak Dilaporkan Kepada

Petugas Karantina, Tidak dan Tidak Melalui Pintu Pelabuhan Yang Telah Di

Tetapkan (pelabuhan laut Jembatan 2 (dua) Barelang

18

WilkerPelabuhanLa

utSekupang

MD

KH

06-09-2019

Ayampoto

ng/

BROILER

3.300 Ekor

Siak,

Tanjung

buton , Riau

Batam

/

sekupang

KapalLaut/KM.D

ANU

Sanusi

Siak ,tanjungbuton , Riau

Tidak Dilaporkan Kepada Petugas Karantina, Tidak

dan Tidak Melalui Pintu Pelabuhan Yang Telah Di Tetapkan (pelabuhan laut

Jembatan 2 (dua) Barelang