BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf ·...

21
1 Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada pengalaman penulis dalam melakukan observasi atau melakukan praktek klinik di Rumah Sakit, dalam observasi tersebut di beberapa rumah sakit yang terakreditasi cukup baik di daerah kabupaten Banyumas, masih banyak juga kejadian- kejadian yang menyebabkan risiko dan hazard dalam melakukan implementasi keperawatan, seperti cara pemindahan pasien dari ruang IGD ke ruang rawat inap atau setelah di lakukan tindakan operasi dari ruang IBS ke ruang rawat inap. Masih banyak cara pemindahan pasien dari bed satu ke bed lain dalam ruang rawat inap, tidak sesuai dengan SOP pelaksanaan asuhan keperawatan yang profesional, seperti perawat yang minta bantuan kepada keluarga pasien untuk memindahkan pasien dari bed satu ke bed lain. Cara pemindahan dari bed satu ke bed ruang rawat inap, perawat lupa menggunakan teknik yang sesuai dengan SOP, sehingga menyebabkan perawat sakit punggung atau dislokasi tulang punggung. Pengalaman peneliti dalam melakukan observasi di salah satu rumah sakit yang ada di kabupaten Banyumas ini. Berdasarkan pengalaman peneliti dalam observasi praktek klinik di dapat bahwa saat perawat melakukan pengkajian atau melakukan perawatan kepada pasien, perawat lupa memakai

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf ·...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

1

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada pengalaman penulis dalam melakukan observasi atau melakukan

praktek klinik di Rumah Sakit, dalam observasi tersebut di beberapa rumah

sakit yang terakreditasi cukup baik di daerah kabupaten Banyumas, masih

banyak juga kejadian- kejadian yang menyebabkan risiko dan hazard dalam

melakukan implementasi keperawatan, seperti cara pemindahan pasien dari

ruang IGD ke ruang rawat inap atau setelah di lakukan tindakan operasi dari

ruang IBS ke ruang rawat inap. Masih banyak cara pemindahan pasien dari

bed satu ke bed lain dalam ruang rawat inap, tidak sesuai dengan SOP

pelaksanaan asuhan keperawatan yang profesional, seperti perawat yang

minta bantuan kepada keluarga pasien untuk memindahkan pasien dari bed

satu ke bed lain. Cara pemindahan dari bed satu ke bed ruang rawat inap,

perawat lupa menggunakan teknik yang sesuai dengan SOP, sehingga

menyebabkan perawat sakit punggung atau dislokasi tulang punggung.

Pengalaman peneliti dalam melakukan observasi di salah satu rumah

sakit yang ada di kabupaten Banyumas ini. Berdasarkan pengalaman peneliti

dalam observasi praktek klinik di dapat bahwa saat perawat melakukan

pengkajian atau melakukan perawatan kepada pasien, perawat lupa memakai

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

2

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

APD seperti sarung tangan ataupun masker. Pada saat akan melakukan

persiapan untuk obat anestesi yang seharusnya memakai sarung tangan,

terkadang perawat lupa memakainya. Apabila tidak menggunakan sarung

tangan saat menyiapkan obat-obat anestesi yang diberikan melalui vena atau

selang infus perawat berisiko terkena serpihan ampul dan menyebabkan

terluka. Kelalaian ini menyebabkan banyak perawat yang terluka akibat

tertusuk jarum suntik pasien.

Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan (green

productivity) yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan

keselamatan “bisnis” rumah sakit yang memberikan yang merugikan bagi

rumah saki, staff dan pasien pada khususnya karena sebagai penerima

pelayanan. Adapun dampak yang ditimbulkan adalah menurunnya tingkat

kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Rendahnya kualitas

atau mutu asuhan yang diberikan, karena keselamatan pasien merupakan

bagian dari mutu (Dede Sri Mulyana, 2013).

