BAB I-IV

download BAB I-IV

of 48

Transcript of BAB I-IV

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hal yang penting dalam kehidupan manusia untuk memperoleh ilmu pengetahuan, karena tanpa pendidikan dan ilmu pengetahuan, manusia tidak akan pernah maju menjadi yang lebih baik. Oleh karena itu, untuk melaksanakan proses pendidikan, maka perlulah seorang pendidik yaitu guru untuk membantu dalam proses belajar-mengajar. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dengan pesat. Seiring dengan perkembangan itu maka diperlukanlah tenaga pengajar yaitu guru yang professional dalam mendidik anak-anak bangsa, sehingga nantinya akan dihasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Guru sebagai salah satu tenaga pendidik merupakan penggerak segala komponen dalam proses belajar-mengajar. Mengingat sedemikian pentingnya peran serta guru dalam proses pendidikan, maka Universitas Pendidikan Ganesha sebagai pencetak tenaga guru yang profesional melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Lebih Awal (PPL Awal). PPL-Awal merupakan serangkaian kegiatan yang diprogramkan lembaga LPPL Undiksha yang memungkinkan mahasiswa Undiksha mengenal lingkungan fisik dan non-fisik sekolah yang harus dialami dan dipahami secara dini sebagai calon guru yang professional. Untuk melaksanakan PPL-Awal ini diperlukanlah sekolah yang tepat sebagai tempat latihan. SMK Negeri 1 Denpasar merupakan sekolah tempat latihan PPL-Awal yang tepat. SMK Negeri 1 Denpasar merupakan sekolah berstandar internasional (SBI). SMK Negeri 1 Denpasar memiliki keadaan fisik dan non fisik yang baik, sehingga proses belajar-mengajar terlaksana dengan baik dan nyaman. Serta SMK Negeri 1 Denpasar memilki guru yang professional sebagai tenaga pendidik, sehingga mahasiswa yang melaksanakan PPL-Awal dapat belajar serta mengamati langsung cara dan strategi guru mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu maka

1

Program Pengenalan Lapangan Lebih Awal dilaksanakan di SMK Negeri 1 Denpasar. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana sejarah berdirinya SMK Negeri 1 Denpasar? 2. Bagaimana unsur fisik dan non fisik di SMK Negeri 1 Denpasar? 3. Bagaimana sikap dan pola tingkah laku siswa di SMK Negeri 1 Denpasar? 4. Bagaimana proses belajar-mengajar di SMK Negeri 1 Denpasar? 1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan PPL-Awal ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya SMK Negeri 1 Denpasar. 2. Untuk mengetahui unsur fisik dan non fisik di SMK 1 Denpasar. 3. Untuk mengetahui bagaimana sikap dan pola tingkah laku siswa di SMK Negeri 1 Denpasar. 4. Untuk mengetahui bagaimana proses belajar-mengajar di SMK Negeri 1 Denpasar.

2

BAB II KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA ORIENTASI 2.1. Kegiatan yang Dirancang Kegiatan yang dirancang selama orientasi yang dimulai pada tanggal 18 Juli sampai dengan 30 Juli 2011 dijelaskan sebagai berikut : 1. Persiapan awal Penjajagan dan penetapan sekolah latihan, di SMK Negeri 1 Denpasar Menghadap ke kepala sekolah untuk memperkenalkan diri sekaligus menjelaskan maksud dan tujuan PPL-Awal serta menyerahkan surat-surat dan instrumen PPL-Awal 2. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan secara bertahap yang dilakukan setiap hari kecuali hari menggu, adapun data yang dicari ketika PPL-Awal yaitu: Mengamati keadaan fisik dan non-fisik sekolah Mengamati sikap dan pola tingkah laku siswa Melakukan observasi ke kelas umtuk mengetahui proses BelajarMengajar (PBM). 3. Penyusunan Laporan Penyusunan laporan ini dilakukan secara bertahap, penyusunan dimulai ketika semua data yang dibutuhkan terkumpul. Akhir dari penyusunan laporan ini di tandai dengan pengesahan dari kepala sekolah SMK Negeri 1 Denpasar dan guru pamong atau pembimbing. 2.2. Cara Mengumpulkan Data Dalam kegiatan orientasi PPL Awal ini, penulis menggunakan beberapa metode untuk mengumpulkan data. Hal ini dilakukan agar penulis memperoleh informasi yang lengkap dan tepat, sehingga memudahkan dalam menyusun laporan. Adapun metode yang penulis gunakan di antaranya : 1. Metode Observasi

3

Metode observasi merupakan pengumpulan data dengan cara mengamati dengan langsung segala keperluan data ketika kegiatan orientasi PPL-Awal 2. Metode Wawancara Metode wawancara yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan wawancara dengan nasumber, dan data yang diperoleh dicatat atau direkam dengan alat perekam suara. 3. Metode Dokumentasi/Pencatatan Metode dokumentasi/Pencatatan yaitu suatu cara pengumpulan data dengan cara mencatat data-data administrasi sekolah dan data-data yang penting terkait dengan sekolah. 4. Metode Diskusi Metode diskusi merupakan suatu proses pertukaran informasi yang disertai analisis dan argumentasi guna memperoleh kebenaran data yang diperoleh dari metode observasi dan wawancara.

4

BAB III TEMUAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Sejarah Berdirinya SMK Negeri 1 Denpasar. SMK N 1 Denpasar pada awal berdinya bernama STM Negeri Denpasar yang merupakan sekolah teknologi menengah kejuruan tertua di Bali. Sekolah ini didirikan atas permintaan Pemerintah Daerah Tingkat I Bali pada tahun 1962, mengingat pada waktu itu masih sangat kurangnya tenaga-tenaga teknik yang terampil untuk membantu pelaksanaan pembangunan di Daerah Tingkat I Bali. Atas dari itulah maka didirikannya STM Negeri Denpasar yang pelaksanaannya ditangani oleh Pemerintah Tingkat II Badung bekerja sama dengan Departemen Pekerja Umum untuk pengadaan sarana dan prasarana serta tenaga pengajar. Mengingat sulitnya dana pada waktu itu, pemerintah belum bisa menyediakan tempat belajar yang khusus baik berupa gedung dan alat-alat praktik yang memadai. Agar proses belajar mengajar dapat berjalan, maka untuk sementara kegiatan tersebut diadakan di SD Percobaan Tulangampiang di Gedung ST. Negeri Tulangampiang Denpasar. Kegiatan proses belajar-mengajar sebagian besar ditangani oleh Tenaga dari PU antara lain: Bapak Rohim, BE. Bapak I Ketut Arka

Bapak Ir. Zainudin Bapak Ir. Adenan Guru-guru non kejuruan dari SMA dan SGA, antara lain: Bapak I Ketut Suajana, BA. Bapak I Ketut Karang, BA.

Bapak Drs. I Putu Sudana Serta beberapa tenaga insinyur dari proyek Airport Ngurah Rai Tuban, Hotel Grand Bali Beach Sanur dan Patal Tohpati. Pada saat itu hanya dibuka dua jurusan yaitu jurusan bangunan gedung dan jurusan mesin yang dikoordinasi oleh Bapak Ir. Cokorde Raka Sukawati (penemu konstruksi jalan laying) serta beberapa tenaga dari CIP Denpasar. Sedangkan yang menjadi kepala sekolah pada

5

saat itu adalah Bapak Ida Bagus Suparsa. Beliau juga pada saat itu menjadi pemimpin ST Negeri Denpasar. Kegiatan proses belajar mengajar dilaksanakan pada sore hari, karena para pengajar hanya dapat mengajar pada sore hari. Untuk kegiatan praktik diadakan di: PALDAM Proyek Pembangunan Tuban PU Bali Beach Sanur

Patal Tohpati Sekolah Teknologi Menengah Negeri Denpasar mendapat bantuan dari pemerintah melalui proyek PELITA, proyek N.11 dan N. 59 bantuan kerja sama pemerintah Indonesia-Belanda Demikianlah perkembangan Sekolah Teknologi Menengah Negeri Denpasar yang kemudian pada tahun 1994 berubah nama menjadi SMK Negeri 1 Denpasar. 3.2 Lingkungan Fisik dan Non Fisik SMK Negeri 1 Denpasar Sebagai Sekolah Menengah Kejuruan yang pertama berdiri di bali hendaknya SMK Negeri 1 Denpasar ditunjang dengan fasilitas yang baik untuk proses belajar-mengajar. Data fisik dan non-fisik sekolah SMK Negeri 1 Denpasar dapat dilaporkan sebagai berikut : 1 . 2 . 3 . 4 . 5 . : 19 ruang kelas Status Sekolah Luas Tanah Jumlah Ruang Nama Sekolah Alamat : SMK Negeri 1 Denpasar : Jl. HOS Cokroaminoto No. 84 Denpasar Kode Pos 80116. Tlp. (0361) 422401, Fax (0361) 425603 : Negeri : 10.600 m2 Kelas : 68 kelas

