BAB I PENDAHULUAN -...

12
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah mengalami perkembangan sebagai akibat adanya kegiatan atau aktivitas manusia yang terjadi di dalamnya. Kegiatan yang dilakukan oleh manusia atau masyarakat tersebut akan memunculkan perubahan pada karakteristik wilayahnya yaitu berupa kemajuan, statis ataupun kemunduran (Susanto, 2012). Perkembangan yang diinginkan haruslah berupa kemajuan, sehingga dibutuhkan sektor-sektor pendukung agar kegiatan masyarakat di suatu wilayah dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Berbagai sektor dapat dikembangkan dan dibangun yang bertujuan untuk mendukung kegiatan masyarakat di suatu wilayah. Salah satu sektor yang dapat mendukung dan memfasilitasi kegiatan tersebut adalah transportasi, khususnya mendukung pada pergerakkan kegiatan. Secara jelas transportasi diartikan sebagai proses pengangkutan barang dan jasa, yang merupakan faktor kebutuhan masyarakat dalam kegiatan wilayah, dari tempat asal ke tempat tujuan, sehingga kegiatan yang berlangsung di wilayah tersebut berjalan dengan baik (Adisasmita, 2012). Hal ini yang menunjukkan bahwa transportasi memberikan dorongan dan pelayanan kepada berbagai kegiatan untuk meningkatkan perkembangan wilayah. Sebagai contoh transportasi mendukung kegiatan ekonomi wilayah, yaitu meningkatkan kerjasama antar wilayah yang memiliki kondisi dan potensi sumber ekonomi berbeda. Hal ini menyebabkan terjadinya perdagangan antar wilayah yang saling membutuhkan akibat perbedaan kondisi dan potensi ekonomi. Kondisi tersebut menunjukkan transportasi diperlukan untuk mendukung pergerakkan sumber ekonomi yang berada di wilayah yang berbeda. Contoh lainnya transportasi mendukung kegiatan sosial, terlihat dari masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan membutuhkan transportasi untuk menjangkau fasilitas kesehatan sesuai kebutuhannya. Juga dapat terlihat dari masyarakat yang melakukan aktivitasnya sehari-hari seperti bekerja, berangkat ke sekolah dan berbelanja ke pasar membutuhkan fasilitas transportasi untuk menjangkau tempat tujuan kegiatannya tersebut. PENGARUH KARAKTERISTIK ZONA PERMUKIMAN TERHADAP PEMILIHAN JENIS MODA TRANSPORTASI PENDUDUK YANG BEKERJA DI KECAMATAN SAGULUNG, KOTA BATAM FERDIAN JAMAL Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Transcript of BAB I PENDAHULUAN -...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wilayah mengalami perkembangan sebagai akibat adanya kegiatan atau

aktivitas manusia yang terjadi di dalamnya. Kegiatan yang dilakukan oleh

manusia atau masyarakat tersebut akan memunculkan perubahan pada

karakteristik wilayahnya yaitu berupa kemajuan, statis ataupun kemunduran

(Susanto, 2012). Perkembangan yang diinginkan haruslah berupa kemajuan,

sehingga dibutuhkan sektor-sektor pendukung agar kegiatan masyarakat di suatu

wilayah dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Berbagai sektor dapat dikembangkan dan dibangun yang bertujuan untuk

mendukung kegiatan masyarakat di suatu wilayah. Salah satu sektor yang dapat

mendukung dan memfasilitasi kegiatan tersebut adalah transportasi, khususnya

mendukung pada pergerakkan kegiatan. Secara jelas transportasi diartikan sebagai

proses pengangkutan barang dan jasa, yang merupakan faktor kebutuhan

masyarakat dalam kegiatan wilayah, dari tempat asal ke tempat tujuan, sehingga

kegiatan yang berlangsung di wilayah tersebut berjalan dengan baik (Adisasmita,

2012). Hal ini yang menunjukkan bahwa transportasi memberikan dorongan dan

pelayanan kepada berbagai kegiatan untuk meningkatkan perkembangan wilayah.