Menurut laporan Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit,

dibeberapa provinsi di Indonesia pada bulan Januari 2014 sampai April 2015,

insiden keselamatan pasien yang dilaporkan sebanyak 5597 insiden. Laporan

IKP oleh KKP-RS (Komite Keselamatan Pasien-Rumah Sakit) di Indonesia

pada bulan Januari-April 2015, menemukan bahwa adanya pelaporan kasus

KTD 1884 insiden (33,60%), KNC 1856 insiden (33,16%) dan KTC 1857

insiden (33,17%) yang disebabkan karena proses atau prosedur klinik,

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

3

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

medikasi, dan pasien jatuh. Berdasarkan akibat kejadian, dari 5597 insiden

terdapat 188 kematian, 65 cedera berat, 350 cedera sedang, 849 cedera ringan

dan 4145 tidak ada cedera. Berdasarkan laporan KKP-RS bahwa KNC lebih

banyak di sebabkan oleh proses atau prosedur perawat dalam melakukan

pelaksanaan keperawatan yang kurang profesional dan tidak patuh terhadap

SOP yang tersedia.

Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang peneliti tulis dan hasil

data yang tertulis, menarik untuk dibahas guna meminimalkan risiko dan

hazard (bahaya) tentang implementasi keperawatan agar tidak keliru dalam

pelayanan yang profesional. Peneliti akan menganalisis faktor risiko dan

hazard (bahaya) dalam pelaksanaan keperawatan yang ada di rumah sakit.

Berdasarkan observasi awal pada tanggal 30 oktober 2018 pada hari

selasa di Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto di salah satu ruang rawat

inap, didapat data ada 14 orang perawat yang ada di ruang tersebut, dan

didominasi laki-laki, 3 orang laki-laki dan 11 perempuan. Pendidikan terakhir

perawat ruangan tersebut di dominasi 40% lulusan keperawatan S1 dan 60%

lulusan keperawatan D3. Di ruangan tersebut baru dua orang yang

pengalaman kerjanya lebih dari 10 tahun. Kebanyakan perawat yang ada di

ruang tersebut pengalaman kerjanya 2 tahun – 5 tahun. Dalam wawancara

dari salah satu perawat ruangan tersebut, didapat bahwa diruangan tersebut

melakukan tindakan keperawatan langsung ke ruangan pasien atau di bed

pasien, dan di dapatkan juga bahwa di ruangan tersebut penerapan safetynya

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

4

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

95%, tetapi dari hasil wawancara masih ada perawat yang terkena serpihan

ampul. Berdasarkan pengalaman dan tindakan yang akan di lakukan kepada

pasien harus sesuai SOP. Pengalaman yang banyak, pasti akan menghasilkan

pelaksanaan asuhan keperawatan yang profesional. Dari hasil observasi yang

dilakukan peneliti, di ruangan tersebut tidak terdapat alat-alat untuk pemadam

kebakaran dan juga tidak ada seperti sirine untuk pertanda bahwa tejadi

kebakaran atau terjadi bahaya, seharusnya di setiap ruangan pasti harus ada

alat untuk pertanda bahaya, karena untuk mengantisipasi terjadi kejadian

yang tidak di inginkan di rumah sakit tersebut.

Perawat dalam melaksanakan tugasnya menerapkan proses

keperawatan dan pelayanan yang profesional sebagai pendekatan sistematis

dalam memberikan pelayanan keperawatan yang profesional yang meliputi

lima langkah dalam lingkup praktik keperawatan berdasarkan perkembangan

praktik keperawatan di Indonesia yaitu, pengkajian, diagnosa, intervensi,

implementasi dan evaluasi. Berdasarkan hal ini sangat terkait dengan

komponen sebagai persyaratan akreditasi dalam suatu peraturan pemeritah,

perubahan sistem pendidikan keperawatan, dengan demikian juga dengan

meningkatkan masalah klien yang semakin kompleks serta berkembangnya

praktik keperawatan secara mandiri dan kolaborasi sehingga persyaratan

pencatatan keperawatan harus sesuai dalam pelayanannya harus profesional,

akibatnya data yang diperoleh oleh perawat harus semakin lengkap dan akurat

dan juga pelayanan keperawatannya harus sesuai standar operasional agar

tidak terjadi resiko-resiko yang akan membahayakan perawat sendiri maupun

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

5

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

klien. Dari situlah pelayanan dan pelaksanaan asuhan keperawatan sebagai

manifestasi suatu tanggung jawab yang merupakan bukti dasar dalam lingkup

wewenang dan tanggung jawabnya. Kemampuan perawat sering disamakan

dengan kemampuan dalam membuat keputusan dan kegiatan lainnya yang

dapat dilihat dalam sistem dokumentasi (Alimun Aziz, 2009).