6

6 . 7 . 8 . 9 . No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

Ukuran Rerata Ruang Kelas NSS Sertifikat ISO 9001 :2000 Bangunan lain yang ada Nama Bangunan Ruang Kepala Sekolah Ruang Wakasek Ruang Tata Usaha Ruang BK Ruang UKS Aula Bengkel Otomotif Bengkel Elekronik Bengkel Listrik Bengkel Mesin Bengkel Bangunan Bengkel TKJ Bengkel TMM Perpustakaan Ruang Osis Bangunan Koprasi Kantin Sekolah Padmasana WC Siswa Putri WC Siswa Putra WC Guru Ruang Guru Ruang Majelis Sekolah Ruang Kerja Reso Ruang Tamu Ruang Ibadah Ruang Jaga Pos Jaga Tempat Parkir Ruang Genset Ruang PBM Gardu Gudang Bengkel Bangunan

: 9 x 8 m2 : 32.1.22.09.00.001 : Lic No; QEC 23382 : Luas 34 m 30 m 392 m 63 m 18 m 144 m 1107 m 533 m 988 m 988 m 1084 m 146 m 146 m 270 m 63 m 39 m 89 m 92 m 7 m 7 m 5 m 108 m 72 m 27 m 36 m 7 m 36 m 12 m 242 m 120 m 42 m 9 m 36 m

10.Lapangan Olahraga

7

SMK Negeri 1 Denpasar memiliki 1 lapangan olahraga yaitu lapangan basket yang memilki luas 878 m yang dipergunakan sebagai tempat extrakulikuler, seperti bola voli, basket, dan juga digunakan sebagai tempat berlangsungnya upacara bendera dan untuk mata pelajaran Pejaskes melakukan praktik olahraga di lapangan lumintang yang terletak dekat dengan taman kota denpasar.

11. Lingkungan Sekolah. Jenis bangunan di sekitar sekolah lingkungan SMK Negeri 1 Denpasar mencakup 2 hal pokok, yaitu : 1. Jenis bangunan yang ada di sekitar sekolah. Lingkungan Sekolah SMK Negeri 1 Denpasar, dibatasi oleh beberapa bangunan antara lain : Di sebelah utara : Kuburan dan Bengkel

Di sebelah Timur : Pertamina, rumah penduduk Di sebelah selatan : Arel kosong, Jalan Raya dan RTC Di sebelah Barat : Jalan Raya

2. Kondisi lingkungan sekolah. SMK Negeri 1 Denpasar memiliki lingkungan yang nyaman, dilihat dari penataan taman, di taman sekolah terdapat tumbuhan-tumbuhan yang dapat menyejukan suasana sekolah, dan juga ditanami rumput mutiara, sehingga tanah tamam terlihat menjadi indah dan sejuk. SMK Negeri 1 Denpasar terletak di perkotaan, dan terletak di tempat yang strategias. Sarana dan prasarana di SMK Negeri 1 Denpasar juga sudah cukup lengkap untuk menunjang proses pembelajaran. Selain itu didukung pula oleh areal yang luas dan gedung kelas yang berlantai tiga dan juga di setiap Lab dan ruang guru dan pegawai sudah dilengkapi AC, sehingga ruangan menjadi sejuk. SMK Negeri 1 Denpasar juga memiliki empat satpam, yang menjaga keamanan sekolah dari tindakan kriminal dan sekaligus mengatur ketertiban siswa dalam memarkirkan sepeda motornya. 12. Denah Lingkungan Fisik.

8

Denah lingkungan fisik SMK Negeri 1 Denpasar. (terlampir) 13. Pengamatan penulis tentang ruang kelas tempat belajar siswa dengan fasilitas sepenuhnya dapat diuraikan sebagai berikut: a. Kelengkapan fasilitas yang terdapat pada ruang kelas adalah SMK Negeri 1 Denpasar memiliki ruang kelas yang baik, sesuai dengan pengamatan penulis bangku dan meja yang digunakan dalam proses belajar ada dua jenis, yaitu meja kuliah dan meja bisa seperti yang digunakan sekolah-sekolah lain. SMK Negeri 1 Denpasar menggunakan sistem pembelajaran yang berbeda dengan SMA, dimana proses pembelajaran dibagi menjadi dua blok, yaitu empat hari belajar di kelas Normatif-Adaptif (belajar teori) dan dua hari berikutnya belajar di kelas Produktif (praktik). Secara umum fasilitas yang ada di masing masing kelas adalah sebagai berikut: LCD Proyektor (semua kelas memiliki LCD Proyektor) Spidol Pelangkiran White board Meja. Kursi Motto-motto pendidikan Taplak meja Penghapus papan Buku jurnal dan absensi siswa Pas bunga Beberapa buah sapu Lampu Gambar presiden, wakil presiden, lambang Negara dan foto-foto pahlawan Jam dinding b. Manfaat kelengkapan atau fasilitas pada ruang kelas adalah

9

LCD Proyektor (semua kelas memiliki LCD Proyektor) berfungsi untuk membantu siswa dan guru dalam melakukan presentasi. Spidol berfungsi untuk menulis kata atau kalimat di papan tulis. Pelangkiran berfungsi untuk persembahyangan dan tempat menghaturkan banten. White board berfungsi untuk menulis ketika guru menerangkan suatu materi. Meja berfungsi untuk sarana belajar siswa. Kursi berfungsi sebagai tempat duduk siswa. Motto-motto pendidikan berfungsi untuk memotivasi siswa. Taplak meja berfungsi memperindah meja sehingga lebih menarik. Penghapus papan berfungsi untuk menghapus tulisan yang ada pada papan tulis. Buku jurnal dan absensi siswa berfungsi untuk mencatat kehadiran guru dan siswa. Pas bunga berrfungsi sebagai hiasan meja guru. Beberapa buah sapu berfungsi untuk membersihkan ruangan kelas. Lampu berfungsi agar ruangan tidak gelap. gambar presiden, wakil presiden, lambang Negara dan dan foto-foto pahlawan berfungsi untuk memperkenalkan dan mengingatkan pemimpin dan pahlawan Negara kepada siswa. Jam dinding berfungsi sebagai penunjuk waktu dalam pembelajaran. 14. Ruang Kepala Sekolah Setiap sekolah pastilah memiliki ruang Kepala Sekolah. Karena Ruang Kepala Sekolah menjadi bagian yang penting dari sebuah sekolah. Ruang Kepala Sekolah di gunakan Kepala Sekolah untuk bekerja, menerima tamu-tamu yang penting seperti gubernur, dll. Setelah penulis melakukan obeservasi ke ruang Kepala Sekolah ada beberapa fasilitas yang dapat penulis catat. Ruang Kepala Sekolah terbagi menjadi 2

10

ruangan yaitu : ruang untuk tamu dan ruang kerja Kepala Sekolah. Adapun fasilitas yang penulis dapat temukan yaitu: A. Ruang Tamu Kepala Sekolah: Kursi Tamu Brangkas TV LCD Meja Meja Piala Jam Lukisan AC Vas Bunga : 6 buah : 1 buah : 1 buah : 2 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah

B. Ruang Kerja Kepala Sekolah : Kursi Tamu Meja Tamu Kursi Kerja Meja Kerja Meja Kecil Lemari Brangkas AC : 4 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah

11

Meja Penyimpanan Hiasan Pelangkiran Radio

: 1 buah : 7 buah : 1 buah : 1 buah

15. Ruang Wakil Kepala Sekolah Selain ruang Kepala Sekolah, ruang Wakil Kepala Sekolah juga salah satu ruangan yang penting di sekolah. Pastinya setiap sekolah memiliki ruang wakil Kepala Sekolah. Ruang Kepala Sekolah di gunakan untuk kerja dari Wakil Kepala Sekolah. Selain itu untuk menerima tamu-tamu. Ruang Wakil Kepala Sekolah di bagi menjadi 2 ruangan, yaitu : Ruang A2 adalah ruang Wakasek bidang Kesiswaan dan Wakasek biadang Sarana dan Prasarana, dan A3 adalah ruangan Wakasek bidang Humas, Wakasek bidang MM ( Manajement Mutu), dan Wakasek bidang Kurikulum, dan di tambah dengan MR. Adapun fasilitas yang ada pada ruang Wakil Kepala Sekolah yaitu: A. Ruang A2 (Waka Kesiswaan,Sarana dan Prasarana) Mesin fotocopy Kulkas Papan program kegiatan Lukisan Printer Meja Tamu Kursi Tamu Meja Kerja Waka : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 2 buah : 1 buah : 1 buah : 4 buah : 4 buah

12

Kursi Kerja Brangkas Lemari Kaca

: 4 buah : 2 buah : 1 buah

B. Ruang A3 ( Waka Kurikulum, MM, Humas, dan MR) Papan program kegiatan Lukisan Printer Meja Tamu Kursi Tamu Meja Kerja Waka Kursi Kerja Brangkas Lemari Kaca Jam dinding Program kegiatan Buah AC Meja Kursi Meja tamu Almari kaca : 1 buah : 2 buah : 1 buah : 1 buah : 4 buah : 4 buah : 4 buah : 2 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 4 buah : 4 buah : 1 set : 1 buah

13

Brangkas penyimpanan Foto ganesha Printer Komputer

: 2 buah : 1 buah : 1 buah : 1 unit

16.