Sebagai contoh transportasi mendukung kegiatan ekonomi wilayah, yaitu

meningkatkan kerjasama antar wilayah yang memiliki kondisi dan potensi sumber

ekonomi berbeda. Hal ini menyebabkan terjadinya perdagangan antar wilayah

yang saling membutuhkan akibat perbedaan kondisi dan potensi ekonomi. Kondisi

tersebut menunjukkan transportasi diperlukan untuk mendukung pergerakkan

sumber ekonomi yang berada di wilayah yang berbeda. Contoh lainnya

transportasi mendukung kegiatan sosial, terlihat dari masyarakat yang ingin

mendapatkan pelayanan kesehatan membutuhkan transportasi untuk menjangkau

fasilitas kesehatan sesuai kebutuhannya. Juga dapat terlihat dari masyarakat yang

melakukan aktivitasnya sehari-hari seperti bekerja, berangkat ke sekolah dan

berbelanja ke pasar membutuhkan fasilitas transportasi untuk menjangkau tempat

tujuan kegiatannya tersebut.

PENGARUH KARAKTERISTIK ZONA PERMUKIMAN TERHADAP PEMILIHAN JENIS MODATRANSPORTASIPENDUDUK YANG BEKERJA DI KECAMATAN SAGULUNG, KOTA BATAMFERDIAN JAMALUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

2

Transportasi terdiri dari dua aspek, yaitu (1) prasarana atau infrastruktur

seperti jalan raya, jalan rel, bandar udara dan pelabuhan laut; serta (2) sarana atau

moda, seperti mobil pribadi, taksi, bus, kereta api, sepeda motor, pesawat terbang

dan kapal laut (Adisasmita, 2011). Kedua aspek transportasi tersebut memiliki

keterkaitan. Infrastruktur transportasi mendukung pergerakkan dari moda

transportasi (Tamin, 2000). Sebagai contoh dapat dilihat bahwa mobil, motor atau

bus tidak dapat berjalan jika tidak ada jaringan jalan yang mendukungnya. Begitu

juga kereta api tidak dapat berjalan jika tidak ada jalan rel dan pesawat terbang

tidak dapat mendarat jika tidak ada bandar udara. Namun, moda transportasi

memiliki peran penting untuk memfasilitasi suatu muatan seperti orang atau

barang yang melakukan pergerakkan. Adanya moda transportasi maka orang atau

barang yang melakukan pergerakkan dalam kegiatan wilayah mampu menjangkau

tempat tujuan dari tempat asalnya. Contoh, seorang siswa ingin melakukan

perjalanan ke tempat sekolah, ada siswa yang menggunakan bus ataupun

menggunakan sepeda. Seorang pekerja ingin berangkat ke tempat kerja

menggunakan mobil pribadi atau sepeda motor. Buah-buahan dan sayur-sayuran

dari kawasan perkembunan diangkut menggunakan mobil truk menuju pasar

untuk diperdagangkan. Dari contoh-contoh tersebut dapat terlihat bahwa moda

transportasi mendukung sebagian besar kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh

masyarakat di suatu wilayah.

Kamarwan dkk (2012) menjelaskan bahwa moda trasnportasi terdiri dari 2

(dua) kelompok, yaitu moda transportasi umum (public transportation) dan moda

trasnportasi pribadi (private transportation). Moda transportasi umum

diperuntukkan bagi keperluan dan kepentingan bersama atau orang banyak,

sedangkan moda transportasi pribadi diperuntukkan bagi keperluan pribadi sesuai

pemiliknya. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa moda transportasi publik perlu

mendapatkan perhatian lebih dalam pengelolaannya karena menyangkut

kepentingan orang banyak. Namun, juga terdapat masyarakat yang memiliki moda

transportasi pribadi yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari.

Moda transportasi yang digunakan untuk mendukung kegiatan masyarakat

di suatu wilayah tentu saja harus memberikan dukungan yang positif, artinya

dengan memilih suatu moda transportasi yang tepat diharapkan kegiatan yang

PENGARUH KARAKTERISTIK ZONA PERMUKIMAN TERHADAP PEMILIHAN JENIS MODATRANSPORTASIPENDUDUK YANG BEKERJA DI KECAMATAN SAGULUNG, KOTA BATAMFERDIAN JAMALUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

3

dilakukan tersebut mampu berjalan lebih efektif dan efisien. Kondisi tersebut

menyebabkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda

transportasi untuk pergerakkan kegiatan masyarakat. Tamin (2000) menjelaskan

bahwa faktor yang dapat memberikan pengaruh terhadap pemilihan moda

transportasi dikelompokkan menjadi empat ciri. Kelompok tersebut antara lain (1)