Dalam dunia keperawatan, perawat yang profesional akan

memberikan mutu pelayanan yang profesional. Pelayanan profesional

tersebut didapat karena adanya ilmu-ilmu yang dipelajari sebelum melakukan

praktik pelayanan profesional, yaitu ilmu keperawatan. Ilmu keperawatan itu

sendiri di dasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses keperawatan

adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan.

Hal ini dapat disebut sebagai suatu pendekatan untuk memecahkan masalah

(problem-solving) yang memerlukan ilmu, teknik, dan ketrampilan

interpersonal yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan klien dan kepuasan

klien, keluarga dan masyarakat (Nursalam, 2012).

Dari hasil penelitian dari beberapa negara membuktikan bahwa rumah

sakit adalah salah satu tempat kerja yang berbahaya dan perawat adalah salah

satu petugas kesehatan yang berisiko untuk mengalami gangguan kesehatan

dan keselamatan kerja akibat dari pekerjaannya. Sebagai gambaran,

birostatistik ketenagakerjaan dan Konsil Nasional Asuransi Amerika (2013)

menyimpulkan pada rumah sakit di Amerika setiap 100 jam kerja terjadi 6,8

kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK). Angka ini

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

6

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

menempatkan kecelakaan kerja dan PAK di rumah sakit sedikit lebih tinggi

dibanding dengan kecelakaan kerja dan PAK di sektor lainnya, seperti sektor

konstruksi, manufaktur, dan pelayanan profesional dan bisnis lainnya.

Sebanyak 48% kecelakaan kerja disebabkan karena penggunaan tenaga/otot

yang berlebihan oleh perawat ketika menangani pasien, seperti mengangkat,

memindahkan atau menjangkau pasien, dan peralatan medis lainnya. Selain

itu, 54% jenis kecelakaan yang dialami berhubungan dengan gangguan

musculoskeletal, seperti sprain dan strain otot, dan hal ini menempatkan

gangguan muskuloskeletal sebagai penerima klaim kompensasi terbesar dari

biaya rumah sakit. Kerugian material yang harus dikeluarkan dari kecelakaan

kerja dan PAK setiap tahunnya sekitar 2 Milyar US$ (OSHA:3689, 2013).

Penelitian lainnya di negara berkembang seperti India juga

menyimpulkan hasil yang sama. Sandeep, Shreemathi, Kalyan, Teddy, Kapil,

dan Prachi (2016) melaporkan dalam 1 tahun terakhir 5,4% perawat rumah

sakit di India mengalami luka akibat tertusuk jarum suntik, 7,4% mengalami

varises, dan 56,9% mengalami stres kerja. Situasi menegangkan yang sering

dialami perawat adalah tindakan kekerasan dan pelecehan dari pasien.

Sementara itu data-data tentang kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

pada petugas kesehatan rumah sakit di Indonesia belum tercatat dan

dilaporkan dengan baik, hal ini mengindikasikan penerapan Kesehatan dan

Keselamatan Kerja di rumah sakit di Indonesia masih memerlukan upaya

perbaikan.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

7

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Dalam perkembangan era globalisasi ini, rumah sakit mengalami

perkembangan kuantitas yang cukup pesat. Berdasarkan hal ini dapat dilihat

dari semakin banyaknya badan atau institusi yang berusaha mendirikan

rumah sakit, baik yang dibiayai oleh dalam negeri maupun dibiayai oleh luar

negeri. Namun peningkatan kuantitas rumah sakit belum diikuti oleh

peningkatan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit sehingga timbul

kontradiksi, dimana rumah sakit banyak mendapat sorotan dan keluhan dari

masyarakat sebagai ungkapan rasa tidak puas ataupun komplain masalah

kecelakaan kerja yang di lakukan perawat karena akibat kurangnya tingkat

pelayanan yang diberikan (Nugraha, 2012).

Upaya untuk meningkatkan kesehatan secara optimal menuntut

profesi keperawatan yang menembangkan mutu pelayanan keperawatan yang

profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat di era globalisasi ini.