Perpustakaan sekolah. SMK Negeri 1 Denpasar memiliki dua perpustakaan yang berada di lantai

dua dan saling bersebelahan yaitu Perpustakaan Buku dan Perpustakaan Maya. A. Perpustakaan Buku Banyak buku-buku terdapat di perpustakaan ini, dan hampir setiap hari siswa atau guru mengunjungi perpustakaan, dari pengamatan penulis siswa yang datang untuk mencari bahan tugas atau hanya sekedar membaca novel. Perpustakaan ini dikelola tim khusus yang dikoordinatori oleh Marsitta Saragi, S.Pd dan terdapat dua petugas yaitu Ni Wayan Novi Kristiyanti dan Ni Made Darmi. Buku-buku yang ada di perpustakaan SMK Negeri 1 Denpasar meliputi: Jumlah No 1 2 3 4 5 6 7 IDENTITAS BUKU Karya Umum -Ilmu Komputer Filsafat Agama Ilmu Sosial Bahasa ILmu Murni Teknologi Umum Teknik Bangunan Teknik Elektronika Teknik Listrik Teknik Pemesinan Teknik Mesin Otomotif Judul 22 748 112 128 187 136 152 22 226 210 114 87 Jumlah Buku 22 1064 194 688 643 1165 494 47 780 815 1253 620 Kondisi Baik/Rusak Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

14

184

1352

Baik

8 9 10 11

Seni,Olahraga Sastra Sejarah Referensi Jumlah

61 599 69 207 3.263

171 1030 158 403 10.900

Baik Baik Baik Baik Baik

Secara keseluruhan jumlah buku adalah 10.900. (3.263judul) Selain bukubuku diatas, perpustakaan juga menyediakan majalah dan koran-koran Perpustakaan dimanfaatkan dalam menunjang pembelajaran (bagi siswa, guru dan pegawai) dilihat dari: Data Pengunjung siswa, guru, dan pegawai dari bulan Juli 2010 sampai dengan bulan Maret 2011.GRAFIK SISWA PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN SMK NEGERI 1 DENPASAR BERDASARKAN HARI EFEKTIF PERIODE JULI 2010 s.d. 23 MARET 2011 2000 1800 1800 1600 1400 1056 1200 929 1000 688 647 800 611 600 506 400 242 200 0be r us r er Ju li m be gu st ob m O kt ep te ov e m be r

JUMLAH PENGUNJUNG

195

N

S

D

BULAN

es e

Ja nu ar i Fe br ua ri M ar et

A

15

JUMLAH PENGUNJUNG

GRAFIK GURU PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN SMK NEGERI 1 DENPASAR BERDASARKAN HARI EFEKTIF PERIODE JULI 2010 s.d. 23 MARET 2011 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0Ju li

7 4 2 2

8

3 0 0ua ri Fe br ua ri M ar et

0

us tu s Se pt em be r O kt ob er N ov em be r D es em be r

Ag

BULAN

GRAFIK PEGAWAI PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN SMK NEGERI 1 DENPASAR BERDASARKAN HARI EFEKTIF PERIODE JULI 2010 s.d. 23 MARET 2011 JUMLAH PENGUNJUNG 2.5 2 1.5 1 0.5 0Ju li

2

2

2

2 1 0 0 1 0

S

Analisis buku yang paling digemari pengunjung juli 2010 sampai

dengan 23 maret 2011.

us ep te m be r O kt ob er N ov em be D r es em be r Ja nu ar i Fe br ua ri M ar et

A

gu st

BULAN

Ja n

16

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Jenis Buku Teknologi Bangunan Teknologi Elektronika dan Listrik Teknik Mesin Dan Otomotif Teknologi Komputer Agama Ilmu Sosial Bahasa Matematika,Fisika,K imia Novel / Fiksi Sejarah Filsafat Kesenian dan Olahraga

Jumlah buku 1 126 124 102 704 20 19 63 48 1195 24 51 13 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Ket

Adapun data-data yang dimiliki perpustakaan adalah: Daftar iventaris perpustakaan. (terlampir) Sasaran mutu unit kerja perpustakaan buku 13 juli 2010 30 juni 2011. (terlampir) Program kerja pengelolaan perpustakaan buku tahun pemelajaran 2010 2011. (terlampir) Peraturan dan tata tertib perpustakaan buku. (terlampir) Daftar inventaris buku perpustakaan tahun pelajaran 2010 2011 ( 19 1 -2011 ). (terlampir) Analisis kompetensi pengelola perpustakaan. (terlampir) Mekanisme penanganan pelanggan tata tertib perpustakaan. (terlampir) Struktur organisasi perpustakaan buku. (terlampir)

Upaya yang dilakukan sekolah dalam menambah buku-buku di perpustakaan dengan cara membeli buku-buku sesuai dengan anggaran yang disediakan dan juga sumbangan dari: Ketua Komite Sekolah, Museum Bali, Direktorat Pembinaan SMK, Pustaka Gita Santi, Guru, Siswa, Mahasiswa PPL, dan Pengganti dari buku yang hilang.

17

Depdiknas, departemen pemerintahan, kemenpora, kepala sekolah, PERAN DAN FUNGSI PERPUSTAKAAN 1. Peran : a. Sebagai perangkat untuk kelengkapan yang lain guna meningkatkan ketakwaan. kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia pembangunan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. b. Sebagai perangkat untuk menunjang kurikulum sekolah dan kegiatan belajar mengajar (KBM). 2. Fungsi : a. Tempat menyimpan informasi dan sumber data . b. c. d. e. f. Tempat meletakan dasar-dasar ke arah belajar mandiri. Menyediakan sumber sumber yang tepat guna untuk kegiatan konsultasi guru dan siswa. Mendidik siswa agar dapat memelihara dan memnfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil guna. Sebagai alat komunikasi. Menggembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca. VISI DAN MISI PERPUSTAKAAN SMK NEGERI 1 Perpustakaan SMK Negeri 1 Denpasar mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut : VISI : MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM UPAYA MEWUJUDKAN MANUSIA YANG BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA. MISI : MENYEDIAKAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN YANG MEMADAI UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT CERDAS DENGAN

18

GEMAR MEMBACA SERTA MENDUKUNG KURIKULUM SEKOLAH.

PELAKSANAAN

Adapun upaya yang dilakukan oleh sekolah untuk menambah buku-buku perpustakaan yaitu dengan mewajibkan siswa-siswi kelas tiga untuk menyumbangkan sebuah buku per-orang, dan sekolah juga membeli beberapa buku sesuai dengan anggaran yang ada. Perpustakaan SMK Negeri 1 Denpasar memiliki ruangan yang nyaman sehingga siswa yang belajar di perpustakaan akan merasa nyaman dalam belajar, dan juga petugas perpustakaan sangat ramah. B. Perpustakaan Maya Perpustakaan maya merupakan perpustakaan internet, dimana di dalam perpustaakaan ini tidak terdapat buku-buku seperti halnya perpustakaan buku. Di perpustakaan maya ini siswa atau guru dan pegawai mencari informasi dan datadata yang di perlukan dalam pengerjaan tugas melalui internet. Perpustakaan maya memiliki petugas khusus yang dikoordinatori oleh Ni Ketut Mertasih,S.T,M.Pd dan satu pegawai penjaga yaitu A.A Lanang Agus Arbawa, SE struktur organisasi (terlampir). Perpustakaan maya juga memiliki program kerja (terlampir) dan juga dilengkapi dengan tata tertib yang dibuat khusus untuk pengguna atau pengunjung perpustakaan maya atau Virtual Library (terlampir). Fasilitas yang terdapat di perpustakaan maya yaitu: 19 meja komputer 1 kmputer petugas 3 printer 5 meja petugas 19 komputer 25 kursi 1 ac 1 termometer 1 lemari kecil 1 rak

Daftar inventaris barang dan alat (terlampir).

19

Fasilitas perpustakaan maya di SMK Negeri 1 Denpasar cukup lengkap, dilengkapi dengan AC, komputer spesifikasi yang baik dan acces internet yang cepat sehingga siswa yang mencari informasi atau tugas di internet menjadi lebih nyaman.

17.