Ciri pengguna jalan, faktor ini biasanya terdiri dari kepemilikan kendaraan

pribadi, kepemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM) serta struktur sosial ekonomi

pengguna jalan; (2) Ciri pegerakkan, faktor ini meliputi tujuan pergerakkan,

waktu terjadinya pergerakkan dan jarak perjalanan; (3) Ciri fasilitas moda

transportasi yang meliputi waktu perjalanan, biaya transportasi dan ketersediaan

ruang dan biaya parkir; dan (4) Ciri kota atau zona, terdiri dari jarak dari pusat

kota dan kepadatan penduduk. Keempat ciri tersebut akan mempengaruhi

pemilihan transportasi yang digunakan oleh masyarakat, apakah moda transportasi

umum atau pribadi serta mempengaruhi pemilihan jenis dari moda transportasi

tersebut, seperti memilih untuk menggunakan sepeda motor, mobil, kereta api,

kapal laut ataupun pesawat terbang. Namun, faktor secara keruangan masih jarang

diperhatikan dalam pemilihan moda transportasi. Banyak pemilihan moda

transportasi yang sebagian besar ditinjau dari kondisi sosial ekonomi dan

manajemen dari kegiatan transportasi.

Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang. Sebagai negara

berkembang tentu saja terdapat wilayah-wilayah ataupun kota yang memiliki

tingkat kegiatan yang tinggi, khususnya kegiatan ekonomi perkotaan. Adanya

berbagai kegiatan tersebut tentu berdamapak bagi perkembangan kota-kota yang

ada di Indonesia. Contoh, Jabodetabek berkembang sebagai kawasan perkotaan

megapolitan dengan jumlah penduduknya hingga lebih dari 10 juta jiwa. Kawasan

ini memiliki aktivitas ekonomi perkotaan yang tinggi dan banyak penduduk dari

dalam maupun luar Jabodetabek datang untuk bekerja di kawasan ini. Juga ada

Kota Yogyakarta. Kota ini terkenal dengan sebutan kota pelajar. Hal ini dapat

terlihat dari banyaknya jumlah pelajar hingga perguruan tinggi ternama yang

menjadi daya tarik, sehingga kegiatan utama di kawasan ini benyak pada kegiatan

pendidikan. Selain dua kawasan tersebut, terdapat salah satu kota juga yang

PENGARUH KARAKTERISTIK ZONA PERMUKIMAN TERHADAP PEMILIHAN JENIS MODATRANSPORTASIPENDUDUK YANG BEKERJA DI KECAMATAN SAGULUNG, KOTA BATAMFERDIAN JAMALUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

4

memiliki kondisi kegiatan perkotaan yang tinggi, yaitu Kota Batam di Propinsi

Kepulauan Riau.

Batam merupakan salah satu kota yang memiliki karakteristik perkotaan

yang tinggi. Karakteristik ini terlihat jelas dari data Batam Dalam Angka Tahun

2013, struktur kegiatan ekonomi Kota Batam didominasi oleh industri sebesar

60,69% serta perdagangan dan hotel sebesar 25,72%. Jelas bahwa Batam

memiliki kegiatan sektor sekunder dan tersier di atas 70% yang menunjukkan

karakteristik suatu perkotaan. Selain kegiatan industri dan perdagangan yang

tinggi, lokasi Kota Batam yang strategis, yaitu berbatasan dengan selat Singapura,

yang merupakan jalur perdagangan internasional menjadikan Batam sebagai salah

satu destinasi dan daya tarik investor untuk membuka lapangan pekerjaan.

Kondisi ini menjadi daya tarik sehingga banyak penduduk bekerja, khususnya di

sektor industri yang menggambarkan kegiatan perkotaan (sektor sekunder).