Keperawatan menjadi salah satu profesi yang terdepan bagi tenaga kesehatan

selain dokter dalam upaya menjaga mutu tempat pelayanan kesehatan baik di

masyarakat baik yang negeri maupun swasta. Standar Pelayanan Keperawatan

di Rumah Sakit Khusus bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan

keperawatan di rumah sakit khusus dan rumah sakit umum yang memiliki

pelayanan keperawatan kekhususan yang disusun berdasarkan kompetensi

dan kewenangan perawat dengan memperhatikan keselamatan, keamanan,

kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang

(PERMENKES RI No.10, 2015)

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

8

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Memininalkan risiko-risiko dan bahaya (hazard) dalam pelaksanaan

asuhan keperawatan, khususnya dalam pelayanan keperawatan yang

diberikan perawat kepada klien dapat dilakukan secara profesional, namun

hasilnya masih ada yang belum dicapai dan masih berisiko dalam

pelaksanaannya. Hal ini dapat dilihat dari keluhan ketidakpuasan klien

terhadap pelayanannya dan kejadian-kejadian yang sering terjadi di beberapa

rumah sakit.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti menarik untuk membahas tentang

faktor risiko dan hazard dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

B. Perumusan Masalah

Dalam asuhan keperawatan bagian terpenting dari pelaksanaan asuhan

keperawatan dan catatan medik. Dalam asuhan keperawatan yang ada di

Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto merupakan pelayanan dan catatan

atau dokumentasi tentang intervensi perawat terhadap pasien yang dirawat di

rumah sakit, yang mencakup: pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi

dan evaluasi.

Dalam pelayanan asuhan keperawatan juga banyak risiko-risiko yang

akan terjadi yaitu tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam setiap

rumah sakit pasti terdapat asuransi atau jaminan keselamatan dan kesehatan

kerja bagi perawat.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

9

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Dari data atau identifikasi masalah di latarbelakang diatas, maka

rumusan masalah di penelitian ini adalah “Bagaimana Analisis Faktor Risiko

dan Hazard Dalam Implementasi Keperawatan di Rumah Sakit

Wijayakusuma Purwokerto?”

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Menganalisis faktor risiko dan hazard dalam implementasi

keperawatan di Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto.

b. Tujuan Khusus

a. Menggambarkan karakteristik perawat rawat inap dan IGD di Rumah

Sakit Wijayakusuma Purwokerto.

b. Menggambarkan pengetahuan perawat tentang risiko dalam

implementasi keperawatan oleh perawat kepada pasien di rawat inap

dan rawat jalan Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto.

c. Menggambarkan pengetahuan perawat tentang hazard (bahaya) dalam

implementasi keperawatan oleh perawat kepada pasien di rawat inap

dan rawat jalan Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto.

d. Menggali sikap perawat tentang risiko dan hazard dalam implementasi

keperawatan oleh perawat kepada pasien di rawat inap dan rawat jalan

Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

10

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

e. Menggali pengalaman perawat terhadap pelayanan keperawatan dalam

risiko dan hazard pelaksanaan keperawatan oleh perawat kepada pasien

di rawat inap dan rawat jalan Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan tentang risiko dan hazard dalam pelaksanaan

keperawatan di Rumah Sakit Wijayakusuma Purwokerto.

2. Bagi Perawat

Mengaplikasikan pentingnya pelaksanaan keperawatan yang sesuai

SOP dalam mengurangi faktor – faktor risiko dan hazard yang

mempengaruhi sehingga akan mampu meningkatkan profesionalisme dalam

kinerja keperawatan.

3. Bagi Rumah Sakit

Mengaplikasikan dan meminimalkan faktor risiko dan hazard dalam

pelaksanaan keperawatan bagi tenaga profesional keperawatan sehingga

rumah sakit dapat memberikan fasilitas dan peningkatan sumber daya tenaga

keperawatan sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

11

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

E. Keaslian Peneliti

1. Penelitian yang dilakukan oleh Iwan M. Ramdan, dkk (2017) “Analisis

Resiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)”. Penelitian ini dilakukan

di instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah dr. H.

Soemarmo Sosroatmodjo dengan perawat. Penelitian ini menggunakan

metode campuran dari kuantitatif dan kualitatif, pengambilan datanya

bebas sesuai data yang di butuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis risiko K3 pada perawat di instalasi gawat darurat (IGD)

Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Soemarmo Sosroatmodjo dalam rangka

mencari upaya pengendalian risiko yang tepat sehingga perawat terhindar

dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Penelitian mixed method

telah dilakukan pada seluruh perawat di IGD yang berjumlah 20 orang

(total sampling), penilaian risiko mengacu pada standar AS/NZS

4360:2004 tentang Risk Management. Berdasarkan hasil penelitian

diketahui bahwa karekteristik informan dalam penelitian ini meliputi jenis

kelamin, usia, pendidikan, dan lama bekerja. Informan yang berumur

antara 20–25 tahun sebanyak dua orang (10%), 26–30 tahun sebanyak

lima orang (25%), 31–35 tahun sebanyak enam orang (30%), dan ≥ 36

tahun berjumlah tujuh orang (35%). Pendidikan perawat mayoritas

Diploma III Keperawatan sebesar 89% (16 orang) dan Diploma IV Gawat

Darurat 1% (2 orang). Kriteria lama kerja terendah adalah 3 bulan dan

tertinggi adalah 13 tahun. Perbedaan penelitian yang dilakukan adalah :

1. penelitian ini menggunakan metode mix method atau menggabungkan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

12

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

metode kualitatif dan kuantitatif sedangan peneliti menggunkan metode

deskriptif dengan pendekatan kualitatif, 2. Penelitian ini tempat

pelaksanaannya hanya di IGD rumah sakit sedangkan peneliti tempat

pelaksanaannya di ruangan rawat inap kelas 3, 3. Penelitian ini meneliti

tentang resiko K3 sedangkan peneliti meneliti atau menganalisis faktor

risiko dan hazard dalam pelaksanaan keperawatan, 4. Penelitian ini

pengambilan data yaitu dengan random sampling atau pengambilan data

dengan bebas sedangkan peneliti menggunakan teknik pengambilan data

snowball sampling. Sedangkan persamaan penelitian ini dengan penelitian

yang di buat oleh peneliti adalah respondennya sama yaitu perawat.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sukesi, Ida, dkk(2015) “Analisis Faktor

Yang Berhubungan Dengan Kinerja Perawat Melaksanakan Keselamatan

Pasien”. Penelitian ini dengan metode desain deskriptif analitik dengan

pendekatan crosss sectional. Jumlah sampel 23 responden dengan teknik

total sampling.. Hasil penghitungan analisis regresi berganda faktor

pengetahuan patient safety memiliki pengaruh paling dominan dengan

koefisien standarized ß 0,678 dan komitmen organisasi sebesar 0,329

artinya mempunyai pengaruh yang signifikan sedangkan supervisi tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan. Optimalisasi perkembangan

individu perawat memerlukan upaya peningkatan pengetahuan dan

ketrampilan dalam lingkup keselamatan pasien sehingga mampu

menampilkan kinerja yang bermutu tinggi. Perbedaan penelitian yang di

lakukan adalah : 1. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi dengan

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

13

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

pendekatan cross-sectional sedangkan peneliti dengan menggunakan

metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, 2. Penelitian ini

menggunakan teknik pengumpulan datanya dengan total sampling

sedangkan peneliti menggunakan teknik snowball sampling. Sedangkan

persamaan penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini sama menggunakan

metode deskriptif, 2. Penelitian ini mengambil responden perawat di rawat

inap rumah sakit sama seperti peneliti.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti R, dkk (2017) “Identifikasi

Bahaya, Penilaian Risiko dan Penentuan Kontrol di Puskesmas Gambirsari

Surakarta Hazard Identification, Risk Assesment and Determining Control

in Gambirsari Public Health Center Surakarta”. Penelitian ini

menggunakan metode kualitatif (mix method) dengan penelitian deskriptif.

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan data observasi dan

wawancara. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa aktivitas

kegiatan petugas kesehatan dan pasien sudah tertata sesuai alur pelayanan

pasien. Potensi bahaya di Puskesmas Gambirsari antara lain: 1)

Pemanfaatan tempat sampah belum optimal, 2) Letak APAR kurang

mudah dijangkau, 3) Kabel kurang tertata rapi, 4) Kipas angin belum

terawat kebersihannya, 5) Atap Poli terdapat lubang, 6) Alas kursi yang

sudah rusak, 7) Kamar mandi licin dan kurang terawat, 8) Penggunaan

arus listrik berlebihan. Semua hasil penilaian risiko bahaya yang

ditemukan adalah medium. Perbedaan penelitian ini adalah : 1. Penelitian

ini menggunakan metode desriptif dan kualitatif sedangkan peneliti

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

14

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

menggunakan metode kualitatif, 2. Penelitian ini menggunakan teknik

pengambilan data observasi dan wawancara sedangkan peneliti dengan

teknik pengumpulan data observasi dan wawancara dengan menggunakan

snowball sampling, 3. Penelitian ini menggunakan tempat di puskemas

sedangkan peneliti meneliti di rumah sakit, 4. Penelitian ini menggunakan

responden seluruh petugas di puskesmas. Sedangkan persamannya adalah :