SMK Negeri 1 Denpasar mempunyai beberapa laboratorium atau ruang praktek diantaranya: A. Bengkel-bengkel SMK Negeri 1 Denpasar memiliki bengkel-bengkel yang sistem belajarnya tidak hanya memfokuskan pada belajar teori saja tetapi juga pada praktek langsung di bengkel-bengkel yang telah disediakan oleh jurusan bidang keahlian masing-masing sehingga nantinya siswa memilki skill yang cukup untuk langsung terjun ke dunia kerja. Bengkel-bengkel yang dimiliki oleh SMK Negeri 1 Denpasar diantaranya adalah: 1) Bidang Keahlian Teknik Bangunan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Program Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan 2) Bidang Keahlian Teknik Elektronika Program Keahlian Teknik Audio Video 3) Bidang Keahlian Teknik Listrik dan Teknik Pendingin Program Keahlian Teknik Pemanfaatan Ketenagalistrikan Program Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara 4) Bidang Keahlian Teknik Mesin Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Program Keahlian Teknik Sepeda Motor Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Program Keahlian Teknik Permesinan 5) Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi Jurusan Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki tiga program keahlian diantaranya, Program Keahlian Multimedia, Program Keahlian

20

Rekayasa Perangkat Lunak, dan Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan. Program Keahlian Teknologi Multimedia Program Keahlian Multimedia merupakan program

keahlian yang memiliki dua lab multimedia yang digunakan praktik siswa ketika pembelajaran produktif. Lab multimedia sudah memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk proses pembelajaran. Adapun fasilitas yang dimiliki Lab Multimedia adalah:

Fasilitas Fasilitas Jam Dinding Meja Siswa Kursi Siswa LCD Proyektor AC Komputer Layar No.01sd 12 Komputer Layar No.13sd 39 Komputer No.40 sd 41 Komputer No.42 sd 46 CPU No.47 sd 94 Stavolt No.95 sd 118 Stavolt No.119 sd 130 Almari Arsip 4 laci Printer EPSON + Modif Scanner HP Office Jet Video Recorder HDTV Panasonic

Jumlah Jumlah 1 4 2 6 5 3 5 1 2 2 7 2 5 4 8 2 4 1 2 1 1 1 1 1 2 Buah Buah Buah Buah Buah Buah Set Set Set Buah Buah Buah set Unit Unit Unit Unit 21

Program Keahlian Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak Program Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak Program Keahlian Teknologi Komputer Jaringan Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan merupakan salah satu jurusan yang ada di SMK Negeri 1 Denpasar. Lab TKJ dikelola oleh petugas khusus dan guru dari bidang studi TKJ. Jurusan TKJ memiliki dua ruang Lab, dimana ruang Lab tersebut memiliki masing-masing fasilitas diantaranya: Ruang TKJ I Fasilitas yang terdapat di ruangan TKJ I adalah: Komputer untuk siswa Komputer untuk guru Meja untuk siswa Meja untuk guru Printer Papan tulis Switch Kursi siswa AC 20 buah 1 buah 26 buah 3 buah 1 buah 1 buah 1 buah 33 buah 2 buah

22

Ruang TKJ II Fasilitas yang terdapat di ruangan TKJ II adalah: Komputer untuk siswa Komputer untuk guru Rak penyimpanan Meja siswa Meja untuk guru Printer Kipas angin Switch Rak untuk tempat helm dan sepatu siswa 13 buah 1 buah 1 buah 14 buah 2 buah 1 buah 2 buah 1 buah 1 buah

18.

Ruang BK

SMK Negeri 1 Denpasar memiliki ruang BK (Bimbingan Konseling), dimana ruangan ini digunakan untuk menangani dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswa. Untuk menangani dan memecahkan masalah siswa tersebut dibutuhkanlah beberapa guru Bimbingan Konseling yang bertugas sebagai konselor. SMK Negeri 1 Denpasar memiliki tujuh guru Bimbingan Konseling, dimana yang dikoorditaori oleh Dra. Luh Suwini, dan enam guru lainnya adalah: Sri Kuswandari, S.Pd. Luh Tirta, S.Pd. Drs. A. A. Gede Oka Dra. Ni Ketut Purianti RR. Enny Suharyati, S.Pd. W. Udayani Sastrawati, S.Pd. Struktur organisasi Bimbingan Konseling (terlampir). Di dalam penanganannya terhadap siswa bermasalah, disediakan beberapa layanan oleh BK yang disebut Pola 17 Bimbingan Konseling, yaitu:

23

Layanan Orientasi Layanan ini diberikan khususnya terhadap para siswa baru yang akan

memasuki dunia sekolah lanjutannya. Para siswa lebih ditekankan untuk dapat menyesuikan lingkungan sekolah yang baru mereka masuki. Dengan adanya penyesuaian diri dan lingkungan secara mendalam, maka akan dapat dengan mudahnya mendukung keberhasilan siswa tersebut. Layanan Informasi Layanan ini diberikan kepada siswa sebagai modal pengetahuan serta berbagai macam pemahaman tentang hal-hal yang berguna untuk mengenal ciri, sehingga nantinya dapat mengembangkan diri pribadinya sebagai seorang pelajar. Layanan penempatan Layanan Penempatan berfungsi untuk memberikan saran atau masukan untuk siswa bagaimana bakat, minat serta kemampuannya secara optimal, sehingga siswa dapat memahami jati dirinya untuk dapat berkembang dengan baik. Salah satunya jika siswa memiliki permasalahan mengenai penjurusan kelas karena belum dapat memahami diri pribadinya. Layanan Pembelajaran Layanan ini dimaksudkan untuk membantu siswa agar dapat secara optimal meningkatkan kemampuan yang dimilikinya, seperti dalam kegiatan belajar di sekolah mereka harus dapat menentukan strategi yang digunakan dalam materi pelajaran yang susah untuk dikuasai serta dapat menentukan mata pelajaran yang benar-benar sesuai dengan ketepatan otak, sehingga memudahkan siswa lebih terampil dalam belajar. Layanan Konseling Perorangan Layanan konseling perorangan yamg memungkinkan bagi siswa SMK Negeri 1 Denpasar yang memiliki pribadi/yang memerlukan asas kerahasiaan sehingga perlu mendapat layanan konseling perorangan (tatap muka). Layanan Konseling Kelompok Layanan konseling kelompok memungkinkan siswa mendapatkan kesempatan untuk pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok.

Layanan Bimbingan Kelompok

24

Dengan Layanan Bimbingan Kelompok dimaksudkan agar siswa dapat diajak untuk bersama-sama mengemukaan pendapat tentang sesuatu dan membicarakan topik-topik penting, mengembangkan nilai-nilai tentang hal tersebut, dan mengembangkan langkah-langkah bersama untuk membahas permasalahan dalam kelompok. Berbagai layanan tersebut diberikan berdasarkan mekanisme kerja yang terarah. Didalam memberikan layanan bimbingan konseling, tidak terlepas dari kegiatan pendukung BK yang meliputi kegiatan pokok aplikasi instruman BK, himpunan data, konvensi kasus, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus. Semua jenis kegiatan pendukung itu dilaksanakan di SMK Negeri 3 Singaraja dan secara langsung dikaitkan pula pada empat bidang bimbingan yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan karir serta disesuaikan dengan kebutuhan siswa melalui fungsi dalam bimbingan konseling. Pola 17 Bimbingan Konseling (terlampir). Adapun fasilitas yang tersedia di ruangan Bimbingan Konseling ialah: FasilitasAlmari arsip Rak Komputer Meja Kerja Kursi tamu Papan Struktur Papan keadaan siswa TV AC Jam dinding Kursi

Jumlah5 buah 2 buah 1 unit 7 buah 1 set 1 buah 1 buah 1 buah 1 unit 1 buah 7 buah

19.

Laboratorium. Ruang laboratorium merupakan salah satu penunjang dalam kegiatan

belajar mengajar di SMK Negeri 1 Denpasar. Laboratorium ini digunakan oleh guru dan siswa pada saat melakukan pratikum. Laboratorium ini dikelola oleh beberapa laboran. Sebelum melakukan pratikum terlebih dahulu alat-alat akan dipersiapkan oleh guru yang bersangkutan dibantu oleh laboran. Di SMK Negeri 1 Denpasar terdapat 3 buah laboratorium KKPI dimana masing-masing laboratorium ini memiliki fasilitas, antara lain: 28 unit komputer

25

40 buah kursi plastik 1 buah papan tulis (white board) LCD Proyektor 2 buah printer 1 buah meja guru 1 buah kursi guru 2 buah sapu 1 buah AC Lampu Gambar presiden, wakil presiden, lambang Negara dan foto-foto pahlawan Jam dinding Tata Usaha.

20.

SMK Negeri 1 Denpasar memiliki tiga ruang Tata Usah, dimana ketiga ruangan tersebut terletak di gedung baru lantai dua yang bersebelahan dengan ruang seminar. Ruang tata usaha ini digunakan sebagai tempat kerja para pegawai tata usaha (TU), sebagai tempat administrasi siswa, pegawai, guru, sarana prasarana dan infentarisasi sarana prasarana sekolah, penanganan, pengelolaan, dan pengolahan administrasi sekolah dan administrasi keuangan sekolah. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di ruang tata usaha SMK Negeri 1 Denpasar adalah : A. Perlengkapan Kegiatatan administrasi, yaitu : - Komputer TU - Printer TU - Mesin ketik - Mesin Stensil - Bra98 7ngkas - Meja TU - Kursi TU - Meja Guru : 7 buah : 4 buah : 1 buan : 1 buah : 2 buah : 21 buah : 21 buah : 110 buah

- F,./iling Cabinet/almari : 5 buah

26

- Papan data - Kursi tamu - Lemari kayu 21. Ruang OSIS

: 1 buah : 1 unit : 2 buah Komputer LCD : 60 buah

B. Perlengkapan kegiatan belajar mengajar (ruang teori dan praktek), yaitu : Printer : 1 buah : 1 buah : 468 buah : 468 buah Lemari : 10 buah Meja Siswa Kursi Siswa