Sebagai kawasan perkotaan, tentu Batam memiliki penggunaan lahan yang

mewadahi tiap-tiap kegiatannya. Untuk itu, tentu terdapat tata guna lahan yang

menggambarkan sebaran kegiatannya. Tata guna lahan atau zonasi diperlukan

agar ada aturan dalam penggunaan lahan untuk tiap kegiatan di suatu zona

perkotaan. Selain itu, tata guna lahan ini dapat menunjukkan karakteristik dari

kawasan tersebut, baik digunakan sebagai zona permukiman, industri,

perdagangan, lahan hijau atau kegiatan lainnya. Pada penggunaan lahan di Kota

Batam dapat terlihat mengenai zonasi kegiatan yang berada di tiap kecamatan.

Terlihat dari peta penggunaan lahan, zona untuk kegiatan industri sebagai

kegiatan utama di Kota Batam terdapat di sebagian besar Kecamatan Batu Aji,

Kecamatan Nongsa dan Kecamatan Sungai Beduk. Untuk kegiatan perdagangan

terlihat dominan di sebagian besar Kecamatan Lubuk Baja. Sedangkan kawasan

permukiman berada di sebagian besar Kecamatan Sagulung, Batam Kota dan

Sekupang. Dari kondisi ini dapat digambarkan kegiatan penduduk di Kota Batam

mulai dari bermukim lalu arah menuju tempat kegiatan utama, yaitu kegiatan

industri dan perdagangan.

PENGARUH KARAKTERISTIK ZONA PERMUKIMAN TERHADAP PEMILIHAN JENIS MODATRANSPORTASIPENDUDUK YANG BEKERJA DI KECAMATAN SAGULUNG, KOTA BATAMFERDIAN JAMALUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

5

Gambar 1.1 Penggunaan Lahan di Kota Batam Sumber : http://www.batamkota.go.id/images/peta_batam.jpg

Dari 3 (tiga) kecamatan yang memiliki dominasi tata guna lahan

permukiman, Sagulung lebih banyak dipilih oleh penduduk untuk bermukim.

Kondisi ini dapat terlihat dari jumlah penduduknya yang terbanyak di Kota Batam

dibandingkan kecamatan lainnya pada tahun 2012, yaitu 188.317 jiwa atau

15,24% dari total penduduk Kota Batam (BPS Kota Batam, 2013). Jumlah

penduduk yang tinggi tersebut dapat menunjukkan banyaknya aktivitas yang

dilakukan oleh penduduknya. Dari jumlah penduduk tersebut, 49% di antaranya

merupakan penduduk dengan usia produktif, lebih banyak dari penduduk usia

anak-anak dan usia lanjut (Kecamatan Sagulung, 2012). Artinya dapat terlihat

penduduk yang banyak di Kecamatan Sagulung memiliki aktivitas bekerja yang

PENGARUH KARAKTERISTIK ZONA PERMUKIMAN TERHADAP PEMILIHAN JENIS MODATRANSPORTASIPENDUDUK YANG BEKERJA DI KECAMATAN SAGULUNG, KOTA BATAMFERDIAN JAMALUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

6

cukup tinggi di Kota Batam. Kondisi tersebut mengakibatkan permintaan akan

pelayanan transportasi juga semakin tinggi, baik untuk angkutan umum maupun

angkutan pribadi. Untuk pelayanan angkutan umum di Kecamatan Sagulung

cukup beragam, meliputi Bus Kota Batam, Angkutan Kota Mini Bus, Angkutan

Kota Metro Trans dan Taksi. Tentu saja dengan keberagaman pilihan moda

transportasi publik tersebut diharapkan mampu mendukung kegiatan masyarakat

di Kecamatan Sagulung. Selain itu, masyarakat yang memiliki angkutan pribadi

akan memiliki kecenderungan memilih menggunakan kendaraan pribadinya

tersebut.

Adanya keberagaman moda transportasi publik/umum serta kepemilikan

kendaraan pribadi di Kecamatan Sagulung, Kota Batam mengakibatkan

masyarakat harus memilih moda yang digunakan dalam kegiatan bekerja sehari-

hari. Tentu saja akan ada faktor-faktor yang menentukan masyarakat di

Kecamatan Sagulung untuk menentukan pilihannya dalam menggunakan moda

transportasi. Sebagian besar faktor yang menentukan pemilihan moda transportasi

berasal dari kondisi masyarakat dan faktor sosial ekonomi lainnya ataupun

manajemen dan kondisi dari pengelolaan transportasi. Salah satu faktor yang

jarang diperhatikan dalam pemilihan moda transportasi adalah faktor secara

keruangan dilihat dari karakteristik zona permukiman pelaku kegiatan.