1. Penelitian ini menggunakan kualitatif.

4. Penelitian ini di lakukan oleh Welmin M.E Lumi, dkk (2016) “Analisis

Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap

Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon”. Penelitian ini

menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik

pengambilan data observasi dan wawancara. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di ruang

rawat inap Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon. Data primer

penelitian ini diperoleh dari wawancara mendalam pada 7 informan. Data

sekunder dari telaah dokumen asuhan keperawatan dengan menggunakan

panduan observasi. Informan penelitian ini yaitu Direktur SDM, Sarana

Penunjang dan Pengembanan (1 orang), Kepala Bidang Keperawatan (1

orang), Kepala Instalasi Rawat Inap (1 orang), Kepala Ruangan Rawat

Inap (2 orang) dan Perawat Pelaksana (2 orang). Beradasarkan hasil

penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan dokumentasi asuhan

keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM

Tomohon pada tahap pengkajian keperawatan sampai tahap evaluasi

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

15

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

keperawatan semua ruangan rawat inap sudah melakukan

pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai standar yang berlaku dan

akurat. Hasil observasi berkas menunjukkan tidak semua berkas

terdokumentasi dengan lengkap dan sesuai, karena sesuai hasil wawancara

dengan kepala ruangan dan perawat pelaksana kendala yang ada saat

pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan antara lain tenaga kurang

dan waktu tidak cukup karena pasien yang banyak. Penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di

ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon sudah

dilaksanakan dengan baik, tapi masih belum maksimal sesuai dengan

standar asuhan keperawatan. Perbedaan penelitian ini adalah : 1. Penelitian

ini hanya menganalisis pelaksanaan keperawatan saja sedangkan peneliti

menganalisis juga faktor risiko dan hazard, 2. Penelitian ini menggunakan

teknik pengambilan data observasi dan wawancara saja sedangkan peneliti

menggunakan teknik pengambilan data observasi dan tekniknya

menggunakan snowball sampling. Persamaan penelitian ini adalah : 1.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, 2. Penelitian ini

menggunakan responden perawat.

5. Penelitian ini di lakukan oleh Anna L. Barker et al (2017) National Health

& Medical Research “Acceptability of the 6-PACK falls prevention

program: A pre-implementation study in hospitals participating in a

cluster randomized controlled trial”. Penelitian ini menggunakan metode

mix method tentang Studi pra-implementasi di rumah sakit yang

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

16

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

berpartisipasi dalam cluster secara acak percobaan terkontrol. Dengan

jenis penelitian sebuah studi pra-implementasi metode multi-center

campuran dilakukan sesuai dengan COREQ pedoman. Berdasarkan hasil

studi ini mengeksplorasi penerimaan program 6-PACK dari perspektif

perawat dan staf senior sebelum pelaksanaannya dalam uji coba terkontrol

secara acak. Pendekatan mixed-methods diterapkan 24 bangsal akut dari

enam rumah sakit Australia. Partisipan adalah perawat yang bekerja untuk

berpartisipasi bangsal dan staf rumah sakit senior termasuk: Manajer Unit

Perawat; dokter senior; Direksi PT Perawatan; dan personil senior yang

terlibat dalam pencegahan kualitas dan keamanan atau jatuh. Informasi

tentang penerimaan program (kesesuaian, kepraktisan dan manfaat)

diperoleh dengan survei, fokus kelompok dan wawancara. Data survei

dianalisis secara deskriptif, dan kelompok fokus dan wawancara data

secara tematis. Tingkat respons survei adalah 60%. Dua belas kelompok

fokus (n = 96 perawat) dan 24 wawancara dengan staf senior dilakukan.

Air terjun diidentifikasi sebagai prioritas masalah keselamatan pasien dan

perawat sebagai pemain kunci dalam pencegahan jatuh. Program 6-PACK

adalah dianggap menawarkan manfaat praktis dibandingkan dengan

praktik saat ini. Perawat setuju dengan risiko jatuh peralatan, tempat tidur

rendah dan tanda peringatan berguna untuk mencegah jatuh (> 70%).