OSIS merupakan Organisasi Siswa Intra Sekolah, dimana di dalam orgainasi ini melibatkan siswa-siswa sebagai pengurus dan anggotanya. Ruang OSIS di lengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang dalam melaksanakan kegitannya. Data inventaris ruang OSIS (terlampir) Ruangan OSIS ini berfungsi sebagai ruangan tempat menyimpan pakaian perangkat upacara, tempat mengetik surat-surat yang berkaitan dengan kegiatan OSIS, serta tempat bertukar pikiran para pengurus OSIS baik sebelum maupun sesudah melakukan kegiatan sekolah. Adapun struktur pengurus, struktur pembina, dan program kerja terdapat pada ruangan tersebut. (terlampir) 22. Ruang UKS

SMK Negeri 1 Denpasar memiliki satu ruang UKS yang digunakan untuk tempat pertolongan pertama kepada warga sekolah. Fasilitas yang terdapat di ruang UKS SMK Negeri 1 Denpasar yaitu: Jam dinding : 2 buah Tempat tidur : 2 buah Keran tempat memcuci tangan : 1 buah Tandu : 1 buah Lemari obat : 1 buah Pelangkiran : 1 buah

27

Meja :1 buah Kursi : 4 buah Kalender : 1 buah AC : 1 buah Meja tempat obat : 1 buah 23. Ruang Pembayaran SPP SMK Negeri 1 Denpasar memiliki ruang pembayaran SPP khusus, dimana tempatnya terletak di utara ruangan seminar. Ruangan ini digunakan untuk administrasi siswa yaitu pembayaran SPP dan lain-lain. Di ruangan ini terdapat dua petugas khusus dalam mlayani pembayaran administrasi siswa-siswi. Adapun fasilitas yang terdapat di ruang ini yaitu: 2 buah meja pegawai 1 buah almari 1 buah kipas angin 2 buah kursi pegawai 1 buah kaca cermin 1 buah sisir 1 buah sapu bulu 1 daftar prosentase keuangan pembayaran dan komite siswa 1 buah serok 1 buah jam dinding 1 buah kalender 1 buah kalkulator dan arsip-arsip

28

24.

Ruang Koperasi.

SMK Negeri 1 Denpasar memiliki sebuah koperasi, yang bernama koperasai Wisma Mukti yang telah bergerak di bidang usaha simpan pinjam serta koperasi konsumsi. Koperasi Wisma Mukti ini dikelola oleh sepuluh orang yang diantaranya bernama Ni Luh Wiratnawati yang merupakan bendahara unit toko. Adapun fasilitas-fasilitas yang ada di koperasi ini, yaitu : Komputer Almari Rak Meja Kursi : 1 Unit : 1 buah : 3 buah : 3 buah : 4 buah

Selain itu pula kebutuhan-kebutuhan yang tersedia di koperasi antara lain : alatalat tulis sekolah, kebutuhan pokok, baju seragam sekolah, pulsa. 25. Guru dan Pegawai SMK Negeri 1 Denpasar memiliki ruang guru yang terletak di sebelah utara prahayangan dan terletak di lantai satu. ruang guru ini ditempati oleh guru-guru normatif / adatif. Fasilitas yang terdapat diruang guru adalah sebagai berikut : Meja guru Kursi guru Set meja tamu Foto presiden dan Wakil presiden lambang burung garuda Televisi Dispenser Lukisan Rak absensi Lemari AC : 22 buah : 22 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 4 buah : 2 buah : 2 buah : 2 buah

29

Jam dinding Rak penyimpanan berkas-berkas penting Pas bunga Rak kaca Lemari kayu Lampu neon Komputer Printer Tempat kunci Poster pendidikan Aksara bali Plangkiran Speaker Papan pengumuman Tempat cuci tangan

: 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 2 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah

Adapun guru yang mengajar dalam sekolah ini antara lain dibagi menjadi dua yaitu guru produktif dan normatif. Guru normatif adalah guru yang mengajar pada tiap kelas, sedangkan guru produktif guru-guru yang mengajar di bengkel. Sistem belajar yang digunakan dalam SMK Negeri 1 Denpasar yakni para siswa belajar di kelas selama empat hari dalam seminggu dan selama dua hari lainnya digunakan untuk praktek di bengkel masing-masing. Dengan adanya sistem belajar maka tugas guru menjadi lebih berat selain tugas mengajar, tugas lain yang diberikan pada guru adalah sebagai guru piket harian, Pembina ekstrakurikuler, KAPROG (kepala program), KABID (kepala bidang). Selain itu dalam menjalankan tugas-tugasnya, para pegawai selalu menjalankan tugas secara konsekuen dimana para pegawai menjalankan tugas operasional dan administratif sekolah agar proses perkembangan di sekolah berjalan dengan baik.

30

26. Bangunan lain yang ada di SMK Negeri 1 Denpasar. A. Kantin Di SMK Negeri 1 Denpasar terdapat 4 buah kantin yang masingmasing terletak di tempat yang berbeda-beda, alasannya karena sekolah ini memiliki lingkungan yang sangat luas sehingga letak kantin berada pada lokasi yang strategis bagi siswa untuk belanja. Dangan letak kantin yang strategis maka memungkinkan siswa untuk menjajakan uang sakunya dangan mudah dan tidak membuang energi wntuk mencapai kantin. Kantin pertama, terletek disebelah utara sekolah dekat dangan ruang teori sehingga memudahkan siswa untuk belanja dangan mudah, penjaga kantin ini terdiri dari lima orang, dimana kantin ini merupakan kantin utama yang menjual beraneka jenis makanan seperti snack, roti, aneka menuman, mie dan soto. Kantin ini juga menjual peralatan tulis seperti buku tulis, pensil, penggaris, penghapus, dan lain sebagainya. Kantin kedua dan ketiga terletak di sebelah timur kantin pertama, dimana kantin ini juga menjual beraneka ragam jenis makanan seperti nasi campur, mie goreng dan mie kuah, aneka jenis makanan ringan dan beberapa jenis minuman segar. Selain itu pula adapun kantin yang terakhir merupakan kantin yang keempat dimana terletak pada sebelah pajok tenggara sekolah. Kantin ini juga sangat lengkap dalam menjual makanan yang dibutuhkan para siswa Letak kantin ini sangat dekat dangan bengkel, sehingga memudahkan para siswa belanja untuk mengisi kekosongan perut setelah praktek di bengkel masing-masing.

B

Padmasana Negeri 1 Denpasar memiliki 4 buh pelinggih dan 1 padmasana, 2

pelinggih terletak di depan pintu gerbang sekolah, dan yang lainnya terletak di pojok barat laut dan timur laut, sedangkan padmasana di SMK Negeri 1 Denpasar terletak bersebelahan dengan lapangan basket. Pemanfaatan padmasana dalam proses pendidikan siswa secara utuh adalah pada saat Hari

31

Raya Purnama dan Tilem seluruh siswa, guru, pegawai dan staf SMK Negeri 1 Denpasar yang beragama Hindu (kecuali yang cuntaka) melaksanakan persembahyangan bersama. Persembahyangan bersama bertujuan untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri siswa terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa, tuhan yang Maha Esa serta menanamkan nilainilai keagamaan. C Rumah jaga Rumah jaga terletak di sebelah utara sekolah yang disediakan khusus bagi penjaga sekolah dan di sebelah timur bengekel kayu yang disediakan bagi siswa yang letak tempat tinggalnya jauh. D Pos Jaga Pos jaga terletak di bagian depan sekolah di sebelah kiri pintu gerbang. Pos ini dijaga oleh lima satpam yang melakukan tugasnya dalam menangani siswa yang bolos dalam sekolah serta menangani siswa yang terlambat datang ke sekolah. Dalam pos ini terdapat 1 buah meja kecil dan 1 buah kursi. E Parkir Sekolah Untuk memudahkan siswa menaruh kendaraan yang dibawa pada saat sekolah, maka disediakanlah sarana yang sangat penting demi kenyamanan siswa yaitu dangan adanya tempat parkir sekolah. hal ini dikarenakan hampir semua siswa dan juga guru pengajar di sekolah ini memiliki kendaraan masing-masing. SMK Negeri 1 Denpasar memiliki cukup banyak lahan parkir yaitu di bagian barat laut sekolah, di bawah gedung normatif dan adaftif, di depan gedung normatif dan adaftif, dan disebelah gedung produktif yang merupakan tempat parkir siswa dan guru, di samping bangunan baru merupakan tempat parkir mobil untuk guru dan tamu, dan satu lagi berada di samping bengkel konstruksi kayu yang merupakan tempat parkir motor bagi siswa dan guru. Supaya lebih mudah ada juga siswa dan guru-guru yang sering memarkir motor rnereka di sebelah dekat bengkel tempat mereka praktik. F Ruang Seminar

32

SMK Negeri 1 Denpasar memiliki ruang seminar, yang terletak di gedung lantai dua bersebelahan dengan ruang tata usaha. Ruang seminar digunakan untuk pertemuan/ rapat guru dan pegawai SMK Negeri 1 Denpasar atau untuk acara-acara khusus SMK Negeri 1 Denpasar. Adapun fasilitas yang terdapat di ruang seminar adalah: 6 7 buah buah kursi meja 4 buah lukisan 1 buah jam dinding 83 buah kursi besi 33 buah kursi plastic 12 buah meja kaca untuk tamu 1 wereles microfone 1 kabel roll Lambang Negara dan foto presiden dan wakil presiden narasumber narasumber 4 buah speaker bawah 4 buah speaker atas 1 buah ampli 3 buah pas bunga 4 buah AC 2 buah LCD 3 korden jendela

G WC / Toilet SMK Negeri 1 Denpasar memiliki 15 toilet yang letaknya terpisah diantaranya: Dibelakang ruang osis 2 kamar mandi wanita dan 2 pria Disamping Lab KKPI 2 kamar mandi wanita dan 1 pria Di lantai 2 didepan ruang guru 3 kamar mandi wanita dan 1 pria Di samping tempat parkir siswa, 3 kamar mandi wanita dan 1 pria.