Masyarakat sebagai pelaku pergerakkan bermukim di suatu zona yang memiliki

karakteristik tertentu dan mampu mempengaruhinya dalam pemilihan moda

transportasi yang digunakan untuk kegiatan utamanya sehari-hari.

Adanya latar belakang di atas mendasari perlunya dilakukan penelitian

mengenai pengaruh karakteristik zona permukiman terhadap pemilihan jenis

moda transportasi penduduk yang digunakan untuk pergerakkan bekerja di

Kecamatan Sagulung, Kota Batam. Penelitian ini akan menguji pengaruh kondisi

keruangan yaitu karakteristik permukiman terhadap pemilihan jenis moda

transportasi yang digunakan masyarakat dalam pekerjaannya sehari-hari, sehingga

dapat diketahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari faktor tersebut. Faktor

keruangan menjadi pilihan karena sesuai dengan fokus perkuliahan yang diajarkan

di program studi Perencanaan Wilayah dan Kota FT UGM. Dari hasil pengujian

yang menunjukkan adanya pengaruh dapat dijelaskan lebih lanjut moda apa yang

PENGARUH KARAKTERISTIK ZONA PERMUKIMAN TERHADAP PEMILIHAN JENIS MODATRANSPORTASIPENDUDUK YANG BEKERJA DI KECAMATAN SAGULUNG, KOTA BATAMFERDIAN JAMALUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

7

banyak dipilih masyarakat di Kecamatan Sagulung, Kota Batam untuk kegiatan

bekerja sehari-hari sesuai dengan karakteristik zona tempatnya bermukim.

1.2 Pertanyaan Penelitian

Dari latar belakang penelitian yang telah dijelaskan, harus dikemukakan

suatu pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitian ini harus terjawab untuk

mengetahui pengaruh karakteristik zona permukiman terhadap pemilihan jenis

moda transportasi yang digunakan masyarakat untuk kegiatan bekerjanya sehari-

hari di Kecamatan Sagulung, Kota Batam. Pertanyaan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh antara karakteristik zona permukiman terhadap

pemilihan jenis moda transportasi yang digunakan penduduk di Kecamatan

Sagulung, Kota Batam untuk menuju tempat kerjanya?

2. Jenis moda transportasi apa yang banyak dipilih dan digunakan penduduk

di Kecamatan Sagulung, Kota Batam untuk menuju tempat kerjanya?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menguji pengaruh karakteristik zona permukiman terhadap pemilihan

moda transportasi yang digunakan penduduk untuk kegiatan bekerja

sehari-hari di Kecamatan Sagulung, Kota Batam.

2. Mengidentifikasi jenis moda transportasi yang banyak dipilih oleh

masyarakat di Kecamatan Sagulung, Kota Batam untuk kegiatan

bekerjanya sehari-hari, baik yang menggunakan moda transportasi publik

maupun moda transportasi pribadi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk:

1. Pemerintah

Dapat dijadikan pertimbangan dalam mengevaluasi penyelenggaraan

kegiatan transportasi dan menjadi bahan pertimbangan dalam proses

PENGARUH KARAKTERISTIK ZONA PERMUKIMAN TERHADAP PEMILIHAN JENIS MODATRANSPORTASIPENDUDUK YANG BEKERJA DI KECAMATAN SAGULUNG, KOTA BATAMFERDIAN JAMALUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

8

pengadaan moda transportasi yang ditinjau dari pengaruh karakteristik

zona permukiman

2. Masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai jenis moda

transportasi yang paling efektif digunakan untuk kegiatan bekerja sesuai

dengan kondisi karakteristik wilayah tempatnya bermukim.

3. Peneliti

Mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama mengikuti

perkuliahan di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas

Teknik Universitas Gadjah Mada dan menjadi syarat untuk meraih gelar

Sarjana Teknik.

4. Universitas Gadjah Mada

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk kegiatan akademis,

khususnya mengenai pemilihan moda transportasi yang ditinjau dari

pengaruh keruangan.

1.5 Batasan Penelitian

Adapun batasan penelitian ini meliputi ruang lingkup fokus dan lokus

penelitian. Berikut ini adalah penjelasannya.