Tampilan diramu mengenai pemosisian alat bantu berjalan pasien dalam

jangkauan. Isu praktis yang diangkat termasuk akses ke peralatan; dan

risiko cedera staf dengan penggunaan tempat tidur rendah-rendah.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

17

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Pengawasan kamar mandi adalah terlihat bermanfaat, namun tidak selalu

praktis. Tampilan pada kelayakan program dan manfaatnya konsisten di

seluruh perawat dan staf senior. Staf merasakan program 6-PACK sebagai

cocok, praktis dan bermanfaat, dan terbuka untuk mengadopsi program.

Beberapa praktis kekhawatiran dibangkitkan menyoroti masalah yang

harus ditangani oleh rencana implementasi. Perbedaan penelitian ini

adalah : 1. Penelitian ini menggunakan mix method sedangkan peneliti

hanya menggunakan metode kualitatif saja, 2. Peneilitian ini menggunakan

teknik pengambilan data random sampling atau secara acak

pengambilannya sedangkan peneliti menggunakan teknik pengambilan

data yaitu dengan teknik pengambilan snowball sampling. Persamaan

penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini menggunakan responden perawat

sama dengan peneliti, 2. Penelitian ini tempat penelitiannya sama di rumah

sakit sama dengan peneliti.

6. Penelitian ini di lakukan oleh Rawlance Ndejjo et al (2015) Journal Of

Environmental and Public Health “Occupational Health Hazards among

Healthcare Workers in Kampala, Uganda”. Penelitian ini menggunakan

metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional.

Penelitian ini menjelaskan tentang Bahaya Kesehatan Kerja di antara

Tenaga Kesehatan di Kampala, Uganda. Berdasarkan hasil penelitian ini

Secara keseluruhan, 50,0% responden melaporkan mengalami bahaya

kesehatan kerja. Antara ini, 39,5% mengalami bahaya biologis sementara

31,5% mengalami bahaya nonbiologis. Prediktor untuk mengalami bahaya

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

18

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

termasuk tidak mengenakan alat pelindung diri (APD) yang diperlukan,

kerja lembur, tekanan terkait pekerjaan, dan bekerja di banyak fasilitas

kesehatan. Langkah-langkah pengendalian untuk mengurangi bahaya

adalah availing area yang terpisah dan wadah untuk menyimpan medis

limbah dan penyediaan alat dan peralatan keamanan. Kesimpulan. Petugas

kesehatan dalam pengaturan ini mengalami beberapa bahaya di tempat

kerja mereka. Faktor terkait termasuk tidak memakai semua peralatan

pelindung yang diperlukan, bekerja lembur, mengalami pekerjaan tekanan

terkait, dan bekerja di berbagai fasilitas. Intervensi harus dilembagakan

untuk mengurangi bahaya. Khusus APD kesenjangan pasokan, tekanan

terkait pekerjaan, dan rasa puas dalam mematuhi langkah-langkah mitigasi

harus diatasi. Perbedaan penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini

menggunakan metode kuantitatif sedangkan peneliti menggunakan metode

kualitatif, 2. Penelitian ini membahas atau meneliti tentang bahaya

kesehatan kerja di lingkungan tenaga kesehatan. Persamaan penelitian ini

adalah : 1. Penelitian ini menggunakan responden tenaga kesehatan sama

dengan responden peneliti.

7. Penelitian ini di lakukan oleh Iram Manzoor et al (2010) Journal Ayub

Med Coll Abbottabad “Needle Stick Injuries In Nurses At A Tertiary

Health Care Facility”. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

cross-sectional, penelitian ini dilakukan di Ghurki Trust Teaching

Hospital, Lahore dari Oktober 2009 hingga Januari 2010. Hasil dari

penelitian ini adalah Dari 77 perawat yang berpartisipasi dalam penelitian

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

19

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

kami, hanya 33 (42%) perawat menyadari bahaya pekerjaan dari profesi

mereka ketika mereka bergabung keperawatan. Cedera jarum suntik

dilaporkan oleh 40 (71,9%) dari perawat dalam satu tahun terakhir. Sekitar

17 (31,5%) terluka di saat menyusun kembali jarum suntik. Ketersediaan

pemotong jarum di rumah sakit dilaporkan oleh 75 (97,4%) perawat

sementara hanya 46 (60%) dari mereka telah melakukan pelatihan

manajemen yang tajam. Sekitar 50 (64,9%) perawat gagal menggunakan

sarung tangan saat memberikan suntikan. Setelah selesai terjebak oleh

jarum yang terkontaminasi 71 (92%) dari para perawat membersihkan luka

dengan swab roh, 67 (87%) mencuci daerah tersebut dengan sabun dan air

dan 58 (75%) menggunakan perban yang tersedia. Hanya 38 (49%)