H Aula SMK Negeri 1 Denpasar memiliki ruang aula dengan luas 380 m2, ruang aula ini terletak di lantai tiga gedung baru di atas ruangan TU dan ruang

33

seminar, namun ruangan ini masih dalam proses pembangunan dan belum selesai secara maksimal. Aula ini digunakan untuk kegiatan-kegiatan sekolah. 27. Keadaan Guru dan Petugas Administrasi Sekolah. Dari observasi manajemen kepegawaian dengan narasumber Ibu I Gst. N. Astuti Nurinten, S.Sos yang telah dilakukan di SMK Negeri 1 Denpasar, diperoleh data pengelolaan SMK Negeri 1 Denpasar melibatkan 237 orang sumber daya manusia yang terdiri dari: 1. Tenaga Edukatif (PNS) sebanyak 143 orang dengan latar belakang pendidikan Strata Dua (S2) sebanyak 24 orang, pendidikan Strata 1 (S1) sebanyak 113 orang, dan Sarjana Muda/Diploma sebanyak 6 orang. sertifikasi sebanyak 34 orang. Tenaga Edukatif (Non PNS) sebanyak 52 orang dengan latar belakang pendidikan Strata 1 (S1) sebanyak 47 orang dan Sarjana Muda/Diploma sebanyak 5 orang. 2. Tenaga kepegawaian (PNS) sebanyak 19 orang dengan latar belakang pendidikan Strata 1 (S1) 4 orang dan SMA/SMK sebanyak 15 orang. Tenaga kepegawaian (Non PNS) sebanyak 23 orang dengan latar belakang pendidikan Strata 1 (S1) sebanyak 5 orang dan Sarjana Muda/Diploma sebanyak 3 orang dan SMA/SMK sebanyak 15 orang. Guru yang sudah sertifikasi sebanyak 109 orang sedangkan Guru yang belum

28.

Keadaan Siswa

Secara umum latar belakang sosial siswa di sekolah ini adalah merata, dalam arti siswa sebagian besar berasal dari keluarga dan lingkungan yang sehat, walaupun ada beberapa siswa yang berasal dari keluarga yang tidak lengkap. Sementara latar belakang ekonomi siswa pada umumnya adalah dari kelas menengah ke bawah. Hal ini dapat dilihat bahwa sebagian siswa ke sekolah menggunakan sarana transportasi angkutan umum, bahkan ada pula yang diantar jemput oleh orang tua siswa. 29. Kegiatan Ekstrakurikuler

34

SMK Negeri 1 Denpasar memiliki kegiatan ektrakurikuler. Kegiatan ektrakulikuler ini berjumlah 28 macam yaitu atletik, bola voli, basket, bulutangkis, tenis meja, sepak bola, futsal, sepak takraw, karate, pencak silat (PD), paskibraka, tabuh, tari, UKS/PMR, clean and green,sispala, KIR, jurnalis, sasbud/theatre, pesantian, judo, renang, robotik, english club, matematika club, fisika club, kimia club, dan pramuka. Seluruh siswa diwajibkan untuk mengikuti ektrakulikuler kecuali untuk kelas XII namun juga diperbolehkan untuk mengikuti ekstra, khususnya bagi siswa yang berprestasi. Ekstrakulikuler pramuka diwajibkan untuk semua siswa dan satu ektrakulikuler pilihan sesuai dengan minat dan bakat dari masing-masing siswa. Pembinaan dari masing-masing ekstrakulikuler tersebut ditugaskan kepada guru-guru yang terkait dengan bidangnya, namun untuk extrakulikuler pencak silat, karate, atletik dan judo mendatangkan pelatih atau pembina dari luar sekolah. prestasiiiiiiUntuk surat pernyataan mengikuti extrakulikuler terlampir.

35

3.3 Pengenalan Pola Sikap Dan Tingkah Laku Siswa 3.3.1 Umum Secara umum, interaksi sosial diantara guru-guru, guru-siswa, dan siswa-siswa berlangsung secara harmonis. Kondisi interaksi sosial yang harmonis anatara guru-guru bisa dilihat dari kompaknya kegiatan mereka pada saat kesehariannya, terlihat hubungan antar guru begitu akrab satu sama lain, hal ini terlihat dari pengamatan aktivitas guru di ruang guru, mereka layaknya saudara, saling bersenda gurau, saling membantu, dan bercakapcakap. Dari pengamatan praktikan rasa kekeluargaan yang ada di SMK Negeri 1 Denpasar sangat tinggi. Walaupun guru-guru yang ada di SMK Negeri 1 Denpasar berasal dari agama yang berbeda, akan tetapi perbedaan agama tersebut tidak membuat hubungan kekeluargaan mereka terganggu. Sedangkan hubungan antara guru dan siswa juga tampak harmonis, tidak ada kesan bahwa siswa takut pada guru, ini terlihat dari tingkah laku siswa yang tidak sungkan-sungkan bertanya apabila ada yang kurang dimengerti, begitu juga suasana di luar kelas, siswa dan guru bisa saling bercanda pada saat di luar kelas. Berikut ini diuraikan interaksi sosial antar komponen yang terlibat di sekolah

36

a. Interaksi Guru dengan Guru Hubungan antara guru yang satu dengan yang lainnya sangat akrab. Dimanapun para guru berada, mereka kelihatan selalu saling sapa dan bahkan saling guyonan. Selain itu, kesungguhan dan saling kerjasama di dalam melaksanakan kegiatan sekolah, sehingga terlihat jiwa kekeluargaan sebagai bagian dari keluarga besar SMK Negeri 1 Denpasar. Hal ini sudah tampak dari kegiatan sehari-hari terutama pada saat jam istirahat serta kegiatan keagamaan. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari pun dewan guru saling membantu satu sama lain. Apabila terdapat guru yang berhalangan mengajar, maka guru lainnya yang memegang mata pelajaran yang sama akan menggantikan jam mengajarnya. b. Interaksi Guru dengan Siswa Siswa SMK Negeri 1 Denpasar tidak ada yang bermasalah dengan gurunya. Di dalam maupun di luar kelas siswa tetap berperilaku sopan terhadap gurunya. Setiap guru mengakui dan memberikan penghargaan terhadap kemampuan dari masing-masing siswanya. Hal ini sangat jelas dari sikap guru yang dengan sabar membimbing serta mendidik anak didiknya. Namun demikian, terdapat juga beberapa oknum siswa yang kadangkala melanggar berulang-ulang sehingga harus diberikan bimbingan oleh gurunya. c. Interaksi Siswa dengan Siswa Secara umum, interaksi antar siswa di SMK Negeri 1 Denpasar cukup baik, selama pelaksanaan PPL Awal, tidak ditemukan siswa yang sampai berkelahi di sekolah. Tahun sekarang interaksi antar siswa sudah sangat baik. Terbukti di tahun sekarang tidak terjadi kejadian seperti tahun-tahun sebelumnya, ada saja siswa yang bermasalah, tetapi tidak sampai berkelahi karena pihak-pihak sekolah dan teman-temannya pasti akan melerai dan menjauhkan siswa yang bermasalah dengan siswa lain. Bila ada yang tidak sengaja terdorong walaupun tidak kenal pasti siswa tersebut akan meminta maaf. Semua ini bisa tercipta tidak lepas dari peranan guru selaku pembimbing serta pendidik siswa di SMK Negeri 1 Denpasar. Selain itu juga tidak lepas dari ketatnya peraturan untuk siswa yang ada di SMK Negeri 1 Denpasar. Dimana siswa yang melakukan pelanggaran akan mendapatkan