1.5.1 Fokus

Penelitian ini berfokus pada pemilihan moda transportasi oleh masyarakat

yang bekerja dan bermukim di Kecamatan Sagulung, Kota Batam dilihat dari

faktor karakteristik zonanya. Moda transportasi, baik umum/publik maupun

pribadi, yang dipilih masyarakat merupakan angkutan yang digunakan untuk

kegiatan bekerjanya sehari-hari. Jadi, dapat diketahui jenis moda transportasi yang

akan dipilih oleh masyarakat dalam kegiatan pekerjaannya di Kecamatan

Sagulung, Kota Batam sesuai kondisi karakteristik zona tempatnya bermukim.

1.5.2 Lokus

Lokus atau lokasi untuk penelitian ini adalah Kecamatan Sagulung, Kota

Batam. Jadi, amatan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah masyarakat

bekerja yang berada di Kecamatan Sagulung serta karakteristik zona permukiman

yang diteliti adalah tiap-tiap kelurahan di Kecamatan Sagulung, Kota Batam.

PENGARUH KARAKTERISTIK ZONA PERMUKIMAN TERHADAP PEMILIHAN JENIS MODATRANSPORTASIPENDUDUK YANG BEKERJA DI KECAMATAN SAGULUNG, KOTA BATAMFERDIAN JAMALUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

9

1.6 Keaslian Penelitian

Terdapat beberapa penelitian yang menitikberatkan pada faktor-faktor

yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi. Hal ini dikarenakan pemilihan

moda transportasi menjadi aspek yang penting dari kegiatan transportasi dapat

berjalan dengan efektif dan efisien, sehingga selalu menjadi pilihan dalam

penelitian. Beberapa peneliti melakukan penelitian mengenai pengaruh faktor

pemilihan moda transportasi yang menitikberatkan pada kondisi pelaku perjalanan

atau sosial ekonomi. Contoh pada penelitian Wicaksono (2010) yang meneliti

faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi yang melihat dari

karakteristik perjalanannya dan juga penelitian yang dilakukan Islam (2013) yang

melihat pengaruh pemilihan moda transportasi dari karakteristik sosial ekonomi

pelaku perjalanan yaitu penduduk.

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda

transportasi pernah dilakukan pernah dilakukan oleh beberapa peneliti. Berikut ini

adalah beberapa penelitian yang pernah dilakukan, yaitu:

PENGARUH KARAKTERISTIK ZONA PERMUKIMAN TERHADAP PEMILIHAN JENIS MODATRANSPORTASIPENDUDUK YANG BEKERJA DI KECAMATAN SAGULUNG, KOTA BATAMFERDIAN JAMALUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

10

Tabel 1.1

Penelitian Sebelumnya yang Berkaitan

No. Judul Penulis Tahun Fokus Lokus Metode Hasil Penelitian

1. Pemodelan Pemilihan Moda untuk Perjalanan Menuju Kampus Menggunakan Kendaraan Pribadi dan Kendaraan Umum (Studi Kasus Universitas Surabaya)

Rudy Setawan, Helix Suranto, Touffan Priambodo

2003 Mengetahui karakteristik mahasiswa UBAYA pengguna kendaraan pribadi dan umum serta membuat model pemilihan moda untuk perjalanan dari tempat tinggal menuju kampus.

Kota Surabaya

Statistik Kuantitatif

Diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa UBAYA memilih menggunakan kendaraan pribadi karena merasa lebih memiliki privasi sendiri.

2. Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Kota Menggunakan Metode Stated Preference

Rahmatang Rahman

2009 Memperoleh suatu model yang dapat menjelaskan probabilitas pemilihan moda dan untuk mendapatkan suatu aplikasi model yang dihasilkan

Palu-Donggala

Statistik Kuantitatif

Hasil analisis aplikasi model menunjukkan bahwa probabilitas yang memilih mobil kijang mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan probabilitas yang memilih mobil sedan mengalami penurunan

3. Studi Karakteristik dan Model Pemilihan Moda Pengangkutan Mahasiswa Menuju Kampus (Sepeda Motor atau Angkutan Umum) di Kota Malang

Lutfi Djakfar, Amelia Kusuma Indriastuti, Akhmad Sya’ban N.