melanjutkan untuk menginformasikan pejabat yang lebih tinggi tentang

cedera jarum suntik. Lima puluh tujuh (74%) dari perawat divaksinasi

terhadap HBV, dan 56 (72,2%) dari tongkat jarum yang terluka perawat

melanjutkan untuk skrining HBV, sementara 53 (68,6%) untuk HCV dan

37 (48,5%) untuk HIV. Kesimpulan: Cedera jarum suntik adalah yang

paling banyak bahaya kesehatan kerja yang penting pada perawat dengan

tingkat yang sangat tinggi. Melapor kepada yang bersangkutan otoritas,

penyaringan perawat setelah cedera jarum suntik dan promosi tindakan

keamanan terhadapnya harus sangat didorong. Perbedaan penelitian ini

adalah : 1. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif cross-sectional

sedangkan peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Persamaan penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini menggunakan

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

20

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

responden perawat sama dengan peneliti menggunakan responden perawat

juga. 2. Penelitian ini lokasi penelitian di rumah sakit sama dengan peneliti

lokasi penelitian di rumah sakit.

8. Penelitian di lakukan oleh Shani, P.B et al (2016) Nursing Research and

Practice “Mind-Body Exercises For Nurses With Chronic Low Back Pain:

An Evidence-Based Review”. Penelitian ini menggunakan metode

pencarian literatur elektronik dilakukan dengan menggunakan PubMed /

MEDLINE, Web of Science, dan Science Direct database dari awal

sampai Januari 2015. Istilah pencarian adalah nyeri pinggang, perawat,

faktor risiko, pikiran-tubuh, integratif, biopsikososial, tai chi, dan yoga.

Pencarian terbatas bahasa Inggris. Daftar referensi dari artikel yang

diambil adalah kemudian diperiksa untuk mengidentifikasi referensi

tambahan yang relevan untuk dimasukkan yang tidak diambil dengan

pencarian online strategi. Untuk studi yang berkaitan dengan prevalensi,

beban, dan faktor risiko nyeri punggung bawah di antara perawat, kami

termasuk epidemiologi studi, survei, studi observasional, dan cross-

sectional studi dengan penekanan terbesar ditempatkan pada artikel yang

diterbitkan dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil dari penelitian ini adalah

Perkiraan prevalensi CLBP (Cronic Low Back Pain) di antara perawat

berkisar dari 50% hingga 80%. Faktor risiko terkait untuk CLBP (Cronic

Low Back Pain) termasuk gaya hidup dan fisik, psikologis, psikososial,

dan pekerjaan faktor-faktor. Tidak ada studi yang dipublikasikan yang

mengidentifikasi bahwa yoga atau tai chi dievaluasi untuk perawat dengan

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/9327/2/Wulan Fatwa Hidayah BAB I.pdf · 2019-09-23 · tertusuk jarum suntik pasien. Keselamatan pasien dan petugas, keselamatan

21

Analisis Faktor Risiko ..., Wulan Fatwa Hidayah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

CLBP (Cronic Low Back Pain). Studi pada populasi umum menyarankan

bahwa intervensi ini efektif dalam mengurangi rasa sakit dan kecacatan

dan dapat meningkatkan faktor / proses prediksi CLBP (Cronic Low Back

Pain). Kesimpulan, ulasan ini menunjukkan bahwa mengevaluasi dampak

intervensi multimodal seperti yoga dan tai chi untuk perawat dengan

investigasi CLBP (Cronic Low Back Pain). Perbedaan penelitian ini

adalah : 1. Penelitian ini menggunakan metode pencarian literatur

elektronik dilakukan dengan menggunakan PubMed / MEDLINE, Web of

Science, dan Science Direct database sedangkan peneliti menggunakan

penelitian metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Persamaan

penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini menggunakan responden perawat

sama dengan peneliti dengan responden perawat.