37

bimbingan dari guru BK, dan bila siswa tersebut melakukan pelanggaran lagi, akan di berikan pembinaan khusus dari guru BK dan pihak kesiswaan, bila siswa tersebut masih tetap melanggar, pihak sekolah akan memanggil orang tua siswa bersangkutan, dan bila siswa tersebut tetap saja masih melakukan pelanggaran, dengan terpaksa sekolah akan mengembailikan siswa tersebut kepada orang tuanya. d. Interaksi antara guru dengan pegawai administrasi/staf administrasi Secara umum, hubungan antara guru dengan pegawai administrasi sekolah sudah terlihat sangat komunikatif. Telah terjadi kerjasama dalam menyelesaikan suatu masalah, baik masalah yang berkaitan dengan siswa maupun administrasi sekolah. Staf pegawai senantiasa memberikan tanggapan positif apabila ada guru yang memerlukan format administrasi guru dan guru pun selalu tertib memberikan segala bentuk administrasi yang dibutuhkan oleh staf pegawai. e. Interaksi antara siswa, guru, staf pegawai dan kepala sekolah Kepala SMK Negeri 1 Denpasar bila tidak ada kesibukan, beliau selalu mengontrol segala bentuk kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya, baik di kelas, di ruang guru, maupun di halaman sekolah. Apabila kepala sekolah berhalangan, tanggung jawabnya untuk sementara diemban oleh wakasek (WKS), koordinasi kepala sekolah dengan wakasek sangat bagus. Di samping itu, segala bentuk koordinasi atau tugas yang diembankan oleh kepala sekolah, baik pada guru atau staf pegawai senantiasa disambut positif oleh guru atau staf yang diberi tugas. Diskusi terjadi setiap saat, kapanpun dan dimanapun mereka berada. Bahkan untuk kegiatan tertentu kepala sekolah meminta bantuan kepada beberapa guru layaknya seorang siswa bertanya kepada seorang guru. Interaksi antara siswa dengan kepala sekolah pun sangat baik, siswa senantiasa hormat kepada kepala sekolah, setiap bertemu kepala sekolah siswa selalu menyapa. Terkadang bila ada kelas yang kosong pada saat jam pelajaran, Kepala sekolah tidak sungkan memberikan pengajaran dan juga pendidikan kepada siswa yang ada di kelas yang kosong sekolah

38

(tidak ada guru) karena guru berhalangan hadir dan guru lain tidak bisa mengisi kelas tersebut. f. Interaksi antar pihak sekolah dengan orang tua siswa Sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap orang tua siswa, pihak sekolah telah menjalin hubungan yang harmonis dengan orang tua siswa. Salah satu bentuknya adalah pengadaan rapat yang mengundang orang tua siswa. Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud pertanggung jawaban sekolah dalam menggunakan uang komite. Sehingga terjadi ketransparanan dalam penggunaan uang komite oleh sekolah kepada orang tua/wali siswa. Selain itu, ketika terjadi permasalahan yang terjadi pada anak didik, tidak jarang orang tua juga diikutsertakan, misalnya memanggil orang tua siswa yang melanggar berkali-kali. g. Keberadaan dan Pelaksanaan Tata Tertib Tata tertib SMK Negeri 1 Denpasar diberlakukan secara tegas, baik kepada siswa, pegawai, guru, maupun kepala sekolah. Sudah barang tentu peraturan untuk siswa tidaklah sama dengan peraturan yang mengikat guru dan staf pegawai, hal ini dikarenakan hak dan kewajiban yang mereka miliki tidaklah sama. Tata tertib ini dijadikan pedoman dalam bersikap dan berperilaku mengikuti berbagai aktivitas sekolah. Tata tertib ini dibuat untuk meningkatkan disiplin seluruh warga sekolah, terutama untuk siswa. Sanksi yang dikenakan kepada siswa sesuai dengan klasifikasi pelanggaran yang dilakukan. 3.3.2 Kegiatan di Dalam Kelas Setelah bel berbunyi, pada jam pelajaran pertama, semua siswa-siswi memasuki ruang Lab Multimedia, ketika penulis melakukan observasi di Lab tidak ada siswa yang terlambat. Di dalam kelas siswa melakukan persembahyangan bersama (Tri Shandi). Ketika guru memasuki kelas, siswa memhaturkan panganjali umat Om Swastiastu sambil berdiri, begitu juga kepada penulis, siswa-siswi juga memberikan salam. Sebelum memulai pelajaran guru mengadakan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa,

B. Membuka dan Menutup Pelajaran

39

dengan cara memanggil satu per satu nama siswa yang terdapat di absensi. Setelah itu, guru memulai membuka pelajaran dan para siswa pun telah siap dengan media computer, scatch book, buku gambar dan catatannya masingmasing. Sesuai pengamatan penulis, setiap siswa menggunakan satu media computer, namun ada juga beberapa siswa yang sudah membawa laptop. Setelah guru menjelaskan materi pelajaran dan memberikan beberapa contoh kepada siswa, guru selanjutnya memberikan tugas individu, dimana tugas itu menggambar Kunci Animasi pada sebuah scatch book yang nantinya akan di kumpulkan kepada guru pengajar dan dikoreksi kesalahannya. Selama berlangsungnya pembelajaran siswa cukup tenang, dan mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh. C. Proses Belajar-Mengajar Interaksi siswa selama proses belajar-mengajar sudah terlihat begitu aktif dalam merespon masalah-masalah atau pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Mereka sudah berani menjawab dan memberikan tanggapan terhadap permasalahan yang dikemukakan oleh guru. Beberapa siswa juga terlihat begitu serius dalam mengerjakan tugas yang diberikan, terlihat dari kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas, dan juga suasana kelas terasa nyaman. Namun ada beberapa siswa yang kurang serius dalam mengerjakan tugas-tugas, ada beberapa siswa yang bermain game atau menonton film, namun demikian, tugas-tugas mereka tetap dapat mereka selesaikan. Dalam mengikuti proses belajar-mengajar, setiap siswa sudah memilki media belajar seperti : laptop (tidak semua siswa mempunyai laptop), modul pembelajaran, buku catatan, pulpen dan 20 unit computer yang disediakan sekolah serta fasilitas lain yang diperlukan dalam proses pembelajaran. D. Pengelolaan Kelas Pengaturan tempat duduk siswa di dalam Lab diatur dengan baik. Kursi dan meja komputer disusun 5 baris ke samping dan 4 deret ke belakang, setiap meja terdapat 2 kursi duduk, biasanya satu computer digunakan oleh dua siswa, namunn apabila ada siswa yang membawa laptop juga dapat

40

digunakan d Lab, dimana jumlah siswa dalam 1 kelas rata-rata 31 orang. Ketika penulis melakukan pengamatan, pengaturan tempat duduk tidak disesuaikan dengan jenis kelamin, namun kebanyakan siswa duduk dengan sama jenis. Sesuai dengan wawancara dengan salah satu guru model Lab Multimedia, apabila ada guru yang berhalangan hadir, maka siswa akan diberikan tugas, dan dapat juga pada jam pelajaran itu akan di isi oleh guru Multimedia yang lain, sehingga proses belajar dan pembelajaran akan tetap berlangsung. 3.3.3 Kegiatan di Luar Kelas Setelah bel istrahat berbunyi, kebanyakan siswa pergi ke kantin sekolah untuk makan siang, namun ada juga beberapa siswa yang tetap berada di dalam Lab Multimedia, biasanya mereka bermain game, mendengarkan musik, dan menonton film untuk menyegarkan pikiran mereka. Ada juga beberapa siswa yang duduk-duduk di tangga gedung sembil mengobrol dengan teman-temannya, dan tidak sedikit juga siswa yang mengunjungi perpustakaan untuk membaca buku atau sekedar mendengarkan radio. Serta siswa juga memanfaatkan perpustakaan maya (Virtual Library) untuk internet mencari tugas atau sekedar membuka Facebook atau Twitter. Selama penulis melakukan observasi, belum ditemukan tindakan extrim yang dilakukan oleh siswa, namun dari hasil wawancara dengan seorang siswa mengatakan bahwa ada seorang siswa yang terkadan membuat keributan di sekolah, namun tindakan itu masih tergolong dalam batas wajar.

3.4 Pengenalan Proses Belajar-Mengajar 3.4.1 Informasi Umum Untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan proses BelajarMengajar di Lab Multimedia, penulis melakukan observasi langsung ke kelas mengikuti guru Model. Informasi umum mengenai guru Model sebagai nara sumber adalah sebagai berikut:

41

Nama Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas Waktu

: I Putu Karmayasa, ST. : Animasi 2 Dimensi : Menguasai cara menggambar kunci untuk Animasi : XI Multimedia 1 : 4 x 45 menit

Selain itu, penulis juga mencari informasi dari dua orang guru model sebagai bahan perbandingan. Adapun informasi umum mengenai guru model adalah sebagai berikut: 1. Nama Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas Waktu : I Putu Sukayasa, S.ST : Animasi 2 Dimensi : Menguasai cara menggambar Clean-Up dan Sisip : XI Multimedia 2 : 4 x 45 menit

2.

