BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39972/2/BAB I.pdf · 2...

6
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah, apabila produksi insulin terganggu maka terjadi peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah (hiperglikemia). Diabetes melitus terbagi menjadi dua kategori utama yaitu diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2 serta diabetes gestasional. Diabetes tipe 1 ditandai dengan kurangnya produksi insulin, sedangkan diabetes tipe 2 disebabkan penggunaan insulin yang kurang efektif oleh tubuh, diabetes gestasional adalah hiperglikemia yang didapatkan saat kehamilan (Republik Indonesia, 2014). Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar. Data dari studi global menunjukan bahwa jumlah penderita diabetes mellitus pada tahun 2011 telah mencapai 366 juta orang. Jika tidak ada tindakan yang dilakukam, jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 552 juta pada tahun 2030 (IDF, 2011). Diabetes mellitus telah menjadi penyebab dari 4,6 juta kematian. Selain itu pengeluaran biaya kesehatan untuk Diabetes Mellitus telah mencapai 465 miliar USD (IDF, 2011). International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan bahwa sebanyak 183 juta orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap DM. Sebesar 80% orang dengan DM tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah, (IDF, 2011). Pada tahun 2006, terdapat lebih dari 50 juta orang yang menderita DM di Asia Tenggara (IDF, 2009). Jumlah penderita DM terbesar berusia antara 40-59 tahun (Trisnawati, 2013). Pengaruh diabetes terhadap metabolisme lipid salah satunya ada pada kadar kolesterol. Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin, yang diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh. Kolesterol termasuk golongan lipid yang tidak terhidrolisis dan merupakan sterol utama dalam jaringan tubuh manusia. Kolesterol mempunyai makna penting karena merupakan unsur utama dalam lipoprotein plasma dan

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39972/2/BAB I.pdf · 2...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39972/2/BAB I.pdf · 2 membran plasma. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik menahun

akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat

menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang

mengatur keseimbangan kadar gula darah, apabila produksi insulin terganggu maka

terjadi peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah (hiperglikemia). Diabetes

melitus terbagi menjadi dua kategori utama yaitu diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2

serta diabetes gestasional. Diabetes tipe 1 ditandai dengan kurangnya produksi

insulin, sedangkan diabetes tipe 2 disebabkan penggunaan insulin yang kurang

efektif oleh tubuh, diabetes gestasional adalah hiperglikemia yang didapatkan saat

kehamilan (Republik Indonesia, 2014).

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang

besar. Data dari studi global menunjukan bahwa jumlah penderita diabetes mellitus

pada tahun 2011 telah mencapai 366 juta orang. Jika tidak ada tindakan yang

dilakukam, jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 552 juta pada tahun

2030 (IDF, 2011). Diabetes mellitus telah menjadi penyebab dari 4,6 juta kematian.

Selain itu pengeluaran biaya kesehatan untuk Diabetes Mellitus telah mencapai 465

miliar USD (IDF, 2011). International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan

bahwa sebanyak 183 juta orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap DM.

Sebesar 80% orang dengan DM tinggal di negara berpenghasilan rendah dan

menengah, (IDF, 2011). Pada tahun 2006, terdapat lebih dari 50 juta orang yang

menderita DM di Asia Tenggara (IDF, 2009). Jumlah penderita DM terbesar

berusia antara 40-59 tahun (Trisnawati, 2013).

Pengaruh diabetes terhadap metabolisme lipid salah satunya ada pada kadar

kolesterol. Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah,

berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin, yang diproduksi oleh hati dan sangat

diperlukan oleh tubuh. Kolesterol termasuk golongan lipid yang tidak terhidrolisis

dan merupakan sterol utama dalam jaringan tubuh manusia. Kolesterol mempunyai

makna penting karena merupakan unsur utama dalam lipoprotein plasma dan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39972/2/BAB I.pdf · 2 membran plasma. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan

2

membran plasma. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa kompleks

yang dihasilkan oleh tubuh dengan bermacam-macam fungsi, antara lain untuk

membuat hormon seks, hormon korteks adrenal, vitamin D, dan untuk membuat

garam empedu yang membantu usus untuk menyerap lemak. Kolesterol tidak larut

dalam darah. Kolesterol diangkut ke berbagai jaringan dalam tubuh dengan bantuan

senyawa yang tersusun atas lemak dan protein, yakni lipoprotein. Namun dalam

kadar berlebeih kolesterol berefek hiperkolesterolemia. Kolesterol yang diproduksi

oleh tubuh terdiri dari 2 jenis, yaitu kolesterol HDL (High Density Lipoprotein)

yang biasa disebut dengan kolesterol baik dan kolesterol LDL (Low Density

Lipoprotein) disebut dengan kolesterol jahat. Kolesterol LDL akan menumpuk pada

dinding pembuluh darah arteri koroner yang menyebabkan penyumbatan, karena

itu LDL disebut sebagai kolesterol jahat (City & Noni, 2013).

Penatalaksanaan diabetes secara umum adalah dengan meningkatkan

kualitas hidup penyandang diabetes dengan pengendalian glukosa darah, tekanan

darah, berat badan, dan profil lipid, melalui pengelolaan pasien secara

komprehensif. Penatalaksanaan DM dimulai dengan pola hidup sehat, dan

diberikan obat antidiabetes atau antihiperglikemia secara oral atau suntikan (Eliana,

2015). Salah satu upaya non farmakologi yang dilakukan adalah terapi diet

makanan, misal mengkonsumsi umbi-umbian yang memiliki banyak kandungan

glukomanan seperti umbi porang. Glukomanan adalah polisakarida dari golongan

mannan yang terdiri dari monomer β-1,4 ɑ-monnose dan ɑ-glukosa. Glukomanan

yang terkandung dalam umbi porang memiliki sifat yang dapat memperkuat gel,

memperbaiki tekstur, mengentalkan, menurunkan kadar gula darah, dan

menurunkan kadar kolesterol dalam darah (Kumar et al., 2013).

Umbi porang (Amorphopallus oncophyllus) merupakan umbi yang banyak

tumbuh di negara tropis seperti Indonesia, pada umumnya tumbuh liar di hutan,

sepanjang tepi sungai, dan lereng gunung. Tanaman porang masih jarang

dibudidayakan secara luas di Indonesia. Pengetahuan tentang manfaat porang bagi

industri masih terbatas, karena umbi porang tidak dapat dikonsumsi langsung

seperti tanaman sejenisnya (suweg) dan menyebabkan rasa gatal karena

mengandung kalsium oksalat. Porang memiliki prospek besar untuk dikembangkan

sebagai bahan baku pembuatan tepung glukomanan.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39972/2/BAB I.pdf · 2 membran plasma. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan

3

Glukomanan adalah serat pangan larut air yang rendah kalori, dapat

membentuk larutan kental dalam air dan daya kembang yang besar. Porang yang

merupakan bahan baku pembuatan tepung glukomanan dibuat menjadi tepung

sebelum di ekstraksi (Harmayani, 2014).Kandungan glukomannan yang terdapat

didalam tepung porang dapat dimanfaatkan untuk membuat produk yang sehat

salah satunya yaitu yogurt, dengan menggunakan tepung konjac glukomanan yang

cocok untuk dijadikan suplemen makanan bagi penderita DM.

Yogurt adalah produk yang diperoleh dari susu yang telah dipasteurisasi,

kemudian difermentasi dengan bakteri dari Bakteri Asam Laktat (BAL) sebagai

starter, yakni Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus yang hidup

bersimbiosis. Lama proses fermantasi akan berakibat pada turunnya pH yoghurt

dengan rasa asam yang khas, selain itu dihasilkan asam asetat, asetal dehid dan

bahan lain yang mudah menguap. Khasiat yang telah dibuktikan melalui konsumsi

susu fermentasi termasuk yogurt, yaitu mengontrol kadar kolesterol dalam darah

dan tekanan darah (Hendrati, M.P., 2014).