2010 Meneliti mengenai pemilihan moda transportasi yang digunakan mahasiswa di Kota Malang menuju kampus. Moda transportasi yang dilihat adalah apakah mahasiswa memilih menggunakan sepeda motor atau angkutan umum

Kota Malang

Deskriptif Kuantitatif

Karakteristik dari tiap-tiap mahasiswa yaitu jenis kelamin, usia, uang saku, kepemilikan SIM memiliki pengaruh terhadap pemilihan moda transportasi menuju kampus dan sepedaa motor menjadi moda transportasi yang banyak dipilih oleh mahasiswa

PENGARUH KARAKTERISTIK ZONA PERMUKIMAN TERHADAP PEMILIHAN JENIS MODATRANSPORTASIPENDUDUK YANG BEKERJA DI KECAMATAN SAGULUNG, KOTA BATAMFERDIAN JAMALUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

11

No. Judul Penulis Tahun Fokus Lokus Metode Hasil Penelitian

4. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Moda Transportasi Penduduk Kerja Kecamatan Sukmajaya, Depok Menuju Tempat Kerja

Sabdo Wicaksono

2010 Mengetahui faktor yang dominan dalam pemilihan moda transportasi perjalanan menuju tempat kerja dan mengetahui yang dominan dipilih masyarakat yang melakukan perjalanan ke tempat kerja

Kecamatan Sukmajaya, Depok

Analisis Proses Hirarki

Faktor waktu paling dominan dalam pemilihan moda transportasi masyarakat yang bekerja untuk perjalanan ke tempat kerja dan moda yang dominan dipilih adalah sepeda motor.

5. Kompetisi Pemilihan Moda Angkutan Penumpang Antara Moda Jalan Raya (Mikrolet/Bison) dan Moda Jalan Rel (KA. Komuter) Rute: Surabaya-Sidoarjo

Masliyah, Dudung Purwadi, Hera Widyastuti

2010 Meneliti pemilihan moda transportasi yang digunakan masyarakat untuk rute pergerakkan Surabaya-Sidoarjo

Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo

Statistik Kuantitatif

Probabilitas yang memilih mikrolet lebih tinggi dibanding komuter dan probabilitas yang memilih komuter lebih tinggi dibandingkan bison. Probabilitas ini dipengaruhi paling besar oleh biaya atau cost.

6. Analisis Faktor Penentu Pemilihan Kendaraan Bagi Pegawai di Kota Makassar

Akhmad Khaerul Islam

2013 Menganalisis hubungan antara pendapatan, jenis kelamin, status pekerja dan jarak ke kantor dengan kendaraan yang digunakan ke kantor oleh pegawai di Kota Makassar

Kota Makassar

Deskriptif Kualitatif

Faktor pendapatan, jenis kelamin, status pekerja dan jarak ke kantor berpengaruh terhadap pemilihan kendaraan yang digunakan pegawai ke tempat kerja.

Sumber : Analisis Peneliti, 2014

PENGARUH KARAKTERISTIK ZONA PERMUKIMAN TERHADAP PEMILIHAN JENIS MODATRANSPORTASIPENDUDUK YANG BEKERJA DI KECAMATAN SAGULUNG, KOTA BATAMFERDIAN JAMALUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

12

Dari penelitian-penelitian yang telah dikemukakan di atas, belum ada

peneliti yang mencoba menilai pengaruh faktor pemilihan moda transportasi yang

menitikberatkan pada faktor keruangan, yaitu karakteristik zona permukiman.

Selain itu, belum ada lokus penelitian di Kecamatan Sagulung, Kota Batam yang

memiliki ciri perkotaan dengan kegiatan utama Industri yang tinggi sampai

dengan lebih 60% dari seluruh kegiatan ekonominya. Jadi penelitian tentang

“Pengaruh Karakteristik Zona Permukiman terhadap Pemilihan Jenis Moda

Transportasi Publik Penduduk yang Bekerja di Kecamatan Sagulung, Kota

Batam” dapat dipertanggungjawabkan keasliannya.

PENGARUH KARAKTERISTIK ZONA PERMUKIMAN TERHADAP PEMILIHAN JENIS MODATRANSPORTASIPENDUDUK YANG BEKERJA DI KECAMATAN SAGULUNG, KOTA BATAMFERDIAN JAMALUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/