Nama Mata Pelajaran Pokok Bahasan Kelas Waktu

: I Gede Suwestra, S.Sn. : Seni Budaya : Seni Rupa : XI Teknik Komputer Jaringan 2 : 2 x 45 menit

3.4.2

Perencanaan Pengajaran Dalam kaitannya dengan menyusun perencanaan pembelajaran, cara

guru menerapkan materi ajar adalah melalui silabus yang disesuaikan dengan jadwal pelajaran dan kalender pendidikan. Barulah setelah itu disusun program tahunan, program semester, program bulanan, dan harian. Proses Belajar-Mengajar yang digunakan sekarang adalah system KTSP. 3.4.3 Pelaksanaan Pengajaran A. Pembukaan Pelajaran

42

Yang dapat penulis amati dari aktivitas guru dalam membuka pelajaran antara lain sebagai berikut: Memperkenalkan materi yang akan diajarkan di dalam kelas. Waktu untuk membuka pelajaran sekitar 10 menit sebelum guru memulai menjelaskan pelajaran inti. Alat bantu yang digunakan berupa buku modul, LCD Proyektor dan laptop. Guru menyatakan peralihan dari pembukaan ke pelajaran inti dengan cara menjelaskan materi yang diajarkan, pada saat penulis melakukan observasi dapat diamati guru menanyakan kepada siswa, pengetahuan siswa tentang materi yang akan disampaikan oleh guru, materi yang disampaikan merupakan Menggambar Kunci Animasi. Dalam hal ini, cara guru membuka dan menyampaikan pelajaran inti merupakan cara yang sudah biasa digunakan oleh setiap guru, namun demikan cara guru membuka pelajaran juga sangat berpengaruh terhadap semangat belajar siswa. Contohnya seperti di awal pembukaan pembelajaran tambahkan humor yang berbentuk pertanyaan yang terkait tentang materi yang akan disampaikan, sehingga siswa akan terpancing pehatianya dan proses belajar mengajar akan menjadi santai serta materi yang disampaikan akan mudah diterima. B. Inti Pelajaran Sesuai hasil observasi dan wawancara penulis lakukan di kelas, dapat dilaporkan sebagai berikut: 1. Kesesuaian perencanaan dengan pelaksanaan pengajaran terganggu pada guru itu sendiri dan keseriusan siswa dalam menyimak materi yang dijelaskan, karena guru menerapkan system pembelajaran mandiri kepada siswa, dimana siswa yang lebih aktif daripada guru.

43

2.

Dalam

penyampaian

materi

bahan

ajar,

pertama

guru

menjelaskan materi yang akan diajarkan kemudian guru akan memberikan beberapa contoh yang selanjutnya akan dipakai panutan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dalam membahas hasil kerja atau tugas siswa yang telah dikumpul di depan kelas, guru akan memberikan masukan terhadap tugas-tugas siswa tersebut langsung di depan kelas, sehingga siswa akan tahu kekurangan atau kelemahan dari tugas mereka. 3. Pengelolaan kelas dalam proses belajar mengajar menekankan kepada pembelajaran mandiri, dimana guru hanya menjelaskan materi yang disampaikan dan memberikan beberapa contoh, dan selanjutnya diberikan. 4. Usaha dan cara mengaktifkan siswa adalah dengan mengomentari hasil kerja siswa atau tugas-tugas mereka, sehingga siswa akan termotivasi dan semangat belajar mereka meningkat, dan sesuai dengan pengamatan penulis, guru membebaskan siswa untuk mencari referensi dari internet, sehingga siswa akan aktif belajar mandiri. 5. Cara atau strategi dalam menangani anak yang mengalami kesulitan belajar, apabila siswa mendapat kesulitan dalam mengerjakan tugas, siswa akan meminta bantuan guru secara langsung, dan guru akan memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh siswa. 6. Cara memberikan balikan dan menanggapi pertanyaan siswa yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk member tanggapan pertanyaan tersebut. Setelah itu siswa akan diberi jawaban yang sesuai yang biasanya merupakan inti dari jawaban siswa yang benar. guru akan memberikan tugas individu dan membebaskan imajinasi mereka dalam mengkreasikan tugas yang

44

7.

Kiat-kiat khusus guru dalam membuat suasana belajar yang kondusif yaitu guru akan memberikan selingan-selingan berupa humor yang terkait materi yang disampaikan, sehingga siswa akan menjadi lebih semangat dan fokus dalam menerima pelajaran.

8.

Guru melakukan pengembangan bahan ajar dan pemanfaatan alat bantu mengajar dengan efektif dan efisien. Untuk pengembangan bahan ajar, guru membebaskan siswa untuk mencari tutorial di internet, yang nantinya akan dipelajari untuk menambah wawasan siswa. Dari segi pemanfaatan alat bantu atau media, guru menggunakan media laptop, LCD Proyektor, whiteboard dan modul pelajaran, dari pengamatan penulis, guru jarang menggunakan whiteboard, namun lebih menggunakan LCD Proyektor, guru hanya duduk memaparkan materi dan siswa memperhatikan contoh atau animasi yang tampil di LCD Proyektor yang dipantulkan ke tembok kelas.

9.

Pemanfaatan waktu pembelajaran, dalam pembelajaran yang diamati penulis, waktu yang dimanfaatkan sudah efisien, semua materi sudah dipaparkan oleh guru di dalam kelas, namun siswa juga harus belajar di rumah untuk lebih memahami materi yang disampaikan.

C. Penutup Pelajaran Cara guru dalam menutup pelajaran dilihat dari : 1. Strategi yang digunakan yang yaitu guru akan menanyakan pelajaran pengetahuan apa dapat diperoleh selama

berlangsung, serta guru akan memberikan tugas latihan di rumah yang akan dikumpulkan ketika pertemuan berikutnya. Sebelum pulang, siswa yang mendapat piket akan menyapu dan membersihkan ruangan kelas, setelah itu siswa akan berkumpul dan berbaris di depan Lab didampingi guru untuk berdoa bersama, setelah berdoa siswa langsung pulang meninggalkan sekolah.

45

2. Guru memberikan nilai dari keaktifan siswa dalam kelas tersebut, disamping kompetensi dasar yang telah ditunjukkan siswa pada saat pelajaran berlangsung. 3. Guru dalam menutup pelajaran kira-kira sepuluh menit sebelum bel jam istirahat berbunyi dan guru memanfaatkan waktu ini seefisien mungkin dengan memberikan tugas rumah kepada siswa. 4. Keberhasilan siswa dalam memahami materi yang disajikan dapat dilihat ketika hasil tugas siswa dan ketika guru melakukan tes atau evaluasi kepada siswa. Penulis mengamati bahwa kegiatan belajar-mengajar berlangsung dengan kondusif dan lancar. Siswa sangat bersungguh-sungguh dalam belajar, terlihat dari siswa yang belajar mandiri, dan mencari tutorial di internet untuk referensi dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Penulis terkesan terhadap proses belajar-mengajar guru dan siswa, guru menggunakan metode belajar mandiri, dimana siswa yang lebih aktif dalam kegiatan belajar, sehingga dapat meringankan tugas guru di kelas.

46

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis selama kegiatan PPLAwal di SMK Negeri 1 Denpasar, dari pembahasan diatas maka dapat ditarik suata kesimpulan bahwa :1.

Dilihat dari letak sekolah, keadaan lingkungan Situasi Kondisi

fisik dan non fisik SMK Negeri 1 Denpasar terletak di tempat yang strategis dan sangat memadai untuk berlangsungnya suatu proses belajar dan mengajar, serta adanya berbagai jenis bangunan dilengkapi dengan investasinya yang memadai akan memudahkan siswa dalam belajar.2.

Sikap

dan

tingkah

laku

siswa

secara

langsung

sudah

mencerminkan kedisiplinan dan terjalinnya hubungan yang saling hargamenghargai dapat diperhatikan dari pergaulan siswa di dalam kelas maupun di luar kelas.3.

Proses belajar-mengajar sangat menarik dan sudah tercipta

suasana yang kondusif. Guru menggunakan berbagai metode dalam mengajar, serta media yang digunakan sudah cukup lengkap, dari penggunaan laptop, LCD Proyektor, modul, buku ajar, dan lain sebagainya. Sebelum melakukan proses pembelajaran agar materi yang disampaikan pada siswa berhasil maka diperlukan penguasaan materi dan keterampilan dasar mengajar harus dikuasai untuk mewujudkan tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. 4. Program PPL-Awal memberikan pengalaman lebih awal kepada mahasiswa calon guru sehingga dapat dijadikan bayangan sebelum melaksanakan PPL-Real. Sehingga nantinya akan tercipta sumber daya manusia yang berkualitas dan tercipta guru yang professional. 4.2. Tindak Lanjut

47

Berpedoman pada simpulan di atas, hendaknya sekolah melakukan upaya tindak lanjut untuk mengembangkan dan menunjang kegiatan belajar mengajar. Adapun yang disarankan antara lain : 1. nyaman. 2. 3. kuantitas. 4. 5. Menambah koleksi buku-buku di perpustakaan sehingga akan Virtual Library atau perpustakaan maya harus dimanfaatkan menunjang siswa dalam mencari sumber-sumber belajar. dengan baik oleh siswa, karena perpustakaan maya sangat berpengaruh besar pada siswa. Dan sekolah menghimbau siswa agar tidak menyalah gunakan internet itu. 6. Dalam perkuliahan kegiatan orientasi lapangan ini juga perlu mendapat perhatian dan dijadikan suatu pengalaman awal bagi mahasiswa dalam mengambil mata kuliah yang menempatkan PPL-Awal sebagai suatu syarat dalam pengambilan mata kuliah tersebut seperti mata kuliah Micro Teaching serta PPL-Real. Meningkatkan kinerja dan profesionalitas guru sehingga akan Menunjang kebutuhan siswa dalam belajar maka sarana dan menumbuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. prasarana hendaknya terus ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun Kedisiplin dan pematuhan peraturan dan tata tertib sekolah harus lebih ditingkatkan untuk menciptakan suasana sekolah yang aman dan

48