Dalam sebuah penelitian (Wang et al., 2012) ditunjukkan bahwa konsumsi

yogurt probiotik pada pasien diabetes mellitus tipe 2 secara signifikan menurunkan

kadar serum TG, TC dan LDL. Konsumsi probiotik akan menjadi pendekatan baru

untuk mengurangi tingkat kolesterol yang meningkat. Probiotik didefinisikan

sebagai mikroorganisme hidup yang memiliki efek kesehatan yang menguntungkan

pada inangnya, saat memasuki usus dengan jumlah yang cukup. Beberapa efek

kesehatan ini meliputi: menurunkan hiperkolesterolemia, pencegahan atau

penanganan diare, konstipasi, dan diabetes mellitus. (da Costa et al, 2013).

Di Dalam studi lain (Lee et al, 2012), menunjukkan bahwa asam lemak rantai

pendek yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat dapat menghambat sintesis

enzimatik kolesterol. Bakteri probiotik juga dapat memfasilitasi pembuangan

kolesterol melalui kotoran. Selanjutnya, bakteri ini dapat mengasimilasi kolesterol

dan menyebabkan reduksinya. Selain itu, disarankan agar bakteri asam laktat bisa

mengikat kolesterol dan menghambat reabsorpsinya di dalam tubuh. Sel

Lactobacilli dan Bifi dobacteria dapat menghidrolisis asam empedu terkonjugasi,

mengeluarkannya lebih cepat dan mengurangi tingkat penyerapannya (Moroti C et

al., 2012).

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39972/2/BAB I.pdf · 2 membran plasma. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan

4

Yogurt merupakan nutraceutical food yang dapat dikombinasikan dengan

umbi porang yang mengandung glukomannan dengan banyak manfaatnya. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa diet dilengkapi dengan glukomanan porang

menghambat pertumbuhan Escherichia coli, meningkatkan produksi total SCFA

(concentration of short fatty acid) dan mengurangi nilai pH konten cecal. Studi ini

menunjukkan bahwa glukomanan dari porang dapat digunakan sebagai makanan

fungsional. (Harmayani et al., 2014). Yogurt memiliki potensi mengontrol

kolesterol darah sedangkan konjac berpotensi untuk mengontrol diet gula yang

terserap dalam tubuh dihubungkan dengan penelitian diketahui keduanya dalam

menurunkan kolesterol.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian untuk

mengetahui potensi kombinasi yogurt dengan tepung konjac glukomannan serta

dosis optimum kombinasi yogurt konjac glucomannan, sebagai penurun kadar

kolesterol pada hewan coba Rattus novergicus yang diabetes. Dengan demikian

diharapkan dapat memberi pandangan agar dikembangkan suatu penelitian

berkelanjutan sehingga dihasilkan suatu produk yang dapat di manfaatkan

khususnya bagi penderita diabetes mellitus.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh pemberian Yogurt Konjac terhadap kadar kolesterol

tikus putih jantan Rattus norvegicus diabetes mellitus tipe 2?

2. Berapakah dosis optimum Yogurt Konjac yang dapat menurunkan kadar

kolesterol pada tikus putih jantan Rattus norvegicus diabetes mellitus

tipe 2?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

1. Mendapatkan data pengamatan pengaruh Yogurt Konjac terhadap kadar

kolesterol pada tikus putih jantan Rattus novergicus diabetes mellitus

tipe 2.

2. Mendapatkan data dosis optimum Yogurt Konjac yang dapat menurunkan

kadar kolesterol pada tikus putih jantan Rattus norvegicus diabetes mellitus

tipe 2.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39972/2/BAB I.pdf · 2 membran plasma. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan

5

1.4 Hipotesis

Yogurt Konjac dapat menurunkan kadar kolesterol pada tikus putih jantan

Rattus norvegicus diabetes mellitus tipe 2.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Akademis

Dapat memberikan informasi ilmiah tentang umbi porang (Amorphophallus

oncophyllus) dan diketahui manfaatnya sebagai alternatif nutriceutical food untuk

penunjang terapi konvensional diabetes mellitus yang bermanfaat dalam penurunan

kadar kolesterol serta mencegah komplikasi penderita DM.

1.5.2 Manfaat Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

yang menderita diabetes bahwa pemberian Yogurt Konjac pada dosis tertentu dapat

menurunkan kadar kolesterol.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39972/2/BAB I.pdf · 2 membran plasma. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan

6